ABSTRAK
PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR, KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH, LINGKUNGAN KELUARGA, DAN
LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X
SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Oleh
DUROTUL MUSLIMAH 0853031011
Hasil balajar adalah hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan mengajar yang dapat dilihat dalam bentuk nilai tes atau ujian. Tinggi rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal yang meliputi disiplin, kebiasaan, cara belajar, dan faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, sekolah. Pada
kenyataannya sebagian besar siswa kelas X SMA Negeri 1 Natar belum berhasil mencapai hasil belajar yang optimal. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan mengkaji beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu kebiasaan belajar, ketersediaan sarana belajar di rumah, lingkungan keluarga, dan
lingkungan belajar di sekolah.
(3) untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar ekonomi, (4) untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar ekonomi, (5) untuk mengetahui apakah ada
pengaruh lingkungan keluarga, ketersediaan sarana belajar, ligkungan keluarga, lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar ekonomi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatanex post factodan survey. Populasi dalam penelitian ini adalah 190 siswa dan sampelnya sebanyak 95 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan angket. Pengujian hipotesis dianalisis dengan regresi linier sederhana dan regresi linier multiple.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :(1)Ada pengaruh kebiasaan belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi diperoleh tHitung4,295 > ttabelsebesar 1,992( 2) Ada pengaruh ketersediaan sarana belajar di rumah terhadap hasil belajar
ekonomi diperoleh THitung 5,663 > ttabelsebesar 1,992(3)Ada pengaruh
lingkungan keluarga terhadap hasil belajar ekonomi diperoleh THitung 4,642 > ttabel
sebesar 1,992 (4)Ada pengaruh kebiasaan belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi diperoleh THitung 5,062 >ttabelsebesar 1,992 (5)Ada pengaruh kebiasaan
belajar, ketersediaan sarana belajar di rumah, lingkungan keluarga, dan lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar ekonomii siswa kelas X semester genap pada SMA Negeri 1 Natar tahun pelajaran 2014/2015 diperoleh
Hitung
PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR, KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH, LINGKUNGAN KELUARGA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA
NEGERI 1 NATAR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015
OLEH:
DUROTUL MUSLIMAH
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR, KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH, LINGKUNGAN KELUARGA DAN
LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1
NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015
(Skripsi)
Oleh
DUROTUL MUSLIMAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar 1. Paradigma teoritis pengeruh perubahan bebas X1, X2, X3, dan X4 terhadap Y………
Grafik 2. Kategori Variabel Kebiasaan Belajar (X1)………66
Grafik 3. Kategori Variabel Sarana Belajar Di Rumah (X2)………68
Grafik 4.3 Kategori Variabel Lingkungan Keluarga (X3)………71
Grafik 4.4 Kategori Variabel Lingkungan Belajar Di Sekolah (X4)………73
Grafik 4.4 Kategori Variabel Hasil Belajar (Y)………75
Gambar 1. Normal Q-Q plot of Kebiasaan Belajar (X1)………...77
Gambar 2. Normal Q-Q plot of ketersediaan sarana belajar di rumah (X2)……..78
Gambar 3. Normal Q-Q plot of Lingkungan Keluarga (X3)……….79
Gambar 4. Normal Q-Q plot of lingkungan Belajar di Sekolah (X4)………79
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Nilai Ujian Mid Semester Ganjil Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Tahun
Pelajaran 2014/2015... 3
2. Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2014/2015 ... 5
3. Penelitian yang Relevan... 20
4. Jumlah siswa Kelas X SMA Negeri 1 Natar ... 28
5. Perhitunngan Jumlah Sampel untuk Masing-Masing kelas ... ...30
6. Indikator Masing-masing Variabel dan Sub Indikatornya ... ...35
7. Analisis Varians Anova ... ...47
8. Kondisi Siswa dalam tiga tahun terakhir ... ...61
9. Daftar Guru ... ...62
10. Daftar Daftar Tenaga Administrasi dan pelaksana ... ...62
11. Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Tentang Kebaiasaan Belajar (X1)... ...65
12. Kategori Kebaiasaan Belajar (X1) ... ...65
13. Distribusi Frekuensi Kategori Ketersediaan Sarana Belajar Dirumah (X2) .. ...67
14. Kategori Ketersediaan Sarana Belajar Di Rumah (X2) ... ...68
15. Distribusi Frekuensi Kategori Lingkungan Keluarga (X3)... ...69
16. Kategori Lingkungan Keluarga (X3) ... ...70
17. Distribusi Frekuensi Kategori Lingkungan Belajar Di Sekolah(X4)... ...72
18. Kategori Lingkungan Belajar di Sekolah (X4) ... ...73
19. Distribusi Frekuensi Kategori Hasil Belajar (Y)……… ..………....74
20. Kategori Hasil Belajar (Y) ... ...75
21. Hasil Uji Normalitas Kebiasaan Belajar ( X1) ... ...77
22. Uji Normalitas Ketersediaan Sarana Belajar Di Rumah (X2)………...78
23. Uji Normalitas Lingkungan Keluarga (X3)... ...79
24. Uji Normalitas Lingkungan Belajar Di Sekolah (X4) ... ...80
25. Uji Normalitas Hasil Belajar Ekonomi (Y)... ...81
26. Hasil Pengujian Homogenitas dengan Mengunakan SPSS... ...83
27. Hasil Uji Kelinieran Regresi Untuk Variabel Kebiasaan Belajar (X1) ... ...84
28. Hasil Uji Kelinieran Regresi Untuk Variabel Ketersediaan Sarana Belajar Di Rumah (X2) ... ...85
30. Hasil Uji Kelinieran Regresi Untuk Variabel Lingkungan Belajar Di Sekolah
(X4)... ...87
31. Hasil Uji Linieritas Garis Regresi ... ...87
32. Hasil Uji Multikolinearitas... ...88
33. Hasil Uji Autokorelasi………...90
34. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... ...91
35. Kesimpulan Hasil Uji Heteroskedastisitas ... ...92
36. Uji Hipotesis Pertama ... ...93
37. Koefisien Regresi Kebiasaan Belajar (X1) Terhadap Hasil Belajar (Y)……..94
38. Uji Hipotesis Kedua ... ...96
39. Koefisien Regresi Ketersediaan Sarana Belajar Di Rumah (X2) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... ...97
40. Uji Hipotesis Ketiga... ...99
41. Koefisien Regresi Lingkungan Keluarga (X3) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... .100
42. Uji Hipotesis Keempat ... .102
43. Koefisien Regresi Lingkungan Belajar Di Sekolah (X4) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... .103
44. Koefisien Regresi Kebiasaan Belajar, Ketersediaan Sarana Belajar Di Rumah, Lingkungan Keluarga, dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... .105
45. Anova Untuk Uji Hipotesis Pengaruh Kebiasaan Belajar, Ketersediaan Sarana Belajar Di Rumah, Lingkungan Keluarga, dan Lingkungan Belajar Di Sekolah terhadap Hasil Beajar Ekonomi ... .108
MOTO
Tidak ada mimpi yang terlalu besar, Percayalah Allah
yang Maha Besar dapat mewujudkan semua
impian-impianmu
(Ust. Yusuf Mansur)
Apapun yang kamu impikan pasti terwujud maka
bermimpilah untuk kebaikan
(Durotul)
Berikan kebaikan dengan caramu agar kau tetap bahagia
meski kebaikanmu tidak selalu diterima
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillahirobbil alamin atas rahmat dan karuniaNya skripsi ini dapat terselesaikan.
Shalawat beserta salam kepada nabi besar Muhammad S.A.W.
Karya kecilku ini ku persembahkan kepada:
Bapakku Margono dan mamaku Almh.Siti Nur Hayati yang selalu mendukung dan mendo akan setiap langkahku tempuh
serta selalu memberiku kasih sayang yang terbaik Ibuku Suminah yang senantiasa mendukung, mendo akan
dan memberikan yang terbaik untukku
Adik-adikku tersayang Siti Latifah Mardiyah dan Siamah Awaliyah yang selalu mendukung dan mendo akanku dengan caranya masing-masing serta Isnaini Mukaromah
yang menggemaskan
Mbak Irma, mbak Dian dan Adek Siti Keluarga besar yang selalu mendukungku Para pendidik yang selalu membimbingku
Sahabat seperjuangan dan rekan-rekan Pendidikan Ekonomi 2008
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Durotul Muslimah, dilahirkan di Sidoharjo pada tanggal 4 Agustus 1991 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Margono dan Ibu Siti Nur Hayati.
Pendidikan formal yang diselesaikan penulis, yaitu:
1. MI Darussalam, Penawar Tama, Tulang Bawang pada tahun 2002. 2. SMP Negeri 1 Penawar Tama pada tahun 2005.
3. SMA Hang Tuah pada tahun 2008.
SANWACANA
Segala Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, kasih saying dan karunia-Nya , sehingga pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini, terdapat begitu banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan, baik redaksional, metode penelitian maupun subtansial. Untuk itu, penulis harapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai
langkahperbaikan untuk penulis dalam menyusun karya ilmiah atau laporan lain dimasa mendatang.
Selesainya penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, motivasi, saran dan kritik yang telah diberikan oleh semua pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih seluruhnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hi. Sugeng P. Harianto, M.S., selaku Rektor Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.
3. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama FKIP Universitas Lampung.
5. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FKIP Universitas Lampung.
6. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila.
7. Bapak Drs. Tedi Rusman, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Pembahas yang telah meluangkan waktu, tenaga, serta memberikan arahan, nasehat dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Bapak Drs. I Komang Winata, M.Si., selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, tenaga, serta memberikan arahan, nasehat dan memotivasi penulis dalam proses
penyusunan skripsi ini.
9. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah membantu membimbing dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terimakasih atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis.
11. Bapak dan mamaku tercinta yang selalu menyayangiku dengan tulus, mendoakan dan mendukung setiap langkahku sedari aku belum terlahir, dan selalu menjadi penyemangat dan tempatku berkasih sayang dalam hidup.
13. Seluruh keluarga besar, terutama Adik-Adikku tersayang, Siti Latifah Mardiyah dan Siamah Awaliyah yang selalu medukung dan
mendo’akanku dengan caranya masing-masing serta Isnaini Mukaromah
yang menggemaskan dan semua saudara-saudaraku terima kasih atas dukungan dan pengorbanannya selama ini.
14. Sahabat-sahabatku seperjuangan, Eneng, Rini, Upik, Tia, Mbak Win, Zie, Suryo, Andrian, Meli, Ika, Ela dan semua angkatan 2008 terima kasih atas kebersamaannya selama ini.
15. Seluruh rekan-rekan Pendidikan Ekonomi, serta seluruh adik tingkatku. 16. Teman KKN dan PPL ku di Sekincau terima kasih untuk kebersamaan,
dukungan dan keceriaannya.
17. Terima kasih buat Kak Wardani, yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
18. Terima kasih buat Om Herdi atas segala informasi yang telah diberikan kepadaku
19. Siswa-siswi SMA Negeri 1 Natar.
Semoga segala bantuan, dorongan, dukungan dan doa yang di berikan kepada penulis mendapat ridho dari Allah SWT dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amiiiin.
Bandar Lampung, Oktober 2015 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……… 1
B. Identifikasi Masalah………. 6
C. Pembatasan Masalah………. 7
D. Perumusan Masalah……….. 7
E. Tujuan Penelitian………... 8
F. Kegunaan Penelitian……….. 9
G. Ruang Lingkup Penelitian………. 10
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka……….. 12
1, Hasil Belajar………. 12
2. Kebiasaan Belajar………. 14
3. Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah……… 15
4. Lingkungan Keluarga……….. 16
5. Lingkungan Belajar di Seekolah……….. 18
B. Hasil Penelitian yang Relevan………. 20
C. Kerangka Pikir………. 21
D. Hipotesis……….. 24
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian……… 25
B. Populasi Dan Sampel……… 26
1. Populasi……….... 26
2. Sampel……….. 27
3. Teknik Pengambilan Sampel...………. 28
D. Definisi Operasional Variabel……….. 31
E. Teknik Pengumpulan Data……… 36
1. Metode Observasi.…………..……….. 37
2. Metode Angket………... 37
3. Metode Dokumentasi……… 37
4. Metode Wawancara……….. 38
F. Uji Persyaratan Instrumen……… 39
1. Uji Validitas………. 39
2. Uji Reliabilitas……….. 40
G. Teknik Analisis Data……… 42
1. Uji Analisis Data………... 42
a. Uji Normalitas………. 42
b. Uji Homogenitas……….. 43
2. Uji Asumsi Klasik……… 45
a. Uji Linier Garis Regresi………... 45
b. Uji Multikolinearitas………... 46
c. Uji Autokorelasi………. 47
d. Uji Heteroskedastisitas……….. 49
H. Pengujian Hipotesis……….. 52
1. Regresi Linear Sederhana……….. 52
2. Regresi Linear Multiple………. 52
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian……… 55
B. Gambaran Umum Responden.……… 62
C. Deskripsi Data……….……… 62
1. Data Kebiasaan Belajar………. 63
2. Data Ketersediaan sarana Belajar di Rumah……… 65
3. Data Lingkungan Keluarga ……...………... 68
4. Data Lingkungan Belajar di Sekolah...……….. 70
4. Data Hasil Belajar………....……….. 73
D. Uji Persyaratan Statistik Paramaterik (Analisis Data).. 75
1. Uji Normalitas………... 75
2. Uji Homogenitas………... 81
E. Uji Asumsi Klasik………. 82
1. Uji Kelinieran Regresi………... 82
2. Uji Multikolinearitas………... 87
3. Uji Autokorelasi………... 88
4. Uji Heteroskedastisitas………...… 90
F. Pengujian Hipotesis……… 91
1. Pengujan Hipotesis Pertama (X1)………... 92
2. Pengujian Hipotesis Kedua (X2)……….... 95
3. Pengujian Hipotesis Ketiga (X3)……….... 98
4. Pengujian Hipotesis Keempat (X4)……….... 101
5. Pengujian Hipotesis Kelima (X5)……….... 104
G. Pembahasan……… 109
2. Pengaruh Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah (X2) terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y)…………... 110 3. Pengaruh Lingkungan Keluarga (X3) terhadap Hasil Belajar IPS
Terpadu…………... 113 4. Pengaruh Lingkungan Belajar di Sekolah (X4) terhadap Hasil Belajar
Ekonomi (Y)…………... 114 5. Pengaruh Kebiasaan Belajar (X1), Ketersediaan Sarana Belajar di
Rumah (X2), Lingkungan Keluarga (X3), Lingkungan Belajar di Sekolah (X4) terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y)…... 115
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………... 117 B. Saran………. 118 DAFTAR PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan satu komponen penting dalam pembangunan suatu bangsa. Pendidikan dapat menghasilkan generasi-generasi yang cerdas dan terampil sebagai satu modal untuk menuju perubahan ke arah yang lebih baik, terlebih dalam era persaingan global saat ini. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat, melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang terampil dan produktif sebagai subjek sekaligus objek dalam pembangunan nasional.
Upaya yang harus dilakukan dalam menghadapi era globalisasi adalah dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam hal ini fungsi lembaga pendidikan sangat penting untuk menciptakn manusia sebagai sumber daya yang baik, yaitu dengan meningkatkan mutu lulusan anak didik.
2
Tujuan pendidikan indonesia tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasioal, yaitu:Penyelenggaraan pendidikan formal di Indonesia diformulasikan dalam bentuk Sistem Pendidikan Nasional, yang meliputi jenjeng pendidikan dasar, menengah sampai dengan pendidikan tinggi pada dasarnya dilakukan sebagai satu usaha yang bertujuan untuk mempersiapkan warga negara dalam menghadapi masa depan diri sendiri dan bangsa yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan jaman.
Melalui pendidikan diharapkan terbentuk manusia-manusia Indonesia yang
mampu membangun bangsa, baik secara lahir dan batin, serta dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu:
Pendidikan nasional berfungsi mengembengkan dan berbentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang berdemokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional di atas, pembangunan
pendidikan diarahkan pada peningkatan harkat dan martabat serta kualitas sumber daya manusia Indonesia, sehingga pemerintah memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat untuk endapatkan pendidikan.
3
Berdasarkan penelitian pendahuluan, hasil belajar siswa Kelas X Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Natar Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 1. Hasil Ulangan Mid Semester Genap Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2014/2015
No Kelas Nilai Jumlah
Siswa
Keterangan < 70 ≥ 70
1 X1 26 12 38 Kriteria
Ketuntasan Minimum yang ditetapkan adalah sebesar 70
2 X2 20 18 38
3 X3 21 17 38
4 X4 29 9 38
5 X5 22 16 38
Siswa 118 72 190
Persentase 62,10% 37,90% 100% Sumber: Guru mata pelajaran Ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Natar
Berpedoman pada pendapat Djamarah (2001 : 97), bahwa setiap interaksi edukatif selalu menghasilkan prestasi belajar. Keberhasilan proses interaksi edukatif dibagi atas beberapa kriteria, yaitu
1. Istimewa/maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh anak didik
2. Baik sekali/optimal, apabila sebagaian besar (76 % - 90%) bahan belajar dapat dikuasai oleh anak didik
3. Baik/minimal, apabila bahan belajar dikuasai anak didik hanya 66% - 75% saja. 4. Kurang, apabila bahan pelajaran dikuasai anak didik kurang 60%
Berdasarkan Tabel 1 dan kriteria di atas, maka diketahui bahwa secara
keseluruhan prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Natar pada Pelajaran Ekonomi masih tergolong rendah, yaitu dari 190 siswa, hanya 72 siswa atau 37,90% yang mendapatkan nilai lebih dari 70.
4
dan budi pekerti. Kurang lengkapnya sarana belajar yang tersedia di rumah akan menimbulkan hambatan–hambatan yang dapat menggangu kegiatan belajar sehingga siswa malas belajar. Keadaan tersebut akan mempengaruhi hasil belajar yang diperolehnya. Lengkapnya sarana belajar akan memicu siswa untuk
memanfaatkannya dan menumbuhkan semangat belajar karena ia merasa
memperoleh kemudahan dalam belajar, sehingga hasil belajar yang diperoleh juga akan lebih baik.
Sarana belajar di rumah merupakan alat bantu belajar yang dapat digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efisien dan efektif. Dengan tersedianya fasilitas/sarana belajar yang cukup dirumah maka siswa akan semakin tenang dalam belajar di rumah. Untuk dapat belajar yang baik palingsedikit seorang siswa membutuhkan sebuah meja tulis kursi dan rak buku. Jika hal tersebut terpenuhi maka akan tercipta suasana tenang dalam belajar dan hal ini akan meningkatkan hasil belajar siswa. Hal senada diungkapkan oleh Hamalik (2001: 51) yang menyatakan bahwa suasana belajar turut menentukan motivasi, kegiatan belajar dan keberhasilan siswa.
5
Tabel 2. Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2014/2015
Kelas
Kriteria
Jumlah Siswa Lengkap Kurang
Lengkap
Tidak Lengkap
8.1 11 13 8 32
8.2 9 15 8 32
8.3 11 14 7 32
8.4 7 15 9 31
8.5 8 18 5 31
Jumlah 46 75 37 158
Persentase(%) 29,11 47,47 23,42 100
Sumber : Pengolahan hasil angket awal penelitian
Faktor lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya sangat besar terhadap siswa, sebab bagaimanapun siswa berada pada lingkungan yang disadari atau tidak dan pasti akan mempengaruh siswa dalam proses kegiatan belajar terutama pada kegiatan belajar mengajar ekonomi di sekolah.
Lingkungan merupakan kondisi sekitar yang ada pada siswa. Lingkungan yang kondusif akan membuat siswa belajar dengan nyaman atau sebaliknya.
Lingkungan belajar yang dimaksudkan dalam penelitian pendahuluan ini akan membahas tentang adanya interaksi guru dengan siswa, hubungan antar siswa, sarana belajar, serta peraturan sekolah beserta sanksi. Dengan adanya komponen– komponen lingkungan belajar tersebut diharapkan dapat mendukung lancarnya kegiatan belajar mengajar.
6
B. Identifikasi Masalah
Berpedoman pada hasil observasi awal dan wawancara terhadap guru bidang studi Ekonomi kelas X di SMA Negeri 1 Natar tanggal 5 April 2015 saat penelitian pendahuluan, pada kenyataanya terdapat permasalahan dalam proses
pembelajaran siswa di dalam kelas sehingga siswa tidak merespon dengan baik materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Indikasi dari permasalahan tersebut diantaranya adalah
1. Mutu proses dan hasil belajar Ekonomi masih rendah.
2. Kurangnya kesadaran siswa terhadap pentingnya proses dan hasil belajar. 3. Rendahnya perhatian guru terhadap siswa.
4. Rendahnya komunikasi antara guru dan orang tua dalam hal memantau sikap, prestasi, dan motivasi belajar siswa.
5. Rendahnya motivasi siswa dalam belajar dikarenakan kurang
perhatiannya orang tua dalam memantau anaknya belajar saat di rumah. 6. Kurangnya pemahaman guru terhadap kesulitan yang dialami peserta
didik dalam proses pembelajaran.
7. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru, guru mempunyai peran yang dominan dalam kegiatan belajar.
8. Kurang menariknya penyampaian materi pelajaran yang di sampaikan oleh guru, hal ini dikarenakan guru hanya menggunakan metode ceramah dalam mengajar.
7
10. Rendahnya motivasi belajar siswa dikarenakan proses belajar mengajar guru hanya menerapkan metode mengajar secara konvensional, guru mengajar dan siswa memperhatikan sehingga tidak ada interaksi aktif dengan siswa.
11. Rendahnya penguasaan guru dalam menggunakan media pembelajaran seperti LCD.
12. Kurang menunjangnya sarana dalam proses belajar, sehingga pembelajaran tidak berjalan dengan efektif.
13. Kurangnya pemahaman siswa tentang pemanfaatan media pembelajaran oleh guru.
14. Partisipasi aktif siswa dalam proses belajar mengajar masih rendah. 15. Kondisi lingkungan belajar siswa kurang memadai.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada kebiasaan belajar (X1), ketersediaan sarana belajar di rumah (X2), lingkungan keluarga (X3), lingkungan belajar di sekolah (X4) dan hasil belajar ekonomi (Y)
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
8
2. Apakah ada pengaruh ketersediaan sarana belajar di rumah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester genap SMA Negeri 1 Natar tahun pelajaran 2014/2015.
3. Apakah ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester genap SMA Negeri 1 Natar tahun pelajaran 2014/2015.
4. Apakah ada pengaruh lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester genap SMA Negeri 1 Natar tahun pelajaran 2014/2015.
5. Apakah ada pengaruh lingkungan keluarga, ketersediaan sarana belajar, ligkungan keluarga, lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester genap SMA Negeri 1 Natar tahun pelajaran 2014/2015.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kebiasaan belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester genap SMA Negeri 1 Natar tahun pelajaran 2014/2015.
9
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester genap SMA Negeri 1 Natar tahun pelajaran 2014/2015.
4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester genap SMA Negeri 1 Natar tahun pelajaran 2014/2015.
5. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan keluarga,
ketersediaan sarana belajar, ligkungan keluarga, lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester genap SMA Negeri 1 Natar tahun pelajaran 2014/2015.
F. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dalam penelitian ini adalah: 1. Secara teoristis
a. Untuk penulis, dapat menambah wawasan, pengetahuan dan mengembangkan ilmu yang telah didapat selama kuliah.
b. Untuk para akademisi, dapat digunakan sebagai referensi atau bahan kajiandalam menambah ilmu pengetahuan dibidang pendidikan. c. Untuk peneliti lebih lanjut, dapat dijadikan sebagai referensi dalam
mengembangkan pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ekonomi yang belum dikaji dalam penelitian ini.
2. Secara praktik
10
rumah, lingkungan keluarga dan lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester genap SMA Negeri 1 Natar tahun pelajaran 2014/2015
b. Untuk guru, dapat dijadikan sebagai bahan masukan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ekonomi siswa dalam upaya peningkatan hasil belajar
c. Untuk orang tua, dapat dijadikan sebagai bahan masukan tentang pengaruh kebiasaan belajar siswa, ketersediaan sarana belajar di rumah, lingkungan keluarga sehingga orang tua dapat lebih
memperhatikan kebutuhan belajar anak dari segi pemenuhan sarana belajar, perhatian, pengertian dan pengawasan belajar sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
d. Untuk sekolah, dapat dijadikan sebagai referensi dalam mengatasi berbagai masalah yang dialami peserta didik sehingga pihak sekolah dapat mengambil kebijakan yang mendukung keberhasilan belajar ekonomi siswa.
e. Untuk masyarakat, dapat dijadikan sebagai sumber informasi dalam perbaikan pembelajaran.
G. Ruang Lingkup penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Subjek penelitian
11
2. Objek penelitian
Ruang lingkup objek penelitian ini adalah kebiasaan belajar (X1), ketersediaan sarana belajar di rumah (X2), lingkungan keluarga (X3), lingkungan belajar di sekolah (X4) dan hasil belajar ekonomi (Y) 3. Tempat penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Natar. 4. Waktu penelitian
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Hasil Belajar
Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi merupakan pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. Belajar bukanlah hasil perkembangan tetapi perkembangan itu sendiri. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar adalah berkat tindak guru yaitu suatu pencapaian tujuan pengajaran, pada bagian lain, merupakan peningkatan kemampuan siswa.
Hasil belajar tersebut dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran (hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka rapor, angka dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan) dan dampak penggiring (terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar). Hal ini dikemukakan oleh Dimyati dan Mujiono (2008:3-5).
13
Hasil belajar siswa dapat disebabkan oleh beberapa faktor, hal tersebut sejalan dengan pendapat Slameto (2003: 54-72) yang mengemukakan bahwa “ faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah:
1. Faktor interen, yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor intern terdiri dari:
1. Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh).
2. Faktor psikologis (intelegensi,perhatian, minat,bakat,motif, kematangan, dan kesepian).
3. Faktor kelelahan.
2. Faktor eksteren, yaitu faktor yang ada dari luar individu, faktor ekstern terdiri dari:
1. Faktor keluarga (cara orangtua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan).
2. faktor sekolah (metode mengajar guru,kurikulum,relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah).
3. Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media,teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).”
Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar siswa (Skripsi Siti Ariah, 2010:16) dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar.
Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes prestasi belajar dapat digolongkan kedalam jenis penelitian sebagai berikut:
1. Tes Formatif
Penelitian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serapsiswa terhadap pokok bahasan tersebut.
2. Tes Subsumatif
Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adlah untuk memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Tes sumatif
14
2. Kebiasaan Belajar
Belajar (Slameto, 2006:13) merupakan proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, juga tingkah laku. Belajar juga merupakan penguasaan pengetahuan atau pengetahuan yang diperoleh seseorang dari intruksi. “Cara belajar (Slameto, 2003: 32) merupakan suatu cara bagaimana siswa
melaksanakan kegiatan belajar, misalnya bagaimana mereka mempersiapkan belajar, mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri yang dilakukan, pola belajar mereka, cara mengikuti ujian. Kualitas cara belajar akan menentukan kualitas hasil belajar yang diperoleh. Cara belajar yang baik akan menyebabkan berhasilnya belajar, sebaliknya cara belajar yang buruk akan menyebabkan kurang berhasil atau gagalnya belajar. Cara yang digunakan dalam belajar dan dilakukan berulang-ulang secara tepat dan tetap akan menjadi kebiasaan belajar.
Pada dasarnya kebiasaan belajar bukanlah bakat alamiah atau bawaan sejak lahir dari siswa. Kebiasaan individu tergantung pada tujuan dan cita-citanya. Siswa dapat membentuk sendiri kebiasaan belajarnya sesuai dengan tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai. Secara umum ada dua kebiasaan belajar yaitu kebiasaan belajar yang baik (kebiasaan belajar yang mengandung unsur positif serta sesuai norma yang berlaku) dan kebiasaan belajar yang kurang baik (kebiasaan yang mengandung unsur negatif serta tidak sesuai norma yang berlaku).
15
Kebiasaan belajar yang kurang baik menurut Dimyati dan Mujiono (2006:246) adalah “belajar pada akhir semester, belajar tidak teratur, menyia-nyiakan
kesempatan belajar, bersekolah hanya untuk bergengsi, datang terlambat bergaya pemimpin, bergaya jantan seperti merokok, dan bergaya minta belas kasihan tanpa belajar.”
Berdasarkan pendapat di atas, kebiasaan belajar merupakan perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga menjadi otomatis.
3. Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah
16
Sarana belajar memegang peranan dalam memdukung tercapainya keberhasilan belajar siswa. Hal ini seperti dikemukakan oleh Slameto (2003:28) bahwa “salah
satu syarat keberhasilan belajar adalah bahwa belajar memerlukan sarana belajar yang cukup”. Pendapat Slameto (2003:76) dalam buku yang sama mengungkapkan bahwa:
a. Ruang belajar harus bersih dan tidak mengganggu konsentrasi belajar.
b. Ruang cukup terang, tidak gelap dan dapat mengganggu mata. c. Cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya alat pelajaran,
buku-buku, dan sebagainya.
Berdasarkan pendapat di atas sarana belajar adalah segala kebutuhan logistik yang diperlukan dalam melakukan aktivitas belajar seperti ruang belajar, sumber belajar dan alat – alat belajar. Dengan alat – alat belajar yang berfungsi sebagai sumber belajar yang dimiliki, anak dapat memanfaatkannya untuk mengulangi pelajaran yang telah diberikan oleh guru di sekolah. Kelengkapan sarana belajar yang tersedia di rumah akan mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Semakain lengkap saran belajar Ekonomi yang dimiliki siswa dirumah, maka aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa di rumah akan lebih mudah atau lancar.
4. Lingkungan Keluarga
17
mempengaruhi manusia. Begitu juga dalam proses belajar mengajar, lingkungan merupakan sumber belajar yang banyak berpengaruh dalam proses belajar maupun perkembangan anak. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2003:2) yaitu “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perunbhan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”
Pendapat diatas menjelaskan bahwa belajar merupakan suatu pengalaman dan pengalaman itu salah satunya diperoleh dari adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Hal ini didukung dalam pendapatnya yang lain Slameto (2003:60) “anak akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua
mendidik anak, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga”.
Faktor-faktor tersebut apabila dapat menjalankan fungsi dan perannya masing-masing dengan baik, kemungkinan dapat menciptakan suasana dan kondisi yang dapat mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Slameto (2003:61) juga berpendapat “ orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anak dalam belajr, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak menyediakan/melengkapi alat belajarnya, tidak memperhatikan apakah anak belajar/tidak belajar, tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar anaknya dan lain-lain dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajarnya. Oleh sebab itu orang tua harus berperan aktif dalam mendukung keberhasilan siswa, menyediakan alat-alat yang dibutuhkan anak untuk belajar, memberikan bimbingan, pengarahan dam motivasi agar anak lebih bersemangat untuk belajar dan mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dari waktu kewaktu.
18
ini dikarenakan, keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama pra sekolah yang dikenal anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
5. Lingkungan Belajar di Sekolah
Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna atau pengaruh tertentu pada individu (Hamalik, 2004:195). Sebagaimana halnya dengan keluarga dan institusi sosial lainnya, sekolah merupakan salah satu institusi sosial yang mempengaruhi proses belajar, sosialisasi dan perkembangan anak.
Di sekolah siswa berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya seperti teman, guru dan anggota sekolah yang lain. Siswa disekolah lebih banyak melakukan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas maka situasi kelas yang dinamis dan kondusif sangat diharapkan agar dapat mewujudkan hubungan yang harmonis antar siswa yang menjadi anggotanya dan akan tewujud kerjasama atau persaingan yang sehat dan hubungan siswa dengan guru yang baik sehingga siswa merasa nyaman dalam melakukan kegiatan belajar di dalam kelas maupun di luar kelas. Hal ini didukung oleh pendapat Slameto (2002:64) bahwa:
“faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup: 1. Relasi guru dengan siswa
Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa yang secara akrab, menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar. Juga siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar.
2. Relasi siswa dengan siswa
19
siswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa
3. Disiplin sekolah
Peraturan sekolah yang tegas dan tata tertib membantu kedisiplinana siswa dalam menjalankan kegiatan belajar
4. Sarana belajar
Sarana belajar yang lengkap dan tepat akan memperlancar peneriman bahan pelajaran yang dibeikan kepada siswa, dan membuat siswa lebih semangat dalam belajar.”
Adapun ciri-ciri lingkungan belajar yang baik di sekolah yaitu lingkungan belajar yang efektif dan kondusif yang merupakan keharusan bagi terbangunnya lingkungan belajar.
Lingkungan belajar yang diharapkan yaitu :
1. terciptanya disiplin sekolah yang mendorong terbentuknya disiplin belajar
2. siswa menjadi pusat utama layanan pendidikan dan pengembangan 3. terciptanya rasa nyaman di sekolah untuk belajar. Rasa nyaman ini
akan timbul jika segenap komponen pendidikan yang ada memberi pelayanan kepada peserta didik dengan kehangatan, keakraban, dan kekeluargaan. Di samping itu, kebersihan lingkungan belajar juga merupakan unsur penting bagi terciptanya rasa nyaman ini
4. tersedianya buku-buku dan sarana pembelajaran yang lain yang memadai
5. keteladanan guru sebagai masyarakat terpelajar
6. kinerja propesional guru yang terandalkan; mereka mampu memberi sugesti kepada anak didiknya
7. pemberian tugas mandiri dan terstruktur kepada peserta didik dan direspon oleh peserta didik secara antusias
8. Penetapan kriteria prestasi dalam pembelajaran yang dilakukan secara objektif (http:Pemanfaatan Lingkungan sebagai sumber belajar on Agustus 2009.google.com).
20
ketenangan dan kenyamanan bagi siswa dalam belajar sehingga akan mendukung kegiatan belajar dan siswa akan lebih mudah mencapai prestasi belajar yang maksimal.
[image:40.595.122.515.208.747.2]B. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN Tabel 3. Hasil Penelitian yang Relevan
NO NAMA
PENULIS
JUDUL KESIMPULAN
1 DWI YAHYA (2011)
Pengaruh lingkungan belajar di sekolah, kedisiplinan belajar, dan persepsi siswa tentang perhatian orang tua terhadap hasil belajar ips terpadu siswa kelas viii smp 1 muhammadiyah padang ratu semester ganjil tahun ajaran 2010/2011
Ada pengaruh lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS
terpadu kelas VIII di SMP 1
Muhammadiyah Padang Ratu Tahun Ajaran 2010/2011 sebesar 57,81% 2 KOMANG ADNYANA (2012)
Pengaruh pengetahuan orang tua tentang wajib belajar, ketersediaan sarana belajar di rumah dan kemampuan mengajar guru terhadap hasil belajar ips terpadu siswa kelas viii semester ganjil smp negeri 1 sekampung tahun pelajaran 2012/2013
Ada pengaruh ketersediaan sarana belajar di rumah dengan hasil belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Sekampung Tahun Pelajaran 2012/2013 3 ERVINA VARTESSIA LINDA (2011)
Pengaruh lingkungan dan lingkungan sosial terhadap hasil belajar ips kelas ix smp satya dharma sudjana pt.gmp lampung tengah tahun pelajaran 2014/2015
Ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar IPS sebesar 58,4%
4 BURHANUDDIN (2009)
21
mahasiswa progam studi pendidikan ekonomi angkatan 2007 reguler fkip unila semester ganjil tahun 2008/2009
mata kuliah matematika ekonomi mahasiswa progam studi pendidikan ekonomi angkatan 2007 reguler fkip unila semester ganjil tahun 2008/2009
C. KERANGKA PIKIR
Hasil belajar merupakan tolak ukur keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar adalah aktivitas yang dilakukan siswa didalam kelas maupun diluar kelas. Aktivitas didalam kelas dapat berupa prestasi belajar yang telah dicapai siswa setelah proses belajar mengajar, keteladanan guru terhadap muridnya. Sedangkan aktivitas yang dilakukan diluar kelas dapat berupa kegiatan siswa dalam mengikuti ekstrakulikuler yang ada di sekolah dan pengembangan ilmu pengetahuan yang diadakan oleh pihak sekolah dalam upaya peningkatan prestasi dan hasil belajar. Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah kebiasaan belajar, ketersediaan sarana belajar di rumah, lingkungan keluarga dan lingkungan di sekolah.
22
pelaksanaannya, membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan peajaran, konsentrasi, mengerjakan tugas.
Ketersediaan sarana belajar di rumah merupakan modal dasar siswa menguasai pelajaran di sekolah. Kondisi ruang belajar, perlengkapan dan peralatan belajar juga mempengaruhi keinginan siswa belajar dirumah. Waktu yang dimiliki siswa lebih banyak berada di rumah dibandingkan berada di sekolah. Untuk itu, ketersediaan sarana belajar di rumah sangat penting sebagai penunjang keberhasilan belajar dan upaya untuk menambah rasa ingin belajar secara optimal bagi siswa yang sangat peduli terhadap mata pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah. Rasa ingin belajar siswa dapat tinggi bila ditunjang dengan kelengkapan sarana belajar dan disertai pemanfaatan sarana belajar secara optimal serta pengawasan oleh orang tua.
bersungguh-23
sungguh. Hal ini dikarenakan, siswa sangat membutuhkan perhatian, pengertian dan dukungan keluarga dan seluruh anggota keluarga dalam aktivitas belajarnya.
Guru merupakan orang tua kedua setelah orang tua kandung dan sekolah merupakan rumah kedua setelah rumah orang tua siswa. Oleh karena itu guru juga memiliki peranan penting dalam keberhasilan siswa dengan menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar serta memberikan pengarahan kepada siswa untuk menjalin komunikasi yang baik dengan siswa lain, mematuhi peraturan-peraturan yang ada di sekolah guna menciptakan peserta didik yang disiplin dan mengarahkan siswa untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di sekolah guna meningkatkan hasil belajar siswa.
[image:43.595.132.507.531.728.2]Berdassarkan hubungan antar variabel dalam penelitian ini dapat dilihat paradigma berikut:
Gambar 1. Paradigma teoritis pengeruh perubahan bebeas X1, X2, X3, dan X4 terhadap Y.
Kebiasaan Belajar (X1)
Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah (X2)
Hasil Belajar (Y)
Lingkungan Keluarga (X3)
24
D. HIPOTESIS
Menurut Sugiono (2008:51) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masaah biasanya disusun dalm bentuk kalimat pertanyaan.
Berdsarkan pendapat diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ada pengaruh kebiasaan belajar terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. Ada pengaruh ketersediaan sarana belajar di rumah terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2014/2015.
3. Ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2014/2015.
4. Ada pengaruh lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2014/2015.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penggunaan metode ini untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran, menemukan dan mengembangjan suatu pengetahuan, serta mengkaji kebenaran suatu pengetahuan sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Metode penelitian merupakan metode kerja yang dilakukan dalam penelitian termasuk alat-alat yang digunakan untuk mengukur dan mengumpulkan data dilapangan saat melakukan penelitian.
27
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berdasarkan data yang ada ditempat penelitian sehingga penelitian ini menggunakan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian dengan pendekatan ex post fakto merupakan penelitian yang meneliti peristiwa yang telah terjadi dengan menurut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Metode penelitian ex post facto bertujuan untuk melacak kembali, jika dimungkinkan, apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya sesuatu. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut sehingga ditemukan kejadian relatif, distributif, dan hubungan atar variabel sosiologis maupun psikologis (Sugiono, 2008:7)
Secara khusus penelitian ini hanya mendeskripsikan pengaruh kebiasaan belajar, ketersediaan sarana belajar di rumah, lingkungan keluarga, dan lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester genap SMA Negeri 1 Natar tahun pelajaran 2014/2015.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
28
[image:47.595.150.332.263.394.2]Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130) Populasi adalah keseluruhan atau jumlah dari suatu objek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2014/2015 sebanyak 5 kelas dengan jumlah siswa keseluruhan 190 siswa.
Tabel 4. Jumlah siswa Kelas X SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2014/2015
Sumber: Guru mata pelajaran Ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Natar
2. Sampel
Sampel adalah sebagian objek yang nyata dan memiliki karakteristik tertentu yang mewakili populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 118).
Menurut Suharsini Arikunto (2006:131) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Dalam penelitian ini untuk menghitung besarnya sampel dari populasi dihitung berdasarkan rumus T. Yamane yaitu:
2 1 Ne
N n
Keterangan:
No Kelas Jumlah Siswa
1 X1 38
2 X2 38
3 X3 38
4 X4 38
5 X5 38
Jumlah Seluruh
29
n jumlah sampel
N jumlah populasi
2
e tingkay signifikansi (0,05)
(Ahmad Kasinu dan Basrowi, 2007:274)
Maka pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
2 1 Ne N n 2 ) 05 , 0 ( 190 1 190 n 95 n
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini jumlah populasi yang akan diteliti sebanyak 190 siswa dari seluruh populasi itu mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Jumlah siswa yang dipilih menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 95 siswa.
3. Teknik Pengambilan Sampel
30
diambil lebih proporsional (Rahmat dalam Silvia, 2009: 26) hal ini dilakukan dengan cara:
Jumlah sampel tiap kelas = jumlah sampel
[image:49.595.157.516.225.437.2]jumlah populasi× jumlah tiap kelas
Tabel 5. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas
No Kelas Perhitungan Pembulatan Persentase
(%)
1 X1
95
190
× 38 = 19
19 20
2 X2
95
190
× 38 = 19
19 20
3 X3
95
190
× 38 = 19
19 20
4 X4
95
190
× 38 = 19
19 20
5 X5
95
190
× 38 = 19
19 20
Jumlah 95 100
Penentuan siswa yang akan dijadikan sampel untuk setiap kelas dilakukan
dengan undian yang merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dalam
menarik sampel dengan menggunakan claster random sampling. Undian
dilakukan dengan cara peneliti membuat lima nomor kelas X SMA Negeri 1
Natar dalam kertas kecil-kecil dan digulung, kemudian diambil secara acak
31
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2008:60). Menurut Kalinger dalam Sugiono (2008:61) variabel adalah konstrak atau sifat yang akan dipelajari.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat dirumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel independen atau variabel bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen(terikat) (Sugiono, 2008:61)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kebiasaan belajar (X1), ketersediaan sarana belajar di rumah (X), lingkungan keluarga (X3), lingkungan belajar di sekolah (X4).
2. Variabel dependen atau variabel terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiono. 2008:61)
32
D. Definisi Operasional Penelitian
Definisi Operasional Variabel adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel dan kontrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur kontrak, variabel tersebut (Nazir, 2003: 152).
Dalam penelitian ini terdapat lima variabel yang terdiri atas empat variabel bebas dan satu variabel terikat.
1. Variabel X1adalah kebiasaan belajar
Konsep Variabel X1sebagai berikut:
Kebiasaan belajar yang baik menurut Slameto (2003:82): cara-cara belajar yang dipakai akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan belajar yang mempengaruhi belajar itu sendiri meliputi pembuatan jadwal dan pelaksanaanya, membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, konsentrasi, mengerjakan tugas.
2. Variabel X2 adalah ketersediaan sarana belajar di rumah Konsep Variabel X2sebagai berikut:
sarana belajar adalah segala kebutuhan logistik yang diperlukan dalam melakukan aktivitas belajar seperti ruang belajar, sumber belajar dan alat
–alat belajar.
Ketersediaan sarana belajar di rumah merupakan modal dasar siswa menguasai pelajaran di sekolah.
Slameto (2003:28) bahwa “salah satu syarat keberhasilan belajar adalah
bahwa belajar memerlukan sarana belajar yang cukup”. Pendapat
33
a. Ruang belajar harus bersih dan tidak mengganggu konsentrasi belajar.
b. Ruang cukup terang, tidak gelap dan dapat mengganggu mata. c. Cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya alat pelajaran,
buku-buku, dan sebagainya.
3. Variabel X3adalah lingkungan keluarga Konsep Variabel X3sebagai berikut:
Menurut para ahli psikologi, lingkungan yang banyak memberikan pengaruh terhadap proses belajar dan perkembangan anak adalah lingkungan keluarga. Hal ini dikarenakan, keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama pra sekolah yang dikenal anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Menurut pendapat Slameto (2003:60) “anak akan menerima pengaruh
dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik anak, relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga”.
4. Variabel X4 adalah lingkungan belajar di sekolah Konsep Variabel X4sebagai berikut:
Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna atau pengaruh tertentu pada individu (Hamalik, 2004:195). Menurut pendapat Slameto (2002:64) bahwa “faktor sekolah yang
mempengaruhi belajar mencakup: a. Relasi guru dengan siswa
34
merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar.
b. Relasi siswa dengan siswa
Bila di dalam kelas ada grup yang saling bersaing secara tidak sehat, maka jiwa kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-masing siswa tidak tampak. Untuk itu menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa
c. Disiplin sekolah
Peraturan sekolah yang tegas dan tata tertib membantu kedisiplinana siswa dalam menjalankan kegiatan belajar
d. Sarana belajar
Sarana belajar yang lengkap dan tepat akan memperlancar peneriman bahan pelajaran yang dibeikan kepada siswa, dan membuat siswa lebih semangat dalam belajar.
5. Variabel Y adalah
Konsep Variabel Y sebagai berikut:
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar (Dimyati dan Mujiono, 2008:3).
35
Tabel 6. Indikator Masing-masing Variabel dan Sub Indikatornya Variabel Indikator Sub Indikator Skala Kebiasaan
Belajar (X1)
Cara belajar siswa yang dilakukan secara ajeg sehingga menjadi kebiasaan.
1. Pembuatan jadwal dan pelaksanaanya. 2. Membaca dan
membuat catatan 3. Mengulangi bahan pelajaran 4. Konsentrasi 5. Mengerjakan tugas. Ordinal Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah (X2)
1. Ruang belajar harus bersih dan tidak mengganggu konsentrasi belajar.
2. Ruang cukup terang, tidak gelap dan dapat
mengganggu mata.
1. Ruang belajar yang nyaman dan bebas dari kebisingan 2. Kondisi
ruangan tertata rapi
36
3. Cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya alat pelajaran, buku-buku, dan sebagainya. 3. Penerangan ruangan yang baik.
1. Meja belajar cukup luas dengan kursi yang nyaman 2. Kelengkapan buku (buku panduan, buku penunjang yang relevan, literatur pendukung dan buku catatan) 3. Kelengkapan alat tulis (pena, pensil, pengahapus, penggaris, dan lain-lain) 4. Kelengkapan kumpulan soal-soal Lingkungan
Keluarga (X3)
Pengaruh lingkungan keluarga
1. cara orang tua mendidik anak 2. Relasi antara
anggota keluarga 3. suasana rumah
tangga 4. Keadaan
ekonomi keluarga
Ordinal
Lingkungan A. Relasi guru dengan 1. Interaksi siswa dan guru.
37
Belajar di Sekolah (X4)
siswa.
B. Relasi siswa dengan siswa.
C. Sarana belajar.
D. Disiplin sekolah.
2. Sikap guru.
1. Intraksi siswa dengan siswa. 2. Kebersamaan
siswa di kelas.
1. Kelengkapan sarana di sekolah. 2. Penggunaan saran di sekolah . 1. Sanksi dari
sekolah. 2. Peraturan
sekolah. Hasil Belajar
(Y)
Hasil Ujian Mid Semester pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2014/2015 Besarnya nilai Ujian Mid Semester pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2014/2015
Interval
E. Teknik Pengumpulan Data
38
berfungsi sebagai data obyektif dan tidak terjadi penyimpangan dari keadaan yang sebenarnya. Untuk menggali data dari sumber yang telah ditentukan, maka diperlukan alat kerja untuk mengumpulkan data yang disebut dengan teknik atau metode pengumpulan data. Adapun metode-metode yang diperlukan tersebut diantaranya adalah:
a. Metode Observasi
Teknik ini digunakan untuk mengetahui tentang kondisi di lapangan terlebih dahulu. Observasi merupakan metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung (Purwanto dalam Basrowi dan Kasinu, 2007: 166). Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai siswa dan SMA Negeri 1 Natar.
b. Metode Wawancara
Interview yang sering disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara. (Suharsimi Arikunto, 2006: 155). Teknik interview digunakan untuk mendapatkan data berupa hasil belajar ekonomi siswa, jumlah siswa dan data-data lain yang berhubungan dengan penelitian.
c. Metode Dokumentasi
39
variabel yang berisi catatan, transkrip, buku, surat kabar, notulen, leger, dan agenda (Suharsimi Arikunto, 2006: 231).
Sehubungan dengan pendapat tersebut, maka teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data primer mengenai jumlah siswa, daftar nama siswa, hasil belajar, dan keadaan sekolah SMA Negeri 1 Natar. d. Metode Angket/ kuesioner
Metode ini digunakan untuk penelitian dengan cara memberikan daftar pertanyaan pada orang yang sengaja diminta memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, baik berupa pendapat, keyakinan, maupun tanggapan untuk menceritakan tentang dirinya atau keadaan orang lain. Sebagaimana yang dikatakan Arikunto bahwasanya:
“Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang kebiasaan belajar, ketersediaan sarana belajar di rumah, lingkungan keluarga dan lingkungan belajar di sekolah siswa. Adapun langkah-langkah dalam pengambilan data dengan angket yaitu: a. Tahap persiapan
Mengurus surat izin penelitian dari fakultas, untuk melakukan penelitian di sekolah yang bersangkutan.
b. Tahap pelaksanaan, meliputi:
40
3. Setelah pengisian angket, maka angket diperiksa ada tidaknya angket yang belum terjawab untuk ditanyakan langsung kepada responden.
4. Mentabulasi data yang telah diperoleh. 5. Menganalisis data.
6. Menyimpulkan hasil yang telah diperoleh dari hasil analisis data. c. Tahap pelaporan
Hasil penelitian dilaporkan dalam bentuk skripsi.
F. Uji Persyaratan Instrumen
Alat ukur atau instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian. Sedangkan pengumpulan data yang baik akan dapat dipergunakan untuk pengumpulan data yang obyektif dan mampu menguji hipotesis penelitian. Ada dua syarat pokok untuk dapat dikatakan sebagai alat pengumpulan data yang baik, yaitu uji validitas dan realibilitas. 1. Uji Validitas Instrumen
Validitas dapat diartikan sebagai suatu tes pengukuran yang menunjukkan validitas atau kesahihan suatu instrument. Seperti pendapat Arikunto (2006: 58), yang menyatakan bahwa “Validitas adalah suatu
41
tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurannya atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.
Untuk mengukur tingkat validitas angket digunakan rumus korelasi product momentdengan rumus:
=
( )( )( ) ( )
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y N : Jumlah sampel
X : Skor butir soal Y : Skor total
(Suharsimi Arikunto, 2006:72)
Dengan kriteria pengujian apabila r hitung> r tabeldengan a = 0,05 maka alat ukur tersebut dinyatakan valid, sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka alat ukur tersebut adalah tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
42
r11=
t b k k 2 2 1 1 σ σ keterangan:r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ 2 b
σ = Jumlah varians butir
t 2
σ = Varians total
(Suharsimi Arikunto, 2006:109)
Dengan kriteria pengujian apabila rhitung> rtabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka pengukuran tersebut reliabeldan sebaliknya jika rhitung< rtabel maka pengukuran tersebut tidak reliabel.
Jika alat instrumen tersebut reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasi (r) sebagai berikut:
0,800 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi 0,600 sampai dengan 0,799 = tinggi 0,400 sampai dengan 0,599 = cukup 0,200 sampai dengan 0,399 = rendah
43
G. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil angket (kuesioner), observasi (pengamatan), dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami.
1.Uji Analisis Data a. Normalitas
Menurut Sudarmanto (2005: 104-123) untuk menggunakan alat analisis parametrik diperlukan dua persyaratan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Lilliefors. Dengan rumus sebagai berikut:
Zi=
Keterangan : X = Rata-rata
44
Rumusan hipotesis yaitu: H0: sampel berdistribusi normal H1: sampel tidak berdistribusi normal Langkah-langkahnya sebagai berikut:
i. Pengamatan X1, X2,…….Xn dijadikan angka baku Z1, Z2,…….Zn yang dicari dengan rumus:
Zi=
ii. Menghitung peluang F (zi) = P(z < zi)
iii. Menghitung S (zi) adalah
S (zi) =
, , .
iv. Menghitung selisih F (zi) – S (zi) kemudian ditentukan harga mutlak.
v. Ambil harga yang besar di antara harga-harga mutlak sebagai L. Kriteria pengujian:
Terima H0 jika L0< Ltabel, tolak H0untuk harga lainnya.
b. Homogenitas
45
1. Menghitung varians gabungan dari semua sampel dengan menggunakan rumus:
= ( 1) ( 1)
2. Menghitung harga satuan B dengan rumus: B = (Log s2) ( 1)
3. Menggunakan uji chi-kuadrat untuk uji Bartlett, yaitu:
= ( ) ( 1) log
Dengan InL0 = 2,3026 disebut logaritma asli dari bilangan 10.
Dengan taraf kesalahana= 0,05
Rumusan hipotesis yaitu:
H0= data penelitian adalah homogen H1= data penelitian adalah tidak homogen
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Tolak hipotesis nol jika X2 X2(1–a)(k–a), X2(1–a)(k–a)didapat dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan peluang (1–a) dan
dk = (k–1) (Sudjana, 2005: 263).
2. Uji Asumsi Klasik
46
Uji kelinieran dan regresi dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis. Untuk regresi linier yang di dapat dari data X dan Y, apakah sudah mempunyai pola regresi yang berbentuk linier atau tidak serta koefisien arahnya berarti atau tidak dilakukan linieritas regresi. Pengujian terhadap regresi ini menggunakan Analisis Varians (ANAVA).
Uji kelinieran regresi linier multiple dengan menggunakan statistik F dengan rumus:
=
Keterangan:
= Varians Tuna Cocok
= Varians Galat Rumusan hipotesis yaitu:
H0= Model regresi berbentuk linier H1= Model regresi berbentuk non-linier
47
Tabel 7. Tabel Analisis Varians ANAVA
b. Uji Multikolinieritas
Metode uji multikolinieritas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi product moment sebagai berikut:
=
( )( )( ) ( )
Keterangan:
= koefisien korelasi antara gejala X dan gejala Y
= Skor gejala X = Skor gejala Y = Jumlah sampel
Sumber Dk JK KT F Keterangan
Total 1 N
Koefisien (a) Regresi (a/b) Residu 1 1 n-2 JK (a)
JKReg(b/a)
JK (S)
JK (a)
S2reg=JK(b/a)
S2sis= ( )
Untuk menguji keberartian Hipotesis Tuna Coco Galat/Error k-2 n-k JK (TC) JK (G)
S2TC= ( )
S2G= ( )
Untuk menguji kelinieran
48
(Arikunto, 2006: 75)
Rumusan hipotesis yaitu:
H0= Tidak terdapat hubungan antarvariabel independen H1= Terdapat hubungan antavariabel independen
Kriteria pengujian:
Apabila rhitung< rtabeldengan dk = n dan alpha 0,05 maka H0 ditolak, sebaliknya jika rhitung> rtabelmaka H0diterima.
c. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi di antara data pengamatan atau tidak. Adanya autokorelasi dapat mengakibatkan penaksir mempunyai varians tidak minimum dan uji t tidak dapat digunakan, karena akan memberikan kesimpulan yang salah. Ada atau tidaknya autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Ukuran yang digunakan untuk menyatakan ada atau tidaknya autokorelasi, yaitu apabila nilai statistik Durbin-Watson mendekati angka 2, maka dapat dinyatakan bahwa data pengamatan tidak memiliki autokorelasi (Sudarmanto, 2005: 143).
49
i. Carilah nilai-nilai residu dengan OLS dari persamaan yang akan diuji dan hitung statistik d dengan menggunakan
persamaan
=
(
)
ii. Menentukan ukuran sampel dan jumlah variabel independen kemudian lihat tabel statistik Durbin-Watson untuk mendapatkan nilai-nilai kritis d yaitu nilai Durbin-Watson Upper.
iii. Dengan menggunakan terlebih dahulu Hipotesis Nol bahwa tidak ada autokorelasi positif dan Hipotesis Alternatif: H0: p 0 (tidak ada autokorelasi positif)
Ha: p < 0 (ada autokorelasi positif) Mengambil keputusan yang tepat: Jika d < dL, tolak H0
Jika d > dU, tidak menolak H0
Jika dL d dU, tidak tersimpulkan
Dalam keadaan tertentu, terutama untuk menguji persamaan beda pertama, uji d dua sisi akan lebih cepat. Langkah-langkah 1 dan 2 persis sama di atas sedangkan langkah 3 adalah menyusun hipotesis nol bahwa tidak ada autokorelasi.
H0: p = 0 H0: p = 0
50
Apabila d < dL, menolak H0 Jika d > 4 - dL, menolak H0 Jika 4 - d>dU, tidak menolak H0
Apabila yang lainnya tidak tersimpulkan (Sarwoko, 2005: 141).
Rumusan hipotesis yaitu:
H0= Tidak terjadi autokorelasi diantara data pengamatan. H1= Terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan. Kriteria pengujian:
Apabila nilai statistik Durbin-Watson berada di antara 2 atau mendekati angka 2 dapat dinyatakan data pengamatan tersebut tidak memiliki autokorelasi.
d. Uji Heteroskedastisitas
51
Pengujian rank korelasi Spearman (spearman’s rank correlation test) koefis koefisien korelasi rank Spearman didefinisikan sebagai berikut:
= 1
6
(
)
Dimana di = perbedaan dalam rank yang diberikan kepada 2 karakteristik yang berbeda dari individu atau fenomena ke- i.
n = banyaknya individu atau fenomena yang diberi rank koefisien korelasi rank tersebut dapat dipergunakan untuk deteksi heteroskedastisitas sebagai berikut.
Asumsikan:
Yi= B0+ B1X1+ Ui
Langkah I Cocokkan regresi terhadap data mengenai Y residualei.
Langkah II dengan mengabaikan tamda ei dan Xi sesuai dengan urutan yang meningkat atau menurun dan menghitung koefisienrankkorelasi Spearman
= 1
6
(
)