KAJIAN VISUAL TAYANGAN IKLAN TELEVISI
KONDOM FIESTA VERSI “SIAP MALAM MINGGUAN”
DK 38315/Skripsi Semester II 2010/2011
Oleh:
Dudi Subangkit NIM:
51906154
Program Studi
Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Ilahi rabby yang telah menganugrahkan nikmatnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah akademik ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Sebagai seorang manusia tentu penulis sadar bahwa penulis hanyalah sebutir pasir di hamparan gurun dan bagaikan sebutir kerikil di hamparan bebatuan yang besar. Maka dari itu penulis senantiasa sadar akan segala keagungan yang dimiliki oleh Allah S.W.T, penulis hanyalah seorang hamba Tuhan yang diberikan sedikit pengetahuan dari yang Maha Kuasa, pengetahuan yang penulis miliki hanya sedikit dibandingkan dengan Sang pencipta yang memiliki pengetahuan yang tak terbatas. Manusia adalah mahluk yang memiliki kecerdasan dan kreatifitas yang tinggi, berbudi luhur serta memiliki etika dan estetika yang maha luas.
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dunia periklanan di Indonesia saat ini sedang mengalami
perkembangan yang pesat. Perkembangan ini tentu saja tidak terlepas
dari peranan stasiun televisi swasta yang sangat gencar dalam
beriklan. Munculnya beberapa stasiun televisi swasta dengan materi
iklannya masing-masing, telah berhasil menggeser posisi iklan di
media cetak dan radio. Setiap tayangan hiburan, informasi, film, kuis
dan lain-lain tidak bisa dipisahkan dari jeda iklan. Melalui iklan di
stasiun televisi, para produsen iklan berharap hasil karyanya dapat
diterima konsumen.
Iklan merupakan salah satu cara untuk menyampaikan suatu pesan
kepada khalayak yang dianggap sebagai sasaran. Maka dari itu iklan
dapat digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi antara
produsen dan konsumen. Sebagai alat berkomunikasi, iklan dapat
memaparkan uraian tentang suatu produk dengan tujuan dan sasaran
2
Jika ditinjau dari gaya komunikasinya, iklan dapat dibagi kedalam
beberapa kategori, diantaranya iklan yang dikomunikasikan secara
manifes dan iklan yang dikomunikasikan secara laten. Komunikasi
manifes adalah komunikasi yang disampaikan secara vulgar atau
eksplisit, dalam hal ini produk yang diiklankan disampaikan secara
gamblang dan blak-blakan tanpa menyembunyikan makna yang
terkandung dalam iklan tersebut. Sedangkan komunikasi laten adalah
komunikasi yang disampaikan secara implisit, dalam hal ini produk
yang diiklankan disampaikan secara tidak terbuka atau tersembunyi
dengan maksud untuk menyembunyikan makna yang terkandung
dalam iklan tersebut namun pesan implisit dapat dilihat dari segi
perilaku dan ekspresi.
Salah satu iklan yang menggunakan gaya komunikasi yang bersifat
implisit atau tersembunyi adalah iklan rokok dan iklan kondom, karena
kedua iklan tersebut tidak dapat disampaikan secara eksplisit atau
vulgar dikarenakan adanya batasan regulasi penyampaian iklan yang
diatur oleh peratuan komisi penyiaran Indonesia mengenai batasan
adegan seksual atau hal-hal yang cenderung bersifat rangsangan
seksual pada suatu tayangan televisi (bab VII pasal 18 dan 19 pasal 1
3
Dalam sebuah situs berita Antaranews.com, Selasa, 1 Desember
2009 19:24 WIB. Editor Ujang Zaelani mencantumkan sebuah berita di
situs tersebut bahwa ratusan pelajar Kota Tangerang Selatan-Banten
turun ke jalan menggelar aksi menolak iklan pengunaan kondom
karena dinilai menjadi pemicu perilaku seks bebas penyebab
HIV-AIDS. Aksi yang berlangsung di bundaran Pamulang, Tanggerang
Selatan ini diikuti 400 pelajar beserta pendidik dari SMK Sasmita Jaya
I Pamulang, dan aksi itu dilakukan untuk memperingati hari AIDS
se-Dunia.
Ditinjau dari sudut pandang etimologis, iklan merupakan bagian dari
saluran komunikasi visual, komunikas visual sendiri terdiri dari 2 kata,
yakni komunikasi dan visual, komunikasi berasal dari bahasa Inggris
yakni “communication” yang berarti “membuat sama”, maksudnya
adalah suatu cara untuk menyamakan sesuatu hal. Menurut Kamus
Bahasa Indonesia (Badudu, 1994), komunikasi berarti sebuah
hubungan. Jadi, komunikasi adalah suatu cara untuk menghubungkan
sesuatu hal agar memiliki pengertian yang sama. Sedangkan visual
menurut Kamus Bahasa Indonesia (Badudu, 1994) adalah segala
sesuatu yang dapat dilihat oleh mata atau segala sesuatu yang
berhubungan dengan mata. Maka definisi komunikasi visual adalah
suatu cara menyampaikan sesuatu hal dengan menggunakan bahasa
rupa yang dapat ditangkap oleh mata agar memiliki penangkapan ide
4
Oleh sebab itu, peneliti mencoba untuk mengkaji salah satu iklan
kondom yang sering dijumpai di televisi Indonesia. Iklan kondom yang
disampaikan dengan gaya komunikasi implisit salah satunya adalah
iklan kondom fiesta “versi siap malam mingguan”, yang notabene
adalah salah satu iklan yang cukup sulit untuk di interpretasikan oleh
kebanyakan responden. Dan mengacu kepada kaitannya dengan
desain komunikasi visual, maka analisis yang akan dilakukan pada
iklan tersebut meliputi unsur-unsur iklan yang memiliki makna konotasi
atau denotasi tertentu, dan untuk mengetahui makna-makna tersebut
dibutuhkan sebuah kajian visual.
1.2 Identifikasi masalah
Dalam kaitannya dengan keilmuan desain komunikasi visual, peneliti
mencoba untuk mengkaji secara empiris mengenai makna konotasi
atau denotasi yang lahir dari iklan kondom tersebut. Ada beberapa hal
penting yang dapat diungkap dari penelitian ini, dengan maksud agar
penelitian dapat bersifat lebih terarah sehingga iklan yang dianalisis
tidak keluar dari apa yang sebelumnya telah menjadi acuan dalam
melakukan penelitian ini, diantaranya:
a. Pada Iklan kondom fiesta terdapat beberapa versi tayangan iklan,
salah satunya adalah versi “siap malam mingguan”
b. Pada iklan kondom fiesta versi “siap malam mingguan”, iklan lebih
5
c. Iklan kondom fiesta versi “siap malam mingguan” melibatkan
interpretasi perseptual karena disampaikan melalui konsep iklan
gaya hidup.
d. Iklan kondom fiesta versi “siap malam mingguan” disampaikan
dengan durasi yang singkat, yakni hanya sekitar 30 detik dengan
maksud agar lebih mudah diingat.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dari penelitian ini antara lain:
a. Bagaimana mendeskripsikan iklan televisi kondom fiesta versi
“siap malam mingguan” berdasarkan unsur-unsur iklannya?
b. Unsur-unsur iklan mana saja yang menyebabkan lahirnya konotasi
atau denotasi tertentu dari iklan tersebut?
c. Pesan apa yang terkandung di dalam iklan televisi kondom fiesta
versi “siap malam mingguan?”
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dibutuhkan untuk menyederhanakan permasalahan,
agar permasalahan mengarah pada fokus sasaran yang dituju. Maka,
digunakan pembatasan masalah sebagai berikut:
a. Dari beberapa iklan kondom fiesta yang ada, Iklan yang dianalisis
adalah iklan televisi kondom fiesta versi “siap malam mingguan”.
b. Permasalahan difokuskan pada pendeskripsian dan
6
tersebut dan menganalisis unsur-unsur iklan yang dapat
menyebabkan lahirnya konotasi atau denotasi tertentu.
c. Mengungkap pesan yang terdapat di dalam iklan tersebut dengan
menganalisis makna konotasi dan denotasi pada setiap
unsur-unsur iklan tersebut.
1.5 Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mempunyai beberapa tujuan yang
diharapkan dapat tercapai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui unsur-unsur iklan yang terdapat didalam iklan
televisi kondom fiesta versi “siap malam mingguan”
b. Untuk mengetahui unsur-unsur iklan yang menyebabkan lahirnya
konotasi atau denotasi tertentu atas iklan tersebut.
c. Untuk mengetahui pesan yang terkandung dibalik unsur-unsur
visual iklan yang terdapat pada iklan tersebut.
d. Peneliti ingin mendeskripsikan secara komprehensif hasil
penelitian ini, agar kelak dapat menjadi bahan pijakan dan
pengetahuan dasar bagi peneliti untuk melakukan penelitian
selanjutnya.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
mengetahui unsur-unsur iklan yang terdapat pada iklan kondom fiesta
7
saja yang menjadi penyebab lahirnya konotasi atau denotasi tertentu
atas iklan tersebut. Terlebih peneliti berharap bahwa hasil penelitian
ini dapat bermanfaat sebagai bahan pijakan dan pengetahuan dasar
bagi peneliti untuk melanjutkan penelitian ke tingkat selanjutnya.
1.7 Metode Penelitian
Penelitian ini meneliti mengenai kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi, maka metode yang sesuai untuk digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan maksud agar peneliti dapat mendeskripsikan visualisasi dari iklan tersebut dan mengenali unsur-unsur visual yang terdapat didalam iklan tersebut, yang kemudian menganalisanya untuk mengetahui unsur-unsur visual mana saja yang menyebabkan lahirnya konotasi atau denotasi tertentu atas iklan tersebut.
8 1.8 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, studi pustaka, dan analisa sampel penelitian.
a. Observasi
Pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada objek penelitiannya dengan melakukan observasi mekanis, yaitu pengumpulan data dengan mengamati dan melakukan pencatatan secara sistematis tentang objek yang diteliti dengan bantuan alat, seperti alat perekam berupa handphone dan kamera video.
b. Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah iklan televisi kondom fiesta versi “siap malam mingguan” yang diluncurkan berkala, yang diawali pada tanggal 2 Juli 2003.
c. Studi Pustaka
Penulisan dan pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pedoman dari buku, artikel, makalah, jurnal, dan berbagai tulisan yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti, baik dari media cetak maupun media elektronik.
1.9 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan secara umum mengenai latar belakang
masalah yang ada, yakni penelitian akan diarahkan pada kajian
9
kondom fiesta versi “siap malam mingguan”, namun terlebih dahulu
membahas mengenai pengertian komunikasi visual secara luas yang
kemudian dipersempit kedalam bentuk penyampaian komunikasi
visual yang berbentuk iklan, dan selanjutnya membahas mengenai
identifikasi masalah yang ditemukan dari iklan tersebut, perumusan
masalah, metode penelitian yang akan digunakan, batasan masalah,
dan keseluruhan pola pembahasan iklan yang menunjukan manfaat
dan tujuan dari penelitian ini.
BAB II TINJAUAN LITERATUR MENGENAI IKLAN TELEVISI
Bab ini berisi penjelasan mengenai pemaparan dasar teoritis tentang
pengertian umum seputar komunikasi periklanan, fungsi iklan,
jenis-jenis iklan, unsur-unsur iklan, pengertian iklan alat kontrasepsi
kondom, hingga unsur-unsur iklan yang terdapat pada iklan televisi
dan aspek-aspek lain yang terkait. Kemudian menjelaskan secara
umum mengenai profil produk alat kontrasepsi kondom. Selain itu
terdapat pemaparan mengenai iklan kondom fiesta, yang terdiri dari
strategi komunikasi, positioning, target pasar, strategi kreatif, dan
deskripsi tayangan iklan televisi kondom fiesta versi “siap malam
10
BAB III KAJIAN VISUAL TAYANGAN IKLAN TELEVISI KONDOM
FIESTA VERSI “SIAP MALAM MINGGUAN”
Bab ini berisi tentang analisa unsur-unsur iklan yang terdapat pada
iklan kondom fiesta versi “siap malam mingguan” menggunakan
pendekatan analisis kualitatif yang kemudian dianalisa dengan
menggunakan teori unsur-unsur iklan yang kemudian akan
mengungkap mengenai makna konotasi atau denotasi dari
unsur-unsur visual iklan tersebut, setelah itulah dapat diketahui pesan yang
terkandung didalam iklan tersebut secara jelas agar tidak
menyebabkan penafsiran berbeda atas visualisasi iklan tersebut.
BAB IV KESIMPULAN
Bab ini merupakan bab akhir dan sekaligus bab penutup skripsi ini.
Bab ini berisi tentang pengambilan kesimpulan yang merupakan hasil
akhir dari penelitian yang dilakukan dan kemudian mengemukakan
11 BAB II
TINJAUAN UMUM IKLAN TELEVISI
2.1 Pengertian Iklan
Periklanan atau advertising dapat diidefinisikan sebagai bentuk
presentasi non-personal serta promosi ide-ide, barang-barang serta
jasa-jasa yang dilakukan oleh seorang sponsor yang dapat
diidentifikasi dan yang memberikan imbalan untuk tujuan tersebut.
Berkenaan mengenai pengertian iklan.
Klepper (seperti dikutip Liliweri, 1997) “iklan atau advertising berasal
dari bahasa latin “avere” yang berarti mengoperkan pikiran dan
gagasan kepada pihak lain” (h.17). Wright (seperti dikutip Liliweri,
1997) “iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai
kekuatan yang sangat penting sebagai alat pemasaran yang
membantu menjual barang, memberikan layanan, serta gagasan atau
ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang
persuasif” (h.20).
Dengan adanya televisi swasta masyarakat bisa menikmati berbagai
tayangan, baik yang mengandung hiburan maupun pendidikan.
12
Sekali “break” bisa diselingi beberapa iklan. Pemahaman responden
terhadap pesan iklan tergantung atas persepsi masing-masing
penikmat iklan tersebut. “Ada sekitar 1,4 juta remaja yang menonton
televisi setiap hari dengan durasi 3-4 jam perhari. Jumlah ini lebih
tinggi 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu”. (Komisi
Penyiaran Indonesia, 2010).
2.2 Fungsi Iklan
Ada beberapa fungsi periklanan (seperti dikutip Liliweri, 1997, h.47)
yang diperluas namun bersumber pada beberapa buku periklanan,
Wright (1978), Dunn (1978), Busch (1980) dan Bovee (1976) sebagai
berikut:
a. Fungsi Pemasaran
Iklan sebagai fungsi pemasaran adalah fungsi untuk memenuhi
permintaan para pemakai ataupun pembeli terhadap
barang-barang ataupun jasa serta gagasan yang diperlukannya. Jadi
singkatnya iklan sebagai fungsi pemasaran merupakan alat bantu
dari pemasaran.
b. Fungsi Komunikasi
Iklan sebagai fungsi komunikasi berfungsi untuk memberikan
penerangan dan informasi tentang suatu barang, jasa, gagasan
yang lebih diketahui oleh satu pihak dan dijual kepada pihak yang
13 c. Fungsi Pendidikan
Iklan sebagai fungsi pendidikan berperan dalam pembentukan
sikap setiap orang yang dapat meningkatkan aspek-aspek
kognisinya, kemudian aspek afeksinya, dan aspek psikomotor dan
memberikan pilihan yang bebas dari khalayak untuk mengambil
keputusan.
d. Fungsi Ekonomi
Iklan sebagai fungsi ekonomi merupakan suatu hal yang dapat
mengakibatkan seseorang semakin tahu tentang suatu produk
tertentu, bentuk pelayanan jasa maupun kebutuhan serta
memperluas ide-ide yang mendatangkan keuntungan finansial.
e. Fungsi Sosial
Iklan sebagai fungsi sosial maksudnya iklan juga dapat membantu
menggerakan suatu perubahan standar hidup serta menggugah
pandangan orang tentang suatu peristiwa, kemudian
meningkatkan sikap, afeksi yang positif dan diikuti pelaksanaan
tindakan sosial.
2.3 Jenis-Jenis Iklan
Secara teoritik (seperti dikutip Bittner, 1986) umumnya iklan terdiri dari
dua jenis, yaitu iklan standar dan iklan layanan masyarakat. Jika ada
jenis-jenis iklan yang lain, maka itu merupakan hasil perluasan dari
14 a. Iklan Standar
Iklan standar adalah iklan yang ditata secara khusus untuk
keperluan memperkenalkan barang, jasa, pelayanan untuk
konsumen melalui sebuah media. Tujuan iklan standar adalah
merangsang motif dan minat pembeli atau para pemakai. Karena
akibat iklan telah merangsang pembeli melalui daya tarik yang
besar maka iklan menggugah minat dan perasaan konsumen
dalam mengambil sikap terhadap barang dan jasa yang
ditawarkan tersebut.
Kebanyakan iklan standar ditata secara profesional oleh lembaga
periklanan. Pesan-pesan iklan yang terdapat pada iklan standar
disusun secara mantap, baik dalam kata-kata, kalimat, pemilihan
gambar dan warna, pemilihan media yang cocok guna
menjangkau jenis khalayak saran tertentu, menyebarkannya pada
waktu yang pas yang seluruhnya berada dalam penanganan para
profesional. Oleh karena itu, iklan standar sangat terikat pada
metode dan etik tertentu.
b. Iklan Layanan Masyarakat
Iklan layanan masyarakat adalah jenis iklan yang bersifat
nonprofit, iklan ini tidak mencari keuntungan akibat
pemasangannya kepada khlayak. Hal ini berbeda dengan iklan
15
menggaet keuntungan atas penjualan barang produksinya.
Umumnya iklan layanan masyarakat bertujuan untuk memberikan
informasi dan penerangan serta pendidikan kepada masyarakat
untuk berpartisipasi, bersikap positif terhadap pesan yang
disampaikan. Iklan layanan masyarakat tidak terlalu terikat pada
penataan yang ketat, perancangan pesan yang rumit, pemilihan
media yang sesuai, sampai pada penentuan target audiens
maupun pemilihan tempat dan waktu yang tepat.
2.4 Unsur-Unsur Iklan
Rossiter dan Pecy (seperti dikutip Limantoro, 2006 dalam Pratami,
2010) dalam sebuah konsep kreatif iklan terdapat unsur-unsur yang
saling mendukung (h.11). Unsur-unsur yang terdapat pada iklan
televisi tersebut terdiri dari:
a. Unsur heard words, yaitu kata-kata yang terdengar dalam iklan
yang ditayangkan yang membuat pemirsa semakin mengerti
tentang maksud pesan iklan yang ditayangkan.
b. Unsur color, yaitu komposisi atau keserasian warna gambar serta
pengaturan cahaya yang terdapat dalam tampilan tayangan iklan.
c. Unsur music, yaitu musik atau audio yang terdapat dalam
tayangan iklan, termasuk iringan lagu yang ditayangkan.
d. Unsur picture, yaitu gambar atau tayangan iklan yang meliputi
obyek yang digunakan, model yang digunakan, dan adegan yang
16
e. Unsur seen words, yaitu kata-kata yang terlihat pada tayangan
iklan yang dapat mempengaruhi citra produk dalam benak
pemirsa.
f. Unsur movement, yaitu gerakan yang ada atau terlihat pada
tayangan iklan yang dapat mempengaruhi emosi seseorang untuk
larut didalamnya.
Dalam penelitian ini konsep kreatif yang digunakan adalah unsur
seen words, unsur picture, unsur color, dan unsur movement,
karena unsur-unsur tersebut merupakan unsur visual sedangkan
unsur lainnya merupakan unsur music atau audio tidak menjadi
bagian dari penelitian.
2.5 Deskripsi Visualisasi Iklan Televisi
17
Proses riset dalam masyarakat diperlukan untuk menghitung
kompetitor produk yang sama, serta mencari tahu idiom-idiom bahasa
dalam masyarakat yang dijadikan target konsumennya. Durasi iklan
televisi tidak boleh terlalu lama karena iklan televisi adalah bahasa
visual, setiap gambar dan suara biasanya berisikan ajakan dan
persuasi. Kompilasi gambar-gambar iklan begitu cepat bergerak,
berganti terus menerus dalam komposisi, frame yang indah.
Resepnya, memang terletak pada tingkat kontinuitas dan intensitas
iklan televisi ditayangkan. Sebuah iklan akan mampu menciptakan
satu trend bahasa, perilaku konsumtif yang setara, akibat ditayangkan
berulang-ulang. Arus besar iklan televisi begitu menjejali pemirsanya
dalam satu batas besar perilaku konsumtif yang sama, tak lain
dikarenakan pesan yang disampaikan tersebut memang telah
mengendap dalam alam bawah sadar. Setelah mengalami proses
refleksi, maka akan menjadi satu patron, pedoman pola tindak dalam
menyeleksi dan memilih produk. Iklan televisi mampu mendorong satu
trend berbahasa. Pesannya menjadi mudah diingat, karena bentuk
pesan yang disampaikan memang pendek. Slogan iklan jarang yang
membentuk kalimat. Kata-kata iklan yang paling mengena tak bisa
menjadi sebuah kalimat. Namun lebih banyak didasarkan pada
pengemasan bahasa yang enak didengar, atau mengikuti trend
18 a. Kelebihan Iklan Televisi
Televisi mempunyai beberapa kelebihan (Jefkins, 1997) yaitu: a. Terkait Erat Dengan Media Lain
Memadukan iklan dengan media iklan yang lain, dimaksudkan apabila konsumen membutuhkan informasi lain, maka iklan televisi dapat dipadukan dengan iklan dimajalah mingguan, atau bisa juga iklan yang dimuat di surat kabar.
b. Kesan Realistik
Sifatnya yang visual, serta kombinasi warna, suara dan gerakan menyebabkan iklan televisi tampak lebih hidup dan nyata, serta pengiklan dapat menunjukkan keunggulan dari produk yang ditawarkan secara detail.
c. Konsumen Lebih Tanggap
Masyarakat lebih siap untuk memberikan perhatian karena kemampuan iklan televisi yang disiarkan di rumah-rumah dalam suasana yang santai (bandingkan dengan iklan reklame yang dipasang di jalanan).
d. Adanya Pengulangan
19
e. Adanya Pemilahan Area Siaran dan Jaringan.
Keunggulan lain dari iklan televisi adalah kemampuan untuk
menggunakan satu atau kombinasi banyak stasiun
sekaligus, sehingga iklannya akan ditayangkan secara
serentak oleh semua stasiun televisi.
f. Ideal bagi Para Penjual
Kemampuan untuk menjangkau konsumen secara luas
ternyata membantu usaha penjual. Dengan adanya iklan,
penjual tahu tentang permintaan terhadap barang yang
diiklankan, sehingga persediaan barang mereka akan jauh
lebih mudah terjual.
2.6 Deskripsi Iklan Produk Kondom
Iklan merupakan salah satu program pemasaran yang dijalankan
suatu produsen untuk memasarkan produknya agar dapat diterima
dan dikonsumsi masyarakat banyak. Dengan iklanlah produsen
berusaha berkomunikasi dengan masyarakat. Dengan iklan pula,
perilaku dan opini dapat dibuat. Intinya adalah produsen berusaha
dengan segala daya upaya agar produknya dapat diterima dan
dikonsumsi secara terus menerus oleh masyarakat sehingga
keuntungan pun akan dapat diperoleh secara maksimal dan
20
Mengenai kondom yang multi fungsi. Ibarat dua sisi mata uang,
kondom ternyata tidak hanya berguna sebagai alat kontrasepsi, tapi
juga bisa mencegah penularan penyakit seksual, termasuk Human
Immudeficiency Virus (HIV) penyebab AIDS. Produsen produk
kondom berupaya untuk melakukan hal yang sama terhadap fungsi
dari iklan. Berbagai macam iklan pun dibuat oleh produsen. Kondom
memang menjadi alternatif dalam pencegahan penularan virus HIV,
akan tetapi dampak yang ditimbulkan dari iklan-iklan ini sangatlah
merisaukan masyarakat bangsa ini dikarenakan bangsa ini mayoritas
memeluk agama Islam dan masih memegang teguh nilai dan norma
ketimuran.
Perkembangan iklan kondom pun lama-kelamaan seakan telah
berubah fungsi, dari yang sebelumnya dikampanyekan untuk
memerangi HIV dan telah mendapatkan legitimasi dari pemerintah
menjadi sebuah arena “dagang” yang dilakukan oleh pabrikan kondom
dengan menampilkan warna, bentuk dan rasa yang disesuaikan
dengan selera anak muda. Dari pernyataan tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa generasi muda bangsa ini telah menjadi sasaran
target penjualan dari kondom tersebut. Ini berarti mereka dengan daya
upaya berusaha agar anak muda memakai produk mereka. Tentulah
pemakaian kondom diartikan dengan aktivitas seksual, dan untuk
21
Untuk generasi muda yang mayoritas belum menikah, maka hal
tersebut berarti bahwa produsen kondom berupaya untuk menggiring
generasi muda untuk melakukan kegiatan di luar nikah dan lama
kelamaan akan menjurus pada gaya hidup seks bebas. Sungguh
ironis dan memperihatinkan mengingat hal ini mendapat dukungan
dari pemerintah dengan dalih mengkampanyekan untuk melawan
penyebaran virus HIV. Kenyataannya, iklan tersebut mendapat reaksi
keras di masyarakat. Sebagian besar pada dasarnya tidak
menyalahkan karena mengijinan iklan tersebut yang intinya adalah
mencegah penyebaran penyakit AIDS.
Namun kegelisahan di balik sisi lain dari iklan tersebut, seperti
kebiasaan perilaku seks di luar nikah bagi kaum generasi muda,
dianggap terlalu menyimpang dari sisi ketimuran bangsa ini. (Dikutip
dari forum internet dengan topik iklan kondom, diposting oleh Dr. Hj.
Aliyah Hamka, MM. Senin, 16-02-2009, pukul: 09:22:19 WIB).
2.7 Srategi Kreatif Iklan
Sebagai kalangan praktisi perikalanan menilai bahwa kreativitas
bukanlah sesuatu yang muncul secara tiba-tiba, tetapi merupakan
sebuah proses dalam melakukan sejumlah langkah atau pendekatan
yang terorganisasi dengan baik (Morissan, MA, 2010, h.339).
22 a. Ketelibatan Diri (Immersion)
Yaitu upaya melibatkan dri kedalam masalah dengan cara mengumpulkan bahan mentah dan segala informasi yang diperlukan melalui riset latar belakang masalah agar dapat memahami masalah.
b. Proses Inkubasi (Incubation)
Menurut James Webb (seperti dikutip Morissan, 2010) proses inkubasi sebagai peletakkan masalah diluar pikiran sadar anda dan mengubah informasi kedalam pikiran bawah sadar untuk melakukan pekerjaan.
c. Verifikasi (Verification)
Yaitu kegiatan mempelajari idea atau gagasan untuk menentukan apakah idea atau gagasan itu sudah bagus atau masih bermasalah.
d. Iluminasi (Illumination)
Yaitu upaya untuk memunculkan gagasan atau ide.
2.8 Elemen Visual
Sebuah gambar terbangun dari berbagai elemen (seperti dikutip oleh Adi Kusrianto, 2007 dalam Yohanes, 2010). Salah satunya adalah elemen warna, berikut uraian mengenai elemen tersebut:
2.8.1 Warna
23
mata manusia adalah warna dalam rentang 400 nm hingga 700 nm. Sedangkan di atas 700 nm adalah sinar infra merah. Sedangkan di bawah 400 nm adalah sinar ultra violet, sinarX dan sinar Gamma. (Vinsensius Sitepu). Warna merupakan unsur visual yang sangat penting dalam sebuah iklan.
Warna dapat mewakili emosi sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diterima oleh target pasarnya. Pemakaian warna dalam iklan memiliki potensi untuk mempengaruhi perasaan atau emosi konsumen. Molly E. Holzschlag (seperti dikutip oleh Adi Kusrianto, 2007 dalam Andreas Yohanes, 2010) warna memiliki kekuatan yang mampu memberikan respon psikologis.
Berikut adalah uraian mengenai warna serta respon psikologisnya:
Warna Respon Psikologis
Merah
Kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta,
agresif, bahaya.
Biru
Kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi,
kebersihan, perintah
Hijau
Alami, kesehatan, pandangan yang enak,
kecemburuan
24 Ungu
Spritual, misteri, keagungan, perubahan bentuk
Energi, keseimbangan
Coklat Intelek, futuristic, modis, kesenduan, merusak
Abu-abu Intelek, futuristic, modis, kesenduan, merusak
Putih Kemurnian/ suci, bersih, kecermatan
Hitam Kekuatan, seksualitias, kemewahan, kematian
Tabel 1. Tabel Respon Psikologi Warna
Berikut adalah potensi warna yang dapat memberikan kesan
kepada seseorang (Wijanarko, 2010), yaitu:
a. Putih
Sebagai warna yang paling terang, melambangkan
cahaya, kesucian.
b. Hitam
Sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya
menjadi lambang untuk sifat gulita dan kegelapan
(juga dalam hal emosi).
c. Kuning
Dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam,
merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang
bersifat cahaya, momentum dan mengesankan
25 d. Hijau
Mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, untuk
membangkitkan ketenangan dan tempat untuk
mengumpulkan daya-daya baru.
e. Biru
Sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya
sesuatu, sifat yang tak terhingga, di samping itu
memiliki sifat tantangan.
f. Coklat
Warna ini merupakan wakil dari tanah atau bumi,
kepercayaan, kenyamanan, daya tahan, stabilitas,
bobot, dan keanggunan.
g. Abu-abu
Merupakan warna yang paling netral dengan tidak
adanya sifat atau kehidupan spesifik.
h. Merah
Bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan
(berkuasa), aktif dan vital (hidup).
i. Merah Keunguan
Mempunyai arti mulia, agung, kaya, bangga
26 j. Merah jambu
Mengartikan kasih sayang dan kasih yang romantik,
belas kasihan, persahabatan, kepahaman,
diplomasi, kesucian, kelembutan dan kewanitaan.
k. Jingga
Bersifat kehangatan, energi, dan keseimbangan.
l. Ungu
Memiliki sifat spiritual, kebangsawanan,
transformasi, keangkuhan, ramah, romantik, dan
mandiri.
2.9 Unsur Sinematografis
Dalam iklan televisi terdapat unsur sinematografis, atau sering kebih
dikenal dengan sudut pengambilan gambar dan ukuran pandangan
atau sorot kamera yang dapat memberikan kesan tertentu. Berikut
adalah beberapa sorotan kamera dasar (Lee & Johnson, 2007, h.203),
yaitu:
a. Zoom Shot
Zoom Shot ada 2, yaitu Zoom-in, kamera difokuskan sehingga
citra menjadi lebih besar dan tampak lebih dekat, sedangkan
27 b. Close-Up
Kamera diletakkan di bagian dada sampai wajah sehingga produk
mendominasi layar. Sorot kamera close-up biasanya digunakan
untuk menarik perhatian pemirsa kepada produk.
c. High Angel Shot
Kamera berada diatas perspektif objek dalam suatu titik fokus
yang datar untuk menampilkan kesedihan atau emosi negatif dari
objek.
d. Big Close-Up
Kamera diletakkan sedekat mungkin untuk menunjukkan
bagian-bagian wajah, tubuh, maupun rincian produk. Big close-up
digunakan untuk memberikan efek dramatis, seruan persuasif,
atau untuk tujuan demonstrasi.
e. Medium Close-Up
Kamera memperlihatkan setengah badan seseorang. Dalam dua
sorot, dua orang yang muncul. Medium shot seringkali digunakan
untuk menampilkan para pembicara sehingga ekspresi wajah
dapat memahami peran berdasarkan pakaian mereka.
f. Medium Long Shot
Sorot ini digunakan untuk mengenalkan tempat atau menunjukkan
kerumunan orang yang diambil bersama keseluruhan tubuh objek.
Medium long shot memiliki kesan jarak fisik atau emosi yang
28 g. Low Angel Shot
Kamera berada dibawah perspektif objek dalam suatu titik fokus yang datar untuk menunjukan kegagahan atau emosi positif dari objek.
h. Normal Angel Shot
Kamera berada didepan perspektif objek dalam suatu titik fokus yang datar untuk menampilkan lingkungan yang berada disekitar objek.
i. Medium Shot
Sorot ini digunakan untuk menunjukan adanya kerumunan orang atau menunjukan lingkungan disekitar objek. Medium shot memiliki kesan jarak fisik dan memiliki perspektif emosi dari objek tersebut.
2.10 Pengetian Konotasi dan Denotasi
Salah satu cara yang digunakan para ahli untuk membahas lingkup
pemaknaan seperti ini adalah dengan membedakan antara makna
denotatif dengan makna konotatif. Makna denotatif pada dasarnya
meliputi hal-hal yang ditunjukan oleh kata-kata (yang disebut sebagai
makna referensial). Makna denotatif suatu kata ialah makna yang
biasa kita temukan di kamus. Lyons (seperti dikutip pateda, 2000, h.98
dalam Sobur, 2006, h.263) denotasi adalah hubungan yang digunakan
dalam tingkat pertama dalam sebuah kata yang secara bebas
29
langsung, yaitu makna khusus yang terdapat dalam sebuah tanda,
dan pada intinya dapat juga disebut sebagai petanda. Selanjutnya
makna konotasi juga dijelaskan oleh Keraf (seperti dikutip Sobur,
2006, h.266) konotasi atau makna konotatif dapat disebut juga makna
konotasional, makna emotif, atau makna evaluatif.
Sumardjo dan Saini (1994) menjelaskan “makna konotatif sebuah kata
dipengaruhi dan ditentukan oleh dua lingkungan, yaitu lingkungan
tekstual dan lingkungan budaya. Dan yang dimaksud lingkungan
tekstual ialah semua kata didalam paragrap dan karangan yang
menentukan makna konotatif itu. Pada dasarnya, konotasi timbul
disebabkan masalah hubungan sosial atau hubungan interpersonal
yang mempertalikan kita dengan orang lain. Karena itu, bahasa
manusia tidak sekedar menyangkut masalah makna denotatif,
konotatif atau ideasional dan sebagainya” (h.126).
2.11 Varian Kondom Fiesta
Kondom fiesta memiliki beberapa varian produk yang memiliki bentuk
dan sensasi yang beraneka ragam, diantaranya:
a. Fiesta versi “mint sensation” adalah kondom fiesta yang
dikhususkan dengan memiliki aroma dan rasa khusus, yakni
30 b. Fiesta Versi “Banana Sensation”
Fiesta versi “banana sensation” adalah kondom fiesta yang
dikhususkan dengan memiliki aroma dan rasa khusus, yakni
aroma dan rasa pisang.
Gambar 1 (diunduh dari:
kondom4u.com. 3 Meret 2011)
Gambar 2 (diunduh dari:
kondom4u.com. 3 Meret 2011)
c. Fiesta Versi “Durian Sensation”
Fiesta versi “durian sensation” adalah kondom fiesta yang
dikhususkan dengan memiliki aroma dan rasa khusus, yakni
aroma dan rasa durian.
d. Fiesta Versi “Game-zone Sensation”
Fiesta versi “game-zone sensation” adalah kondom fiesta yang
dikhususkan dengan memiliki pilihan yang menarik, yakni memiliki
31 e. Fiesta versi “colors sensation”
Fiesta versi “colors sensation” adalah kondom fiesta yang
dikhususkan dengan memiliki warna yang bercampur, yakni
memiliki warna yang beraneka ragam dalam satu produk.
bentuk dan sensasi yang beraneka ragam.
f. Fiesta Versi “Earthquake Sensation”
Fiesta versi “earthquake sensation” adalah kondom fiesta yang
dikhususkan dengan memiliki keunggulan berbeda, yakni memiliki
vibrator yang mampu bergetar saat berhubungan intim.
g. Fiesta Versi “Strawberry Sensation”
Fiesta versi “strawberry sensation” adalah kondom fiesta yang
dikhususkan dengan memiliki aroma dan rasa khusus, yakni
aroma dan rasa strawberi.
Gambar 3 (diunduh dari:
kondom4u.com. 3 Maret 2011)
Gambar 4 (diunduh dari:
32 Gambar 5 (diunduh dari: kondom4u.com. 3 Maret 2011)
Gambar 6 (diunduh dari: kondom4u.com. 3 Maret 2011)
Gambar 7 (diunduh dari: kondom4u.com. 3 Maret 2011)
Gambar 8 (diunduh dari: kondom4u.com. 3 Maret 2011)
Gambar 9 (diunduh dari: kondom4u.com. 3 Maret 2011)
33 2.12 Pemaparan Iklan Kondom Fiesta
Pemaparan iklan berguna untuk merumuskan deskripsi sederhana
dari sebuah alur cerita yang terdapat pada iklan. Selain untuk
mengetahui deskripsi iklan, pemaparan iklan juga berguna untuk
mengetahui teknik-teknik perencanaan yang tepat untuk iklan
tersebut. Ada sebuah paradigma yang berbunyi “kondom tidak
sekadar alat kontrasepsi”, karena memang sejak awal penemuannya
kondom telah terbukti dapat mencegah penularan penyakit kelamin
dan kehamilan. paradigma di atas bukanlah sekadar slogan iklan
produk karet pelindung, namun merujuk pada penggunaan kondom
yang dikenal salah satunya sebagai alat untuk mencegah kehamilan.
(seperti dikutip Tabloid Racikan Khusus - edisi juni 2010, vol.9 no.11.
Dalam sebuah seminar mengenai masalah kependudukan di FKUI
Jakarta oleh Wijayanti Subronto).
Kondom pada awalnya lebih dikenal sebagai alat kontrasepsi untuk
mengendalikan kelahiran. Dibandingkan metode kontrasepsi lain,
kondom yang sebagian besar terbuat dari bahan latex, barangkali
merupakan alat kontrasepsi yang murah, mudah digunakan, dan tidak
memerlukan tindakan invasif. Seperti yang telah dipaparkan diatas,
bahwa untuk mengetahui deskripsi sederhana dari sebuah alur cerita
yang terdapat pada iklan, maka diperlukan sebuah tehnik-tehnik
34
Lee dan Johnson (2007) menjelaskan “untuk dapat mencapai tujuan
yang diharapkan dari iklan, maka produsen dibantu biro iklan
merencanakan strategi kreatif, menentukan daya tarik yang tepat, dan
memilih gaya eksekusi” (h.189).
a. Positioning Iklan
Positioning atau penempatan merupakan suatu usaha untuk
menempatkan produk dalam benak konsumen. Produk kondom
fiesta versi “siap malam mingguan” merupakan sebuah iklan yang
diposisikan sebagai sebuah alat kontrasepsi yang diperuntukan
untuk para generasi muda yang rawan terjangkit penyakit
HIV/AIDS sebagai hasil dari gaya hidup bebas yang tidak sehat.
b. Strategi Komunikasi Iklan
Iklan fiesta versi “siap malam mingguan” merupakan pemaparan
mengenai bagaimana gaya hidup bebas yang saat ini sedang
menjadi trend dikalangan remaja ibu kota. Maka dari itu kondom
fiesta menawarkan sebuah alat pengamanan keselamatan diri
yang berguna sebagai pencegah penularan penyakit kelamin,
namun tetap tidak menganggu gaya hidup bebas yang mereka
lakukan. Sehingga mereka tetap bias melakukan apapun yang
mereka suka namun tetap terhindar dari bahaya penularan
35 c. Segmentasi Pasar
1) Geografis
Gambar 11 DKT Mapping Promotion
(diunduh dari www.dktindonesia.org. 4 Maret 2011)
Penduduk yang tinggal di area-area yang terlihat ditandai di
atas, dikarenakan masih terbatasnya cakupan pemasaran
dan promosi tentang bahaya penularan penyakit kelamin
HIV/AIDS dan program keluarga berencana, maka tindakan
profokatif akan difokuskan kepada daerah-daerah yang telah
menjadi target audiens.
2) Demografis
Kisaran Usia : 17 – 30 tahun/ disesuaikan dengan
Kebutuhan konsumen akan produk.
Pekerjaan : Mahasiswa, Eksekutif Muda, dan
36 3) Psikografis
Generasi muda yang bergaya hidup modern dan bebas yang
selalu mengikuti trend, meski kadang trend tersebut adalah
trend yang menyimpang, orang-orang suka akan humor
dalam pergaulan, dan menggunakan sebagian besar
waktunya bersama dengan teman-teman kelompoknya di
suatu tempat hang-out yang berkelas, seperti bar, tempat
hiburan malam, tempat karokean, dan tempat dugem.
2.13 Deskripsi Mengenai Bentuk
Plato membedakan antara bentuk yang relatif dan yang absolut.
Bentuk relatif yang dimaksud adalah perwujudan yang perbandingan
maupun keindahannya terkait atau dikaitkan pada hakikat
bentuk-bentuk alam dan merupakan tiruannya. Sedangkan bentuk-bentuk absolut
adalah suatu abstrasi yang terdiri dari garis lurus, lengkung yang
dihasilkan lewat perantara atau tidak, serta bentuk-bentuk di alam, tiga
dimensional. Dan sesuai dengan pengertian dan sifat yang dimilikinya,
maka bentuk ada dua macam yaitu yang arsitektural dan bentuk
simbolik “abstrak dan absolut” (seperti dikutip Read dalam Suparta,
37
2.14 Deskripsi Iklan Kondom Fiesta Versi ”Siap Malam Mingguan”
Iklan televisi kondom fiesta versi “siap malam mingguan” adalah
sebuah iklan yang mendeskripsikan tentang gaya hidup modern kaum
barat yang saat ini tengah melanda para generasi muda Indonesia.
Kebanyakan generasi muda Indonesia terancam penularan penyakit
kelamin yang banyak terjadi akibat gaya hidup bebas yang cenderung
melegalkan hubungan seks bebas diantara lawan jenis sebagai
bagian dari suatu gaya hidup modern.
Maka dari itu iklan tersebut dikemas sesuai dengan fenomena yang
tengah terjadi di masyarakat saat ini, dengan memahami fenomena
yang terjadi, pembuat iklan dapat menyisipkan maksud dan pesan
yang ingin disampaikan kepad konsumen melalui sebuah visualisasi
iklan yang menarik sesuai dengan kalangan segmentasi pasar yang
dituju. Iklan kondom fiesta versi “siap malam mingguan” merupakan
sebuah iklan yang tidak hanya mempromosikan produk iklan, namun
terlebih daripada itu adalah produsen berusaha untuk menjaga para
generasi muda agar tidak tertular penyakit HIV/AIDS yang cenderung
banyak tertular akibat gaya hidup bebas tadi.
Pengemasan visualiasi iklan kondom versi “siap malam mingguan”
divisualisasikan dengan menggunakan model seorang pemuda
sebagai tokoh utama yang notabene mewakili generasi muda yang
38
Disamping itu, dalam iklan tersebut terdapat tokoh pendukung lainnya
seperti para gadis yang berada didalam sebuah tempat hiburan
malam. Alur cerita yang terdapat dalam iklan tersebut berkisah
tentang sebuah pria yang hendak pergi untuk berkencan pada malam
minggu, kemudian pria tersebut berdandan dan memakai berbagai
aksesoris pendukung lainnya seperti kaca mata dan jaket, namun
yang menarik disini adalah ketika sang pria memakai helm yang
merepresentasikan sebuah alat keselamatan ganda yang diperlukan
ketika akan pergi berkencan, karena pada hakikatnya remaja memiliki
tingkat emosional yang masih labil, sehingga rasa penasaran akan
sesuatu yang baru begitu tinggi. Rasa penasaran akan sesuatu yang
baru tersebut dapat berarti rasa penasaran terhadap seks, karena
kebanyakan generasi muda belum pernah mencoba melakukan seks.
Maka tingkat keamanan dalam melakukan seks tersebut dipahami
oleh pembuat iklan, sehingga iklan disajikan dengan sebuah
visualisasi yang dapat dipahami oleh kalangan generasi muda,
dengan asumsi bahwa ketika ingin berkencan atau akan bepergian ke
sebuah tempat yang terdapat lawan jenis, para generasi muda harus
memiliki alat keselamatan ganda berupa kondom yang mungkin saja
akan sangat berguna ketika situasi yang terjadi disana berubah
39
Dari iklan tersebut dapat dipahami bahwa tokoh utama yang
diperankan oleh seorang pria tersebut beranjak menuju tempat
hiburan malam yang banyak sekali terdapat lawan jenis, dan dari iklan
tersebut kita dapat memahami bahwa sang pria yang memakai helm
yang merepresentasikan kondom sebagai keselamatan ganda, lebih
disukai oleh para wanita yang berada di tempat hiburan malam
tersebut.
Hal ini dikarenakan para wanita pun memahami bahwa situasi kadang
dapat berubah dengan begitu cepat sesuai dengan mood yang
mereka alami. Kadang ketika mood begitu intens, mereka akan sangat
rentan untuk melakukan hubungan yang sangat intim dengan lawan
jenis. Dan dari hal tersebut mereka beresiko untuk terkena penyakit
kelamin HIV/AIDS. Maka dari itu para wanita dalam iklan tersebut
sadar bahwa dengan mengencani pria yang memiliki pengamanan
ganda (maksudnya yang pakai kondom) akan sangat bermanfaat bagi
mereka apabila mereka terlibat hubungan yang sangat intim denan
lawan jenis mereka, namun mereka tidak perlu hawati untuk terkena
penyakit kelamin. Jadi intinya, mereka tetap dapat menikmati
saat-saat menyenangkan bersama lawan jenis tanpa harus hawatir
mengenai tertular penyakit kelamin, karena dengan adanya kondom
40
Pesan yang coba disampaikan oleh iklan kondom fiesta versi “siap
malam mingguan” adalah bahwa para generasi muda harus sadar
akan bahaya penyakit kelamin HIV/AIDS dan harus memiliki
pencegahan untuk mengatasinya.
Salah satu alat pencegahan yang ditawarkan oleh iklan kondom fiesta
versi “siap malam mingguan” adalah bahwa para generasi muda harus
memiliki kesadaran akan bahaya penularan penyakit kelamin
HIV/AIDS yang dpat tertular oleh gaya hidup bebas yang tidak sehat.
Maka iklan alat kontrasepsi kondom fiesta versi “siap malam
mingguan“ mencoba menawarkan sebuah konsep gaya hidup baru
yang dapat menjadi pelengkap gaya hidup para generasi muda saat
ini, yakni dengan menawarkan sebuah pemahaman bahwa kondom
adalah sahabat terbaik yang harus mereka bawa ketika mereka akan
berhadapan dengan lawan jenis, terlepas digunakan atau tidaknya
kondom tersebut.
Intinya konsumen sudah memiliki ancang-ancang atau pencegahan
apabila keadaan berubah menjadi lebih intens. Maka dari pemaparan
deskripsi iklan diatas, dapat diketahui bahwa iklan bukan hanya
sebuah alat untuk mempromosikan sebuah produk yang bersifat
komersil, namun juga dapat menjadi sebuah pemprovokasian
gagasan atas konsep hidup yang dapat menjadikan komunikan
41
Berikut adalah pemaparan visualisasi dari alur cerita iklan kondom
fiesta versi “siap malam mingguan” beserta keterangan tentang
unsur-unsur iklan yang terdapat pada iklan tersebut, yakni unsur-unsur picture
(gambar-gambar) dalam potongan tayangan iklan tersebut.
Gambar Keterangan
Gambar sang tokoh utama yang sedang
mengenakan sebuah sarung berwarna
hijau dan ditangan kirinya terdapat sebuah
jam tangan
Gambar sabuk berlogo kunci gembok yang
digunakan oleh sang pemeran utama
Gambar sang tokoh utama sedang berias,
dan dikaca tersebut terdapat pantulan
sebuah poster sesosok tubuh wanita tanpa
busana
Gambar sang tokoh utama yang sedang
42
Gambar dari tangan sang tokoh utama
yang hendak mengambil kaca mata yang
berada disamping helm berwarna pink
Gambar sang tokoh utama yang sedang
mengenakan kaca mata berwarna gelap
Gambar dari tangan sang tokoh utama
yang hendak mengambil helm berwarna
pink diatas sebuah wastafel
Gambar sang tokoh utama yang sedang
mengenakan helm berwarna pink
Gambar dari sang pemeran utama yang
sedang tersenyum setelah mengenakan
semua asesoris yang ia bawa
Gambar sang tokoh utama yang sedang
berdiri didepan sebuah etalase kaca yang
43
Gambar dari kaki dan sepatu sang tokoh
utama yang berwarna pink, dan sang tokoh
utama yang sedang berjalan
Gambar sang tokoh utama yang berteriak
seraya mengangkat kedua tangannya
keatas
Gambar sang tokoh utama yang sedang
berjoged sendiri di tengah kerumunan
pengunjung yang lain
Gambar seorang wanita yang terperangah
melihat sang tokoh utama
Gambar wanita kedua yang sedang melihat
sang tokoh utama
Gambar sang tokoh utama yang sedang di
dekati oleh para wanita pengunjung bar
44
Gambar sang tokoh utama yang sedang
berjoged bersama dengan para wanita
pengunjung bar tersebut
Gambar sang tokoh utama yang sedang
dipeluk oleh salah satu wanita yang berada
di depannya
Gambar sang tokoh utama yang sedang
mencoba membuka blazer yang ia kenakan
sambil tersenyum kearah wanita yang
berada didepannya
Gambar sang tokoh utama yang sedang
dirangkul oleh salah satu wanita lain yang
berada didepannya
Gambar yang berisikan informasi dan
pesan mengenai pihak-pihak dan sponsor
yang terkait dalam terciptanya iklan ini
45 BAB III
KAJIAN VISUAL TAYANGAN IKLAN TELEVISI KONDOM FIESTA VERSI “SIAP MALAM MINGGUAN”
Iklan kondom fiesta versi “siap malam mingguan” merupakan iklan
yang disajikan dengan visualisasi yang menghibur. Daya tarik dari
iklan ini diharapkan dapat mensugesti konsumen agar secara tidak
langsung dapat “membaca” pesan yang ingin disampaikan pembuat
iklan tersebut. Visualisasi iklan disampaikan kepada konsumen
dengan durasi yang singkat yakni 30 detik.
Berdasarkan pendekatan deskriptif yang telah dijelaskan sebelumnya,
maka kajian mengenai pengidentifikasian unsur-unsur audio dan
visual yang digunakan dalam penelitian ini diteliti dengan
menggunakan teori makna konotasi dan denotasi yang dianalisis
melalui unsur-unsur iklan yang terdiri dari unsur seen words (kata/
huruf yang terlihat), unsur picture (gambar-gambar yang digunakan),
unsur color (warna-warna yang digunakan), dan unsur movement
(gerakan-gerakan yang terlihat). Berikut adalah pembahasan
mengenai konsep dari iklan tersebut, berupa gagasan visual atas
kajian visual yang ada pada iklan kondom fiesta versi “siap malam
mingguan” yang dianalisa pada setiap potongan tayangan yang ada
46
Dari penyampaian iklan yang berdurasi 30 detik tersebut, kemudian
akan dianalisis apakah unsur-unsur visual iklan yang terdapat pada
iklan kondom fiesta versi “siap malam mingguan” tersebut melahirkan
makna konotasi tertentu sebagai acuan atas lahirnya konotasi negatif
dari iklan tersebut.
Untuk dapat mendukung perspektif interpretasi subjektif agar menjadi
sebuah interpretasi objektif, maka diperlukan beberapa teori
pendukung mengenai kajian makna atas unsur-unsur iklan yang
terdapat pada iklan televisi kondom fiesta versi “siap malam
mingguan” dengan mengacu kepada pengertian asosiasi bentuk,
karakter, psikologi warna, dan kesan yang timbul dari unsur-unsur
iklan yang terdapat pada iklan tersebut.
47
Dalam iklan televisi kondom fiesta versi “siap malam mingguan” terdapat sebuah properti pendukung yang digunakan oleh sang tokoh utama dalam iklan tersebut, diantaranya sarung. Sarung merupakan sepotong kain lebar yang dijahit pada kedua ujungnya sehingga berbentuk seperti pipa/tabung. Ini adalah arti dasar dari sarung yang berlaku di Indonesia atau tempat-tempat sekawasan. Dalam pengertian busana internasional, sarung berarti sepotong kain lebar yang pemakaiannya dibebatkan pada pinggang untuk menutup bagian bawah tubuh (pinggang ke bawah). Penggunaan kain sarung sangat luas, untuk santai di rumah hingga pada penggunaan resmi seperti ibadah atau upacara perkawinan. Pada umumnya penggunaan kain sarung pada acara resmi terkait sebagai pelengkap baju daerah tertentu.
Motif kain sarung yang umum adalah garis-garis yang saling
melintang. Ada juga sarung batik. Namun demikian, sarung untuk
pakaian daerah dapat pula dibuat dari bahan tenun ikat, songket,
serta tapis. (dikutip dari:
www.bisnis-indonesia.biz/kain-sarung-tradisional/makna-dasar-sarung, pada Kamis, 30 april 2009, pukul
48 Asosiasi Bentuk
Tabel 3. Tabel Asosiasi Bentuk I
Kain sarung dalam iklan ini dapat memiliki makna konotasi dan
denotasi tertentu, karena kain sarung dalam iklan ini sebuah
pengasosiasian atas bentuk sarung kondom yang sebenarnya. sarung
tersebut memiliki secara bentuk dan fungsi memiliki kesamaan makna
dengan apa yang ingin disampaikan oleh produsen iklan kepada
responden mengenai bagaimana kegunaan dan fungsi dari sarung
yang ada pada iklan tersebut, namun memiliki makna yang implisit,
karena iklan kondom tidak dapat secara ekspliksit menyampaikan
49
sarung, yang secara kegunaan fungsi dan bentuk menyerupai sarung
kondom.
Didalam iklan televisi kondom fiesta versi “siap malam mingguan” juga
terdapat elemen visual, diantaranya adalah garis. Garis adalah
hubungan dua titik/ jejak yang bersambungan atau berderet yang
dapat menghasilkan irama. Dalam gambar, garis adalah aktual/ nyata.
Garis bersifat maya atau berupa kesan, karakter garis tergantung
pada alat dan bahan yang digunakan. Kesan garis terjadi karena
adanya pertemuan dua permukaan atau sisi dalam bentuk. Arah jejak
dan jarak garis dapat berupa garis lurus, lengkung, zig-zag, vertikal,
horizontal, ikal, dan vertikal. garis yang menari, berirama atau yang
lainnya dapat memberi kesadaran ritmik yang lebih gampang
dirasakan daripada diungkapkan, hal ini dapat dinikmati dengan jalan
analogi fisis. Namun untuk menceritakan ini secara visual memerlukan
pendekatan empati yaitu beberapa hal harus diproyeksikan kedalam
garis (dikutip dari: www.blogster.com/unsur-unsur-seni-rupa, pada
Sabtu, 8 september 2007, pukul 13.12 WIB).
Properti kedua yang terdapat pada iklan televisi kondom fiesta versi
“siap malam mingguan” adalah helm. Selain untuk menahan terpaan
angin, helm juga memiliki fungsi yang mulia, yaitu menyelamatkan jiwa
50
Sebuah penelitian menunjukan bahwa helm tidak saja berfungsi untuk
menyelamatkan jiwa sang pengendara motor, tetapi juga mampu
mengurangi cedera yang dialamainya (dikutip dari:
www.blogdetik.com/jenis-jenis-motor, jum’at 28-april-11). bentuk dan
warna helm yang terdapat pada iklan ini juga dapat melahirkan
konotasi atau denotasi tertentu dikarenakan adanya persamaan
asosiasi bentuk dari bentuk atas pada kondom tersebut. Menurut
Wijanarko (2010), penggunaan warna merah muda juga dapat
memberikan respon psikologis yang memberikan kesan kasih sayang
dan kelembutan.
Asosiasi bentuk
51
3.1 Analisis unsur-unsur iklan pada iklan televisi kondom fiesta versi “siap malam mingguan” yang dapat
melahirkan konotasi atau denotasi tertentu atas iklan tersebut.
Kajian dan analisis Tentang:
Makna denotatif
(Makna yg bersifat referensial)
Makna konotatif
Pada potongan tayangan ketiga pada
iklan kondom fiesta versi “siap malam
mingguan” terdapat unsur seen word
yang bertuliskan “siap-siap malam
mingguan” dan terdapat juga Unsur
picture yang terdapat didalam potongan
tayangan ketiga pada iklan kondom fiesta
Pada potongan tayangan ini terdapat unsur
picture yang menampilkan sebuah bagian
tubuh belakang wanita yang tak berbusana,
sehingga hal tersebut dapat menimbulkan
lahirnya konotasi tidak baik dari iklan ini. Hal
tersebut dikarenakan Indonesia masih
52
versi “siap malam mingguan” ini
menampilkan sebuah potongan gambar
tubuh bagian belakang seorang wanita
yang tidak berpakaian yang terpantulkan
dari sebuah kaca yang dgunakan oleh
sang tokoh utama pada iklan tersebut
yang tengah bersolek di depan kaca
tersebut sambil mengenakan pakaian
berwarna jingga, hal tersebut dapat
melahirkan sebuah denotasi tertentu atas
iklan ini, karena seperti dijelaskan diatas,
makna denotatif adalah makna yang
memegang peranan penting dan bersifat
langsung.
masih memegang nilai-nilai kesusilaan dan
kesopanan. Makna yang tersirat dari seen
word yang bertuliskan “siap-siap malam
mingguan” tersebut mempertegas makna
bahwa sang tokoh utama dalam iklan ini
tengah bersiap-siap untuk bermalam
mingguan, kaos jingga yang dikenakan oleh
sang tokoh utama pada iklan tersebut
memiliki respon psikologis, yakni
menginterpretasikan sebuah kehangatan
dan kenyamanan.
Unsur Sinematografi
53
kamera menggunakan teknik kamera
normal angel shot (pengambilan sorot
kamera dari jarak yang normal) dengan
maksud menunjukan kesan jarak fisik dan
lingkungan yang ada disekitar objek
utama iklan.
Unsurpicture
Pada potongan tayangan kesembilan
pada iklan kondom fiesta versi “siap
malam mingguan” terdapat unsur seen
word yang bertuliskan “pakai pengaman
ekstra” dan terdapat juga Unsur picture
yang menampilkan gambar dari sang
tokoh utama yang sedang mengenakan
sebuah helm berwarna merah muda dan
Pada potongan tayangan ini terdapat unsur
picture yang menampilkan gambar sang
tokoh utama yang mengenakan sebuah
helm berwarna merah muda, respon
pesikologis yang tersirat dari warna tersebut
adalah sebuah kasih sayang dan
kelembutan, kaca mata yang berwarna
54
sebuah kaca mata berwarna cokelat serta
sebuah kaos berwarna kuning yang
dibalut blazer berwarna abu-abu.
sebuah kestabilan (emosi). Kemudian,
makna yang tersirat dari seen word yang
bertuliskan “pakai pengaman ekstra”
tersebut mempertegas makna bahwa sang
tokoh utama dalam iklan ini mempersiapkan
diri untuk melakukan sesuatu yang mungkin
akan “berbahaya” untuk dirinya. Helm yang
terdapat pada potongan tayangan tersebut
memiliki makna sebuah alat pengaman yang
dalam hal ini menginterpretasikan alat
“pengaman” kontrasepsi kondom. Kaos
jingga yang dikenakan oleh sang tokoh
utama pada iklan tersebut memiliki respon
psikologis, yakni menginterpretasikan
55 Unsur Sinematografi
Tidak ada Pada iklan ini terdapat pergerakan kamera
yang menggunakan teknik kamera medium
close-up (pengambilan sorot kamera dari
jarak yang cukup dekat) dengan maksud
untuk menunjukan ekspresi yang dimiliki
objek serta untuk memberikan kesan
dramatis objek.
Unsurpicture
Pada potongan tayangan pertama pada
iklan kondom fiesta versi “siap malam
mingguan” ini terdapat unsur seen word
yang bertuliskan “siap-siap malam
mingguan” dan terdapat juga Unsur
picture yang terdapat didalam potongan
Pada potongan tayangan ini terdapat unsur
picture yang menampilkan sebuah potongan
tubuh bagian bawah sang tokoh utama yang
sedang menganakan sebuah sarung
berwarna hijau yang secara tersirat memiliki
56
tayangan ketiga pada iklan kondom fiesta
ini yang menampilkan sebuah potongan
gambar bagian bawah tubuh sang tokoh
utama iklan ini yang tengah mengenakan
sebuah sarung berwarna hijau dan
terdapat juga sebuah jam tangan di
tangan kiri serta sebuah kaos berwarna
jingga yang dikenakan oleh sang tokoh
utama pada iklan tersebut.
ketenangan, kaos jingga yang dikenakan
oleh sang tokoh utama tersebut memiliki
respon psikologis sebuah kehangatan dan
kenyamanan. Kemudian, Makna yang
tersirat dari seen word yang bertuliskan
“siap-siap malam mingguan” tersebut
mempertegas makna bahwa sang tokoh
utama dalam iklan ini tengah bersiap-siap
untuk bermalam mingguan.
Unsur Sinematografi
Pada potongan tayangan ini terdapat
pada pergerakan kamera yang
menggunakan teknik kamera low angel
shot (pengambilan sorot kamera dari
posisi bawah objek) dengan maksud
untuk menunjukan ekspresi kegagahan
57 yang dimiliki objek tersebut
Unsur picture
Pada potongan tayangan kesepuluh pada
iklan kondom fiesta versi “siap malam
mingguan” ini menampilkan sebuah
potongan gambar sang tokoh utama yang
sedang berjalan di sebuah ruangan
berisikan minuman yang tertempel di
dinding ruangan tersebut sambil
mengenakan sebuah kaos berwarna
jingga yang dibalut sebuah blazer
berwarna abu-abu dan sang tokoh utama
juga mengenakan sebuah sarung
berwarna hijau yang diikat oleh gesper
berwarna hitam sambil mengenakan kaca
Pada potongan tayangan ini terdapat unsur
picture yang menampilkan gambar sang
tokoh utama yang mengenakan sebuah
helm berwarna merah muda, respon
pesikologis yang tersirat dari warna tersebut
adalah sebuah kasih sayang dan
kelembutan, kaca mata yang berwarna
cokelat memiliki respon psikologis tentang
sebuah kestabilan (emosi). Sarung hijau
yang digunakan oleh sang tokoh utama
tersebut memiliki sebuah respon psikologis
yang menginterpretasikan sebuah kesehatan
58
mata berwarna cokelat serta helm
berwarna merah muda.
dikenakan oleh sang tokoh utama tersebut
memiliki respon psikologis sebuah
kehangatan dan kenyamanan. Kemudian,
Makna yang tersirat dari blazer berwarna
abu-abu yang dikenakan oleh sang tokoh
utama tersebut menginterpretasikan respon
psikologis akan sebuah intelektualitas, serta
gesper hitam yang digunakan tersebut
nginterpretasikan sebuah seksualitas dan
kekuatan.
Unsur Sinematografi
Tidak ada Pada potongan tayangan ini terdapat pada
pergerakan kamera yang menggunakan
teknik kamera medium shot (pengambilan
sorot kamera dari jarak yang cukup jauh)
59
fisik dan perspektif emosi dari objek tersebut
yang dalam hal ini objek iklan.
Unsur picture
Pada potongan tayangan kedelapan pada
iklan kondom fiesta versi “siap malam
mingguan” ini terdapat unsur seen word
yang bertuliskan “cewek-cewek suka yang
aman” dan terdapat juga Unsur picture
yang menampilkan gambar sang tokoh
utama pada iklan tersebut yang tengah
berpelukan dengan salah satu gadis yang
ada di bar tersebut. Sang tokoh utama
menganakan sebuah kaos berwarna
jingga yang dibalut oleh blazer berwarna
abu-abu sambil mengenakan kaca mata
berwarna cokelat dan helm berrwana
Pada potongan tayangan ini terdapat unsur
picture yang menampilkan gambar sang
tokoh utama yang mengenakan sebuah
helm berwarna merah muda, respon
pesikologis yang tersirat dari warna tersebut
adalah sebuah kasih sayang dan
kelembutan, kaca mata yang berwarna
cokelat memiliki respon psikologis tentang
sebuah kestabilan (emosi). Kemudian,
makna yang tersirat dari seen word yang
bertuliskan “cewek-cewek suka yang aman”
tersebut mempertegas makna bahwa sang
60
merah muda. “menyukai” sang tokoh utama dibandingkan
dengan pria-pria lain yang ada di bar
tersebut dikarenakan sang tokoh utama
mengenakan alat “keamanan” yang dalam
hal ini menginterpretasikan alat pengaman
kontrasepsi kondom sehingga gadis tersebut
lebih mempercayai keamanan dalam
“berhubungan” dengan sang tokoh utama
dalam menghabiskan malam mingguan ini
bersama sang tokoh utama. Kaos jingga
yang dikenakan oleh sang tokoh utama pada
iklan tersebut memiliki respon psikologis
sebuah kehangatan dan kenyamanan.
Unsur Sinematografi
Pada potongan tayangan ini terdapat
pada pergerakan kamera yang