Manajemen Panen Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) di Kebun Ujan Mas, PT.Cipta Futura Plantation, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Interval panen lebih dari 9 hari di Divisi III Kebun Pinang Sebatang disebabkan oleh produksi buah yang tinggi, kondisi cuaca yang tidak mendukung pada waktu pelaksanaan
Sistem panen yang dilakukan di Afdeling II Kebun Tanjung Jati adalah pemanenan yang dilakukan dan diselesaikan pada satu kapveld per hari kerja berdasarkan interval yang telah
Rotasi panen dilakukan 7 hari dengan rumus standard 5/7 untuk semester I dan 6/7 untuk semester II sehingga Afdeling I Kebun Tanjung Jati pada semester I menerapkan rotasi panen
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan magang adalah melaksanakan seluruh kegiatan yang sedang berlangsung di perkebunan kelapa sawit baik secara teknis maupun secara manajerial
Data pengamatan lapangan dipusatkan pada kegiatan panen yaitu kriteria panen, sistem dan rotasi panen, ancak panen, sensus produksi, angka kerapatan panen,
Rotasi dan Seksi Panen. Rotasi panen adalah waktu yang diperlukan antara panen terakhir sampai panen berikutnya pada tempat yang sama. Rotasi panen bergantung
Hal yang diamati dalam pengelolaan panen adalah angka kerapatan panen, kehilangan hasil, taksasi produksi, kualitas pekerjaan panen, rotasi panen, kriteria panen,
Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan panen adalah persiapan panen, kriteria matang panen, rotasi panen, sistem panen, sarana panen, pengawasan panen, dan