• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Pengetahuan Ibu WUS Tentang Dampak Kegemukan Terhadap Infertile di klinik Halim Infertilities Center Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Gambaran Pengetahuan Ibu WUS Tentang Dampak Kegemukan Terhadap Infertile di klinik Halim Infertilities Center Tahun 2013"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DAMPAK KEGEMUKAN TERHADAP INFERTILE DI KLINIK HALIM INFERTILITIES

CENTER MEDAN TAHUN 2013

NAMA LIANA

NIM 125102148

KARYA TULIS ILMIAH

(2)
(3)
(4)

Gambaran Pengetahuan ibu Tentang dampak Kegemukan Terhadap Infertile di klinik Halim Infertilities Center tahun 2013

Abstrak Liana

Latar belakang : Obesitas telah menjadi pendemik global di seluruh dunia dan dinyatakan oleh World Health Organization ( WHO) sebagai masalah kesehatan kronis terbesar pada orang dewasa ( WHO, 2003 ). Hasil survey nasional tahun 1996/1997 di ibukota seluruh provinsi di Indonesia 8,1% laki-laki tergolong memiliki berat badan lebih dari 6,8% obesitas, sedangkan 10,5% perempuan tergolong berat badan lebih dari 13,5% obesitas.

Tujuan penelitian : Untuk mengetahui bagaiman gambaran pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan terhadap infertile.

Metodologi : Penelitian ini bersifat deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang datang pada saat penelitian. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 63 orang. Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Penelitian ini dilakukan di klinik Halim infertilities center. Penelitian mulai dilakukan dari bulan Januari sampai dengan bulan maret.

Hasil : Hasil penelitian di dapat bahwasanya pengetahuan ibu berdasarkan umur, mayoritas cukup pada usia 25-35 sebanyak 29 0rang ( 46,23 %). Orang berdasarkan pendidikan, mayoritas cukup pada PT ( perguruan tinggi) sebanyak 18 orang( 28,57). Berdasarkan pekerjaan mayorita cukup pada PNS sebanyak 25 orang (33,33%). Mayoritas ibu berpengetahuan Cukup yaitu sebanyak 37 orang (58,73 %).

Kesimpulan dan saran : Dari hasil penelitian ini didapat simpulkan bahwa pengetahuan ibu berada pada pengetahuan cukup. Disarankan bagi ibu agar lebih proaktif mencari informasi dari tentang-tenaga kesehatan khususnya tentang dampak kegemukan terhadap infertile di klinik halim infertilities center.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa di mana atas rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan Proposal ini. Penelitianan proposal dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Adapun judul dari karya tulis ilmiah ini adalah “ Gambaran Pengetahuan Ibu wus ( wanita usia subur ) Tentang Kegemukan Terhadap Infertile di Klinik Halim Infertilities Center ”.

Dalam penyelesaian proposal ini peneliti banyak mendapat bimbingan, pengarahan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, karena itu dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Ketua Pelaksana Program Studi D-IV Bidan pendidik.

3. Diah Lestari Nasution SST, M.Ked selaku penguji 1 yang telah memberikan masukan dalam penulisan karya tulis ini.

4. Hj. Idau Ginting MKes selaku penguji 2 yang telah memberikan masukan dalam penulisan karya tulis ini.

5. Hj. Juliani, SST, M.Kes, selaku dosen pembimbing yang telah membimbing peneliti dengan penuh kesabaran dan meluangkan waktunya sehingga terselesaikannya proposal ini.

(6)

7. Seluruh dosen dan staff pengajar yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan peneliti mengikuti perkuliahan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

8. Terkhusus ayahanda J. Tampubolon dan Alm. Ibunda yang tersayang yang telah banyak memberikan dukungan moril maupun material kepada peneliti serta yang telah banyak memberikan doa, semangat dan dukungan kepada peneliti.

9. Seluruh rekan mahasiswi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara angkatan Ke-X tanpa terkecuali serta sahabat sependidikan yang banyak membantu dalam penyelesaian proposal ini.

Peneliti hanya dapat berdoa semoga Tuhan Yang Maha Esa mencurahkan berkat dan rahmat-Nya kepada saudara/I sekalian. Peneliti juga menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna serta masih banyak kekurangan, untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan proposal ini. Mudah-mudahan proposal ini dapat berguna bagi peneliti dan pembaca serta Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita semua.

Hormat Saya,

(7)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBARAN PERSETUJUAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. perumusan masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Pengetahuan ……….……… ... 7

1.defenisi pengetahuan ………... ... 7

2.tingkat pengetahuan………... ... 7

3.faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan….. ... 9

5.cara memperoleh pengetahuan………. ... 12

B. Ibu / wanita……… ... 13

C. Pengertian kegemukan………… ... 14

D. Pengaruh obesitas terhadap infertil ... 16

E. Dampak obesitas ... 18

(8)

BAB III. KERANGKA KONSEP PENELITIAN ... 31

A. Kerangka Konsep ... 31

B. Defenisi Operasional ... 32

BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN ... 33

A. Desain Penelitian ... 33

B. Populasi dan Sampel ... 33

C. Tempat penelitian ... 34

D. Waktu penelitian ... 34

E. Etika penelitian ... 34

F. Alat Pengumpulan Data ... 35

G. Prosedur pengumpulan data ... 36

H. Validitas dan reliabilitas ... 36

I. Analisis data... ... 37

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Hasil Penelitian ... 38

B. Pembahasan ... 39

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 40

A. Kesimpulan ... 40

(9)

DAFTAR TABEL

halaman Tabel 5.1 berdasarkan distribusi karakteristik ibu tentang dampak

kegemukan terhadap infertile di klinik halim infertilities

center tahun 2013 ... 33 Tabel 5.2 berdasarkan distribusi responden berdasarkan pernyataan

pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan terhadap

infertile di klinik halim infertilities center tahun 2013 ... 35 Tabel 5.3 berdasarkan distribusi pengetahuan responden

berdasarkan umur tentang dampak kegemukan terhadap

infertile di klinik halim infertilities center tahun 2013 ... 36 Tabel 5.4 berdasarkan distribusi pengetahuan responden

berdasarkan pekerjaan tentang dampak kegemukan terhadap infertile di klinik halim infertilities center tahun

2013 ... 37 Tabel 5.5 berdasarkan distribusi pengetahuan responden

berdasarkan pendidikan tentang dampak kegemukan terhadap infertile di klinik halim infertilities center tahun

2013 ... 38 Tabel 5.6 berdasarkan distribusi pengetahuan ibu tentang dampak

kegemukan terhadap infertile di klinik halim infertilities

(10)

DAFTAR SKEMA

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Konsultasi

Lampiran 2 : Surat Pernyataan Editor Bahasa indonesia

Lampiran 3 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Lampiran 4 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 5 : Lembar Pernyataan Content Validity Lampiran 6 : Master Tabel

Lampiran 7 : Surat Izin Penelitian Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Lampiran 8 : Surat balasan izin Penelitian halim infertilities center Medan

(12)

Gambaran Pengetahuan ibu Tentang dampak Kegemukan Terhadap Infertile di klinik Halim Infertilities Center tahun 2013

Abstrak Liana

Latar belakang : Obesitas telah menjadi pendemik global di seluruh dunia dan dinyatakan oleh World Health Organization ( WHO) sebagai masalah kesehatan kronis terbesar pada orang dewasa ( WHO, 2003 ). Hasil survey nasional tahun 1996/1997 di ibukota seluruh provinsi di Indonesia 8,1% laki-laki tergolong memiliki berat badan lebih dari 6,8% obesitas, sedangkan 10,5% perempuan tergolong berat badan lebih dari 13,5% obesitas.

Tujuan penelitian : Untuk mengetahui bagaiman gambaran pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan terhadap infertile.

Metodologi : Penelitian ini bersifat deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang datang pada saat penelitian. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 63 orang. Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Penelitian ini dilakukan di klinik Halim infertilities center. Penelitian mulai dilakukan dari bulan Januari sampai dengan bulan maret.

Hasil : Hasil penelitian di dapat bahwasanya pengetahuan ibu berdasarkan umur, mayoritas cukup pada usia 25-35 sebanyak 29 0rang ( 46,23 %). Orang berdasarkan pendidikan, mayoritas cukup pada PT ( perguruan tinggi) sebanyak 18 orang( 28,57). Berdasarkan pekerjaan mayorita cukup pada PNS sebanyak 25 orang (33,33%). Mayoritas ibu berpengetahuan Cukup yaitu sebanyak 37 orang (58,73 %).

Kesimpulan dan saran : Dari hasil penelitian ini didapat simpulkan bahwa pengetahuan ibu berada pada pengetahuan cukup. Disarankan bagi ibu agar lebih proaktif mencari informasi dari tentang-tenaga kesehatan khususnya tentang dampak kegemukan terhadap infertile di klinik halim infertilities center.

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Obesitas bukanlah masalah baru bagi dunia kesehatan dan ternyata obesitas memiliki dampak yang cukup mengkhawatirkan pada pasangan usia subur. Pasalnya, kelebihan berat badan dapat mempengaruhi kesuburan pada pria dan wanita secara individual (Lei, 2009).

Obesitas merupakan suatu kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak, untuk wanita dan pria masing-masing melebihi 20% dan 25% dari berat tubuh dan dapat membahayakan tubuh. Obesitas dapat menyebabkan banyak permasalahan terutama tentang kesuburan atau infertile.

Seperti yang dikatakan oleh dr. indra gusti mansyur, DHES,Sp.And dari Jakarta, obesitas dapat menyebabkan hambatan karena pengaruh fisik dalam kontak seksual. Perempuan obesitas biasanya mengalami haid tidak teratur secara kronis, hal ini mempengaruhi kesuburan disamping itu juga faktor hormonal juga ikut mempengaruhi.

(14)

tahun 2230 di perkirakan 100% penduduk Amerika Serikat akan menjadi obese ( PT. Roche Indonesia, 2007).

Organisasi kesehatan Dunia (WHO) telah mendeklarasikan, obesitas sebagai epidemic global. Prevalensinya meningkat tidak saja di Negara-negara maju, tetapi juga di Negara-Negara-negara berkembang, termasuk Indonesia (Nurhandoko, 2005).

Obesitas telah menjadi pendemik global di seluruh dunia dan dinyatakan oleh World Health Organization ( WHO) sebagai masalah kesehatan kronis terbesar pada orang dewasa ( WHO, 2003 ). Hasil survey nasional tahun 1996/1997 di ibukota seluruh provinsi di Indonesia 8,1% laki-laki tergolong memiliki berat badan lebih dari 6,8% obesitas, sedangkan 10,5% perempuan tergolong berat badan lebih dari 13,5% obesitas ( wiramiharza, 2004 ).

Jumlah penderita obesitas di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Sensus tahun 1989, prevalensi obesitas di Indonesia adalah 1,1 persen dan 0,7 persen, masing-masing untuk kota dan desa. Angka tersebut meningkat hampir lima kali menjadi 5,3 persen dan 4,3 persen pada tahun 1999.

(15)

Sebagai data pembanding, menurut Dit. BGM Depkes pada tahun 2007, memperkirakan bahwa dari 210 juta penduduk Indonesia tahun 2000, jumlah penduduk yang overweight diperkirakan mencapai 76,7 juta (17,5%) dan pasien obesitas berjumlah lebih dari 9,8 juta (4,7%).

Para periset menelusuri hamper 48.000 pasangan di Denmark dari tahun 1996 sampai 2002, termasuk diantaranya 7.600 pasangan yang memiliki kelebihan berat badan atau obes, baik pria maupun wanitanya. Periset mengukur berapa lama waktu yang di perlukan bagi pasangan-pasangan ini untuk menanti terjadinya pembuahan setelah mereka melakukan hubungan seks tanpa kontrasepsi.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada pasangan yang keduanya obes, mereka rata-rata harus menunggu terjadinya pembuahan hingga satu tahun lebih. Kemungkinan ini tiga kali lipat lebih lama ketimbang pembuahan pada pasangan dengan berat badan normal (Lei, 2007).

Lebih jauh mengenai obesitas adalah tentang insulin resistance, yang dikatakan pakar fertilitas dari fakultas Kedokteran universitas Indonesia (FKUI), Dr Yanto Kadarusman, dapat menghambat perkembangan sperma (Dian, 2007). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak hanya pria yang obes yang mengalami gangguan kesuburan, wanita yang obes juga dapat mengalami gangguan, yaitu gangguan ovulasi, pembuahan, dan pertumbuhan awal janin (Lei, 2007).

(16)

mengandung racun yang berbahaya bagi embrio. Perempuan yang perokok berat cenderung sulit hamil, mengalami kehamilan ektopik (hamil di lluar kandungan) atau keguguran (Ambara, 2009).

Dari survey awal yang dilakukan peneliti di klinik Halim Infertilities Center Medan, dijumpai dari bulan januari sampai bulan maret berjumlah 169 pasien yang mengetahui tentang kegemukan terhadap infertile.

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: gambaran pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan terhadap infertil di klinik Halim Infertilities Center Medan.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah tentang “ bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan terhadap infertile, di Klinik Halim Infertilities Center Medan tahun 2013“.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan terhadap infertile di Klinik Halim Infertilities Center Medan tahun 2013.

2. Tujuan khusus

(17)

b. Untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan terhadap infertile berdasarkan usia.

c. Untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan terhadap infertile berdasarkan pekerjaan.

3. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti.

Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi acuan bagi saya sewaktu bekerja dan dapat memberikan informasi tentang dampak kegemukan terhadap infertile.

2. Bagi Institusi Pendidikan.

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan informasi dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya tentang gambaran pengetahuan tentang dampak kegemukan terhadap infertile.

3. Bagi tempat penelitian.

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan sehingga dapat memberikan penyuluhan tentang dampak kegemukan terhadap infertile.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya.

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan 1. Defenisi

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, penciuman, pendengaran, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga ( Notoatmodjo , 2007 ).

2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :

a. Tahu

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.

b. Memahami ( comprehension )

(19)

c. Aplikasi ( application )

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

d. Analisis ( analysis )

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi,dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis ( synthesis )

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

f. Evaluasi ( evaluation )

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria - kriteria yang telah ada ( Notoatmodjo, 2010 ).

3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengetahuan a. pendidikan

(20)

diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pengetahuan, terutama di bidang kesehatan, khususnya tentang menopause. Sehingga akan lebih tenang menghadapi masa menopause karena sudah mengetahui atau mempelajari sebelumnya.

b. pekerjaan

Wanita yang bekerja umumnya lebih siap menghadapi masa premenopause daripada yang tidak bekerja. Mungkin hal ini disebabkan mereka yang bekerja terbiasa menghadapi stress. Dengan demikian masa premenopause bagi mereka sama saja menghadapi stress yang memang sering mereka atasi dalam masalah-masalah pekerjaan.

c. Umur

Makin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangannya mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun, namun ada juga yang mengatakan bahwa daya ingat seseorang salah satu dipengaruhi oleh umur. Akan tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang.

d. Sumber informasi

(21)

mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media, misalnya TV, radio, atau surat kabar, maka hal itu akan dapat meningkatkan pengatahuan seseorang.

e. Lingkungan

Lingkungan memberikan pengaruh pertama bagi seseorang, dimana seseorang akan memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh pada cara berfikir seseorang. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang ( Notoatmodjo, 2007 )

4. Proses Terbentuknya Pengetahuan Melalui Proses Pengindraan a. pengamatan

pengamatan adalah pengenalan objek dengan cara melihat, mendengar, meraba, mencium dan mengecap. Sedangkan melihat, mendengar, meraba dan mengecap itu sendiri disebut modalitas pengamatan.

1. Penglihatan

Penglihatan adalah pengenalan objek melalui mata ( melihat) berdasarkan objek penglihatan digolongkan 3 golongan, yaitu melihat bentuk, melihat kedalam, melihat warna inilah efektif warna dan nilai lambing warna.

2 . Pendengaran

(22)

3. Modalitas Pengamatan Yang Lain

dalam proses belajar mengajar yang banyak berperan dari kelima modalitas pengamatan tersebut, modalitas pendengaran dan penglihatan, sedangkan untuk penciuman, percobaan, dan pengecapan kurang banyak berperan dalam proses belajar mengajar. b. Perhatian

Perhatian adalah pemusatan energi psikis yang tertuju kepada suatu objek, setelah kita memperlihatkan sesuatu, kita menangkapnya stimulus tertentu lebih menuntut perthatian karena memiliki sifat-sifat yang menarik. c. Tanggapan

setelah melakukan pengamatan (melihat, mendengar, menbaui, dan meraba) maka akan terjadi gambaran yang tertinggi dalam ingatan, gambaran yang tinggal dalam ingatan inilah disebut tanggapan.

d. Fantasi

fantasi adalah kemamapuan membentuk tanggapan-tanggapan yang telah ada.

e. Ingatan

ingatan adalah kemampuan untuk menerima, menyimpan dan memproduksikan kesan.

f. Berfikir

Berfikir adalah aktivitas yang sifatnya ideallistik yang mempergunakan abstraksi-abstraksi (ide).

g. Motif

(23)

5. Cara Memperoleh Pengetahuan

Dari berbagai cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah dapat dikelompokan menjadi 2 cara:

a. Cara Tradisional Untuk Memperoleh Pengetahuan

Cara kuno / tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sebelum ditemukannya metode ilmiah atau pun metode penemuan secara sistematik dan logis. Cara penemuan tradisional antara lain :

1. Cara Coba Salah ( Trial And Error ).

Merupakan cara yang paling tradisonal yang pernah digunakan oleh manusia dalam memperoleh melalui pengetahuan. Disamping itu pengalaman yang diperoleh melalui penggunaan banyak membantu perkembangan berpikir manusia kearah yang telah sempurna cara kekuasaan berdasarkan pengalaman pribadi.

2. Cara Kekuasaan ( Otoriter ).

Sumber mengetahui tersebut diperoleh cara kekuasaan/otoritas kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah maupun ilmu pengetahuan. 3. Bedasarakan Pengalaman Pribadi

Pengalaman adalah guru yang terbaik pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman merupakn suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.

4. Melalui Jalan Pikiran

(24)

memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan pikiran baik melalui induksi maupun deduksi.

5. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sitematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular disebut metologi penelitian (notoadmojo, 2005).

B. Ibu / Wanita

Ibu atau wanita adalah makhluk bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual yang utuh dan unik. Wanita atau ibu adalah penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita yang sehat jasmani dan rohani serta sosial sangat diperlukan. Wanita atau ibu adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Para wanita di masyarakat adalah penggerak dan pelopor peningkatan kesejahteraan keluarga ( purwandari, 2008 ).

C. Kegemukan

(25)

Menengah hal yang sama juga di alami oleh pak Indra yang seorang karyawan swasta dan istrinya, Nyonya Wati yang juga pegawai swasta di Jakarta. Sudah lebih dari 15 tahun mereka menikah, tapi belum juga dikaruniai seorang putra. Kebetulan, keduanya mempunyai porsi tubuh yang luar biasa subur. Jika sang istri hanya kelebihan berat badan sekitar 15 kilogram, maka pak Indra malah punya kelebihan bobot lebih dari 50 kilo (Lei , 2007).

Dahulu, perut buncit dianggap tanda kemakmuran. Anggapan tersebut tidak lagi signifikan karena perut buncit dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan, seperti diabetes tipe 2, jantung, kanker, osteoartritis,hingga kemandulan. Akumulasi kelebihan lemak dalam tubuh disebut sebagai obesitas. Kebanyakan orang sadar bahwa obesitas mengubah penampilan, tetapi tidak menyadari bahwa obesitas juga mengganggu keseimbangan hormon di dalam tubuh. Satu kondisi kesehatan tersebut adalah kemandulan ( lei, 2007 ).

Menurut pakar andrologi dari klinik Sam Marie Jakarta, Dr. Indra Gusti Mansur, ada kemungkinan obesitas yang menyebabkan hambatan dalam kontak seksual. Sehingga mengakibatkan susahnya pasangan yang berbadan subur untuk punya anak. Hal ini dikarenakan pada pria terjadi penumpukan lemak yang berlebihan di daerah pubis, sehingga sering menyebabkan penis seakan-akan tidak menonjol, kelihatan lebih pendek dan kecil, sehingga menghambat penetrasi.

(26)

jumlah sperma yang di hasilkan di bawah normal, bahkan bisa tidak di produksi sama sekali.

Obesitas telah lama dikaitkan dengan masalah ketidaksuburan ( infertilitas ). Kini sebuah penelitian di journal of clinical endocrinology and

metabolism, telah menemukan hubungan antara kedua faktor tersebut.

Perubahan lingkungan di sekitar ovarium sebelum ovulasi, ditemukan sebagai faktor penyebab infertilitas pada perempuan yang obesitas.menurut dr. Rebecca robcer, ” Karakteristik indung telur dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka berkembang dalam ovarium”.

Obesitas telah menjadi pendemik global di seluruh dunia dan dinyatakan oleh World Health Organization ( WHO) sebagai masalah kesehatan kronis terbesar pada orang dewasa ( WHO, 2003 ).

Hasil survey nasional tahun 1996/1997 di ibukota seluruh provinsi di Indonesia 8,1% laki-laki tergolong memiliki berat badan lebih dari 6,8% obesitas, sedangkan 10,5% perempuan tergolong berat badan lebih dari 13,5% obesitas ( wiramiharza, 2004 ).

D. Infertil

Infertilitas adalah kegagalan dari pasangan suami-istri untuk mengalami kehamilan setelah melakukan hubungan seksual, tanpa kontrasepsi, selama satu tahun (Sarwono, 2010).

(27)

Bukan hanya obesitas, merokok juga dapat menyebakan infertilitas. Sebuah penelitian oleh Saleh (2002) tentang efek merokok terhadap tingkat seminal oxidative stress pada pria yang mengalami infertile berhasil membuktikan bahwa merokok memiliki efek yang merugikan terhadap kualitas sperma, terutama konsentrasi sperma, motilitas, dan morfologi.

Faktor Resiko Bagi Pasangan Infertil

Berikut ini beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan Infertil pada pasangan suami istri.

a. Usia

Kesuburan seorang wanita mulai menurun setelah berumur sekitar 32 tahun dan terus berlanjut. Sedangkan seorang pria dengan usia 50 tahun biasanya kurang subur dibandingkan pria berumur 20-an (kesuburan pria semakin turun setelah usia 40).

b. Merokok

(28)

c. Konsumsi alkohol

Kehamilan seorang wanita serius dipengaruhi oleh besarnya jumlah konsumsi alkohol. Kecanduan alkohol juga dapat menurunkan kesuburan dan jumlah sperma pada pria. Meskipun konsumsi alkohol sedang belum menunjukkan kesuburan yang lebih rendah pada laki-laki kebanyakan, namun diperkirakan kesuburan yang lebih rendah pada pria dikarenakan jumlah sperma yang rendah.

d. Obesitas (kelebihan berat badan)

Di negara maju, kelebihan berat badan/obesitas dan gaya hidup ‘sedentary’ ditemukan sebagai penyebab utama infertilitas wanita. Sedangkan seorang pria dengan berat badan lebih memiliki resiko mengalami produksi sperma yang tidak normal.

e. Gangguan pola makan

Wanita dengan berat badan berlebih sering diakibatkan oleh gangguan pola makan tidak teratur yang berpengaruh langsung terhadap kesuburan.

f. Vegetarian

(29)

g. Olahraga Berlebih

seorang wanita yang melakukan latihan ‘berat’ selama lebih dari tujuh jam setiap minggunya dapat mengalami masalah ovulasi.

h. Kurang Olahraga

Pola hidup sedentary (kurang dalam aktivitas fisik) kadang-kadang dihubungkan langsung dengan kesuburan yang rendah baik pada pria maupun wanita.

i. Infeksi menular seksual (IMS)

Penyakit menular seksual dapat merusak tuba falopi serta membuat buah zakar pria tersebut mengalami peradangan. Sejumlah IMS lain juga menyebabkan infertilitas.

j. Bahan kimia

Sejumlah pestisida, herbisida, logam (timah) dan bahan pelarut buatan telah dikaitkan dengan masalah kesuburan baik pada pria maupun wanita.

k. Stres

(30)

pada kurangnya frekuensi hubungan seksual pasangan, sehingga kesempatan terjadinya konsepsi juga sangat rendah.

E. Pengaruh Obesitas Terhadap Infertil 1. Obesitas Disebabkan Disfungsi Ovulasi.

Disfungsi ovulasi merupakan gangguan keseimbangan hormon tubuh yang menyebabkan obesitas pada pria dan wanita obesitas. Ketidakteraturan tingkat hormon seperti androgen, estrogen, dan progesteron benar-benar dapat mengubah siklus menstruasi wanita. Padahal, tingkat optimal hormon ini sangat penting untuk kehamilan. Timbunan lemak di ovarium juga dapat mengganggu perkembangan embrio dan mengakibatkan keguguran ( Dr Abhay Agrawal).

2. Obesitas dan Sindrom Ovarium Polikistik

(31)

tubuh lebih besar dari 37,5 kg/meter berat badan hampir mustahil untuk menurunkan berat badan melalui diet dan olahraga saja.

Hasil obesitas tak sehat mengalami perubahan permanen dalam metabolisme. kini dianggap sebagai gangguan medis yang memerlukan pengobatan klinis melalui operasi penurunan bariatrik. Bedah bariatrik telah diterima sebagai solusi paling efektif untuk mencapai penurunan berat badan berkelanjutan pada pasien obesitas tak sehat.

3. Produksi Sperma Rendah, Disfungsi Ereksi, dan Obesitas

Kasus-kasus infertilitas yang disebabkan obesitas tidak saja memberikan dampak buruk bagi wanita. Pada pria terdapat hubungan kuat antara berat badan meningkat dengan rendahnya produksi sperma serta disfungsi ereksi.

(32)

mempertahankan berat badan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup seseorang.

4. Hubungan Antara Obesitas Dengan Kehamilan

Dalam beberapa tahun terakhir, obesitas dan masalah yang terkait dengan kelebihan berat badan telah meningkat, ini diumumkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Masalah ini mempengaruhi semua anggota masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, salah satunya adalah wanita hamil dan wanita yang sedang hamil yang tidak mencoba untuk keluar dari masalah ini.

5. Ketidakseimbangan hormone yang menyebabkan libido rendah

Obesitas secara langsung terkait dengan keseimbangan hormone dan kadar testosterone yang lebih rendah. Ini menghambat hasrat seksual baik wanita atau pria. Masalah lainnya , lemak tubuh menyebabkan semakin banyaknya hormone seks pengikat globulin dalam system.

F. Dampak Obesitas

1. Kenaikan berat badan akibat konsumsi lemak berlebihan akan berdampak buruk bagi tekanan darah. Mereka menjadi lebih rentan terhadap masalah hipertensi. Selanjutnya hipertensi dan kegemukan ini kedua-duanya menjadi faktor resiko munculnya penyakit jantung koroner. 2. Obesitas cenderung menjadi diabetogenik ( meyebabkan

(33)

3. Penderita obesitas juga beresiko lebih tinggi menderita encok dan tidur mendengkur dibandingkan orang yang berat tubuhnya normal. 4. Menurut studi tahun 2008, obesitas dapat meningkatkan resiko

alzeimer hingga 80%.studi tersebut dilakukan oleh peneliti dari amerika yang mengevaluasi hasil dari 10 studi internasional yang melibatkan lebih dari 37.000 orang di 5 negara dan menemukan bahwa kelebihan berat badan meningkatkan resiko demensia substansial karena penurunan suplai darah ke otak.

5. Obesitas dapat mempengaruhi kesuburan dikarenakan timbunan lemak di ovarium yang mengganggu perkembangan embrio dan mengakibatkan keguguran. Penyebab utama masalah kesuburan pada wanita dikenal sebagai sindrom ovarium polikistik ( PCOS ) dimana sejumlah besar kista kecil muncul di ovarium sebagai akibat dari ketidak seimbangan hormone.

6. Infertilitas pria, bukan hanya wanita yang kesulitan mendapatkan kehamilan karena kelebihan berat badan. Pria yang obesitas juga memiliki jumlah sperma yang lebih rendah dibandingkan pria dengan berat badan ideal. Lipatan lemak di perut dan kulit pada pria obesitas membuat penis terlihat lebih kecil dan tak keliatan. Mikropenis merupakan kondisi ketika penis ereksi ukurannya kurang dari 3 inci. Sebagian besar, kelainan ini bawaan dari masa kecil dan bisa mempengaruhi 0,6% penduduk pria. Sehingga mengakibatkan banyak pria yang malas dan jarang bercinta karena obesitas menyebabkan stamina berkurang.

(34)

infertilitas. Insulin tidak mampu memasukkan gula secara benar ke ovarium, karena reseptornya ada yang rusak, pertumbuhan sel telur juga tidak bagus atau bahkan akan berhenti. Inilah yang disebut ovarium polikistik.

G. Cara Mengatasi Dan Mencegah Obesitas

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa type pangan yang kita masukkan kedalam tubuh menentukan yang akan dibakar dan yang akan disimpan sebagai lemak tubuh.

1. Bagi penderita obesitas parah ( BMI > 40) dan penderita obesitas agak parah ( >35) dan komplikasi kesehatan ( komorbisidas) yang serius, maka pembedahan merupakan suatu pilihan. Pembedahan memang dapat menghasilkan penurunan berat badan dalam jumlah besar yang biasanya dapat dipertahankan >5 tahun.

2. Mengubah jumlah makanan yang dimakan, ukuran makanan, waktu makan dan komposisi nutrisi khusus dari makana tersebut.

3. Meningkatkan aktifitas fisik terutama yang melibatkan gerakan tubuh. latihan fisik bukan hanya sekedar pengeluaran energy, tetapi dapat pula menekan nafsu makan, mengurangi stress, menekan tingkat serum insulin, menambah massa bukan lemak dalam tubuh, meningkatkan kapasitas penanganan karbohidrat.

(35)

pun mungkin turun tetapi akan cepat naik kembali apabila konsumsi jumlah kalori yang melebihi jumlah kalori saat diet.

5. Penanaman motivasi. Menanamkan keyakinan bahwa program penurunan badan akan berhasil mencapai berat badan ideal jika kita mau berusaha lebih keras dan mau berkomitmen untuk melakukannya secara kontinyu

(36)

BAB III

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen .(Variable independen dalam penelitian ini gambaran pengetahuan ibu wus sedangkan variable dependen adalah kegemukan terhadap infertile ( Nursallam, 2009).

Dalam penelitian ini hasil yang diharapkan adalah ada hubungan antara variable yang diukur, yaitu gambaran pengetahuan ibu wus tentang kegemukan terhadap infertile. Dari uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka konsep penelitian sebagai berikut:

Skema 1. Kerangka konsep Pengetahuan ibu

- Umur - Pekerjaan - pendidikan

(37)

B. Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah defenisi yang membatasi ruang lingkup atau tentang apa yang diukur oleh variable yang bersangkutan ( Notoatmojo, 2010).

(38)
(39)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu prosedur pemecahan masalah dengan menggambarkan keadaan objek pada saat sekarang berdasarkan fakta sebagaimana adanya kemudian dianalisis dan diinterprestasikan berupa survei studi kolerasi dan studi perkembangan ( Nasir, 2011).

Desain penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan terhadap infertile di klinik Halim Infertilities Center Medan tahun 2013 dengan menggunakan data primer berupa kuesioner.

B. Populasi Dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah sekelompok individu yang tinggal di wilayah yang

sama atau kelompok individu atau objek yang memiliki kesatuan yang sama ( Notoadmodjo, 2010 ). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang

hadir untuk berobat selama penelitian dari januari - maret di klinik Halim Infertilities Center Medan tahun 2013 berjumlah 169 orang.

2. Sampel

(40)

kebetulan berada di klinik tersebut, sebanyak 63. Sampel diambil setiap hari senin.

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Klinik Halim Infertilities Center Medan tahun 2013 dengan pertimbangan karena lokasi mudah dijangkau oleh peneliti, adanya populasi yang mencukupi untuk dijadikan responden, serta di klinik ini juga belum pernah ada penelitian yang sama sebelumnya.

D. Waktu Penelitian

Penelitian mulai dilakukan dari tanggl 13 maret sampai 13 april di klinik halim infertilities center tahun 2013.

E. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti mengajukan permohonan kepada Komite DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, dan meminta izin kepada klinik halim infertilities center untuk meneliti di wilayah kerjanya. Setelah mendapatkan izin, barulah melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi :

a. Lembar persetujuan ( informed consent)

Lembar persetujuan ini diberikan dan dijelaskan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria. Bila responden menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden.

b.Tanpa nama ( Anonymity)

(41)

c. Kerahasiaan (confidentiality)

Kerahasiaan responden dijamin peneliti.

F. Alat Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, serta sistematis sehingga lebih mudah diolah (Notoatmodjo, 2010).

Untuk memperoleh informasi responden, peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner yang berisi sejumlah pernyataan yang digunakan untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang kegemukan terhadap infertile yang dibuat oleh peneliti dan berdasarkan literatur.

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala guttman, yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban benar dan salah. Skala guttman dibuat seperti tanda checklist ( √ ) dengan interprestasi penilaian. Apabila skor benar nilainya 1 dan apabila skor salah maka nilainya 0. Untuk mempermudah melakukan interval kelas dari jawaban yang masuk melalui kuesioner maka digunakan rumus yaitu :

i

Keterangan :

(42)

Kuesioner berisi 21 pernyataan dimana satu jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0. Maka skor maksimal 21 x 1 = 21 dan skor minimal 21 x 0 = 0, jadi intervalnya adalah :

i = 7

G. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data pada penelitian yang akan dimulai setelah peneliti menerima surat izin dari institusi yaitu Program Studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan surat izin dari lokasi penelitian yaitu Klinik Halim Infertilities Center Medan. Pada langkah pertama dalam mengumpulkan data, peneliti menunggu pasien ibu-ibu yang datang ke Klinik Halim Infertilities Center.

Kemudian menanyakan kepada pasien untuk persetujuan menjadi responden secara sukarela serta menjelaskan waktu, tujuan, manfaat dan prosedur pelaksanaan kepada calon responden, jika responden bersedia berpartisipasi maka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan. Lalu peneliti memberikan kuesioner penelitian sambil mendampingi responden selama sepuluh menit dalam pengisian kesioner. Pengumpulan data dalam penelitian akan berlangsung selama satu bulan dilaksanakan setiap senin dengan jumlah 15 - 16 pasien setiap harinya. Selanjutnya data yang telah terkumpul tersebut akan dianalisa.

H. Validitas dan reabilitas instrumen

a. Validitas

(43)

alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang hendak di ukur ( machfoeds, 2008 ). Uji validitas kuesioner ini dilakukan dengan

menggunakan metode uji validitas isi yaitu mensyaratkan bahwa instrument dibuat mengacu pada isi yang di kehendaki menurut tujuan tertentu ( denim, 2003 ). Kuesioner penelitian ini telah dilakukan content validity oleh Dr. Dr.Binarwan Halim,M.Ked(OG), SpOG(K), FICS dengan nilai CVI 0,89524. b. Realibilitas

Uji Reliabilitas penelitian dilakukan pada 15 orang responden yang

memenuhi kritaria penelitian. Uji realibilitas kuesioner dilakukan pada bulan

febuary 2013 di klinik halim infertilities center. Sekumpulan pertanyaan

untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur

dimensi variabel yang kita ukur jika koefisien reliabilitasnya lebih dari 0,7

sudah memadai syarat reliabilitas dan kuesioner penelitian ini sudah

dinyatakan layak ( reliable ) karena hasil pengukuran menunjukkan angka

lebih dari 0,70 ( polite & hungler, 1995). I. Analisis Data

Setelah seluruh data terkumpul maka analisa data dilakukan melalui pengolahan data yang mencakup kegiatan sebagai berikut :

1. Editing ( Pemeriksaan data ).

proses pengolahan data dengan cara pengecekan kembali kelengkapan data yang telah terkumpul tanpa kesalahan dan kekurangan.

2. Coding ( Pemberian kode ).

(44)

3. Tabulating

proses pemasukan data atau menyusun data ke dalam bentuk tabel. Entry data dalam komputer dan dilakukan dengan menggunakan teknik

(45)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai “ gambaran pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan terhadap infertile di klinik halim infertilities center dengan jumlah responden 63 orang.

Untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan terhadap infertile. Kuesioner ini berisikan 21 pertanyaan.Berikut ini dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu karakteristik responden dan pengetahuan.

1. Karakteristik responden

Pada penelitian ini karakteristik responden mencakup umur, pendidikan dan pekerjaan. Secara rinci dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Ibu Tentang Dampak Kegemukan Terhadap infertile Tahun 2013

karakteristik Frekuensi Persentasi (%)

USIA

- 25-35 tahun - 36-45 tahun TOTAL

52 orang 11 orang 63 orang

(46)

PEKERJAAN

Dari tabel 5.2 di atas dapat di lihat bahwa kelompok responden wanita yang berusia 25-35 tahun 52 orang (82,54 %), usia 36-45 tahun 11 orang ( 17,5% ). Yang memiliki pekerjaan sebagai PNS yaitu 32 orang (50,8 %), Yang memiliki pekerjaan sebagai KARYAWAN sebanyak 15 orang ( 23,80%),Yang memiliki pekerjaan sebagai IRT sebanyak 16 orang (25,4%), dan yang berpendidikan terakhir SD sejumlah 3 orang ( 4,8% ), yang berpendidikan terakhir SMP sejumlah 13 orang ( 20,6% ),yang berpendidikan terakhir SMA sejumlah 22 orang (39,7% ),yang berpendidikan terakhir PT ( Pendidikan Tertinggi ) sebanyak 25 orang ( 39,7% ).

2. Pengetahuan responden berdasarkan jawaban dari kuesioner

(47)

Pengetahuan ibu merupakan segala sesuatu yang ibu ketahui tentang kegemukan terhadap infertile.

Distribusi responden berdasarkan pengetahuan dapat di lihat secara rinci dibawah ini :

Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Pernyataan Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Kegemukan Terhadap Infertile Tahun 2013

NO PERNYATAAN BENAR SALAH

F % F %

1 Kegemukan adalah kelebihan berat badan dari berat badan idealnya

44 69,8 5

19 30,1 6 2 lemak abnormal atau berlebihan yang dapat menimbulkan

risiko kesehatan seperti kesulitan memiliki keturunan

38 60,3 1

25 39,7 3 Infertilitas adalah kegagalan dari pasangan suami-istri untuk

mengalami kehamilan

33 52,4 30 47,6 2 4 Timbunan lemak di ovarium juga dapat mengganggu

perkembangan embrio dan mengakibatkan keguguran

40 63,5 23 36,5 0 5 Hidup yang serba instan adalah salah satu penyebab susahnya

seseorang untuk menurunkan berat badannya

21 33,3 3

42 66,6 6 6 Lebih dari 10kg dari berat badan ideal disebut kegemukan 39 61,9

0

24 39,0 9 7 Menstruasi tidak teratur disebabkan juga oleh kegemukan 19 30,1

6

44 69,8 4 8 Kenaikan berat badan akibat konsumsi lemak berlebihan akan

berdampak buruk bagi tekanan darah

28 44,4 35 55,6

9 Obesitas cenderung menjadi diabetogenik ( meyebabkan diabetes ), terutama bila sudah berlangsung lama

46 73,0 1

17 26,9 9 10 Bagi seseorang yang obesitas sejumlah kista kecil muncul di

ovarium sebagai akibat dari ketidak seimbangan hormone.

30 47,6 2

32 50,8

11 Semakin tua umur seseorang kesehatan sel telur yang dihasilkan juga akan menurun

37 58,7 3

26 41,2 7 12 Operasi lemak ( bedah bariatik ) adalah salah satu usaha

untuk menurunkan kegemukan

45 71,4 2

18 28,6

13 karena obesitas menyebabkan stamina berkurang 31 49,2 0

32 50,8 14 Kegemukan dapat mempengaruhi infertile karena dapat

menghambat kontak seksual

31 49,2 0

32 50,8

(48)

8 2 16 Lipatan lemak di perut dan kulit pada pria obesitas membuat

penis terlihat lebih kecil dan tak keliatan

38 60,3 1

25 39,7

17 Perubahan lingkungan di sekitar ovarium sebelum ovulasi, ditemukan sebagai faktor penyebab infertilitas pada perempuan

50 79,3 6

13 20,6 3

18 Perubahan lingkungan di sekitar ovarium sebelum ovulasi, ditemukan sebagai faktor penyebab infertilitas pada perempuan

51 80,9 6

12 19,0 5

19 Badah bariatik adalah salah satu cara menurunkan berat badan 47 74,6 16 25,4 20 Gizi seimbang dan pola istirahat yang cukup dapat mencegah

kemandulan

60 95,2 3

3 4,8

21 Pengaruh terbesar seseorang mengalami kegemukan adalah pola makan yang tidak teratur

49 77,8 14 22,2 2

(49)

Tabel 5.3 Distribusi pengetahuan Responden Berdasarkan Umur Tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Kegemukan Terhadap

Infertile Tahun 2013

Berdasarkan tabel 5.3 di atas pengetahuan ibu berdasarkan responden bedasarkan umur yaitu yang berumur 25 – 35 tahun yang berpengetahuan baik sebanyak 10 orang ( 15,87% ), berpengetahuan cukup sebanyak 29 orang ( 46,23 %), berpengetahuan kurang sebanyak 14 orang ( 22,22%). Umur 36 – 45 tahun, yang berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (1,6 %), berpengetahuan cukup sebanyak 8 orang (12,7%). yang berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (1,6 %)

Tabel 5.4 Distribusi pengetahuan Responden Berdasarkan Pendidikan Tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Kegemukan

Terhadap Infertile Tahun 2013

(50)

Berdasarkan tabel 5.4 di atas pengetahuan ibu berdasarkan responden bedasarkan pendidikan yaitu yang berpendidikan SD yang cukup sebanyak 2 orang ( 3,17 %), berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang ( 1,6%). Yang berpendidikan SMP, yang berpengetahuan berpengetahuan cukup sebanyak 7 orang (11,11%). yang berpengetahuan kurang sebanyak 6 orang (9,52 %). Yang berpendidikan SMA, yang berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (6,35 %), berpengetahuan cukup sebanyak 10 orang (15,9%). yang berpengetahuan kurang sebanyak 8 orang (12,7 %). Yang berpendidikan PT, yang berpengetahuan baik sebanyak 7 orang (11,11 %), berpengetahuan cukup sebanyak 18 orang (28,57%).

Tabel 5.5 Distribusi pengetahuan Responden Berdasarkan Pekerjaan Tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Kegemukan Terhadap

Infertile Tahun 2013

no pekerjaan

Pengetahuan

f %

baik cukup Kurang

f % F % f %

1 IRT 1 1,6 7 11,11 9 14,3 17 26,98

2 KARYAWAN 1 1,6 8 12,7 6 9,52 15 23,81

3 PNS 9 14,3 21 33,33 1 1,6 31 49,21

Total 63 100

(51)

berpengetahuan cukup sebanyak 8 orang (12,7%). yang berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (1,6 %). Yang memiliki pekerjaan sebagai PNS, yang berpengetahuan baik sebanyak 9 orang (14,3 %), berpengetahuan cukup sebanyak 21 orang (33,33%), yang berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (1,6 %).

1. pengetahuan

Secara keseluruhan pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan terhadap infertile terbagi atas baik, cukup dan kurang. Untuk melihat data yang telah dikumpul dapat dilihat di tabel bawah ini :

Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Kegemukan Terhadap Infertile Tahun 2013

Variabel Frekuensi Persentase (%)

Baik 11 17,5

Cukup 37 58,73

Kurang 15 23,8

Total 63 100

Berdasarkan tabel 5.6 kategori pengetahuan menunjukkan hampir seluruh memiliki pengetahuan cukup tentang kegemukan terhadap infertile sebanyak 37 responden (58,73 %).

B. Pembahasan

(52)

Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa ibu usia diatas 25-30 tahun sebanyak 61,9% . Makin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangannya mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun, sehingga daya ingat seseorang salah satunya dipengaruhi oleh umur.

Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa ibu bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) yaitu sebanyak 47,6%. Lingkungan pekerjaan juga dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan cukup secara langsung maupun tidak langsung. Hal tersebut karena lingkungan pekerjaan membuat adanya interaksi antar sesama sehingga pengetahuan tentang kegemukan terhadap infertil dapat disampaikan.

Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa ibu pendidikan ibu terbanyak pada perguruan tinggi ( PT ) yaitu 25 orang ( 39,7% ). pendidikan mempengaruhi pengetahuan seseorang dimana semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi dan semakin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya ( mubarrak, 2007).

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa pengetahuan yang dipengaruhi oleh umur mayoritas pada umur 25-35 yang berpengetahuan cukup sebanyak 29 orang (46,23 ).

Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat bahwa pengetahuan yang dipengaruhi oleh pendidikan mayoritas terdapat pada PT ( perguruan tinggi) sebanyak 18 orang ( 28,57%).

(53)

Berdasarkan hasil penelitian diketahui pada tabel 5.6 dapat dilihat bahwa dari 63 ibu yang diteliti ditemukan mayoritas ibu berpengetahuan cukup tentang kegemukan terhadap infertile di klinik halim infertilities center sebanyak 37 orang (58,73%). Pengetahuan yang cukup ini dapat dilatarbelakangi oleh umur, pendidikan dan pekerjaan. Umur dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang karena semakin bertambahnya umur seseorang maka akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental). Pada aspek psikologis atau mental taraf berpikir seseorang semakin matang (Mubarak, 2007).

Menurut asumsi peneliti dari hasil penelitian, banyaknya responden yang berpengetahuan cukup tentang kegemukan terhadap infertil di pengaruhi oleh beberapa faktor, hal ini sesuai dengan teori mubarak ( 2011 ) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan sepetri umur, pendidikan,informasi, pekerjaan Dll. Bahwa semakin tua umur seseorang maka taraf berfikir seseorang maka semakin mudah pula untuk menerima informasi dan pada akhirnya akan semakin bertambah pula pengetahuan seseorang.

(54)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian “ gambaran pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan terhadap infertile di klinik halim infertilities center tahun 2013 “ terhadap 63 orang ibu maka dapat disimpulkan bahwa:

a. Pengetahuan ibu bedasarkan umur mayoritas yaitu yang berumur 25 – 35 tahun yang berpengetahuan cukup sebanyak 29 orang ( 46,23%).

b. Pengetahuan ibu berdasarkan pendidikan yaitu mayoritas yang berpendidikan yaitu PT ( Perguruan Tinggi ), yang berpengetahuan cukup sebanyak 18 orang (28,57%).

c. Pengetahuan ibu berdasarkan pekerjaan yaitu mayoritas yang memiliki pekerjaan sebagai PNS, yang berpengetahuan cukup sebanyak 21 orang (33,33%).

d. Pengetahuan ibu berdasarkan kategori pengetahuan mayoritas menunjukkan hampir seluruh memiliki pengetahuan cukup tentang dampak kegemukan terhadap infertile sebanyak 37 responden (58,73 %).

B.SARAN

1. Bagi peneliti

(55)

2. Bagi Institusi Pendidikan.

Diharapkan agar penelitian ini dapat dijadikan referensi di perpustakaan fakultas keperawatan universitas Sumatra utara.

3. Bagi tempat penelitian.

Diharapkan dapat memberikan informasi dan pelayanan yang terbaik khususnya ibu yang tidak tahu tentang kegemukan terhadap infertile. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya.

(56)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. ( 2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek.jakarta : rineka cipta.

Fauziah, Yulia ( 2012 ). Infertilitas dan Gangguan Alat Reproduksi Wanita, Yogyakarta ; NuhaMedika

Lei, Melyna. (2008). Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara 2007, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Medan

Liewelly J, ( 2002 ). Dasar- dasar obstetric dan ginekologi ( fundamentalis of obstetric and gynecology), yayasan hipokrates,Jakarta.

Machfoedz, Ircham. (2008). Tekhnik Membuat Alat Ukur Penelitian, Yogyakarta ; Fitramaya

Nazir, Moh. (2005 ). Metode penelitian. Jakarta : ghalia indonesia.

Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan, Cetakan III, Edisi Revisi, Jakarta ; Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. (2007). Metodologi Penelitian Kesehatan, Cetakan III, Edisi Revisi, Jakarta ; Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan, Cetakan III, Edisi Revisi, Jakarta ; Rineka Cipta

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan (edisi kedua), Jakarta ; Salemba Medika

Purwandari. ( 2008). Wanita Dan Alat Reproduksi , Jakarta ; Salemba Medika Sarasvati, Dkk. (2009). Gangguan kesuburan, Jakarta ; PT.Bhuana Ilmu Populer. Setiadi, (2007 ). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan, yogyakarta : Graha Ilmu. Anonim.Obesitas dan penyakit dibuka pada website http://www. medikaholistik. com/2033/2013/01/28/ medika.html.

(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identifikasi Pribadi

Nama : Liana

Tempat / Tanggal Lahir : Aek Sopang, 28 Mei 1990 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Anak Ke : 5 dari 5 bersaudara Suku Bangsa : Indonesia

Nama Ayah : J. Tampu Bolon Nama Ibu : Almh. Asiah

Alamat : Jl.Lintas Duri – Pekanbaru Kec.Pinggir Kab. Bengkalis Duri – Riau.

B. Riwayat Pendidikan

Tahun 1996 – 2002 : SDN 01 Pinggir Tahun 2002 – 2005 : SMP Negeri 01 Pinggir

Tahun 2005 – 2008 : MA. Muhammadiyah Pekanbaru

Tahun 2009 – 2012 : D III Kebidanan Tinggi Ilmu Kesehatan ( STIKes ) Medistra Lubuk Pakam.

Gambar

Tabel 5.2
Tabel 5.3  Distribusi pengetahuan Responden Berdasarkan Umur Tentang
Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Tentang Dampak  Kegemukan Terhadap Infertile Tahun 2013

Referensi

Dokumen terkait

Masalah kedua yang disoroti oleh Persis dalam acara itu adalah tentang kebiasaan kaum tradisional yang kerap menggunakan kitab-kitab klasik/kitab kuning

Dapatlah kita katakan bahawa menurut pandangan linguistik De Saussure, pendidikan bahasa yang menyeluruh ialah program pendidikan bahasa yang merangkumi kedua-dua

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan kadar iodium dari sampel urin sesaat pada semua rentang waktu pengambilan sampel urin dalam sehari dengan kadar

melakukan pengamatan langsung guna mendapatkan data atau informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam Laporan Akhir ini, yaitu mengenai sistem

Dewasa ini masih banyak orang tua, guru dan masyarakat menganggap bahwa program pendidikan anak usia dini di Taman Kanak-kanak merupakan lembaga yang hanya menyiapkan

Aljazair mempunyai peran lain yaitu sebuah suksesi seluruh orang-orang yang masuk ke Aljazair: kepala negara atau pemerintah, menteri luar negeri, menteri

Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan motivasi belajar mahasiswa semester III yang bertempat tinggal di..

Era distrupsi teknologi membawa perubahan besar bagi dunia industri khususnya perpustakaan, secara infrastruktur perpustakaan harus berubah dengan mengadopsi teknologi big data