• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI DAN PERKEMBANGAN BENDA-BENDA MUSEUM SIMALUNGUN DI KOTA MADYA PEMATANG SIANTAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IDENTIFIKASI DAN PERKEMBANGAN BENDA-BENDA MUSEUM SIMALUNGUN DI KOTA MADYA PEMATANG SIANTAR."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI DAN PERKEMBANGAN BENDA-BENDA MUSEUM SIMALUNGUN DI KOTA MADYA PEMATANG SIANTAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

SAMUEL SIMANUNGKALIT NIM. 3113121067

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Samuel Simanungkalit, NIM : 3113121067, Identifikasi Dan Perkembangan Benda-Benda Museum Simalungun Di Kota Madya Pematang Siantar. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang berdirinya Museum Simalungun, identifikasi dan perkembangan benda-benda Museum Simalungun serta mengetahui upaya yang akan dilakukan pemerintah dalam menjaga kelestarian benda-benda tersebut.

Penelitian ini dilakukan di Museum Simalungun Jalan Sudirman No. 20 Pematang Siantar. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, maka peneliti menggunakan metode penelitian lapangan dengan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Yang mana teknik untuk mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara observasi langsung ke lapangan atau observasi ke lokasi penelitian, wawancara langsung kepada informan di Jalan Sudirman No. 20 Kota Madya Pematang Siantar, serta melakukan studi pustaka dengan menggunakan buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian maka diketahui bahwa Museum Simalungun berdiri dikarenakan hasil permusyawarah raja-raja Simalungun yang bertujuan untuk menjaga dan melindungi benda-benda cagar budaya yang bernilai sejarah agar tidak lenyap ditelan zaman. Museum Simalungun ini dibangun oleh masyarakat dan raja-raja Simalungun. Museum ini berisi benda-benda atau artefak yang tidak ternilai harganya dan benda-benda tersebut berasal dari sumbangan masyarakat dan raja-raja Simalungun. Pada saat ini benda-benda tersebut disusun di dalam lemari namun masih ada yang terdapat diluar lemari serta benda-benda tersebut juga diletakkan diluar rumah bolon seperti bebatuan. Benda-benda tersebut disusun atau dikelompokkan sesuai dengan fungsi atau kegunaan benda-bendanya. Namun seiring perkembangan zaman benda-benda yang ada di Museum Simalungun ini mulai berhilangan sehingga mengurangi pengunjung yang datang, untuk mengatasi hal tersebut pemerintah masih belum memperhatikan secara serius mengenai benda-benda yang ada di Museum Simalungun tersebut.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji Tuhan, segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah dan rahmat-Nya yang tak terhingga berupa kesehatan serta kemampuan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “

Identifikasi dan Perkembangan Benda-Benda Museum Simalungun di Kota Madya Pematang Siantar.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan. Penulis menyadari bahwa di dalam skripsi ini masih terdapat banyak sekali kekurangan, baik dari segi isi maupun dalam hal penyajian, mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis sendiri. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan sumbangan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis tentu tidak sendiri. Penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak, baik berupa moril maupun materil. Maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku Dekan FIS Universitas Negeri Medan. 3. Bapak dan Ibu Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

4. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku ketua Jurusan Pendidikan Sejarah dan Syarul Nizar, M.A selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah.

(7)

6. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi, M.Si sebagai dosen pembimbing akademik pengajar dan juga dosen penguji yang telah memberikan masukan dalam penulisan skripsi. 7. Bapak Dr. Hidayat, M.Si sebagai dosen pengajar dan juga dosen penguji yang telah

memberikan masukan dalam penulisan skripsi.

8. Bapak Dr. Phil Ichwan Azhari, M.S sebagai dosen pengajar dan juga dosen penguji yang telah memberikan masukan dalam penulisan skripsi.

9. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan sejarah yang telah membimbing dan pengajaran kepada penulis selama proses perkuliahan.

10. Kepada informan yang telah bekerjasama dalam memberikan informasi penelitian skripsi.

11. Orang tua yang tercinta Ibunda Marline Sihombing dan Ayah saya Poltak Simanungkalit, atas kasih sayangnya berupa doa dan dorongan serta bimbingannya dan bantuan moril maupun materil, sehingga dapat memotivasi penulis dalam menyelesaikan masa pendidikan sampai saat ini.

12. Teristimewa kepada Abang saya Robertus Simanungkalit dan adik saya Arie Simanungkalit yang telah memberikan doa, dan motivasi yang tidak ada hentinya kepada penulis, dalam menyelesaikan masa pendidikan sampai saat ini.

(8)

14. Teristimewa kepada Nita Ariany Purba yang sudah banyak membantu dan mendukung dalam menyelesaikan skripsi saya ini.

15. Terima kasih kepada teman-teman seposko PPL 2014 di SMAN 1 GIRSANG SIPANGANBOLON yang telah menjadi mitra sekaligus saudara sampai saat in. 16. Kepada teman-teman seperjuangan satu setambuk A dan B Reguler, A dan B

Ekstensi 2011, serta Kakanda dan Adinda Stambuk di Jurusan Pendidikan Sejarah.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi dunia pendidikan sejarah serta bagi siapa yang membacanya.

Medan, Maret 2016 `Penulis

(9)

v DAFTAR ISI

Halaman

Abstrak………. i

Kata Pengantar………... ii

Daftar Isi………... v

Daftar Gambar……… vii

Daftar Tabel………. viii

Daftar Lampiran ... ix

BAB I PENDAHULUAN………... 1

1.1 Latar Belakang Masalah………... 1

1.2 Identifikasi Masalah……… 4

1.3 Pembatasan Masalah……….. 4

1.4 Rumusan Masalah………... 5

1.5 Tujuan Penelitian………... 5

1.6 Manfaat Penelitian………. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………. … 7

2.1 Kerangka Konseptual………. 7

2.1.1 Pengertian Identifikasi……… 7

2.1.2 Pengertian Perkembangan………... 8

2.1.3 Pengertian Museum Simalungun………. 8

2.1.4 Benda-BendaBersejarah………. 11

2.2 Kerangka Berfikir……… 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……….. 16

3.1 Metode Penelitian………... 16

3.2 Lokasi Penelitian………. 17

3.3 Informasi Penelitian………. 17

3.4 SumberData……… 18

3.5 TeknikPengumpulan Data……….. 19

3.6 TeknikAnalisa Data……… 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 22

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian……… 22

4.1.1 Tinjauan Geografis Lokasi Penelitian………. 22

4.2 Latar Belakang Berdirinya Museum Simalungun………... 23

4.2.1 Struktur Organisasi Museum Simalungun……….. 25

4.2.2 Visi dan Misi Permuseuman Nasional……… 27

4.2.3 Sarana Dan Prasarana Dalam Museum Simalungun……... 28

4.3 Identifikasi Benda-benda bersejarah di Museum Simalungun… 30 4.3.1 Benda-Benda Yang Berada Di Dalam Rumah Bolon Bagian Atas……….… 31

(10)

vi

4.3.3 Benda Yang Berada Di Luar Rumah Bolon……… 80

4.4 Perkembangan Dan Kondisi Benda-benda Bersejarah di Museum Simalungun……… 85

4.4.1 Sistem Pengadaan Koleksi Museu Simalungun……… 89

4.4.2 Sistem Klasifikasi Koleksi di Museum Simalungun………. 91

4.5 Upaya Pelestarian / Konservasi Benda-benda Bersejarah di Museum Simalungun Yang dilakukan oleh Pengurus Yayasan Museum Simalungun dan Pemerintah di Kota Madya Pematang Siantar... 93

BAB V PENUTUP……… 95

5.1 Kesimpulan………. 95

5.2 Saran……… 98

DAFTAR PUSTAKA………... 99

(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir……….. 13

Gambar 4.1 Lemari I Alat Peralatan Makan Sirih Simalungun... 31

Gambar 4.2 Lemari 2 Alat Peralatan Rumah Tangga………... 33

Gambar 4.3 Lemari 3 Pakaian Pengantin dan Perhiasan……….. 41

Gambar 4.4 Lemari 4 Alat dan Wadah Perhiasan………. 44

Gambar 4.5 Lemari 5 Alat Perdagangan, Pandai Emas Dan Pandai Besi……… 47

Gambar 4.6 Lemari 6 Peralatan Permainan dan Kegemaran………… 51

Gambar 4.7 Lemari 7 Peralatan Ilmu Pengetahuan Dan Religi……… 54

Gambar 4.8 Lemari 8 Duit/Uang Logam dan Kertas Yang Digunakan Masyarakat Simalungun……….. 56

Gambar 4.9 Lemari 9 Peralatan Pertanian………. 58

Gambar 4.10 Lemari 10 Peralatan Berperang……….. 60

Gambar 4.11 Gong……… 62

Gambar 4.12 Gipul……… 62

Gambar 4.13 Bodil Kirtorlap………. 63

Gambar 4.14 Gonrang Bolon………. 63

Gambar 4.15 Garuttung……….. 64

Gambar 4.16 Lemari 1……… 65

Gambar 4.17 Lemari 2……… 67

Gambar 4.18 Lemari 3……… 69

Gambar 4.19 Lemari 4……… 70

Gambar 4.20 Lemari 5……….. 71

Gambar 4.21 Lemari 6……….. 72

Gambar 4.22 Lemari 7……….. 73

Gambar 4.23 Lemari 8……….. 74

Gambar 4.24 Lemari 9……….. 76

Gambar 4.25 Lemari 10……… 77

Gambar 4.26 Lemari 11……… 79

Gambar 4.27 Batu Paranggiran………. 80

Gambar 4.28 Batu Pengulu Balang……… 81

Gambar 4.29 Batu Atippa………. 81

Gambar 3.30 Batu Anisan………. 82

Gambar 4.31 Batu Palas……… 82

Gambar 4.32 Batu Tapean Anggir………. 83

Gambar 4.33 Batu Parbolatan……… 83

Gambar 4.34 Batu Parholian……….. 84

Gambar 4.35 Batu Lak-Lak……… 84

(12)

viii

DAFTAR TABEL

(13)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Peninggalan sejarah merupakan warisan budaya masa lalu yang mempresentasikan keluhuran dan ketinggian budaya masyarakat. Peninggalan sejarah yang tersebar di seluruh Kepulauan Indonesia merupakan kekayaan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan eksistensinya. Dengan adanya peninggalan sejarah, bangsa Indonesia dapat belajar dari kekayaan budaya masa lalu untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada saat ini dan masa yang akan datang. Apabila bangunan sejarah terpelihara maka pada suatu zaman akan memberikan ikatan yang berkesinambungan yang erat antara masa kini dan masa lalu.

Negara Indonesia memiliki banyak peninggalan-peninggalan bersejarah salah satunya ialah budaya. Indonesia memiliki budaya pada tiap-tiap sukubangsa yang diwariskan oleh nenek moyang kepada generasi penerusnya. Dari sekian banyak budaya yang diwariskan terdapat beberapa macam bentuk mulai dari benda artefak, nyanyian dan adat istiadat. Salah satu temapat peninggalan-peninggalan bersejarah yaitu berada di daerah sumatera utara.

(15)

2

budaya dari nenek moyang terdahulu. Warisan budaya ini harus dilestarikan agar terjaga kelestariannya dan tidak dicemari oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Untuk menjaga kelestarian dari budaya sebagai peninggalan bersejarah masyarakat suku batak simalungun maka dibangunlah museum sebagai tempat koleksi hasil budaya.

(16)

3

Tujuan membangun Museum Simalungun pada masa itu adalah untuk menjaga dan melindungi benda-benda cagar budaya yang bernilai sejarah agar tidak lenyap ditelan zaman. Sejak Tanggal 7 Juni 1955 Museum Simalungun dikelola yayasan museum simalungun. Biaya perawatan dan pemeliharaannya diharapkan dari sumbangan pengunjung dan pemerintah Kabupaten Simalungun dan Pemerintah Kota Pematangsiantar.

Namun pada saat ini museum Simalungun sangat memprihatinkan, benda-benda peninggalan sejarah di biarkan berlapuk dan tidak terawat, tanpa adanya upaya pengawetan dan perawatan maksimal, bahkan ada yang hanya di letakan di lemari tanpa penutup, ada juga yang di letakan begitu saja di lantai maupun di sandarkan di dinding. Pengunjung yang dating ke museum sedikit berkurang, itu dapat di lihat dari data pengunjung yang tertera di kantor museum. Koleksi Museum Simalungun banyak yang berhilangan, koleksi yang tinggal hanya sekitar 20 % dari jumlah yang ada sebelumnya. Tidak ada upaya meramaikan kunjungan ke museum oleh pengelola yang di percayakan kepada Yayasan Museum, ini terjadi karena tidak dibekali ilmu permuseuman, begitu juga dana yang sangat minim oleh pemerintah daerah, sehingga upaya mengenalkan museum dan perawatan terkendala.

(17)

4

sejarah dan budaya khususnya kehidupan penduduk Pematang Siantar serta tingginya nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat pada masa yang lalu.

Berdasarkan latar belakang tersebutlah, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Identifikasi dan Perkembangan Benda-Benda Museum Simalungun di Kota Madya Pematang Siantar”. Alasan peneliti melakukan penelitian dikarenakan Museum Simalungun ini sering dikunjungi oleh masyarakat dan tamu-tamu dari mancanegara yang melakukan kunjungan wisata ke Pematang Siantar sehingga mereka dapat mengetahui sejarah dari masyarakat Simalungun tersebut.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Latar belakang berdirinya Museum Simalungun di Kota Madya Pematang Siantar.

2. Identifikasi dan perkembangan benda-benda peninggalan bersejarah yang berada di Museum Simalungun.

3. Upaya pelestarian benda-benda bersejarah di Museum Simalungun yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Madya Pematang Siantar.

1.3. Pembatasan Masalah

(18)

5

Simalungun, dan upaya pelestarian benda-benda bersejarah di Museum Simalungun yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Madya Pematang Siantar. 1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah latar belakang berdirinya Museum Simalungun di Kota Madya Pematang Siantar ?

2. Bagaimanakah identifikasi dan perkembangan benda-benda peninggalan bersejarah yang berada di Museum Simalungun ?

3. Apa sajakah upaya pelestarian benda-benda bersejarah di Museum Simalungun yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Madya Pematang Siantar ?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya Museum Simalungun di Kota Madya Pematang Siantar.

2. Untuk mengetahui identifikasi dan perkembangan benda-benda peninggalan bersejarah yang berada di Museum Simalungun.

(19)

6 1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas makaakan diperoleh manfaat dalam penelitian ini yaitu :

1. Sebagai sumber wawasan dan pengetahuan tentang Museum Simalungun yang berada di Kota Madya Pematang Siantar.

(20)

95 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Melalui hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan serta mengacu pada rumusan masalah, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Museum Simalungun dibangun oleh masyarakat Simalungun dan pemerintah setempat. Museum ini berisi berbagai macam koleksi-koleksi benda artefak yang tidak ternilai harganya. Museum Simalungun ini dibangun pada 10 april 1939 oleh 7 orang Raja-Raja Napitu atau Raja Suku Simalungun beserta utusannya. Pada desember 1939 akhirnya proses pembangunan selesai dan resmi dibuka untuk umum pada tanggal 30 April 1940.

(21)

96

(22)

97

ramboan, akkal, sarib panginuman, sapah hayu, sakkalan, hopuk dan piring hias), lemari 2 (rukun, ombusan, tanggungan, garigit, baluhat, garung panginuman, parpagutanni dayok, gattang, tukkot balehat, tengtung, tajak, gargar, andalu pakkuh dan hurungan dayok), lemari 3 (bubu, turbung, hirang dan tandukan), lemari 4 (salangan ogung, suluh damar dan gonrang sidua-dua), lemari 5 (pahar dan batil), lemari 6 (gonrang kuningan perunggu), lemari 7 (hirang, tapongan, garpei, roppa rarat, tuppanan dan haronduk), lemari 8 (dondongan, hudei, parpandean, harang anduhur, kuhuran, salung, garigit dan toppik) , lemari 9 (garuttung, toping, lanjaan si jonaha, uhiran kayu, motip rumah berbentuk pinar mussuh dan setak), lemari 10 (raga, tuppanan, garpei, gayang-gayang, slangan pinggan, haronduk dan roppa darat), lemari 11 (serek, batil, samborik dan londang/dondang) serta pada bagian luar halaman terdapat batu (paranggiran, pengulu balang, atippa, anisan, palas, tapean anggir, parbolatan, parholian, lak-lak dan patung catur raja nanggur).

(23)

98

Kabupaten Simalungun dapat bekerja sama dengan pihak pemerintah Wilayah Administrasi Kota Madya Pematang Siantar demi menjaga kelestarian Museum Simalungun ini agar tidak punah ditelan zaman.

5.2 Saran

Peninggalan-peninggalan leluhur Simalungun terkhusus yang berada di Museum Simalungun memiliki nilai yang tak terhingga. Berdasarkan peninggalan tersebut dapat dijadikan sebagai cermin jiwa dan kepribadian serta karakter masyarakat Simalungun. Oleh karena itu, penulis memiliki beberapa saran sebagai berikut :

1. Semoga koleksi di Museum Simalungun dapat terus dijaga dan lebih diperhatikan akan kelestariannya sehingga nilai budaya yang terkandung dapat tersalurkan.

2. Agar pemerintah dan masyarakat dapat lebih bekerja sama dalam jaga koleksi di Museum Simalungun serta saling mendukung baik dukungan moril maupun dukungan material sehingga museum dapat beroperasi dan berkembang mewujudkan visi dan misinya.

(24)

99

DAFTAR PUSTAKA

Agustino, dkk. 2012. Sejarah Etnis Simalungun. Pematang Siantar : Hutarih Jaya Damanik, Djahutar. 1994. Peradaban Simalungun. Pematang Siantar : KPBS Hastuti, Retno. 2011. ATLAS Tematik Kabupaten Simalungun. Klaten : PT Intan

Pariwara

Hatmoko. 2009. Museografia Majalah Ilmu Permuseuman. Jakarta : Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Direktorat Museum

Hurlock, Elisabeth. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga Katalog Koleksi Museum Simalungun Pematang Siantar

Koentowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Pendidikan. Bandung : PT Benteng Pustaka Moleong, Lexy. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaha

Rosdakarya

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta : Kencana Prenadamedia Purba, MD. 1978. Museum Simalungun. Medan : MD Purba

Sedyawati, Edi. 2009. Museografia Majalah Ilmu Permuseuman. Jakarta : Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Direktorat Museum

Simanjuntak, Bungaran A. 2012. Konsepku Membangun Bangso Batak. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Gambar

Tabel 4.1 Data Modifikasi Klasifikasi Museum Simalungun 2016……..

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa latar belakang berdirinya Perguruan Sultan Agung yang dahulu bernama Chung Hua School di latar

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka batasan masalah dalam penelitian ini dibatasi mengenai masalah Kondisi Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah dapat rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah dengan menggunakan metode tutor sebaya

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka masalah utama dalam penelitian ini dibatasi hanya berkaitan dengan pengaruh kompetensi pedagogik, budaya

Batasan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu adanya pembatasan masalah agar penelitian yang dilakukan dapat diidentifikasi secara efektif, penelitian

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah penelitian yang telah diuraikan, maka permasalahan dalam penelitian ini perlu dibatasi untuk menghindari

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, pengambilan masalah pada penelitian ini dibatasi pada risk assessment yang terdiri dari identifikasi bahaya, penilaian

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang diselesaikan dalam sebuah penelitian ini adalah Bagaimana cara membangun sebuah