Eksistensi Andung-Andung Melalui Festival Andung-Andung di
Kabupaten Tobasa
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
IRA GUSNITA PAKPAHAN NIM. 3123122029
PRODI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
IRA GUSNITA PAKPAHAN, NIM : 3123122029, EKSISTENSI ANDUNG-ANDUNG MELALUI FESTIVAL ANDUNG-ANDUNG-ANDUNG-ANDUNG DI KABUPATEN TOBASA. FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi Andung-andung melalui festival Andung-andung di kabupaten Toba Samosir, mengetahui tujuan diadakannya festival Andung-andung bagi etnis Batak Toba, andung-andung apa saja yang dilombakan dalam festival dan daerah mana saja yang mengikuti festival tersebut, serta bagaimana persepsi masyarakat terhadap eksistensi Andung-andung dan festival Andung-andung
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. dengan melakukan penelitian lapangan serta teknik pengumpulan data berupa wawancara, dokumentasi. Nara sumber dipilih dengan teknik purposive yakni orang-orang yang berkaitan dengan judul skripsi. Selain itu penelitian ini juga menggunakan studi kepustakaan dengan menggunakan berbagai buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1). Andung-andung merupakan seni suara sekaligus sastra lisan pada etnis Batak Toba yang merupakan ungkapan emosional seseorang karena kesedihan, kesulitan, dan penderitaan hidup yang dialaminya. 2). TB.Silalahi Center sebagai lembaga nonprofit yang memiliki visi
dan misi “ mengangkat harkat dan kualitas hidup melalaui keunggulan tata nilai budaya serta sebagai museum pelestarian budaya Batak”, memiliki kegiatan rutin
yaitu Pesta Budaya Tradisional Batak yang diadakan setiap tahun. Berbagai lomba diadakan pada acara ini, lomba mangandung adalah salah satu kegiatan yang dilaksanakan pada acara tersebut. 3) Tujuan diadakannya lomba mangandung yaitu : a. Sebagai upaya revitalisasi andung, sebagai salah satu tradisi lisan yang nyaris punah penggunaannya pada masyarakat Batak toba. b. Memberikan pemahaman ulang terhadap kosa kata bahasa Batak Toba yang arkaik khususunya kata-kata yang digunakan dalam hata ni andung. c. Dengan diadakannya perlombaan mangandung secara periodik dan terjadwal, diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik ke Toba Samosir sebagai salah satu destinasi pariwisata. d. Untuk menumbuhkan kesadaran dan rasa bangga terhadap sastra klasik sebagai warisan leluhur khususnya kepada kalangan generasi muda Batak Toba.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Pencipta Semesta yang selalu
melimpahkan rahmat dan kasihNya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul “Eksistensi
Andung-andung Melalui Festival Andung-Andung-andung di Kabupaten Tobasa“ ini dengan baik dan tepat waktu. Penulisan skripsi ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Antropologi,
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan rasa Terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah memberikan motifasi, dukungan serta kontribusi bagi penelitian ini,
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd sebagai Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si sebagai Ketua Prodi Pendidikan Antropologi
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai Penguji
bebas penulis.
masukan, arahan, saran yang membantu peneliti dalam proses penyelesaian
skripsi ini.
5. Bapak Drs.Payerli Pasaribu, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik
sekaligus dosen penguji dalam skripsi ini, terima kasih atas arahan, masukan,
bimbingan, dan bantuan yang Bapak berikan selama ini kepada penulis.
6. Bapak Drs.Waston Malau, MSP selaku dosen penguji bebas, penulis ucapkan
banyak terima kasih buat kritikan dan masukan yang sangat berharga yang
telah diberikan kepada penulis.
7. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Antropologi yang telah membimbing dan
memberikan ilmu pengetahuan selama penulis mengecam pendidikan di Prodi
Pendidikan Antropologi. Terkhusus kak Ayu yang selalu membantu mengenai
berkas-berkas dan memberikan informasi terkait mulai dari seminar sampai
skripsi.
8. Kedua orang tua terkasih Among Parsinuan Sudiman Pakpahan dan Inong
Pangintubu Ramsi Sijabat yang selalu memberi dukungan moral dan bantuan
materil. Sai Debata ma na tongtong mangaramoti hamu.
9. Adik-adik tersayang Sutriadi Pakpahan, Suyando Pakpahan dan Anggun
Pakpahan.
10.Pendiri dan Pimpinan TB.Silalahi Center beserta staf-stafnya, Tulang Monang
Naipospos, kak Martha pimpinan Gubuk Kreasi Sibolang Toba yang telah
membantu penulis memberikan informasi dan data-data yang penulis perlukan
11.Manguji Nababan sebagai Kepala “Pusat Dokumentasi dan Pengkajian
Kebudayaan Batak Universitas HKBP Nomenen Medan, terimakasih banyak
penulis ucapakan atas keterbukaan beliau sehingga penulis mendapatkan
banyak referensi buku maupun informasi lisan yang lengkap mengenai
kebudayaan Batak, serta perhatian dan kerelaan beliau untuk menerjemahkan
dan menyelaraskan bahasa pada skripsi penulis.
12.Abang Marolop Manalu, yang membantu penulis mendapatkan informan dan
tempat penelitian, terimakasih penulis ucapkan atas perhatian abang yang
selalu berbagi ilmu dan mempertanyakan perkembangan skripsi ini.
13.Keluarga Tulang Sorep Gurning dan Nantulang S.Sitorus yang bersedia
meluangkan waktu untuk berbagi ilmu mengenai kebudayaan Batak Toba,
teristimewa kepada adek Asima Gurning yang bersedia menjadi informan
penulis dan sebagai teman penulis selama penelitian di Tobasa.
14.Keluarga oppung Simangunsong, namboru Marpaung dan kak Debora
Marpaung yang bersedia menerima kehadiran penulis dirumah oppung,
terimakasih buat kehangatan yang penulis terima selama berada di rumah
kalian selama melakukan penelitian.
15. Stepanus Marpaung yang bersedia meluangkan waktu untuk membantu
penulis penelitian di Tobasa.
17.Sahabat terbaik “Untitle Grup” yaitu Dyna Samosir, Gracelia N Rambe,
Yustri Simamora. terimakasih buat pertemanan yang berwarna selama 4 tahun
ini.
18.Teman serumah Sally Sipahutar, kak Dewi yang selama 4 tahun bersama
penulis, dan kak Fitri, terimakasih sudah mengerti dan memaklumi semua
sifat dan kelakuan penulis dirumah.
19.Teman seperjuangan Antropologi 2012, terkhusus buat Remina Tarigan yang
selalu memberikan nasehat supaya penulis cepat menyelesaikan skripsi,
Reyna Hutapea yang selalu menyemangati dan menjadi pendengar serta
penasihat yang baik saat penulis “galau”, Sinta uli Situmorang yang selalu
menyemangati penulis, terimakasih juga kepada Tulang Janwilson sitanggang,
Aries sihotang, Hiasintus Ipi Manalu, Daniel Lumban Tobing, Nurhamidah
Rangkuti, Aulia Hidayah dan yang tidak bisa penulis ucapkan satu persatu,
terimakasih buat kenangannya selama ini.
20.Teman tempat bertukar cerita Florentina Butar-Butar, Febrianto Manik, Wido
Manurung, Fanny Sidabutar, Nicolas Sihombing, Lifjen Sitanggang, Julia
simbolon, dan Ramli Sihombing yang selalu menjadi teman menghilangkan
suntuk.
Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih atas kontribusi pihak-pihak
yang telah terlibat selama proses penyelesaian skripsi ini. Semoga Tuhan Pencipta
bagi penulis dan pembaca. Meskipun demikian sadar bahwa tidak ada yang
sempurna, maka masukan dan saran yang membangun sangat diharapkan demi
kemajuan penulis dimasa mendatang.
Medan, Juni 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Pembatasan Masalah ... 4
1.4 Rumusan Masalah ... 4
1.5 Tujuan Penelitian ... 4
1.6 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 6
2.1.1 Penelitian yang relevan tentang Andung-andung ... 6
2.1.2 Beberapa Jenis Andung (nyanyian Ratapan ) pada Etnik lain 9 2.2 Kerangka Teori... 10
2.2.2 Folklor ... 12
2.3 Kerangka Konseptual ... 13
2.3.1 Pengertian Andung dan Andung- Andung ... 13
2.3.2 Jenis Andung-andung ... 15
2.3.3 Kearifan Lokal ... 18
2.3.4 Pengertian Festival ... 20
2.3.4.1 Jenis-jenis festival ... 20
2.3.5 Etnis Batak Toba ... 22
2.4 Kerangka Berfikir ... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 24
3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 25
3.2.1 Subjek Penelitian ... 25
3.2.2 Objek Penelitian ... 26
3.2.2.1 Tempat (Place)... 26
3.2.2.2 Pelaku (Actors) ... 27
3.2.2.3 Aktivitas ... 27
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 27
3.3.1 Wawancara ... 28
3.3.2 Dokumentasi ... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Lokasi Gubuk Kreasi Sibolang Toba ... 32
4.1.1 Letak Goegrafis Gubuk Kreasi Sibolang Toba ... 32
4.1.2 Maksud dan Tujuan Gubuk Kreasi Sibolang Toba ... 32
4.1.3 Azas dan Landasan ... 33
4.1.4 Kegiatan Gubuk Kreasi Sbolang Toba ... 34
4.1.5 Bidang Seni ... 34
4.1.6 Badan Pengurus Gubuk Kreasi Sibolang Toba ... 35
4.2 Deskripsi Lokasi Museum TB.Silalahi Center ... 35
4.2.1 Letak Geografis Museum TB.Silalahi Center ... 35
4.2.2 Latar Belakang Pendirian Museum ... 36
4.2.3 Kegiatan di Museum ... 37
4.2.4 Sarana di Museum... 39
4.2.5 Kepengurusan ... 40
4.3 Sejarah Andung-andung ... 40
4.4 Mitos terjadinya Andung ... 41
4.5 Festival Pesta Budaya Tradisional Batak ... 44
4.5.1 Latar belakang pelaksanaan kegiatan... 44
4.5.2 Tujuan Pelaksanaan Kegiatan ... 44
4.6 Keberadaan Andung-andung di Toba Samosir ... 46
4.7 Lomba Mangandung di TB.Silalahi Center ... 53
4.7.2 Jenis-jenis Andung yang diperlombakan ... 56
4.7.3 Peserta Lomba Mangandung ... 60
4.8 Persepsi Masyarakat terhadap festival Pesta Budaya Tradisional
Batak dan Lomba Mangandung ... 65
4.6.1 Persepsi peserta lomba mangandung ... 65
4.6.2 Persepsi masyarakat terhadap Andung-andung ... 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 73
5.2 Saran ... 75
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Etnis Batak Toba merupakan salah satu dari sub-etnis Batak yang berada di
Sumatera Utara. Suku Batak terdiri dari enam sub-etnis, yaitu Angkola, Mandailing,
Toba, Dairi/Pakpak, Karo, dan Simalungun. Walaupun dikelompokkan ke dalam satu
rumpun etnis yang sama yaitu Batak tetapi setiap sub etnis memiliki kebudayaan
sendiri baik menyangkut sastra, kesenian, dan adat istiadat.
Etnis Batak Toba merupakan etnis yang sangat memegang teguh tradisi, yang
merupakan warisan nenek moyang, baik yang diwariskan secara lisan maupun
tulisan. Salah satunya adalah Andung-andung yang termasuk salah satu tradisi lisan
yang merupakan bagian dari sastra pada etnis Batak Toba, merupakan warisan leluhur
yang diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya secara lisan.
Lumbantoruan (2012:12) Andung-andung umumnya mempunyai ritme yang
sama dengan andung, namun berbeda dalam hal tujuannya, di dalam andung
kata-katanya harus menggunakan ‘Hata Andung’ sedangkan Andung-andung tidak harus
menggunakan bahasa andung/Hata Andung dan tidak selalu berhubungan dengan
kematian. Andung-andung menggambarkan tentang perjalanan hidup atau
penderitaan seseorang. Selain itu, Andung-andung juga banyak berfungsi sebagai
2
Terdapat berbagai jenis Andung-andung yang ada pada etnis Batak Toba,
namun pada tulisan ini peneliti hanya membahas tiga jenis andung saja yaitu:
Andung-andung ni na so mariboto (si Boru Tumbaga), Andung-andung paragat, dan Andung-andung ni anak sasada.
Tradisi Andung-andung sudah jarang diperdengarkan sekarang ini, beberapa
faktor yang menyebabkan Andung-andung sudah semakin jarang digunakan dalam
kehidupan Etnis Batak Toba khususnya. Perubahan sosial budaya yang dialami oleh
etnis Batak Toba setelah masuknya agama dan masuknya budaya luar merupakan
penyebab utama.
Keadaan mengkhawatirkan tersebut membuat penggiat budaya Batak
mengadakan suatu perlombaan dengan mengadakan festival budaya Batak yang
diselenggarakan oleh suatu lembaga non profit yaitu T.B Silalahi Center yaitu “Pesta
Budaya Tradisional Batak”, pada festival Pesta Budaya Tradisional Batak tahun 2015
yang dilaksanakan pada tanggal 9-11 Juli, terdapat 8 kegiatan perlombaan yang
dilakukan, salah satunya adalah perlombaan mangandung. Perlombaaan mangandung
ini diadakan dengan tujuan melestarikan salah satu kebudayaan leluhur dan sebagai
pewarisan nilai-nilai budaya kepada generasi muda mengenai pemahaman
keberagaman tradisi yang ada pada etnis Batak Toba.
Sebagai tradisi yang diwariskan secara lisan Andung-andung bisa
dikategorikan sebagai folklor, karena pewarisannya dilakukan secara lisan dari
3
folklor yang memilki fungsi sebagai pelipur lara dan berfungsi sebagai pengisi waktu
berifat hiburan.
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka peneliti
tertarik untuk meneliti apakah Andung-andung tersebut masih eksis di masyarakat
Batak Toba itu sendiri dilihat dari festival Andung-andung maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul:
“Eksistensi Andung-andung melalui festival Andung-Andung di Kabupaten
Tobasa”.
1.1Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dikemukakan identifikasi masalah
sebagai berikut :
1. Andung-Andung sebagai kebiasaan dari budaya etnis Batak Toba. 2. Filosofi Andung-Andung pada etnis Batak Toba.
3. Waktu dan kesempatan memperdengarkan Andung-Andung.
4. Makna dan fungsi Andung-andung pada etnis Batak Toba.
5. Jenis Andung-Andung pada etnis Batak Toba.
4
1.2Pembatas Masalah
Agar penelitian ini dilakukan dengan baik dan tidak mengambang maka
diperlukan batasan masalah. Pada penelitian ini penulis membatasi masalah yaitu
“Eksistensi Andung-Andung Melalui Festival Andung-Andung di Kabupaten Tobasa .
1.3Rumusan Masalah
Melalui pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apa tujuan diadakannya festival Andung-andung bagi etnis Batak Toba?
2. Andung-andung apa saja yang dilombakan dalam festival tersebut dan daerah mana saja yang mengikuti festival tersebut ?
3. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap eksistensi Andung-Andung dan
festival Andung-andung tersebut ?
1.4Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui tujuan diadakannya festival Andung-andung bagi etnis Batak
Toba.
2. Mengetahui Andung-andung apa saja yang dilombakan dalam festival
5
3. Mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap eksistensi
Andung-Andung dan festival Andung-Andung-Andung-Andung tersebut.
1.5Manfaat Penelitian
1.Secara Teoritis
Secara teoritis penelitian ini di harapkan dapat memberi pengetahuan dan
wawasan kepada pembaca mengenai eksistensi Andung-Andung melalui festival
Andung-Andung di Kabupaten Tobasa. 2.Secara Akademis
Secara akademis penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan yang positif
terhadap kajian dan bacaan dilingkungan mahasiswa dan memberikan masukan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kabupaten Toba Samosir
maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan yakni :
1. Keberadaan Andung-andung di Kabupaten Tobasa masih dapat ditemukan
dalam pementasan Drama Batak dan perlombaan mangandung yang
dilaksanakan oleh Museum T.B Silalahi Center setiap tahunnya.
2. Tujuan utama diadakannya kegiatan lomba mangandung ini adalah
a. Sebagai upaya revitalisasi andung, sebagai salah satu tradisi lisan yang
nyaris punah penggunaannya pada masyarakat Batak toba.
b. Memberikan pemahaman ulang terhadap kosa kata bahasa Batak Toba yang
arkaik khususunya kata-kata yang digunakan dalam hata ni andung.
c. Dengan diadakannya perlombaan mangandung secara periodik dan
terjadwal, diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik ke
Toba Samosir sebagai salah satu destinasi pariwisata.
d. Untuk menumbuhkan kesadaran dan rasa bangga terhadap sastra klasik
sebagai warisan leluhur khususnya kepada kalangan generasi muda Batak
74
c. Dengan diadakannya perlombaan mangandung secara periodik dan
terjadwal, diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik ke
Toba Samosir sebagai salah satu destinasi pariwisata.
d. Untuk menumbuhkan kesadaran dan rasa bangga terhadap sastra klasik
sebagai warisan leluhur khususnya kepada kalangan generasi muda Batak
Toba.
3. Peserta lomba berasal dari kabupaten di kawasan danau Toba, yang dihadiri oleh
utusan dari kabupaten; Toba Samosir, Tapanuli Utara danKabupaten Samosir.
4). Persepsi masyarakat Batak Toba terhadap perlombaan mangandung adalah
sebagai berikut:
A. Sisi positif:
Masyarakat berharap jika perlombaan mangandung ini terus dilakukan
oleh pihak-pihak yang berkecimpung dalam pelestarian budaya. Karena
hal tersebut sangat diperlukan melihat kondisi saat ini banyak tradisi yang
hampir punah pada masyarakat Batak Toba.
Ketertarikan masyarakat untuk mengikuti lomba mangandung ini
mengalami kemajuan karena setiap tahun jumlah peserta yang mengikuti
75
Perlombaan mangandung memiliki keberlanjutan setiap tahun dan tidak
hanya dilaksanakan di Toba Samosir saja, tetapi juga ke tingkat nasional
dan internasional.
B. Sisi Negatif
Tidak banyak masyarakat Batak Toba yang bisa mangandung. Sehingga
jumlah peserta lomba mangandung paling sedikit jika dibandingkan peserta
lomba lainnya pada Pesta Budaya Tradisional Batak.
5.2SARAN
a. T.B Silalahi Center
Sebagai lembaga penyelenggara kegiatan lomba mangandung, lebih
giat dalam mempromosikan kegiatan tersebut hingga ke luar daearah samosir
Sehingga tidak hanya masyarakat yang berada di sekitar danau toba saja yang
mengikuti kegiatan tersebut.
b. Instansi pemerintahan
Lebih terlibat dan bekerja sama dengan lembaga seperti T.B Silalahi
Center yang mempunyai kegiatan yang berusaha untuk mengembangkan
potensi daerah, terutama dalam bidang kebudayaan. Mengadakan lebih
banyak kegiatan seperti pesta budaya atau festival yang merevitalisasi tradisi
76
c. Masyarakat
Masyarakat lebih mengarahkan dan mensosialisasikan tradisi-tradisi
Batak Toba kepada kaum muda, agar tradisi tersebut dapat terus eksisis di
tengah-tengah masyarakat Batak Toba sendiri. Sehingga perlombaan
mangandung tidak hanya dilaksanakan di Tobasa saja, tetapi sampai ke Nasional, dan Internasional.
d. Generasi Muda
Agar mau belajar dan mengeksplor diri dalam menjaga kelestarian
tradisi-tradisi yang ada pada Batak Toba, serta memeliki rasa bangga terhadap
kebudayaan Batak Toba.
e. Sekolah
Sebagai instansi pendidikan, diharapkan tetap menjalin kerja sama dengan
lembaga terkait yang memiliki kegiatan dalam pelestarian kebudayaan.
Sehingga menghasilkan generasi muda yang tidak hanya memiliki
kemampuan akademik yang baik, tetapi juga memiliki rasa bangga terhadap
DAFTAR PUSTAKA
Bungin,B.2007.Penelitian Kualitatif. Jakarta. Prenada Media Group
Danandjaja, James.1997.Folklor Indonesia.Jakarta.Grafiti
Ihromi, TO. 2006.Pokok-Pokok Antropologi Budaya, Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Koentjaraningrat. 2002.Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: Rineka Cipta.
Koentjaraningrat.2007.“Manusia dan Kebudayaan di Indonesia”, Jakarta. Djambatan.
Koentjaraningrat.1980.Sejarah Teori Antropologi.UI-PRESS
---.2009.Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta.RinekaCipta
Lumbantoruan, Nelson. 2012.Sastra Lisan Batak Toba. Medan. Mitra
Moleong,Lexy. 2006.Metode Penelitian Kualitatif.Bandung.Rosdakarya.
Nababan,Manguji. 2013. Batak’s Literacy.Pusat Dokumentasi dan Pengkajian
Kebudayaan Batak. Universitas HKBP Nommensen.
Pasaribu, Ben (ed).1993. Pluralitas Musik Etnik. Medan: Pusat Dokumentasi dan
Pengkajian Kebudayaan Batak. Universitas HKBP Nommensen.
Prasetya,Joko Tri,dkk.1998.Ilmu budaya dasar.Jakarta. pt.rinekacipta
Satyananda I made dkk. 2013.Kearifan Lokal Suku Helong Di Pulau Semau
Simanjuntak, B.A (ed).2015.“Karakter Batak, Masa Lalu, Kini, dan Masa Depan”, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Simanjuntak B.A. 2010.“Melayu Pesisir dan Batak Pegunungan”, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Simanjuntak B.A (ed).1986.Pemikiran Tentang Batak. Pusat Dokumentasi dan
Pengkajian Kebudayaan Batak. UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN.MEDAN.
Widyosiswoyo.Supartono.2004.Ilmu budaya dasar. Bogor.Ghalia Indonesia
Sumber Artikel, Skripsi dan Internet
Kozok,Uli.Ratap Tangis Batak Dalam Ketegangan Antara Tradisi Lisan dan
Tulisan. Artikel Pusat Studi Batakologi Universitas Sisingamangaraja XII
Harahap,AnisaRodia.(2012).Pesta Tapai Sebagai Lokal Brand.Universitas Negeri
Medan.
http://haposanbakara.blogspot.com/2011/04/andung-andung-andung.html, (Diakses
pada hari Minggu, 10 Mei 2015)
http://bonggoek.blogspot.co.id/2009/07/andung-seni-suara-dan-sastra.html (Diakses
pada 22 Januari 2016)
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1553/museum-t-b-silalahi (diakses tanggal 5 Juli 2016)
http://www.museumbataktbsilalahicenter.com (diakses tanggal 5 Juli 2016)
http://asosiasimuseumindonesia.org/anggota/31-tb-silalahi-center-museum.html (diakses tanggal 5 Juli 2016)