T O K S I K O L O G I
D AN D I STRI BUSI AGEN T TOKSI S
D R. M AN SUR, D AKK
Fa k u lt a s Ke dok t e r a n Un ive r sit a s Su m a t e r a Ut a r a
PEN D AH ULUAN
Toksikologi adalah pem aham an m engenai pengaruh- pengaruh bahan kim ia y ang m erugik an bagi organism e hidup.
Pengaruh y ang m erugik an ini t im bul sebagai ak ibat t erj adiny a int er ak si diant ara agent - agent t oksis ( yang m em iliki kem am puan unt uk m enim bulkan kerusakan pada organism e hidup) dengan syst em biologi dari organism e.
Pada beberapa racun, y ang bereak si it u buk an agent ny a sendiri, t et api hasil m et abolism eny a.
Proses pengrusak an ini baru t erj adi apabila pada t arget organ t elah m enum puk sat u j um lah y ang cuk up dari agent t ok sik at aupun m et abolit ny a, begit upun hal ini buk an berart i bahw a penum puk an y ang t ert inggi dari agent t ok is it u berada di t arget organ, t et api bisa j uga dit em pat y ang lain.
Sebagai cont oh, insekt icida hidro karbon yang diklorinasi m encapai konsent rasi dalam depot lem ak dari t ubuh, t et api disana t idak m enghasilkan effek - effek keracunan yang dikenal.
Selanj ut nya, unt uk kebanyakan racun- racun, konsent rasi yang t inggi dalam badan akan m enim bulkan kerusakan yang lebih banyak.
Konsent rasi racun dalam badan ini m erupakan fungsi dari j um lah racun yang dipaparkan, y ang berkait an dengan k ecepat an absorpsiny a dan j um lah y ang diserap, j uga berhubungan dengan dist ribusi, m et abolism e m aupun ekskresi agent t ok sis t ersebut .
Tulisan ini dim ak sudk an unt uk m em bicarak an m engenai DI STRI BUSI agent t ok sis dalam badan.
D I STRI BUSI :
Sesudah t ok sikan m em asuk i air plasm a, m elalui peny erapan at au langsung m elalui pem berian int ra v ena, dia dapat disebar k eseluruh t ubuh.
Dist ribusi biasany a t erj adi secara cepat , dan k ecepat an dist ribusi k e j aringan-j aringan 2 m asing- m asing organ dit ent ukan oleh aliran darah m elalui organ dan kem udahan zat - zat kim ia m elaw at i alas kapillair dan m enem bus sel- sel dari j aringan-j aringan khusus.
Penyebaran akhir sangat t ergant ung at as kem am puan zat kim ia unt uk m elew at i m em bran sel dari berbagai j j aringan dan affinit as dari beberapa j aringan-j aringan dalam t ubuh k ezat - zat k im ia t ersebut .
Penem busan t ok sikan- t oksik an k edalam sel- sel t ergant ung pada beberapa m ekanism e- m ekanism e sepert i yang dibicarakan sebelum nya unt uk penyerapan gast ro int est inal.
I on- ion dan m olekul- m olekul kecil yang larut dalam air berdiffusi m elalui saluran-saluran berair at au pori- pori dalam m em bran sel.
Beberapa t ok sikan- t oksik an t idak m udah m elew at i m em bran- m em bran sel dan karena it u m em iliki dist ibusi- dist ribusi yang t erbat as, sedangkan t oksikan-t oksikan lain dengan m udah m enem bus sel- sel m em bran dan m enyebar keseluruhan t ubuh.
Sebagai t am bahan, beberapa t ok sikan- t oksik an m enum puk dalam berbagai bagian-bagian t ubuh sebagai sat u ak ibat pengikat an, pengangk ut an ak t if at au k elarut an y ang t inggi dalam lem ak .
Sedangk an t em pat penum puk k an dari sat u t ok sikan boleh m eruapak an t em pat -t em pa-t kerj a daya racunnya yang besar, -t e-t api lebih sering dia bukan m erupakan t em pat daya racunnya.
Apabila sat u t ok sikan t elah m enum puk pada sat u t em pat selain dari t em pat dim ana dia m enghasilkan k erj a t ok sisny a, penum puk an it u bisa m eny aj ikan sebagai sebagai sat u gudang peny im panan, y ang dapat m enj aga k onsent rasi t ok sikan diorgan sasaran pada konsent rasi yang lebih rendah.
Dalam hal ini, zat kim ia digudang penyim pangan secara t oksikologis adalah inakt if : bagaim anapun, karena zat kim ia dalam gundang penim bunan ada dalam k eset im bangan dengan t ok sikan bebas, dia secara perlahan- perlahan dilepaskan k edalam sirkulasi k et ik a bebas disingk irkan.
V OLUM E D I STRI BUSI :
Air t ubuh t ot al dibagi k edalam 3 ruang t erpisah y ang ny at a :
( 1) air plasm a, ( 2) int erst it ial w at er ( = air celah) , ( 3) int ra cellular w at er ( = air dalam sel) .
Ext ra cellular w at er ( = air diluar sel) t erdiri dari air plasm a dit am bah air celah.
Konsent rasi y ang ak an dik em bangk an oleh t ok sikan dalam darah sesudah sat u pem aparan t ert ent u ak an sangat t ergant ung at as v olum e dist ribusiny a ( Vd ) yang
ny at a. Unt uk cont oh : j ik a 1 gram zat k im ia diinj ek sikan langsung k edalam aliran darah m anusia dengan berat 70 k g, perbedaan y ang ny at a dalam k onsent rasi plasm anya akan dilihat t ergant ung at as dist ribusinya ( lihat halam an berikut )
Sat u konsent rasi yang t inggi akan dilihat dalam plasm a j ika dia hanya m eny ebar dalam air plasm a, dan sat u k onsent rasi y ang sangat rendah ak an dicapai apabila dia m eny ebar dalam sat u genangan y ang sangat besar sepert i air t ubuh t ot al.
Dist ribusi t ok sikan biasany a t idak sesederhana sepert i dist ribusi k edalam sat u dari ruang- ruang t erpisah dari air dalam t ubuh t et api dipersulit oleh pengikat an k epelbagai t em pat - t em pat penim bunan dalam t ubuh, sepert i lem ak , liver, at au t ulang.
PEN I M BUN AN TOKSI KAN - TOKSI KAN D ALAM JARI N GAN .
Toksikan- t oksikan selalu dihim pun dalam sat u j aringan khusus.
Beberapa t ok sikan- t oksik an m engem bangk an k onsent rasi t ert ingginy a pada t em pat kerj a t oksis m ereka, sepert i carbon m ono oksida, yng m em iliki sat u affinit as yang sangat t inggi k e Haem oglobin, y ang m enum puk dalam paru- paru.
( Sharp dk k 1972)
Agent - agent lain m enghim pun pada t em pat - t em pat y ang berlainan dari t em pat k erj a t oksis m ereka.
Unt uk cont oh, Pb dit um puk dalam t ulang, sedangk an gej ala- gej ala dari k eracunan Pb didasarkan k epada Pb dalam j aringan- j aringan lem ak .
Tok sikan- t oksik an dalam gudang- gudang ini selalu dalam k eset im bangan dengan t ok sikan bebas dalam plasm a, dan k et ik a zat k im ia it u dim et abolisir at au dik eluark an dari t ubuh, lebih bany ak dilepaskan dari t em pat penim bunan.
Sebagai akibat nya, w akt u paroh biologis senyaw a- senyaw a t ersebut yang dit im bun bisa j adi lebih lam a.
Yang berikut adalah t em pat - t em pat penim bunan yang besar unt uk t oksikan-t ok sikan.
PROTEI N - PROTEI N PLASM A se ba ga i sa t u gu da n g pe n im bu n a n u n t u k t ok sik a n - t ok sik a n :
Beberapa prot ein- prot ein dalam plasm a dapat m engikat peny usun- peny usun fisiologis y ang norm al didalam t ubuh sebagaim ana beberapa seny aw a- seny aw a asing.
Sepert i diluk isk an pada gam bar 3- 5, album in m em puny ai k ek uat an unt uk m engikat berbagai seny aw a- seny aw a.
Sat u Bet a1 – globulin, TRANSFERRI N, pent ing unt uk pengangk ut an besi dalam t ubuh.
Prot einlain yang m erupakan pengikat logam yang ut am a adalah CERULO PLASMI N, y ang m em baw a k ebany ak an Cu dalam serum .
ALFA dan BETA LI POPROTEI N- PROTEI N sangat pent ing unt uk pengangkut an senyaw a- senyaw a larut lipid sepert i vit am in- vit am in, kolest erol dan horm on- horm on st eroid.
ANTI BODI GAMMA GLOBULI N- GLOBULI N saling m em pengaruhi secara sangat k husus dengan ant igen- ant igen ( Goldst ein dk k 1968) .
Pengikat an prot ein biasany a dilak uk an m elalui DI ALI SASI PLASMA m enghadapi buffer at au m elalui ULTRA FI LTRASI .
Bagian y ang m enem bus m em bran dialisasi at au ult ra filt rat adalah bagian y ang bebas at au t ak t erikat , dan bagian yang dim iliki adalah konsent rasi t ot al, yang berupa j um lah dari frak si y ang t erik at dan y ang bebas.
Jadi, frak si t erik at adalah perbedaan dari frak si t ot al dan frak si bebas.
Kebany ak an zat - zat k im ia asing y ang t erik at k eprot ein- prot ein plasm a adalah diikat oleh ALBUMI N. I kat an- ikat an it u m elibat kan ikat an- ikat an yang reversible sepert i ikat an- ik at an hy drogen, v an der Wall’s dan ikat an- ik at an ion.
Prot ein plasm a dengan B.M. y ang t inggi m encegah m elaint asny a t ok sikan- t oksik an m elew at i dinding- dinding sel dan cenderung m em bat asi zat k im ia k e ruang v ascular. Bagian t ok sikan dalam plasm a m engikat k e prot ein- prot ein plasm a t idak segera didapat i m eny ebar k edalam ruang ext ra v asculera at au filt rasi pada ginj al.
Bagaim anapun, saling pengaruhi dari sat u zat k im ia dengan prot ein- prot ein plasm a adalah sat u proses rev ersible y ang cepat .
Ket ik a zat k im ai y ang t idak t erik at berdiffusi dari k apiler, zat k im ia y ang t erik at berdiffusi dari kapiller, zat kim ia yang t erikat m em ecah dari prot ein hingga zat kim ia dalam air ext ra v asculair set im bang dengan zat k im ia y ang t ak t erik at dalam plasm a. Proses- proses ak t if sepert i y ang ada dalam ginj al dan liver t idak dibat asi oleh t ingginy a derj at pengikat an prot ein plasm a.
Beberapa agent - agent unt uk pengobat an t elah diuj i dengan dasar ikat anny a dengan prot ein plasm a.
Perluasan pengikat an t ok sikan- t oksik an k e plasm a prot ein dapat m engalam i bany ak perubahan, beberapa sepert i ANTI PYRI NE, sam a sek ali t idak t erik at , y ang lain-lainny a sepert i sek obarbit al, t erik at sek it ar 50 persen, dan beberapa sepert i THYROXI NE, diikat sek it ar 99,9 persen.
Pengikat an zat - zat k im ia k e prot ein- prot ein plasm a m erupak an k epent ingan khusus unt uk t oksikolog karena reaksi- reaksi yang sangat t oksis dapat t erj adi j ika agent - agent digant ikan dari plasm a prot ein. Bent uk t erik at dari zat k im ia t idak pergi keorgan sasaran unt uk m enghasilkan kerusakan.
Bagaim anapun, t elah dit unj ukkan bahw a agent kim ia lain boleh m em indahkan yang pert am a dari prot ein plasm a y ang m em buat ny a dapat diperoleh dalam bent uk bebas. Dalam cara ini sat u zat k im ia k edua dapat m erangsang k eracunan dari zat pert am a. Unt uk cont oh, j ika sat u obat sulfon am ida yang t er ikat kuat diber ikan kepasien yang sedang m em ak ai sat u obat ant i diabet es, dia bisa m enggant ikan t em pat obat ant i diabet es dan m erangsang com a hipoglikem ik.
Seny aw a asing j uga dapat berlom ba dan m enggant ikan seny aw a- seny aw a fisiologis norm al y ang t erik at k eprot ein- prot ein plasm a. Kepent ingan dari k eny at aan ini dit am pilkan dalam sat u uj i klinik perbandingan kenuj araban dari t et rasiklin dan sat u cam puran Penisillin – Sulfon am ida dalam penat alaksanaan bayi- bayi prem at ure ( SI LVERMANN dk k 1956)
Telah dij um pai bahw a cam puran sulfonam ida berak ibat k em at ian y ang j auh lebih t inggi dari t et rasiklin. I ni dik arenak an sulfonam ida m enggant ikan sej um lah besar bilirubin dalam album in, dan kem udaian bilirubin j adi bebas unt uk berdiffusi kedalam ot ak dan m enghasilkan sat u bent uk kerusakan t ak yang hebat yang diberi ist ilah KERN I CTERUS.
Kebany ak an penelit ian at as pengikat an XENOBI OTI K- XENOBI OTI K k e prot ein-prot ein plasm a t elah diselenggarak an dengan obat - obat . Lain- lain bahan k im ia, sepert i insek t isida DI ELDRI NE j uga suk a berik at an dengan prot ein- prot ein plasm a ( 99 persent ) .
Serupa, bahw a zat - zat k im ia y ang berlainan dengan obat - obat bisa j uga berlom ba bent uk t em pat - t em pat ikat an y ang sam a ini dan saling m em pengaruhi zat k im ia- zat k im ia adalah serupa k e y ang t erj adi oleh m ek anism e ini.
Kon se n t r a si t in ggi TOKSI KAN - TOKSI KAN da la m LI V ER da n GI N JAL :
Liver dan Ginj al m em punyai kem am puan yang t inggi unt uk m engikat zat - zat kim ia, dan kedua organ- organ ini m ungkin m enghim pun t oksikan- t oksikan m elebihi organ- organ lain. I ni dihubungkan dengan kenyat aan bahw a m ereka sangat pent ing dalam pem buat an t oksikan- t oksikan dari t ubuh; ginj al dan liver m em iliki sat u kem am puan unt uk m engekresi beberapa zat - zat kim ia, dan liver m em iliki kem am puan t inggi unt uk m et abolisirnya.
Meskipun m ekanism e yang t epat m engenai pem buangan t oksikan- t oksikan dari darah oleh liver dan ginj al belum lagi dit et apk an, pengangk ut an ak t if dan pengikat an ke kom ponen- kom ponen j aringan sepert inya dilibat kan.
Pengangkut an akt if dan pengikat an prot ein, t elah diusulkan sebagai m ekansim e- m ekansim e yang m ungkin digunakan oleh liver dan ginj al unt uk m em buang bahan- bahan t oksis dari darah. Laporan- laporan t erbaru dalam lit erat ure m eny arank an bahw a prot ein- prot ein pengikat dalam sel bisa j adi pent ing dalam penum pik k an t ok sikan- t oksik an dalam liver dan ginj al.
Sat u prot ein dalam sit oplasm a dari liver ( prot ein Y at au LI GANDI N) t elah dit m apilkan m em iliki sat u affinit as yang t inggi unt uk bebrapa asam - asam organic dan t elah diusulk an bahw a prot ein ini bisa j adi pent ing dalam pengirim an anion-anion organic dari plasm a k eliver. ( Levi dk k 1971) .
Prot ein- prot ein ini j uga m engikat carsinogen zat w arna AZO dan cort ico st eroid-st eroid LI TWACK dk k 1971)
Sebagai sat u cont oh m engenai k ecepat an liver m engikat seny aw a- seny aw a asing, 30m enit sesudah sat u pem berian t unggal Pb, k onsent rasi liver adalah 50x lebih t inggi dari dalam plasm a ( KLASSEN dan SHOMAN, 1972) .
LEM AK se ba ga i sa t u gu da n g pe n im bu n a n t ok sik a n - t ok sik a n :
Sej um lah seny aw a- seny aw a organic y ang ada dalam lingk ungan adalah sangat lipofil, sat u t anda khas yang m em bolehkan penem busan m em bran- m em bran sel- sel dan pengam bilan oleh j aringan secra cepat . Karena m ereka sangat larut dalam lipid, dia t idak m engej ut k an bahw a m erek a m eny ebar dan m enum puk dalam lem ak t ubuh.
I ni t elah dit am pilkan unt uk sej um lah zat - zat k im ia sepert i : CHLORDANE, DDT, POLYCLORI NATED BI PHENYLS, POLY BROMI NATED BI PHENYLS.
Tok sikan- t oksik an t am pak dit im bun dalam lem ak oleh pelarut an fisik dalam lem ak - lem ak net ral. Lem ak - lem ak net ral m em bangun k ira- k ira 50% berat t ubuh dari seorang y ang gem uk dan k ira- k ira 20% berat badan seorang at let y ang t ak berlem ak .
Jadi sat u t oksikan yang m em iliki koeffisien Part isi lem ak/ air yang t inggi dapat dit im bun dalam lem ak t ubuh dalam sat u luas y ang besar, dan penim bunan ini ak an m erendahkan konsent rasi t oksikan dalam organ sasaran dan j adi m enyediakan sat u m ekanism e perlindungan.
Seseorang bisa m enduga bahw a daya racun beberapa senyaw a- senyaw a yang m enghim pun dalam lem ak t idak sam a seorang y ang gem uk dengan seorang bent uk at let is.
Bagaim anapun, dalam hubungan yang lebih prakt is, adalah kem ungkinan t erj adinya sat u penam bahan yang m endadak dalam konsent rasi bahan kim ia it u didalam darah dan organ sasaran, disana akan t erj adi sat u m obilisasi yang cepat dari lem ak yang dit im bun unt uk energi.
Sej um lah penelaahan- penelaahan t elah m enunj ukkan bahw a t anda- t anda keracunan dapat dihasilkan oleh k elaparan j angk a pendek dari binat ang- binat ang percobaan yang sebelum nya dipaparkan secara berlebihan keinsekt isida- insekt isida organoklorin j angka panj ang.
Tu la n g se ba ga i gu da n g pe n im bu n a n ba h a n - ba h a n be r a cu n :
Sat u j aringan y ang relat if lem bam sepert i t ulang dapat j uga m elay ani sebagai sat u gudang seny aw a- seny aw a sepert i Fluorida, t im ah dan St ront ium .
Tulang sebagai t em pat y ang besar unt uk bebrapa t ok sikan- t oksik an. Unt uk cont oh 90% dari t im ah hit am dij um pai dalam k erangk a t ubuh.
Perist iw a pengam bilan bahan- bahan asing oleh k erangk a dapat difik irkan t erut am a berupa sat u perist iw a k im ia perm uk aan, dim ana pert uk aran t erj adi diant ara perm ukaan t ulang dn cairan yang berhubungan dengannya.
Cairan it u adalah cairan ekst ra selluler dan perm uk aan dim ana perist iw a pert uk aran it u t erj adi adalah dari Krist a 1 2 hy droksi apat it e dari m ineral t ulang. Beberapa dari krist al- krist al ini kecil dan pada ukuran- ukuran dem ikian perm ukaan it u besar dibandingk an k e m assany a.
Karena dibaw a oleh cairan ext ra cellular k esat u k rsit al t ulang, t ok sikan m em asuk i kulit pengairan dari krist al dan m enem bus ke perm ukaan krist al.
Berdasarkan kem iripan- kem iripan dalam ukuran dan bent uk F dengan m udah m enggant ikan OH dan Pb at au Sr dapat m enggant ikan Ca didalam st ruk t ur k isi hidroksi apat it e m elalui sat u pert uk aran reak si adsorpsi.
Seny aw a- seny aw a asing y ang diendapk an dit ulang, t idak diasingk an secra irreversible oleh j aringan ini. Toksiikan- t oksikan dapat dilepaskan oleh pert ukaran ion pada perm uk aan k rist al dan oleh pelarut an k rist al- k rist al oleh pert uk aran k erj a ost eoklast .
Sat u k erj a ost eoklast , sepert i sesudah parat horm on, m engarah k e peningk at an pengarahan dari t ok sikan, y ang ak an digam bark an oleh sat u peningk at an k onsent rasi plasm a dari t ok sikan t ersebut .
BLOOD BRAI N BARRI ER = B B B = Rin t a n ga n Ot a k D a r a h
BBB buk alnlah sat u rint angan m ut lak bagi perj alanan bahan- bahan t ok sis k edalam CNS, t et api lebih m enam pilkan sat u t em pat y ang k urang perm eable dari k ebany ak an daerah- daerah lain dari t ubuh. Beberapa racun- racun dalam j um lah y ang cuk up besar t idak m em asuk i ot ak .
Disana ada t iga alasan besar secara anat om is dan fisiologis k enapa bebrapa racun-racun m engalam i k esulit an m em asuk i CNS :
1. Sel- sel endot hel kapillair CNS bergabung ket at dan m eyisakan sedikit at au t idak ada pori- pori diant ara sel- sel.
2. Kapiller- kapiller CNS banyak dikelilingi oleh t onj olan- t onj olan j aringan penghubung glia
3. Penghim pun prot ein dalam cairan int ersisial CNS kurang banyak dari t em pat lain dalam t ubuh.
Jadi, berlaw anan dengan t em pat lain, t ok sikan m em puny ai k esulit an bepergian diant ara capillair- capillair dan harus m elew at i t idak hanya endot el cappilair sendiri t et api j uga m em bran- m em bran dari sel glia unt uk m endapat kan j alan m asuk ke cairan int ersit ial.
Karena cairan sela adalah rendah prot ein, dia t idak dapat m enggunak an pengikat an prot ein unt uk m eningkat kan penyebaran k eCNS.
Gam baran- gam baran ini bersam a- sam a bek erj a sebagai sat u m ek ansim e perlindungan unt uk m engurangi penyebaran- penyebaran t oksikan ke CNS dan j adi daya racunnya.
Kegunaan BBB ber- ubah- ubah dari sat u daerah ot ak k e y ang lain.
Unt uk cont oh, k ort eks, lat eral nuclei hy pot halam us, area post rem a,pineal body dan lobus post erior hy pophy se lebih perm eable dari daerah- daerah lain dari ot ak .
Tak j elas apak ah ini dik arenak an bert am bahny a aliran darah at au k eperit ng y ang lebih perm eable at au k eduany a.
Masuknya t oksikan- t oksikan kedalam ot ak, um um nya, m engikut i prinsip yang sam a sepert i yang dikerj akan pengirim an m elalui sel- sel lain t ubuh.
Hany a t ok sikan bebas, y ang t ak t erik at pada prot ein- prot ein plasm a, y ang bebas m em asuk i ot ak .
Kelarut an dalam lem ak dari sat u perseny aw aan m em aink an sat u peran y ang besar dalam penent uan k ecepat anny a m em asuk i CNS. Jik a sat u agent t erionisir, dia t idak ak an m udah m em asuk i CNS sebab dia t idak larut dalam lem ak . Jik a dia t idak t erionisir, dia ak an m em asuk i ot ak pada sat u k ecepat an y ang sebanding k e koeffisien part isi lem ak/ air.
Karena it u,s sat u senyaw a yang sangat larut lipid, m udah m em asuki CNS dan sat u senyaw a yang kurang larut lipid sulit m em asuki ot ak. Jadi m et hyl m ercuri m em asuki ot ak j auh lebih m udah dari m ercuri inorganic j uga, karena 2 PAM adalah sat u t urunan nit rogen kw at ernair, dia t idak m udah m enem bus ot ak dan sangat t idak effekt if dalam m engem balikan ham bat an dari cholim est erase ot ak.
Unt uk cont oh, MORFI N adalah 10x lebih t ox is pada bay i t ik us dari y ang pada dew asa karena perm eabilit as ot ak t ikus bayi ke m orfin ini lebih t inggi. ( KUFFERBERG & WAY 1963) .
Tim ah hit am m enghasilkan Encephalo My elo pat hy pada t ik us- t ik us bay i t et api t idak pada y ang dew asa, j uga j elas disebabk an dari perbedaan dalam perkem bangan BBB. ( PENTSCHEW & GARRO, 1966) .
LI N TASAN TOKSI KAN - TOKSI KAN M EN EM BUS PLACEN TA :
Unt uk bert ahun- t ahun ist ilah rint angan placent a m elam bangkan sat u pengert ian bahw a fungsi ut am a dari placent a adalah unt uk m elindungi foet us t erhadap lew at ny a bahan- bahan berbahay a dari induk k e foet us.
Bagaim anapun, placent a it u m em iliki fungsi- fungsi lain sepert i pert ukaran lim bah-lim bah, m akanan- m akanan oksigen, dan carbon dioksida diant ara induk dan foet us. Kebanyakan dari bahan- bahan yang sangat pent ing yang dibut uhkan unt uk perkem bangan foet us dikirm kan m elalui rangkaian energi syst em - sist em pengangkut an akt if khusus. Unt uk cont oh : vit am in- vit am in, asam - asam am ino, gula- gula essensiil dan ion- ion sepert i Ca dan Fe diangkut dari induk ke foet us m enghadapi sat u perbedaan k onsent rasi ( Young, 1969; Ginsburg, 1971) .
Bahk an oksigen t idak m enem bus placent a m elalui diffusi sederhana ( Gurt ner dan Burn 1972) .
Dilain pihak , k ebany ak an bahan- bahan t ok sis m elalui placent a oleh diffusi sederhana, k ecuali unt uk sedik it ant i m et abolit - m et abolit y ang secara st ruk t ur m irip ke purine- purine dan prim idin- prim idin yang secara norm al diangkut secara akt if dari sirkulasi induk ke sirkulasi foet us.
Beberapa zat - zat asing dapat m enem bus placent a. Tidak hany a zat k im ia t et api j uga virus- virus ( virus Rubella) , sel- sel pat ogen ( Spirochaet a Syphillis) , globulin- globulin ant ibody , dan erit rosit - erit rosit ( Goldst ein dk k 1968) m eny eberangi placent a.
Secara anat om is rint angan placent a adalah hasil dari sej um lah lapisan- lapisan sel- sel yang dilet akkan diant ara sirkulasi- sirkulasi induk dan foet us.
Jum lah lapisan- lapisan berubah- ubah m enurut i spesies, keadaan keham ilan, dan ini kem ungkinan m em pengaruhi perm eabilit as placent a.
Placent a yang m enam pilkan keseluruhan 6 lapisan disebut : EPI THELI O CHORI AL ( Tabel 3- 1) , dan y ang k ehilangan epit helium m at ernal disebut : SYDESMO CHORI AL. Jik a hany a lapisan endot hel dari j aringan m at ernal t ersisa, disebut : ENDOTHELI AL CHORI AL, bahkan bila endot helini t idak ada, sehingga villi choriales t erendam dalam darah induk m erek a disebut HEMO CHORI AL.
Dalam beberapa j enis, beberapa j aringan foet us hilang dan disebut : HEMO ENDOTHELI AL ( DAWES, 1968) .
Karena it u orang dapat m enduga bahw a sat u placent a y ang relat if t ipis, sepert i pada t ik us, ak an j adi lebih perm eable k e agent - agent t ok sis dari pada placent a m anusia, sem ent ara placent a y ang lebih t ebal sepert i pada k am bing ak an k urang perm eable. Dalam sat u spesies t unggal, placent a j uga bisa m erubah t ingk at hist ologisny a selam a k eham ilan ( AMARSO 1952) .
Bagaim anapun, sehubungan dari j um lah lapisan placent a ke perm eabilit asnya belum diselidiki secara m enyeluruh.
Sepert i halnya dalam pengirim an kebanyakan senyaw a- senyaw a m elalui m em bran-m ebran-m bran t ubuh diffusi t erlihat bran-m enj adi bran-m ek anisbran-m e y ang dipak ai oleh k ebany ak an t ok sikan- t oksik an m elew at i placent a.
Fakt or- fakt or yang sam a, ut am anya part isi lem ak/ air, adalah penent u- penent u yang pent ing dalam pengirim an m elalui placent a. Dia dipert any ak an j ik a placent a m em aink an sat u peran ak t if y ang pent ing dalam m encegah m elint asny a bahan-bahan berbahay a dari induk k e foet us. Bagaim anapun t elah dicat at bahw a TRI AMTERENE dikirim kan dari foet us j auh lebih m udah dari ke foet us ( MacNay dan day t o, 1970) dan bahw a placent a m em puny ai m ek anism e- m ek anism e biot ransform asi y ang bisa m encegah beberapa zat - zat t ok sis m encapai foet us. ( JUCHAN, 1972)
Dari zat - zat y ang m elew at i placent a oleh diffusi passif, zat - zat y ang lebih larut lipid ak an m elew at i lebih cepat dan m encapai sat u k esim bangan induk foet us lebih cepat . Selam a kondisi- kondisi t et ap, konsent rasi- konsent rasi dari senyaw a t oksis dalam air plasm a induk dan foet us ak an j adi sam a.
Bagaim anapun, k onsent rasi dalam berbagai j aringan- j aringan foet us ak an dit ent uk an oleh kem am puan j aringan unt uk m enghim pun t oksikan.
Unt uk cont oh : k onsent rasi dari dipheny l hidant oin dalam plasm a dari foet us k am bing dij um pai separoh dari y ang dij um pai dalam induk k em bing. I ni dik arenak an perbedaan- perbedaan dalam k onsent rasi prot ein plasm a dan affinit as pengikat an unt uk dipheny l hy dant oin ( SHOEMAN dk k , 1972) .
Juga beberapa organ- organ sepert i liver dari bay i- bay i y ang baru lahir ( KLASSEN, 1972) dan foet us ( MI RKI N & SI NGH, 1972) t idak m enghim pun beberapa bahan k im ia eksogen, dan k arena it u, t ingk at - t ingk at y ang rendah dapat dij um pai dalam foet us. Dilain fihak k onsent rasi- k onsent rasi y ang lebih t inggi dari beberapa zat k im ia sepert i t im ah hit am dij um ai diot ak bay i baru lahir k arena BBB y ang t idak sem purna.
PEN YEBARAN KEM BALI TOKSI KAN - TOKSI KAN
Peny ebaran sat u bahan t ok sis dalam t ubuh dapat berubah dengan w ak t u. Tem pat perm ulaan y ang dit em pat i sat u zat k im ia t ergant ung at as aliran darah kedaerah it u, perm eabilit as j aringan ke t oksikan, dan t em pat - t em pat pengikat an y ang segera diperoleh. Sat u zat k im ia belak angan dapat disebarkan k em bali k e j aringan- j aringan yang kurang baik m elebur ket ika lebih banyakk cont oh dari penyebaran kem bali dilihat dengan Pb inorganic. Segera sesudah penyebaran, t im ah hit am dit em pat k an di erit rosit , liver dan ginj al. Kira- k ira 50% dari Pb dit em pat k an diliver 2 j am sesudah pem berian ( HAMMOND, 1969, KLASSEN & SHOEMAN, 1972) . Belakangan Pb disebar kem bali ke t ulang dan m ensubst it usi Ca dalam kisi krist al. Sat u bulan sesudah pem berian, 90% Pb y ang t ersisa dalam t ulang.
KESI M PULAN :
Telah diuraik an m engenai dist ribusi dari agent t ok sis diberbagai j aringan dalam badan.
KEPUSTAKAAN :
1. ROBERT K MURRAY, MD,PhD dk k Toront o Univesit y : Harper’s Biochem ist ry Edisi ke 22. Alih Bahasa : dr. Andry hart ono,EGC
2. JHON DOULL, M.D, PhD : Toxicology : The basic Science of Poisons, Second Edit ion, Mc Millan Publising Co, New York 1980.
3. B.G. KATZUNG : Farm akologi dasar Klinik Alih bahasa : dr.Binaw at y dkk : EGC 1986.