• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEdoman Rekruitmen Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Kesehatan (TKKI) di Luar Negeri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEdoman Rekruitmen Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Kesehatan (TKKI) di Luar Negeri"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PEN

o

.

...

,I ON 1",1 I'

セ@

OEPARTEMEN KESEI!ATAN REPUBUK INDONESIA

BAOAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SOM KESEHATAN

b

PUSAT PEMBERDAYAAN PROFESI DAN TF.NAGA KESEHATAN WAR NEGERI

.M_EIIA

TAIIUN 2007 KHAT

(3)

610.69 Katalog Dalam Terbitan. Depa"emen Kesehatan RI

Ind Indones;a. Depa"emen Kesehatan. Badan Pengembangan dan

P Pemberdayaan Sumberdaya Manus;a Kesehatan.

Pedoman recruitment,penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja Kesehatan Indonesia (TKKI) di luar negeri

-- Jaka"a : Departemen Kesehatan RI, 2009

I Judul 1. HEALTH MAN POWER

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjat ke kehadirat Tuhan YME, karena berka! rakhmat dan hidayahNya penyusunan Pedoman Rekrutmen, Penempatan dan Perlindungan TKKI tahun 2007 ini telah selesai dilaksanakan. Sebagai-mana diketahui bahwa penyusunan pedoman ini adalah merupakan yang pertama kali sejak berdirinya Puspronakes tahun 2002, sehingga didalam proses penyusunan pedoman ini ada keterbatasan-keterbatasan yang kami miliki, serta banyak hal yang menjadi kendala dan hambatan yang dihadapi. Namun demikian walaupun mengalami ketertambatan, pada akhirnya peny-usunan pedoman ini dapat terselesaikan juga dengan baik. Hal ini antara lain berkat adanya kerjasama yang baik dan berbagai pihak, khususnya di ling-kungan intern Puspronakes, serta pihak-pihak lain di luar Puspronakes (Biro Kepegawaian Depkes, Ditjen Yanmed Depkes RI, Depnakertrans, BNP2TKI, DEPKUM & HAM, Deplu , BKN, Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Tenaga Ker-ja dan Transmigrasi Propinsi DKI, Rumah Sakit dan Poltekes).

Sesuai dengan kebijakan Depnakertrans tentang three in one (pelatihan, sertifikasi dan penempatan) maka untuk mendapatkan TKKI yang kompeten dan dapat bekerja secara balk di luar negeri pertu adanya penyiapan dengan baik pula, mulai dari rekrutmen, seleksi, pendidikan, pelatihan dan sertifikas; sampai penempatan serta perlindungan di luar negeri.

Adanya beberapa kasus pemulangan TKKI yang bekerja di luar negeri se-bagian besar disebabkan oleh mekanisme rekrutmen, penempatan dan pertin-dungan TKKI di luar negeri yang belum baik. Belum adanya pedoman yang jelas dalam mengatur proses rekruitmen TKKI selama di Indonesia maupun proses penempatan dan perlindungan di luar neger!.

Agar mekanisme rekrutmen dan penempatan tenaga kerja kesehatan In-donesia di luar negeri lebih baik lagi, maka perlu adanya pedoman rekrutmen, penempatan dan perlindungan TKKI di Luar Negeri.

Maksud dan tujuan penyusunan pedoman ini adalah untuk memberikan acuan dalam pelaksanaan rekrutmen, penempatan dan pertindungan tenaga kerja kesehatan Indonesia yang akan, sedang bekerja dan kembali dari luar negeri

(4)

dlsajikan, alaupun penampilannya yang semakin menarik sehingga pedoman ini nanlinya dapal menjadi acuan rekrutmen, penempatan dan perlindungan TKKI.

Semoga pedoman ini bermanfaat bagi para penggunanya.

TIM PENYUSUN

1. DR. ASJ IKIN IMAN H. D. MHA 2. IR. HERWANTI BAHAR, MS 3. SIDIN HARIYANTO, SKM , MPD 4. DRG . DIONO SUSI LO" M PH 5. DRG . RICARDO MANGUNSONG 6. AULIA PASANDE, SKM , MN 7. FX. SRI KIRLAN

8. IWAN RIOWAN 9. NOOR E. SYAH LANI 10. RIYADI ASIRDIN 11. DRS. TAMSIL YACOB 12. TRIYADI

13. DRG. SRI SAPTARINI, MARS 14. HARYO DANARGONO 15. PRAMONO WI DYOUTOMO 16. ABIDINSYAH SIREGAR 17. YAH YA FAUZI

18. DRG . YE NI MULYAWATI, MS 19. SUJAN SPD

20. YAYAT ROHAYATI, SH, MM 21. SUGIHARTO. SH

22. SRINING RAHAYU. SKM. MKES 23. AVIP SEKAR APINI, S.SOS 24. LILA MIRYAM, S.PSI 25. MARULI TS, SH 26. IR. OWl UNTORO, MA 27. DRG. HERYATI MUNIR

28. DRG. MUNDI SRI PANGESTUTI 29. DIARSIH, S.Sos

30. I.M. LUBIS

31. DRG. HJ . SUKMAWATI. MM 32. DONNA

F.

PANDIANGAN, SKM

Puspronakes-LN Puspronakes-LN Puspronakes-LN Puspronakes-LN Puspronakes-LN Puspronakes-LN Puspronakes-LN DEPNAKER-TRANS DEPLU

DEPLU

DEP HUM & HAM RI BNP2TKI

OITJEN YANMED DEPKES RI Badan Kepegawaian Negara Badan Kepegawaian Negara Konsil Kedokteran Indonesia PT.AMRI MARGATAMA Biro Kepegawaian Depkes Biro Kepegawaian Depkes Biro Kepegawaian Depkes RI Biro Kepegawaian Depkes-RI POLTEKES Jakarta I

RSUP Persahabatan RSU Pasar Rebo DINKES DKI Jakarta

(5)

DAFTAR lSI

KATA PENGATAR

TIM PENYUSUN iii

DAFTAR lSI iv

BAB . I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Maksud dan Tujuan 2

C. Landasan Hukum 2

D. Definisi 3

E. Jenis Tenaga Kesehatan

5

BAS. II. PENGORGANISASIAN

A. Lembaga Tingkat Pusat 6

B. Lembaga Tingkat Propinsi 10

BAB. III. PERSYARATAN DAN MEKANISME REKRUITMEN TKKI

A. Persyaratan 13

B. Mekanisme Rekrutmen Calon TKKJ 14

BAB. IV. ME KANISME PENEMPATAN

A. Pola Penempatan Secara G To G 16

B. Pola Penempatan Secara G To P 18

BAB. V. PEMBINAAN DAN PERLIN DUNGAN TKKI

A. Pembinaan TKKI 23

B. Perlindungan TKKI 25

BAB. VI. PEMBIAYAAN

A. Pembiayaan rekrutmen dan Penempatan bagi PNS 26

B. Pembiayaan rekrutmen dan penempatan untuk non PNS 26

BAB VII. PEMANTAUAN 27

BAB. VII. PENUTUP

28

BABI

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan IImu Pengetahuan dan Teknologi dalam segala bidang

ter-masuk bidang kesehatan memacu setiap negara mempersiapkan diri dalam menghadapi era globalisasi yang semakin mcndekat tidak terkecuali negara Indonesia, dimana adanya keterbukaan pasar bebas dan menjadikan dunia tanpa batas. Pasar bebas bukan hanya berupa produk barang tetapi juga produk jasa , salah satunya adalah jasa pelayanan kesehatan .

Keterbukaan pasar bebas pada kenyatannya juga rnenciptakan persain-gan pelayanan kesehatan bukan hanya secara kuantitas tetapi juga kualitas . Salah satunya adalah Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kesehatan yang mampu bersaing di era globalisasi baik di dalam maupun di luar negeri.

Kesepakatan dalam bentuk kerjasama antara negara yang satu dengan yang lain telah dilaksanakan termasuk juga kesepakatan dalam bidang kese-hatan sebagai contoh 10 negara ASEAN termasuk didalamnya Indonesia telah melaksanakan Mutual Recognition Agreement (MRA) yang selanjutnya MRA ini nantinya akan berpotensi menjadi Movement Natural Person (MNP) yang hal ini berarti tenaga ォ・セ。@ dari negara ASEAN termasuk Indonesia dengan bebas akan dapat bekerja di negara - negara ASEAN.

Peluang pasar tenaga kerja kesehatan Indonesia untuk bekerja di luar negeri semakin besar terbukti dengan banyaknya tawaran untuk bekerja se-bagai tenaga kesehatan di luar negeri . Menurut Data Pusat Pemberdayaan Profesi dan Tenaga Kesehatan Luar Negeri (Puspronakes-LN) sampai tahun 2006 tercatatjumlah TKKI yang dibutuhkan ± 14.000 orang. Beberapa negara yang memberikan tawaran peluang bekerja bagi tenaga kesehatan Indone-sia diantara nya adalah Saudi Arabia (1000 perawat, 100 dokter speIndone-sialis dan dokter umum, tenaga rontgen dan laboratorium), Uni Emirat Arab (600 perawat) , Kuwait (200-300 perawat), Inggris (30 perawat), Belanda (600 per-awat), Singapura (300 perper-awat), Norwegia (4000 perper-awat), Jepang (10.000 perawat dan caregiver) dan Malaysia (sejumlah perawat dan 350 dokter, 75 dokter gigi , 100 dokter spesialis). Beberapa Negara yang juga membutuhkan sejumlah perawat dan dokter adalah Amerika Serikat, Australia dan Italia.

Peluang tersebut harus kita manfaatkan dengan mempersiapkan TKKI yang kompeten sehingga mampu bersaing dan bekerja secara baik di luar negeri.

Penempatan tenaga kesehatan Indonesia di Luar negeri selain merupakan salah satu upaya peningkatan pemanfaatan tenaga kesehatan di Indonesia yang belum terserap dan juga dapat meningkatkan devisa Negara serta alih teknologi. Peningkatan Kualitas SDM Tenaga Kesehatan Indonesia yang bekm

(6)

ja di Luar negeri diharapkan dapat meningkatkan citra bangsa Indonesia.

Sesuai dengan kebijakan Depnakertrans tentang three in one (pelatihan,

sertifikasi dan penempatan) maka untuk mendapatkan TKKI yang kompeten dan dapat bekerja secara baik di luar negeri perlu adanya penyiapan dengan baik pula, mulai dari rekruitmen, seleksi, pendidikan, pelatihan dan sertifikasi sampai penempatan serta perlindungan di luar negeri.

Adanya beberapa kasus pemulangan TKKI yang bekerja di luar negeri sebagian besar disebabkan oleh mekanisme rekruitmen, penempatan dan perlindungan TKKI di luar negeri yang belum baik. Belum adanya pedoman

yang jelas dalam mengatur proses rekruitmen TKKI selama di Indonesia

mau-pun proses penempatan dan perlindungan di luar negeri.

Agar mekanisme rekruitmen dan penempatan tenaga kerja kesehatan In-donesia di luar negeri lebih baik lagi, maka perlu adanya pedoman rekruit-men, penempatan dan perlindungan TKKI di Luar Negeri.

B. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud

Memberikan acuan dalam pelaksanaan rekruitmen, penempatan dan perlin-dungan TKKI yang akan, sedang bekerja dan kembali dari luar negeri.

2. Tujuan

a. Terlaksananya kegiatan rekruitmen, penempatan dan perlindungan tenaga ォ・セ。@ kesehatan Indonesia di luar negeri dengan baik sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku sehingga TKKI dapat bekerja secara aman dan professional.

b. Sebagai percepatan alih pengetahuan dan alih teknologi khususnya bidang kesehatan di Indonesia

c. Meningkatkan kompetensi calon TKKI d. Meningkatkan kesejahteraan TKKI e. Meningkatkan devisa negara

C. LANDASAN HUKUM

Landasan yuridis dalam penyusunan pedoman ini adalah:

1. Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 Tentang pokok-pokok Kepega-waian sebagaimana diubah Undang-Undang 43 Tahun 1999 2. Undang-undang Nomor 9 Tahun1992 tentang Keimigrasian 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

4. Undang-undang Nomor 37 tahun 1999 tentang hubungan Luar Ne-geri

5. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasio-nal

6. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

7. Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang praktik k・NHセZャッォエ・イ。ョ@

8. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang p・イtャャセイゥョエ 。 ィ。ョ@ D.l rah,

9. Undang-Undang no. 39 Tahun 2004 tentang Penempatitan dall P'Jrll ll dungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri

10. Peraturan Pemerintah Nomor 99 tahun 2000 tentang セ・ョ。ゥォ。ョ@ r ail gkat PNS jo PP Nomor 12 Tahun 2002 .

11. Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2003 tentang |niセキ・ョ。ョァ L@ Pen-gangkatan , Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai MNegeri Sipil. 12. pp Nomor 23 tahun 2004 tentang Badan Nasional Senrtifikasi Profesi

(BNSP)

13. Keputusan Presiden RI Nomor 36 tahun 2002 エ・ョエ。ョセ@ 9 pengesahan konvensi Organisasi Perburuhan Internasional atau 1f'1" ternational La-bour Organization (ILO) nomor 88 tahun 1948 ュ・ョァセ・ョ。ゥ@ Lembaga Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja (The Organiza·t'Vo(l of the Em-ployment Service)

14. Instruksi Presiden RI Nomor 6 tahun 2006 tentang kGセセ「ゥェ。ォ。ョ@ Refor-rrasi Sistem Penempatan dan Perlindungan Tenaga kセイェ。@ Indonesia 15. Peraturan Presiden RI Nomor 81 tahun 2006 tentang

B

-adan Nasional

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesi セ (SNP2TKI). 16. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor PER

-"23/MENN12006 tentang Asuransi Tenaga Kerja iョ、ッョ・セゥcャN@

17. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI

N

'ornor PER.191 MENNI2006 tentang Pelaksanaan Penempatan dan pGセセイャゥョ、オョァ。ョ@ Te-naga Kerja Indonesia di Luar Negeri.

D. DEFINISI OPERASIONAL

1. Tenaga Kerja kesehatan Indonesia yang selanjutnya disebut TKKI adalah setiap warga negara Indonesia yang bekerja clil'LJcilr negeri da-lam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu 、・ョセ。ョ@ menerima upah sesuai dengan kontrak.

2. TKKI Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah TKKI yang bE%rstatus Pega-wai negeri sipil yang diperbantukan ke negara sahabat セ@ LJntuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja u ntuk jangka キ。ォZエセ@ tertentu den-gan menerima upah sesuai denden-gan kontrak.

3. TKKI non PNS adalah TKKI selain PNS dan memenuJ I hi syarat yan bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jall1 !'gk.a waklu lor tentu dengan menerima upah sesuai dengan kontrak.

4. Calon TKKI adalah setiap warga negara Indonesia yar)g mempunyw profesi dibidang kesehatan dan memenuhi syarat s セ「 。イァ。ャ@ pen kerja yang akan bekerja di luar negeri dan terdaftar "'tii Oirld f. y

(7)

5. Rekrutmen TKKI adalah kegiatan penerimaan calon TKKI yang melip-uti kegiatan penyuluhan, pendataan, pendaftaran , wawancara (minat dan bakat) dan seleksi (administratif dan kompetensi) calon TKKI. 6. Seleksi TKKI adalah kegiatan penyeleksian calon TKKI yang meliputi

seleksi administratif yang dilakukan oleh Dinas kesehatan Kabupa-ten/Kota dan seleksi kompetensi oleh Dinas Kesehatan Propinsi. 7. Psykotes adalah kegiatan interview yang dilakukan oleh user ya ng

difasilita si oleh Puspronakes-LN.

8. Penempatan TKKI adalah kegiatan pelayanan untuk mempertemukan TKKI sesuai bakat, minat. dan kemampuannya dengan pemberi kerja di luar negeri yang meliputi keseluruhan proses pengurusan dokumen, pendidikan dan pelatihan, penampungan , persiapan pemberangka-tan, pemberangkatan sampai ke negara tujuan, dan pemulangan dari negara tujuan.

9. Perlindungan TKKI adalah seluruh upaya untuk melindungi kepen-tingan calon TKKI / TKKI dalam mewujudkan terjamin nya pemenuhan hak-haknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan , baik se-belum , selama, maupun sesudah bekerja.

10. Mitra usaha adalah instansi atau badan usaha berbentuk bad an hu-kum dan terdaftar pada perwakilan Republik Indonesia di negara tu-juan penempatan.

11. Pengguna Jasa TKKI yang selanjutnya disebut Pengguna adalah Instansi Pemerintah, Badan Hukum Pemerintah dan Badan Hukum Swasta di negara tujuan penempatan.

12. Organisasi Profesi kesehatan adalah organisasi atau asosiasi profesi tenaga kesehatan yang telah berbadan hukum.

13. Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) adalah kegiatan pemberian pembekalan atau informasi kepada calon TKKI yang akan berangkat bekerja ke luar negeri agar calon TKKI mempunyai kesiapan mental dan pengetahuan untuk bekerja di luar negeri, memahami hak dan kewajibannya serta dapat mengatasi masalah yang akan dihadapi. 14. Perjanjian Penempatan TKKI adalah perjanjian tertulis antara PPTKIS

dengan calon TKKI yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam rangka penempatan TKKI di luar negeri dengan diketahui Dinas yang membidangi ketenagakerjaan di Kabupaten/Kota.

15. Perjanjian kerja adalah perjanjian tertulis antara TKKI dengan penggu-na yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban masing-masing pihak dan diketahui oleh pejabat Depnakertransl BNP2TKI dan pejabat Departemen Kesehatan.

16. Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri yang selanjutnya disebut dengan KTKLN adalah kartu identitas bagi TKKI yang memenuhi persyaratan dan prosedur untuk bekerja di luar negeri.

E. JENIS TENAGA KESEHATAN

Tenaga Kesehatan calon TKKI meliputi: 1. Tenaga medis yaitu dokter dan dokter gigi 2. Tenaga Keperawatan yaitu Perawat dan Bidan

3. Tenaga kefarmasian yaitu apoteker, analis farmasi dan asisten apote-ker.

4. Tenaga Kesehatan Masyarakat yaitu epidemolog . entomolog , mikro-biolog, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian . 5. Tenaga Gizi yaitu nutrisionis dan dietisien.

6. Tenaga keterapian fisik yaitu fisioterapis, okupasi terapis dan terapis wicara.

7. Tenaga keteknisian Medis yaitu radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, ortotik prostetik, teknisi transfusi dan perekam medis.

8. Tenaga kesehatan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

(8)

BAB II

PENGORGANISASIAN

Dalam pelaksanaan rekruitmen, penempatan dan perlindungan TKKI

yang akan bekerja di luar negeri dibutuhkan koordinasi lintas sektor yang

di-laksanakan baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Lembaga ting-kat Pusat berkoordinasi dalam hal pengaturan norma, standar dan prosedur rekruitmen , penempatan dan perlindungan TKKI yang akan bekerja di luar negeri. Lembaga tingkat daerah berperan dalam hal pelaksanaan rekrutmen , penempatan dan perlindungan TKKI.

A. LEMBAGA TINGKAT PUSAT 1. Departemen Kesehatan

Departemen Kesehatan c/q Puspronakes-LN Kesehatan melaksana-kan kegiatan sebagai berikut:

a. Merumuskan standar, pedoman , norma, kriteria, prosedur rekru it-men dan peningkatan kompetensi

b. Bersama Organisasi Profesi melaksanakan kegiatan sebagai berikut: 1) Mempersiapkan kurikulum dan materi pelatihan sesuai

kompe-tensi yang dibutuhkan.

2) Mempersiapkan materi seleksi uji tulis calon peserta yang akar mengikuti pelatihan.

3) Menjalin kerja sama dengan asosiasi profesi bidang kesehatan di negara tempat TKKI bekerja.

4) Melakukan pelatihan penyiapan TKKI sesuai dengan kebutuhan. c. Berkoordinasi dengan instansi terkait dalam mengembangkan data

center TKKI, negosiasi, monitoring dan evaluasi TKKI di luar negen. d. Mengusulkan kepada Pimpinan Instansi PusaUDaerah untuk mem-perbantukan PNS PusaUDaerah yang telah dinyatakan lulus seleksl pada Departemen Kesehatan yang selanjutnya diperbantukan untuk bekerja di negara tujuan.

e. Mengembalikan status perbantuan PNS ke instansi induk, setelah yang bersangkutan berakhir masa perbantuannya.

f. Menyediakan calon TKKI yang kompeten.

g. Berkoordinasi dengan instansi terkait (Depnakertrans/BNP2TKI. Deplu, KBRI / Konjen RI di negara tujuan) dalam pelaksanaan pu nempatan dan perlindungan TKKI yang bekerja di Luar Negeri, ball<. dalam program Goverment to Goverment (G to G) maupun anlCJId Goverment to Private (G to P)

Departemen Kesehatan C.q. Biro Kepegawaian melaksanakan ォ・ ァ ゥ。 セ@

tan sebagai berikut:

a. Menerima usulan dari Badan PPSDM Kesehatan (Pusprollalw melalui Sekretariat Badan) untuk perbantuan PNS PusaUOaarall sebagai Tenaga Kerja Kesehatan Indonesia.

b. Meminta Surat Pernyataan Persetujuan dari Unit Utama Oepkosl Pemda Tingkat I, berdasarkan Surat Pernyataan persetujuan terse-but mengusulkan nota usul penetapan perbantuan ke BKN. c. Berdasarkan Nota Persetujuan Perbantuan menerbitkan SK

Mente-ri Kesehatan tentang perbantuan PNS PusaUDaerah sebagai TKKI pada Negara sahabat.

d. Mengusulkan Nota persetujuan Penarikan Perbantuan kepada Ke-pala BKN setelah PNS PusaUDaer.ah yang telah selesai bertugas se-bagai TKKI untuk selanjutnya dikembangkan ke unit ,kerja asal PNS PusaUDaerah tersebut.

Bagan 1

ALUR PENETAPA N PERBANTUAN PN S PUSAT SEBA GA I TKKI KE NEGARA SAHABAT

UNITUTAMA ASAL PNS

セ@

Nセ

..

ャ セ エ GGG M i@

- ,

0

0_

'---'0

.,

se tjセセ ⦅o⦅eA ⦅kセセ@ セ@

BKN

- - - ROPEG .

f?\'

EJ

'.- fr

V

セ d e MM u@セ pl M - セ

" 1

1

KONJEN/

I

I ( ; ; \

PERWAKILAN RI :

0..;

01 LUAR NEGERI

1. Permintaan persetujuan

セ@

I'

0

2, Persetujuan dari unit utama PNS pオウ。エセ G@ INSTANSI 3. Nota usul penetapan perbantuan

0,

PENGGUNA TKKI 4. Nota persetujuan perbantuan ' 01 NEGARA I,... 5. SK Perbantuan ke negara sahabat SAHABAT 6. Melapor kedatangan

7. Melapor selesai

(9)

Bagan 2

ALUR PENETAPAN PERBANTUAN' PNS OAERAH SEBAGAI TKKI KE NEGARA SAHABAT

r i

O PEMDA TK 1

ASAL PNS D

\;...

__

._--BMMセG セ G セ G M

.-0)

t+

0

u-==

/._...

., 0

--,

セ A@ SETJEN DEPKES • GMGBセ@

Ir-:::-l

イセ@

--

セエセセセVセセセセ

セセ M

-

セ@

ゥセ

Z@

---ROPEG-: -

H [Zjセ

-SETBADA-N-PPS-DM KES

--n-- .../

\..._._.-...LAL セ@ ... _...-._.. _. _..._... . . -.." .- ,... セ@... -

-t

t

0

\V

イ セ ᄋᄋ セ ᄋᄋᄋセ ᄋᄋセセ ᄋセ ᄋセセ ᄋ⦅ セ ᄋ セ ュ セ@

"

セ N@ KONJEN/

PERWAKILAN RI

o

DI LUAR NEGERI

1. Permintaan persetujuan pindah

2. Persetujuan pindah/antar instansi

3. Nota usul penetapan perbantuan

Q セ@

4. Nota persetujuan perbantuan

I INSTANSI

5.

SK perbantuan ke negara sahabat .. PENGGUNA TKKIII

6 . Melapor kedatangan

7. 8.

Melapor selesai

Usul penarikan perbantuan

-0,

DI NEGARA

SAHABAT

1 " "1

9. Pengembalian ke unit asal kerja

2. OEPNAKERTRANS

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi memiliki perana:'l dalam hal:

a. Bersama dengan Departemen Kesehatan melakukan kerjasam

dengan Pemerintah dan lembaga berbadan hukum di negara

-ne-gara sahabat.

b. Melaksanakan pembinaan penempatan TKI bidang kesehatan k luar negeri.

c. Bersama dengan BNP2TKI dan Departemen Kesehatan melakukM koordinasi dengan pemerintah negara penempatan calon TKKI (G to G).

3. BNP2TKI

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 ta-hun 2006 tentang Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penem-patan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri secara ter-koordinasi dan terintegrasi, dengan tugas sebagai berikut:

a. Melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antara Pemerintah dengan Pemerintah negara Pengguna TKKJatau Peng-gu na berbadan hukum di negara tujlJan penempatan ;

b. Memberikan pelayanan , mengkoordinasikan, dan melakukan penga-wasan mengenai:

1. Dokumen;

2. Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP);

3. Penyelesaian masalah;

4. Sumber-sumber pembiayaan;

5.

Pemberangkatan sampai pemulangan;

6. Peningkatan kualitas calon TKKI;

7 . Informas;;

8.

Kualitas pelaksana penempatan TKKI; dan

9.

Peningkatan kesejahteraan TKKI dan keluarganya.

4. Badan Kepegawaian Negara (BKN) BKN memiliki peranan dalam hal:

a. Mengatur mekanisme kepegawaian PNS yang menjadi TKKI.

b.

Mengendalikan formasi dan status kepegawaian PNS yang akan ditempatkan.

c. Memberikan persetujuan teknis bagi PNS yang akan bekerja ke Luar Negeri dan persetujuan penarikan kembali dari perbantuan . d. Berkoordinasi dengan Departemen Kesehatan dan instansi terkait

lainnya dalam hal penempatan PNS.

5. Oepartemen Luar Negeri (OEPLU)

Departemen Luar Negeri memiliki peranan dalam hal:

a. Mencari dan memberikan informasi tentang peluang kerja TKKI dan standar mutu tenaga kesehatan di Luar Negeri.

b. Memfasilitasi pihak Depkes dalam rangka penempatan TKKI yang dilak-sanakan melalui mekanisme G to G.

c. Memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap TKKI melalui Perwa-kilan RI.

(10)

e. Melalui perwakilan RI setempat melakukan pemeriksaan serta mem-berikan 'endorsement' bagi pengguna jasa di luar negeri yang me-merlukan TKKI serta melakukan pengesahan kontrak kerja antara TKKI dengan pengguna jasa.

f. Melalui perwakilan RI setempat melakukan pengumpulan/penyiapan bahan-bahan untuk penyusunan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pe-kerjaan (DP 3) bagi PNS yang ditempatkan (Penilaian disesuaikan dengan ketaatan dalam melaksanakan tugas sesuai kontrak yang telah dilakukan oleh user).

6. Departemen Hukum Dan HAM RI c.q .direktorat JenderaJ Imigrasi Direktorat Jenderal Imigrasi mempunyai fungsi:

a. Melakukan pembinaan dan pengawasan dalam pemberian pelaya-nan terhadap TKKI yang dilaksanakan oleh Kantor imigrasi; b. Mengarahkan Bidang Imigrasi pada perwakilan RI dalam

melaks-anakan kewajiban pendaftaran dan penyelesaian permasalahan yang berkaitan dengan keimigrasian terhadap TKKI.

B. LEMBAGA TINGKAT PROVINSI

a. Dinas Kesehatan Provinsi

Dinas kesehatan Provinsi mempunyai peranan dalam hal:

1. Menerima daftar nominasi calon TKKI yang telah lulus administratif dar! tingkat kabupaten/kota.

2. Bersama Dinas Tenaga Kerja Provinsi, PPTKI S, Organisasi Profesi dan Asosiasi Institusi Pendidikan membentuk panitia seleksi ling-kat Provinsi, menyusun jadwal acara, dan menetapkan tempat dan melaksanakan uji kompetensi.

3. Menyampaikan hasil seleksi kepada Dinas Kesehatan Kabupateni Kota untUk diumumkan dengan tembusan kepada Menteri Keseha-tan cq. Puspronakes-LN .

b. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota memiliki peranan dalam hal:

1. Melakukan sosialisasi kebutuhan pasar kerja calon TKKI yang akan bekerja ke luar negeri.

2. Menerima pendaftaran calon TKKI

3. Menyusun daftar nama calon TKKI berdasarkan peminatan negara tujuan.

4. Melakukan seleksi administrasi dan menyusun daftar nominasi ser-ta mengumumkan hasilnya.

5. Mengirimkan hasil seleksi administrasi dilengkapi dengan berkas lamaran ke Dinas Kesehatan Propinsi.

6. Mengumumkan hasil seleksi kompetensi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Propinsi.

7. Membangun jejaring dengan !nstansi terkait dalam penempatan TKKI.

c. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) BKD berperan dalam:

1. Memfasilitasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah yang akan ditem-patkan pada negara tujuan penempatan.

2. Menyiapkan surat penyataan bersedia menerima kembali PNS yang telah selesai sebagai tenaga perbantuan di negara tujuan penem-patan.

3. Memfasilitasi penempatan kembali PNS yang telah selesai dari per-bantuan.

d. Kantor Imigrasi

Seluruh Kantor Imigrasi di wilayah RI berfungsi :

a. Memberikan pelayanan permintaan penerbitan paspor bagi calon TKKI yang akan bekerja ke luar negeri atas rekomendasi Instansi Kabupaten/Kota terkait.

b. Meneliti kelengkapan persyaratan penerbitan paspor calon TKKI. a. Menerbitkan paspor bagi calon TKKI yang akan bekerja ke luar

ne-geri.

d. Memberikan pelayanan pada saat TKKI akan berangkat ke luar ne-geri dan saat kepulangan TKKI dari luar nene-geri di tempat peme-riksaan imigrasi.

e. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) tingkat Pro-vins i/BP2TKIIBaiai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI. Disnakertrans tingkat Provinsi/BP2TKIIBP3TKI berperan:

a. Bersama Dinas Kesehatan Propinsi dan PPTKIS membentuk pa-nitia seleksi tingkat propinsi, menyusun jadwal acara, menetapkan tempat dan melaksanakan uji kompetensi.

b. Melaporkan hasil seleksi kepada Menteri Tenaga Kerja/Kepala BNP2TKI dan Gubernur setempat dengan tembusan kepada Men-teri Kesehatan.

f. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) tingkat Ka-bupaten/Kota

Disnakertrans tingkat Kabupatenl Kota berperan :

(11)

diperlukan.

2. Mengirimkan berkas lamaran serta Ikhtisar klasifikasinya ke iKantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi.

3. Setelah menerima umpan balik dari Dinas Tenaga k・セ。@ dan Tran

s-migrasi Propinsi , Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab upaten/Kota mengumumkan hasi! seleksi masing-masing sesuai kuarifikasinya.

4.

Bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan seleksi ad-ministrasi calon TKI.

5.

Mengesahkan ー・セ。ョェゥ。ョ@ kerja yang telah ditandatangani para pi-hak.

6. Menerbitkan rekomendasi pembuatan paspos yi:mg ditujukan kepa-da Kantor Imigrasi.

7. Mengesahkan perjanjian penempatan yang telah ditandatangani para pihak.

8. Membuat nominasl calon TKKr kedalam daftar hasil seleksi yang dilaporkan ke Dinas Propinsi.

BAB III

PERSYARATAN DAN MEKANISME REKRUITMEN TKKI

A. PERSYARATAN

Persyaratan bag; calon TKKI a. Persyaratan Umum.

1. Pendidikan sekurang-kurangnya

0-11 1

bidang kesehatan .

2.

Memiliki pengalaman 「 ・ォ・セ。@ sebagai tenaga kesehatan minimal

2

(dua) tahun di Rumah Sakitlunit pelayanan k'esehatan di seluruh In-donesia.

3.

Berusia sekurang-kurangnya

23

tahun dan setinggi-tingginya

40

ta-hun.

4. Surat ijin terturis dengan dibubuhi meterai cukup dari suaml/isteri bagi yang berkeluarga atau dan orangtua/wali yang sah bagi yang belum berkeluarga.

5. Bagl yang masih bekerja, mendapatkan izin tertulis dari pimpinan instansi yang berwenang.

6. Berbadan sehal yang dinyatakan dengan sura! keterangan dokter yang ditunjuk dan tidak dalam keadaan hamil bagi ealon TKKI pe-rempuan.

7. Memenuhi persyaratan administrasi yang ditetapkan, yaitu: a. Daftar Riwayat Hidup

b. Fotocopy KK dan KTP

c. Fotoeopy ijazah terakhir dan transkrip yang telah dilegalisir. d. Fotoeopy Sertifikat uji kompetensi ya ng talah dilegalisir. e. Surat izin sesuei dengan profesi.

f. Surat ketera ngan pengalaman kerja sebagai tenaga kesehatan. g. Pas photo berwama dengan latar belakang warna putih ukuran 4

x 6 em sebanyak 6 lembar

h. Mengisi formulir yang dipersyaratkan negam tujuan penempatan.

b. Persyarat an khusus (hanya bagi PNS)

1. Berkedudukan sebagaj PNS dengan pengalaman bekerja minimal 5 tahun.

2. Tidak terikat dengan ー・ セ。ョェゥ。ョ@ dari tempat kerja dan tidak dalam ikatan c1inas.

3. Memiliki rekomendasi dari pimpinan instansi untuk mengikuti seleksi. 4. Menandatangani pernyataan bersedia melaksanakan pekerjaan

se-suai dengan kontrak.

5. Mendapat ijin dari Pejabat Pembina kepegawaian Daerah Propinsi / Kabupaten I Kota (Gubernur IBupati/ Walikota) bagi PNS daerah, sedangkan di tingkat Pusat harus mendapatkan ijin dari Pejabat

(12)

pembina kepegawaian Pusat (Mente';). 6. Adanya persetujuan teknis da,; BKN.

7. PNS yang ditempatkan ke LN dibatasi paling lama 3 tahurl.

8. Setelah kembali bekerja ditempat asal minimal 3 tahun baru dapat

ditempatkan kembali ke LN.

c.

Persyaratan bagi user IPelaksana Penempatan Tenaga Kerja Asing

Swasta (PPTKAS) di negara tujuan penempatan

1. Terdaftar pada perwakilan RI di negara tujuan penempatan.

2. Mempunyai MOU dengan unit pelayanan kesehatan dimana calon TKKI akan di tempatkan.

3. Mempunyai perjanjian kerjasama dengan PPTKIS dan atau

Depar-temen Kesehatan yang diketehui oleh Perwakilan RI di negara tu-juan.

B. MEKANISME REKRUTMEN CALON TKKI

Mekanisme rekruitmen calon TKKI adalah sebagai berikut:

a) Adanya MoU (perjanjian kerjasama penempatan TKKI) antara Depar-temen Kesehatan atau PPTKJS dengan Ministry of Health IUserl PP-TKAS di luar Negeri dengan persetujuan Perwakilan RJ (KBRIIKJRI). b) Adanya Surat Permintaan TKKJ I Job order dari Negara pengguna I

User ke Depertemen Kesehatan RI I Depnakertrans RJ /Deplu RII PPTKIS.

c) Puspronakes-LN bersama dengan Dinas Kesehatan dan Disnaker-trans/BP3TKI meJakukan sosialisasi/penyuluhan kepada calon TKKI (PNS dan Non PNS) dengan materi :

1. Lowongan, jenis dan uraian ー・ォ・セ。。ョ@ yang tersedia beserta syarat jabatan

2. Lokasi dan lingkungan kerja 3. Persyaratan calon TKKI

4. Kondisi dan syarat-syarat kerja meliputi gaji, waktu kerja, waktu istrahat/cuti, lembur, jaminan perlindungan, fasilitas lain yang di-peroleh.

5. Peraturan perundang-undangan, sosial budaya, situasi dan kondi-si negara tujuan .

6. Tata cara dan porosedur perekrutan 7. Kelengkapan dokumen penempatan TKKI

8. Biaya - biaya yang dibebankan kepada calon TKKJ dan

mekanis-d) Seleksi administrasi dan seleksi kompetensi calon TKKI

1. Mendaftar ke Dinas Ketenag akerjaan I Dinas Kesehatan Ka bupa-ten/Kota.

2. Lulus seleksi administras .

3. Lulus seleksi kompetensi dan keterampilan bahasa yang dilaksa-nakan di Dinas Kesehatan Propi nsi.

4 . Lulus psikotes oleh Puspronakes -LN

5. Lulus interview oleh pengguna ya ng difa silitasi oleh Puspronakes-LN.

6. Pengumuman hasil seleksi oleh Puspronakes-LN dan telah dike-tahui oleh Dlnas yang membidang; ketenagakerjaan Kabupatenl Kota.

e} Bagi PNS Daerah yang telah dinyatakan lulus seleksi maka status kepegawaiannya diaJjhkan menjadi PNS pusat pada Departemen Ke-sehatan.

f) Departemen Kesehatan menugaskan TKKI PNS bersangkutan ke ne-gara tujuan setelah mendapat persetujuan teknis dan BKN

g) BNP2TKI (untuk permintaan antar pemerintah) memfasilitasl kebe-rangkatan TKKI ke luar negen.

h) Bagi PNS Departemen Kesehatan dapat menggunakan paspor dinas.

ALUR REKRUITMEN TKKI

[ CALON TKKI )

セ@

( DINKES KAS/KOTA )

t

セ@

PUSPRONAKES·LN

t

セ@

14

me pembayaran.

9. Hak dan kewajiban caJon TKKI

10. Tatacara perlindungan dan resiko yang mungkin dihadapi 1,1. Waktu, tempat dan syarat pendaftaran.

( BN p2TKI )

(13)

BAB IV

MEKANISME PENEMPATAN

Penempatan TKKI dalam pelaksanaannya dilakukan oleh BNP2TKI dan atau Departemen Kesehatan berkoordinasi dengan BNP2TKI, Depnakertrans dan Departemen Luar Negeri dan instansi terkait.

A. POLA PENEMPATAN SECARA GOVERMENT to GOVERMENT

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan

dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri , pelaksana

penempa-tan TKI di luar negeri terdiri dan Pemerintah atau Pelaksana penempapenempa-tan TKI swasta (pasal 10) dan Penempatan TKI di luar negeri oleh Pemerintah hanya dapat dilakukan atas dasar perjanjian secara tertulis antara Pemerintah den-gan Pemerintah negara Pengguna TKI atau Pengguna berbadan hukum di negara lujuan (pasal 11). Selanjutnya Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2006 tentang Badan Nasional Penempa-tan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) disebutkan bahwa • BNP2TKI adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di ba-wah dan bertanggung jawab kepada Presiden dalam melakukan penempatan dan perlindungan Tenaga k・セ。@ Indonesia khususnya G to G.

Selanjutnya dl bawah koordinasi Depnakertrans/BNP2TKI, mekanisme penempatan secara G to G adalah sebagai berikut:

1. Adanya Informasil Permintaan dari User I Negara Pengguna yang dila-porkan Depnakertrans/BNP2TKIIDepiu tentang kebutuhan TKKI kepada Departemen Kesehatan cq. Puspronakes-LN ,

2. Puspronakes-LN bersama dengan Dinas Kesehatan dan Disnakert-rans/BP2TKI melakukan Sosialisasi dan Rekruitmen serta seleksi calon TKKI.

3. Puspronakes-LN melakukan pengumpulan data calon TKKI yang lulus seleksi.

4. Puspronakes-LN melakukan pelatihan peningkatan kompetensi bagi ca-Ion TKKI yang lui us seleksi sesuai dengan profesinya.

5. Puspronakes-LN dan atau BP3TKI menyampaikan Data calon TKKI yang lelah luIus seleksi kepada BNP2TKI untuk melakukan Promosi ke User I negara penggllna .

6. Puspronakes-LN memfasilitasi user/negara pengguna untuk melakukan Interview terhadap TKKI yang telah lulus seleksi.

7. Setelah User/Negara pengguna menerima data calon TKKI yang telah lulus seleksi, User/negara pengguna menyiapkan naskah Kontrak ォ・ セ。N@ 8. Depkes (Puspronakes-LN) memeriksa dan menyetujui Kontrak ォ・セ。@

ca-Ion TKKI dengan User/Negara pengguna.

9. Selanjutnya Puspronakes-LN menyerahkan kepada Depnakertransl BNP2TKI untuk diberikan pembekal::ln dan melakukan Pengurusan Do-kumen pemberangkatan calon TKKI.

10. Setelah pembekalan, kontrak diberikan kepada calon TKKI, kemudian Pengiriman Calon TKKI dilakukan oleh BNP2TKI.

11. Setelah calon TKKI tiba di negara user, nama calon TKKI didaftarkan se-bagai TKKI pada perwakilan RI oleh user/Negara pengguna.

Bagan 1

POLA PENEMPATAN SECARA GOVERMENT TO GOVERMENT

>-

(

.fi'=======;',

Permintaan user 1

(Negara pengo

セMMM

MBL@

I

Sosialisasi dan

l

guna)!BNP2TKI

I

Depkes!BNP2TKI . / RekrUitmen serta

Tentang kebutuhan Seleksi

,,!KKI

..

'"

Interview oleh

Persetujuan data Promosi data calon

I

f

Pm,.mp.".

d",

TKKI kepada User! calon TKKI yang

(I negara pengguna

Ca lon TKKI User! User! negara .peng·

guna negara pengguna lulus ウ・ャ・ォNセゥ@

I

""'=... ..._....0tf7 セ...

Kontrak diperiksa I

I

セ@

Pengurusan dokumen

-

Gセ@

'

I

Pembekalan Kontrak kerja dike·

d an IsetuJulo e d' -, I h

C)'

.. pcmberangkatan oleh

10i

dibenkan pada BNP2TKIID K :

I

BNP2TKI \ calon TKKI oleh luarkan oleh User!

negara pengguna ep es , BNP2TKI

N G|Z セ@ l.... __ \ ;

, Calon TKKI tiba di

jl

I Pengiriman

'

イ セセZセセォセャ「・イゥォ。ョ

I

neg_ra pengguna!

I

<;

セL@

.",

··,1

calon TKKI Oleh

kepada calon TKKI

i user!KBRI BNP2TKI

セ@ .

I

Sumber: Diolah dari Depnakerlrans tahun 2006
(14)

B. POLA PENEMPATAN SECARA GOVERMENT TO PRIVATE

Secara umum proses penempatan TKKI di Luar Negeri dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Calon TKKI yang lulus seleksi wajib menanda tangani perjanjian pe

-nempatan TKKI dengan PPTKIS, diketahui oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota/Propinsi.

2. PPTKI S wajib mengikutsertakan calon TKKI dalam program asu-ransi.

3. Calon TKKI mengikuti Pelatihan Kerja , Pemeriksaan Kesehatan dan Psikologi dan Pengurusan doku men di Tempat Penampungan yang sudah sesuai standar (sesuai dengan kete ntuan Peraturan Menteri). 4. Pemeriksaan Kesehatan dan Psikologi diselenggarakan oleh sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan psikolo-gi yang telah terakreditasi dan ditunjuk oleh Menteri Kesehatan . 5. Calon TKKI yang akan diberangkatkan ke luar negeri wajib

mengi-kuti Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) dengan melampirkan Paspor (Penerbitan Paspor oleh Departemen Hukum dan HAM) dan Visa k・ セ 。@ di Balai Pelayanan dan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) melibatkan Departemen Kesehatan (Puspronakes-LN) 6. Materi yang diberikan dalam PAP meliputi :

a. Materi wajib ( Perundang-undangan di negara tujuan dan Perjan-jian Kerja)

b. Materi penunjang (adat istiadat, budaya negara user dan lain-lain).

7. Calon TKKI wajib mengurus Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) sebagai Tanda Pengenal bagi TKKI yang telah dinyatakan memenu-hi persyaratan untuk bekerja ke luar negeri dan berfungsi sebagai keterangan bebas fiskal luar negeri (BFLN ) yang diterbitkan oleh BP3TKI.

8. PPTKIS hanya dapat membebankan biaya kepada calon TKKI anta-ra lain meliputi biaya:

a. Pengurusan dokumen jati diri

b. Pemeriksaan kesehatan dan psikologi c. Pelatihan kerja dan sertifikat kompetensi

d. Pengurusan dokumen perjalanan/paspor Republik Indonesia e. Visa kerja

f. Akomodasi dan komsumsi selama masa penampungan. g. Tiket pemberangkatan dan retribusi jasa pelayanan bandara. h. Transportasi lokal.

i. Jasa perusahaan.

j. Komponen (d ) sId (h) tidak berlaku bagi penempatan TKKI di negara-negara tujuan penempatan yang memberikan biaya

pe-rekrutan dari Pengguna.

k. Menteri menetapkan besarnya biaya penempatan sesuai dengan negara tujuan penempatan . Dana Pembinaan, penempatan dan perlindungan TKI (PP 9212000): 15 USD (PNBP) oleh Depkeu dan PPTKIS

I. Calon TKKI dan PPTKIS dapat memanfaatkan fasilitas kredit yang disediakan oleh lembaga keuangan I perbankan guna me-menuhi kebutuhan biaya penempatan.

9. Keberangkatan TKKI ditangani oleh PPTKIS , DEPNAKERTRANSi BNP2TKI , DEPHUB, OEPKUMHAM (Kantor Imigrasi yang me mba-wahi Tempat Pemeriksaan Imigrasi), DEPKEU. POLRI

10. TIKI tiba di negara penempatan ditangani oleh PPTKIS/Agency, KBRIIKJRI serta User

11 . Saat penernpatan TKKI di luar negeri, PPTKIS/agency tenaga kerja dan user memiliki kewenanganJkewajiban :

a. Melakukan kunjunganJpemantauan di tempat kerja TKt( 1 3 bulan sekali

b.. Memberikan laporan kunjungan lepada KBRIIKJRI dan Depna-kertrans/Oepkes RI

c. Mengurus kepulangan TKKJ dari negara penempatan ke Indone-sia.

11. Pelayanan kepulangan TKKI dari Oebarkasi ke daerah asal juga me-rupakan tanggung jawab dari berbagai departemen dan PPTKIS. Proses Kepulangan TKKI merupakan salahsatu upaya pemerintah untuk melindungi TKKI. Proses tersebut meliputi:

a. Pendataan TKKI

b. Penanganan TKKI bermasalah/sakit c. Pengaturan transporta si kepulangan

d. Menyediakan pos kepulangan dan mengatur kepulangan TKKI sampai daerah asal.

e. Pengamanan dalam ー・セ。ャ。ョ。ョ@ ke daerah asal. 13. Pembinaan Pemberdayaan TKKI Purna

a. Pendataan TKKI purna di masing-masing daerah b. Pembinaan Wirausaha

c. Bantuan modal usaha kecil dan menegah

d. Bantuan manajemen usaha termasuk pemasaran e. Menfasilitasi asosiasi TKKI Puma

(15)

Bagan 3.

ALUR PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLIN DUNGAN TKKI 01 LUAR

NEGERI SECARA GOVERMENT TO PRIVATE

• Surat Ijin Pengerahan • Sosialisasi

(SIP) • Pendaftaran CTKKI di • Recruitment Agreement

• Job Order/Visa Wakalah/

.Informasi/Pengantar Dinas TK Pcrnda Prov/ Demand Letter

rekrut ke Prov/Kab/Kota Kab/Kota • Draft pcrjanjian kerja

,

lJl\111 /l'1 ()f 111 KHl!l セiri@ 1JI P\ IKERI R \ \,1

• Pelatihan Penerbitan Paspor

MASA PENEMPATAN TKI DI WAR NEGERI • Kunjungan I pemanlauan di tempat kerja TKiI

majikan 3 bulan sekali

• Laporan poin (1) kepada KBRl/KJRI dan Dep-nakertransiDisnaker Pemda

• Penanganan, penyclesaian dan penampungan TKI yang bermasalah

• Pengurusan kepulangan TKI dari Negara penem-palan ke Indonesia

1Jtl'Kl' 8 .\/'2 lid

• Pembekalan akhir perno berangkatan

• Perjalljian Kerja • Kartu TKI

PELAYANAN KEPULANGAN TKI DARI DEBARKASI KE DAERAH ASAI. • Pendataan TKI

• Penanganan TKI Bermasalahlsakit/punya anak diluarnikah

• Pengaturan Iransportasi kcpulangan • Pemerintah menyediakan pos kepulangan dan

mengalur kepulangan TKI

PPTKlS bcrtanggung jawab atas kcpulangan TKI sampai daerah asal

Pengamanan dalam perjalanan ke daerah asal Bagi PNS melopor kc DEPKES c.q Biro KeP<2'

C.

SANKSI

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 39 tahun 2004 tentang Pen

em-patan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri Bab XIII mengenai Ketentuan Pidana pasal 102. 103 dan 104, maka bagi yang me-lakukan pelanggaran terhadap kete ntuan penempatan dan perlindungan tenag a kerja Indonesia di luar negeri dikenakan sanks'i sebagai berikut:

1. Dipidana dengan pidan a penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/alau denda pali ng sedikit Rp. 2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) dan paling banyak Rp . 15.000,000.000,00 (lima bel as miliar rupi ah), setiap ora ng yang: a. Menempatkan warga negara Indonesia untuk bekerja di Juar

ne-geri secara individu (perseorangan) .

b. Menempatkan TKI tanpa izln tertulis (Surat Izin Pelaksana Penem-patan TKIISIPPTKI) dari Menterl tenaga ォ・セ。@ dan transmigrasi.

C. Menempatkan calon TKI pada jabatan atau tempat pekerjaan

yang bertentangan dengan nllai-nilai kemanusiaan dan norma kesusilaan serta peraturan perundang-undangan, baik di Indo-nesia maupun di negara tujuan atau negara tujuan yang telah dinyatakan tertutup bagi penempatan TKI olel1 Pemerintah. 2. Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun

dan paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000.000,000 (satu miliar rupiah) dan paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah), setiap orang yang:

a. Mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI kepada pihak lain. b, Mengalihkan atau memindahtangankan SIP kepada pihak lain

untuk melakukan perekrutan calon TKI.

C. Melakukan perekrutan calon TKI yang tidak memenuhi

persyara-tan antara lain: tidak sehat jasmani dan rohani, dalam keadaan hamil bagi calon TKI perempuan.

d. Menempatkan TKI yang tidak lulus dalam ui kompetensi kerja. e. Menempatkan TKI yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan

dan psikologi.

f. Menempatkan calon TKII TKI yang tidak memiliki dokumen. g. Menempatkan TKI di luar negeri tanpa perlindungan program

asuransi.

h. Memperlakukan calon TKI secara tidak wajar dan tidak manu-siawi selama masa penampungan.

3. Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bu-lan dan paling lama 1 (satu) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah), setiap orang yang:

a. Menempatkan TKI tidak melalui Mitra Usaha sebagaimana

(16)

syaratkan.

b. Menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan

sendiri tanpa izin tertulis dari Menteri tenaga kerja dan

transmig-rasi.

c. Mempekerjakan calon TKKI yang sed dang mengikuti pendidikan dan pelatihan.

d. Menempatkan TKI di luar negeri yang tidak memiliki KTKLN. e. Tidak menempatkan TKI ke luar negeri yang telah memenuhi

per-syaratan kelengkapan dokumen.

4. Menteri tenaga kerja dan transmigrasi menjatuhkan sanksi admini-stratif berupa peringatan tertulis; penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha penempatan TKI; pencabutan izin; pem-batalan keberangkatan calon TKI; dan atau pemulangan TKI dari luar negeri dengan biaya sendiri atas pelanggaran terhadap :

a. PPTKIS tidak menambah biaya keperluan penyelesaian perseli-sihan atau sengketa calon TKIITKI dalam keadaan deposito yang digunakan tidak mencukupi.

b. PPTKIS tidak memiliki perwakilan yang berbadan hukum di ne-gara TKI ditempatkan.

c. PPTKIS tidak memiliki SIP dari Menteri tenaga kerja dan transmi-grasi.

d. Proses perekrutan dan seleksi tidak mendapat persetujuan dari instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan I Di-nas Kesehatan.

e.

Perjanjian penempatan dengan calon TKI tidak diketahui oleh In-stansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan I Di-nas kesehatan Kab/Kota.

f. TKI yang diberangkatkan ke luar negeri tetapi tidak menanda-tangani perjanjian kerja dihadapan pejabat insta nsi yang bertang-gungjawab di bidang ketenagakerjaan.

g. PPTKIS tidak memberikan pembekalan akhir pemberangkatan kepada TKI yang akan diberangkatkan ke luar negeri.

h.

TKI melalui PPTKIS tidak melaporkan kedatangannya dan kepu-langan nya kepada Perwakilan RI di negara tujuan

i. PPTKIS menempatkan TKI tidak sesuai dengan pekerjaan seba-gaimana dimaksud dalam ketentuan perjanji an kerja yang dise-pakati dan ditandatangani TKI yang bersangkutan .

j. PPTKIS tidak megurus keperluan TKI yang meninggal dunia di negara tujuan.

k. PPTKIS tidak memberikan perlindungan kepada calon TKlfTKI sesuai dengan perjanjian penempatan.

I. TKI tidak mengikuti program pembinaan dan perlindungan TKI.

BABV

PEMBINAAN DAN PERLINDUNGAN TKKJ

A. PEMBINAAN TKKI

1. Pembinaan TKKI secara Umum

Pemerintah melakukan pembinaan terhadap segala kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan Penempatan dan perlindungan TKKI yang meliputi bidang :

a. Bidang informasi, b. Sumberdaya manusia, c. Perfindungan TKKI

Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang informasi dilakukan dengan : a. membentuk sistem dan jejaring informasi terpadu mengenai pasar

kerja luar negeri yang dapat diakses secara luas oleh masyarakat. b. Memberikan informasi keseluruhan proses dan prosedur mengenai

penempatan TKKI di luar negeri termasuk resiko bahaya yang mun-gkin terjadi selama masa penempatan TKKI di luar negeri.

Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang sumber daya manusia dila-kukan dengan :

a. meningkatkan kualitas keahlian dan/atau keterampilan kerja calon TKKII TKKI yang akan ditempatkan di luar negeri termasuk kualitas kemampuan berkomunikasi dalam bahasa aSing.

b. Membentuk dan mengembangkan pelatihan kerja yang sesuai den-gan standar dan persyaratan yang ditetapkan.

Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang perlindungan TKKI dilaku-kan dengan :

a. memberikan bimbingan dan advokasi bagi TKKI mulai dari pra pe-nempatan, masa penempatan dan purna penempatan .

b. memfasilitasi penyelesaian perselisihan atau sengketa calon TKKII TKKI dengan Pengguna dan/atau pelaksana penempatan TKKI. c. menyusun dan mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna

bermasalah secara berkala sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

d. melakukan kerjasama internasional dalam rangka perlindungan TKKI sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(17)

tu-juan. Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan penem-patan dan perlindungan TKKI di luar negeri diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah .

2. Pembinaan TKKI PNS

a. Pembinaan PNS selama ditempatkan di negara tujuan

PNS yang bekerja di luar negen merupakan bentuk penugasan PNS dengan menggunakan pol a ditempatkan di luar instansi induknya. Lama penugasan PNS paling lama 3 (tiga) tahun.

Pembinaan kepegawaian selama ditempatkan di negara tujuan se-suai dengan PP Nomor 99 Tahun 2000 dan PP Nomor 12 Tahun 2002, adalah sebagai berikut :

1. PNS yang ditempatkan tidak menjabat dalam jabatan struktural atau fungsional tertentu, dapat diberikan kenaikan pangkat re-guler sesuai dengan peraturan yang ber1aku atas usulan instansi induknya setelah mendapat persetuj uan dari kepaJa BKN . 2. Formasi PNS ditempat asal tidak boleh diisi sehingga apabila

ybs telah berakhir dari perbantuannya dapat ditempatkan kem-bali. Oleh karena itu pejabat pembina kepegawaian daerah Propl Kab/Kota pada saat PNS akan ditempatkan harus membuat Su-rat pernyataan Bersedia Menerima kembali setelah berakhir dan perbantuannya.

3. PNS ya ng ditempatka n yang diangkat dalam jabatan fungsional tertentu yang disyaratkan dengan angka kredit, kenaikan pang-katnya dipertimbangkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Selama ditempatkan PNS tidak bemak mendapatkan penghasi-Ia n dari Instansi induk.

5. PNS yang diperbantukan sebagai TKKI dapat diberikan kenaikan pangkat sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas us ulan dari Departemen Luar Nageri dalam l1al ini KBRIIKJRI ke Departe-men Kesehatan.

6. PNS yang memangku jabatan fungsi onal tertentu dapal dinaik-kan pengkalnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan menggunakan angka kredit yang diajukan DUPAKnya oleh KBRIIKJRI .

b. Penarikan PNS dari Perbantuan

PNS yang telah selesai bekerja di Luar Negeri, diajukan kembali oleh instansi induknya kepada kepala BKN untuk mendapatkan per-setujuan penarikan kembali dari perbantuan, dengan melampirkan

persyaratan sebagai berikut:

a. Salinan sah Surat Keputusan Pengangkatan dalam pangkat terakhir

b. Salinan sah Surat Keputusan penarikan dari instansi induknya. c. Salinan sah surat Keputusan tenlang

pemberhentian/berakhir-nya tenaga perbantuan di Luar Negeri.

B. PERLINOUNGAN TKKI

Pemerintah RII Pe rwakilan RI mem berika n perlindungan TKKI di luar ne-geri sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta hukum dan kebi-asaan intemasional. Setiap calon TKKIITKKI mempunyai hak untuk mem-peroleh perlindungan sesual dengan peraturan perundan-undangan yang berlaku yang meliputi perlindungan pada masa pra penempalan, masa penempalan dan puma penempatan .

Dalam rangka pemberian perlindungan selama masa penempatan TKKI di luar negeri, Perwakilan Republik Indonesia melakukan pembina an dan pengawasan temadap perwakilan pelaksana penempatan TKKI swasta dan TKKI yang ditempatkan di luar negeri.

Perlin dung an selama masa penempatan TKKI di luar negen dilaksanakan antara lain :

a. Pemberian bantuan hukum sesuai dengan kelentuan peraturan perun-dang-undangan di negara tujuan selia hukum dan kebiasaan interna-sional.

b. pembelaan alas pemenuhan hak-hak sesuai dengan perjanjian kerja dan/atau peraturan perundang-unadangan di negara TKKI ditempat-kan.

Jenis perlindungan meliputi:

b . Perlindungan pra penempatan, yaitu perlindungan sebelum keberang-katan.

c. Perlindungan masa penempatan, yaitu perlindungan saat bekerja di negara penempatan.

d. Perlindungan puma penempatan, yaitu perlindungan setelah selesai masa kontrak dan perlindungan karena ada masalah sebelum selesai masa kontrak.

Perangkat perlindungan:

b. Perjanjian penempatan, yaitu perjanjian antara lembaga penempatan dengan TKKI.

I;. Perjanjian kerja, yaitu perjanjian antara user dengan TKKI

(18)

BABVI PEMBIAYAAN

Pembiayaan dalam kegiatan rekru ltmen dan penempatan TKKI yang akan bekerja di luar negeri, tidak sepenuhnya dibebankan pada pemerintah.

A. Pembiayaan rekruilmen dan penempatan bagi TKKI status PNS Semua pembiayaan yang berkaitan dengan penempatan TKKI ke luar

negerl mulai dari rekruitmen sampai dengan penempatan dlbebankan

ke-pad a calon TKKI yang bersangkutan.

B. Pembiayaan rekruitmen dan penempatan untuk Non PNS (sesuai pola cost structure depnakertrans)

1 . Pendaftaran dan seleksi dipungut biaya dari calon TKKI yang besar-nya disesuaikan dengan kebutuhan.

2. Biaya ongkos perjalanan, makan dan akomodasi sampai di tempat seleksi dibebankan pada pelamar/calon.

3. Blaya pendaftaran dan seleksi dibebankan kepada PPTKIS .

4. Biaya persiapan dan PPLN tersebut dipungut kembali oleh PPTKIS dari mereka yang berhasil dlberangkatkan dengan ー・セ。ョェゥ。ョ@ sebelum-nya.

5. Bagi TKKI yang sudah lulus dan memperoleh sertifikat tetap! tidak be-rhasil ditempatkan di Luar negeri tidak dapat menuntut untuk diberan-gkatkan dan sekaligus tidak dibebani untu k menggati biaya latihan.

I . '. L

BAB VII PEMANTAUAN

Kegiatan Pemantauan meliputi:

Pemantauan pelaksanaan rekruitmen calon TKKI sehingga diperoleh Ca-Ion TKKI yang kompeten dilakukan oleh Puspronakes-LN.

Pemantauan pengaturan pemberangkatan, penempatan dan kinerja TKKI dilakukan oleh Depnakertrans.

Pemantauan pengaturan perlindungan dan pembinaan TKKI dilakukan oleh Deplu.

Pemantauan pengaturan kepegawaian PNS calon TKKlrrKKI dilakukan oleh BKN

PPTKIS berperan dalam memantau tenaga kesehatan yang dikerahkan dan menyampaikan laporan kepada Menteri Kesehatan cq . Pusat Prona- kes secara periodik setiap tahun

figa bulan sebelum masa kontrak berakhir, PPTKIS yang bersangkutan memberi informasi tentang pengembalian TKKI kepada Menteri Keseha- tan cq. Pusat Pronakes.

8agi Tenaga Kesehatan yang berstatus sebagai PNS yang akan kembali hertugas di dalam negeri supaya dilaporkan kepada Biro Kepegawaian Departemen Kesehatan.

(19)

BAB VIII PENUTUP

Pedoman ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam rangka :

1. Pelaksanaan rekruitmen calon TKKI yang akan bekerja di luar negeri 2. Penempatan calon TKKI di Luar Negeri

3. Pembinaan dan Perlindungan TKKI di Luar Negeri.

Ketentuan-ketentuan teknis yang belum diatur dalam pedoman ini akan dia-tur kemudian oleh Kepala Badan PPSDM kesehatan cq: Kepala Pusat Pro-nakes-LN, sedangkan ketentuan pelaksanaan kepegawaian diatur oleh Biro kepegawaian Departemen Kesehatan.

(20)
(21)

セ@

,..--PERPUSTAKAAN

OEPARTEME N KESEHAIAN

,':a

セ@

,;

REPUBLIK INDO NESIA

[イエセL@ H'1.&r l

111 1111111 111111111111 (It'"

"

002003573

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan NTP ini disebabkan peningkatan indeks harga yang diterima petani lebih besar dibandingkan dengan peningkatan peningkatan indeks harga yang dibayar

Kesimpulan adalah Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, pengalaman, dan perilaku dengan penanganan pertama kejadian kejang demam pada anak usia 6

Perhitungan jumlah pemesanan dan total biaya pemesanan bahan baku dilakukan dengan menggunakan program yang sudah dibuat, dimana dari perhitungan tersebut akan di dapat

Analisis data hasil tes kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dilaksanakan secara bertahap dan

Tujuanya adalah untuk menciptakan tempat kerja yang nyaman, dan sehat sehingga dapat menekan serendah mungkin resiko kecelakaan dan penyakit.Adapun mengenai tujuan

Model 2 pada penelitian ini menjelaskan apakah variabel Kepercayaan Diri dan Ketersediaan Informasi memiliki pengaruh atau tidak terhadap Pengambilan Keputusan melalui

Tidak hanya itu Komunikasi, Lingkungan kerja, Kepuasan Kerja sangat dibutuhkan oleh Perangkat Desa, Sehingga dalam melaksanakan penyelenggaraan Pemerintah Desa

Studi ini membahas pengaruh dari kebijakan larangan ekspor bahan baku terhadap kinerja perusahaan: pertumbuhan nilai tambah, tenaga kerja, dan produktivitas, serta kemampuan