• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Pariwisata Berbasis Keunikan Budaya dan Lingkungan di Obyek Wisata Bukit Cinta Kabupaten Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Pariwisata Berbasis Keunikan Budaya dan Lingkungan di Obyek Wisata Bukit Cinta Kabupaten Semarang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 531

PENGEM BANGAN PARIW ISATA BERBASIS KEUNIKAN BUDAYA DAN LINGKUNGAN DI OBYEK W ISATA BUKIT CINTA KABUPATEN SEM ARANG

Sri Subanti1, Arif Rahman Hakim2, M ulyanto3. Nughthoh Arfaw i4

1.Fakultas M atematika dan Ilmu Pengetahuan Alam & PUSPARI Universitas Sebelas M aret, sri_subanti@yahoo.ac.id

2.Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, arif_rhakeem@yahoo.co.id 3.Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sebelas M aret

4.Fakultas M atematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas M aret

ABSTRAK

St udi ini bert ujuan unt uk mengukur nilai ekonom i sert a menget ahui det erminan jum lah kunjungan dan kesediaan m em bayar di obyek w isat a Bukit Cint a dan diharapkan dapat m enget ahui nilai m anfaat ekonom i t erkait pengem bangan pariw isat a berkelanjut an berbasis keunikan budaya dan lingkungan. Karena salah sat u bent uk keunggulan dari obyek w isat a ini biasanya m em iliki kekayaan alam sepert i keanekaragam an hayat i, m anfaat langsung, m aupun t idak langsung yang t erkait dengan fungsi ekologis yang pent ing. St udi ini juga diharapkan dapat m enjadi panduan pengem bangan obyek w isat a t ersebut diat as.

St udi ini m enggunakan dat a prim er dan dat a sekunder. Dat a prim er diperoleh dari survei lapangan kepada pelaku wisat a yang sedang berkunjung pada di obyek w isat a Bukit Cint a. M et ode analisis yang digunakan berupa met ode analisa dat a sekunder dan dat a prim er dengan pendekat an ekonom et rika. Fakt or yang m em pengaruhi probabilit as individu unt uk bersedia m em bayar sejumlah nom inal t ert ent u bagi pengelolaan obyek wisat a berw aw asan lingkungan akan dit ent ukan m elalui regresi logit , sedangkan fakt or yang m em pengaruhi jum lah kunjungan individu dit ent ukan dengan regresi OLS. Kem udian, fakt or yang m em pengaruhi preferensi responden dalam m em ilih perubahan kondisi pada obyek w isat a Bukit Cint a dengan t eknik condit ional logit .

(2)

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 532

1. Pendahuluan

Salah sat u kegiat an ekonom i yang sam pai saat ini perlu t erus dit ingkat kan di Kabupat en Sem arang adalah sekt or pariwisat a, karena pariwisat a m erupakan sekt or yang sangat kom pleks dan bersifat m ut idim ensi , baik fisik, sosial budaya, ekonom i dan polit ik. Kegiat an kepariwisat aan t idak hanya m encakup w isat aw an m ancanegara (wism an) dan w isat aw an nusant ara (w isnus), t et api juga beberapa kegiat an yang m em berikan pelayanan kepada para wisat aw an misalnya hot el, usaha perjalanan wisat a, pram uw isat a, rum ah m akan dan sebagainya. Keberhasilan dalam bidang kepariwisat aan dicerm inkan dengan m eningkat nya arus kunjungan w isat aw an. Salah sat u jasa akom odasi yang paling m enunjang adalah hot el dan jum lah hot el di Kabupat en Sem arang sam pai dengan t ahun 2012 sebanyak 192 buah yang t ersebar di Kecam at an Get asan, Tunt ang, Am baraw a, Baw en, Bergas, dan Ungaran [2]..

Pengem bangan obyek w isat a Kabupat en Sem arang perlu m em perhat ikan preferensi pengunjung agar perubahan kondisi at au kualit as pariw isat a dapat m em berikan m anfaat ganda baik bagi pelaku pariwisat a (pengunjung) dan pengelola pariw isat a (pemerint ah daerah). Selain it u, dengan m em perhat ikan adanya biaya lingkungan, t erm asuk juga adanya nilai at au harga penggunaan sum berdaya alam ant ar w akt u at au ant ar generasi, diharapkan generasi m endat ang dapat t urut m enikm at i keindahan sert a m anfaat alam yang dirasakan oleh generasi sekarang. Biaya at au harga pengorbanan dim asa depan akan m erefleksikan nilai-nilai dari hilangnya m anfaat akibat degradasi sum berdaya alam yang ada sekarang.

Oleh karena itu, pelestarian lingkungan dan tanggung jawab sosial sangat

diperlukan sebagai bentuk kepedulian yang dapat memberikan manfaat ekonomi tidak

hanya penduduk lokal melainkan pengunjung di obyek wisata Kabupaten Semarang.

Studi ini berupaya mengetahui manfaat ekonomi dari kebijakan pengelolaan

pariwisata berkelanjutan. Selain itu, studi ini dapat mengetahui apresiasi penikmat

wisataterhadap determinan kunjungandan kesediaan membayar sehingga menjadi

(3)

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 533

budaya dan lingkungan di obyek wisata Kabupaten Semarang untuk mendukung

pertumbuhan ekonomi [4].

2. M etodologi

2.1.Pengukuran Manfaat Ekonomi

Pengukuran m anfaat ekonom i m erupakan bent uk ukuran klasik dari perubahan t ingkat kesejaht eraan. Pengukuran m anfaat ekonomi dalam st udi ini dengan menghit ung

consumer’s surplus (CS) yang m erupakan akum ulasi benefit yang dit erim a konsum en sebagai selisih ant ara kesediaan bayar konsum en (willingness t o pay, WTP) dengan t ingkat harga t ransaksi [10].

M et ode penghit ungan Consumer’s Surplus (CS) berupa selisih ant ara ant ara

w illingness t o pay (kem am puan unt uk m em bayar) dari konsum en t erhadap t ingkat harga yang dibayarkan unt uk set iap unit yang dim int a. Bila Xm adalah fungsi perm int aan

marshallian, m aka perubahan CS akibat perubahan harga barang X dari ke dapat dinyat akan sebagai berikut : [5]

(2.1)

(4)

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 534

2.2. Penghitungan M anfaat Ekonomi

Penghit ungan m anfaat ekonom i dilakukan dengan mem bandingkan besarnya biaya dan im plem ent asi kebijakan pengem bangan pariw isat a berkelanjut an. Nilai m anfaat dapat dihit ung dengan nilai present value unt uk m asa m anfaat dari kebijakan.

(2.2)

dengan CS adalah consum er surplus dan j m erupakan pilihan skenario [7].

3.Hasil dan Pembahasan

Bagian ini akan m enjelaskan dan m enguraikan analisis t erhadap est im asi yang diperoleh dari survei. Penjelasan t erhadap analisis penelit ian dalam bab ini m eliput i em pat hal, yait u est im asi & analisis m et ode biaya perjalanan, est im asi & analisis m et ode valuasi kont ingensi, nilai kesediaan mem bayar, dan nilai m anfaat obyek w isat a alam di Kaw asan & Sub Kaw asan Raw apening. [8], [9]

3.1.Estimasi dan Analisis M etode Biaya Perjalanan

(5)

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 535

3.2.Estimasi dan Analisis M etode Valuasi Kontingensi

Est im asi dengan m et ode valuasi kont ingensi bert ujuan m elihat fakt or-fakt or apa saja yang berpengaruh t erhadap kesediaan m em bayar kenaikan harga t iket dalam skenario hipot esa pasar padaobyek w isat aBukit Cint a.. Dalam m odel ini, kesedian m em bayar (prob) dipengaruhi oleh nom inal penaw aran (bid), penghasilan, usia, jenis kelamin (jenkel), pendidikan yang dit am at kan (pendidikan), dan alokasi anggaran berwisat a dalam sebulan (dumpeng.w isat a).

3.3.Estimasi dan Analisis M etode M odel Pilihan

Est im asi dengan pendekat an m odel pilihan m elalui t eknik conditional logit bert ujuan m elihat at ribut apa saja yang berpengaruh t erhadap pilihan responden.

Variabel ASC menunjukkan rata-rata utilitas individu pada saat variabel lain

tidak berubah. Nilai ASC yang bertanda positif pada obyek wisata Bukit Cinta

menunjukkan kemungkinan responden akan memilih skenario baru (skenario

membaik) lebih tinggi dibandingkan skenario

status quo

(skenario tidak ada

perubahan).

Variabel biaya perjalanan bernilai negatif di Bukit Cinta. Nilai negatif

menunjukkan kemungkinan skenario perubahan yang dipilih responden akan

menurun sejalan meningkatnya biaya perjalanan yang ditanggung oleh responden.

Biaya perjalanan berupa harga tiket masuk, konsumsi selama berada di tempat wisata,

souvenir, buah tangan, transportasi selama ditempat wisata, dan biaya lain-lain

(termasuk kamar kecil dan parkir).

Variabel lingkungan alami bertanda positif di obyek wisata Bukit Cinta. Nilai

ini menunjukkan kemungkinan skenario perubahan yang dipilih responden akan

meningkat seiring dengan perbaikan dan peningkatan lingkungan alami yang terdapat

di seluruh obyek wisata. Responden terlihat semakin sadar akan pentingnya

(6)

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 536

Variabel pementasan budaya jawa bernilai positif di obyek wisata Bukit Cinta.

Nilai ini menunjukkan kemungkinan skenario perubahan yang dipilih responden akan

meningkat seiring dengan maraknya pementasan budaya jawa.

Variabel pasar t radisional bernilai negatif di seluruh obyek w isat a. Nilai ini m enunjukkan kem ungkinan skenario perubahan yang dipilih responden akan menurun seiring bert am bahnya pasar t radisional at au t em pat souvenir. Berdasarkan t em uan ini, responden t idak t erlalu m em perhat ikan souvenir m aupun buah t angan yang nant i bisa dibaw a pulang ke rum ah. Pengunjung lebih menikm at i obyek wisat a yang mem iliki lingkungan alam yang asri, dapat berint eraksi dengan m asyarakat lokal m elalui pem ent asan budaya jaw a, t erjangkau dengan pendapat an responden, dan perbaikan fasilit as rekreasi.

4. Kesimpulan

(7)

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 537

DaftarPustaka

[1]. Adjaye, John Asafu dan Tapsuwan, S., 2008, A Contingent Valuation Study of Scuba

Diving Benefits : Case Study in Mu Ko Similan Marine National Park, Thailand,

Tourism Management

29: 1122 – 1130.

[2]. Badan Perencanaan Pem bangunan Daerah Kabupat en Sem arang, 2008, Pot ensi Invest asi

di Kawasan Rawapening, Paparan disam paikan pada Agust us 2008.

[3]. Bowker, J M dan John R Stoll, 1988, Use Dichotomous Choice Non Market Methods to

Value the Whooping Crane Resource ,

American Journal of Agricultural Economics

70:

372 – 381.

[4]. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan , 2001,

Profil Investasi Usaha Bidang Pariwisata di

Kawasan Rawapening

. Pemerintah Propinsi Jawa Tengah.

[5]. Hakim, A.R., 2010,

Analisis Obyek Wisata Alam Kawasan Rawapening di Kabupaten

Semarang: Pengukuran Nilai Ekonomi, Determinan Jumlah Kunjungan & Kesediaan

Membayar

, Tesis, Universitas Indonesia (tidak dipublikasikan)

[6]. Hakim, A.R., Subanti, S. & Tambunan, M., 2011, Economic Valuation of Nature Based

Tourism Object in Rawapening, Indonesia : An Application of Travel Cost and

Contingent Valuation Method.

Journal of Sustainable Development

, Vol 4 No 2

[7]. Lee, Chong-Ki dan James W Mjelde, Valuation of Ecotourism Resources Using a

Contingent Valuation Method : The Case of the Korean DMZ ,

Ecological Economics

63 ( 2007 ) : 511 – 520.

[8]. Subanti, S., 2010,

Analisis Permintaan Pariwisata Di Kabupaten Semarang (Studi

Empiris Di Obyek Wisata Alam Dan Sejarah)

, Disertasi, Universitas Diponegoro (tidak

dipublikasikan)

[9]. Subanti, S., Sugiarti, R., dan Widiyastuti, E., 2012,

Pengukuran Nilai Ekonomi Obyek

Wisata Kawasan Rawapening kabupaten Semarang Dengan Pendekatan Model Utilitas

Random

, Laporan Penelitian Hibah Bersaing DIPA BLUE, Universitas Sebelas Maret

[10]. Tambunan, M., 2002, The Economic of Natural Resources and Enviroment : Theory

and Policy. Bahan Ajar Kuliah Ekonomi SDA dan Lingkungan PPIE Fakultas Ekonomi

Referensi

Dokumen terkait

Sasaran dibuatnya Buku Pedoman Pelaksanaan Pengurangan Dampak Buruk Napza adalah institusi kesehatan, institusi pemerintah maupun non pemerintah yang terkait dengan

Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository

We introduce a simple tree growth process that gives rise to a new two-parameter family of discrete fragmentation trees that extends Ford’s alpha model to multifurcating trees

200 Juta Kegiatan Sumber Daya Air Dan Pemukiman Dilingkungan Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten, yang menghasilkan daftar pendek pihak penyedia jasa.. Kawasan

[r]

1.3.1 How does sense of guilt change Creasy as a character?... Objective of

More selective mapping of Global Health Initiative (GHI) and specifically PEPFAR-funded HIV/AIDS activities should also be completed in order to ensure that activities are

Hasil penelitian menunjukkan: (1) uji kompetensi guru prajabatan Model – 3 dinyatakan layak oleh 73% responden; (2) sasaran pendidikan profesi guru dari lulusan