• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN BOUNDING ATTACHMENT DENGAN LATCH ON PADA BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT WAVA HUSADA KEPANJEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN BOUNDING ATTACHMENT DENGAN LATCH ON PADA BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT WAVA HUSADA KEPANJEN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang

Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterin (Dewi, 2010). Perkembangan bayi normal sangat tergantung dari respon kasih sayang ibu dengan bayi yang dilahirkan yang bersatu dalam hubungan psikologis dan fisiologis. Ikatan ibu dan anak dimulai sejak anak belum dilahirkan dengan suatu perencanaan dan konfirmasi kehamilan, serta menerima janin yang tumbuh sebagai individu. Sesudah lahir sampai minggu berikut-berikutnya, kontak visual dan fisik bayi memicu berbagai penghargaan satu sama lain (Marmi, 2009).

Bounding adalah dimulainya interaksi emosio sensori fisik antara orang tua dan bayi segera setelah lahir. Dan Attachment adalah ikatan yang terjalin antara individu yang meliputi pencurahan perhatian; yaitu hubungan emosi dan fisik yang akrab (Nelson, 2004 dalam Yuliastanti, 2013). Proses kasih sayang dijelaskan sebagai sesuatu yang linear, dimulai saat ibu hamil, dan semakin menguat pada pasca partum, dan begitu terbentuk akan menjadi konstan dan konsisten (Yuliastantai, 2013).

(2)

2

Rudiyanti, 2013). Pemenrintah Indonesia mendukung kebijakan WHO dan UNICEF yang merekomendasikan inisiasi menyusui dini (early latch-on) sebagai tindakan life saving, karena IMD dapat menyelamatkan 22% dari bayi yang meninggal sebelum usia satu bulan, dan meningkatkan keberhasilan menyusui secara eksklusi serta meningkatkan lamanya disusui. Periode menghisap bayi paling kuat adalah dalam beberapa jam pertama setelah lahir (krisna, 2007 dalam novita rudiyanti, 2013).

(3)

3

Ibu mulai merasa bisa terbuka terhadap bayi baru lahir dan bayi berada dalam periode reaktivitas pertamanya, hal ini merupakan pengalaman baru yang paling berharga untuk proses bounding. Manfaat dari bounding attachment antara lain adalah bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap social dan bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi ( Lusa, 2010, dalam Mahardika, 2013).

Kontak langsung antara ibu dan anak setelah persalinan seperti kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi dapat menimbulkan rasa hangat sehingga bayi mudah berkeringat dan bayi mulai merasakan haus. Hormon ADH meningkat dan meregulasi keseimbangan air dalam tubuh oleh sel-sel osmoreseptor dan baroreseptor, sel baroreseptor memberikan stimulasi pada hipotalamus sehingga terjadi rangsangan sel tubulus ginjal untuk reabsorbsi dari hal tersebut mengakibatkan bayi akan berusaha mencari putting susu dan terjadi isapan bayi sekaligus meningkatkan produksi ASI (Nurnahalia, 2014).

(4)

4

ASI eksklusif dan mengurangi gejala depresi postpartum pada ibu (KH Nyqvist, et all, 2010). Suhu bayi selama kontak kulit ke kulit adalah 37,00 C, disimpulkan bahwa setiap bayi selama kontak kulit ke kulit dengan ibu mereka mengalami perubahan suhu tubuh menjadi normal (Raghnil Maastrup & Gom Greisen, 2010).

Hasil studi yang dilakukan oleh Utami dalam Mahardika Cahyaningrum (2013) di 18 Rumah Sakit yang ada di Jakarta, Bandung dan Semarang terlihat bahwa setidaknya 11 dari 30 orang ibu nifas (36%) sudah mengerti dan melakukan bounding attachment, sedangkan sisanya 19 orang (63%) tidak melaksanakan bounding attachment dengan alasan persalinannya dengan Caesar. Angka kematian bayi sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup menjadi salah satu dari target MDGs (milleneium development goals) yang harus dicapai hingga tahun 2015. Angka kematian bayi di Indonesia pada tahun 2007 sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup, angka ini lebih tinggi disbanding dengan Negara-negara di asia tenggara, seperti Malaysia, Filipina, dan Thailand (Dinas Kesehatan Republik Indonesia, 2007). Tingginya angka kematian bayi di Indonesia, disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain rendahnya pemberian ASI pada bayi yang baru lahir dan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. (Novita Rudiyanti, 2013). Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Drew Keister, Kismet T. Roberts dan Stephanie L. Werner, 2008) bahwa ASI adalah sumber nutrisi terbaik untuk semua bayi dan bayi baru lahir dari lahir hingga 6 bulan, bayi yang minum susu formula mempunyai resiko lebih tinggi mengalami diare, otitis media, infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran kemih dan infeksi bakteri.

(5)

5

sedangkan fasilitas kesehatan, petugas penolong persalinan, keluarga dan orang-orang terdekat serta lingkungan merupakan faktor eksternal (Roesli, 2008). Pemberian ASI secara dini tidak terlepas dari peran tenaga kesehatan khususnya dokter, perawat dan bidan. Namun, di Indonesia masih banyak tenaga kesehatan maupun pelayanan kesehatan (termasuk Rumah Sakit) yang belum mendukung pemberian ASI secara dini dengan alasan keadaan ibu masih lemah, masih banyak darah dan lendir yang harus dibersihkan, takut bayi terkena hipotermi, bahkan ada yang mengatakan inisiasi menyusui dini dengan biarkan bayi merangkak sendiri mencari putting susu. Banyak rumah sakit yang langsung memberikan susu formula begitu bayi lahir jika ASI belum keluar (Soegiarto, 2008).

Seorang bayi yang baru lahir mempunyai kemampuan yang banyak misalnya bayi dapat mencium, merasa, mendengar dan melihat. Kulit mereka sangat sensitive terhadap suhu dan sentuhan dan selama satu jam pertama setelah melahirkan merekasangat waspada dan siap untuk mempelajari dunia baru mereka. Jika ada komplikasi yang serius, setelah bayi lahir dapat langsung diletakkan diatas perut ibu, kontak segera ini akan sangat bermanfaat baik bagi ibu maupun bayinya karena kontak kulit dengan kulit juga dapat membantu bayi untuk tetap hangat (Marmi & Rahardjo, 2012).

(6)

6

tertarik ibu – ibu muda yang memiliki bayi sehingga mau melakukan bounding attachment

akibat dari keingintahuan ibu yang lebih besar.

Sebagian besar bayi akan aktif menyusui dalam keadaan lapar dan dalam posisi yang tepat (latch on). Pada periode minggu pertama setelah melahirkan sampai menyusui berjalan dengan lancar, bayi-bayi tidak perlu diberikan suplemen apa pun (air, gula, susu formula, dan lain-lain) kecuali dengan alasan medis. Bayi yang mendapat ASI secara teratur dan efektif akan mendapat asupan air dan nutrisi yang dibutuhkan. Dalam hal ini bayi dapat dibantu dengan memegang/menyangga payudara ibu menggunakan tangan dalam posisi bebas (tidak dalam sedang posisi menggendong bayi). Tempatkan jari-jari ibu dibawah payudara dan letakkan ibu jari pada bagian atas (di belakang areola-C position). Pastikan bayi berada setinggi payudara dan pastikan juga tangan ibu yang memegang payudara berada di belakang areola, sehingga tidak mengganggu mulut bayi (Sitti Saleha, 2009).

(7)

7

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (mahardika cahyaningrum, 2013) tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding attachment dalam kategori cukup adalah sebanyak 29 responden (61,7%) dan kategori kurang sebanyak 14 responden (29,8%). Maka dari itu perlu diberikan edukasi kepada ibu postpartum tentang efek positif dari bounding attachment. Penelitian Klaus dan Kennel, menyatakan bahwa para ibu yang diberikan waktu lebih banyak untuk mengadakan kontak dengan anaknya untuk selanjutnya akan mempunyai kedekatan yang lebih intensif. Seperti adanya saling kepercayaan antara ibu dan bayi. Karena itu sangatlah penting untuk memfasilitasi bounding attachment sedini mungkin (dikutip dari Bobak, 2004 dalam triani yuliastanti, 2013).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Svensson dkk, 2010) dengan judul effects of mother infant skin to skin contact on severe latch on problems in older infants. Dari penelitian tersebut dijelaskan bahwa diberikan perlakuan pada pasangan ibu dan bayi dengan masalah latch on terberat selama satu hingga 16 minggu. Dan hasil dari penelitian tersebut adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara grup dengan proporsi dari permulaan latching on regular (75% grup eksperimen dengan 86% group control). Penelitian tersebut juga menjelaskan bahwa kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi selama menyusui membuat bayi tenang dan mempunyai reaksi kuat terhadap hands latch on.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti terkait ibu yang melakukan

(8)

8

waktu 6 jam. Sedangkan frekuensi dari bounding yang dilakukan oleh setiap ibu tidak selalu sama, ada yang bersedia dilakukan bounding attachment hingga selesai dan ada yang hanya sebagian. Produksi ASI pada ibu yang melakukan bounding attachment lebih baik dibandingkan dengan pada ibu yang tidak melakukan bounding attachment. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian tentang hubungan bounding attachment terhadap latch on pada bayi baru lahir di RS Wava Husada Kepanjen, Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah adakah Hubungan bounding attachment terhadap latch on pada bayi baru lahir di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen, Malang ?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan antara bounding attachment terhadap latch on pada bayi baru lahir.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi bounding attachment pada bayi baru lahir. b. Mengidentifikasi latch on pada bayi baru lahir.

c. Menganalisis hubungan bonding attachment terhadap latch on bayi baru lahir.

1.4 Manfaat Penelitian

(9)

9

1.4.1 Bagi tempat penelitian

Sebagai bahan pengetahuan baru tentang hubungan bounding attachment

terhadap latch on pada bayi baru lahir. 1.4.2 Bagi peneliti

Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan atas pembuktian teori yang berhubungan khususnya dalam bidang keperawatan.

1.4.3 Bagi Institusi

Sebagai referensi baru dalam menambah hasil penelitian serta dapat dijadikan sumber pustaka diperpustakaan untuk generasi berikutnya yang berkaitan dengan Hubungan bounding attachment terhadap latch on pada bayi. 1.5 Keaslian Penelitian

Berdasarkan dari hasil kajian pustaka, ada beberapa penelitian yang sebelumnya telah dilakukan berkaitan dengan Hubungan bounding attachment terhadap latch on pada bayi baru lahir. Penelitian yang berhubungan dan yang pernah dilakukan adalah sebagai berikut :

(10)

10

penelitian ini adalah bounding attachment sebagai variabel independent dan latch on

sebagai variabel dependen. Tempat penelitian yang saya lakukan adalah di RS Wava husada Kepanjen Malang.

2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lia Ratnasari, Ella Lail Surbekti, Andita Wahyundari, Nurul Eko W (2013), didapatkan bahwa keberhasilan bounding attachment

pada metode lotus birth dengan rata-rata 9,89%, keberhasilan pada metode konvensional dengan rata-rata 7,45%. Sehingga, keberhasilan bounding attachment pada metode lotus birth lebih baik dibandingkan dengan metode konvensional jika dilihat dari rata-rata kedua kelompok. Perbedaan antara penelitian Lia Ratnasari, Ella Lail Surbekti, Andita Wahyuni, Nurul Eko (2013) dengan penelitian yang saya lakukan adalah variabel yang digunakan tempat dan waktu. Variabel yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah bounding attachment sebagai variabel independen dan latch on

sebagai variabel dependen. Tempat penelitian yang saya lakukan adalah di wilayah RS Wava Husada Kepanjen Malang.

3. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Aulia, 2012 dalam Mahardika Cahyaningrum, 2013), didapatkan bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding attachment

mayoritas mempunyai pengetahuan cukup yaitu sebanyak 20 responden (66,7%) dengan pendidikan terbanyak SMA, umur responden rata-rata 20-35 tahun dan pekerjaan responden terbanyak adalah Ibu Rumah Tangga. Perbedaan antara penelitian Aulia (2012) dalam Mahardika (2013) dengan penelitian yang saya lakukan adalah variabel yang digunakan, tempat dan waktu. Variabel yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah bounding attachment sebagai variabel independen dan latch on

(11)

i

HUBUNGAN BOUNDING ATTACHMENT DENGAN LATCH

ON PADA BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT WAVA

HUSADA KEPANJEN

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang

Oleh :

SARNI J ISHAK

201110420311116

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(12)
(13)
(14)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Sarni J Ishak

Nim : 201110420311116

Program Studi : Program Studi Ilmu Kesehatan

Judul Skripsi : Hubungan Bounding Attachment dengan Latch On Pada Bayi Baru Lahir

Di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar –

benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau karya orang lain

yang saya akui sebagai tulisan atau karya saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhri ini adalah jiplakan,

maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, Mei 2015 Yang Membuat pernyataan

Sarni J Ishak

(15)

v MOTTO

Usaha adalah jalan untuk berhasil, selama masih diberikan

Kesempatan lakukanlah yang maksimal bukan yang terbaik ataupun yang tercepat,

Karena terlambat bukan berarti gagal, melainkan berjalan

Melalui jalan yang berbeda yang

Pada akhirnya akan sampai pada tujuan yang sama

(16)

vi

LEMBAR PERSEMBAHAN

Bismillah

Terutama terima kasih kepada ALLAH SWT, yang memberikan kelapangan kemudahan dan ketepatan waktu kepada saya.

Terima kasih kepada papa dan mama atas doa dan ridhonya selama ini, semoga ini bisa sedikit memberikan kebahagiaan kepada kalian. Khususnya Hadiah buat mama yang

bulan kemarin bermilad 

Terima kasih kepada saudara semata wayang saya Muh.Rizsan J. Ishak yang selalu mengingatkan saya untuk berhati-hati dan jangan pulang malam selama penelitian,

namun selalu saya langgar.  sukses studinya,cept Sarjana Tekniknya.

Terima kasih kepada teman-teman seperjuangan PSIK C 2011.

Terima kasih kepada 6 wanita-wanita cantik (Ninin Erniawati, Khotimah Mulya Sari, Baiq Milia Fitri Martina, Devi Dwi Ulandari, Dida Hafizah Asmarabiah dan Amelia Henitasari) atas support dan bantuan selama penelitian dan saat-saat terindah maupun

terpuruk. Selebihnya saya sadar, bahwa ALLAH SWT memberikan kemudahan-Nya melalui tangan-tangan kalian.

Terakhir…………..

(17)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan Nya saya

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan bounding attachment dengan latch on

pada bayi baru lahir”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar

sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan,

arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan

terima kasih yang setulus – tulusnya kepada yang terhormat.

1. Ibu Henny Dwi Susanti, M.Kep.,Sp.Mat. selaku dosen pembimbing 1 yang telah

dengan sabar dan teliti serta memberikan motivasi kepada saya dalam

menyelesaikan skripsi ini sehingga penyusunan skripsi ini dapat berjalan lancar.

2. Ibu Henik Tri Rahayu, S.Kep,Ns,M.S. selaku dosen pembimbing 2 yang telah

dengan sabar dan teliti serta memberikan motivasi kepada saya dalam

menyelesaikan skripsi ini sehingga penyusunan skripsi ini dapat berjalan lancar.

3. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan arah dan

kemudahan dalam penelitian skripsi ini.

4. Ibu Nurul Aini, S.Kep,Ns,M.Kep. selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, yang

(18)

viii

5. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Ilmu keperawatan dan Diploma

III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Kedua Orang Tua dan Keluarga terutama Ayah dan Ibu yang selalu mendoakan

dan memberikan dukungan yang luar biasa kepada saya, sehingga Allah selalu

memudahkan saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Responden yang berperan aktif dan bersedia membantu dalam penelitian ini

sehingga bisa berjalan lancar hingga akhir.

8. Perawat Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen, terutama buat Ibu Prita,Ibu Jana

dan Ibu Yulia yang telah memberikan kesempatan dan memudahkan proses

perizinan penelitian di RS Wava Husada tepatnya di Ruangan Perinatologi.

9. Teman – teman PSIK angakatn 2011

10. Semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian skripsi ini yang tidak

dapat saya sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan rugas akhir/skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis

harapkan. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan

(19)

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………i

Lembar Persetujuan ………....ii

Lembar Pengesahan………....iii

Surat Pernyataan Keaslian Tulisan………..iv

Motto………..v

Lembar Persembahan……….vi

Kata Pengantar ……….vii

Abstrak………...ix

Abstract………...x

Daftar Isi………....xi

Daftar Tabel ……….xv

Daftar Gambar ………...……….xvi

Daftar lampiran ………...xvii

BAB PENDAHULUAN……….1

1.1 Latar Belakang ………....1

1.2 Rumusan Masalah ………...8

1.3 Tujuan Penelitian ………....8

1.3.1 Tujuan Umum ………8

1.3.2 Tujuan Khusus ………...8

1.4 Manfaat Penelitian ………..8

1.4.1 Tempat Peneliti ………..9

1.4.2 Peneliti ………...9

1.4.3 Institusi ………..9

(20)

x

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………..11

2.1 Konsep Bounding Attacment ………...11

2.1.1 Definisi Bounding Attachment ……….11

2.1.2 Tahap-tahap Bounding Attachment ………..12

2.1.3 Elemen-elemen Bounding Attachment ……….12

2.1.4 Prinsip-prinsip Bounding Attachment ………..14

2.1.5 Cara-cara Bounding Attachment ………...15

2.1.6 Hambatan dalam Bounding Attachment ………...18

2.1.7 Kondisi yang Mempengaruhi Sikap Orang Tua terhadap Bayinya …….19

2.2 Konsep Latch On ……….22

2.2.1 Definisi Latch On ………22

2.2.2 Manfaat Latch On ………22

2.2.3 Proses perlekatan Bayi ………..23

2.2.4 Kelancaran Produksi ASI ……….25

2.2.5 Pembentukan Kelenjar Payudara ………..26

2.2.6 Fisiologi Laktasi ………....28

2.2.7 Tahap Perilaku Bayi ………..31

2.2.8 Inisiasi Dini ………..32

2.2.9 Posisi menyusui yang Benar ………..33

BAB III Kerangka Konsep dan Hipotesis ………35

3.1 Kerangka Konsep ……….35

3.2 Hipotesis Penelitian ………..37

BAB IV Metode Penelitian ………...38

4.1 Desain Penelitian ………..38

4.2 Kerangka Penelitian ………..49

4.3 Populasi, Sampling, dan Sample ………....40

4.3.1 Populasi Penelitian ………....40

(21)

xi

4.3.3 Sample ………..40

4.3.3.1 Kriteria Inklusi ……….40

4.4 Variabel Penelitian ………41

4.4.1 Variabel Bebas ………..41

4.4.2 Variabel Tergantung ……….41

4.5 Definisi Operasional ……….42

4.6 Tempat Penelitian ………44

4.7 Instrumen Penelitian ………44

4.7.1 Lembar Observasi ………44

4.8 Uji Validitas dan Reabilitas ………...44

4.8.1 Uji Validitas ……….45

4.8.2 Uji Reabilitas ………46

4.9 Analisa Data ……….47

4.9.1 Analisa Univariat ………..47

4.9.2 Analisa Bivariat ……….47

4.10 Prosedur Penelitian ………...48

4.10.1 Tahap Persiapan ………...48

4.10.2 Tahap Observasi ………...48

4.10.4 Tahap Pengumpulan Data ………49

4.10.5 Tahap Pengolaan Data ………..49

4.11 Etika Penelitian ………50

4.11.1 Informed Consent ………50

4.11.2 Anonimity ………50

4.11.3 Confidenyality ………..51

BAB V HASIL PENELITIAN………...52

5.1 Data Umum………..52

5.1.1 Karakteristik Responden………....52

5.2 Data Khusus………..53

(22)

xii

5.2.2 Analisa Bivariat……….54

BAB VI PEMBAHASAN……….55

6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil………....55

6.1.1 Karakteristik Responden………....55

6.1.2 Bounding Attachment………....57

6.1.3 Latch On………...61

6.1.4 Hubungan Bounding Attachment Dengan Latch On………63

6.2 Keterbatasan Penelitian……….66

6.2.1 Proses Penelitian………....66

6.2.2 Asisten Penelitian………..67

6.3 Implikasi Hasil Penelitian………..67

6.3.1 Implikasi Terhadap Praktik Keperawatan………..67

6.3.2 Implikasi Terhadap Pendidikan Keperawatan………67

BAB VII PENUTUP………68

7.1 Kesimpulan………...68

7.2 Saran……….68

7.2.1 Bagi Institusi………..68

7.2.2 Bagi Perawat………..68

7.2.3 Bagi Penelitian Lebih Lanjut………..69

7.2.4 Bagi Ibu……….69

Daftar Pustaka ………..70

(23)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Definisi Operasional Penelitian ………43

Tabel 2 Karakteristik Responden………...52

Tabel 3 Analisa Univariat Bounding Attachment………...53

Tabel 4 Analisa Univariat Latch On………...53

(24)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Cara Perlekatan yang Baik ………23 Gambar 2 Perlekatan yang Salah ………...23 Gambar 3 Kerangka Konsep Hubungan Bounding Attachment Terhadap Latch On

Pada Bayi Baru Lahir ………....36 Gambar 4 Skema Desain Penelitian Hubungan Bounding Attachment terhadap Latch

On pada Bayi Baru Lahir ………...38 Gambar 5 Kerangka Penelitian Hubungan Bounding Attachment terhadap Latch On

(25)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Studi Pendahuluan……….………74

Lampiran 2 Surat Telah Melakukan Penelitian………..75

Lampiran 3 Lembar Persetujuan Responden………....76

Lampiran 4 Lembar Observasi Bounding Attachment………...77

Lampiran 5 Lembar Observasi Latch On………..78

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas & Reliabilitas………79

Lampiran 7 Rekapitulasi Hasil………..83

Lampiran 8 Hasil Analisa Penelitian……….85

Lampiran 9 Lembar Konsultasi………86

Lampiran 10 Angket Persetujuan………....88

Lampiran 11 Dokumentasi Penelitian……….89

(26)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Aulia, A. 2012. Gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding attachment di RB yulita grogol sukoharjo. Surakarta : STIKES kusuma husada. Karya tulis ilmiah. Andy. 2012. Makalah Kebidanan : Bounding attachment.

Ambarwati, Lestari Okta & Sumiati. 2013. Perbedaan bounding attachment pada ibu nifas yang memberikan inisiasi menyusui dini dengan yang tidak memberikan inisiasi menyusui dini. RSUD Sidoarjo.

Bobak, L. 2004. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.

Bobak, L. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas (Maternity Nursing). Jakarta : EGC. Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC.

Budiati, T. 2009. Efektifitas Pemberian Paket “Sukses ASI” terhadap Produksi ASI Ibu Menyusui yang Menjalani Operasi Seksio di Wilayah Depok Jawa Barat (Tesis). Depok. Universitas Indonesia.

Cahyaningrum, Mahardika. (2013). Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Bounding Attachment di RSUD kota Surakarta (Jurnal Karya Tulis Ilmiah). Stikes Kusuma Husada Surakarta.

Drew K, Kismet T. Roberts & Stephanie L. Werner. 2008. Strategies For Breasfeeding Success. University of Nebraska Medical Center Family Medicine Residency. Physicians Family Journal. Omaha. Nebraska.

Diniz, Kaisa T et all. 2013. Effect of the Kangaroo Position on the Electromyographic Activity of Preterm Children. Women’s and Children’s Journal.

Field, T. 2002. Infants Need For Touch.

Goyal, R.C et all. 2011. Breastfeeding Practices:Positioning, Attachment (Latch On) and Effective Suckling. Breastfeeding Journal. Hopsital Based Study. Libya. Higgins, M.O et all. 2013. Mother Child Bounding at 1 Year Associations with Symtoms

of Postnatal Depression and Bounding in the First Few Weeks. Women’s and Ment Health Journal.

(27)

xvii

Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Universitas Muhammadiyah malang.

Kostyara,K.M, Mazur J & Botruszko. 2002. Effect Early Skin to Skin Contact After Delivery on Duration Of BreastFeeding. Pediatric’s Journal. National Research Institute Of Mother and Child. Warsaw. Poland.

Khotimah, S. 2014. Pengaruh mendengarkan Bacaan Al-Qur’an (Murottal) terhadap Kelancaran Produksi ASI Susu Ibu (ASI) pada Ibu Menyusui Bayi Usia 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Mulyorejo Malang (Skripsi). Malang. Universitas Muhammadiyah Malang.

Khasanah, Nur. 2011. Asi Atau Susu Formula Ya ?. Jakarta : Flashbooks.

KH Nyqvist, et all. 2010. Towards Universal Kangaroo Mother Care: Recommendation and Report From the first European Conference and Sevent International Workshop On Kangaroo Mother Care. Department of Women’s and Children’s Health University Hospital. Pediatric’s Journal. Uppsala. Sweden.

Lusa. 2010. Bounding Attachment. Http://www.lusa.web.id/bounding-attachment. Lismaysarah, Mona. 2011. Hubungan Teknik Menyusui Dengan Kelancaran ASI Pada Ibu

Menyusui Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang. Aceh Besar.

Martin et all, 2013. Randomized Controlled Trial of Early Skin to Skin Contact, Effect on the Mother and the Newborn. PediatricsJournal. Spain.

McGrath SK and Kennel JH. 2012. Extended Mother Infant Skin to Skin Contact and Prospect of Breastfeeding. Department of Pediatrics, Case Western Reserve University Eleveland. Pediatric’s Journal. Ohio. USA.

Mardianingsih. 2013. Inisiasi Menyusui Dini Dengan Keberhasilan Bounding Attachment.

Marmi & Rahardjo, 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita & Anak Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mutiara,Kurnia.(2013). Hubungan paritas, Pengetahuan dan Pendidikan dengan Bounding Attachment pada Ibu Nifas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bereneun Kab. Pidie (Jurnal Karya Tulis Ilmiah). Stikes U’budiyah. Dikutip dari Website: http://simtakp.uui.ac.id/docjurnal/KURNIA_MUTIARA-jurnal.pdf. Diakses Tanggal 12 Oktober 2014.

MA Marin Gabriel, et all. 2009. Randomized Controlled Trial of Early Skin to Skin Contact, Effects on the Mother and the Newborn. Pediatrics Hospital Torrelodones and Pediatrics Hospital University Puerta De Hierro Majadahonda. Pediatric’s Journal. Madrid. Spain.

(28)

xviii

Nurnahalia. (2014). Upaya Peningkatan Produksi ASI pada Ibu Post Sectio Ceasarea Primipara Anastesi Spinal dengan Metode Kanguru (Karya Tulis Ilmiah). Program Studi D3 Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Nelson. Waldo. 2004. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo. 2007. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Prawirahardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka.

Rukiyah, Yulianti & Liana. 2010. Asuhan Kebidanan III Nifas. Jakarta: Trans Info Media. Roesli, Utami. 2009. Panduan Praktis Menyusui. Jakarta:Pustaka Bunda.

Raghnil Maastrup and Gom Greisen. 2010. Extremely Preterm Infants Tolerate Skin to Skin Contact During the First Week of Life. Department of Neonatology, Rigshospital, Blegdamsvej. Pediatric’s Journal. Copenhagen. Denmark

Roesli, U. 2012. Inisiasi Menyusui Dini plus ASI Esklusif. Jakarta: Pustaka Bunda.

Ratnasari, Lia, dkk. 2013. Pengaruh persalinan lotus birth terhadap lama pelepasan plasenta, lama pelepasan tali pusar dan keberhasilan bounding attachment. Akademi kebidanan Estu Utomo Boyolali. Jurnal kebidanan vol v, No.02.

Sara J.H Brooks & Gene Cranston Anderson. 2008. Kangaroo Care and Breastfeeding of Mother Pretern Infant Dyads 0-18 Months. University Hospital of Cleveland. Pediatrics Journal. Ohio.

Suherni, Widyasih dan Rahmawati. 2009. Perawatan Masa Nifas. Fitramaya : Yogyakarta. Sulistyawati, 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta:Andi.

Siti Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta:Salemba Medika.

Svensson, Kristen E. et all. 2013. Effect of mother infant skin to skin contact on severe latch on problems in older infants. International Breasfeeading Journal. USA. Soetjiningsih. 2001. ASI Petunjuk Menyusui Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC.

(29)

xix

Suradi, Rulina. 2004. Manajemen Laktasi. Jakarta : Program Manajemen Laktasi Perkumpulan Perinatologi Indonesia.

Suparyanto. 2010. Konsep Dasar Masa Nifas.

Subakti, Y & Anggraini, DR. 2008. Keajaiban Pijat Bayi & Balita. Jakarta : Wahyu Media. Suzuki. 2013. Effect of early skin to skin contact on breastfeeding. Department of

obstetrics and gynecology, Japanese need cross katsuhika maternity hospital. Obstetrics and gynecology Journal. Tokyo, Japan.

Yuliastanti, T. 2013. Keberhasilan Bounding Attachment. Jurnal Kebidanan. Akademi kebidanan estu utomo boyolali.

Yun Boo, N & Jamli F.M. 2007. Short duration of skin to skin contact, effect on growth and breastfeeding. pediatrics Journal. Department of pediatrics, faculty of medicine, Hospital University Kebangsaan Malaysia.

Velandia M, Moberg K and Nissen E. 2011. Sex Differentces in Newborn Interaction with Mother or Father During Skin to Skin Contact After Caesarean Section. Department of Women’s and Children’s Health. Obstetrics and Gynecology journal. Stokhalm, Sweden.

Vivian, 2011. Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika.

Widyastuti, Kiky. (2014). Pengaruh Konsumsi Sari Kacang Hijau terhdapa Produksi ASI pada Ibu Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Malang (Skripsi). Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

Wulandari, SR dan Handayani, S. 2010. Asuhan kebidanan ibu nifas. Yogyakarta : goysen publishing.

Wahyuni, YT. 2013. Pengaruh antara Riwayat Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Perawatan Payudara dengan Keberhasilan Pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Kerja Puskesmas Ciptomulyo Malang (Skripsi). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat dan panjang bayi baru lahir di Rumah Bersalin Widuri

Semoga KTI mengenai hubungan bayi berat lahir rendah dengan kejadian bayi hyperbilirubinemia di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati ini bermanfaat...

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor ibu (usia kehamilan, jenis persalinan, dan golongan darah ibu) dan faktor bayi (berat badan lahir, dan

Hasil p value dari analisa statistic fisher exact adalah 0.000 yang menunjukkan secara signifikan terdapat hubungan antara usia gestasi ibu dengan berat badan lahir

Ada hubungan berat plasenta dengan status antropometri bayi baru lahir aterm di wilayah kerja Puskesmas Kassi-kasi Kota Makassar, sampel yang memiliki indeks ponderal yang

Beberapa gambaran malnutrisi klinis pada bayi baru lahir yang ditemukan yaitu malnutrisi lebih banyak terdapat pada bayi kurang bulan dibandingkan bayi cukup

Berdasarkan teori, didapatkan H1 yaitu ada hubungan antara semua ibu hamil yang mengalami obesitas dengan kadar gula darah yang rendah pada bayi baru lahir.. Sedangkan,

SYARAT GELAR SARJANA HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA BAYI HIPERBILLIRUBIN YANG DILAKUKAN BLUE LIGHT THERAPY DI RUANG PERINATOLOGI RS WAVA HUSADA KEPANJEN