Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)
DI KABUPATEN LABUHAN BATU
TUGAS AKHIR
FAHRESI IDRIS 052407051
PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PDRB DI KABUPATEN LABUHAN BATU
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
FAHRESI IDRIS 052407051
PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
2008
PERNYATAAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)
DI KABUPATEN LABUHAN BATU
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Mei 2008
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
PENGHARGAAN
Bismillahirrahmanirrrahim
‘………. Allah meniggikan orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan, beberapa derajat……..’ (Q.S Mujadillah : 11)
Alhamdulillahirrobbil’alamin penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta kasih sayang dan kesehatan
kepada semua hamba-Nya. Salawat dan salam penulis ucapkan kepada junjungan
kita Nabi Besar Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
ini sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Ahli Madya pada program studi D-3
Statistika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera
Utara.
Adapun tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi persyaratan
dalam menyelesaikan Pendidikan Program Diploma-III Statistika FMIPA Universitas
Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada
berbagai berbagai pihak atas segala kritik dan saran yang membangun demi
terselesaikannya penulisan tugas akhir ini.
Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Drs. Ramli Barus, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah dengan
sabar dan teliti membimbing serta mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Bapak Dr. Eddy Marlianto,M.Sc selaku dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
3. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc selaku ketua Departemen Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak pimpinan dan seluruh karyawan/i di BPS yang telah mengijinkan
penulis mengambil data untuk melengkapi Tugas Akhir penulis.
5. Kedua orang tua tercinta, ayahanda MUHAMMAD IDRIS dan ibunda AWALLU
SITI IFAH SALBIAH yang dengan keikhlasan dan ketulusan hati membesarkan,
mendidik, memberi dorongan dan Doanya serta segenap rasa cinta dan kasih
sayang yang tiada henti-hentinya diberikan kepada penulis.
6. Kakak ku Awallu Qory idris yang memberikan masukan agar terselesaikannya
tugas akhir ini. Serta adik-adik ku tercinta Imas Sayu Idris, Khairun Nisa Idris
dan si kecil Salamah.
7. Keluarga besar Pakde Ngamo Sudarmo di Medan yang dengan ikhlas
memberikan dukungan yang sangat berarti bagi penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi hingga selesai.
8. My beloved friends Fadil, Lastri, Wirda, Nisma, Eva, Eka. I love u all.
9. Seluruh rekan-rekan mahasiswa/i program studi D-3 Statistika FMIPA USU
stambuk 2005, karena kita semua saudara.
10.Sahabat-sahabat yang tidak dapat tersebutkan satu persatu, kalian tetap
dihati.
Doa jualah yang dapat penulis panjatkan kepada Allah SWT, semoga semua amal
perbuatan mereka selalu diridhoi oleh-Nya, karena tanpa dukungan-Nya, penulis
bukanlah apa-apa.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak yang
membaca dari kesempurnaan Tugas Akhir ini. Mudah-mudahan Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membaca Tugas Akhir ini, khususnya bagi
Mahasiswa/i Statistika yang ada di FMIPA Universitas Sumatera Utara.
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pembanguanan dikatakan berhasil apabila ditunjang oleh struktur ekonomi yang mapan. Karena pada hakekatnya pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, pemerataan pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan mengusahakan pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier.
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
Data statistik sangat diperlukan untuk memberikan gambaran tentang keadaan ekonomi makro suatu daerah secara lengkap, akurat dan berkesinambungan. Data statistic yang akurat dan pokok, dapat memberi gambaran tentang keadaan ekonomi makro regional adalah data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), yang mampu menggambarkan keadaan ekonomi makro secara dalam masa waktu satu tahun.
Pendapatan regional tidak dapat dipisahkan dengan Pendapatan nasional dari segi konsep, defenisi, metologi, cakupan dan sumber datanya. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kelayakan dan konsisten hasil perhitungan serta mempermudah dalam studi perbandingan dan analisis-analisis lainnya maka tahun dasar 2000 yang dipakai tingkat nasional telah pula serentak diterapkan di seluruh Indonesia dari tingkat propinsi sampai ketingkat kabupaten, sebelumnya memakai tahun dasar 1993. disamping itu, pendapatan regional dengan tahun dasar 2000 merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari perhitungan sebelumnya.
Untuk memenuhi kebutuhan akan data Produk Domestik Bruto (PDRB) Kabupaten Labuhan abatu, maka perlu dilakukan perhitungan / penyusunan publikasi data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara terus menerus setiap tahun.
1.2Identifikasi Masalah
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
APBD masih merupakan elemen yang penting peranannya yaitu sebagai perwujudan kemampuan daerah dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan maupun pelayanan kepada public.
Belanja daerah diarahkan pada peningkatan propinsi belanja untuk memihak kepentingan public, disamping tetap menjaga eksistensi penyelenggaraan Pemerintahan. Dalam penggunaannya, belanja daerah harus tetapm mengedepankan prinsip disiplin anggaran serta prinsip efisiensi dan efektivitas anggaran tetap mempertimbangkan skala prioritas, yang diharapkan dapat memberikan dukungan program-program strategi daerah.
Salah satu indicator penting untuk mengetahui kondisi suatu daerah dalam suatu priode tertentu adalah data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha kegiatan ekonomi dalam suatu daerah/wilayah pada priode tertentu atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
1.3Tujuan
Penghitungan/penyusunan publikasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Labuhan Batu ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ekonomi makro secara sektoral sebagai hasil pelaksanaan pembangunan khususnya pembagunan bidang ekonomi di Kabupaten Labuhan Batu yang sangat diperlukan baik oleh pemerintah maupun kalangan lainnya.
Penghitungan/penyusunan publikasi PDRB Kabupaten labuhan Batu ini adalah untuk melihat apakah faktor seperti :
1. Pertanian
2. Industri Pengolahan.
3. Perdagangan, Hotel dan Restoran. 4. Jasa-jasa
Mempunyai pengaruh yang nyata terhadap Produk Domestik Regional Bruto di Kabupaten Labuhan Batu.
1.4Kontribusi Penelitian
1. Sebagai bahan evaluasi pemerintah daerah dalam bidang ekonomi di masa yang akan datang.
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
3. Sedangkan bagi penulis, penelitian ini merupakan wujud dari penerapan ilmu yang telah didapat selama dalam perkuliahan, khususnya dalam bidang statistika yaitu dengan menggunakan analisis regresi ganda dan korelasi ganda.
1.5 Tinjauan Pustaka
Beberapa buku yang menjadi tinjauan pustaka yang digunakan untuk mewujudkan tulisan ini dikuti p dari situs-situs internet yang membantu penulis menguraikan tentang beberapa Indikator yang menunjang faktor – faktor yang mempengaruhi PDRB di Sumatera Utara. Buku-buku tersebut adalah sebagai berikut :
1. “Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path Analysis) oleh Prof. H. Bambang Suwarno, M.A., PH.D yang menyatakan bahwa Teknik analisis Korelasi Pearson Product Moment termasuk teknik statistic parametric yang menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. Misalnya data dipilih secara random, datanya berdistribusi normal, data yang dihubungkan berpola linier, dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama.
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
3. “Ekonometrik” oleh Prof. J. Supranto, M.A.,APU. Dalam regresi linier berganda variable tak bebas Y tergantung kepada dua atau lebih variabel yaitu X ,X ,….X .
1.6Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian atau pengumpulan data mengenai Produk Domestik Regional Bruto di Kabupaten Labuhan Batu diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara Jl. Asrama No. 179 Medan. Pada tanggal 11 maret 2008 sampai dengan 15 april 2008.
1.7 Metodologi Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara yang terdiri dari langkah-langkah atau urutan kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk melaksanakan penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian itu terwujud. Penulis melakukan beberapa langkah-langkah untuk menyelesaikan penelitian, antara lain:
1. Kepustakaan (Library Research)
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
2. Metode Pengumpulan data
Metode pengumpulan data dapat dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu : a. Data Primer
b. Data Sekunder
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti. Misalnya dari Badan Pusat Statistik (BPS), majalah, internet, keterangan-keterangan atau publikasi lainnya.
Adapun data yang digunakan untuk penulisan ini merupakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) berupa data Perkembangan Produk Domestik Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku.
Sampel dan Pengumpulan Data
Metode sampel dan pengumpulan data yang dilakukan penulis antara lain :
Penentuan Objek Penelitian
Penentuan objek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, sesuai dengan model atau metode yang sudah dibentuk atau ditetapkan dalam penyusunan tugas akhir.
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
Menentukan kelompok data mana saja yang menjadi variabel X (variabel bebas) dan yang mana yang menjadi variabel Y (Variabel Tak Bebas).
Menetukan hubungan antara variabel Y dengan variabel X sehingga didapat regresi Y atas X1, X2, …, Xk.
Menentukan Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi dinyatakan dengan R2 untuk pengujian regresi linier berganda yang mencakup lebih dari dua variabel adalah untuk mengetahui proporsi keragaman total dalam variabel tak bebas (Y) yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel – variabel bebas (X) yang ada didalam model persamaan regresi linier berganda secara bersama – sama. Maka R2 akan ditentukan dengan rumus, yaitu :
∑
= 2
2
i reg y JK R
n Y Yi
yi
∑
i∑
=∑
−2 2
2 ( )
JKreg = Jumlah Kuadrat Regresi
Harga R2 yang diperoleh sesuai dengan variansi yang dijelaskan masing – masing variabel yang tinggal dalam regresi. Hal ini mengakibatkan variansi yang dijelaskan penduga yang disebabkan oleh variabel yang berpengaruh saja (yang bersifat nyata).
5. Uji Korelasi
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
bebas. Untuk hubungan lima variabel tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
1. Koefisien Korelasi antara X1 dan Y
∑
∑
−∑
∑
∑
∑
−∑
− = } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 1 2 1 1 1 1 i i i i i i i i yx Y Y n X X n Y X Y X n r2. Koefisien Korelasi antara X2 dan Y
∑
∑
−∑
∑
∑
∑
−∑
− = } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 2 2 2 2 2 i i i i i i i i yx Y Y n X X n Y X Y X n r3. Koefisien Korelasi antara X3 dan Y
∑
∑
−∑
∑
∑
∑
−∑
− = } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 3 2 3 3 3 3 i i i i i i i i yx Y Y n X X n Y X Y X n r4. Koefisien Korelasi antara X4 dan Y
∑
∑
−∑
∑
∑
∑
−∑
− = } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 4 2 4 4 4 4 i i i i i i i i yx Y Y n X X n Y X Y X n rUntuk mengukur kuat tidaknya antara variabel bebas dan tak bebas, ditinjau dari besar kecilnya nilai koefisien korelasi (r). Makin besar nilai r maka makin kuat hubungannya dan jika r makin kecil berarti makin lemah hubungannya. Nilai r yaitu :
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
- 0,49 ≤ r ≥ 0,49 berarti korelasi lemah 0,50 ≤ r ≥ 0,79 berarti korelasi sedang 0,80 ≤ r ≥ 1,00 berarti korelasi kuat
6. Menguji koefisien – koefisien Regresi
Pengujian ini dilakukan untuk menguji tingkat nyata koefisien – koefisien regresi yang didapat dan seberapa besar kontribusinya.
1.8 Landasan Teori
Regresi linier berganda adalah analisis regresi yang menjelaskan hubungan antara peubah respon (variable dependent) dengan faktor-faktor yang mempengaruhi lebih dari satu predaktor (variable independent). Regresi linier berganda hampir sama dengan Regresi linier sederhana, hanya saja pada Regresi linier berganda variabel penduga (variabel bebas) lebih dari satu variabel penduga. Tujuan analisis ini adalah untuk mengukur intensitas hubungan antara dua variabel atau lebih dan memuat prediksi/ perkiraan nilai Y atas nilai X. Bentuk persamaan Regresi linier berganda yang mencakup dua atau lebih variabel, yaitu :
i ki k i
i X X
X
Y =β0 +β1 1 +β2 2 +...+β ε
Dengan:
Y = Pengamatan ke-i pada variabel takbebas
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
0
β = Parameter Intercept
k β β
β1, 2,..., = Parameter koefisien regresi variabel bebas
εi = Pengamatan ke i variabel kesalahan
Model diatas merupakan model regresi untuk populasi, sedangkan apabila hanya menarik sebagian berupa sampel dari populasi secara acak, dan tidak mengetahui regresi populasi, sehingga model regresi populasi perlu diduga berdasarkan model regresi sampel, sebagai berikut :
ki k i
i
i b b X b X b X
Y = 0 + 1 1 + 2 2 +...+
Dengan:
Y = Variabel tak bebas
X = Variabel bebas
b0 ,b1,...,bk = Koefisien regresi
Dalam regresi linier berganda variabel tak bebas (Y), tergantung kepada dua atau lebih variabel bebas (X). Bentuk persamaan regresi linier berganda yang mencakup dua atau lebih variabel, yaitu :
i ki k i
i
i b b X b X b X e
Y = 0 + 1 1 + 2 2 +...+ +
Untuk hal ini, penulis menggunakan regresi linier berganda satu variabel tak bebas (dependent variable) dan empat variabel bebas (independet variable). Bentuk umum persamaan regresi linier berganda tersebut, yaitu :
i i
i i
i b b X b X b X b X
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
Dengan:
i = 1,2,...,n
i
e = variabel kesalahan (galat)
Untuk rumus diatas, dapat diselesaikannya dengan lima persamaan oleh lima variabel yang terbentuk :
∑Yi = nb0 + b1 ∑X1i + b2∑X2i + b3∑X3i + b4∑X4i
∑X1i Yi = b0∑X1i + b1∑(X1i)2 + b2∑ X1i X2i + b3∑X1i X3i+ b4∑X1i X4i
∑X2i Yi = b0∑X2i + b1 ∑X1i X2i + b2∑ (X2i)2+ b3∑X2i X3i+ b4∑X2i X4i
∑X3i Yi = b0∑X3i + b1 ∑X1i X3i + b2∑X2i X3i + b3∑(X3i)2+ b4∑X3i X4i
Dengan b1, b2, b3, b4 adalah koefisien yang ditentukan berdasarkan data hasil pengamatan.Untuk menghitung nilai x1 = X1- X 1, x2 = X2- X 2, x3 = X3- X 3,
x4 = X4- X 4 dan y = Y- Y
1.9 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dalam penulisan “Tugas Akhir” secara garis besarnya di bagi dalam 6 Bab yang masing-masing Bab dibagi atas beberapa sub-sub bab yaitu sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
BAB 2 : GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET
Dalam bab ini menjelaskan tentang BPS, motto, visi dan misi dan struktur badan usaha serta sejarah singkat Kabupaten Labuhan Batu.
BAB 3 : LANDASAN TEORI
Dalam Bab ini dijelaskan mengenai klasifikasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Produk Domestik Bruto (PDRB) di Kabupaten Labuhan Batu dan menguraikan tentang pengertian regresi, regresi linier berganda, uji regresi linier ganda dan korelasi regresi linier ganda serta uji koefisien regresi linier berganda.
BAB 4 : ANALISIS DATA
Dalam Bab ini dilakukan analisis data dengan regresi linier berganda, analisis korelasi ganda.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Dalam Bab ini dilakukan analisis data dengan regresi dan korelasi dengan menggunakan SPSS.
BAB 6 : PENUTUP
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
BAB 2
GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET
2.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia
Adapun sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi empat masa pemerintahan di Indonesia, antara lain :
2.1.1 Masa Pemerintahan hindia Belanda
Pada masa Hindia Belanda ini, Kantor Statistik pertama didirikan oleh direktur Pertanian, Kerajinan, dan Perdagangan (Direktur Van Landbow Nijeverheid en Handle), pada bulan Pebruari 1920 dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistic.
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama Center Kantoor Voor de Statistiek (CKS) atau Kantor Statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersama dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme Statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen (IUA) yang sekarang disebut Kantor Bea Cukai.
2.1.2 Masa Pemerintah Jepang
Pada bulan Juni 1944, pemerintahan Jepang baru mengaktfkan kembali kegiatan statistic yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa ini juga CKS diganti namanya menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu.
2.1.3 Masa Kemerdekaan Republik
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan statistic ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia). Tahun 1946, kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai sekuens dari perjanjian Linggarjati. Sementara ini pemerintah Belada (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
mentri perekonomian tanggal 1 Maret 1952 Nomor P/44, lembaga KPS dibawah dan tanggung jawab kepada mentri perekonomian. Selanjutnya keputusan mentri perekonomian tanggal 24 September 1953 Nomor 18.099/m KPS dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu bagian reseach yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaraan tata usaha yang disebut Afdeling B.
Dengan keputusan presiden RI Nomor 131 tahun 1957, kementrian perekonomian dipecah menjadi perdagangan dan kementrian perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan presiden RI Nomor 172 tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik dan urusan statistic yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang berada dibawah perdana mentri.
2.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang
Pada pemerintahan orde baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapat statistic yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi Biro Pusat Statistik.
Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan struktur organisasi :
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
3. Peraturan pemerintah No. 2 tahun 1992 tentang oraganisasi BPS dan keputusan presiden No. 6 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi, dan susunan dan tata kerja Biro Pusat Statistik.
4. Undang – undang No. 16 tahun 1997 tentang statistic. 5. Keputusan presiden RI No. 86 tahun 1998 tentang BPS.
6. Keputusan kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja BPS. 7. PP 51 tahun 1998 tentang penyelenggaaraan statistic.
Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980, peraturan pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968, berdasarkan peraturan pemerintah No. 6 tahun 1980 ditiap propinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistic propinsi dan di kabupaten atau kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama kantor statistic kabupaten atau kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistic sebagai pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistic. Pada tanggal 17 Juli 1998 dengan keputusan presiden republic Indonesia No. 86 tahun 1998 ditetapkan Badan Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.
2.1.5 Program Pengembangan Statistik
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
a. Program penyempurnaan dan pengembangan statistic. b. Program penyempurnaan system informasi.
c. Program pendidikan dan aparatur negara.
d. Program peningkatan saran dan prasarana aparatur negara.
Adapun visi dari Badan Pusat Statistik adalah menjadi informasi statistic sebagai tlang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir. Sedangkan misi Badan Pusat Statstik adalah untuk menjunjung pembangunan nasional Badan Pusat Statistik mengembangkan misi mengarahkan pembangunan statistic pada penyediaan data statistic yang bermutu dan handal, efektif dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti, dan kegunaan statistic, dan pengemban ilmu pengetahuan statistic.
2.2 Kegiatan Badan Pusat Statistik
Adapun kegiatan yang ada diBPS yaitu:
2.2.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintah non departemen yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada presiden (kepres No. 86 tahun 1998), dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundangan :
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
2. Keputusan presiden nomor 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik 3. Peraturan pemerintah No. 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistic.
Berdasarkan keputusan presiden No. 86 tahun 1998, dalam menyelenggarakan statistic dasar melaksanakan kordinasi dan kerja sama, serta mengembangkan dan membina statistic sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik : 1. Perumusan kebijakan Nasional dibidang statistic.
2. Menyusun rencana dan program nasional dibidang statistic. 3. Penyelenggaraan statistic dasar.
4. Kordinasidan kerja sama statistic dengan instansi pemerintah lembaga, organisasi, perseorangan dan unsure masyarakat lainnya.
5. Penyusunan dan pengembangan pembakuan konsep defenisi dan klasifikasi dan ukuran – ukuran serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung penyelenggaraan statistic.
6. Pelayanan data dan informasi serta hasil statistic kepada pemerintah dan masyarakat secara berkala dan sewaktu – waktu baik dari hasil penyelenggaraan sendiri maupun hasil komplisi produk administrasi.
7. Penyebarluasan statistic melalui berbagai cara, baik langsung maupun tidak langsung serta pelaksanaan upaya peningkatan dasar statistic bagi masyarakat. 8. Pembinaan penyelenggaraan statistic, responden dan penggunaan statistic.
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
2.2.2 Tata Kerja Badan Pusat Statistik
Para deputi wajib melaksanakan kordinasi dan kerja sama teknis statistic di dalam dan di luar negeri sesuai dengan bidang tugas masing – masing dan harus melaporkan kepada kepala BPS dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip kordinasi, integrasi, sibronisasi, dan sinlifikasi, baik dalam lingkungan masing – masing antara satuan unit organisasi di lingkungan BPS. Maupun dengan instansi lainnya di luar BPS sesuai bidang tugas msing – masing.
2.2.3 Alasan Pemakaian computer di BPS
Mengingat semakin meningkatnya jumlah data yang akan diolah, sehingga perlu dibantu oleh suatu alat pengolahan data yaitu computer. Badan Pusat Statistik adalah salah satu instansi pemerintah Indonesia yang menggunakan computer sebagai alat Bantu. Dengan semakin beragamnya jenis statistic yang diperlukan Badan Pusat Statistik secara berlanjut harus meremajakan pengolahan data, baik perangkat lubak maupun pengolahan data secara satu peran komputer dilihat dari perangkat lunaknya adalah sebagai berikut :
1. Perekam
Data yang diolah hendaknya tertulis didalam suatu formulir untuk dijadikan dasar dalam pengolahan selanjutnya.
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
Pemberian suatu identifikasi ke dalam data yang dioleh, apakah identifikasi tersebut dilakukan untuk satu kelompok pada data yang bersangkutan perlu diberikan.
3. Penyiratan
Setelah data yang akan diolah diberikan identifikasi seperti tersebut mungkin perlu diatur sedemikian rupa mempunyai urutan menurut kode klasifikasi.
4. Perhitungan
Manipulasi data seperti pelaksanaan perhitungan.
5. Penyusunan
Untuk melakukakn manipulasi, maka perlu dilakukan penyimpanan atau pembuatan rekapitulasi laporan sesuai dengan kegiatan pemakai formal.
6. Penyimpanan
Data yang telah disusun, disimpan dalam suatu file sebagai referensi yang akan digunakan untuk keperluan yang akan dating.
7. Perincian
Perlengkapan yang dilakukan untuk pencarian data yang disimpan. 8. Pengadaan
Kerap kali data yang diperlukan kita pilih, logis diperbanyak sesuai dengan keinginan.
9. Pembagian
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
2.3 Sejarah Singkat Labuhan Batu
Adapun sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi empat masa pemerintahan di Indonesia, antara lain :
2.3.1Sebelum Zaman Penjajahan Belanda
System Pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II Labuhan Batu sebelum penjajahan Belanda adalah bersifat Monarki. Kepala pemerintahan disebut Sultan dan Raja yang dibantu oleh seorang yang bergelar Bendahara Paduka Sri Maharaja dan bertugas sebagai Kepala Pemerintahan sehari-hari (semacam Perdana Menteri)
Selanjutnya di bawah Bendahara Sri Paduka Maharaja ada Tumenggung yang menjadi Jaksa Merangkap Kepala Polisi. Kemudian ada Laksamana yaitu Panglima Angkatan Laut/Panglima Perang. Di bawah Laksamana ada Hulu Balang atau Panglima Angkatan Darat. Kemudian ada pula Bentara kanan bertugas sebagai ajudan Sultan dan Bentara kiri yang menjadi Penghulu Para Bangsawan.
Kesultanan/kerajaan yang terdapat di wilayah Kabupaten Labuhan Batu pada waktu itu terdiri 4 kesultanan yaitu:
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
4. Kesultanan Panai berkedudukan di Labuhan Bilik.
2.3.2 Zaman Penjajahan Belanda
Secara pasti tidak diketahui kapan Belanda masuk ke Labuhan Batu, dari berbagai keterangan yang dihimpun, diperoleh keterangan bahwa Belanda masuk ke Labuhan Batu berkisar tahun 1825. Namun ada pula keterangan yang mengatakan bahwa kedatangan Belanda ke Labuhan Batu setelah selesai Perang Paderi (berkisar tahun 1831)
Pada tahun 1862 kesatuan angkatan Laut Belanda dibawah Pimpinan Bevel Hevee datang ke Kampung Labuhan Batu (di Hulu Kota Labuhan Bilik sekarang) melalui Sungai Barumun. Di Kampung Labuhan Batu tersebut Belanda membuat tempat pendaratan dari batu beton. Lama kelamaan tempat pendaratan tersebut berkembang menjadi tempat pendaratan/persinggahan kapal-kapal yang kemudian menjadi sebuah Kampung (Desa) yang lebih besar, namanya menjadi “Pelabuhan Batu”, akhirnya nama Pelabuhan Batu ini dipersingkat sebutannya menjadi “Labuhan Batu”. Kemudian nama itu melekat dan ditetapkan menjadi nama wilayah Labuhan Batu.
Dalam perkembangan selanjutnya Pemerintahan Kolonial Belanda secara Juridis Formal menetapkan Gouverment Bisluit Nomor 2 tahun 1867 tertanggal 30 September 1867 tentang pembentukan Afdeling Asahan yang meliputi 3 Onder Afdeling yaitu:
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
2. Onder Afdeling asahan dengan Ibu Kota Tanjung Balai.
3. Onder Afdeling Labuhan Batu dengan Ibu Kota Kampung Labuhan Batu.
Dengan demikian secara administrative pada mulanya Pemerintahan Wilayah . Labuhan Batu adalah merupakan bagian dari wilayah Afdeling Asahan. Pada masa itu Afdeling dipimpin oleh seorang Asisten Residen (Bupati), sedangkan Onder Afdeling dipimpin oleh seorang Controleur (Wedana).
Controleur Labuhan Batu pertama kali berkedudukan di Kampung Labuhan Batu. Kemudian pada tahun 1895 dipindahkan ke Labuhan Bilik. Tahun 1924 dipindahkan ke Merbau. Tahun 1928 dipindahkan ke Aek Kota Batu dan pada tahun 1932 dipindahkan ke Rantau Prapat sampai Indonesia memproklamirkan kemerdekaanya pada tanggal 17 Agustus 1945 kedudukan Controleur tetap di Rantau Prapat.
2.3.2 Zaman Penjajahan Jepang
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
Pada masa penjajahan Jepang system Pemerintahan Hindia Belanda dilanjutkan dengan system Pemerintahan Zelf Bestuur dan kekuasaan Sultan/Raja berlangsung. Untuk memonitoring kegiatan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Sultan/Raja, Pemerintahan Jepang membentuk Fuku Bunsyuco.
Di samping itu istilah-istilah Pimpinan Tingkatan Pemerintahan Hindia Belanda diganti dari Bahasa Belanda ke Bahasa Jepang, antara lain:
1. Keresidenan diganti dengna Syuu dan Kepalanya disebut dengnan Syuu cookan.
2. Regenschap (Kabupaten) diganti dengan Ken dan Kepalanay disebut Ken-coo. 3. Stadgementhe (Pemerintahan Kota) diganti dengan Si dan Kepalanya disebut
Si-coo.
4. Kampung/Desa disebut dengan Ku dan Kepalanya disebut Ku-coo.
2.3.4 Setelah Proklamasi
Kekalahan Jepang pada Perang Asia Timur Raya, yaitu Jepang menyerah pada Sekutu tanggal 15 Agustus 1945 telah memberikan kesempatan kepada Bangsa Indonesia untuk merdeka sebagai bangsa yang berdaulat.
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
Propinsi dibagi dalam Keresidenan yang dikepalai oleh Residen, Gubernurdan Residen dibantu oleh Komite Nasional Daerah, sedangkan kedudukan kota (Gemeente) diteruskan.
Pada tanggal 2 Oktober 1945, Mr. Teuku Muhammad Hasan diangkat menjadi Gubernur Sumatera, kemudian pada tanggal 3 Oktober 1945 Gubernur Sumatera mengabarkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesi yang pada saat itu dihadiri oleh utusan/wakil-wakil daerah. Sesampainya didaerah masing-masing utusan daerah tersebut mengadakan pertemuan dengan Pemuka-Pemuka Masyarakat untuk membentuk Komite Nasional Daerah (KND).
2.5 Letak dan Geografis Labuhan Batu
Kabupaten Labuhan Batu merupakan salah satu daerah yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis, kabupaten Labuhan Batu berada pada 1º26'-2º11' Lintang Utara, 91º07' Bujur Timur dengan ketinggian 0-2.151 m di atas permukaan Laut.
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
BAB 3
LANDASAN TEORI
3.1 Produk Domestik dan Produk Regional (PDRB)
Dalam menghitung pendapatan regional, hanya dipakai konsep domestik, yang berarti bahwa seluruh nilai tambah yang ditimbulkan oleh berbagai sektor/lapangan usaha yang melakukan kegiatan usahanya di suatu wilayah/region dihitung dan dimasukkan, tanpa memperhatikan kepemilikan atas faktor produksi. Dengan demikian PDRB secara agretif menunjukkan kemampuan suatu daerah dalam menghasilkan pendapatan/balas jasa kepada faktor – faktor produksi yang ikut berpartisipasi dalam proses produksi di daerah tersebut.
Untuk menghitung angka-angka PDRB ada tiga pendekatan yang dapat digunakan, dan dijelaskan sebagai berikut ini :
1. Pendekatan Produksi
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
Peternakan, Kehutanan dan Perikanan, (2) Pertambangan dan Penggalian, (3) Industri Pengolahan, (4) Listrik, Gas dan Air Bersih, (5) Bangunan, (6) Perdagangan, Hotel dan Restoran, (7) Pengangkutan dan Komunikasi,
(8) Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, (9) Jasa – jasa termasuk jasa pelayanan pemerintah.
2. Pendekatan Pendapatan
PDRB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh factor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa factor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji (balas jasa tenaga kerja), sewa tanah (balas jasa tanah), bunga modal (balsa jasa modal) dan keuntungan (balas jasa kewiraswastaan/ enterprenership); semuanya belum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam defenisi ini, PDRB mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung neto (pajak tak langsung dikurangi subsidi).
3. Pendekatan Pengeluaran
PDRB merupakan semua komponen permintaan akhir yang terdiri dari : (1) Pengeluaran konsumsi rumahtangga dan lembaga swasta nirlaba, (2) konsumsi pemerintah, (3) pembentukan modal tetap domestic bruto, (4) perubahan stok, dan (5) Ekspor neto (ekspor dikurangi impor).
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
faktor-faktor produksi. PDRB yang dihasilkan dengan cara ini disebut sebagai PDRB atas dasar harga pasar, karena didalamnya sudah dicakup pajak tak langsung neto.
Kegunaan Data PDRB
Data PDRB adalah salah satu indicator ekonomi yang dapat menunjukkan kondisi perekonomian daerah setiap tahun. Jadi, kegunaan data PDRB sebagai berikut :
a. PDRB atas dasar harga berlaku (nominal) menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu daerah. Nilai PDRB yang besar menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya.
b. PRB harga berlaku menunjukkan pendapatan yang memungkinkan untuk dinikmati oleh suatu daerah.
c. PDRB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sector dari tahun ke tahun.
d. Distribusi PDRB harga berlaku menurut sector menunjukkan struktur perekonomian setiap sector ekonomi dalam suatu daerah. Sector-sektor ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu daerah. e. PDRB harga berlaku menurut penggunaan menunjukkan produk barang dan jasa
digunakan untuk tujuan konsumsi, investasi dan diperdagangkan dengan pihak luar negeri.
f. Distribusi PDRB menurut penggunaan menunjukkan peranan kelembagaan dalam menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sector ekonomi. g. PDRB penggunaan atas dasar harga konstan bermanfaat untuk mengukur laju
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
h. PDRB dan PRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB dan PRB per kepala atau per satu orang penduduk.
i. PDRB dan PRB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu daerah.
3.2 Pengertian Regresi
Metode penelitian adalah suatu cara yang terdiri dari langkah-langkah atau urutan kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk melaksanakan penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian itu terwujud
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
Menentukan kelompok data mana saja yang menjadi variabel X (variabel bebas) dan yang mana yang menjadi variabel Y (Variabel Tak Bebas). Menentukan hubungan antara variabel Y dengan variabel X sehingga didapat regresi Y atas X1, X2,
…, Xk.
3.3 Menentukan Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi dinyatakan dengan R2 untuk pengujian regresi linier berganda yang mencakup lebih dari dua variabel adalah untuk mengetahui proporsi keragaman total dalam variabel tak bebas (Y) yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel – variabel bebas (X) yang ada didalam model persamaan regresi linier berganda secara bersama – sama. Maka R2 akan ditentukan dengan rumus, yaitu :
∑
= 2
2
i reg y JK R
n Y Yi
yi
∑
i∑
=∑
−2 2
2 ( )
JKreg = Jumlah Kuadrat Regresi
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
3.4 Uji Korelasi
Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besarkah hubungan variabel – variabel bebas itu dapat mempengaruhi variabel tak bebas. Untuk hubungan lima variabel tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
1. Koefisien Korelasi antara X1 dan Y
∑
∑
−∑
∑
∑
∑
−∑
− = } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 1 2 1 1 1 1 i i i i i i i i yx Y Y n X X n Y X Y X n r2. Koefisien Korelasi antara X2 dan Y
∑
∑
−∑
∑
∑
∑
−∑
− = } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 2 2 2 2 2 i i i i i i i i yx Y Y n X X n Y X Y X n r3. Koefisien Korelasi antara X3 dan Y
∑
∑
−∑
∑
∑
∑
−∑
− = } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 3 2 3 3 3 3 i i i i i i i i yx Y Y n X X n Y X Y X n r4. Koefisien Korelasi antara X4 dan Y
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
Untuk mengukur kuat tidaknya antara variabel bebas dan tak bebas, ditinjau dari besar kecilnya nilai koefisien korelasi (r). Makin besar nilai r maka makin kuat hubungannya dan jika r makin kecil berarti makin lemah hubungannya. Nilai r yaitu :
- 1,00 ≤ r ≥ - 0,80 berarti korelasi kuat - 0,79 ≤ r ≥ - 0,50 berarti korelasi sedang - 0,49 ≤ r ≥ 0,49 berarti korelasi lemah
0,50 ≤ r ≥ 0,79 berarti korelasi sedang 0,80 ≤ r ≥ 1,00 berarti korelasi kuat 3.5 Menguji koefisien – koefisien Regresi
Pengujian ini dilakukan untuk menguji tingkat nyata koefisien – koefisien regresi yang didapat dan seberapa besar kontribusinya. Analisis regresi linier digunakan untuk peramalan, dimana dalam model terdapat variabel bebas X dan variabel takbebas Y. Regresi linier yaitu menentukan satu persaman dan garis yang menunjukkan hubungan antara variabel bebas dan variabel takbebas, yang merupakan persamaan penduga yang berguna untuk menaksir/meramalkan variabel takbebas. Untuk mempelajari hubungan-hubungan antara beberapa variabel, analisis ini terdiri dari dua bentuk, yaitu :
1. Analisi Regresi Sederhana (simple analisis regresi) 2. Analisi Regresi Berganda (multiple analisis regresi)
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
Sedangkan analisis regresi berganda merupakan hubungan antara 3 variabel atau lebih, yaitu sekurang-kurangnya 2 variabel bebas dengan satu variabel takbebas.
3.5.1 Regresi Linier Sederhana
Regresi linier sederhana merupakan suatu prosedur untuk mendapatkan hubungan matematis dalam bentuk suatu persamaan antara variabel takbebas tunggal dengan variabel bebas tunggal. Regresi linier sederhana hanya ada satu peubah bebas X yang dihubungkan dengan satu peubah tak bebas Y. Bentuk-bentuk model umum regresi sederhana yang menunjukkan antara dua variabel, yaitu variabel X sebagai sebagai variabel bebas dan variabel Y sebagai variabel takbebas adalah :
bX a
Y = +
^
Dengan: ^
Y = Variabel takbebas
X = Variabel bebas a = Parameter Intercept
b = Parameter Koefisien Regresi Variabel Bebas
3.5.2 Regresi Linier Berganda
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
dengan Regresi linier sederhana, hanya saja pada Regresi linier berganda variabel penduga (variabel bebas) lebih dari satu variabel penduga. Tujuan analisis ini adalah untuk mengukur intensitas hubungan antara dua variabel atau lebih dan memuat prediksi/ perkiraan nilai Y atas nilai X. Bentuk persamaan Regresi linier berganda yang mencakup dua atau lebih variabel, yaitu :
i ki k i
i X X
X
Y =β0 +β1 1 +β2 2 +...+β ε
Dengan:
Y = Pengamatan ke-i pada variabel takbebas
Xki = Pengamatan ke-i pada variabel bebas
0
β = Parameter Intercept
k β β
β1, 2,..., = Parameter koefisien regresi variabel bebas
εi = Pengamatan ke i variabel kesalahan
Model diatas merupakan model regresi untuk populasi, sedangkan apabila hanya menarik sebagian berupa sampel dari populasi secara acak, dan tidak mengetahui regresi populasi, sehingga model regresi populasi perlu diduga berdasarkan model regresi sampel, sebagai berikut :
ki k i
i
i b b X b X b X
Y = 0 + 1 1 + 2 2 +...+
Dengan:
Y = Variabel tak bebas
X = Variabel bebas
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
Dalam regresi linier berganda variabel tak bebas (Y), tergantung kepada dua atau lebih variabel bebas (X). Bentuk persamaan regresi linier berganda yang mencakup dua atau lebih variabel, yaitu :
i ki k i
i
i b b X b X b X e
Y = 0 + 1 1 + 2 2 +...+ +
Untuk hal ini, penulis menggunakan regresi linier berganda satu variabel tak bebas (dependent variable) dan empat variabel bebas (independet variable). Bentuk umum persamaan regresi linier berganda tersebut, yaitu :
i i i
i i
i b b X b X b X b X e
Y = 0 + 1 1 + 2 2 + 3 3 + 4 4 +
Dengan:
i = 1,2,...,n
i
e = variabel kesalahan (galat)
Untuk rumus diatas, dapat diselesaikannya dengan lima persamaan oleh lima variabel yang terbentuk :
∑Yi = nb0 + b1∑X1i + b2∑X2i + b3∑X3i + b4∑X4i
∑X1i Yi = b0∑X1i + b1 ∑(X1i)2 + b2∑ X1i X2i + b3∑X1i X3i+ b4∑X1i X4i
∑X2i Yi = b0∑X2i + b1 ∑X1i X2i + b2∑ (X2i)2+ b3∑X2i X3i+ b4∑X2i X4i
∑X3i Yi = b0∑X3i + b1 ∑X1i X3i + b2∑X2i X3i + b3∑(X3i)2+ b4∑X3i X4i
∑X4i Yi = b0∑X4i + b1 ∑X1i X4i + b2∑X2i X4i + b2∑X3i X4i+ b4∑(X4i)2
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
[image:46.595.119.515.105.561.2]USU Repository © 2009
Tabel 3.4.2 Bentuk Umum Data Observasi Nomor
Observasi
Respon (Yi)
Variabel Bebas
X1i X2i ... Xki
1 2 3 . . . n Y1 Y2 Y2 . . . Yn X11 X12 X12 . . . X1n X21 X22 X22 . . . X2n ... ... ... ... ... ... ... Xk1 Xk2 Xk2 . . . Xkn
∑ ∑Yi ∑X1i ∑X21 ... ∑Xkn
BAB 4
ANALISIS DATA
4.1 Penganalisisan Data
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
Salah satu kegunaan dari data adalah untuk memperoleh dan mengetahui gambaran tentang suatu keadaan/permasalahan.
Telah kita ketahui nilai-nilai PDRB diKabupaten Labuhan batu atas dasar harga konstan dan PDRB atas dasar harga berlaku. Pendapatan setiap tahunnya mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi walau tidak begitu besar.
Pada bab 4 ini penulis akan menganalisis perkembangan Pendapatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Labuhan Batu serta menghitung factor mana yang mempunyai pengaruh nyata pada Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Labuhan Batu selama 10 tahun dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2006.
[image:47.595.155.498.608.748.2]Adapun data Pendapatan PDRB di Kabupaten Labuhan Batu dalam sector Pertanian, Industri Pengolahan, Perdagangan, Hotel dan Restoran, Pengangkutan dan komunikasi. Dapat dilihat pada table dibawah ini (dalam jutaan Rupiah)
Table 4.1
Pendapatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan dan PDRB atas harga berlaku di Kabupaten Labuhan Batu
Tahun Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan
1997 2188857.70 3927019.91
1998 2228288.87 5369977.18
1999 2337057.25 6094338.84
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
2001 7376716.77 2603304.57
2002 8012090.14 2748757.45
2003 8325972.49 6485545.72
2004 9433928.49 6731969.49
2005 10918368.82 7010749.57 2006 12564460.07 7361834.75 Sumber: BPS Kabupaten Labuhan Batu
Dari data di atas maka penulis akan menganalisis data tersebut serta menghitung factor mana yang mempunyai pengaruh nyata pada Pendapatan PDRB di Kabupaten Labuhan Batu dengan menggunakan analisis Regresi Berganda.
4.2 PDRB atas dasar Harga Konstan
[image:48.595.107.442.359.483.2]Nilai-nilai PDRB di Kabupaten Labuhan Batu terdiri dari PDRB atas Harga Konstan dan PDRB atas Dasar Harga Berlaku. Untuk mengetahui factor apa saja yang mempengaruhi PDRB atas Harga Konstan, maka perlu di adakan pengujian terhadap PDRB atas dasar Harga konstan. Adapun datanya sebagai berikut:
Table 4.2
Pendapatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan menurut Lapangan Usaha tahun 1997 sampai 2006 di Kabupaten Labuhan Batu
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
1997 2,188,857.70 77,463,674.00 69,408,677.67 39,968,541.60 10,988,065.65 1998 2,228,288.87 87,438,055.26 70,146,533.63 37,502,101.68 10,985,464.13 1999 2,337,057.25 91,355,567.90 73,804,267.96 38,514,703.48 12,713,591.44 2000 2,476,432.18 95,862,689.69 79,146,772.47 41,158,302.83 13,273,676.48 2001 2603304.57 1,005,949.76 830,800.22 438,593.91 103,491.28 2002 2748757.45 1,058,784.75 873,858.77 473,593.91 108,491.28 2003 6485545.72 1,695,580.78 2,862,410.93 1,013,785.81 179,817.01 2004 6731969.49 1,695,292.28 3,000,565.27 1,053,785.81 203,509.36 2005 7010749.57 1,704,872.97 3,165,805.24 1,111,881.78 214,054.52 2006 7361834.75 1,693,331.07 3,347,191.82 1,215,792.97 239,192.50 Jumlah 42,172,797.55 360,973,798.46 306,586,883.97 162,451,083.79 49,009,353.66 Sumber: BPS Kabupaten Labuhan Batu
4.2.1 Menentukan Koefisien Determinasi atas Dasar Harga Konstan
Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh faktor – faktor yang mempengaruhi PDRB atas dasar harga Konstan maka dapat dilakukan perhitungan berikut :
n Y X Y
X y
x1i i =∑ 1i i −(∑ 1i)(∑ i) ∑
= 838.061.301.962.513
10
7,55) (42.172.79 98,46)
(360.973.7 −
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
= -131.558.822.541.337.000.000.000
n Y X Y X y
x i i
i i i i ) )( ( 2 2 2 ∑ ∑ − ∑ = ∑ = 766.883.875.910.179 10 7,55) (42.172.79 83,97) (306.586.8 −
= 766.883.875.910.179 – 1.292.962.658.925.340 = - 526.078.783.015.158
n Y X Y X y
x i i i i i i ) )( ( 3 3 3 ∑ ∑ − ∑ = ∑ = 395.845.966.537.032 10 7,55) (42.172.79 83,79) (162.451.0 −
= 395.845.966.537.032 – 685.101.666.827.241 = - 289.255.700.290.209
n Y X Y X y
x i i
i i i i ) )( ( 4 4 4 ∑ ∑ − ∑ = ∑ = 117.479.294.278.642 10 72.797,55) 3,66)(42.1 (49.009.35 −
= 117.479.294.278.642 – 206.686.154.987.097 = - 89.206.860.708.454,50
n Y Y y i i i 2 2
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
= 226.412.721.374.110 – 177.854.485.319.329 = 48.558.236.054.781
JKreg = b1∑x1iyi +b2∑x2iyi +b3∑x3iyi +b4∑x4iyi
JKreg = (0,614) (-131.558.822.541.337.000.000.000) + (2,141)
(- 526.078.783.015.158) + (1,842) (- 289.255.700.290.209) + (2,563) (- 89.206.860.708.454,50)
= - 80.777.118.928.161.700.000.000
∑
= 2
2
i reg y JK R
.054.781 48.558.236
00.000.000 .928.161.7
80.777.118
-=
= -1.663.510.157,93
Dari perhitungan diatas, diperoleh koefisien determinasinya (R2) sebesar 1,66 Dengan mencari akar dari koefisien determinasi, maka didapat koefisien korelasinya (R) sebesar 1,66 atau 16,6 % PDRB atas harga konstan tersebut dipengaruhi oleh keempat faktor yang diatas, sedangkan 83.4% dipengaruhi oleh faktor – faktor yang lain.
4.2.2 Uji Korelasi
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
1. Koefisien Korelasi antara sector Pertanian dengan PDRB
∑
∑
−∑
∑
∑
∑
−∑
− = } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 1 2 1 1 1 1 i i i i i i i i yx Y Y n X X n Y X Y X n r{
2}{
2}
7.55) (42,172,79 -1,374,110) 226,412,72 )( 10 ( 98.46) (360,973,7 -00) ,290,570,8 31,195,185 )( 10 ( .55) 42,172,797 )( 8.46 360,973,79 ( 1,962,513) 838,061,30 )( 10 ( − = 0} 853,193,29 1,778,544, -41,100 ,127,213,7 000}{2,264 3,176,157, 130,302,08 -000 2,905,708, 311,951,85 { 00 ,923,396,6 15,223,274 -0 019,625,13 8,380,613, = 547,810} 5,582,360, 000.00}{48 9,729,551, 181,649,76 { 0 903,771,52 6,842,661, -= 00 ,000,000,0 00,000,000 ,978,241,8 88,205,923 0 903,771,52 6,842,661, -= 0 891,109,32 9,391,800, 0 903,771,52 6,842,661, -=
= - 0.728578255
Hasil yang diperoleh diatas menunjukkan korelasi sedang antara sector Pertanian dengan PDRB atas Harga Konstan, dapat diarti semakin tinggi sektor pertanian akan semakin tinggi PDRB atas harga Konstan tersebut. Dimana interval korelasinya dari - 0,79 ≤ r ≥ - 0,50 berarti korelasi sedang.
2. Koefisien Korelasi antara sector Industri dengan PDRB
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
} ) 7.55 (42,172,79 -1,374,110) 226,412,72 )( 10 }{( 83.97) (306,586,8 -00) ,939,008,8 21,489,258 )( 10 {( ) 172,797.55 83.97)(42, (306,586,8 -5,910,179) 766,883,87 )( 10 ( 2 2 = 0} 853,193,29 1,778,544, -1,100 127,213,74 00}{2,264, ,423,905,9 93,995,517 -000 9,390,088, 214,892,58 { 00 ,589,253,4 12,929,626 -0 759,101,79 7,668,838, =
{
120,897,071,966,182,000} {
485,582,360,547,810}
0 830,151,58 5,260,787, -− = 00 ,000,000,0 00,000,000 ,588,657,2 58,705,485 0 830,151,58 5,260,787, -= 0 508,105,44 7,661,950, 0 830,151,58 5,260,787, -= 87 -0.6866120 =
Ini juga menunjukkan korelasi sedang antara sector Industri dengan PDRB atas harga konstan karena – 0,686612087. Dimana interval korelasinya dari
-0,79 ≤ r ≥ -0,50 yang berarti korelasi sedang.
3. Koefisien Korelasi antara sector Perdagangan dengan PDRB
∑
∑
−∑
∑
∑
∑
−∑
− = } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 3 2 3 3 3 3 i i i i i i i i yx Y Y n X X n Y X Y X n r } ) 7.55 (42,172,79 -1,374,110) 226,412,72 )( 10 }{( ) 83.79 (162,451,0 -0) 540,145,38 6,186,549, )( 10 {( ) 172,797.55 83.79)(42, (162,451,0 -6,537,032) 395,845,96 )( 10 ( 2 2 ={
61,865,495,401,453,800-26,390,354,623,148,500}{
2,264,127,213,741,100-1,778,544,853,193,290}
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
00 ,000,000,0 00,000,000 ,599,895,4 17,226,102 0 002,902,09 2,892,557, -= 0 025,484,00 4,150,434, 0 002,902,09 2,892,557, -=
= - 0.6969288
Ini juga menunjukkan korelasi sedang antara sector Perdagangan dengan PDRB atas harga konstan. Dimana interval korelasinya dari - 0,79 ≤ r ≥ - 0,50 yang berarti korelasi sedang.
4. Koefisien Korelasi antara sector Jasa-jasa dengan PDRB
∑
∑
−∑
∑
∑
∑
−∑
− = } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 4 2 4 4 4 4 i i i i i i i i yx Y Y n X X n Y X Y X n r{
2}{
2}
) 7.55 (42,172,79 -1,374,110) 226,412,72 )( 10 ( ) 3.66 (49,009,35 -7,083,885) 579,443,16 )( 10 ( 72,797.55) 3.66)(42,1 (49,009,35 -4,278,642) 117,479,29 )( 10 ( =
{
5,794,431,670,838,850-2,401,916,745,965,120}{
2,264,127,213,741,100 1,778,544,853,193,290}
0 549,870,97 2,066,861, -0 942,786,42 1,174,792, − =
{
3,392,514,924,873,730}{
485,582,360,547,810}
7,084,545 892,068,60 -= 0 000,000,00 0,000,000, 405,413,86 1,647,345, 7,084,545 892,068,60 -= 0 542,385,86 1,283,489, 7,084,545 892,068,60 -=
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
Ini juga menunjukkan korelasi sedang antara sector Jasa-jasa dengan PDRB atas harga konstan. Dimana interval korelasinya dari - 0,79 ≤ r ≥ - 0,50 yang berarti korelasi sedang.
Dari perhitungan data di atas, di dapat hasil koefisien korealsi berganda antara lain: 1. Koefisien Korelasi antara X1 dan Y (ryx1) : - 0.728578255
2. Koefisien Korelasi antara X dan Y (ryx2) : - 0.686612087
3. Koefisien Korelasi antara X danY (ryx3) : - 0.6969288
4. Koefisien Korelasi antara X dan Y (ryx4) : - 0.695033795
Dari keempat koefisien diatas, yang paling mempengaruhi adalah Koefisien Korelasi antara X1 dan Y (r ) : - 0.728578255 yaitu sector Pertanian. yx1
4.2.3 Regresi Linier Berganda
[image:55.595.109.440.408.532.2]Tujuan analisis ini adalah untuk mengukur intensitas hubungan antara dua variabel atau lebih dan memuat prediksi/perkiraan nilai Y atas nilai X. Untuk mencari persamaan regresi, terlebih dahulu kita menghitung koefisien-koefisien regresinya dengan mencari penggandaan suatu variabel dengan variabel lainnya.
Tabel 4.2.3
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
Tahun Y X X X X
1997 2,188,857.70 77,463,674.00 69,408,677.67 39,968,541.60 10,988,065.65 1998 2,228,288.87 87,438,055.26 70,146,533.63 37,502,101.68 10,985,464.13 1999 2,337,057.25 91,355,567.90 73,804,267.96 38,514,703.48 12,713,591.44 2000 2,476,432.18 95,862,689.69 79,146,772.47 41,158,302.83 13,273,676.48 2001 2603304.57 1,005,949.76 830,800.22 438,593.91 103,491.28 2002 2748757.45 1,058,784.75 873,858.77 473,593.91 108,491.28 2003 6485545.72 1,695,580.78 2,862,410.93 1,013,785.81 179,817.01 2004 6731969.49 1,695,292.28 3,000,565.27 1,053,785.81 203,509.36 2005 7010749.57 1,704,872.97 3,165,805.24 1,111,881.78 214,054.52 2006 7361834.75 1,693,331.07 3,347,191.82 1,215,792.97 239,192.50 Jumlah 42,172,797.55 360,973,798.46 306,586,883.97 162,451,083.79 49,009,353.66
X ² X ² X ²
6,000,620,790,043,060.00 4,817,564,535,481,510.00 1,597,484,317,790,810.00 7,645,413,507,440,960.00 4,920,536,179,968,020.00 1,406,407,630,574,570.00 8,345,839,786,788,290.00 5,447,069,968,373,440.00 1,483,382,384,152,320.00 9,189,655,274,179,440.00 6,264,211,592,861,170.00 1,694,005,891,977,690.00
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
2,867,370,112,627.35 11,203,693,079,874.90 1,478,152,545,901.42 31,195,185,290,570,800.00 21,489,258,939,008,800.00 6,186,549,540,145,380.00
X ² Y² X Y
120,737,586,816,614.00 4,791,098,030,849.29 169,556,959,311,756.00 120,680,422,131,743.00 4,965,271,288,165.88 194,837,245,347,629.00 161,635,407,303,241.00 5,461,836,589,777.56 213,503,192,294,405.00 176,190,487,423,133.00 6,132,716,342,139.55 237,397,449,604,222.00
10,710,445,036.04 6,777,194,684,182.88 835,743,281,916.95 11,770,357,836.04 7,555,667,518,930.50 925,228,339,329.76 32,334,157,085.34 42,062,303,286,210.30 4,853,448,957,369.93 41,416,059,607.61 45,319,413,214,290.90 5,086,835,137,867.12 45,819,337,532.43 49,150,609,533,255.20 5,397,295,781,960.36 57,213,052,056.25 54,196,610,886,307.60 5,667,903,906,055.85 579,443,167,083,885.00 226,412,721,374,110.00 838,061,301,962,513.00
X Y X Y X Y
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
20,199,713,850,393.60 7,094,053,921,914.94 1,370,018,802,449.43 22,194,667,725,033.70 7,795,124,711,025.83 1,500,682,634,046.56 24,641,473,055,391.70 8,950,466,935,351.71 1,760,895,658,439.37 766,883,875,910,179.00 395,845,966,537,032.00 117,479,294,278,642.00
X X X X X X
5,376,651,179,775,800.00 3,096,110,077,032,670.00 851,175,935,745,017.00 6,133,476,483,543,360.00 3,279,110,839,200,600.00 960,547,619,563,811.00 6,742,430,812,657,310.00 3,518,532,609,011,790.00 1,161,457,366,081,560.00 7,587,222,489,350,940.00 3,945,545,612,422,170.00 1,272,450,329,878,630.00
835,743,281,916.95 441,203,438,501.96 104,107,028,278.09 925,228,339,329.76 501,434,009,600.87 114,868,912,771.98 4,853,448,957,369.93 1,718,955,734,472.73 304,894,266,073.07 5,086,835,137,867.12 1,786,474,948,466.55 345,007,846,915.74 5,397,295,781,960.36 1,895,617,192,557.49 364,935,765,254.32 5,667,903,906,055.85 2,058,740,010,788.58 405,032,091,960.98 25,862,547,420,731,900.00 13,847,701,563,001,600.00 4,247,270,097,180,280.00
X X X X X X
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
3,257,546,829,579,250.00 1,050,568,652,620,020.00 546,321,996,450,086.00 364,383,916,918.66 85,980,578,192.08 45,390,645,146.10 413,854,191,672.09 94,806,056,496.53 51,380,809,496.10 2,901,871,583,222.90 514,710,174,823.92 182,295,933,134.63 3,161,953,103,504.82 610,643,117,735.93 214,455,275,770.18 3,520,001,165,384.53 677,654,921,061.69 238,003,320,714.65 4,069,492,283,997.50 800,623,179,405.35 290,808,559,976.73 11,519,333,939,291,600.00 3,524,929,716,064,920.00 1,888,159,487,483,770.00 Keterangan :
Y = Produk Domestik Regional Bruto X = Pertanian
X = Industri Pengolahan
X = Perdagangan, Hotel dan Restoran X = Jasa-jasa
n = banyak data
Bentuk persamaan Regresi linier berganda yang mencakup dua atau lebih variabel, yaitu :
i i
i
i b X b X b X
X b b
Y∧ = 0 + 1 1 + 2 2 + 3 3 + 4 4
= 2,850,959 + (0.614) (360,973,798.46) + (2.141) (306,586,883.97) + (-1.842) (162,451,083.79) + (-2.563) (49,009,353.66)
= 2,850,959 + 1,029,121,499,489,710 + 188,244,346.76 + 347,807,770.39 + 125,610,973.43
= 1,029,122,164,003,760
Untuk maencari koefisien b , b , b , b , b , dapat digunakan rumus:
∑Yi = nb0 + b1 ∑X1i + b2∑X2i + b3∑X3i + b4∑X4i
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
∑X2i Yi = b0∑X2i + b1∑X1i X2i + b2∑ (X2i)2+ b3∑X2i X3i+ b4∑X2i X4i
∑X3i Yi = b0∑X3i + b1 ∑X1i X3i + b2∑X2i X3i + b3∑(X3i)2+ b4∑X3i X4i
∑X4i Yi = b0∑X4i + b1 ∑X1i X4i + b2∑X2i X4i + b2∑X3i X4i+ b4∑(X4i)2
Hasil dari persamaan tersebut diatas dapat kita substitusikan nilai – nilai yang bersesuaian, sehingga diperoleh persamaan:
∑Yi = nb0 + b1 ∑X1i + b2∑X2i + b3∑X3i + b4∑X4i
42,172,797.55 = 10b + b 360,973,798.46 + b 306,586,883.97 + b 162,451,083.79 + b 49,009,353.66
∑X1i Yi = b0∑X1i + b1 ∑(X1i)2 + b2∑ X1i X2i + b3∑X1i X3i+ b4∑X1i X4i
838,061,301,962,513 = b 360,973,798.46 + b (360,973,798.46)² + b
25,862,547,420,731,900 + b 13,847,701,563,001,600 + b 4,247,270,097,180,280
∑X2i Yi = b0∑X2i + b1 ∑X1i X2i + b2∑ (X2i)2+ b3∑X2i X3i+ b4∑X2i X4i
766,883,875,910,179 = b 306,586,883.97 + b 25,862,547,420,731,900 + b (306,586,883.97)² + b 11,519,333,939,291,600 +
b 3,524,929,716,064,920
∑X3i Yi = b0∑X3i + b1 ∑X1i X3i + b2∑X2i X3i + b3∑(X3i)2+ b4∑X3i X4i
Fahresi Idris : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
11,519,333,939,291,600 + b (162,451,083.79)² + b 1,888,159,487,483,770
∑X4i