PENGGUNAAN TEORI BELAJAR VAN HIELE
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 2 LEBAK BAWEAN KABUPATEN GRESIK
PADA MATERI GEOMETRI
SKRIPSI
Oleh :
NURFITRIANI HASANAH 201110430311123
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya. Dan dengan adanya izin dari Allah SWT penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Penggunaan Teori Belajar Van Hiele Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Lebak Bawean Kabupaten Gresik Pada Materi Geometri”. Shalawat seta salam semoga tetap tercurah kepada Rasullah SAW, keluarga, dan para sahabatnya.
Dalam proses penyusunan hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan, bantuan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan kesabaran dalam memberi petunjuk, bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga terselesaikan Tugas Akhir ini.
2. Ibu Dyah Woro Wirastri E, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan serta telah meluangkan waktu dan kesabaran dalam memberi petunjuk kepada penulis sehingga terselesaikan Tugas Akhir ini.
3. Bapak Hardyanto, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 2 Lebak Bawean yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian.
4. Ibu Fareha Agustina, S.Pd selaku guru kelas V SDN 2 Lebak Bawean yang telah membantu dan berpartisipasi aktif dalam melakukan penelitian.
Semoga segala amal dan budi baik bapak dan Ibu dapat dijadikan amal sholeh dan mendapat imbalan dari Allah SWT.
Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Namun demikian, tiada manusia yang sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi sempurnanya Tugas Akhir ini.
Malang, 01 November 2016 Penulis
x DAFTAR ISI Cover
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Surat Pernyataan Keaslian ... iv
Halaman Motto ... v
Halaman Persembahan ... vi
Abstrak ... vii
Abstract ... viii
Kata Pengantar ... ix
Daftar Isi ... x
Daftar Tabel ... xiii
Daftar Gambar ... xiv
Daftar Lampiran ... xv
BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.5 Batasan Penelitian ... 7
1.6 Definisi Operasional ... 7
BAB II : KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Belajar ... 10
2.2 Teori Belajar Van Hiele ... 15
2.2.1 Tingkat-Tingkat Pemikiran Geometris Van Hiele ... 15
2.2.2 Karakteristik Tingkat-Tingkat Van Hiele ... 20
2.2.3 Fase-Fase Pembelajaran Geometri Dalam Teori Van Hiele ... 20
2.2.4 Implikasi Teori Van Hiele Terhadap Pengajaran ... 22
2.3 Pemahaman Konsep ... 23
2.4 Hasil Belajar ... 26
xi
2.5 Materi Geometri Kelas V ... 28
2.6 Karakteristik Siswa SD ... 32
2.7 Analisis Situasi SDN 2 Lebak Bawean Kecamatan Sangkapura Kabupaten Gresik ... 33
2.8 Penelitian Yang Relevan ... 34
2.9 Kerangka Pikir ... 36
BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Dan Jenis Penelitian ... 37
3.2 Kehadiran Dan Peran Peneliti Di Lapangan ... 37
3.3 Subjek Dan Objek Penelitian ... 38
3.4 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 38
3.5 Data Dan Sumber Data ... 38
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 39
3.7 Instrumen Penelitian ... 40
3.7.1 Lembar Observasi Pemahaman Konsep Siswa ... 40
3.7.2 Lembar Pedoman Wawancara ... 41
3.7.3 Lembar Tes Belajar Siswa ... 41
3.8 Teknik Analisis Data ... 41
3.9 Prosedur Penelitian ... 43
3.9.1 Siklus I ... 43
3.9.2 Siklus II dan III ... 46
3.9.3 Kriteria Penelitian ... 46
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian ... 47
1.1.1 Deskripsi Kondisi Awal atau Pra Siklus ... 47
1.1.2 Deskripsi Siklus I, II dan III ... 48
1.2 Pembahasan ... 69
4.2.1 Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Geometri ... 70
4.2.2 Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa ... 73
xii
5.2 Saran ... 77
5.2.1 Untuk Guru ... 77
5.2.2 Untuk Siswa ... 78
5.2.3 Untuk Sekolah ... 78
5.2.4 Untuk Peneliti Selanjutnya ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 79
LAMPIRAN : 1.1 Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian Dari Sekolah ... 81
1.2 RPP, Lembar Penilaian, Materi, LK Individu, Kunci Jawaban, LK Kelompok (Tiga Siklus) ... 82
1.3 Contoh Nilai Hasil LK Individu Siswa ... 116
1.4 Lembar Hasil Observasi ... 119
1.5 Lembar Hasil Wawancara Dengan Siswa dan Guru ... 122
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian Dari Sekolah ... 81
Lampiran 1.2 RPP, Lembar Penilaian, Materi, LK Individu, Kunci Jawaban, LK Kelompok (Tiga Siklus) ... 82
Lampiran 1.3 Contoh Nilai Hasil LK Individu Siswa ... 116
Lampiran 1.4 Lembar Hasil Observasi ... 119
Lampiran 1.5 Lembar Hasil Wawancara Dengan Siswa dan Guru ... 122
79
DAFTAR PUSTAKA
Abdussakir. 2011. Pembelajaran Geometri Sesuai Teori Van Hiele. (Online), (http://abdussakir.wordpress/2011/02/09/pembelajaran-geometri-sesuai-teori-van-hiele-lengkap.), diakses pada 27 Maret 2016.
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru). Bandung: Rosdakarya.
Arikunto, Suharshimi. 2013. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Bird, John. 2002. Matematika Dasar: Teori dan Aplikasi Praktis (Edisi Ketiga). Jakarta: Erlangga.
Dafril, A. 2011. Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Peningkatan
Pemahaman Matematika Siswa. palembang: Prosiding PGRI.
Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
De Walle, John A. Van. 2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah (Jilid 2: Edisi Keenam). Jakarta: Erlangga.
Hamalik, Oemar. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:
Rosdakarya.
Ismail. 1998. Kapita Selekta Pembelajaran Matematika. Surabaya: Universitas Terbuka.
Jihad, Asep dan Haris, Abdul. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Media.
Khotimah, Husnul. 2013. Meningkatkan Hasil Belajar Geometri Dengan Teori Van Hiele. (Online), (http://uny.ac.id/9789791635394.pdf), diakses pada 19 Maret 2016.
Lampaliu, Yatuh. 2015. Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Komik Pada Siswa
Kelas VI SDN Saemba. (Online),
(http://balitbangda.sultengprov.go.id/images/pdf/Media-Litbang-Sulteng-Volume-VIII-Edisi-2-2015.pdf), diakses pada 07 Mei 2016. Marini, Arita. 2013. Geometri dan Pengukuran. Bandung: Rosdakarya.
Moeharti. 1986. PMAT 4438, Modul 1-6 : Materi Pokok Sistem-sistem Geometri. Jakarta: Kencana Pernada Media.
80
Permendikbud No 81 A. 2013. Lampiran IV Pedoman Umum Pembelajaran: V Konsep dan Strategi Pembelajaran: A. Pandangan Tentang Pembelajaran. Jakarta.
Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Pernada Media.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Soenarjo, RJ. 2007. Matematika 5 SD dan MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Suhito. 2010. MAT109 : Bahan Ajar Geometri Dasar. Semarang: UNNES.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperatif Lerning (Teori dan Aplikasi PAIKEM). Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Pebruanti, Lies. 2015. Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar Menggunakan Modul Di SMKN 2 Sumbawa. (Online), (http://uny.ac.id/2008108244047.pdf), diakses pada 25 Oktober 2016.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran matematika merupakan suatu proses pemberian pengalaman
belajar kepada siswa melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga siswa
memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari. Salah satu ciri
dari matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu pernyataan atau
konsep yang diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran yang sudah ada
sebelumnya, hal ini berbanding terbalik dengan usia perkembangan kognitif siswa
SD yang masih terikat dengan objek yang bersifat konkret.
Dalam upaya untuk menjembatani antara matematika yang deduktif dan
anak yang belum dapat berpikir deduktif maka pembelajaran matematika di SD
mempunyai ciri-ciri; Menggunakan pendekatan spiral, bertahap, menggunakan
metode induktif, menganut kebenaran konsistensi, dan bermakna. Kecakapan
matematika yang harus dicapai siswa SD adalah memahami konsep, memahami
simbol, grafik, tabel, dan diagram, menggeneralisasikan pola, sifat, dalil,
memecahkan masalah dan menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan
sehari-hari.
Ruang lingkup pembelajaran matematika di SD mencakup beberapa
standar kompetensi yang harus dicapai siswa setiap akhir pembelajaran. Standar
kompetensi matematika dikelompokkan ke dalam beberapa kemahiran.
Pengelompokkannya, berdasarkan kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) adalah;
2
kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi
pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian.
Geometri adalah suatu cabang dari matematika yang mempelajari titik,
garis, bidang serta ruang. Geometri merupakan pengetahuan dasar yang sudah
lama dikenal anak-anak sejak usia dini. Ide-ide geometri sudah dikenal oleh siswa
sejak sebelum mereka memasuki bangku sekolah melalui benda-benda yang
memuat bentuk dan konsep geometri atau model-model geometri yang berada di
lingkungannya. Namun, potensi yang dimiliki anak tentang benda-benda yang
berada di sekitarnya belum dimanfaatkan secara maksimal (Roebyanto dan
Harmini, 2006).
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa materi geometri kurang
dikuasai oleh sebagian besar yakni sebanyak 11 siswa baik dari segi pemahaman
konsep geometri maupun juga hasil belajar siswa. Dalam pengenalan geometri,
selama ini guru seringkali langsung memberi informasi pada siswa, hal ini
menunjukkan kekurang pahaman guru dalam penyampaian topik geometri melalui
metode dan teknik pembelajaran matematika yang benar. Kegiatan pembelajaran
yang dilakukan selama ini memang sudah efisien akan tetapi, keefektifannya bagi
pengalaman belajar siswa masih dipertanyakan. Buktinya adalah siswa memang
mampu menjawab soal pada saat tes akan tetapi mereka tidak memahami dengan
baik jawaban yang mereka tuliskan karena siswa hanya menuliskan apa yang
mereka hafalkan.
Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 17 April 2016 peneliti dengan
3
yang kemampuan memahami konsep geometrinya masih sangat kurang seperti
membedakan antara sifat bangun datar persegi dan persegi panjang yang
terkadang mereka samakan. Kurangnya kemampuan pemahaman konsep siswa ini
disebabkan oleh penyampaian materinya masih bersifat konvensional dan
teacher-centered dimana guru merupakan subjek dan siswa berperan sebagai objek dalam
pembelajaran. Siswa lebih diutamakan untuk menghafal konsep dan sebagai
penerima informasi yang mengakibatkan tidak berkembangnya daya berfikir
kreatif siswa, karena kegiatan belajar mengajar yang tidak interaktif, kurang
adanya partisipasi aktif dan tidak adanya kreativitas siswa karena keterbatasan
ruang gerak dalam memperoleh pengalaman belajarnya. Nilai hasil belajar siswa
juga masih jauh dari yang diharapkan dan belum mampu mencapai target KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu <70.
Dalam pembelajaran geometri terdapat sebuah teori yang dapat digunakan
untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih terstruktur dan memberikan
peluang yang lebih bagi siswa untuk menemukan ide-ide ataupun konsep-konsep
geometri bagi diri mereka. Salah satu teori yang dapat digunakan dalam
pembelajaran geometri adalah teori Van Hiele. Van Hiele yang merupakan
seorang pengajar matematika asal Belanda telah melakukan penelitian yang
menghasilkan beberapa kesimpulan mengenai tahap-tahap perkembangan kognitif
anak dalam memahami geometri (Van De Wall, 2008).
Teori Van Hiele menyatakan bahwa terdapat lima tingkatan yang berbeda
tentang pemikiran geometri yaitu visualisasi, analisis, deduksi informal, deduksi,
dan rigor. Setiap tingkatan yang dikemukakan akan diaplikasikan secara bertahap
4
Hiele juga mengemukakan bahwa terdapat tiga unsur utama dalam pengajaran
geometri yaitu waktu, materi pengajaran, dan metode pengajaran yang diterapkan.
Jika ketiga unsur tersebut ditata secara terpadu, akan dapat meningkatkan
kemampuan anak kepada tahapan berfikir yang lebih tinggi (Gatot Muhsetyo,
2008).
Lima fase yang dikemukakan oleh Van Hiele tersebut adalah fase
informasi, fase orientasi, fase penjelasan, fase orientasi bebas, dan fase integrasi.
Kelima fase di atas dilakukan secara berurutan dalam pembelajaran dari fase
pertama hingga fase kelima agar dapat menunjang kemampuan siswa hingga
sampai pada tahap berfikir yang lebih tinggi. Karena ketertataan pola
pembalajaran yang dikemukakan oleh Van Hiele dalam proses belajar mengajar
menggunakan kelima fase yang telah dijelaskan sebelumnya maka, peneliti
memilih teori ini untuk membantu meningkatkan kemampuan pemahaman konsep
dan hasil belajar geometri siswa.
Siswa harus mampu untuk menghubungkan konsep matematika yang telah
dimiliki dalam struktur berpikirnya dengan permasalahan yang ia hadapi.
Pemahaman konsep geometri dalam Van Hiele berupa meningkatnya kemampuan
objek pemikiran geometri siswa dan jenis ide-ide geometri apa yang siswa
pikirkan, bukannya berapa banyak pengetahuan yang dimiliki siswa.Hasil belajar
yang diharapkan dari tingkatan belajar yang diterapkan Van Hiele berbeda-beda
sesuai dengan tingkatan yang dilalui oleh siswa itu sendiri dalam kegiatan
pembelajarannya.Melalui peningkatan pemikiran akan pemahaman suatu konsep
5
peningkatan hasil belajar geometri yang menjadi tolak ukur dalam penilaian
siswa.
Pada penelitian terdahulu teori belajar Van Hiele sudah pernah diangkat,
diantaranya oleh Zahra Chairani (2013) dan Husnul Khotimah (2013). Zahra
membahas tentang implikasi teori Van Hiele yang mendeskripsikan efektifitas
pembelajaran geometri dengan menggunakan teori Van Hiele dalam
pembelajaran. Husnul membahas tentang penggunaan teori Van Hiele. Pada
dasarnya yang dibahas oleh Husnul sama dengan Zahra, hanya saja yang
membedakannya adalah materi pembelajaran dan sekolah yang dipilih selain itu
pada penelitian Husnul lebih menekankan pada kemampuan hasil belajar bukan
implikasi dari penggunaan teori Van Hiele.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, peneliti perlu untuk
mengadakan penelitian mengenai “Penggunaan Teori Belajar Van Hiele Untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2
Lebak Kab. Gresik Pada Materi Geometri”.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka rumusan masalah
penelitian sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Lebak
Kabupaten Gresik menggunakan teori Van Hiele pada materi geometri?
1.2.2 Bagaimanakah peningkatan pemahaman konsep siswa kelas V SDN 2
Lebak Kabupaten Gresik menggunakan teori Van Hiele pada materi
6
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang permasalahan dan rumusan masalah di atas,
maka tujuan penelitian adalah mendeskripsikan :
1.3.1 Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Lebak Bawean
Kabupaten Gresik menggunakan Teori Van Hiele pada materi geometri.
1.3.2 Mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa kelas V SDN 2 Lebak
Bawean Kabupaten Gresik menggunakan Teori Van Hiele pada materi
geometri.
1.4 Manfaat Penelitian
Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas, diharapkan:
1.4.1 Manfaat teoretis
Secara teoretis penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan keilmuan
dalam bidang pendidikan khususnya tentang pengaruh penggunaan teori
belajar Van Hiele untuk meningkatkan pemahaman konsep dan hasil
belajar pada materi geometri siswa sekolah dasar.
1.4.2 Manfaat praktis
1.4.2.1Untuk Guru: sebagai bahan informasi tentang penerapan teori-teori
matematika untuk meningkatkan prestasi siswa serta dapat memberikan
kontribusi sebagai bahan pertimbangan untuk dapat menerapkan salah satu
teori berdasarkan kebutuhan belajar sebagai salah satu alternatif dalam
proses pembelajaran dan pengajaran.
1.4.2.2Untuk Siswa: sebagai variasi dalam belajar dan motivasi untuk
7
1.4.2.3Untuk Peneliti: diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan
tentang penerapan teori-teori belajar alternatif dan efektif dalam kegiatan
pembelajaran serta sebagai tahapan dalam pembinaan diri sebagai calon
pendidik.
1.5 Batasan Penelitian
Untuk menjaga agar penelitian terarah sesuai tujuan, maka peneliti perlu
memberikan batasan penelitian sebagai berikut :
1.5.1 Pembelajaran ini terfokus pada materi geometri dengan sub bab
memahami sifat-sifat dan hubungan antar bangun.
1.5.2 Pembelajaran ini fokus menggunakan teori belajar yang dikemukakan oleh
Van Hiele.
1.5.3 Pembelajaran ini terfokus pada siswa kelas V semester genap di SDN 2
Lebak Kabupaten Gresik.
1.5.4 Peningkatan pemahaman konsep siswa disini dapat dilihat dari adanya
timbal balik atau respon yang diberikan oleh siswa kepada guru dan juga
melalui tingkat kemampuan siswa dalam menjawab soal atau
permasalahan yang diberikan guru.
1.5.5 Peningkatan hasil belajar disini dilihat dari hasil evaluasi untuk materi
geometri dengan sub bab memahami sifat-sifat dan hubungan antar
bangun.
1.6 Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalah pahaman pengertian, maka peneliti perlu
8
1.6.1 Peningkatan
Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, peningkatan secara
epistemologi adalah menaikkan derajat taraf, mempertinggi, memperhebat,
meningkatkan usaha kegiatan, dan sebagainya.
1.6.2 Pemahaman Konsep
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pemahaman adalah sesuatu
yang kita pahami atau kita mengerti dengan benar. Menurut Depdiknas
dalam Kesumawati (2008) pemahaman konsep merupakan salah satu
kecakapan atau kemahiran yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar
yaitu dengan menunjukkan pemahaman konsep yang dipelajarinya,
menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
1.6.3 Hasil Belajar
Menurut Abdurrahman dalam Jihad dan Haris (2013) hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
1.6.4 Matematika
Matematika menurut Ruseffendi dalam Heruman (2007) adalah bahasa
simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif,
ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari
unsur yang tidak dapat didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke
9
1.6.5 Teori Van Hiele
Van Hiele dalam Ismail (1998) menyatakan bahwa terdapat 5 tahap
pemahaman geometri yaitu: tahap pengenalan, analisis, pengurutan,