Judul
Nama
NomorPokok
Program Studi
Analisis Keberadaan Ruang Terbuka Hijau
(Green
Open
Space)
dalam
Upaya
Mendukung
Kota
Medan
Sebagai
Kota
Metropolitan
Qamarul Fattah
992103048
Perencanaan Pembangunan Wilayah dan
Pedesaan
Menyetujui
K o m i p i ng
(Dr. lr. A. Rahim Matondang, MSIE)
•
Ketua
__----""=.·....
11).
>(Ir. Zulkifli .
ron,
MSe)
Angg ta
Ketua Program Studi
(Prof. Bachtiar Hassan Miraza)
(Lie. rer. reg. Sirojuzilam, SE)
Anggota
..
--._-.
(Dr. Ir. Sumono, MS)
Tanggallulus
: 28 September 2001
RINGKASAN
QAMARUL FATTAH/ 992103048/PWD
dengan judul
penelitian
ANALISIS KEBERADAAN RUANG TERBUKA HIJAU
(GREEN OPEN
SPACE)
DALAM UPAYA MENDUKUNG KOTA MEDAN SEBAGAI KOTA
METROPOLITAN; Tim Pembimbing ; Dr. Ir.
A.
Rahim Matondang,
MSIE sebagai Ketua Komisi Pembimbing, Ir. Zulkifli Nasution, MSe
dan
Lie.rer.reg. Sirojuzilam, SE, masing-masing sebagai Anggota
Komisi Pembimbing.
Permasalahan yang
menjadi bahasan dalam penelitian ini
adalah tentang keberadaan RTH di Kota Medan, nilai ekonomis
komponen penyusun
RTH di Kota Medan dan
faktor
yang
mempengaruhi ketersediaan RTH di masing-masing kawasan.
Hipotesis
penelitian ini adalah
: (a) Luas dan
distribusi
RTH di Kota Medan belum sesuai dengan Standar Besaran RTH,
(b)
Hasil
tanaman penyusun Ruang Terbuka
Hijau dari aspek
ekonomi tidak menguntungkan dan (e) Faktor yang berpengaruh
terhadap ketersediaan RTH
di masing-masing kawasan adalah
ketersediaan lahan,
nilai lahan, pelaksana program RTH dan
keuangan.
Data dari sumber-surnber yang berkaitan dengan penelitian
ini dikompilasi, dan dianalisis sesuai hipotesis
; hipotesis
(a)
dengan analisis deskriptif, hipotesis (b) dengan analisis ekonomi
tingkat
pengembalian
modal
dan
hipotesis
(c)
dengan
menggunakan analisis regresi berganda.
Dari hasil penelitian
dipero1eh kesimpulan bahwa jum1ah
ketersediaan RTH di Kota Medan tahun 2000 berdasarkan standar
RUTRWK Kota Medan 2000-2005 (jumlah RTH sebesar 10
%
dari
total wilayah) ada1ah : (a) Ketersediaan RTH publik di Kota Medan
0,86
%
dari total wi1ayah Kota Medan ; belum memenuhi standar,
I(b) Ketersediaan RTH privat sebesar 21,97
%
dari total
wilayah
Kota Medan ; sudah memenuhi standar dan (c) Ketersediaan
se1uruh
RTH (publik dan privat) sebesar 22,83
%
dari total 1uas
wi1ayah Kota Medan sudah memenuhi standar.
Jum1ah ketersediaan RTH di
Kota Medan tahun 2000
berdasarkan
standar
SN1
03-1733-1989
(RTH
tersedia
15
m
2/penduduk)menunjukkan bahwa : (a) Ketersediaan RTH publik
sebesar 1,08 m
2/penduduk; be1um memenuhi
standar
(b)
Ketersediaan RTH privat sebesar 27,63 m
2/penduduk; sudah
memenuhi standar dan 3) Ketersediaan seluruh RTH (publik dan
privat) sebesar 28,71 m
2 / p e n d u d u k; sudah memenuhi standar.
Distribusi RTH (publik dan privat) di Kota Medan
tidak
merata,
pada Kecamatan dengan kepadatan penduduk tinggi
tidak didukung oleh ketersediaan RTH dan sebaliknya.
ii
Dengan menggunakan analisis Benefit Cost Ratio (B/C)
tampak bahwa penanaman tanaman mahoni (Swietenia mahogani)
tidak memberikan keuntungan secara ekonomis, namun dari
aspek fisik dan sosial memberikan manfaat yang sangat berarti
bagi masyarakat pengguna ruang di sekitar tanaman pelindung.
Faktor yang berpengaruh terhadap ketersediaan RTH di
masing-masing kawasan di Kota Medan adalah pelaksana program
dan keuangan, sedangkan faktor ketersediaan lahan dan nilai
lahan menunjukkan pengaruh yang negatif.
Saran yang dapat disumbangkan
dari hasil penelitian ini
adalah,
(a) Bagi
Pemerintah Kota Medan
: (1) agar dapat
mempertahankan
RTH yang telah tersedia dan mengkaji ulang
kesesuaian jenis vegetasi
khususnya pada
taman-taman baru,
serta memprogramkan penambahan RTH Publik, (2) memberikan
penghargaan bagi masyarakat/Iembaga/Instansi yang memiliki
kawasan RTH yang memenuhi standar dan (3)
Pemerintah Kota
Medan
segera mempersiapkan Rencana Umum Tata Ruang
Terbuka Hijau sesuai dengan lnmendagri No 14 tahun 1988, (4)
menertibkan jalur hijau sungai dan rel kereta api dari
bangunan-bangunan liar dan menanam pohon-pohon dengan vegetasi yang
sesuai
dengan
lahan
tersebut,
(b) Kepada masyarakat
agar
memanfaatkan areal yang tersedia
dengan menanam
1 pohon
iii
pelindung dalam setiap rumah tangga, sesuai dengan Perda No 6
tahun 1986 tentang Pelestarian Bangunan dan Lingkungan yang
Benilai
Sejarah Arsitektur Kepurbakalaan
serta Penghijauan
Dalam Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, (e) Kepada
peneliti lain agar mengkaji manfaat ekologis dari RTH misalnya :
(1) RTH sebagai
penetral peneemaran
udara dan peredam
kebisingan, (2) Manfaat RTH perkotaan dalam
mempertahankan
keberadaan air bawah tanah, dan (3) Studi-studi tentang manfaat
ekonomis RTH.
IV