• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG FASILITAS BENGKEL BANGUNAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN CARA MEMBUAT MAKET GEDUNG KONSTRUKSI PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 2 BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG FASILITAS BENGKEL BANGUNAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN CARA MEMBUAT MAKET GEDUNG KONSTRUKSI PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 2 BINJAI."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG FASILITAS

BENGKEL BANGUNAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN

HASIL BELAJAR PENGETAHUAN CARA MEMBUAT

MAKET GEDUNG KONSTRUKSI PADA SISWA

KELAS X TKBB SMKN 2 BINJAI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh :

HARMES SIMAMORA NIM. 5113311007

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Harmes Simamora 5113311007. Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Fasilitas Bengkel Bangunan Dan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Pengetahuan Cara Membuat Maket Gedung Konstruksi Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Binjai. Skripsi. Medan : Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang fasilitas bengkel bangunan dan minat belajar dengan hasil belajar pengetahuan cara membuat maket gedung konstruksi pada siswa kelas x program keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMKN 2 Binjai. populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas x Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMKN 2 binjai yang berjumlah 61 orang dengan jumlah sampel 30 orang yang dicari dengan menggunakan sistematik random sampling atau. Jenis penelitian ini adalah Korelasi. Untuk mendapatkan data tentang Persepsi Siswa Tentang Fasilitas Bengkel Bangunan dan Minat Belajar diperoleh dengan menggunakan angket tertutup berskala Likert dan data hasil belajar Pengetahuan cara membuat maket gedung konstruksi diperoleh dengan menggunakan tes objektif atau pilihan berganda. Dari hasil penelitian diperoleh hasil deskripsi dan analisis data penelitian dengan teknik korelasi antar variabel dan korelasi ganda pada taraf signifikansi α = 5% menunjukkan bahwa: (1) rata-rata persepsi siswa tentangfasilitas bengkel bangunan adalah 79,24 dengan tingkat kecenderungan cukup (75,86%), (2) rata-rata minat belajar siswa adalah 83,69 dengan tingkat kecenderungan cukup (79,31%), (3) rata-rata hasil belajar pengetahuan cara membuat maket gedung konstruksi adalah 12,72 dengan tingkat kecenderungan kurang (62,07%), (4) terdapat hubungan yang positif antara persepsi siswa tentang fasilitas bengkel bangunan dengan hasil belajar pengetahuan cara membuat maket (r= 0,51), dengan persamaan garis regresi Y = 53,92 - 0,519X1, (5) terdapat hubungan yang positif antara minat belajar siswa dengan hasil belajar pengetahuan cara membuat maket (r= 0,51), dengan persamaan garis regresi Y = 20,930

-

0,098 X2, (6) terdapat hubungan yang positif antara persepsi siswa tentang fasilitas bengkel bangunan dan minat belajar siswa secara bersama-sama dengan hasil belajar pengetahuan cara membuat maket (R = 0.73 ), dengan persamaan regresi Ŷ = 25,74 +0,454 X1 - 0.030 X2. Dengan demikian dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan berarti antara fasilitas bengkel bangunan dan minat belajar dengan hasil belajar pengetahuan cara membuat maket pada siswa kelas x program keahlian teknik konstruksi batu dan beton SMK Negeri 2 Binjai.

(6)

ii ABSTRACT

Harmes Simamora. 5113311007. The relationship between facilities and buildings repair shop study with interest the results of the study the knowledge how to make a scale model of the building construction class X students on the engineering program of construction of stone and concrete SMKN 2 Binjai. Thesis. Medan : medan state university engineering faculty.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik sesuai dengan

waktu yang direncanakan.

Skripsi ini berjudul Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Fasilitas Bengkel Bangunan Dan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Pengetahuan Cara

Membuat Maket Gedung Konstruksi Pada Siswa Kelas X Program Keahlian

Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMKN 2 Binjai disusun guna untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan berupa

arahan dan dorongan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Abdul Hamid. K., M.Pd, selaku selaku pembimbing yang telah

banyak membantu, mengarahkan,dan membimbing penulis hingga sampai

skripsi ini selesai dengan baik.

2. Dra. Rosneli M.Pd, selaku Plt. dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Medan.

3. Drs. Asri Lubis, S.T., M.Pd., selaku ketua jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd, selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan.

5. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik

Bangunan

(8)

iv 7. Seluruh Staf Pengajar Dan Tata Usaha Di Lingkungan Jurusan Pendidikan

Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.

8. Rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan 2011 yang

telah banyak memberikan bantuan dan arahan. Merekalah yang menginspirasi

penulis hingga skripsi ini selesai.

9. Seluruh Staf dan Pegawai Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Linmas,

BAPPEDA, dan SEKDA Kota Binjai yang telah memberikan izin kepada

penulis untuk melaksanakan penelitian di SMK Negeri 2 Binjai.

10.Seluruh Staf TU dan pegawai SMK Negeri 2 Binjai.

11.Teristimewa kepada orang tua saya tercinta Hakner Simamora dan Remika

Simbolon dan kakak saya Harni Simamora S.Pd, Donna Simamora Serta

Adik-adik Saya Novalina Simamora, Hardon Simamora, Dan Harvika

Simamora yang telah memberikan doa, nasehat, dana, dan dengan senantiasa

memberikan motivasi serta dorongan kepada penulis.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi penulis khususnya bagi para pembaca. Semoga Tuhan

Yang Maha Esa selalu memberkati kita senantiasa. Sekian dan terima kasih.

Medan, Februari 2016 Penulis

(9)

v

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 11

A. Kerangka Teoritis ... 11

1. Hakekat Hasil Belajar Pengetahuan Cara Membuat Maket ... 11

2. Hakekat Minat Belajar ... 24

3. Hakekat Fasilitas Bengkel Bangunan... 29

B. Penelitian Yang Relevan ... 32

C. Kerangka Konseptual ... 33

1. Hubungan antara Fasilitas Bengkel Bangunan dengan Hasil Belajar Pengetahuan Cara Membuat Maket ... 33

2. Hubungan Minat Belajar dengan Hasil Belajar Pengetahuan Cara Membuat Maket ... 34

(10)

vi

1. Instrumen Hasil Belajar Pengetahuan Cara Membuat Maket ... 41

2. Instrumen Minat Belajar ... 42

3. Instrumen Fasilitas Bengkel Bangunan ... 43

(11)

vii DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Hasil Belajar Praktek Membuat Maket Gedung Konstruksi

Kelas X SMK Negeri 2 Binjai ... 4

Tabel 1.2. Jumlah Siswa Kelas X Program Keahlian TKBB SMK Negeri 2 Binjai ... 38

Tabel 1.3. Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Pengetahuan Cara Membuat Maket ... 41

Tabel 1.4. Kisi-kisi Instrumen Minat Belajar... 42

Tabel 1.5 Kisi-kisi Angket Fasilitas Bengkel Menurut Persepsi Siswa ... 43

Tabel 1.6. Perhitungan Validitas Test Hasil Belajar Pengetahuan Cara Membuat Maket (Y) ... 45

Tabel 1.7 Perhitunagn Indeks Kesukaran Butir Tes Hasil Belajar... 48

Tabel 1.8 Perhitunagn Indeks Daya Beda Tes Hasil Belajar ... 50

Tabel 1.9 Perhitungan Validitas angket Fasilitas Bengkel Bangunan Menurut Persepsi Siswa ... 52

Tabel 2.0 Perhitungan Reliabilitas Anget ... 54

Tabel 2.1 Perhitungan Validitas Angket Minat Belajar ... 56

Tabel 2.2 Perhitungan Reliabilitas Anget ... 58

Tabel 2.3 Distribusi Frekuensi Variabel Fasiltas Bengkel Bangunan (X1) . 63 Tabel 2.4 Distribusi Frekuensi Variabel Minat Belajar (X2) ... 66

Tabel 2.5 Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar PCMM (Y) ... 67

Tabel 2.6 Tingkat Kecenderungan Variabel Fasiltas Bengkel Bangunan (X1) 68 Tabel 2.7 Tingkat Kecenderungan Variabel Minat Belajar (X2) ... 69

Tabel 2.8 Tingkat Kecenderungan Variabel Hasil Belajar PCMM (Y) ... 70

Tabel 2.9 Perhitungan Uji Normalitas Data Variabel X1 ... 71

Tabel 3.0 Perhitungan Uji Normalitas Data Variabel X2 ... 72

Tabel 3.1 Perhitungan Uji Normalitas Data Hasil Belajar PCMM (Y) ... 73

Tabel 3.2 Ringkasan ANAVA Untuk Persamaan Regresi Y atas X1 ... 74

(12)

viii DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 Paradigma Penelitian ... 39 Gambar 1.2 Histogram Skor Variabel Fasilitas Bengkel Bangunan ... 65 Gambar 1.3 Histogram Skor Variabel Minat Belajar ... 66 Gambar 1.4 Histogram Skor Variabel Hasil Belajar Pengetahuan

(13)

ix DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Angket Fasilitas Bengkel Bangunan Menurut Persepsi Siswa 84

Lampiran 2 Angket Minat Belajar Pengetahuan Cara Membuat Maket... 86

Lampiran 3 Tes Hasil Belajar Pengetahuan Cara Membuat Maket ... .. 87

Lampiran 4 Sebaran Data Uji Instrumen Angket Fasilitas Bengkel Bangunan 92 Lampiran 5. Perhitungan Uji Validitas Angket Fasilitas Bengkel Banguna n 93 Lampiran 6. Perhitungan Uji Reliabilitas Angket Angket Fasilitas Bengkel Bangunan Menurut Persepsi Siswa... 95

Lampiran 7 Sebaran Data Uji Instrumen Angket Minat Belajar... .. 97

Lampiran 8. Perhitungan Uji Validitas Angket Minat Belajar ... 98

Lampiran 9. Perhitungan Uji Reliabilitas Angket Minat Belajar ... 100

Lampiran 10. Sebaran Data Uji Instrumen Tes Hasil Belajar PCMM ... .. 102

Lampiran 11 Perhitungan Uji Validitas Tes Hasil Belajar PCMM... 103

Lampiran 12 Perhitungan Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar PCMM ... 106

Lampiran 13. Perhitungan Uji Indeks Kesukaran Tes Hasil Belajar PCMM 108 Lampiran 14. Perhitungan Uji Indeks Diskriminasi (Daya Beda) ... 110

Lampiran 15. Data Hasil Penelitian Masing-Masing Variabel ... 113

Lampiran 16. Perhitungan Distribusi Frekuensi, Median, Modus, Harga Rata-rata dan Standard Deviasi dari Data variabel Penelitian 114 Lampiran 17. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Data Variabel ... 120

Lampiran 18. Perhitungan Uji Normalitas Data Variabel Penelitian ... 124

Lampiran 19. Perhitungan Uji Linieritas dan Keberartian Persamaan Hasil Belajar PCMM (Y) atas Fasilitas Bengkel Bangunan (X1) . 127

Lampiran 20. Perhitungan Uji Linieritas dan Keberartian Persamaan Hasil Belajar PCMM (Y) atas Minat Belajar (X2) ... 132

Lampiran 21. Perhitungan Persamaan Regresi Ganda, Uji Kelinieran dan Keberartian Persamaan Regresi Ganda ... 137

Lampiran 22. Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel Penelitian .. 140

Lampiran 23. Perhitungan Koefisien Korelasi Ganda dan Uji Keberartian Koefisien Korelasi Ganda ... 142

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu pembekalan bagi setiap individu berupa

pembentukan sikap, pengetahuan dan keterampilan kerja. Dalam arti kata

pendidikan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang tangguh, mampu

dan siap bekerja sehingga dapat mengisi semua jenis ataupun tingkat lapangan

pekerjaan sesuai dengan pendidikan yang diraihnya. Salah satu usaha yang

dilakukan untuk meningkatkan SDM indonesia adalah dengan meningkatkan

peran lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan mempunyai tanggunga jawab

untuk menciptakan SDM yang mempunyai kualitas dengan cara mempersiapkan

lulusan yang mampu mengikuti dan mengisi laju perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi (IPTEK).

Agar dapat menghasilkan SDM yang berkualitas, maka pemerintah

menetapkan tujuan pendidikan nasional agar dapat memberikan kontribusi pada

pendidikan di negara kita Indonesia, dimana tujuan pendidikan nasional ini

diharapkan dapat terfokus pada suatu tujuan atau sasaran yang tepat. Pada

Undang-Undang sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 tercantum bahwa :

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara”.

(15)

2

Sejalan dengan itu, tujuan pendidikan nasional sebagaimana dimuat dalam

UU No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa :

“Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan”.

Sekolah menengah kejuruan (SMK) sebagai salah satu lembaga

pendidikan yang mengelola pendidikan dalam bidang teknologi dan kejuruan

yang bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menguasai keterampilan

tertentu untuk memasuki lapangan kerja dan sekaligus memberikan bekal untuk

melanjutkan pendidikan kejuruan yang lebih tinggi.

Sekolah menengah kejuruan (SMK) terdiri dari beberapa program keahlian

yang mempunyai tujuan khusus. Salah satu program keahlian itu adalah program

keahlian teknik bangunan yang mempunyai tujuan khusus untuk mendidik siswa

agar: 1) Mampu memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap

profesional dalam lingkup keahlian teknik bangunan. 2) Mampu merintis karier,

mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri dalam lingkup keahlian

teknik bangunan. 3) Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi

kebutuhan dunia kerja saat ini dan akan datang dalam lingkup keahlian teknik

bangunan. 4) Menjadi warga negara yang Produktif, adaktif dan kreatif.

Sejalan dengan itu, program keahlian yang ada di SMK berupaya

memberikan pengetahuan dan keterampilan di bidang masing-masing program

keahlian dengan harapan memberikan modal bekerja kepada siswa untuk

menghadapi dunia kerja. SMK Negeri 2 Binjai merupakan salah satu sekolah

(16)

3

SMK Negeri 2 Binjai memiliki 5 program keahlian, yaitu : teknik

konstruksi batu dan beton, teknik mesin otomotif, teknik kendaraan ringan, teknik

body repair, dan teknik komputer jaringan. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti

adalah khusus untuk program keahlian teknik konstruksi batu dan beton. Untuk

mata pelajaran yang diambil adalah praktek membuat maket gedung konstruksi

sederhana.

Pada mata pelajaran Pengetahuan cara Membuat Maket Gedung

Konstruksi sederhana ini siswa belajar di dalam kelas pada pertemuan pertama (1)

sampai dengan pertemuan ke sebelas (11). Di dalam kelas siswa belajar teori

tentang pengetahuan cara membuat maket. Siswa belajar pengertian membuat

maket, memahami perhitungan skala dalam gambar, mengindentifikasi gambar

bestek atau gambar konstruksi, dan selanjutnya membuat maket sederhana di

dalam bengkel bangunan yang dilengkapi dengan fasilitas bengkel. Fasilitas

bengkel yang ada di dalam bengkel bangunan dapat memberi motivasi kepada

siswa untuk menjalankan praktek dengan semangat belajar yang tinggi, dimana

motivasi ini kemudian akan meningkatkan hasil belajar siswa tersebut. Hal ini

juga dapat dilakukan dengan penambahan fasilitas praktek di bengkel bangunan

yang diharapkan dapat menghasilkan keterampilan (skill) yang tinggi bagi siswa

yang melakukan praktek dan meningkatkan minat belajar siswa yang berkaitan

dengan fasilitas bengkel bangunan dan tentunya tujuan akhirnya adalah

peningkatan hasil belajar siswa khususnya Pengetahuan Cara Membuat Maket

Gedung Konstruksi.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di SMK Negeri

(17)

4

belajar pengetahuan cara membuat maket gedung konstruksi yang dicapai pada

siswa kelas x semester 2 belum optimal, hal ini dapat dilihat dari dokumentasi

Guru Mata Pelajaran di SMK Negeri 2 Binjai untuk tahun ajaran, 2011/2012,

2012/2013 adalah sebagai berikut.

Tabel 1.1 Hasil Belajar Praktek Membuat Maket Gedung Konstruksi kelas X SMK Negeri 2 Binjai T.A 2011/2012 dan 2012/2013

Tahun Pelajaran Nilai Jumlah Siswa

nilai kategori sangat baik namun pada nilai kategori baik masih rendah. Tentunya

dalam hal ini masih kurang optimal untuk menghasilkan lulusan yang baik.

Rendahnya hasil belajar dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi siswa. Menurut Suryabrata dalam Siagian (2009:3) faktor-faktor

tersebut dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: 1) Faktor internal, yaitu faktor-faktor

yang berasal dari dalam dirinya yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya.

(18)

5

motivasi. 2) Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar siswa yang

meliputi: sarana dan prasarana, lingbkungan, pendidikan, dan guru.

Salah satu yang mempengaruhi hasil belajar yang dikemukakan oleh

Suryabrata adalah minat. Minat adalah kehendak, kenginan atau kesukaan

melakukan sesuatu yang timbul dari dalam diri seseorang. Minat tidak datang

dengan sendirinya. Apabila seseorang meletakkan minatnya pada sesuatu maka

minatnya akan menjadi motif kuat pada dirinya yang membuatnya menjadi

tertarik. Sama halnya dengan pelajaran, apabila seorang siswa meletakkan

minatnya pada pelajaran maka ia akan merasa senang dan berusaha

mempelajarinya.

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi hasil belajar menurut Surybrata

adalah kecerdasan/intelegensi. Dari hasil wawancara kepada guru mata pelajaran

pengetahuan membuat maket dikatakan bahwa pengetahuan siswa tentang skala

masih kurang yang dapat menyebabkan kurang memuaskan hasil belajar praktek

membuat maket gedung konstruksi siswa. Selanjutnya, faktor yang mempengaruhi

hasil belajar adalah sarana dan prasarana yang dikemukakan oleh suryabrata.

Proses pembelajaran melalui praktek di bengkel merupakan perwujudan dari suatu

teori ke dalam bentuk nyata.

Dalam hal ini sekolah juga harus memberikan sarana dan prasarana untuk

meningkatkan minat belajar siswa. Sarana dan prasarana juga merupakan faktor

yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Jika sarana dan prasarana di dalam

sekolah baik maka akan dapat menimbulkan minat belajar siswa yang tinggi untuk

(19)

6

Sejalan dengan itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama

terselenggaranya suatu proses. Salah satu prasarana itu adalah bengkel bangunan.

Di dalam bengkel siswa belajar praktik untuk meningkatkan kemampuan (skill)

yang dia miliki. Apabila fasilitas di dalam bengkel cukup baik, akan dapat

memberikan proses belajar – mengajar yang menyenangkan. Begitu juga bila

persepsis siswa tentang fasilitas baik, maka minat belajar dan hasil belajar juga

dapat meningkat. Dalam hal ini guru sangat berperan untuk meningkatkan minat

belajar juga persepsi siswa tentang fasilitas bengkel bangunan yang ada di

sekolah. Guru harus memberikan pandangan atau pendapat tentang fasilitas

bengkel bangunan yang baik bagi siswa. Guru juga menjelaskan pentingnya

bengkel bangunan dan fasilitas yang ada di bengkel untuk meningkatkan hasil

belajar siswa. Apabila sebuah bengkel bangunan tidak dirawat dengan baik maka

proses belajar akan tidak menyenangkan. Sehingga dapat mengurangi mniat

belajar siswa. Dalam hal ini juga siswa berperan untuk menjaga dan merawt

fasilitas yang ada di bengkel guna keperluan dalam proses belajar di sekolah.

Dalam hal ini proses belajar mengajar yang dimaksud adalah pengetahuan

cara membuat maket gedung konstruksi sederhana. Dengan memiliki pengetahuan

dan keterampilan pada mata pelajaran pengetahuan cara membuat maket

diharapakan siswa dapat bekerja di dunia jasa konstruksi.

Selanjutnya sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat

dalam mencapai maksud dan tujuan. Yang dimaksud dengan sarana tersebut

adalah peralatan atau alat-alat praktek yang terdapat di dalam ruang

(20)

7

Sejalan dengan itu yang menyebabkan hasil belajar siswa menurut

Suryabrata adalah sumber belajar atau media pembelajaran. Dalam hal ini sumber

belajar yang dimaksud adalah sumber belajar praktek membuat maket gedung

konstruksi belum tepat.

Dari uraian di atas timbul pemikiran peneliti untuk melakukan penelitian

dengan judul “Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Fasilitas Bengkel Bangunan Dan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Pengetahuan Cara Membuat Maket Gedung Konstruksi Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Binjai”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

terdapat beberapa masalah yang perlu diidentifikasi, diantaranya sebagai berikut:

1. Persepsi siswa tentang fasilitas bengkel bangunan.

2. Minat belajar pengetahuan cara membuat maket siswa masih kurang.

3. Hasil belajar pengetahuan cara membuat maket siswa belum memuaskan.

4. Sumber belajar dalam teori pengetahuan cara membuat maket belum

maksimal.

5. Guru cenderung masih menggunakan buku pegangan sebagai media

(21)

8

C. Pembatasan Masalah

Dengan keterbatasan peneliti baik dari segi waktu, dana serta kemampuan

peneliti maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada

1. Persepsi siswa tentang fasilitas bengkel bangunan siswa kelas X Program

Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Binjai.

2. Minat belajar pengetahuan cara membuat maket siswa kelas X Program

Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Binjai.

3. Pengetahuan cara membuat maket gedung konstruksi sederhana siswa

kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK

Negeri 2 Binjai.

D. Perumusan Masalah

1. Apakah terdapat hubungan yang positif antara persepsi siswa tentang fasilitas

bengkel bangunan dengan hasil belajar pengetahuan cara membuat maket

gedung konstruksi siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu

dan Beton SMK Negeri 2 Binjai?

2. Apakah terdapat hubungan yang positif antara minat belajar dengan hasil

belajar pengetahuan cara membuat maket gedung konstruksi siswa kelas X

Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Binjai?

3. Apakah terdapat hubungan yang positif secara bersama-sama antara persepsi

siswa tentang fasilitas bengkel bangunan dan minat belajar dengan hasil

belajar pengetahuan cara membuat maket gedung konstruksi siswa kelas X

(22)

9

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui hubungan yang positif antara persepsi siswa tentang

fasilitas bengkel bangunan dengan hasil belajar pengetahuan cara membuat

maket gedung konstruksi siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi

Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Binjai?

2. Untuk mengetahui hubungan yang positif antara minat belajar dengan hasil

belajar pengetahuan cara membuat maket gedung konstruksi siswa kelas X

Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Binjai?

3. Untuk mengetahui hubungan yang positif secara bersama-sama antara

persepsi siswa tentang fasilitas bengkel bangunan dan minat belajar dengan

hasil belajar pengetahuan cara membuat maket gedung konstruksi siswa kelas

X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2

Binjai?

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, maka diharapkan hasil

penelitian ini bermanfaat:

1. Memberi informasi tentang hubungan yang positif antara persepsi siswa

tentang fasilitas bengkel bangunan dan minat belajar dengan hasil belajar

pengetahuan cara membuat maket gedung konstruksi pada siswa kelas X

(23)

10

2. Sebagai bahan masukan bagi pengelola lembaga pendidikan khususnya guru

SMK Negeri 2 Binjai dalam peningkatan hasil belajar pengetahuan cara

membuat maket gedung konstruksi.

3. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian

lebih lanjut.

4. Sebagai bahan referensi atau pedoman dalam meningkatkan pembelajaran

(24)

79

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam penelitian ini,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang positif antara persepsi siswa tentang fasilitas

bengkel bangunan dengan hasil belajar pengetahuan cara membuat maket dari

siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK

Negeri 2 Binjai. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan korelasi antar

variabel yang memberikan hasil rx1y = 0,51, oleh karena rx1y = (0,51 < 3,08)

maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

Fasilitas Bengkel Bangunan (X1) dan Hasil Belajar Pengetahuan Cara

Membuat Maket (Y)

2. Terdapat hubungan yang positif antara minat belajar dengan hasil belajar

pengetahuan cara membuat maket dari siswa kelas X Program Keahlian

Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Binjai.

3. Terdapat hubungan yang positif antara persepsi siswa tentang Fasilitas

Bengkel Bangunan dan Minat Belajar secara bersama-sama dengan Hasil

Belajar Pengetahuan Cara Membuat Maket dari siswa kelas X Program

Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Binjai.

(25)

80

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian maka diberikan

implikasi sebagai berikut:

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka kiranya perlu menjadi

pertimbangan bagi pengelola SMK maupun guru dalam meningkatkan

fasilitas bengkel bangunan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan

penjelasan tentang pentingnya suatu latihan agar kemampun siswa dalam

proses belajar semakin meningkat, dan juga pengelolaan fasilitas bengkel

bangunan diperhatikan agar siswa lebih semangat belajar di dalam bengkel.

Maka dengan adanya upaya ini diharapkan siswa mampu meningkatkan hasil

belajar pengetahuan cara membuat maket.

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka perlu kiranya menjadi

pertimbangan kepada guru bidang study, pihak sekolah maupun orang tua

untuk mendukung minat belajar siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajar

pengetahuan cara membuat maket. Selain itu upaya yang dapat dilakukan

adalah memberikan masukan dan dukungan untuk mengikuti pelajaran

pengetahuan cara membuat maket dengan sungguh-sungguh, agar siswa

mempunyai perhatian dan rasa senang melakukan kegiatan-kegiatan yang

berkaitan dengan pengetahuan cara membuat maket. Selain itu guru juga

memberi arahan kepada siswa tentang pentingnya belajar cara membuat

maket gedung konstruksi.

3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga, maka hal ini menggambarkan bahwa

fasilitas bengkel bangunan menurut persepsi siswa baik dan Minat belajar

(26)

81

berarti dalam meningkatkan hasil belajar Pengetahuan Cara Membuat Maket

siswa. Upaya yang dapat dilakukan guru adalah meningkatkan kualitas

pengajaran, penggunaan metode yang sesuai dengan bidang study,

pengetahuan siswa tentang materi pengajaran dan memberikan pengarahan

kepada siswa tentang pentingnya menumbuhkan pengetahuan cara membuat

maket gedung konstruksi.

C. Saran

Berdasarkan uraian yang tertuang dalam kesimpulan dan implikasi hasil

penelitian diatas, dapat diajukan beberapa saran antara lain:

1. Untuk menigkatkan fasilitas bengkel bangunan menurut persepsi siswa

diharapkan peran guru bidang studi dan pihak sekolah agar selalu memberi

arahan, pandangan yang positif tentang fasilitas bengkel bangunan. Selain itu

siswa juga dapat menjaga dan merawat fasilitas yang ada di bengkel

bangunan agar dalam proses belajar di bengkel dapat berjalan dengan baik.

2. Untuk dapat meningkatkan minat belajar diharapkan siswa agar lebih giat dan

rajin dalam belajar khususnya mata pelajaran pengetahuan cara membuat

maket. Selain itu diaharapkan juga peran guru bidang studi memberi materi

yang menambah wawasan dan rasa ingin tahu lebih dalam siswa tentang cara

membuat maket gedung konstruksi. Dengan upaya tersebut, maka Minat

Belajar siswa dapat meningkat.

3. Untuk meningkatkan hasil belajar pengetahuan cara membuat maket siswa

diharapkan peran guru dalam pembelajaran dapat ditingkatkan dengan cara

(27)

82

maket sehingga siswa lebih giat belajar. Selain itu guru bidang studi juga

memberikan motivasi kepada siswa tentang pentingnya belajar cara membuat

(28)

83

83

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi .1999. Prosedur Penelitian - Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bina Aksara

Depdiknas. 2003. UU RI No. 22 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta

Dimpu Nababan. (2008). Skripsi: Hubungan Antara Fasilitas Bengkel Bangunan Dan Minat Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Praktek Batu Pada Siswa Kelas Xi Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton. Medan: Perpustakaan Unimed.

E.F.S, Roida Eva. 2012. Pengaruh Minat Dan Kebiasaan Belajar Siswa Terrhadap Prestasi Belajar Matematika. Jakarta Timur

:UniversitasIndraprasta.

Gie. (1998).Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Liberti.

Hardima, Bangun. 2007. Hubungan Kelengkapan Fasilitas Praktikum dan Disiplin Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan Mata Pelajaran Kelistrikan Otomotif SMK Negeri 2 Dolok Sanggul Tahun Pelajaran 2011/2012. Medan : Perpustakaan Unimed.

Milfayetty, Sri. 2013. PsikologiPendidikan. Medan :PpsUnimed.

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Sardiman, A.M (2001). Interaks idan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press

Slameto. (2010). Belajar dan Factor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta :RinekaCipta

Soedjana. 2002. Metode Statistik. Tarsito: Bandung

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Suprijono, Agus. 2010. COOPERATIVE LEARNING :Teoridan Aplikasi PAIKEM. Pustaka Pelajar :Yogyakarta

Gambar

Gambar 1.1 Paradigma Penelitian  .............................................................
Tabel 1.1 Hasil Belajar Praktek Membuat Maket Gedung Konstruksi kelas X SMK Negeri 2 Binjai T.A 2011/2012 dan 2012/2013

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sepuluh wilayah lhok tersebut antara lain; Lhok Iboih, Lhok Pria Laot, Lhok Krueng Raya, Lhok Pasiran, Lhok Ie Meulee, Lhok Anoi Itam, Lhok Balohan, Lhok Jaboi, Lhok Keuneukai,

Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, antara lain :..

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa benih kedelai bermutu baik pada awal periode simpan (0 bulan) akan mengalami penurunan vigor mulai periode simpan 1 bulan yang

“Hotel Dan Shopping Mall Sebagai Landmark Kota Surakarta” dengan baik..

[r]

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di PT Tiga Manunggal Synthetic Industries (PT TIMATEX), Salatiga Departemen Weaving yang berjumlah 607 karyawan. Sampel dalam

Melihat kejadian Gastroenteritis tersebut terbilang gawat, maka diperlukan perawatan dan penanganan yang segera untuk mencegah terjadinya komplikasi yang ditandai dengan