• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah Dan Murabahah Terhadap Profitabilitas (Roa) Pt. Bank Syariah Mandiri, Tbk Periode 2009-2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah Dan Murabahah Terhadap Profitabilitas (Roa) Pt. Bank Syariah Mandiri, Tbk Periode 2009-2016."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PT. BANK

SYARIAH MANDIRI, Tbk PERIODE 2009-2016

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

Program Studi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (SE) dan Sarjana Hukum (SH) pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah

Fakultas Agama Islam

Disusun Oleh:

LUCY ARIYANI B 300 132 010 / I 000 132 010

TWINNING PROGRAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM

(2)
(3)
(4)
(5)

1

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN

MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PT. BANK

SYARIAH MANDIRI, Tbk PERIODE 2009-2016

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembiayaan mudharabah, musyarakah dan murabahah terhadap tingkat profitabilitas PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk periode 2009 sampai 2016 dengan menggunakan rasio Return On Assets (ROA) secara simultan dan parsial. Data yang digunakan bersumber dari laporan keuangan triwulanan I sampai IV selama 6 tahun periode. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi data time series dengan program Eviews. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat ROA, berbeda dengan pembiayaan musyarakah secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat ROA, pembiayaan murabahah tidak mempengaruhi tingkat ROA secara signifikan.

Kata kunci : Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah dan Profitabilitas (ROA).

ABSTRACT

This study aims to analyze the effect of financing Mudharabah, Musyarakah and Murabahah the level of PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk. The period 2009 through 2016 using the ratio of return on assets simultaneously profitablility and partially. Data are obtained from the quarterly financial statements 1 to 4 for 6-year period. Methods of data analysis used in this study is the regression of time series data Eviews program. The results of this study indicate that the financing is partially positive and significant impact on the level of ROA, in contrast with the partial musyarakah significant negative effect on the level of ROA, murabahah financing does not affect significantly the level of ROA.

Keywords : Mudharabah financing, musyarakah, murabahah and profitability (ROA).

1. PENDAHULUAN

(6)

2

Sedangkan bank syariah adalah bank yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kepda pihak-pihak yang kekurangan dana dalam rangka mensejahterakan rakyat yang berdasarkan pada prinsip-prinsip syariah. Yang lebih umum lagi adalah bank konvensional dalam beroperasi untuk mendapatkan keuntungan menggunakan sistem bunga, sedangakan dalam bank syariah menggunakan sistem bagi hasil yang bebas dari bunga, yang

ternyata lebih tangguh dan terbukti mampu bertahan pada krisis moneter. Menurut (Umam, 2011) dukungan terhadap perbankkan syariah

semakin kuat dengan disahkannya Undang-undang No.21 tahun 2008 tentang perbankkan syariah. Pada Oktober 2009, telah ada 6 BUS (Bank Umum Syariah) dan 25 UUS (Unit Usaha Syariah) dengan total aaset sebesar Rp. 59,68 triliun (2,4 % dibandingkan dengan aset bank konvensional) dan berhasil menyerap lebih dari 17 ribu pekerja. Salah satu dukungan dari pemerintah Indonesia yang cukup signifikan adalah implementasi kebijakan office channeling, dukungan akseleratif pemerintah berupa pengelolaan rekening haji yang akan dipercayakan pada bank syariah, serta hadirnya investor-investor baru akan mendorong pertumbuhan bisnis syariah. Ada beberapa macam perbankan syariah yang terdapat di Indonesia, yakni BUS (Bank Umum Syariah), UUS (Unit Usaha Syariah) dan BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah).

Mudharabah menurut (Janwari, 2015) adalah akad diantara dua belah pihak, dimana pihak yang satu menyerahkan modal dan yang pihak lainnya memberdayakan modal tersebut untuk usaha, musyarakah menurut (PSAK 106) adalah kerjasama anatara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan, sedangkan risiko

(7)

3

Keuntungan yang diperoleh oleh bank bisa ditentukan oleh banyaknya pembiayaan yang disalurkan. Karena pembiayaan juga salah satu produk yang diminati oleh sebagian besar nasabah maka pembiayaan juga salah satu faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank syariah. Profitabilitas bank syariah bisa diketahui meningkat atau menurunnya menggunakan pengukuran rasio keuangan, yaitu ROA (Return On Assets), ROE (Return On Equity). Peneliti

menggunakan ROA untuk mengukur profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset produktif yang dananya sebagian besar diambil dari Dana Pihak

Ketiga (DPK). Semakin besar Return On Assets (ROA) suatu bank maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut. Penelitian ini juga menggunakan Laporan Keuangan Triwulan I tahun 2009 – Triwulan II tahun 2016 PT. Bank Syariah Mandri, Tbk.

2. METODE PENELITIAN 2.1 Jenis dan Sumber data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder ini merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, dimana data ini merupakan data keuangan yang sudah dipublikasikan di wibsite Otoritas Jasa Keuangan (www.ojk.go.id) dan Bank Syariah Mandiri (www.syariahmandiri.co.id). Data yang digunakan time series memakai regresi linier berganda yaitu berupa Laporan Keuangan Triwulan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk dari tahun 2009-2016. Sumber penunjang lainnya berupa jurnal dan sumber-sumber lain.

2.2 Analisis Regresi Berganda

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda yang akan diestimasikan dengan menggunakan alat

(8)

4

Untuk menyatakan kuat tidaknya hubungan linier antara variabel bebas dan variabel tidak bebas dapat diukur dari koefisien korelasi atau R2, dan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dapat dilihat dari koefisien determinasi atau R2 (Gujarati, 2003). Model dalam penelitian ini sebagai berikut :

ROAt= β0 + β1 LogMDRt+ β2 LogMSYt+ β3 LogMRBt + ɛt

Keterangan :

ROAt : Return On Assets (%)

β0 : Konstanta

β1 –β3 : Koefisien regresi

LogMDRt : Pembiayaan Mudharabah (%)

LogMSYt : Pembiayaan Musyarakah (%)

LogMRBt : Pembiayaan Murabahah (%)

` ɛt : Error Term

2.3 Definisi Operasional Variabel

Berikut ini akan dijelaskan mengenai definisi operasional variabel yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu:

Profitabilitas(ROA)

Profitabilitas adalah salah satu bentuk rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio ini menunjukkan hasil dari seluruh aktiva yang dikendalikannya dengan mengabaikan sumber pendanaan dan biasanya rasio ini diukur dengan persentase. Semakin kecil (rendah) rasio ini semakin tidak baik, demikian sebaliknya (Munawir, 2004).

Pembiayaan Mudharabah (MDR)

(9)

5

Pembiayaan Musyarakah (MSY)

Pembiayaan Musyarakah adalah pembiayaan yang berdasarkan akad kerja sama antaradua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan keesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan (Antonio, 2002).

Pembiayaan Murabahah (MRB)

Murabahah dapat diartikan menjual barang dengan harga jual sebesar harga perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus memberitahukan harga perolehan barang tersebut kepada pembeli (PSAK, 102).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Asumsi Klasik

Tabel I Uji Multikolinieritas

Variabel Centered VIF Keterangan (MDR) 2,272764 Bebas multikolinieritas

(MSY) 15,18614 terdapat masalah multikolinieritas (MRB) 11,79439 terdapat masalah multikolinieritas

Sumber : data diolah dengan E-Views

Dari tabel I dapat dilihat profitabilitas BSM, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel pembiayaan mudharabah bebas dari masalah multikolinieritas dimana memiliki nilai VIF sebesar 2,272764 yang kurang

dari 10. Padalah model regres yang baik seharusnya tidak terdapat multikolinieritas. Oleh sebab itu, hanya pembiayaan mudharabah yang lolos

dalam penelitian ini.

Tabel II Uji Normalitas Residual

Variabel Jarque Probability Keterangan Dependen Bera

ROA BSM 0,894376 0,639424 Distribusi residual (Ut ) normal

(10)

6

Dari hasil pengolahan yang dilakukan, tabel 3.2 menunjukkan perolehan hasil 0,639 pada profit BSM. Nilai tersebut menunjukkan tingkat signifikansi statistik Jarque Bera yang melebihi 0,05 dan itu artinya Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi residual (Ut)nya normal.

Tabel III Uji Autokorelasi

F-statistic 2,513791 Prob. F(3,23) 0,0836 Obs*R-squared 7,407696 Prob. Chi-Square(3) 0,0600

Sumber : data diolah dengan E-Views

Dapat dilihat pada tabel III hasil perolehan dengan menggunakan tingkat kelembaman (lag) sebesar tiga, tingkat signifikansi (α) sebesar

0,05 hasil menunjukkan tingkat signifikansi (χ2

) yang diperoleh

profitabilitas pada BSM sebesar 0,0600. Dimana 0,0600 > 0,05 itu artinya tidak terdapat masalah autokorelasi dalam model. Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini lolos dalam uji autokorelasi.

Tabel IV Uji Heteroskedastisitas

F-statistic 1,019206 Prob.F(9,20) 0,4580

Obs*R-s 9,432933 Prob.Chi-Square(9) 0,3983 Bebas Heteroskedastisitas Scaled explained 8,655309 Prob.Chi-Square(9) 0,4697

Sumber : data diolah dengan E-Views

Dapat dilihat pada tabel IV perolehan menunjukkan bahwa nilai uji White yang dilakukan memperoleh hasil sebesar 0,3983. Dimana signifikansi χ2 lebih dari (α) yaitu 0,05 yang dapat dilihat bahwa Ho diterima dan menyimpulkan bahwa pada model ini tidak terdapat heteroskedastisitas. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian ini telah lolos uji heteroskedastisitas.

Tabel V Uji Spesifikasi Model

Value df Probability

F-statistic 0,325695 (1,25) 0,5733 model linier (spesifiksi model tepat) Likelihood ratio 0,388310

(11)

7

Berdsarkan tabel V dapat dilihat, bahwa hasil uji Ramsey-Reset terhadap terhadap profitabilitas BSM menunjukkan nilai probabilitas 0,5733, dimana nilai statistik F > 0,05. Dengan demikian maka Ho diterima yang berarti bahwa model yang digunakan merupakan model yang linier dan spesifikasi modelnya tepat.

3.2 Uji Kebaikan Model (Goodness of F it) 3.2.1 Interpretasi Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghazali, 2001). Adapun syarat nilai koefisien determinasi yang harus terletak pada kisaran 0 ≤ R2 ≤ 1, dan diperoleh nilai R2 profitabilitas BSM sebesar 0.759826 atau 75,98%. Itu artinya variasi dari model pembiayaan mudharabah, musyarakah dan murabahah mampu menjelaskan variasi dari profitabilitas (ROA) PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk sebesar 75,98% dan sisanya 24,02% dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

3.2.2 Uji Eksistensi Model (F-test)

Setelah melalui beberapa tahap pengujian, diperoleh nilai probabilitas F-statistik profitabilitas BSM sebesar 0,000000, hal ini

menandakan bahwa 0,000000 ≤ 0,05, oleh sebab itu pengujian

hipotesisnya mengatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Itu artinya model yang dipakai dalam penelitian ini eksis.

3.3 Uji Validitas Pengaruh (Uji t)

Tabel VI Uji Validitas Pengaruh

Variabel Coefficient Prob Keterangan

LOG(MDR 1.351952 0,0000 Berpengaruh Signifikan LOG(MSY -1.858713 0,0001 Berpengaruh Signifikan LOG(MRB) 0.351596 0,2446 Tidak Berpengaruh Signifikan

(12)

8

Pada profitabilitas BSM diperoleh nilai tMDR = 0,0000 < 0,05

yang berarti bahwa Ho ditolak, jadi pembiayaan mudharabah memliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas PT. Bank Syariah Mandiri,

Tbk pada tingkat α 1%. Tingkat koefisien positif (1.351952)

menunjukan bahwa pembiayaan mudharabah mempunyai hubungan yang searah terhadap profitabilitas. Variabel kedua adalah pembiayaan

musyarakah dengan nilai tMSY = 0,0001 < 0,05 maka Ho ditolak, jadi

pembiayaan musyarakah memiliki pengaruh signifikan terhadap

profitabilitas PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk pada tingkat α 1%.

Tingkat koefisien negatif (-1.858713) menunjukkan pembiayaan musyarakah mempunyai hubungan yang berbalik arah dengan profitabilitas. Sedang variabel yang ketiga adalah pembiayaan murabahah dengan nilai tMRB = 0,2446 > 0,05 maka Ho diterima, jadi

pembiayaan murabahah tidak berpengaruh signifikan pada tingkat α sampai dengan 5%.

4.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Dari hasil estimasi regresi menunjukkan dari ketiga variabel pembiayaan yang digunakan terdapat satu variabel yang tidak berpengaruh signifikan dan dua variabel lainnya berpengaruh signifikan. Variabel yang tidak berpengaruh adalah variabel pembiayaan murabahah, sedangkan

pembiayaan mudharabah dan musyarakah berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas (ROA) PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk.

(13)

9

naik sebesar 1,3519%. Sebaliknya jika Mudharabah (MDR) turun satu persen, maka ROA akan turun sebesar 1,3519%.

Variabel yang berpengaruh selanjutnya adalah pembiayaan musyarakah. Hasil menunjukkan bahwa pembiayaan musyarakah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat profitabilitas PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk. Berdasarkan hasil penelitian terhadap variabel Musyarakah (MSY) diperoleh

koefisien regresi sebesar -1,8587, berarti jika Musyarakah (MSY) naik satu persen maka ROA akan turun sebesar 1,8587%. Sebaliknya jika Musyarakah

(MSY) turun satu persen maka ROA naik sebesar 1,8587%.

Setelah dirigres menggunakan regresi linier berganda dapat ditarik kesimpulan bahwasanya pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk datanya berpengaruh secara parsial karena variabel pembiayaan murabahah tidak berpengaruh signifikan dan dua variabel lainnya yaitu pembiayaan mudharabah dan musyarakah menunjukkan pengaruh yang signifikan.

Setelah uji asumsi klasik pada model, penelitian ini dinyatakan lolos semua uji kecuali uji multikolinieritas, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada variabel pembiayaan musyarakah dan murabahah terdapat masalah multikolinieritas. Karena nilai Variance Inflation Fctor (VIF)nya lebih besar dari 10. Namun ada satu variabel independen yang bebas dari masalah multikolinieritas, yaitu variabel pembiayaan mudharabah, dimana nilainya menunjukkan angka kurang dari 10, yaitu 2,272764 utnuk pembiayaan mudharabah. Padahal model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat masalah multikolinieritas. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini hanya pembiayaan mudharabah yang lolos dalam penelitian ini.

Dari uji koefisien determinasi R2 , diperoleh nilai R2 profitabilitas PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk sebesar 0.759826 atau 75,98%. Itu artinya variasi

(14)

10

Berdasarkan uji t yang dilakukan, diperoleh hasil pada profitabilitas PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk bahwa variabel pembiayaan mudharabah memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk dan variabel pembiayaan musyarakah memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas PT.Bank Syariah Mandiri, Tbk namun variabel pembiayaan murabahah tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

profitabilitas PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk pada tingkat α sampai dengan

5%.

Perlu adanya strategi yang dilakukan oleh PT. Bank Syariah Mandiri dalam meningkatkan profitabilitas bank sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan profitabilitas bagi bank.

Pada pembiayaan mudharabah harusnya lebih ditingkatkan karena pembiayaan ini sangat berperan penting dalam memperoleh profit yang baik. Dan perlunya diadakan pengkajian kembali agar lebih dikembangkan sehingga akan menarik minat nasabah dalam bekerjasama, karena akan berpengaruh terhadap pendapatan yang akan diterima oleh pihak bank.

Bagi para nasabah, untuk memperhatikan setiap produk perbankkan yang digunakan khususnya pembiayaan supaya tepat dalam memilih pembiayaan sesuai seperti yang diharapkan dan tidak terjadi kesalahfahaman yang biasa terjadi pada calon nasabah.

Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan menambah atau mempergunakan variabel pembiayaan yang disediakan oleh lembaga keuangan secara lebih luas sehingga akan mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2002. Kebijakan Islam dan Moneter dalam Ekonomi Islam. Salemba Empat. Jakarta

Gujarati, Damodar, 2003. Ekonometrika Dasar : Edisi ke-enam. Jakarta : Erlangga

(15)

11

http://www.ojk.go.id, diakses pada 21 September 2016 pukul 19:02

Ikatan Akuntan Indonesia, 2008 PSAK No. 102 Akuntansi Murabahah. Jakarta : Salemba Empat

Ikatan Akuntan Indonesia, 2008 PSAK No. 106 Akuntansi Musyarakah. Jakarta : Salemba Empat

Janwari, Yadi, 2015. Lembaga Keuangan Syariah. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Karim, Adi Warman, 2008. Analisis Fiqih dan Keuangan, edisi ketiga. Citra Pustaka Perintis, Jakarta

Karim, Adi Warman, 2003. Analisis Fiqih dan Keuangan, IIIT. Bank Islam. Indonesia Jakarta

Munawir, 2004, Analisis Laporan Keuangan, edisi keempat, Liberty, Yogyakarta. Umam Khaerul, 2011, Manajemen Perbankan Syariah, CV Pustaka Setia,

Referensi

Dokumen terkait

The main educational and scientific center with the utmost national importance is the Bogor Agricultural University (IPB). It is therefore the city regularly hosted various

Dalam studi jaringan sosial prostitusi di kawasan Tretes menfokuskan pada kajian latar belakang seseorang menjadi pelacur yang meliputi alasan, tujuan dan aktor yang

Cambridge IGCSE French 0520, German 0525, Greek 0543, Italian 0535, Spanish 0530 syllabus for 2017, 2018 and 2019. Details of

Skor total instrumen atau tes dapat ditetapkan sebagai kriteria untuk menentukan validitas butir instrumen atau soal tes karena secara konsep atau konten perangkat instrumen atau

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan berita acara pemeriksaan laboratorium forensik dalam pembuktian perkara penyalahgunaan Narkotika sesuai dengan

memberikan ketegasan terkait dengan aturan pemberhentian sementara kepala daerah sebagai terdakwa tindak pidana meskipun di dalam Pasal 83 ayat (1) yang akan

 arti kerja keras, tekun, ulet, dan teliti 11.2 Menampilkan contoh. perilaku kerja keras, tekun, ulet,

Using English song can be easier for the students to understand meaning of a word and memorize new vocabulary. 2.4 The Use of