• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kedudukan Wanita Dalam Hukum Keluarga Dan Hukum Waris Pada Masyarakat Mandailing...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Kedudukan Wanita Dalam Hukum Keluarga Dan Hukum Waris Pada Masyarakat Mandailing..."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KEDUDUKAN WANITA DALAM HUKUM KELUARGA

DAN HUKUM WARIS PADA MASYARAKAT

MANDAILING DI TAPANULI SELATAN (LOKASI

PENELITIAN DI KECAMATAN SIABU)

TESIS

Oleh :

ASIN BIKRI

933105002

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2000

Asin Bikri : Kedudukan Wanita Dalam Hukum Keluarga Dan Hukum Waris Pada Masyarakat…, 2000

(2)

ABSTRAK

KEDUDUKAN WANITA DALAM HUKUM KELUARGA DAN HUKUM WARIS PADA MASYARAKAT MANDAILING DI

TAPANULI SELATAN (LOKASI PENELITIAN DI KECAMATAN SIABU)

Pada masa sekarang ini kegiatan serta peranan wanita baik di dalam rumah tangga maupun sebagai anggota masyarakat pada umumnya membawa pengaruh perubahan terhadap kedudukan mereka dalam beberapa hal mengenai hukum keluarga dan hukum waris pada masyarakat Mandailing di Tapanuli Selatan. Perkembangan sosial sebagai salah satu faktor dalam masyarakat juga ikut mempercepat pergeseran tersebut. Karena itu timbul permasalahan bagaimana kedudukan wanita Mandailing dalam hukum keluarga dan hukum waris di Tapanuli Selatan, dan kalaupun ada pergeseran terhadap kedudukan mereka, faktor-faktor apa yang menyebabkan pergeseran itu.

Penelitian ini dilakukan di 4 (empat) desa dan 1 (satu) kelurahan yang ada di Kecamatan Siabu Tapanuli Selatan yaitu Desa Hutagodang Muda, Sinonoan, Aek Mual, Lumban Pinasa dan Kelurahan Simangambat. Sampel ditentukan secara random sampling dengan mengambil 186 responden dan 1860 KK di 4 (empat) desa dan 1 (satu) kelurahan. Terhadap mereka diedarkan kuesioner dan wawancara dan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disusun. Untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap, wawancara khusus dilakukan dengan beberapa pemuka adat dan perangkat desa. Data dianalisis secara sistematis dengan memakai metode induktif dan deduktif. Untuk melengkapi penelitian dilakukan studi jurisprudensi dan kepustakaan.

Hasil penelitian ditemukan bahwa fungsi penyerahan benda pada perkawinan jujur dalam sistem kekeluargaan patrilineal Mandailing di Tapanuli Selatan mulai mangalami pergeseran makna, tidak lagi mutlak dipandang melepaskan wanita dan hubungan keluarganya untuk dimasukkan ke dalam keluarga suami tetapi sudah bermakna sebagai tanda pengikat antara pihak wanita dan keluarga laki-laki. Desakan-desakan kebutuhan materil maka wanita turut di dalam menyelenggarakan kesejahteraan rumah tangga hal ini juga menimbulkan pergeseran sehingga isteri sudah dapat bertindak atau melakukan perbuatan di dalam hukum, mengurus dan menguasai harta kekayaan si anak yang diperoleh dari harta pencaharian orang tuanya apabila ayahnya meninggal dunia selama anak itu masih dibawah umur. Perbuatan hukum baru sebatas dalam hubungan hukum yang ada hubungannya dengan aktivitasnya sehari-hari akan tetapi untuk bertindak dimuka Pengadilan 55,38 % responden menyatakan Isteri tidak harus meminta izin atau persetujuan terlebih dahulu dari suami namun 36,56 % menyatakan itu harus karena suami adalah orang

Asin Bikri : Kedudukan Wanita Dalam Hukum Keluarga Dan Hukum Waris Pada Masyarakat…, 2000

(3)

yang patut dihormati selaku kepala keluarga. Anak perempuan dan anak laki-laki menunjukkan adanya persamaan martabat di dalam keluarga, selarna tidak melanggar kodratnya masing-masing. Susunan harta warisan di dalam sistem pewarisn yang individual adalah terdiri dari barang berwujud dan tidak berwujud. Janda dan anak perempuan berkedudukan sebagai ahli waris dari suami atau ayahnya dengan mendasarkan pandangan pada Hukum Islam. Faktor-faktor pergeseran dalam beberapa hal mengenai Hukum Keluarga dan Hukum waris ialah faktor agama, faktor ekonomi, dan faktor tujuan sosial.

Bahan ini adalah merupakan masukan kepada pengambil keputusan untuk menpedomani kenyataan-kenayataan hukum yang hidup di dalam masyarakat agar ada keseragaman dalam mengambil keputusan dan penulisan Hukum Adat pada masa yang akan datang.

Asin Bikri : Kedudukan Wanita Dalam Hukum Keluarga Dan Hukum Waris Pada Masyarakat…, 2000

(4)

ABSTRACT

THE EXISTENCE OF WOMAN IN FAMILY LAW AND LEGACY LAW OF MANDAILING SOCIETY IN

TAPANULI SELATAN (Research Location in Kecamatan Siabu)

Nowadays the women activities and roles either within the household or as the member of a society commonly, bring a change influence on their position in some matters concerning of family law and legacy law on Mandailing society in Tapanuli Selatan. The social development is as one accelerate factor that moving up also in society. There fore the problem has appeared, how the position of Mandailing's woman in family law and legacy law in Tapanuli Selatan, and if there is the moving up on their position, what are the moving factors caused.

This research is conducted on 4 (four) desa and 1 (one) Kelurahan that available in Kecamatan Siabu Tapanuli Selatan namely desa Hutagodang Muda, Sinonoan, Aek Mual, Lumban Pinasa and Kelurahan Simangambat. The sample is assuredly with a random sampling by taking 186 respondents from 1860 KK (household) on 4 (four) desa and I (one) Kelurahan. Questionnaire is circulated to them and interview based on the questionnaire that has been composed. In Order to find more complete information a special interview is conducted to some adat leaders and desa officials. The data is analyzed systematically by using inductive and deductive methods. A jurisprudence and library studies were done to complete the research.

Base on the research result is found that thing presentation function on jujur marriage in Mandailing's patrilineal family system in Tapanuli Selatan has begun to find change of sense, it is not viewed as woman releasing absolutely from her family relationship for entering into a husband's family anymore but it has a sense as a binding symbol between the woman side and man family. The pressure of material needs then woman takes part in organizing her household prosperity this case caused also the moving, so the wife enable to act or to do legal activities, to manage and control the children’s properties which all is obtained from their parent's properties if he died, as long as the child is still under age. The legal action is just limited in a legal relationship that having relations with daily activities, however to take action before court, 55.38 % of respondents state the wife must not ask permit or approval priory from her husband but 36.56 % state that must be done for a husband is pleased to respect as head of household. The daughters and sons have available equality of

Asin Bikri : Kedudukan Wanita Dalam Hukum Keluarga Dan Hukum Waris Pada Masyarakat…, 2000

(5)

status in the family, for as long as not violate their each nature. The compositions of legacy within an individual inheritance system consist of either moveable goods or unmovable goods. A widow and daughters take position as heir of husband or her father based on Islamic law. The removing factors in some cases concerning family law and inheritance law is religion factor, economical and social aims factors.

This study as some in puts to the decision maker oriented on living legal facts in society for provide a uniform in decision taking and for adat law writing in the future.

Asin Bikri : Kedudukan Wanita Dalam Hukum Keluarga Dan Hukum Waris Pada Masyarakat…, 2000

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang, permasalahan yang akan diangkat dalam kasus ini adalah bagaimana cara untuk memperkenalkan dunia luar kepada anak pengidap autis dengan

a. Kelemahan dari proses yang lama antara lain: 1) Dalam proses penjualan terjadi suatu antrian dan menunggunya konsumen yang disebabkan oleh kasir yang

Jadi, perkembangan dapat juga dikatakan sebagai suatu urutan- urutanperubahan yang bertahap dalam suatu pola yang teratur dan salingberhubungan. Perubahan-perubahan

Jumlah yang Masih Bersekolah. SD/MI SMP/MTs

Subyek dalam asuhan ini adalah Ny „‟N‟‟ G2P1A0 26 minggu kehamilan normal dengan nyeri punggung di PBM Dyah Ayu Amd.Keb Mojoagung jombang Hasil : asuhan kebidanan

10,5 g/ha memiliki daya kendali yang berbeda dengan herbisida paraquat 900 g/ha dan penyiangan mekanis sehingga dapat diketahui bahwa herbisida 1,8-cineole tidak mampu menyamai

[r]

Berda- sarkan uraian tersebut, dapat disim- pulkan bahwa kemampuan komu- nikasi matematis siswa pada kelas yang menggunakan pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi