Media Penyimpanan Berkas
Pendahuluan
Internal Memory
a.
ROM
b.
RAM
Eksternal Memory
a.
Magnetic Tape
Pendahuluan (1)
Media penyimpanan berkas dalam komputer disebut memori atau storage
atau gudang
Media penyimpanan menentukan kemampuan komputer dalam hal
penyimpanan data
Media penyimpanan berkas ada 2 macam yaitu Internal memori dan
Eksternal memori
Internal memori merupakan memori yang terletak didalam CPU (Main
memory)
Eksternal memori merupakan memori yang terletak diluar CPU (Secondary
Pendahuluan (2)
Berdasarkan hilang atau tidaknya berkas data atau file program di
dalam storage, yaitu :
1. Volatile Storage
Berkas data atau program akan hilang, bila listrik dipadamkan.
2. Non Volatile Storage
Berkas data atau program tidak akan hilang, sekalipun listrik
Internal Memory
Komponen elektronik yang digunakan untuk menyimpan
instruksi, data dan hasil pengolahannya
Kecepatan akses tinggi, kapasitas lebih kecil dan berharga
mahal
Setiap data yang disimpan akan ditempatkan dalam suatu
alamat (address) tertentu yang bersifat unik untuk
mempercepat dalam pencarian data
Satuan data memori adalah Byte, KB, MB, GB, TB
Ada 2 macam internal memori yaitu ROM (
Read Only
ROM (
Read Only Memory
) (1)
Untuk menyimpan berbagai program yang berasal dari pabrik
pembuat komputer
Sifatnya hanya bisa dibaca oleh pemakai
Berisi instruksi / program khusus untuk memaksimalkan kerja
komputer
Berupa program BIOS (
Basic Input Output System
) yang berfungsi :
1.Untuk mengendalikan perpindahan data antara microprocessor
dengan komponen lain seperti keyboard, monitor, dsb.
2.
Mempunyai sifat
self-diagnotik
yaitu kemampuan untuk memeriksa
kondisi yang ada didalam dirinya
Program Lingkage/Bootstrap
bertugas untuk memindahkan sistem
ROM (
Read Only Memory
) (2)
Tipe-tipe dari ROM adalah :
1.
PROM (
Programmable Read Only Memory
)
Jenis dari memori yang hanya dapat diprogram. PROM dapat
diprogram oleh user / pemakai, data yang diprogram akan
disimpan secara permanen.
2.
EPROM (
Erasable Programmable Read Only Memory
)
Jenis memori yang dapat diprogram oleh user. EPROM dapat
dihapus dan diprogram ulang.
3.
EEPROM (
Electrically Erasable Programmable Read Only Memory
)
Memori yang dapat diprogram ileh user. EEPROM dapat
dihapus dan diprogram ulangs ecara elektrik tanpa
RAM (
Random Access Memory
)
Adalah bagian dari memori yang bisa digunakan oleh pemakai untuk menyimpan
program dan data (dalam bentuk sinyal-sinyal listrik)
Sifatnya bisa dihapus/diedit dan berbentuk sebuah chip
Terbagi menjadi 4 area yaitu :
1. Input Area : untuk menampung data input yang akan diolah
2. Program Area : untuk menampung program untuk pengolahan data 3. Working Area : untuk menampung kegiatan pengolahan data dan hasil
pengolahannya
4. Output Area : untuk menampung hasil pengolahan data yang akan ditampilkan ke
Merupakan media penyimpanan yang digunakan
untukmenyimpan data, program dan hasil pengolahan
yang dapat digunakan dimasa yang akan datang
Disebut juga
secondary storage
Memiliki kecepatan akses rendah, memiliki kapasitas
besar dan berharga lebih murah
Data
–
data yang disimpan sifatnya permanen
Media yang digunakan biasanya media magnetik untuk
menyimpan datanya (guratan-guratan magnetik)
Jenis Secondary Storage :
1.
Serial/Sequential Access Storage Device
(SASD)
Contoh : Magnetic tape, punched card, punched
paper tape.
2.
Direct Access Storage Device
(DASD)
Serial/Sequential Access Storage Device
(SASD)
Ada beberapa jenis yaitu :
Punch card
Paper tape
Punch Card
Dikembangkan tahun 1887 oleh Prof. Dr. Herman Hollerith
Pertama kali digunakan untuk memproses data sensus di Amerika
tahun 1890
Terdiri dari 80 kolom, tiap kolom untuk merekam 1 karakter satu
kartu menampung 80 karakter
Tiap kolom terdiri dari 12 baris horizontal
Karakter yang direkam tiap kolom dilakukan dengan melubangi
baris-baris tertentu sesuai kode yang digunakanHollerinth code
Kumpulan kartu plong disebut deck
Deck dari kartu plong sejenis akan membentuk file
Paper Tape
Merupakan lembaran kertas kontinous yang umumnya
berukuran lebar 2.5 cm (1 inch) atau 7/8 inch
Karakter direkam dengan cara melubanginya, dengan
menggunakan paper tape punch
Posisi pelubangan menggunakan kombinasi dari 5 baris
Magnetic Tape (1)
Merupakan model pertama dari pada secondary memory
Merupakan media rekaman yang terbuat dari pita tape tipis
yang dilapisi partikel besi oksida/chrom
Oxide atau partikel lain yang bersifat magnetis
Data disimpan dalam frame yang membentang sepanjang
lebar tape. Frame-frame dikelompokkan dalam blok atau
record yang dipisahkan dengan gap.
Perekaman pada tape dilakukan dengan mengalirkan sinyal
listrik melalui head, menghasilkan jejak magnetik pada tape.
Magnetic Tape (2)
Lebar pita 0.5 inch, tebal 0.15 inch
Panjang pita : 300, 600, 1200, 2400 feet setiap reel
Kapasitas dinyatakan dalam bit per inch, yang diukur pada tiap
track
Macamnya : reel to reel tape, cassette tape, microcassette tape
Jumlah data yang ditampung tergantung pada model tape yang
digunakan.
Untuk tape yang panjangnya 2400 feet, dapat menampung
kira-kira 23.000.000 karakter.
Magnetic Tape (3)
Salah satu karakteristik yang penting dari tape adalah Density
(kepadatan) dimana data disimpan.
Density adalah fungsi dari media tape dan drive yang digunakan
untuk merekam data ke media tape.
Satuan yang digunakan density adalah bytes per-inch (bpi).
Umumnya density dari tape adalah 1600 bpi dan 6250 bpi. Bpi (bytes
Magnetic Tape (4)
Data yang dibaca dari atau ditulis ke tape dalam suatu group karakter
disebut
block.
Suatu block adalah jumlah terkecil dari data yang dapat ditransfer
antara secondary memory dan primary memory pada saat akses.
Sebuah block dapat terdiri dari satu atau lebih record.
Diantara 2 block terdapat ruang yang kita sebut sebagai Gap
(interblock gap). Bagian dari tape yang menunjukkan data block dan
interblock gap.
Panjang masing-masing gap adalah 0.6 inch. Ukuran block dapat
Magnetic Tape (5)
Keuntungan penggunaan magnetic tape :
Panjang record tidak terbatas
Density data tinggi
Volume penyimpanan datanya besar dan harganya murah
Kecepatan transfer data tinggi
Sangat efisien bila semua/kebanyakan record dari sebuah tape file
memerlukan pemrosesan seluruhnya (bersifat serial / sequential)
Keterbatasan penggunaan magnetic tape :
Akses langsung terhadap record lambat
Masalah lingkungan
Direct Access Storage Device
(DASD)
Ada beberapa jenis yaitu :
Floppy Disk
Hardisk
Lempengan plastik bundar dimana permukaannya dilapisi magnet sebagai
tempat untuk menyimpan guratan-guratan data
Untuk pembacaan dan penulisan membutuhkan suatu drive yang disebut
disk drive (shaft dan drive motor dengan kecepatan 360-500 rpm)
Signal elektronik yang datang dari sistem kontrol menyebabkan read/write
bergerak
Tempat penyimpanan data didisket terbagi menjadi beberapa track
Setiap track terdiri dari beberapa sector
Sector adalah bagian terkecil dimana data disimpan (1 sector dapat
menampung 256 karakter)
Secara fisik ukuran disket adalah 8 inci, 5,2 inci dan 3,5 inci
Kapasitas menampung data tergantung pada density (kerapatan
penyimpanan data)
Media penyimpanan yang memiliki kapasitas tinggi
Bentuk umum terpasang dan menyatu dalam CPU (
fixed disk
)
Terdapat lempengen
–
lempengan logam bundar yang disusun
berlapis - lapis serta terdapat motor penggerak lempengan logam
dan read/write head - nya
Jenis hard disk ada yang menggunakan piringan tunggal, tetapi
ada pula yang menggunakan beberapa disk yang dikemas dalam
satu bentuk (
disk - pack
)
Kelebihan dari hard disk adalah kemampuan menampung data
yang sangat besar dan kecepatan akses data yang tinggi
Bentuk berupa lempengan cakra
Dapat menyimpan data dengan kecepatan dan kapasitas tinggi Harga relatif lebih murah
Membutuhkan CD-ROM drive
Representasi data & Pengalamatan
Data pada disk juga di block seperti data pada magnetic
tape.
Pemanggilan sebuah block adalah banyaknya data yang
diakses pada sebuah storage device.
Data dari disk dipindahkan ke sebuah buffer pada main
storage komputer untuk diakses oleh sebuah program.
Kemampuan mengakses secara direct pada disk
Keuntungan & Kerugian
Keuntungan :
Keuntungan PenggunaanMagnetic Disk
Akses terhadap suatu record dapat dilakukan secara
sequential atau direct.
Waktu yang dibutuhkan untuk mengakses suatu record
lebih cepat.
Respon time cepat.
Kerugian :
MANAJEMEN DATA
DAN
Manajemen Data
Pengertian dan Tujuan Manajemen Data
Pengertian dan Tujuan Manajemen Data
Manajemen Data adalah bagian dari manajemen sumber
daya informasi yang mencakup semua kegiatan yang
memastikan bahwa data :
•
Data Akurat
•
Up to Date (mutakhir)
•Aman
Kegiatan Manajemen Data (1)
Kegiatan manajemen data mencakup :
•
Pengumpulan Data
•
Integritas dan pengujian
•Penyimpanan
Kegiatan Manajemen Data (2)
KETERANGAN :
Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat dalam suatu formulir yang disebut dokumen sumber yang berfungsi sebagai input bagi sistem.
Integritas dan pengujian
Data tersebut diperiksa untuk meyakinkan konsistensi dan akurasinya
berdasarkan suatu peraturan dan kendala yang telah ditentukan sebelumnya.
Penyimpanan
Data disimpan pada suatu medium, seperti pita magnetik atau piringan magnetik.
Pemeliharaan
Data baru ditambahkan, data yang ada diubah, dan data yang tiak lagi diperlukan dihapus agar sumberdaya data (berkas) tetap mutakhir.
Keamanan
Data dijaga untuk mencegah penghancuran, kerusakan, atau penyalahgunaan.
Organisasi
Data disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
Pengambilan
KONSEP DATABASE
Pengertian Database
Perangkat Lunak Database
Menciptakan Database
Pengertian Database
Database adalah Sekumpulan data yang saling berhubungan
atau berelasi merepresentasikan suatu organisasi dan tersimpan
dalam media penyimpanan eksternal.
Tujuan utama dari database adalah :
Menghindari pengulangan data (redudansi)
Mencapai independensi data (kemampuan untuk membuat
perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada
program yang memproses data ). Independensi data dicapai
Perangkat Lunak Database
Perangkat Lunak yang menetapkan dan memelihara integritas
logis antar file , baik eksplisit maupun implisit, disebut sistem
manajemen database (DBMS)
Inovasi DBMS menampilkan perangkat lunak relasional, dan
sejumlah paket awal ditujukan bagi pemakai mainframe.
SQL/DS (Structure Query Language/ Data Systems) dan
Menciptakan Database
Proses menciptakan database mencakup tiga langkah utama, yaitu :
Menentukan Kebutuhan Data
Pada langkah ini dilakukan pendefinisian masalah, pemecahan masalah, dan
pemrosesan untuk menetapkan data.
Menjelaskan data
Setelah elemen
–
elemen data yang diperlukan ditentukan, mereka dijelaskan
dalam bentuk kamus data. Kamus data adalah suatu ensiklopedi dari
informasi mengenai tiap elemen data. Sistem kamus data dapat berupa kertas
dan file komputer. Jika berupa file, perangkat lunak khusus diperlukan untuk
menciptakan dan memeliharanya, serta mempersiapkannya untuk digunakan.
Perangkat lunak tersebut disebut sistem kamus data.
Memasukan data
Setelah skema dan sub skema diciptakan, data dapat dimasukan kedalam
database. Hal ini dapat dilaksanakan dengan mengetik data langsung kedalam
DBMS, membaca data dari pita atau piringan, atau men-scan data secara
Menggunakan Database
Pemakai database dapat berupa orang / program aplikasi.
Orang biasanya menggunakan database dari terminal dan
mengambil data dan informasi dengan menggunakan query
laguage. Query adalah permintaan informasi dari database, dan
query laguage adalah bahasa khusus yang user friendly yang
memungkinkan komputer dapat menjawab query.
Program aplikasi menggunakan/mengambil database atau
Sistem Berkas
Silabus
1.
Pendahuluan
2.
Manajemen Data dan Konsep Database
3.
Media Penyimpanan Berkas
4.
Parameter Media Penyimpanan Sekunder dan
5.
Metode Blocking
6.
Organisasi File
7.
Collision
* File Pile
* File Sequensial
* File Indeks Sequensial
* File Indeks Majemuk * File Hash
Daftar Pustaka
1.
Gio Wiederhold, File Organization for Database Design, Mc
Graw Hill Int. Editions, 1987
2.
Alan L. Tharp, File Organization and Processing, John Wiley &
Sons, 1988
3.
C. J. Date. An Introduction to Database Systems. (6th ed).
Addison Wesley 1994
4.
Bambang H, Pengarsipan dan Akses pada Sistem Berkas,
Informatika - Bandung, 2000
5.
Dewi Handayani, Sistem Berkas, J & J Learning
–
Yogyakarta,
Tujuan Mempelajari Sisber
1.
Dapat memahami organisasi berkas serta
manipulasinya.
2.
Dapat menjelaskan organisasi berkas dan manajemen.
3.
Dapat menjelaskan file storage.
4.
Dapat menjelaskan macam-macam device
5.Manipulasi file : sorting dan merging.
6.
Mampu bekerja dengan berbagai jenis organisasi
Pendahuluan
Konsep Sistem Berkas
Representasi Data
Klasifikasi Data
Definisi Umum
Macam
–
Macam File
Model Akses File
Organisasi File & Teknik Pengaksesan
Model penggunaan
Konsep Sistem Berkas (1)
1.
Tujuan proses komputasi : menghasilkan informasi yang
dibutuhkan (sesuai dengan requirement user) dalam waktu
yang masih dapat diterima oleh user.
2.
Waktu komputasi pada volume data yang diproses/diolah
.
3.Pengelolaan data dalam jumlah besar membutuhkan effort
lebih, baik dalam hal
storage device
dan pengelolaannya (cara
penyimpanan dan pengaksesannya). Data tsb harus :
–
dapat diakses oleh multi user
–
selalu tersedia setiap saat dibutuhkan untuk pemrosesan
–
waktu pengaksesan relatif cepat
Konsep Sistem Berkas (2)
Secara Umum :
Sistem Berkas : sistem penyimpanan, pengorganisasian,
pengelolaan data pada alat penyimpan eksternal,
dengan menggunakan teknik organisasi data tertentu
Lebih spesisfik :
Sistem Berkas dan Akses berkaitan dengan bagaimana
cara melakukan insert data, update serta reorganisasi
Representasi Data
Ada dua jenis yaitu :
Secara Lojik
Penggambaran data di level konseptual, misal
penggambaran data dengan metode E-R, model objek,
model semantik, dan lain-lain.
Secara Fisik
Klasifikasi Data
1.
Data Tetap
–
Kelompok data yang tidak mengalami perubahan, paling
tidak dalam kurun waktu yang lama.
–
Contoh : Data pribadi mahasiswa.
2.
Data Tidak Tetap
–
Kelompok data yang secara rutin mengalami perubahan.
–
Contoh : Data rencana studi mahasiswa.
3.
Data Yang bertambah menurut waktu
–
Kelompok data ini biasanya merupakan data akumulasi dari
kelompok data tetap dan data tak tetap.
Definisi Umum (1)
1.
Basis data (Database)
Sekumpulan data yang saling berhubungan. Data yang tersimpan
dalam data base merupakan kumpulan dari beberapa file. Data base
dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :
Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang
diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan
kembali dengan cepat dan mudah;
Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara
bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang
tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan;
Kumpulan file yang saling berhubungan yang tersimpan dalam media
Definisi Umum (2)
2.
File
Sekumpulan record yang menyatakan kumpulan entitas yang
terogranisir dan tersimpan pada media penyimpanan elektronis
Karakteristik File
Persistance
(Bertahan Lama)
Suatu kemampuan untuk dapat diakses pada masa yang akan datang;
Sharability
(Multi User)
Dapat digunakan secara bersama-sama oleh banyak pemakai dan
program komputer;
Size
(Ukuran)
Definisi Umum (3)
3.
Record
Sekumpulan field yang saling berhubungan dan terorganisir dengan
baik didalam File.
Klasifikasi Record
Fixed Length
Semua field didalam record yang mempunyai panjang yang tetap
Variable Length
Definisi Umum (4)
4.
Field
Berisi nilai dasar (basic values) yang membentuk suatu record
Atribut yang berisi suatu item data tertentu
Terdiri dari komponen tipe data dan nilai (value).
Klasifikasi Field
Fixed Length Field
Field dengan ukuran tetap;
Variable Length Field
Ada beberapa macam file, diantaranya adalah :
- Master File (File Induk)
- Transaction File (File Transaksi)
- Report File (File Laporan)
- Work File (File Kerja)
- Program File (File Program)
- Text File (File Teks)
- Dump File (File Tampung)
- Library File (File Pustaka
)
Macam
–
Macam File (2)
1.
Master File
(File Induk ), File induk yang menjadi acuan utama suatu
proses; Contoh
Master File
dalam organisasi sebuah pabrik :
* Payroll Master File
* Customer Master File
* Personnel Master File
* Inventory Master File
Ada 2 jenis
Master File
:
1.
Reference Master File
;
–
File yang berisi record yang tak berubah / jarang berubah.
–
Contoh : Berkas pelanggan yang berisi field nomor rekening,
nama dan alamat.
2.
Dynamic Master File
;
–
File yang berisi record yang terus menerus berubah dalam kurun
waktu tertentu atau berdasarkan suatu peristiwa transaksi.
Macam
–
Macam File (3)
2.
Transaction File
(File Transaksi)
File yang berisi informasi yang digunakan untuk memperbaharui
file induk.
Dalam suatu periode tertentu dilakukan reorganisasi file induk
yang melibatkan file transaksi dan menghasilkan file induk yang
baru.
3.
Report File
(File Laporan)
Adalah file yang berisi data untuk keperluan pembuatan laporan
File tersebut dapat dicetak pada kertas atau hanya ditampilkan
Macam
–
Macam File (4)
4.
Work File
(File Kerja)
Merupakan file sementara dalam sistem.
Suatu work file merupakan alat untuk melewatkan data yang
dibuat oleh sebuah program ke program lain. Biasanya file ini
dibuat pada waktu proses sortir.
5.
Program File
(File Program)
Adalah file yang berisi instruksi untuk memproses data yang
akan disimpan pada file lain / pada memori utama.
Instruksi tersebut dapat ditulis dalam bahasa tingkat tinggi
Macam
–
Macam File (5)
6.
Text File
(File Teks)
Adalah file yang berisi input data alphanumeric dan grafik yang
digunakan oleh sebuah text editor program.
Text file
hanya dapat diproses dengan text editor
7.
Dump File
(File Tampung)
Adalah file yang digunakan untuk tujuan pengamanan (
securit
y),
mencatat tentang kegiatan peng-update-an, sekumpulan
Macam
–
Macam File (6)
8.
Library File
(File Pustaka)
Adalah file yang digunakan untuk penyimpanan program
aplikasi, program utilitas atau program lainnya
9.
File Histori
Merupakan file yang menyimpan data dalam suatu periode
Model Akses File (1)
Ada 3 model akses yang dilakukan oleh sebuah program terhadap
file, yaitu :
Input, file yang hanya dapat dibaca dengan program.
Contoh :
–
Transaction file
merupakan input file untuk meng-update
program
Model Akses File (2)
Output, adalah file yang hanya dapat ditulis oleh sebuah
program / file yang dibuat dengan program.
Contoh :
–
Report file
merupakan output dari program yang meng-update
master file.
Input / Output File, adalah file yang dapat dibaca dari dan
ditulis selama eksekusi program.
Contoh :
–
Master File
(Berkas Induk)
Organisasi File & Teknik Pengaksesan (1)
1.
Organisasi File
Adalah suatu teknik atau cara yang digunakan untuk
menyatakan dan menyimpan record-record dalam sebuah file.
Ada beberapa teknik dasar organisasi file, yaitu :
* File Pile
* File Sequensial
* File Indeks Sequensial
* File Indeks Majemuk
* File Hash
Organisasi File & Teknik Pengaksesan (2)
2.
Teknik Pengaksesan
Ada 2 jenis teknik pengaksesan, yaitu :
Direct Access
Adalah suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa
mengakses seluruh record yang ada. Contoh : Magnetic Disk
Sequential Access
Organisasi File & Teknik Pengaksesan (3)
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses pemilihan
organisasi file adalah :
1.
Karakteristik dari media penyimpanan yang digunakan
2.
Volume dan frekuensi dari transaksi yang diproses
3.
Respontime yang diperlukan
Cara memilih organisasi file tidak terlepas dari 2 aspek utama,
yaitu :
1.
Model Penggunaannya
Model Penggunaannya
Ada 2 cara, yaitu :
a.
Batch;
Suatu proses yang dilakukan secara group atau
kelompok.
b.
Interactive;
Model Operasi File (1)
Model operasi file ada 4 cara :
1.
Creation;
Membuat struktur file lebih dahulu menentukan banyak
record baru, kemudian record-record dimuat ke dalam file
tersebut.
Membuat file dengan cara merekam record demi record
2.
Update;
Untuk menjaga agar file tetap up to date.
Update yang dilakukan antaranya
Insert / Add, Modification,
Model Operasi File (2)
3.
Retrieval;
Pengaksesan sebuah file dengan tujuan untuk mendapatkan
informasi.
–
Inquiry;
• Volume data
rendah, model proses interactive.
–
Report Generation;
Model Operasi File (3)
File Retrieval terbagi 2, yaitu :
a.
Comprehensive Retrieval;
–
Mendapatkan informasi dari semua record dalam sebuah
file. Contoh : * Display all
* List nama, alamat
b.
Selective Retrieval;
–
Mendapatkan informasi dari record-record tertentu
berdasarkan persyaratan tertentu.
–
Contoh : * List for gaji = 100000
Model Operasi File (4)
4.
Maintenance
Perubahan yang dibuat terhadap file dengan tujuan memperbaiki
penampilan program dalam mengakses file tersebut.
Restructuring
•
Perubahan struktur file.
•
Misalnya : Panjang field diubah, penambahan field baru,
panjang record dirubah.
Reorganization
•
Perubahan organisasi file dari organisasi yang satu menjadi
organisasi file yang lain.
PARAMETER MEDIA
PARAMETER MEDIA PENYIMPANAN
SEKUNDER
Tujuannya digunakan untuk menganalisis
performansi struktur file berkas
Secara umum ada 2 jenis parameter yaitu :
1.
Waktu Pengaksesan Acak
Waktu Pengaksesan Acak (1)
Ada 2 parameter utama yaitu :1. Access Delay Time
Adalah waktu yang diperlukan untuk mencari lokasi penyimpanan data pada media penyimpanan sekunder. Access Delay Time ditentukan dua parameter yaitu :
a. Seek Time (s)
Adalah waktu pergerakan head untuk mencapai track/jalur lokasi data pada media penyimpanan sekunder.
dimana : sc : Waktu pengkondisian Awal i : Jarak yang ditempuh
δ : Waktu pergerakan antar track
b. Rotational Latency (r)
Adalah waktu pergerakan head untuk mencapai blok data pada media penyimpanan sekunder.
r = ½ * ((60 * 1000)/RPM), dimana RPM : Jumlah putaran per menit
i
Waktu Pengaksesan Acak (2)
2. Data Transfer Time
Adalah waktu yang dibutuhkan untuk mentransfer data. Proses transfer data dapat diukur dengansatuan byte/detik, kbyte/detik atau mbyte/detik.
Terdapat dua parameter utama yang bergantung kepada transfer rate yaitu
a. Record Transfer Time
Adalah waktu transfer record dengan panjang record adalah R yaitu : TR = R/t
dimana : R= Ukuran Record t = Transfer Rate
b. Block Transfer Time
Adalah waktu transfer satu blok data. Btt = B/t
dimana : B = Ukuran Blok t = Transfer Rate
Waktu Pengaksesan Acak (3)
Nilai transfer rate (t) diinformasikan oleh pembuat media penyimpanan sekunder. Pembacaan dan penulisan berurut sederetan blok pada data besar maka operasi
pemindahan data harus melewati gap dan daerah-daerah bukan data.
Kemudian diakhir tiap track harus dilakukan seek. Selama seek time tidak ada data
yang ditransfer.
Untuk pembacaan data yang cukup besar didefinisikan bulk transfer time (t’).
t’ = (t/2) * {R/(R+W)}
dimana : R = Ukuran rekord
Kecepatan Transfer Data (1)
Waktu Pembacaan atau penulisan data pada media penyimpanan sekunder bergantung kepada :
1. Ukuran blok
Ukuran blok yang sama pada media penyimpanan dapat menyebabkan
pemborosan ruang penyimpanan. Ukuran blok harus dipilih secara hati-hati agar meminimumkan pemborosan. Ada beberapa metode blocking yaitu :
a. Fixed Blocking
Adalah satu blok terdiri dari sejumlah record dengan panjang record tetap. Sehingga nilai blocking factornya : Bfr = B/R
dimana : B = Ukuran Blok R = Ukuran Record
R1 R2 R3 R4 R5 R6 …
Block Size
Kecepatan Transfer Data (2)
b. Variable Length Spanned Blocking
Blok berisi record-record dengan panjang yang tidak tetap, apabila satu record tidak dapat dimuat di satu blok, sebagian record disimpan di blok lain. Sehingga nilai blocking factornya : Bfr = (B-P)/(R+P)
dimana : B = Ukuran Blok R = Ukuran Record P = Pointer
Keuntungan :
• Dapat menampung record-record dengan ukuran yang lebih besar dari blok size
• Tidak ada pemborosan ruang karena blocking Kerugian :
• Sulit dalam implementasi
• Record yang berada pada 2 blok membutuhkan waktu yang lama dlm pencarian
• File sulit diup-date
R1 R2 R3 R3 R4 R5 R6 …
Block Size
Kecepatan Transfer Data (3)
c. Variable Length Unspanned Blocking
Blok berisi record-record dengan panjang yang tidak tetap. Setiap record harus dimuat disatu disatu blok ( tidak dipotong - potong atau direntangkan ke blok lain). Sehingga nilai blocking factornya : Bfr = (B - 1/2 R)/(R+P)
dimana : B = Ukuran Blok R = Ukuran Record P = Pointer
Keuntungan :
• Implementasi lebih mudah dibandingkan dengan spanned blocking
• Jumlah record perblock bervariasi Kerugian :
• Banyak ruang terbuang karena proses blocking
• Ada kemungkinan recordnya panjang dan ada ruang kosong
R1 R2 R3 R4 R5 R6 …
Block Size
IBG Block terbuang Block n
Kecepatan Transfer Data (4)
2. Track dan kapasitas
Penggunaan track apabila satu track sebagai satu blok maka panjang track sama dengan blok terbesar yang dimungkinkan; sedangkan jika tidak maka panjang track sama dengan jumlah blok dikalikan ukuran blok per track.
Interblock gap untuk mekanisme persiapan pengaksesan berikutnya dan dapat mengurangi kapasitas penyimpanan yang sebenarnya. Blok berukuran kecil meningkatkan jumlah gap yang berarti pemborosan.
Kecepatan Transfer Data (5)
3. Pemborosan Ruang
Adalah besar ruang yang tidak digunakan untuk menyimpan data. Pemborosan ruang terbagi menjadi :
a. Pemborosan karena gap (WG) b. Pemborosan karena bloking (WR)
Nilai pemborosan ruang untuk tiap metode bloking adalah sebagai berikut :
Fixed Blocking
W = WG + WR atau W WG = G/Bfr
Variable Length Spanned Blocking W = P + (P+G)/Bfr
Tugas
1. Hitunglah rotational latency bila kecepatan putar disk (RPM) adalah
sebagai berikut :
a. 2500 RPM
b. 7000 RPM
2. Sebuah harddisk memiliki karateristik sebagai berikut :
Seek time = 10 ms
Kecepatan berputar yaitu 6000 rpm
Transfer rate sebesar 2048 byte/s
Ukuran blok adalah 2048 byte
Ukuran record adalah 250 byte
Ukuran gap adalah 256 byte
Penyimpanan record dengan metode fixed blocking
Hitunglah :
Tugas (2)
3. Dengan menggunakan metode fixed blocking dan data sebagai berikut : a. B = 1024 ; R = 128 b. B = 2048 ; R = 300
Hitung Bfr
Hitung pemborosan perblok dan pemborosan total yang disebabkan blocking Hitung jumlah blok dan pemborosan yang terjadi untuk 10000 record
4. Dengan menggunakan metode variable length spanned blocking dan data sebagai berikut :
R1 = 100 - R6 = 600 P = 8 R2 = 200 - R7 = 700 B = 1024 R3 = 300 - R8 = 800
R4 = 400 - R9 = 900 R5 = 500 - R10 = 1000 Hitung Bfr
File Indeks Majemuk
Pendahuluan
Struktur File Indeks Majemuk
BTree Insertion Algorithm
Pendahuluan
File berindeks majemuk dimungkinkan membuat beberapa
indeks lebih dari satu atribut
Indeks dibolehkan pada sembarang atribut, bahkan semua
atribut
Pada file berindeks majemuk, pembaruan dilakukan terhadap
file utama bukan file overflow
Karena record dicari lewat indeks, maka indeks harus dinamis
Begitu tejadi pembaruan maka indeks diperbarui mengikuti
perubahan di file utama
Pada file berindek majemuk semua indeks dianggap sama dan
Struktur File Indeks Majemuk
Pada struktur ini terdapat indeks sebanyak atribut di file, bahkan kita
dapat membuat indeks dengan kunci gabungan beberapa atribut
sekaligus
Pengaksesan record yang digunakan adalah
record anchor
(indeks
menunjuk ke record).
Tiap indeks dapat di indeks lagi seperti pada file indeks sequensial
Struktur indeks menggunakan Btree
Blok-blok indeks di B-tree harus dijaga setidaknya memuat setengah
effective fanouty (y
eff) bernilai antara y dan y/2. Untuk analisis
diasumsikan kepadatan B-tree sebesar 0.69 atau
x
= log y
effn
’
Dimana : Satu indeks mengacu n
’record dengan n
’ditentukan oleh
BTree Insertion Algorithm
•
Cari posisi yang sesuai bagi rekord baru, mulai dari root
BTree.
•
Jika tersedia space, insert new record sesuai urutan, jika
tidak terjadi overflow
•
Jika terjadi overflow :
- split menjadi dua node
Contoh Insert Pada BTree
Diketahui BTree dengan kapasitas order d = 1
Gambarkan hasil Insert data :
BTree Deletion Algorithm
•
Menghapus node daun (leaf node), tidak melanggar
kapasitas minimum
•
Menghapus non leaf node, ganti dengan satu rekord
dari daun, tidak melanggar kapasitas minimum
•
Menghapus leaf node, melanggar kapasitas, perbaiki
dengan redistribusi rekord
•
Menghapus leaf node, melanggar kapasitas, perbaiki
File Sequensial
Pendahuluan
Pendahuluan
•
Adanya keberurutan rekord-rekord di file menurut
kriteria tertentu
ordered file
•
Karakteristik :
–
Rekord berisi semua nilai data atribut dengan posisi
yang sama
–
Adanya aturan/kriteria tertentu yang menjadi kunci
pengurutan data. Kunci bersifat unik
•
Pengaksesan Record
–
Sequential search until record is found
Pendahuluan
(2)
•
Nama atribut tidak perlu ditulis di tiap rekord, tapi muncul
pada file header.
•
Dengan adanya konstrain sekuens dan rekord tetap maka
terjadi peningkatan effesiensi , tapi ada penurunan fleksibilitas.
•Rekord-rekord harus dijaga berdasar atribut kunci
•
Penyisipan dilakukan di akhir file atau di slot kosong akibat
penghapusan record
•
Penyisipan dilakukan dengan menggunakan file transaction log.
Jika ukuran file log sudah cukup besar, maka dilakukan
Pendahuluan
(3)
Secara periodik dilakukan merge antara file log dan
file utama/master file
Komponen :
–
File Utama
Performansi File Sequensial
•
R = a V
a
: jumlah atribut pada satu rekord
V
: Panjang rata-rata nilai atribut (byte)
•
Fetch Rekord (T
F)
–
Pencarian menggunakan atribut bukan kunci (Sequensial)
*Belum ada File Log rata-rata, ½ file akan ditelusuri
T
F= ½ waktu pencarian seluruh blok
= ½ b. B/t’ = ½. n R/t’
*Sudah ada file Log
o’
= ½ o
T
Fo= o
I+ (R/t
’)
= ½ o (R/t
’)
Performansi File Sequensial
(2)
Pencarian menggunakan atribut kunci (pencarian biner)
*Belum terbentuk log
T
F= 2log (b) (s + r + btt + c)
= 2log (n/Bfr) (s + r + btt+ c)
*Sudah terbentuk log
Performansi File Sequensial (3)
•
T
N= waktu transfer 1 blok x peluang ditemukannya
rekord dalam blok yang sama
= btt . 1/Bfr = R/t
•
T
I(Waktu Penyisipan rekord baru)
–
Cari, geser, sisip
T
I= T
F+ ½ (n/Bfr) (btt + T
RW)
–
Memakai log file
Performansi File Sequensial (4)
•
Waktu Update
–
Bukan kunci
T
U= T
F+ T
RW–
Terhadap Kunci : find rekord, hapus rekord, sisipkan rekord
T
U= T
F(main) + T
I(file log)
•
Waktu Pembacaan Seluruh Rekord (Tx)
Tx = Tsort(o) + (n+o
) R/t’
•
Waktu Reorganisasi File (Ty)
Ty = Tsort (o) + n
old(R/t’) + o(R/t’) + n
new(R/t’)
= Tsort (o) + 2(n+o
)(R/t’)
•
Waktu untuk pengurutan dengan metoda merge sort
T
SORT(o)
= 2b * btt + 2b(
2log b) btt
Tugas
Diketahui File sequensial :
Parameter Hardisk
- Putaran disk = 8000 rpm - Seek time = 5 ms
- Transfer rate = 2048 byte/ms
- TRW = 2r
Parameter Penyimpanan
- Ukuran blok = 4096 byte
- Ukuran Pointer blok = 8 byte
- IBG = 1024 byte
Parameter File
- Jumlah rekord di file = 100000 rekord - Jumlah field = 8 field
- Panjang nilai = 25 byte
Parameter Reorganisasi
- Jumlah rekord file log = 5000 rekord
Parameter Pemrosesan
- Waktu pemrosesan = 2 ms
Hitung :
R, TF, TN, TI, TU, Tx, Ty jika metode bloking :
1. Fixed
File Sequensial Berindeks
Pengertian
Struktur File Sequensial Berindeks
Indeks dan Parameter Indeks
Algoritma Push-Trough
File Sequensial Berindeks
File sequensial berindeks
menambahkan
fasilitas sebuah indeks tunggal terhadap file
sequens sehingga pencarian dan pembaharuan
rekord berdasarkan atribut yang diindeks-kan
menjadi lebih efesien
Ditujukan untuk keperluan akses data secara
Struktur File Sequensial Berindeks
Komponen File Sequensial Berindeks :
•
Main/Primary File (File Utama)
•
Indeks
Struktur File Sequensial Berindeks
Indeks dan Parameter Indeks
•
Indeks berisi pasangan nilai atribut dengan pointer acuan
•File Indeks adalah kumpulan isian indeks untuk mengacu
record di file utama
•
Jenis Indeks ada 2 yaitu :
a.
Indeks Statis
indeks yang diciptakan saat reorganisasi
dan tidak berubah karena pembaharuan. Record baru
ditempatkan difile overflow dan dikaitkan kerecord
sebelumnya
b.
Indeks Dinamis
Pembaharuan dilakukan pada file
Indeks dan Parameter Indeks
•
Ada dua tipe pengaksesan pada indeks :
a.
Block Anchor
Indeks tidak menunjuk
langsung ke record tetapi ke blok yang
memuat record
b.
Record Anchor
Indeks menunjuk langsung
ke record
•
Jika terdapat n rekord data, maka banyak entri
indeks diperlukan = n/Bfr
•
Tiap entri berukuran V+P byte (V=atribut
Parameter indeks
Algoritma Push-Trough
Rekord baru diinsert di posisi yang sesuai
Rekord sisa setelah rekord baru di-push
hingga akhir block
Jika melebihi akhir block, push ke overflow
Parameter Performansi File
•
Ukuran Rekord (R)
R = aV+P
a : jumlah atribut
V : panjang rata-rata nilai atribut
P : ukuran pointer
•
Jumlah rekord file sekuensial berindeks (n)
n = nm + o’
nm : jumlah rekord di file utama
Tugas
Diketahui File sequensial berindeks:
Parameter Hardisk
- Putaran disk = 8000 rpm - Seek time = 5 ms
- Transfer rate = 2048 byte/ms
- TRW = 2r
Parameter Penyimpanan
- Ukuran blok = 4096 byte
- Ukuran Pointer blok = 8 byte
- IBG = 1024 byte
Parameter File
- Jumlah rekord di file = 1000000 rekord - Jumlah field = 8 field
- Panjang nilai = 25 byte
Parameter indeks
- Ukuran indeks (V+P)= 20 byte
Parameter Reorganisasi
- File log transakasi = 5000 rekord
Parameter Pemrosesan
- Waktu pemrosesan block = 2 ms
Hitung :
Tugas
Diketahui File sequensial berindeks:
Parameter Hardisk
- Putaran disk = 8000 rpm - Seek time = 5 ms
- Transfer rate = 2048 byte/ms
- TRW = 2r
Parameter Penyimpanan
- Ukuran blok = 4096 byte
- Ukuran Pointer blok = 8 byte
- IBG = 1024 byte
Parameter File
- Jumlah rekord di file = 1000000 rekord - Jumlah field = 8 field
- Panjang nilai = 25 byte
Parameter indeks
- Ukuran indeks (V+P)= 20 byte
Parameter Reorganisasi
- File log transakasi = 5000 rekord
Parameter Pemrosesan
- Waktu pemrosesan block = 2 ms
Hitung :
Organisasi File Pile
Pendahuluan
Struktur dan Manipulasi
Pendahuluan
Struktur File yang sangat dasar dan sederhana
Jarang digunakan tapi merupakan dasar analisis
untuk struktur file lain
Panjang record dapat saja tidak seragam dan elemen
datanya tidak perlu sama
Struktur file Pile biasanya data ditumpuk dan tak
Struktur dan Manipulasi
Salah satu organisasi file yang tidak terstruktur
Tiap elemen data di pile berbentuk pasangan nama
atribut
–
nilai atribut (attribute name
–
value pair)
Record baru akan ditambahkan diakhir file
Record dapat memiliki field yang berbeda
Pencarian secara linier keseluruh record akan
Parameter Performansi File
1.
R : Ukuran record yang akan disimpan dalam file Pile
2.
TF : Waktu yang dibutuhkan untuk mengambil (fetch)
satu rekord
3.
TN : Waktu untuk mendapatkan satu rekord berikutnya
4.
TI : Waktu insert satu rekord
5.
TU : Waktu update satu rekord
6.
Tx : Waktu pembacaan seluruh rekord
Parameter Performansi File (2)
• Record Size (R) , rekord size rata-rata - R = a’(A+V+2) ,
- dimana :
a’ = rata-rata jumlah atribut
A = ukuran rata-rata atribut (field) V = ukuran rata-rata nilai
2 = nilai separator/ konstanta untuk pemisah antar field dan antar record
• Fetch Record (TF)
- Data tidak tersusun baik, maka TF relatif tinggi
- Rekord dicari secara serial, blok per blok atau record per record (jumlah record yang ada)
- TF = 1/2b (B/t’) atau TF= 1/2n (R/t’) - Dimana :
TF = waktu pengambilan record tertentu b= jumlah blok di pile B = ukuran blok n= jumlah record
Parameter Performansi File (3)
• Get next Record (TN)
Tidak ada pengurutan dalam pile, TN = TF
• Insert Time (TI)
- Record baru disimpan di akhir file - TI = s + r + btt + Trw
• Update Time (TU)
- Bila ukuran rekord tetap TU = TF + Trw - Bila berubah TU = TF + Trw + TI
• Baca seluruh File (Tx) = n TF
• Reorganization Time (Ty)
- Ty = (n+o) R/t’ + (n+o-d) R/t’ - file akan bertambah dari n ke n+o-d
o : jumlah rekord yang ditambahkan ,o =ninsert+ v ninsert: jumlah rekord yang diinsert
Latihan Soal - Pile
Diketahui data suatu sistem dikelola menggunakan struktur Pile dengan
- Jumlah rekord di file = 10.600 rekord - Jumlah field rata-rata = 5 field
- Panjang nama field rata-rata = 7 byte - Panjang nilai rata-rata = 15 byte
Data tersebut akan disimpan pada harddisk dengan karakteristik - Putaran disk = 6000 rpm
- Seek time = 5 ms
- Transfer rate = 2048 byte/s
- Waktu untuk pembacaan dan penulisan (TRW) = 2r - Ukuran Blok = 1024 byte
- Ukuran pointer blok = ukuran record mark = 8 byte - Ukuran IBG = 512 byte
- Jumlah record yang ditambah = 600 record
- Jumlah record yang ditandai dihapus =120 record
Latihan Soal
–
Pile (2)
Hitunglah :
a. Panjang rekord
b. Waktu Fetch sebuah rekord
c. Waktu mendapatkan next record
d. Waktu Insert sebuah rekord
e. Waktu Update
f. Waktu baca seluruh file
ORGANISASI FILE
Pendahuluan
Sasaran Manajemen File
Fungsi Manajemen File
Arsitektur File
Performansi File
Pendahuluan
F
ile biasanya diorganisasikan secara logik sebagai deretan record.
Record
–
record dipetakan ke blok
–
blok disk.
Meskipun blok berukuran tetap serta ditentukan oleh disk dan
sistem operasi, namun record -record dapat beragam ukuran
Pada sistem basis data terdapat dua pendekatan dalam pemetaan
database ke suatu file, yaitu :
1.
File menyimpan record
–
record yang panjangnya sama dalam satu
file
2.
Database dianggap sebagai satu file besar, dimana terdapat FMS
Sasaran Manajemen File
Beberapa sasaran sistem file adalah sebagai berikut :
a. Memenuhi kebutuhan manajemen data bagi pemakai.
b. Menjamin data pada file adalah valid.
c. Optimasi kinerja.
d. Menyediakan dukungan masukan/keluaran beragam tipe
perangkat penyimpan.
e. Meminimalkan atau mengeliminasi potensi kehilangan
atau perusakan data.
f. Menyediakan sekumpulan rutin interface masukan/
keluaran.
Fungsi Manajemen File (1)
Beberapa fungsi yang diharapkan dari pengelolaan file adalah
a.
Penciptaan, modifikasi dan penghapusan file
b.
Mekanisme pemakaian file secara bersama
c.
Menyediakan beragam tipe pengaksesan terkendali, seperti :
Read access (pengendalian terhadap akses membaca).
Write access (pengendalian terhadap akses memodifikasi).
Execute access (pengendalian terhadap akses menjalankan
program) atau beragam kombinasi lain.
d.
Kemampuan backup dan recovery untuk mencegah kehilangan
karena kecelakaan atau dari upaya penghancuran informasi
e.
Pemakai dapat mengacu file dengan nama simbolik bukan
Fungsi Manajemen File (2)
e.
Pada lingkungan sensitif dikehendaki informasi tersimpan aman dan
rahasia. Lingkungan ini, spt:
Electronic fund transfer system.
Criminal record system.
Medical record system.
Dan sebagainya.
f.
Sistem file harus menyediakan interface user-friendly. Sistem file
menyediakan enkripsi dan dekripsi untuk menjaga informasi hanya
digunakan oleh pemakai yang diotorisasi saja dan harus menyediakan :
Pandangan secara logik bukan pandangan secara fisik terhadap
data.
Arsitektur File (1)
Pengelolaan file, biasanya terdiri dari :
1.
Sistem akses.
Berkaitan
dengan
bagaimana cara data yang disimpan pada file
diakses.
2.
Manajemen file.
Berkaitan dengan penyediaan mekanisme operasi pada file seperti :
Penyimpanan.
Pengacuan.
Pemakaian bersama.
Pengamanan.
3.
Manajemen ruang penyimpan.
Arsitektur File (2)
4.
Mekanisme integritas file.
Berkaitan dengan jaminan informasi pada file tak terkorupsi. Program
dapat mengakses file di sistem melalui sistem manajemen basisdata
(DBMS) ataupun secara langsung melalui fasilitas yang disediakan SO.
Umumnya, sistem operasi menyediakan :
Manajemen file.
Manajemen penyimpanan file.
Mekanisme integritas.
DBMS umumnya memuat bagian berikut :
Performansi File
Menurut Gio Wiederhold (WIE 87) performansi suatu file dapat
dilihat dengan kriteria sebagai berikut :
Redudansi yang kecil;
Pengaksesan yang cepat;
Kemudahan dalam memperbaharui;
Pemeliharaan yang sederhana;
Parameter Performansi File
Beberapa parameter yang dijadikan acuan dalam menganalisa
performansi file adalah :
Ukuran Record (record size / R)
Waktu Pengambilan Record Tertentu (fetch a record / T
f)
Waktu Pengambilan Record Berikutnya (get the next record / T
N)
Waktu Penyisipan Record (insert a record / T
i)
Waktu Pembaruan Record (update a record / T
u)
Waktu Pembacaan Seluruh Record (read the entire file / T
x)
Struktur File
Struktur file pada sistem berkas digolongkan berdasarkan spesifikasi
berkas yaitu :
Struktur File Dasar
Pile (tumpukan)
Sequential (berurut)
Struktur File Indeks
Index Sequential (sequensial berindeks)
Multiply Indexed (indeks majemuk)
Struktur File Komputer
File Hash
•
Konsep File Hash
•
Fungsi Hash
Konsep File Hash
•
Merupakan organisasi file dengan metode akses
Konsep File Hash(2)
•
Fungsi yang digunakan disebut fungsi hash/KAT (key to
address transformation)
•
Address yang dihasilkan dari hasil perhitungan fungsi hash
disebut dengan istilah home address
•
Jadi, terdapat dua komponen dalam file hash :
- Ruang rekord, yang terdiri atas m slot address
- Fungsi hash, yang mentransformasi key menjadi address
•
Transfomasi key akan mudah jika key telah berupa nilai
Fungsi Hash
Ada beberapa fungsi hash yang dapat digunakan, seperti :
•
Key Mod N, dengan N = jumlah slot address (ukuran tabel data)
Contoh : 25 mod 11 = 3
25 (mod 7) = 4
3 (mod 8) = 3
jika key bernilai negatif, maka bagi |key| dengan N untuk
dapatkan sisa r :
- untuk r = 0, maka k mod N = 0
- untuk r <> 0, maka k mod N = N-r
Contoh : -26 (mod 7)
= 7
–
5 = 2
Fungsi Hash(2)
•
Truncation/substring, cara transformasi yang dilakukan
dengan mengambil hanya sebagian digit dari key
•
Misal
Nomor Kartu anggota club MAKRO Bandung 05
533107 70.
•
Apabila diinginkan dipetakan ke tabel 10000 alamat,
Fungsi Hash (3)
Folding (Metoda Pelipatan), dapat dilakukan dengan cara:
•
Folding by boundary
contoh jika key = 123456789, maka transformasi ke 3 digit
address dengan teknik folding by boundary dapat dilakukan
dengan membagi digit key tsb dengan cara seolah-olah
melipat batas pembagian digit seperti berikut :
3 2 1
4 5 6
9 8 7 +
6 5 4
Fungsi Hash(4)
Folding (Metoda Pelipatan), dapat dilakukan dengan cara:
•
Folding by boundary
contoh jika key = 123456789, maka transformasi ke 3 digit
address dengan teknik folding by boundary dapat dilakukan
dengan membagi digit key tsb dengan cara seolah-olah
melipat batas pembagian digit seperti berikut :
3 2 1
4 5 6
9 8 7 +
6 5 4
Fungsi Hash(5)
•
Folding by shifting
contoh jika key = 123456789, maka transformasi ke 3 digit
address dengan teknik folding by boundary dapat dilakukan
dengan membagi digit key tsb dengan cara seolah-olah
menggeser batas pembagian digit seperti berikut :
1 2 3
4 5 6
7 8 9 +
2 5 8
•
apabila kode
–
kode itu ditambahkan (tanpa carry) ,
Fungsi Hash (5)
•
Squaring
1. Metoda menentukan alamat dengan cara pengkuadratan kunci
kemudian hasilnya akan dilakukan truncation
2. Cara ini dilakukan agar terjadi kombinasi nilai kunci terdistribusi
dengan baik keseluruh alamat yang mungkin
3. Fungsi mid square adalah menghitung kwadrat key dan
kemudian menggunakan string bit tengah dari hasil sebagai alamat
ke tabel
Contoh :
Key enam digit
:
123456
Dikwadratkan
:
1524
138
3936
Fungsi Hash (6)
• Radix Conversion
Pada metoda ini kunci dianggap berbasis selain 10 dan kemudian dikonversi dalam basis 10
Contoh :1234 dianggap berbasis 11 berarti : = (1*113) +(2*112)+(3*111)+(4*110)
= 1331 + 242 + 33 + 4 = 1610
• Multiplicative Hashing Floor dan Cell
x adalah bilangan bulat terbesar yang tidak melebihi x
x adalah bilangan bulat terkecil yang tidak lebih keci dibanding x
apabila x adalah bilangan bulat maka : x = x = x
apabila x bukan bilangan bulat maka : x + 1 = x
contoh :
FILE MULTIRING
Konsep File Multiring
Notasi File Multiring
Format Record
Record Header
Konsep File Multiring (1)
File multiring efesien digunakan untuk pemrosesan terhadap subset
rekord, bukan individual rekord
Subset rekord merupakan sekumpulan rekord yang memiliki nilai
atribut yang sama, antara rekord satu dengan lain dihubungkan
dengan pointer, hingga membentuk rantai
Rantai menentukan urutan keanggotaan subset
Tiap subset rekord memiliki header yang berisi informasi tentang
anggota subset
Konsep File Multiring (2)
Contoh ilustrasi file multiring :
•
Entering Point : titik awal
pengaksesan file
Notasi File Multiring
Untuk menyederhanakan, suatu file multiring digambarkan dengan
simbol :
Format Rekord
Format rekord dalam file multiring ditentukan oleh ring yang
menjadi induk dari rekord tersebut.
Contoh: untuk struktur file mltiring dengan satu ring divisi, maka
Rekord Header
Setiap multiring memiliki header
Suatu header dapat menjadi:
–
entry point
–
anggota ring lainnya
–
keduanya
Jika suatu header digunakan sebagai entry
Manipulasi File Multiring (1)
Terdapat dua alternatif proses pencarian data pada file multiring :
–
Pencarian satu argumen dapat dilakukkan dengan mudah
melalui satu entry point
–
Pencarian dengan kombinasi banyak argumen, dilakukan
dengan cara :
Paralel search, pencarian terhadap semua ring yang muncul
pada argumen, proses berhenti jika ditemukan irisan dari
keseluruhan ring
Initial search, dimulai dari suatu entry point, untuk tiap rekord
Manipulasi File Multiring (2)
Contoh : diketahui struktur file multiring sbb :
Query : cari pegawai dengan Lokasi
= ‘Jakarta’
dan Divisi
=‘Human
Manipulasi File Multiring (3)
Contoh Algoritma menggunakan pencarian inisial :
Masuk rantai Division
Untuk tiap rekord periksa apakah
key = ‘Human Resource’
Jika ditemukan, ikuti rantai employee
Untuk tiap rekord employee tentukan apakah lokasinya ikuti rantai
lokasi
jika ketemu header, cek key dari header
jika
key = ‘
jakarta
’
maka rekord pegawai menjadi keluaran
Lanjutkan dengan rekord employee berikutnya
Manipulasi File Multiring (4)
Penentuan rantai yang akan digunakan dalam pengaksesan
menentukan cost pemrosesan
Makin besar ukuran rantai (c