commit to user
1
DI SUKOHARJO
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Persyaratan Guna Mencapai
Gelar Ahli Madya Pada Program D-3 Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
Arfilia Ahtiningrum
NIM. F3108001
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
ABSTRAK
commit to user
2
ARFILIA AHTININGRUM
F3108001
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui cara-cara
penetapan harga pada, untuk mengetahui strategi dan langkah-langkah yang
ditempuh dalam proses penetapan harga, dan untuk mengetahui hambatan yang
dihadapi dalam menetapkan harga suatu produk pada PT. Indolok Bakti Utama di
Sukoharjo.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif analisis yaitu
metode penelitian mmengemukakan secara tertulis tentang tata kerja suatu
penelitian. Jenis sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh
dari PT. Indolok Bakti Utama dan data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai
sumber yang berkaitan dengan penulisan Tugas Akhir.
Hasil dari penelitian ini bahwa penetapan harga yang digunakan di PT.
Indolok Bakti Utama dengan melakukan orientasi pasar,
Cost Plus Pricing,
melihat persaingan pasar, dan melihat
supply and demand
dari tahun-tahun
sebelumnya. Metode penetapan harga yang digunakan dalam proses penetapan
harga oleh PT. Indolok Bakti Utama yaitu
cost plus mark up
yaitu harga total
ditambah dengan profit yang telah ditentukan perusahaan. Hambatan yang terjadi
dalam proses penentuan harga yaitu perbedaan antar divisi, persaingan dengan
perusahaan lain, pemerintah, dan terjadinya inflasi.
Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini antara lain dalam
menentukan kebijakan penetapan harga lebih baik agar PT. Indolok Bakti Utama
dapat lebih berkembang. Dalam pengambilan
mark up,
sebaiknya PT. Indolok
Bakti Utama lebih memperhitungkan profit agar konsumen dapat bertambah, dan
untuk menghadapi hambatan yang terjadi dapat dilakukan dengan membaca
kondisi pasar yang terjadi agar dapat membuat keputusan yang terbaik.
Kata Kunci :
Costing and Pricing, Cost Plus Mark Up,
Analisis diskriptif
commit to user
3
Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Tugas Akhir Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta guna melengkapi tugas-tugas dan
memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Bisnis
Internasional.
Surakarta, Juni 2011
Tim Penguji Tugas Akhir
1.
Drs. Hari Murti, M. Si
(………)
NIP. 19561214 188403 1 001
Pembimbing
2.
Dra. Nunung Sri Mulyani
(………)
NIP. 19580805 198601 2 001
Penguji
commit to user
4
Tugas Akhir dengan judul “STRATEGI PENETAPAN HARGA
PERUSAHAAN
MULTINATIONAL COORPORATE PADA PT. INDOLOK
BAKTI UTAMA DI SUKOHARJO” telah disetujui oleh dosen pembimbing
untuk diajukan guna mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III
Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Surakarta, 28 Mei 2011
Diterima dan disetujui oleh
Pembimbing
Drs. Hari Murti, M.Si
NIP. 19561214 198403 1 001
commit to user
5
Sesungguhnya orang yang mengerti apa yang tidak ia ketahui adalah orang
yang lebih baik dari orang yang mengerti apa yang diketahuinya. (Aries
Toteles)
Death is not the greatest loss in life
The greatest loss in life is what dies within us while we live
(Norman
Causins)
Orang yang sabar, taat kepada Tuhan, setia pada keluarga, yang bekerja
keras bagi kebaikan hidup sesama adalah jiwa yang pantas untuk
beristirahat dengan damai dalam jaminan bahwa semuanya akan indah
pada waktunya (Mario Teguh)
Comfort and Convenience possess a magical power. Little by little they suck
in even people with strong wills
(Anton Pavlovich Chekhov)
A pessimist is one who makes difficulties of his opportunities and an optimist
is one who makes opportunities of his difficult
(Truman)
commit to user
6
Karya ini saya persembahkan kepada :
1.
Papa, Mama dan adikku tercinta yang telah mendukungku dalam
segala aktivitasku.
2.
Kekasihku tersayang, Yopi Yunianto yang senantiasa menemani dan
membantu dalam segala hal.
3.
Dosen Pembimbingku Drs. Hari Murti, M.Si yang telah
membimbing hingga Tugas Akhir ini selesai.
4.
Sahabatku yang selalu ada, Adityas Kartikasari, Estika Paramita
Sani, Novi Ria Rahma, dan Chatarina Wahyu Titimurti.
5.
Keluarga besarku yang selalu memberikan
support.
6.
Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat
commit to user
7
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan
kemudahan kepada penulis, sehingga tugas akhir dengan judul “STRATEGI
PENETAPAN HARGA PERUSAHAAN MULTINATIONAL COORPORATE
PADA PT. INDOLOK BAKTI UTAMA DI SUKOHARJO” ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tugas akhir disusun guna melengkapi tugas-tugas dan
memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Bisnis Internasional
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis telah berusaha untuk menyusun Tugas Akhir ini sebaik mungkin,
namun penulis yakin bahwa Tugas Akhir ini masih kurang sempurna. Oleh sebab
itu, segala saran dan kritik dari siapapun yang sifatnya memperbaiki Tugas Akhir
ini, akan penulis terima dengan senang hati.
Penulis mengakui bahwa selesainya Tugas Akhir ini merupakan hasil kerja
penulis dan juga berkat bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian laporang magang ini. Secara khusus penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1.
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2.
Drs. Hari Murti, Msi., selaku pembimbing Tugas Akhir dan Ketua Prodi
DIII Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
commit to user
8
bimbingan dan ilmu yang telah diberikan selama penulis menuntut ilmu di
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4.
Aris Hindriatmoko, selaku Branch Manager PT. INDOLOK BAKTI
UTAMA yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan
magang.
5.
Hartati, selaku Branch Admin PT. INDOLOK BAKTI UTAMA yang
telah membantu penulis selama kegiatan magang berlangsung. Terima
kasih telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam proses
penyelesaian penulisan laporan magang.
6.
Seluruh staf dan karyawan PT. INDOLOK BAKTI UTAMA yang tidak
bisa disebutkan satu persatu.
7.
Teman-teman Bisnis Internasional angkatan 2008.
8.
Seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan Tugas Akhir.
Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini, dapat memberikan manfaat bagi
yang membaca dan menambah pengetahuan di bidang ekonomi.
Surakarta, 31 Mei 2011
Penulis
commit to user
9
HALAMAN JUDUL...
i
HALAMAN ABSTRAKSI ...
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...
iii
HALAMAN PERSETUJUAN ...
v
HALAMAN MOTTO ...
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii
KATA PENGANTAR ...
ix
DAFTAR ISI ...
x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ...
1
B.
Perumusan Masalah ...
4
C.
Tujuan Penelitian ...
5
D.
Manfaat Penelitian ...
6
E.
Metode Penelitian ...
7
commit to user
10
A.
Pengertian Perusahaan
Mutinational Coorporate
...
10
B.
Sifat Perusahaan Multinasional ...
11
C.
Bentuk Badan Hukum Perusahaan Multinasional ...
12
D.
Kegiatan Bisnis Perusahaan Multinasional ...
13
E.
Pengaturan MNC oleh Negara Penerima ...
15
F.
Pengertian dan Metode Penetapan Harga ...
17
G.
Faktor Pendorong Penetapan Harga ...
19
H.
Dasar Penetapan Harga ...
22
I.
Strategi Penetapan Harga ...
25
J.
Perbedaan Penetapan Harga dengan Negara Lain ...
27
BAB III. DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Gambaran Umum Perusahaan ...
30
1. Identitas Perusahaan ...
32
2. Visi dan Misi Perusahaan ...
32
3. Struktur Organisasi ...
33
4. Deskripsi Jabatan ...
34
5. Produk PT. Indolok Bakti Utama ...
36
B.
Pembahasan Masalah ...
39
1. Kebijaksanaan Harga ...
39
2. Metode Penetapan Harga ...
41
3. Hambatan yang Dihadapi ...
43
4. Perhitungan Penetapan Harga ...
45
commit to user
11
A.
Kesimpulan ...
47
B.
Saran ...
48
DAFTAR PUSTAKA ...
49
LAMPIRAN
commit to user
12
Tabel 3.1. Formula Penetapan Harga
Cost Plus Mark Up
...
41
Tabel 3.2. Formula
Subsidized price
...
42
commit to user
13
Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Indolok Bakti Utama
33
commit to user
STRATEGI PENETAPAN HARGA PERUSAHAAN MULTINATIONAL
COORPORATE PADA PT. INDOLOK BAKTI UTAMA DI SUKOHARJO
ARFILIA AHTININGRUM
F3108001
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui cara-cara
penetapan harga pada, untuk mengetahui strategi dan langkah-langkah yang
ditempuh dalam proses penetapan harga, dan untuk mengetahui hambatan yang
dihadapi dalam menetapkan harga suatu produk pada PT. Indolok Bakti Utama di
Sukoharjo.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif analisis yaitu
metode penelitian mmengemukakan secara tertulis tentang tata kerja suatu
penelitian. Jenis sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh
dari PT. Indolok Bakti Utama dan data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai
sumber yang berkaitan dengan penulisan Tugas Akhir.
Hasil dari penelitian ini bahwa penetapan harga yang digunakan di PT.
Indolok Bakti Utama dengan melakukan orientasi pasar,
Cost Plus Pricing,
melihat persaingan pasar, dan melihat
supply and demand
dari tahun-tahun
sebelumnya. Metode penetapan harga yang digunakan dalam proses penetapan
harga oleh PT. Indolok Bakti Utama yaitu
cost plus mark up
yaitu harga total
ditambah dengan profit yang telah ditentukan perusahaan. Hambatan yang terjadi
dalam proses penentuan harga yaitu perbedaan antar divisi, persaingan dengan
perusahaan lain, pemerintah, dan terjadinya inflasi.
Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini antara lain dalam
menentukan kebijakan penetapan harga lebih baik agar PT. Indolok Bakti Utama
dapat lebih berkembang. Dalam pengambilan
mark up,
sebaiknya PT. Indolok
Bakti Utama lebih memperhitungkan profit agar konsumen dapat bertambah, dan
untuk menghadapi hambatan yang terjadi dapat dilakukan dengan membaca
kondisi pasar yang terjadi agar dapat membuat keputusan yang terbaik.
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dalam era bebas, semakin banyak perdagangan marak berkembang di
dunia. Perusahaan-perusahaan asingpun banyak muncul di berbagai negara
dan masuk ke dalam pasar domestik. Investor luar negeri banyak yang
melakukan penanaman modal di negara tersebut. Perusahaaan besar lainnya
pun juga giat membuka cabang di berbagai negara di belahan dunia.
Indonesia menjadi salah satu pilihan dari para pengusaha asing tersebut
sehingga banyak muncul perusahaan asing di Indonesia. Perusahaan asing di
luar wilayahnya inilah yang disebut dengan Perusahaan
MultinationalCoorporate.
Perusahaan multinasional merupakan aktor dalam bisnis internasional.
Jenis perusahaan ini berperan sangat penting untuk sebagian besar transaksi.
Kekuasaan dan pengaruh perusahaan multinasional semakin menarik
perhatian pemerintah karena semakin besar pengaruhnya bagi transaksi
commit to user
2
Ada beberapa bentuk badan hukum yang dapat digunakan oleh
perusahaan multinasional dalam aktivitas operasinya meliputi perusahaan
cabang
(Branch),subsidiary
(wholly owned subsidiary),perusahaan patungan
(joint-venture),
perusahaan
go publicatau
public company,perusahaan
dengan bentuk lain. Perusahaan multinasional memiliki banyak bentuk
kegiatan bisnis, yaitu usaha patungan, proyek putar kunci, dan lisensi. PT.
Indolok Bakti Utama cenderung menggunakan lisensi karena pemerintah
dalam negeri dapat melarang Penanaman Modal Asing (
Foreign DirectInvestment
/FDI). Resiko lain yang dihindari yaitu penyebaran pengetahuan
perusahaan multinasional. Lisensi memiliki berbagai macam jenis meliputi
Lisensi dasar, kontrak manajemen
, franchising,dan kontrak manufaktur.
PT. Indolok Bakti Utama merupakan perusahaan multinasional dimana
pengertian perusahaan tersebut telah dijelaskan secara rinci di atas.
Perusahaan ini melakukan kegiatan bisnis dengan cara menggunakan
perlisensian. Sehingga tidak terlalu sulit dalam melakukan pengoperasiannya.
PT. Indolok Bakti Utama bergerak di bidang
safety and fire. Melakukan
pengolahan barang di Cibitung, Jakarta Pusat kemudian dipasarkan ke
berbagai kota di Indonesia. Tidak hanya itu, perusahaan ini melakukan juga
commit to user
3
Perusahaan yang berpusat di Gothenburg-Swedia ini tidak hanya
merambah kanca pasar di Indonesia saja. Ada 28 negara lain yang juga
membuka perusahaan serupa dengan karyawan sebanyak 5900 yang tersebar
di 29 negara tersebut. Wilayah tersebut meliputi Eropa, Asia, Australia dan
Amerika Utara. PT. Indolok Bakti Utama merupakan distributor tunggal dari
perusahaan Gunnebo dan Chubb Safes yang berasal dari Swedia.
Penetapan harga suatu produk pada PT. Indolok Bakti Utama didasarkan
atas biaya produksi yang dilakukan dan atas dasar biaya yang dikeluarkan
untuk tenaga kerja. Sehingga terjadi perbedaan harga antara negara satu
dengan negara lainnya. Dalam hal ini perusahaan induk tidak ikut campur
dalam penetapan harganya. Perusahaan induk hanya mendapatkan upah dari
kegiatan lisensi yang dilakukan oleh PT. Indolok Bakti Utama.
Dengan menggunakan sistem online, perusahaan dapat langsung
berhubungan dengan perusahaan pusat di Swedia. Sehingga, dalam setiap
transaksi pengeluaran barang dan pemasukan barang beserta harga yang
ditetapkan dapat langsung diketahui oleh perusahaan induk.
Berdasarkan hal tersebut, PT. Indolok Bakti Utama merupakan salah satu
perusahaan multinasional dengan penggunaan lisensi sebagai bentuk kegiatan
bisnisnya. Dapat dikatakan bahwa perusahaan ini merupakan perusahaan
commit to user
4
Keunggulan perusahaan multinasional ini sangatlah beragam antara lain
memiliki pengetahuan yang khas, atau bersifat monopolistis. Keunggulan
tersebut merupakan bagian dari studi dan perkembangan organisasi industrial
yang dipelopori oleh
Stephen Hymer.Dengan demikian keunggulan yang
dimiliki oleh suatu perusahaan dapat berbentuk teknologi dan
intangibleassets.
Berdasarkan uraian di atas penulis ingin melakukan pembahasan tentang
strategi penetapan harga dengan menyusun laporan tugas akhir dengan judul
“STRATEGI
PENETAPAN
HARGA
PERUSAHAAN
MULTINATIONAL CORPOORATE PADA PT. INDOLOK BAKTI
UTAMA DI SUKOHARJO”.
B.
Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini dijadikan pedoman bagi penulis
untuk melakukan penelitian secara tepat dalam pelaksanaan penelitian ilmiah.
Dengan perumusan masalah diharapkan dapat mengetahui obyek yang diteliti
dan penelitian dapat dilaksanakan secara fokus juga maksimal.
Untuk memudahkan pembahasan masalah dan pemahamannya maka
commit to user
5
1.
Bagaimana penetapan harga pada PT. Indolok Bakti Utama?
2.
Metode apa yang digunakan dalam proses penetapan harga pada PT.
Indolok Bakti Utama?
3.
Hambatan apa yang dihadapi dalam penetapan harga pada PT.
Indolok Bakti Utama?
C.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian tersebut dapat
memberikan jawaban terhadap masalah yang telah dirumuskan oleh penulis
dan memberikan manfaat sesuai yang dikehendaki. Adapun tujuan penelitian
sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui cara penetapan harga pada PT. Indolok Bakti
Utama.
2.
Untuk mengetahui strategi yang digunakan dan langkah-langkah yang
ditempuh dalam melakukan penetapan harga pada PT. Indolok Bakti
Utama.
3.
Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dalam menetapkan harga
commit to user
6
D.
Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk memberikan manfaat sesuai yang
dikehendaki oleh pihak-pihak yang membutuhkan hasil dari penelitian ini.
Pihak-pihak tersebut antara lain :
1.
Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini semoga memberikan manfaat bagi “PT. INDOLOK
BAKTI UTAMA” untuk dijadikan sebagai tolak ukur kinerja
perusahaan dan evaluasi perusahaan agar dapat lebih baik lagi.
2.
Bagi pemerintah
Hasil penelitian ini sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan
mengenai strategi penetapan harga perusahaan multinasional dan
memberikan informasi kepada pemerintah untuk menentukan kebijakan
pada perusahaan multinasional.
3.
Bagi Mahasiswa dan Pembaca lainnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai tambahan
informasi bagi peneliti lain yang akan meneliti masalah yang sama atau
commit to user
7
E.
Metode Penelitian
Suatu penelitian pada dasarnya adalah mencari, mendapatkan data untuk
selanjutnya dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan hasil penelitian.
Metode yang digunakan adalah metode diskriptif analisis yaitu metode
penelitian mengemukakan secara tertulis tentang tata kerja suatu penelitian
yang terdiri dari :
1.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini meliputi berbagai tahapan-tahapan dalam
proses penetapan harga yang dijalankan oleh PT. Indolok Bakti
Utama di Sukoharjo.
2.
Jenis Sumber Data
a.
Jenis Data
1)
Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari sumbernya atau obyek
penelitian mengenai data-data yang diperoleh dari PT. Indolok
Bakti Utama.
Contoh : proses pemberian harga pada
customerdan
price listdari seluruh produk yang disediakan oleh PT. Indolok Bakti
commit to user
8
2)
Data Sekunder
Data pendukung yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan penelitian.
Contoh : penulis memperoleh studi pustaka yang berupa
fakta-fakta, dokumen-dokumen dari buku, media internet, dan
sumber-sumber lain yang berkaitan dengan strategi penetapan
harga.
b.
Alat Pengumpul Data
1)
Wawancara
Merupakan
teknik
pengumpulan
data
dengan
cara
mengadakan tanya jawab baik langsung ataupun tidak
langsung dengan pihak perusahaan PT. Indolok Bakti Utama.
Contoh : mengadakan tanya jawab dengan pihak perusahaan
secara langsung tentang strategi penetapan harga pada
perusahaan.
2)
Studi pustaka
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari
buku atau referensi yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti.
Contoh : penulis mempelajari referensi, membaca atau
commit to user
9
harga pada perusahaan multinasional untuk dijadikan sebagai
bahan acuan dan pedoman dalam pengerjaan Tugas Akhir.
3)
Observasi
Dalam penelitian ini penulis secara langsung melihat setiap
kegiatan transaksi yang terjadi dalam perusahaan.
Contoh : penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di PT.
commit to user
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian Perusahaan Multinational Corpoorate
Pengertian dari Perusahaan MNC (
Multinational Coorporate) pada
dasarnya adalah perusahaan internasional yang menjalankan bisnis di
beberapa negara. Beberapa pakar berpendapat tentang pengertian perusahaan
multinasional antara lain :
1.
Sebuah perusahaan yang wilayah operasinya meliputi beberapa negara
dan memiliki fasilitas produksi dan pelayanan di luar negaranya sendiri
(Winardi, 1982).
2.
Sekelompok perusahaan yang mempunyai kendali operasi langsung di
berbagai negara yang berbeda yang mempunyai kecenderungan dan
mengarah pada pandangan global akan penguasaan perusahaan secara
geosentris (Prof. Perlmutter).
3.
Perusahaan yang kegiatan bisnisnya bersifat internasional dan lokasi
produksinya terletak di berbagai negara (Nopirin, 1990).
4.
A firm with conducts operations on an international basic similaroperations being conducted in several countries, or operations at
commit to user
11
firms are integrated across national boundaries, horizontally orvertically, or both
(Gilpin,1977).
B.
Sifat Perusahaan Multinasional
Karakter
Multinational Coorporatesangat bervariasi, tergantung dari cara
pendirian cabang di luar negeri, pola kepemilikan dan tujuan operasi di luar
negeri. Pendirian cabang di luar negeri biasanya dilakukan dengan investasi
langsung yakni dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau
membeli perusahaan di luar negeri.
Tujuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di berbagai negara
juga berbeda. Tidak banyak pula MNC yang bermaksud untuk melakukan
ekspansi secara vertikal. Perusahaan induk (yang memproses lebih lanjut)
mendirikan cabang di luar negeri untuk menghasilkan input untuk diproses
lebih lanjut oleh perusahaan induk. Contoh ekspansi vertikal misalnya
perusahaan minyak dengan mendirikan cabang di luar negeri dimana terdapat
sumber minyak yang kemudian diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk.
Contoh ekspansi horizontal dengan cara mendirikan cabang di luar negeri
dengan melakukan kegiatan yang hampir sama dengan perusahaan induk.
Perusahaan multinasional akan mempertimbangkan sebelum membuka
cabang produksi di luar negeri. Langkah yang diambil perlu dengan
commit to user
12
konsumen serta pemerintahan negara dimana cabang itu akan didirikan.
Pertimbangan tersebut hanya merupakan sebagian kecil saja dari faktor social,
budaya, dan politik yang dapat menyebabkan investasi di luar negeri lebih
riskan daripada di dalam negeri. Oleh karena itu keuntungan ekonomis
investasi di luar negeri harus cukup besar sehingga dapat mengimbangi resiko
yang tinggi.
C.
Bentuk Badan Hukum Perusahaan Multinasional
Ada beberapa bentuk badan hukum yang dapat digunakan oleh
perusahaan multinasional dalam aktivitas operasinya :
1.
Perusahaan cabang (
Branch)
Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kantor atau pusat usahanya
(MNC induk)
2.
Subsidiary (
Wholly owned subsidiary)
Merupakan anak perusahaan yang berbadan hukum sendiri. Saham
perusahaan ini sepenuhnya dimiliki oleh dua atau lebih perusahaan
sebagai
partner.3.
Perusahaan Patungan (
Joint-Venture)
Merupakan perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh dua atau lebih
commit to user
13
4.Perusahaan
Go Publicatau
Public CompanyMerupakan perusahaan yang berkedudukan lokal dan sebagian sahamnya
dipegang masyarakat.
5.
Perusahaan dengan bentuk lain
Pembentukannya dapat didasarkan pada ketentuan perundangan yang ada,
seperti di bidang perbankan, pertambangan minyak bumi dan gas bumi,
perdagangan ataupun jenis lainnya (Sumantoro, 1987).
D.
Kegiatan Bisnis Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional memiliki banyak bentuk kegiatan bisnis, yaitu
usaha patungan, proyek putar kunci, dan lisensi. Berikut penjelasan dari
bentuk kegiatan bisnis tersebut :
a.
Usaha Patungan
Usaha patungan dilakukan oleh perusahaan multinasional dengan mitra
lokal.
Perusahaan
multinasional
yang
bersangkutan
membawa
Keunggulan Spesifik Perusahaan (KSP) dlam pengetahuan, teknologi,
ataupun modal. Mitra negara sebagai tuan rumah secara tradisional
membawa pengetahuan tentang lingkungan lokal.
b.
Proyek Putar Kunci
Proyek putar kunci merupakan suatu transaksi paket yang mengharuskan
perusahaan multinasional membangun suatu fasilitas produksi dan
commit to user
14
mengoperasikannya, sehingga fasilitas itu dalam keadaan siap untuk
mulai beroperasi setelah selesainya proyek.
Proyek putar kunci merupakan suatu alternatif atas ekspor atau atas
aktivitas perusahaan multinasional apabila pemerintah tuan rumah
mengadakan pembatasan atas hal yang tidak diinginkan. Suatu
keuntungan tambahan pada proyek putar kunci bagi perusahaan
multinasional, mereka juga mengharapkan untuk member lisensi keahlian
manajerial dan teknologi tambahan bagi tuan rumah.
c.
Lisensi
Kebanyakan pengaturan perlisensian menyediakan penggunaan teknologi,
paten merk dagang, atau KSP lainnya dari sebuah perusahaan luar negeri
dengan pertukaran upah. Upah itu biasanya meliputi suatu pembayaran
minimum dan mungkin juga mencakup suatu persentase dari penjualan
atau laba perusahaan luar negeri yang dihasilkan dari penggunaan lisensi.
Perusahaan lebih cenderung menggunakan lisensi karena pemerintah
dalam negeri dapat melarang Penanaman Modal Asing (
Foreign DirectInvestment
/FDI). Resiko lain yang dihindari yaitu penyebaran
pengetahuan perusahaan multinasional. Lisensi memiliki berbagai macam
commit to user
15
1)
Lisensi dasar
Pengaturan kontraktual, yang dengan itu perusahaan multinasional,
atas suatu biaya, mengizinkan teknologi paten atau merek dagangnya
dipergunakan oleh perusahaan lain.
2)
Kontrak Manajemen
Pengaturan kontraktual, dengan itu perusahaan multinasional atas
suatu biaya menyediakan keahlian manajemen di bidang tertentu
pada perusahaan lain.
3)
FranchisingPengaturan kontraktual, yang dengan perusahaan multinasional atas
suatu biaya bertindak sebagai pemasok dan mengizinkan perusahaan
lain untuk menjual produk jasanya.
4)
Kontrak munufaktur
Pengaturan kontraktual, yang dengan itu perusahaan multinasional
akan membayar biaya pada suatu produsen lokal untuk
memanufaktur produk dengan cap dagang perusahaan multinasional
itu.
E.
Pengaturan MNC oleh Negara Penerima
Ada beberapa cara dalam mengatur MNC (nopirin, 1995: 124)
a.
Pengaturan tentang masuknya MNC. Pengaturan ini meliputi pernilaian
commit to user
16
dan politik nasional. Pendaftaran dan
screeningbiasanya dilakukan dan
apabila ditemukan efek di kemudian hari sangat buruk, maka MNC
tersebut ditolak kehadirannya.
b.
Penentuan sektor-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi asing
atau penentuan kepemilikan, sehingga memberi peluang usaha pada
wiraswasta lokal untuk ikut melakukan kegiatan atau mengambil
keputusan.
c.
Negara penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut. Misalnya
membatasi bahan yang diimpor, penentuan harga produk, pengaturan
kredit, kepemilikan serta pengaturan tentang efeknya terhadap
lingkungan.
d.
Negara penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang boleh
dikirim balik ke negara induk.
e.
Negara penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC.
Setiap negara memiliki cara yang berbeda dalam menerima
MultinationalCoorporate Company.
Misalnya Filipina, lebih pada pengaturan masuknya
MNC, India lebih pada pengaturan kegiaatan/operasi, Brazilia sedikit lebih
bebas, Jepaang umumnya memberi toleransi untuk patungan, sedangkan
Indonesia dengan pengaturan melalui undang-undang PMA dan daftar negatif
untuk investasi.
commit to user
17
F.
Pengertian dan Metode penetapan Harga
Harga merupakan hal yang sangat penting dalam setiap kegiatan bisnis.
Penentuan harga setiap produk yang dihasilkan oleh setiap perusahaan yang
melakukan proses produksi adalah langkah yang ditempuh oleh perusahaan
dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya. Harga sebagai nilai atau kekayaan
suatu produk yang mampu menarik pembeli untuk menukarkan uangnya
dengan sejumlah produk tertentu. Harga berpengaruh terhadap pendapatan.
Harga pada tingkat tertentu mengandung perhitungan komponen modal
ditambah dengan biaya-biaya tertentu, dan juga laba yang diinginkan.
Pendapatan akan semakin besar diterima produsen jika laba yang ditentukan
semakin besar.
Pada tingkat harga yang disesuaikan dengan daya beli konsumen akan
mampu membuat produk tetap eksis/ bertahan di pasar. Jika konsumen tidak
mampu / mau membeli produk pada tingkat harga tertentu, maka produk
tersebut tidak akan laku dan tergeser oleh produk pesaingnya. Semakin tinggi
kualitas produk maka harga untuk mendapatkannya biasanya semakin tinggi
pula. Namun pernyataan ini tidak berlaku untuk produk-produk langka.
Produk langka dibeli bukan atas kualitasnya, namun lebih menekankan pada
aspek historisnya.
Pada kisaran harga tertentu akan memacu produsen untuk melakukan
commit to user
18
harapan pencapaian penjualan. Ada beberapa metode dalam menetapkan suatu
harga (Warren & Keegan:2008). Metode tersebut antara lain :
a) Ethnocentric
Perusahaan induk menetapkan harga produk di setiap perusahaan cabang
di negara berbeda adalah sama. Pelanggan / importir diminta menanggung
biaya transportasi barang dan bea impor. Kebijakan ini sederhana dan
tidak rumit namun tidak mampu mendeteksi kemajuan pesaing dan
perkembangan kondisi pasar.
b) Polycentric
Perusahaan cabang diberikan kebebasan untuk menentukan harga tanpa
ada campur tangan dari pihak perusahaan induk. Tidak ada ketentuan
harga harus diseragamkan oleh perusahaan induk. Strategi ini cukup
efektif untuk mendongkrak laba yang diinginkan, namun mengalami
kendala dalam hal penentuan besar kecilnya bea transfer dan transportasi.
Perusahaan cabang dapat membeli produk di pasar yang harga produknya
murah kemudian menjual lagi di pasar yang mau membeli produk tersebut
dengan harga lebih tinggi.
c) Geocentric
Perusahaan cabang diberikan kebebasan untuk menentukan harga namun
perusahaan induk tetap melakukan kendali atas harga yang ditetapkan
perusahaan cabang. Perlunya koordinasi dengan perusahaan induk
commit to user
19
harga ini tidak begitu berbeda dengan pola
polycentric, yakni tetap
memperhatikan daya beli masyarakat lokal dan bea transportasi.
G.
Faktor Pendorong Penetapan Harga
Dalam menentukan kebijakan harga, ada beberapa hal yang akan
mempengaruhi terjadinya penetapan harga. Kombinasi dari faktor-faktor
penetapan harga tersebut antara lain dari faktor perusahaan itu sendiri
(company),
konsumen, faktor persaingan
(competition),dan faktor distribusi.
Selain faktor tersebut, penetapan harga perusahaan multinasional juga
dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah seperti kebijakan adanya pengendalian
harga, perpajakan dan biaya import yang diberlakukan di suatu negara.
Berikut garis besar faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi penetapan
harga :
1.
Company GoalsSaat mengembangkan strategi penetapan harga, perusahaan perlu
memutuskan apa yang diinginkan untuk mencapai strateginya.
Goals-nya
dapat mencakup untuk memaksimalkan laba yang sudah ada, penetrasi
pasar, atau untuk mengupayakan memperoleh image sebagai produk
premium. Tujuan perusahaan untuk melakukan penetapan harga, selalu
berubah-ubah. Perusahaan multinasional memiliki kebijakan otonomi
commit to user
20
mereka biasanya menetapkan harga relatif rendah dibanding negara lain.
Setelah perusahaan mapan, maka tujuan perusahaan juga akan berubah
dan penetapan harganya juga akan berubah sesuai tujuan perusahaan yang
baru.
2.
Company costBiaya perusahaan jelas mempengaruhi penetapan harga. Biaya
merupakan dasar dari penetapan harga terendahnya. Perusahaan selalu
menetapkan harga paling sedikit untuk menutup biaya membuat dan
menjual produknya. Biaya perusahaan mencakup
variable costdan
fixedcost.
Perbedaan biaya yang cukup kelihatan di antara berbagai negara,
dapat memicu adanya selisih harga yang lebar.
3.
Customer DemandPermintaan konsumen adalah fungsi dari
buying power(daya beli),
tastes
(selera),
habits(perilaku) yang bervariasi dari satu negara ke negara
lainnya.
Buying Poweradalah pertimbangan utama dalam penetapan
harga. Negara dengan
incomeper kapita rendah merupakan dilema.
Perusahaan asing yang menargetkan masuk ke pasar yang sedang tumbuh,
akan menawarkan produk berbiaya rendah dengan merubah bentuk
produknya.
Pilihan penetapan harga lain disebabkan atas dorongan konsumen
adalah menggunakan harga sesuai portofolio produk untuk mendapatkan
commit to user
21
menggunakan alternatif lain yaitu dengan memberikan harga lebih rendah
pada produk lama untuk pasar yang memiliki
buying powerrendah.
Sifat dari permintaan yang berasal dari dorongan konsumen adalah
selalu berubah setiap saat. Di negara yang akan dimasuki oleh investor
asing, perusahaan dapat menggunakan upaya simulasi melalui program
discount
(potongan harga), atau strategi penetrasi harga lainnya
(LowPrice),
sedangkan dalam pasar yang sudah matang, strategi tersebut
(discount/Low Price)
memungkinkan diperoleh
repeat buyers.Saat telah
didapat
Brand Loyaltydari konsumen, maka harga bukan lagi menjadi
citra dalam melakukan pembelian.
4.
CompetitionPerbedaan situasi persaingan di antara berbagai negara biasanya
menjadikan adanya perbedaan harga di antara negara juga. Perbedaan di
berbagai negara dapat terjadi disebabkan oleh adanya jumlah pesaing dan
sifat persaingannya.
5.
Distributor ChanelsTekanan harga yang dipengaruhi oleh jalur distribusi dapat terjadi
karena adanya variasi dalam margin dagang dan panjangnya jalur yang
harus dilalui, mempengaruhii harga pabrik
(ex-factory price)yang telah
ditetapkan
perusahaan. Tarik menarik antara distribusi dengan harga
perusahaan, pada akhirnya akan menentukan penetapan harga pasar suatu
commit to user
22
6.
Goverment PoliciesKebijakan pemerintah dapat memiliki pengaruh langsung dan tidak
langsung dalam penetapan harga. Faktor yang memiliki pengaruh
langsung dalam penetapan harga seperti kebijakan pemerintah tentang
diberlakukannya pajak penjualan (termasuk PPN), tariff, dan control
harga lainnya. Keterlibatan pemerintah dalam penetapan harga sangatlah
mencolok. Misalnya saja, pemerintah menetapkan harga minimum suatu
produk tertentu.
Faktor yang memiliki pengaruh tidak langsung dalam penetapan
harga seperti kebijakan tingkat bunga yang ditunjuk untuk mengurangi
defisit neraca pembayaran negara yang bersangkutan, atau pengaturan
fluktuasi mata uangnya, atau adanya kebijakan yang diambil untuk
mengatasi inflasi. Kebijakan pemerintah tersebut akan mempengaruhi
biaya produksi karena inflasi yang terjadi juga akan mempengaruhi biaya
tenaga kerjanya.
H.
Dasar Penetapan Harga
Dalam
menentukan
harga,
suatu
instansi/perusahaan
akan
mempertimbangkan berbagi faktor dalam proses penetapan harga tersebut.
commit to user
23
yang paling utama dalam penetapan harga oleh perusahaan. Antara lain terdiri
dari faktor internal perusahaan dan faktor lingkungan eksternal.
a.
Faktor Internal Perusahaan :
1)
Tujuan Pemasaran Perusahaan
Tujuan pemasaran perusahaan merupakan faktor yang sangat penting
dalam penetapan harga. Tujuan tersebut bias berupa maksimalisasi
laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih
pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal
kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab
perusahaan.
2)
Strategi Bauran Pemasaran
Harga merupakan salah satu komponen penting dalam bauran
pemasaran. Bagaimana suatu perusahaan dalam menentukan harga
akan memiliki dampak besar dalam kemajuan perusahaan itu sendiri.
Oleh karena itu, harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung
dengan bauran pemasaran lainnya yaitu produk, distribusi, dan
promosi.
3)
Biaya
Biaya merupakan faktor yang menentukan harg minimal yang harus
ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Oleh karena
commit to user
24
struktur biaya (biaya tetap dan biaya variabel), serta jenis-jenis biaya
lainnya, seperti
out of pocket cost, opportunity cost, controllable cost,dan replacement cost.
4)
Organisasi
Manajemen perlu memutuskan siapa dalam organisasi yang harus
menetapkan harga, setiap perusahaan menangani masalah penetapan
harga sesuai menurut dengan caranya masing-masing. Masalah
penetapan harga ditangani oleh divisi tertentu dalam perusahaan
tersebut. Divisi inilah yang akan menghitung berapa
costyang akan
dikeluarkan dalm setiap produksinya dan berapa upah tenaga kerja
dalam setiap melakukan kegiatan produksi.
b.
Faktor Eksternal Perusahaan :
1)
Sifat Pasar dan Permintaan
Setiap perusahaan perlu memahami karakteristik pasar yang
dihadapinya. Ada beberapa jenis persaingan dalam pasar misalnya:
pasar persaingan sempurna, persaingan monopoli, persaingan
oligopoli atau pasar dengan persaingan
monopolistic.
2)
Pesaing
Ada beberapa kekuatan pokok dalam persaingan suatu industri.
Untuk itu, perlu adanya analisis pasar dalam mengahadapi pesaing
commit to user
25
3)
Unsur-unsur lingkungan eksternal lainnya
Elastisitas permintaan juga menjadi faktor yang tak kalah pentingnya
dengan faktor-faktor yang lain. Faktor kondisi ekonomi (inflasi,
resesi, dan tingkat bunga), kebijakan dan peraturan pemerintah, dan
aspek sosial (kepedulian terhadap lingkungan).
I.
Strategi Penetapan Harga
Strategi penetapan harga sangat bervariasi. Hal ini tergantung pada
manajemen perusahaan untuk mengelola biaya menjadi harga. Beberapa
strategi harga yang dapat dilakukan antara lain :
1.
Efisiensi Biaya
Memperhatikan efisiensi pada pengeluaran akan menghasilkan harga
yang kompetitif. Efisiensi dapat dilakukan dengan cara :
a)
Mengurangi pemborosan management
b)
Mengurangi pemborosan bahan
c)
Mempercepat sirkulasi barang dengan memperpendek
flow ofproduction
dan
flow of chardd)
Mengurangi pemborosan tenaga listrik
commit to user
26
2.
Peningkatan Kinerja
Efisiensi sendiri belum cukup untuk menghasilkan hargaa barang yang
competitive
di pasar global / internasional. Efisiensi perlu didukung
dengan peningkatan kinerja perusahaan dengan :
a)
Meningkatkan ketrampilan sumber daya manusia
b)
Meningkatkaan etos kerja sumber daya manusia
c)
Mengurangi pemborosan waktu oleh sumber daya manusia
d)
Meningkatkan kinerja alat
3.
Pemberian Diskon
Agar barang yang ditawarkan dapat diterima oleh konsumen, pemberian
diskon akan lebih menarik konsumen. Semakin besar angka/presentase
diskon akan semakin menarik
buyeruntuk melakukan transaksi
penjualan.
4.
Instan Kalkulasi atau Instan Harga
Salah satu strategi menentukan harga agar bisa cepat dan tidak
memberikan kesempatan
buyernegosiasi dengan produsen lain adalah
mengajukan harga dengan angka persentase atas harga yang sudah
tercantum di dalam catalog / brosur. Misalkan dengan memberikan diskon
sebesar 25% dari harga yang tercantum dalam brosur/catalog. Penentuan
harga ini bisa dilakukan dalam waktu cepat sehingga buyer akan lebih
commit to user
27
5.
Master Lose
Menjual barang yang banyak dibutuhkan oleh konsumen dengan harga
yang tidak dibebani profit. Disebut master lose karena merupakan barang
kebutuhan yang utama, tetapi perusahaan berani menjual dengan tidak
mengambil untung atau bahkan rugi karena biaya-biaya lain. Tujuannya
untuk mendapatkan buyer sebanyak mungkin. Sehingga mamu bersaing
dengan perusahaan lain yang terlebih dahulu.
J.
Perbedaan Penetapan Harga dengan Negara Lain
Setiap negara memiliki dasar penetapan harga yang berbeda. Negara satu
dengan negara lain memiliki peraturan yang berbeda. Perbedaan harga barang
tersebut didasarkan pada :
1.
Biaya
Biaya atau
costyang dikeluarkan dalam setiap transaksi bisnis dalam
suatu negara memiliki perbedaan. Dalam suatu negara tertentu, memiliki
peraturan yang harus ditaati oleh perusahaan yang melakukan proses
produksi. Perhitungan biaya yang dikeluarkan pada saat proses produksi
tergantung pada kondisi ekonomi di negara itu sendiri.
Biaya merupakan
sejumlah pengorbanan ekonomis tertentu biasanya berwujud uang untuk
commit to user
28
2.
Pesaing
Dalam bisnis yang dilakukan oleh suatu pelaku produksi, setiap
perusahaan akan memiliki pesaing. Pesaing tersebut yang akan menjadi
hambatan dalam setiap kegiatan bisnis. Persamaan produk yang
ditawarkan dapat menjadi kendala dalam bisnis tersebut. Harga yang
ditawarkan juga menjadi kompetitif. Untuk itu sebagai
Menurut Potter, ada 5 kekuatan yang mempengaruhi kekuatan bersaing
antara lain :
1)
Pesaing yang sudah ada di pasaran internasional
2)
Ketersediaan Pemasok faktor produksi
3)
Besar kecilnya dan daya beli konsumen
4)
Pesaing baru dengan produk baru dan harga baru
5)
Pesaing dengan produk subtitusi yang mampu menarik minat
konsumen
3.
Pelanggan
Pelanggan merupakan kunci dalam proses produksi oleh suatu
perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan dapat ditentukan melalui
pelanggan yang diperoleh. Semakin banyak pelanggan yang memakai
produk dari perusahaan tersebut, maka dapat dikatakan perusahaan
tersebut berhasil. Sebaliknya, apabila berkurangnya pelanggan, maka
sebuah perusahaan harus melakukan koreksi terhadap perusahaannya. Hal
commit to user
29
Harga yang ditetapkan oleh perusahaan juga merupakan identitas dari
perusahaan tersebut. Beberapa konsumen akan memperhatikan harga
suatu produk. Bukan selera atupun aspek kemanfaatannya.
4.
Pemerintah
Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah di negara tertentu terkadang
membawa dampak harus ditingkatkannya harga produk. Kebijakan yang
sering terjadi perubahan yang akhirnya juga membuat terjadinya
perubahan harga yang ditetapkan oleh suatu perusahaan.
5.
Nilai mata uang
Penetapan harga produk internasional juga dipengaruhi oleh besar
kecilnya nilai mata uang suatu negara atas negara lainnya. Nilai mata
uang harus disesuaikan agar profit yang dikehendaki dapat terhitung.
Sebuah negara yang memiliki mata ung kuat maka harga yang ditetapkan
tinggi. Akan tetapi apabila negara memiliki nilai mata uang yang rendah
maka harga yang ditetapkan juga akan turun. Sesuai dengan ekonomi di
commit to user
30
BAB III
DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN & PEMBAHASAN
A.
Gambaran Umum Perusahaan
PT. Indolok Bakti Utama merupakan salah satu perusahaan asing atau
Multinational Coorporate Company
. Sebuah Perusahaan yang memiliki
berbagai cabang di belahan dunia. Sebuah perusahaan penanaman modal
asing (PMA) yang bergerak di bidang
safety and fire.Berdiri di Indonesia
sejak tahun 1972 memiliki 21 anak cabang di Indonesia yaitu Solo, Semarang,
Balikpapan, Pontianak, Kupang, Mataram, Surabaya, Bali, Jambi, Lampung,
Bandung, Banjarmasin, Batam, Makasar, Manado, Palembang, Pekanbaru,
Malang, Jayapura, Medan, Padang. Perusahaan yang memakai lisensi sebagai
bentuk kegiatan bisnisnya. Berkantor pusat di Jakarta, PT. Indolok Bakti
Utama melakukan proses produksi dan menjadi pusat kegiatan bisnis pada
setiap anak cabang lainnya.
Perusahaan yang berasal dari Gothenburg-Swedia ini, memiliki 5900 staff
dan karyawan di 29 negara. Antara lain, Eropa, Asia, Afrika, Australia dan
Amerika Utara. Memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam mengatasi
masalah keamanan meliputi
bank security, cash handling, entrance security,commit to user
31
PT. Indolok Bakti Utama merupakan distributor tunggal dari Gunnebo
group dan PT. Chubb Safes Indonesia. Perusahaan yang memiliki tujuan
untuk melindungi masyarakat, bangunan dan properti lainnya serta
menciptakan lingkungan yang aman bagi konsumen, karyawan, dan rekan
kerja.
Melakukan proses produksi di Cibitung, Jakarta Pusat, perusahaan ini
tidak hanya menjalankan perdagangan dalam negeri saja. PT. Indolok Bakti
Utama juga melakukan proses ekspor maupun impor. Ekspor ditujukan pada
negara yang tidak memiliki anak cabang atau tidak menjadi anggota dari
Gunnebo Group. Kemudian impor yang dilaksanakan yaitu untuk
memasukkan barang produksi yang tidak diproduksi di Indonesia berupa
tabung pemadam.
Jumlah perusahaan multinasional di Indonesia semakin tahun kian
meningkat. Hal ini dipicu oleh pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Perdagangan yang kian pesat juga menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi para investor luar negeri untuk melakukan penanaman modal
di Indonesia. Jumlah pesaing yang ada juga semakin banyak. Hal ini
disebabkan adanya perdagangan bebas yang makin marak di dunia. Dalam
perjalanannya, PT. Indolok Bakti Utama mempertahankan kualitas
commit to user
32
lain, customer tetap mempercayai PT. Indolok Bakti Utama sebagai
perusahaan yang terjamin kualitasnya.
1.
Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan
: PT. Indolok Bakti Utama
Website
: www.gunnebo.com
Berdiri
: 1972
Jenis Perusahaan
: Perusahaan Multinasional
Kantor cabang Solo
Alamat
: Ruko Grogol B-19
Jl. Raya Solo-Grogol
Sukoharjo 57552
Telepon
: (0271) 626293
Faximile
: (0271) 626294
2.
Visi dan Misi Perusahaan
a.
Visi Perusahaan
Menjadi mitra dalam keamanan dan keselamatan pelanggan melalui
keandalan teknoligi dan sumber daya manusia. Komitmen terhadap
mutu dimengerti dan merupakan tanggungb jawab dari setiap
commit to user
33
b.
Misi Perusahaan
Mengupayakan perbaikan yang berkelanjutan dan meningkatkan
kinerja dalam meningkatkan kepuasan pelanggan, menurunkan jumlah
keluhan pelanggan, meningkatkan penjualan, dan bekerja sebagai tim
untuk depan.
[image:47.595.139.531.235.682.2]3.
Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Indolok Bakti Utama
Branch Manager
Technition
Sales Marketing
Personal Support
Manager
Sales
Supervisor
commit to user
34
Keterangan :
a.
Branch Manager
: Aris Hndriatmoko
b.
Personal Support Manager
: Hendra Irawan
c.
Sales Supervisor
: Adib Retarifa Daras
d.
Branch Admin
: Hartati
e.
Sales Marketing
: 1. Agus Dwi Atmoko
2. Indiarto Krismunandar
3. Prasat Suharnoko
4. Agung Sanyoto
5. Wahyu Nurhadi
f.
Technition
: Deni Farizal
4.
Deskripsi Jabatan
a.
Branch Manager
Branch Manager bertugas secara langsung terhadap :
1)
Mengawasi proses kinerja perusahaan
2)
Kontrol terhadap order penjualan
3)
Kontrol terhadap stock barang yang ada
commit to user
35
b.
Personal Support Manager
1)
Memberikan support bagi sales marketing apabila order yang di
dapat kurang memuaskan
2)
Membantu Sales Marketing dalam mempresentasikan barang
(untuk tender besar)
3)
Melakukan evaluasi terhadap kinerja Sales Marketing
c.
Sales Supervisor
1)
Menerima sales order dari Marketing
2)
Mengevaluasi Sales Order yang diberikan oleh Sales Marketing
3)
Memberikan pengarahan pada sales marketing
4)
Langsung terjun ke lapangan untuk membantu Sales Marketing
dalam bernegosiasi dengan customer
d.
Branch Admin
1)
Mengelola keuangan perusahaan
2)
Memberikan dana untuk pengiriman barang
3)
Menerima
Sales Orderdari
SalesSupervisor
4)
Menginput order yang masuk pada
system“
symix”
5)
Membuat dan mengeluarkan dokumen sebagai kelengkapan
transaksi jual-beli.
6)
Menerima pembayaran dari
customer(untuk pembelian secara
commit to user
36
7)
Membuat laporan stock barang baik masuk atau keluar
8)
membuat laporan keuangan dalam setiap akhir periode
e. Technition
1)
Melakukan pengiriman barang pada customer
2)
Melakukan
servicebagi produk yang rusak
3)
Melakukan pengambilan barang untuk produk
serviceyang tidak
bisa diperbaiki di tempat.
5.
Produk PT. Indolok Bakti Utama
Produk PT. Indolok bakti Utama sangat beragam. Terdiri dalam
secure storage dan fire.
a.
Secure Storage
Secure storage yaitu produk keamanan berupa brankas atau lemari
besi. Terdiri dari berbagai jenis lemari besi. Tergantung pada
pemakaian customer. Jenis-jenis lemari besi tersebut antara lain :
1)
Cobra
Cobra merupakan produk yang sering digunakan oleh perusahaan
untuk menyimpan barang berharga. Cobra sendiri memiliki
berbagai ukuran. Menurut size, ada size 0 sampai dengan size 5.
Perusahaan yang besar seperti bank, toko emas biasanya
commit to user
37
banyak. Disamping itu, produk ini memiliki keunggulan tahan api,
kunci disediakan dalam 2 jenis yaitu kombinasi dan handle biasa.
2)
Kasteel
Kasteel memiliki ukuran lebih berat dari cobra. Produk ini
memiliki kegunaan sama dengan cobra, begitu pula dengan
keunggulannya. Pada dasarnya seluruh produk PT. Indolok Bakti
Utama tahan api. Akan tetapi, ketebalan pada pintunya juga
merupakan keunggulan dari kasteel. Sehingga bagi perampok
yang akan mengambil kesulitan dalam membukanya. Kunci
disediakan dalam 3 jenis. Terdiri dari kunci kombinasi, kunci
manual dan handle. Keunggulan lain dari produk ini adalah
apabila ada pencuri/perampok yang mencoba mengebor dan tidak
pas maka, bukan kunci yang tterbuika akan tetapi semakin kunci
tersebut menutup rapat. Memiliki 4 size, size 1 sampai dengan 4.
Sesuai dengan permintaan customer.
3)
RPF
Lemari bessi ini merupakan lemari yang terdiri dari beberapa laci.
Berfungsi untuk menyimpan dokumen. Biasanya, digunakan oleh
perusahaan seperti PT. Taspen, Leasing ataupun bank. Selain
tahan api, produk ini juga memiliki 2 kunci pada masing-masing
lacinya yaitu kunci kombinasi dan kunci manual. Memiliki 3
commit to user
38
b. FirePT. Indolok Bakti Utama menyediakan berbagai produk tahan api
yaitu :
1.
Apar (tabung pemadam)
Tabung pemadang merupakan produk yang paling laku. Selain
produk ini sangat dibutuhkan oleh berbagai perusahaan ataupun
instansi. Terdiri dari berbagai ukuran. 3kg, 4,5kg, 6kg, 9kg, 12kg,
48kg. sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Tabung ini dibuat dari
Jerman. Sehinggga memiliki kualitas yang sangat bagus.
2. Hydrant
Salah satu kelengkapan dari alat pemadam kebakaran.
Hydrantmerupakan sejenis selang yang dipakai oleh pemadam kebakaran
untuk memadamkan api.
3.
Mobil pemadam
Merupakan alat transportasi yang digunakan oleh dinas pemadam
kebakaran untuk menjalankan tuigasnya. Akan tetapi, mobil
pemadam hanya akan diproduksi ketika ada permintaan dari
buyer.
4.
Baju tahan api
Perlengkapan lain yang digunakan pemadam kebakaran. Ketika
commit to user
39
mengalami kebakaran, maka baju tersebut sangat
safetysehingga
seorang pemadam yang masuk ke dalam api tidak akan terluka.
5.
Helm
Digunakan oleh seorang pemadam kebakaran untuk melindungi
kepala dan wajahnya dari asap, api ataupun benda terbakar yang
jatuh di atas kepalanya agar tidak terjadi kecelakaan dalam
menjalankan tugasnya.
B.
PEMBAHASAN MASALAH
1.
Kebijaksanaan Harga
a.
Orientasi Pasar
Penentuan harga diarahkan untuk mendapat laba tinggi dengan volume
lebih rendah. Disebabkan permintaan pasar yang tinggi, citra tinggi,
konsumen tingkat atas dengan persaingan agak longgar
(exclusivegood)
. Penurunan harga diharapkan dapat mendongkrak, menaikkan
volume penjualan dengan beberapa segmen pasar tambahan. Tingkat
harga tinggi diharapkan dapat menutupi biaya-biaya operasional.
b. Cost Plus Pricing
Penetapan harga dengan menambahkan (%) keuntungan terhadap total
biaya atau sering disebut dengan
mark-up. Pola ini banyak dilakukan
oleh tingkatan
retailerataupun distributor. Penggunaan mark-up
commit to user
40
1)
Jumlah komponen atau unit biaya dalam operasionalnya.
2)
Jangka perputaran atau
turn-overproduk yang diperdagangkan,
yang harus membayar biaya
financial.
3)
Macam barang (multi atau
single product).
4)
Tinggi rendahnya
mark-upjuga dipengaruhi merek atau brand.
c.
Persaingan (
Competition)
Penentuan harga di suatu target pasar disebabkan adanya pengaruh
persaingan ketat dalam suatu pasar. Penentuan harga menjadi sangat
penting sebagai acuan untuk mengontrol tingkat persaingan, sebab
dalam operasional (di lapangan) akan selalu dihadapkan pada berbagai
resiko. Dalam suatu segmen pasar tertentu, bilamana harga-harga dari
perusahaan yang kuat yaitu sudah mendominasi suatu segmen pasar,
harga bisa dijadikan barometer dan bisa menentukan posisi harga jual,
maka bila ada suatu penurunan harga dari perusahaan itu, akan diikuti
penurunan harga oleh perusahaan-perusahaan lain.
d. Supply and Demand
Bukan hanya biaya yang akan mempengaruhi tingkat harga, karena
permintaan memiliki peranan penting dalam mempengaruhi tingkat
harga pada suatu penjualan yang harus diturunkan pada tingkat
terendah meraih penjualan secara cepat di pasar terbuka. Kebijakan
commit to user
41
daya persaingan guna mencapai target di segmen pasar. Untuk itu,
elastisitas permintaan perlu terukur.
2.
Metode Penetapan Harga
Pola penentuan harga jual sangat bervariasi, hal itu tergantung dari
kekuatan produk yang dihasilkan dan politik dagang yang diterapkan oleh
masinng-masing perusahaan. Ada 4 (empat) metode untuk menentukan
harga jual :
a.
Cost plus mark up(
seller’s market price)
Penentuan harga jual dari metode ini yaitu jika penetapan harga jual
untuk didasarkan atas perhitungan biaya total (penjumlah semua biaya
yang dikeluarkan mulai dari pengadaan bahan, tenaga kerja,
freight)
ditambah dengan prosentase laba yang diinginkan. Pola kalkulasi
[image:55.595.164.517.234.486.2]semacam ini disebut dengan Pola progresif.
Table 3.1 formula penetapan harga
cost plus mark upcommit to user
42
b. Current Market price (buyer’s market price)Metode ini merupakan kebalikan dari
cost plus mark upyaitu bila
penetapan harga jual disesuaikan dengan harga jual di pasaran pada
saat itu atau harga yang ditentukan oleh pembeli. Laba diperoleh dari
selisih antara harga jual di market dengan total biaya. Asumsi dari
metode ini bahwa pasar mempunyai posisi yang kuat, sedangkan
penjual mempunyai posisi yang lemah sehingga
sellerharus
menyesuaikan harga yang telah ditentukan oleh
buyer.
c. Subsidized Price
Subsidized price
yaitu penentuan harga jual yang didassarkan pada
total biaya sebagaimana pada
cost plus mark updikurangi dengan
komponen biaya tertentu (
overhead cost). Tujuan dari adanya subsidi
ini adalah untuk menekan harga pokok produksi sehingga
[image:56.595.168.515.225.490.2]memperkuata daya saing di pasar. Subsidi ini meliputi biaya
overheadTabel 3.2 formula
subsidized pricecommit to user
43
d.
Dumping (
marked Penetration Price)
Harga dumping adalah harga jual dari
buyer ditetapkan lebih rendah
dari harga jual komoditi yang sama di pasaran. Hal ini dimungkinkan
bila di dalam negeri produsen komoditi ini memegang monopoli
sehingga dapat menjual komoditi itu dengan harga tinggi di dalam
negeri. Dumping dilakukan dengan tujuan untuk mematikan
persaingan dengan perusahaan lain yang sejenis. Setelah pesaing mati,
para pengusaha akan menaikkan harga untuk menutup kerugian pada
saat melakukan dumping. Dumping ini bersifat sementara. Karena
tujuannya yang hanya menciptakan pasar bagi produk baru dari suatu
perusahaan sehingga kegiatan ini dapat diterima sebagai promosi
penjualan.
3.
Hambatan yang Dihadapi
Dalam proses penetapan harga, tak ayal perusahaan multinasional
menghadapi kendala. Masalah yang sering kali dihadapi oleh
multinational coorporate company
salah satunya yaitu mengkoordinasi
tentang kebijakan harga yang diberlakukan. Kurangnya koordinasi ini
yang menyebabkan terjadinya perdagangan paralel (perdagangan import).
Melalui perdagangan import, perantara mendapatkan laba dengan
commit to user
44
negara yang harganya lebih tinggi. Import dari produk tersebut akan
menyaingi harga jual impor oleh importir aslinya.
Selain itu, perbedaan kepentingan antara berbagai divisi dalam
perusahaan itu sendiri (bagi perusahaan multinasional yang menggunakan
sistem lisensi). Hal tersebut diakibatkan dalam masing-masing divisi yang
bersangkutan memiliki asumsi, analisis dan perkiraan harga untuk produk
yang akan dikeluarkan oleh suatu instansi/perusahaan.
Perlu