• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN AGROWISATA KARAMBA SEBAGAI ASET WISATA DI KABUPATEN WONOGIRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN AGROWISATA KARAMBA SEBAGAI ASET WISATA DI KABUPATEN WONOGIRI"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PENGEMBANGAN AGROWISATA KARAMBA SEBAGAI

ASET WISATA DI KABUPATEN WONOGIRI

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Disusun Oleh :

ISTAMI FAJARRI

C9407013

PROGRAM STUDI DIII USAHA PERJALANAN WISATA

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

iv

MOTTO

Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau lakukan hari

ini.( Penulis )

Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya

yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukkandiri sendiri.(

(5)

commit to user

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada :

1. Orang tua tercinta ayah dan ibu terimakasih atas dukungannya 2. Kakakku terimakasih selalu memberi semangat dan dukungannya 3. Gayuh kekasih tercinta

(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik

dan tanpa halangan serta hambatan. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi

sebagian persyaratan untuk menyelasaikan studi bagi mahasiswa program DIII

Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas

Maret. Penulis menyadari tanpa bantuan dari beberapa pihak TA ini tidak

mungkin dapat terselesaikan dengan lancar dan baik.

Selama proses penelitian yang melelahkan hingga pengelohan data,

penulis telah melibatkan banyak pihak yang sangat membantu sehingga

terselesaikannya penelitian ini kerenanya penulis ingin mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Sudarno, M.A Selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa

yang telah mengijinkan dan mengesahkan tugas akhir ini

2. Bapak Drs. Suharyana, M.Pd selaku ketua program DIII Usaha

Perjalanan Wisata yang telah memberi petunjuk dan saran serta

pengarahan yang sangat berharga sehingga dapat terselesainya

penulisan Tugas Akhir ini.

3. Bapak Dr. Warto, M.Hum selaku pembimbing pertama. Terima kasih

atas kesediaan waktu, ketelitian, semangat, bimbingan dan dukungan

(7)

commit to user

vii

untuk memberikan yang terbaik sehingga Tugas Akhir ini dapat

terselesaikan.

4. Bapak Achmad Mujtahid, BA selaku pembimbing kedua atas waktu

dan saran untuk memberikan bimbingan penulisan tugas akhir

5. Segenap Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu, bekal

pengetahuan dan ijin on the job training selama masa perkuliahan

hingga penyusunan tugas akhir ini.

6. Ibu Ruly Ashayati, SE selaku staf kepala lab tour DIII Usaha

Perjalanan Wisata yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

tugas akhir ini

7. Ibu Syarifa Husna B selaku bagian tata usaha DIII Usaha Perjalanan

Wisata yang telah membantu penulis dalam membuatkan surat ijin

berhubungan dengan penyelesaian tugas akhir.

8. Teman- teman DIII Usaha Perjalanan Wisata 2007 terima kasih atas

kebersamaan selama ini,dukungan dan semangat kalian sangat berarti

bagi penulis.

9. Keluarga besarku yang selalu memberi cinta,semangat dan dukungan.

10.Pimpinan dan segenap karyawan dinas pariwisata Kabupaten Wonogiri.

11.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

(8)

commit to user

viii

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari

kesempurnaan dan banyak kekurangan sehingga penulis mengharapkan

saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini

dapat memberikan manfaat kepada pembaca.

Surakarta, 2010

(9)

commit to user

ix

ABSTRAK

Istami Fajarri, C9407013, 2010 Pengembangan Agrowisata

Karamba Sebagai Aset Wisata Di Kabupaten Wonogiri. Program Diploma

III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.

Laporan tugas akhir ini mengkaji tentang Pengembangan Agrowisata Karamba sebagai Aset Wisata Di Kabupaten Wonogiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya yang dilakukan Dinas Pariwisata dan pengelola untuk mengembangkan infrastruktur yang ada di karamba, upaya promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan pengelola, dan upaya apa saja yang dilakukan Dinas Pariwisata dalam meningkatkan sumber daya manusia yang ada di Agrowisata Karamba. penelitian ini menggunakan metode kualitatif.

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan narasumber yang mengetahui tentang karamba, observasi langsung di karamba sebagai tempat penelitian, serta studi dokumen dan pustaka untuk memperkaya sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) karamba dikelola oleh dua instansi pemerintah yaitu Dinas Pariwisata dan Dinas Perikanan, Peternakan dan Kelautan, (2) agrowisata Karamba dikategorikan dalam wisata minat khusus yang sedang dikembangkan oleh Dinas Pariwisata, (3) walaupun berada pada satu kawasan dengan obyek Waduk Gajah Mungkur, karamba memiliki potensi wisata yang bagus yang tidak kalah dengan obyek Waduk Gajah Mungkur, dan (4) masih banyak kendala dalam berbagai aspek yang dihadapi Dinas pariwisata dalam mengembangkan karamba.

(10)

commit to user

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING………. ii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN……….…… iii

HALAMAN MOTTO……….. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ………. v

HALAMAN KATA PENGANTAR……… vi

HALAMAN ABSTRAK………. viii HALAMAN DAFTAR ISI ………. ix

HALAMAN DAFTAR TABEL DAN LAMPIRAN ………. xi

HALAMAN GAMBAR ………. xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Rumusan Masalah……….. 6

C. Tujuan Penelitian……… 7

D. Manfaat Penelitian……….. 7

E. Tinjauan Pustaka……… 8

F. Metode Penelitian……… 11

G. Sistematika Penulisan………. 14

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK YANG DITELITI A. Potensi Wisata Di Kota Solo……….. 15

(11)

commit to user

xi

C. Potensi Wisata Budaya dan Kuliner di Pasar Gede………… 28

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN MASALAH A. Peran Pasar Gede Dalam Sejarah Kota Solo……… 35

B. Potensi Pasar Gede Sebagai Obyek dan Daya Tarik Wisata Budaya dan Kuliner di Kota Solo ……… 39

C. Potensi Wisata Budaya dan Kuliner di Pasar Gede Dilihat Dari Analisa Pendekatan 4A+1P……… 52

D. Usaha Pemerintah Dalam Pemberdayaan Pasar Gede Sebagai Objek Wisata Budaya dan Kuliner………. 64 E. Kendala-Kendala Dalam Pemberdayaan Pasar Gede Sebagai Objek Wisata Budaya dan Kuliner………. 69

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan………. 72

B. Saran……… 73

DAFTAR PUSTAKA……… 75

DAFTAR INFORMAN……… 76

(12)

commit to user

xii

DAFTAR TABEL DAN LAMPIRAN

Tabel : Analisa Potensi Wisata Budaya dan Kuliner di Pasar Gede

Solo Berdasarkan Metode Pendekatan 4A+1P………. 62

Lampiran 1 : Surat Ijin Observasi di Pasar Gede ……… 83

Lampiran 2 : Surat Tembusan dari Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta …. 84

Lampiran 3 : Denah Bangunan Pasar Gede 1 ……… 85

Lampiran 4 : Denah Bangunan Pasar Gede 2 ……… 86

Lampiran 5 : Denah Potensi Pasar Gede Untuk Wisata Kuliner ………… 87

Lampiran 6 : Peta Wisata Kuliner di Kota Solo ……….. 88

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Proses Perjalanan Sejarah Pasar Gede ……… 24

Gambar B.1 : Dawet Tlasih “Bu Dermi”……… 42

Gambar B.2 : Brambang asem & Cabuk Rambak”Bu Ngatmini”………….. 43

Gambar B.3 : Gempol Pleret di Pasar Gede………... 45

Gambar B.4 : Lenjongan di Pasar Gede………. 46

Gambar B.5 : Timlo Sastro Solo di Pasar Gede………. 47

Gambar B.6 : Babi Pincuk dan Bakpia Balong……….. 49

Gambar B.7 : Garebeg Sudiro di Pasar Gede……… 51

Gambar 2 : Pasar Gede Tempo Dulu……….. 77

Gambar 3 : Bangunan Pasar Gede Sekarang……….. 77

Gambar 4 : Bangunan Pasar Gede 1 ………. 78

Gambar 5 : Bangunan Pasar Gede 2 ……….. ………….. 78

Gambar 6 : Los dan kios buah di Pasar Gede……….. 79

Gambar 7 : Los dan kios sayuran ……… 79

Gambar 8 : Jajanan pasar khas Solo di Pasar Gede………. 80

Gambar 9 : Keadaan dan penataan ruang di Pasar Gede……….. 80

Gambar 10 : Keadaan pedagang oprokan di luar Pasar Gede……… 81

Gambar 11 : Fasilitas umum dan kantor di dalam Pasar Gede………….. 81

Gambar 12 : Lahan parkir dan keadaan ruas jalan di depan Pasar Gede ………... 82

(14)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pariwisata Jawa Tengah sedang mengalami banyak perkembangan. Sektor

pariwisata merupakan salah satu sector penting dalam mengembangkan suatu

kawasan. Sektor pariwisata yang menjadi salah satu sektor penting yang

berpotensi untuk meningkatkan devisa Negara, mendorong pertumbuhan

perekonomian yang berdampak pada kemajuan pemberdayaan sektor

perekonomian bagi masyarakat serta pemerataan kesejahteraan bagi masyarakat.

Pariwisata pada hakekatnya berlandaskan pada keindahan alam, flora, fauna

,air laut, khatulistiwa yang hangat sepanjang masa,kebudayaan multi-etnis,

adat-istiadat, busana dan makanan, way of live yang ramah, situs dengan benda-benda

sejarah purbakala dan sebagainya, (Nyoman S. Pendit, 2005:51).

Pariwisata merupakan sektor utama sebagai penggerak perekonomian di pulau

Jawa khususnya di Jawa Tengah. Sektor pariwisata mempunyai peran penting

dalam pengembangan Jawa Tengah yang dapat dikembangakan secara luas dan

mendalam. Jawa Tengah merupakan pangsa pasar yang sangat potensial dan

strategis.

Potensi pariwisata yang ada pun juga beragam baik wisata budaya, wisata

religi, wisata alam ataupun wisata sejarah. Demikian juga dengan Wonogiri salah

satu Kabupaten yang terdapat di wilayah Surakarta ini mempunyai potensi wisata

yang sangat bagus untuk dikembangkan. Latar belakang Surakarta yang terkenal

dengan budaya dan sejarah sebagai kerajaan yaitu Keraton Kasunanan Surakarta

(15)

commit to user

yang telah terkenal sejak dahulu menjadikan nilai tambah untuk lebih

memperkenalkan potensi yang ada di Kabupaten Wonogiri. Kabupaten Wonogiri

yang sekarang terus berkembang dengan pariwisatanya patut diperhitungakan

untuk dikembangkan menjadi industri pariwisata. Keindahan alam dan budaya

serta ritualnya memberikan daya tarik khusus untuk dikunjungi. Kondisis

geografis yang berupa pegunungan dan bukit menjadi nilai tambah untuk menarik

wisatawan yang menyukai tantangan atau wisata minat khusus, seperti panjat

tebing, gantole/air modeling, Adat dan kepercayaan yang masih dipegang erat

oleh masyarakat menjadi kekhasan tersendiri bagi Kabupaten Wonogiri.

Salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Wonogiri adalah

Agrowisata Karamba yang merupakan salah satu objek wisata yang sedang

dikembangkan oleh Pemkab Wonogiri khususnya Dinas Pariwisata dan Dinas

Peternakan dan Perikanan Wonogiri. Keadaan alam dan letaknya yang strategis

menyatu dengan Waduk Gajah Mungkur menjadikan Agrowisata Karamba

tersebut mempunyai prospek yang bagus untuk menjadi obyek andalan.

Karamba sebagai objek wisata juga merupakan salah satu kawasan yang

digunakan sebagian masyarakat Wonogiri untuk menjadi lahan mata

pencahariannya sebagai petani ikan. Sehubungan dengan hal ini, perlu diteliti

lebih lanjut tentang Agrowisata Karamba sebagai salah satu obyek wisata yang

mempunyai prospek bagus kedepannya melalui Pengembangan Agrowisata

(16)

commit to user

B. Rumusan Masalah

Ada beberapa hal yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini :

1. Upaya apa sajakah yang dilakukan Dinas Pariwisata Wonogiri dan

Pengelola obyek Agrowisata Karamba dalam mengembangkan

fasilitas/ infrastruktur di Agrowisata Karamba Wonogiri?

2. Bagaimanakah upaya promosi atau pemasaran yang dilakukan Dinas

Pariwisata Wonogiri dan Pengelola obyek Agrowisata Karamba untuk

menarik minat wisatawan supaya berkunjung di Agrowisata Karamba

Wonogiri?

3. Upaya apa sajakah yang dilakukan Dinas Pariwisata Wonogiri dan

masyarakat dalam meningkatkan SDM terkait untuk lebih

mengembangkan Agrowisata Karamba Wonogiri?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui upaya yang telah dilakukan DInas Pariwisata dan

Pengelola dalam meningkatkan fasilitas / infrastruktur di Agrowisata

Karamba Wonogiri

2. Untuk mengetahui upaya promosi yang telah dilakukan Dinas

Pariwisata dan Pengelola dan faktor yang mendorong wisatawan

berkunjung di Agrowisata Karamba.

3. Untuk mengetahui upaya Dinas Pariwisata dan Pengelola dalam

(17)

commit to user

D. Manfaat Penelitian

Di dalam mengadakan suatu penelitian sudah pasti ingin mendapatkan

sesuatu manfaat yang berguna bagi penulis bagi obyek itu sendiri maupun

bagi akademik.

1. Manfaat Teoritis

Dalam penelitian karya ilmiah ini dimaksudkan untuk dapat menambah

referensi tentang wisata minat khusus terutama wisata agro yang mulai

berkembang di Indonesia. Selain itu memeperkenalkan agrowisata karamba

yang mulai berkembang di Kabupaten Wonogiri.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dalam karya ilmiah ini adalah bisa menjadi bahan

masukan/referensi bagi Pemda Wonogiri dalam mengembangkan pariwisata

daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Memberikan

peluang untuk memperoleh kesempatan kerja dalam mengelola Agrowisata

ataupun di sekitar Agrowisata Karamba. Membantu memberikan pemasukan

dana bagi pemerintah daerah dari adanya wisatawan yang berkunjung,

mengurangi angka penganguran dan bisa membantu pemerintah dalam

mensejahterakan masyarakat sekitar Agrowisata Karamba. Selain itu dengan

adanya penulisan tentang Agrowisata Karamba Di Kabupaten Wonogiri dapat

memberikan gambaran tentang potensi wisata yang ada di Wonogiri dan ikut

berpartisipasi dalam menyumbangkan ide untuk pengembangan Agrowisata

tersebut.

(18)

commit to user

E. Kajian Pustaka

1. Pengertian Pariwisata

Pariwisata adalah Segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,

termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha – usaha yang

terkait di bidang tersebut. Sedangkan Kepariwisataan adalah segala sesuatu

yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata. Wisata adalah

kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut juga dilakukan secara

suka rela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata

(Oka. A. Yoeti, 2001: 146).

Istilah pariwisata terlahir dari bahasa Sansekerta yang komponen

komponennya terdiri dari : Pari : penuh, lengkap, komunitas, Wis (man):

rumah, property, kampung, komunitas, Ata: pergi, terus menerus,

mengembara. Yang dirangkai menjadi satu kata melahirkan istilah pariwisata,

berarti : pergi secara lengkap meninggalkan rumah (kampung) berkeliling

terus menerus. Mereka yang meninggalkan rumah untuk mengadakan

perjalanan tanpa mencari nafkah ditempat-tempat yang dikunjungi sambil

menikmati kunjungan mereka (Nyoman S.Pendit, 2003:1).

2. Pengertian Wisatawan

Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. Pengertian

“wisatawan” tercantum dalam instruksi Presiden RI No. 9 tahun 1969, yaitu

setiap orang yang bepergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke

(19)

commit to user

Untuk tujuan praktisnya Departemen pariwisata menggunakan definisi

“wisatawan” sebagai berikut wisatawan bisa saja adalah setiap orang yang

melakukan perjalanan dan menetap ditempat lain selain tempat tinggalnya,

untuk salah satu atau beberapa alasan, selain mencari pekerjaan ( Happy

Marpaung. 2002: 36-37).

3. Pengertian Objek Wisata

Menurut Happy Marpung objek wisata adalah suatu bentuk atau aktivitas

dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau

pengujung untuk datang kesuatu daerah atau tempat tertentu (Happy Marpung.

2002: 78).

Objek Wisata adalah perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup, seni

budaya, serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai

daya tarik untuk dikunjungi wisatawan. (Kodhayat-Ramaini. 1992: 80).

Dalam buku Ilmu Pariwisata, Nyoman S. Pandit (1994:41),

mengemukakan bahwa jenis pariwisata terdiri dari 14 macam, yaitu :

a. Wisata Budaya

Ini dimaksudkan agar perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan

untuk memperluas pandangan hidup seorang dengan jalan mengadakan

kunjungan/peninjauan ke tempat lain/keluar negeri. Mempelajari

keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup, budaya

dan seni mereka.

(20)

commit to user

b. Wisata kesehatan

Hal ini dimaksudkan perjalanan seorang wisatawan dengan tersebut

untuk menemukan keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana

ia tinggal demi kepentingan kesehatan baginya dalam arti jasmani dan

rohani, dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air

panas mengandung mineral yang dapat menyembuhkan, tempat yang

mempunyai ikllim udara menyehatkan/tempat yang menyediakan

fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya.

c. Wisata Olahraga

Ini dimaksudkan wisatawan-wisatawan yang melakukan perjalanan

dengan biolahraga sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam

pesta olahraga di suatu tempat lingkungan.

d. Wisata komersil

Dalam jenis ini termasuk untuk mengunjungi pameran-pameran dua

pekan raya yang bersifat komersial, seperti pameran industri, pameran

dagang.

e. Wisata Industri

Yang erat dengan wisata komersil adalah wisata industri pengalaman

yang dilakukan pelajar maupun mahasiswa, orang-orang awam ke

suatu komplek / daerah perindustrian dan terdapat pabrik-pabrik /

bengkel-bengkel hias dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan

(21)

commit to user

f. Wisata Politik

Jenis ini meliputi perjalanan yang dilakukan untuk mengurangi /

mengambil bagian secara aktif dalam pesta politik seperti peringatan

ultah suatu Negara di Mosko.

g. Wisata konversi

Yang dekat dengan wisata politik adalah wisata konversi. Bagai

Negara dewasa ini membangun wisata konversi dengan menyediakan

fasilitas bangunan ruangan dan suatu konferensi, musyawarah,

konversi dan pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun

internasional.

h. Wisata Sosial

Dalam jenis ini termasuk pula wisata (youth tourism) yang

dimaksudkan dengan jenis wisata ini adalah pengorganisasian suatu

perjalanan murah mudah untuk memberi kesempatan kepada

gabungan.

i. Wisata Pertanian

Wisata pertanian adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan

keproyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang pembimbitan dan

sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan

kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat lihat

keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna dan

suburnya pembibitan berbagai jenis sayur mayur dan palawija disekitar

(22)

commit to user

j. Wisata Maritim (Marina) atau Bahari

Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olahraga air,

lebih-lebih didanau, bengawan, pantai, teluk, atau laut lepas seperti

memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan pemotretan,

berkeliling melihat-lihat taman laut dengan pemandangan indah

dibawah permukaan air.

k. Wisata Cagar Alam

Wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman, lindung, hutan daerah

pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh

undang-undang.

l. Wisata Pilgrim

Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan sejarah, agama, adat

istiadat dan kepercayaan umat/kelompok dalam masyarakat. Wisata

pilgrim banyak dilakukan oleh perorangan/rombongan ke

tempat-tempat suci, makam-makam orang besar/pimpinan yang diagungkan ,

bukit/gunung yang dianggap keramat. Tempat pemukiman

tokoh/pimpinan sebagai manusia ajaib penuh legenda. Wisata ini

banyak dihubungkan dengan niat/hasrat sang wisatawan. Untuk

memperoleh restu, kekuatan batin, keteguhan iman dan tidak jarang

pula untuk memperoleh berkah kekayaan melimpah.

m. Wisata Bulan Madu

Yaitu suatu penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan-pasangan,

pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan

(23)

commit to user

n. Wisata Petualangan

Seperti masuk hutan belantara yang tadinya belum pernah dijelajahi

penuh binatang buas, mendaki tebing teramat terjal, terjun ke dalam

sungai yang sangat curam, arum jeram disungai yang arusnya liar

masuk goa penuh misteri dan sebagainya.

4. Analisis Obyek Wisata

Untuk mengembangkan suatu obyek wisata, perlu diketahui

terlebih dahulu potensi wisata yang ada, begitu juga dengan Agrowisata

Karamba di Kabupaten Wonogiri. Untuk mengetahui potensi suatu obyek

maka digunakan analisis 4A, yaitu yang pertama Aksesibilitas yang

termasuk dalam aksessibilitas adalah letak obyek wisata, jarak tempuh

dari pusat kota, sarana jalan untuk menuju objek, tanda lalu lintas dan

penunjuk arah. Analisa yang kedua adalah Amenitas yang termasuk dalam

amenitas adalah akomodasi/penginapan, restaurant, rumah makan, warung

makan, Tourist Information Center (TIC), jasa komunikasi, jasa

kelontong, jasa angkutan, toko cideramata, air bersih, pusat kesehatan, jasa

pemandu, papan interpretasi / keterangan objek. Analisa yang ketiga

adalah Atraksi segala sesuatu yang unik yang ada di obyek wisata yang

bisa untuk dinikmati. Yang termasuk dalam atraksi adalah wisata alam,

peninggalan sejarah, kesenian tradisional, upacara adat, wisata minat

khusus (spiritual, kerajinan argo, ziarah dan lain-lain). Analisa yang

terakhir adalah Aktivitas merupakan kegiatan yang bisa dilakukan oleh

wisatawan saat berada di obyek wisata, yang termasuk dalam aktivitas

(24)

commit to user

peninggalan sejarah, budaya dan minat khusus, aktivitas yang dilakukan

penduduk setempat berkaitan dengan kegiatan wisata di daerahnya.

Analisa yang kedua mempergunakan analisa swot yang berisikan tentang

pertama kekuatan objek Agrowisata Karamba menjelaskan kelebihan yang

dimiliki oleh karamba yang dijadikan sebagai salah satu objek wisata di

Wonogiri , kedua kelemahan karamba menjelaskan kekurangan yang ada

di objek wisata karamba faktor apa saja yang masih kurang sehingga

kurang menarik wisatawan untuk mengunjungi, ketiga ancaman objek

wisata karamba dalam pengembangannya faktor apa saja yang bisa

membuat Agrowisata Karamba terancam dari keaslinya termasuk adat dan

norma-norma yang berlaku dimasyarakat karena kunjungan wisatawan

yang tidak hanya dari dalam tetapi juga luar negeri, yang terakhir peluang

yaitu faktor apa saja yang bisa memberikan dampak bagi pengembangan

Agrowisata Karamba supaya makin berkembang dan banyak diminati

wisatawan.

5. Pengertian Agrowisata

Agrowisata adalah jenis wisata yang termasuk dalam wisata minat

khusus yaitu ekowisata. Dalam bahasa Indonesia istilah ecotourism

diterjemahkan menjadi ekowisata yaitu jenis pariwisata yang berwawasan

lingkungan. Ekowisata dalam penyelenggaraannya tidak menuntut

tersedianya fasilitas, akomodasi yang modern yang dilengkapi dengan

peralatan serba mewah atau bangunan berlebihan tetapi

penyelenggaraannya dilakukan dengan kesederhanaan, memelihara

(25)

commit to user

ketenangan,memelihara flora dan fauna, serta terpeliharanya lingkungan

hidup sehingga tercipta keseimbangan antara kehidupan manusia dengan

alam sekitarnya.

Ekowisata adalah pariwisata yang berwawasan lingkungan dan

pengembangannya selalu memperhatikan keseimbangan nilai-nilai (Oka

A.Yoeti. 2000: 37).

Di Indonesia pengertian Agrowisata adalah wisata yang menjadikan

alam sebagai daya tarik wisata. Agrowisata atau agroturisme didefinisikan

sebagai sebuah bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro

(agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas

pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang

pertanian. Agrowisata tidak lain adalah suatu jenis pariwisata yang khusus

menjadikan hasil pertanian, peternakan atau perkebunan sebagai daya tarik

bagi wisatawan (Oka A.Yoeti. 2000: 45).

Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal

dalam memanfaatkan lahan, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan

petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya

maupun teknologi lokal yang umumnya telah sesuai dengan kondisi

lingkungan alaminya. ( http://database.deptan.go.id 26 April 20:03 ).

F. Metode Penelitian

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan langsung di Agrowisata Karamba yang

terletak di Jalan Raya Wonogiri Praci Kampung Cakaran Desa Sendang

(26)

commit to user

dibuka untuk umum setiap hari mulai dari jam 7.00 sampai dengan jam

17.00. Agrowisata Karamba dari pusat kota kira – kira memerlukan waktu

15 menit atau sekitar 17 km. Sepanjang perjalanan menuju lokasi

Agrowisata Karamba terbentang pemandangan alam dan waduk Gajah

Mungkur yang terbentang luas dan indah.

B. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini untuk mendapatkan data

yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka teknik

pengumpulan data yang dipakai sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan mengamati keadaan sebenarnya

dengan usaha yang disengaja untuk memperoleh dan mengatur tanpa

memanipulasi (Nasution 2001:106). Dalam penelitian ini, observasi

dilakukan dengan cara mengamati langsung ke Agrowisata Wisata

Karamba pada tanggal 22 April dan 26 April. Observasi dilakukan untuk

memperoleh data antara lain mengenai lokasi Agrowisata, keunikan daya

tarik wisata yang ada di Agrowisata Karamba, kegiatan yang ada di

Agrowisata dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Agrowisata

Karamba tersebut.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan narasumber yaitu orang- orang yang

benar-benar tahu tentang sejarah dan perkembangan Agrowisata

Karamba. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data tentang

(27)

commit to user

Kabupaten Wonogiri. Dalam wawancara melibatkan beberapa narasumber

antara lain adalah : (a) Warto Petugas Dinas Peternakan, Perikanan Dan

Kelautan, (b) Sulaso Petani Karamba, (c) Agus .R Petugas Dinas

Kebudayaan, Pariwisata dan Olah Raga, (d) Asih pengunjung Agrowisata

Karamba, (e) Darno salah satu pemilik warung makan di Agrowisata

Karamba

3. Studi Pustaka.

Untuk menunjang data dalam pengembangan karya tulis ini, dilakukan

pula dengan membaca dan mempelajari sumber dari buku referensi DIII

UPW, perpustakaan pusat, booklet, karya tulis dan sumber lainnya yang

sehingga diperoleh data yang mendukung penelitian di Agrowisata

Karamba tersebut.

6. Studi Dokumen

Untuk semakin memperkaya data dalam karya tulis ini

mempergunakan juga sunber data yang diperoleh dari Dinas Pariwisata

Kabupaten Wonogiri berupa data statistik tentang jumlah kunjungan

wisatawan, selain itu juga melampirkan gambar yang berhubungan dengan

Agrowisata Karamba yang diperoleh baik dari Dinas Pariwisata ataupun

milik pribadi.

C. Teknik Analisa Data

Dalam penyusunan karya tulis ini digunakan teknik analisa interaktif

yaitu data-data yang terkumpul kemudian dikaji, dibandingkan antara sumber

yang satu dengan yang lain, dan kemudian dianalisis isinya setelah itu dibuat

(28)

commit to user

G. Sistematika Penulisan Laporan

Bab I Merupakan Pendahuluan yang meliputi tentang latar belakang

masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat

penulisan, metode penelitian, kajian pustaka dan sistematika

penulisan.

Bab II Menjelaskan Pengembangan fasilitas di Agrowisata Karamba

kabupaten Wonogiri, gambaran umun tentang agrowisata karamba.

Bab III Menjelaskan Upaya promosi yang telah dilakukan supaya

pengunjung tertarik untuk mengunjungi Agrowisata Karamba.

Bab IV Menjelaskan upaya Peningkatan Kualitas SDM dalam

pengembangan Agrowisata Karamba .

(29)

commit to user

31

BAB III

UPAYA PROMOSI DAN PEMASARAN YANG DILAKUKAN DALAM MENGEMBANGKAN WADUK GAJAH MUNGKUR DI KABUPATEN

WONOGIRI

A. Promosi Dan Pemasaran Agrowisata Karamba

1. Langkah Pemasaran Yang Dilakukan Dinas Pariwisata

Dalam upaya yang dilakukan untuk memperkenalkan Agrowisata

Karamba sebagai obyek wisata yang ada di Kabupaten Wonogiri perlu

adanya promosi supaya makin banyak masyarakat yang mengenalnya.

Setelah adanya Karamba di kawasan Waduk Gajah Mungkur sudah

banyak masyarakat yang mengetahui dari orang ke orang atau orang

yang berkunjung ke karamba kemudian bercerita ke orang lain atau

dalam bahasa Jawa sering disebut ( Gethok tular ). Sebelumnya

pengunjung luar Wonogiri yang datang di Karamba hanya untuk

melakukan penelitian dan masyarakat sekitar yang hanya ingin belajar

tentang karamba atau masyarakat yang beralih profesi pekerjaan

sebagai petani ikan atau juga hanya untuk memancing.

Lambat laun mulai banyak yang mulai mengunjungi karamba

apalagi setelah karamba dijadikan sebagai objek wisata, banyak

masyarakat yang ingin tahu tentang karamba walaupun itu baru

masyarakat Wonogiri dan sekitar Surakarta. Upaya untuk

memperkenalkan obyek wisata itu pun tidak hanya dari orang ke

orang. Walaupun masih banyak masyarakat yang belum tahu tetang

adanya Agrowisata Karamba tetapi Dinas Pariwisata mulai berupaya

lewat media cetak dan elektronik untuk lebih memperkenalkan objek

(30)

commit to user

31

wisata yang ada di Wonogiri kepada masyarakat luas. Seiring makin

berkembang dan mudahnya mendapatkan informasi maka tidak sulit

bagi masyarakat Wonogiri atau sekitarnya untuk mendapatkan

informasi tentang pariwisata Wonogiri. Upaya Promosi yang dilakukan

Pemerintah melalui Dinas Pariwisat sebagai berikut :

a. Melalui bahan promosi yaitu leaflat dan brosur tentang objek

wisata yang ada di Kabupaten Wonogiri. Leaflat atau brosur

bahan promosi tersebut biasanya satu leaflat berisikan satu

obyek wisata yang bisa memberikan gambaran tentang objek

wisata tersebut kepada pengunjung yang membacanya. Untuk

mendapatkan bahan promosi tersebut para pengunjung atau

wisatawan kebanyakan memang harus datang ke Dinas

Pariwisata Wonogiri karena untuk bahan promosi belum bisa

bebas didapatkan dan apabila menginginkan penjelasan lebih

tentang obyek wisata yang ada di Kabupaten Wonogiri, tetapi

sekarang Dinas Pariwisata juga berupaya dengan TIC yang

ada di obyek wisata Waduk Gajah Mungkur sebagai tempat

untuk mempermudah wisatawan atau pengunjung untuk

mendapatkan leaflat dan brosur sehingga tidak perlu

mendatangi kantor Dinas Pariwisata Wonogiri.

Leaflat berisikan tentang obyek-obyek unggulan yang

ada di Kabupaten Wonogiri seperti Pengembangan Museum

Karst Wonogiri yang didalamnya menjelaskan tentang

(31)

commit to user

31

Rekreasi Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur berisi

informasi tentang obyek wisata Waduk Gajah Mungkur

dengan segala fasilitasnya, selain itu juga ada Sekilas

Pandang Kepariwisataan Kabupaten Wonogiri yang berisi

keterangan tentang obyek-obyek yang ada di Kabupeten

Wonogiri (lebih lanjut lihat lampiran). Waduk Gajah

Mungkur sebagai obyek wisata unggulan yang menjadi

tujuan utama kunjungan wisata di Wonogiri diharapakan bisa

menjadi perantara untuk memperkenalkan obyek wisata

lainnya yang ada di Wonogiri. Penyebaran bahan promosi

juga dilakukan di beberapa obyek wisata lainnya.

b. Melalui media elektronik yaitu setiap tiga kali dalam setahun

Dinas Pariwisata melakukan dialog interaktif di Radio

Pemerintahan Wonogiri (RSPD) untuk mempromosikan

objek dan daya tarik di Kabupaten Wonogiri. Tanggal

pelaksanaan biasanya ditentukan satu bulan sebelum dialog

interaktif dilakukan dan tidak selalu sama dengan tanggal

pelaksanaan diaolog interaktif bulan sebelumnya. Biasanya

dialog interaktif dilakukan langsung oleh Kepala Dinas

Pariwisata Wonogiri dengan didampingi beberapa pegawai

dinas lainnya.

Isi tentang diaolog interaktif tersebut tentang obyek

wisata yang ada di Wonogiri, kemudian tentang upaya

(32)

commit to user

31

dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk

memperbaiki lagi kerja dinas dalam mengelola pariwisata

yang ada di Kabupaten Wonogiri.

Semakin berkembangnya kemudahan untuk

mendapatkan informasi wisatawan dapat dengan mudah

mengakses tentang obyek wisata Agrowisata Karamba

melalui internet melalui website Dinas Pariwisata

Wonogiri/Pemerintah Wonogiri http//:www.wonogiri.org

atau http//:www.wonogirikab.go.id. Apabila pengguna

internat membuka link tersebut didalamnya berisikan tentang

informasi tentang Wonogiri tidak hanya pariwisata tetapi juga

tentang Dinas Pariwisata mulai dari struktur sampai dengan

sejarahnya.

Selain itu Agrowisata Karamba Wonogiri juga pernah

diliput oleh stasiun televisi swasta dalam acara tentang alam

yaitu stasiun tv Trans TV dalam acara Harmoni Alam dan itu

merupakan promosi secara langsung yang bisa langsung

disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia yang

diharapkan bisa menarik minat penonton untuk mengunjungi

tempat yang baru diliatnya di televisi tersebut. Informasi

tentang Agrowisata Karamba juga dapat ditemukan diobyek

wisata Waduk Gajah Mungkur yang terdapat papan informasi

(33)

commit to user

31

c. Dinas Pariwisata bekerja sama dengan biro perjalanan yang

ada di Wonogiri mengusahakan adanya pembuatan paket

wisata one day tour yaitu Wonogiri One Day Tour yang

apabila ada wisatawan yang berminat bisa menghubungi

kantor Dinas Pariwisata untuk mendapatkan keterangan lebih

lengkap yang bisa menjadi alternatif pilihan bagi wisatawan.

Paket wisata Wonogiri One Day Tour berisi tentang objek

wisata, jam dan tujuan wisata. Obyek wisata tujuannya

adalah Waduk Gajah Mungkur, Museum Wayang, Goa Putri

Kencana, Museum Karst, Pantai Nampu dan Pantai

Sembukan. Paket wisata one day tour Wonogiri dimulai jam

perjalanan dari jam 08.00 berkumpul di Wonogiri dan

kunjungan selesai pukul 14.30.

Diakui Dinas Pariwisata memang masih kurang upaya

dalam promosi dengan paket wisata dan masih kurangnya

kerjasama dengan pihak lain yaitu Biro Perjalanan. Biro

Perjalanan hanya sebagai perantara Dinas Pariwisata untuk

mempromosikan paket wisata yang dibuat oleh Dinas

Pariwisata. Penjulan paket wisata tersebut masih berada pada

lingkup instansi pemerintah, ke Dinas-Dinas lainnya baik

yang berada di Wonogiri ataupun luar Wonogiri yang pernah

menggunakan paket wisata Dinas Pariwisata antara lain

Ibu-ibu Darma Wanita Kabupaten Wonogiri dan juga dari Dinas

(34)

commit to user

31

masih kurang yang kebanyakan apabila ada yang berkunjung

di Wonogiri sudah satu paket perjalanan yang dipesan dari

Biro Perjalanan pilihannya. Pengupayaan untuk

mempromosikan pariwisata yang ada di Wonogiri tetap

dilakukan oleh Dinas Pariwisata.

2. Upaya Pemasaran Yang Dilakakukan Oleh Masyarakat

Promosi untuk memperkenalkan Agrowisata Karamba tidak

hanya dilakukan oleh Dinas Pariwisata tetapi juga masyarakat

setempat. Walaupun dilakukan dengan sederhana tetapi mampu

menberikan dampak positif bagi Agrowisata Karamba. Para petani

ikan yang menjual ikannya sampai keluar kota secara tidak langsung

juga telah melakukan promosi memperkenalkan produk hasil dari

karamba di Wonogiri. Selain itu dari pihak swasta yang menyewa

lahan di karamba untuk pembudidayaan ikan yang dimana penjualan

ikannya telah di ekspor sampai di luar negeri yaitu sampai Amerika

dan itu menjadikan satu langkah untuk memperkenalkan Wonogiri

khususnya Agrowisata Karamba di internasional walupun mungkin

kecil kemungkinanan yang akan didapat tetapi upaya itu telah

dilakukan untuk lebih mengembangkan Agrowisata Karamba.

Inisiatif lain yang dilakukan oleh petani ikan adalah memperbaiki

karamba untuk lebih menarik wisatawan yang berkunjung juga ada

beberapa petani ikan yang membuka usaha warung makan terapung

meskipun hanya di buka waktu hari libur saja dengan modal pribadi

(35)

commit to user

31

yang dilakukan oleh petani ikan. Ada juga beberapa petani ikan yang

menyewakan perahu untuk berkeliling karamba. Langkah positif yang

dilakukan oleh masyarakat sekitar menjadikan usaha promosi dan

pemasaran yang baik untuk bisa lebih menarik wisatawan supaya betah

dan mau berkunjung di Agrowisata Karamba.

3. Kendala Yang Dihadapi Dalam Promosi Agrowisata Karamba

di Kabupaten Wonogiri

Upaya promosi yang telah dilakukan baik oleh Dinas Pariwisata,

pengelola khususnya petani ikan dalam memperkenalkan Agrowisata

Karamba memang bukanlah hal yang mudah. Para pihak terkait sudah

berusaha yang terbaik untuk lebih mengembangkan dan

memperkenalkan Agrowisata Karamba kepada masyarakat luas tetapi

kendala yang dihadapi pun juga tidak mudah dan masih banyak hal

yang menjadi halangan dalam upaya meningkatkan promosi dan

mengembangkan Agrowisata Karamba. Kendala itu adalah :

a. Keterbatasan dana yang dimiliki Dinas Pariwisata untuk

melakukan promosi yang berdampak masih belum

maksimalnya usaha yang dilakukan.

b. Masih kurangnya pemahaman pengelola atau petani ikan di

Karamba untuk lebih berperan aktif dalam bekerjasama dengan

Dinas Pariwisata untuk mengembangkan Agrowisata Karamba.

c. Masih sedikitnya fasilitas dan sarana yang ada di Agrowisata

menjadikan kesulitan tersendiri untuk membuat makin

(36)

commit to user

31

d. Sedikitnya peran yang bisa dilakukan oleh Dinas Pariwisata di

Agrowisata Karamba dikarenakan Agrowisata Karamba milik

dari 4 instasi. Dua instansi pemerintah yaitu Dinas Peternakan

dan Perikanan dan juga Dinas Pariwisata yang dimana

mayoritas peran msih di pegang oleh Dinas Perikanan dan

(37)

commit to user

BAB II

PENGEMBANGAN FASILITAS DI AGROWISATA KARAMBA

KABUPATEN WONOGIRI

A. Gambaran Umum Agrowisata Karamba

1. Waduk Gajah Mungkur

Agrowisata karamba yang berada satu kawasan dengan Waduk

Gajah Mungkur sangat terkait dengan asal mula pembuatan Waduk Gajah

Mungkur. Waduk Gajah Mungkur merupakan daya tarik utama di

Kabupaten Wonogiri sering disebut juga Taman Rekreasi Sendang Asri

Waduk Gajah Mungkur. Mulai dari awal pembuatannya hingga menjadi

ikon pariwisata yang paling diminati di Kabupaten Wonogiri. Proses

pembuatannya yang panjang, banyak kendala menjadikan daya tarik

tersendiri yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Bendungan Serba Guna

yang lebih dikenal dengan Waduk Gajah Mungkur. Bendungan ini

merupakan waduk terbesar se-Asia Tenggara yang dibangun dengan

fungsi utama sebagai pengendali banjir (Flood Control) Sungai Bengawan

Solo.

Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Waduk Gajah Mungkur

dibangun dari tahun 1976 sampai dengan tahun 1981. Dan mulai

beroperasi pada tahun 1983. Luas daerah genangan lebih dari 8.800 ha dan

luas daerah yang dibebaskan 90 km2 yang terdiri dari 51 desa di 7

Kecamatan. Pengerjaan pembangunan Waduk Gajah Mungkur dilakukan

dengan bantuan pihak asing juga yaitu dengan bantuan konsultan dari

(38)

commit to user

Nippon Koei Co, Ltd Jepang. Pada saat pembebasan daerah genangan ini

mengorbankan 12.525 kepala keluarga (KK) dari 51 desa yang terdiri dari

+ 68.750 jiwa yang secara sukarela melakukan Program Bedhol Desa

dengan bertransmigrasi ke berbagai daerah antara lain : a. Sitiung

(Propinsi Sumatera Barat), b. Jujuhan, Rimbo Bujang, Alai ilir,Pemenang

(Propinsi Jambi), c. Air Lais, Sebelat, Ketahun, Ipuh (Propinsi Bengkulu),

d. Panggang, Baturaja (Propinsi Sumatera Selatan).

1) Kondisi secara umum Waduk Gajah Mungkur adalah sebagai

berikut:

a. Luas daerah tangkapan air seluas kurang lebih 1.350 km2.

b. Waduk Gajah Mungkur memiliki 6 (enam) Daerah Aliran Sunga

/DAS seluas 1.260 km2 yaitu Sub DAS Keduang, Tirtomoyo,

Temon, Bengawan Solo Hulu, Alang, Ngunggahan.

c. 74% daerah tangkapan air masuk wilayah Kabupaten Wonogiri. d. Daerah pasang surut seluas kurang lebih 6.000 Ha, dan yang

digunakan oleh masyarakat untuk budidaya pertanian seluas kurang

lebih 804 H.

e. Luas daerah sabuk hijau atau Green Belt kurang lebih 996 Ha.

2) Berbagai manfaat yang diperoleh dari Pembangunan Waduk Gajah

Mungkur antara lain :

a. Pengendalian banjir (flood control) sungai Bengawan Solo, dari

4000 m3/detik menjadi 400 m3/detik, sesuai kapasitas maksimum

alur sungai di hilir bendungan.

b. Penyediaan air irigasi untuk kurang lebih 23.600 ha di daerah

(39)

commit to user

c. Penyediaan tenaga listrik untuk daerah Kabupaten Wonogiri

dengan kapasitas maksimum 12,4 MW.

d. Obyek pariwisata disekeliling Waduk Gajah Mungkur. Obyek

wisata yang paling terkenal adalah Obyek Wisata Sendang Asri

Wonogiri yang menyediakan berbagai fasilitas sarana rekreasi.

e. Budidaya perikanan air tawar, terutama untuk budidaya Karamba

Jala Apung ikan nila.

Perkembangan Waduk Gajah Mungkur yang sangat pesat mulai dari awal

terbentuk hingga menjadi ikon bagi Kabupaten Wonogiri merupakan kebanggaan

tersendiri bagi masyarakat sekitar. Waduk Gajah Mungkur yang memiliki banyak

fungsi dan manfaat bagi masyarakat Wonogiri secara keseluruhan. Saat

pembuatan Waduk Gajah Mungkur diperkirakan Waduk bisa bertahan sampai

dengan 100 tahun, dengan seiring perkembangan jaman perkiraan tentang 100

tahun Waduk bisa bertahan ternyata meleset.

Ini terbukti dari semakin kelihatan begitu tingginya endapan lumpur

membuat sangsi apakah umurnya bisa 100 tahun. Pada akhir tahun 2006 saat

kemarau permukaan waduk menurun sehingga menjadi jalan yang

menghubungkan kota kecamatan Eromoko dengan Baturetno. Ini disebabkan

pengelolaan hutan sabuk hijau yang tidak benar. Sejak krisis moneter

mengguncang negeri ini pencurian/penebangan pohon akasia di sekitar genangan

air tak terkendali lagi. Pemerintah telah berupaya untuk menagngulangi dengan

reboisasi lagi tetapi memerlukan waktu yang lama untuk pemulihan. Kabupaten

(40)

commit to user

sebagai daerah pengendali banjir di wilayah Surakarta. Waduk Gajah Mungkur

yang sebelumnya hanya sebagai bendungan pengendali banjir sekarang telah

berubah menjadi daerah tujuan utama wisata di Kabupaten Wonogiri. Sejak tahun

1985 telah diresmikan sebagai obyek wisata di kabupaten Wonogiri.

2. Analisa Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur Dengan Metode 4A

a. Aksessibilitas

Waduk Gajah Mungkur berlokasi 7 km kearah selatan Kota

Wonogiri tepat dibagian hilir pertemuan kali Keduan. Akses jalan yang

mudah dijangkau baik dari pusat Kota Wonogiri ataupun daerah

sekitarnya memberikan kemudahan bagi wisatawan yang akan

berkunjung di Waduk Gajah Mungkur.

Lokasi Waduk Gajah Mungkur yang berada di pinggir jalan tidak

akan menyulitkan wisatawan untuk menemukan lokasi obyek wisata

Waduk Gajah Mungkur. Akan terdapat papan penunjuk yang akan

membantu wisatawan memasuki kawasan wisata terdapat gerbang

besar pula ketika akan memasuki wilayah obyek wisata. Tidak jauh

dari waduk gajah mungkur sekitar 3 km kearah selatan terdapat

kawasan obyek Agrowisata Karamba.

Letaknya yang mudah dijangkau dan tidak sulit ditemukan bisa

menjadi alternatif pilihan bagi wisatawan untuk berkunjung juga di

Agrowisata Karamba. Penunjuk jalan juga ada yang memudahkan

(41)

commit to user

berada pada satu kawasan dengan Waduk Gajah Mungkur memberikan

pesona alam yang indah. Ketika akan memasuki lokasi wisata akan

terdapat gerbang besar yang menunjukan lokasi karamba. Diobyek

wisata Waduk Gajah Mungkur terdapat papan informasi yang

menunjukan tentang Agrowisata Karamba yang bisa mempermudah

wisatawan mengetahui tentang karamba.

b. Amenitas

Fasilitas pariwisata diobyek wisata Waduk Gajah Mungkur sudah

memadai. Fasilitas akomodasi yang cukup banyak terdapat di

sepanjang jalan menuju obyek wisata bisa menjadikan pilihan bagi

pengunjung untuk beristirahat dan lebih lama dalam melakukan

perjalanan di Kabupaten Wonogiri. Jarak tempuh yang tidak jauh dari

obyek wisata dan dekat dengan kota Wonogiri serta tidak jauh untuk

menuju lokasi wisata lainnya akan menambah nilai lebih supaya

pengunjung makin tertarik untuk mengetahui lebih tentang wisata yang

ada di Kabupaten Wonogiri. Fasilatas yang bisa dinikmati di Waduk

Gajah Mungkur antara lain : a.Taman Satwa, b. Kolam Renang ( Tarif

2.000,- ), c.Mainan anak-anak, d. Jet ski, e. Perahu ( Tarif

3.000,-/sesuai route), f. Sepeda air, g. Sarana olah raga gantole, h. Rumah

makan terapung (karamba), h. Tempat ibadah, Toilet, Tempat Parkir, i.

Kereta Kelinci (Tarif Rp 1.500,-/ perjalanan ), j. Tiket Naik Gajah Rp

(42)

commit to user

Gajah Mungkur, untuk Hari biasa Rp. 1.600,- hari Libur/besar/minggu

Rp.3.100,-, dan Paket Lebaran Rp. 6.000,-.

Penginapan yang ada pun juga bermacam-macam mulai dari

motel sampai hotel melati juga ada dengan fasilitas yang lumayan

memadai. Di obyek wisata Waduk Gajah Mungkur sudah terdapat TIC

(Tourist Information Center), tempat yang bisa memberikan penjelasan

kepada wisatawan mengenai obyek wisata Waduk Gajah Mungkur.

Rumah makan/restoran juga banyak terdapat baik di lokasi wisata

ataupun disepanjang jalan menuju lokasi wisata, berbagai menu jenis

ikan merupakan menu unggulan di lokasi wisata tersebut karena ikan

yang dijadikan beraneka ragam makanan merupakan hasil dari

pembudidayaan karamba oleh masyarakat setempat yang berada di

Agrowisata karamba yang masih satu kawasan dengan Waduk Gajah

Mungkur. Berbagai arena bermain untuk anak-anak telah terdapat di

Waduk Gajah Mungkur Wonogiri supaya makin menarik dan tidak

membosankan.

Selain itu didekat pintu air Waduk Gajah Mungkur terdapat

Monumen Bedhol Desa yang dibangun Pemkab Wonogiri untuk

menghormati penduduk Wonogiri yang melakukan transmigrasi karena

tempat tinggalnya dibangun untuk Waduk Gajah Mungkur. Masih

berada satu tempat dengan Monumen Bedhol Desa terdapat PLASA

(Plataran Santai), sebutan masyarakat Wonogiri bagi kawasan yang

(43)

commit to user

khususnya hari minggu yang akan padat dikunjungi oleh warga

Wonogiri tidak hanya anak atau remaja para orang tua juga tidak ikut

ketinggalan. Meskipun Agrowisata Karamba belum selengkap Waduk

Gajah Mungkur fasilitasnya tetapi tidak menyurutkan minat

pengunjung untuk mengetahui apa itu Agrowisata Karamba di

Wonogiri.

Disepanjang jalan menuju lokasi agrowisata karamba terdapat

masyarakat setempat yang menjajakan makanan dari ikan khas dari

karamba baik yang sudah siap dimakan atau yang masih berupa ikan

mentah juga ada. Msekipun di agrowisata karamba belum terdapat TIC

tetapi masayarakat sekitar atau petani ikan karamba bisa memberikan

penjelasan tentang lokasi agrowisata karamba.

c. Atraksi

Dilokasi wisata Waduk Gajah Mungkur terdapat beberapa

atraksi wisata yang bisa dinikmati oleh pengunjung meskipun tidak

setiap hari. Atraksi yang menonjolkan kesenian dan budaya

Kabupaten Wonogiri merupakan daya tarik wisata yang tidak

dijumpai didaerah lain. Atraksi wisata itu antara lain :

a) Pekan Gajah Mungkur adalah event tahunan yang selalu

diselenggarakan setiap Hari Raya Idul Fitri selama satu

minggu diobyek wisata Waduk Gajah Mungkur. Acara ini

(44)

commit to user

yaitu dengan penyebaran ketupat yang dilakukan oleh Bupati

Wonogiri.

b) Disetiap bulan – bulan tertentu di obyek wisata Waduk Gajah

Mungkur sering diadakan event wisata ritual dan olahraga,

antara lain Bulan Muharam/Bulan Suro terdapat Jamasan

Pusaka Mangkunegaran.

Dalam pariwisata atraksi wisata merupakan faktor penting

juga untuk menambah daya tarik wisata obyek wisata yang

dikunjungi. Selain itu juga memperkenalkan kepada

masyarakat luas tentang kesenian dan keunikan dari lokasi

wisata yang dikunjungi. Meskipun di Agrowisata Karamba

belum terdapat atraksi budaya atau kesenian yang bisa

dinikmati oleh wisatawan yang berkunjung. Agrowisata

Karamba merupakan salah satu objek wisata yang sedang

berkembang dan masih berada satu kawasan dengan obyek

wisata Waduk Gajah Mungkur. Sehingga apabila ada acara

atau event budaya yang diselenggarakan di Waduk Gajah

Mungkur maka secara tidak langsung karamba juga akan

makin dikenal oleh pengunjung serta tidak adanya adanya

atraksi khusus yang bisa dinikmati di Agrowisata Karamba ini

dikarenakan wisata yang disedikan adalah wisata agro yang

(45)

commit to user

d. Aktivitas

Dilokasi wisata yang terpenting yang harus ada supaya wisatawan

bisa tertarik untuk mengunjungi adalah tiga hal yaitu something to see,

something to do and something to buy. Apabila tiga hal bisa terdapat

atau tersedia di obyek wisata yang dikunjung pastia aka n

menimbulkan kesan dalam bagi wisatawan dan berkeinginan untuk

bisa mengunjunginya kembali.

Di objek wisata Waduk Gajah Mungkur selain pengunjung bisa

melihat dan menikmati keindahan alam yang ada dan masih alami,

hamparan air yang seakan tiada batas masih banyak kegiatan yang bisa

dilakukan di lokasi wisata tersebut. seperti melakukan wisata olahraga

di air baik berperahu, jet sky atau bagi yang menyukai tantangan dapat

melakukan olahraga gantole atau air modeling. Apabila datang

dihari-hari tertentu pengunjung bisa menikmati event kesenian atau budaya

yang dilakukan di Waduk Gajah Mungkur. Pengunjung yang

mengunjungi Agrowisata Karamba dapat melakukan kegiatan yang

bisa dilakukan di Agrowisata Karamba. Karamba merupakan wisata

agro yang menjadikan alam sebagai daya tarik utamanya, terutama di

hari libur seperti wisatawan yang berkunjung selain bisa membeli ikan

langsung dari keramba milik petani juga bisa menyaksikan transaksi

jual beli ikan.

Transaksi yang dilakukan petani ikan dengan pembeli ikan yang

(46)

commit to user

jam 13.30. Pengunjung juga bisa menyewa kapal untuk berkeliling di

kawasan karamba dengan menyewa kapal tarifnya sebesar Rp. 50.000

/ 10 orang untuk berkeliling karamba dan bisa melihat karamba milik

petani dan menikmati makananan di rumah makan apung di tengah

karambamemancing, melihat langsung karamba milik petani dan ikut

langsung dalam pemeliharaan ikannya, selain itu juga bisa berkeliling

karamba dengan perahu, melihat proses limbah ikan diolah menjadi

pakan ikan, hanya sekedar untuk menikmati keindahan panorama alam

yang ada.

3. Analisa SWOT Objek Agrowisata Karamba

Tabel 1.1 Analisa SWOT Objek Agrowisata Karamba

Kekuatan (S) Kelemahan (W) Peluang (O) Hambatan (T)

(47)

commit to user

4. Faktor Pendorong Wisatawan Mengunjungi Agrowisata Karamba

Agrowisata Karamba merupakan salah satu objek wisata yang sedang

berkembang di Wonogiri. Walaupun karamba masih termasuk objek

wisata minat khusus yang sedang berkembang tetapi karamba memiliki

potensi yang bagus untuk dikembangkan menjadi objek wisata andalan di

Wonogiri. Kunjungan wisata yang dilakukan wisatawan yang melakukan

wisata di Wonogiri biasanya rombongan wisatawan yang melakukan

kunjungan wisata di Surakarta. Motivasi wisatawan yang berkunjung di

Agrowisata Karamba adalah (1) untuk membeli ikan nila merah di

karamba yang menjadi potensi utama di karamba, (2) pengunjung yang

datang kebanyakan ingin mengetahui tentang karamba yang ada di

Wonogiri juga mendapat informasi juga dari TIC Waduk Gajah Mungkur

, (3) selain itu juga wisatawan yang datang di karamba untuk mengetahui

karamba yang pernah dijadikan penelitian bagi wisatawan yang melakukan

(48)

commit to user

5. Data Kunjungan Wisatawan

Berdasarkan jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung di obyek

wisata yang ada di Wonogiri berdasarkan data pengunjung dari Dinas

Pariwisata Kabupaten Wonogiri yaitu sebagai berikut :

Tabel 1. 2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Di Beberapa Objek Wisata

Kabupaten Wonogiri Tahun 2005-2009

No Objek Wisata Tahun

2005 2006 2007 2008 2009

1 Waduk Gajah Mungkur 167.368 171.339 222.090 192.860 247.332

2 Karamba 2.716 2.600 3.130 2.750 2.500

3 Khayangan 9.033 9.739 10.321 10.372 116.617

4 Gua Putri Kencana 319 984 997 1.248 1.359

5 Sendang Sewani 2.720 2.504 2.037 400 840

6 Pantai Sembukan 2.237 2.356 4.029 5.135 7.234

7 Museum Wayang 737 836 789 935 1.046

Jumlah 187.130 190.338 243.393 213.700 376.928

Sumber : Sub Dinas Pariwisata Wonogiri, 2010

Dari sumber data diatas terjadi peningkatan pengunjung di Wonogiri mulai

dari tahun 2005-2009. Dari ketujuh objek wisata diatas yang menjadi

penyumbang utama dalam sektor pariwisata di Kabupaten Wonogiri adalah

Waduk Gajah Mungkur, Khayangan, dan Pantai Sembukan. Agrowisata Karamba

dalam kurun waktu empat tahun mulai dari tahun 2005-2008 mengalami jumlah

kunjungan yang tidak stabil terkadang meningkat kadang menurun. Pada tahun

(49)

commit to user

bukan karena tidak adanya pengunjung. Hal tersebut terjadi dikarenakan pada

tahun 2009 jumlah pengunjung karamba dijadikan satu dengan jumlah

pengunjung di Waduk Gajah Mungkur.

B. Sejarah Agrowisata Karamba di Kabupaten Wonogiri

Adanya karamba di Wonogiri setelah adanya pembangunan Waduk Gajah

Mungkur di tahun 1982, dimana Karamba tersebut masih berada pada satu

kawasan di Waduk Gajah Mungkur . Karamba mulai ada setelah adanya

penelitian di perairan Waduk Gajah Mungkur yang dari hasil penelitian tersebut

menyebutkan bahwa perairan di Waduk Gajah Mungkur cocok untuk

pembudidayaan ikan air tawar. Terdapat Pembagian Zonasi atau Kawasan Di

Perairan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri yang terdapat pada Peraturan Daerah

Kabupaten Wonogiri No. 9 Tahun 2003 yaitu :

I. Zona Bahaya yaitu kawasan atau zona yang terletak dipintu air Waduk

Gajah Mungkur.

II. Zona Wisata yaitu kawasan atau zona yang digunakan sebagai wisata

untuk keseluruhan kegiatan wisata .

III. Zona Suaka yaitu kawasan atau zona yang di pergunakan untuk

melindungi keseluruhan potensi bawah air di Waduk Gajah Mungkur dan

penduduk atau masyarakat dilarang untuk merusak atau menagkap ikan di

kawasan tersebut.

IV. Zona Bebas yaitu kawasan atau zona yang bebas di pergunakan untuk

(50)

commit to user

V. Zona Usaha yaitu kawasan atau zona yang bisa di pergunakan untuk

kegiatan perikananan seperti pembudidayaan ikan bagi petani ikan.

Pada awalnya belum ada petani ikan yang membudidayakan ikan,

masyarakat sekitar hanya berprofesi sebagai nelayan dan menjadikannya tempat

memancing. Pada awal tahun 90an diadakan penelitian yang dilakukan oleh

Badan Penelitian tentang perikanan dan air dari Jakarta yang dari hasil penelitian

yang dilakukan ternyata model pembudidayaan ikan air tawar yang cocok untuk

wilayah Waduk Gajah Mungkur adalah model Jaka Apung yaitu kepanjangan dari

jala dan karamba terapung sebagai lahan untuk budidaya ikan. Segala jenis ikan

air tawar bisa dibudidayakan tetapi yang paling menguntungkan dan khusus dari

karamba di Waduk Gajah Mungkur adalah ikan nila merah. Setelah adanya

penelitian dari Badan Penelitian Jakarta banyak pihak yang juga menjadikan

Karamba di Waduk Gajah Mungkur sebagai obyek penelitian contohnya dari

UNS, universitas di Jogjakarta dan bahkan lembaga atau instansi dari Semarang.

Sejak dilakukan penelitian di Waduk Gajah Mungkur, Dinas Perikanan dan

Kelauatan mulai memberikan pembinaan dan penyuluhan tentang Jaka Apung dan

pembuatannya kepada masyarakat. Dari pemberdayaan yang dilakukan oleh Dinas

Perikanan mulai banyak penduduk sekitar yang beralih profesi menjadi petani

ikan. Pada tahun 1999 Dinas Pariwisata Wonogiri kemudian menjadikan Karamba

tersebut sebagai obyek wisata di kawasan Waduk Gajah Mungkur dan menjadi

Agrowisata Karamba yang selain memanfaatkan keindahan alam yang ada juga

menjadikan pembudidayaan ikan sebagai daya tarik wisata. Selain penduduk lokal

(51)

commit to user

ikut membudidayakan ikan di wilayah tersebut yaitu PT.Aqua Farm. Jadi dalam

pengelolaannya karamba adalah milik dari beberapa pihak yaitu :

a. Instansi pemerintah yaitu : Dinas Pariwisata dan Dinas Peternakan,

Perikanan dan Kelautan Wonogiri.

b. Pemilik karamba yaitu : petani ikan dan juga pihak swasta PT.Aqua

Farm.

C. Pengembangan Infrastruktur Pariwisata

1. Pengembangan Infrastruktur Agrowisata Karamba Yang Dilakukan

Pemerintah Kabupaten Wonogiri

Sejak karamba menjadi salah satu obyek wisata di kawasan

Waduk Gajah Mungkur, baik Dinas Pariwisata ataupun Pemkab Kabupaten

Wonogiri mulai memperbaiki dan membangun infrastruktur yang memadai

baik di karamba atau pun disekitar obyek wisata. Baik memperbaiki akses

jalan untuk mempermudah menuju Agrowisata Karamba dan membangun

jalan di lokasi wisata yang cukup memadai supaya memberikan nilai

tambah bagi wisatawan yang berkunjung. Pemkab melalui Dinas Pariwisata

juga menyediakan fasilitas lain yang dibutuhkan dan mudah didapat oleh

wisatawan, disekitar obyek wisata tersebut pengunjung juga mudah untuk

mendapatkan fasilitas akomodasi, mulai hotel melati yang ada pinggir jalan

menuju lokasi wisata, tempat makan yang banyak dan mudah dijumpai di

sepanjang jalan dan penjual ikan baik mentah ataupun matang yang

bermacam – macam menyediakan jenis ikan dengan harga murah yang juga

bisa menjadi buah tangan. Penambahan atau pembangunan fasilitas di

(52)

commit to user

penambahan fasilitas lain yang lebih mendukung dan memadai lagi oleh

Dinas Pariwisata dikarenakan keterbatasan dana dan Dinas Pariwisata

hanya mempunyai sedikit peran dalam pengelolaan Agrowisata tersebut.

Meskipun masih terdapat keterbatasan akan fasilitas namun keindahan alam

hamparan air yang sangat luas memberikan keindahan dan kenyamanan

tersendiri bagi para pengunjungnya. Fasilitas yang ada di Agrowisata

Karamba sekarang sudah jauh lebih baik daripada beberapa tahun yang lalu

mesikipun masih banyak kekurangan dan penanganan perbaikan yang

dilakukan tetapi Dinas Pariwisata berupaya untuk memberikan yang terbaik

bagi wisatawan.

Harga karcis masuk atau retribusi di Agrowisata Karamba sebesar Rp.

1100,00 setiap hari. Setiap hari Agrowisata karamba ini juga membuka

tempat pemancingan umum yang dikenai retribusi Rp. 750 / orang.

Di Agrowisata Karamba hanya terdapat satu kantor yang dipakai oleh

Dinas Perikanan dan Kelautan sedangkan Dinas Pariwisata belum

mempunyai kantor tersendiri dikarenakan obyek Agrowisata Karamba

merupakan obyek di kawasan Waduk Gajah Mungkur. Di wilayah perairan

setiap tahunnya pihak swasta yaitu PT.Aqua Farm dan juga petani karamba

membayar sewa atas lahan yang ditempati kepada Dinas Perikanan sebesar

Rp. 360 / m3 / tahun sesuai dengan PERDA Kabupaten Wonogiri N0.23

tahun 2003. Sedangkan Dinas Pariwisata menjadi pengelola di wilayah

darat, seperti retribusi, pengadaan kegiatan wisata dsb. Keterbatasan peran

yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata menjadi kendala mendasar bagi Dinas

(53)

commit to user

Agrowisata Karamba dan untuk rencana kedepannya Dinas Pariwisata

belum ada rencana untuk menambahi ataupun membangun fasilitas di

Agrowisata Karamba. Pengembangan yang dilakukan oleh Dinas

Pariwisata memang dilakukan secara bertahap mulai dari menjadikannya

karamba menjadi agrowisata yang ada di Kabupaten Wonogiri hingga

pengadaan fasilitas/infrastruktur pariwisata untuk lebih menambah

kenyamanan wisatawan yang berkunjung.

2. Pengembangan Infrastruktur Agrowisata Karamba Yang Dilakukan

Oleh Masyarakat Setempat

Apabila Pemkab melalui Dinas Pariwisata melakukan

pengembangan dalam kaitannya fasilitas yang bisa dipakai untuk umum.

Fasilitas yang bisa mendukung terlaksanakannya wisata dengan baik tetapi

tidak begitu dengan masyarakat setempat, khususnya petani ikan dan warga

yang mempunyai usaha di Agrowisata Karamba. Apabila dulu petani ikan

hanya mempunyai karamba untuk pembudidayaan dan setelah itu hasilnya

dijual dan seperti itu seterusnya, sekarang petani ikan mulai

mengembangkannya dengan menambah fasilitas di karambanya, meskipun

hanya beberapa petani ikan. Di karambanya sekarang terdapat rumah

makan apung yang bisa dijadikan pengunjung untuk beristirahat walaupun

hanya di buka kalau hari libur saja. Ada beberapa petani ikan dan warga

yang mempunyai perahu motor yang juga disewakan bagi wisatawan yang

ingin berkeliling karamba. Jadi dengan adanya inisiatif dari masyarakat

tersebut secara tidak langsung telah memberikan hal menarik lain yang bisa

(54)

commit to user

tetapi telah membantu pemerintah untuk menambah fasilitas yang ada di

obyek wisata. Bagi pihak swasta yaitu PT. Aqua Farm tidak ada upaya yang

dilakukan dikarenakan pihak swasta tersebut menyewa lahan di karamba

hanya untuk pembudidayaan ikan untuk perusahaannya sendiri itu

menjadikan batasan antara Pemerintah, masyarakat serta pihak swasta.

Terdapat juga larangan dari pihak swasta seperti tidak diperbolehkannya

menangkap ikan diwilayah pembudiyaan ikan milik PT. Aqua Farm. Kerja

sama yang dilakukan dengan pemerintah hanya sebatas penyewaan lahan

menjadikan pihak swasta tidak terkait dengan pengembangan wisata di

karamba. Pembangunan fasilitas yang dilakukan oleh masyarakat

khususnya petani ikan untuk menarik wisatawan supaya berkunjung di

Agrowisata Karamba merupakan inisiatif yang positif agar pengunjung

yang berkunjung merasa terkesan dan mempunyai keinginan untuk

Gambar

Tabel : Analisa Potensi Wisata Budaya dan Kuliner di Pasar Gede
Tabel 1.1  Analisa SWOT Objek Agrowisata Karamba
Tabel 1. 2  Jumlah Kunjungan Wisatawan Di Beberapa Objek Wisata

Referensi

Dokumen terkait

Persamaan penelitian ini dengan Marzuki yaitu sama-sama menggunakan metode Kualitatif dan meneliti makna pesan, dan perbedaannya adalah meneliti tentang makna

belajar VARK, sistem menyediakan materi yang relevan sesuai dengan gaya..

Analisis titik A pada Gambar 3.6 adalah analisis yang dilakukan terhadap perpindahan jarak roll kanan setelah memperoleh beban.. Perpindahan yang terjadi akan di plot

Laptop Si Unyil, mereka tidak hanya memperoleh informasi yang bisa

Sejauh pengamatannya/ jalak uren paling banyak bertelor// Sekali keluar minimal 3 telor// Sedangkan cucak rowo biasanya hanya bertelor 2/ setahunnya 10 kali// Pemirsa/ sebuah

Temuan penelitian menunjukkan bahwa tidak semua teknik penerjemahan tersebut, khususnya teknik penerjemahan yang berorientasi pada BT, diterapkan terjemah DEPAG dan

[r]

59 Aplikasi Statistik Komponen Utama Logam Berat Pada Kolam Pengendapan Tambang Nikel Laterit Konawe Utara Sulawesi Tenggara, Adi Tonggiroh*) Muhardi