• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proyeksi Jumlah Nasabah Tabungan Periode 2010-2012 Pada PT. Bank Sumut Dengan Menggunakan Metode Smoothing Eksponensial Linear Satu-Parameter Dari Brown

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Proyeksi Jumlah Nasabah Tabungan Periode 2010-2012 Pada PT. Bank Sumut Dengan Menggunakan Metode Smoothing Eksponensial Linear Satu-Parameter Dari Brown"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

PROYEKSI JUMLAH NASABAH TABUNGAN PERIODE

2010-2012 PADA PT. BANK SUMUT DENGAN MENGGUNAKAN

METODE SMOOTHING EKSPONENSIAL LINEAR

SATU-PARAMETER DARI BROWN

TUGAS AKHIR

SUMI SRIARDINA YUSARA

072407077

PROGRAM STUDI DIPLOMA STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PROYEKSI JUMLAH NASABAH TABUNGAN PERIODE 2010-2012 PADA PT. BANK SUMUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE

SMOOTHING EKSPONENSIAL LINEAR SATU-PARAMETER DARI BROWN

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

SUMI SRIARDINA YUSARA 072407077

PROGRAM STUDI DIPLOMA STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : PROYEKSI JUMLAH NASABAH TABUNGAN

PERIODE 2010-2012 PADA PT. BANK SUMUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SMOOTHING EKSPONENSIAL LINEAR SATU PARAMETER DARI BROWN

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : SUMI SRIARDINA YUSARA

Nomor Induk Mahasiswa : 072407077

Program Studi : D-III STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juni 2010

Diketahui / Disetujui Oleh Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing

Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Open Darnius, M.Sc

(4)

PERNYATAAN

PROYEKSI JUMLAH NASABAH TABUNGAN PERIODE 2010-2012 PADA PT. BANK SUMUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE

SMOOTHING EKSPONENSIAL LINEAR SATU-PARAMETER DARI BROWN

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2010

(5)

PENGHARGAAN

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada seluruh alam semesta beserta seluruh isinya dan berkat kekuatan iman dari-Nya, maka Tugas Akhir dengan judul “PROYEKSI JUMLAH NASABAH

TABUNGAN PERIODE 2010-2012 PADA PT. BANK SUMUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SMOOTHING EKSPONENSIAL LINEAR SATU-PARAMETER DARI BROWN” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Kemudian seiring Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang membawa umatnya ke jalan yang benar dan kesejahteraan hidup.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, dengan demikian penulis harapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi peningkatan mutu penulisan Tugas Akhir di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini penulis menghanturkan terima kasih atas petunjuk dan bimbingan yang berharga yang telah diberikan kepada penulis sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Maka dengan ini penulis mengucapakan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Ayahanda Ir. H. Muhammad Yusuf Koto dan Ibunda tercinta Hj. Zahara, yang membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan cinta dari kecil hingga saat ini, memberi motivasi dan restu serta materi yang tak ternilai dengan apapun.

2. Bapak Dr. Eddy Marlianto, M.Sc, selaku Dekan FMIPA USU

3. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc. dan Bapak Drs. Henri Rani Sitepu, M.Si. selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika

4. Bapak Drs.Open Darnius, M.Sc, selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dan pengalaman kepada penulis.

5. Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si, selaku ketua jurusan Statistika

6. Bapak Eddy Azmar selaku pemimpin divisi Treasury dan Bapak Bahrein H Siagian selaku pemimpin divisi Sumber Daya Manusia serta seluruh staf dan karyawan PT. Bank Sumut

7. Abangku Andi Yusara beserta kedua adikku Novia Pramudita Yusara dan Najwa Salsabilla Yusara yang selalu memberikan dukungan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

8. Untuk sahabat-sahabatku Devi Rusdiana, Novita Sari P, Iin Sundari, Jenny Fridayanti, Eka Kurniati Hsb, Ayu Harlina, Yunita Anggreini dan Desi Ryska Pane terima kasih telah membantu dan memahamiku selama ini.

(6)

Atas segala bantuan dan budi baik semua pihak penulis ucapkan terima kasih, semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin ya rabbal’alamin.

Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang memerlukan.

Medan, Mei 2010 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

2.5 Smoothing Eksponensial Linier Satu-Parameter dari Brown 11

Bab 3 Sejarah Singkat PT. Bank Sumut 13

3.1 Sejarah Bank Sumut 13

3.2 Visi dan Misi Bank Sumut 14

3.2.1. Visi Bank Sumut 14

3.2.1 Misi Bank Sumut 15

3.3 Statement Budaya Perusahan 15

3.4 Logo Bank Sumut 15

3.5 Struktur Organisasi Bank Sumut 16

Bab 4 Analisa dan Pembahasan 20

4.1. Analisa 20

4.2. Forecast dengan Double Exponensial Smoothing (α = 0,1) 22

4.3. Nilai Rata-rata Kesalahan (Mean Square Error) 41

Bab 5 Implementasi Sistem 47

5.1. Tahapan Implementasi 47

5.2. Microsoft Excel 48

5.3. Langkah-langkah Memulai Pengolahan Data dengan Excel 48

(8)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 54

6.1 Kesimpulan 54

6.2 Saran 55

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Nasabah Tabungan PT. Bank Sumut 20

Tabel 4.2 Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown (α=0,1) 24

Tabel 4.3 Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown (α=0,2) 25

Tabel 4.4 Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown (α=0,3) 26

Tabel 4.5 Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown (α=0,4) 27

Tabel 4.6 Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown (α=0,5) 28

Tabel 4.7 Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown (α=0,6) 29

Tabel 4.8 Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown (α=0,7) 30

Tabel 4.9 Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown (α=0,8) 31

Tabel 4.10 Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown (α=0,9) 32

Tabel 4.11 Nilai Forecast 33

Tabel 4.12 Nilai Pemulusan Eksponensial 36

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Jumlah Nasabah Tabungan 21

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank

juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang

membutuhkannya. Disamping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar

uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan

setoran.

Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat

luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding.

Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana

dengan cara membeli dari masyarakat luas.

Pihak perbankan akan memberikan rangsangan berupa balas jasa dalam bentuk

bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan atau balas jasa yang akan diberikan kepada

(12)

Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang

berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual

produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada

nasabah (yang memiliki simpanan) dengan harus dibayar nasabah kepada bank

(nasabah yang memperoleh pinjaman).

Tabungan merupakan salah satu bagian dari fasilitas yang diberikan oleh bank.

Tabungan juga memberikan manfaatnya kepada penabung. Sehingga dengan adanya

fasilitas tabungan tersebut, dapat dilihat proyeksi jumlah nasabah yang ingin

menabung uangnya pada bank tersebut.

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam membuat suatu kebijakan, khususnya yang terkait dengan efektifitas dan

efisiensi pada suatu perusahaan perlu dilihat proyeksi beban kerja dalam perusahaan

tersebut. Khususnya pada bank, salah satu indikator beban kerja adalah perkembangan

jumlah nasabahnya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini akan dilakukan penelitian

terhadap perkembangan jumlah nasabah pada suatu bank. Penyusunan Tugas Akhir

yang berjudul “PROYEKSI JUMLAH NASABAH TABUNGAN PERIODE

2010-2012 PADA PT. BANK SUMUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE

SMOOTHING EKSPONENSIAL LINEAR SATU-PARAMETER DARI BROWN” akan membahas tentang proyeksi jumlah nasabah periode 2010-2012 pada

(13)

1.3 Batasan Masalah

Dari berbagai banyaknya indikator beban kerja pada suatu bank, antara lain yaitu

perkembangan jumlah nasabah tabungan ataupun nasabah pinjaman (kredit). Maka

dalam hal ini penulis hanya membatasi masalah tentang jumlah nasabah yang

menyimpan uangnya pada bank tersebut.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meramalkan jumlah nasabah

periode 2010-2012 Pada PT. BANK SUMUT dan untuk mengetahui perkembangan

jumlah nasabah, apakah akan terus meningkat atau tidak .

1.5 Lokasi penelitian

Penelitian dan pengumpulan data mengenai proyeksi jumlah nasabah periode

2010-2012 ini dilakukan pada PT. BANK SUMUT yang beralamat di Jl. Imam Bonjol No.

18 Medan.

1.6 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Penelitian kepustakaan, yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh

(14)

referensi dan bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung penulisan

tugas akhir.

2. Penelitian lapangan, yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data

dan informasi mengenai jumlah nasabah dengan cara mangadakan penelitian

di PT. BANK SUMUT dan menulis data yang diperlukan. Metode

pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang

pengumpulannya bukan diusahakan sendiri oleh peneliti. Data sekunder disini

ialah data yang diolah/diperoleh dari PT. BANK SUMUT.

1.7 Tinjauan Pustaka

Perhitungan yang dilakukan untuk meramalkan jumlah nasabah periode 2010-2012

pada PT. BANK SUMUT adalah dengan menggunakan metode Smoothing

Eksponensial Linear Satu-Parameter dari Brown.

Persamaan yang digunakan dalam implementasi pemulusan eksponensial linier

satu-parameter dari Brown dapat diterangkan melalui persamaan berikut ini :

(15)

Dimana :

t

X = Nilai riil untuk periode t.

'

t

S = Nilai pemulusan eksponensial tunggal.

"

t

S = Nilai pemulusan eksponensial ganda.

t

a = Nilai rata-rata yang disesuaikan untuk periode t.

t

b = Menentukan taksiran kecenderungan dari periode

waktu yang satu ke periode waktu lainnya.

m t

F+ = Ramalan untuk m periode ke muka

1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab yang masing–masing

dirincikan dalam beberapa sub bab yaitu:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Batasan

Masalah, Tujuan Penelitian, Lokasi Penelitian, Metodologi

Penelitian, Tinjauan Pustaka dan Sistematika Penulisan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang berhubungan

dengan penyelesaian masalah sesuai dengan judul dan permasalahan

(16)

langkah-langkah peramalan, metode peramalan, dan metode smoothing

eksponensial linear satu-parameter dari Brown.

BAB 3 : SEJARAH SINGKAT PT. BANK SUMUT

Bab ini menguraikan tentang sejarah singkat berdirinya PT. BANK

SUMUT

BAB 4 : ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini menerangkan penganalisaan data yang telah diamati dan

dikumpulkan.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang program ataupun software yang di

gunakan sebagai analisis terhadap data yang diperoleh.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-saran

yang mungkin berguna bagi PT. BANK SUMUT dimasa yang akan

(17)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Peramalan

Dalam melakukan analisa ekonomi atau analisa kegiatan perusahan, haruslah

diperkirakan apa yang akan terjadi dalam bidang ekonomi atau dalam dunia usaha

pada masa yang akan datang. Kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada

masa yang akan datang, kita kenal dengan sebutan peramalan (forecasting). Setiap

kebijakan ekonomi maupun kebijakan perusahaan tidak akan terlepas dari usaha untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau meningkatkan keberhasilan perusahaan

untuk mencapai tujuan pada masa yang akan datang dimana kebijakan tersebut

dilaksanakan. Usaha untuk melihat dan mengkaji situasi dan kondisi tersebut tidak

terlepas dari kegiatan peramalan

2.2 Jenis-jenis Peramalan

Pada umumnya peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi tergantung dari cara

melihatnya. Apabila dilihat dari sifat penyusunnya, maka peramalan dapat dibedakan

atas dua macam, yaitu:

1. Peramalan yang subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan

(18)

“judgement” dari orang yang menyusunnya sangat menentukan baik

tidaknya hasil ramalan tersebut.

2. Peramalan yang objektif, peramalan yang didasarkan atas data yang

relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik-teknik dan metode

dalam penganalisaan data tersebut.

Disamping itu, jika dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun. Maka

peramalan dapat dibedakan atas dua macam pula, yaitu:

1. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk

penyusunan hasil ramalan jangka waktunya lebih dari satu setengah tahun

atau tiga semester. Peramalan seperti ini misalnya diperlukan dalam

penyusunan rencana pembangunan suatu negara atau suatu daerah,

corporate planning, rencana investi atau rencana ekspansi dari suatu

perusahaan.

2. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk

penyusunan hasil ramalan dalam jangka waktu yang kurang dari satu

setengah tahun, atau tiga semester. Peramalan seperti ini diperlukan dalam

penyusunan rencana tahunan, rencana kerja operasional, dan anggaran

contoh penyusunan rencana produksi, rencana penjualan, rencana

persediaan, anggaran produksi, dan anggaran perusahaan.

Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat

(19)

1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif

pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang

yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut

ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, judgement atau

pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya. Biasanya

peramalan secara kualitatif ini didasarkan atas hasil penyelidikan.

2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan didasarkan atas data kuantitatif

pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada

metode yang digunakan dalam peramalan tersebut. Dengan peramalan

yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda. Adapun yang

perlu diperhatikan dari penggunaan metode-metode tersebut, adalah baik

tidaknya metode yang dipergunakan, sangat ditentukan oleh perbedaan

atau penyimpangan antara hasil peramalan dengan kenyataan yang terjadi.

Metode yang baik adalah metode yang memberikan nilai-nilai perbedaan

atau penyimpangan yang mungkin terjadi. Peramalan kuantitatif hanya

dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisi sebagai berikut:

a. Adanya informasi tentang keadaan yang lain

b. Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk data

c. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada

masa yang akan datang

Dari uraian di atas dapatlah diketahui bahwa jenis-jenis peramalan sangat

(20)

2.3 Langkah-langkah Peramalan

Kualitas atau mutu dari hasil peramalan yang disusun, sangat ditentukan oleh proses

pelaksanaan penyusunnya. Peramalan yang baik adalah peramalan yang dilakukan

dengan mengikuti langkah-langkah atau prosedur penyusunan yang baik. Pada

dasarnya ada tiga langkah peramalan yang penting yaitu:

1. Menganalisa data yang lalu. Tahap ini berguna untuk pola yang terjadi

pada masa yang lalu. Analisa ini dilakukan dengan cara membuat tabulasi

data maka dapat diketahui pola data tersebut

2. Menentukan metode yang digunakan. Masing-masing metode akan

memberikan hasil peramalan yang berbeda. Dimana metode peramalan

yang baik adalah metode yang menghasilkan penyimpangan antara hasil

peramalan dengan nilai kenyataan yang sekecil mungkin

3. Memproyeksikan data yang lalu dengan menggunakan metode yang

dipergunakan, dan mempertimbangkan adanya beberapa faktor perubahan.

Faktor-faktor perubahan tersebut antara lain terdiri dari perubahan

kebijakan-kebijakan yang mungkin terjadi, termasuk kebijakan

pemerintah.

Proyeksi adalah adanya suatu kecenderungan sesuatu hal pada masa yang akan

datang yang masih belum diketahui dan mempunyai nilai pada masa yang akan datang

yang merupakan petunjuk tentang jumlah sesuatu hal tersebut di masa yang akan

(21)

2.4 Metode Peramalan

Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan

akan terjadi pada masa yang akan datang. Metode peramalan adalah cara

memperkirakan secara kuantitatif, apa yang akan terjadi pada masa depan,

berdasarkan data yang relevan pada masa lalu. Oleh karena metode peramalan

didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu, maka metode peramalan ini

dipergunakan dalam peramalan yang objektif.

Perlu diketahui bahwa, keberhasilan peramalan didasarkan atas:

1. Pengetahuan teknik tentang informasi lalu yang dibutuhkan

2. Teknik dan metode peramalan

2.5 Smoothing Eksponensial Linier Satu-Parameter dari Brown

Dalam urusan bisnis dan ekonomi sering sekali diperlukan data untuk mengikuti

tingkat perubahan sepanjang waktu, misalnya perubahan tingkat nasabah tabungan

beberapa tahun mendatang.

Untuk meramalkan jumlah nasabah pada tahun 2010-2012 dapat diperoleh

dengan menggunakan rumus smoothing eksponensial linier satu-parameter dari

(22)

Pada metode ini proses penentuan ramalan dimulai dengan menentukan

besarnya . Sedangkan tahap-tahap dalam menentukan ramalan adalah sebagai

berikut:

a. Menentukan smoothing tunggal pertama ( )

Dimana :

= Smoothing eksponensial tunggal periode t

= Nilai riil periode t

= Smoothing eksponensial tunggal periode t-1

b. Menentukan smoothing kedua )

= Smoothing kedua periode t-1

c. Menentukan besarnya konstanta ( )

d. Menentukan besarnya slove ( )

e. Menentukan besarnya forecast ( )

(23)

BAB 3

SEJARAH SINGKAT PT. BANK SUMUT

3.1 Sejarah Bank Sumut

Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4 November 1961

dengan Akta Notaris Rusli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan

sebutan BPDSU. Pada tahun 1962 berdasarkan UU No. 13 tahun 1962 tentang

Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan sesuai dengan Peraturan Daerah

Tingkat I Sumatera Utara No.5 tahun 1965 bentuk usaha dirubah menjadi Badan

Usaha Milik Daerah (BUMD). Modal dasar pada saat itu sebesar Rp. 100 juta dan

sahamnya dimiliki oleh Pemerinta Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah

Daerah Tingkat II se Sumatera Utara.

Sejalan dengan Program Rekapitalisasi, bentuk hukum BPDSU tersebut harus

diubah dari PD (Perusahaan Daerah) menjadi PT (Perseroan Terbatas), karena untuk

dapat menampung setoran Modal Pemerintahan Pusat dalam rangka Program

Rekapitalisasi tersebut, diperlukan perubahan badan hukum, sehingga berdasarkan hal

tersebut maka pada tahun 1999, bentuk hukum BPDSU dirubah kembali menjadi

(24)

Pusat di Medan, Jl. Imam Bonjol No. 18. Perubahan tersebut didasarkan pada Akta

No. 38 tanggal 16 April 1999 yang dibuat dihadapan Alina Hanum, SH, Notaris di

Medan yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia

Nomor C-8224 HT.01.01.TH 99 tanggal 05 Mei 1999. Modal pasar pada saat itu

ditetapkan sebesar Rp. 400 miliar. Dan karena pertimbangan kebutuhan proyeksi

pertumbuhan bank, maka pada tanggal 15 Desember 1999 melalui Akta No. 31,

modal dasar ditingkatkan menjadi Rp 500 miliar.

Anggaran dasar telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan

Akta No. 39 tanggal 10 Juni 2008 yang dibuat dihadapan H. Marwansyah Nasution,

SH, Notaris di Medan berkaitan dengan Akta Pengesahan No.05 tanggal 10 November

2008 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

nomor : AHU-87927.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 20 November 2008 yang

diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 10 tanggal 03

Februari 2009, maka modal dasar ditambah dari Rp. 500 miliar menjadi Rp. 1 triliyun.

3.2 Visi dan Misi Bank Sumut 3.2.1 Visi Bank Sumut

Menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian

dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan

(25)

3.2.2 Misi Bank Sumut

Mengelola dana Pemerintah dan Masyarakat secara profesional yang didasarkan pada

prinsip-prinsip compliance.

3.3 Statement Budaya Perusahan

Memberikan pelayanan terbaik.

3.4 Logo Bank Sumut

Arti logo Bank SUMUT yaitu “SINERGY”. Bentuk logo menggambarkan dua elemen

dalam bentuk huruf “U” yang saling berkait ber-sinergy membentuk huruf “S” yang

merupakan kata awal “Sumut”. Sebuah penggambaran bentuk kerjasama yang sangat

erat antara Bank SUMUT dengan masyarakat Sumatera Utara sebagaimana visi Bank

SUMUT.

Warna oranye sebagai simbol suatu hasrat untuk terus maju yang dilakukan

dengan energik yang dipadu dengan warna biru yang sportif dan profesional

sebagaimana misi bank SUMUT. Warna putih sebagai ungkapan ketulusan hati untuk

(26)

Jenis huruf “Palatino Bold” sederhana dan mudah dibaca. Penulisan Bank

dengan huruf kecil dan SUMUT dengan huruf kapital guna lebih mengedepankan

Sumatera Utara, sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk membangun dan

membesarkan Sumatera Utara.

3.5 Struktur Organisasi Bank Sumut

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

2. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris dipilih dan diangkat oleh RUPS

Dewan Komisaris dibantu oleh seorang Sekretaris Dewan Komisaris

3. Dewan Pengawasan Syariah

Dewan Pengawasan Syariah dipilih dan diangkat oleh RUPS

4. Direksi

Direksi terdiri dari:

4.1. Direktur Utama

4.2. Direktur Kepatuhan

4.3. Direktur Umum

4.4. Direktur Pemasaran

5. Divisi Pengawasan

5.1. Pemimpin Divisi

5.2. Bidang terdiri dari:

5.2.1. Bidang Pengawasan Wilayah I

5.2.2. Bidang Pengawasan Wilayah II

(27)

5.3. Kontrol Intern Cabang

7. Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko

7.1. Pemimpin Divisi

9. Divisi Teknologi Informasi dan Akuntansi

(28)

10.2.1. Bidang Rumah Tangga

12.2.2.Bidang Kredit Retail dan Sentra UMK

(29)

14.2.1.Bidang Pembiayaan, Dana dan Jasa

14.2.2.Bidang Akuntansi dan Laporan

(30)

BAB 4

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa

Dalam bab ini akan dianalisa tentang perkembangan jumlah nasabah tabungan untuk

periode 2010-2012 berdasarkan data tahun 2007-2009 pada PT. Bank Sumut.

Tabel 4.1 Jumlah Nasabah Tabungan PT. Bank Sumut

Sumber : PT. Bank Sumut

Periode 2007 2008 2009

Januari 317.905 349.030 435.188

Februari 322.317 382.508 435.319

Maret 326.660 386.276 435.328

April 332.376 400.316 435.248

Mei 323.612 405.584 436.330

Juni 339.609 447.703 505.282

Juli 344.294 418.579 510.840

Agustus 350.434 427.062 515.973

September 343.735 424.878 524.441

Oktober 359.938 435.160 507.190

November 365.780 435.160 544.538

(31)

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa jumlah nasabah tabungan PT. Bank

Sumut meningkat setiap bulannya. Tetapi pada bulan-bulan tertentu juga mengalami

penurunan. Dapat kita lihat melalui grafik berikut ini :

Gambar 4.1 Jumlah Nasabah Tabungan

Dalam proses analisa data ini secara sistematis akan dilakukan

langkah-langkah sebagai berikut :

Besarnya forecast bila ditentukan α sebesar 0,1 adalah sebagai berikut :

Bulan 1 : ditentukan sebesar jumlah nasabah tabungan bulan pertama, yaitu

sebesar 317.905

ditentukan sebesar jumlah nasabah tabungan bulan pertama,

yaitu sebesar 317.905

belum bisa ditentukan

belum ditentukan

forecast bulan ketiga ditentukan sebesar jumlah nasabah

(32)

4.2 Forecast dengan Double Exponensial Smoothing (α = 0,1)

Untuk α = 0,1 diambil sebagai sampel pada bulan kedua dan bulan ketiga, dengan

menggunakan Double Exponensial Smoothing. Sehingga dapat dihitung:

Bulan 2:

322.317

1.

0,1(322.317) + (1 – 0,1) 317. 905

= 318.346,20

2.

= 0,1(318.346,20) + (1 – 0,1) 317. 905

= 317.949,12

3.

2(318.346,20) – 317.949,12

= 318.743,28

4.

= (318.346,20 – 317.949,12)

= 44,12

5. Forecast bulan ke-2 (m = 1)

318.743,28 + 44,12(1)

(33)

Bulan 3

326.660

1.

0,1(326.660) + (1 – 0,1) 318.346,20

= 319.177,58

2.

= 0,1(319.177,58) + (1 – 0,1) 317.949,12

= 318.071,97

3.

2(319.177,58) – 318.071,97

= 320.283,19

4.

= (319.177,58 – 318.071,97)

= 122,85

5. Forecast bulan ke-3 (m = 1)

320.283,19 + 122,85(1)

= 320.406,04

(34)

Tabel 4.2. Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown (α = 0,1)

Tahun Periode Bulan Jumlah Nasabah S' S" a b F

(35)

Tabel 4.3. Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown (α = 0,2)

Tahun Periode Bulan Jumlah Nasabah S' S" a b F

(36)

Tabel 4.4. Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown (α = 0,3)

Tahun Periode Bulan Jumlah Nasabah S' S" a b F

(37)

Tabel 4.5. Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown (α = 0,4)

Tahun Periode Bulan Jumlah Nasabah S' S" a b F

(38)

Tabel 4.6. Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown (α = 0,5)

Tahun Periode Bulan Jumlah Nasabah S' S" a b F

(39)

Tabel 4.7. Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown (α = 0,6)

Tahun Periode Bulan Jumlah Nasabah S' S" a b F

(40)

Tabel 4.8. Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown (α = 0,7)

Tahun Periode Bulan Jumlah Nasabah S' S" a b F

(41)

Tabel 4.9. Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown (α = 0,8)

Tahun Periode Bulan Jumlah Nasabah S' S" a b F

(42)

Tabel 4.10. Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown (α = 0,9)

Tahun Periode Bulan Jumlah Nasabah S' S" a b F

(43)
(44)

31 510.840 463.693,27 472.302,61 480.540,88 492.495,11 505.812,89 519.489,00 533.230,69 546.953,22 560.625,67

32 515.973 477.300,75 493.071,25 506.175,56 518.829,32 528.496,76 534.290,04 535.995,72 533.575,63 527.036,12

33 524.441 489.684,80 509.127,13 522.236,15 531.137,74 534.886,53 534.375,79 531.104,47 526.702,52 522.820,77

34 507.190 501.672,36 523.063,93 534.622,95 539.916,82 540.223,59 537.926,11 535.105,04 533.109,50 532.474,32

35 544.538 508.159,77 525.138,16 529.425,51 526.800,35 520.361,21 512.938,32 506.088,31 500.216,34 495.012,07

(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)

4.3 Nilai Rata-rata Kesalahan (Mean Square Error)

MSE =

1. Maka untuk α = 0,1

MSE =

=

= 637.779.150,6

2. Maka untuk α = 0,2

MSE =

=

= 349.829.290,9

3. Maka untuk α = 0,3

MSE =

=

= 314.876.273,5

4. Maka untuk α = 0,4

MSE =

=

(52)

5. Maka untuk α = 0,5

MSE =

=

= 341.232.861,8

6. Maka untuk α = 0,6

MSE =

=

= 380.539.984,1

7. Maka untuk α = 0,7

MSE =

=

= 438.781.191,5

8. Maka untuk α = 0,8

MSE =

=

= 522.518.258,8

9. Maka untuk α = 0,9

MSE =

=

(53)

Untuk menentukan nilai α yang optimal, maka diambil dari nilai MSE yang

(54)

Forecast untuk 2010 adalah:

Bulan 1 = 548.802,92 + 10.421,12 (1) = 559.224,04

Bulan 2 = 548.802,92 + 10.421,12 (2) = 569.645,16

Bulan 3 = 548.802,92 + 10.421,12 (3) = 580.066,28

Bulan 4 = 548.802,92 + 10.421,12 (4) = 590.487,40

Bulan 5 = 548.802,92 + 10.421,12 (5) = 600.908,52

Bulan 6 = 548.802,92 + 10.421,12 (6) = 611.329,64

Bulan 7 = 548.802,92 + 10.421,12 (7) = 621.750,76

Bulan 8 = 548.802,92 + 10.421,12 (8) = 632.171,88

Bulan 9 = 548.802,92 + 10.421,12 (9) = 642.593,00

Bulan 10 = 548.802,92 + 10.421,12 (10) = 653.014,12

Bulan 11 = 548.802,92 + 10.421,12 (11) = 663.435,24

Bulan 12 = 548.802,92 + 10.421,12 (12) = 673.856,36

Untuk forecast tahun 2011 pada bulan pertama, m yang digunakan adalah

m=13 karena untuk satu kali peramalan, m merupakan nilai berkelanjutan dari m

sebelumnya.

Forecast untuk 2011 adalah:

Bulan 1 = 548.802,92 + 10.421,12 (13) = 684.277,48

Bulan 2 = 548.802,92 + 10.421,12 (14) = 694.698,60

Bulan 3 = 548.802,92 + 10.421,12 (15) = 705.119,72

(55)

Bulan 5 = 548.802,92 + 10.421,12 (17) = 725.961,96

Bulan 6 = 548.802,92 + 10.421,12 (18) = 736.383,08

Bulan 7 = 548.802,92 + 10.421,12 (19) = 746.804,20

Bulan 8 = 548.802,92 + 10.421,12 (20) = 757.225,32

Bulan 9 = 548.802,92 + 10.421,12 (21) = 767.646,44

Bulan 10 = 548.802,92 + 10.421,12 (22) = 778.067,56

Bulan 11 = 548.802,92 + 10.421,12 (23) = 788.488,68

Bulan 12 = 548.802,92 + 10.421,12 (24) = 798.909,80

Dan untuk forecast tahun 2012, maka m yang digunakan pada bulan pertama

adalah m = 25. Dapat dihitung sebagai berikut:

Forecast untuk 2012 adalah:

Bulan 1 = 548.802,92 + 10.421,12 (25) = 809.330,92

Bulan 2 = 548.802,92 + 10.421,12 (26) = 819.752,04

Bulan 3 = 548.802,92 + 10.421,12 (27) = 830.173,16

Bulan 4 = 548.802,92 + 10.421,12 (28) = 840.594,28

Bulan 5 = 548.802,92 + 10.421,12 (29) = 851.015,40

Bulan 6 = 548.802,92 + 10.421,12 (30) = 861.436,52

Bulan 7 = 548.802,92 + 10.421,12 (31) = 871.857,64

Bulan 8 = 548.802,92 + 10.421,12 (32) = 882.278,76

Bulan 9 = 548.802,92 + 10.421,12 (33) = 892.699,88

Bulan 10 = 548.802,92 + 10.421,12 (34) = 903.121,00

Bulan 11 = 548.802,92 + 10.421,12 (35) = 913.542,12

(56)

Tabel 4.13 Forecast dengan Double Eksponensial Smoothing (α = 0,3)

Bulan 2010 2011 2012

1 559.224 684.277 809.331

2 569.645 694.699 819.752

3 580.066 705.120 830.173

4 590.487 715.541 840.594

5 600.909 725.962 851.015

6 611.330 736.383 861.437

7 621.751 746.804 871.858

8 632.172 757.225 882.279

9 642.593 767.646 892.700

10 653.014 778.068 903.121

11 663.435 788.489 913.542

(57)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahapan Implementasi

Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam

programming. Pada penerapan inilah seluruh hasil desain dituangkan ke dalam bahasa

pemrograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai

dengan hasil desain tertentu.

Tahapan implementasi harus dapat menentukan baris apa yang akan diterapkan

dalam menuangkan hasil desain yang tertulis, sehingga sistem yang dibentuk memiliki

kelebihan-kelebihan tersendiri (contoh : dalam hal efisiensi pemakaian memori

maupun dalam waktu proses mengakses data).

Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga

dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada, dan telah selesai dengan apa yang

diinginkan.

Selain berfungsi sebagai pengolah data atau manipulasi data, Excel juga dapat

digunakan untuk memanipulasi teks komputer, untuk dapat memperdayagunakan

(58)

5.2 Microsoft Excel

Microsoft Excel 2007 (selanjutnya disebut Excel) merupakan program aplikasi lembar

kerja elektronik (spreadsheet) dari program paket Microsoft Excel. Excel merupakan

produk unggulan dari Microsoft Corporation yang banyak berperan dalam pengolahan

informasi, khususnya data-data yang berbentuk angka yang dihitung, diproyeksikan,

dianalisis dan dipresentasikan data pada lembar kerja.

Lembar kerja (sheet) terdiri dari 256 kolom dan 65539 baris. Kolom diberi

nama dengan huruf A, B, C,..., Z dilanjutkan AA, BB, AC, sampai dengan IV dan

baris ditandai dengan angka 1, 2, 3,..., 65539.

Excel 2007 hadir dengan berbagai penyempurnaan, tampil lebih terintegrasi

dengan berbagai software yang lain, under windows seperti Word, Access maupun

Power Point dan sebagainya. Keunggulan program spreadsheed ini adalah mudah

dipakai, fleksibel, dan mudah berintegrasi dengan aplikasi berbasis windows.

5.3 Langkah-langkah Memulai Pengolahan Data dengan Excel

Sebelum mengoperasikan software ini, pastikan pada komputer anda telah terpasang

program Excel. Langkah-langkah berikutnya yaitu:

1. Klik tombol start

(59)

3. Setelah itu akan muncul tampilan lembaran kerja seperti di bawah ini

Pada kolom pertama ditulis untuk tahun, kedua periode dan tiga kolom

(60)

Dari data di atas dapat ditentukan besarnya forecast dengan 0<α<1. Dan setiap

perhitungan akan diberi nama untuk tiap kolom.

Ambil contoh α = 0,5 seperti berikut ini:

1. Pada kolom kelima ditulis keterangan dengan

2. Pada kolom keenam ditulis keterangan dengan

3. Pada kolom ketujuh ditulis keterangan dengan

4. Pada kolom kedelapan ditulis keterangan dengan

5. Pada kolom kesembilan ditulis keterangan forecast

Maka perhitungan masing-masing smoothing pertama, smoothing kedua,

konstanta, slove dan forecast adalah sebagai berikut:

1. Smoothing pertama ( ) untuk bulan pertama ditentukan sebesar bulan pertama

(61)

untuk bulan kedua rumus yang tertera =0,5*D3+(1-0,5)*E2. Dalam

perhitungan ini menghasilkan angka = 320.111. Begitu juga untuk bulan

berikutnya.

2. Smoothing kedua ( ) untuk bulan pertama ditentukan sebesar bulan pertama

dari data historis, sehingga rumus yang tertera pada set F2 = E2 = D2.

Sedangkan untuk bulan kedua rumus yang tertera =0,5*E3+(1-0,5)*F2. Dalam

kasus ini menghasilkan angka = 319.008. Begitu juga untuk bulan berikutnya.

3. Nilai dapat dihitung pada bulan kedua yaitu dengan rumus yang tertera pada

set G3 = 2*E3-F3. Sehingga akan menghasilkan angka = 321.214, begitu juga

untuk bulan berikutnya.

4. Nilai dapat dihitung pada bulan kedua yaitu dengan rumus yang tertera pada

set H3 =(0,5/(1-0,5))*(E3-F3). Sehingga akan menghasilkan angka = 1.103,

begitu juga untuk bulan berikutnya.

5. Forecast untuk bulan ketiga yaitu pada set I4 dapat dihitung dengan

menggunakan rumus =G3+H3*1 dengan hasil = 322.317, begitu juga untuk

bulan berikutnya.

(62)

5.4 Penggambaran Hasil

Grafik pada Excel dapat ditulis menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar

grafik tersendiri, namun masih berada di file yang sama. Untuk membuat grafik pada

Excel, biasa menggunakan icon chart wizart yang terdapat pada toolbar.

Adapun langkah-langkah yang diperlukan sebagai berikut:

1. Sorot sel atau range yang ingin dibuat grafik

2. Klik icon chart wizard. Tampil kotak dialog Chart Type

3. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik next. Tampil kotak dialog Chart

Shourt Data

4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik ratio button

row atau colom yang diinginkan, klik Next. Tampil kotak dialog option

5. Pada Chart Option, ketik judul grafik. Setelah itu klik Next. Tampil kotak

(63)

6. Pilih tempat untuk melakukan grafik ini dan klik Finish. Maka grafik akan

(64)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian proyeksi yang telah dikemukakan pada bab – bab sebelumnya

maka dapat disimpulkan dan disarankan hal – hal berikut:

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan evaluasi pada jumlah nasabah tabungan pada PT. Bank

Sumut tahun 2007 – 2009 dan membuat ramalan jumlah nasabah tabungan tahun 2010

– 2012 maka Penulis dapat membuat suatu kesimpulan, yaitu :

1. Nilai koefisien proyeksi yang paling tepat digunakan adalah α = 0,3.

2. Model peramalan yang baik digunakan adalah

3. Jumlah nasabah tabungan dari tahun 2010 – 2012 yang akan datang semakin

(65)

6.2 Saran

Dilihat dari hasil ramalan yaitu semakin meningkatnya jumlah nasabah tabungan pada

PT. Bank Sumut untuk tiga tahun, maka disarankan hal – hal berikut :

1. Untuk dapat mempertahankan nasabah ataupun untuk mendapatkan nasabah

baru hendaknya PT. Bank Sumut dapat lebih meningkatkan lagi pelayanannya

kepada nasabah walaupun bentuk pelayanannya yang telah ada sekarang sudah

kelihatan baik.

2. Hendaknya promosi yang dijalankan lebih ditingkatkan lagi, sehingga tidak

hanya mempertahankan nasabah yang ada saja tetapi juga dapat menarik

nasabah baru.

3. Agar disiplin kerja lebih ditegakkan, karena dengan disiplin kerja yang baik

(66)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 1984. Teknik dan Metode Peramalan. Jakarta : Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Kasmir, M.M. S.E. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi.

Jakarta : Rajawali Pers.

Makridakis, Sypros, dan Steven C. Wheelwright. 1999. Metode dan Aplikasi

Peramalan. Edisi ke-2. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Napitupullu, Normalina dan Marganda Klirent. 2006. Microsoft Excel-Powerpoint.

Medan.

Pohan, Aulia. 2008. Potret Kebijakan Moneter Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Gambar

Tabel 4.1 Jumlah Nasabah Tabungan PT. Bank Sumut
Gambar 4.1 Jumlah Nasabah Tabungan
Tabel 4.2. Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown ( α = 0,1)
Tabel 4.3. Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown ( α = 0,2)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Badan Ketahanan Pangan Sumatera Utara, Jumlah Produksi Padi Tahun 1993-2007. http://www Wordpress.com/ Metode Peramalan Bisnis dan

Metode peramalan adalah cara untuk memeperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar data yang relevan pada masa lalu.. Dengan kata

Yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa

Metode peramalan kualitatif didasarkan pada pengamatan kejadian-kejadian di masa sebelumnya yang digabungkan dengan intuisi manusia dari pada penggunaan data

Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa depan, berdasarkan data yang relevan pada masa lalu.. Oleh karena metode

Metode peramalan adalah cara untuk memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar data yang relevan pada masa

Peramalan kuantitatif yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang

Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan, diperoleh bahwa data tidak stasioner, memiliki unsur trend dan tidak dipengaruhi musiman, sehingga metode peramalan yang tepat digunakan