• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABA."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA

SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN

SMK NEGERI 1 STABAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

RIZKI HARUN DANA BARUS

5113311021

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Rizki Harun Dana Barus. NIM 5113311021. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konstruksi Bangunan pada Siswa Kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Stabat. Skripsi. Fakultas Teknik – Universitas Negeri Medan. 2016.

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan model

Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar konstruksi bangunan pada

kompetensi dasar mengkategori macam-macam pekerjaan konstruksi baja pada siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Stabat. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa hasil belajar konstruksi bangunan dengan menggunakan model Think Pair Share pada kompetensi dasar mengkategori macam-macam pekerjaan konstruksi baja pada siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Stabat dengan subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X sebanyak 30 orang siswa.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus dimana dalam setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil uji coba instrumen penelitian dari 30 butir soal pada siklus I terdapat 25 butir soal valid, uji tingkat kesukaran terdapat 5 butir soal mudah dan 20 butir soal sedang, uji daya pembeda tes didapat 11 butir soal cukup dan 14 soal baik, uji reliabilitas tes didapat 0,87 (Sangat tinggi). Pada siklus II dari 30 butir soal diperoleh 25 butir soal valid, uji tingkat kesukaran terdapat 6 butir soal mudah dan 19 soal sedang, uji daya pembeda tes didapat 13 butir soal cukup dan 12 butir soal baik, uji reliabilitas tes didapat 0,87 (sangat tinggi). Penelitian dikatakan berhasil diukur berdasarkan rata-rata kumulatif hasil belajar siswa memperoleh nilai minimal 70 dan tuntas secara klasikal jika seluruh kelas 75 % siswanya tuntas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I dapat dikategorikan tuntas sebanyak 22 orang dengan persentase 73,33 % dan tidak tuntas sebanyak 8 orang dengan persentase 26,67 %, kemudian meningkat pada siklus II menjadi kategori tuntas sebanyak 26 orang dengan persentase 86,67 % dan tidak tuntas sebanyak 4 orang dengan persentase 13,33 %. Hasil tersebut menunjukkan persentase ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 13,34 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran konstruksi bangunan kompetensi dasar mengkategori macam-macam pekerjaan konstruksi baja pada siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Stabat.

(6)

ii

ABSTRACT

Rizki Harun Dana Barus. Registration Number 5113311021. Application Model Cooperative Learning Think Pair Share to Improve Learning Outcomes Building Construction in Class X Architecture Engineering SMK Negeri 1 Stabat. Essay. Faculty of Engineering - University of Medan. 2016.

The problem in this study is whether to use a model Think Pair Share can improve learning outcomes construction of buildings on the basis of competence categorizing all kinds of steel construction work in class X Architecture Engineering SMK Negeri 1 Stabat. This study aims to prove that the results of study of building construction using model Think Pair Share basic competence categorizing the various construction steel in class X Architecture Engineering SMK Negeri 1 Stabat with the subjects in this study were all students of class X as many as 30 people student.

This research is a classroom action research that consists of two cycles where in each cycle consisting of two meetings. Each cycle consists of the stages of planning, implementation, observation and reflection. The trial results of research instruments of the 30 items on the first cycle there are 25 items valid, the test difficulty level there are 5 items easy and 20 items were, test distinguishing tests obtained 11 items sufficient and 14 about the well, test the reliability of the test obtained 0.87 (Very High). In the second cycle of the 30 items obtained 25 valid item, the test difficulty level, there are 6 items and 19 questions were easy, distinguishing test test gained 13 items and 12 items is quite good, test the reliability of the test gained 0.87 (Very High). The study is successful is measured by the cumulative average learning outcomes of students get a minimum of 70 and finished in the classical if the entire class 75 % of students completed.

The results showed that results for students in the first cycle can be considered complete as many as 22 people with a percentage of 73,33% and did not complete as many as 8 people with a percentage of 26,67%, and then increased in the second cycle be completed, there are 26 categories with a percentage of 86,67% and did not complete as many as four people with a percentage of 13,33%. The results show the percentage of students learning completeness increased by 13.34 %. Based on the results of this study concluded that with the implementation of cooperative learning model Think Pair Share can improve student learning outcomes in subjects of basic competence building construction categorizing all kinds of steel construction work in class X Architecture Engineering SMK Negeri 1 Stabat.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konstruksi Bangunan pada Siswa Kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Stabat.” dapat diselesaikan penulis

sebagaimana yang direncanakan.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan dorongan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan sekaligus Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan sampai skripsi ini terwujud.

2. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd, Selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.

4. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Ketua Program Studi Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.

5. Drs. Juanda Sianipar, M.Pd, selaku Penguji yang telah banyak memberi saran beserta masukan yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Drs. Kristian, M.Pd, selaku Penguji yang telah banyak memberi saran beserta masukan yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Irma Novriyanti Nasution, ST., M.Ds selaku Penguji yang telah banyak memberi saran beserta masukan yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

(8)

iv

9. Pihak SMK Negeri 1 Stabat, khususnya kepada Ilyas S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Stabat dan Ibu Erni Suryani, ST, selaku guru mata pelajaran Konstruksi Bangunan atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan observasi dan penelitian.

10. Teristimewa kepada Ayahanda Arunta Barus dan Ibunda Iriani Ginting dan juga kepada Adinda Rizka Aprilia Agina Barus yang tercinta, terima kasih yang tiada terhingga atas doa, dukungan, arahan dan segala limpahan kasih sayang yang diberikan kepada penulis.

11. Terkhusus kepada seorang yang spesial Praptiwi yang telah banyak memberikan saran, masukan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Sahabat-sahabat terbaikku : Aprillya Anastasia Haloho, Muhammad Rafiq

Pasaribu dan Rizky Ramadhana Siregar yang telah banyak memberikan saran dan motivasi.

13. Rekan-rekan mahasiswa dari berbagai angkatan, khususnya stambuk 2011 Amri, Awaluddin, Aprillya, Eko, Esdiana, Faisal, Fia, Goklas, Harmes, Herdi, Juliansyah, Jubel, Justin, Lamsihar, Liana, Nurul, Rafiq, Rizky Ramadhana, Safri, Taho, Yasri, Yaumil, Yogi, Zeky, dan yang tidak dapat disebutkan satu-persatu namanya.

Semoga segala amal kebaikan dan upaya yang telah mereka berikan kepada penulis dibalas oleh Allah SWT, Amin. Dengan terselesaikannya skripsi ini penulis berharap dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Maret 2016

(9)

v

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 10

A. Kerangka Teoretis... 10

1. Hakikat Hasil Belajar Konstruksi Bangunan ... 10

a. Hakikat Belajar... 10

b. Hakikat Hasil Belajar ... 11

c. Hakikat Konstruksi Bangunan ... 16

2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share ... 17

a. Model Pembelajaran Kooperatif ... 17

b. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share ... 25

B. Penelitian yang Relevan ... 28

C. Kerangka Berpikir ... 30

(10)

vi

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 32

B. Subjek dan Objek Penelitian... 32

1. Subjek ... 32

2. Objek ... 32

C. Partisipan Penelitian ... 33

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 33

1. Variabel Penelitian ... 33

2. Definisi Operasional ... 33

E. Rancangan Penelitian ... 34

F. Prosedur Penelitian ... 36

1. Pra Siklus ... 36

2. Siklus ... 37

a. Tahap Perencanaan (Planning) ... 37

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting) ... 37

c. Tahap Pengamatan (Observasing) ... 38

d. Tahap Refleksi (Reflecting)... 38

G. Teknik dan Alat Pengumpul Data ... 44

1. Tes ... 44

2. Observasi ... 46

H. Uji Coba Instrumen ... 47

1. Validitas Tes ... 47

2. Indeks Kesukaran Tes ... 49

3. Daya Pembeda Tes ... 50

4. Reliabilitas Tes ... 52

I. Teknik Analisis Data ... 53

1. Analisis Data Hasil Belajar ... 54

2. Analisis Data Kemampuan Guru Dalam Mengelola Kelas dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS ... 54

(11)

vii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 56

A.Pra Siklus ... 56

B. Siklus I (Dua Pertemuan) ... 59

1. Tahap Perencanaan (Planning) ... 59

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting) ... 60

a. Pertemuan Pertama... 60

b. Pertemua Kedua ... 62

c. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siklus I ... 63

3. Tahap Pengamatan (Observasing) ... 65

4. Tahap Refleksi dan Perencanaan Ulang ... 66

C.Siklus II (Dua Pertemuan) ... 67

1. Tahap Perencanaan (Planning) ... 67

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting) ... 68

a. Pertemuan Pertama... 68

b. Pertemua Kedua ... 70

c. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siklus II ... 71

3. Tahap Pengamatan (Observasing) ... 73

4. Tahap Refleksi (Reflecting) ... 74

D.Pengujian Hipotesis Tindakan ... 75

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 76

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 80

A.Kesimpulan ... 80

B. Implikasi ... 80

C.Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. KKM Hasil Belajar Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan

Siswa Kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Stabat ... 3

Tabel 2. Hasil Belajar Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan Siswa Kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Stabat ... 4

Tabel 3. Tahap Pelaksanaan Penelitian Tindakan pada Siklus I ... 39

Tabel 4. Tahap Pelaksanaan Penelitian Tindakan pada Siklus II ... 41

Tabel 5. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siklus I... 44

Tabel 6. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siklus II ... 44

Tabel 7. Bobot/Skor Setiap Jawaban Tes Hasil Belajar ... 45

Tabel 8. Kriteria Penilaian Tes ... 45

Tabel 9. Format Observasi Kemampuan Guru dalam Mengelola Kelas dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS ... 46

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ... 57

Tabel 11. Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ... 59

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 63

Tabel 13. Hasil Observasi Kemampuan Guru dalam Mengelola Kelas dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS ... 65

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 71

(13)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Dampak Instruksional dan Pengiring Model Pembelajaran

Think Pair Share ... 20

Gambar 2. Model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemm dan Mc Taggart ... 35

Gambar 3. Histogram Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ... 58

Gambar 4. Histogram Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 64

Gambar 5. Histogram Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 72

(14)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ……….. 86

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I……….. .. 109

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ……….. 118

Lampiran 4. Materi pembelajaran Siklus I ……….……….. 127

Lampiran 5. Materi pembelajaran Siklus II……….….. 137

Lampiran 6. Tes Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siklus I……….. 145

Lampiran 7. Lembar Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus I………..… 150

Lampiran 8. Jawaban Tes Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siklus I……. 151

Lampiran 9. Tes Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siklus II………. 152

Lampiran 10. Lembar Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus II ……… 158

Lampiran 11. Jawaban Tes Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siklus II…… 159

Lampiran 12. Tabel Perhitungan Validitas Siklus I ... …... 160

Lampiran 13. Tabel Perhitungan Validitas Siklus II... ……. 162

Lampiran 14. Tabel Perhitungan Indeks Kesukaran Siklus I... ….….. 164

Lampiran 15. Tabel Perhitungan Indeks Kesukaran Siklus II .... ………..….. 165

Lampiran 16. Tabel Perhitungan Daya Pembeda Siklus I ... …….. 166

Lampiran 17. Tabel Perhitungan Daya Pembeda Siklus II ... ….….. 167

Lampiran 18. Tabel Perhitungan Reliabilitas Siklus I ... …….. 168

Lampiran 19. Tabel Perhitungan Reliabilitas Siklus II ... …….. 169

Lampiran 20. Perhitungan Uji Validitas, Indeks Kesukaran, Daya Pembeda dan Reliabilitas Siklus I ... …….. 170

Lampiran 21. Perhitungan Uji Validitas, Indeks Kesukaran, Daya Pembeda dan Reliabilitas Siklus II ... .…….. 178

Lampiran 22. Nilai R Tabel ... 186

Lampiran 23. Rekapitulasi Hasil Nilai Tes Siswa Tahap Pra Siklus ... 187

Lampiran 24. Rekapitulasi Hasil Nilai Tes Siswa Siklus I ... 188

Lampiran 25. Rekapitulasi Hasil Nilai Tes Siswa Siklus II ... 189

(15)

xi

Lampiran 27. Format Lembar Observasi Kemampuan Guru dalam Mengelola Kelas dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif

TPS……… 191

Lampiran 28. Perhitungan Perolehan Kemampuan Guru dalam Mengelola Kelas dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Think Pair Share Pada Siklus I ... 192 Lampiran 29. Perhitungan Perolehan Kemampuan Guru dalam Mengelola

Kelas dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan modal suatu bangsa dan merupakan suatu usaha yang

bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan merupakan kunci pokok

untuk meraih cita-cita suatu bangsa. Pendidikan juga mengupayakan kualitas

hidup setiap individu dan mempersiapkan individu untuk menopang dan

mengikuti pesatnya laju perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini sesuai dengan

tujuan pendidikan kejuruan yaitu membekali siswa agar memiliki pribadi dalam

bidang kejuruan tertentu sehingga yang bersangkutan mampu bekerja demi masa

depan dan kesejahteraan bangsa.

Untuk itu sekolah menengah kejuruan (SMK) sebagai salah satu lembaga

pendidikan formal yang berfungsi untuk menghasilkan tenaga kerja yang memiliki

keterampilan tingkat menengah pada bidangnya masing-masing Sesuai dengan

Pasal 1 ayat 9 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa pendidikan kejuruan

merupakan pendidikan yang mempersiapkan lulusan untuk dapat bekerja pada

bidang tertentu. Berikut adalah tujuan SMK sebagai bagian dari sistem pendidikan

Indonesia, yaitu : (1) menyiapkan siswa agar menjadi manusia produktif, mampu

bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia

industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam

(17)

2

karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja,

mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya; (3)

membekali siswa dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu

mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui

jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan (4) membekali siswa dengan

kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

Dari uraian di atas, SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan formal

dalam bidang kejuruan diharapkan dapat menghasilkan lulusan SMK yang

diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang siap pakai di lapangan

kerja sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Sebagai lulusan yang siap pakai di

lapangan kerja tidak terlepas dari syarat yang dituntut yaitu mengenai mutu dan

keterampilan dalam menghadapi dunia kerja. Melalui lembaga pendidikan ini para

peserta didik dibekali dengan ilmu pengetahuan, keterampilan serta dibina

kepribadiannya.

SMK Negeri 1 Stabat merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang

memiliki jurusan teknik bangunan dengan program keahlian Teknik Gambar

Bangunan yang mana lulusannya diharapkan memiliki kemampuan dan

keterampilan sesuai kebutuhan dunia kerja khususnya berkaitan dengan bidang

kejurusannya. Untuk mewujudkan harapan tersebut, di SMK Negeri 1 Stabat

terdapat mata pelajaran produktif untuk mendukung tercapainya lulusan yang

bermutu salah satunya adalah mata pelajaran Konstruksi Bangunan.

Konstruksi Bangunan merupakan salah satu mata pelajaran dalam program

(18)

3

Bangunan yang mempelajari hal–hal yang berhubungan dengan perencanaan dan

pelaksanaan pembuatan maupun perbaikan suatu bangunan. Mata pelajaran

Konstruksi Bangunan meliputi beberapa sub kompetensi dasar yaitu : spesifikasi

dan karakteristik kayu, spesifikasi dan karakteristik batu beton, keramik, dan

genting, spesifikasi dan karakteristik baja dan aluminium, spesifikasi dan

karakteristik cat, spesifikasi dan karakteristik bahan adukan dan pasangan, analisis

fungsi dan jenis struktur bangunan, mengkategori pekerjaan batu beton, dan

melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja.

Dari hasil observasi yang dilakukan penulis pada bulan april 2015 ke sekolah

SMK Negeri 1 Stabat, bahwa kriteria ketuntasan minimal (KKM) hasil belajar

mata pelajaran konstruksi bangunan belum mencapai ketuntasan yang diharapkan.

Hal ini terlihat dari KKM hasil belajar konstruksi bangunan siswa kelas X

Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan yaitu 36,7 % sebanyak 11 orang

kategori tidak tuntas dan 63,3 % sebanyak 19 orang kategori tuntas. Berikut KKM

hasil belajar mata pelajaran konstruksi bangunan siswa kelas X Teknik Gambar

Bangunan SMK Negeri 1 Stabat Tahun Ajaran 2014/2015 dapat dilihat pada

Tabel 1 berikut :

Tabel 1. KKM Hasil Belajar Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan Siswa Kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Stabat

No. KKM Fo (Org)

Fr

(%) Keterangan

1. ≥70 19 63,3 Tuntas

(19)

4

Berdasarkan Standart Ketuntasan Belajar Minimum (SKBM) yang ditetapkan

SMK Negeri 1 Stabat, maka suatu kelas dikatakan telah mencapai kompetensi jika

siswa pada kelas tersebut memperoleh skor 70 dan tuntas secara klasikal sebesar

75 % di antara siswanya sudah tuntas belajar. Berikut adalah hasil belajar mata

pelajaran Konstruksi Bangunan siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK

Negeri 1 Stabat Tahun Ajaran 2014/2015 dapat dilihat pada Tabel 2 berikut :

Tabel 2. Hasil Belajar Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan Siswa Kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Stabat

Sumber : Nilai Ulangan Harian Siswa SMK Negeri 1 Stabat, 2014/2015

Dari Tabel 2 diperoleh data yaitu 63,3 % dari jumlah siswa 30 orang

diantaranya yang memperoleh nilai 70 – 79 kategori cukup kompeten sebanyak

30,0 % (9 orang), nilai 80 – 89 kategori kompeten sebanyak 20,0 % (6 orang),

nilai 90 – 100 kategori sangat kompeten sebanyak 13,3 % (4 orang) dan 36,7 %

dari jumlah siswa sebanyak 30 orang yaitu yang memperoleh nilai < 70 kategori

tidak kompeten sebanyak 36,7 % (11 orang). Dari data tersebut dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar mata pelajaran Konstruksi Bangunan yang diperoleh oleh

siswa masih ada yang di bawah 70 dengan persentase kelulusan hanya 63,3 %

yang artinya belum bisa mewakilkan standarisasi kelulusan sehingga dapat

(20)

5

Di sisi lain metode pembelajaran yang diterapkan di SMK Negeri 1 Stabat

cenderung pada pembelajaran dengan menerapkan metode konvensial seperti

ceramah yaitu hanya berpusat kepada guru. Guru adalah satu-satunya sumber

informasi, sehingga akan terlihat aktivitas guru yang lebih banyak sedangkan

siswa cenderung hanya mendengar. Oleh karena itu, diperlukan penerapan model

pembelajaran yang lebih inovatif dalam kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri

1 Stabat. Salah satunya adalah dengan penggunaan model pembelajaran Think

Pair Share.

Model pembelajaran ini merupakan bagian dari model pembelajaran

kooperatif dimana siswa dikelompokkan dengan teman sebangkunya. Model

pembelajaran tipe Think Pair Share memberikan siswa waktu yang lebih banyak

untuk berpikir, menjawab serta saling membantu sama lain, meski demikian

dibutuhkan perhatian khusus dan penggunaan ruangan kelas yang baik oleh guru

untuk meminimalisir waktu yang terbuang. Pada model pembelajaran ini siswa

dituntut untuk memiliki pengetahuan awal berkenaan dengan materi pelajaran

yang diperoleh dengan membaca buku atau browsing internet.

Penentuan model pembelajaran yang digunakan pada saat kegiatan belajar

mengajar tidak dapat dinilai sebelah mata, dimana jika bahan pelajaran yang

disampaikan tanpa menggunakan model pembelajaran yang tepat justru

mempersulit guru untuk menyampaikan tujuan pembelajaran. Tidak hanya itu,

pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat akan menciptakan kelas yang

kurang bergairah, kondisi siswa yang kurang kreatif. Oleh karena itu, dibutuhkan

(21)

6

selama ini sering sekali pada proses belajar berpusat kepada guru. Dimana dari

awal belajar siswa hanya mendengarkan dan memperhatikan guru dengan kata

lain guru menjadi pusat belajar sedangkan siswa menjadi pasif. Model

pembelajaran kooperatif yang merupakan pembelajaran yang menekankan pada

kerjasama antara siswa dengan siswa, maupun antara guru dengan siswa dalam

memecahkan dan menyelesaikan suatu masalah dinilai mampu merangsang siswa

untuk berpikir kreatif dan mandiri untuk menghasilkan ide-ide yang inovatif untuk

melihat, menganalisis dan memecahkan masalah.

Berhubungan dengan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul : “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Think Pair Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konstruksi Bangunan

(22)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

masalah–masalah dalam penelitian ini antara lain :

1. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) hasil belajar konstruksi bangunan belum

mencapai ketuntasan yang diharapkan.

2. Hasil belajar konstruksi bangunan belum optimal.

3. Metode pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat konvensional.

C. Pembatasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat

kemampuan penulis yang terbatas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah

dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas, dengan

menerapkan model pembelajaran koopertif tipe Think Pair Share untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan dengan

kompetensi dasar mengkategori macam-macam pekerjaan konstruksi baja.

3. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik

(23)

8

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu kriteria ketuntasan minimal (KKM) hasil

belajar konstruksi bangunan belum mencapai ketuntasan yang diharapkan serta

hasil belajar konstruksi bangunan siswa belum optimal. Selain itu metode

pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat konvensional. Maka perlu

diupayakan dengan pembaharuan model pembelajaran yang tepat untuk

menyelesaikan permasalahan tersebut agar nantinya siswa memilliki kompetensi

yang sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan uraian tersebut, maka

permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut :

apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan

dengan kompetensi dasar mengkategori macam-macam pekerjaan konstruksi

baja?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah :

untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran Konstruksi Bangunan

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share pada

siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1

(24)

9

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi

dunia pendidikan, antara lain secara praktis penelitian ini bermanfaat untuk

mengungkap secara empiris penerapan model pembelajaran tipe Think Pair Share

untuk meningkatkan hasil belajar Konstruksi Bangunan. Selain itu manfaat bagi

pendidik (guru) adalah membantu para pendidik khususnya guru SMK Negeri 1

Stabat dalam memilih model pembelajaran yang efektif dan efesien. Bagi siswa,

penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan siswa sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan

dapat memberi masukan dalam mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar untuk

meningkatkan hasil belajar.

Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

pengetahuan khususnya teori-teori yang berkaitan dengan model pembelajaran.

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai teori untuk lanjutan

(25)

80

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan

yaitu :

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan siswa

kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Stabat. Hal

ini dapat dilihat dari data hasil belajar siswa dengan membandingkan antara siklus

I dan II. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa 69,5 dengan persentase

ketuntasan 73,3 % dan pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami

peningkatan yaitu 82 dengan persentase ketuntasan 86,7 %.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, terdapat hubungan positif antara

model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share terhadap hasil belajar mata

pelajaran Konstruksi Bangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar

mata pelajaran Konstruksi Bangunan. Hal ini dapat menjadi bukti bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dapat diterapkan pada mata

pelajaran Konstruksi Bangunan, terutama untuk meningkatkan hasil belajar.

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share sangat

(26)

81

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share mengajak dan membawa siswa

lebih aktif, bergairah, bersemangat dalam mengonstruksikan pengetahuannya,

bertanya, memberikan tanggapan, berdiskusi dan menyelesaikan tugas tepat waktu

dalam mengikuti proses pembelajaran karena pembelajaran kooperatif tipe Think

Pair Share ini berpusat pada siswa (student centered).

Dalam proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Think Pair Share, siswa dilatih untuk mampu meningkatkan daya nalar, daya

kritis, dan daya analisis dengan mengajak siswa untuk berfikir (think) dalam

memecahkan soal dengan pasangan diskusinya (pair) dan mempresentasikan

membagikan hasil pemikiran (share) terhadap kelas serta memberi respon atau

tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok lain serta saling membantu satu sama

lain.

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dapat

meningkatkan hasil belajar siswa, dimana kelas berfungsi sebagai tempat

berdiskusi yang melibatkan siswa secara penuh dalam proses pembelajaran. Siswa

didorong untuk mempelajari materi pelajaran sesuai dengan topik pembelajaran.

Melalui proses diskusi siswa berpikir dan saling membantu satu sama lain tentang

pemecahan soal yang diberikan sehingga siswa tidak hanya sekedar untuk

mendengarkan dan mencatat. Melalui proses pengalaman tersebut diharapkan

perkembangan siswa secara utuh, yang tidak hanya berkembang dalam aspek

(27)

82

Penilaian terhadap hasil belajar sangat penting karena dapat memberikan

informasi kepada guru mengenai ketercapaian tujuan belajar melalui proses

belajar mengajar. Guru berperan sebagai fasilitator dan motivator, selebihnya

berpusat pada keaktifan siswa. Hasil belajar yang baik dapat tercapai jika guru

menggunakan model pembelajaran yang sesuai dan meningkatakan aktivitas siswa

dalam penyampaian materi pembelajaran. Dalam penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share menghasilkan kemampuan pemahaman konsep.

Oleh karena itu, siswa dapat mengingat dengan mudah dan cepat materi yang

sudah diajarkan.

Hubungan antara model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan berpengaruh

secara signifikan. Apabila model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

diterapkan dalam pembelajaran, siswa antusias untuk mengikuti kegiatan belajar

mengajar, aktif dalam bertanya, memberikan jawaban, memberikan pendapat dan

mengerjakan tugas.

Hasil penelitian membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

Think Pair Share memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar

Konstruksi Bangunan, yang terlihat dari rata–rata hasil belajar siswa. Dalam

model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share siswa lebih mudah untuk

memperoleh informasi, penjelasan dan solusi yang mereka butuhkan untuk

memecahkan permasalahan yang mereka hadapi dalam pembelajaran baik secara

(28)

83

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan untuk perbaikan

pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Think Pair Share adalah :

1. Kepada guru khususnya guru mata pelajaran konstruksi bangunan hendaknya

menerapakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share sebagai

salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar

konstruksi bangunan siswa.

2. Kepada siswa SMK Negeri 1 Stabat disarankan lebih berani dalam

menyampaikan pendapat atau bertanya mengenai hal-hal yang kurang

dipahami dalam kegiatan pembelajaran kepada guru.

3. Kepada peneliti lanjutan agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat

dijadikan pertimbangan untuk menggunakan model pembelajaran Think Pair

Share pada mata pelajaran konstruksi bangunan khususnya ataupun mata

(29)

84

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Djamarah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Huda, Miftahul. (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Isjoni. (2007). Cooperative Learning (Efektivitas Pembelajaran Kelompok). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Joyce dan Weil. (2009). Model-Model Pengajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Lie, Anita. (2010). Cooperative Learning. Jakarta : Gramedia.

Riyanto, Yatim. (2009). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta : Prenada Media Group.

Sanjaya,Wina. (2008). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Bandung : Kencana.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Suharsimi, Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Suharsimi, Arikunto. (2011). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Trianto. (2009). Mendesain Metode Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep

Landasan, Dan Implementasinya Pada kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Anju. (2014). “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair And

Share Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Menghitung

(30)

85

Nugroho Prasetyo. (2015). “Pengaruh Minat Baca Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Bangunan SMK Negeri Pringsurat Tahun Pelajaran 2014/2015.” Skripsi, tidak diterbitkan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Sari. (2014). “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair And

Share (TPS) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pada Mata

Pelajaran Dasar–Dasar Gambar Teknik Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri Percut Sei Tuan.” Skripsi, tidak diterbitkan, Universitas Negeri Medan, Medan.

Trisnawati. (2010). “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Berfikir Berpasangan Dan Berbagi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK) Di Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Stabat.” Skripsi, tidak diterbitkan, Universitas Negeri Medan, Medan.

Gambar

Gambar 1.  Dampak Instruksional dan Pengiring Model Pembelajaran
Tabel 1. KKM Hasil Belajar Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan              Siswa Kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Stabat
Tabel 2. Hasil Belajar Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan       Siswa Kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Stabat
Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Stabat.

Referensi

Dokumen terkait

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN SISWA DAN ALUMNI PADA SMK MA’ARIF 4 KEBUMEN BERBASI WEB..

Dari penjelasan di atas dapat diasumsikan bahwa identifikasi etnis orang tua akan mempengaruhi pula kecenderungan orang tua untuk melakukan sosialisasi etnis pada

Penelitian ini membuktikan bahwa perceived usefulness, perceived credibility, dan social influence memberikan pengaruh yang signifikan terhadap intensitas penggunaan layanan

Kegiatan Rintisan Rumah Pintar dilakukan dalam bentuk penataan kelembagaan, peningkatan sarana dan prasarana, pembelajaran dan/atau pelatihan, serta pendampingan. Kegiatan yang

Sehubungan dengan dilaksanakannya evaluasi penawaran dan kualifikasi pada peserta lelang sesuai dengan yang termuat dalam Berita Acara Pembukaan Penawaran Nomor

jika diperhatikan pada tabel – tabel sebelumnya tentang perolehan dan pertumbuhan laba yang mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun pada bank – bank.

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor Pendidikan Agama adalah sesuatu yang ikut menentuksn keberhasilan Pendidikan Agama yang memiliki beberapa bagian

Soal