KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH PELATIHAN KONSELING MENYUSUI TERHADAP PELAKSANAAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KENDALKEREP MALANG
Oleh:
TIRA ANNA KASIH 201110330311107
FAKULTAS KEDOKTERAN
ii
Hasil Penelitian
PENGARUH PELATIHAN KONSELING MENYUSUI
TERHADAP PELAKSANAAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENDALKEREP MALANG
KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh : Tira Anna Kasih 201110330311107
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
iii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang 19 Agustus 2015
Pembimbing I
dr. Gita Sekar Prihanti, M.Pd, Ked
Pembimbing II
dr. Indah Serinurani Effendi
Mengetahui, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
iv
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Tira Anna Kasih ini Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal 19 Agustus 2015
Tim Penguji
dr. Gita Sekar Prihanti, M.Pd, Ked ,Ketua
dr. Indah Serinurani Effendi ,Anggota
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul
“Pengaruh Pelatihan Konseling Menyusui terhadap Pelaksanaan ASI Eksklusif di
Wilayah Kerja Puskesmas Kendalkerep Malang” sebagai persyaratan untuk
menyelesaikan studi Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Peneliti menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini terselesaikan karena adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itulah pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. dr. Irma Suswati, M.Kes. Selaku Dekan Fakultas Kedokteran Muuhammadiyah Malang yang telah memberikan saya kesempatan menuntut ilmu di Fakultas Kedokteran UMM.
2. dr. Moch. Ma’roef, SpOG, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. dr.Rahayu, Sp.S , selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
vi
5. dr. Gita Sekar Prihanti, M.Pd, Ked. selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan penuh kesabaran berkenan membimbing serta mengarahkan saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
6. dr. Indah Serinurani Effendi, selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu serta memberikan masukan dan dukungan demi kesempurnaan penelitian ini sehingga karya tulis akhir ini dapat terselesaikan. 7. dr. Bambang Mulyawan, Sp.A, selaku dosen penguji yang telah member
banyak tambahan ilmu dan kritik demi kesempurnaan penelitin ini.
8. Segenap jajaran TU dan staf Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang atas bantuan selama penulisan karya tulis akhir ini.
9. dr. Indah Srinurani Effendi, selaku kepala Puskesmas Kendalkerep yang telah mengijinkan untuk melakukan penelitian di Puskesmas Kendalkerep, semua staf puskesmas dan semua kader posyandu kelurahan Bunulrejo yang telah membantu dalam penelitian tugas akhir ini.
10.Bapak H. Mara Setiadana, S.Sos, M.Si dan Ibu Rini Nor Wahyuni, ayah, ibu ,adik dan seluruh keluarga yang telah bekerja keras untuk memberikan semua yang terbaik, dan selalu memberikan doa serta semangat sehingga bisa menyelesaikan karya tulis akhir ini.
vii
12.Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis akhir ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu penulis membuka diri untuk segara saran dan kritik yang membangun serta penulis mengharapkan agar karya tulis akhir ini dapat berguna serta
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Malang, Agustus 2015
viii ABSTRAK
Kasih, Tira Anna. 2015. Pengaruh Pelatihan Konseling Menyusui terhadap Pelaksanaan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kendalkerep Malang. Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing (1) dr. Gita Sekar Prihanti, M.Pd, (2) dr. Indah Serinurani Effendi.
Latar belakang : Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi ideal untuk bayi karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi. Pencapaian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kendal Kerep selama 3 tahun belum mencapai target, pada beberapa penelitan terdahulu menyatakan bahwa terbatasnya tenaga konselor ASI turut memberikan pengaruh terhadap pelaksanaan ASI Eksklusif
Tujuan :Mengetahui pengaruh pelatihan konseling menyusui terhadap pelaksanaan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kendalkerep
Metode : Penelitian quasi experiment rancangan Non Equivalent Control Grup. Sampel penelitian 60 orang dibagi 2 kelompok, kelompok bidan terlatih dan tak terlatih. Memberikan konseling menyusui kepada ibu dan evaluasi selama 2 bulan untuk melihat pelaksanaan ASI eksklusif dan masalah laktasi pada ibu. Analisa data menggunakan uji Fisher.
Hasil Penelitian : Hasil uji Fisher pada pelaksanaan ASI eksklusif post 1(sig -), post 2 (sig 0,118) dan post 3 (sig 0,012) yang berarti terdapat perubahan perilaku yang signifikan pada ibu setelah diberi konseling. Masalah laktasi post 1(sig 0,165) dan post 2(sig 0,795) yang berarti tidak signifikan, tetapi secara deskriptif ada kecenderungan berkurang setelah diberi pelatihan konseling menyusui. Masalah laktasi terbanyak adalah bekerja.
Kesimpulan : Pelatihan konseling menyusui mempengaruhi perubahan perilaku dan masalah laktasi ibu sehingga meningkatkan keberhasilan pelaksanaan ASI eksklusif.
ix ABSTRACT
Kasih, Tira Anna. 2015.The Effect of Breastfeeding Counseling Training On the Implementation of Exclusive Breastfeeding In the Work-Area Clinics Kendalkerep Malang. Final Project. Medical Facultty, University of Muhammadiyah Malang. Supervisor (1) dr. Gita Sekar Prihanti, M.Pd,Ked. (2) dr. Indah Serinurani Effendi.
Background : breast milk is an ideal nutrition for infants because it contains nutrients that best suits the needs of the baby . Achievement of exclusive breastfeeding in Puskesmas Kendal Kerep for 3 years has not reached the target , at some earlier research states that the limited power breastfeeding counselor helped give effect to the implementation of exclusive breastfeeding
Objective : Determine the effect of breastfeeding counseling training on the implementation of exclusive breastfeeding in Puskesmas Kendalkerep
Methods : this research is using Quasi-experiment Non Equivalent Control Group design. The samples are 60 people devided into 2 groups, consist of the trained midwife group and the untrained midwife group. The midwifes were giving the breast-feeding training to the mothers and evaluating for 2 months to observe the mothers’ practice on breast-feeding and their lactating problems. The data is analyzed by Fisher test.
Result : the result of Fisher Test on Post 1 (sig - ), Post 2 (sig 0,118) and Post 3 (sig 0,012) means there is a significant behavioral change to the mothers after counseling. The lactating problems in Post 1 (sig 0,165) and Post 2 (sig 0,795) which means insignificant , but descriptively there is a tendency to decrease after breastfeeding counseling training given.The most lactation problem is working. Conclusion : Breastfeeding counseling training influence behavioral change and maternal lactation problems thereby increasing the successful implementation of exclusive breastfeeding.
x DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
LEMBAR PENGUJIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR SINGKATAN ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 1.3.1 Tujuan Umum ... 3
1.3.2 Tujuan Khusus ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.4.1 Peneliti ... 4
xi
1.4.3 Petugas Kesehatan ... 4
1.4.4 Masyarakat ... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Air Susu Ibu (ASI) ... 5
2.1.1 Definisi ... 5
2.1.2 ASI Eksklusif ... 6
2.1.3 Inisiasi Menyusui Dini (IMD) ... 6
2.1.4 Anatomi Payudara ... 6
2.1.5 Fisiologi Payudara ... 8
2.1.6 Volume ASI ... 14
2.1.7 Komposisi ASI ... 14
2.1.7.1 Kolostrum ... 15
2.1.7.2 ASI Masa Peralihan / Transisi ... 17
2.1.7.3 ASI Matur ... 18
2.1.8 Hal-Hal yang Mempengaruhi Produksi ASI ... 20
2.1.9 Cara Menyusui yang Benar ... 22
2.1.10 Istilah-Istilah untuk Pemberian Makan Bayi ... 24
2.1.11 Posisi Menyusui ... 26
2.1.12 Tanda Bayi Cukup ASI ... 30
2.1.13 Manfaat ASI ... 32
2.1.14 Masalah Pemberian ASI ... 36
2.1.15 Faktor Lain Penyebab Rendahnya Pemberian ASI Eksklusif .. 50
xii
2.2.1 Definisi ... 51
2.2.1.1 Konseling ... 51
2.2.1.2 Konselor ... 51
2.2.1.3 Konselor Menyusui ... 52
2.2.2 Konseling Menyusui ... 52
2.3 Pelaksanaan ASI Eksklusif ... 57
2.4 Peran Petugas Kesehatan terhadap Pelaksanaan ASI Eksklusif .... 58
BAB 3 KERANGKA KONSEP ... 61
3.1 Kerangka Konsep ... 61
3.2 Hipotesis ... 62
BAB 4 METODE PENELITIAN ... 64
4.1 Jenis Penelitian ... 64
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 64
4.2.1. Lokasi Penelitian ... 64
4.2.2. Waktu Penelitian ... 64
4.3 Populasi dan Sampel ... 65
4.3.1 Populasi ... 65
4.3.2 Sampel ... 65
4.3.3 Besar Sampel ... 65
4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel ... 65
4.3.5 Karakteristik Sampel Penelitian ... 66
4.3.5.1.Kriteria Inklusi ... 66
xiii
4.3.6 Variabel Penelitian ... 67
4.3.6.1. Variabel Terdiri Dari ... 67
4.3.7 Defenisi Operasional ... 67
4.4 Alat dan Bahan ... 69
4.5 Prosedur Penelitian ... 69
4.5.1 Jenis Data ... 69
4.5.1.1. Data Umum ... 69
4.5.1.2. Data Khusus ... 70
4.5.2 Sumber Data ... 70
4.5.2.1. Data Primer ... 70
4.5.2.2. Data Sekunder ... 70
4.5.3 Cara Pengumpulan Data ... 70
4.5.3.1. Tahapan Penelitian ... 70
4.6 Analisa Data ... 72
4.6.1 Editing ... 72
4.6.2 Coding ... 72
4.6.3 Data Entry ... 72
4.6.4 Melakukan Teknik Analisis ... 73
4.6.4.1. Analisis Univariat ... 73
4.6.4.2. Analisis Bivariat ... 74
4.7 Alur Penelitian ... 75
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 76
xiv
5.1.1 Kondisi Geografi ... 76
5.1.2 Keadaan Penduduk ... 76
5.1.3 Keadaan Sarana dan Tenaga Kesehatan ... 77
5.1.3.1.Sarana dan Prasarana Kesehatan ... 77
5.1.3.2. Ketenagaan ... 77
5.2 Analisa Data ... 78
5.2.1 Gambaran Responden ... 78
5.2.1.1. Karakteristik Bayi Berdasarkan Jenis Kelamin ... 79
5.2.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 79
5.2.1.3.Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 80
5.3 Uji Hubungan Bidan terhadap Pelaksanaan ASI selama 2 Bulan .. 80
5.4 Uji Hubungan Bidan terhadap Masalah Laktasi selama 2 Bulan .. 84
BAB 6 PEMBAHASAN ... 88
6.1 Pelaksanaan Pemberian ASI selama 2 Bulan ... 89
6.2 Masalah Laktasi selama 2 Bulan ... 94
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 96
7.1 Kesimpulan ... 96
7.2 Saran ... 96
DAFTAR PUSTAKA ... 97
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Komposisi ASI ... 17
Tabel 2.2 Komposisi Kandungan ASI Tabel ... 19
Tabel 5.1 Jumlah Tenaga Kesehatann di UPT Puskesmes Kendalkerep ... ... 77
Tabel 5.2.1.1 Jenis Kelamin Responden ... 79
Tabel 5.2.1.2 Usia Responden ... 79
Tabel 5.2.1.3 Pendidikan Terakhir Responden ... 80
Tabel 5.3.1 Hasil Uji Fisher Rata-Rata Pelaksanaan ASI di Post 1 ... 81
Tabel 5.3.2 Hasil Uji Fisher Rata-Rata Pelaksanaan ASI diPost 2 ... 82
Tabel 5.3.3 Hasil Uji Fisher Rata-Rata Pelaksanaan ASI diPost 3 ... 82
Tabel 5.4.1 Hasil Uji Fisher Rata-Rata Masalah di Post 1 ... 85
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Anatomi Payudara ... 7
Gambar 2.2 Bentuk-Bentuk Puting Payudara ... 8
Gambar 2.3 Cara Menyusui yang Benar ... 24
Gambar 2.4 Istilah Pemberian Makan Bayi ... 26
xvii
DAFTAR SINGKATAN AKB : Angka Kematian Bayi
AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ASI : Air Susu Ibu
BAB : Buang Air Besar BAK : Buang Air Kecil
BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah BCG : Bacille Calmette Guerin CMV : Cytomegalovirus
Depkes : Departemen Kesehatan IDAI : Ikatan Dokter Anak Indonesia
IgA : Immunoglobulin
IMD : Inisiasi Menyusui Dini
INH : Isoniazid
Kemenkes : Kementrian Kesehatan
KIE : Komunikasi Informasi dan Edukasi LMKM : Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui MP-ASI : Makanan Pendamping ASI
PP : Peraturan Pemerintah
xviii
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Lembar Persetujuan menjadi Responden ...101
Lampiran 2 Lembar Evaluasi Menyusui ……….102
Lampiran 3 Hasil Analisa Data ………...…103
Lampiran 4 Data Hasil Penelitian ……….……. 102
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian dari Fakultas ………. 113
Lampiran 6 Surat Ijin Pengambilan Data ………..………....114
Lampiran 7 Surat Rekomendasi Pelaksanaan Penelitian …………...….………115
Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian dari Dinkes ………..………...116
Lampiran 9 Surat Konsultasi Tugas Akhir ……….………117
xx
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, Diana Nur. Faktor yang Berperan dalam Kegagalan Praktik Pemberian ASI Eksklusif (Studi Kualitatif di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang
Tahun 2007), Semarang UNDIP (online),
(http://eprints.undip.ac.id/1034/1/ARTIKEL_ASI.pdf. Diakses 17 Januari 2015).
Bahiyatun, 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta. EGC. Depkes, 2007. Pedoman Penyelenggaran Pelatihan Konseling Menyusui dan
Pelatihan Fasilitator Konseling Menyusui. Depkes RI – Direktorat Bina Kesehatan Masyarakat. Jakarta.
Depkes, 2007. Pelatihan Konseling Menyusui – Panduan Peserta. Jakarta. Depkes RI Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Dinas Kesehatan Kota Malang, 2013. Laporan Program Perbaikan Gizi
Masyarakat Kota Malang Tahun 2011-2013 – Seksi Kesehatan Gizi Dinkes Kota Malang.
Fahriani, Rinawati, Aryono. 2014. Sari Pediatri : Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Cukup Bulan yang Dilakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Vol. 15, No. 6.
Firmansyah,Nurhuda. 2012. Pengaruh Karakteristik (Pendidikan, Pekerjaan), Pengetahuan dan Sikap Ibu Menyusui terhadap Pemberian ASI Ekslusif di Kabupaten Tuban. Departemen Biostatiska dan Kependudukan FKM UNAIR. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Surabaya Hapsari, D. 2009. Telaah Berbagai Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian
ASI Pertama (Kolostrum),
(http://www.ekologi.litbang.depkes.go.id.data/DwiHapsari.pdf. Diakses tanggal 5 Januari 2015).
Hegar, B. 2008. Bedah ASI, Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang DKI Jakarta. Jakarta.
Hidayat, A. A. 2013. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta. Salemba Medika.
xxi
IDAI, 2013. Bayi Bingung Puting (http://idai.or.id/public-articles/klinik/asi/bayi-bingung-puting.html Diakses tanggal 08 Februari 2015).
IDAI, 2013. Payudara Bengkak (http://idai.or.id/public-articles/klinik/asi/payudara-bengkak.html Diakses tanggal 08 Februari 2015).
IDAI, 2013. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Melihat Situasi dan Kondisi Bayi (http://idai.or.id/public-articles/klinik/asi/pemberian-air-susu-ibu-asi-melihat-situasi-dan-kondisi-bayi-2.html Diakses tanggal 08 Februari 2015).
Kemenkes RI, 2012. Rencana Aksi Akselerasi Pemberian ASI Eksklusif 2012-2014. Kemenkes RI – Ditjen Bina Gizi dan KIA Direktorat Bina Gizi. Jakarta.
Kemenkes RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan Peneliti dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI.
Kemenkes, 2011. Pelatihan Konseling Menyusui – Panduan Peserta. Jakarta. Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Direktorat Bina Gizi.
Kristiyansari, Weni. 2009. ASI, Menyusui dan Sadari. Yogyakarta. Nuha Medika Lusa, 2009. Anatomi dan Fisiologi Payudara,
(http://www.lusa.web.id/anatomi-dan-fisiologi-payudara. Diakses tanggal 22 Desember 2014).
Notoadmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi Cetakan ke-3. Jakarta. Rineka Cipta.
Novianti, Ratih. 2009. Menyusui itu Indah : Cara Dahsyat Memberikan ASI untuk Bayi Sehat dan Cerdas. Yogyakarta : Octopus.
Nurheti, Yuliarti. 2010. Keajaiban ASI : Makanan Terbaik untuk Kesehatan, Kecerdasan, dan Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta : C.V Andi Offset Praseyono, D.S. 2009. ASI Ekslusif Pengenalan Praktik dan
Kemanfaatan-kemanfaatannya. Yogyakarta. Diva Press.
Puskesmas Kendal Kerep, 2014. Laporan Tahunan, Puskesmas Kendal Kerep Malang.
xxii
Makassar. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar.
Rachmawati., Fitrianingsih E., Novita R. 2010. Pengaruh Konseling Menyusui Terhadap Praktek Menyusui Ibu di Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh Tahun 2010. Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Aceh.
Rotinsulu, S.R. 2013. Hubungan Antara pengetahuan dan Pekerjaan Ibu dengan Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Remboken Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa. Bidang Minat Administrasi Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Manado.
Sari, Ifa ; Mulyono, B. 2011. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja dengan Pemberian ASI Eksklusif di Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Tahun 2011. Program Studi Diploma III Kebidanan Fikes Universitas Muhammadiyah Semarang.
Sastroasmoro, S. 2008. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta. CV. Sagung Seto.
Schwatz, William. 2005. Pedoman Kklinis Pediatri. Jakarta.. Buku Kedokteran EGC
Soetjiningsih. 2013. Seri Gizi Kliniik : ASI Petunjuk Untuk Tenaga kesehatan. Jakarta. EGC
Sudijono, A. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta. Rajagravindo Persada Sugiarto, Bertha.2007.Mastitis Penyebab dan Penatalaksanaan. Departement Of
Child and Adolescent Health and Development. WHO. Jakarta. Widya Medika
Surjono, Achmad. 2005. Vade-Mecum Pediatric Edisi 13. Jakarta. Buku Kedokteran EGC
Swarjana, K.I. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta. CV. Andi Offset.
Thaczuk, D. 2008. Program Konseling Berhasil Mendorong Pemberian ASI Eksklusif di Afrika Selatan. (http://spritia.or.id/news/article.php ? nwno=0810, diakses 15 Agustsu 2015)
xxiii
Wiji, Rizki Natia. 2013. ASI dan Panduan Ibu dan Menyusui. Yogyakarta : Nuha Medika. Hal 5-89
1 BAB I PENDAHULUAN
Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi ideal untuk bayi karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan mengandung zat perlindungan terhadap berbagai penyakit (Fahriani at al, 2014).
Mengingat pentingnya ASI untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi tersebut, maka rekomendasi mengenai cara pemberian makan pada bayi yang baik dan benar menurut World Health Organization (WHO) dan United Nations Internationals Children’s Emergency Fund (UNICEF) adalah dengan : 1) mulai
segera menyusui dalam 1 jam setelah lahir; 2) menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan; 3) mulai umur 6 bulan bayi mendapat Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya serta; 4) meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan (Zainal, 2014).
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan tingkat kesehatan masyarakat. Munculnya program pemberian ASI ekslusif dilatarbelakangi oleh tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yaitu sebesar 32/1000 KH (Kelahiran Hidup), padahal target Renstra Kemenkes yang ingin dicapai tahun 2014 adalah 24/1000 Kelahiran hidup, dan target MDGs 2015 sebesar 23/1000 Kelahiran Hidup ( Zainal, 2014).
2
di Indonesia secara keseluruhan cenderung menurun (Fahriani at al, 2014). Rendahnya pemberian ASI merupakan ancaman bagi tumbuh kembang anak yang akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan kualitas sumber daya manusia secara umum (Kemenkes RI, 2013).
Pencapaian pemberian ASI Eksklusif (E0-E5) di Kota Malang yaitu 70,20% sedangkan ASI Eksklusif Paripurna (E6) yaitu 40,28% dan terutama pada Puskesmas Kendalkerep hasil pemberian ASI Eksklusif (E0-E5) sekitar 70,09% sedangkan ASI Eksklusif Paripurna adalah sekitar 40,71% pada bayi yang diberi ASI (Dinkes Kota Malang, 2013).
Menurut penelitian Fikawati (2009) pendidikan, pengetahuan dan pengalaman ibu adalah faktor predisposisi yang berpengaruh positif terhadap keberhasilan pelaksanaan ASI eksklusif, sedangkan IMD adalah faktor pemugkin yan kuat terhadap keberhasilan ASI eksklusif. Dari segi faktor pendorong, dukungan tenaga kesehatan penolong persalinan paling nyata pengaruhnya dalam keberhasilan pelaksanaan ASI eksklusif.
Menurut penelitian Azriani (2014) inisiasi menyusui dini, dukungan tenaga kesehatan dan dukungan suami berhubungan dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif, dan dukungan tenaga kesehatan adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif.
3
Selama ini proses sosialisasi program ASI Ekslusif di kota Malang disosialisasikan kepada petugas kesehatan diantaranya dokter, bidan, perawat dan tenaga gizi dalam wujud pelatihan konselor laktasi/ konselor menyusui. terutama di Puskesmas Kendal Kerep, jumlah dokter sebanyak 4 orang termasuk Kepala Puskesmas, tenaga bidan sebanyak 12 orang, petugas gizi 2 orang. Dan yang dilatih dari beberapa petugas kesehatan yaitu hanya 1 orang petugas kesehatan saja (petugas gizi) yang telah dilatih konseling menyusui. Sehingga perlu segera dilakukan pelatihan konseling menyusui untuk meningkatkan keterampilan untuk mendukung dan melindungi praktik menyusui kepada semua tenaga kesehatan yang merawat ibu dan anak (UPT Puskeskmas Kendal kerep, 2014).
Pencapaian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kendal Kerep selama 3 tahun mengalami fluktuasi, pada beberapa penelitan terdahulu menyatakan bahwa terbatasnya tenaga konselor ASI turut memberikan pengaruh terhadap pelaksanaan ASI Eksklusif. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “Pengaruh Pelatihan Konseling Menyusui terhadap
Pelaksanaan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kendal Kerep”. 1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah berdasarkan dari latar belakang diatas adalah
”Bagaimana pengaruh pelatihan konseling menyusui terhadap pelaksanaan ASI
Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kendal Kerep”.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
4
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengetahui perbedaan pelaksanaan ASI Eksklusif sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan konseling menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Kendalkerep.
1.3.2.2 Mengetahui perubahan problem laktasi sesudah mengikuti pelatihan konseling menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Kendal Kerep.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan peneliti dalam mengembangkan ilmu yang diperoleh selama pendidikan dan meningkatkan pengetahuan tentang cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi.
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan telaah kepustakaan terutama mengenai pentingnya pemberian ASI Eksklusif kepada masyarakat. 1.4.3 Bagi Petugas Kesehatan
Untuk memberikan masukan kepada petugas kesehatan yaitu petugas gizi, perawat, bidan dan dokter untuk melaksanakan konseling ASI serta mampu menciptakan solusi terhadap kendala-kendala yang terjadi di masyarakat.
1.4.4 Bagi Masyarakat
1. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat terutama ibu yang menyusui terhadap peningkatan kualitas hidup bayi dengan meningkatkan pemberian ASI Eksklusif.