HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA
DENGAN EMESIS GRAVIDARUM PADA KEHAMILAN
TRIMESTER PERTAMA DI KLINIK BERSALIN
KASIH IBU DELITUA 2008
Oleh :
075102037
KORMIANO P. NABABAN
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kepada Yang Terhormat
Calon Responden
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswi D-IV Bidan
Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, yang akan
mengadakan penelitian mengenai Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan
Emesis Gravidarum pada Kehamilan Trimester Pertama di Klinik Bersalin Kasih
Ibu Delitua.
N a m a : Kormiano P. Nababan
N i m : 075102037
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Dukungan
Sosial Keluarga dengan Emesis Gravidarum pada Kehamilan Trimester Pertama.
Saya berharap responden untuk dapat menjawab semua pertanyaan sesuai
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmatNya kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan
Emesis Gravidarum pada Kehamilan Trimester Pertama di Klinik Bersalin Kasih Ibu
Delitua 2008” yang merupakan tugas akhir di program studi Diploma IV Bidan
Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan dapat berhasil berkat sumbangan jasa dari berbagai pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Gontar A. Siregar, SpPD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara Medan yang telah memberi kesempatan kepada
penulis mengikuti program D-IV Bidan Pendidik.
2. dr. Murniati Manik, MSc, Sp.KK, selaku Ketua Program D-IV Bidan
Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3. dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes, selaku dosen Pembimbing yang telah
memberikan petunjuk, arahan, masukan serta dukungan dalam penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Dewi Elizadiani Suza, SKp, MNS, selaku Koordinator Mata Kuliah
5. Pimpinan Klinik Bersalin Kasih Ibu yang telah memberikan izin kepada
peneliti untuk melakukan penelitian di wilayah kerja yang dipimpinnya.
6. Seluruh Staf Dosen dan Staf Administrasi D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK-USU).
7. Teristimewa buat orang tua peneliti yang selalu memberikan dukungan baik
moril maupun materil sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini.
8. Tak lupa juga kepada Abang, Kakak dan Adikku yang selalu memberikan
keceriaan kepada penulis.
9. Seluruh teman-teman di program D-IV Bidan Pendidik FK USU, yang telah
berbagi pengalaman, masukan dan dukungan dalam penyelesaian penyusunan
karya tulis ini, juga untuk kebersamaan yang bermakna dan tak akan
terlupakan selama pendidikan.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih belum sempurna oleh
karena itu peneliti menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga
penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Juni 2008
LEMBAR PENGESAHAN KTI
Judul : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP TERHADAP PELAYANAN
KESEHATAN DIKLINIK HARIANTARY MEDAN HELVETIA
2008.
Nama : LENI AGUSTINA
NIM : 075102016
Program Studi : D-IV Bidan Pendidik FK USU
Pembimbing,
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL KTI ... i
ABSTRAK ... ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Perumusan Masalah ... 4
1.3.Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1. Tujuan Umum ... 4
1.3.2. Tujuan Khusus... 4
1.4.Manfaat Penelitian ... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1. Kehamilan Trimester Pertama ... 6
2.2. Emesis Gravidarum ... 9
2.3. Dukungan Sosial Keluarga ... 13
BAB 3 KERANGKA KONSEP ... 19
3.1. Kerangka Konsep ... 19
3.2. Defenisi Operasional ... 20
3.3. Hipotesa Penelitian ... 21
BAB 4 METODE PENELITIAN ... 22
4.1. Desain Penelitian ... 22
4.5. Pertimbangan Etik ... 24
4.6. Instrumen Penelitian... 24
4.7. Teknik Pengumpulan Data ... 24
4.8. Pengolahan Data ... 25
4.9. Analisa Data... 25
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27
5.1. Karakteristik Responden ... 27
5.2. Gambaran Dukungan Sosial Keluarga Pada Ibu Hamil ... 28
5.3. Gambaran Kejadian Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Di Klinik Bersalin Kasih Ibu Delitua ... 30
5.4. Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kejadian Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Di Klinik Bersalin Kasih Ibu Delitua ... 31
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 33
6.1. Kesimpulan ... 33
6.2. Saran ... 34
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
Lampiran 2. Out Put Uji Chi – Square
Lampiran 3. Data-data Sekunder Penelitian
.
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Ibu
Di Klinik Bersalin Kasih Ibu Deli Tua Tahun 2008 ... 27 Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Ibu Di Klinik Bersalin Kasih Ibu
Deli Tua Tahun 2008 ... 27 Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Status
Pekerjaan Ibu Di Klinik Bersalin Kasih Ibu Deli Tua
Tahun 2008 ... 28 Tabel 5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan
Suami pada Ibu Hamil Di Klinik Bersalin Kasih Ibu
Deli Tua Tahun 2008 ... 28 Tabel 5.5. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan
Ibu pada Ibu Hamil Di Klinik Bersalin Kasih Ibu
Deli Tua Tahun 2008 ... 29 Tabel 5.6. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan
Ibu Mertua Di Klinik Bersalin Kasih Ibu Deli Tua
Tahun 2008 ... 29 Tabel 5.7. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan
Sosial Keluarga Di Klinik Bersalin Kasih Ibu
Mengalami Emesis Gravidarum Di Klinik Bersalin
Kasih Ibu Deli Tua Tahun 2008 ... 30 Tabel 5.9. Tabulasi Silang antara Dukungan Sosial Keluarga
Dengan Kejadian Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Program D-IV Bidan Pendidik
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2008 Kormiano P. Nababan
Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Emesis Gravidarum Pada Kehamilan Trimester Pertama Di Klinik Kasih ibu Delitua 2008
ABSTRAK
Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita. Sebagian besar wanita hamil terutama pada trimester pertama kehamilannya mengalami gejala mual dan muntah. Beberapa ahli berpendapat selain karena faktor biologis, faktor psikologis memegang peranan yang sangat penting pada timbulnya emesis. Dukungan sosial keluarga secara umum dapat menimbulkan pengaruh positif bagi kesejahteraan fisik maupunpsikis pada kesehatan selama hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial keluarga dengan emesis gravidarum pada kehamilan trimester pertama di Klinik Kasih Ibu Delitua 2008.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan sampel penelitian 32 ibu hamil dengan usia trimester pertama yang memeriksakan kehamilannya di Klinik Kasih Ibu Delitua. Variabel independennya adalah dukungan sosial keluarga dan dependen adalah kejadian emesis gravidarum. Analisa data digunakan uji statistik
Chi-Square dengan tingkat kebebasan (α) sebesar 5% melalui program komputerisasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 19 bumil (59,4%) tidak mengalami emesis gravidarum dan 13 bumil (40,6%) mengalami emesis. Sementara itu, sebanyak 26 orang (81.3%) menyatakan dukungan sosial keluarga kategori tinggi dan sebanyak 6 orang (18,7%) yang mendapatkan dukungan kategori sedang. Hasil analisa statistik membuktikan adanya hubungan yang signifikan (value = 0,029) antara dukungan sosial keluarga dengan emesis gravidarum pada ibu hamil di Klinik Bersalin Kasih Ibu Delitua tahun 2008.
Dukungan sosial keluarga memberikan peran yang sangat penting dalam menentukan status kesehatan ibu khususnya dengan kejadian emesis. Oleh karena hendaknya keluarga dapat memberikan dukungan positif terhadap ibu baik yang bersifat fisik maupun psikologis sehingga ibu merasa lebih nyaman, percaya diri dan bahagia dalam menjalani masa kehamilan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Program D-IV Bidan Pendidik
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2008 Kormiano P. Nababan
Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Emesis Gravidarum Pada Kehamilan Trimester Pertama Di Klinik Kasih ibu Delitua 2008
ABSTRAK
Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita. Sebagian besar wanita hamil terutama pada trimester pertama kehamilannya mengalami gejala mual dan muntah. Beberapa ahli berpendapat selain karena faktor biologis, faktor psikologis memegang peranan yang sangat penting pada timbulnya emesis. Dukungan sosial keluarga secara umum dapat menimbulkan pengaruh positif bagi kesejahteraan fisik maupunpsikis pada kesehatan selama hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial keluarga dengan emesis gravidarum pada kehamilan trimester pertama di Klinik Kasih Ibu Delitua 2008.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan sampel penelitian 32 ibu hamil dengan usia trimester pertama yang memeriksakan kehamilannya di Klinik Kasih Ibu Delitua. Variabel independennya adalah dukungan sosial keluarga dan dependen adalah kejadian emesis gravidarum. Analisa data digunakan uji statistik
Chi-Square dengan tingkat kebebasan (α) sebesar 5% melalui program komputerisasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 19 bumil (59,4%) tidak mengalami emesis gravidarum dan 13 bumil (40,6%) mengalami emesis. Sementara itu, sebanyak 26 orang (81.3%) menyatakan dukungan sosial keluarga kategori tinggi dan sebanyak 6 orang (18,7%) yang mendapatkan dukungan kategori sedang. Hasil analisa statistik membuktikan adanya hubungan yang signifikan (value = 0,029) antara dukungan sosial keluarga dengan emesis gravidarum pada ibu hamil di Klinik Bersalin Kasih Ibu Delitua tahun 2008.
Dukungan sosial keluarga memberikan peran yang sangat penting dalam menentukan status kesehatan ibu khususnya dengan kejadian emesis. Oleh karena hendaknya keluarga dapat memberikan dukungan positif terhadap ibu baik yang bersifat fisik maupun psikologis sehingga ibu merasa lebih nyaman, percaya diri dan bahagia dalam menjalani masa kehamilan.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis dan adaptasi seseorang wanita yang pernah mengalami kehamilan. Sebagian besar wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui, tetapi sebagian menganggap sebagai peristiwa khusus yang menentukan kehidupan selanjutnya, karena perubahan ini adalah proses yang alami (fisiologis) maka sudah sewajarnya bila diperlakukan dengan wajar tanpa interpensi dan manipulasi dari luar. (Saifuddin, 2000).
Sekitar 50% wanita hamil mengalami mual-mual, dan beberapa sampai muntah-muntah. Keluhan ini terjadi dalam 12 minggu pertama kehamilan, biasanya menghilang pada akhir waktu tersebut.
Penyebabnya hampir dapat dipastikan karena kepekaan terhadap hormone kehamilan. Tetapi, akan berlebihan jika calon ibu terlalu cemas atau mengalami tekanan emosional. Kebanyakan mual-mual terjadi pagi hari, sehingga dinamakan pusing pagi, tetapi mungkin saja terjadi kapan pun. Mual-mual di pagi hari lebih umum daripada disaat yang lain, karena perut mengandung kumpulan asam gastrik yang diendapkan semalaman.
mengandung lemak. Makanan dengan karbohidrat rendah sebaiknya dimakan lebih sering. Ini terdiri atas biscuit dan teh. Setelah itu, makanan kecil dimakan setiap 3 jam sampai waktu tidur. Beberapa wanita lebih suka menghindari minum diantara jadwal makannya dan minum cairan, baik sari buah manis, teh dan susu dari air soda pada saat yang lain (Llewellyn Derek, 2005).
Pada kehamilan, selain terjadi perubahan fisiologi, psikologis juga memegang peranan yang tidak kalah penting dalam timbulnya mual muntah (Prawirohardjo, 2000). Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan, penolakan, kebanggaan yang ditimbulkan dari norma-norma sosial kultur dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional ringan hingga ke tingkat gangguan jiwa yang berat (Saifuddin, 2000).
Faktor yang dapat diharapkan memberikan kontribusi dalam kehamilan adalah dukungan dari keluarga. WHO menulis bahwa keluarga sebagai “Primary Social Agent” dalam promosi kesehatan atau penelitian kesehatan sangat dipengaruhi prilaku kesehatan dan pendekatan melalui keluarga. Hal ini merupakan cara yang paling efektif dan efisien. (Soetiono, 1998).
Pengobatan emesis gravidarum bukan dengan obat-obatan semata, bahkan dengan obat-obatan anti muntah sekalipun juga hanya dapat memberikan perbaikan saja tanpa menghilangkan gejala secara sempurna. Dukungan secara psikis dari suami dan dari orang lain juga terbukti bermanfaat dalam mengatasi
Emesis gravidarum. Karena salah satu faktor pencetusnya adalah faktor psikologik. Kondisi psikologik ibu dan penerimaan ibu terhadap kehamilan akan sangat berpengaruh terhadap emesis gravidarum
Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana besarnya peranan hubungan dukungan social keluarga dalam berbagai aspek kesehatan dan penyakit secara khusus emesis gravidarum.
1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan kejadian Emesis Gravidarum pada kehamilan trimester pertama di Klinik Bersalin Kasih Ibu Delitua?
1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi seberapa besar tingkat dukungan suami terhadap
ibu yang berada di kehamilan trimester pertama.
b. Untuk mengidentifikasi seberapa besar tingkat dukungan ibu terhadap ibu yang berada di kehamilan trimester pertama.
c. Untuk mengidentifikasi seberapa besar tingkat dukungan mertua terhadap ibu yang berada di kehamilan trimester pertama.
d. Untuk mengidentifikasi seberapa besar kejadian emesis gravidarum pada ibu yang berada di kehamilan trimester pertama.
e. Untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara dukungan sosial
keluarga dengan kejadian Emesis gravidarum pada kehamilan trimester pertama
1.4.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini bagi :
a. Bagi Tim Pelayanan Kesehatan
Memperbaiki kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan terutama kebidanan serta mencegah dan menangani kehamilan dengan emesis gravidarum.
b. Bagi Instansi Pendidikan
c. Bagi Peneliti
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kehamilan Trimester Pertama
2.1.1. Pengertian
Kehamilan Trimester pertama adalah saat dimulainya konsepsi (pembuahan) sel telur dengan sel sperma sampai usia kehamilan 12 minggu (Mochtar, 1998).
2.1.2. Perubahan Fisiologis ibu hamil pada Trimester pertama :
a. Perubahan fisiologis pada sistem reproduksi
Setelah konsepsi, uterus akan berkembang untuk menyediakan nutrisi dan perlindungan bagi janin yang akan berkembang dan tumbuh di dalamnya. Secara fisiologis perubahan yang dapat digambarkan pada masa konsepsi. b. Perubahan pada sistem kardiovaskuler
Perubahan sistem kardiovaskuler terjadi selama masa kehamilan dan sangat perlu dipahami bahwa perhatian pada wanita hamil normal sangatlah penting, sama pentingnya dengan perhatian kepada wanita dengan kelainan kardiovaskuler saat hamil.
c. Perubahan pada sistem respirasi
d. Perubahan pada sistem urinaria
Pada trimester kedua aliran darah ginjal meningkat dan tetap terjadi sampai kehamilan 30 minggu. Setelah itu menurun secara perlahan. Walaupun masih diatas level wanita tidak hamil sebagai hasilnya, ginjal mengalami pembesaran dan filtrasi glomerular, yang dapat dilihat dengan uji klirens kreatinin meningkat 45% pada kehamilan 8 minggu.
e. Perubahan pada sistem gastrointestinal
Gusi menjadi bengkak, lunak dan berlubang pada saat hamil, kemungkinan karena efek estrogen yang bisa mengarah pada perdarahan karena trauma atau karena sakit gigi. Tidak ada bukti yang otentik bahwa kehamilan mengakibatkan pembusukan gigi, masalah dental (gigi) biasanya terjadi karena gingivitis.
f. Perubahan pada metabolisme
Dengan terjadinya perubahan peningkatan pola makan terhitung + 200 – 300 kkal/hari. Membuat system gastrointestinal berubah selama masa kehamilan disertai juga perubahan pada metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Perubahan yang terjadi karena human placental lactogen (HPL) ini, menjadikan glukosa siap diserap oleh tubuh dan digunakan untuk perkembangan otak fetus, juga melindungi ibu dari defisiensi nutrisi.
g. Perubahan muskuloskletal
untuk meningkatkan kemampuannya menguatkan posisi janin pada akhir kehamilan dan pada saat kelahiran.
h. Perubahan kulit
Dari akhir bulan kedua sampai dengan aterm, terjadi peningkatan pituitary melanin stimulating hormone yang menyebabkan bermacam-macam tingkat pigmentasi. Hal ini dapat dijumpai hamper pada seluruh wanita hamil, walaupun pigmentasinya bervariasi menurut warna kulit dan ras, kulit terasa seperti terbakar selama kehamilan akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan yang lain.
i. Perubahan Payudara
Karena adanya peningkatan supali darah di bawah pengaruh aktivitas hormon, jaringan glandular dari payudara membesar dan puting menjadi lebih efektif walaupun perubahan payudara dalam bentuk yang membesar terjadi pada waktu menjelang persalinan. Estrogen menyebabkan penyimpanan lemak. Progesterone menyebabkan tumbuhnya lobus, alveoli lebih turvarkularisasi dan mampu bersekresi.
j. Perubahan pada sistem endokrin
meningkat jumlahnya, tetapi kadar hormone bebas tidak mengalami peningkatan yang berat (Salmah, 2006).
2.1.3. Pada kehamilan trimester pertama perubahan psikologis juga terjadi pada wanita hamil. Hal ini bisa disebabkan karena adanya rasa kecemasan, ketakutan dan kepribadian (Huliana, 2006).
2.1.4. Kenaikan berat badan ibu selama kehamilan trimester pertama normal adalah 0,7 kg – 1,4 kg (Huliana, 2006).
2.2. Emesis Gravidarum
2.2.1. Pengertian
Mual dan muntah merupakan keluhan yang umum selama kehamilan dan biasanya terbatas pada trimester pertama. Meskipun manifestasi ini dikhawatirkan, tetapi mereka biasanya ringan dengan tidak ada perubahan metabolisme yang bermakna atau beresiko pada wanita atau fetus (Bobok Irene, 2000).
Mual muntah sering terjadi pada ibu, kurang lebih pada 6 minggu setelah haid terakhir selama 10 minggu (Prawirohardjo, 2002).
jelas, mungkin karena system saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang.
Meskipun morning sicknes atau mual dan muntah terjadi pada pagi hari tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Keluhan ini biasanya berkurang pada akhir trimester pertama akan tetapi ada kalanya keluhan tersebut demikian berat sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk disebut hiperemesis gravidarum
(Prawirohardjo, 2002).
2.2.2. Etiologi
Penyebab emesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tetapi diduga disebabkan oleh peningkatan kadar hormone kelamin yang diproduksi selama hamil. Sesudah 12 minggu, gejala-gejala itu biasanya menghilang, karena tubuh sudah menyesuaikan diri (Llewellyn Derek, 2005).
Faktor predisposisi dan faktor-faktor lain penyebab mual-muntah adalah : a. Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida,
molahidatidosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada molahidatidosa dan kehamilan ganda menimbulkan dugaan bahwa faktor hormone memegang peranan karena pada kedua keadaan ini HCG dibentuk berlebihan (Prawirohardjo, 2002).
c. Alergi
Sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga disebut sebagai salah satu faktor organic. (Prawirohardjo, 2002).
d. Faktor Psikologik
Dalam kehamilan faktor psikologik memegang peranan yang penting. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup (Prawirohardjo, 2002).
e. Sosial ekonomi
Sekonomi juga menjadi faktor dan penentu dalam proses kehamilan yang sehat. Dengan ekonomi yang cukup, maka dapat memeriksa kehamilan dan melakukan persiapan yang baik. Persiapan yang baik awal kehamilan akan membuat proses kehamilan berlangsung dengan baik.
2.2.3. Patofisiologi
Emesis gravidarum adalah hal yang fisiologik pada ibu hamil. Tanda : Ibu muntah dengan frekuensi yang tidak berlebihan.
Gejala : Ibu merasa mual dan pusing kebanyakan terjadi pada pagi hari, tapi bisa juga sepanjang hari (Manuaba, 1998).
2.2.5. Penanganan
Wanita dapat mengatasi mual-mual dengan cara sederhana. Komposisi makanan seharusnya disesuaikan dengan tidak memakan yang mengandung lemak. Makanan dengan karbohidrat rendah sebaiknya dimakan lebih sering, ini terdiri atas toast atau biscuit dan teh. Setelah itu, makanan kecil dimakan setiap 3 jam sampai waktu tidur. Beberapa wanita lebih suka menghindari minum diantara jadwal makannya dan minum cairan, baik sari buah manis, teh atau susu dan air soda pada saat yang lain.
Diet yang disesuaikan untuk ibu hamil ketika bangun : seiris toast atau 2 biskuit kering cracker, dengan minuman teh encer.
8.00 : Sarapan ringan dengan sereal atau toast dengan selai atau madu, dan mungkin teh ringan. Jika ibu merasa dapat memakan lebih banyak, diet bisa disesuaikan dengan kebutuhannya.
10.00 : Toast dengan segelas susu, teh atau sari buah
12.30 : Makanan siang sop dengan toast atau cream cracker; beras atau mie dengan sayuran rebus.
18.30 : Makan malam. Daging atau ayam, sayuran hijau, kentang, salad dan puding beras.
21.30 : Minum teh, coklat, susu hangat, atau susu dan soda.
Jam tidur : segelas minum dan cream cracker jika calon ibu bangun ditengah malam.
Hal diatas merupakan sebuah contoh. Banyak variasi dapat dipilih setiap ibu. Jika mual terasa menganggu, ibu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Dalam beberapa kasus mual dan muntah, obat-obatan dapat membantu calon ibu merasa lebih enak dan mengatasinya dengan lebih mudah. Jika mual-mual terasa, obat anti –histamine (seperti cydizine atau meclozine) akan membantu. Dalam kasus yang lebih parah, khususnya muntah-muntah yang menganggu, obat bernama metoclopramide yang diminum 3 kali sehari biasanya membantu (Llewellyn Derek, 2005).
2.3. Dukungan Sosial Keluarga
2.3.1. Defenisi Keluarga
- Menurut Hawlay keluarga adalah sekelompok kecil dalam keterkaitan darah, berbeda dalam jenis kelamin dan umur sebagai akibat hubungan fisik yang erat, tinggal di suatu rumah dan mempunyai kegiatan untuk mempertahankan kehidupan bersama (Setiono, 1998).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Efendy, 1998). Dukungan sosial keluarga adalah dukungan yang diberikan oleh keluarga yang berproses sepanjang hidup dalam setiap tahap kehidupan keluarga (Friedman, 1998).
Keluarga bisa dianggap sebagai organisme hidup dengan struktur yang konkrit dan simbolik. Sebagai suatu system social keluarga berupaya mempertahankan kestabilan dan keutuhan keluarga (Setiono, 1998).
Dukungan sosial keluarga selama kehamilan dapat diberikan oleh pasangan wanita atau keluarga dengan teman-temannya, juga dukungan khusus yang diberikan oleh bidan, dan professional asuhan kesehatan lain (Nenderson, 2006).
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa mempertahankan kesejahteraan seseorang mungkin secara kuat dipengaruhi oleh dukungan sosial yang ia terima. Munford menemukan bahwa kembali pada kondisi sejahtera juga dipengaruhi oleh dukungan sosial keluarga. Penemuan mereka menunjukkan bahwa rata-rata lama tinggal dirumah sakit selama dua hari lebih pendek pada pasien yang mendapat dukungan sosial daripada mereka yang tidak mendapat dukungan (Abraham, 1997).
Kehamilan merupakan suatu tantangan, suatu titik batik dari kehidupan keluarga dan biasanya diikuti oleh stress dan gelisah, baik itu kehamilan yang diharapkan atau tidak. Pada suatu keluarga pada ibu hamil perlu dipelihara keterbukaan, keseimbangan menjaga tugas perkembangan mencari bantuan dan dukungan agar tidak terjadi konflik. Ketersediaan dukungan sosial untuk kesejahteraan psikologis ibu hamil adalah faktor penting. Jaringan sosial sering kali dipakai sebagai sumber terbesar mendapatkan nasehat kehamilan (Salmah, 2005).
kalau kemudian timbul banyak masalah yang menimpa ibu hamil akibat ketidakpedulian orang yang berada disekitarnya (Musbikin, 2005).
Secara keseluruhan telah jelas bahwa apapun mekanisme psikologis sosial yang terlihat dukungan sosial mendorong kesejahteraan (Abraham, 1997).
2.3.3. Tipe Bentuk Keluarga
1. Keluarga ini (Nuclear Family) yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu
dan anak.
2. Keluarga besar (Extended Family) yaitu keluarga ini ditambah dengan sanak saudara. Misalnya nenek, keponakan, dan lain-lain.
3. Keluarga berantai (Serial Family) yaitu keluarga yang terdiri dari wanita yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
4. Keluarga duda / janda adalah keluarga yang terjadi akibat kematian dan perceraian.
5. Keluarga berkomposisi (Composite) adalah keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
6. Keluarga Kabitas (Cahabitation) adalah dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk satu keluarga (Efendy, 1998).
2.3.4. Jenis Dukungan Sosial
Jenis dukungan ini meliputi jenis penyediaan dukungan jasmaniah seperti pelayanan bantuan financial, material yang dapat membantu memecahkan masalah. Meskipun sebenarnya setiap orang dengan sumber-sumber yang tercukupi dapat memberi dukungan dalam bentuk uang atau perhatian, dukungan nyata merupakan paling efektif bila dihargai oleh penerima dengan tepat. Pemberian dukungan nyata yang berakibat pada perasaan ketidakadekuatan dan berhutang akan benar-benar menambah stress individu (Niven, 2002).
b. Dukungan Pengharapan
Dukungan pengharapan meliputi pertolongan pada individu untuk memahami kejadian stress lebih baik juga sumber stress strategi koping yang dapat digunakan dalam menghadapi stressor. Kelompok dukungan dapat mempengaruhi persepsi individu akan ancaman. Dukungan sosial menyangga orang-orang untuk melawan stress dengan membantu mereka mendefenisikan kembali situasi tersebut sebagai ancaman kecil. Dukungan ini dapat dilakukan dengan mengarahkan pada orang yang sama yang telah mengalami situasi yang sama untuk mendapatkan nasehat dan bantuan (Niven, 2002).
c. Dukungan Emosional
bantuan dalam bentuk semangat, empati, sehingga individu yang menerimanya merasa berharga (Niven, 2002).
d. Dukungan informasi
BAB 3
KERANGKA KONSEP
3.1. Kerangka Konsep
Adapun kerangka konsep untuk penelitian yang berjudul hubungan dukungan sosial keluarga dengan emesis gravidarum pada kehamilan trimester pertama terdiri dari variabel bebas (variabel independent) yaitu dukungan sosial keluarga, variabel bebas tersebut dinilai ada tidaknya hubungan dengan variable terikat (variabel dependent). Untuk itu kerangka konsep dijelaskan dalam bentuk skema sebagai berikut :
Variabel Independent Variabel Dependent
Keterangan :
: Yang diteliti
Dukungan Sosial Keluarga 1. Suami
2. Ibu 3. Mertua
Emesis Gravidarum
Faktor Yang Mempengaruhi
- Faktor predisposisi - Alergi
3.2. Definisi Operasional
1. Emesis Gravidarum adalah keluhan umum yang dirasakan ibu hamil pada
trimester pertama berupa mual, muntah dan pusing yang merupakan bagian dari respon fisiologis dimana penyebabnya belum diketahui secara pasti.
Adapu kriteria terbagi atas dua macam yaitu: a. Adanya emesis gravidarum
b. Tidak adanya emesis gravidarum
2. Dukungan sosial keluarga adalah dukungan berupa perhatian, emosi, informasi bahkan dukungan materi yang diberikan oleh anggota keluarga melipuri suami, ibu dan mertua dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikis ibu hamil.
Variabel ini mempunyai 27 pernyataan, untuk dukungan suami 10 pernyataan, dukungan ibu sebanyak 8 pernyataan dan mertua 9 pernyataan dengan menggunakan skala ukur ordinal.
a. Pada pertanyaan yang positif ( Favorable), item jawaban yang diberikan oleh responden akan diberi skor dengan ketentuan :
b. Pada pertanyaan yang negatif (Unfavorable), item jawaban yang diberikan oleh responden akan diberi skor dengan ketentuan :
• Sangat setuju (SS) : 1 • Setuju : 2 • Tidak setuju : 3 • Sangat tidak setuju : 4
Selanjutnya dukungan sosial diinterpretasikan secara keseluruhan atas 3 kategori yaitu:
1. Dukungan sosial tinggi, jika total skor responden > 75% 2. Dukungan sosial sedang, jika total skor responden 40% - 75% 3. Dukungan sosial rendah, jika total skor responden < 40%
3.3. Hipotesa Penelitian
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan sosial keluarga dengan emesis gravidarum pada kehamilan trimester pertama.
4.2. Populasi dan Sampel
4.2.1. Populasi
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester pertama yang melakukan pemeriksaan kehamilan di Klinik Bersalin Kasih Ibu Delitua sebanyak 90 orang.
4.2.2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling
yaitu pengambilan sampel dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi dimana pengambilan dapat dilakukan lotere dengan memberikan no urut dari masing-masing ibu hamil trimester pertama diambil sampel yang mewakilinya.
Besar sampel ditentukan sesuai dengan rumus :
Keterangan :
n = Besar sampel minimum
Z21-α /2 = Nilai distribusi normal buku (tabel Z) pada αtertentu (1,96)
P = Harga proporsi populasi (0,5)
d = Kesalahan (absolute) yang dapat ditoleransi (0,1) N = Jumlah populasi
Dengan demikian besar sampel yang diambil secara random sebanyak 32 orang.
4.3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di klinik Bersalin Kasih Ibu Delitua dengan pertimbangan keterbatasan waktu, jarak dapat dijangkau peneliti dan belum pernah dilakukan penelitian tentang hubungan dukungan sosial keluarga dengan
emesis gravidarum pada kehamilan trimester pertama.
4.4. Waktu Penelitian
4.5. Pertimbangan Etik
Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat izin dari ketua program D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dengan mengajukan penelitian kepada pemilik Klinik Bersalin.Peneliti menjelaskan tujuan,maksud,dan tujuan penelitian kepada calon respondan berhak mengundurkan diri penelitian.Peneliti membagi lembar persetujuan (Informed consent) yang dilanjtkan dengan pegisian kuesioner.
Untuk menjaga kerahasiaan,maka kuesioner yang diberikan tidak mencantumkan nama responden akan tetapi dengan menggunakan nomor kode pada masing-masing lembar kuesioner tersebut sehingga hanya peneliti yang mempunyai akses terhadap informasi tersebut,dan informasi yang diperolehnya hanya dipergunakan untuk peneliti.
4.6. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian disusun berdasarkan literatur dalam penelitian ini yaitu kuesioner yang berisi data yaitu mengacu pada kerangka konsep dan tinjauan pustaka. Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu : data demografi dan data khusus berupa 27 pernyataan mengenai dukungan sosial keluarga.
Untuk menginterprestasikan hasil statistic uji validitas dan reliabilitas, dipergunakan nilai koefisien korelasi ® hitungan yang dibandingkan dengan nilai r tabel (tabel pearson product moment). Nilai r tabel pada penelitian ini sebesar 0,514 (15 responden dengan taraf nyata 5%).
Nilai cronbach’s alpha atau nilai r hitung sbesar 0,979 > 0,514 (rtabel)
berarti kuesioner telah memenuhi syarat reliabilitas sementara kuesioner memenuhi syarat validitas, jika nilai corrected item total correlation > rtabel
(0,514). Pada kuesioner penelitian dapat dilihat 27 butir pernyataan mempunyai nilai corrected itemtotal correlation > rtabel
4.7. Teknik Pengumpulan Data
(0,514).
Jadi secara statistic, instrument penelitian ini telah memenuhi uji validitas dan reliabilitas. Pada uji reliabilitas dan validitas ini, responden yang berjumlah 15 orang bukan merupakan bagian sampel penelitian.
4.8. Pengolahan data
Data yang telah terkumpul diolah secara manual dan komputerisasi untuk mengubah data menjadi informasi. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data dimulai dari editing, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperlukan. Coding, yaitu memberikan kode numeric atau angka kepada masing-masing kategori. Data entry yaitu memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel/database komputerisasi.
4.9. Analisa data
Data yang sudah diolah dianalisis secara univariat dan bivariat melalui uji chi square dengan menggunakan tingkat kepercayaan (α = 5%) yang bertujuan untuk melihat adanya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Dasar pengambilan keputusan dengan cara membandingkan nilai probabilitas (p) yang didapatkan dari perhitungan uji chi square dengan taraf nyata (α) sebesar 5%. Adapun keputusan tersebut dapat dikriteriakan sebagai berikut:
1. Ho ditolak, jika p ≤ α (0,05) maka ada hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat.
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan pada 32 responden terdapat adanya hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan emesis gravidarum pada kehamilan trimester pertama.
5.1.1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi umur, pendidikan,jenis pekerjaan dan paritas responden. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Ibu di Klinik Bersalin
Kasih Ibu Delitua Tahun 2008
No Kategori Umur n %
1 < 20 tahun 6 18.8
2 20 – 35 tahun 24 75.0
3 > 35 tahun 2 6.2
Jumlah 32 100.0
Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Ibu di
Klinik Bersalin Kasih Ibu Delitua Tahun 2008
No Pendidikan n %
1 SD/ sederajat 1 3.1
2 SLTP/ sederajat 4 12.5
3 SLTA/ sederajat 24 75.0
4 Akademik/ PT 3 9.4
Jumlah 32 100.0
Tabel diatas menunjukkan mayoritas ibu tamatan SLTA/ sederajat yaitu sebanyak 24orang (75%) sedangkan tamatan SD merupakan responden yang paling sedikit yaitu ada sebanyak 1 orang (3,1%).
Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Ibu di
Klinik Bersalin Kasih Ibu Delitua Tahun 2008
No Status Pekerjaan n %
1 Ibu rumah tangga 19 59.4
2 Karyawan 9 28.1
3 Pegawai Negeri Sipil 2 6.3
4 Mahasiswa 2 6.3
Jumlah 32 100.0
Tabel 5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Paritas Ibu di Klinik Bersalin
Kasih Ibu Delitua Tahun 2008
No Paritas n %
1 Primigravida (1 orang) 18 56.3
2 Multigravida (2 – 4 orang) 12 37.5
3 Grande multigravida (> 5 orang) 2 6.2
Jumlah 32 100.0
Tabel diatas menunjukkan bahwa paritas terbanyak adalah Primigravida yaitu sebanyak 18 orang (56,3%) sedangkan paritas paling sedikit adalah Grande multigravida yaitu 2 orang (6,2%).
5.1.2. Gambaran Dukungan Sosial Keluarga Pada Ibu Hamil
Dukungan sosial keluarga berasal dari suami, ibu dan ibu mertua yang diukur melalui indikator dukungan nyata, emosional, pengharapan dan informasi. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.5. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Suami Pada Ibu
Hamil di Klinik Bersalin Kasih Ibu Delitua Tahun 2008
No Kategori Dukungan Suami n %
1 Tinggi 31 96.9
2 Sedang 1 3.1
Jumlah 32 100.0
Tabel 5.6. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga (Ibu)
Pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin Kasih Ibu Delitua Tahun 2008
No Kategori Dukungan Ibu n %
1 Tinggi 29 90.6
2 Sedang 3 9.4
Jumlah 32 100.0
Berdasarkan tabel diatas, sebanyak 29 orang (90,6%) menyatakan medapat dukungan yang tinggi dari ibu kandung dan 3 orang (9,4%) mendapatkan dukungan ibu dalam kategori sedang.
Tabel 5.7. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Ibu Mertua Pada
Ibu Hamil di Klinik Bersalin Kasih Ibu Delitua Tahun 2008
No Kategori Dukungan Ibu Mertua n %
1 Tinggi 29 90.6
2 Sedang 3 9.4
Jumlah 32 100.0
Berdasarkan tabel diatas, sebanyak 29 orang (90,6%) menyatakan medapat dukungan yang tinggi dari ibu mertua dan 3 orang (9,4%) mendapatkan dukungan dalam kategori sedang.
Tabel 5.8. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Sosial Keluarga
Pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin Kasih Ibu Delitua Tahun 2008
No Kategori Dukungan Sosial Keluarga n %
1 Tinggi 26 81.3
2 Sedang 6 18.7
Jumlah 32 100.0
5.1.3. Gambaran Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Di Klinik Bersalin
Kasih Ibu Delitua
Emesis Gravidarum merupakan keluhan umum yang dirasakan ibu hamil pada trimester pertama berupa mual, muntah dan pusing yang merupakan bagian dari respon fisiologis dimana penyebabnya belum diketahui secara pasti.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ternyata diperoleh ibu hamil yang tidak mengalami Emesis Gravidarum ada sebanyak 19 orang (59,4%) sedangkan 13 orang (40,6%) tidak mengalami Emesis gravidarum. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.9. Distribusi Responden Berdasarkan Ada tidaknya mengalami
Emesis Gravidarum di Klinik Bersalin Kasih Ibu Delitua Tahun
2008
No Kejadian Emesis Gravidarum n %
1 Tidak Mengalami Emesis gravidarum 19 59.4
2 Mengalami Emesis gravidarum 13 40.6
5.1.4. Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kejadian Emesis
Gravidarum Pada Ibu Hamil Di Klinik Bersalin Kasih Ibu Delitua
Dukungan sosial merupakan faktor penting dan diketahui melalui penelitian mempunyai dampak yang besar terhadap masalah pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit apalagi khususnya pada ibu hamil. Secara rinci dapat dilihat bagaimana hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan Emesis gravidarum pada ibu hamil.
Tabel 5.10. Tabulasi Silang Antara Dukungan Sosial Keluarga Dengan
Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin Kasih
Ibu Delitua Tahun 2008
Dukungan Emesis Tidak emesis
n % n % n %
Tinggi 8 30.8 18 69.2 26 100.0
11.250 .029 Sedang 5 83.3 1 16.7 6 100.0
Total 13 40.6 19 59.4 32 100.0
Hasil analisis hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester pertama diperoleh sebanyak 18 (69,2%) ibu hamil mendapat dukungan keluarga kategori tinggi yang tidak mengalami emesis, sedangkan sebanyak 1 (16,7%) ibu hamil mendapat dukungan keluarga kategori sedang yang tidak mengalami emesis.
OR sebesar 11,250, artinya ibu hamil yang mendapatkan dukungan keluarga kategori sedang mempunyai peluang 11,250 kali untuk tidak mengalami emesis gravidarum dibandingkan dengan ibu hamil yang mendapat dukungan tinggi dari keluarga.
5.2. Pembahasan
5.2.1. Dukungan Sosial Keluarga Pada Ibu Hamil
Berdasarkan kategori dukungan sosial keluarga sebanyak 26 orang (81,3%) mendapatkan dukungan keluarga kategori tinggi dan sebanyak 6 orang (18,7%) yang mendapatkan dukungan kategori sedang.
Dukungan yang berasal dari anggota keluarga berupa dukungan spiritual maupun material dapat memberikan ketenangan pada ibu hamil yang mengalami masa-masa sulit. Salah satu mediator stress adalah dukungan sosial, dimana seseorang merasa diperhatikan dan dihargai oleh orang lain dan menjadi bagian dari suatu jaringan sosial.
5.2.2. Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ternyata diperoleh ibu hamil yang tidak mengalami Emesis Gravidarum ada sebanyak 19 orang (59,4%) sedangkan 13 orang (40,6%) tidak mengalami Emesis gravidarum.
Menurut Prawirohardjo (2002) bahwa kehamilan faktor psikologik memegang peranan yang penting. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup.
5.2.3. Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kejadian Emesis
Gravidarum Pada Ibu Hamil Di Klinik Bersalin Kasih Ibu Delitua
Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 18 (69,2%) ibu hamil mendapat dukungan keluarga kategori tinggi yang tidak mengalami emesis, sedangkan sebanyak 1 (16,7%) ibu hamil mendapat dukungan keluarga kategori sedang yang tidak mengalami emesis.
Hasil uji statistik membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan Emesis gravidarum pada ibu hamil. Hal ini didapatkan dari perolehan nilai p sebesar 0,029 dan dari hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa pada ibu hamil yang mendapatkan dukungan keluarga kategori sedang mempunyai peluang 11,250 kali untuk tidak mengalami emesis gravidarum dibandingkan dengan ibu hamil yang mendapat dukungan tinggi dari keluarga (OR sebesar 11,250).
Menurut Wortman dan Dunkell Sceffer (1987), jenis dukungan yang meliputi ekspresi perasaan positif menunjukkan seseorang diperlakukan dengan rasa penghargaan yang tinggi seperti ibu hamil yang ekspresi terhadap pemberitahuan ketepatan keyakinan perasaan ibu hamil. Ajakan untuk membuka diri dan mendiskusikan keyakinan dan sumber-sumber juga merupakan bentuk dukungan sosial. Disamping dukungan psikolohis yang diterima ibu hamil, bantuan materil atau bantuan terampil seperti membantu pekerjaan rumah tangga atau perawatan anak merupakan hal yang meringankan penderitaan ibu hamil.
Begitu juga dengan Johnson dan Johnson yang dikutip oleh Smet (1994) yang menyatakan bahwa dukungan sosial akan meningkatkan kesejahteraan psikologis, peningkatan harga diri, pengurangan stress serta penyediaan sumber atau bantuan yang dibutuhkan.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
6.1.1. Berdasarkan kejadian Emesis gravidarum, dari 32 ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di Klinik Bersalin Kasih Ibu Delitua sekaligus merupakan responden penelitian, sebesar 59,4% tidak mengalami Emesis gravidarum sedangkan yang mengalami Emesis gravidarum sebesar 40,6%.
6.1.2. Berdasarkan kategori dukungan sosial keluarga, dari 32 ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di Klinik Bersalin Kasih Ibu Delitua, sebesar 81,3% mendapat dukungan tinggi dari keluarga sedangkan sebesar 18,7% mendapatkan dukungan keluarga kategori sedang.
6.2. Saran
6.2.1. Pada pihak keluarga yang merupakan salah satu sumber dukungan bagi para ibu hamil, diharapkan lebih memperhatikan kondisi ibu melalui pemberian bantuan baik bersifat fisik maupun psikologis.
6.2.2. Ibu hamil lebih meningkatkan dan mengembangkan perilaku sehat dikehidupan sehari-hari dengan mematuhi seluruh anjuran yang diberikan petugas kesehatan demi mencapai status kesehatan ibu dan anak yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Abraham C. (1997), Psikologis Sosial Untuk Perawat, Jakarta : EGC
Damanik.S. (2005), Gamharan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Terjadinya
Ernests Gravidarum Pada Kehamilan Trisemester I di Klinik Bersalin Hadijah
Medan, Skripsi FK-USU. Medan.
Helen. (2000), Perawatan Maternis, Jakarta : EGC Hidayat. (2007), Metode
Penelitian Kebidanan Tehnik Analisa Data, Jakarta : Salemba Medika.
Hulliana. (2006), Panduan Menjalani Kehamilan Sehat, Jakarta: Puspa Sari.
Llewellyn Derek. (2005), Setiap wanitu, Delaptrasa Publishing.
Manuaba. (2005) limit Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Bidan, Jakarta: EGC.
Mochtar. (1998). Sinopsis Obstetri, Jakarta: EGC
Musbikin. (2005), Panduan bagilbu Hamil dan melahirkan, Yogyakarta : Mitra
Pustaka.
Nasrul. (1998), Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Jakarta: EGC
Nenderson. (2006), Konsep Kebidanan, Jakarta: EGC
Niven, (2002), Psikologis Kesehatan, Jakarta : EGC
Notoadmodjo. (2002), Metodologipenelitian kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta
Prawirohardjo. (2000), Pelayanan Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Prawirohardjo. (2002), Pelayanan Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Salmah. (2006) Asuhan Kebidanan Antenatal, Jakarta: EGC.
Sinsin. (2008), Seri Kesehatan dan anak masa kehamilan dan persalinan,
Jakarta : PT. Elex Media Konputindo Kelompok Gramedia.
Smet. B. (1999). Hubungan Stress, Kesehatan dan Coping Terhadap stress,
Psikologi kesehatan. Jakarta : Grasindo.
Reliability
Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis.
Ca se Pr ocess ing Summa ry
15 100 .0
Re liability Sta tistics
.962 10
Cr onb ach 's
Alpha N of Items
Item Sta tistics
Mean Std . Deviation N
Item-Total Statistics
32.33 15.524 .805 .959
32.40 15.400 .804 .959
32.27 15.638 .831 .958
32.40 15.114 .884 .956
32.47 14.981 .903 .955
32.40 15.114 .884 .956
32.47 15.552 .746 .961
32.40 15.114 .884 .956
32.47 15.410 .785 .960
32.40 15.543 .765 .960
ds1
36.00 18.857 4.342 10
Reliability
Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis.
Ca se Pr ocess ing Summa ry
15 100 .0
Re liability Sta tistics
.930 8
Cr onb ach 's
Alpha N of Items
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Item-Total Statistics
23.40 10.257 .823 .916
23.80 10.886 .653 .928
23.67 10.524 .695 .925
23.47 10.552 .685 .926
24.07 9.210 .863 .912
24.20 8.600 .898 .911
23.47 10.552 .685 .926
23.40 10.257 .823 .916
di1
27.07 13.067 3.615 8
Reliability
Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis.
Ca se Pr ocess ing Summa ry
15 100 .0
Alpha N of Items
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Item-Total Statistics
25.73 26.210 .933 .975
25.73 26.352 .911 .976
25.73 26.210 .933 .975
25.73 26.638 .867 .978
25.73 27.352 .922 .976
25.80 26.171 .983 .973
25.93 25.352 .925 .976
25.80 26.171 .983 .973
25.80 27.886 .712 .984
dm1
Frequencies
Frequency Percent Valid P ercent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Multigravida (2 - 4 orang) Grande multigravida (> 4 0rang)
Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Kategori Dukunga Suami
1 3.1 3.1 3.1
31 96.9 96.9 100.0
32 100.0 100.0
Sedang Tinggi Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Kategori Dukunga Ibu
3 9.4 9.4 9.4
29 90.6 90.6 100.0
32 100.0 100.0
Sedang Tinggi Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Kategori Dukunga Mertua
3 9.4 9.4 9.4
29 90.6 90.6 100.0
32 100.0 100.0
Sedang Tinggi Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Kategori Dukungan Sosial Keluarga
6 18.8 18.8 18.8
26 81.3 81.3 100.0
32 100.0 100.0
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Kejadian Emesis Gravidarum
13 40.6 40.6 40.6
19 59.4 59.4 100.0
32 100.0 100.0
Mengalami emesis Tidak mengalami emesis Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Crosstabs
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Ka tegori Dukunga Suami * Ke jadian Eme sis Gra vida rum Crossta bul ation
1 0 1
% within K ategori Dukunga S uami % within K ejadian Emesis Gravidarum % of Total
Count
% within K ategori Dukunga S uami % within K ejadian Emesis Gravidarum % of Total
Count
% within K ategori Dukunga S uami % within K ejadian Emesis Gravidarum Kejadian E mes is Gravidarum
Total Fis her's Exact Test Linear-by-Linear As soci ation N of Valid Cases
Value df
Crosstabs
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Ka tegori Dukunga Ibu * Kejadian Em esis Gra vida rum Crosstabulation
3 0 3
% within K ategori Dukunga Ibu % within K ejadian Emesis Gravidarum % of Total
Count
% within K ategori Dukunga Ibu % within K ejadian Emesis Gravidarum % of Total
Count
% within K ategori Dukunga Ibu % within K ejadian Emesis Gravidarum Kejadian E mes is Gravidarum
Total Fis her's Exact Test Linear-by-Linear As soci ation N of Valid Cases
Value df
Computed only for a 2x2 table a.
2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The mi nimum expected count is 1. 22.
Crosstabs
Ca se Processi ng Sum mary
32 100.0% 0 .0% 32 100.0%
Kategori Dukunga Mertua * Kejadian Emesis Gravidarum
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Ka tegori Dukunga Me rtua * Kejadian Em esis Gra vida rum Crosstabul ation
2 1 3 Kejadian Emes is Gravidarum
Total Fis her's Exact Test Linear-by-Linear As soci ation N of Valid Cases
Value df
Crosstabs
Kategori Dukungan Sosial Keluarga * Kejadian Emesis Gravidarum Crosstabulation
5 1 6 % within Kejadi an Em esi s Gravidarum % of Total
Count
% within Kategori Dukungan Sosi al Keluarga % within Kejadi an Em esi s Gravidarum % of Total
Count
% within Kategori Dukungan Sosi al Keluarga % within Kejadi an Em esi s Gravidarum % of Total Kejadian Emes is Gravidarum
Total Fis her's Exact Test Linear-by-Linear As soci ation N of Valid Cases
Value df
Computed only for a 2x2 table a.
2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The mi nimum expected count is 2. 44.
b.
Risk Estima te
11.25 0 1.125 112 .5 35
7.308 .962 55.52 0
.650 .417 1.011
32 Odd s Ratio fo r
emsis (Menga lami emesis / Tidak meng alami eme sis) For cohort kd k =
Value Lower Up per
Kuesioner Penelitian
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KEJADIAN
EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI KLINIK BERSALIN
KASIH IBU DELITUA TAHUN 2008
Petunjuk : Dibawah ini terdapat beberapa pernyataan yang menggambarkan keadaan diri anda. Berikan tanda (√ ) pada kotak yang disediakan.
SS : Bila pernyataan tersebut Sangat sering terjadi pada diri Anda.
S : Bila pernyataan tersebut sering terjadi pada diri Anda.
KK : Bila pernyataan tersebut Kadang-kadang terjadi pada diri Anda.
TP : Bila pernyataan tersebut tidak pernah terjadi pada diri Anda.
I. Identitas Responden
1. Inisial :
II. Dukungan Sosial Keluarga
No Pernyataan SS S KK TP
A Dukungan Suami
1
Pengarahan/ nasehat yang diberikan suami sangat berarti bagi saya dalam mengatasi keluhan yang saya rasakan dalam kehamilan ini.
2
Untuk mengatasi keluhan yang saya rasakan, suami menganjurkan saya agar memeriksakan diri ke dokter bidan.
3 Dalam menghadapi keluhan yang saya rasakan, suami sangat perhatian terhadap saya.
6 Suami tidak mempersulit saya ketika saya membicarakan kehamilan ini.
7
Meskipun rumah kurang terurusakibat kehamilan ini, suami mau memaklumi dan menggantikan menyelesaikan.
No Pernyataan SS S KK TP
8 Suami menyalahkan sikap-sikap saya dalam mengatasi keluhan yang saya rasakan.
9 Suami kurang mengusahakan dana untuk keperluan kehamilan ini.
10 Suami menolong ketika saya mual dan muntah.
B Dukungan Ibu
1 Sikap yang ditujukan ibu dalam menghadapi kehamilan ini membuat saya kurang percaya diri.
2 Ibu kurang memahami kondisi saya dalam kehamilan ini.
3 Ibu bersedia mencarikan jalan keluar saat saya membutuhkan dana untuk keperluan kehamilan ini
4
Ibu bersedia mencarikan jalan keluar terhadap masalah yang saya hadapi sehubungan dengan usaha saya dalam mengatasi keluhan saya.
5
Jika saya tidak bisa mengerjakan pekerjaan yang biasa saya kerjakan karena keluhan yang saya rasakan, ibu bersedia menggantikannya
6 Ibu tidak bersedia mengantarkan saya ke klinik/ RS untuk mengatasi keluhan yang saya rasakan.
7 Suasana yang diciptakan ibu dirumah banyak membantu saya dalam menghadapi kehamilan ini.
8
Ibu tidak memberikan jalan keluar terhadap permasalahan yang saya hadapi dalam kehamilan ini.
C Dukungan Ibu Mertua
1
Saya memperoleh pengetahuan yang bermanfaat tentang kehamilan dan cara mengatasi keluhan yang saya rasakan dari ibu mertua
2
Pengarahan/ nasehat yang diberikan ibu mertua dalam menghadapi keluhan mual dan muntah tidak mengurangi keluhan yang saya rasakan.
3
Saran yang diberikan ibu mertua dalam menghadapi keluhan mual dan muntah tidak mengurangi keluhan yang saya rasakan
4 Ibu mertua menanggapi keluhan yang saya utarakan tentang kehamilan
memberikan petunjuk cara yang benar
7 Ibu mertua memberikan pujian ketika saya bisa mengatasi keluhan saya
8 Ibu mertua tidak mempunyai waktu ketika saya membicarakan kehamilan saya
u ku didik kerja prts ds1 ds2 ds3 ds4 ds5 ds6 ds7 ds8 ds9 ds10 tds Katds di1 di2 di3 di4 di5 di6 di7 di8 tdi Katdi dm1 dm2 dm3 dm4 dm5 dm6 dm7 dm8 dm9 tdm Katdm Total KDukSoKel
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KEJADIAN EMESIS GRAVIDARUM PADA KEHAMILAN TRIMESTER PERTAMA DI KLINIK BERSALIN KASIH IBU DELITUA TAHUN 2008
Dukungan Mertua No DATA DEMOGRAFI
D U K U N G A N S O S I A L K E L U A R G A