• Tidak ada hasil yang ditemukan

Parameter Fenotipik Dan Genetik Produksi Susu Dan Reproduksi Sapi-Sapi Perah Di PT Taurus Dairy Farm

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Parameter Fenotipik Dan Genetik Produksi Susu Dan Reproduksi Sapi-Sapi Perah Di PT Taurus Dairy Farm"

Copied!
230
0
0

Teks penuh

(1)

PARAMETER FENOTIPIK

DAN

GENETlK PRODUKSI

SUSU

DAN REPRODUKSI

SAPI-SAP1

PERAH

DI

P T TAURUS

DAIRY

FARM

Anastasia Birgitta Lindawati Padmadewi

PAKULTAS PETERNAKAN

ANSTITUT

PERTANIAN

BOGOR

(2)

RINGKASAN

ANASTASIA BIRGITTA LINDAWATI PADMADEWI. 1993. Parameter Fe-

notipik dan Genetik Produksi Susu dan Reproduksi Sapi-sapi Perah di PT Taurus Dairy Farm. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Pembimbing Utama : Prof. Dr. Adi Sudono Pembimbing Anggota : Ir. Harun Nadjib, MS

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui parameter fenotipik dan genetik sapi-sapi perah di PT Taurus Dairy Farm.

Parameter fenotipik yang dihitung adalah produksi susu, masa laktasi, masa kering, umur beranak pertama, masa kosonq, angka kawin per kebuntingan dan selang beranak. Pendugaan heritabilitas dilakukan dengan metode korelasi antarsaudara tiri sebapak, sedangkan pendugaan ripitabilitas dilakukan dengan metode korelasi dalam kelas. Daya produksi susu dihi- tung dengan menggunakan rumus ERPA.

Produksi susu (305 h.2x.SD) sapi-sapi Fries Holland (FH) per laktasi sebesar 3 033,32 1, sedangkan puncak produksinya dicapai pada umur 8,57 tahun. Produksi susu non SD-nya (305 h . 2 ~ ) sebesar 2 711,88 1, sedangkan produksi susu non SD sapi Taurindicus sebesar 2 327,86 1. Produksi susu rata-rata ke- dua bangsa ini secara statistik berbeda nyata (P<0,05).

Tampaknya faktor koreksi umur beranak dari DHIA terlalu besar untuk sapi-sapi FH Indonesia yang beranak pada umur lebih kecil dari empat tahun.

Produksi susu rata-rata per ekor (SD dan Non SD) per laktasi sapi FH berdasarkan tahun beranaknya untuk periode 1983-1993 berfluktuasi dari tahun ke tahun, dimana produksi susu tahun 1987 merupakan yang tertinggi.

Rataan masa laktasi sapi FH di perusahaan peternakan ini lebih lama (P<0,01) daripada sapi Taurindicus, dimana masing- masing adalah 307,43 dan 246,81 hari.

Rataan masa kering sapi FH tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan sapi Taurindicus, yaitu masing-masing selama 106,53 dan 143,51 hari. Namun sejak tahun 1992 sapi FH mengalami perbaikan manajemen sehingga masa keringnya mendekati masa kering yang optimum, yaitu 65,30 hari.

Rataan umur beranak pertama sapi-sapi FH di perusahaan peternakan ini 31,53 bulan.

(3)

1990 sapi FH mengalami perbaikan manajemen sehingga masa ko- songnya semakin pendek, yaitu 90,62 hari.

Rataan angka kawin per kebuntingan sapi FH dan Taurindi- cus masing-masing 2,19 dan 1,46 dan bila diuji secara statis- tik ternyata berbeda sangat nyata (Pc0,Ol). Angka kawin per kebuntingan per ekor per tahun sapi FH berfluktuasi dan bah- kan pada tahun-tahun terakhir semakin tinggi, ha1 ini mungkin disebabkan oleh penggunaan inseminasi buatan.

Rataan selang beranak sapi FH dan Taurindicus tidak ber- beda nyata (P>0,05), yaitu masing-masing 14,12 dan 13,55 bu- lan.

Rataan heritabilitas produksi susu laktasi pertama sam- pai ke-4 sapi FH sebesar 0,26, sedangkan heritabilitas masa laktasi, masa kosong, angka kawin per kebuntingan dan selang beranak masing-masing sebesar 0,16, 0,37, 0,09 dan 0,24.

Ripitabilitas produksi susu, masa laktasi, masa kering, masa kosong, angka kawin per kebuntingan dan selang beranak sapi FH masing-masing sebesar 0,32, 0,20, 0,22, 0,36 0,17 dan 0,26.

Ripitabilitas masa laktasi, masa kering, masa kosong, angka kawin per kebuntingan dan selang beranak sapi Taurindi- cus masing-masing sebesar 0,55, 0,62, 0,44, 0,30 dan 0,46.

Rataan daya produksi susu riil tertaksir sapi FH untuk yang di atas rataan herdmate-nya sebesar 227,44 1 (= 50,18%), sedangkan yang di bawah rataan herdmate-nya sebesar 292,54 1

(4)

PARAMETER FENOTIPIK DAN GENETIK PRODUKSI SUSU

DAN REPRODUKSI SAPI-SAP1 PERAH

DI P T TAURUS DAIRY FARM

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan

pada Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor

Oleh

Anastasia Birgitta Lindawati Padmadewi 0.26.1592

FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(5)

-

PARAMETER FENOTIPIK DAN GENETIK PRODUKSI SUSU

DAN REPRODUKSI SAPI-SAPI PERAH

DI PT TAURUS DAIRY FARM

Anastasia sirgitta Lindawati Padmadewi

D.26.1592

Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan d i hadapan Komisi Ujian Lisan pada tanggal 18 Desember 1993

~ e m b i m b i n g Anggota

&el,_M-

Ir. Harun Nadjib, MS

Ketua Jurusan

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 15 Juni 1971 di Mojo- agung-Jombang, Jawa Timur sebagai anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Hadi Surya Atmajaya dan Kristina Herawati

.

Penulis menjalani pendidikan dasar di SDK Wijana Mojo- agung-Jombang pada tahun 1977 sampai tahun 1980 dan di SDK Untung Suropati Sidoarjo pada tahun 1980 sampai tahun 1983.

Pendidikan menengah ditempuh di SMPK Wijana Mojoagung-Jombang dan lulus pada tahun 1986 yang kemudian dilanjutkan di SMAK Kolese Santo Yusup Blimbing-Malang dan lulus pada tahun 1989.

Pada tahun 1989, penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Pada tahun 1990 penulis terdaftar di Fakultas Peternakan dan pada tahun 1992 memasuki Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bo- gor

.

(7)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa yang Mahakuasa atas segala berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, yang merupakan sa- lah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan di Institut Pertanian Bogor.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan te- rima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Prof. Dr. Adi Sudono selaku pembimbing utama dan bapak Ir. Harun Nadjib, MS selaku pembimbing anggota atas bimbingan dan saran yang telah diberikan bagi penyusunan skripsi ini.

Kepada bapak Dr. Ir. Suryahadi dan ibu Ir. Yuniar Atma- kusuma, MS penulis juga mengucapkan terima kasih atas kese- diaannya menjadi dosen penguji dan juga atas saran-saran yang telah diberikan bagi perbaikan penyusunan skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Ir.

C. Nugroho, ibu Phoenix Anderson, bapak A. Dasimin, saudari Marjiah serta seluruh karyawan PT Taurus Dairy Farm atas izin dan bantuan yang telah diberikan selama pengambilan data bagi penyusunan skripsi ini.

(8)

Kepada P. Y. Hardjono, P. A . Surianto, P. A. Brotowirat- mo, P. A . Suyatno, P. Y. Driyanto, P. I. Ismartono dan P.

Viktor Solekase penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala perhatian, bimbingan dan dorongan yang telah diberi- kan

.

Tidak lupa pula untuk Henrikus K, C. Selly dan rekan- rekan semua yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas segala perhatian dan dukungan yang telah diberikan sela- ma ini, penulis mengucapkan terima kasih.

(9)

DAFTAR IS1

Halaman

RINGKASAN

...

ii

RIWAYAT HIDUP

...

vi

PRAKATA

...

vii

DAFTAR IS1

...

ix

DAFTAR TABEL

...

xi

DAFTAR GAMBAR

...

xiii

PENDAHULUAN

...

1

Latar Belakang

...

1

Tujuan

...

2

...

Kegunaan 3 TINJAUAN PUSTAKA

...

4

Sifat-sifat Produksi Susu

...

4

Sifat-sifat Reproduksi

...

10

Heritabilitas

...

L...

17

Ripitabilitas

...

23

Daya Produksi Susu Riil Tertaksir

...

27

BAHAN DAN METODE

...

32

Tempat dan Waktu Penelitian

...

32

Bahan Penelitian

...

32

Metode Penelitian

...

33

HASIL DAN PMBAHASAN

...

38

Sifat-sifat Produksi Susu

...

38
(10)

...

Heritabilitas 61

...

RipitabiLitas 65

Daya Produksi Susu Riil Tertaksir

...

6 9

KESIMPULAN DAN SARAN

...

TO

Kesimpulan

...

70

Saran

...

71

DAFTAR PUSTAKA

...

73
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)

PARAMETER FENOTIPIK

DAN

GENETlK PRODUKSI

SUSU

DAN REPRODUKSI

SAPI-SAP1

PERAH

DI

P T TAURUS

DAIRY

FARM

Anastasia Birgitta Lindawati Padmadewi

PAKULTAS PETERNAKAN

ANSTITUT

PERTANIAN

BOGOR

(112)

RINGKASAN

ANASTASIA BIRGITTA LINDAWATI PADMADEWI. 1993. Parameter Fe-

notipik dan Genetik Produksi Susu dan Reproduksi Sapi-sapi Perah di PT Taurus Dairy Farm. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Pembimbing Utama : Prof. Dr. Adi Sudono Pembimbing Anggota : Ir. Harun Nadjib, MS

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui parameter fenotipik dan genetik sapi-sapi perah di PT Taurus Dairy Farm.

Parameter fenotipik yang dihitung adalah produksi susu, masa laktasi, masa kering, umur beranak pertama, masa kosonq, angka kawin per kebuntingan dan selang beranak. Pendugaan heritabilitas dilakukan dengan metode korelasi antarsaudara tiri sebapak, sedangkan pendugaan ripitabilitas dilakukan dengan metode korelasi dalam kelas. Daya produksi susu dihi- tung dengan menggunakan rumus ERPA.

Produksi susu (305 h.2x.SD) sapi-sapi Fries Holland (FH) per laktasi sebesar 3 033,32 1, sedangkan puncak produksinya dicapai pada umur 8,57 tahun. Produksi susu non SD-nya (305 h . 2 ~ ) sebesar 2 711,88 1, sedangkan produksi susu non SD sapi Taurindicus sebesar 2 327,86 1. Produksi susu rata-rata ke- dua bangsa ini secara statistik berbeda nyata (P<0,05).

Tampaknya faktor koreksi umur beranak dari DHIA terlalu besar untuk sapi-sapi FH Indonesia yang beranak pada umur lebih kecil dari empat tahun.

Produksi susu rata-rata per ekor (SD dan Non SD) per laktasi sapi FH berdasarkan tahun beranaknya untuk periode 1983-1993 berfluktuasi dari tahun ke tahun, dimana produksi susu tahun 1987 merupakan yang tertinggi.

Rataan masa laktasi sapi FH di perusahaan peternakan ini lebih lama (P<0,01) daripada sapi Taurindicus, dimana masing- masing adalah 307,43 dan 246,81 hari.

Rataan masa kering sapi FH tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan sapi Taurindicus, yaitu masing-masing selama 106,53 dan 143,51 hari. Namun sejak tahun 1992 sapi FH mengalami perbaikan manajemen sehingga masa keringnya mendekati masa kering yang optimum, yaitu 65,30 hari.

Rataan umur beranak pertama sapi-sapi FH di perusahaan peternakan ini 31,53 bulan.

(113)

1990 sapi FH mengalami perbaikan manajemen sehingga masa ko- songnya semakin pendek, yaitu 90,62 hari.

Rataan angka kawin per kebuntingan sapi FH dan Taurindi- cus masing-masing 2,19 dan 1,46 dan bila diuji secara statis- tik ternyata berbeda sangat nyata (Pc0,Ol). Angka kawin per kebuntingan per ekor per tahun sapi FH berfluktuasi dan bah- kan pada tahun-tahun terakhir semakin tinggi, ha1 ini mungkin disebabkan oleh penggunaan inseminasi buatan.

Rataan selang beranak sapi FH dan Taurindicus tidak ber- beda nyata (P>0,05), yaitu masing-masing 14,12 dan 13,55 bu- lan.

Rataan heritabilitas produksi susu laktasi pertama sam- pai ke-4 sapi FH sebesar 0,26, sedangkan heritabilitas masa laktasi, masa kosong, angka kawin per kebuntingan dan selang beranak masing-masing sebesar 0,16, 0,37, 0,09 dan 0,24.

Ripitabilitas produksi susu, masa laktasi, masa kering, masa kosong, angka kawin per kebuntingan dan selang beranak sapi FH masing-masing sebesar 0,32, 0,20, 0,22, 0,36 0,17 dan 0,26.

Ripitabilitas masa laktasi, masa kering, masa kosong, angka kawin per kebuntingan dan selang beranak sapi Taurindi- cus masing-masing sebesar 0,55, 0,62, 0,44, 0,30 dan 0,46.

Rataan daya produksi susu riil tertaksir sapi FH untuk yang di atas rataan herdmate-nya sebesar 227,44 1 (= 50,18%), sedangkan yang di bawah rataan herdmate-nya sebesar 292,54 1

(114)

PARAMETER FENOTIPIK DAN GENETIK PRODUKSI SUSU

DAN REPRODUKSI SAPI-SAP1 PERAH

DI P T TAURUS DAIRY FARM

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan

pada Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor

Oleh

Anastasia Birgitta Lindawati Padmadewi 0.26.1592

FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(115)

-

PARAMETER FENOTIPIK DAN GENETIK PRODUKSI SUSU

DAN REPRODUKSI SAPI-SAPI PERAH

DI PT TAURUS DAIRY FARM

Anastasia sirgitta Lindawati Padmadewi

D.26.1592

Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan d i hadapan Komisi Ujian Lisan pada tanggal 18 Desember 1993

~ e m b i m b i n g Anggota

&el,_M-

Ir. Harun Nadjib, MS

Ketua Jurusan

(116)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 15 Juni 1971 di Mojo- agung-Jombang, Jawa Timur sebagai anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Hadi Surya Atmajaya dan Kristina Herawati

.

Penulis menjalani pendidikan dasar di SDK Wijana Mojo- agung-Jombang pada tahun 1977 sampai tahun 1980 dan di SDK Untung Suropati Sidoarjo pada tahun 1980 sampai tahun 1983.

Pendidikan menengah ditempuh di SMPK Wijana Mojoagung-Jombang dan lulus pada tahun 1986 yang kemudian dilanjutkan di SMAK Kolese Santo Yusup Blimbing-Malang dan lulus pada tahun 1989.

Pada tahun 1989, penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Pada tahun 1990 penulis terdaftar di Fakultas Peternakan dan pada tahun 1992 memasuki Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bo- gor

.

(117)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa yang Mahakuasa atas segala berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, yang merupakan sa- lah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan di Institut Pertanian Bogor.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan te- rima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Prof. Dr. Adi Sudono selaku pembimbing utama dan bapak Ir. Harun Nadjib, MS selaku pembimbing anggota atas bimbingan dan saran yang telah diberikan bagi penyusunan skripsi ini.

Kepada bapak Dr. Ir. Suryahadi dan ibu Ir. Yuniar Atma- kusuma, MS penulis juga mengucapkan terima kasih atas kese- diaannya menjadi dosen penguji dan juga atas saran-saran yang telah diberikan bagi perbaikan penyusunan skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Ir.

C. Nugroho, ibu Phoenix Anderson, bapak A. Dasimin, saudari Marjiah serta seluruh karyawan PT Taurus Dairy Farm atas izin dan bantuan yang telah diberikan selama pengambilan data bagi penyusunan skripsi ini.

(118)

Kepada P. Y. Hardjono, P. A . Surianto, P. A. Brotowirat- mo, P. A . Suyatno, P. Y. Driyanto, P. I. Ismartono dan P.

Viktor Solekase penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala perhatian, bimbingan dan dorongan yang telah diberi- kan

.

Tidak lupa pula untuk Henrikus K, C. Selly dan rekan- rekan semua yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas segala perhatian dan dukungan yang telah diberikan sela- ma ini, penulis mengucapkan terima kasih.

(119)

DAFTAR IS1

Halaman

RINGKASAN

...

ii

RIWAYAT HIDUP

...

vi

PRAKATA

...

vii

DAFTAR IS1

...

ix DAFTAR TABEL

...

xi DAFTAR GAMBAR

...

xiii

PENDAHULUAN

...

1

Latar Belakang

...

1

Tujuan

...

2

...

Kegunaan 3

TINJAUAN PUSTAKA

...

4

Sifat-sifat Produksi Susu

...

4

Sifat-sifat Reproduksi

...

10

Heritabilitas

...

L...

17

Ripitabilitas

...

23

Daya Produksi Susu Riil Tertaksir

...

27

BAHAN DAN METODE

...

32

Tempat dan Waktu Penelitian

...

32

Bahan Penelitian

...

32

Metode Penelitian

...

33

HASIL DAN PMBAHASAN

...

38

Sifat-sifat Produksi Susu

...

38
(120)

...

Heritabilitas 61

...

RipitabiLitas 65

Daya Produksi Susu Riil Tertaksir

...

6 9

KESIMPULAN DAN SARAN

...

TO Kesimpulan

...

70

Saran

...

71

DAFTAR PUSTAKA

...

73
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)
(150)
(151)
(152)
(153)
(154)
(155)
(156)
(157)
(158)
(159)
(160)
(161)
(162)
(163)
(164)
(165)
(166)
(167)
(168)
(169)
(170)
(171)
(172)
(173)
(174)
(175)
(176)
(177)
(178)
(179)
(180)
(181)
(182)
(183)
(184)
(185)
(186)
(187)
(188)
(189)
(190)
(191)
(192)
(193)
(194)
(195)
(196)
(197)
(198)
(199)
(200)

Referensi

Dokumen terkait

September, 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh kreativitas belajar terhadap hasil belajar. 2) Untuk mengetahui pengaruh kemampuan komunikasi

Bahwa pada indeks partisipasi di Kota Madya Tebing Tinggi tiap Kecamatan adalah katagori rendah, karena tidak sesuai antara jumlah penduduk dengan orang yang berpartisipasi

Untuk mendapatan data tentang hasil pembangunan olahraga di Kabupaten Wonogiri, maka instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan teknik

Relasi ini digunakan apabila terdapat dua atau lebih aktor melakukan hal yang sama (use case yang sama). Use case tersebut kemudian dipisahkan dan dihubungkan dengan

Sardjito terhadap pengobatan dan memperbaiki kontrol glikemik kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompokkontrol dengan masing-masingnilai p adalah 0,023(p&lt;0,05)

■ Pada panjang fokal yang sama, semakin besar ukuran sensor.. akan semakin sempit field

[r]

Hal ini diduga karena rumput laut sudah mengandung air sekitar 93,94% sehingga kadar air engkak ketan dengan penambahan rumput laut lebih tinggi dibandingkan