• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Manajemen Perpustakaan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN Oleh Nurdin Salmi

1. Pendahuluan

Untuk mengelola sebuah perpustakaan diperlukan kemampuan manajemen yang baik,

agar arah kegiatan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Kemampuan manajemen itu juga

diperlukan untuk menjaga keseimbangan tujuan-tujuan yang berbeda dan mampu

dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengetahuan dasar dalam mengelola perpustakaan

agar berjalan dengan baik adalah ilmu manajemen, karena manajemen sangat diperlukan

dalam berbagai kehidupan untuk mengatur langkah-langkah yang harus dilaksanakan oleh

seluruh elemen dalam suatu perpustakaan. Oleh karena itu dalam proses manajemen

diperlukan adanya proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

kepemimpinan (leadership), dan pengendalian (controlling). Di samping itu, manajemen juga

dimaksudkan agar elemen yang terlibat dalam perpustakaan mampu melakukan tugas dan

pekerjaannya dengan baik dan benar.

Manajemen adalah merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi

lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Stoner). Oleh karena itu,

apabila proses dan sistem perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan

tidaka baik, maka proses manajemen secara keseluruhan tidak lancar, dan proses pencapaian

tujuan akan terganggu dan mengalami kegagalan.

Dalam penerapannya di perpustakaan , Bryson (1990) menyatakan bahwa manajemen

perpustakaan merupakan upaya pencapaian tujuan dengan memanfaatkan sumber daya

manusia, informasi, sistem dan sumber dana dengan tetap memperhatikan fungsi manajemen,

peran dan keahlian. Dari pengertian ini, ditekankan bahwa untuk mencapai tujuan, diperlukan

sumber daya manusia, dan sumber-sumber nanmanusia yang berupa sumber dana, teknik

atau sistem, fisik, perlengkapan, informasi, ide atau gagasan, dan teknologi. Elemen-elemen

tersebut dikelola melalui proses manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,

kepemimpinan, dan pengendalian, yang diharapkan mampu mengahsilkan produk berupa

(2)

2. Struktur Organisasi Perpustakaan

Struktur organisasi merupakan mekanisme formal dalam pengelolaan organisasi, yang

didalamnya terdapat pembagian tugas, wewenang, dan tanggungjawab yang berbeda-beda.

Oleh karena itu struktur organisasi yang baik akan mencakup unsure-unsur spesialisasi kerja,

strukturisasi, sentralisasi, dan koordinasi.

Perpustakaan sebagai lembaga informasi dalam menyusun struktur organisasinya

mencakup beberapa elemen antar lain : unsur pimpinan, unsur administrasi, unsur layanan,

yang masing-masing mempunyai tugas dan wewenang yang berbeda namun mempunyai

hubungan yang erat satu sama lain (satu komando).

3. Anggaran

Perpustakaan merupakan lembaga nirlaba yang kegiatannya semata-mata untuk

kepentingan social menunjang kegiatan belajar mengajar, bukan untuk mencari keuntungan,

sudah barang tentu merupakan unit yang selalu mengeluarkan uang bukannya unit yang

menghasikan uang. Hal lain yang perlu diperhatikan, bahwa perpustakaan merupakan

lembaga yang berkembang, baik koleksi, jasa dan manusianya, karena itu perpustakaan dari

tahun ke tahun selalu memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Untuk mencukupi kebutuhan

anggaran, perpustakaan dapat meraihnya melalui berbagai sumber :

a. Anggaran dari lembaga induk

b. Anggaran DIP (daftar isian proyek) dari pemerintah pusat

c. Anggaran dari sponsor atau hibah bersaing

d. Uang iuran dari anggota

e. Penghasilan dari jasa informasi

f. Sumbangan dari pemerintah maupun swasta

g. Uang denda keterlambatan

(3)

4. Pembinaan dan Pengembangan Koleksi

Perpustakaan memiliki fungsi sebagai lembaga pelayanan informasi (information

service) bertindak sebagai penghubung antara dua dunia, yaitu masyarakat sebagai pengguna

dan sumber-sumber informasi, baik cetak maupun non cetak. Oleh karena itu setiap bahan

pustaka atau informasi yang dibutuhkan oleh pengguna sedapat mungkin harus disediakan

oleh perpustakaan. Disamping itu perpustakaan harus mampu menjamin bahwa setiap

informasi atau koleksi yang berbentuk apapun mudah diakses oleh semua masyarakat yang

memerlukan.

Agar informasi atau bahan pustaka di perpustakaan dapat dimanfaatkan atau

diketemukan kembali dengan mudah, maka dibutuhkan system pengelolaan dengan baik dan

sistematis yang biasa disebut dengan kegiatan pengolahan (processing of library materials)

atau pelayanan teknis (technical service). Kegiatan pengolahan bahan pustaka di

perpustakaan biasanya mencakup beberapa kegiatan : Pembinaan dan pengembangan koleksi,

Inventarisasi, Katalogisasi, Klasifikasi, dan Kelengkapan fisik buku.

4.1 Kebijakan pengembangan Koleksi

Kebijakan pengembangan koleksi yaitu proses memastikan bahwa kebutuhan informasi dari

para pengguna jasa perpustakaan akan terpenuhi secara tepat waktu dan tepat guna dengan

memanfaatkan sumber-sumber informasi yang dihimpun oleh perpustakaan.

4.2 Seleksi Bahan Pustaka

Seleksi dapat diartikan secara umum sebagai tindakan, cara atau proses memilik. Dalam

hubungannya dengan pengembangan koleksi bahan pustaka dimaksudkan bahwa kegiatan

mengidentifikasi rekaman informasi yang akan ditambahkan pada koleksi yang sudah ada

diperpustakaan.

Dalam seleksi bahan pustaka yang perlu diperhatikan seperti; 1) tujuan, cakupan dan

kelempok pembaca; 2) Tingkat koleksi; 3) otoritas dan kredibilitas pengarang; 4) harga; 5)

Kemutahiran; 6) penyajian fisik buku; 7) Struktur dan metode penyajian; indek dan

(4)

4.3 Sumber-sumber seleksi (alat bantu seleksi)

Sumber-sumber seleksi bahan pustaka atau alat bantu dalam menyelsi bahan pustaka yang

akan diadakan oleh perpustakaan antara lain : Katalog penerbit, bibliografi, tokoh buku serta

judul-judul buku yang diambil di internet dan sebagainya.

4.4 Pengadaan bahan pustaka

Pengadaan bahan pustaka adalah merupakan proses pembelian bahan pustaka yang

dibutuhkan oleh perpustakaan yang biasanya berdasarkan kebutuhan para pengguna jasa

perpustakaan.

4.5 Invetarisasi

Inventarisasi adalah merupakan pencatatan bahan pustaka baik yang didapat dari pembelian,

hadiah, wakaf, tukar menukar kedalam buku induk.

Tujuan infentarisasi adalah : 1) mempermudah pustakawan dalam pengadaan bahan pustaka

berikutnya, 2) memudahkan pustakawan untuk mengawasi terhadap koleksi yang dimiliki, 3)

memudahkan pustakawan dalam pelaporan tahunan tentang jumlah koleksi yang dimiliki.

4.6 Pemberian Stempel perpustakaan.

Pemberian stempel perpustakaan bertujuan untuk memberikan identitas tentang koleksi

bahan pustaka yang dimilki oleh perpustakaan. Dalam pemberian stempel ini terdiri dari

stempel hak milik dan stempel inventarisasi yang letaknya sesuai dengan standar

perpustakaan.

4.7 Katalogisasi

Proses katalogisasi merupakan pembuatan identitas atau data bibliografi bahan pustaka

dengan tujuan mempermudah pengguna jasa perpustakaan untuk temu kembali informasi

bahan pustaka. Data bibliografi tersebut biasanya terdiri dari, pengarang, pengarang

(5)

terbit,bibliografi, jumlah halam dll. Catalog ini pada umumnya terbagi atas catalog judul,

pengarang dan subyek.

Tujuan katalogisasi menurut Carles Ammi Cutter (dalam Qalyubi, 2007) bahwa tujuan

catalog perpustakaan adalah :

1. Memberikan kemungkinan seseorang menemukan sebuah buku yanh diketahui

berdasarkan pengarang, judul buku dan subyeknya.

2. Menunjukan buku yang dimilki perpustakaan dari pegarang tertentu, berdasarkan subyek

tertentu, dan dalam literatur tertentu.

3. Membantu dalam pemilihan buku berdasarkan edisinya atau berdasarkan karakternya.

4.8 Pemasangan kelengkapan bahan pustaka

Pemasangan kelengkapan , bahan pustaka adalah pekerjaan pemasangan beberapa identitas

buku seperti : label buku, lembaran tanggal kembali, kartu buku, kantong buku,

4.9Klasifikasi

Kalsifikasi merupakan pengelompokan disiplin ilmu berdasarkan sistim tertentu. Dalam

mengelompokkan ilmu pengetahuan menurut Qalyuby, 2007, h.165 bahwa pengelompokan

koleksi perpustakaan terdiri dari:

1. Pengelompokan /klasifikasi artificial yang artinya sistim pengelompokan koleksi

berdasarkan ukuran, warna, ataupun data fisik lainnya.

2. Pengelompokan/kalsifikasi fundamental artinya pengelompokan berdasarkan subyek

tertentu.

Dengan adanya perkembangan klasifikasi pada dasarnya yang paling banyak

digunakan diperpustakaan-perpustakaan di Indonesia sekarang ini adalah adanya pembagian

disiplin ilmu berdasarkan subyek tertentu, didukung dengan adanya petunjuk klasifikasi yang

dibuat oleh Deway yaitu Deway Desimal Classifikation (DDC) dimana Deway membagi

(6)

000 Karya Umum

100 Filsafat

200 Agama

300 Ilmu Sosial

400 Bahasa

500 Ilmu Murni

600 Ilmu Tarapan

700 Seni, olahraga

800 Kesusastraan

900 Sejarah dan geografi.

4.10 Penginputan kedalam Data Base

Penginputan adalah salah satu proses pemasukan data bibliografi bahan pustaka kedalam

computer. Tujuannya adalah untuk membuat suatu pangkalan data bahan pustaka di

perpustakaan dalam suatu server sehingga lebih mudah untuk dikoneksikan terhadap suatu

jaringan apakah dalam bentuk LAN, WAN, atau ke Internet.

4.11 Scenning

Scenning dilakukan dalam rangka mengalihmediakan bahan pustaka kedalam bentuk

elektronik baik ke dalam data base maupun kedalam bentuk CD atau bentuk elektronik yang

lainnya. Tujuan pengalihan adalah untuk memudahkan pengguna jasa perpustakaan dalam

menelusuri bahan pustaka, termasuk untuk mengawetkan bahan pustaka.

(7)

5.

Layanan pada dasarnya adalah orang yang memberikan atau mengurus apa yang

diperlukan oleh orang lain baik berupa barang atau jasa kepada pengguna jasa perpustakaan

yang membutuhkan suatu informasi. Layanan perpustakaan digital adalah pelayanan yang

berorientasi pada pelayanan yang menggunakan computer, sehingga semua aktivitas yang

berada didalam instansi atau organisasi tersebut diarahkan dengan menggunakan teknologi

computer. Seperti yang dikemukakan oleh Gronroos (dalam Ratminto dan Winarsih, 2006:2)

mendefenisikan pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat

tidak kasat mata(tidak dapat diraba) yang terjadi akibat adanya interaksi antara konsumen

dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang

dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen/pelanggan. Layanan Perpustakaan

Dalam menyelenggarakan manajemen pelayanan dengan baik harus kita

memperhatikan prinsip-prinsip manajemen pelayanan seperti :

1. Identifikasi kebutuhan konsumen yang sesungguhnya.

2. Sediakan pelayanan terpada (one stop shop

3. Membuat system yang mendukung konsumen )

4. Mengusahakan agar semua staf atau karyawan bertanggung jawab atas kualitas pelayanan

5. Melayani keluhan konsumen dengan baik

6. Terus berinovasi

7. Karyawan sama pentingnya dengan konsumen

8. Bersikap tegas tapir amah terhadap konsumen

9. Jalin komunikasi dan interaktif khusu kepada pelanggan

10.Selalu mengontrol kualitas.

Pelayanan diperpustakaan yang sudah mulai berorientasi pada komputerisasi

walaupun masih memilki kendalah dan hambatan-hambatan tetapi itulah yang menjadi

tantangan bagi pengelolah perpustakaan. Untuk itu diharapakan layanan perpustakaan harus

memberikan pelayanan prima, yaitu suatu sikap atau cara pustakawan dalam melayani

(8)

pengguna ) dan Service excellence (Layanan unggulan). Antara kedua prinsip tersebut diatas

pada dasarnya mengandung lima unsur pokok antara lain : 1) kecepatan; 2) ketepatan;

3)kebenaran; 4)keramahan; dan 5) kenyamanan/keamanan. Namun demikian terlaksananya

layanan seperti yang diaharapkan diatas tercapai apabila semua unsur mendukungnya mulai

dari puncak pimpinan sampai pada staf perpustakaan serta didukung dengan manajemen

yang mantap. Selain hal tersebut diatas perlu juga melihat kualitas jasa layanan seperti

:reliabilytas, responsiveness, assurance, empaty dan tangibles.

Pelayanan yang dilakukan terdiri dari, pelayanan sirkulsi, referensi, koleksi langkah,

layanan koleksi deposit, layanan pemeliharan bahan pustaka dan layanan otomasi

perpustakaan. Dari masing-masing layanan tersebut dapat kita uraikan sebagai berikut :

5.1Layanan sirkulasi

Layanan sirkulasi adalah layanan dimana pengguna jasa perpustakaan akan menerima

pelayanan dari pengelolah perpustakaan. Pelayanan sirkulasi memiliki kegiatan-kegiatan

antara lai : Mengadakan pendaftaran anggota baru, Peminjaman,Pengembalian,

Pemugutan denda,penaglian, Pemugutan denda,penagihan, pembuatan statistic serta

hubungan dengan masyarakat.

5.2Layanan referensi

Layanan referensi adalah merupakan salah satu layanan perpustakaan dimana

berhubungan langsung dengan pengguna jasa perpustakaan. Dalam layanan referensi ini

kebanyakan petugas menerima pertanyaan-pertanyaan dari pengguna jasa perpustakaan.

Koleksi-koleksi referensi seperti : Ensiklopedia,Kamus,Buku Tahunan/almanak, Bukua

petunjuk, buku pegangan/buku pedoman, bibliografi, indeks, abstarak, peta, penerbitan

pemerintah, sumber biografi dan sumber-sumber ilmu buni lainnya.

(9)

5.3Layanan Koleksi Langkah

Layanan koleksi langka adalah layanan terhadap pengguna jasa perpustakaan terhadap

koleksi-koleksi yang ada diperpustakaan termasuk buku-buku tua, yang kadang

berbahasa asing.

5.4Layanan Koleksi Deposit

Layanan Koleksi deposit adalah layanan terhadap pengguna jasa perpustakaan terhadap

koleksi-koleksi khusus terbitan daerah Sulawesi selatan.

5.5Layanan Pelsetarian Bahan Pustaka

Layanan pelestaraian bahan pustaka diperuntukan bagi pengguan jasa perpustakaan yang

membutuhkan informasi mengenai bagaimana cara merawat dan memperbaiki bahan

pustaka yang rusak termasuk didalamnya bagaimana menjilid surat kabar dan majalah.

5.6Layanan Otomasi perpustakaan

Layanan otomasi perpustakaan dimana layanan ini memberikan pelayanan kepada

pengguna jasa perpustakaan bagaimana menggunakan computer dalam menelusuri

koleksi bahan pustaka, pengalih median bahan pustaka serta pelayanan internet.

6.

Dalam pengelolaan perpustakaan sampai kepada pelayanan terhadap pengguna jasa

perpustakaan masih mengalami hambatan-hambatan yang perlu penyelesaian seperti : Hambatan

6.1Dana

Dana sampai sekarang dana untuk pengembangan perpustakaan masih sangat minim

sehingga kebutuhan untuk meningkatkan layanan kepada pengguna jasa perpustakaan

(10)

6.2Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia di lingkungan perpustakaan masih kurang hususnya mengenai

teknilogi informasi sehingga dengan mengikuti perkembangan selalu ketinggalan selain

itu sumber daya manusia diperpustakaan belum berorientasi pada pelayanan public masih

bersifat structural.

6.3Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana untuk mendukung teknologi informasi masih minim sehingga

pelaksanaan tugas kadang tidak optimal karena sarananya minim.

6.4Pejabat atau Pimpinan Perpustakaan

Pejabat atau pimpinan perpustakaan kadang juga jadi kendala karena yang diangkat

menjadi pimpinan di perpustakaan tidak mengerti perpustakaan.

6.5Pengguna Perpustakaan

Pengguna perpustakaan masih belum memiliki rasa memiliki sehingga di perpustakaan

kadang terjadi pengrusakan koleksi bahan pustaka atau sarana informasi yang lainnya.

6. Penutup

Demikian makalah yang dapat kami sampaikan, karena keterbatasan pengetahuan kami,

sehingga makalah ini masih sangat kurang dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran

sangat kami harapkan dari berbagai pihak yang membaca makalah ini, untuk perbaikan

dimasa-masa mendatang. Walaupun makalah ini masih sangat kurang dari kesempurnaan,

(11)

Arief, Ikhwan,. 2004.

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Ismail. 2004.

Konsep dan Perancang dalam Otomasi Perpustakaan

Hasibuan, Zainal A. 2005.

Inovasi Jaringan Perpustakaan Digital. Makalah Seminar Perpustakaan dan Informasi Universitas Muhammadiyah Malang 4 Oktober 2004.

Pengembangan Perpustakaan Digital. Makalah Pelatihan Pengelola Perpustakaan,

Herman S, Rachman., 2006.

Bogor, 17-18 Mei 2005.

Etiak kepustakawanan : Suatu pendekatan Terhadap Profesi dan Etika Pustakawan Indonesia,

Kartajaya, Hermawan., 2005.

Jakarta : Sagung Seto

MarkPlus on Strategy : 12 Tahun Perjalanan MarkPlus & Co Membagun Strategi Perusahaan.

Qalyubi, Syihabuddin, dkk. 2007.

Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi,

Ratminto dkk. 2006.

Yogyakarta : Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab UIN Yogyakarta.

Manajemen Pelayanan : Pengembangan Model Konseptual, Penerapan Citizen’s Carter dan Standar Pelayanan Minimal,

Sudarsono, Blasius. 2006.

Yogyakarat : Pustaka Pelajar.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai bentuk penghormatan bawahan terhadap atasan, dan kesungkanan Nakayama terhadap Kawakami, Nakayama menggunakan percakapan bahasa sopan dan hormat atau disebut dengan

Eksplorasi (memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menyelidiki dan menemukan konsep melalui pengumpulan, pengorganisasian, dan penginterpretasian data

Accordingly, it is put forward that the scale can use to determine the middle and elementary school students’ reading anxiety for research on reading anxiety.. Keywords:

Berdasarkan hasil data yang telah diperoleh dalam penelitian pada tujuh sekolah Dasar yang ada pada lima daerah bimbingan yang ada di kecamatan Binangun kabupaten

Halaman Administrator Mendaftarkan Peserta Ujian Input Data Panitia Seting Data Peserta Ujian Seting Jadwal Ujian Seting Soal dan Waktu Ujian Melihat hasil Ujian End

Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari informan yang

Sehingga dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak, yang artinya secara simultan perubahan laba bersih, perubahan arus kas operasi, perubahan arus kas investasi, perubahan

Para PNS lingkungan Kecamatan dan Kelurahan wajib apel pagi setiap hari senin di Halaman Kantor Kecamatan Kebayoran Baru, dan akan diberikan teguran kepada yang tidak ikut apel