(Tinjauan Laporan Ekonomi Provinsi Tahun 2009)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I)
Oleh:
Beni Eko Nandar Nim: 206046103816
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
(Tinjauan Laporan Ekonomi Makro Provinsi Tahun 2009) Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I)
Oleh
Beni Eko Nandar Nim: 206046103816
Di Bawah Bimbingan:
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Hendra Kholid, MA Dr. H. M. Nurul Irfan, M. Ag Nip: 197308082003121001
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan (pedoman penulisan skripsi) yang
berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Jakarta, 3 September 2010
BENI EKO NANDAR
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul Pengaruh Pembiayaan Bank Riau Syariah (BPD Riau) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Riau (Tinjauan Laporan Ekonomi Makro Provinsi Tahun 2009), telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 9 Desember 2010.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi Islam (S.E.I) Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat
(Ekonomi Islam)
Jakarta, 9 Desember 2010
Dekan,
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM
NIP. 195505051982031012
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua : Drs. Djawahir Hejazziey, SH., MA (...) NIP. 195510151979031002
Sekretaris : Drs. H. Ahmad Yani, MA (...) NIP. 196404121994031004
Pembimbing I : Dr. Hendra Cholid, MA (...) NIP.
Pembimbing II : Dr. H. M. Nurul Irfan, MA (...) NIP. 197308082003121001
Penguji I : Dr. Anwar Abbas, M.Ag, MM (...) NIP. 195502151983031002
i Beni Eko Nandar
The Effect of Islamic Financing Riau Sharia Bank to Economic Growth Riau Province
Riau province is one of the strategic province of the position of the Golden
Triangle (North Sumatera, West Sumatera, Riau) is located on the island of Sumatra.
This makes the position very much the province of Riau ogled by investors. Because
of Riau province is very much economic activity. Besides banking conditions in the
area of Riau province is very easy to grow rapidly.
In the last five years, economic conditions Riau experienced significant
events. Riau Province gradually grow into a new economic centers outside of Java.
Even since the last five years of economic growth rates above the Riau always
average economic growth of Indonesia.
Autonomous status that carried Riau province can develop all economic
factors to enhance the prosperity of society and can assist provincial governments in
formulating policies and planning of regional development. The progress of economic
growth factors can impact on the development of the Riau Province.
Economic growth in the economy means that the development activities that
lead to the goods and services produced within the community grow and increase the
problem in the long term. From one period to another the ability of countries to
produce goods and services will increase. An increased ability is due to factors of
production will always be added in the quantity and quality.
Economic growth reflects economic activity. Economic growth can be
positive and also negative. If the economy experiences a period of positive growth,
means that economic activity has increased during this period. Meanwhile, if the
economy experiences a period of negative growth, means that economic activity
during this period decreased.
Riau province economic growth can’t be separated from the role of Regional Development Banks. In accordance with Regulation No 10 Year 2002 written that
development banks as one of the areas owned enterprises need enhanced role in
helping promote and improve people's economic growth and equitable regional
development.
Financing programs offered by the Riau Sharia Bank very diverse. The
purpose of these financing products can’t be separated to help economic activity and population of the Riau Province of automatically increasing the output generated by
the province of Riau.
iii
Alhamdulillah, Puji dan Syukur atas kekuatan yang diberikan Allah padaku untuk
bisa berjuang menyelesaikan amanah dan segala kewajibanku sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGARUH BANK RIAU SYARIAH (BPD
Riau) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI RIAU. Skripsi ini
tersusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Sarjana
Strata Satu (S1) pada Fakultas Syarih dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Tidak lupa pula shalawat serta salam penulis hantarkan kepada
Nabi Muhammad SAW. Sebagai sumber makna dan inspirasi umat islam untuk terus
berjuang dan mendekatkan diri kepada-Nya. Dan adanya ayat suci Al-Qur’an yang
menjaga penulis untuk tetap semangat dan terus maju.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan yang penulis miliki. Terima kasih atas segala kritik dan saran yang bersifat
membangun yang telah dan akan penulis terima. Penulis menghaturkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Dr. H.M. Nurul Irfan, M.A dan Dr. Hendra Kholid, MA
selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, waktu, tenaga,
arahan, dan motivasi dengan segala ketelitian dan kesabarannya sehingga skripsi ini
Sebagai makhluk sosial, penulis menyadari penyelesaian skripsi ini tak lepas dari
peranan orang – orang yang terkait dengan pembahasan skripsi ini. Baik yang
mendukung dengan kasih sayang dan kritik pedas.
Penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan berbagai
pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H.M. Amin Suma SH., MA., MM, selaku Dekan Fakultas
Syariah dan Hukum yang pernah berkata “ Lulusan sarjana syariah itu belum
tentu kerja di Bank” dalam acara stadium general.
2. Bapak Drs. Djawahir Hejazziey, SH, MA dan Drs. H. Ahmad Yani, M.Ag yang
telah memberikan inspirasi kepada penulis sewaktu seminar proposal skripsi
3. Untuk dosen-dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan inspirasi
mengenai perbankan syari’ah lebih detail. Berkat mereka pemahaman penulis
menemukan arti mengapa memilih perbankan syariah “it’s suppose to do” telah
terjawab.
4. Terima kasih banyak untuk Bank Riau Syariah atas perhatiannya dalam skripsi ini.
Terus perjuangkan “spirit to grow” dalam membangun perbankan syariah dan
pembangunan di Provinsi Riau.
5. Terima kasih untuk BAPPEDA yang telah memberikan referensi dalam proses
penulisan skripsi ini.
6. Pimpinan Perpustakaan, terutama Farhan sebagai staf perpustakaan yang telah
mengijinkan penulis untuk mencari referensi dan membereskan buku yang telah
7. Kak Fidah dan kak Syafi’I yang telah membantu penulis dalam proses pengajuan
skripsi.
8. Untuk ibunda tercinta Yusnibar yang telah memberikan motivasi penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
9. Untuk ayahanda Zulkarnaen Bas yang telah memberikan literatur mengenai Provinsi
Riau dengan jelas.
10.Untuk kakakku tercinta Dr. Yossie Eka Putri, Dr. Yenni Dwi Putri dan Dr. Hidayat
Pua Upa yang selalu mengingatkan saya segera tamat kuliah.
11.Untuk Rifyatur Rohmawati yang selalu menemani dari ujian awal sampai ujian
terakhir selama masa kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
12.Untuk anak SBC angkatan 2006 (uki, jajang, fahd, budi, aceng, amrul, tajudin, shofy,
wita, rini, rizqa, ary, dewi, yuni, sinta, dini, dila, yasin, agil, aryo, eko, micky, alwi,
reza, apoy, putri, bams, kang awo dan anak – anak alumni SBC)
13.Untuk Popy, Tya, Nuy, Helen dan anak-anak kost salsabila II yang selalu menghibur
penulis jikala stress.
14.Untuk Bapak Mahmud, SE, MM dari BI Surabaya yang telah memberikan penulis
referensi yang begitu banyak tentang perbankan syariah.
15.Untuk Rizwar Ghazali dan Tante Iin yang telah menemani penulis untuk mencari
bahan di Surabaya dan Semarang.
16.Untuk Teni, Tania dan Alex yang telah memberikan link dalam mencari bahan di
Semoga kontribusi dan amal baik mereka dibalas oleh Allah Swt dengan pahala
yang melimpah.
Penulis menyadari akan kekurangan skripsi ini. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.
Tangerang, 3 September 2010
Penulis
vii
ABSTRAK …………... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GRAFIK ………... x
DAFTAR TABEL………... xi
DAFTAR LAMPIRAN ……….... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
D. Tinjauan Kajian Terdahulu ... 7
E. Medote Penelitian ……….... 8
F. Sistematika Penulisan ………... 15
BAB II LANDASAN TEORI A. Pertumbuhan Ekonomi ………...………... 16
1. Definisi Pertumbuhan Ekonomi ……….... 16
2. Tujuan Pertumbuhan Ekonomi ………... 21
3. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi……….... 22
5. Karakteristik Pertumbuhan Ekonomi Islam ……….... 25
B. Bank Pembangunan Daerah ………... 29
1. Definisi Bank Pembangunan Daerah ………... 29
2. Fungsi Bank Pembangunan Daerah ………... 29
3. Tujuan Bank Pembangunan Daerah ………... 30
4. Sejarah Singkat Bank Pembangunan Daerah ………... 31
5. Dasar Hukum Bank Pembangunan Daerah ……….... 32
C. Pengaruh Pembiayaan Bank Terhadap Pertumbuhan Ekonomi... 33
BAB III OBJEK PENELITIAN A. Provinsi Riau ………... 39
1. Letak Geografi ……….... 39
2. Kabupaten Dan Kota Provinsi Riau ………... 40
3. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Riau...………... 41
B. Bank Riau Syariah ……….………... 60
1. Sejarah Bank Riau Syariah ………... 60
2. Produk – Produk Bank Riau Syariah ………... 63
BAB IV HASIL – HASIL PENELITIAN A. Produk Pembiayaan Bank Riau Syariah Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Riau ... 65
C. Pengaruh Pembiayaan Bank Riau Syariah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Riau ………... . 71
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ………... 81
B. Saran ……….………... 82
DAFTAR PUSTAKA ………... 84
x
Grafik 4.1 Jumlah Rekening Pembiayaan Bank Riau Syariah …………. 69 Grafik 4.2 Jumlah Pembiayaan Bank Riau Syariah ………... 70
xi
Tabel 2.1 Pengaruh Pembiayaan Terhadap Tingkat Kemiskinan ... 35
Tabel 2.2 Pengaruh Pembiayaan Terhadap Tingkat Pengangguran ... 36
Tabel 2.3 Pengaruh Pembiayaan Terhadap Tingkat Illeteracy dan
Pendidikan... 37
Tabel 2.4 Pengaruh Pembiayaan Terhadap Tingkat Inflasi ... 37
Tabel 3.1 Kabupaten Dan Kota Provinsi Riau ……….. 40 Tabel 3.2 Luas Areal dan Jumlah Produksi Komoditi Unggulan
Kabupaten/Kota ……….... 42 Tabel 3.3 Luas Areal Kelapa Sawit, Kelapa, Karet dan Kopi …………... 44 Tabel 3.4 Jumlah Produksi Kelapa Sawit, Kelapa, Karet dan Kopi ……... 45 Tabel 3.5 Luas Hutan Berdasarkan Tata Guna Hutan Kesepakatan di
Kabupaten/Kota ……… 47
Tabel 3.6 Jumlah Populasi Ternak Masing-masing
Kabupaten/Kota Tahun ………. 50 Tabel 3.7 Jumlah Produksi Daging Ternak Masing-masing
xii
Tenaga yang Dibangkitkan ……… 57
Tabel 3.12 Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Provinsi Riau Melalui Pintu Masuk Utama ……… 59
Tabel 4.1 Posisi Pembiayaan PT Bank Riau 2008 ………. 68
Tabel 4.2 Posisi Pembiayaan PT Bank Riau 2009 ……….. 69
Tabel 4.3 Posisi Pembiayaan Bank Riau Syariah Tahun 2008 dan 2009... 70
Tabel 4.4 PDRB Provinsi Riau Tahun 2008 dan 2009 ………... 71
Tabel 4.5Data faktor X dan Y ……… 76 Tabel 4.6 Hasil Descriptive Statistics SPSS 17.0 ……… 76
Tabel 4.7 Hasil Regresi SPSS 17.0 ………. 77
Tabel 4.8 Hasil Korelasi SPSS 17.0 ……… 78
xiii
Laporan Keuangan Bank Riau Maret 2009
Laporan Keuangan Bank Riau Juni 2009
Laporan Keuangan Bank Riau September 2009
Laporan Keuangan Bank Riau Desember 2009
Annual Report Bank Riau 2009
Laporan Pembiayaan Bank Riau Syariah 2008/2009
1 A. Latar Belakang Masalah
Provinsi Riau merupakan salah satu Provinsi strategis dari posisi segitiga
emas (Sumut, Sumbar, Riau) yang berada di pulau Sumatra. Hal ini membuat posisi
Provinsi Riau sangat banyak dilirik oleh para investor. Karena Provinsi Riau sangat
banyak melakukan kegiatan ekonomi. Selain itu kondisi perbankan di wilayah
Provinsi Riau sangat mudah berkembang pesat1.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, kondisi perekonomian Riau
mengalami berbagai peristiwa yang signifikan. Secara bertahap Provinsi Riau tumbuh
menjadi sentra ekonomi baru di luar Pulau Jawa. Bahkan semenjak lima tahun
terakhir angka pertumbuhan ekonomi Riau selalu berada di atas angka rata-rata
pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Status otonomi yang disandang Provinsi Riau dapat mengembangkan seluruh
faktor ekonomi untuk meningkatkan kemakmuran masyarakatnya dan dapat
membantu pemerintah daerah Provinsi dalam merumuskan kebijaksanaan dan
perencanan pembangunan daerah 2. Kemajuan dari faktor-faktor pertumbuhan
ekonomi dapat berdampak pada pembangunan Provinsi Riau3.
1
Tempo interaktif online, diakses pada tanggal 26 Maret 2010 dari www.tempo.com
2
Sjafrizal. Ekonomi Regional. (Padang : Niaga Swadaya, 2008), h. 86.
3
Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian
yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah
dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat
dipandang sebagai masalah makroekonomi dalam jangka panjang. Dari satu periode
ke periode lainnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa
akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor
produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya.
Pertumbuhan ekonomi mencerminkan kegiatan ekonomi. Pertumbuhan
ekonomi dapat bernilai positif dan dapat pula bernilai negatif. Jika pada suatu periode
perekonomian mengalami pertumbuhan positif, berarti kegiatan ekonomi pada
periode tersebut mengalami peningkatan. Sedangkan jika pada suatu periode
perekonomian mengalami pertumbuhan negatif, berarti kegiatan ekonomi pada
periode tersebut mengalami penurunan.
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau tidak lepas dari peran Bank
Pembangunan Daerah. Sesuai dengan PERDA No 10 Tahun 2002 tertulis bahwa
bank pembangunan derah riau sebagai salah satu badan usaha milik daerah perlu
ditingkatkan peran sertanya dalam membantu mendorong dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi rakyat dan pemerataan pembangunan daerah.
Dapat dilihat pada PERDA No 10 Tahun 2002 terdapat hubungan antar Bank
Riau dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau. Saat ini Bank Riau (BPD Riau)
tidak berbeda jauh dari Bank Riau. Karena Bank Riau Syariah tetap menjadi Bank
Pembangunan Daerah Provinsi Riau dengan menggunakan prinsip syariah.
Program pembiayaan yang ditawarkan Bank Riau Syariah sangat beragam.
Tujuan dari produk pembiayaan tersebut tidak lepas untuk membantu kegiatan
perekonomian penduduk Provinsi Riau dan secara otomatis akan meningkatkan
output yang dihasilkan oleh Provinsi Riau.
Oleh karena itu produk pembiayaan yang ditawarkan Bank Riau Syariah akan
menjadi salah satu faktor yang membantu perkembangan Bank Riau Syariah dan
perkembangan perbankan syariah di Indonesia.
Pada tahun 2008 telah disahkan UU no 21 tentang perbankan syariah yang
secara garis besar UU ini bertujuan untuk meningkatkan market share untuk industri
perbankan syariah4. Bukan hanya itu Visi Provinsi Riau sangat mendukung
berkembangnya ekonomi syariah. Visi Provinsi Riau adalah untuk menjadikan
Provinsi Riau sebagai Pusat Perekonomian dan kebudayaan Melayu dalam
lingkungan Masyarakat Agamis, Sejahtera lahir dan bathin di Asia Tenggara 2020.
Dari visi ini bila dicermati tentu saja membutuhkan kehadiran Bank Syariah
sebagai penunjang utama perekonomian Riau di masa depan. Peran yang dapat
dimainkan oleh Pemerintah Provinsi Riau adalah membantu mewujudkan iklim yang
kondusif untuk pengembangan bank syariah di daerah Provinsi Riau dan mampu
4
menjadi penggerak aktivitas perekonomian dalam lingkungan masyarakat yang
agamis5.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk mengetahui
bagaimana hubungan dan keterikatan antara Bank Riau Syariah dan Pertumbuhan
Ekonomi Provinsi Riau saling berhubungan. Untuk itu maka skripsi ini mengambil
judul : “PENGARUH PEMBIAYAAN BANK RIAU SYARIAH (BPD Riau) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI RIAU (Tinjauan
Laporan Ekonomi Provinsi Tahun 2009)”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah yang ditujukan agar pembahasan yang dilakukan tidak
melebar atau mencakup hal-hal lain yang tidak ada hubungannya dengan tujuan dari
skripsi ini. Oleh karena itu penulis melakukan pembatasan masalah pada :
a. Pengaruh pembiayaan Bank Riau Syariah terhadap pertumbuhan ekonomi
Provinsi Riau.
b. Pertumbuhan ekonomi yang di bahas menggunakan kajian ekonomi makro,
dimana pertumbuhan ekonomi dilihat dari satu kesatuan yaitu PDRB.
Untuk memperdalam penelitian maka dipilihlah pembiayaan Bank Riau Syariah
sebagai variable bebas (X) dan sebagai variable yang tak diketahui/variable terikat
pertama (Y) adalah PDrill provinsi Riau. Dan tidak menutup kemungkinan semua
5
variable dapat berubah karena ada beberapa aspek untuk memperoleh jawaban harus
mengubah variabel.6
2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan langkah yang paling penting dalam penelitian
ilmiah. Perumusan masalah berguna untuk mengatasi kerancuan dalam pelaksanaan
penelitian. Berdasarkan masalah pokok penelitian tersebut dirumuskan sebagai
berikut :
a. Apa Jenis Produk Pembiayaan Bank Riau Syariah Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Riau?
b. Apa jenis pembiayaan dominan yang digunakan dalam pertumbuhan
ekonomi provinsi Riau?
c. Bagaimana pengaruh pembiayaan Bank Riau Syariah terhadap
pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau?
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui produk pembiayaan yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi secara teoritis.
b. Mengetahui jenis pembiayaan dominan yang digunakan dalam
pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau.
c. Mengetahui seberapa besar pengaruhnya pembiayaan Bank Riau Syariah
terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau.
6
2. Manfaat Penelitian
Penelitian mengenai pengaruh pembiayaan Bank Riau Syariah tehadap
pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:
a. Akademisi
Penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pemikiran atau studi banding bagi
mahasiswa atau pihak yang melakukan penelitian yang sejenis. Di samping itu, guna
meningkatkan keterampilan, memperluas wawasan yang akan membentuk mental
mahasiswa sebagai bekal memasuki lapangan kerja.
b. Bagi Instansi Terkait
Penelitian merupakan syarat yang wajib bagi penulis dalam menyelesaikan
studi, maka penulis mengadakan penelitian ini dan hasilnya diharapkan mampu
memberikan informasi dan penambahan wawasan bagi pihak-pihak terkait dengan
permasalahan ekonomi, dengan demikian diharapkan dapat menentukan kebijakan
dengan tepat.
c. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman atau menambah
pengetahuan bahwa Bank Pembangunan Daerah dan pertumbuhan ekonomi itu saling
D. Tinjauan Kajian Terdahulu
Adapun kajian yang berkaitan dengan masalah yang ingin dibahas oleh penulis
yang diambil dari redaksi terdahulu yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Syariah
dan Hukum antara lain :
Tabel 1.1 Kajian Terdahulu
2. Dondy/2003 OTDA Dan Pengaruhnya terhadap ekonomi Umat
Dapat dilihat bahwa kedua penelitian diatas hanya menjelaskan garis besar dari
ekonomi Islam dan PDRB saja. Adapun perbedaan yang dapat dipaparkan penulis
antara lain :
1. Penelitian dilakukan di PROVINSI RIAU.
3. Penelitian ini bertujuan untuk mencari seberapa besar peran perbankan
syariah terhadap pertumbuhan ekonomi PROVINSI RIAU.
4. Penelitian ini memaparkan besarnya peran perbankan syariah dalam
berbagai metode dan hasilnya berbentuk angka.
E. Metode Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Bank Riau Syariah (BPD Riau) dan laporan
ekonomi makro provinsi Riau tahun 2009.
2. Objek Penelitian
Adapun objek penelitian diambil dari sektor PDRB Provinsi Riau tahun 2009
yang mengacu pada Visi dan Misi Riau 2020 dan pembiayaan Bank Riau Syariah.
3. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Deskriptif dan
analisis Induktif (Inferensial statistic). Statistik deskriptif adalah bagian dari statistik
mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah dipahami.
Statistik deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan
keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan atau fenomena. Dengan
kata lain statistik deskriptif berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan.7
Pengertian dari jenis penelitian yang akan di pakai penulis sebagai berikut :
7
1. Penelitian deduktif, yakni penelitian yang bertujuan menguji hipotesis melalui validasi teori atau pengujian aplikasi teori pada keadaan tertentu,
tipe penelitian ini menggunakan hipotesis a priori 8 sebagai pedoman
untuk memilih, mengumpulkan dan menganalisis data. Hasil pengujian
data digunakan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan penelitian,
mendukung atau menolak hipotesis yang dikembangkan dari telaah
teoritis.
2. Penelitian induktif, yakni penelitian yang bertujuan mengembangkan teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta (fact finding). Tipe
penelitian ini bertujuan menemukan teori dengan mengumpulkan dan
analisis data secara sistematis melalui penelitian sosial.
Statistik induktif adalah mencangkup metode yang berkaitan dengan analisis
sebagian data (data dari sampel) yang kemudian digunakan untuk melakukan
peramalan atau penaksiran kesimpulan (generalisasi) mengenai data secara
keseluruhan (populasi). Generalisasi tersebut mempunyai sifat “tidak pasti” karena
hanya berdasarkan pada data dari sampel. Oleh sebab itu, dalam statistika induktif
harus didasari dengan teori peluang.9
8
Yang dimaksud a priori adalah berdasarkan teori, bukan berdasarkan fakta)
9
4. Sumber Data Penelitian
Jenis data yang menjadi objek penelitian adalah data kuantitatif dan kualitatif.
a. Sumber data primer
Sumber data primer dalam penelitian ini dari laporan data – data yang
dikeluarkan oleh KBI Provinsi Riau, BPS Provinsi Riau, BAPPEDA Provinsi Riau
dan Bank Riau Syariah baik yang di publikasikan pada Web dan data yang
disampaikan langsung dari pihak-pihak yang terkait di Provinsi Riau.
b. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari
hasil media baik elektronik dan surat kabar (wacana,opini).
5. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian yang dilakukan peneliti yaitu dengan cara mengumpulkan data atau
bahan dari media elektronik, buku-buku bacaan, surat kabar, dokumen-dokumen dari
pihak-pihak yang terkait.
Dan teknik lainnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui
beberapa cara, yaitu:
a. Studi dokumenter
Dilakukan dengan cara mempelajari dokumen – dokumen lembaga-lembaga
yang berwenang di Provinsi Riau (KBI Riau, BAPPEDA, BPD, BPS)
b. Wawancara
Wawancara yang dilakukan bersifat informal kepada lembaga-lembaga yang
memeperoleh bagian atau rumusan yang dapat di modifikasi untuk memperoleh hasil
yang lebih terbaru. Seperti yang dituliskan pada bab satu kemungkinan ada
pengubahan posisi variabel.
6. Teknik analisa dan Interprestasi data
1. Kualitatif : analisa lebih lanjut untuk kedalaman pembahasan.
2. Kuantitatif : analisa berupa angka yang didapat dari dokumen atau data
dengan menggunakan metode statistika.10
Untuk menganalisa data yang ada, penulis menggunakan metode kuantitatif dan
kualitatif. Analisis kuantitatif yaitu analisis korelasi yang mengukur kuatnya
hubungan linear antara variable bebas dengan variable terikat. Variabel bebas dengan
(independent variable) disimbolkan dengan variable X dan satu variabel terikat
(dependent variable) yang disimbolkan dengan variabel Y. Semua data ini diambil
selama 1 tahun, yaitu kajian ekonomi Provinsi Riau 2009.
Untuk menganalisa data yang ada, penulis menggunakan alat bantu yaitu
SPSS 17.0 dan SSP
analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan fungsi berikut :
Y = f (X)
Dimana :
Y = PDrill Provinsi Riau
X = Pembiayaan Bank Riau Syariah
10
Model yang digunakan untuk menganalisa data dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Regresi Linear Sederhana11
Y = a + bX
Y : PDRill Provinsi Riau
X : Pembiayaan Bank Riau Syariah
a : konstanta
b : kemiringan
Adapun yang yang menjadi metode penghitungan variabel adalah sebagai berikut :
b : n �� XiYi− Xi (Yi)
=1
Xi2-(Xi)2
a : � � - b( � � )
Korelasi Linier Sederhana12
Koefisien Korelasi (R) : ukuran hubungan linier peubah X dan Y
1. Nilai R berkisar antara (+1) sampai (-1)
2. Nilai R yang (+) ditandai oleh nilai b yang (+)
3. Nilai R yang (-) ditandai oleh nilai b yang (-)
11
Regresi Linear sederhana diakses pada 10 Agustus 2010 dari http://blogtutorialspss.blogspot.com/2009/01/regresi-linear-sederhana.html.
12
Setelah melihat hasil tersebut dapat diambil kesimpulan :
Jika nilai R mendekati +1 atau R mendekati -1 maka X dan Y memiliki
korelasi
linier yang tinggi
Jika nilai R = +1 atau R = -1 maka X dan Y memiliki korelasi linier sempurna
Jika nilai R = 0 maka X dan Y tidak memiliki relasi (hubungan) linier
(dalam kasus R mendekati 0, anda dapat melanjutkan analisis ke regresi
eksponensial)
Untuk memperoleh rumusan korelasi, dapat diperoleh dengan rumusan
sebagai berikut13 :
nXY - XY r =
√nX2 – (X)2nY2 – (Y)2
Setelah melihat dua buah metode penghitungan secara statistik, maka peneliti
akan menghitung sesuai metode ekonomi yang sudah di tetapkan. Adapun metodenya
sebagai berikut :
PN-riil1 – PN-riil0
G = X 100 PN-riil0
13
Untuk menghitung pendapatan riil (PN riil) dengan mendeflasikan pendapatan
nasional pada harga masa kini dilakukan dengan menggunakan formula sebagai
berikut :
HI0
PNriiln = X PN masa kini HIn
7. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Diduga Bank Riau Syariah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau 2009.
8. Teknik Penulisan
Teknik penulisan yang dipakai dalam laporan penelitian ini mengacu kepada
“Buku Pedoman Penulisan Skripsi” yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan
F. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam skripsi ini, maka penulis membuat sistematika
penulisan:
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan merupakan bab awal yang berisi latar belakang bab,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam landasan teori, penulis membahas tinjauan umum tentang
pertumbuhan ekonomi, pembiayaan dan BPD Riau.
BAB III OBJEK PENELITIAN
Dalam Objek penelitian ini akan di bahas mengenai Provinsi Riau dan
Bank Riau Syariah.
BAB IV HASIL-HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini peneliti memaparkan seluruh hasil penelitian baik
secara matematis maupun secara penjelasan.
BAB V PENUTUP
Pada bab akan berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian serta saran untuk instansi-instansi terkait, kemudian
16
A. Pertumbuhan Ekonomi
1. Definisi Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai proses kenaikan output per kapita
dalam jangka panjang. Ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam definisi
tersebut, yaitu : (1) proses, (2) output per kapita, dan (3) jangka panjang.
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses, bukan suatu gambaran ekonomi pada
suatu saat.
Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional
bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau
berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang
lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita.
Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output
riil per orang.
Pertumbuhan ekonomi menerangkan atau mengukur prestasi dari
perkembangan sesuatu ekonomi. Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya
pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan fiskal produksi barang dan jasa yang
berlaku di suatu Negara.1
1
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu pembahasan dari Ekonomi Makro.
Yang di mana dalam makro ekonomi merupakan analisis suatu masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana segi permintaan dan penawaran menentukan tingkat kegiatan
dalam perekonomian.
2. Masalah-masalah utama yang selalu dihadapi setiap perekonomian.
3. Peranan kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mengatasi
masalah ekonomi yang dihadapi.
Dalam Makro ekonomi terdapat berbagai macam masalah ekonomi yang akan
dihadapi oleh suatu negara. Makro Ekonomi merupakan suatu proyeksi mewakili
perkembangan ekonomi yang mengambarkan status ekonomi suatu negara dan
masyarakat yang tinggal di negara tersebut.
Salah satu masalah yang dihadapi oleh Ekonomi Makro suatu negara adalah
pertumbuhan ekonomi2. Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai
perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa
yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah. Masalah pertumbuhan ekonomi
dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi jangka panjang.
Simon Kuznet mendefenisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai
“kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus
meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada
2
kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang
dibutuhkannya”.
Dalam analisanya yang mendalam, Kuznet memisahkan enam karakteristik
yang terjadi dalam proses pertumbuhan pada hampir semua negara dan dari
pendapatnya tersebut di bawah ini terlihat bahwa salah satu faktor yang sangat
penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.3
1. Dua variabel ekonomi agregatif : tingginya tingkat pertumbuhan output
per kapita dan populasi dan tingginya tingkat kenaikan produktivitas
faktor produksi secara keseluruhan atau terutama produktivitas tenaga
kerja.
2. Dua transformasi struktural : tingginya tingkat transformasi struktur
ekonomi dan tingginya tingkat transformasi sosial dan ideologi.
3. Dua faktor yang mempengaruhi meluasnya pertumbuhan ekonomi
internasional : kecenderungan negara-negara maju secara ekonomi untuk
menjangkau seluruh dunia untuk mendapatkan pasar (ekspor) dan bahan
baku dan pertumbuhan ekonomi ini hanya dinikmati oleh sepertiga
populasi dunia.
Pertumbuhan ekonomi yang dinyatakan dengan kenaikan output (Produk
Domestik Bruto) dan pendapatan riil perkapita memang bukanlah satu-satunya
sasaran di negara-negara berkembang, namun kebijakan ekonomi dalam
3
meningkatkan pertumbuhan output perlu dilakukan karena merupakan syarat penting
untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat dan untuk mendukung tujuan kebijakan
pembangunan lainnya.
Dalam prinsip ekonomi Islam pengertian pertumbuhan ekonomi tidak jauh
berbeda. Seperti yang di jelaskan oleh model dinamika Ibnu Khaldun yang dimana
menggambarkan hubungan antara rakyat akan berpengaruh terhadap syariah, akan
berpengaruh terhadap pemerintah, akan berpengaruh terhadap kesejahteraan atau
ekonomi, akan berpengaruh terhadap keadilan, akan berpengaruh terhadap
pembangunan.
Konsep dari Ibnu Khaldun tersebut dapat digambarkan sebagai berikut4 :
Penjelasan dari gambar di atas, bisa dikatakan bahwa seluruh komponen
tersebut menurut Ibnu Khaldun saling berhubungan.
G : Pemerintah
S : Syariah
4
Nurul Huda, dkk , Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoretis,( Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2008 ), h. 19.
G
j & g
W N
N : Rakyat
W : Kesejahteraan atau Kesejahteraan
j : Keadilan
g : Pembangunan
M.Akram Kan juga menjelaskan bahwa ilmu ekonomi Islam bertujuan untuk
melakukan kajian tentang kebahagiaan hidup manusia yang dicapai dengan
mengorganisasikan sumber daya alam atas dasar bekerja sama dan partisipasi5.
Menurut M. Umer Chapra, ekonomi Islam adalah sebuah pengetahuan yang
membantu upaya realisasi kebahagiaan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber
daya yang terbatas yang berbeda dalam koridor yang mengacu pada pengajaran Islam
tanpa memberikan kebebasan individu6.
Output atau PDB adalah faktor yang dapat menghitung pertumbuhan
ekonomi. PDB7 adalah nilai seluruh barang jadi dan jasa-jasa yang diperoleh dan
merupakan nilai seluruh produksi yang dibuat di dalam negeri, tanpa membedakan
apakah produk tersebut dibuat dari faktor produksi yang berasal dari dalam negara
tersebut atau faktor produksi yang berasal dari negara-negara lain yang digunakan
negara tersebut.Perlu dicatat bahwa pertumbuhan ekonomi tidak mencerminkan
kemakmuran suatu negara.Oleh karena itu perlu kiranya mengukur tingkat
5
Nurul Huda, dkk , Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoretis,( Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2008 ), h. 1.
6
Nurul Huda, dkk , Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoretis,( Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2008 ), h. 2.
7
pertumbuhan dengan menggunakan PDB perkapita sehingga tidak hanya mengukur
kenaikan PDB, melainkan juga kenaikan jumlah penduduk.
PDB adalah kumpulan untuk suatu negara, maka untuk setiap Provinsi adalah
PDRB ( Produk Domestik Regional Bruto). PDRB adalah jumlah nilai tambah bruto
(gross value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di wilayah
tersebut. Yang dimaksud dengan nilai tambah bruto adalah nilai produksi (output)
dikurangi dengan biaya antara (intermediate cost).8
2. Tujuan Pertumbuhan Ekonomi
Salah satu tujuan akhir pertumbuhan ekonomi adalah menciptakan masyarakat
sejahtera, baik pada generasi saat ini maupun generasi yang akan datang. Sesuai
dengan perkembangan paradigma pembangunan ekonomi, maka telah terjadi
perubahan tolak ukur keberhasilan pembangunan ekonomi dari pendekatan
pertumbuhan (growth) menjadi pendekatan kualitas hidup (quality of life).9
Landasan empirik menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi
tidak selalu dapat memecahkan persoalan kesejahteraan seperti kemiskinan dan taraf
hidup masyarakat secara luas.10 Negara berkembang pertumbuhan ekonomi
menyisakan sederet permasalahan seperti kemiskinan, pengangguran, kerusakan
lingkungan, dan penyebabkan kondisi politik yang tidak kondusif.
Idealnya pertumbuhan ekonomi nasional dapat menyebabkan demand driven,
sehingga mengakibatkan perubahan yang lebih baik pada kinerja sektor-sektor
8
Robinson Tarigan, Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Bumi Aksara), h. 18.
9
Sjafrizal, Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi, h. 85. 10
ekonomi, khususnya sektor pertanian, sehingga peningkatan intensitas dan
produktivitas komoditas pertanian dapat menyebabkan pertumbuhan output sektor
pertanian.11
Selain itu, dalam mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi nasional saat ini
belum tampak secara jelas strategi yang digunakan untuk mengantisipasi terjadinya
penurun kualitas lingkungan yang disebabkan karena adanya eksternalitas dari proses
produksi, dengan demikian pertumbuhan ekonomi yang ada sebenarnya bersifat
”semu”. Sejak sebelum tahun 1960-an dengan pendekatan pertumbuhan ekonomi
sebagai tujuan pembangunan ekonomi, maka telah berimplikasi terhadap kebijakan
nasional yang tidak seimbang antara sektor pertanian versus non pertanian atau
pengembangan kapital dan sektor riil. Lebih condong kepada sektor kapital yang
dipandang dapat menciptakan pendapatan dan kedua sektor pertanian dipandang
sebagai sektor yang inferior, sehingga pembangunan sektor pertanian menjadi
terabaikan.
3. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi
Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:12
a. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai
hasil pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan
untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin
11
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080804211847AA3FGdM
12http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/pertumbuhan-ekonomi-definisi-sumber.html
meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi
tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
b. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara
untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional.
Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negeri oleh
Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya.
c. Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan
penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan
produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan modal).
4. Teori Pertumbuhan Ekonomi
Dalam zaman ahli ekonomi klasik, seperti Adam Smith dalam buku karangannya
yang berjudul An Inguiry into the Nature and Causes of the Wealt Nations, menganalisis
sebab berlakunya pertumbuhan ekonomidan factor yang menentukan pertumbuhan ekonomi.
Setelah Adam Smith, beberapa ahli ekonomi klasik lainnya seperti Ricardo, Malthus, Stuart
Mill, juga membahas masalah perkembangan ekonomi.13
a.Teori Inovasi Schum Peter
Pada teori ini menekankan pada faktor inovasi enterpreneur sebagai motor penggerak
pertumbuhan ekonomi kapitalilstik. Dinamika persaingan akan mendorong hal ini.14
13
http://www.96147.com/no/teori%20pertumbuhan%20ekonomi%20aturan%20klasik.html diunduh pada tanggal 31 Agustus 2010.
14
b.Model Pertumbuhan Harrot-Domar
Teori ini menekankan konsep tingkat pertumbuhan natural.Selain kuantitas
faktor produksi tenaga kerja diperhitungkan juga kenaikan efisiensi karena
pendidikan dan latihan. Model ini dapat menentukan berapa besarnya tabungan atau
investasi yang diperlukan untuk memelihar tingkat laju pertumbuhan ekonomi natural
yaitu angka laju pertumbuhan ekonomi natural dikalikan dengan nisbah
kapital-output.15
c.Model Input-Output Leontief.
Model ini merupakan gambaran menyeluruh tentang aliran dan hubungan
antarindustri. Dengan menggunakan tabel ini maka perencanaan pertumbuhan
ekonomi dapat dilakukan secara konsisten karena dapat diketahui gambaran
hubungan aliran input-output antarindustri. Hubungan tersebut diukur dengan
koefisien input-output dan dalam jangka pendek/menengah dianggap konstan tak
berubah.16
d.Model Pertumbuhan Lewis
Model ini merupakan model yang khusus menerangkan kasus negar sedang
berkembang banyak(padat)penduduknya. Tekanannya adalah pada perpindahan
kelebihan penduduk disektor pertanian ke sektor modern kapitalis industri yang
dibiayai dari surplus keuntungan.
15
Adam S, Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas XI, (Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama, 2007) h. 27.
16
e.Model Pertumbuhan Ekonomi Rostow
Model ini menekankan tinjauannya pada sejarah tahp-tahap pertumbuhan
ekonomi serta ciri dan syarat masing-masing. Tahap-tahap tersebut adalah tahap
masyarakat tradisional, tahap prasyarat lepas landas, tahap lepas landas, ahap gerakan
ke arah kedewasaan, dan akhirnya tahap konsimsi tinggi.17
5. Karakteristik Pertumbuhan Ekonomi Islam
Islam memiliki beberapa karakteristik yang mencirikan pertumbuhannya,
antara lain :
a.Serba Meliputi18
Islam melihat bahwa pertumbuhan lebih dari sekedar persoalan materi dan
memiliki tujuan yang lebih universal dibandingkan dengan orientasi terbatas yang
ingin dicapai oleh system-sistem kontemporer, yaitu untuk menciptakan keadilan
sosial.
Islam dalam pedomannya untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi
mendorong keadilan sosial yang berimbang, baik dalam sisi material maupun
spiritual.
Kehidupan spiritual dalam Islam tidak seperti yang digambarkan oleh
sebagian orang dalam bentuk-bentuk kerahiban dan kepasrahan yang meninggalkan
17
Adam S, Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas XI, (Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama, 2007) h. 28.
18
usaha dan produksi. Akan tetapi, kehidupan itu berupa keimanan kepada Allah dan
disertai adanya tanggung jawab untuk melakukan aktivitas berguna.
Pondasi serba meliputi dalam pertumbuhan ekonomi menuntut agar
pertumbuhan ekonomi itu mengandung jaminan terhadap kebutuhan-kebutuhan
manusia secara sempurna.
b. Berimbang19
Posisi Berimbang dalam pertumbuhan ekonomi memerlukan adanya
keberimbangan usaha-usaha pertumbuhan. Oleh karena itu, Islam tidak menerima
langkah kebijakan pertumbuhan perkotaan yang mengabaikan perdesaan, industri
yang mengabaikan pertanian, mendahulukan kebutuhan tersier dan sekunder diatas
kebutuhan pokok dan primer, mengutamakan pembangunan industri diatas industri
ringan, atau dengan menkonsentrasikan percepatan pembangunan program tertentu
dengan mengabaikan sarana umum dan prasarana pokok lainnya.
c. Realistis20
Kajian tentang sifat realistis Islam dalam bidang pertumbuhan ekonomi
ditujukan untuk mencapai keadaan paling baik dan produksi palin sempurna yang
masih mungkin dicapai manusia dalam sisi ekonominya.
19
Abdullah Abdul Husain at-Tariqi, Ekonomi Islam Prinsip, Dasar dan Tujuan, (Jogyakarta : Magistra Insania Press,2004), h.302
20
Sifat realistis dalam bidang pertumbuhan ekonomi menjelaskan bahwa Islam
melihat persoalan ekonomi dan sosial yang mungkin terjadi dimasyarakat Islam
dengan tawaran solusi yang juga realistis.
d. Keadilan21
Islam telah menjamin terwujudnya keadilan diantara manusia dalam usaha
untuk memperbesar pemasukan dan distribusinya antara kaum muslim dengan
golongan non-muslim. Dalam pertumbuhan ekonomi Islam akan menjamin
kesejahteraan seluruh penduduk yang bertempat tinggal di satu negara.
e. Bertanggung Jawab22
Landasan adanya tanggung jawab sebagai salah satu pondasi paling penting
diungkapkan secara jelas dan gamblam dalam syari’at Islam. Jika kita mengikuti
syari’at ini, maka kita dapat menyimpilkan bahwa adanya tanggung jawab mencakup
dua sisi;
1) Tanggung jawab antara sebagian anggota masyarakat dengan sebagian
golongan lainnya.
2) Tanggung jawab negara terhadap masyarakat.
21
Abdullah Abdul Husain at-Tariqi, Ekonomi Islam Prinsip, Dasar dan Tujuan, (Jogyakarta : Magistra Insania Press,2004), h.308
22
f. Mencukupi23
Islam tidak hanya menetapkan adanya karaktristik tanggung jawab seperti
yang telah diungkapkan, namun tanggung jawab itu haruslah mutlak dan mampu
mencakup realisasi kecukupan bagi manusia. Hal ini karena tujuan tanggung jawab
itu bukan hanya fardlu dan kewajiban orang kaya terhadap golongan miskin, akan
tetapi juga ditujukan untuk menghilangkan kemiskinan dan memenuhi kebutuhan
dalam masyarakat Islam.
g. Berfokus Pada Manusia24
Karakter ini sesuai dengan posisi manusia yang merupakan duta Allah di
muka bumi ini dan inilah yang mencirikan tujuan dan pengaruh pertumbuhan
ekonomi dalam Islam. Hal ini berbeda dengan tujuan system lain. Tujuan
pertumbuhan ekonomi kapitalis adalah untuk mendapatkan keuntungan sebesar
mungkin dengan lebih mementingkan pemenuhan produksi kebutuhan sekunder dan
tersier yang dibutuhkan oleh kalangan borjuis, kapitalis, dan pemilik modal
sebagaimana yang ada di masyarakat barat, dibandingkan dengan produksi untuk
kebutuhan primer. Pertumbuhan ekonomi dalam sistem sosialis adalah kesetaraan,
bukan keuntungan sebagaimana yang dianut oleh sistem kapitalis. Hanya saja hal iyu
tidak lain untuk memenuhi kebutuhan negara sesuai dengan kehendak para pemimpin
partai dan para pengambil keputusan, bukan dilandaskan atas kebutuhan warga
23
Abdullah Abdul Husain at-Tariqi, Ekonomi Islam Prinsip, Dasar dan Tujuan, (Jogyakarta : Magistra Insania Press,2004), h.314
24
negara itu sendiri dengan menekankan kepentingan bersama melalui pembatasan
kebebasan pribadi. Manusia hanyalah merupakan alat dan instrumen, bukan tujuan.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi Islam tidaklah ditujukan untuk memperoleh
keuntungan sebagaimana dalam sistem kapitalis atau untuk kepentingan para
pemimpin partai sebagaimana dalam sistem sosialis. Namun, pertumbuhan itu
ditujukan untuk menciptakan batas kecukupan bagi seluruh warga negara agar ia
terbebas dari segala bentuk penghambaan – baik dalam bidang finansial ataupun
hukum – kecuali hanya penghambaan kepada Allah semata. Fokus pertumbuhan
ekonomi Islam tidak lain adalah manusia itu sendiri agar tidak diperbudak oleh
materi. Oleh karena itu Islam menginginkan agar manusia dapat memperoleh derajat
tinggi sebagai makhluk Allah yang mulia yang diciptakan dalam bentuk paling baik25.
B. Bank Pembangunan Daerah26
1. Definisi Bank Pembangunan Daerah
Bank Pembangunan Daerah yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya
terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito atau mengeluakan kertas-kertas
beharga jangka menengah dan panjang, dan dalam usahanya memberikan kredit
terutama memberikan kredit jangka menengah dan panjang di bidang pembangunan.
2. Fungsi Bank Pembangunan Daerah
Bank Pembangunan Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut :
25
Abdullah Abdul Husain at-Tariqi, Ekonomi Islam Prinsip, Dasar dan Tujuan, (Jogyakarta : Magistra Insania Press,2004), h.317
26
a. Bahwa untuk mempercepat terlaksananya usaha-usaha
pembangunan yang merata diseluruh Indonesia perlu adanya
pengerahan modal dan potensi didaerah-daerah untuk pembiayaan
pembangunan daerah.
b. Bahwa pelaksanaan proyek-proyek pembangunan daerah
sebaiknya dijalankan sedemikian rupa, sehingga modal
pembelanjaannya dapat diperoleh dari hasil proyek-proyek
pembangunan tersebut.
c. Bahwa karena itu perlu mempertinggi daya-usaha didaerah untuk
membangun antaranya dengan jalan memberikan kemungkinan
mendirikan bank-bank didaerah-daerah yang tidak menjalankan
usaha-usaha bank umum dan bertugas mengerahkan modal dan
potensi didaerah-daerah dengan mengikut sertakan pihak swasta
nasional progresip untuk mengusahakan pembiayaan
proyek-proyek daerah dalam rangka Pembangunan Nasional Semesta
Berencana.
3. Tujuan Bank Pembangunan Daerah27
Bila dilihat dari sisi tujuan, keberadaan Bank Riau memiliki tiga visi sebagai
berikut :
a. Menjadi bank terkemuka di daerah.
27
b. Membantu percepatan pembangunan dan mendorong pertumbuhan
ekonomi.
c. Pemberdayaan ekonomi masyarakat
d. Sebagai Bank sehat elit dan merakyat.
e. Sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
f. Sebagai pengelola Pemerintah Daerah.
g. Sebagai sumber pendapatan daerah.
h. Sebagai pembina, pengembang, dan pendamping usaha kecil dan
menengah
4. Sejarah Singkat Bank Pembangunan Daerah Riau28
Bank Pembangunan Daerah Riau merupakan kelanjutan kegiatan usaha dari
PT. Bank Pembangunan Daerah Riau (PT. BAPERI) yang didirikan berdasarkan Akte
Notaris Syawal Sutan Diatas Nomor 1 tanggal 2 Aguatus 1961, dan izin Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor BUM 9-4-45 tanggal 15 Agustus 1961.
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau Nomor
52/IV/1966 tanggal 1 April 1966, seluruh aktiva dan pasiva PT. BAPERI dilebur ke
dalam Bank Pembangunan Daerah Riau.
Selanjutnya landasan berdirinya BPD Riau disesuaikan dengan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang Bank Pembangunan Daerah.
Terhitung tanggal 1 April 1966 secara resmi kebiatan Bank Pembangunan
Daerah Riau dimulai dengan predikat sebagai Bank Milik Pemerintah Daerah Riau.
28
Selanjutnya status pendirian Bank Pembangunan Daerah Riau disesuaikan
dengan Peraturan Daerah (Perda) Propinsi Daerah Tingkat I Riau Nomor 10 Tahun
1975, kemudian diatur kembali berdasarkan Perda Nomor 18 Tahun 1986 dan untuk
terakhir kalinya Bank Pembangunan Daerah Riau diatur dan disesuaikan dengan
Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 1992 tentang Bank pembangunan Daerah Riau
berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang direvisi
dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998.
5. Dasar Hukum Bank Pembangunan Daerah29
Sebuah Bank Pembangunan Daerah tidak boleh dirikan begitu saja. Harus ada
dasar hukum yang mengatur. Dasar hukum yang mengatur sebagai berikut :
a. Izin Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor BUM 9-4-45 tanggal
15 Agustus 1961.
b. Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau Nomor
52/IV/1966 tanggal 1 April 1966.
c. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang Bank Pembangunan
Daerah.
d. Peraturan Daerah (Perda) Propinsi Daerah Tingkat I Riau Nomor 10
Tahun 1975.
e. Perda Nomor 18 Tahun 1986.
f. Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 1992 tentang Bank pembangunan
Daerah Riau.
29
g. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.
h. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998.
Demikianlah semua peraturan–peraturan yang ditetapkan oleh daerah dan
negara Indonesia yang harus dipatuhi dalam pendirian Bank Pembangunan Daerah.
Sebuah bank akan dinyatakan Bank Pembangunan Daerah apabila telah sesuai
dengan peraturan-peraturan tersebut.
C. Pengaruh Pembiayaan Bank terhadap Pertumbuhan Ekonomi30
Pendekatan awal dalam melihat hubungan Islamic Bank dan Ekonomi Makro
dapat dilakukan dengan melihat Agregat Demand Shocks dan kredit perbankan. Dari
sisi ekonomi Makro, untuk melihat berbagai faktor yang menyebabkan perubahan
agregat demand dan pada akhirnya menyebabkan perubahan terhadap pertumbuhan
ekonomi jangka pendek biasanya didekati dengan model IS-LM. Kurva IS
menggambarkan hubungan antara suku bunga dengan kondisi pasar barang dan jasa,
sedangkan kurva LM melihat hubungan suku bunga dengan kondisi pasar uang.
Dari sisi perbankan secara eksplisit terlihat dari kredit perbankan. Sejalan
dengan semakin berkembangnya aktivitas perbankan dalam suatu perekonomian,
volume kredit perbankan tentu akan terus meningkat. Kenaikan kredit tersebut tentu
30
The 9th Annual Conference on Islamic Studies (ACIS) Surakarta, 2-5 November 2009
akan mendorong permintaan agregat, baik melalui peningkatan konsumsi ataupun
investasi.
Schumpeter melakukan observasi terhadap pasar financial sekitar 80 tahun
yang lalu. Dia mengatakan bahwa pasar keuangan memainkan peran penting dalam
pertumbuhan ekonomi dengan cara mempertemukan dana dari penabung ke
peminjam dengan cara efficient untuk memberikan fasilitas phisik dan inovasi bagi
proses perbaikan. Prediksi Schumpeter di perkuat oleh beberapa penelitian terdahulu
seperti King dan Levine, (1993) yang menemukan bukti bahwa financial development
sebagai prediktor ekonomi pembangunan dan pengembangan produktivitas yang akan
datang. Juga efektivitas kebijakan ekonomi berhubungan secara positive dengan
system kerja pembiayaan.
King dan Levin (1993) lebih lanjut menujukkan hubungan antara perbankan
dan ekonomi makro dengan menyimpulkan bahwa pengaruh perbankan tidak hanya
bersifat sementara saja, namun berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dalam
jangka panjang. Berkembangnya sistem perbankan memiliki korelasi positif dan
hubungan yang signifikan terhadap pertumbuhan, investasi dan efisiensi kapital.
Produk yang ditawarkan oleh Islamic Bank cukup beragam dan tidak kalah
dengan produk dari bank konvensional. Produk-produk ini baik secara langsung dan
tidak langsung mampu berperan dalam mengatasi permasalahan dalam ekonomi.
Peran Produk Islamic Bank dalam mengatasi masalah pembangunan ekonomi
dapat dilihat dari beberapa variable yaitu:
2. Mampu mengontrol tingkat pengangguran
3. Mampu mengontrol tingkat illitreracy dan pendidikan
4. Mampu mengontrol tingkat inflasi
Adapun produk Islamic bank dan hubungannya dengan ekonomi dapat di
jelaskan sebagai berikut :
Tabel 2.1
Pengaruh Pembiayaan Terhadap Tingkat Kemiskinan
Mode of finance Recommendation to control poverty
Musyarakah Mendorong terjalinnya kemitraaan dengan pihak pihak terkait.
Sebagian besar laba yang tidak diketahui akan dilihat dengan akurat dan sebagian besar laba akan masuk ke bank dan akhirnya akandiperuntukkan bagi depositor. Hal ini berbeda dengan bank konvensional yang hanya memberikan keuntungan dari sisi tingkatbunga saja.
Semua aktivitas ini akan membantu menghilangkan “black
economy” dan sumber daya yang menganggur untuk
digunakan dan dibagikan bagi para deposan kecil, mengurangi jumlah penduduk yang berada di garis kemiskinan.
Mudharabah Mudaraba merupakan alat yang sangat potensial untuk menghilangkan Riba/bunga dari masyarakat dengan menyediakan sebuah alat yang bebas bunga untuk penggunaan keterampilan dan khususnya dapat memobilisasi sumber daya masyarakat dengan menjadikan mereka mudarib ketika bank akan menyediakan jasa keuangan dan juga mendukung kesempatan system PLS yang tidak terdapat dalam jasa keuangan yang berbasis bunga untuk modal usaha. Pedagang kecil dan tenaga kerja yang memiliki keterampilan khususnya di bidang agricultur dan kerajinan rakyat dapat memacu ekspor yang akhirnya akan mengurangi pemiskinan.
Istishna’ Istisna berguna khususnya dalam sektor perumahan, meningkatkan permintaan terhadap konstruksi, menciptakan kesempatan kerja, dan mensejahterakan masyarakat tanpa efek yang berbahaya dari riba/ bunga
Murabahah Murabaha tidak memiliki dampak langsung pada pengurangan tingkat kemiskinan, tetapi secara tidak langsung akan menyediakan alat yang baik bagi penjualan yang ditangguhkan (deferred sale) menjadi lebih efisien,
Ijarah Ijarah tidak memiliki efek langsung pada pengurangan tingkat kemiskinan
Tabel 2.2
Pengaruh Pembiayaan Terhadap Tingkat Pengangguran
Mode Of Finance Recommendation to control unemployment
Musyarakah Musharakah menciptakan pekerjaan bagi banyak penduduk, menjadi produk utama pembiayaan, mempromosikan kewirausahaan dan kemitraan usaha
Mudharabah Mudarabah memiliki efek dalam mengurangi pengangguran di sector bisnis, karena mendorong manajemen usaha melalui tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan mempromosikan aktivitas perdagangan. Pengangguran berkurang dalam jangka pendek dan jangka panjang
Salam Salam juga memiliki potensi besar dalam mengurangi tingkat pengangguran di sector pedesaan dan mengurangi kecenderungan penduduk melakukan urbanisasi. Melalui petani, salam melibatkan penduduk pedesaan dan perkotaan, mengurangi beban pengangguran di sector perkantoran, perusahaan dan industry.
Istishna’ Istisna juga memiliki efek baik dalam mengurangi pengangguran
melalui peningkatan aktivitas konstruksi dan perumahan dan secara umum aktifitas manufaktur
Murabahah Murabaha memiliki efek kecil dalam mengurangi pengangguran
Tabel 2.3
Pengaruh Pembiayaan Terhadap Tingkat Illiteracy dan Pendiidikan
Mode of finance Recommendation to control illiteracy and education
Musyarakah Tidak memiliki efek langsung tetapi mempromosikan budaya usaha dan bisnis dalam masyarakat, peningkatan jumlah penduduk yeng memiliki keterampilan sangat dibutuhkan jadi mungkin membantu dalam meningkatkan literacy31. Lebih lanjut, pembiayaan pendidikan dan universitas melalui musharakah dapat membantu meningkatkan fasilitas pendidikan Mudaraba
Mudharabah Tidak ada efek langsung
Salam Menghasilkan agricultur dan pembangunan sector pedesaan dan akhirnya akan meningkatkan income bagi masyarakat, dimana 70% masyarakat akan bersekolah.
Istishna’ Tidak ada efek langsung
Murabahah Tidak ada efek langsung
Ijarah Tidak ada efek langsung
Tabel 2.4
Pengaruh Pembiayaan Terhadap Tingkat Inflasi
Mode of finance Recommendation to control inflation
Musyarakah Musharakah memiliki efek manjur dalam mengontrol inflasi dan menyebarkan kredit, mempromosikan kemitraan usaha (joint venture) tanpa harus melakukan penelitian dan investigasi sudah dapat dipastikan usaha akan sukses, bukan spekulasi dalam kesuksesan bisnis. Musharakah juga berbasis PLS, membagi resiko kerugian untuk menambah laba
31
Mudharabah Mudharabah juga membantu mengontrol inflasi dengan mempromosikan bisnis bebas bunga. Bunga dan kreasi kredit yang dilakukan bank adalah factor utama memicu laju inflasi. Mudaraba melibatkan bank dan stakeholder dalam penilaian laba dan rugi.
Salam Salam memiliki efek yang besar dalam mengurangi inflasi, dimana makanan telah mencapai harga puncak, jalan utama memotong inflasi adalah melalui peningkatan agregat supply dan meningkatkan produksi dengan penggunaan pestisida pada saat yang tepat, meningkatkan jumlah sawah dan ladang dan pertanian.
Istishna’ Istisna memiliki efek yang kecil dalam mengontrol inflasi
Murabahah Murabaha juga memiliki efek yang baik dalam mengurangi inflasi, seperti melibatkan penggunaan agen kontrak dengan peminjam yang diusulkan yang dapat membeli barang, pada harga diskon atau mungkin harga terendah bagi agen, yang terdapat dalam kontrak, tidak perlu bunga pinjaman dan ini akan mengurangi inflasi
34
1. Letak Geografi
Luas wilayah Provinsi Riau adalah 111.228,65 kilometer persegi (luas
sesudah pemekaran Provinsi Kepulauan Riau) yang terdiri dari pulau-pulau dan
laut-laut. Keberadaannya membentang dari lereng Bukit Barisan sampai Laut Cina
Selatan, terletak antara 1°15´ Lintang Selatan sampai 4°45´ Lintang Utara atau antara
100°03´-109°19´ Bujur Timur Greenwich dan 6°50´-1°45´ Bujur Barat Jakarta.
Daerah Provinsi Riau beriklim tropis basah dengan rata-rata curah hujan
berkisar antara 2000-3000 milimeter per tahun yang dipengaruhi oleh musim
kemarau serta musim hujan. Rata-rata hujan per tahun sekitar 160 hari.
Menurut catatan Stasiun Metereologi Simpang Tiga, suhu udara rata-rata di
Kota Pekanbaru menunjukkan optimum pada 27,6 ° Celsius dalam interval 23,4-33,4°
Celsius. Kejadian kabut tercatat terjadi sebanyak 39 kali dan selama Agustus rata-rata
mencapai 6 kali sebagai bulan terbanyak terjadinya kejadian1.
Provinsi Riau sebagai salah satu Provinsi di Pulau Sumatera, dengan
ibukotanya Pekanbaru, wilayahnya meliputi bagian timur Pulau Sumatera bagian
tengah, yang dikenal sebagai Riau Daratan dan daerah Riau Kepulauan yang terdiri
1
atas 3.214 pulau sedang dan kecil. Provinsi Riau memiliki wilayah seluas 329.867,60
km2.2
Wilayahnya di utara berbatasan dengan Selat Malaka dan Singapura, di timur
dengan Laut Cina Selatan, di selatan dengan Provinsi jambi dan Selat Berhala, di
barat dengan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Sumatera Utara.
Daerah Riau terletak pada jalur pelayaran internasional Laut Cina Selatan dan
Selat Malaka, yang menghubungkan wilayah Asia-Pasifik dengan Eropa. Oleh karena
itu lokasinya sangat menguntungkan dari segi ekonomi.
2. Kabupaten dan Kota Provinsi Riau
Tabel 3.1
Kabupaten dan Kota Provinsi Riau
No. Kabupaten/Kota Ibu kota
1 Kabupaten Bengkalis Bengkalis
2 Kabupaten Indragiri Hilir Tembilahan
3 Kabupaten Indragiri Hulu Rengat
4 Kabupaten Kampar Bangkinang
5 Kabupaten Kuantan Singingi Teluk Kuantan
6 Kabupaten Pelalawa Pangkalan Kerinci
2
7 Kabupaten Rokan Hilir
Ujung Tanjung (de juree3), Bagan Siapi-api (de
facto4)
8 Kabupaten Rokan Hulu Pasir Pengaraian
9 Kabupaten Siak Siak Sri Indrapura
10
Kabupaten Kepulauan
Meranti
Selatpanjang
11 Kota Dumai -
12 Kota Pekanbaru Pekanbaru
3. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Riau a. Sektor tanaman Pangan5
Struktur ekonomi Provinsi Riau sangat didominasi oleh sektor yang berkaitan
dengan migas seperti sektor pertambangan dan industri. Namun apabila unsur migas
dikeluarkan dari perhitungan perekonomian Provinsi Riau maka sektor pertanian
menjadi salah satu motor penggerak dan memiliki kontribusi yang besar terhadap
perekonomian Provinsi Riau selain sektor industri tanpa migas dan sektor
perdagangan.
dalam bahasa Latin adalah ungkapan yang berarti "pada kenyataannya" atau "pada prakteknya". Istilah de facto dapat pula digunakan apabila tidak ada hukum atau standar yang relevan, tetapi sebuah praktik yang lazim sudah mapan dan diterima, meskipun mungkin tidak sepenuhnya bersifat universal.
5