• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh pembiayaan Bank Riau Syariah (BPD Riau) terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi Riau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh pembiayaan Bank Riau Syariah (BPD Riau) terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi Riau"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

(Tinjauan Laporan Ekonomi Provinsi Tahun 2009)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I)

Oleh:

Beni Eko Nandar Nim: 206046103816

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

(Tinjauan Laporan Ekonomi Makro Provinsi Tahun 2009) Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I)

Oleh

Beni Eko Nandar Nim: 206046103816

Di Bawah Bimbingan:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hendra Kholid, MA Dr. H. M. Nurul Irfan, M. Ag Nip: 197308082003121001

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(3)

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan (pedoman penulisan skripsi) yang

berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Jakarta, 3 September 2010

BENI EKO NANDAR

(4)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul Pengaruh Pembiayaan Bank Riau Syariah (BPD Riau) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Riau (Tinjauan Laporan Ekonomi Makro Provinsi Tahun 2009), telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 9 Desember 2010.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi Islam (S.E.I) Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat

(Ekonomi Islam)

Jakarta, 9 Desember 2010

Dekan,

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM

NIP. 195505051982031012

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua : Drs. Djawahir Hejazziey, SH., MA (...) NIP. 195510151979031002

Sekretaris : Drs. H. Ahmad Yani, MA (...) NIP. 196404121994031004

Pembimbing I : Dr. Hendra Cholid, MA (...) NIP.

Pembimbing II : Dr. H. M. Nurul Irfan, MA (...) NIP. 197308082003121001

Penguji I : Dr. Anwar Abbas, M.Ag, MM (...) NIP. 195502151983031002

(5)

i Beni Eko Nandar

The Effect of Islamic Financing Riau Sharia Bank to Economic Growth Riau Province

Riau province is one of the strategic province of the position of the Golden

Triangle (North Sumatera, West Sumatera, Riau) is located on the island of Sumatra.

This makes the position very much the province of Riau ogled by investors. Because

of Riau province is very much economic activity. Besides banking conditions in the

area of Riau province is very easy to grow rapidly.

In the last five years, economic conditions Riau experienced significant

events. Riau Province gradually grow into a new economic centers outside of Java.

Even since the last five years of economic growth rates above the Riau always

average economic growth of Indonesia.

Autonomous status that carried Riau province can develop all economic

factors to enhance the prosperity of society and can assist provincial governments in

formulating policies and planning of regional development. The progress of economic

growth factors can impact on the development of the Riau Province.

Economic growth in the economy means that the development activities that

lead to the goods and services produced within the community grow and increase the

(6)

problem in the long term. From one period to another the ability of countries to

produce goods and services will increase. An increased ability is due to factors of

production will always be added in the quantity and quality.

Economic growth reflects economic activity. Economic growth can be

positive and also negative. If the economy experiences a period of positive growth,

means that economic activity has increased during this period. Meanwhile, if the

economy experiences a period of negative growth, means that economic activity

during this period decreased.

Riau province economic growth can’t be separated from the role of Regional Development Banks. In accordance with Regulation No 10 Year 2002 written that

development banks as one of the areas owned enterprises need enhanced role in

helping promote and improve people's economic growth and equitable regional

development.

Financing programs offered by the Riau Sharia Bank very diverse. The

purpose of these financing products can’t be separated to help economic activity and population of the Riau Province of automatically increasing the output generated by

the province of Riau.

(7)

iii

Alhamdulillah, Puji dan Syukur atas kekuatan yang diberikan Allah padaku untuk

bisa berjuang menyelesaikan amanah dan segala kewajibanku sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGARUH BANK RIAU SYARIAH (BPD

Riau) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI RIAU. Skripsi ini

tersusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Sarjana

Strata Satu (S1) pada Fakultas Syarih dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Tidak lupa pula shalawat serta salam penulis hantarkan kepada

Nabi Muhammad SAW. Sebagai sumber makna dan inspirasi umat islam untuk terus

berjuang dan mendekatkan diri kepada-Nya. Dan adanya ayat suci Al-Qur’an yang

menjaga penulis untuk tetap semangat dan terus maju.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena

keterbatasan yang penulis miliki. Terima kasih atas segala kritik dan saran yang bersifat

membangun yang telah dan akan penulis terima. Penulis menghaturkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Dr. H.M. Nurul Irfan, M.A dan Dr. Hendra Kholid, MA

selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, waktu, tenaga,

arahan, dan motivasi dengan segala ketelitian dan kesabarannya sehingga skripsi ini

(8)

Sebagai makhluk sosial, penulis menyadari penyelesaian skripsi ini tak lepas dari

peranan orang – orang yang terkait dengan pembahasan skripsi ini. Baik yang

mendukung dengan kasih sayang dan kritik pedas.

Penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan berbagai

pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H.M. Amin Suma SH., MA., MM, selaku Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum yang pernah berkata “ Lulusan sarjana syariah itu belum

tentu kerja di Bank” dalam acara stadium general.

2. Bapak Drs. Djawahir Hejazziey, SH, MA dan Drs. H. Ahmad Yani, M.Ag yang

telah memberikan inspirasi kepada penulis sewaktu seminar proposal skripsi

3. Untuk dosen-dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan inspirasi

mengenai perbankan syari’ah lebih detail. Berkat mereka pemahaman penulis

menemukan arti mengapa memilih perbankan syariah “it’s suppose to do” telah

terjawab.

4. Terima kasih banyak untuk Bank Riau Syariah atas perhatiannya dalam skripsi ini.

Terus perjuangkan “spirit to grow” dalam membangun perbankan syariah dan

pembangunan di Provinsi Riau.

5. Terima kasih untuk BAPPEDA yang telah memberikan referensi dalam proses

penulisan skripsi ini.

6. Pimpinan Perpustakaan, terutama Farhan sebagai staf perpustakaan yang telah

mengijinkan penulis untuk mencari referensi dan membereskan buku yang telah

(9)

7. Kak Fidah dan kak Syafi’I yang telah membantu penulis dalam proses pengajuan

skripsi.

8. Untuk ibunda tercinta Yusnibar yang telah memberikan motivasi penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

9. Untuk ayahanda Zulkarnaen Bas yang telah memberikan literatur mengenai Provinsi

Riau dengan jelas.

10.Untuk kakakku tercinta Dr. Yossie Eka Putri, Dr. Yenni Dwi Putri dan Dr. Hidayat

Pua Upa yang selalu mengingatkan saya segera tamat kuliah.

11.Untuk Rifyatur Rohmawati yang selalu menemani dari ujian awal sampai ujian

terakhir selama masa kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

12.Untuk anak SBC angkatan 2006 (uki, jajang, fahd, budi, aceng, amrul, tajudin, shofy,

wita, rini, rizqa, ary, dewi, yuni, sinta, dini, dila, yasin, agil, aryo, eko, micky, alwi,

reza, apoy, putri, bams, kang awo dan anak – anak alumni SBC)

13.Untuk Popy, Tya, Nuy, Helen dan anak-anak kost salsabila II yang selalu menghibur

penulis jikala stress.

14.Untuk Bapak Mahmud, SE, MM dari BI Surabaya yang telah memberikan penulis

referensi yang begitu banyak tentang perbankan syariah.

15.Untuk Rizwar Ghazali dan Tante Iin yang telah menemani penulis untuk mencari

bahan di Surabaya dan Semarang.

16.Untuk Teni, Tania dan Alex yang telah memberikan link dalam mencari bahan di

(10)

Semoga kontribusi dan amal baik mereka dibalas oleh Allah Swt dengan pahala

yang melimpah.

Penulis menyadari akan kekurangan skripsi ini. Oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih kepada

semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Tangerang, 3 September 2010

Penulis

(11)

vii

ABSTRAK …………... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GRAFIK ………... x

DAFTAR TABEL………... xi

DAFTAR LAMPIRAN ……….... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Tinjauan Kajian Terdahulu ... 7

E. Medote Penelitian ……….... 8

F. Sistematika Penulisan ………... 15

BAB II LANDASAN TEORI A. Pertumbuhan Ekonomi ………...………... 16

1. Definisi Pertumbuhan Ekonomi ……….... 16

2. Tujuan Pertumbuhan Ekonomi ………... 21

3. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi……….... 22

(12)

5. Karakteristik Pertumbuhan Ekonomi Islam ……….... 25

B. Bank Pembangunan Daerah ………... 29

1. Definisi Bank Pembangunan Daerah ………... 29

2. Fungsi Bank Pembangunan Daerah ………... 29

3. Tujuan Bank Pembangunan Daerah ………... 30

4. Sejarah Singkat Bank Pembangunan Daerah ………... 31

5. Dasar Hukum Bank Pembangunan Daerah ……….... 32

C. Pengaruh Pembiayaan Bank Terhadap Pertumbuhan Ekonomi... 33

BAB III OBJEK PENELITIAN A. Provinsi Riau ………... 39

1. Letak Geografi ……….... 39

2. Kabupaten Dan Kota Provinsi Riau ………... 40

3. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Riau...………... 41

B. Bank Riau Syariah ……….………... 60

1. Sejarah Bank Riau Syariah ………... 60

2. Produk – Produk Bank Riau Syariah ………... 63

BAB IV HASIL – HASIL PENELITIAN A. Produk Pembiayaan Bank Riau Syariah Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Riau ... 65

(13)

C. Pengaruh Pembiayaan Bank Riau Syariah Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Riau ………... . 71

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ………... 81

B. Saran ……….………... 82

DAFTAR PUSTAKA ………... 84

(14)

x

Grafik 4.1 Jumlah Rekening Pembiayaan Bank Riau Syariah …………. 69 Grafik 4.2 Jumlah Pembiayaan Bank Riau Syariah ………... 70

(15)

xi

Tabel 2.1 Pengaruh Pembiayaan Terhadap Tingkat Kemiskinan ... 35

Tabel 2.2 Pengaruh Pembiayaan Terhadap Tingkat Pengangguran ... 36

Tabel 2.3 Pengaruh Pembiayaan Terhadap Tingkat Illeteracy dan

Pendidikan... 37

Tabel 2.4 Pengaruh Pembiayaan Terhadap Tingkat Inflasi ... 37

Tabel 3.1 Kabupaten Dan Kota Provinsi Riau ……….. 40 Tabel 3.2 Luas Areal dan Jumlah Produksi Komoditi Unggulan

Kabupaten/Kota ……….... 42 Tabel 3.3 Luas Areal Kelapa Sawit, Kelapa, Karet dan Kopi …………... 44 Tabel 3.4 Jumlah Produksi Kelapa Sawit, Kelapa, Karet dan Kopi ……... 45 Tabel 3.5 Luas Hutan Berdasarkan Tata Guna Hutan Kesepakatan di

Kabupaten/Kota ……… 47

Tabel 3.6 Jumlah Populasi Ternak Masing-masing

Kabupaten/Kota Tahun ………. 50 Tabel 3.7 Jumlah Produksi Daging Ternak Masing-masing

(16)

xii

Tenaga yang Dibangkitkan ……… 57

Tabel 3.12 Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Provinsi Riau Melalui Pintu Masuk Utama ……… 59

Tabel 4.1 Posisi Pembiayaan PT Bank Riau 2008 ………. 68

Tabel 4.2 Posisi Pembiayaan PT Bank Riau 2009 ……….. 69

Tabel 4.3 Posisi Pembiayaan Bank Riau Syariah Tahun 2008 dan 2009... 70

Tabel 4.4 PDRB Provinsi Riau Tahun 2008 dan 2009 ………... 71

Tabel 4.5Data faktor X dan Y ……… 76 Tabel 4.6 Hasil Descriptive Statistics SPSS 17.0 ……… 76

Tabel 4.7 Hasil Regresi SPSS 17.0 ………. 77

Tabel 4.8 Hasil Korelasi SPSS 17.0 ……… 78

(17)

xiii

Laporan Keuangan Bank Riau Maret 2009

Laporan Keuangan Bank Riau Juni 2009

Laporan Keuangan Bank Riau September 2009

Laporan Keuangan Bank Riau Desember 2009

Annual Report Bank Riau 2009

Laporan Pembiayaan Bank Riau Syariah 2008/2009

(18)

1 A. Latar Belakang Masalah

Provinsi Riau merupakan salah satu Provinsi strategis dari posisi segitiga

emas (Sumut, Sumbar, Riau) yang berada di pulau Sumatra. Hal ini membuat posisi

Provinsi Riau sangat banyak dilirik oleh para investor. Karena Provinsi Riau sangat

banyak melakukan kegiatan ekonomi. Selain itu kondisi perbankan di wilayah

Provinsi Riau sangat mudah berkembang pesat1.

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, kondisi perekonomian Riau

mengalami berbagai peristiwa yang signifikan. Secara bertahap Provinsi Riau tumbuh

menjadi sentra ekonomi baru di luar Pulau Jawa. Bahkan semenjak lima tahun

terakhir angka pertumbuhan ekonomi Riau selalu berada di atas angka rata-rata

pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Status otonomi yang disandang Provinsi Riau dapat mengembangkan seluruh

faktor ekonomi untuk meningkatkan kemakmuran masyarakatnya dan dapat

membantu pemerintah daerah Provinsi dalam merumuskan kebijaksanaan dan

perencanan pembangunan daerah 2. Kemajuan dari faktor-faktor pertumbuhan

ekonomi dapat berdampak pada pembangunan Provinsi Riau3.

1

Tempo interaktif online, diakses pada tanggal 26 Maret 2010 dari www.tempo.com

2

Sjafrizal. Ekonomi Regional. (Padang : Niaga Swadaya, 2008), h. 86.

3

(19)

Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian

yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah

dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat

dipandang sebagai masalah makroekonomi dalam jangka panjang. Dari satu periode

ke periode lainnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa

akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor

produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya.

Pertumbuhan ekonomi mencerminkan kegiatan ekonomi. Pertumbuhan

ekonomi dapat bernilai positif dan dapat pula bernilai negatif. Jika pada suatu periode

perekonomian mengalami pertumbuhan positif, berarti kegiatan ekonomi pada

periode tersebut mengalami peningkatan. Sedangkan jika pada suatu periode

perekonomian mengalami pertumbuhan negatif, berarti kegiatan ekonomi pada

periode tersebut mengalami penurunan.

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau tidak lepas dari peran Bank

Pembangunan Daerah. Sesuai dengan PERDA No 10 Tahun 2002 tertulis bahwa

bank pembangunan derah riau sebagai salah satu badan usaha milik daerah perlu

ditingkatkan peran sertanya dalam membantu mendorong dan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi rakyat dan pemerataan pembangunan daerah.

Dapat dilihat pada PERDA No 10 Tahun 2002 terdapat hubungan antar Bank

Riau dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau. Saat ini Bank Riau (BPD Riau)

(20)

tidak berbeda jauh dari Bank Riau. Karena Bank Riau Syariah tetap menjadi Bank

Pembangunan Daerah Provinsi Riau dengan menggunakan prinsip syariah.

Program pembiayaan yang ditawarkan Bank Riau Syariah sangat beragam.

Tujuan dari produk pembiayaan tersebut tidak lepas untuk membantu kegiatan

perekonomian penduduk Provinsi Riau dan secara otomatis akan meningkatkan

output yang dihasilkan oleh Provinsi Riau.

Oleh karena itu produk pembiayaan yang ditawarkan Bank Riau Syariah akan

menjadi salah satu faktor yang membantu perkembangan Bank Riau Syariah dan

perkembangan perbankan syariah di Indonesia.

Pada tahun 2008 telah disahkan UU no 21 tentang perbankan syariah yang

secara garis besar UU ini bertujuan untuk meningkatkan market share untuk industri

perbankan syariah4. Bukan hanya itu Visi Provinsi Riau sangat mendukung

berkembangnya ekonomi syariah. Visi Provinsi Riau adalah untuk menjadikan

Provinsi Riau sebagai Pusat Perekonomian dan kebudayaan Melayu dalam

lingkungan Masyarakat Agamis, Sejahtera lahir dan bathin di Asia Tenggara 2020.

Dari visi ini bila dicermati tentu saja membutuhkan kehadiran Bank Syariah

sebagai penunjang utama perekonomian Riau di masa depan. Peran yang dapat

dimainkan oleh Pemerintah Provinsi Riau adalah membantu mewujudkan iklim yang

kondusif untuk pengembangan bank syariah di daerah Provinsi Riau dan mampu

4

(21)

menjadi penggerak aktivitas perekonomian dalam lingkungan masyarakat yang

agamis5.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk mengetahui

bagaimana hubungan dan keterikatan antara Bank Riau Syariah dan Pertumbuhan

Ekonomi Provinsi Riau saling berhubungan. Untuk itu maka skripsi ini mengambil

judul : “PENGARUH PEMBIAYAAN BANK RIAU SYARIAH (BPD Riau) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI RIAU (Tinjauan

Laporan Ekonomi Provinsi Tahun 2009)”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah yang ditujukan agar pembahasan yang dilakukan tidak

melebar atau mencakup hal-hal lain yang tidak ada hubungannya dengan tujuan dari

skripsi ini. Oleh karena itu penulis melakukan pembatasan masalah pada :

a. Pengaruh pembiayaan Bank Riau Syariah terhadap pertumbuhan ekonomi

Provinsi Riau.

b. Pertumbuhan ekonomi yang di bahas menggunakan kajian ekonomi makro,

dimana pertumbuhan ekonomi dilihat dari satu kesatuan yaitu PDRB.

Untuk memperdalam penelitian maka dipilihlah pembiayaan Bank Riau Syariah

sebagai variable bebas (X) dan sebagai variable yang tak diketahui/variable terikat

pertama (Y) adalah PDrill provinsi Riau. Dan tidak menutup kemungkinan semua

5

(22)

variable dapat berubah karena ada beberapa aspek untuk memperoleh jawaban harus

mengubah variabel.6

2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan langkah yang paling penting dalam penelitian

ilmiah. Perumusan masalah berguna untuk mengatasi kerancuan dalam pelaksanaan

penelitian. Berdasarkan masalah pokok penelitian tersebut dirumuskan sebagai

berikut :

a. Apa Jenis Produk Pembiayaan Bank Riau Syariah Yang Mempengaruhi

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Riau?

b. Apa jenis pembiayaan dominan yang digunakan dalam pertumbuhan

ekonomi provinsi Riau?

c. Bagaimana pengaruh pembiayaan Bank Riau Syariah terhadap

pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau?

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui produk pembiayaan yang mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi secara teoritis.

b. Mengetahui jenis pembiayaan dominan yang digunakan dalam

pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau.

c. Mengetahui seberapa besar pengaruhnya pembiayaan Bank Riau Syariah

terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau.

6

(23)

2. Manfaat Penelitian

Penelitian mengenai pengaruh pembiayaan Bank Riau Syariah tehadap

pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:

a. Akademisi

Penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pemikiran atau studi banding bagi

mahasiswa atau pihak yang melakukan penelitian yang sejenis. Di samping itu, guna

meningkatkan keterampilan, memperluas wawasan yang akan membentuk mental

mahasiswa sebagai bekal memasuki lapangan kerja.

b. Bagi Instansi Terkait

Penelitian merupakan syarat yang wajib bagi penulis dalam menyelesaikan

studi, maka penulis mengadakan penelitian ini dan hasilnya diharapkan mampu

memberikan informasi dan penambahan wawasan bagi pihak-pihak terkait dengan

permasalahan ekonomi, dengan demikian diharapkan dapat menentukan kebijakan

dengan tepat.

c. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman atau menambah

pengetahuan bahwa Bank Pembangunan Daerah dan pertumbuhan ekonomi itu saling

(24)

D. Tinjauan Kajian Terdahulu

Adapun kajian yang berkaitan dengan masalah yang ingin dibahas oleh penulis

yang diambil dari redaksi terdahulu yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Syariah

dan Hukum antara lain :

Tabel 1.1 Kajian Terdahulu

2. Dondy/2003 OTDA Dan Pengaruhnya terhadap ekonomi Umat

Dapat dilihat bahwa kedua penelitian diatas hanya menjelaskan garis besar dari

ekonomi Islam dan PDRB saja. Adapun perbedaan yang dapat dipaparkan penulis

antara lain :

1. Penelitian dilakukan di PROVINSI RIAU.

(25)

3. Penelitian ini bertujuan untuk mencari seberapa besar peran perbankan

syariah terhadap pertumbuhan ekonomi PROVINSI RIAU.

4. Penelitian ini memaparkan besarnya peran perbankan syariah dalam

berbagai metode dan hasilnya berbentuk angka.

E. Metode Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Bank Riau Syariah (BPD Riau) dan laporan

ekonomi makro provinsi Riau tahun 2009.

2. Objek Penelitian

Adapun objek penelitian diambil dari sektor PDRB Provinsi Riau tahun 2009

yang mengacu pada Visi dan Misi Riau 2020 dan pembiayaan Bank Riau Syariah.

3. Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Deskriptif dan

analisis Induktif (Inferensial statistic). Statistik deskriptif adalah bagian dari statistik

mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah dipahami.

Statistik deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan

keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan atau fenomena. Dengan

kata lain statistik deskriptif berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan.7

Pengertian dari jenis penelitian yang akan di pakai penulis sebagai berikut :

7

(26)

1. Penelitian deduktif, yakni penelitian yang bertujuan menguji hipotesis melalui validasi teori atau pengujian aplikasi teori pada keadaan tertentu,

tipe penelitian ini menggunakan hipotesis a priori 8 sebagai pedoman

untuk memilih, mengumpulkan dan menganalisis data. Hasil pengujian

data digunakan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan penelitian,

mendukung atau menolak hipotesis yang dikembangkan dari telaah

teoritis.

2. Penelitian induktif, yakni penelitian yang bertujuan mengembangkan teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta (fact finding). Tipe

penelitian ini bertujuan menemukan teori dengan mengumpulkan dan

analisis data secara sistematis melalui penelitian sosial.

Statistik induktif adalah mencangkup metode yang berkaitan dengan analisis

sebagian data (data dari sampel) yang kemudian digunakan untuk melakukan

peramalan atau penaksiran kesimpulan (generalisasi) mengenai data secara

keseluruhan (populasi). Generalisasi tersebut mempunyai sifat “tidak pasti” karena

hanya berdasarkan pada data dari sampel. Oleh sebab itu, dalam statistika induktif

harus didasari dengan teori peluang.9

8

Yang dimaksud a priori adalah berdasarkan teori, bukan berdasarkan fakta)

9

(27)

4. Sumber Data Penelitian

Jenis data yang menjadi objek penelitian adalah data kuantitatif dan kualitatif.

a. Sumber data primer

Sumber data primer dalam penelitian ini dari laporan data – data yang

dikeluarkan oleh KBI Provinsi Riau, BPS Provinsi Riau, BAPPEDA Provinsi Riau

dan Bank Riau Syariah baik yang di publikasikan pada Web dan data yang

disampaikan langsung dari pihak-pihak yang terkait di Provinsi Riau.

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari

hasil media baik elektronik dan surat kabar (wacana,opini).

5. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian yang dilakukan peneliti yaitu dengan cara mengumpulkan data atau

bahan dari media elektronik, buku-buku bacaan, surat kabar, dokumen-dokumen dari

pihak-pihak yang terkait.

Dan teknik lainnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui

beberapa cara, yaitu:

a. Studi dokumenter

Dilakukan dengan cara mempelajari dokumen – dokumen lembaga-lembaga

yang berwenang di Provinsi Riau (KBI Riau, BAPPEDA, BPD, BPS)

b. Wawancara

Wawancara yang dilakukan bersifat informal kepada lembaga-lembaga yang

(28)

memeperoleh bagian atau rumusan yang dapat di modifikasi untuk memperoleh hasil

yang lebih terbaru. Seperti yang dituliskan pada bab satu kemungkinan ada

pengubahan posisi variabel.

6. Teknik analisa dan Interprestasi data

1. Kualitatif : analisa lebih lanjut untuk kedalaman pembahasan.

2. Kuantitatif : analisa berupa angka yang didapat dari dokumen atau data

dengan menggunakan metode statistika.10

Untuk menganalisa data yang ada, penulis menggunakan metode kuantitatif dan

kualitatif. Analisis kuantitatif yaitu analisis korelasi yang mengukur kuatnya

hubungan linear antara variable bebas dengan variable terikat. Variabel bebas dengan

(independent variable) disimbolkan dengan variable X dan satu variabel terikat

(dependent variable) yang disimbolkan dengan variabel Y. Semua data ini diambil

selama 1 tahun, yaitu kajian ekonomi Provinsi Riau 2009.

Untuk menganalisa data yang ada, penulis menggunakan alat bantu yaitu

SPSS 17.0 dan SSP

analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan fungsi berikut :

Y = f (X)

Dimana :

Y = PDrill Provinsi Riau

X = Pembiayaan Bank Riau Syariah

10

(29)

Model yang digunakan untuk menganalisa data dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Regresi Linear Sederhana11

Y = a + bX

Y : PDRill Provinsi Riau

X : Pembiayaan Bank Riau Syariah

a : konstanta

b : kemiringan

Adapun yang yang menjadi metode penghitungan variabel adalah sebagai berikut :

b : n � XiYi− Xi (Yi)

=1

Xi2-(Xi)2

a :  � � - b(  � � )

Korelasi Linier Sederhana12

Koefisien Korelasi (R) : ukuran hubungan linier peubah X dan Y

1. Nilai R berkisar antara (+1) sampai (-1)

2. Nilai R yang (+) ditandai oleh nilai b yang (+)

3. Nilai R yang (-) ditandai oleh nilai b yang (-)

11

Regresi Linear sederhana diakses pada 10 Agustus 2010 dari http://blogtutorialspss.blogspot.com/2009/01/regresi-linear-sederhana.html.

12

(30)

Setelah melihat hasil tersebut dapat diambil kesimpulan :

 Jika nilai R mendekati +1 atau R mendekati -1 maka X dan Y memiliki

korelasi

 linier yang tinggi

 Jika nilai R = +1 atau R = -1 maka X dan Y memiliki korelasi linier sempurna

 Jika nilai R = 0 maka X dan Y tidak memiliki relasi (hubungan) linier

(dalam kasus R mendekati 0, anda dapat melanjutkan analisis ke regresi

eksponensial)

Untuk memperoleh rumusan korelasi, dapat diperoleh dengan rumusan

sebagai berikut13 :

nXY - XY r =

√nX2 – (X)2nY2 – (Y)2

Setelah melihat dua buah metode penghitungan secara statistik, maka peneliti

akan menghitung sesuai metode ekonomi yang sudah di tetapkan. Adapun metodenya

sebagai berikut :

PN-riil1 – PN-riil0

G = X 100 PN-riil0

13

(31)

Untuk menghitung pendapatan riil (PN riil) dengan mendeflasikan pendapatan

nasional pada harga masa kini dilakukan dengan menggunakan formula sebagai

berikut :

HI0

PNriiln = X PN masa kini HIn

7. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

Diduga Bank Riau Syariah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau 2009.

8. Teknik Penulisan

Teknik penulisan yang dipakai dalam laporan penelitian ini mengacu kepada

“Buku Pedoman Penulisan Skripsi” yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan

(32)

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam skripsi ini, maka penulis membuat sistematika

penulisan:

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan merupakan bab awal yang berisi latar belakang bab,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam landasan teori, penulis membahas tinjauan umum tentang

pertumbuhan ekonomi, pembiayaan dan BPD Riau.

BAB III OBJEK PENELITIAN

Dalam Objek penelitian ini akan di bahas mengenai Provinsi Riau dan

Bank Riau Syariah.

BAB IV HASIL-HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini peneliti memaparkan seluruh hasil penelitian baik

secara matematis maupun secara penjelasan.

BAB V PENUTUP

Pada bab akan berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari

penelitian serta saran untuk instansi-instansi terkait, kemudian

(33)

16

A. Pertumbuhan Ekonomi

1. Definisi Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai proses kenaikan output per kapita

dalam jangka panjang. Ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam definisi

tersebut, yaitu : (1) proses, (2) output per kapita, dan (3) jangka panjang.

Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses, bukan suatu gambaran ekonomi pada

suatu saat.

Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional

bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau

berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang

lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita.

Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output

riil per orang.

Pertumbuhan ekonomi menerangkan atau mengukur prestasi dari

perkembangan sesuatu ekonomi. Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya

pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan fiskal produksi barang dan jasa yang

berlaku di suatu Negara.1

1

(34)

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu pembahasan dari Ekonomi Makro.

Yang di mana dalam makro ekonomi merupakan analisis suatu masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana segi permintaan dan penawaran menentukan tingkat kegiatan

dalam perekonomian.

2. Masalah-masalah utama yang selalu dihadapi setiap perekonomian.

3. Peranan kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mengatasi

masalah ekonomi yang dihadapi.

Dalam Makro ekonomi terdapat berbagai macam masalah ekonomi yang akan

dihadapi oleh suatu negara. Makro Ekonomi merupakan suatu proyeksi mewakili

perkembangan ekonomi yang mengambarkan status ekonomi suatu negara dan

masyarakat yang tinggal di negara tersebut.

Salah satu masalah yang dihadapi oleh Ekonomi Makro suatu negara adalah

pertumbuhan ekonomi2. Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai

perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa

yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah. Masalah pertumbuhan ekonomi

dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi jangka panjang.

Simon Kuznet mendefenisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai

“kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus

meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada

2

(35)

kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang

dibutuhkannya”.

Dalam analisanya yang mendalam, Kuznet memisahkan enam karakteristik

yang terjadi dalam proses pertumbuhan pada hampir semua negara dan dari

pendapatnya tersebut di bawah ini terlihat bahwa salah satu faktor yang sangat

penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.3

1. Dua variabel ekonomi agregatif : tingginya tingkat pertumbuhan output

per kapita dan populasi dan tingginya tingkat kenaikan produktivitas

faktor produksi secara keseluruhan atau terutama produktivitas tenaga

kerja.

2. Dua transformasi struktural : tingginya tingkat transformasi struktur

ekonomi dan tingginya tingkat transformasi sosial dan ideologi.

3. Dua faktor yang mempengaruhi meluasnya pertumbuhan ekonomi

internasional : kecenderungan negara-negara maju secara ekonomi untuk

menjangkau seluruh dunia untuk mendapatkan pasar (ekspor) dan bahan

baku dan pertumbuhan ekonomi ini hanya dinikmati oleh sepertiga

populasi dunia.

Pertumbuhan ekonomi yang dinyatakan dengan kenaikan output (Produk

Domestik Bruto) dan pendapatan riil perkapita memang bukanlah satu-satunya

sasaran di negara-negara berkembang, namun kebijakan ekonomi dalam

3

(36)

meningkatkan pertumbuhan output perlu dilakukan karena merupakan syarat penting

untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat dan untuk mendukung tujuan kebijakan

pembangunan lainnya.

Dalam prinsip ekonomi Islam pengertian pertumbuhan ekonomi tidak jauh

berbeda. Seperti yang di jelaskan oleh model dinamika Ibnu Khaldun yang dimana

menggambarkan hubungan antara rakyat akan berpengaruh terhadap syariah, akan

berpengaruh terhadap pemerintah, akan berpengaruh terhadap kesejahteraan atau

ekonomi, akan berpengaruh terhadap keadilan, akan berpengaruh terhadap

pembangunan.

Konsep dari Ibnu Khaldun tersebut dapat digambarkan sebagai berikut4 :

Penjelasan dari gambar di atas, bisa dikatakan bahwa seluruh komponen

tersebut menurut Ibnu Khaldun saling berhubungan.

G : Pemerintah

S : Syariah

4

Nurul Huda, dkk , Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoretis,( Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2008 ), h. 19.

G

j & g

W N

(37)

N : Rakyat

W : Kesejahteraan atau Kesejahteraan

j : Keadilan

g : Pembangunan

M.Akram Kan juga menjelaskan bahwa ilmu ekonomi Islam bertujuan untuk

melakukan kajian tentang kebahagiaan hidup manusia yang dicapai dengan

mengorganisasikan sumber daya alam atas dasar bekerja sama dan partisipasi5.

Menurut M. Umer Chapra, ekonomi Islam adalah sebuah pengetahuan yang

membantu upaya realisasi kebahagiaan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber

daya yang terbatas yang berbeda dalam koridor yang mengacu pada pengajaran Islam

tanpa memberikan kebebasan individu6.

Output atau PDB adalah faktor yang dapat menghitung pertumbuhan

ekonomi. PDB7 adalah nilai seluruh barang jadi dan jasa-jasa yang diperoleh dan

merupakan nilai seluruh produksi yang dibuat di dalam negeri, tanpa membedakan

apakah produk tersebut dibuat dari faktor produksi yang berasal dari dalam negara

tersebut atau faktor produksi yang berasal dari negara-negara lain yang digunakan

negara tersebut.Perlu dicatat bahwa pertumbuhan ekonomi tidak mencerminkan

kemakmuran suatu negara.Oleh karena itu perlu kiranya mengukur tingkat

5

Nurul Huda, dkk , Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoretis,( Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2008 ), h. 1.

6

Nurul Huda, dkk , Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoretis,( Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2008 ), h. 2.

7

(38)

pertumbuhan dengan menggunakan PDB perkapita sehingga tidak hanya mengukur

kenaikan PDB, melainkan juga kenaikan jumlah penduduk.

PDB adalah kumpulan untuk suatu negara, maka untuk setiap Provinsi adalah

PDRB ( Produk Domestik Regional Bruto). PDRB adalah jumlah nilai tambah bruto

(gross value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di wilayah

tersebut. Yang dimaksud dengan nilai tambah bruto adalah nilai produksi (output)

dikurangi dengan biaya antara (intermediate cost).8

2. Tujuan Pertumbuhan Ekonomi

Salah satu tujuan akhir pertumbuhan ekonomi adalah menciptakan masyarakat

sejahtera, baik pada generasi saat ini maupun generasi yang akan datang. Sesuai

dengan perkembangan paradigma pembangunan ekonomi, maka telah terjadi

perubahan tolak ukur keberhasilan pembangunan ekonomi dari pendekatan

pertumbuhan (growth) menjadi pendekatan kualitas hidup (quality of life).9

Landasan empirik menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi

tidak selalu dapat memecahkan persoalan kesejahteraan seperti kemiskinan dan taraf

hidup masyarakat secara luas.10 Negara berkembang pertumbuhan ekonomi

menyisakan sederet permasalahan seperti kemiskinan, pengangguran, kerusakan

lingkungan, dan penyebabkan kondisi politik yang tidak kondusif.

Idealnya pertumbuhan ekonomi nasional dapat menyebabkan demand driven,

sehingga mengakibatkan perubahan yang lebih baik pada kinerja sektor-sektor

8

Robinson Tarigan, Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Bumi Aksara), h. 18.

9

Sjafrizal, Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi, h. 85. 10

(39)

ekonomi, khususnya sektor pertanian, sehingga peningkatan intensitas dan

produktivitas komoditas pertanian dapat menyebabkan pertumbuhan output sektor

pertanian.11

Selain itu, dalam mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi nasional saat ini

belum tampak secara jelas strategi yang digunakan untuk mengantisipasi terjadinya

penurun kualitas lingkungan yang disebabkan karena adanya eksternalitas dari proses

produksi, dengan demikian pertumbuhan ekonomi yang ada sebenarnya bersifat

”semu”. Sejak sebelum tahun 1960-an dengan pendekatan pertumbuhan ekonomi

sebagai tujuan pembangunan ekonomi, maka telah berimplikasi terhadap kebijakan

nasional yang tidak seimbang antara sektor pertanian versus non pertanian atau

pengembangan kapital dan sektor riil. Lebih condong kepada sektor kapital yang

dipandang dapat menciptakan pendapatan dan kedua sektor pertanian dipandang

sebagai sektor yang inferior, sehingga pembangunan sektor pertanian menjadi

terabaikan.

3. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi

Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:12

a. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai

hasil pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan

untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin

11

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080804211847AA3FGdM

12http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/pertumbuhan-ekonomi-definisi-sumber.html

(40)

meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi

tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.

b. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara

untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional.

Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negeri oleh

Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya.

c. Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan

penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan

produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan modal).

4. Teori Pertumbuhan Ekonomi

Dalam zaman ahli ekonomi klasik, seperti Adam Smith dalam buku karangannya

yang berjudul An Inguiry into the Nature and Causes of the Wealt Nations, menganalisis

sebab berlakunya pertumbuhan ekonomidan factor yang menentukan pertumbuhan ekonomi.

Setelah Adam Smith, beberapa ahli ekonomi klasik lainnya seperti Ricardo, Malthus, Stuart

Mill, juga membahas masalah perkembangan ekonomi.13

a.Teori Inovasi Schum Peter

Pada teori ini menekankan pada faktor inovasi enterpreneur sebagai motor penggerak

pertumbuhan ekonomi kapitalilstik. Dinamika persaingan akan mendorong hal ini.14

13

http://www.96147.com/no/teori%20pertumbuhan%20ekonomi%20aturan%20klasik.html diunduh pada tanggal 31 Agustus 2010.

14

(41)

b.Model Pertumbuhan Harrot-Domar

Teori ini menekankan konsep tingkat pertumbuhan natural.Selain kuantitas

faktor produksi tenaga kerja diperhitungkan juga kenaikan efisiensi karena

pendidikan dan latihan. Model ini dapat menentukan berapa besarnya tabungan atau

investasi yang diperlukan untuk memelihar tingkat laju pertumbuhan ekonomi natural

yaitu angka laju pertumbuhan ekonomi natural dikalikan dengan nisbah

kapital-output.15

c.Model Input-Output Leontief.

Model ini merupakan gambaran menyeluruh tentang aliran dan hubungan

antarindustri. Dengan menggunakan tabel ini maka perencanaan pertumbuhan

ekonomi dapat dilakukan secara konsisten karena dapat diketahui gambaran

hubungan aliran input-output antarindustri. Hubungan tersebut diukur dengan

koefisien input-output dan dalam jangka pendek/menengah dianggap konstan tak

berubah.16

d.Model Pertumbuhan Lewis

Model ini merupakan model yang khusus menerangkan kasus negar sedang

berkembang banyak(padat)penduduknya. Tekanannya adalah pada perpindahan

kelebihan penduduk disektor pertanian ke sektor modern kapitalis industri yang

dibiayai dari surplus keuntungan.

15

Adam S, Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas XI, (Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama, 2007) h. 27.

16

(42)

e.Model Pertumbuhan Ekonomi Rostow

Model ini menekankan tinjauannya pada sejarah tahp-tahap pertumbuhan

ekonomi serta ciri dan syarat masing-masing. Tahap-tahap tersebut adalah tahap

masyarakat tradisional, tahap prasyarat lepas landas, tahap lepas landas, ahap gerakan

ke arah kedewasaan, dan akhirnya tahap konsimsi tinggi.17

5. Karakteristik Pertumbuhan Ekonomi Islam

Islam memiliki beberapa karakteristik yang mencirikan pertumbuhannya,

antara lain :

a.Serba Meliputi18

Islam melihat bahwa pertumbuhan lebih dari sekedar persoalan materi dan

memiliki tujuan yang lebih universal dibandingkan dengan orientasi terbatas yang

ingin dicapai oleh system-sistem kontemporer, yaitu untuk menciptakan keadilan

sosial.

Islam dalam pedomannya untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi

mendorong keadilan sosial yang berimbang, baik dalam sisi material maupun

spiritual.

Kehidupan spiritual dalam Islam tidak seperti yang digambarkan oleh

sebagian orang dalam bentuk-bentuk kerahiban dan kepasrahan yang meninggalkan

17

Adam S, Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas XI, (Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama, 2007) h. 28.

18

(43)

usaha dan produksi. Akan tetapi, kehidupan itu berupa keimanan kepada Allah dan

disertai adanya tanggung jawab untuk melakukan aktivitas berguna.

Pondasi serba meliputi dalam pertumbuhan ekonomi menuntut agar

pertumbuhan ekonomi itu mengandung jaminan terhadap kebutuhan-kebutuhan

manusia secara sempurna.

b. Berimbang19

Posisi Berimbang dalam pertumbuhan ekonomi memerlukan adanya

keberimbangan usaha-usaha pertumbuhan. Oleh karena itu, Islam tidak menerima

langkah kebijakan pertumbuhan perkotaan yang mengabaikan perdesaan, industri

yang mengabaikan pertanian, mendahulukan kebutuhan tersier dan sekunder diatas

kebutuhan pokok dan primer, mengutamakan pembangunan industri diatas industri

ringan, atau dengan menkonsentrasikan percepatan pembangunan program tertentu

dengan mengabaikan sarana umum dan prasarana pokok lainnya.

c. Realistis20

Kajian tentang sifat realistis Islam dalam bidang pertumbuhan ekonomi

ditujukan untuk mencapai keadaan paling baik dan produksi palin sempurna yang

masih mungkin dicapai manusia dalam sisi ekonominya.

19

Abdullah Abdul Husain at-Tariqi, Ekonomi Islam Prinsip, Dasar dan Tujuan, (Jogyakarta : Magistra Insania Press,2004), h.302

20

(44)

Sifat realistis dalam bidang pertumbuhan ekonomi menjelaskan bahwa Islam

melihat persoalan ekonomi dan sosial yang mungkin terjadi dimasyarakat Islam

dengan tawaran solusi yang juga realistis.

d. Keadilan21

Islam telah menjamin terwujudnya keadilan diantara manusia dalam usaha

untuk memperbesar pemasukan dan distribusinya antara kaum muslim dengan

golongan non-muslim. Dalam pertumbuhan ekonomi Islam akan menjamin

kesejahteraan seluruh penduduk yang bertempat tinggal di satu negara.

e. Bertanggung Jawab22

Landasan adanya tanggung jawab sebagai salah satu pondasi paling penting

diungkapkan secara jelas dan gamblam dalam syari’at Islam. Jika kita mengikuti

syari’at ini, maka kita dapat menyimpilkan bahwa adanya tanggung jawab mencakup

dua sisi;

1) Tanggung jawab antara sebagian anggota masyarakat dengan sebagian

golongan lainnya.

2) Tanggung jawab negara terhadap masyarakat.

21

Abdullah Abdul Husain at-Tariqi, Ekonomi Islam Prinsip, Dasar dan Tujuan, (Jogyakarta : Magistra Insania Press,2004), h.308

22

(45)

f. Mencukupi23

Islam tidak hanya menetapkan adanya karaktristik tanggung jawab seperti

yang telah diungkapkan, namun tanggung jawab itu haruslah mutlak dan mampu

mencakup realisasi kecukupan bagi manusia. Hal ini karena tujuan tanggung jawab

itu bukan hanya fardlu dan kewajiban orang kaya terhadap golongan miskin, akan

tetapi juga ditujukan untuk menghilangkan kemiskinan dan memenuhi kebutuhan

dalam masyarakat Islam.

g. Berfokus Pada Manusia24

Karakter ini sesuai dengan posisi manusia yang merupakan duta Allah di

muka bumi ini dan inilah yang mencirikan tujuan dan pengaruh pertumbuhan

ekonomi dalam Islam. Hal ini berbeda dengan tujuan system lain. Tujuan

pertumbuhan ekonomi kapitalis adalah untuk mendapatkan keuntungan sebesar

mungkin dengan lebih mementingkan pemenuhan produksi kebutuhan sekunder dan

tersier yang dibutuhkan oleh kalangan borjuis, kapitalis, dan pemilik modal

sebagaimana yang ada di masyarakat barat, dibandingkan dengan produksi untuk

kebutuhan primer. Pertumbuhan ekonomi dalam sistem sosialis adalah kesetaraan,

bukan keuntungan sebagaimana yang dianut oleh sistem kapitalis. Hanya saja hal iyu

tidak lain untuk memenuhi kebutuhan negara sesuai dengan kehendak para pemimpin

partai dan para pengambil keputusan, bukan dilandaskan atas kebutuhan warga

23

Abdullah Abdul Husain at-Tariqi, Ekonomi Islam Prinsip, Dasar dan Tujuan, (Jogyakarta : Magistra Insania Press,2004), h.314

24

(46)

negara itu sendiri dengan menekankan kepentingan bersama melalui pembatasan

kebebasan pribadi. Manusia hanyalah merupakan alat dan instrumen, bukan tujuan.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi Islam tidaklah ditujukan untuk memperoleh

keuntungan sebagaimana dalam sistem kapitalis atau untuk kepentingan para

pemimpin partai sebagaimana dalam sistem sosialis. Namun, pertumbuhan itu

ditujukan untuk menciptakan batas kecukupan bagi seluruh warga negara agar ia

terbebas dari segala bentuk penghambaan – baik dalam bidang finansial ataupun

hukum – kecuali hanya penghambaan kepada Allah semata. Fokus pertumbuhan

ekonomi Islam tidak lain adalah manusia itu sendiri agar tidak diperbudak oleh

materi. Oleh karena itu Islam menginginkan agar manusia dapat memperoleh derajat

tinggi sebagai makhluk Allah yang mulia yang diciptakan dalam bentuk paling baik25.

B. Bank Pembangunan Daerah26

1. Definisi Bank Pembangunan Daerah

Bank Pembangunan Daerah yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya

terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito atau mengeluakan kertas-kertas

beharga jangka menengah dan panjang, dan dalam usahanya memberikan kredit

terutama memberikan kredit jangka menengah dan panjang di bidang pembangunan.

2. Fungsi Bank Pembangunan Daerah

Bank Pembangunan Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut :

25

Abdullah Abdul Husain at-Tariqi, Ekonomi Islam Prinsip, Dasar dan Tujuan, (Jogyakarta : Magistra Insania Press,2004), h.317

26

(47)

a. Bahwa untuk mempercepat terlaksananya usaha-usaha

pembangunan yang merata diseluruh Indonesia perlu adanya

pengerahan modal dan potensi didaerah-daerah untuk pembiayaan

pembangunan daerah.

b. Bahwa pelaksanaan proyek-proyek pembangunan daerah

sebaiknya dijalankan sedemikian rupa, sehingga modal

pembelanjaannya dapat diperoleh dari hasil proyek-proyek

pembangunan tersebut.

c. Bahwa karena itu perlu mempertinggi daya-usaha didaerah untuk

membangun antaranya dengan jalan memberikan kemungkinan

mendirikan bank-bank didaerah-daerah yang tidak menjalankan

usaha-usaha bank umum dan bertugas mengerahkan modal dan

potensi didaerah-daerah dengan mengikut sertakan pihak swasta

nasional progresip untuk mengusahakan pembiayaan

proyek-proyek daerah dalam rangka Pembangunan Nasional Semesta

Berencana.

3. Tujuan Bank Pembangunan Daerah27

Bila dilihat dari sisi tujuan, keberadaan Bank Riau memiliki tiga visi sebagai

berikut :

a. Menjadi bank terkemuka di daerah.

27

(48)

b. Membantu percepatan pembangunan dan mendorong pertumbuhan

ekonomi.

c. Pemberdayaan ekonomi masyarakat

d. Sebagai Bank sehat elit dan merakyat.

e. Sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

f. Sebagai pengelola Pemerintah Daerah.

g. Sebagai sumber pendapatan daerah.

h. Sebagai pembina, pengembang, dan pendamping usaha kecil dan

menengah

4. Sejarah Singkat Bank Pembangunan Daerah Riau28

Bank Pembangunan Daerah Riau merupakan kelanjutan kegiatan usaha dari

PT. Bank Pembangunan Daerah Riau (PT. BAPERI) yang didirikan berdasarkan Akte

Notaris Syawal Sutan Diatas Nomor 1 tanggal 2 Aguatus 1961, dan izin Menteri

Keuangan Republik Indonesia Nomor BUM 9-4-45 tanggal 15 Agustus 1961.

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau Nomor

52/IV/1966 tanggal 1 April 1966, seluruh aktiva dan pasiva PT. BAPERI dilebur ke

dalam Bank Pembangunan Daerah Riau.

Selanjutnya landasan berdirinya BPD Riau disesuaikan dengan

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang Bank Pembangunan Daerah.

Terhitung tanggal 1 April 1966 secara resmi kebiatan Bank Pembangunan

Daerah Riau dimulai dengan predikat sebagai Bank Milik Pemerintah Daerah Riau.

28

(49)

Selanjutnya status pendirian Bank Pembangunan Daerah Riau disesuaikan

dengan Peraturan Daerah (Perda) Propinsi Daerah Tingkat I Riau Nomor 10 Tahun

1975, kemudian diatur kembali berdasarkan Perda Nomor 18 Tahun 1986 dan untuk

terakhir kalinya Bank Pembangunan Daerah Riau diatur dan disesuaikan dengan

Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 1992 tentang Bank pembangunan Daerah Riau

berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang direvisi

dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998.

5. Dasar Hukum Bank Pembangunan Daerah29

Sebuah Bank Pembangunan Daerah tidak boleh dirikan begitu saja. Harus ada

dasar hukum yang mengatur. Dasar hukum yang mengatur sebagai berikut :

a. Izin Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor BUM 9-4-45 tanggal

15 Agustus 1961.

b. Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau Nomor

52/IV/1966 tanggal 1 April 1966.

c. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang Bank Pembangunan

Daerah.

d. Peraturan Daerah (Perda) Propinsi Daerah Tingkat I Riau Nomor 10

Tahun 1975.

e. Perda Nomor 18 Tahun 1986.

f. Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 1992 tentang Bank pembangunan

Daerah Riau.

29

(50)

g. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.

h. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998.

Demikianlah semua peraturan–peraturan yang ditetapkan oleh daerah dan

negara Indonesia yang harus dipatuhi dalam pendirian Bank Pembangunan Daerah.

Sebuah bank akan dinyatakan Bank Pembangunan Daerah apabila telah sesuai

dengan peraturan-peraturan tersebut.

C. Pengaruh Pembiayaan Bank terhadap Pertumbuhan Ekonomi30

Pendekatan awal dalam melihat hubungan Islamic Bank dan Ekonomi Makro

dapat dilakukan dengan melihat Agregat Demand Shocks dan kredit perbankan. Dari

sisi ekonomi Makro, untuk melihat berbagai faktor yang menyebabkan perubahan

agregat demand dan pada akhirnya menyebabkan perubahan terhadap pertumbuhan

ekonomi jangka pendek biasanya didekati dengan model IS-LM. Kurva IS

menggambarkan hubungan antara suku bunga dengan kondisi pasar barang dan jasa,

sedangkan kurva LM melihat hubungan suku bunga dengan kondisi pasar uang.

Dari sisi perbankan secara eksplisit terlihat dari kredit perbankan. Sejalan

dengan semakin berkembangnya aktivitas perbankan dalam suatu perekonomian,

volume kredit perbankan tentu akan terus meningkat. Kenaikan kredit tersebut tentu

30

The 9th Annual Conference on Islamic Studies (ACIS) Surakarta, 2-5 November 2009

(51)

akan mendorong permintaan agregat, baik melalui peningkatan konsumsi ataupun

investasi.

Schumpeter melakukan observasi terhadap pasar financial sekitar 80 tahun

yang lalu. Dia mengatakan bahwa pasar keuangan memainkan peran penting dalam

pertumbuhan ekonomi dengan cara mempertemukan dana dari penabung ke

peminjam dengan cara efficient untuk memberikan fasilitas phisik dan inovasi bagi

proses perbaikan. Prediksi Schumpeter di perkuat oleh beberapa penelitian terdahulu

seperti King dan Levine, (1993) yang menemukan bukti bahwa financial development

sebagai prediktor ekonomi pembangunan dan pengembangan produktivitas yang akan

datang. Juga efektivitas kebijakan ekonomi berhubungan secara positive dengan

system kerja pembiayaan.

King dan Levin (1993) lebih lanjut menujukkan hubungan antara perbankan

dan ekonomi makro dengan menyimpulkan bahwa pengaruh perbankan tidak hanya

bersifat sementara saja, namun berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dalam

jangka panjang. Berkembangnya sistem perbankan memiliki korelasi positif dan

hubungan yang signifikan terhadap pertumbuhan, investasi dan efisiensi kapital.

Produk yang ditawarkan oleh Islamic Bank cukup beragam dan tidak kalah

dengan produk dari bank konvensional. Produk-produk ini baik secara langsung dan

tidak langsung mampu berperan dalam mengatasi permasalahan dalam ekonomi.

Peran Produk Islamic Bank dalam mengatasi masalah pembangunan ekonomi

dapat dilihat dari beberapa variable yaitu:

(52)

2. Mampu mengontrol tingkat pengangguran

3. Mampu mengontrol tingkat illitreracy dan pendidikan

4. Mampu mengontrol tingkat inflasi

Adapun produk Islamic bank dan hubungannya dengan ekonomi dapat di

jelaskan sebagai berikut :

Tabel 2.1

Pengaruh Pembiayaan Terhadap Tingkat Kemiskinan

Mode of finance Recommendation to control poverty

Musyarakah  Mendorong terjalinnya kemitraaan dengan pihak pihak terkait.

 Sebagian besar laba yang tidak diketahui akan dilihat dengan akurat dan sebagian besar laba akan masuk ke bank dan akhirnya akandiperuntukkan bagi depositor. Hal ini berbeda dengan bank konvensional yang hanya memberikan keuntungan dari sisi tingkatbunga saja.

 Semua aktivitas ini akan membantu menghilangkan “black

economy” dan sumber daya yang menganggur untuk

digunakan dan dibagikan bagi para deposan kecil, mengurangi jumlah penduduk yang berada di garis kemiskinan.

Mudharabah Mudaraba merupakan alat yang sangat potensial untuk menghilangkan Riba/bunga dari masyarakat dengan menyediakan sebuah alat yang bebas bunga untuk penggunaan keterampilan dan khususnya dapat memobilisasi sumber daya masyarakat dengan menjadikan mereka mudarib ketika bank akan menyediakan jasa keuangan dan juga mendukung kesempatan system PLS yang tidak terdapat dalam jasa keuangan yang berbasis bunga untuk modal usaha. Pedagang kecil dan tenaga kerja yang memiliki keterampilan khususnya di bidang agricultur dan kerajinan rakyat dapat memacu ekspor yang akhirnya akan mengurangi pemiskinan.

(53)

Istishna’ Istisna berguna khususnya dalam sektor perumahan, meningkatkan permintaan terhadap konstruksi, menciptakan kesempatan kerja, dan mensejahterakan masyarakat tanpa efek yang berbahaya dari riba/ bunga

Murabahah Murabaha tidak memiliki dampak langsung pada pengurangan tingkat kemiskinan, tetapi secara tidak langsung akan menyediakan alat yang baik bagi penjualan yang ditangguhkan (deferred sale) menjadi lebih efisien,

Ijarah Ijarah tidak memiliki efek langsung pada pengurangan tingkat kemiskinan

Tabel 2.2

Pengaruh Pembiayaan Terhadap Tingkat Pengangguran

Mode Of Finance Recommendation to control unemployment

Musyarakah Musharakah menciptakan pekerjaan bagi banyak penduduk, menjadi produk utama pembiayaan, mempromosikan kewirausahaan dan kemitraan usaha

Mudharabah Mudarabah memiliki efek dalam mengurangi pengangguran di sector bisnis, karena mendorong manajemen usaha melalui tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan mempromosikan aktivitas perdagangan. Pengangguran berkurang dalam jangka pendek dan jangka panjang

Salam Salam juga memiliki potensi besar dalam mengurangi tingkat pengangguran di sector pedesaan dan mengurangi kecenderungan penduduk melakukan urbanisasi. Melalui petani, salam melibatkan penduduk pedesaan dan perkotaan, mengurangi beban pengangguran di sector perkantoran, perusahaan dan industry.

Istishna’ Istisna juga memiliki efek baik dalam mengurangi pengangguran

melalui peningkatan aktivitas konstruksi dan perumahan dan secara umum aktifitas manufaktur

Murabahah Murabaha memiliki efek kecil dalam mengurangi pengangguran

(54)

Tabel 2.3

Pengaruh Pembiayaan Terhadap Tingkat Illiteracy dan Pendiidikan

Mode of finance Recommendation to control illiteracy and education

Musyarakah Tidak memiliki efek langsung tetapi mempromosikan budaya usaha dan bisnis dalam masyarakat, peningkatan jumlah penduduk yeng memiliki keterampilan sangat dibutuhkan jadi mungkin membantu dalam meningkatkan literacy31. Lebih lanjut, pembiayaan pendidikan dan universitas melalui musharakah dapat membantu meningkatkan fasilitas pendidikan Mudaraba

Mudharabah Tidak ada efek langsung

Salam Menghasilkan agricultur dan pembangunan sector pedesaan dan akhirnya akan meningkatkan income bagi masyarakat, dimana 70% masyarakat akan bersekolah.

Istishna’ Tidak ada efek langsung

Murabahah Tidak ada efek langsung

Ijarah Tidak ada efek langsung

Tabel 2.4

Pengaruh Pembiayaan Terhadap Tingkat Inflasi

Mode of finance Recommendation to control inflation

Musyarakah Musharakah memiliki efek manjur dalam mengontrol inflasi dan menyebarkan kredit, mempromosikan kemitraan usaha (joint venture) tanpa harus melakukan penelitian dan investigasi sudah dapat dipastikan usaha akan sukses, bukan spekulasi dalam kesuksesan bisnis. Musharakah juga berbasis PLS, membagi resiko kerugian untuk menambah laba

31

(55)

Mudharabah Mudharabah juga membantu mengontrol inflasi dengan mempromosikan bisnis bebas bunga. Bunga dan kreasi kredit yang dilakukan bank adalah factor utama memicu laju inflasi. Mudaraba melibatkan bank dan stakeholder dalam penilaian laba dan rugi.

Salam Salam memiliki efek yang besar dalam mengurangi inflasi, dimana makanan telah mencapai harga puncak, jalan utama memotong inflasi adalah melalui peningkatan agregat supply dan meningkatkan produksi dengan penggunaan pestisida pada saat yang tepat, meningkatkan jumlah sawah dan ladang dan pertanian.

Istishna’ Istisna memiliki efek yang kecil dalam mengontrol inflasi

Murabahah Murabaha juga memiliki efek yang baik dalam mengurangi inflasi, seperti melibatkan penggunaan agen kontrak dengan peminjam yang diusulkan yang dapat membeli barang, pada harga diskon atau mungkin harga terendah bagi agen, yang terdapat dalam kontrak, tidak perlu bunga pinjaman dan ini akan mengurangi inflasi

(56)

34

1. Letak Geografi

Luas wilayah Provinsi Riau adalah 111.228,65 kilometer persegi (luas

sesudah pemekaran Provinsi Kepulauan Riau) yang terdiri dari pulau-pulau dan

laut-laut. Keberadaannya membentang dari lereng Bukit Barisan sampai Laut Cina

Selatan, terletak antara 1°15´ Lintang Selatan sampai 4°45´ Lintang Utara atau antara

100°03´-109°19´ Bujur Timur Greenwich dan 6°50´-1°45´ Bujur Barat Jakarta.

Daerah Provinsi Riau beriklim tropis basah dengan rata-rata curah hujan

berkisar antara 2000-3000 milimeter per tahun yang dipengaruhi oleh musim

kemarau serta musim hujan. Rata-rata hujan per tahun sekitar 160 hari.

Menurut catatan Stasiun Metereologi Simpang Tiga, suhu udara rata-rata di

Kota Pekanbaru menunjukkan optimum pada 27,6 ° Celsius dalam interval 23,4-33,4°

Celsius. Kejadian kabut tercatat terjadi sebanyak 39 kali dan selama Agustus rata-rata

mencapai 6 kali sebagai bulan terbanyak terjadinya kejadian1.

Provinsi Riau sebagai salah satu Provinsi di Pulau Sumatera, dengan

ibukotanya Pekanbaru, wilayahnya meliputi bagian timur Pulau Sumatera bagian

tengah, yang dikenal sebagai Riau Daratan dan daerah Riau Kepulauan yang terdiri

1

(57)

atas 3.214 pulau sedang dan kecil. Provinsi Riau memiliki wilayah seluas 329.867,60

km2.2

Wilayahnya di utara berbatasan dengan Selat Malaka dan Singapura, di timur

dengan Laut Cina Selatan, di selatan dengan Provinsi jambi dan Selat Berhala, di

barat dengan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Sumatera Utara.

Daerah Riau terletak pada jalur pelayaran internasional Laut Cina Selatan dan

Selat Malaka, yang menghubungkan wilayah Asia-Pasifik dengan Eropa. Oleh karena

itu lokasinya sangat menguntungkan dari segi ekonomi.

2. Kabupaten dan Kota Provinsi Riau

Tabel 3.1

Kabupaten dan Kota Provinsi Riau

No. Kabupaten/Kota Ibu kota

1 Kabupaten Bengkalis Bengkalis

2 Kabupaten Indragiri Hilir Tembilahan

3 Kabupaten Indragiri Hulu Rengat

4 Kabupaten Kampar Bangkinang

5 Kabupaten Kuantan Singingi Teluk Kuantan

6 Kabupaten Pelalawa Pangkalan Kerinci

2

(58)

7 Kabupaten Rokan Hilir

Ujung Tanjung (de juree3), Bagan Siapi-api (de

facto4)

8 Kabupaten Rokan Hulu Pasir Pengaraian

9 Kabupaten Siak Siak Sri Indrapura

10

Kabupaten Kepulauan

Meranti

Selatpanjang

11 Kota Dumai -

12 Kota Pekanbaru Pekanbaru

3. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Riau a. Sektor tanaman Pangan5

Struktur ekonomi Provinsi Riau sangat didominasi oleh sektor yang berkaitan

dengan migas seperti sektor pertambangan dan industri. Namun apabila unsur migas

dikeluarkan dari perhitungan perekonomian Provinsi Riau maka sektor pertanian

menjadi salah satu motor penggerak dan memiliki kontribusi yang besar terhadap

perekonomian Provinsi Riau selain sektor industri tanpa migas dan sektor

perdagangan.

dalam bahasa Latin adalah ungkapan yang berarti "pada kenyataannya" atau "pada prakteknya". Istilah de facto dapat pula digunakan apabila tidak ada hukum atau standar yang relevan, tetapi sebuah praktik yang lazim sudah mapan dan diterima, meskipun mungkin tidak sepenuhnya bersifat universal.

5

Gambar

Grafik 4.1 Jumlah Rekening Pembiayaan Bank Riau Syariah …………. 69
Tabel 4.9 Hasil Koefisien Determinasi SPSS 17.0 …………………………. 79
Tabel 1.1 Kajian Terdahulu
Tabel 2.1 Pengaruh Pembiayaan Terhadap Tingkat Kemiskinan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan alasan ini maka cukup bijaksana kalau menempatkan biji-biji tanaman yang ditanam ke dalam tanah hanya bila suhu cukup dekat dengan suhu optimum tersebut agar cepat

- Kimia : protein adalah heteropolimer aa yg satu sama lain terikat dengan ikatan peptida .. 1.Tidak menjelaskan, bgmn heteropolimer tsb disusun dari aa

Tidak hanya belajar Mind Map, Anda juga akan mendapatkan software khusus Mind Map yang dirancang langsung oleh tim Tony Buzan, pencipta Mind Map.. Dalam training ini kami

Tabel 4.101 menunjukkan hasil validasi total sosial Jatim dengan perbandingan grafik data hasil model terhadap data asli pada Gambar 4.64.. terjadi di masa depan. Tabel 4.105

Nuzula, Weny Firdausin. Jurusan Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung. Kata Kunci: Peran Guru, Siswa

Pelaksanaan lingkungan belajar di sekolah dalam mengembangkan daya eksploratif, kreatif dan integral peserta didik SD Kanisius Eksperimental Mangunan dilakukan dengan

Selain pemberian pelatihan, petugas juga perlu diberikannya sosialisasi dan diikutkannya seminar terkait klasifikasi dan kodefikasi diagnosis DM yang diikuti oleh

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka peneliti membatasi masalah pada pengaruh rekrutmen dan pemberian kompensasi terhadap