SKRIPSI
PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TENTANG PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)
(Studi Empiris pada Universitas Islam Negeri dan Universitas Indonesia)
Oleh:
Azharul Fikri
NIM: 105082002699
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Azharul Fikri
2. Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 27 November 1987
3. Alamat : Perum. Modern Hill Blok G2/25
Pondok Cabe, Tangerang
4. Telepon : 085718744747
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. SDN 05 Pagi Kedoya Utara Jakarta Barat 1994 – 1999
2. SMPN 1 Cikarang Barat 1999 – 2002
3. SMU Al-Muslim Bekasi 2002 – 2005
4. Strata 1 Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi 2005 – 2010
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Staff Devisi Kesorga BEM FEIS 2006 - 2007
2. Kord. Keamanan Propesa 2006 2006
3. Kord. Acara Propesa 2007 2007
4. Kord.Lab.Musik RIAK 2007 – 2008
IV. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Akmal Towe
2. Ibu : Helda Nuriati
3. Alamat : Perum Modern Hill Blok G2/25, Pondok Cabe, Tangerang
4. Telepon : 085718744747
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine whether an accounting student State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta and Universitas Indonesia (UI) has a positive perception of the Accounting Profession Education (PPAk). And if there is a difference of perception between accounting students Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta and Universitas Indonesia (UI) of the Education Professional Accounting (PPAk). Object in this research is an accounting student Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta and Universitas Indonesia (UI). Indicators used in this study is of interest to follow PPAk, high motivation, career motivation, and economic motivation.
The number of samples is sent 140 questionnaires to 70 students Universitas Islam Negeri (UIN) and 70 students at the University of Indonesia (UI). Sampling methods using simple random sampling method of sampling, while the method of data analysis using simple regression analysis method and simple independent t- test.
The results of this study indicate that accounting students Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta and Universitas Indonesia (UI) has a perception that the Education Professional Accounting (PPAk) competence and professionalism of resources more qualified accountants. And also students who think that higher career is more important to be able to encourage students to follow PPAk order to achieve a higher position in the job, the opportunity to develop a better, require less time to promote and gain recognition for accomplishments achieved. And in supporting jobs and a career in economics.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) memiliki persepsi positif tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Dan apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI). Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah minat mengikuti PPAk, motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi.
Jumlah sampel yang dikirimkan adalah 140 kuesioner kepada 70 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) dan 70 mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Metode pengambilan sampel menggunakan metode sampel simple random sampling, sedangkan metode analisis data menggunakan metode analisis regresi sederhana dan independent simple t-test.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) telah memiliki persepsi bahwa dengan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) kompetensi dan profesionalisme sumber daya akuntan lebih berkualitas. Dan juga mahasiswa beranggapan bahwa karir yang semakin tinggi lebih penting sehingga mampu mendorong mahasiswa untuk mengikuti PPAk agar dapat mencapai kedudukan yang lebih tinggi di dalam pekerjaannya, memperoleh kesempatan berkembang yang lebih baik, membutuhkan lebih sedikit waktu untuk dipromosikan serta memperoleh pengakuan atas prestasi yang diraih. Serta dalam penunjang berkarir dalam pekerjaan dan ekonomi.
Kata Kunci: Persepsi , Minat mengikuti PPAk, Motivasi Kualitas, Motivasi Karir,
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengkaruniakan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Persepsi Mahasiswa Akuntansi Tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) (Studi Empiris pada Universitas Islam Negeri dan Universitas Indonesia)”. Penyusuanan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian
syarat - syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa syukur atas rahmat dan
karunia Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini serta tak
lupa penulis menghaturkan terima kasih kepada:
1. Keluargaku, Ayah dan Mama atas setiap helaan kasih sayangnya, semua
perhatian dan dukungannya, dan adikku tercinta.
2. Bpk Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta.
3. Bpk Prof. Dr. Azzam Jassin, MBA selaku pembimbing I yang telah
meluangkan waktu, memberikan arahan dan bimbingan.
4. Ibu Yusro Rahmah, SE., Ak., MSi selaku pembimbing II yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dengan bersedia meluangkan waktunya.
5. Bpk Afif Sulfa., SE., Ak., MSi selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta.
6. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., Msi selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah
mencurahkan dan mengamalkan ilmunya, serta Karyawan Universitas Islam
Negeri yang telah memberikan bantunnya kepada penulis.
8. Tim inti, Ryan G1, Pandir, Lyon, Irfan, Samsul MC, dan Andrew yang selalu
mensupport dalam segala hal.
9. Brader Dakosta, Amung, Buchenk, Adiet, Besher, Japra, Linglung, Syarif,
Komeng, dan semuanya (mav ga bs semua).
10. Teman yg mensupport dan membantu penyelesaian skripsi ini, dan juga waktu
hura2..hee : Ribut, Opunk, Penjol, Polo, Baha ,ai ”neng”, iin, rika, semuanya
dah...
11. Seluruh teman akuntansi C 2005 dan teman seperjuangan baik kompre dan
skripsi, thanks sob!.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih banyak
kekurangan. Dengan kerendahan hati, penulis meminta maaf dan mengharapkan
kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan penulis. Semoga hasil dari
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun semua pihak yang
membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta, 10 Maret 2010
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ...
i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SIDANG SKRIPSI ...
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...
iv
ABSTRACT ...
v
ABSTRAK ...
vi
KATA PENGANTAR ...
vii
DAFTAR ISI ...
ix
DAFTAR TABEL ...
xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Perumusan Masalah ... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
1. Tujuan Penelitian ... 7
2. Manfaat Penelitian ... 8
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 9
A. Kerangka Teoritis ... 9
1. Pengertian Persepsi Mahasiswa ... 9
5. Pengertian Motivasi Kualitas, Karir, dan Ekonomi ... 16
B. Penelitian Terdahulu ... 18
C. Kerangka Pemikiran ... 19
III. METODOLOGI PENELITIAN ... 22
A. Ruang Lingkup Penelitian ... 22
B. Metode Penentuan Sampel ... 22
C. Metode Pengumpulan Data ... 23
1. Teknik Pengumpulan Data ... 23
2. Sumber Data ... 24
D. Metode Analisis Data ... 25
1. Uji Kualitas Data ... 25
a. Uji Reliabilitas ... 25
b. Uji Validitas ... 25
E. Uji Asumsi Klasik ... 26
a. Uji Normalitas ... 26
b. Uji Heteroskedastisitas ... 27
F. Uji Hipotesis ... 28
a. Pengujian Regresi Sederhana ... 28
b. Koefisien Determinasi (R2) ... 29
c. Uji Statistik F ... 29
d. Independent Sample t-Test ... 30
G. Operasional Variabel Penelitian ... 30
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 33
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 33
1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33
2. Karakteristik Responden ... 33
3. Profil Responden ... 34
B. Statisktik Deskriptif ... 36
C. Uji Kualitas Data ... 38
a. Uji Reliabilitas ... 38
D. Pengujian Asumsi Klasik ... 43
a. Uji Normalitas Regresi Berganda ... 43
b. Uji Normalitas t-Test ... 45
c. Uji Heteroskedisitas ... 47
E. Uji Hipotesis ... 48
a. Uji Regresi Sederhana ... 48
b. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 48
c. Uji Statistik Fisher (Uji F) ... 49
d. Uji Independent Sample t-Test ... 51
V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ... 55
A. Kesimpulan ... 55
B. Implikasi ... 55
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan akuntansi di Indonesia terutama dilakukan dalam strata
satu (S1) dan diploma tiga (D3). Undang-undang No.34 tahun 1954 yang
mengatur pemberian gelar akuntan saat ini masih mempertimbangkan lembaga
pendidikan yang menyelenggarakan, sehingga belum ada perlakuan yang sama
bagi lembaga pendidikan yang berbeda. Pendidikan tinggi akuntansi dapat
diperoleh melalui beberapa program studi selain Program S1 Reguler,
misalnya program Diploma III, Program S1 Ekstension dan Program Profesi
Akuntan. Beberapa universitas negeri yang menyelenggarakan pendidikan
tinggi akuntansi seperti UGM, UI, Unpad dan lain-lain dapat langsung
pengakuan dari Departemen Keuangan, sehingga lulusan dapat langsung
memperoleh register negara.
Pemilihan sebuah karir bagi mahasiwa akuntansi adalah tahap awal
dari pembentukan karir tersebut, setelah berhasil menyelenggarakan
kuliahnya. Pilihan karir bagi lulusan akuntansi tidak tertutup pada profesi
akuntansi saja, banyak pilihan profesi yang dapat diselami oleh mereka,
tergantung dari faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Banyak realitas yang
terjadi di dunia kerja yang mengharuskan lulusan akuntansi pandai dalam
mempertimbangkannya.
Banyak pihak yang berkepentingan di dalam sebuah organisasi bisnis.
Investor yang menanamkan dananya ke dalam perusahaan atau kreditur yang
meminjamkan dananya, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
laporan keuangan perusahaan tidak terbatas kepada manajemen saja, tetapi
meluas kepada investor dan kreditor serta calon investor dan calon kreditur.
Para pihak tersebut memerlukan informasi mengenai perusahaan, sehingga
seringkali ada dua pihak yang berlawanan dalam situasi ini. Di satu pihak,
manajemen perusahaan ingin menyampaikan informasi mengenai
pertanggunjawaban pengelolaan dana yang berasal dari pihak luar, di lain
pihak, pihal eksternal ingin memperoleh informasi yang andal dari manajemen
perusahaan. Profesi akuntan timbul untuk memberikan informasi yang
terpercaya bagi kedua belah pihak dalam situasi seperti ini.
Terdapat empat sektor pekerjaan yang dapat dimasuki oleh lulusan
pendidikan akuntansi yakni akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan
pendidik, dan akuntan pemerintah. Keinginan setiap mahasiswa akuntansi
adalah untuk menjadi seorang yang profesional dalam bidang akuntansi. Tidak
mudah menjadi seorang akuntan karena banyak aturan profesi yang harus
ditaatinya.
Ikatan akuntansi Indonesia (IAI) sebagai organisasi yang menaungi
profesi akuntan baik sebagai akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan
pendidik, dan akuntan pemerintah untuk menjaga perilaku para anggotanya
dalam menjalankan profesinya sebagai akuntan. Tujuan profesi akuntansi itu
sendiri menurut Kode Etik Ikatan Akuntansi Indonesia didefinisikan sebagai berikut: ”Memenuhi tanggung jawabnya dengan standar
profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi
kepada publik”.
Pendidikan akuntansi di Indonesia bertujuan menghasilkan lulusan
yang beretika dan bermoral tinggi. Berbagai upaya dilakukan untuk
memperkenalkan nilai-nilai profesi dan etika akuntan kepada mahasiswa.
Dalam upaya pengembangan pendidikan akuntansi yang berlandaskan etika
ini dibutuhkan adanya umpan balik (feedback) mengenai kondisi yang ada
sekarang, yaitu apakah pendidikan akuntansi di Indonesia telah cukup
membentuk nilai-nilai positif mahasiswa akuntansi. Penelitian ini
dimaksudkan untuk mengetahui persepsi mahasiswa dengan maksud
mengetahui kadar etika mahasiswa akuntansi dan efektivitas kurikulum yang
ada dalam membentuk etika mahasiswa akuntansi.
Begitu banyak pilihan karir yang dihadapkan bagi mahasiswa lulusan
akuntansi menjadi sulit mengambil keputusan dalam memilih. Hal itu akan
mengembalikan pertanyaan-pertanyaan seputar pemilihan profesi kepada
mahasiswa itu sendiri, apakah yang menjadi latar belakang pemilihannya itu,
sehingga kondisi tersebut mengakibatkan bahwa tidak terjaminnya bahwa
mahasiswa akuntansi memilih profesi karirnya sebagai akuntan, baik itu
akuntan publik atau non publik. Perencanaan karir merupakan satu hal yang
sangat penting untuk mencapai kesuksesan dalam karir. Akan tetapi, sebagian
orang tidak dapat melakukan perencanaan karir secara tepat karena senantiasa
dihinggapi kekhawatiran terhadap ketidakpastian dimasa datang.
Pemakaian gelar akuntan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang
No. 34 tahun 1954. Dalam UU tersebut dinyatakan bahwa yang berhak
menyandang gelar akuntan adalah lulusan Fakultas Akuntansi Universitas
Negeri atau lulusan dalam suatu ujian yang ijazahnya sama dengan Perguruan
Tinggi Negeri (PTN). Dengan adanya UU ini, pada awalnya maka bagi
Perguruan Tinggi seperti Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada,
Universitas Sumatera Utara, Universitas Airlangga, Universitas Padjajaran,
Universitas Brawijaya, dan STAN akan menghasilkan Akuntan secara
otomatis. Namun, seiring dengan berjalannya waktu PTN dan PTS tumbuh
semakin banyak. Untuk itu, pada tahun 1979 diterbitkan Surat Keputusan
Dirjen Dikti yang mengatur Ujian Negara Akuntansi (UNA). Penyelenggaraan
UNA ditujukan bagi lulusan PTN dan PTS yang belum secara otomatis
mendapatkan gelar Akuntan. (Machfoed:1998,111).
Dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
No/179/U/2001, perihal Pemberian Gelar Akuntan (Ak), kepada lulusan S1
Program Studi Akuntansi, di Perguruan Tinggi tertentu telah berakhir pada
tanggal 31 Agustus 2004, maka sejak itulah seluruh lulusan S1 Jurusan
Akuntansi tidak lagi bergelar Akuntan. Dengan dikeluarkannya keputusan
tersebut, pendidikan Akuntan di Indonesia secara resmi memiliki pendidikan
berbasis profesi, yaitu Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Selama ini
pendidikan akuntansi hanya menitikberatkan pada aspek akademis, sehingga
aspek pendidikan profesi yang juga sangat penting terkesan tidak mendapat
perhatian. PPAk sudah mulai dijalankan sejak September 2002. Dengan
dimulainya pelaksanaan PPAk maka gelar Akuntan bukan lagi monopoli PTN
tertentu yang diberi hak istimewa oleh Depdiknas. Dengan demikian bisa
diharapkan para akuntan di masa yang akan datang, khususnya dalam era
globalisasi ekonomi abad 21 akan menjadi akuntan yang profesional dan siap
menghadapi persaingan global dengan akuntan yang berasal dari belahan
dunia lain.
PPAk memang bukan suatu kewajiban. Namun hal ini menjadi syarat
bagi lulusan sarjana akuntansi yang akan mengikuti ujian sertifikasi akuntan
publik (USAP). Sertifikasi akuntan publik masih diatur oleh DIKNAS yang
seharusnya seratus persen dilakukan oleh organisasi profesi yaitu Ikatan
Akuntansi Indonesia Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP) seperti halnya
yang dilakukan di Amerika Serikat ujian sertifikasi akuntan publik, Certified
Public Accountant (CPA) dilaksanakan oleh American Institute of Certified
Public Accountant (AICPA) negara bagian.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bawono (2006)
menyimpulkan bahwa mahasiswa S1 akuntansi reguler dan ekstensi fakultas
ekonomi perguruan tinggi di Purwokerto mempunyai persepsi yang positif
mengenai Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Hasil ini mempunyai arti
bahwa Mahasiswa S1 Akuntansi reguler dan ekstensi fakultas ekonomi
perguruan tinggi di Purwokerto telah memiliki persepsi bahwa dengan
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) kompetensi dan profesionalisme
sumber daya akuntan lebih berkualitas. Di samping itu, terdapat perbedaan
persepsi di antara mahasiswa akuntansi S1 reguler dengan mahasiswa S1
ekstensi fakultas ekonomi perguruan tinggi di Purwokerto tentang Pendidikan
Profesi Akuntansi (PPAk).
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti kembali apakah penelitian
sebelumnya konsisten dengan penelitian yang berlaku saat ini. Perbedaan
penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah : (1) penelitian ini
dilakukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan
Universitas Indonesia (UI), sedangkan penelitian sebelumnya dilakukan di
Perguruan tinggi Purwokerto, (2) penelitian ini menggunakan variabel atau
indikator untuk mengukurnya, yaitu minat, motivasi kualitas, motivasi karir,
dan motivasi ekonomi, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan
variabel gelar akuntan, minat dan kemampuan, instrumen pendukung PPAk,
dan keterkaitan PPAk dengan dunia kerja dalam pengukurannya.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji bagaimana
persepsi mahasiswa Akuntansi tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)
dengan menggunakan indikator pengukurnya, yaitu minat, motivasi kualitas,
motivasi karir, dan motivasi ekonomi sebagai pengganti dari variabel
instrumen pendukung PPAk, dan keterkaitan PPAk dengan dunia kerja. Untuk
itu, peneliti mengambil judul “Persepsi Mahasiswa Akuntansi Tentang
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) Studi Kasus Pada Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI)”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi
ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) untuk
mengikuti program PPAk.
2. Apakah ada perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia
(UI) tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini memiliki tujuan
sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh motivasi kualitas, motivasi karir, dan
motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas
Indonesia (UI) untuk mengikuti program PPAk.
2. Untuk menganalisis perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan
Universitas Indonesia (UI) tentang Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk).
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa
akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
dan Universitas Indonesia (UI) untuk dapat menjadi bahan
pertimbangan yang diambil setelah menyelesaikan studi S1-nya apakah
akan melanjutkan studinya ke jenjang Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk) atau tidak.
b. Bagi Pihak Universitas
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang nantinya
akan dijadikan acuan dalam menyelenggarakan program pendidikan
akuntansi (PPAk) di Universitas Islam Negeri (UIN) dan diharapkan
mampu meningkatkan kualitas program pendidikan profesi akuntansi
(PPAk) di Universitas Indonesia (UI).
c. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sarana
mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh diperguruan tinggi serta
menanamkan wawasan dan pengalaman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis
1. Pengertian Persepsi Mahasiswa
Menurut Wikipedia (2009), persepsi adalah proses pemahaman
ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus.
Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau
hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak.
Proses kognisi dimulai dari persepsi. Menurut Robbins (1993) dalam
Bawono (2006), Perception can be defined as a process by which
individuals organize and interpret their sensory impressions in order to
give meaning to their environment.
Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan diatas, maka penulis
dapat mendefinisikan bahwa persepsi adalah sudut pandang atau cara
pandang seseorang dalam memahami suatu hal tertentu. Dalam hal ini
sudut pandang mahasiswa mengenai program pendidikan profesi akuntansi
(PPAk).
Proses pembentukan persepsi dipengaruhi oleh:
1. Faktor perhatian dari luar, meliputi intensitas, ukuran, keberlawanan,
pengulangan, gerakan.
2. Faktor dari dalam (internal set factors), yaitu faktor dari dalam diri
seseorang yang memiliki proses perspsi antara lain proses belajar
(learning), motivasi, dan kepribadian (Kiryanto dkk., 2001).
2. Pengertian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)
Profesi merupakan pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan
penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya
memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi
yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Seseorang yang memiliki
suatu profesi tertentu, disebut profesional.
Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari
pekerjaan lainnya. Daftar karakterstik ini tidak memuat semua
karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi, juga tidak semua ciri ini
berlaku dalam setiap profesi:
1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoritis
Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis yang
ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada
pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek.
2. Asosiasi profesional
Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para
anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para
anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan
khusus untuk menjadi anggotanya.
3. Pendidikan yang ekstensif
Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama
dalam jenjang pendidikan tinggi.
4. Ujian kompetensi
Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan
untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoritis.
5. Pelatihan institutional
Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan
istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis
sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan
melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
6. Lisensi
Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga
hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
7. Otonomi kerja
Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoritis
mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
8. Kode etik
Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya
dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
9. Mengatur diri
Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa
campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih
senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling
tinggi.
10. Layanan publik dan altruisme
Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan
selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter
berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
11. Status dan imbalan yang tinggi
Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise,
dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa
dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan
bagi masyarakat.
Pendidikan akuntansi akan dapat dipersepsikan secara paralel
dengan praktik akuntansi, termasuk di dalamnya profesi akuntan publik.
Akuntan publik merupakan seseorang yang diberikan ijin oleh suatunegara
bagian untuk menggunakan gelar PA (Public Accountant) atau AP
(Akuntan Publik) dan mempraktekkan akuntansi publik. Di Indonesia, ijin
sebagai akuntan publik dapat diberikan setelah lulus Ujian Sertifikasi
Akuntan Publik (USAP).
Keputusan Mendiknas Nomor 179/U/2001 menyebutkan
Pendidikan Profesi Akuntansi adalah pendidikan tambahan pada
pendidikan tinggi setelah program sarjana Ilmu Ekonomi pada program
studi akuntansi. Pendidikan profesi akuntansi bertujuan menghasilkan
lulusan yang menguasai keahlian bidang profesi akuntansi dan
memberikan kompensasi keprofesian akuntansi. Lulusan Pendidikan
Profesi Akuntansi berhak menyandang sebutan gelar profesi akuntan yang
selanjutnya disingkat Ak. Kurikulum nasional Pendidikan Profesi
Akuntansi paling sedikit 20 satuan kredit semester (sks) dan paling banyak
40 sks yang ditempuh 2 sampai dengan 6 semester. Kurikulum nasional
yang dimaksud adalah:
1) Etika Bisnis dan Profesi
2) Seminar Perpajakan
3) Praktik Audit
4) Lingkungan Bisnis
5) Pengetahuan Pasar Modal.
6) Seminar Akuntansi Keuangan.
7) Seminar Akuntansi Manajemen.
PPAk adalah suatu usaha yang bertujuan untuk menghasilkan
akuntan profesional dengan standardisasi kualitas akuntan di Indonesia.
Kurikulum dan silabus PPAk sudah didesain untuk memenuhi persyaratan
untuk menjadi akuntan professional yang ditentukan oleh International
Financial Accounting Committee (IFAC).
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan diatas maka penulis
dapat mendefinisikan pendidikan profesi akuntansi (PPAk) sebagai suatu
tahapan pembelajaran sesudah program strata satu jurusan akuntansi
dimana untuk mendapatkan gelar Akuntan (Ak). Dimana dalam
pendidikan profesi akuntansi bertujuan menghasilkan lulusan yang
menguasai keahlian bidang profesi akuntansi dan memberikan kompensasi
keprofesian akuntansi
3. Sejarah Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)
PPAk adalah pendidikan tambahan pada pendidikan tinggi setelah
program sarjana Ilmu Ekonomi dalam program studi akuntansi.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 179/U/2001 tanggal 21 November 2001 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi. PPAk diselenggarakan di
perguruan tinggi sesuai dengan persyaratan, tatacara dan kurikulum yang
diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Lulusan pendidikan profesi
akuntansi berhak menyandang gelar profesi Akuntan (disingkat Ak.).
Dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
No/179/U/2001, perihal Pemberian Gelar Akuntan (Ak), kepada lulusan
S1 Program Studi Akuntansi, di Perguruan Tinggi tertentu telah berakhir
pada tanggal 31 Agustus 2004, maka sejak itulah seluruh lulusan S1
Jurusan Akuntansi tidak lagi bergelar Akuntan. Dengan dikeluarkannya
keputusan tersebut, pendidikan Akuntan di Indonesia secara resmi
memiliki pendidikan berbasis profesi, yaitu Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk). Selama ini pendidikan akuntansi hanya menitikberatkan pada
aspek akademis, sehingga aspek pendidikan profesi yang juga sangat
penting terkesan tidak mendapat perhatian. PPAk sudah mulai dijalankan
sejak September 2002. Dengan dimulainya pelaksanaan PPAk maka gelar
Akuntan bukan lagi monopoli PTN tertentu yang diberi hak istimewa oleh
Depdiknas. Dengan demikian bisa diharapkan para akuntan di masa yang
akan datang, khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad 21 akan
menjadi akuntan yang profesional dan siap menghadapi persaingan global
dengan akuntan yang berasal dari belahan dunia lain.
4. Pengertian Minat
Menurut Widyastuti, dkk (2004) Minat adalah keinginan yang
didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan
membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang
diinginkannya. Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap
sesuatu. Selanjutnya Kamus Umum Bahasa Indonesia mendefinisikan
minat sebagai keinginan untuk memperhatikan atau melakukan sesuatu.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan pada minat ini, yaitu:
a. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang
mempunyai dampak pada suatu perilaku.
b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba
melakukan sesuatu.
Aiken (Ginting, 2005) mengungkapkan definisi minat sebagai
kesukaan terhadap kegiatan melebihi kegiatan lainnya. Ini berarti minat
berhubungan dengan nilai-nilai yang membuat seseorang mempunyai
pilihan dalam hidupnya, hal tersebut diungkapkan oleh Anastasia dan
Urbina (Ginting, 2005). Selanjutnya Ginting (2005) menjelaskan, minat
berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang
melakukan kegiatan tertentu yang spesifik, lebih jauh lagi minat
mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan yang dipilih
sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan
dalam diri seseorang.
Nunnally (Sutjipto, 2001) menjabarkan minat sebagai suatu
ungkapan kecenderungan tentang kegiatan yang sering dilakukan setiap
hari, sehingga kegiatan itu disukainya; sedangkan Guilford (Sutjipto,
2001) menyatakan minat sebagai tendensi seseorang untuk berperilaku
berdasarkan ketertarikannya pada jenis-jenis kegiatan tertentu. Sementara
itu Sax (Sutjipto, 2001) mendefinisikan bahwa minat sebagai
kecenderungan seseorang terhadap kegiatan tertentu di atas kegiatan yang
lainnya. Sedangkan Crites (Sutjipto, 2001) mengemukakan bahwa minat
seseorang terhadap sesuatu akan lebih terlihat apabila yang bersangkutan
mempunyai rasa senang terhadap objek tersebut.
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan diatas maka penulis
dapat mendefinisikan minat yaitu suatu keinginan terhadap sesuatu. Dalam
hal ini ketertarikan mahasiswa terhadap pendidikan profesi akuntansi.
5. Pengertian Motivasi Kualitas, Karir dan Ekonomi
Motivasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1998) adalah dorongan
yang timbul pada diri seseorang, sadar atau tidak sadar untuk melakukan
suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau motivasi adalah usaha-usaha
yang dapat emnyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.
Kualitas seseorang dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak
langsung oleh tingkat pendidikannya termasuk pendidikan berkelanjutan
terstruktur maupun mandiri. Maka dari itu sering kali motivasi kualitas
menjadi dorongan untuk meningkatkan kualitas memicu keinginan untuk
mengikuti suatu pendidikan.
Karier adalah sebuah kata dari bahasa Belanda; carriere adalah
perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan seseorang. Ini juga bisa
berarti jenjang dalam sebuah pekerjaan tertentu. Karier merupakan istilah
yang didefinisikan oleh kamus besar bahasa Indonesia sebagai
perkembangan dan kemajuan baik pada kehidupan, pekerjaan atau jabatan
seseorang. Biasanya pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang
mendapatkan imbalan berupa gaji maupun uang.
Keinginan untuk mengikuti pendidikan juga didasarkan cita-cita
seseorang atas karirnya dalam pekerjaan. Motivasi karir sering menjadi
alasan mengapa seseorang menempuh suatu pendidikan tertentu. Motivasi
karir dapat diartikan sebagai dorongan yang timbul dari dalam diri
seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka
pencapaian karir yang lebih baik dari sebelumnya.
Penghargaan finansial merupakan salah satu bentuk sistem
pengendalian manajemen. Secara umum penghargaan finansial terdiri atas
penghargaan langsung dan tidak langsung. Penghargaan langsung dapat
berupa pembayaran dari upah dasar atau gaji pokok, overtime atau gaji
dari lembur, pembayaran untuk hari libur, pembagian dari laba (profit
sharing), opsi saham, dan berbagai bentuk bonus berdasarkan kinerja
lainnya. Sedangkan penghargaan tidak langsung meliputi asuransi,
pembayaran liburan, tunjangan biaya sakit, program pensiun, dan berbagai
manfaat lainnya. Dari penjelasan tersebut maka motivasi ekonomi adalah
suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan
kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan
finansial yang diinginkan.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini adalah replikasi dari penelitian Bawono (2006) dan
Penelitian Mansur (2006). Penelitian yang dilakukan oleh Bawono ini menguji
tentang Persepsi Mahasiswa akuntansi reguler dan non reguler fakultas
ekonomi perguruan tinggi di Purwokerto terhadap PPAk dengan
menggunakan empat variabel atau indikator untuk mengukurnya, yaitu gelar
akuntan, minat dan kemampuan, instrumen pendukung PPAk, keterkaitan
PPAk dengan dunia kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Mansur ini menguji
tentang Pengaruh Motivasi Kualitas, Status Sosial, dan Karir terhadap minat
sarjana akuntansi untuk mengikuti PPAk pada perguruan tinggi di Bandung
yang menyelenggarakan PPAk dengan menggunakan variabel terikatnya
adalah minat sarjana akuntansi untuk mengikuti PPAk dan variabel bebas
adalah motivasi kualitas, status sosial, dan karir.
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini
dilakukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan
Universitas Indonesia (UI) dengan menggunakan variabel atau indikator untuk
mengukurnya, yaitu minat, motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi
ekonomi sebagai pengganti dari variabel gelar akuntan, minat dan
kemampuan, instrumen pendukung PPAk, dan keterkaitan PPAk dengan dunia
kerja. yang digunakan pada penelitian sebelumnya. Hasil dari penelitian
Bawono (2006) menyatakan bahwa mahasiswa S1 akuntansi reguler dan
ekstensi fakultas ekonomi perguruan tinggi di Purwokerto mempunyai
persepsi yang positif mengenai Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Dan
hasil dari penelitian Mansur (2006) menyatakan bahwa motivasi kualitas,
status social, dan karir secara simultan berpengaruh terhadap minat sarjana
akuntansi untuk mengikuti PPAk.
C. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini didasarkan pada hubungan antara faktor dependen PPAk
dengan faktor independen persepsi mahasiswa. Dinyatakan berpengaruh
positif karena mahasiswa akuntansi telah mengetahui tujuan
diselenggarakannya Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Hal ini berarti
adanya potensi berkembangnya Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), karena
persepsi positif telah terbentuk pada mahasiswa akuntansi yang notabene
calon pengguna atau pemakai jasa Pendidikan Profesi Akuntansi kedepannya.
Berdasarkan kerangka teori diatas, maka kerangka pemikiran yang
akan diteliti dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 1:
Diagram Alur Pemikiran dan Proses Pendidikan Akuntansi di Indonesia
Mahasiswa S1 Akuntansi
Program Sarjana
Gelar S.E.
Bekerja
Program Pasca Sarjana MAKSI dan PIA
Program Pasca Sarjana Eksekutif
+ PPAk (Dual Degree)
Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPA)
Gelar S.E., Ak.
Persepsi Mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri di Jakarta
Persepsi Mahasiswa Akuntansi Universitas Islam Negeri Jakarta
Persepsi Mahasiswa Akuntansi Universitas Indonesia
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas agar sesuai dengan tujuan
penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian, maka hipotesis yang diuji
adalah sebagai berikut:
H1: Terdapat pengaruh motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi
ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia
(UI) untuk mengikuti program PPAk.
H2: Mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) memiliki
perbedaan persepsi tentang PPAk.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa untuk mengetahui persepsi
mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) tentang Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk). Dan untuk mengetahui perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas
Indonesia (UI) tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Tempat
melakukan penelitian ini dilaksanakan pada dua Universitas Negeri di Jakarta
yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan
Universitas Indonesia (UI).
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia
(UI). Dari populasi tersebut, peneliti menggunakan sampel dengan cara simple
random sampling. Pemilihan sampel simple random sampling adalah metode
pemilihan sampel secara acak sederhana dan memberikan kesempatan yang
sama yang bersifat tak terbatas pada setiap elemen populasi untuk dipilih
sebagai sampel (Indriantoro dan Supomo, 2000:124). Cara ini dilakukan
karena setiap elemen populasi secara independen memiliki probabilitas dipilih
satu kali tanpa pengembalian. Alasan mahasiswa dipilih sebagai responden
adalah karena mahasiswa memiliki minat dan tujuan untuk melanjutkan
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) setelah menyelesaikan program strata
satu (S1).
C. Metode Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner yang dikirim melalui surat (mail survey) yang disebut
dengan data primer. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang
dibagikan secara langsung kepada mahasiswa akuntansi Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI).
Mahasiswa yang menjadi sampel, akan dikirimi kuesioner yang berisi
kumpulan pertanyaan tentang persepsi mahasiswa akuntansi terhadap
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
Pengiriman kuesioner dikirimkan sendiri oleh peneliti secara
langsung kepada seluruh responden. Pengiriman kuesioner tersebut
dilakukan sendiri oleh peneliti dengan tujuan agar tingkat pengembalian
(response rate) kuesioner bisa lebih tinggi (Indriantoro dan Supomo,
2006:154). Pengambilan kuesioner dilakukan saat itu juga setelah
mahasiswa selesai mengisi kuesioner tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan metode
survey yang meneliti tentang persepsi seseorang, sehingga data yang
digunakan termasuk data primer. Metode pengambilan data yang
digunakan yaitu kuesioner, wawancara, dan studi pustaka. Kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan Likert Scale dengan skala
penilaian 1 sampai 5 yaitu (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3)
netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju. Penelitian ini dimaksudkan untuk
melihat perbedaan antar kelompok responden, karenanya pengujian yang
digunakan adalah uji beda rata-rata. Model kuisioner yang digunakan
dalam penelitian ini adalah model yang digunakan oleh Icuk, dkk. (2006).
Kuesioner tersebut terbagi atas empat bagian atau indikator. Bagian
pertama, berisi lima pertanyaan tentang minat mengikuti PPAk. Bagian ini
berisikan peminatan mahasiswa terhadap PPAk. Bagian kedua, berisi
sepuluh pertanyaan tentang motivasi kualitas. Bagian ketiga, berisi
sepuluh pertanyaan tentang motivasi karir. Dan bagian keempat, berisi
sepuluh pertanyaan tentang motivasi ekonomi.
2. Sumber Data
Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer.
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber
asli (tidak melalui media perantara) yang dikumpulkan secara khusus oleh
peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian (Indriantoro dan Supomo,
2006:147).
Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan
yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari
mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
dan Universitas Indonesia (UI) sebagai responden dalam penelitian ini.
Sumber data dalam penelitian ini adalah skor masing-masing indikator
variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan
kepada mahasiswa sebagai responden.
D. Metode Analisis Data 1. Uji Kualitas Data a. Uji Reliabilitas
Reliabilitas atau keandalan suatu instrumen adalah kemantapan
atau stabilitas antara hasil pengamatan dengan instrumen atau
pengukuran. Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pada penelitian ini reliabilitas dapat diukur dengan One Shot
atau pengukuran sekali saja. Pengukuran hanya dilakukan sekali dan
kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan. SPSS
memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas tersebut dengan uji
statistik Cronbach Alpha ( ). Suatu variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.
b. Uji Validitas
Uji validitas adalah tingkat yang digunakan untuk menjawab
pertanyaan instrumen, apakah mampu mengukur apa yang hendak
diukur. Atau dengan kata lain, tingkat kemampuan suatu instrumen
untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok
pengukuran yang dilakukan dengan instrumen tersebut. Uji validitas
digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang
sudah penulis buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak
penulis ukur.
Pada penelitian ini validitas dapat diukur dengan melakukan
korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total
skor variabel. Pengujian validitas dilakukan untuk menguji apakah
pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner telah sesuai mengukur konsep
yang dimaksud dengan uji korelasi Pearson. Uji ini dilakukan
mengetahui persepsi mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI)
tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
E. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi,
variabel independen dan variabel dependen atau keduanya memiliki
distribusi normal. Uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak
yaitu dengan menggunakan analisis grafik atau lebih dikenal di SPSS
yakni Normal Probability Plots (Normal P-P Plot). Dengan menggunakan
Normal P-P Plot data yang garis diagonal, maka model regresi dapat
dikatakan memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas menunjukkan bahwa variasi variabel tidak sama
untuk semua pengamatan pada heterokedastisitas kesalahan yang terjadi
tidak random, tetapi menunjukan hubungan yang sistematis sesuai dengan
besarnya satu atau lebih variabel. Heterokedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variasi dari
residual dan satu pengamatan kepengamatan lainnya. Jika varian dari
residual dan satu pengamatan kepengamatan lainnya tetap maka
homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model
regresi yang baik yang homokedastisitas dan tidak terjadi
heterokedastisitas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya heterokedastisitas
ada beberapa cara yaitu:
1) Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED)
dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada
grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah
Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y
sesungguhnya).
2) Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk
pola yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit)
maka, mengindikasikan telah terjadi heterokesdastisitas. Jika tidak ada
pola yang jelas secara titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah
angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas
(Santoso,2002:210).
F. Uji Hipotesis
a. Uji Regresi Berganda
Untuk mencapai tujuan penelitian maka data yang telah
diperoleh perlu di analisis. Dalam penelitian ini digunakan model
analisis regresi sederhana. Berikut adalah model penelitian yang
digunakan:
Rumus dari fungsi regresi linier berganda:
Y= a + b1 X1 + b2 X2 + e
Keterangan:
Y = Pendidikan Profesi Akuntansi
a = Konstanta
bX = Persepsi Mahasiswa Akutansi
b. Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Untuk mendapatkan seberapa besar variabel independen dapat
menjelaskan variabel dependen, maka perlu diketahui koefisien
determinasi (Adjusted R Square). Jika Adjusted R Square adalah sebesar 1
berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh
variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi
dependen. Nilai Adjusted R Square berkisar hampir 1, berarti semakin kuat
kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen.
Sebaliknya , jika nilai Adjusted R Square semakin mendekati angka 0
berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dapat menjelaskan
fluktuasi variabel dependen.
c. Uji Statistik F
Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel.
Variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel
dependen. Untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara
simultan mempengaruhi variabel dependen, maka digunakan tingkat
signifikansi 0,05. Jika nilai probability F lebih besar dari 0,05 maka model
regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen, atau
dengan kata lain variabel independen secara bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap variabel independen. Sebaliknya jika probability F
lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel dependen, atau dengan kata lain variabel independen
secara bersama-bersama berpengaruh terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2005:87).
d. Independent Sample T-Test
Independent Sample T-Test merupakan analisis yang digunakan
untuk menguji dua rata-rata dari dua sampel yang saling independent atau
tidak saling berkaitan. Dapat juga diartikan sebagai perbandingan rata-rata
untuk dua kelompok kasus (Wahyono, 2009:95).
G. Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel adalah bagaimana menemukan dan
mengukur variabel-variabel tersebut di lapangan dengan merumuskan secara
singkat dan jelas, serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran. Dalam penelitian
ini menggunakan empat indikator yaitu minat mengikuti PPAk, motivasi
kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi. Secara operasional indikator
dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Minat Mengikuti PPAk
Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.
minat juga sebagai keinginan untuk memperhatikan atau melakukan
sesuatu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan pada minat ini, yaitu:
a. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang
mempunyai dampak pada suatu perilaku.
b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba
melakukan sesuatu.
2. Motivasi Kualitas
Kualitas seseorang dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak
langsung oleh tingkat pendidikannya termasuk pendidikan berkelanjutan
terstruktur maupun mandiri. Maka dari itu sering kali motivasi kualitas
menjadi dorongan untuk meningkatkan kualitas memicu keinginan untuk
mengikuti suatu pendidikan.
3. Motivasi Karir
Keinginan untuk mengikuti pendidikan juga didasarkan cita-cita
seseorang atas karirnya dalam pekerjaan. Motivasi karir sering menjadi
alasan mengapa seseorang menempuh suatu pendidikan tertentu. Motivasi
karir dapat diartikan sebagai dorongan yang timbul dari dalam diri
seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka
pencapaian karir yang lebih baik dari sebelumnya.
4. Motivasi Ekonomi
Motivasi ekonomi adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri
seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka
untuk mencapai penghargaan finansial yang diinginkan.
Semua indikator diatas diukur atas dasar tanggapan responden dan
pernyataan yang diberikan pada quesioner, yang diukur dengan
menggunakan skala likert. Skala likert yaitu suatu skala yang digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial. Jawaban dari responden bersifat kualitatif
dikuantitatifkan, dimana jawaban diberi skor dengan menggunakan 5
(lima) point skala Likert, yaitu:
SS = Sangat setuju, diberi nilai 5
S = Setuju, diberi skor 4
R = Ragu, diberi skor 3
TS = Tidak Setuju, diberi skor 2
STS = Sangat Tidak Setuju, diberi skor 1
Tabel 3.1 Poin Skala Likert Sangat Tidak
Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju
Sangat Setuju
1 2 3 4 5
Penilaian diatas dapat dijelaskan pada ujung sebelah kiri (dengan
angka rendah) menggambarkan suatu jawaban negatif, sedang ujung kanan
(dengan angka besar) menggambarkan jawaban yang positif.
Tabel 3.2
Variabel, Dimensi, Indikator, dan Skala untuk Kuesioner
Variabel Indikator Skala
Persepsi Mahasiswa Tentang Pendidikan Profesi Akuntansi
1. Minat
2. Motivasi kualitas 3. Motivasi karir 4. Motivasi ekonomi
Skala Likert
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta Jalan Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 dan
Universitas Indonesia (UI) Jalan Margonda Raya Depok 16424, Jawa
Barat, Indonesia, 021-78849060. Objek penelitian ini adalah mahasiswa
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI). Sebelumnya
telah dikemukakan dalam metodologi penelitian bahwa pengumpulan data
dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung
kepada responden. Penyebaran kuesioner berlangsung 8 Februari 2010
sampai dengan tanggal 20 Februari 2010. Dalam penyebaran kuesioner ini
tidak dilakukan secara rutin/setiap hari, akan tetapi dilakukan dalam
waktu-waktu tertentu disesuaikan dengan kesiapan dari peneliti.
2. Karakteristik Responden
Sebanyak 140 kuesioner telah disebar kepada dua Universitas
yakni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan
Universitas Indonesia (UI). Dari jumlah tersebut sebanyak 70 kuesioner
dibagikan kepada mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta dan 70 kuesioner lainnya dibagikan kepada
Universitas Indonesia (UI). Dari jumlah kuesioner tersebut, kembali dan
dapat diolah semua. Rincian pendistribusian kuesioner dapat dilihat pada
Jumlah 140 70 70 140
Presentase 100% 50% 50% 100%
Sumber: Data Primer Diolah
3. Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI). Sebanyak 140
kuesioner telah disebar kepada dua Universitas yakni Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI).
Dari jumlah tersebut sebanyak 70 kuesioner dibagikan kepada mahasiswa
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan 70
kuesioner lainnya dibagikan kepada Universitas Indonesia (UI). Tabel 4.2
menyajikan rangkuman informasi demografi responden berdasarkan
Universitas, semester yang ditempuh, dan jenis kelamin. Informasi
tersebut didapat dari kuesioner yang telah dikembalikan oleh responden.
Res ponden
1) Universitas Indonesia 2) Universitas Islam Negeri
a. Semester yang ditempuh di UI 1) Semeter I – IV
2) Semester V – VIII
b. Semester yang ditempuh di UIN 1) Semeter I – IV
Sumber: Data Primer Diolah
Gambar 4.1
Persentase Jumlah Responden Mahasiswa
UIN UI
Jenis Kelamin
Perempuan 25%
La ki- lak i 75%
Jenis Kelamin
42%
Perempuan 58%
Laki-Laki
Gambar 4.2
Persentase Jumlah Responden Mahasiswa UI Berdasarkan Jenis Kelamin
Gambar 4.3
Persentase Jumlah Responden Mahasiswa UIN Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
42%
Perempuan 58% Laki-Laki
B. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi mengenai
karakteristik variabel penelitian dan demografi responden. Statistik deskriptif
menjelaskan skala jawaban responden terhadap setiap variabel yang diukur
dari minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi.
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskriptif Statistik
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Sumber: Data Primer Diolah
Tabel 4.3 menjelaskan bahwa jumlah responden (N) yang valid dan
dapat diproses lebih lanjut sebanyak 140 responden. Nilai minimum
menunjukkan nilai akumulasi paling rendah dari masing-masing jawaban
responden pada tiap indikator, sedangkan nilai maksimum menunjukkan nilai
akumulasi tertingginya. Mean (nilai rata-rata) menunjukkan nilai rata-rata
keseluruhan jawaban pada setiap elemen variabel, dan standar deviasi pada
penelitian ini digunakan untuk menilai tingkat dispersi atau persebaran rata-
rata atas jawaban dari keseluruhan responden.
Berdasarkan hasil pengolahan statistik deskriptif SPSS dalam tabel di
atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata motivasi karir sebesar 39,39. Nilai
tersebut merupakan nilai yang tertinggi dibandingkan dengan nilai pada
indikator lainnya. Hal ini menggambarkan bahwa motivasi karir merupakan
indikator yang sangat mempengaruhi persepsi mahasiswa Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI)
tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK).
C. Uji Kualitas Data a. Uji Reliabilitas
Reliabilitas atau keandalan suatu instrumen adalah kemantapan
atau stabilitas antara hasil pengamatan dengan instrumen atau pengukuran.
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dapat dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha diatas 0,6
(Imam Ghozali, 2005: 41-42). Pengujian dilakukan dengan per indikator
menggunakan pernyataan yang terdapat didalam kuesioner. Dari pengujian
yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Minat Mengikuti PPAk
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.781 .853 5
Sumber: Data Primer Diolah
Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian variabel minat mengikuti
PPAk diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,781. Nilai tersebut lebih
besar dari 0,60 (0,781 > 0,60) maka dapat disimpulkan bahwa jawaban
responden terhadap pernyataan indikator minat mengikuti PPAk dikatakan
reliabel.
Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Motivasi Kualitas
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.762 .893 10
Sumber: Data Primer Diolah
Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian variabel motivasi kualitas
diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,762. Nilai tersebut lebih besar
dari 0,60 (0,762 > 0,60) maka dapat disimpulkan bahwa jawaban
responden terhadap pernyataan indikator motivasi kualitas dikatakan
reliabel.
Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Motivasi Karir
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.769 .912 10
Sumber: Data Primer Diolah
Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian variabel motivasi karir
diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,769. Nilai tersebut lebih besar
dari 0,60 (0,769 > 0,60) maka dapat disimpulkan bahwa jawaban
responden terhadap pernyataan indikator motivasi karir dikatakan reliabel.
Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Motivasi Ekonomi
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.771 .917 10
Sumber: Data Primer Diolah
Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian variabel motivasi
ekonomi diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,771. Nilai tersebut
lebih besar dari 0,60 (0,771 > 0,60) maka dapat disimpulkan bahwa
jawaban responden terhadap pernyataan indikator motivasi ekonomi
dikatakan reliabel.
b. Uji Validitas
Uji validitas adalah tingkat yang digunakan untuk menjawab
pertanyaan instrumen, apakah mampu mengukur apa yang hendak diukur.
Atau dengan kata lain, tingkat kemampuan suatu instrumen untuk
mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang
dilakukan dengan instrumen tersebut. Pengujian validitas dalam penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation. Suatu
pertanyaan dikatakan valid jika tingkat signifikansinya berada di bawah
0,05. Hasil uji validitas untuk indikator minat mengikuti PPAk adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.8 Uji Validitas Minat Mengikuti PPAk
Pertanyaan Sig. CorrelationPearson Keterangan
Minat 1 0.000 0.558 Valid
Minat 2 0.000 0.794 Valid
Minat 3 0.000 0.863 Valid
Minat 4 0.000 0.639 Valid
Minat 5 0.000 0.693 Valid
Sumber: Data Primer Diolah
Hasil uji validitas untuk indikator motivasi kualitas adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9 Uji Validitas Motivasi Kualitas
Pertanyaan Sig. CorrelationPearson Keterangan
Motivasi Kualitas 1 0.000 0.640 Valid
Motivasi Kualitas 2 0.000 0.669 Valid
Motivasi Kualitas 3 0.000 0.718 Valid
Motivasi Kualitas 4 0.000 0.684 Valid
Motivasi Kualitas 5 0.000 0.630 Valid
Motivasi Kualitas 6 0.000 0.708 Valid
Motivasi Kualitas 7 0.000 0.652 Valid
Motivasi Kualitas 8 0.000 0.645 Valid
Motivasi Kualitas 9 0.000 0.700 Valid
Motivasi Kualitas 10 0.000 0.590 Valid
Sumber: Data Primer Diolah