• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN TEORI BELAJAR VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 2 LEBAK BAWEAN KABUPATEN GRESIK PADA MATERI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN TEORI BELAJAR VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 2 LEBAK BAWEAN KABUPATEN GRESIK PADA MATERI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN TEORI BELAJAR VAN HIELE

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 2 LEBAK BAWEAN KABUPATEN GRESIK

PADA MATERI GEOMETRI

SKRIPSI

Oleh :

NURFITRIANI HASANAH 201110430311123

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya. Dan dengan adanya izin dari Allah SWT penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Penggunaan Teori Belajar Van Hiele Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Lebak Bawean Kabupaten Gresik Pada Materi Geometri”. Shalawat seta salam semoga tetap tercurah kepada Rasullah SAW, keluarga, dan para sahabatnya.

Dalam proses penyusunan hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan, bantuan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan kesabaran dalam memberi petunjuk, bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga terselesaikan Tugas Akhir ini.

2. Ibu Dyah Woro Wirastri E, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan serta telah meluangkan waktu dan kesabaran dalam memberi petunjuk kepada penulis sehingga terselesaikan Tugas Akhir ini.

3. Bapak Hardyanto, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 2 Lebak Bawean yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian.

4. Ibu Fareha Agustina, S.Pd selaku guru kelas V SDN 2 Lebak Bawean yang telah membantu dan berpartisipasi aktif dalam melakukan penelitian.

Semoga segala amal dan budi baik bapak dan Ibu dapat dijadikan amal sholeh dan mendapat imbalan dari Allah SWT.

Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Namun demikian, tiada manusia yang sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi sempurnanya Tugas Akhir ini.

Malang, 01 November 2016 Penulis

(4)

x DAFTAR ISI Cover

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Pernyataan Keaslian ... iv

Halaman Motto ... v

Halaman Persembahan ... vi

Abstrak ... vii

Abstract ... viii

Kata Pengantar ... ix

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xiii

Daftar Gambar ... xiv

Daftar Lampiran ... xv

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Batasan Penelitian ... 7

1.6 Definisi Operasional ... 7

BAB II : KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Belajar ... 10

2.2 Teori Belajar Van Hiele ... 15

2.2.1 Tingkat-Tingkat Pemikiran Geometris Van Hiele ... 15

2.2.2 Karakteristik Tingkat-Tingkat Van Hiele ... 20

2.2.3 Fase-Fase Pembelajaran Geometri Dalam Teori Van Hiele ... 20

2.2.4 Implikasi Teori Van Hiele Terhadap Pengajaran ... 22

2.3 Pemahaman Konsep ... 23

2.4 Hasil Belajar ... 26

(5)

xi

2.5 Materi Geometri Kelas V ... 28

2.6 Karakteristik Siswa SD ... 32

2.7 Analisis Situasi SDN 2 Lebak Bawean Kecamatan Sangkapura Kabupaten Gresik ... 33

2.8 Penelitian Yang Relevan ... 34

2.9 Kerangka Pikir ... 36

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Dan Jenis Penelitian ... 37

3.2 Kehadiran Dan Peran Peneliti Di Lapangan ... 37

3.3 Subjek Dan Objek Penelitian ... 38

3.4 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 38

3.5 Data Dan Sumber Data ... 38

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 39

3.7 Instrumen Penelitian ... 40

3.7.1 Lembar Observasi Pemahaman Konsep Siswa ... 40

3.7.2 Lembar Pedoman Wawancara ... 41

3.7.3 Lembar Tes Belajar Siswa ... 41

3.8 Teknik Analisis Data ... 41

3.9 Prosedur Penelitian ... 43

3.9.1 Siklus I ... 43

3.9.2 Siklus II dan III ... 46

3.9.3 Kriteria Penelitian ... 46

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian ... 47

1.1.1 Deskripsi Kondisi Awal atau Pra Siklus ... 47

1.1.2 Deskripsi Siklus I, II dan III ... 48

1.2 Pembahasan ... 69

4.2.1 Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Geometri ... 70

4.2.2 Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa ... 73

(6)

xii

5.2 Saran ... 77

5.2.1 Untuk Guru ... 77

5.2.2 Untuk Siswa ... 78

5.2.3 Untuk Sekolah ... 78

5.2.4 Untuk Peneliti Selanjutnya ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79

LAMPIRAN : 1.1 Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian Dari Sekolah ... 81

1.2 RPP, Lembar Penilaian, Materi, LK Individu, Kunci Jawaban, LK Kelompok (Tiga Siklus) ... 82

1.3 Contoh Nilai Hasil LK Individu Siswa ... 116

1.4 Lembar Hasil Observasi ... 119

1.5 Lembar Hasil Wawancara Dengan Siswa dan Guru ... 122

(7)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian Dari Sekolah ... 81

Lampiran 1.2 RPP, Lembar Penilaian, Materi, LK Individu, Kunci Jawaban, LK Kelompok (Tiga Siklus) ... 82

Lampiran 1.3 Contoh Nilai Hasil LK Individu Siswa ... 116

Lampiran 1.4 Lembar Hasil Observasi ... 119

Lampiran 1.5 Lembar Hasil Wawancara Dengan Siswa dan Guru ... 122

(8)

79

DAFTAR PUSTAKA

Abdussakir. 2011. Pembelajaran Geometri Sesuai Teori Van Hiele. (Online), (http://abdussakir.wordpress/2011/02/09/pembelajaran-geometri-sesuai-teori-van-hiele-lengkap.), diakses pada 27 Maret 2016.

Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru). Bandung: Rosdakarya.

Arikunto, Suharshimi. 2013. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Bird, John. 2002. Matematika Dasar: Teori dan Aplikasi Praktis (Edisi Ketiga). Jakarta: Erlangga.

Dafril, A. 2011. Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Peningkatan

Pemahaman Matematika Siswa. palembang: Prosiding PGRI.

Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

De Walle, John A. Van. 2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah (Jilid 2: Edisi Keenam). Jakarta: Erlangga.

Hamalik, Oemar. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:

Rosdakarya.

Ismail. 1998. Kapita Selekta Pembelajaran Matematika. Surabaya: Universitas Terbuka.

Jihad, Asep dan Haris, Abdul. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Media.

Khotimah, Husnul. 2013. Meningkatkan Hasil Belajar Geometri Dengan Teori Van Hiele. (Online), (http://uny.ac.id/9789791635394.pdf), diakses pada 19 Maret 2016.

Lampaliu, Yatuh. 2015. Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Komik Pada Siswa

Kelas VI SDN Saemba. (Online),

(http://balitbangda.sultengprov.go.id/images/pdf/Media-Litbang-Sulteng-Volume-VIII-Edisi-2-2015.pdf), diakses pada 07 Mei 2016. Marini, Arita. 2013. Geometri dan Pengukuran. Bandung: Rosdakarya.

Moeharti. 1986. PMAT 4438, Modul 1-6 : Materi Pokok Sistem-sistem Geometri. Jakarta: Kencana Pernada Media.

(9)

80

Permendikbud No 81 A. 2013. Lampiran IV Pedoman Umum Pembelajaran: V Konsep dan Strategi Pembelajaran: A. Pandangan Tentang Pembelajaran. Jakarta.

Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Pernada Media.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soenarjo, RJ. 2007. Matematika 5 SD dan MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suhito. 2010. MAT109 : Bahan Ajar Geometri Dasar. Semarang: UNNES.

Suprijono, Agus. 2012. Cooperatif Lerning (Teori dan Aplikasi PAIKEM). Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Pebruanti, Lies. 2015. Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar Menggunakan Modul Di SMKN 2 Sumbawa. (Online), (http://uny.ac.id/2008108244047.pdf), diakses pada 25 Oktober 2016.

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran matematika merupakan suatu proses pemberian pengalaman

belajar kepada siswa melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga siswa

memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari. Salah satu ciri

dari matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu pernyataan atau

konsep yang diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran yang sudah ada

sebelumnya, hal ini berbanding terbalik dengan usia perkembangan kognitif siswa

SD yang masih terikat dengan objek yang bersifat konkret.

Dalam upaya untuk menjembatani antara matematika yang deduktif dan

anak yang belum dapat berpikir deduktif maka pembelajaran matematika di SD

mempunyai ciri-ciri; Menggunakan pendekatan spiral, bertahap, menggunakan

metode induktif, menganut kebenaran konsistensi, dan bermakna. Kecakapan

matematika yang harus dicapai siswa SD adalah memahami konsep, memahami

simbol, grafik, tabel, dan diagram, menggeneralisasikan pola, sifat, dalil,

memecahkan masalah dan menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan

sehari-hari.

Ruang lingkup pembelajaran matematika di SD mencakup beberapa

standar kompetensi yang harus dicapai siswa setiap akhir pembelajaran. Standar

kompetensi matematika dikelompokkan ke dalam beberapa kemahiran.

Pengelompokkannya, berdasarkan kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) adalah;

(11)

2

kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi

pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk

penilaian.

Geometri adalah suatu cabang dari matematika yang mempelajari titik,

garis, bidang serta ruang. Geometri merupakan pengetahuan dasar yang sudah

lama dikenal anak-anak sejak usia dini. Ide-ide geometri sudah dikenal oleh siswa

sejak sebelum mereka memasuki bangku sekolah melalui benda-benda yang

memuat bentuk dan konsep geometri atau model-model geometri yang berada di

lingkungannya. Namun, potensi yang dimiliki anak tentang benda-benda yang

berada di sekitarnya belum dimanfaatkan secara maksimal (Roebyanto dan

Harmini, 2006).

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa materi geometri kurang

dikuasai oleh sebagian besar yakni sebanyak 11 siswa baik dari segi pemahaman

konsep geometri maupun juga hasil belajar siswa. Dalam pengenalan geometri,

selama ini guru seringkali langsung memberi informasi pada siswa, hal ini

menunjukkan kekurang pahaman guru dalam penyampaian topik geometri melalui

metode dan teknik pembelajaran matematika yang benar. Kegiatan pembelajaran

yang dilakukan selama ini memang sudah efisien akan tetapi, keefektifannya bagi

pengalaman belajar siswa masih dipertanyakan. Buktinya adalah siswa memang

mampu menjawab soal pada saat tes akan tetapi mereka tidak memahami dengan

baik jawaban yang mereka tuliskan karena siswa hanya menuliskan apa yang

mereka hafalkan.

Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 17 April 2016 peneliti dengan

(12)

3

yang kemampuan memahami konsep geometrinya masih sangat kurang seperti

membedakan antara sifat bangun datar persegi dan persegi panjang yang

terkadang mereka samakan. Kurangnya kemampuan pemahaman konsep siswa ini

disebabkan oleh penyampaian materinya masih bersifat konvensional dan

teacher-centered dimana guru merupakan subjek dan siswa berperan sebagai objek dalam

pembelajaran. Siswa lebih diutamakan untuk menghafal konsep dan sebagai

penerima informasi yang mengakibatkan tidak berkembangnya daya berfikir

kreatif siswa, karena kegiatan belajar mengajar yang tidak interaktif, kurang

adanya partisipasi aktif dan tidak adanya kreativitas siswa karena keterbatasan

ruang gerak dalam memperoleh pengalaman belajarnya. Nilai hasil belajar siswa

juga masih jauh dari yang diharapkan dan belum mampu mencapai target KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu <70.

Dalam pembelajaran geometri terdapat sebuah teori yang dapat digunakan

untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih terstruktur dan memberikan

peluang yang lebih bagi siswa untuk menemukan ide-ide ataupun konsep-konsep

geometri bagi diri mereka. Salah satu teori yang dapat digunakan dalam

pembelajaran geometri adalah teori Van Hiele. Van Hiele yang merupakan

seorang pengajar matematika asal Belanda telah melakukan penelitian yang

menghasilkan beberapa kesimpulan mengenai tahap-tahap perkembangan kognitif

anak dalam memahami geometri (Van De Wall, 2008).

Teori Van Hiele menyatakan bahwa terdapat lima tingkatan yang berbeda

tentang pemikiran geometri yaitu visualisasi, analisis, deduksi informal, deduksi,

dan rigor. Setiap tingkatan yang dikemukakan akan diaplikasikan secara bertahap

(13)

4

Hiele juga mengemukakan bahwa terdapat tiga unsur utama dalam pengajaran

geometri yaitu waktu, materi pengajaran, dan metode pengajaran yang diterapkan.

Jika ketiga unsur tersebut ditata secara terpadu, akan dapat meningkatkan

kemampuan anak kepada tahapan berfikir yang lebih tinggi (Gatot Muhsetyo,

2008).

Lima fase yang dikemukakan oleh Van Hiele tersebut adalah fase

informasi, fase orientasi, fase penjelasan, fase orientasi bebas, dan fase integrasi.

Kelima fase di atas dilakukan secara berurutan dalam pembelajaran dari fase

pertama hingga fase kelima agar dapat menunjang kemampuan siswa hingga

sampai pada tahap berfikir yang lebih tinggi. Karena ketertataan pola

pembalajaran yang dikemukakan oleh Van Hiele dalam proses belajar mengajar

menggunakan kelima fase yang telah dijelaskan sebelumnya maka, peneliti

memilih teori ini untuk membantu meningkatkan kemampuan pemahaman konsep

dan hasil belajar geometri siswa.

Siswa harus mampu untuk menghubungkan konsep matematika yang telah

dimiliki dalam struktur berpikirnya dengan permasalahan yang ia hadapi.

Pemahaman konsep geometri dalam Van Hiele berupa meningkatnya kemampuan

objek pemikiran geometri siswa dan jenis ide-ide geometri apa yang siswa

pikirkan, bukannya berapa banyak pengetahuan yang dimiliki siswa.Hasil belajar

yang diharapkan dari tingkatan belajar yang diterapkan Van Hiele berbeda-beda

sesuai dengan tingkatan yang dilalui oleh siswa itu sendiri dalam kegiatan

pembelajarannya.Melalui peningkatan pemikiran akan pemahaman suatu konsep

(14)

5

peningkatan hasil belajar geometri yang menjadi tolak ukur dalam penilaian

siswa.

Pada penelitian terdahulu teori belajar Van Hiele sudah pernah diangkat,

diantaranya oleh Zahra Chairani (2013) dan Husnul Khotimah (2013). Zahra

membahas tentang implikasi teori Van Hiele yang mendeskripsikan efektifitas

pembelajaran geometri dengan menggunakan teori Van Hiele dalam

pembelajaran. Husnul membahas tentang penggunaan teori Van Hiele. Pada

dasarnya yang dibahas oleh Husnul sama dengan Zahra, hanya saja yang

membedakannya adalah materi pembelajaran dan sekolah yang dipilih selain itu

pada penelitian Husnul lebih menekankan pada kemampuan hasil belajar bukan

implikasi dari penggunaan teori Van Hiele.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, peneliti perlu untuk

mengadakan penelitian mengenai “Penggunaan Teori Belajar Van Hiele Untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2

Lebak Kab. Gresik Pada Materi Geometri”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka rumusan masalah

penelitian sebagai berikut :

1.2.1 Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Lebak

Kabupaten Gresik menggunakan teori Van Hiele pada materi geometri?

1.2.2 Bagaimanakah peningkatan pemahaman konsep siswa kelas V SDN 2

Lebak Kabupaten Gresik menggunakan teori Van Hiele pada materi

(15)

6

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan dan rumusan masalah di atas,

maka tujuan penelitian adalah mendeskripsikan :

1.3.1 Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Lebak Bawean

Kabupaten Gresik menggunakan Teori Van Hiele pada materi geometri.

1.3.2 Mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa kelas V SDN 2 Lebak

Bawean Kabupaten Gresik menggunakan Teori Van Hiele pada materi

geometri.

1.4 Manfaat Penelitian

Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas, diharapkan:

1.4.1 Manfaat teoretis

Secara teoretis penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan keilmuan

dalam bidang pendidikan khususnya tentang pengaruh penggunaan teori

belajar Van Hiele untuk meningkatkan pemahaman konsep dan hasil

belajar pada materi geometri siswa sekolah dasar.

1.4.2 Manfaat praktis

1.4.2.1Untuk Guru: sebagai bahan informasi tentang penerapan teori-teori

matematika untuk meningkatkan prestasi siswa serta dapat memberikan

kontribusi sebagai bahan pertimbangan untuk dapat menerapkan salah satu

teori berdasarkan kebutuhan belajar sebagai salah satu alternatif dalam

proses pembelajaran dan pengajaran.

1.4.2.2Untuk Siswa: sebagai variasi dalam belajar dan motivasi untuk

(16)

7

1.4.2.3Untuk Peneliti: diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan

tentang penerapan teori-teori belajar alternatif dan efektif dalam kegiatan

pembelajaran serta sebagai tahapan dalam pembinaan diri sebagai calon

pendidik.

1.5 Batasan Penelitian

Untuk menjaga agar penelitian terarah sesuai tujuan, maka peneliti perlu

memberikan batasan penelitian sebagai berikut :

1.5.1 Pembelajaran ini terfokus pada materi geometri dengan sub bab

memahami sifat-sifat dan hubungan antar bangun.

1.5.2 Pembelajaran ini fokus menggunakan teori belajar yang dikemukakan oleh

Van Hiele.

1.5.3 Pembelajaran ini terfokus pada siswa kelas V semester genap di SDN 2

Lebak Kabupaten Gresik.

1.5.4 Peningkatan pemahaman konsep siswa disini dapat dilihat dari adanya

timbal balik atau respon yang diberikan oleh siswa kepada guru dan juga

melalui tingkat kemampuan siswa dalam menjawab soal atau

permasalahan yang diberikan guru.

1.5.5 Peningkatan hasil belajar disini dilihat dari hasil evaluasi untuk materi

geometri dengan sub bab memahami sifat-sifat dan hubungan antar

bangun.

1.6 Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalah pahaman pengertian, maka peneliti perlu

(17)

8

1.6.1 Peningkatan

Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, peningkatan secara

epistemologi adalah menaikkan derajat taraf, mempertinggi, memperhebat,

meningkatkan usaha kegiatan, dan sebagainya.

1.6.2 Pemahaman Konsep

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pemahaman adalah sesuatu

yang kita pahami atau kita mengerti dengan benar. Menurut Depdiknas

dalam Kesumawati (2008) pemahaman konsep merupakan salah satu

kecakapan atau kemahiran yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar

yaitu dengan menunjukkan pemahaman konsep yang dipelajarinya,

menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep secara

luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.

1.6.3 Hasil Belajar

Menurut Abdurrahman dalam Jihad dan Haris (2013) hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

1.6.4 Matematika

Matematika menurut Ruseffendi dalam Heruman (2007) adalah bahasa

simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif,

ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari

unsur yang tidak dapat didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke

(18)

9

1.6.5 Teori Van Hiele

Van Hiele dalam Ismail (1998) menyatakan bahwa terdapat 5 tahap

pemahaman geometri yaitu: tahap pengenalan, analisis, pengurutan,

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Buku Sekolah Elektronik (BSE) SMP pada Materi Geometri Berdasarkan Teori van Hiele; Ngalim Kuatno, 080210181005; 2011: 63 halaman; Program Studi

DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL. BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE

MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA TEORI VAN HIELE YANG DAPAT MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA TOPIK PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DI

Berdasarkan hasil dan pembahasan tes level berpikir berdasarkan teori Van Hiele, tes representasi matematis dan wawancara ketiga subjek didapatkan 2 subjek yang berada

Abdullah, Kasmawati, Sumarno Ismail, Lailany Yahya ,” IDENTIFIKASI TINGKAT BERPIKIR SISWA DITINJAU DARI TEORI VAN HIELE DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI

1) Penerapan fase-fase pembelajaran geometri berdasarkan teori Van Hiele pada materi bangun datar sederhana berjalan dengan cukup baik namun masih

Sedangkan untuk tingkatan berpikir Van Hiele, penelitian yang pernah dilakukan oleh Khoiriyah, Nor, dkk (2012) meneliti tentang tingkat berpikir siswa berdasarkan teori Van

Sedangkan untuk tingkatan berpikir Van Hiele, penelitian yang pernah dilakukan oleh Khoiriyah, Nor, dkk (2012) meneliti tentang tingkat berpikir siswa berdasarkan teori Van