• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KONSUMSI SUSU SAPI TERHADAP INDEKS MASSA TUBUH REMAJA PEREMPUAN USIA 12-15 TAHUN DI SMP NEGERI 3 MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KONSUMSI SUSU SAPI TERHADAP INDEKS MASSA TUBUH REMAJA PEREMPUAN USIA 12-15 TAHUN DI SMP NEGERI 3 MALANG"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN KONSUMSI SUSU SAPI TERHADAP INDEKS MASSA TUBUH REMAJA PEREMPUAN USIA 12-15 TAHUN DI SMP NEGERI 3

MALANG

Oleh:

WISNU SYAHPUTRA SURYANULLAH 201210330311155

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

ii

HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN KONSUMSI SUSU SAPI TERHADAP INDEKS MASSA TUBUH REMAJA PEREMPUAN USIA 12-15 TAHUN DI SMP NEGERI 3

MALANG

Diajukan Kepada

Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh :

Wisnu Syahputra Suryanullah 201210330311155

FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)

iii

LAPORAN PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian Untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang Tanggal: 18 Januari 2016

Pembimbing I

dr. Melany Farahdilla, M.Kes, Sp.A

Pembimbing II

dr. H. Thontowi Djauhari NS., M.Kes

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

iv

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Wisnu Syahputra Suryanullah

Ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal: 18 Januari 2016

Tim Penguji

dr. Melany Farahdilla, M.Kes, Sp.A , Ketua

dr. H. Thontowi Djauhari NS., M.Kes , Anggota

(5)

v

KATA PENGANTAR

مﯾِﺣ ﱠرﻟا

ِنَﻣ ْﺣ ﱠرﻟا

ِ ﱠﷲ

ِم ْﺳِﺑ

Alhamdulillahhirabil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir ini dengan bantuan dari berbagai pihak. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan pada junjungan Rasulullah Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari zaman gelap menuju jalan yang terang benderang yakni agama Islam.

Karya Tulis Akhir dengan judul “Hubungan Konsumsi Susu Sapi Terhadap Indeks Massa Tubuh Remaja Perempuan Usia 12 – 15 Tahun di SMP Negeri 3 Malang” ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program sarjana Fakultas Kedokteran.

Dalam menyelesaikan karya tulis ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. dr. Irma Suswati, M. Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran 2. dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG, selaku Pembantu Dekan I Fakultas

Kedokteran

3. dr. Rahayu, Sp.S, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran sekaligus penguji karya tulis akhir yang telah menguji, memberikan kritik dan saran membangun dalam menyelesaikan penelitian ini

4. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran

5. dr. Melany Farahdilla, M.Kes., Sp.A, selaku Pembimbing 1 yang telah meluangkan begitu banyak waktunya dan memberikan bimbingan, ilmu, saran, inspirasi dan semangat yang luar biasa dalam menyelesaikan penelitian ini.

(6)

vi

membimbing dan memberi ilmu dalam berbagai hal selama penulis menjadi Asisten Dosen Anatomi

7. dr. Anung Putri Illahika, selaku Dosen Anatomi yang telah membagi begitu banyak pengalan dan ilmu yang sangat berguna sejak penulis bergabung di Departemen Anatomi FK UMM hingga sekarang

8. Para dosen pengajar FK UMM yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama penulis menuntut ilmu di Fakultas Kedokteran

9. Kedua orang tua saya Bapak H. Suriansyah, S.St dan Ibu Dra. Hj. Nurcani atas segalanya yang membuat penulis bisa berjuang sejauh ini. Terima kasih atas segala perjuangan dan doa-doa yang tidak pernah putus untuk penulis di setiap sujud dan di sepertiga malam. Terima kasih untuk setiap peluh dan air mata yang setitik debu pun tidak akan pernah bisa penulis balas. Terima kasih atas semangat, nasehat dan motivasinya yang selalu membuat penulis semakin kuat untuk menjalani hidup meski pada saat terpuruk. 10.Kedua adik perempuan saya, Dela Shintani Syahputri dan Gina

Syafira Syahputri yang selalu mendukung dan menghibur dan tempat berbagi keluh kesah penulis dikala suka dan duka.

11.Para staff laboratorium biomedik, Mas Nyono, Mbak Patmawati, Pak Joko atas bantuannya dalam proses belajar di perkuliahan selama ini

12.Sahabat terbaik penulis, Merzasilia Hi’ma Prantauwati dan Alvian Dwi Ningrum atas waktu-waktu terbaik serta perjuangan yang telah dijalani bersama-sama.

13.Keluarga besar Departemen Anatomi FK UMM, Pak Husnan Effendi, Meta Shofia, M. Taufan Iskandar, Virlie Fatra S, M. Fahmi Chisbullah, Intan Lidya, Nabila, Evi Dian P.

(7)

vii

15.Seluruh keluarga besar angkatan 2012, keluarga besar FK UMM dan semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu dalam penulisan karya tulis akhir ini.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih belum sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan guna menyempurnakan penelitian ini, serta penulis berharap agar karya tulis ini dapat berguna dikemudian hari, serta bermanfaat bagi bidang kedokteran.

Malang, Januari 2016

(8)

viii ABSTRAK

Wisnu Syahputra Suryanullah, 2015. Hubungan Konsumsi Susu Sapi Terhadap Indeks Massa Tubuh Remaja Perempuan Usia 12-15 Tahun di SMP

Negeri 3 Malang. Karya Tulis Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang, Pembimbing

(1) Melany Farahdilla* (2) Thontowi Djauhari NS.**

Latar belakang: Kalsium yang terkandung di dalam susu sapi membantu membentuk kepadatan dan pertumbuhan tulang dan berperan dalam metabolisme lemak yaitu meningkatkan lipolisis, menghambat lipogenesis dan menekan pembentukan jaringan adipose yang kemudian memberikan pengaruh terhadap Indeks Massa Tubuh (IMT).

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain crossectional dengan jumlah populasi 487 siswi perempuan SMP Negeri 3 Malang dan jumlah sample 108 orang dengan teknik pengambilan sampel adalah simple random

sampling. Teknik analisis data yang digunakan yaitu korelasi spearmen.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan jumlah remaja perempuan yang mengkonsumsi susu sapi berjumlah 50 orang (46,3%), yang jarang berjumlah 41 orang (38%), tidak pernah mengkonsumsi susu sapi dengan jumlah 17 orang (15,7%). Rata-rata usia remaja perempuan di SMP Negeri 3 Malang adalah 12,6 tahun. Tinggi badan rata-rata 154,23 cm. Berat badan rata-rata 49,29 kg. Rata – rata IMT 20 kg/m2 yakni dalam kategori normal. Dari hasil uji statistik didapatkan nilai koefisien korelasi ( r ) sebesar -2,715.

Kesimpulan: Terdapat hubungan konsumsi susu sapi terhadap IMT remaja perempuan usia 12 – 15 tahun dimana hubungan kedua variabel kategori lemah bernilai negatif berarti semakin sering mengkonsumsi susu sapi maka semakin normal nilai IMT seseorang.

Kata kunci: Konsumsi Susu Sapi, IMT, Kalsium.

*) Dosen bagian Anak di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

(9)

ix ABSTRACT

Wisnu Syahputra Suryanullah, 2015. The Correlation Between Cow’s Milk Intake Against Body Mass Index of Adolescent Girls Aged 12 – 15 Years Old at State Elementary School Malang 3. Thesis, Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Malang, Advisors

(1) Melany Farahdilla* (2) Thontowi Djauhari NS.**

Background: Calcium contained in cow’s milk helps establishing the density and bone growth, it also plays such an important role in fat metabolism that increases lipolysis, inhibits lipogenesis and suppresses the formation of adipose tissue. Both functions will give effect to Body Mass Index (BMI).

Research Method: Analytical research with a cross sectional design. The population is 487 adolescent girl students of State Elementary School Malang 3. The amount of sample is 108 adolescent girl students chosen with simple random sampling. The data analysis technique used is spearman correlation.

Results: The results showed the number of adolescent girls who often consume cow's milk amounted to 50 (46.3%), 41 (38%) rarely consume it, 17 (15.7%) have never consumed it. The average age of adolescent girls in Elementary School Malang 3 is 12.6 years old. The Average height is 154.23 cm, weight is 49,29 kg

and BMI is 20kg/m2 and sorted to normal category. From the statistical test

result, obtained the correlation coefficient ( r ) as much as -2,715.

Conclusion: There is a correlation between consumption of cow’s milk against BMI of adolescent girls aged 12-15 years old. The correlation between both variables is weak and it holds negative value which means that the more often cow's milk is consumed, the more normal BMI value someone has.

Keywords: Cow’s Milk Consumption, BMI, and Calcium.

*) Lecturer of Department of Pediatrics, Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Malang.

(10)

x

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.1 Tujuan Khusus ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1 Manfaat Akademik ... 5

1.4.2 Manfaat Masyarakat Umum ... 5

1.4.3 Manfaat Pelayanan Kesehatan ... 5

(11)

xi BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Susu ... 6

2.1.1 Komponen Susu ... 8

2.1.2 Sifat Fisik dan Kimiawi Susu ... 10

2.2 Kalsium ... 12

2.2.1 Sumber Kalsium ... 15

2.2.2 Absorbsi Kalsium ... 17

2.2.3 Fungsi Kalsium ... 19

2.3 Status Gizi ... 19

2.3.1 Penilaian Status Gizi ... 20

2.3.2 Pengukuruan Antropometri ... 21

2.3.3 Indeks Massa Tubuh ... 24

2.4 Hubungan Konsumsi Susu Sapi dan Indeks Massa Tubuh ... 26

2.5 Hubungan Konsumsi Susu Sapi dan Indeks Massa Tubuh Remaja Perempuan ... 27

BAB 3 KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep ... 29

3.2 Hipotesis ... 30

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian ... 31

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

4.3 Populasi dan Sampel ... 31

4.3.1 Populasi ... 31

(12)

xii

4.3.3 Besar Sampel ... 32

4.3.4 Karateristik Sampel Penelitian ... 32

4.4 Bahan dan Instrumen Penelitian ... 33

4.5 Variabel dan Definisi Operasional ... 33

4.5.1 Variabel ... 33

4.5.2 Definisi Operasional ... 33

4.5.2.1 Konsumsi Susu Sapi ... 33

4.5.2.2 Indeks Massa Tubuh (IMT) ... 34

4.6 Prosedur Penelitian ... 35

4.6.1 Tehnik Pengumpulan Data ... 35

4.6.2 Alur Penelitian ... 36

4.7 Analisis Data ... 36

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Hasil Penelitian ... 38

5.1.1 Analisa Univariat ... 38

5.1.2 Analisa Bivariat ... 45

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Pembahasan ... 48

6.1.1 Karateristik Responden ... 48

6.1.2 Hubungan Konsumsi Susu Sapi Terhadap Indeks Massa Tubuh ... 50

BAB 7 KESIMPULAN 7.1 Kesimpulan ... 54

(13)

xiii

7.3 Keterbatasan ... 55 DAFTAR PUSTAKA ... 56

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kandungan Dalam Susu dan Persentase Kontribusi Terhadap Acuan Konsumsi Harian Dari Nutrien Dalam 0.5 l Susu dan Efeknya Terhadap

Kesehatan ... 9

Tabel 2.1.2 Kandungan Nutrien dalam Susu Sapi dan Susu Nabati ... 9

Tabel 2.2 Angka Kecukupan Konsumsi Kalsium ... 14

Tabel 2.2.1 Daftar Kandungan Kalsium per 100 gr Bahan Makanan ... 16

Tabel 2.3 Klasifikasi Indeks Massa Tubuh (IMT) Berdasarkan WHO ... 25

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karateristik Responden Berdasarkan Umur ... 38

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Karateristik Responden Berdasarkan Tinggi Badan ... 39

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karateristik Responden Berdasarkan Berat Badan ... 41

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Karateristik Responden Berdasarkan IMT ... 42

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Karateristik Responden Berdasarkan Kebiasaan Konsumsi Susu ... 43

Tabel 5.6 Crosstabs Konsumsi Susu Sapi dan Indeks Massa Tubuh pada Siswi Perempuan usia 12 – 15 Tahun di SMP Negeri 3 Malang ... 45

Tabel 5.7 Hubungan Konsumsi Susu Sapi Terhadap Indeks Massa Tubuh Remaja Perempuan Usia 12 – 15 Tahun di SMP Negeri 3 Malang ... 46

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Pemerahan Susu Sapi Manual ... 7

Gambar 2.1.2 Proses Pasteurisasi (Sterilisasi) Susu Sapi ... 7

Gambar 2.1.3 Proses Pemerahan Susu Sapi Dengan Teknologi Yang Lebih Modern ... 8

Gambar 2.2 Makanan Yang Mengandung Kalsium ... 15

Gambar 2.3 BMI-for-age-precentiles (2-20 years: Girls) CDC 2000 ... 26

Gambar 5.1 Diagram Karateristik Responden Berdasarkan Usia ... 39

Gambar 5.2 Diagram Karateristik Responden Berdasarkan Tinggi Badan ... 40

Gambar 5.3 Diagram Karateristik Responden Berdasarkan Berat Badan ... 41

Gambar 5.4 Diagram Karateristik Responden Berdasarkan IMT ... 43

Gambar 5.5 Diagram Karateristik Responden Berdasarkan Kebiasaan Konsumsi Susu Sapi ... 44

Gambar 7.1 Pengukuran berat badan pada sampel ... 75

Gambar 7.2 Pengukuran tinggi badan pada sampel ... 75

(16)

xvi

DAFTAR SINGKATAN AKG : Angka Kecukupan Gizi

ASI : Air Susu Ibu

IDAI : Ikatan Dokter Anak Indonesia IMT : Indeks Massa Tubuh

RISKESDAS : Riset Kesehatan Daerah SMP : Sekolah Menengah Pertama TB : Tinggi Badan

U : Umur ug : Microgram

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Penjelasan ... 63

Lampiran 2 Lembar Informed Consent Kesediaan Mengikuti Penelitian ... 64

Lampiran 3 Kuisioner Penelitian ... 66

Lampiran 4 Data Hasil Kuesioner ... 69

Lampiran 5 Distribusi dan Frekuensi Karateristik Responden ... 76

Lampiran 6 Uji Korelasi Spearman ... 78

Lampiran 7 Gambar Penelitian ... 79

Lampiran 8 Surat Izin Penelitian ... 81

(18)
(19)

56

DAFTAR PUSTAKA

[RISKESDAS] Riset Kesehatan Dasar, 2013. Jakarta, Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

Adnan, M., 2000. Kimia dan Teknologi Pengolahan Air Susu. Yogyakarta: UGM

Press.

Almatsier, S., 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Amalia, G. (2012). Penetapan Kadar Lemak Pada Susu Kental Manis Metode

Sokletasi. Tugas Akhir. Medan : USU.

Angeles A, Capanzanna MV, Li-Yu J, Schollum LM, Kruger MC., 2010.

High-calcium Milk Prevents Overweight and Obesity Among Postmenopausal

Women. Diperoleh dari: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20973459

[Diakses tanggal 4 Maret 2015].

Angka Kecukupan Gizi, 2004. Diperoleh dari:

http://himagizi.lk.ipb.ac.id/files/2014/01/AKG2013-Hardin-Final-Edit-bersama.pdf [Diakses tanggal 22 September 2015].

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Asdi Maha Satya

Arisman, M.B., 2010. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

Ariswan, 2010. Hubungan Kalsium dan Kepadatan Tulang. Skripsi. Surabaya:

FKM UNAIR.

Dalimartha, S, 2002. Resep Tumbuhan Obat Untuk Penderita Osteoporosis.

(20)

57 Edward, U., Odekunle, A, Gray, J, Bethet, T, Burrows, Y, Carter, J, Christie, K,

Dillet, J, Evelyn, C, Stubbs, L, Osolo, I dan Workman, T., 2007. Mean

Age of Menarche in Trinidad and Its relationship to Body Mass Index,

Ethnicity and Mothers Age of Menarche. Online Journal of Biological

Sciences.

Eknoyan, G., 2008. The Average Man and Indices of Obesity. Nephrol. Dial.

Transplant.

Fikawati, S, Syafiq, A, Puspasari, P., 2005. Faktor-faktor Yang Berhubungan

Dengan Asupan Kalsium Pada Remaja di Kota Bandung. Thesis. Jakarta,

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Gueguen, L, Pointillart, A, 2000. The Bioavaibility of Dietary Calcium.

Laboratoire de Nutrition et Sécurité Alimentaire, Institut National de la

Recherche Agronomique. Diperoleh dari:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10759138 [Diakses tanggal 23

September 2015].

Hang, S, Douglas, D, and Michael, B., 2000. Effects of Dietary Calcium on

Adipocyte Lipid Metabolism and Body Weight Regulation in

Energy-restricted aP2-agouti transgenic Mice. Knoxville, The University of

Tennesse.

Harding., 2006. Dietary Reference Intakes for Calcium, Phosphorous,

Magnesium, Vitamin D, and Fluoride. Washington, DC: National

Academy Press.

Janne K and Arne A., 2011. Dairy Calcium Intake Modifies Responsiveness of Fat

(21)

58 Kartasapoetra, G, dan Marsetyo, 2008. Ilmu Gizi (Korelasi Gizi, Kesehatan, dan

Produktivitas Kerja), Cetakan Keenam. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Khomsan, A., 2010. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Komarudin, C., 2000. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Susu pada

Remaja. Bagian Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga, Fakultas

Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Lane, N., 2001. Lebih Lengkap Tentang Osteoporosis (Rapuh Tulang). Jakarta:

PT. Rajagrafindo.

Marsetyo, H, dan Kartasapoetra, G, 2010. Ilmu Gizi (Korelasi Gizi, Kesehatan

dan Produktivitas Kerja). Jakarta: Rineka Cipta.

Meikawati, W., Amalia, R., 2010. Hubungan Kebiasaan Minum Susu dan

Olahraga dengan Kepadatan Tulang Remaja. Diperoleh dari:

http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/77/56.

[Diakses tanggal 23 September 2015].

Mohamad, A.,2002. Sifat Kimiawi, Fisik dan Mikrobiologis Susu. Diktat.

Semarang: UNDIP.

Monks, 2009. Tahap Perkembangan Masa Remaja. Medical Journal New Jersey

Muagman, 1980. Defenisi Remaja. Jakarta : Penerbit Grafindo Jakarta.

Mu Chen, An Pan, Vasanti S Malik, and Frank B Hu., 2012. Effects of Dairy

Intake on Body Weight and Fat: A Meta-analysis of Randomized

Controlled Trials. USA, American Society of Nutrition.

Muharastri, Y., 2008. Analisis Kepuasan Konsumen Susu UHT Merek Real Good

(22)

59 Oh Chang Mo, On In-Hwan, Choi Kyung-Sik, Choe Bong-Keun, Yoon

Tai-Young, Choi Joong-Myung., 2012. Relationship Between Body Mass

Index and Early Menarche of Adolescent Girls in Seoul. Seoul,

Department of Preventive Medicine, Kyung Hee University School of

Medicine.

Palacios, C, Benedetti, P, Fonseca, S., 2007. Impact of Calcium Intake on Body

Mass Index in Venezuelan Adolescents. San Juan, School of Public

Health, University of Puerto Rico, Medical Sciences Campus. DIperoleh

dari: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18035811 [Diakses tanggal

23 September 2015].

Pho, K., 2004. Calcium in Diet. Diperoleh dari:

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002412.htm.5 [Diakses

tanggal 22 September 2015].

Prentice A, Dibba B, Sawo Y, and Cole T., 2012. The Effect of Prepubertal

Calcium Carbonate Supplementation on the Age of Peak Height Velocity

in Gambian Adolescents. USA, American Society for Nutrition.

Pujiani. 2012. Hubungan Antara Status Gizi dengan Usia Menarche. Jombang,

Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum.

Rahmawati, DI, 2006. Hubungan Pola Konsumsi Susu dan Makanan Berkalsium

Tinggi dengan Risiko Osteoporosis pada Mahasiswa. Tesis. Surabaya:

FKM UNAIR.

Saleh, E., 2004. Teknologi Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. Medan,

(23)

60 Sangperm, P., 2006. Predicting Adolescent Healthy Eating Behavior Using

Attitude, Subjective Norm, Intention, And Self-Schema. Faculty of

Graduate Studies Mahidol University.

Santos, LC, Martini, LA, Cintra, P, Fisberg, M., 2005. Relationship Between

Calcium Intake and Body Mass Index. Brazil, Federal University of Sao

Paulo. Diperoleh dari: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16640197

[Diakses tanggal 23 September 2015].

Satgas Remaja IDAI, 2013. Nutrisi Pada Remaja. Diperoleh dari:

http://idai.or.id/public-articles/seputar-kesehatan-anak/nutrisi-pada-remaja [Diakses tanggal 23 September 2015].

Standar Nasional Indonesia., 1995. Susu UHT (Ultra High Temperature). Jakarta,

Badan Standarisasi Nasional.

Sugiyono. 2003. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan ke-5. Bandung: CV

Alfabeta

Steinberg, L., 2009. The Fundamental Changes of Adolescent: Biological

Transition.

Sumarianto dan Nurhaida., 1985. Kamus Kedokteran. Jakarta: Ade Putra.

Sumoprastowo., 2000. Memilih dan Menyimpan Sayur Mayur, Buah Buahan dan

Bahan Makanan, Jakarta: Bumi Aksara.

Supartini, Y., 2004. Konsep Dasar Keperawatan Anak, Jakarta: EGC.

(24)

61 Suryono, et al., 2007. Pengaruh Pemberian Susu terhadap Indeks Massa Tubuh

dan Kepadatan Tulang Remaja. Diperoleh dari:

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52620/Pengaruh

%

20pemberian%20susu%20terhadap%20indeks%20massa%20tumbuh%2

0dan%20kepadatan%20tulang%20punggung%20remaja%20pria.pdf?seq

uence=1. [ Diakses tanggal 23 September 2015].

Susila dan Suyanto., 2015. Metodologi Penelitian Cross Sectional. Klaten:

BOSSSCRIPT.

Syafiq, A, dkk., 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rajawali Press.

Tagliaferri, M, Isaac, C, Deby, T., 2007. The New Menopause Book. Jakarta: PT

Indeks.

Trembley A and Gilbert JA., 2011. Human Obesity: Is Insufficient Calcium/Dairy

Intake Part of the Problem?. Diperoleh Dari:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22081691 [Diakses tanggal 4

Maret 2015].

USDA National Nutrient Database for Standard Reference

[http://www.nal.usda.gov/fnic/foodcomp/Data/]. [diakses tanggal 22

September, 2015).

Wall, C., 1998. Food And Nutrition Guidelines For Healthy Adolesecents.

(25)

62 Waluyo, S., 2009. 100 Question & Answers : Osteoporosis. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo.

Wang, Q, Alen, M, Nichloson, P, et al., 2005. Growth Patterns at Distal Radius

and Tibial Shaft in Pubertal Girls: A 2-year Longitudinal Study. J Bone

Miner Res. 20:954-961.

Yudha, P.S.N. 2013. Hubungan Indeks Massa Tubuh Terhadap Usia Menarche

(26)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Usia remaja merupakan masa yang penting dalam kelangsungan hidup

manusia. Masa ini merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa

yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang cepat baik fisik

maupun mental, aktivitas yang makin meningkat serta sering disertai dengan

perubahan pola konsumsi pangan. Menurut WHO (1989) remaja adalah mereka

yang berusia antara 10 hingga 24 tahun (Wall, 1998).

Pada fase pubertas terjadi perubahan fisik sehingga pada akhirnya seorang

anak akan memiliki kemampuan bereproduksi. Terdapat lima perubahan khusus

yang terjadi pada pubertas, yaitu, pertambahan tinggi badan yang cepat (pacu

tumbuh), perkembangan seks sekunder, perkembangan organ-organ reproduksi,

perubahan komposisi tubuh serta perubahan sistem sirkulasi dan sistem respirasi

yang berhubungan dengan kekuatan dan stamina tubuh. (Steinberg L, 2009).

Untuk mencapai perubahan fisik yang optimal, remaja membutuhkan nutrisi

yang esensial yaitu lebih banyak protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral

(Supartini, 2004). Sementara itu, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)

tahun 2013 mengatakan bahwa remaja dihadapkan pada permasalahan gizi,

khususnya defisiensi zat mikronutrien dan malnutrisi.

(27)

2

gizi pada remaja awal adalah sebagai berikut: kejadian kurus pada remaja 13-15

tahun adalah (11.1%) terdiri dari (3,33%) sangat kurus dan (7,8%) kurus,

sedangkan kejadian kegemukan pada remaja umur 13-15 tahun adalah sebesar

(10,8 %) yang terdiri dari (8,3%) gemuk dan (2,5%) obesitas. Di Provinsi Jawa

Timur, prevalensi kejadian kegemukan berada diatas angka nasional (Riskesdas,

2013). Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa masalah gizi kekurusan

maupun kegemukan terjadi pada usia remaja awal.

IDAI (2013) menyatakan bahwa masalah gizi pada remaja disebabkan

karena perilaku makan yang tidak sehat. Sangperm (2006) dalam jurnalnya

mengatakan perilaku makan yang sehat penting bagi remaja karena dapat

membantu remaja memenuhi kebutuhan gizi, sehingga menghasilkan kesehatan

dan kualitas hidup lebih baik pada masa remaja serta dewasa nanti (Sangperm,

2006).

Salah satu asupan makanan yang penting dikonsumsi pada usia remaja

adalah susu, karena susu merupakan sumber kalsium terbaik (IDAI, 2013). Susu

merupakan minuman bergizi tinggi yang dihasilkan ternak perah menyusui,

seperti sapi perah, kambing perah, atau bahkan kerbau perah (Sumoprastowo,

2000). Sumber utama kalsium pada umumnya adalah susu yang mengandung

kalsium sekitar 1150 mg per liter (Almatsier, 2010).

Sumber utama kalsium masyarakat di negara-negara Barat adalah susu

sapi dan produk olahan dari susu sapi, sedangkan di negara-negara berkembang

seperti Indonesia, susu masih dianggap sebagai bahan pangan mahal, sehingga

hanya mampu dijangkau oleh masyarakat golongan ekonomi menengah ke atas.

Menurut Khomsan (2006), di negara-negara Barat, kebiasaan minum susu telah

(28)

3

negara berkembang upaya penggalakan minum susu masih menghadapi kendala

status ekonomi penduduk yang umumnya rendah (Khomsan, 2006).

Kalsium adalah mineral pembentuk tulang yang esensial dan harus

dikonsumsi dalam jumlah yang adekuat selama masa kanak-kanak dan remaja

untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang yang sehat (The National

Academies Press, 2011). Asupan kalsium untuk pertumbuhan tulang pada remaja

termasuk dalam kategori rendah pada beberapa populasi. Dampaknya, asupan

kalsium yang sangat rendah pada masa kanak-kanak dan remaja dapat

mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan, rendahnya pertambahan mineral

tulang, dan meningkatkan resiko osteoporosis pada masa remaja dan usia tua

(Prentice et al., 2012).

Beberapa penelitian juga telah menginvestigasi bahwa konsumsi susu

tinggi kalsium dapat mencegah terjadinya kegemukan (Angeles et al., 2010).

Untuk mendukung pernyataan tersebut, studi intervensi menunjukkan bahwa

kalsium, terutama kalsium dari susu sapi dan produk olahan dari susu sapi,

membantu proses penurunan berat badan dan lemak tubuh (Janne dan Arne,

2011). Selain itu, Tremblay dan Gilbert dalam jurnalnya mengatakan bahwa

menurut data epidemiologi menunjukkan bahwa rendahnya konsumsi kalsium

merupakan salah satu faktor resiko terjadinya kegemukan dan obesitas (Tremblay

dan Gilbert, 2011). Namun, paradigma di masyarakat masih saja menganggap

bahwa mengkonsumsi susu sapi dapat menyebabkan bertambahnya berat badan

(Surya, 2010).

Meskipun demikian, beberapa studi yang menyatakan bahwa susu sapi

maupun produk olahan susu sapi dapat mempengaruhi berat badan masih menjadi

(29)

4

oleh Mu Chen dkk (2012), konsumsi susu sapi tidak memiliki efek yang

bermanfaat terhadap berat badan dan penurunan kadar lemak (Mu Chen et al,

2012).

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka penelitian ini perlu dilakukan

khususnya untuk lebih jelas mengetahui hubungan konsumsi susu sapi terhadap

gambaran indeks massa tubuh remaja perempuan usia 12-15 tahun. Dari

penelitian ini diharapkan akan dapat diketahui lebih jauh tentang konsumsi susu

sapi secara rutin dan hubungannya dalam mencegah terjadinya kegemukan dan

obesitas.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan konsumsi susu sapi terhadap Indeks Massa Tubuh

remaja perempuan usia 12-15 tahun di SMP Negeri 3 Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui tentang hubungan kebiasaan konsumsi susu sapi

terhadap Indeks Massa Tubuh remaja perempuan usia 12-15 tahun di

SMP Negeri 3 Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.1.1 Untuk mengetahui jumlah remaja perempuan usia 12-15 tahun

yang mengkonsumsi susu sapi di SMP Negeri 3 Malang.

1.3.1.2 Untuk mengetahui profil Indeks Massa Tubuh remaja usia 12-15

tahun di SMP Negeri 3 Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademik

(30)

5

khususnya tentang hubungan antara konsumsi susu sapi dengan indeks

massa tubuh remaja putri.

1.4.2 Manfaat Masyarakat Umum

Masyarakat bisa lebih peduli untuk memenuhi kebutuhan kalsium

sehari-hari guna memenuhi kebutuhan gizi, menunjang kesehatan dan kualitas

hidup yang lebih baik.

1.4.3 Manfaat Pelayanan Kesehatan

Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya upaya penggalakan

minum susu sejak usia dini untuk menunjang kecukupan gizi dan tumbuh

kembang remaja,

1.4.4 Manfaat Klinis

Memberikan informasi mengenai manfaat dari susu sapi yang bukan hanya

merupakan salah satu sumber kalsium terbaik tetapi memiliki manfaat lain

Gambar

gambaran indeks massa tubuh remaja perempuan usia 12-15 tahun. Dari

Referensi

Dokumen terkait

kurangnya  2  (dua) dan sebanyak­banyaknya  4  (empat)  calon praja IPDN

Skor Tingkat Adopsi Petani Padi Sawah di Desa Percut No...

Uji Efek Ekstrak Etanol Dan Fraksi Ekstrak N-Heksan, Etilasetat Dan Etanol Daun Pirdot (Saurauia Vulcani, Korth) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Dengan Metode

kami mengundang Bapak/Sdr untuk melakukan pembuktiaan kualifikasi dengan membawa seluruh dokumen kualifikasi yang asli atau yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang dan salinannya

Disisi lain dengan contoh-contoh yang nyata dalam kehidupan, materi pembelajaran yang relative sulit seperti statistika dapat lebih mudah diingat dan dipahami

sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan.. Jurnal el-Hikmah Fakultas Tarbiyah UIN Malang 267 yang lain. Kata ini sepadan dengan tabiat

The following line of text may be used after your organisation’s name and/or logo: [Your organisation name] is a registered Cambridge International School.. Example

DAITAR