• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEGIATAN TAMAN PEMULIHAN GIZI (TPG) TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA (12-59 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATIWATES KECAMATAN TEMBELANG KABUPATEN JOMBANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEGIATAN TAMAN PEMULIHAN GIZI (TPG) TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA (12-59 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATIWATES KECAMATAN TEMBELANG KABUPATEN JOMBANG"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH KEGIATAN TAMAN PEMULIHAN GIZI (TPG) TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA (12-59 BULAN)

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATIWATES KECAMATAN TEMBELANG KABUPATEN JOMBANG

Oleh:

ALMIRA YULIANINGRUM 201110330311121

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

ii

PENGARUH KEGIATAN TAMAN PEMULIHAN GIZI (TPG) TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA (12-59 BULAN)

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATIWATES KECAMATAN TEMBELANG KABUPATEN JOMBANG

KARYA TULIS AKHIR

Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana

Fakultas Kedokteran

Oleh:

ALMIRA YULIANINGRUM 201110330311121

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)
(4)
(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan Karya Tulis akhir ini yang berjudul “Pengaruh kegiatan Taman Pemulihan Gizi (TPG) terhadap peningkatan berat badan balita (12-59 bulan) di wilayah kerja Puskesmas

Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang”. Penulisan ini

dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Kedokteran jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini kemungkinan jauh dari sempurna, walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta mendapatkan bantuan dan bimbingan dari dosen pembimbing dalam rangka penyusunan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sangantlah tidak mudah menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muahammadiyah Malang.

2. dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang.

(6)

vi

4. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan 3 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku Pembimbing I atas bimbingan, pelajaran, dukungan, saran dan bantuan yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

5. dr. Gita Sekar Prihanti selaku pembimbing I atas kesabaran dan ketelitiannya dalam membimbing dan memberi saran dalam penyususnan karya tulis akhir ini.

6. dr. Maryam Abdullah selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu serta banyak memberikan masukan dan dukungan demi kesempurnaan penelitian ini sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan. 7. dr. Bambang Mulyawan selaku dosen penguji yang telah memberi

tambahan ilmu dan kritik demi kesempurnaan penelitian ini.

8. Orang tuaku tercinta Bpk Sutahan dan Ibu Supracayaningsih yang selalu memberikan semangat, dukungan moral maupun materil, serta doa-Nya selama ananda menuntut ilmu.

9. Adikku tersayang Fakhrizal Akbar terima kasih atas bantuan doa dan semangatnya.

10.Yang terkasih Syaifuddin Riady terima kasih atas dorongan semangat dan motivasi, dukungan, bantuan, serta doa-Nya selama ini.

(7)

vii

12.Staf TU, Pak Yono, Bu Endang, Mbak Citra, Mbak Nuke, Mas Didit terima kasih atas bantuan dan kemudahan dalam urusan administrasi dan tugas akhir ini.

13.Teman-teman Fakultas Kedokteran Universitas Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2011 yang menjadi teman seperjuangan selama menempuh pendidikan ini.

14.Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini juga mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 20 Agustus 2015

(8)

viii ABSTRACT

Yulianingrum, Almira. 2015. Effect of Nutrient Recovery Park Activity (TPG) Toward Improved Weight of Toddlers (12-59 months) in Puskesmas Jatiwates Tembelang District of Jombang. Writing

End, Faculty of Medicine, University of Malang. Supervisor (1) dr. Gita Sekar Prihanti, MPd.Ked (2) dr. Maryam Abdullah.

Background: Innovation tackle malnutrition Jombang has been done through the launching of a star studded program (together to tackle malnutrition through the family development, weight measurement, and give balanced nutrition. One of the programs was the nutrient recovery park (TPG) which was a nutrition recovery place for children with less nutrition became good nutrition. Puskesmas Jatiwates was one of the puskesmas that had a prevalence of malnutrition (1,1%) and less in nutrition (7,3%).

Objective: this study aimed to determine the effect of activities TPG to weight gain in infants (12-59 months) in the sub district Puskesmas Jatiwates.

Method: This was a quasi experimental research. The sampling technique was purposive sampling and the was using the kolmogorov-smirnov test, paired t-test, and anova test repeated.

Results: The result of kolmogorov smirnov test was obtained normal data distribution. It used paired t-test to determine differences in weight infants in the control group and the treatment group. The result was significant increase. And the all of the significant value for repeated anova test in the control group and treatment group all of which had increased significantly, because the significance value of 0,000.

Conclusion: There was influence of Nutrient Recovery Park Activity (TPG) of weight gain in infants (12-59 months) in the sub district Puskesmas Jatiwates Tembelang Jombang.

(9)

ix ABSTRAK

Yulianingrum, Almira. 2015. Pengaruh Kegiatan Taman Pemulihan Gizi (TPG) Terhadap Peningkatan Berat Badan Balita (12-59 Bulan) di Wilayah Kerja Puskesmas Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang. Karya Tulis Akhir, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing (1) dr. Gita Sekar Prihanti, MPd.Ked (2) dr. Maryam Abdullah.

Latar Belakang: Inovasi untuk menanggulangi gizi buruk di Kabupaten Jombang telah dilakukan melalui pencanangan program BERTABUR BINTANG (Bersama Tanggulangi Gizi Buruk melalui Bina Keluarga, Timbang Anak, dan Beri Gizi Seimbang). Salah satu dari program tersebut adalah Taman pemulihan Gizi (TPG), yang merupakan tempat pemulihan gizi kurang menjadi gizi baik. Puskesmas Jatiwates adalah salah satu Puskesmas yang memiliki prevalensi gizi buruk (1,1%) dan gizi kurang (7,3%).

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan TPG terhadap peningkatan berat badan balita (12-59 bulan) di wilayah kerja Puskesmas Jatriwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang.

Metode Penelitian: Jenis penelitan ini adalah quasi experimental. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dan analisis data menggunakan uji kolmogorov-smirnov, uji t-test, dan uji repeated anova. Hasil: Dari hasil uji kolmogorov-smirnov didapatkan distribusi data normal. Nilai signifikansi uji repeated anova pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yaitu (α ˃ 0,05), artinya terdapat peningkatan berat badan pada kedua kelompok tersebut. Pada uji t-test didapatkan bahwa kelompok perlakuan memiliki selisih rata-rata perbedaan yang lebih besar dari pada kelompok kontrol yakni 0,4333.

Kesimpulan: Ada pengaruh kegiatan Taman Pemulihan Gizi (TPG) terhadap peningkatan berat badan balita (12-59 bulan) di wilayah kerja Puskesmas Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang.

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PENGUJI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK . ... ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR SINGKATAN ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1. Tujuan Umum ... 3

1.3.2. Tujuan Khusus ... 3

1.4 Manfaat Penelitian... 4

1.4.1. Bagi Peneliti ... 4

1.4.2. Bagi Pelayanan Kesehatan ... 4

1.4.3. Bagi Masyarakat ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Konsep Gizi ... 5

2.1.1. Definisi Gizi ... 5

2.1.2. Penilaian Status Gizi ... 7

2.1.3. Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak ... 10

2.1.4. Klasifikasi Status Gizi ... 10

2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Balita ... 12

2.1.6. Masalah Gizi Balita ... 16

2.2 Konsep Balita ... 20

2.2.1. Definisi Balita ... 20

2.2.2. Karakteristik Balita ... 20

2.2.3. Kebutuhan Gizi Balita ... 21

2.2.4. Pola Makan Balita ... 24

2.3 Konsep Pertumbuhan ... 27

2.3.1. Definisi Pertumbuhan ... 27

2.3.2. Pertumbuhan menurut Kartu Menuju Sehat (KMS) . 28 2.3.3. Definisi Berat Badan ... 30

2.3.4. Alasan Pemilihan Berat Badan ... 31

2.3.5. Faktor yang Mempengaruhi Berat Badan ... 32

2.3.6. Alat Ukur Berat Badan ... 35

2.3.7. Cara Mengukur Berat Badan ... 36

2.3.8. Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penimbangan ... 38

(11)

xi

2.4 Konsep Taman Pemulihan Gizi (TPG) ... 41

2.4.1. Latar Belakang Pembentukan TPG ... 41

2.4.2. Definisi TPG ... 42

2.4.3. Tujuan TPG ... 43

2.4.4. Pendekatan TPG ... 43

2.4.5. Sasaran TPG ... 44

2.4.6. Tempat Pelaksanaan TPG ... 45

2.4.7. Sumber Dana TPG ... 45

2.4.8. Waktu Pelaksanaan TPG ... 45

2.4.9. Kegiatan TPG ... 45

2.4.10Menu Kegiatan TPG ……….. 47

2.4.9. Kriteria Kelulusan TPG ... 47

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ... 49

3.1 Kerangka Konsep ... 49

3.2 Hipotesis Penelitian ... 50

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 51

4.1 Jenis Penelitian ... 51

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 51

`4.2.1. Tempat Penelitian ... 51

4.2.2. Waktu Penelitian ... 51

4.3 Populasi dan Sampel ... 51

4.3.1. Populasi ... 51

4.3.2. Besar sampel ... 51

4.3.3. Teknik pengambilan sampel ……….. 52

4.4 Karakteristik Sampel Penelitian ... 52

4.4.1. Kriteria Inklusi ... 52

4.4.2. Kriteria Eksklusi ... 52

4.4.3 Kriteria drop out ... 52

4.5 Variabel Penelitian ... 53

4.5.1. Variabel Bebas ... 53

4.5.2. Variabel Tergantung ... 53

4.6 Definisi Operasional ... 53

4.7 Prosedur Penelitian dan Instrumen Penelitian ... 54

4.7.1. Prosedur Penelitian ... 54

4.7.2. Instrumen Penelitian ... 55

4.8 Analisis Data ... 55

4.9 Alur Penelitian ... 57

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 58

5.1 Gambaran Umum... 58

5.1.1 Keadaan Geografis... 58

5.1.2 Karakteristik Responden... 59

5.2 Analisis Data... 63

BAB 6 PEMBAHASAN... 69

6.1 Karakteristik Responden... 69

6.2 Perbedaan Berat Badan Balita Sebelum dan Sesudah Mengikuti Kegiatan TPG... 71

(12)

xii

6.4 Kegiatan TPG... 75

6.5 Keterbatasan Penelitian... 77

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN... 78

7.1 Kesimpulan... 79

7.2 Saran... 79

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kategori dan ambang batas status gizi anak berdasarkan indeks... 10

Tabel 2.2 Klasifikasi KEP menurut Gomez ... 11

Tabel 2.3 Klasifikasi KEP menurut Jelliffe ... 11

Tabel 2.4 Klasifikasi status gizi masyarakat Depkes RI ... 11

Tabel 2.5 Klasifikasi menurut cara WHO ... 12

Tabel 2.6 Angka kecukupan protein balita... 23

Tabel 2.7 Tingkat kecukupan lemak balita ... 23

Tabel 2.8 Tingkat kecukupan vitamin dan mineral balita ... 24

Tabel 2.9 Pola pemberian makanan balita menurut kecukupan energy ... 25

Tabel 2.10 Berat badan dan tinggi badan balita usia 2-5 tahun ... 40

Tabel 4.1 Form tabulasi peningkatan berat badan balita sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan TPG... 56

Tabel 5.1 Uji normalitas kolmogorv-smirnov pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan ... 64

Tabel 5.2 Perbedaan peningkatan berat badan tiap bulan pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan ... 66

Tabel 5.3 Hasil uji t-test peningkatan berat badan pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan ... 66

Tabel 5.4 Hasil uji t-test pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan ... 67

Tabel 5.5 Hasil uji repeated anova pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan ... 67

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Anjuran makan sesuai kebutuhan gizi berdasarkan umur…….. 26

Gambar 2.2 KMS Balita Perempuan dan Laki-Laki ………. 28

Gambar 2.3 Indikator KMS Bila Balita Naik Berat Badan ………... 29

Gambar 2.4 Indikator KMS Bila Balita Tidak Naik Berat Badan ………... 30

Gambar 2.5 Indikator KMS Bila Berat Badan Balita BGM ……….... . 30

Gambar 2.6 Timbangan Dacin Balita ……… 36

Gambar 2.7 Suasana Kegiatan TPG ……… 47

Gambar 5.1 Peta Wilayah Kecamatan se-Kabupaten Jombang ……… 58

Gambar 5.2 Distribusi jenis kelamin responden ……… 60

Gambar 5.3 Distribusi umur responden ………. 60

Gambar 5.4 Distribusi sampel menurut tingkat pendidikan orang tua …….. 61

Gambar 5.5 Distribusi sampel menurut pekerjaan orang tua ………. 62

(15)

xv

DAFTAR SINGKATAN

ASI :Air Susu Ibu

BB :Berat Badan

BGM :Bawah Garis Merah

Fe :Ferrum

GAKI :Gangguan Akibat Kekurangan Iodium HDL :High Density Lipoprotein

HMA :Hari Makan Anak IMT :Indeks Massa Tubuh KADARZI :Keluarga Sadar Gizi

KBM :Kenaikan Berat Badan Minimal KEP :Kurang Energi Protein

KVA :Kurang Vitamin A KIA :Kesehatan Ibu dan Anak KMS :Kartu Menuju Sehat LDL :Low Density Lipoprotein LILA :Lingkar Lengan Atas

MMD :Musyawarah Masyarakat Desa NCHS :National Centre For Health Statistics

PB :Panjang Badan

PD :Positive Deviance

PUSKESMAS :Pusat Kesehatan Masyarakat

TB :Tinggi Badan

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Nilai Gizi Menu TPG………... 83

Lampiran 2 Biodata Responden……….. 85

Lampiran 3 Data kelompok kontrol dan kelompok perlakuan……… 88

Lampiran 4 Hasil Statistik………... 91

Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian……… 99

(17)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Achadi L. Endang. (2007). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Edisi I, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Hal 94.

Adriani, M. 2012. Pengantar Gizi Masyarakat. Cetakan ke-1, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2010: 1, 305-07.

Andrews, G. (2010), Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita: EGC. Jakarta Arisman, 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar ilmu Gizi, edisi ke-2.

Jakarta: EGC.

Asydhad, L.A, dan Mardiah, 2006. Makanan Tepat Untuk Balita. PT. Kawan Pustaka. Jakarta.

Azwar A. 2008. Aspek Kesehatan dan Gizi dalam Ketahanan Pangan. Di dalam : Soekirman et al, editor. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII. Jakarta, 17-19 Mei. Jakarta. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 129-131.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. Riset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) tahun 2013. Kementerian Kesehatan RI. http://www.riskesdas.litbang.depkes.go.id/download/TabelRiskesdas2013.

pdf.

Dahlia, S. 2012. Pengaruh Pendekatan Positive Deviance terhadap Peningkatan Status Gizi Balita. Jeneponto. Media Gizi Masyarakat Indonesia, 2 (1). Retrieved 10 Oktober 2013.

Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang. 2010. Profil Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun 2014, Kabupaten Jombang : Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang.

Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FK UI. 2011. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rajawali Pers.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2013. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 Surabaya: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

Diakses pada tanggal 16 November 2013 dari

http://dinkes.jatimprov.go.id.

Evan, Alexandra, Rafiroiu, Codruta A (2005). Nutrition Knowledge, Attitudes, and Practices Among Nutrition Educators in The South. American Journal of Health Studies 2005; 1 January. http://www.encyclopedi.com (diakses tanggal 25Maret 2008).

Gibney G. 2004. Positif Deviance/Hearth (Buku Panduan Pemulihan yang Berkesinambungan bagi Anak Malnutrisi). Jakarta: Jejaring Positive Deviance.

Gibson RS. 2005. Principle of Nutritional Assesment. Second Edition. Oxford University Press. New York.

Hardinsyah, 2005. Penilaian dan Perencanaan Konsumsi Pangan. Pusat Antar Universitas. IPB, Bogor.

(18)

xviii

DR. M. DJAMIL PADANG. Program Studi S1 Ilmu Gizi Dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universiras Gajah Mada, Yogyakarta.

Kementrian Kesehatan RI. 2010. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Krisnansari, Diah. 2010. Nutrisi Dan Gizi Balita. Mandala Of Health, 4 (1)

Januari, pp. 60-67.

Mali, P.C. 2008. Hearth Nutrition Guide 2008. A Community-Based Approach To Nutritional Rehabilitation And Behavior Change.

Marsh, D. R. dan Schroeder, D. G. (2003) The positive deviance approach to improve health outcomes: experience and evidence from the field— Preface. Food and Nutrition Bulletin Volume 1, Number 1, Oktober 2003. McNulty. Judiann. “Positive Deviance / Hearth Essential Elements: A Resource

Guide for Sustainably Rehabilitating Malnourished Children(Addendum)”. Washington, D.C: The CORE Group. 2005.

Meikawati, Hersoelistyorini., 2007. Hubungan Karakteristik Ibu dan Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Kasus Gizi Buruk pada Balita, http://jurnal.unimus.ac.id, Sabtu 5 juni 2008.

Mualim, Khabib. 2011. Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) Program Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan (JPS-BK) Terhadap Peningkatan Status Gizi Balita (Studi Pada Balita Gizi Buruk Di

Kabupaten Temanggung Tahun 2010).

http://eprints.undip.ac.id/6168/1/1022.pdf. 25 Juli 2012.

Muaris.H. (2006). Sarapan Sehat Untuk Anak Balita. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Moehji, S. 2009. Pemeliharaan Gizi Bayi dan Balita. Jakara: Bhratara. KD. Ayu Bulan Febry & Marendra. Z. (2008). Buku Pintar Menu Balita. Tangerang : PT Wahyu Media.

Nafiah, U. 2013. Hubungan Tingkat Pendidikan dan Ekonomi Keluarga Terhadap Status Gizi Balita di Desa Mirigambar Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung.

Natalia, Lucia destri. 2013. Hubungan ketahanan pangan tingkat keluarga dan tingkat kecukupan zat gizi dengan status gizi balita di desa gondangwinangun tahun 2012. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 2, April 2013.

Nutrition Working Group, Child Survival Collaboration and Resources Group (CORE). “Positive Deviance & Heart:. Suatu Pendekatan PrubahanPerilaku & Pos Gizi. Buku Panduan Pemulihan yang

Berkesinambungan Bagi Anak Malnutrisi.” Diterjemahkan oleh PCI

-Indonesia. 2004.

Octaviani. 2012. Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Ibu Buruh Pabrik tentan Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi) dengan Status Gizi Anak Balita. Journal of Nutrition College, 1(1), 46-54.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 155/Menkes/Per/I/2010 Tentang Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Bagi Balita, Jakarta. Prasetyo, B.E. dkk. 2013. Hubungan Ketahanan Pangan Tingkat Keluarga dan

(19)

xix

Proverawati, A, dkk. 2009. Gizi Untuk Kebidanan. Jakarta : Nuha Medika. Riset Kesehatan Dasar. 2007. Pedoman Pengukuran dan Pemeriksaan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Proverawati., A, Wati., 2011. Ilmu Gizi Untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan, Cetakan Kedua, Penerbit Muha Medika, Yogyakarta.

Restianti, H. 2009 Menerapkan Budaya Hidup Sehat : Pola Makan dan Keseimbangan Gizi. Bandung : Puri Pustaka.

Savitri, Sayoga (2007). Beberapa Aspek Penting dalam Penilaian Keadaan Gizi. Majalah kedokteran Indonesia Volume 44 No.3 hal 180-181.

Sediaoetama & Djaeni. 2006. Ilmu Gizi. Cetakan IV Jilid I. Jakarta : Dian Rakyat. Soekirman. 2008. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat.

Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.

Sutomo, B & Anggarini, D.Y. 2010. Menu Sehat Alami untuk Balita dan Batita. Jakarta: PT Agromedia Pustaka.

Supariasa, I Dewa Nyoman, dkk. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC. Supriasa. (2007). Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.

Waladow, Geiby. 2013. Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi Pada Anak Usia 3-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Tompaso Kecamatan Tompaso. Jurnal Keperawatan Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran. Manado: Universitas Sam Ratulangi.

Wiboworini, B. 2007. Gizi dan Kesehatan. Jakarta : PT. Sunda Kelapa Pustaka. Wirjatmadi, B. 2005. Diktat Kuliah Penentuan Status Gizi. Bagian Gizi Kesehatan

(20)

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan suatu upaya yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Salah satu cara meningkatkan derajat kesehatan yaitu dengan memperbaiki status gizi masyarakat khususnya pada balita yang merupakan kelompok usia rawan terhadap masalah gizi (Sediaoetama, 2006).

Permasalahan gizi merupakan masalah nasional yang harus segera ditangani. Permasalahan gizi utama di Indonesia dan di negara berkembang antara lain Kurang Energi Protein (KEP), defisiensi zat besi, Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI), Kurang Vitamin A (KVA), dan masalah obesitas (Fajar, 2009).

KEP merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Keadaan ini banyak diderita oleh kelompok usia balita. Hal tersebut mengakibatkan timbulnya beberapa masalah pada balita, yaitu terhambatnya pertumbuhan balita, rendahnya tingkat kecerdasan, dan rentan terhadap penyakit. Balita dengan gizi kurang dapat mengalami penurunan perkembangan motorik, rendahnya fungsi kognitif dan kapasitas penampilan, serta dapat memberi efek negatif terhadap tingginya risiko kematian (Dahlia, 2012).

(21)

2

Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur pada tahun 2008 diketahui jumlah balita BGM (Bawah Garis Merah) sebanyak 3,39% dan balita gizi buruk 0,61%. Jumlah balita gizi kurang di kabupaten Jombang pada tahun 2008 4,4% dan gizi buruk 0,06%. Pada tahun 2009 jumlah balita BGM sebanyak 3,37% dan gizi buruk sebanyak 0,07% dari seluruh balita. Pada tahun 2010 didapatkan 2,69% balita dengan BGM dan 0,05% balita dengan gizi buruk. Jumlah balita BGM di Kabupaten Jombang pada tahun 2011 sebanyak 0,95%, angka tersebut masih di bawah batas toleransi Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2011. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang tahun 2014, Puskesmas Jatiwates merupakan wilayah di Kabupaten Jombang dengan prevalensi gizi buruk sebesar 1,1%, gizi kurang sebesar 7,3%, gizi baik sebesar 89,9%, dan gizi lebih sebesar 1,7% (Dinkes Kab. Jombang, 2014).

(22)

3

yang memiliki anak dengan gizi baik dan menularkan kebiasaan positif tersebut kepada keluarga yang memiliki anak gizi kurang di suatu masyarakat. Desa Gabus Banaran adalah salah satu desa pelaksana TPG yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Jatiwates (Dinkes Kab. Jombang, 2014).

Berdasarkan data yang telah dipaparkan diatas, peneliti tertarik untuk mencoba meneliti pengaruh kegiatan Taman Pemulihan Gizi (TPG) terhadap kenaikan berat badan balita di wilayah kerja Puskesmas Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang.

1.2Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh kegiatan Taman Pemulihan Gizi (TPG) terhadap peningkatan berat badan balita di wilayah kerja Puskesmas Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang?

1.3Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh kegiatan TPG terhadap kenaikan berat badan balita di wilayah kerja Puskesmas Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui kegiatan TPG di wilayah kerja Puskesmas Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang.

(23)

4

3. Mengidentifikasi partisipasi ibu dan balita pada kegiatan TPG di wilayah kerja Puskesmas Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan rekomendasi oleh peneliti lain untuk dikembangkan pada penelitian selanjutnya tentang masalah gizi balita dengan variabel dan cakupan sampel yang lebih luas.

1.4.2 Bagi pelayanan kesehatan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bahwa terdapat beberapa inovasi dalam menangani balita gizi buruk dan gizi kurang, yang tidak hanya ditekankan pada perbaikan status gizi saja akan tetapi disertai dengan partisipasi aktif dari ibu balita, stimulasi tumbuh kembang balita, serta penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

1.4.3 Bagi masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan : Mengetahui hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak usia bayi dan balita (0-59 bulan) di Puskesmas Pandanwangi Malang.. Metode

dengan kejadian stunting pada balita usia 36-59 bulan di wilayah kerja. Puskesmas

pemeberian pijat bayi untuk meningkatan berat badan pada balita gizi kurang.

Laporan Penelitian berjudul PENILAIAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN BERAT BADAN TERHADAP UMUR DI KECAMATAN CIPUTAT BULAN SEPTEMBER TAHUN 2009 yang diajukan oleh

Pada balita gizi kurang yang sering menampakkan permasalahan adalah berat badan yang tidak sesuai dengan usia yang hanya berkisar antara 60-80% dari berat ideal.. Berat badan

Peningkatan pelayanan pemulihan balita gizi buruk di puskesmas diperlukan dengan memberi pelatihan gizi buruk untuk TPG dan tenaga puskesmas lain yang belum terlatih; pengadaan

Tujuan Umum mengetahui pengaruh pem- berian makanan tambahan pemulihan pada balita gizi kurang terhadap perubahan status gizi di wilayah Puskesmas Kramat Kabupaten

Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi anak balita 12-59 bulan berdasarkan indikator BB/U di wilayah kerja Puskesmas Kolok Kota Sawahlunto Tahun 2019.. Gambaran Pola Asuh