• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelas 10 SMK Agribisnis Tanaman Perkebunan dan Kehutanan 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kelas 10 SMK Agribisnis Tanaman Perkebunan dan Kehutanan 1"

Copied!
154
0
0

Teks penuh

(1)

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

KejuruanKementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia

Buku Teks Bahan Ajar

Siswa

Paket Keahlian : Agribisnis Tanaman

Perkebunan dan

Kehutanan

Agribisnis Tanaman

Perkebunan dan Kehutanan

Kelas

X

(2)

KATA PENGANTAR

Kur ikulum 2013 dir ancang untuk memper kuat kompetensi sisw a dar i sisi sikap, pengetahuan dan keter ampilan secar a utuh. Keutuhan ter sebut menjadi dasar dalam per umusan kompetensi dasar tiap mata pelajar an mencakup kompetensi dasar kelompok sikap, kompetensi dasar kelompok pengetahuan, dan kompetensi dasar kelompok keter ampilan. Semua mata pelajar an dir ancang mengikuti r umusan ter sebut.

Pembelajar an kelas X dan XI jenjang Pendidikan Menengah Kejur uhan yang disajikan dalam buku ini juga tunduk pada ketentuan ter sebut. Buku sisw a ini diber isi mater i pembelajar an yang membekali peser ta didik dengan pengetahuan, keter apilan dalam menyajikan pengetahuan yang dikuasai secar a kongkr it dan abstr ak, dan sikap sebagai makhluk yang mensyukur i anuger ah alam semesta yang dikar uniakan kepadanya melalui pemanfaatan yang ber tanggung jaw ab.

Buku ini menjabar kan usaha minimal yang har us dilakukan sisw a untuk mencapai kompetensi yang dihar uskan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam kur ikulum 2013, sisw a diber anikan untuk mencar i dar i sumber belajar lain yang ter sedia dan ter bentang luas di sekitar nya. Per an gur u sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya ser p sisw a dengan keter sediaan kegiatan buku ini. Gur u dapat memper kayanya dengan kr easi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan r elevan yang ber sumber dar i lingkungan sosial dan alam.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

DAFTAR GAMBAR... v

DAFTAR TABEL ... vii

PETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR... ix

GLOSARIUM... x

I. PENDAHULUAN... 1

A. Deskr ipsi... 1

B. Pr asyar at... 1

C. Petunjuk Penggunaan... 2

D. Tujuan Akhir... 3

E. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar... 5

F. Waktu... 7

G. Pr insip-pr insip Belajar... 7

H. Kegiatan Pembelajar an... 7

I. Penilaian... 7

J. Cek Kemampuan Aw al... 8

II. PEMBELAJARAN... 11

Pembelajaran KD : Menerapkan Metode Inventarisasi Jenis Flora yang Dilindungi ... 11

A. Deskr ipsi... 11

B. Kegiatan Belajar 1 : Kr iter ia Flor a yang dilindungi... 11

1. Tujuan pembelajaran: ... 11

2. Uraian Materi ... 12

3. Refleksi ... 35

4. Tugas... 36

5. Test Formatif ... 36

C. Kegiatan Belajar 2: Identifikasi Jenis Flor a yang Dilindungi... 38

1. Tujuan Pembelajaran... 38

2. Uraian Materi ... 38

(4)

3. Refleksi... 60

4. Tugas... 62

5. Test Formatif ... 63

D. Kegiatan Belajar 3 : Membuat Spesimen Flor a yang Dilindungi... 64

1. Tujuan Pembelajaran... 64

2. Uraian Materi ... 64

3. Refleksi ... 75

4. Tugas... 76

5. Test Formatif ... 78

E. Kegiatan Belajar 4 : Mendeskr ipsikan Metode Inventar isasi Jenis Flor a... 79

1. Tujuan Pembelajaran... 79

2. Uraian Materi ... 79

3. Refleksi ... 95

4. Test Formatif ... 96

F. Penilaian Kompetensi Dasar (KD) : Mener apkan Metode Inventar isasi Jenis Flor a yang Dilindungi... 97

1. Penilaian Sikap... 97

2. Penilaian Pengetahuan (Kognitif) ... 99

3. Penilaian/Tes Keterampilan (Psikomotorik) ... 101

Pembelajar an KD : Melaksanakan Inventar isasi Jenis Flor a yang... 103

Dilindungi... 103

A. Kegiatan Belajar 1 : Penyajian Data Inventar isasi Jenis Flor a yang Dilindungi... 103

(5)

2. Uraian Materi ... 103

3. Refleksi ... 118

4. Tugas... 120

5. Test Formatif ... 123

B. Kegiatan Belajar 2 : Pengolahan data inventar isasi jenis flor a yang... 124

dilindungi... 124

1. Tujuan Pembelajaran... 124

2. Uraian Materi ... 124

3. Refleksi ... 134

4. Tugas... 135

5. Tes Formatif... 136

C. Penilaian Kompetensi Dasar (KD) : Melakukan Inventar isasi Jenis Flor a yang Dilindungi ... 137

1. Penilaian Sikap... 137

2. Penilaian Pengetahuan (Kognitif)... 139

3. Penilaian/Tes Keterampilan (Psikomotorik) ... 140

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Amor phophallus titanium Sumber :http:/ / alamendah.files.wor dpr ess.com/ 2010)

... 19

Gambar 2. Rafflessia ar noldi... 20

(Sumber : http:/ / nanpunya.files.wor dpr ess.com/ 2009 05/ bunga_r afflessia.jpg)... 20

Gambar 3. Anggr ek (Sumber : http:/ / alamendah.files.w or dpr ess.com/ 2010)... 20

Gambar 4. Nepenthes ephipiata salah satu jenis kantong semar 1... 22

(Sumber : http:/ / alamendah.files.w or dpr ess.com/ 2010/ 12/ nepenthes-ephipiata.jpg)... 22

Gambar 5. Mer anti Putih atau Shor ea r esinosa... 27

(sumber : w w w .ar kive.or g)... 27

Gambar 6. Kantong Semar (Nepenthes ar istolochioides)... 27

Gambar 7. Pohon Kapur (Dr yobalanops ar omatica)... 28

Gambar 8. Kaw oli atau Alloxylon br achycar pun... 29

(Sumber : Gambat nsw .gov.au)... 29

Gambar 9. Rafflesia ar noldi... 30

Gambar 10. Ber bagai Jenis Kantung Semar... 31

Gambar 11. Anggr ek Vanda... 32

Gambar 12. Tengkaw ang atau Mer anti Mer ah... 33

(Shor ea singkaw ang)... 33

Gambar 13. Mangga Kastur i (Mangifer a castur i)... 33

Gambar 14. Pohon Cendana dan kipas dar i cendana... 34

Gambar 15. Contoh Pengelompokan sepuluh jenis pohon dalam pembuatan kunci deter minasi ... 41

Gambar 16. Bagan Kunci Deter minasi... 45

Gambar 17. Diagr am kunci deter minasi... 62

Gambar 18. Contoh Label gantung... 67

Gambar : 19 .Contoh Blanko Isian Sifat -sifat Mor fologi Pohon... 68

Gambar 20 . Contoh Blanko Isian Mor fologi Ser anting Daun... 68

Gambar 21. Mengganti ker tas kor an sebelum dipr es dalam sasak... 70

Gambar 22. Pengepr esan Spesimen dalam sasak... 70

Gambar 23. Tumpukan spesimen dalam sasak yang siap... 70

(7)

Gambar 24. Penempelan spesimen pada ker tas kar ton... 71

Gambar 25. Pember ian label... 71

Gambar 26. Pember ian label... 72

Gambar 27. Ilustr asi suatu kur va spesies ar ea (diadaptasi dar i Kusmana, 1997)... 88

Gambar 28. Suatu petak tunggal dalam... 88

analisis vegetasi... 88

Gambar 29. Desain Petak Ganda di Lapangan... 89

Gambar 30. Desain Metode Jalur... 90

Gambar 31. Desain Metode Gar is Ber petak... 90

Gambar 32. Desain Metode Kombinasi... 91

Gambar 33. Desain Metode Titik Kuadr an... 92

Gambar 34. Petak-petak Contoh dengan Metode Jalur / tr ansek... 105

Gambar 35. Petak-petak contoh pada metode Gar is Ber petak... 106

Gambar 36. Petak-petak contoh pada Metode kombinasi... 108

Gambar 37. Titik-titik pengamatan pada Metode Kuadr an... 110

Gambar 38. Unit-unit pengamatan pada metode tr ansek/ jalur... 112

Gambar 39. Unit-unit Pengamatan pada Metode Gar is Ber petak... 112

Gambar 40. Unit-unit Pengamatan pada metode kombinasi... 113

Gambar 41. Unit-unit Pengamatan pada Metode Kuadr an... 114

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Flor a Endemik Sumatr a... 47

Tabel 2. Flor a endemik Kalimantan... 48

Tabel 4. Flor a endemik Maluku, Flor es, Halmaher a, NTT dan Papua... 49

Tabel 5. Flor a endemik Jaw a dan Bali... 50

Tabel 6. Kelompok / Famili : Palmae / Ar ecaceae... 54

Tabel 7. Kelompok/ famili : Rafflessiace... 55

Tabel 8. Kelompok / famili : Or chidaceae... 55

Tabel 9. Kelompok Nephentaceae... 56

Tabel 10. Kelompok Dipter ocar paceae... 56

Tabel 11. Status Extinct in the w ild (Punah in siu/ EW)... 57

Tabel 12. Status Cr itically Endanger ed (Kr tis/ CR)... 57

Tabel 13. Status Endanger ed (Ter ancam Punah/ EN)... 59

Tabel 14. Data Jumlah Spesies Tumbuhan yang ter dapat pada setiap petak... 87

Tabel 15. Ker angka Kisi-kisi Soal Penilaian/ Tes Sikap KD Mener apkan Metode Inventar isasi Jenis Flor a yang Dilindungi... 97

Tabel 16. Ker angka Kisi-kisi Soal Tes Kognitif... 99

Tabel 17. Ker angka Kisi-kisi Soal Test Psikomotor KD Mener apkan Metode Inventar isasi Jenis Flor a yang Dilindungi... 101

Tabel 18. Status penguasaan hasil belajar... 102

Tabel 19. Contoh Tabel Ker ja Metode Tr ansek/ Jalur... 105

Tabel 20. Contoh Tabel Analisa Vegetasi Metode Tr ansek/ Jalur... 105

Tabel 21. Contoh Tabel Ker ja Metode Gar is Ber petak... 106

Tabel 22. Contoh Tabel Analisa Vegetasi Metode Gar is Ber petak... 107

Tabel 23. Tally Sheet Analisis Vegetasi untuk Tingkat Semai dan Tingkat Pancang... 108

Tabel 24. Tally Sheet Analisis Vegetasi untuk Tingkat Tiang dan Tingkat Pohon... 108

Tabel 25. Contoh Tabel Analisa Vegetasi Metode Kombinasi... 109

Tabel 26. Contoh Tabel Ker ja Metode Kuadr an... 110

Tabel 27. Pengolahan Data Lapangan... 110

Tabel 28. Contoh Tabel analisa vegetasi dengan metode kuadr an... 111

Tabel 29. Tally Sheet Analisis Vegetasi untuk Tingkat Semai dan Tingkat Pancang... 115

Tabel 30. Tally Sheet Analisis Vegetasi untuk Tingkat Tiang dan... 115

(9)

Tabel 31. Data Lapangan pada Metode Kuadr an... 116

Tabel 32. Pengolahan Data Lapangan pada Metode Kuadr an... 116

Tabel 33. Analisa Vegetasi pada Metode Kuadr an... 117

Tabel 34. Data Hasil Pengamatan Analisis Vegetasi untuk Fase Pohon yang diper oleh dengan Metode Kuadr an pada Lima Titik Pengamatan dan jar ak antar Titik Pengamatan 20 meter... 124

Tabel 35. Data Hasil Pengamatan Kondisi Komunitas Tumbuhan... 136

Tabel 36. Ker angka Kisi-kisi Soal Penilaian/ Tes Sikap KD Melakukan Inventar isasi Jenis Flor a yang Dilindungi... 137

Tabel 37. Ker angka Kisi-kisi Soal Tes Kognitif... 139

Tabel 38. Ker angka Kisi-kisi Soal Test Psikomotor KD Melakukan Inventar isasi Jenis Flor a yang Dilindungi... 140

(10)

PETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR

Mata pelajar an Inventar isasi Keaker agaman Hayati khususnya Inventar isasi

Keanekar agaman Flor a mer upakan mata pelajar an Paket Keahlian Konser vasi Sumber

Daya Alam (TKSDA). Untuk dapat menguasai mata pelajaran Inventar isasi

Kenaekar agaman Hayati, khususnya Inventar isasi Keanekar agaman Flor a, maka

sebelumnya Anda har us telah menguasai mata pelajar an yang ter masuk dalam

Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Dasar Paket Keahlian. Adapun yang

ter masuk mata pelajar an dasar paket keahlian meliputi Silvika, Silvikultur , Ilmu Ukur

Kayu, Pengukur an dan Pemetaan Hutan, Dendr ologi, Simulasi Digital dan Penyuluhan

Kehutanan. Selanjutnya mata pelajar an ini mer upakan pr asyar at untuk mata pelajar an

selanjutnya, yaitu Pembinaan Habitat dan Populasi dan mata pelajar an Ekow isata.

Untuk lebih jelasnya peta kedudukan bahan ajar mata pelajar an Inventar isasi

Keanekar agaman Hayati, khususnya Inventar isasi Keanekar agaman Flor a dapat dilihat

pada bagan ber ikut ini.

Inventarisasi Keanekaragaman Flora

Silvika

Silvikultur

Ilmu Ukur Kayu

Pengukuran dan Pemetaan Hutan

Dendrologi

Simulasi Digital

Penyuluhan kehutanan

Inventarisasi Keanekaragaman Hayati

(Flora dan fauna)

Pembinaan Habitat dan Populasi

(11)
(12)

I. PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Buku teks ber judul

Inventarisasi

Jenis

Flora

mer upakan salah satu buku teks yang

har us Anda pelajar i sebagai peser ta didik Sekolah Menengah Kejur uan(SMK)

Kehutanan. Buku teks ini disusun untuk memudahkan Anda dalam mempelajar i

car a menginventar isasi jenis flor a.

Buku teks ini ber isi tentang pengetahuan dan keter ampilan yang menjelaskan

kegiatan inventar isasi jenis flor a secar a keselur uhan.

Inventar isasi jenis flor a mer upakan salah satu kegiatan penting dan sangat

menentukan dalam menjaga keanekar agaman hayati dan ekosistemnya.

Pembahasan buku teks ini dimulai dar i deskr ipsi mener apkan metode inventar isasi

jenis flor a yang dilindungi dan melaksanakan inventar isasi jenis flor a yang

dilindungi.

Ur aian tentang

deskripsi Metode Inventarisasi Jenis Flora yang Dilindungi

meliputi kr iter ia flor a yang dilindungi, teknik identifikasi jenis flor a yang dilindungi,

teknik pembuatan spesimen flor a yang dilindungi dan metode inventar isasi jenis

flor a.

Melakukan Inventarisasi Jenis Flora yang Dilindungi

mengur aikan tentang

penyajian data inventar isasi jenis flor a yang dilindungi dan pengolahan data

inventar isasi jenis flor a yang dilindungi.

Setelah menguasai buku teks ini, Anda dihar apkan mampu secar a tepat mener apkan

metode inventar isasi jenis flor a yang dilindungi dan melakukan inventar isasi jenis

flor a yang dilindungi.

B. Prasyarat

Anda yang akan mempelajar i kompetensi dalam buku teks I ini adalah yang telah

menguasai kompetensi yang menjadi

prasyarat

sebelum mengikuti pelajar an

tentang Inventar isasi Jenis Flor a.

Kompetensi yang sudah har us dikuasai adalah:

1. Mengidentifikasi jenis tanah hutan

2. Mendeskr ipsikan komponen penyusun hutan

3. Mendeskr ipsikan dinamika yang ter jadi pada ekosistem hutan

(13)

5. Mengidentifikasi jenis pohon hutan

C.

Petunjuk Penggunaan

Agar dapat ber hasil dengan baik dalam menguasai buku teks ini, maka Anda

dihar apkan mengikuti petunjuk penggunaan buku teks sebagai ber ikut:

1. Buku teks ini mer upakan satu kesatuan yang utuh yang menggambar kan

Kompetensi Dasar (KD) :

Menerapkan Metode Inventarisasi Jenis Flora yang

Dilindungi dan Melaksanakan Inventarisasi Jenis Flora yang Dilindungi

yang har us dikuasai oleh Anda.

2. Buku teks ini ter dir i dar i 6 (enam) mater i pembelajar an yang telah diur utkan,

yaitu untuk

KD Menerapkan Metode Inventarisasi Jenis Flora yang

Dilindungi meliputi materi: kriteria flora yang dilindungi, teknik

identifikasi jenis flora yang dilindungi, teknik pembuatan specimen flora

yang dilindungi, dan metode inventarisasi jenis flora yang dilindungi.

Sedangkan untuk KD Melakukan Inventarisasi Jenis Flora yang Dilindungi

meliputi materi: penyajian data inventarisasi jenis flora dan pengolahan

data inventarisasi jenis flora.

3. Masing-masing mater i pembelajar an dar i buku teks ini memuat komponen

tujuan pembelajar an, ur aian mater i pembelajar an, r efleksi, tugas, dan tes

for matif.

4. Bacalah semua bagian dar i buku teks ini dar i pembelajar an per tama sampai

pembelajar an ter akhir . Jangan melew atkan salah satu bagian pembelajar an.

Sebaiknya Anda agar ter lebih dahulu menuntaskan pembelajar an per tama bar u

kemudian melanjutkan pembelajar an selanjutnya.

5. Untuk memahami lebih mendalam bahasan dar i buku teks ini, Anda har us

membaca secar a ber ulang-ulang dan sungguh-sungguh selur uh mater i dalam

r angka menuntaskan pembelajar an.

6. Mater i atau tugas yang belum dimenger ti oleh Anda, konsultasikan dengan gur u

pengampu.

7. Gunakan sumber belajar lain: inter net, buku-buku yang dir efer ensikan dalam

daftar pustaka agar dapat lebih memahami mater i pembelajar an dalam buku

(14)

8. Waktu pembelajar an yang ter cantum dalam buku teks ini adalah Jumlah Jam

Pelajar an (JPL) yang ter sedia dalam silabus. Untuk lebih memahami lebih

mendalam mater i pembelajar an dar i buku teks ini Anda dapat menggunakan

w aktu lain dengan menggunakan metode belajar mandir i (

self learning

).

9. Untuk penguatan pemahaman ter hadap mater i pembelajar an, disediakan juga

mater i tugas. Anda hendaknya menyelesaikan tugas ter sebut sesuai dengan

petunjuk yang diber ikan.

10. Sebagai bahan pengecekan, untuk mengetahui sejauh mana penguasaan hasil

belajar yang telah dicapai, maka Anda har us menyelesaikan

materi tes

formatif

pada setiap mater i pembelajar an

.

11. Selanjutnya, untuk mengetahui sampai sejauh mana Anda menguasai selur uh

mater i pembelajar an maka disediakan juga

evaluasi

. Evaluasi ter sebut dalam

bentuk

Tes Kognitif, Tes Psikomotor serta Tes Sikap

.

12. Pada pembelajar an kedua, ketiga dan keempat ter dapat kegiatan pr aktek

sekolah (PS) dan pr aktek industr y (PI). Untuk keper luan ter sebut, maka buku

teks ini dilengkapi dengan lembar ker ja pr aktek yang ber isi petunjuk pr aktek.

13. Lakukan diskusi kelompok baik dengan teman sekelas Anda atau dengan pihak

-pihak yang dapat membantu dalam memahami isi buku teks ini.

14. Jika hasil belajar Anda belum memenuhi tingkat penguasaan yang

diper syar atkan, Anda diber i kesempatan mengulangi sebelum mempelajari

kemampuan ber ikutnya. Untuk itu, dipastikan dulu pada mater i mana yang

Anda belum kuasai.

15. Dalam menunjang kegiatan pembelajar an diper lukan fasilitas/ sar ana/

pr asar ana pendukung antar a lain adalah kaw asan hutan yang memiliki

ber aneka r agam flor a, dokumentasi -dokumentasi cetak dan elektr onik

mengenai ber aneka r agam jenis flor a ser ta per lengkapan lainnya baik untuk

kegiatan teor i di kelas maupun pr aktek.

D. Tujuan Akhir

Tujuan akhir dar i pembelajar an buku teks ini adalah Anda mempunyai kemampuan

untuk:

1. Mendeskr ipsikan Kr iter ia Flor a yang Dilindungi

(15)

a. Penger tian jenis flor a yang dilindungi,

b. Flor a yang dilindungi ber dasar kan jenisnya,

c. Flor a yang dilindungi ber dasar kan kr iter ia baku

2. Mendeskr ipsikan Identifikasi Jenis flor a yang Dilindungi

Untuk mempunyai kemampuan ini Anda har us mempelajar i:

a. Tahapan teknis identifikasi jenis flor a yang dilindungi ,

b. Pr aktik identifikasi jenis flor a yang dilindungi,

c. Kategor i jenis flor a yang dilindungi ber dasar kan jenisnya,

d. Kategor i jenis flor a yang dilindungi ber dasar kan kr iter ia baku

3. Membuat Spesimen Flor a (Her bar ium) yang Dilindungi

Untuk mempunyai kemampuan ini Anda har us mempelajar i:

a. Teknik pengumpulan spesimen flor a yang dilindungi ber dasar kan tahapan

teknisnya,

b. Pembuatan spesimen flor a yang dilindungi ber dasar kan tahapan teknisnya

c. Per aw atan spesimen flor a yang dilindungi ber dasar kan tahapan teknisnya

4. Mendeskr ipsikan Metode Inventar isasi Jenis Flor a yang Dilindungi

Untuk mempunyai kemampuan ini Anda har us mempelajar i:

a. Definisi baku penger tian metode inventar isasi

b. Pr insip-pr insip inventar isasi jenis flor a ber dasar kan standar teknis

c. Ketentuan metode inventar isasi jenis flor a ber dasar kan standar teknis

5. Menyajikan Data Inventar isasi Jenis Flor a

Untuk mempunyai kemampuan ini Anda har us mempelajar i:

a. Per siapan pelaksanaan inventar isasi jenis flor a ber dasar kan pr osedur baku

b. Rancangan bagan ker ja untuk inventar isasi jenis flor a ber dasar kan standar

teknis

c. Pembuatan unit -unit pengamatan untuk inventar isasi jenis flor a

ber dasar kan standar teknis

d. Pengumpulan data flor a ber dasar kan standar teknis

e. Pengumpulan data habitat ber dasar kan standar teknis

6. Mengolah Data Inventar isasi Jenis Flor a

Untuk mempunyai kemampuan ini Anda har us mempelajar i:

a.

Pengolahan data inventar isasi flor a ber dasar kan standar teknis
(16)

c. Pendokumentasian infor masi flor a ber dasar kan standar teknis

d. Pendokumentasian infor masi habi tat ber dasar kan standar teknis

e. Pembuatan lapor an inventar isasi flor a ber dasar kan standar baku

E.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

2. Kompetensi Inti

Yang di m ak sud

kompetensi inti

adal ah k ual i fi k asi k em am p uan m i ni m al

si sw a yan g m en ggam bar k an penguasaan r el i gi ous, si k ap, penget ahuan ,

dan k et er am pi l an yan g di har apk an di capai set el ah m em pel aj ar i buk u t ek s

si sw a .

3. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar

adalah sejumlah kemampuan yang har us dimiliki sisw a

dalam mata pelajar an

Inventarisasi Keanekaragaman Hayati khususnya

Inventarisasi Keanekaragaman Flora .

Kompetensi dasar ter sebut adalah :

a. Mener apkan Metode Inventar isasi Jenis Flor a yang Dilindungi

b. Melaksanakan Inventar isasi Jenis Flor a yang Dilindungi

Paket Keahlian

: Konservasi Sumber Daya Alam

Mata Pelajaran

: Inventarisasi Keanekaragaman Hayati (Flora)

Kelas

: XI

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

1. Menghayat i dan m engam al k an aj ar an agam a yang di anut n ya.

1.1 Mengam al k an aj ar an agam a yang di anut n ya pada pem bel aj ar an

i nvet ar i sasi k eanek ar agam an hayat i ( fl or a) sebagai am anat unt uk

k em asl ahat an um at m anusi a. 1.2 Menyadar i k ebesar an Tuhan yan g

m engat ur k ar ak t er i st i k

k eanek ar agam an hayat i ( fl or a) 2. Menghayat i dan

m engam al k an per i l ak u j uj ur , di si p l i n, t anggung j aw ab, pedul i ( got ong r oyong, k er j asam a, t ol er an, dam ai ) , sant un, r esponsi f dan pr oak t i f dan m enunj uk k an si k ap

(17)

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

sebagai bagi an dar i sol usi at as ber bagai

per m asal ahan dal am ber i nt er ak si secar a efek t i f dengan l i ngk un gan sosi al dan al am ser t a dal am m enem pat k an di r i sebagai cer m i nan ban gsa dal am per gaul an duni a.

ber di sk usi .

2.2 Menghar gai k er j a i ndi vi du dan k el om pok dal am ak t i vi t as sehar i -har i sebagai w uj ud i m pl em ent asi m el ak sanak an bel aj ar di hut an dan m el apor k an hasi l k egi at an.

3. Mem aham i , m ener ap k an, dan m en ganal i si s pen get a-huan fak t ual , k on sept ual , pr osedur al , dan m et ak og-ni t i f ber dasar k an r asa i ngi n t ahun ya t ent an g i l m u pen get ahuan, t ek nol ogi , seni , budaya, dan hum ani or a dal am w aw asan k em an usi aan, k ebangsaan, k enegar aan, dan per adaban t er k ai t penyebab fenom ena dan k ej adi an dal am bi dan g k er j a yang spesi fi k un t uk m em ecahk an m asal ah.

3.1 Mener apk an Met ode I nvent ar i sasi Jeni s Fl or a di l i n dun gi

3.2 Mener apk an Met ode I nvent ar i sasi Fauna di l i n dun gi

3.3 Mener apk an Tek nol ogi SI G unt uk Kepent i ngan I n vent ar i sasi Fl or a dan Fauna

4. Mengol ah, m enal ar , dan m enyaj i dal am r anah k onk r i t dan r anah abst r ak t er k ai t dengan pengem bangan dar i yang di pel aj ar i nya di

sek ol ah secar a m andi r i , ber t i ndak secar a efek t i f dan k r eat i f, dan m am pu

m el ak sanak an t ugas spesi fi k di baw ah pengaw asan

l angsung.

4.1 Mel ak sanak an I n vent ar i sasi Jeni s Fl or a yang Di l i n dun gi

4.2 Mel ak sanak an I n vent ar i sasi Jeni s Fauna yan g Di l i n dun gi

(18)

F.

Waktu

Alokasi w aktu untuk mempelajar i buku teks

Inventarisasi Jenis Flora

adalah

sebanyak 222 Jam Pelajar an (JPL) per minggu 6 jpl selama dua semester, yaitu kelas

XI semester 3 dan 4.

G. Prinsip-prinsip Belajar

Pr insip-pr insip pembelajar an yang ditekankan pada buku teks ini adalah :

1. Ber fokus pada peser ta didik (

student center learning

),

2. Peningkatan kompetensi seimbang antar a pengetahuan, keter ampilan dan

sikap

3. Kompetensi didukung empat pilar yaitu : inovatif, kr eatif, afektif dan pr odukti f.

H. Kegiatan Pembelajaran

Pr oses pembelajar an untuk pelajar an Inventar isasi Keanekar agaman Flor a

dilakukan melalui kegiatan-kegiatan:

1. Mengamati (melihat, mengamati, membaca, mendengar , menyimak)

2. Menanya (mengajukan per tanyaan dar i yang faktual sampai ke yang ber sifat

hipotesis)

3. Pengumpulan data (menentukan data yang diper lukan, menentukan sumber

data, mengumpulkan data)

4. Mengasosiasi (menganalisis data, menyimpulkan dar i hasil analisis data)

5. Mengkomunikasikan (menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan,

tulisan diagr am, bagan, gambar atau media)

I.

Penilaian

Penilaian pr oses dalam pembelajar an Inventar isasi Keanekar agaman Flor a dapat

dilakukan secar a ter padu, yaitu dilakukan dengan menggunakan tes ter tulis,

obser vasi, tes pr aktik, penugasan, tes lisan, por tofolio, jur nal, inventor i, penilaian

dir i, dan penilaian antar teman. Pengumpulan data penilaian selama pr oses

pembelajar an melalui obser vasi juga penting untuk dilakukan. Data aspek afektif

seper ti sikap ilmiah, minat, dan motivasi belajar dapat diper oleh dengan obser vasi,

(19)

J.

Cek Kemampuan Awal

Dalam r angka mengetahui kemampuan aw al peser ta didik ter hadap mater i

pembelajar an, ber ikut ini ter sedia daftar per tanyaan yang har us dijaw ab

Ber ilah

check point

pada setiap ur aian di dalam Tabel ber ikut ini. Isilah sesuai

dengan kemampuan Anda yang sebenar nya.

NO KD

URAIAN

KRITERIA

KETERANGAN

YA TIDAK

1. 3.1 Anda dapat menjelaskan

penger tian jenis flor a yang dilindungi

Apabila Anda

menjaw ab

YA,

jelaskan dengan tepat !

2. 3.1 Anda dapat menjelaskan flor a

yang dilindungi ber dasar kan jenisnya

Apabila Anda

menjaw ab

YA,

jelaskan dengan tepat !

3. 3.1 Anda dapat mendeskr ipsikan

flor a yang dilindungi ber dasar kan kr iter ia baku

Apabila Anda menjaw ab

YA,

deskr ipsikan dengan tepat !

4. 3.1 Anda dapat mendeskr ipsikan

tahapan teknis identifikasi jenis flor a yang dilindungi

Apabila Anda menjaw ab

YA,

deskr ipsikan dengan tepat !

5. 3.1 Anda dapat melakukan

identifikasi jenis flor a yang dilindungi

Apabila Anda

menjaw ab

YA,

lakukan dengan tepat !

6. 3.1 Anda dapat mengkatagor ikan

flor a yang dilindungi ber dasar kan jenisnya

Apabila Anda menjaw ab

YA,

katagor ikan dengan tepat !

7. 3.1 Anda dapat mengkatagor ikan

flor a yang dilindungi ber dasar kan kr iter ia baku

Apabila Anda menjaw ab

YA,

katagor ikan dengan tepat !

8. 3.1 Anda dapat mendeskr ipsikan

tahapan teknik pengumpulan spesimen flor a yang

dilindungi

Apabila Anda menjaw ab

YA,

deskr ipsikan dengan tepat !

9. 3.1 Anda dapat membuat

spesimen flor a yang dilindungi ber dasar kan tahapan teknisnya

Apabila Anda

menjaw ab

YA,

lakukan dengan tepat !

10. 3.1 Anda dapat melakukan

per aw atan spesimen flor a yang dilindungi ber dasar kan tahapan teknisnya

Apabila Anda

menjaw ab

YA,

lakukan dengan tepat !

11. 3.1 Anda dapat menjelaskan

penger tian metode

Apabila Anda

menjaw ab

YA,

jelaskan
(20)

NO KD

URAIAN

KRITERIA

KETERANGAN

YA TIDAK

inventar isasi jenis flor a ber dasar kan definisi baku

dengan tepat !

12. 3.1 Anda dapat mendeskr ipsikan

pr insip-pr insip inventar isasi jenis flor a ber dasar kan standar teknis

Apabila Anda menjaw ab

YA,

deskr ipsikan dengan tepat !

13. 3.1 Anda dapat mendeskr ipsikan

ketentuan metode inventar isasi jenis flor a ber dasar kan standar teknis

Apabila Anda menjaw ab

YA,

deskr ipsikan dengan tepat !

14. 3.2 Anda dapat memper siapkan

pelaksanaan inventar isasi jenis flor a ber dasar kan pr osedur baku

Apabila Anda

menjaw ab

YA,

lakukan dengan tepat !

15. 3.2 Anda dapat mer ancang bagan

ker ja inventar isasi jenis flor a ber dasar kan standar teknis

Apabila Anda

menjaw ab

YA,

lakukan dengan tepat !

16. 3.2 Anda dapat membuat unit

-unit pengamatan untuk inventar isasi jenis flor a ber dasar kan standar teknis

Apabila Anda

menjaw ab

YA,

lakukan dengan tepat !

17. 3.2 Anda dapat mengumpulkan

data flor a ber dasar kan standar teknis

Apabila Anda

menjaw ab

YA,

lakukan dengan tepat !

18. 3.2 Anda dapat mengumpulkan

data habitat ber dasar kan standar teknis

Apabila Anda

menjaw ab

YA,

lakukan dengan tepat !

19. 3.2 Anda dapat mengolah data

inventar isasi jenis flor a ber dasar kan standar teknis

Apabila Anda

menjaw ab

YA,

lakukan dengan tepat !

20. 3.2 Anda dapat

menginter pr etasikan data inventar isasi jenis flor a ber dasar kan standar teknis

Apabila Anda

menjaw ab

YA,

lakukan dengan tepat !

21. 3.2 Anda dapat

mendokumentasikan

infor masi flor a ber dasar kan standar teknis

Apabila Anda

menjaw ab

YA,

lakukan dengan tepat !

22. 3.2 Anda dapat

mendokumentasikan

infor masi habitat ber dasar kan standar teknis

Apabila Anda

menjaw ab

YA,

lakukan dengan tepat !

23. 3.2 Anda dapat membuat lapor an

inventar isasi jenis flor a ber dasar kan standar baku

Apabila Anda

(21)

CATATAN :

1.

Inventarisasi Potensi Flora

mohon diganti dengan

Inventarisasi Jenis Flora.

2. Peser ta didik/ sisw a/ Anda : mohon diganti dengan Anda

3. Cek Kemampuan Aw al, KD I dan KD II , sehar usnya KD III dan IV saja mohon di

sesuaikanhon

4. Pr oses pembelajar an mohon dilengkapi, sesuai dengan pr insip belajar . (buku

yang dibuat masih ber upa modul, belum menunjukkan buku teks sisw a)

5. Mater i her bar ium? (lihat silabus)

6. Daftar Pustaka tambahkan Undang-undang (BKSDAE) dan PP nomor 7 dan 8

tahun 1999

7. Per atur an Pemer intah nomor 7 dan 8 tahun 1999 (kehutanan)

8. Sistematika penulisan (I,A,1,a, dst)

9. Glosar i (dilengkapi)

10. Halaman Per ancis (dilengkapi)

11. Daftar Gambar (dilegkapi)

(22)

II. PEMBELAJARAN

Pembelajaran KD : Menerapkan Metode Inventarisasi Jenis Flora yang Dilindungi

A. Deskripsi

Indonesia dikenal sebagai negar a yang memiliki tingkat keanekar agaman spesies

yang tinggi baik dar i kelompok hew an maupun tumbuhan. Bukti -bukti mengenai

tingginya keanekar agaman spesies yang dimiliki Indonesia baik dar i kelompok

hew an tingkat tinggi (mamalia, bur ung, r eptile, amfibi dan ikan), hew an tingkat

r endah (inver tebr ate), or ganisme ber sel tunggal maupun kelompok

flor a/ tumbuhan ber bunga telah banyak dilapor kan. Untuk tumbuhan saja,

Indonesia ditempatkan pada r anking ke-5 ter kaya di dunia kar ena diper kir akan

memiliki 38.000 spesies yang 55% diantar anya mer upakan spesies endemic

(Mitter meier

et al

, 1999).

Ber dasar kan data yang dikompilasi oleh BAPPENAS (2003) dalam dokumen

Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan

(IBSAP) 2003-2020, jumlah spesies

palem Indonesia mer upakan yang ter banyak di dunia yaitu mencapai 477 spesies,

dimana 255 spesies di antar anya endemic. Tumbuhan kayu ber nilai komer sial yang

ditemukan di Indonesia mencapai 350 spesies, 155 spesies diantar anya endemic

Kalimantan. Kekayaan tumbuhan ber manfaat obat mencapai 1.300 spesies yang

ter sebar di hutan-hutan Indonesia. Fakta-fakta ter sebut mengantar kan Indonesia

mendapat sebutan “

megadiversity country

.

Akan tetapi di sisi lain Indonesia juga menempati ur utan ke-4 sebagai negar a

dengan jumlah tumbuhan ter ancam kepunahan ter banyak di dunia setelah Ekuador ,

Malaysia dan Cina, diikuti oleh Br azil (IUCN, 2009).

B. Kegiatan Belajar 1 : Kriteria Flora yang dilindungi

1. Tujuan pembelajaran:

Setelah mengikuti pembelajar an, Anda dihar apkan dapat :

a. Menjelaskan penger tian jenis flor a yang dilindungi,

b. Menjelaskan flor a yang dilindungi ber dasar kan jenisnya,

(23)

Coba Anda sebutkan perubahan lingkungan, baik secara alami maupun

yang diakibatkan oleh manusia yang dapat menyebabkan perubahan

habitat sehingga tidak cocok lagi bagi tempat hidup mahluk hidup!

2. Uraian Materi

Mengamati Lingkungan

Sebelum Anda mempelajar i mater i kr iter ia flor a yang dilindungi, ter lebih dahulu

diskusikan mengapa tumbuhan/ flor a har us dilindungi? Jenis-jenis tumbuhan

apa saja yang har us dilindungi? Coba diskusikan dengan teman Anda!.

Menanya

Dar i ur aian sebelumnya kita bisa melihat bahw a sungguh sangat ir onis, di mana

di satu sisi Negar a Indonesia mendapat sebutan “

megadiversity country

tetapi di

sisi lain juga menempati ur utan ke-4 sebagai negar a dengan jumlah tumbuhan

ter ancam kepunahan ter banyak di dunia setelah Ekuador , Malaysia, Cina dan

Br azil.

Coba Kamu r enungkan mengapa hal ini bisa terjadi?

Kondisi di atas bisa ter jadi kar ena adanya ber bagai tekanan yang semakin

meningkat ter hadap habitat -habitat alami yang ada, misalnya defor estasi dan

konver si hutan. Kegiatan defor estasi dan konver si hutan ini dengan sendir inya

mengakibatkan hilangnya spesies-spesies tumbuhan di dalamnya.

Coba Anda sebutkan bentuk-bentuk deforestasi dan konversi hutan yang

dapat menyebabkan hilangnya spesies tumbuhan/flora dan satwa/fauna

Tidak semua spesies menghadapi jenis ancaman dan penyebab kepunahan yang

sama. Penyebab kepunahan dapat disebabkan oleh faktor per ubahan

lingkungan, baik per ubahan lingkungan secara alami maupun per ubahan yang

diakibatkan oleh per buatan manusia.

Dengan adanya per ubahan lingkungan ini maka ter jadi per ubahan jumlah

individu/ spesies yang menempati suatu daer ah ter tentu sehingga sekar ang

dikenal dengan adanya istilah hew an/ satw a dan tumbuhan langka atau yang

(24)

mendekati kepunahan biasanya dilindungi oleh pemer intah dalam suatu tempat

per lindungan kar ena jumlahnya di alam bebas sedikit.

a.

Pengertian Jenis Flora yang dilindungi

Menur ut Per atur an Menter i Kehutanan No. P.53/ Menhut -II/ 2006 tentang

Lembaga Konser vasi bahw a

tumbuhan yang dilindungi adalah semua jenis

tumbuhan baik yang hidup maupun yang mati serta bagian-bagiannya yang

menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku ditetapkan sebagai

tumbuhan yang dilindungi.

Per atur an Pemer intah No. 7 tahun 1999 tentang pengaw etan jenis

tumbuhan dan satw a bahw a jenis tumbuhan ditetapkan atas dasar golongan

:

1) tumbuhan yang dilindungi;

2) tumbuhan yang tidak dilindungi.

Suatu jenis tumbuhan w ajib ditetapkan dalam

golongan yang dilindungi

apabila telah memenuhi

3 (tiga) kriteria

sebagai ber ikut:

1) mempunyai populasi yang kecil;

2) adanya penur unan yang tajam pada jumlah individu di alam;

3) daer ah penyebar annya yang ter batas (endemik).

Mengumpulkan

data/informasi,

mengasosiasi

dan

mengkomunikasikan

Salah satu kr iter ia tumbuhan yang dilindungi yaitu mempunyai populasi

yang kecil. Coba car i infor masi ber apa jumlah populasi per satuan luas

w ilayah yang menunjukkan bahw a populasi suatu jenis dinyatakan memiliki

populasi yang kecil sehingga jenis ter sebut dimasukkan ke dalam jenis yang

har us dilindungi! Kemudian diskusikan dan hasilnya pr esentasikan.

Mempunyai populasi yang kecil

Suatu jenis dikatakan mempunyai populasi yang kecil apabila dicir ikan oleh

paling tidak salah satu dar i hal-hal ber ikut :

1) ber dasar kan obser vasi, dugaan maupun pr oyeksi ter dapat penur unan

secar a tajam pada jumlah Individu dan luas ser ta kualitas habitat;

(25)

3) mayor itas individu dalam satu atau lebih fase sejar ah hidupnya per nah

ter konsentr asi hanya pada satu sub-populasi saja;

4) dalam w aktu yang pendek per nah mengalami fluktuasi yang tajam pada

jumlah individu;

5) kar ena sifat biologis dan tingkah laku jenis ter sebut seper ti migr asi jenis

ter sebut r entan ter hadap bahaya kepunahan.

Adanya penurunan yang tajam pada jumlah individu di alam

Adanya penur unan yang tajam pada jumlah individu di alam dapat diketahui

ber dasar kan:

1) obser vasi dimana saat ini sedang ter jadi penur unan tajam atau ter jadi di

w aktu yang telah lampau namun ada potensi untuk ter jadi kembali; atau

2) dugaan atau pr oyeksi yang didasar kan pada paling tidak salah satu dan

hal-hal ber ikut:

a) penur unan ar eal atau kualitas habitat;

b) ancaman dan faktor luar seper ti adanya pengar uh patogen,

kompetitor , par asit, pr edator , per silangan, jenis asing (jenis

intr oduksi) dan pengar uh r acun atau polutan; atau

c) menur unnya potensi r epr oduksi.

Penyebaran terbatas (endemik)

Daer ah penyebar an yang ter batas, dicir ikan dengan paling sedikit salah satu

dan hal ber ikut :

1) ter jadi fr agmentasi populasi;

2) hanya ter dapat di satu atau beber apa lokasi

(endemik);

3) ter jadi fluktuasi yang besar pada jumlah sub populasi atau jumlah ar eal

penyebar annya;

4) ber dasar kan obser vasi, dugaan maupun, pr oyeksi ter dapat penur unan

yang tajam pada paling tidak salah satu dan hal, ber ikut :

a) ar eal penyebar an;

b) jumlah sub populasi;

(26)

d) luas dan kualitas habitat;

e) potensi r epr oduksi.

Untuk jenis tumbuhan yang memenuhi tiga kr iter ia di atas maka w ajib

dilakukan upaya pengaw etan. Pengaw etan jenis tumbuhan adalah upaya

untuk menjaga agar keanekar agaman jenis tumbuhan baik di dalam maupun

di luar habitatnya tidak punah.

Pengaw etan jenis tumbuhan ber tujuan untuk :

1) menghindar kan jenis tumbuhan dar i bahaya kepunahan;

2) menjaga kemur nian genetik dan keanekar agaman jenis tumbuhan;

3) memelihar a keseimbangan dan kemantapan ekosistem yang ada;

ketiga tujuan ini dimaksudkan agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahter aan

manusia secar a ber kelanjutan.

Suatu jenis tumbuhan yang dilindungi dapat diubah statusnya menjadi tidak

dilindungi apabila populasinya telah mencapai tingkat per tumbuhan

ter tentu sehingga jenis yang ber sangkutan tidak lagi ter masuk kategor i jenis

tumbuhan yang dilindungi.

Jenis tumbuhan yang dilindungi menur ut UU No.5 tahun 1990 tentang

Konser vasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya digolongkan dalam

:

1) Tumbuhan dalam bahaya kepunahan

2) Tumbuhan yang populasinya jar ang atau langka

Kepunahan

Kepunahan (extinction) mer upakan suatu kondisi dimana tidak ada

ker aguan lagi bahw a individu ter akhir suatu species telah mati. Apabila

suatu species sudah tidak ditemukan lagi hidup di alam bebas, namun

ber kembang baik di dalam kebun-kebun r aya dan kebun binatang, maka

species ter sebut tidak bisa dikatakan punah tetapi disebut sebagai punah di

(27)

Suatu species dikatakan punah di alam jika species ter sebut hanya hidup di

penangkar an, atau hidup di alam sebagai hasil pelepasan kembali di luar

sebar an asli atau alaminya.

Penentuan kondisi punah di alam ter sebut ditetapkan jika telah dilakukan

sur vey menyelur uh di daer ah sebar annya atau di daer ah yang memiliki

potensi sebar annya di alam. Sur vei ter sebut har us dilakukan sepanjang

siklus hidup spesies yang ber sangkutan. Bila gagal ditemukan, maka

dinyatakan punah di alam. Pada saat ini, secar a teor itis suatu species yang

telah punah tidak dapat dihadir kan kembali di muka bumi. Namun demikian,

par a ahli ber anggapan bahw a pada suatu saat kelak bisa saja suatu species

yang telah punah dapat diciptakan kembali melalui upaya r ekayasa genetika.

Kelangkaan

Kelangkaan flor a Indonesia mer upakan mimpi bur uk bagi par a ahli botani

khususnya dan r akyat Indonesia pada umumnya. Indonesia yang memiliki

keanekar agaman hayati ter tinggi di dunia ber sama-sama Zair e dan Br azil,

memiliki r esiko ter besar pula dalam hal mener ima kenyataan pahit akan

ter jadinya kelangkaan beber apa jenis genetiknya.

Sementar a itu, upaya per lindungan dan pengatur an secar a hukum ter hadap

jenis-jenis yang dilindungi masih belum optimal. Ditambah lagi dengan tidak

adanya kepastian hukum ter hadap masyar akat pelanggar biodiver sitas

Indonesia, menyebabkan semakin ter pur uknya negar a mega biodiver sitas ini

menjadi negar a yang memiliki daftar tumbuhan langka ter tinggi pula.

Status kelangkaan (

rarity

) suatu species pada umumnya dikaitkan dengan

tiga kr iter ia, yaitu:

1) Wilayah penyebar an geogr afisnya

2) Jumlah populasi lokal

3) Var iasi kebutuhan habitat

Bila suatu species secar a keselur uhan ditemukan dalam jumlah sedikit, maka

species ter sebut dikatakan langka.

Suatu species juga dikatakan langka jika species ter sebut hanya di temukan

(28)

Sebaliknya, jika species ditemukan di ber bagai tempat, jumlahnya sedikit,

species ter sebut juga disebut langka.

Status kelangkaan mempunyai kaitan yang er at dengan status ker aw anan

suatu species ter hadap bahaya punah. Meskipun belum benar -benar punah,

namun bisa saja suatu species ber ada pada kondisi ter ancam punah. Status

keter ancaman ini dir umuskan dalam konsep kelangkaan, IUCN pada tahun

1994 mengeluar kan kr iter ia ancaman yang menjadi bahan r ujukan secar a

global. Kategor i keter ancaman ter sebut dibedakan menjadi sembilan, yaitu:

1) Punah (

extinct

)

Suatu taksa dikategor ikan punah jika individu ter akhir telah dinyatakan

mati

2) Punah di alam (

extinct in the wild

)

Suatu taksa dikategor ikan punah di alam jika taksa ter sebut diketahui

hanya ada dalam budidaya, di kar antina atau sebagai suatu populasi

yang telah mengalami natur alisasi di luar daer ahnya. Suatu taksa diduga

punah di alam jika sur vey-sur vei sudah dilakukan pada daer ah yang

diduga/ diketahui sebagai habitatnya, pada w aktu ter tentu dalam

sepanjang daur hidupnya, tetapi taksa ter sebut tidak ditemukan lagi.

3) Kr itis (

critically endangered

)

Suatu taksa dikategor ikan kr itis jika fakta ter baik yang ada masuk ke

dalam salah satu cr iter ia A sampai dengan E, dan taksa ter sebut

menghadapi r esiko kepunahan yang sangat ekstr im di alam dalam w aktu

yang sangat dekat.

4) Genting (

endangered

)

Suatu taksa dikategor ikan genting jika fakta ter baik yang ada masuk ke

dalam salah satu cr iter ia A sampai dengan E, dan taksa ter sebut

menghadapi r esiko kepunahan yang sangat tinggi di alam dalam w aktu

dekat.

5) Rentan (

vulnerable

)

Suatu taksa dikategor ikan r aw an jika fakta ter baik yang ada masuk ke

dalam salah satu cr iter ia A sampai dengan E, dan taksa ter sebut

(29)

6) Nyar is ter ancam (

Near threatened

)

Suatu taksa dikategor ikan nyar is ter ancam jika taksa ter sebut setelah

dievaluasi tidak ter masuk kategor i kr itis, genting atau r aw an, tetapi

mendekati syar at untuk cr iter ia ter ancam untuk masa yang akan dating.

7) Tidak ter per hatikan (

Least concern

)

Suatu taksa dikategor ikan tidak ter per hatikan jika taksa ter sebut tidak

ter masuk kategor i kr itis, genting atau r aw an atau nyar is ter ancam.

Taksa-taksa yang penyebar annya luas dan keber adaannya melimpah

ter masuk dalam kategor i ini.

8) Data belum lengkap (

data deficeint

)

Suatu taksa ter masuk cr iter ia ini jika infor masi distr ibusi dan atau status

populasinya tidak memadai untuk membuat dugaan r esiko kepunahan

suatu taksa baik secar a langsung atau tidak langsung

9) Belum dievaluasi (

not evaluated

)

Suatu taksa dikategor ikan belum dievaluasi jika taksa ter sebut belum

bisa dimasukkan ke dalam cr iter ia-kr iter ia ter sebut di atas, kar ena

belum dievaluasi.

b. Flora yang dilindungi berdasarkan jenisnya

Jenis-jenis flora/ tumbuhan yang dilindungi di Indonesia

ter tuang dalam

Lampir an Per atur an Pemer intah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengaw etan

Jenis Tumbuhan dan Satw a. Dalam per atur an ter sebut ter dapat 58 jenis

tumbuhan yang dilindungi di Indonesia yang digolongkan kedalam 5 (lima)

famili, yaitu : 14 jenis dar i famili

Palmae (Arecaceae)

, selur uh jenis dar i famili

Rafflessiaceae

, 29 jenis dar i famili

Orchidaceae

, semua jenis dar i famili

Nepenthaceae

dan 13 jenis dar i famili

Dipterocarpaceae

.

Ke 58 jenis flor a yang dilindungi ber dasar kan Per atur an Pemer intah No. 7

Tahun 1999 ter sebut adalah sebagai ber ikut:

(30)
[image:30.595.210.444.68.241.2]

Gambar 1. Amorphophallus titanium Sumber :http://alamendah.files.wordpress.com/2010)

1)

Amorphophallus decussilvae

; Bunga bangkai jangkung; (Bunga bangkai

tidak ter masuk dalam famili Ar ecaceae (Palmae) melainkan dalam

famili Ar aceae (talas-talasan). Nama ilmiah tumbuhan ini sehar usnya

Amorphophallus decus-silvae

)

2)

Amorphophallus titanum

; Bunga bangkai r aksasa; (Bunga bangkai tidak

ter masuk dalam famili Ar ecaceae (Palmae) melainkan dalam famili

Ar aceae (talas-talasan)).

3)

Borrassodendron borneensis

; Bindang, Budang; (nama ilmiah yang

benar

Borassodendron borneense

)

4)

Caryota no

; Palem r aja

5)

Ceratolobus glaucescens

; Palem Jaw a

6)

Cystostachys lakka

; Pinang mer ah Kalimantan; (Nama ilmiah yang

benar

Cyrtostachys lakka

; dan mer upakan sinonim dar i

Cyrtostachys

renda

).

7)

Cystostachys ronda

; Pinang mer ah Bangka; (Nama ilmiah yang benar

Cyrtostachys renda

. Menilik dar i nama ilmiah

C. lakka

yang sinonim dar i

C. renda

sehar usnya kedua tumbuhan ini masih satu spesies atau jenis.

8)

Eugeissona utilis

;Ber tan

.

9)

Johanneste ijsmaria altifrons

; Daun payung; (

Nama ilmiah yang benar

Johannesteijsmannia altifrons

. Tumbuhan ini lebih ter kenal dengan
(31)

10)

Livistona spp

.; Palem kipas Sumater a. Semua jenis dar i genus

Livistona

;

11)

Nenga gajah

; Palem Sumater a

12)

Phoenix paludosa

;Kor ma r aw a

13)

Pigafatta filaris

; Manga. (tidak per nah t er ter a dalam liter atur flor a

dunia).

14)

Pinanga javana

; Pinang Jaw a

Jenis-jenis flora / tumbuhan dari famili Rafflesiaceae yang dilindungi:

Rafflesia spp

.; Rafflesia, Bunga padma. Semua jenis dar i genus Rafflesia.

Gambar 2. Rafflessia arnoldi

(Sumber : http://nanpunya.files.wordpress.com/2009 05/bunga_rafflessia.jpg)

Mengumpulkan data/informasi, mengasosiasi dan

mengkomunikasikan

Amorphophallus titanium

dengan

Raflfessia arnoldi

keduanya sering

disebut dengan bunga bangkai, padahal secara taksonomi kedua jenis

tersebut adalah berbeda. Carilah informasi mengenai deskripsi kedua

jenis flora tersebut berdasarkan ciri morfologinya dan kemudian

presentasikan

Jenis-jenis flora / tumbuhan dari famili Orchidaceae yang dilindungi:

(32)

1)

Ascocentrum miniatum

; Anggr ek kebutan

2)

Coelogyne pandurata

;Anggr ek hitam

3)

Corybas fornicatus

; Anggr ek kor ibas

4)

Cymbidium hartinahianum

;Anggr ek har tinah

5)

Dendrobium catinecloesum

; Anggr ek kar aw ai.

Dendrobium d albertisii

;

Anggr ek alber t. (tidak ter ter a dalam liter atur anggr ek dunia.

Kemungkinan mer upakan anggr ek

Dendrobium antennatum

).

6)

Dendrobium lasianthera

; Anggr ek stuber i. (Anggr ek ini dan

Dendrobium ostrinoglossum

mer upakan satu spesies yang sama)

7)

Dendrobium macrophyllum

; Anggr ek jamr ud

8)

Dendrobium ostrinoglossum

; Anggr ek kar aw ai. (sinonim dar i

Dendrobium lasianthera. Jadi kedua anggrek ini (D. lasianthera dan D.

ostrinoglossum

) sebenar nya mer upakan satu spesies yang sama)

9)

Dendrobium phalaenopsis

; Anggr ek lar at. (sinonim dar i anggr ek

Dendrobium bigibbum).

10)

Grammatophyllum papuanum

; Anggr ek r aksasa Ir ian. (sinonim dar i

anggr ek

Grammatophyllum speciosum

. Jadi antar a anggr ek

G.

papuanum

dan

G. speciosum

sebenar nya mer upakan satu spesies).

11)

Grammatophyllum speciosum

; Anggr ek tebu. (Antar a anggr ek

G.

papuanum

dan

G. speciosum

sebenar nya mer upakan satu spesies).

12)

Macodes petola

; Anggr ek ki aksar a

13)

Paphiopedilum chamberlainianum

; Anggr ek kasut kumis. (sinonim dar i

Paphiopedilum victoria-regina

).

14)

Paphiopedilum glaucophyllum

; Anggr ek kasut ber bulu

15)

Paphiopedilum praestans

; Anggr ek kasut pita. (sinonim dar i

Paphiopedilum glanduliferum

).

16)

Paraphalaenopsis denevei

; Anggr ek bulan bintang

17)

Paraphalaenopsis laycockii

; Anggr ek bulan Kaliman Tengah

18)

Paraphalaenopsis serpentilingua

; Anggr ek bulan Kaliman Bar at

19)

Phalaenopsis amboinensis

; Anggr ek bulan Ambon

20)

Phalaenopsis gigantea

; Anggr ek bulan r aksasa

21)

Phalaenopsis sumatrana

; Anggr ek bulan Sumater a
(33)

23)

Renanthera matutina

; Anggr ek jingga

24)

Spathoglottis zurea

; Anggr ek sendok.

25)

Vanda celebica

; Vanda mungil Minahasa

26)

Vanda hookeriana

; Vanda pensil. (Mer upakan sinonim dar i

Papilionanthe hookeriana

)

.

27)

Vanda pumila

; Vanda mini

28)

Vanda sumatrana

; Vanda Sumater a

Jenis-jenis flora/tumbuhan dari famili

Nephentaceae

yang dilindungi:

Gambar 4. Nepenthes ephipiata salah satu jenis kantong semar 1 (Sumber :

http://alamendah.files.wordpress.com/2010/12/nepenthes-ephipiata.jpg)

Nepenthes spp

.;Kantong semar. Semua jenis dar i genus Nepenthes;

Jenis-jenis

flora/tumbuhan

dari

famili

Dipterocarpaceae

yang

dilindungi:

1)

Shorea stenopten

; Tengkaw ang. (Spesies ter sebut sebenar nya tidak

per nah ter ter a dalam liter atur dunia).

2)

Shorea stenoptera

; Tengkaw ang. Nama ilmiah ini belum diakui.

3)

Shorea gysberstiana

; Tengkaw ang. (Spesies ter sebut sebenar nya tidak

per nah ter ter a dalam liter atur dunia. Kemungkinan mer upakan

Shorea

gysbertsiana

, nama ilmiah yang belum diakui).

4)

Shorea pinanga

; Tengkaw ang. Nama ilmiah ini belum diakui.

5)

Shorea compressa

; Tengkaw ang. Nama ilmiah ini belum diakui.

6)

Shorea semiris

; Tengkaw ang. Nama ilmiah ini belum diakui dan

beber apa ahli memasukkannya sebagai sinonim dar i

Hopea seminis

.

7)

Shorea martiana

; Tengkaw ang. (Spesies ter sebut tidak per nah dalam
(34)

8)

Shorea mexistopteryx

; Tengkaw ang. (Spesies ter sebut tidak ter ter a

dalam liter atur dunia).

9)

Shorea beccariana

; Tengkaw ang. Nama ilmiah ini belum diakui.

10)

Shorea micrantha

; Tengkaw ang. (Spesies ter sebut tidak ter ter a dalam

liter atur dunia).

11)

Shorea palembanica

; Tengkaw ang. Nama ilmiah ini belum diakui.

12)

Shorea lepidota

; Tengkaw ang. Nama ilmiah ini belum diakui.

13)

Shorea singkawang

; Tengkaw ang. Nama ilmiah ini belum diakui.

Mencer mati daftar tumbuhan yang dilindungi sebagaimana ter cantum dalam

lampir an PP No. 7 Tahun 1999 ter sebut

terlalu sedikit spesies yang

didaftar;

Indonesia sebagai negar a mega diver sity memiliki kekayaan flor a

yang sangat banyak. Sekitar 60% dar i total spesies di dunia ter dapat di

Indonesia. Sayangnya yang ter catat sebagai tumbuhan yang dilindungi hanya

58 jenis saja. Sehingga aneka tumbuhan langka lain justr u luput dar i

per atur an ini. Tumbuhan Indonesia yang ter ancam punah mencapai r atusan

jenis yang ter dir i atas 2 spesies dengan status

Extinct In the Wild

(Punah di

Alam Liar ), 115 jenis ber status

Critically Endangered

(Kr itis), 74 jenis

tumbuhan ber status

Endangered

(Ter ancam), dan 206 spesies tumbuhan

dengan status

Vulnerable

(Rentan). Sebagai contoh beber apa tumbuhan

langka yang ter daftar dalam sebagai tumbuhan ter ancam punah oleh IUCN

Redlisttapi tidak ter daftar sebagai tumbuhan yang dilindungi:

o Kaw oli (

Alloxylon brachycarpum

) ; ber statuskan Endanger ed

o Kokolecer an(

Vatica bantamensis

) ; ber statuskan Endanger ed

o Ber bagai spesies dar i genus

Dipterocarpus (meranti-merantian)

Mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan

Carilah informasi mengenai deskripsi dari jenis kawoli

(Alloxylon brachycarpum) dan kokoleceran (Vatica bantamensis) berdasarkan ciri morfologinya.

Komunikasikan diantara temanmu

(35)

Disamping ketiga jenis ter sebut, ber ikut ini akan disajikan daftar jenis-jenis

flor a/ tumbuhan langka lain yang masuk dalam daftar 3 status kelangkaan

yang dikeluar kan oleh IUCN Red List, yaitu status

Extinc in Wild

(Punah in

situ),

Critically Endangered

(Kr itis) dan

Endangered

(Ter ancam Punah).

Ketiga status ter sebut mer upakan status ter tinggi ber dasar kan tingkat

keter ancaman sebuah spesies dar i 9 status yang dikeluar kan oleh IUCN Red

List. Sebenar nya selain ketiga status ter sebut, masih banyak

flor a/ tumbuhan Indonesia yang langka dan ter ancam kepunahan namun

ter daftar dalam status konser vasi yang lebih r endah. Kar ena panjangnya

daftar , kali ini cukup dibatasi dalam tiga status yang paling ter ancam punah

itu saja.

Status

Extinct in the Wild

(Punah in Situ)

Mangga Kastur i (

Mangifera casturi

). Tumbuhan yang menjadi maskot (flor a

identitas) pr ovinsi Kalimantan Selatan ini dinyatakan telah punah in situ

(

Extinct in the Wild

) oleh IUCN Redlist.

Status

Critically Endangered

(Kritis)

Daftar tanaman langka Indonesia yang masuk dalam daftar status konser vasi

Critically Endangered

(Kr itis), yaitu:

1) Pelalar atau Mer anti Jaw a (

Dipterocarpus littoralis

); endemik Nusakambangan, Jaw a Tengah.

2) Ker uing (

Dipterocarpus elongatus

);Tumbuhan asli Indonesia(Kalimantan, Sumater a), Malaysia, dan Singapur a.

3) Ker uing Ar ong atau Kekalup (

Dipterocarpus applanatus

); Tanaman endemik Kalimantan.

4) Ker uing Bulu atau Mar a Keluang atau Lagan Sanduk (

Dipterocarpus

baudii

); Tumbuh di Thailand, Myanmar , Vietnam, Kamboja,

Semenanjung Malaya, dan Sumatr a.

5) Ker uing Jantung (

Dipterocarpus concavus

); Tumbuhan asli Sumater a dan

Semenanjung Malaysia.

(36)

7) Ker uing Gajah atau Tampudau (

Dipterocarpus cornutus

); Semenanjung

Malaysia, Sumater a bagian utar a dan Kalimantan bagian tenggar a.

8) Ker uing Pekat atau Keruing Kipas (

Dipterocarpus costulatus

); Tanaman asli Indonesia (Kalimantan, Sumater a) dan Malaysia.

9) Ker uing Senium atau Ker uing Padi (

Dipterocarpus eurynchus

); Ter sebar di Br unei Dar ussalam, Indonesia (Kalimantan, Sumater a), Malaysia, dan

Filipina.

10) Ker uing Pipit (

Dipterocarpus fagineus

). Tumbuh di Indonesia (Sumater a) dan Malaysia.

11) Mer anti (

Dipterocarpus fusiformis

); Tanaman endemik Kalimantan. 12) Mer anti (

Dipterocarpus glabrigemmatus

); Indonesia (Kalimantan) dan

Malaysia (Ser aw ak).

13) Mer anti Kuning atau Damar Pakit (

Shorea acuminatissima

); Indonesia (Kalimantan) dan Malaysia (Sabah).

14) Belanger an atau Balau Mer ah (

Shorea balangeran

); endemik Sumater a dan Kalimantan.

15) Mer anti Mer ah (

Shorea carapae

); Indonesia (Kalimantan) dan Malaysia (Ser aw ak).

16) Mer anti (

Shorea conica

); Tumbuhan endemik Sumater a.

17) Mer anti Putih (

Shorea dealbata

); Indonesia (Sumater a) dan Malaysia.

18) Selagan Batu (

Shorea falciferoides

); Mer anti endemik Kalimantan.

19) Selagan Batu (

Shorea foxworthyi

); Indonesia (Kalimantan, Sumatera), Malaysia, dan Thailand.

20) Balau atau Ber aja atau Red Balan (

Shorea guiso

); Mer anti dar i Indonesia (Sumater a), Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

21) Mer anti Kuning (

Shorea hopeifolia

); Indonesia (Sumater a), Malaysia, dan Filipina.

22) Selagan Batu Kelabu (

Shorea hypoleuca

); Br unei Dar ussalam, Indonesia (Kalimantan), dan Malaysia (Sabah, Sar aw ak).

23) Selagan (

Shorea inappendiculata

); Indonesia (Kalimantan) dan Malaysia

(Sabah, Sar aw ak).

(37)

25) Mer anti Mer ah (

Shorea johorensis

); Indonesia (Kalimantan, Sumater a)

dan Malaysia.

26) Balau Mer ah atau Dar k Red Mer anti (

Shorea kunstleri

); Indonesia (Kalimantan, Sumater a) dan Malaysia.

27) Damar Tunam atau White Mer anti (

Shorea lamellata

); Indonesia (Sumater a) dan Malaysia.

28) Light Red Mer anti (

Shorea lepidota

); Indonesia (Sumater a) dan Malaysia.

29) Mer anti Kuning (

Shorea longiflora

); Br unei Dar ussalam, Indonesia (Kalimantan), dan Malaysia (Sar aw ak).

Coba Anda deskripsikan salah satu jenis meranti yang termasuk dalam katagori kritis berdasarkan informasi yang Anda peroleh baik

dari beberapa literature maupun dari internet. Kemudian komunikasikan dan presentasikan.

30) Mer anti Kuning (

Shorea longisperma

); Br unei Dar ussalam, Indonesia (Kalimantan), dan Malaysia (Sar aw ak).

31) Mer anti Mer ah (

Shorea macrantha

); Indonesia (Sumater a) dan Malaysia.

32) Mer anti (

Shorea materialis

); Br unei Dar ussalam, Indonesia (Sumater a), dan Malaysia

33) Mer anti Maluku (

Shorea montigena

); Endemik Maluku

34) Mer anti Mer ah atau Light Red Mer anti (

Shorea myrionerva

); Br unei Dar ussalam, Indonesia (Kalimantan), dan Malaysia (Sabah, Ser aw ak).

35) Mer anti (

Shorea ochrophloia

); Indonesia (Sumater a) dan Malaysia. 36) Mer anti Mer ah atau Red Balau (

Shorea pallidifolia

); Indonesia

(Sumater a) dan Malaysia

37) Mer anti Kuning (

Shorea peltata

); Indonesia (Kalimantan, Sumater a) dan Malaysia
(38)

39) Mer anti Kuning (

Shorea polyandra

); Indonesia (Kalimantan) dan

Malaysia (Sabah, Ser awak).

Gambar 5. Meranti Putih atau Shorea resinosa (sumber :www.arkive.org)

40) Mer anti Putih (

Shorea resinosa

); Indonesia (Sumater a); Malaysia.

41) Engkabang Undapi (

Shorea richetia

); Indonesia (Kalimantan), Malaysia (Ser aw ak).

42) Dar k Red Mer anti (

Shorea rugosa

); Tumbuhan endemik Kalimantan.

43) Mer anti Maluku (

Shorea selanica

); Tanaman endemik Maluku.

44) Tengkaw ang atau Mer anti Mer ah (

Shorea singkawang

); Indonesia (Sumater a), Malaysia, dan Thailand.

45) Mer anti (

Shorea slootenii

); Br unei Dar ussalam, Indonesia (Kalimantan), dan Malaysia (Sabah, Sar aw ak).

46) Light Red Mer anti (

Shorea smithiana

); Indonesia (Kalimantan) dan

Malaysia (Sabah, Sar awak).

47) Mer anti Kuning (

Shorea xanthophylla

); Br unei Dar ussalam, Indonesia (Kalimantan), dan Malaysia (Sabah, Sar aw ak).

Gambar 6. Kantong Semar (Nepenthes aristolochioides)

(39)

49) Kantong Semar (

Nepenthes clipeata

); endemik Kalimantan. 50) Kantong Semar (

Nepenthes dubia

); endemik Sumater a.

51) Kantong Semar (

Nepenthes lavicola

); endemik Sumater a.

Gambar 7. Pohon Kapur (Dryobalanops aromatica)

52) Kapur (

Dryobalanops aromatica

); Indonesia (Sumater a, Kalimantan) dan Malaysia.

Status

Endangered

(Terancam Punah)

Daftar tanaman langka Indonesia yang masuk dalam daftar status konser vasi

Endangered

(Ter ancam Punah), yaitu:

1)

Shorea Sp

. Beber apa spesies

Shorea

ber predikat spesies ber status konser vasi Endanger ed (Ter ancam Punah) sehingga keber adaannya

semakin langka, seper ti;

Shorea agami

(Mer anti Putih),

Shorea albida

(Mer anti Mer ah Ter ang),

Shorea argentifolia

(Mer anti Mer ah Gelap atau

Dar k Red Mer anti),

Shorea balanocarpoides

(Mer anti Putih),

Shorea

blumutensis

(Mer anti Kuning),

Shorea bracteolata

(Mer anti Putih),

Shorea dasyphylla

(Mer anti Putih),

Shorea domatiosa

,

Shorea elliptica

,

Shorea faguetiana

(Damar Siput),

Shorea falcifera

,

Shorea glauca

(Balau

Bunga),

Shorea gratissima

,

Shorea leprosula

(Mer anti Tembaga atau

Tengkaw ang),

Shorea maxwelliana

,

Shorea obscura

,

Shorea ovata

,

Shorea

pauciflora

(Tengkaw ang),

Shorea platyclados

,

Shorea teysmanniana

.

2)

Nepenthes Sp

(Kantong Semar)

. Ter dapat 3 spesies kantong semar (

Nepenthes

) yang ter golong sebagai tanaman langka dengan status

Endanger ed (Ter ancam), yaitu:

Nepenthes boschiana

,

Nepenthes pilosa

,
(40)

Gambar 8. Kawoli atau Alloxylon brachycarpun (Sumber: Gambat nsw.gov.au)

3) Kaw oli (

Alloxylon brachycarpum

). Sejenis tanaman hias, tumbuh di Indonesia (Papua, Maluku) dan Papua New Guinea.

4) Bintangur (

Calophyllum insularum

). Sejenis Kosambi atau Nyamplung (

Calophyllum inophyllum

) Endemik Papua.

5)

Canarium kipella

. Sejenis Kacang Kenar i endemik Jaw a Bar at.

6) Maple Silkw ood (

Flindersia pimenteliana

). Indonesia (Papua), Austr alia, dan Papua New Guinea

7) Kokolecer an atau Resak Banten (

Vatica bantamensis

). Endemik Ujung Kulon, Banten.

8)

Nothofagus womersleyi

; endemik Papua.

9) Nyatoh (

Manilkara kanosiensi

); Indonesia (Maluku) dan Papua New Guinea.

c. Deskripsi Beberapa Jenis Flora yang Dilindungi

Sebagaimana kita ketahui bahw a Indonesia sangat ter kenal dengan

keanekar agaman jenis flor a. Bahkan Indonesia diklaim sebagai negar a

dengan keanekar agaman jenis flor a nomor 5 (lima) di dunia. Kita tentu saja

patut ber bangga bahw a sebenar nya negar a kita ter cinta Indonesia ini

menyimpan kekayaan yang tak ter nilai. Namun dibalik semua itu r upanya

kita menyimpan kepr ihatinan bahw a diantar a keanekar agaman jenis flor a

yang kita miliki ter sebut, beber apa diantar anya sudah masuk dalam kr iter ia

langka atau nyar is punah.

Sangat disesalkan bahw a masih banyak or ang Indonesia yang tidak

(41)

per lahan-lahan punah. Lihat saja kasus pembalakan hutan secar a

ser ampangan, ilegal logging, jual beli tanaman langka, pembakar an hutan

dan lain sebagainya. Sadar kah kita bahw a kelakuan seper ti ini menyebabkan

jenis-jenis flora langka

akan "lenyap" dar i bumi Indonesia ter cinta ini?

Ber ikut ini akan disajikan gambar an/ deskr ipsi tentang beber apa jenis flor a

yang langka dan dilindungi, dengan har apan agar kita makin ter ger ak untuk

ikut melestar ikan keanekar agaman hayati yang kita punya. Jangan sampai

jenis-jenis flor a yang langka ter sebut punah apalagi punah sebelum sempat

kita kenal.

Raflesia ar noldi

Bunga Rafflesia hidup di Tama Nasional Bengkulu, mempunyai ukur an

dengan diameter bunga yang hampir mencapai 1 (satu) meter . Bunga ini

ter kenal dengan sebutan bunga bangkai kar ena mengeluar kan bau busuk

yang menyengat. Bau busuk yang dikeluar kan oleh bunga digunakan untuk

menar ik lalat yang hinggap dan membantu penyer bukan.

Raflesia arnoldi

mer upakan tumbuhan par asit yang memer lukan inang untuk hidupnya. Saat

ini kondisi habitat

Raflesia arnoldi

sangat mempr ihatinkan sehingga

jumlahnya menur un dr astis dar i tahun ke tahun. Menyusutnya habitat bunga

ter sebut di antar anya disebabkan kegiatan manusia seper ti pembukaan

w ilayah hutan baik untuk kegiatan per tambangan, per tanian, maupun

per mukiman.

Gambar 9. Rafflesia arnoldi

(42)

Nepenthes gracilistumbuh di Sumater a

Nepenthes jamban

endemik Sumater a

Nepenthes mikeiendemik Sumater a

Nepenthes spathulata

tumbuh di Jaw a dan Sumater a

Nepenthes sumatrana

endemik Sumater a

[image:42.595.146.544.66.448.2]

Nepenthes aristolochioides

Gambar 10. Berbagai Jenis Kantung Semar

Kantung semar mer upakan tumbuhan unik dar i keluar ga

Nepenthaceae

.

Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 15-20 m dengan car a memanjat

tanaman lainnya, w alaupun ada beber apa spesies yang tidak memanjat.

Pada ujung daun ter dapat sulur yang dapat ter modifikasi membentuk

kantong, yaitu alat per angkap yang digunakan untuk memakan

mangsanya (misalnyaser angga,pacet, anak kodok) yang masuk ke dalam.

Jenis ini ter masuk dalam kategor i tanaman langka di Indonesia yang

populasinya mulai punah. Tumbuh mer ambat dengan tinggi mencapai 12

kaki atau sekitar 4 (empat) meter . Per angkap pasif yang dihasilkan di

ujung daun memer angkap dan mencer na ser angga kecil. War na hijau

ter ang, ser ing dengan bintik-bintik ter ang atau mer ah gelap atau ungu.

Ter gantung pada tempat tinggalnya, kebutuhan Nepenthes dapat

(43)

Nepenthes sangat fleksibel dan mudah ber adaptasi dengan ber bagai

kondisi per tumbuhan yang ber beda.

Tumbuhan kantong semar dapat ditemukan di dar atan Sumater a dan

Kalimantan. Jenis Spesies Kantong Semar (Nepenthes) di pulau Sumater a mer upakan yang ter banyak di dunia. Dar i sekitar 129 spesies kantong semar , 37

jenis diantar anya tumbuh di pulau Sumater a. Bahkan banyak diantar anya yang

mer upakan endemik Sumater a, tiga spesies diantar anya yaitu Nepenthes boschiana,Nepenthes pilosa, danNepenthes talangensis.

2)

Anggrek Pensil (

Vanda hookeriana

)

Gambar 11. Anggrek Vanda

Anggr ek pensil (

Vanda hookeriana

) asal Sumatr a adalah jenis anggr ek

yang langka dar i keluar ga

Orchidaceae

. Anggr ek ini ker ap dijuluki anggr ek

potlod, pasalnya bentuk daunnya yang menyer upai pensil, yakni panjang

dan tumpul. Sepintas tipe daunnya menyer upai tipe silindr is. Anggr ek

pensil banyak diminati par a pencinta bunga itu hidup menumpang pada

bunga bakung (

Crinum asiaticum

). Langkanya anggr ek ini, dikar enakan

habitat anggr ek yang ada di Cagar Alam Dusun Besar (CADB), Bengkulu

sudah r usak oleh tangan manusia. Ker usakan ter sebut juga menyebabkan

bunga bakung mati. Anggr ek pensil memiliki keindahan yang khas.

Kesegar an bunga ini dapat mencapai 22 har i. Pada tahun 1882 anggr ek ini

dinobatkan sebagai “Ratu Anggr ek” dan mendapat hadiah “Fir st Class

(44)

3)

Tengkawang atau Meranti Merah (

Shorea singkawang

)

Gambar 12. Tengkawang atau Meranti Merah (Shorea singkawang)

Shorea singkawang

atau tengkaw ang (juga disebut Dar k Red Mer anti atau

Mer anti Mer ah) adalah jenis tumbuhan dalam keluar ga Dipter ocar paceae.

Shorea singkawang

tergolong kayu ker as ber bobot r ingan sampai ber at

-sedang.Ber at jenisnyaber kisar antar a 0,3 – 0,86 pada kandungan air 15%.

Kayu ter asnya ber w ar na mer ah muda pucat, mer ah muda kecoklatan,

hingga mer ah tua atau bahkan mer ah tua kecoklatan. Kayu ini lazim

dipakai sebagai kayu konstr uksi, panil kayu untuk dinding, loteng, sekat

r uangan, bahan mebel dan per abot r umahtangga, mainan, peti mati dan

lain-lain. Tengkaw ang adalah jenis pohon yang biji buahnya dapat di olah

menjadi minyak nabati. Pohon tengkaw ang dapat di temukan di

Kalimantan dan dalam jumlah kecil juga tumbuh di Sumater a.

Tengkaw ang memiliki beber apa spesies, pohon ini juga mer upakan

maskot dar i pr ovinsi Kalimantan Bar at. Tanaman ini selain ditemukan di

Indonesia, juga ditemykan di Malaysia, dan Thailand. Tanaman ini

ter ancam oleh hilangnya habitat.

4)

Mangga Kasturi (

Mangifera casturi

)

(45)

Mangifera casturi

(juga disebut Mangga Kalimantan atau Mangga Kastur i)

adalah jenis tanaman dalam keluar ga Anacar diaceae. Buah ber bentuk

bulat sampai ellipsoid dengan ber at kur ang dar i 80 gr am, daging buah

kuning atau or anye dan ber ser abut. Biji batu dengan dinding yang tebal.

Mangga ini ber buah pada aw al musim hujan atau sekitar bulan Januar i.

Menur ut per nyataan IUCN Redlist, mangga kastur i ter masuk dalam jenis

tumbuhan yang telah punah di alam liar . Mangga kastur i per nah tumbuh

di Kalimantan, tumbuh

Gambar

Gambar 1. Amorphophallus titanium Sumber:http://alamendah.files.wordpress.com/2010)
Gambar 10. Berbagai Jenis Kantung Semar
Tabel 3. Flora endemik Sulawesi
Tabel 5. Flora endemik Jawa dan Bali
+7

Referensi

Dokumen terkait

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh hubungan antar manusia, kondisi fisik lingkungan kerja, dan

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta

Waktu yang tepat untuk menggunakan AKDR adalah dilakakuan pada saat Hari pertama sampai ke-7 siklus haid, setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien

Collaboration Guru membagikan dan petunjuk kerja dalam LKPD Peserta didik dibentuk dalam tiga kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang,

Iklan dapat diartikan sebagai berbagai bentuk presenteasi nonpersonal atas ide, produk atau jasa yang dibiayai oleh pihak sponsor (perusahaan), sedangkan word of mouth

Selain itu, untuk mendukung pembelajaran jarak jauh, perpustakaan harus berperan menjadi perpustakaan yang baik untuk memudahkan para pemustaka mendapatkan bahan

Dengan software AMP Font Viewer, user dapat melihat font yang telah terinstall dikomputer maupun font yang belum di install (berada dalam folder atau drive lain seperti