• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Laundry Pada Segitiga Laundry Haurpancuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Laundry Pada Segitiga Laundry Haurpancuh"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

ALFI KHAIR 10506434

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

i

Seiring dengan perkembanganya maka kebutuhan akan proses pengolahan data secara cepat dan akurat mulai dirasakan oleh pelaku bisnis. Salah satu yang mulai merasakan kebutuhan akan proses pengolahan data secara cepat yaitu Segitiga Laundry. Dalam pengolahan datanya Segitiga Laundry masih melakukan secara pencatatan dalam buku besar, hal tersebut dapat menghambat dalam proses pengolahan data, untuk itu diperlukan adanya sistem informasi yang terintegrasi dalam pengolahan datanya agar informasi yang dihasilkan lebih cepat dan akurat.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode yang hanya menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi atau berbagai variable. Pengembangan atau pendekatan sistem informasi yang digunakan dalam skripsi ini menggunakan metode pengembangan Waterfall. Sedangkan alat-alat yang digunakan dalam analisa perancangan sistem adalah Flowmap, Diagram konteks, Data Flow Diagram, ERD, Tabel Relasi, sedangkan implementasi dari perancangan sistem adalah bahasa pemograman Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000 sebagai database. Pembuatan sistem informasi laundry ini dapat membantu kinerja Laundry terutama dibagian pembukuan dalam melakukan transaksi dengan sistem yang terkomputerisasi.

Sistem Informasi Laundry di Segitiga Laundry dibuat untuk kelancaran transaksi barang, kemudian merancang sistem database serta membuat program aplikasi untuk mendukung sistem simpan pinjam.

(3)

ii

Along with its development then the need for processing the data accurately and quickly began to be felt by a business. The one that started to feel the need for rapid data processing that is Segitiga Laundry. In the data processing Segitiga still doing laundry in recording the invoice, it can inhibit the processing of data, it is necessary for the existence of an integrated information system in data processing so that the resulting information more quickly and accurately.

The method used is descriptive method that is the only method of describing and summarizing a variety of conditions, situations or different variables. Development of information systems or approaches used in this thesis using the method of Waterfall development. While the tools used in the analysis of system design is Flowmap, Diagram context, Data Flow Diagram, ERD, Relation Table, while the implementation of the system design is the programming language Visual Basic 6.0 and SQL Server 2000 as database. Making information systems can help laundry Laundry performance especially in the bookkeeping in a transaction with a computerized system.

Information Systems in the Segitiga Laundry Laundry is made for the smooth transaction of goods, then design a database system and create application program to support the savings and loan system.

(4)

iii

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya, Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi yang berjudul ”SISTEM INFORMASI LAUNDRY DI SEGITIGA LAUNDRY” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Skripsi ini mungkin masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, namun berkat bantuan dan bimbingan dari banyak pihak akhirnya laporan Skripsi ini dapat

2. Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Dadang Munandar,SE,M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia.

4. Wahyu Nurjaya WK, S.T.,M.Kom., selaku Dosen Wali Kelas MI-11K.

(5)

iv

7. Ayah dan Ibu serta Keluarga tercinta atas semua bantuan, doa, dukungan, serta dorongan semangat yang telah tercurah.

8. Ami Afriliani, Mamah, dan juga Abah yang telah memberikan do’a, saran dan masukan dalam penyelesaiaan tugas akhir ini.

9. Bapak Rian Selaku Pimpinan Segitiga Laundry. 10.Seluruh Pengurus Segitiga Laundry.

11.Kepada semua pihak yang telah berkenan memberikan bantuan dan dorongan serta kerja sama yang baik dalam penyusunan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Skripsi ini masih ada kekurangan, maka dari itu Penulis dengan senang hati akan menerima segala masukan baik kritik maupun saran untuk lebih baik lagi dalam menyusun laporan – laporan yang akan datang.

Akhir kata semoga Laporan Skripsi ini dapat berguna bagi Penulis khususnya, serta bagi para Pembaca umumnya.

Bandung, Juli 2011

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan terus berkembangnya dunia teknologi, maka sistem informasi yang berbasis komputer sangat diperlukan oleh perusahaan-perusahaan besar ataupun toko-toko sederhana sekalipun. Dengan adanya perkembangan tersebut, maka sumber daya manusia dituntut harus mampu mengikuti agar dapat menghasilkan suatu informasi yang lebih berguna. Oleh karena itu, untuk mempermudah dalam mendapatkan informasi maka dibuat suatu sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan.

Di tempat penelitian yang penulis lakukan di Segitiga Laundry, penulis melihat banyak sekali jenis barang yang di cuci. Oleh karena itu, penulis menemukan beberapa permasalahan yang sering terjadi yaitu data customer dan barang yang telah di cuci datanya hanya dicatat dan disimpan didalam faktur.

(7)

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi dan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di atas, maka permasalahan tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Pencatatan data customer dan barang yang digunakan masih manual. 2. Media penyimpanan masih menggunkan faktur

3. Penyimpanan data baik customer maupun barang yang di cuci masih bersifat manual.

1.2.2. Rumusan Masalah

Penulis merumuskan beberapa rumusan yang ada di Segitiga Laundry, diantaranya:

1. Bagaimana sistem informasi yang berjalan di Segitiga Laundry? 2. Bagaimana perancangan sistem informasi pendataan barang dan

pengiriman barang cucian di Segitiga Laundry?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penulis melakukan penelitian yaitu: 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penulis melakukan penelitian yaitu:

(8)

2. Implementasi Sistem Informasi pendataan dan pengiriman barang cucian di Segitiga Laundry

3. Membangun sistem informasi yang berbasis komputer.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulis melakukan penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui sistem informasi yang berjalan di Segitiga Laundry. 2. Membuat perancangan sistem informasi pendataan barang dan

pengiriman barang cucian pada Segitiga Laundry.

3. Untuk Implementasi Sistem Informasi pendataan dan pengiriman barang cucian di Segitiga Laundry

4. Untuk menguji system informasi pendataan dan pengiriman barang cucian di Segitiga Laundry

1.4. Kegunaan Penelitian

Dalam penyusunan Skripsi ini penulis mengharapkan agar dapat berguna bagi semua pihak, antara lain:

1.4.1. Kegunaan Praktis

(9)

1.4.2. Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis terbagi menjadi tiga yaitu bagi penulis, bagi pengembangan ilmu dan bagi peneliti lain:

1.4.2.1. Bagi Penulis

Agar dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman sekaligus menerapkan teori yang didapat diperkuliahan dalam perusahaan ataupun di dunia kerja nantinya.

1.4.2.2. Bagi Pengembangan Ilmu

Dapat memberikan informasi bagi pengembangan ilmu, terutama mengenai sistem informasi yang penulis teliti.

1.4.2.3. Bagi Peneliti Lain

Dapat menjadi bahan referensi untuk peneliti lain bagi yang akan meneliti sistem informasi yang sama dan meng-upgrade-nya apabila terjadi perubahan sistem informasi yang baru.

1.5. Batasan Masalah

(10)

1. Program yang dibangun hanya meliputi data konsumen, data barang, data kurir, data kasir, dan transaksi di Segitiga Laundry.

2. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode pengembangan Waterfall

3. System ini melayani datang ke tempat dan delivery order 4. Hanya dapat digunakan di Segitiga Laundry

5. Program ini menggunakan pengkodean Visual Basic 6.0 sedangkan Database nya menggunakan Sql server 2000

5.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

(11)
(12)

7

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Sistem merupakan kumpulan elemen – elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.

Pengertian sistem menurut Azhar Susanto (2000 : 3) Sistem adalah kumpulan / group dari sub sistem / bagian / komponen apapun baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Lain halnya menurut menurut Andri Kristanto (2008 : 1) adalah Sistem merupakan jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai suatu sasaran tertentu dibutuhkan suatu komponen – komponen atau elemen – elemen yang mendukung, sehingga tujuan atau sasaran dapat tercapai.

(13)

8

1. Tujuan, merupakan tujuan dari sistem tersebut.

2. Batasan, merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem.

3. Kontrol, merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut.

4. Input, merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima seluruh masukan data.

5. Proses, merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memroses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih berguna.

6. Output, merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem.

7. Umpan balik, merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem.

2.1.1. Klasifikasi Sistem

Dari berbagai sudut pandang, sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu :

(14)

9

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide dan tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya.Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya.

2.2. Pengertian Informasi

(15)

10

Menurut Azhar Susanto (2000 : 37) Informasi merupakan hasil dari pemrosesan data, akan tetapi tidak semua dari hasil pemrosesan data tersebut bisa menjadi informasi.

Menurut Raymon Mc Leod dalam Azhar Susanto (2000 : 38) mendefinisikan Informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan informasi adalah data yang telah diolah sehingga menghasilkan nilai yang lebih bermakna dan bermanfaat bagi penerimanya.

2.2.1. Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 4 hal, yaitu :

1. Akurat, informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. 2. Tepat Waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab

kalau informasi yang diterima lambat maka informasi tersebut sudah tidak berguna lagi.

3. Relevan, informasi tersebut harus mempunyai manfaat bagi penerima. 4. Lengkap artinya Informasi harus diberikan secara lengkap.

2.3. Pengertian Sistem Informasi

(16)

11

siklus informasi yang dapat diperoleh dari sistem informasi sebagai sistem khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut.

Menurut Al–Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 13) Sistem informasi didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk pengendali informasi.

Lain halnya dengan Azhar Susanto (2000 : 59) Sistem informasi adalah kumpulan dari sub – sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Komponen Sistem Informasi terdiri dari :

1. Hardware, terdiri dari komputer, printer dan jaringan.

2. Software, merupakan kumpulan dari perintah atau fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer dalam melaksanakan tugas tertentu.

3. Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan suatu informasi.

4. Prosedur, menghubungkan berbagai perintah dan aturan yang akan menentukan rancangan dan penggunaan sistem informasi.

(17)

12

Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi

(Sumber : Al-Bahra Bin Ladjamudin ,Analisis dan Desain Sistem Informasi, 2005,

Graha Ilmu : Yogyakarta)

2.3.2. Kegiatan Sistem Informasi

Kegiatan yang terdapat dalam sistem informasi adalah sebagai berikut : 1. Input, menggambarkan bagaimana suatu kegiatan untuk menyediakan data

untuk diproses.

2. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses tersebut. 4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

5. Control, suatu kegiatan untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2.4. Sekilas Tentang Visual Basic 6.0

Visual Basic 6.0 (VB6) merupakan salah satu aplikasi pemrograman visual yang dibuat oleh Microsoft. Visual Basic 6.0 berjalan dalam sistem operasi Windows dan tergabung dalam suite aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0 yang dikeluarkan pada akhir tahun 1998.

(18)

13

Aplikasi Visual Basic mulai diproduksi pertama kali pada tahun 1991. Setelah itu muncul versi - versi lanjutan dari Visual Basic, yaitu Visual Basic 3, 4, 5 dan 6. Pada Visual Basic 4, dukungan terhadap aplikasi 32 bit mulai diberikan. Versi Visual Basic yang terbaru adalah Visual Basic.NET yang diliris pada tahun 2002.

Visual Basic 6.0 menyediakan berbagai perangkat yang dapat digunakan untuk membuat program aplikasi baik aplikasi kecil dan sederhana untuk keperluan sendiri, hingga aplikasi untuk sistem interprise yang besar dan rumit, atau bahkan aplikasi yang dijalankan melalui internet.

Visual Basic 6.0 memanfaatkan pendekatan visual GUI (General User Interface) dalam proses penggunaannya. Dengan pendekatan GUI, proses pembuatan program aplikasi menjadi lebih mudah dan nyaman.

Basis bahasa pemrograman yang digunakan dalam VB6 adalah bahasa BASIC (Beginners All-Purpose Symbolic Instruction Code). Bahasa BASIC merupakan pemrograman tingkat tinggi yang sederhana dan mudah dipelajari.

Oleh karena itu dibuat Microsoft, VB6 memiliki keunggulan dalam hal pengaksesan terhadap beberapa pustaka (library) yang dimiliki oleh sistem operasi Windows. Para pemrogram (programmer) dapat memanfaatkan Windows API (Application Programming Interface) untuk membuat program aplikasi yang lebih komplek dan powerfull. (Arief Ramadhan (2004 : 1-2)

2.5. Sekilas Tentang SQL Server 2000

(19)

14

transaksi yang besar seperti (inventori, akuntansi atau manufaktur) dengan arsitektur client/server.

Dalam sistem client/server, ada suatu program yang meminta pelayanan khusus dan ada juga yang memproses palayanan dari permintaan tersebut. Program yang meminta pelayanan disebut client, sedangkan yang memberikan pelayanan disebut server. Microsoft SQL Server 2000 juga ditujukan untuk

arsitektur ini. Data disimpan dan diatur oleh server, sedangkan client berinteraksi dengan user dan mentransmisikan user ke server. SQL Server 2000 dapat dijalankan pada sistem operasi Windows NT4.0 Server atau Microsoft Windows 2000 Server, dan dapat diinstall juga pada personal desktop di Windows 2000 profesional, Windows 98 dan Windows Millenium.

2.6. Pengertian Laundry

Menurut http://www.wikipedia.com Laundry adalah kata benda yang mengacu pada tindakan mencuci pakaian, tempat mana yang mencuci dilakukan, dan / atau yang perlu, sedang, atau telah dicuci. Cucian dapat dianggap sebagai ruang atau daerah, seperti di sebuah bangunan rumah atau apartemen dan Toko.

Laundry pertama kali dilakukan di sungai, membiarkan air membawa pergi bahan yang dapat menyebabkan noda dan bau. Cucian masih dilakukan dengan cara ini di beberapa daerah yang kurang industri, dan daerah pedesaan. Agitasi membantu menghilangkan kotoran, sehingga cucian sering digosok, memutar, atau menampar terhadap batu datar.

(20)

15

Amerika. Sabun, suatu senyawa yang terbuat dari alkali (dari kayu-abu) dan lemak, adalah bantuan binatu kuno, dan sangat umum. Namun, mesin cuci modern biasanya menggunakan deterjen bubuk, atau cairan.

Industri Laundry dapat dibagi menjadi Enam segmen utama, Komersial, Industri, Rumah Sakit, kelembagaan dan on-premises.

1. Komersial

Laundry komersial beroperasi sektor swasta dengan menanganin cucian seperti: towel (handuk untuk lap), taplak meja dan napkin serta Pakaian pribadi.

2. Industrial

Laundry industrial beroperasi sektor swasta dan tekstil yang menangani cucian seperti:

• Pabrik-Pabrik dan sumber industri lain.

(21)

16

• Pusat pelayanan.

Produk yang dilayani meliputi:

• Pakaian pelindung, E.G. Baju kerja, Celemek, Seragam, Sarung tangan.

• Barang Keselamatan Leather/plastic yang mencakup sarung tangan, helm, debu mengendalikan keset, debu mengendalikan kain pel dan kain.

• Kain Tetesan pelukis.

• Lapisan tempat duduk [Kereta/Mobil]

• Kain lap/kain untuk pengepelan lantai.

3. Rumah Sakit

Laundry Rumah sakit beroperasi / melayani cucian yang meliputi:

• Hospitals-Private, Publik dan memperluas fasilitas kepedulian.

• Klinik.

• Jasa mengenai gigi.

• Jasa Perawatan anak

• Panti Jompo.

• Institusi Kesehatan Mental.

• Pusat Pelayanan kesehatan umum.

Produk yang diproses biasanya meliputi berbagai material yang mencakup:

(22)

17

• Seragam operasi.

• Kebutuhan Rumah sakit yang khusus.

• Organisir seragam.

• Pakaian pasien.

• Pakaian pasien pribadi.

4. Kelembagaan

Penatu kelembagaan beroperasi area seperti institusi sistem, tahanan rumah dan institusi kesehatan mental. Produk yang dilayani boleh meliputi materi itu terdapat di ‘ komersil’ dan’ rumah sakit’

5. On-Premises (Instansi Pribadi)

On-Premises laundry yang biasanya beroperasi hotel/motel tersendiri, Industri, Rumah merawat / menyusu, dan rumah sakit pribadi dan industri pabrik. Laundry ini menyediakan suatu [jasa / layanan] untuk penggunaan internal mereka sendiri.

6. Laundry Koin

Laundry diaktifkan dengan koin adalah berbeda dengan segmen diatas, katagori ini biasanya dijalankan oleh perorangan atau instansi kecil seperti apartemen, rumah susun, mall mall.

2.7. Pengertian Delevery Order

(23)

18

tersebut, yang ditujukan kepada bagian yang menyimpan barang ( Bagian gudang ) milik perusahaan atau bagian gudang perusahaan lain yang memiliki konsensus dengan perusahaan yang menerbitkan Delivery Order. Delivery order tidak berpengaruh terhadap persediaan. Selanjutnya Dokumen ini berfungsi sebagai bukti pengeluaran barang atas perintah yang menrbitkan Delivery Order.

2.8. Pengertian Kurir

Menurut http://kamissore.blogspot.com Jasa Kurir adalah cara terbaik untuk menghemat waktu dan uang untuk bisnis Anda terutama di daerah sibuk. Jasa Kurir melakukan pengiriman dan pengiriman dari semua paket surat-surat dan pengiriman penting lainnya bahwa perusahaan Anda harus mengirim atau menerima. jasa Kurir dapat lokal regional atau bahkan internasional tergantung pada kebutuhan perusahaan.

(24)

19 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran utama dalam kegiatan penelitian yang sangat berpengaruh untuk dilakukannya tahap-tahap atau langkah-langkah dalam pendekatan perancagan system. Tempat yang dijadikan sebagai objek penelitian bertempat di Segitiga Laundry yang meliputi sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan deskripsi tugas.

3.1.1 Sejarah Singkat Segitiga Laundry

Sejarah Segitiga Laundry, yang bergerak pada jasa pencucian dan pengiriman cucian. Pada tahun 2009 tepatnya pada tanggal 8 Juni Segitiga Laundry Berdiri dengan jumlah karyawan 2 orang dan 4 mesin cuci.

3.1.2. Visi dan Misi Segitiga Laundry”

Visi dan Misi yang dipegang oleh Segitiga Laundry” adalah sebagai berikut: 1. Visi : “Ingin menjadi Laundry yang Bersih dan Sehat.”

2. Misi : 1. Menjadikan pusat Laundry Terbaik di bandung. 2. Memperluas jaringan Bisnis yang besar.

(25)

20 3.1.3. Struktur Organisasi

Gambar 3.1. Struktur Organisasi “Segitiga Laundry” (Sumber : Dokumentasi “Segitiga Laundry”) 3.1.4. Deskripsi Tugas

Tugas – tugas yang harus dikerjakan oleh para pengurus “Segitiga Lundry” antara lain :

1. Pimpinan

a. Menjadikan usaha yang dibangun dapat berjalan dengan baik dan maju b. Membuat kebijakan agar usaha Laundry dapat berjalan sesuai dengan

ketentuan.

c. Merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan aktivitas serta tugas kepada karyawan.

2. Kasir

a. Mencatat dan membukukan segala aktivitas Laundry dan membuat laporan kepada pimpinan.

Pimpinan

(26)

21 b. Mengarsipkan atau mengagendakan seluruh kejadian baik keputusan

maupun peristiwa yang terjadi di dalam usaha Laundry.

c. Membuat laporan baik pembukuan maupun yang lainnya yang dapat diketahui dan dipahami baik oleh Pimpinan.

3. Kurir

a. Mengirim barang harus selalu tepat waktu

b. Barang yang dikirimkan dapat diterima dalam kondisi yang baik dan tepat sasaran.

c. Pelayanan kepada pelanggan yang baik dan memuaskan. 4. Tukang Cuci

a. Mencuci pakaian dengan baik, bersih dan bisa membedakan jenis pakaian b. Merapikan atau menyetrika pakaian yang telah dicuci

c. Membungkus pakaian yang telah di cuci dan di setrika dengan rapi

3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian perlu dilakukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis.

(27)

22 tersebut dapat membuat gambaran secara sistematis, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian tertentu.

Penelitian ini dilakukan pada Segitiga Laundry dimana data yang diteliti adalah Pendataan dan Pengiriman Barang Cucian.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis lakukan untuk penelitian ini yaitu menggunakan data primer dan data sekunder, berikut penjelasannya:

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Yaitu data atau segala informasi yang diperoleh dan didapat oleh penulis langsung dari sumber – sumber pertama dari individu atau sekelompok bagian dari objek penelitian.seperti wawancara dan observasi langsung pada objek yang diteliti.

1. Wawancara

Yaitu proses memperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dengan cara tanya jawab dengan para karyawan.

2. Observasi

Yaitu studi yang dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada Karyawan Segitiga Laundry.

(28)

23 Yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan dengan baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain. Data primer disajikan antara lain dalam bentuk tabel – tabel / diagram atau segala informasi yang berasal dari literatur yang ada hubungannya dengan teori – teori mengenai topik penelitian.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Didalam sebuah perusahaan untuk membanguna sebuah sistem informasi sangatlah penting. Suatu sistem informasi dapat diartikan sebagai suatu kumpulan ataw himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem yang penulis gunakan dalam perancangan sistem yaitu pendekatan terstruktur (Data Flow Oriented Approach). Pendekatan terstruktur adalah pengembangan sebuah model dari hasil analisa pemecahan permasalahan dengan menggunakan sebuah sistem komputer yang memiliki komponen-komponen dan hubungan yang sama atau serupa dengan permasalahan aslinya. Pendekatan terstruktur mempunyai alat bantu (tools) seperti Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi, Tabel Relasi, Entity Relationship Diagram (ERD).

(29)

24 Metode pengembangan Sistem Menurut Al–Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 13) yaitu metode untuk merancang dan membuat program pendataan dan pengiriman barang dalam hal ini menggunakan metode waterfall.

Adapun langkah – langkah yang dilakukan, diantaranya : a. Penentuan dan analisis spesifikasi

Jasa, kendala dan tujuan dari konsultasi dengan pengguna sistem. Kemudian semuanya itu dibuat dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh user dan staf pengembang.

b. Desain sistem dan perangkat lunak

Proses desain sistem membagi kebutuhan – kebutuhan menjadi sistem perangkat lunak atau perangkat keras. Desain perangkat lunak termasuk menghasilkan fungsi sistem perangkat lunak dalam bentuk yang mungkin ditransformasi ke dalam satu atau lebih program yang dapat dijalankan.

c. Implementasi dan uji coba unit

Selama tahap ini desain perangkat lunak disadari sebagai sebuah program lengkap atau unit program. Uji unit termasuk pengujian bahwa setiap unit sesuai spesifikasi.

d. Integrasi dan uji coba sistem

Unit program diintegrasikan dan diuji menjadi sistem yang lengkap untuk meyakinkan bahwa persyaratan perangkat lunak telah dipenuhi. Setelah uji coba, sistem disampaikan kepada costumer.

(30)

25

Normalnya ini adalah phase yang terpanjang. Sistem dipasang dan digunakan. Pemeliharaan termasuk pembetulan kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru ditemukan.

Gambar 3.2. Tahap – Tahap Metode Waterfall

(Sumber : Al-Bahra bin Ladjamudin,Rekayasa Perangkat Lunak, 2006, Graha Ilmu : Yogyakarta)

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Berbagai alat (tools) yang digunakan dalam perancangan terstruktur diantaranya adalah :

1. Flow Map

Suatu flow map digambarkan sebagai pemetaan hubungan antara bagian –

bagian kerja melalui dokumen baik berupa laporan maupun formulir. Flow

map digunakan untuk menganalisis bagaimana bubungan antara sub bagian

kerja yang akan menggerakan sistem. Setelah diketahui bagian – bagian yang

terlibat dalam sistem maka akan di ketahui berapa jumlah entitas yang terkait

(31)

26 2. Diagram Kontek

Diagram kontek adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran dari sistem.

3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang

memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai

suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan

alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.

Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD:

a. Kesatuan Luar (External Entity)

Merupakan kesatuan luar (external entity) dilingkungan luar sistem dapat

berupa orang, organisasi atau sistem yang lainnya yang menerima input

atau memberi input dari sistem kesatuan luar digambarkan dalam bentuk

kotak.

b. Arus Data (Data Flow)

Menuju dari data yang dapat berupa input bagi sistem disimbolkan dalam

bentuk panah.

(32)

27

Kegiatan yang dilakukan oleh sistem dari arus data yang masuk untuk

menghasilkan arus data keluaran, proses disimbolkan dengan bentuk

lingkaran.

d. Data Simpanan (Data Store)

Data simpanan merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file

atau database pada sistem komputer, simpanan data dapat disimbolkan

dengan garis horizontal paralel yang ditutup salah satu ujungnya.

4. Kamus Data

Merupakan sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data yang

berhubungan dengan sistem, dengan definisi yang tegar dan teliti sehingga

pemakai dan analis sistem akan memiliki pemahaman yang umum mengenai

input,output,komponen penyimpanan.

5. Perancangan Basis Data a. Normalisasi

(33)

28 b. Tabel Relasi

Relasi Tabel secara sederhana dapat dikatakan sebagai suatu database yang didalamnya terdapat tabel-tabel yang saling berelasi satu sama lain. Relasi antar satu tabel dengan tabel yang lainnya ditentukan berdasarkan aturan-aturan tertentu.

c. Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah alat permodelan data utama dan akan membantu mengorganisasi data dalam suatu proyek ke dalam entitas – entitas dan menentukan hubungan antar entitas. Proses memungkinkan analis menghasilkan struktur basis data yang baik sehingga data dapat disimpan dan diambil secara efisien. (Janner S & Iman P . 2006 : 67)

3.2.4. Pengujian Software

(34)

29 lunak diiringi dengan aktivitas jaminan kualitas. Di dalam pengujian software terdapat 2 kategori pendekatan pengujian yang berbeda yaitu Pengujian white-box dan pengujian black-box disini penulis memakai pendekatan pengujian software Black-box.

(35)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem merupakan kegiatan menguraikan suatu sistem informasi yang utuh dan nyata ke dalam komponen yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi masalah-masalah yang muncul, sehingga mengarah kepada suatu solusi untuk perbaikan maupun pengembangan ke arah yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan.

Penggunaan sistem informasi pada Segitiga Laundry yang ada sekarang ini belum memenuhi standar perkembangan teknologi dimasa kini, dikarenakan sistem yang ada masih dilakukan menggunakan dalam bentuk pembukuan, sehingga dalam pengelolaan datanya sedikit memakan waktu yang mengakibatkan penyajian laporan menjadi terlambat. Untuk alur data sistem informasi yang sedang berjalan di Segitiga Laundry akan diuraikan menggunakan Flow Map, Diagram Konteks dan DFD (Data Flow Diagram).

4.1.1. Analisis Dokumen

(36)

Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Segitiga Laundry adalah

sebagai berikut:

1. Nama Dokumen : Formulir Laundry

Sumber : Kasir

Tujuan : Customer

Bentuk : Dokumen

Fungsi : Sebagai penyerahan barang cucian

Frekuensi : Setiap ada Customer yang menyerahkan cucian

Isi : Nama, Alamat, Telepon, jenis barang

2. Nama Dokumen : Faktur Pencucian

Sumber : Bagian Kasir

Tujuan : Customer

Bentuk : Dokumen

Fungsi : Sebagai bukti tansaksi pencucian barang

Frekuensi : Setiap ada anggota baru

Isi : No, Nama alamat, Tgl, Telepon

3. Nama Dokumen : Faktur Pengiriman Cucian

Sumber : Kurir

Tujuan : Customer

Bentuk : dokumen

Fungsi : Sebagai bukti transaksi pembayaran

Frekuensi : Setiap ada transaksi penyerahan cucian

(37)

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Salah satu hasil dari analisis prosedur adalah penggambaran bagan alir dokumen (Dokumen Flow Map). Bagan alir dokumen dimaksudkan untuk mengetahui aliran dokumen yang digunakan dalam sistem yang sedang berjalan yaitu:

Prosedur yang sedang berjalan di Segitiga Laundry, penulis menjabarkan melalui event list sebagai berikut:

1. Customer mengisi data diri. 2. Customer menyerahkan barang.

3. Kasir mencatat data Customer dan dicatat di faktur untuk diserahkan kepada Customer.

4. Order dari Customer langsung ditimbang dan dibuatkan nota penerimaan order.

4.1.2.1. Flow Map

Flowmap merupakan diagram alir yang menggambarkan pergerakan proses diantara unit kerja yang berbeda-beda, sekaligus menggambarkan arus dari dokumen, aliran data fisik, entitas-entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem infomasi.

(38)
(39)
(40)

4.1.2.2. Diagram Kontek yang sedang berjalan

Diagram konteks merupakan alat untuk struktur analisis. Pendekatan struktur ini untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Pada diagram konteks yang akan dibuat menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan yang ingin dihasilkan.

Gambar 4.2

Diagram konteks sistem informasi Segitiga Laundry yang berjalan

4.1.2.3. Data Flow Diagram (DFD)

(41)

program akan menjadi lebih mudah dalam pelaksanaannya, karena menggunakan lambang-lambang yang bersifat standar yang ditetapkan secara umum dalam penulisan desain. Penulisan DFD ini bertujuan untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan.

Gambar 4.3

Data Flow Diagram Sistem Informasi Segitiga Laundry yang sedang berjalan

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Berjalan

(42)

1. Sistem informasi yang digunakan saat ini masih dilakukan dalam bentuk pembukuan dan arsip, sehingga proses pengelolaan data barang maupun costumer menjadi lambat dan membutuhkan ketelitian untuk pencarian data yang akurat.

2. Dan Sering terjadi keterlambatan dalam mencatat data dikarenakan proses perekapan datanya yang lambat.

4.2. Perancangan Sistem

Sistem yang dirancang merupakan usulan perancangan sistem untuk memperbaiki system informasi Segitiga Laundry. Sistem ini memiliki peranan yang sangat penting dalam menyediakan informasi tentang data costumer, barang dan harga.

Informasi yang tersedia dalam Sistem Informasi Segitiga Laundry meliputi data costumer, Kurir, data pesanan, dan pengiriman.

Dari sistem yang sedang berjalan, penulis mencoba menyajikan perancangan sistem dalam bentuk flowmap, konteks diagram dan DFD, kamus data, spesifikasi proses dan diagram relasi entitas.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

(43)

pembukuan, sedangkan sistem yang diusulkan menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi agar pengelolaan sisten infomasi pada Segitiga Laundry menjadi lebih optimal, baik dari penyajian laporan maupun dalam pencarian data.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Sistem informasi yang disulkan memiliki beberapa keunggulan dan perbedaan dari sistem yang sedang berjalan. Sistem yang diusulkan telah terkomputerisasi, lebih mudah digunakan, integritas data terjaga, tidak akan memakan waktu yang lama dalam mengolah data. Karena didalamnya telah disediakan pencetakan laporan-laporan dan fasilitas lainnya yang akan memudahkan user untuk menggunakan sistem ini.

4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Perancangan prosedur dari sistem informasi Segitiga Laundry akan

dituangkan dalam bentuk Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram dan

Kamus Data.

Prosedur yang penulis usulkan adalah sebagai berikut :

1. Customer mengisi data diri. 2. Customer menyerahkan barang.

3. Kasir mencatat data Customer dan dicatat di faktur untuk diserahkan kepada Customer.

(44)

4.3.2.1. Flow Map

Flowmap merupakan diagram alir yang menggambarkan pergerakan proses diantara unit kerja yang berbeda-beda, sekaligus menggambarkan arus dari dokumen, aliran data fisik, entitas-entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem infomasi yang diusulkan.

(45)

Sistem Informasi Laundry

(46)

4.2.3.1. Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan alat untuk struktur analisis yang menggambarkan sistem secara umum. Sistem informasi yang dibuat akan menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan informasi yang dihasilkan.

Gambar 4.5

Diagram Konteks Sistem Informasi Segitiga Laundry yang diusulkan

4.2.3.2. Data Flow Diagram (DFD)

(47)

Gambar 4.6

DFD Level 1 Sistem Informasi Segitiga Laundry yang diusulkan 4.2.3.3. Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi dengan lengkap. Keterangan lebih lanjut tentang struktur data suatu arus data di DFD secara lebih terperinci dapat dilihat di kamus data.

1. Nama Dokumen : Konsumen

(48)

Periode : 1 hari

Volume : 10 Buah

Alur Data : Proses 1.0 –> Costumer –> Proses 2.0

Costumer –> Proses 3.0 Kurir –> Proses 4.0

Atribut : Kode_konsumen, Nama, Alamat, Telepon

2. Nama Dokumen : Kurir

Alias : -

Periode : 1 hari

Volume : 20 Buah

Alur Data : Proses 2.0 –> Konsumen

Proses 3.0 –> Kurir

Proses 4.0 –> Kurir

Atribut : Kode_kurir, Nama

3. Nama Dokumen : Order Pesanan

Alias : -

Periode : 1 hari

Volume : 10 Buah

(49)

Atribut : Nomor pesanan, Kode barang, Tanggal, Total

item, Total harga, Uang muka, Sisa, Nomor_konsumen,

Kode_kurir

4. Nama Dokumen : Pengiriman

Alias : -

Periode : 1 hari

Volume : 5 Buah

Alur Data : kurir –> proses 4.0

Atribut : no_pesanan, no_pengiriman, tgl_pengiriman,

total, uang muka, sisa, dibayar, kembali, no_konsumen, kode_kurir

4.2.4. Perancangan Basis Data

Setelah merancang prosedur sistem yang baru, penulis dapat merancang basis data untuk sistem ini, yang dimana akan memudahkan dalam membuat database dan program yang akan dirancang.

4.2.4.1. Normalisasi

Normalisasi memberikan panduan yang sangat membantu bagi pengembang untuk mencegah penciptaaan struktur tabel yang kurang fleksibel atau mengurangi ketidak efisienan.

(50)

kode_barang, nama_barang, tarif, kode_kasir, nama_kasir, nama_kasir, password_kasir, kode_konsumen, nama_konsumen, alamat, telepon, kode_kurir, nama_kurir, nomor_pesanan, tanggal, total_item, total_harga, uang_muka, sisa, nomor_konsumen, kode_kasir, tangal_kirim, keterangan, nomor_pesanan, kode_barang, tarif, jumlah_cucian, nomor_pesanan, nomor_pengiriman, tanggal_pengiriman, total, uang_muka, sisa, dibayar, kembali, nomor_konsumen, kode_kasir, kode_kurir, nomor_pengiriman, kode_barang, tarif, jumlah_kirim

Normal 1 :

kode_barang, nama_barang, tarif, nomor_kirim, kode_barang, tarif, jumlah_kirim, nomor_pesan, kode_barang, tarif, jumlah_pesan, kode_kasir, nama_kasir, password_kasir, nomor_konsumen, nama_konsumen, alamat_konsumen, telepon_konsumen, kode_kasir, nam_kasir, nomor_kirim, nomor_pesanan, tanggal_kirim, total, DP, sisa, dibayar, nomor_pesan, tanggal_pesan, total_item, total_harga, DP, sisa, nomor_konsumen, kode_kasir, nomor, kode, nama, harga, jumlah, total, nomor, kode, nama, harga, jumlah, total

Normal 2 :

Konsumen : nomor_konsumen*, nama_konsumen, alamat_konsumen, telepon_ konsumen**

(51)

Pesanan : no_pesanan*, tgl_pesanan, total_item, total_harga, DP, sisa, nomor_konsumen**, kode_kasir**, tanggal_kirim, ket

Detail Pesanan : no_pesanan*, kode_barang**, tarif, jumlah_pesanan

Barang : kode_barang*, nama_barang, tarif

4.2.4.2. Relasi Tabel

Tabel relasi ini menggambarkan hubungan antara tabel-tabel yang terdapat pada database Segitiga Laundry, yang dimana di dalam tabel tersebut terdapat field kunci (primary key), dan terdapat kunci tamu (foreign key). Kedua kunci (key) ini digunakan untuk menghubungkan antara tabel.

Gambar 4.7

(52)

Pinjaman

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram (ERD)

Diagram hubungan entitas atau di kenal dengan diagram ER adalah rotasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan dari sebuah sistem

Gambar 4.8

Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Informasi Segitiga Laundry yang diusulkan

4.2.4.4. Struktur File

(53)

Tabel 4.1. Tabel Konsumen Nama File : Konsumen

Fungsi : Sebagai identitas Konsumen Media Penyimpanan : Harddisk

Media Pengolahan Data : File

Nama Data Type Lebar Keterangan

Nomorksm nvarchar 6 Nomor Konsumen

Namaksm nvarchar 30 Nama Konsumen

Alamatksm nvarchar 30 Alamat Konsumen

Teleponksm nvarchar 15 Telepon Konsumen

Tabel 4.2. Tabel Kasir Nama File : Kasir

Fungsi : Sebagai data Kasir Media Penyimpanan : Harddisk

Media Pengolahan Data : File

Nama Data Type Lebar Keterangan

Kodeksr nvarchar 5 Kode Kasir

Namaksr nvarchar 30 Nama Kasir

Passwordksr nvarchar 10 Password Kasir

Tabel 4.3. Tabel Pesanan Nama File : Pesanan

(54)

Media Pengolahan Data : File

Nama Data Type Lebar Keterangan

Nomorpsn nvarchar 10 Nomor Pesanan

Tanggalpsn smalldatetime 4 Tanggal Pesanan

Totalitem smallint 2 Total Item

Totalhrg int 4 Total Harga

DP int 4 Down Payment

Sisa int 4 Sisa

Nomorksm nvarchar 6 Nomor Konsumen

Kodeksr nvarchar 5 Kode Kasir

TglMintakrm smalldatetime 4 Tanggal Minta Kirim

ket nvarchar 6 Keterangan

Tabel 4.4. Tabel Detail Pesan Nama File : Detail Pesan

Fungsi : Sebagai Detail Pesanan Media Penyimpanan : Harddisk

Media Pengolahan Data : File

Nama Data Type Lebar Keterangan

Nomorpsn nvarchar 10 Nomor Pesanan

Kodebrg nvarchar 6 Kode Barang

Tarif int 4 Tarif

Jumlahpsn smallint 2 Jumlah Pesanan

Tabel 4.4. Tabel Barang Nama File : Barang

Fungsi : Sebagai Detail Pesanan Media Penyimpanan : Harddisk

(55)

Nama Data Type Lebar Keterangan

Kodebrg nvarchar 5 Nomor Pesanan

Kodebrg nvarchar 30 Kode Barang

Tarif int 4 Tarif

4.2.4.5. Kodifikasi

Rancangan sistem pengkodean ini dibuat guna mengidentifikasi suatu objek secara singkat, dengan adanya sistem pengkodean ini diharapkan dapat

menklarifikasikan data, kode dapat dibentuk dari kumpulan huruf, angka dan karakter khusus. Pada program aplikasi Sistem Informasi Laundry terdapat pengkodean yaitu sebagai berikut :

Nomorksm : ksm- 001 A B Keterangan :

Contoh : Nomorksm 001 A = nomor kosumen B = nomor urut konsumen

Nomorpsn : P– 090227001 A B Keterangan :

(56)

A = P– Nomor pesan B = nomor urut pesan

Kodebrg : BJU – 01 A B Keterangan :

Contoh : BJU – 01

A = BJU – Jenis barang B = nomor urut barang

4.2.5. Perancangan antar Muka

(57)

4.2.5.1. Struktur Menu

Struktur menu adalah bentuk umum dari suatu rancangan program untuk memudahkan pemakai dalam menjalankan program sehingga pada saat menjalankan program komputer, pemakai (user) tidak mengalami kesulitan dalam memilih menu-menu yang diinginkan. Pada perancangan ini dibuat menu yang dapat mengintegrasikan seluruh data dalam suatu sistem dan disertai dengan instrukasi yang ada pada pilihan menu tersebut.

Struktur menu tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

(58)

4.2.5.2Perancangan Input

Pada tampilan awal program penulis merancang menu login untuk dapat masuk ke menu utama, dalam menu utama input yang dirancang terdiri dari input data kasir, input konsumen, input data pesanan, dan input pengiriman. Adapun tampilannya sebagai berikut :

Gambar 4.10. Tampilan data Login

(59)

Gambar 4.11. Tampilan data Data Kasir

Form data anggota ini dirancang untuk melakukan proses penginputan data kasir.

(60)

Form data Konsumen ini dirancang untuk melakukan proses penginputan data konsumen.

Gambar 4.13. Tampilan Data Pesanan

Form data pinjaman ini dirancang untuk melakukan proses penginputan data pesanan.

Gambar 4.14. Tampilan Data Kirim

(61)

4.2.5.3. Perancangan Output

Perancangan output merupakan rancangan keluaran yang dihasilkan setelah data diolah, untuk kemudian dicetak. Adapun rancangan output dari aplikasi sistem informasi laundry ini adalah :

Gambar 4.15. Perancangan Output Laporan Data Kasir.

(62)

Gambar 4.17. Perancangan Output Laporan Data Pesanan

(63)

BAB V

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

5.1. Implementasi

Implementasi perancangan pada sistem informasi Laundry Di Segitiga Laundry dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0, dengan basis data yang digunakan adalah Microsoft SQL Server.

5.1.1. Implementasi Perangkat Lunak

Perangkat Lunak adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan program komputer. Dalam membuat aplikasi ini penulis menggunakan beberapa Perangkat Lunak, yaitu :

1. Sistem Operasi Microsoft Windows XP

2. Bahasa PemrogramanMicrosoft Visual Basic 6.0

3. Database (SQL Server 2000) sebagai server database

5.1.2. Implementasi Perangkat Keras

Perangkat keras yang di gunakan untuk mengimplementasikan sistem adalah sebagai berikut :

1. Processor intel core-duo 1,66 GHz 2. Memori 512 MB DDR2

(64)

5. Print EPSON stylus TX111

5.1.3. Implementasi Basis Data (sintak SQL)

Langkah pertama dalam membuatan aplikasi ini yaitu membuatan databasenya, adapun hasil generate database adalah sebagai berikut:

Table.5.1. Generate table data konsumen

Nama table Hasil Generate

CREATE TABLE [dbo].[konsumen] (

[namaksm] [nvarchar] (7) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL ,

[alamatksm] [nvarchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,

[telepon] [nvarchar] (50) COLLATE

(65)

Table 5.2. Generate table kasir

Nama Tabel Nama Tabel

CREATE TABLE [dbo].[kasir] (

[kodeksr] [nvarchar] (6) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL ,

[namaksr] [nvarchar] NULL ,

[passwordksr] [nvarchar] (7) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL

) ON [PRIMARY] GO

Table 5.3. Generate Tabel pesanan

Nama Tabel Nama Tabel

CREATE TABLE [dbo].[pesanan] (

(66)

SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ) ON [PRIMARY]

GO

Table 5.4. Generate Tabel barang

Nama Tabel Nama Tabel

CREATE TABLE [dbo].[barang] (

[kodebrg] [nvarchar] (7) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL ,

[namabrg] [varchar] (6) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,

[tarif] [nvarchar] (2) COLLATE ) ON [PRIMARY]

GO

5.1.4. Implementasi Antar Muka dan Penggunaan Program

Berikut ini adalah tampilan aplikasi program aplikasi Sistem Informasi Segitiga Laundry yang telah di buat dengan aplikasi Visual basic 6.0

5.1.4.1 Form Login

(67)

Gambar 5.1. Tampilan Login

Table 5.5. Penggunaan Form Log in Sistem

Kolom /Tombol Keterangan

User Name Memasukan Nama

Password Memasukan Password

5.1.4.2. Form Menu Utama

(68)

Gambar 5.2. Tampilan Menu utama

Table 5.6. Peggunaan Program Menu Utama

Kolom/ Tombol Keterangan

Home 1. File

2. Transaksi 3. Laporan 4. Jejak transaksi 5. keluar

Data 1. Data kasir

(69)

Report 1. Laporan Data Barang 2. Laporan Pesanan 3. Laporan Pengiriman

5.1.4.3. Form Data Konsumen

Form data anggota digunakan untuk memasukkan data konsumen sebagai costumer baru.

Gambar 5.3. Tampilan Form Data Konsumen

Tabel 5.7. Peggunaan Program Form Data Konsumen

Kolom/Tombol Keterangan

Input Untuk Menambah Data konsumen

Simpan Untuk Menyimpan Data konsumen

(70)

Berikut merupakan tampilan dari form kasir, dimana user dapat menginputkan data kasir.

5.1.4.4. Form Data Kasir

Form data kasir digunakan untuk memasukkan data kasir baru.

Gambar 5.5. Menu Kasir

Tabel 5.8. Keterangan Menu Kasir

Kolom/Tombol Keterangan

Input Untuk Menambah Data Kasir

Simpan Untuk Menyimpan Data Kasir

Edit Untuk Mengedit Data Kasir

Hapus Untuk Menghapus Data Kasir

Tutup Untuk Keluar Dari Form Data Kasir

5.1.4.5. Form Data Kurir

(71)

Tabel 5.9. Keterangan Menu Kurir

Kolom/Tombol Keterangan

Input Untuk Menambah Data Kurir

Simpan Untuk Menyimpan Data Kurir

Edit Untuk Mengedit Data Kurir

Batal Untuk Membatalkan Memasukan Data Kurir

Hapus Untuk Menghapus Data Kurir

Keluar Untuk Keluar Dari Form Data Kurir

Berikut merupakan tampilan form data kurir.

5.1.4.6. Form Data Barang

(72)

Gambar 5.11. Menu Data Barang Tabel 5.10. Keterangan Menu Barang

Kolom/Tombol Keterangan

Tambah Untuk Menambah Data Barang

Simpan Untuk Menyimpan Data Barang

Batal Untuk Membatalkan Memasukan Data Barang

Hapus Untuk Menghapus Data Barang

Tutup Untuk Keluar Dari Menu Barang

5.1.4.7. Report Data

(73)

Gambar 5.14. Tampilan pilihan mencetak data cucian

(74)

5.1.5. Implementasi Instalasi Program Segitiga Laundry Setup

Pertama yang harus dilakukan adalah membuka file instalasi Segitiga Laundry seperti pada Gambar 5.25., dibawah ini.

Gambar 5.25. Tampilan icon instalasi Segitiga Laundry Setelah membuka icon setup Segitiga Laundry maka akan muncul tampilan berikut.

Gambar 5.26. Tampilan instalasi system informasi laundry

(75)

Gambar 5.27. Tampilan awal instalasi simpan informasi laudry

Setelah menekan tombol “OK” maka selanjutnya akan muncul tampilan berikut :

Gambar 5.28. Tampilan setup system informasi laundry

(76)

Gambar 5.29. Tampilan setup untuk memilih program

Setelah tampil seperti gambar diatas maka dilanjutkan dengan menekan “Continue”

(77)

5.2. Pengujian

Pengujian yang digunakan untuk menguji sistem yang baru adalah metode pengujian blackbox.

5.2.1. Rencana Pengujian

Adapun rencana pengujian yang dilakukan seperti berikut : 1. Pengujian Login

2. Pengujian Data Cucian 3. Pengujian Data Pengiriman

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian

Berikut adalah beberapa kasus dan hasil pengujian yang dilakukan, diantaranya :

1. Pengujian Login

Tabel 5.11. Pengujian Login

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

(78)

2. Pengujian Data Cucian

Tabel 5.12. Pengujian Data Cucian

Data Masukan

Yang diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

Masukan Data Cucian Data cucian dapat disimpan

Data dapat disimpan

[ x ] diterima [ ] ditolak

Masukan Data cucian Data cucian tidak dapat

Tabel 5.13. Pengujian Data Pengiriman

(79)

3.2.3. Hasil Kesimpulan Pengujian

(80)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Beberapa kesimpulan dari aplikasi Sistem Informasi Laundry Di Segitiga Laundry ini, antara lain sebagai berikut :

1. Dengan adanya system informasi di Segitiga Laundry penyimpanan data barang dan konsumen lebih rapi dan terjaga dengan baik.

2. Sitem informasi laundry untuk memudahkan proses pencarian data dengan waktu yang lebih singkat.

3. Sistem informasi laundry dapat mencegah adanya kesalahan dalam perhitungan harga cucian barang .

6.2. Saran

Untuk meningkatkan kinerja dari perancangan sistem informasi simpan di Segitiga Laundry ini, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengembangkan sistem yang sudah ada ini menjadi berbasis web ataupun system online karena sistem ini hanya mengembangkan penginputan data barang, data kasir, data kurir, dan data konsumen saja.

(81)
(82)

Pengembangannya. Linggajaya. Bandung

Andri Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava Media. Yogyakarta

Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Metode Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Graha Ilmu. Yogyakarta

Janner Simarmata dan Iman. P. 2005. Basis Data, Andi. Yogyakarta

(83)

I. Identitas Pribadi

Nama : Alfi Khair

Tempat dan Tanggal Lahir : Pekanbaru, 21 April 1988

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jln. Sekeloa Tengah No.38A / 152C

No Telepon : 085222464549

E-Mail : umaraziz47@yahoo.com

II. Pendidikan

1994 – 2000 : SD Negeri 007 Labuh Baru

2000 – 2003 : SMP Negeri 16 Pekanbaru

2003 – 2006 : SMK Negeri 1 Pekanbaru

2006 - 2010 : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Manajemen Informatika

Program Strata I

Gambar

Gambar 3.2. Tahap – Tahap Metode Waterfall(Sumber : Al-Bahra bin Ladjamudin, Rekayasa Perangkat Lunak, 2006, Graha Ilmu : Yogyakarta)
Gambar 4.1 Flow Map Sistem Informasi Segitiga Laundry yang berjalan
Gambar 4.2 Flow Map Sistem Informasi Segitiga Laundry yang berjalan
Gambar 4.3 Data Flow Diagram Sistem Informasi Segitiga Laundry yang sedang berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis dan pengujian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi uji sertifikasi membantu dalam kegiatan uji sertifikasi di Dinas

Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem informasi TK Aisyiyah I Tuban ini akan sangat membantu baik pihak TK Aisyiyah I Tuban sendiri maupun

Toko syafira laundry adalah toko yang bergerak di bidang pencucian. Sistem informasi pada toko syafira laundry saat ini masih bersifat manual. Selama ini proses

Dengan hasil analisis dan pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem informasi yang telah dibuat sangat membantu dalam pengolahan data dan

Berdasarkan penelitian dan hasi pengujian yang telah dilakukan terhadap Sistem Informasi Manajemen Pelatihan Pengajar di LKP TAR-Q, dapat disimpulkan bahwa sistem ini dapat

Hasil dari pengujian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen keuangan yang dibangun sudah dapat membantu dalam melakukan perencanaan anggaran biaya

Sistem Informasi Laundry adalah aplikasi komputer yang dikembangkan khusus untuk bidang jasa laundry, dry clean dan kiloan, Aplikasi ini sudah mendukung bisnis

Sistem informasi jasa laundry berbasis web menggunakan Framework Codeignitier ini adalah suatu sistem untuk mengelola data dan transaksi laundry. Sistem informasi ini