• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optimalisasi Peran KPAI Sebagai State Auxiliary Organs Dalam Perlindungan Terhadap Anak Terlantar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Optimalisasi Peran KPAI Sebagai State Auxiliary Organs Dalam Perlindungan Terhadap Anak Terlantar"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Ryan Chandra Ardhiyanto
  • Pengajar:
    • Dr. H. Asroru Ni'am Sholeh, Lc, MA
  • Sekolah: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Mata Pelajaran: Hukum Kelembagaan Negara
  • Topik: Optimalisasi Peran KPAI Sebagai State Auxiliary Organs Dalam Perlindungan Terhadap Anak Terlantar
  • Tipe: Skripsi
  • Tahun: 1436 H/ 2015 M
  • Kota: Jakarta

I. PENDAHULUAN

Bagian ini menjelaskan latar belakang permasalahan sosial di Indonesia yang kompleks, yang memerlukan intervensi dari lembaga negara. Dalam konteks ini, KPAI sebagai lembaga negara bantu berperan penting dalam perlindungan anak telantar. Penulis membahas urgensi penelitian ini, termasuk fokus pada kasus-kasus penelantaran anak yang mencolok, seperti di Cibubur dan kasus Angeline di Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas KPAI dalam melindungi hak-hak anak, khususnya anak telantar, dan mengidentifikasi hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugasnya.

1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah menguraikan pentingnya peran lembaga negara dalam menangani masalah sosial anak di Indonesia. Penulis menyajikan konteks hukum dan sosial yang melatarbelakangi pembentukan KPAI, serta tantangan yang dihadapi dalam mengoptimalkan perlindungan terhadap anak telantar.

1.2 Pembatasan dan Rumusan Masalah

Bagian ini membatasi fokus penelitian pada peran KPAI dalam penanganan anak telantar. Penulis merumuskan beberapa pertanyaan penelitian untuk mengeksplorasi usaha KPAI dan efektivitasnya dalam konteks perlindungan anak.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan penulisan dijabarkan untuk mendalami permasalahan terkait KPAI dan anak telantar. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritis, praktis, dan akademis dalam bidang hukum kelembagaan dan perlindungan anak.

II. KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA SEBAGAI STATE AUXILIARY ORGANS DI INDONESIA

Bagian ini memberikan gambaran umum mengenai KPAI sebagai lembaga negara bantu di Indonesia. Penulis menjelaskan peran KPAI dalam konteks Trias Politica dan bagaimana lembaga ini berfungsi sebagai pengawas dalam perlindungan anak. Penjelasan juga mencakup latar belakang pembentukan KPAI dan kedudukannya dalam struktur ketatanegaraan Indonesia.

2.1 Gambaran Umum Tentang State Auxiliary Organs

Penjelasan mengenai konsep state auxiliary organs dan peranannya dalam sistem ketatanegaraan. KPAI diidentifikasi sebagai lembaga independen yang muncul untuk mengatasi masalah sosial yang tidak dapat diselesaikan oleh lembaga primer.

2.2 Latar Belakang Pembentukan KPAI

Menguraikan komitmen Indonesia terhadap perlindungan anak melalui ratifikasi konvensi internasional dan pembentukan KPAI berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Anak. Penulis menekankan pentingnya KPAI dalam konteks hukum dan sosial.

2.3 Kedudukan KPAI dalam Struktur Ketatanegaraan Indonesia

Kedudukan KPAI sebagai lembaga independen dalam struktur ketatanegaraan Indonesia dijelaskan, termasuk peran dan tanggung jawabnya dalam perlindungan anak.

2.4 Struktur Kepengurusan KPAI

Menjelaskan struktur organisasi KPAI dan bagaimana pengurusannya berfungsi untuk menjalankan tugas dan wewenang lembaga dalam perlindungan anak.

2.5 Tugas dan Wewenang KPAI

Menguraikan tugas dan wewenang KPAI dalam melindungi anak, serta tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugasnya.

III. TINJAUAN UMUM TENTANG ANAK TELANTAR

Bagian ini membahas definisi anak telantar, bentuk tindakan penelantaran, faktor penyebab, dampak penelantaran, serta hukuman bagi pelaku. Penjelasan ini penting untuk memahami konteks di mana KPAI beroperasi dan tantangan yang dihadapi dalam perlindungan anak telantar.

3.1 Pengertian Anak Telantar

Menjelaskan definisi anak telantar berdasarkan peraturan perundang-undangan dan pandangan sosial. Anak telantar dijelaskan sebagai anak yang tidak mendapatkan kebutuhan dasar secara wajar.

3.2 Bentuk-Bentuk Tindakan yang Dapat Dikategorikan Penelantaran Anak

Menguraikan berbagai bentuk tindakan yang dapat dikategorikan sebagai penelantaran anak, termasuk pengabaian fisik dan emosional.

3.3 Faktor Penyebab Penelantaran Anak

Membahas faktor-faktor yang menyebabkan penelantaran anak, termasuk kemiskinan, ketidakmampuan orang tua, dan masalah sosial lainnya.

3.4 Dampak Tindakan Penelantaran Bagi Anak

Menjelaskan dampak negatif penelantaran terhadap perkembangan fisik, mental, dan sosial anak, serta implikasinya bagi masyarakat.

3.5 Hukuman Bagi Pelaku Penelantaran Anak

Menguraikan sanksi hukum yang dapat dikenakan kepada pelaku penelantaran anak, serta peran penegak hukum dalam menegakkan hukum tersebut.

IV. KONTRIBUSI KPAI DALAM PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK TELANTAR

Bagian ini membahas kontribusi KPAI dalam perlindungan anak telantar, termasuk tugas dan wewenang dalam penanganan kasus. Penulis juga menjelaskan beberapa kasus penelantaran anak yang menjadi sorotan, serta hambatan yang dihadapi KPAI dalam menjalankan tugasnya.

4.1 Tugas dan Wewenang KPAI dalam Penanganan Anak Telantar

Menguraikan tugas dan wewenang KPAI dalam menangani kasus anak telantar, serta bagaimana lembaga ini berperan dalam perlindungan hak anak.

4.2 Peran KPAI pada Penanganan Kasus Penelantaran Anak

Membahas secara rinci dua kasus penelantaran anak, yaitu di Cibubur dan kasus Angeline di Bali, serta respon KPAI terhadap kasus-kasus tersebut.

4.3 Hambatan dan Kendala KPAI

Mengidentifikasi berbagai hambatan dan kendala yang dihadapi KPAI dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, termasuk keterbatasan anggaran dan kewenangan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian ini menyajikan kesimpulan dari hasil penelitian, serta saran-saran yang dapat diambil untuk meningkatkan efektivitas KPAI dalam perlindungan anak telantar. Penulis menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait dalam menangani masalah anak telantar.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang merangkum hasil penelitian dan penemuan utama terkait peran KPAI dalam perlindungan anak telantar.

5.2 Saran

Memberikan saran-saran yang konstruktif untuk perbaikan dan optimalisasi peran KPAI dalam melindungi hak-hak anak, khususnya anak telantar.

Referensi Dokumen

  • Kamus Lengkap Bahasa Indonesia ( Ali, M. B. dan T. Deli )
  • Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia ( Asshiddiqie, Jimly )
  • Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi ( Asshiddiqie, Jimly )
  • Dasar-Dasar Ilmu Politik ( Budiardjo, Miriam )
  • Realisasi Peran Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam Menangani Anak yang Menjadi Pelaku Tindak Pidana Penganiayaan ( Chang, Andreas Ristanto )

Gambar

Grafika, 2011.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui peran komisi perlindungan anak Indonesia Daerah (KPAID) Sumatera Utara dalam menanggulangi kekerasan terhadap anak di

Adapun upaya KPAI Daerah Sumatera Utara dalam meningkatkan perlindungan terhadap hak anak jalanan adalah (1) Melakukan sosialisasi, advokasi dan menyediakan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi masyarakat mengenai perlindungan anak sebagai Pekerja Rumah Tangga, serta mengawasi

Komisi Perlindungan Anak Indonesia adalah Lembaga Independen yang kedudukannya setingkat dengan Komisi Negara yang dibentuk  pada. tanggal 21 Juni 2004 berdasarkan amanat

Ada beberapa kendala yang sering terjadi dalam perlindungan Hak-hak Anak Indonesia khususnya terhadap anak telantar, diantaranya adalah: 27 (a) Pelaksanaan penegakan hukum itu

Dalam hal ini negara tidak hanya bergerak sendiri tapi juga dibantu oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Dinas Sosial Kota Padang untuk melindungi hak-hak

1119028602 Email : [email protected] Abstrak Upaya dalam memberikan perlindungan terhadap anak terlantar di Kota Banjarmasin Utara karena anak adalah tunas harapan, dan generasi

Tujuan Dari Penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana keberadaan anak terlantar di Indonesia dan untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap anak terlantar menurut