• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kualitas Layanan Data Pada Jaringan Telekomunikasi Berbasis Cdma EV-DO Rev.A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Kualitas Layanan Data Pada Jaringan Telekomunikasi Berbasis Cdma EV-DO Rev.A"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KUALITAS LAYANAN DATA PADA

JARINGAN TELEKOMUNIKASI BERBASIS CDMA

EV-DO Rev.A

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro

Oleh

HERMAN SUSANDI

070402004

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ABSTRAK

Pada saat ini penggunaan berupa akses data telah menjadi kebutuhan

utama hal ini dapat dilihat dari perkembangan teknologi yang sangat pesat

khususnya layanan data. CDMA sendiri menerapkan suatu teknologi layanan data

kecepatan tinggi yaitu CDMA-1X EV-DO, layanan ini di khususkan untuk

peningkatan akses broadband.

Evolution Data Optimized (EV-DO) adalah sebuah teknologi 3G yang di kembangkan oleh jaringan CDMA 2000 untuk menyediakan akses kepada

perangkat telekomunikasi jaringan bergerak dengan interface pada kecepatan 2,4 Mbps untuk EVDO Rev.0, dan 3,1 Mbps untuk EVDO Rev.A.

Pada Tugas Akhir ini dilakukan penelitian untuk mengetahui kualitas

layanan data pada jaringan CDMA EVDO Rev.A serta menganalisa parameternya

meliputi troughput, round trip time (RTT) dan packet loss. Dari hasil pengukuran diperoleh throughput rata-rata yaitu sebesar 725,025 Kbps (baik) untuk operator esia dan 613,515 Kbps (baik) untuk operator smartfren, nilai round trip time

(RTT) rata-rata sebesar 176,35 ms (baik) untuk esia dan 213 ms (baik) untuk

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan

kemampuan dan ketabahan dalam menghadapi segala cobaan, halangan, rintangan

dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, serta sholawat dan salam penulis

hadiahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW agar mendapatkan

syafa’at di hari kemudian kelak.

Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada yang teristimewa yaitu

almarhum ayahanda, ibunda dan kakanda serta seluruh keluarga yang merupakan

bagian dari hidup penulis yang senantiasa mendukung dan mendo’akan dari sejak

penulis lahir hingga sekarang.

Tugas Akhir ini merupakan bagian dari kurikulum yang harus di

selesaikan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata

Satu di Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera

Utara. Adapun judul Tugas Akhir ini adalah:

ANALISIS KUALITAS LAYANAN DATA PADA JARINGAN

TELEKOMUNIKASI BERBASIS CDMA EVDO REV.A

Selama penulis menjalani pendidikan di kampus hingga di selesaikannya

Tugas Akhir ini, penulis banayak menerima bantuan, bimbingan, dan dukungan

dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

(4)

1. Bapak Maksum Pinem, ST,MT, selaku dosen pembimbing Tugas Akhir

atas nasehat, bimbingan dan motivasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir

ini.

2. Bapak Ir.Surya Tarmizi Kasim, M.si dan Bapak Rahmad Fauzi ST.MT

selaku ketua dan sekretaris Derpartemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Universitas Sumatera Utara.

3. Kepada Ibunda tercinta yang telah menghantarkan do’a, perhatian,

semangat dan segalanya sehingga penulisan Tugas Akhir ini dapat

terselesaikan.

4. Seluruh staf penganjar yang telah mmberikan bekal ilmu kepada penulis

dan seluruh pegawai Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Universitas Sumetera Utara atas segala bantuannya.

5. Sahabat-sahabat seluruh Teknik Elektro dan segenap angkatan 2007,

semoga sillaturrahmi kita terus terjaga.

6. Keluarga besar Ikatan Mahasiswa Teknik Elektro dan semua pengurus

IMTE 2011-2012 yang telah memberikan banyak waktu dan keleluasaan

pada penulis untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Keluarga besar MME GS yang telah memberikan banyak sekali

pembelajaran

8. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan baik

dari segi materi maupun penyajiannya. Oleh karena itu saran dan kritik dengan

tujuan menyempurnakan dan mengembangkan kajian dalam bidang ini sangat

(5)

Akhir kata penulis berserah diri kepada Allah, semoga Tugas Akhir ini

bermanfa’at bagi pembaca sekalian terutama penulis sendiri.

Medan, Oktober 2013

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Rumusan Masalah ... 2

I.3 Tujuan Penulisan ... 2

I.4 Batasan Masalah ... 2

I.5 Metodologi Penulisan ………... 3

I.6 Sistematika Penulisan ………... 3

BAB II SISTEM JARINGAN CDMA 2000 DAN EVDO Rev.A …... 5

2.1 Umum …………... 5

2.2 Sistem Komunikasi CDMA 2000-1X ……...6

2.2.1 Konsep Spektrum Tersebar ...6

2.2.2 Kontrol Daya ... 8

2.2.3 Perbedaan CDMA 2000 Dengan EVDO …... 8

2.3 EVDO (Evolition Data Only/Optimized) Revision.A …...9

2.3.1 Keunggulan EVDO Revision.A ……... 10

(7)

2.3.2.2 Kapasitas Kanal Sel ...17

2.3.3 Karakteristik CDMA EVDO Revsion.A …...18

2.3.4 Arsitektur Protokol Jaringan CDMA EVDO Rev.A ...19

2.3.5 Konfigurasi Jaringan CDMA EVDO Revision.A... 21

2.3.5.1 Access Network ……... 22

2.3.5.2 Service Network ... 23

2.3.5.3 Network Database ... 24

2.3.5.4 Authentication, Authorization, and Accounting (AAA) ... 25

2.3.5.5 Home Agent (HA) ………... 26

2.3.5.6 IP Backbone Network ……... 26

2.3.5.7 Interface ……... 26

BAB III KUALITAS LAYANAN DATA ... 27

3.1 Umum ... 27

3.2 Kualitas Layanan Data Pada Jaringan CDMA EVDO Rev.A ... 27

3.2.1 Parameter Kualitas Layanan Pada Jaringan CDMA EVDO Rev.A ... 28

3.2.1.1 Throughput……...... 28

3.2.1.2 Packet loss……...... 29

3.2.1.3 Round Trip Time (RTT) ... 30

3.2.2 Penyabab Kualitas Layanan Data Yang Buruk ... 32

3.2.3 Perbaikan Kualitas Layanan Data ... 34

3.3 Langkah Pengukuran Kualitas Layanan Data …... 35

(8)

3.3.2 Pengukuran Round Trip Time (RTT) …... 37

3.3.3 Pengukuran packet loss ...... 40

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA KUALITAS LAYANAN DATA ... 41

4.1 Umum ... 41

4.2 Waktu Dan Tempat Pengukuran ……... 41

4.3 Hasil Pengukuran Throughput ……... 43

4.3.1 Hasil Pengukuran Throughput pada Operator Esia ... 44

4.3.2 Hasil Pengukuran Throughput Pada Operator Smartfren. 45 4.4 Hasil Pengukuran Round Trip Time (RTT) dan packet loss …... 47

4.4.1 Hasil pengukuran RTT dan packet loss pada Esia ... 47

4.4.2 Hasil Pengukuran RTT dan Packet loss pada Smartfren ..51

4.5 Analisa Kualitas Layanan Data ……... 53

4.5.1 Analisa Data Throughput ... 53

4.5.2 Analisa Round Trip Time (RTT)... 55

4.5.3 Analisa Packet Loss ……... 57

BAB V PENUTUP ... 60

5.1 Kesimpulan ... 60

5.2 Saran …………... 61

DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Teknik Dasar Spektrum Tersebar ...7

Gambar 2.2 Managemen Daya Pancar ...9

Gambar 2.3 Perbandingan kecepatan download antara standar telekomunikasi...11

Gambar 2.4 Skema cara kerja teknologi EVDO ...15

Gambar 2.5 Arsitektur Jaringan CDMA 2000 1X EVDO ...21

Gambar 3.1 Proses Ping dengan windows ...31

Gambar 3.2 Ilustrasi pengaruh bandwidth terhadap distorsi ...33

Gambar 3.3 Gangguan (Noise) Terhadap sinyal data asli ...33

Gambar 3.4 Skenario pengukuran Kualitas Layanan Data CDMA EVDO ...35

Gambar 3.5 Proses Download dengan Internet Download Manager...37

Gambar 3.6 Tampilan TCP optimizer ...37

Gambar 3.7 Tampilan command prompt pada windows 7 ...38

Gambar 3.8 proses ping ke salah satu web ...39

Gambar 3.9 Pengukuran Packet Loss dengan ping ...40

Gambar 4.1 Lokasi Pengukuran Esia Max-d...42

Gambar 4.2 Lokasi Pengukuran Smartfren ...43

Gambar 4.3 Grafik Nilai Throughput pada operator Esia dan Smartfre ...54

Gambarr 4.4 Grafik Pengukuran RTT ke Operator Esia ...55

Gambar 4.5 Grafik Pengukuran RTT ke Operator Smartfren ...56

Gambar 4.6 Grafik Nilai Packet Loss dari Operator Esia ...57

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Karakteristik CDMA 2000 EVDO Rev.A ...19

Tabel 3.1 klasifikasi nilai dari throughput ...29

Tabel 3.2 klasifikasi nilai packet loss ...30

Tabel 3.3 klasifikasi nilai Round Trip Time (RTT) ...32

Tabel 4.1 Data download pada oprerator Esia ...44

Tabel 4.2 Nilai rata-rata throughput Esia .... ...45

Tabel 4.3 Data download pada oprerator Smartfren ...46

Tabel 4.4 Nilai rata-rata throughput Smartfren ... ...46

Tabel 4.5 Hasil pengukuran RTT dan Packet loss ke www.google.com ...48

Tabel 4.6 Hasil pengukuran RTT ke www.yahoo.com ...59

Tabel 4.7 Hasil pengukuran RTT ke www.facebook.com ...50

Tabel 4.8 Hasil pengukuran RTT dan Packet loss ke www.google.com...51

Tabel 4.9 Hasil pengukuran RTT ke www.yahoo.com ...52

(11)

ABSTRAK

Pada saat ini penggunaan berupa akses data telah menjadi kebutuhan

utama hal ini dapat dilihat dari perkembangan teknologi yang sangat pesat

khususnya layanan data. CDMA sendiri menerapkan suatu teknologi layanan data

kecepatan tinggi yaitu CDMA-1X EV-DO, layanan ini di khususkan untuk

peningkatan akses broadband.

Evolution Data Optimized (EV-DO) adalah sebuah teknologi 3G yang di kembangkan oleh jaringan CDMA 2000 untuk menyediakan akses kepada

perangkat telekomunikasi jaringan bergerak dengan interface pada kecepatan 2,4 Mbps untuk EVDO Rev.0, dan 3,1 Mbps untuk EVDO Rev.A.

Pada Tugas Akhir ini dilakukan penelitian untuk mengetahui kualitas

layanan data pada jaringan CDMA EVDO Rev.A serta menganalisa parameternya

meliputi troughput, round trip time (RTT) dan packet loss. Dari hasil pengukuran diperoleh throughput rata-rata yaitu sebesar 725,025 Kbps (baik) untuk operator esia dan 613,515 Kbps (baik) untuk operator smartfren, nilai round trip time

(RTT) rata-rata sebesar 176,35 ms (baik) untuk esia dan 213 ms (baik) untuk

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Sistem komunikasi bergerak atau seluler merupakan teknologi komunikasi

yang sekarang ini berkembang dengan pesat hal ini ditandai dengan meningkatnya

kebutuhan pelanggan dalam mengakses dunia maya. Sehingga dibutuhkan suatu

layanan yang mampu mengakomodasi layanan data kecepatan tinggi. Oleh karena

itu berbagai operator menerapkan suatu teknologi baru seperti CDMA- 1X (Code Division Multiple Access) dengan peningkatan akses khusus broadband yaitu EV-DO (Evolution-Data Optimized ).

EV-DO, juga dikenal dengan EVDO, 1xEvDO dan 1xEV-DO merupakan

sebuah standart pada wireless broadband berkecepatan tinggi. EV-DO adalah singkatan dari "Evolution, Data Only" atau "Evolution, Data optimized".

Istilah resminya dikeluarkan oleh Assosiasi Industri Telekomunikasi yaitu

CDMA2000, merupakan interface data berkecepatan tinggi pada media udara

Dalam perkembangannya CDMA EV-DO Rev.A memiliki fitur dengan

kecepatan uplink 1,8 Mbps dan downlink 3,1 Mbps, namun pada kenyataannya jarang sekali user dapat mencapai kecepatan maksimum, hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor. Untuk mengetahui mengapa hal ini bisa terjadi terhadap

standar layanan yang telah diberikan maka perlu dilakukan penelitian langsung di

lapangan dengan menganalisa beberapa parameternya agar dapat dilihat seberapa

(13)

I.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka terdapat beberapa permasalahan sebagai

berikut:

1. Parameter apa saja yang mempengaruhi kualitas layanan data.

2. Bagaimana standar kualitas layanan data pada CDMA EVDO Rev.A.

3. Apakah jaringan CDMA EVDO Rev.A sudah mencapai tingkat

kualitas layanan data yang baik.

I.3 Tujuan Penulisan

Menganalisa kualitas layanan data pada jaringan CDMA 2000 EVDO

Rev.A.

I.4 Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka penulis akan

membatasi Tugas Akhir ini dengan hal-hal berikut.

1. Model Pengukuran dilakukan berdasarkan lokasi yang berbeda.

2.

Jenis penelitian yang dilakukan meliputi layanan data

.

3. Parameter kinerja layanan data yang di tinjau adalah throughput, Round trip time (RTT) dan packet loss.

4. Lokasi pengukuran berjarak 270 m dari BTS.

5. Objek yang diukur adalah modem Esia max-d dan smartfrend.

(14)

I.5 Metodologi Penulisan

Metodologi penulisan yang di gunakan penulis pada penulisan tugas akhir

ini adalah :

1. Studi Literature yaitu dengan studi kepustakaan dan kajian-kajian dari

buku-buku dan tulisan-tulisan yang terkait serta dari layanan internet

berupa jurna-jurnal dan buku yang berhubungan dengan jaringan CDMA

2000 1X EVDO Rev.A.

2. Studi lapangan yaitu melakukan percobaan di Jln.Abdul hakim, Tanjung

Sari, dan Jln.Mongonsidi, Medan.

3. Studi analisa yaitu melakukan analisa terhadap data-data yang diperoleh

dari hasil pengukuran didalam ruangan dan diluar ruangan (line of sight).

I.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran mengenai tulisan ini, secara singkat dapat di

uraikan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini mengatur tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan,

batasan masalah, metodologi penulisan, serta sistematika penulisan.

BAB II : SISTEM JARINGAN CDMA 2000 DAN EVDO Rev.A

Bab ini berisi paparan pengetahuan dasar mengenai teori-teori yang

berhungungan dengan jaringan telekomunikasi CDMA EVDO

(15)

BAB III : KUALITAS LAYANAN DATA

Bab ini berisi tentang perancangan sistem yang akan di teliti serta

menjelaskan parameter-parameter yang berkaitan dengan

pembahasan.

BAB IV : HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA KUALITAS LAYANAN

DATA PADA JARINGAN CDMA EVDO Rev.A

Bab ini berisikan tentang analisa dari data-data yang telah di dapat

dari lapangan dan membandingkannya dengan standar yang telah di

tentukan untuk mengetahui kualitas layanan dari sebuah sistem

CDMA EVDO Rev.A.

BAB V : PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil

(16)

BAB II

SISTEM JARINGAN CDMA 2000 DAN EVDO Rev.A

2.1 Umum

Sistem komunikasi dewasa ini sudah semakin berkembang, terutama

sistem komunikasi bergerak. Banyak teknologi komunikasi bergerak yang

berkembang pesat dan menawarkan berbagai macam keuntungan. Code Division Multiple Access (CDMA) adalah salah satu teknologi yang saat ini sedang berkembang pesat dan menawarkan berbagai macam keuntungan diantaranya

adalah peningkatan jumlah user dalam sistem.

Teknik CDMA pada awalnya disebut dengan CDMA One yang merupakan teknologi generasi kedua (2G). Versi revisinya IS-95 yang menjadi

basis sistem komersial CDMA 2G seluruh dunia. Dengan kecepatan koneksi 14,4

Kbps. Kemudian CDMA merevisi standar menjadi IS-95B. Sistem CDMA 2,5 G

ini menawarkan kecepatan 64 kbps.

CDMA 2000 1x EV-DO sangat cocok untuk mendukung komunikasi data.

Awalan 1x menunjukkan penggunaan spreading rate 1,2288 Mbps sebanyak satu kali dari standar kanal IS-95 CDMA. EV menunjukkan suatu evolusi

pengembangan teknologi dan peningkatan teknologi 2G, sedangkan akhiran DO

(17)

2.2 Sistem Komunikasi CDMA 2000-1X

Sistem komunikasi CDMA adalah suatu sistem komunikasi bergerak yang

menggunakan konsep seluler dimana sel digunakan sebagai batasan untuk alokasi

frekuensi salah satunya dan sel juga digunakan sebagai batasan untuk menentukan

batasan pelanggan secara tidak langsung yang akan dilayani. Pada sistem CDMA

identifikasi informasinya untuk penerima didasarkan pada kode yang dikirimkan

oleh transmiter dan kode ini tidak akan pernah sama antara user satu dengan user

yang lainnya, selama setiap user yang dimaksudkan berada dalam satu kanal yang sama atau dalam frekuensi dan waktu yang sama dalam proses pentransmisian [1].

2.2.1 Konsep Spektrum Tersebar

Sistem spektrum tersebar memiliki keistimewaan yang khas, yaitu sinyal

yang ditransmisikan memiliki lebar pita yang jauh lebih besar dari lebar pita

informasi, dimana penyebaran spektrum tersebut dilakukan oleh fungsi penyebar

tersendiri, yang tidak tergantung pada informasi yang disampaikan. Konsep

komunikasi spektrum tersebar didasarkan pada teori C.E. Shannon untuk

kapasitas saluran, yaitu:

C=W log 2

(

1+

)

...(2.1) dengan :

C = Kapasitas kanal (bit per detik)

W = bandwidth kanal (Hz)

S = daya rata-rata sinyal transmisi (watt)

(18)

Sistem spektrum tersebar yang paling banyak dipakai sekarang ini adalah

DSSS (Direct Sequence Spektrum) terbesar. Pada sistem ini, sinyal pembawa dimodulasi secara langsung (direct) oleh data terkode. Sebagai pengkode data

dipakai deret kode (code sequence) yang memiliki sifat random.

Pada pemancar DSSS, data dikodekan dengan deret kode berkecepatan

tinggi. Pada proses pengkodean inilah terjadi penyebaran spektrum. Sinyal

spektrum tersebar ini kemudian dimodulasi BPSK (Binary Phase Shift Keying) dan ditransmisikan. Penerima DSSS terdiri dari dua bagian, yaitu bagian

sinkronisasi deret kode dan demodulator BPSK. Ketika sinkronisasi deret telah

tercapai, akan terjadi peristiwa pemampatan spektrum sinyal DSSS ke data base

band semula. Sinyal hasil pemampatan spektrum ini adalah sinyal BPSK yang

siap untuk didemodulasikan. Teknik dasar spektrum tersebar ini ditunjukkan

oleh Gambar 2.1 [1].

(19)

2.2.2 Kontrol Daya

Dalam sistem Direct Squence Code Division Multiple Access (DS- CDMA), kebutuhan terhadap power control merupakan hal yang harus mendapat perhatian. Semua mobile station dalam sistem DS-CDMA mengirim data menggunakan bandwidth yang sama pada waktu yang sama, oleh karena itu semua mobile station saling menginterferensi satu sama lain. Untuk mendapatkan kapasitas yang optimum, semua sinyal tanpa tergantung pada jaraknya ke base station, harus diterima base station dengan mean daya yang sama. Solusi untuk masalah ini adalah dengan penerapan power control yang berfungsi agar mean

daya yang diterima base station tetap konstan bagi setiap mobile station [1].

2.2.3 Perbedaan CDMA 2000 Dengan EVDO

Beberapa perbedaan mendasar dalam sistem CDMA2000 1X dan 1x

EV-DO adalah dalam hal metoda akses. Pada jaringan CDMA 20001X terdiri dari

MSC untuk panggilan telepon, BSC sebagai pengendali trafik, BTS sebagai titik

kontak antara jaringan dengan pengguna. Sedangkan pada jaringan CDMA EVDO

tidak memerlukan MSC karena obyektifnya adalah memberikan layanan data

bukan suara sehingga jaringan lebih sederhana. Pada CDMA2000 1X, forward

dan return link menggunakan konsep CDMA sedangkan dalam 1x EV-DO

forward link menggunakan TDMA (kecuali untuk control dan broadcast channel) sedangkan return link menggunakan CDMA. Pada sistem CDMA2000 1X

(20)

Gambar 2.2 Managemen Daya Pancar

2.3 EVDO (Evolition Data Only/Optimized) Revision.A

Teknologi EVDO Rev.A merupakan hasil pengembangan atau inovasi dari

teknologi EVDO. EVDO Rev.A dapat dikatakan sebagai generasi terbaru

teknologi EVDO. Pada fase perkembangan kedua ini, teknologi EVDO memiliki

kecepatan download dan upload yang semakin tinggi. Selain itu, teknologi ini juga mencakup layanan berbasis data dan suara dengan memanfaatkan jaringan IP

(Internet Protocol).

Sebagai hasil perkembangan teknologi EVDO, jelas bahwa EVDO Rev.A

memiliki keunggulan lebih dari sebelumnya. Teknologi ini memiliki kecepatan

download hingga 3,1 Mbps dan upload 1,8 Mbps. Tidak di ragukan jika banyak pelanggan yang menggunakan teknologi ini. Teknologi EVDO Rev.A dapat

mencakup layanan data dan suara karena dilengkapi dengan kemampuan memutar

(21)

adalah sensitivitas terhadap penundaan (delay), perubahan kecepatan data, dan tingkat kesalahan paket yang bisa diterima [3].

2.3.1 Keunggulan EVDO Revisi.A

EVDO Rev.A hadir sebagai solusi transfer data kecepatan tinggi yang

dihadirkan oleh teknologi CDMA dengan melewatkan data dan suara pada kanal

tunggal dengan pendekatan IP (internet protocol). Keunggulan-keunggulan teknologi EV- DO Rev.A yaitu:

a. Memiliki Kecepatan Akses Data Tinggi

Keunggulan teknologi EVDO yang dibanggakan adalah memiliki

kecepatan akses data yang sangat tinggi. Artinya teknologi ini mampu mengakses

data dengan cepat, baik download maupun upload. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa kecepatan download akses ke mobile device pada teknologi ini bisa mencapai 3,1 Mbps, sedangkan kecepatan upload hingga 1,8 Mbps. Dengan kecepatan tersebut, pengguna bisa mengakses internet dengan sangat cepat.

Kecepatan akses yang tinggi pada teknologi EVDO ini dibarengi dengan

ketersediaan kapasitas yang besar. Dengan kecepatan tinggi dan kapasitas yang

besar, teknologi ini juga bisa menggunakan layanan multimedia seperti browsing,

download lagu dan video, mobile TV, video sharing, teleconference, bahkan

(22)

Gambar 2.3 Perbandingan kecepatan download antara standar telekomunikasi [3]

Dari ilustrasi diatas tampak bahwa teknologi EVDO hanya membutuhkan

waktu singkat untuk download file yang berukuran 1MB dibandingkan dengan teknologi lainnya. Kecepatan akses pada teknologi EVDO ini tidak lepas dari

luasnya bandwidth. Dengan ukuran bandwidth 1,25 MHz (EVDO Rev.A) memungkinkan sinyal atau data yang bisa ditransmisikan semakin besar.

b. Adanya Quality of Service (QoS)

Quality of Service (QoS) merupakan garansi throughput, dimana penyedia jasa memberikan jaminan kepada pelanggannya bahwa kapasitas yang akan

diterima tidak akan berkurang atau melebihi batas yang ditentukan. Adanya QoS

ini memungkinkan pelanggan memperoleh aplikasi-aplikasi layanan yang dapat

beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.

Layanan QoS pada teknologi EVDO didukung dengan fitur service control. Fitur ini berfungsi untuk mengenali trafik data yang ditransmisi melalui

(23)

suatu paket. Prioritas tersebut bisa ditentukan berdasarkan profil pelanggan.

Keberadaan fitur ini dapat mempermudah operator dalam mengatur lalu lintas

data yang melalui jaringan EVDO yang dimilikinya. Sebagai contoh misalnya,

pelanggan premium lebih diprioritaskan dibandingkan dengan pelanggan biasa.

Pemberian prioritas ini juga bisa ditentukan berdasarkan aktivitas yang dilakukan.

Misalnya saja, aktivitas browsing memperoleh prioritas yang lebih tinggi dari pada aktivitas download konten dari internet [3].

c. Backward Compatibility

Keunggulan lain yang dimiliki oleh teknologi EVDO adalah backward compatibility. Hal ini dimaksudkan bahwa teknologi EVDO memiliki kesesuaian antara versi terbaru dengan versi sebelumnya. Teknologi EVDO saat ini telah

mengalami pengembangan dan inovasi sehingga menghasilkan teknologi yang

semakin baik. Perkembangan pertama terjadi dari EVDO Rev.0 menjadi EVDO

Rev.A. Meskipun demikian, teknologi ini terkait satu sama lain sehingga

teknologi EVDO terbaru akan mendukung teknologi EVDO sebelumnya. Hal ini

memungkinkan operator untuk meratakan Rev.A sesuai yang dibutuhkan dengan

kinerja tinggi sehingga mendukung kecepatan transmisi data [3].

d. Fleksibel

EVDO Rev.A merupakan standar telekomunikasi yang masih

menggunakan teknologi single-carrier. Jaringan EVDO Rev.A memiliki fleksibilitas dalam mendukung peralatan carrier tunggal dan berlipat pada spektrum yang sama. Fleksibilitas ini memungkinkan operator untuk menawarkan

(24)

produk mobile dengan carrier berlipat, PDAs (Personal Digital Assistants), dan kartu PC untuk memenuhi kebutuhan pelanggan terhadap koneksi jaringan

internet yang berkinerja tinggi [3].

e. Tidak Ada Batasan Konfigurasi Spektrum

Penggunaan single carrier khususnya pada EVDO Rev.A memperlihatkan bahwa teknologi ini memungkinkan stasiun mobile berkomunikasi dengan

mengakses lintas jaringan dalam waktu yang sama. Dengan memanfaatkan dari

satu carrier untuk mengirimkan data, pengguna teknologi ini bisa menikmati

throughput tinggi dan latensi yang rendah. Throughput merupakan jumlah data yang ditransimisikan dari satu tempat ke tempat lain dalam satuan waktu tertentu

yang umumnya adalah Kbps. Sementara latensi (latency) dapat dipahami sebagai periode waktu proses yang dibutuhkan oleh komponen dalam sistem untuk

menunggu proses komponen lain dalam sistem yang sama. Latensi ini mencakup

waktu yang terbuang dan waktu tunggu. Sementara latensi pada jaringan diartikan

sebagai waktu yang diperlukan sejumlah paket data untuk berproses dari host asal

ke host tujuan. Berkenaan dengan hal tersebut, latensi dan bandwidth memiliki keterkaitan, dimana sama-sama menunjuk pada kapasitas dan kecepatan suatu

jaringan [3].

f. Menggunakan Protokol IP (Internet Protocol)

Jaringan wireless awalnya memanfaatkan sebuah penghalang antara pengirim dengan penerima. Teknologi EVDO sebagai standar telekomunikasi

mengadopsi pendekatan yang sama untuk internet, yakni menggunakan IP. Dalam

pendekatan ini, data yang akan ditransmisi dipecah menjadi pecahan kecil yang

(25)

lain. Proses transmisi data ini jelas bisa menghemat penggunaan bandwidth

sehingga dimungkinkan untuk dipakai oleh perangkat lain. Ketika tidak terjadi

percakapan melalui ponsel tentunya tidak ada paket yang melalui jaringan karena

tidak terdapat paket yang akan dikirim. Sementara pada aplikasi internet,

bandwidth tidak akan digunakan apabila hanya dipakai untuk melakukan

browsing tanpa mengirim data.

Dengan pendekatan IP, pelanggan mobile berteknologi EVDO bisa

memperoleh layanan sharing data atau suara dengan baik karena pendekatan ini memadukan, komputasi, dan perangkat elektronik. Sementara pengguna aplikasi

berbasis IP mobile wireless seperti email, chatting, browsing, dan lain-lain tidak perlu khawatir karena jaringan EVDO juga dapat digunakan untuk layanan

multimedia [3].

2.3.2 Mekanisme Kerja Teknologi EVDO Rev.A

Secara prinsip teknologi EVDO berbasis CDMA, di mana mekanisme

kerjanya menggunakan metode matematis untuk mengirim data secara bersamaan

pada frekuensi yang sama melalui multi perangkat wireless. Perangkat wireless

yang dimaksudkan bisa berupa ponsel, laptop (notebook dan netbook), dan komputer/PC. Setiap perangkat selalu ditandai dengan kode matematis unik.

Kode tersebut dari pengirim terdeteksi sebagai sinyal asli kemudian dikirimkan

kepada penerima sebagai sinyal modifikasi. IP (Internet Protocol) memecah data pada pecahan kecil yang kemudian disebut paket. Tiap paket dikirim secara

independen terhadap paket yang lain tentu ini akan mengirit bandwidth yang akan

(26)

tidak ada paket yang lewat karena tidak ada paket yang dikirim atau ketika sebuah

website diakses, tidak akan ada bandwidth yang dipakai site tersebut mulai mengirim web pages. Skema cara kerja teknologi EVDO dapat dilihat pada Gambar 2.4

Gambar 2.4 Skema cara kerja teknologi EVDO

Pada umumnya untuk sistem selular CDMA 2000 1X EV-DO sama

halnya dengan prinsip kerja sistem selular CDMA One, namun pada CDMA

2000 1X EV-DO hanya dikhususkan pada layanan data dan suara dengan

menggunakan kapasitas jaringan yang lebih besar [3].

2.3.2.1 Sistem Spread Spectrum

Pada sistem CDMA 2000 1x EV-DO yang berbasis pada komunikasi

spread spectrum memiliki kemampuan tahan terhadap interferensi. Gain processing sistem (Gp), yang merupakan perbandingan antara bandwidth RF (Bw ) terhadap kecepatan informasi (R) merupakan suatu parameter dari penolakan

interferensi yang dapat dinyatakan dengan persamaan 2.2

Gp = ...(2.2)

(27)

dan interferensi. Pada user, interferensi diproses sebagai noise. Hubungan antara S/N input dan output dapat ditunjukkan oleh persamaan 2.3

)

o = GP

)

i ...(2.3)

Performansi sistem digital di tentukan oleh Eb/Eo yang merupakan

perbandingan energi tiap bit dengan kerapatan spektral daya noise. Berikut ini di

berikan hubungan antara S/N dengan Eb/Eo yang di tunjukan oleh persamaan 2.4

)

i =

= x ...(2.4)

dari persamaan 2.4 dapat dinyatakan bahwa :

= Gp x

)

i =

)

o...(2.5)

dengan :

Gp = processing gain (dB)]

Bw = bandwidth (Hz)

R = laju transmisi data (bps)

S/N = signal to noise ratio (dB)

Eb/No = energi tiap bit per kerapatan spectral daya noise (dB)

2.3.2.2 Kapasitas Kanal Sel

Kapasitas selular pada CDMA dapat didefinisikan sebagai kanal yang

dapat disediakan dalam 1 bandwidth sebesar 1,25 MHz. Kapasitas pada sistem CDMA ini dipengaruhi oleh faktor aktifitas trafik yang dapat berupa voice

maupun data, faktor interferensi dari sel tetangga yang lain, faktor kontrol daya

(28)

Kapasitas kanal sel CDMA dapat dikelompokkan menjadi dua

bagian yaitu primary traffic dan secondary traffic. Untuk primary traffic

hanya digunakan sebagai kanal suara saja sedangkan untuk secondary traffic-nya digunakan sebagai kanal untuk pentransmisian data saja. Pada analisis ini di

= faktor kontrol daya yang tidak sempurna

= faktor interferensi dari sel lain

Untuk mengurangi interferensi dari user yang bersal dari sel lain maka

base station menggunakan antena dengan pancaran yang membentuk sudut

tertentu sebesar 360o/A. Di dalam penerapannya base station menggunakan 3

antena yang membentuk sektorisasi sebesar 120o dan menerapkan gain

sektorisasi (α) secara praktis sebesar 2,55 maka banyaknya kanal yang disediakan

tiap sektor dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

(29)

Dengan :

M sector = bayaknya kanal yang di sediakan tiap sector

α = faktor sektorisasi

Dengan menggunakan persamaan 2.6 dan 2.7 maka akan dapat di hitung

jumlah kanal trafik yang tersedia pada tiap BTS.

2.3.3 Karakteristik CDMA EVDO Revision.A

EV-DO adalah standar telekounikasi untuk transmisi data wireless

melewati sinyal radio, secara spesifik untuk akses Internet broadband. EV-DO

menggunakan teknik multiplexing termasuk CDMA (Code Division Multiple Access) sebaik Time Division Multiple Access (TDMA) untuk memaksimalkan penggunaan baik secara individu ataupun keseluruhan sistem.

Berdasarkan standar yang digunakan pada sistem EVDO, modulasi

ditentukan oleh besar ukuran data physical bit dalam satu frame yaitu: 1024,

2048, 3072 dan 4096 bit, modulasi yang digunakan dalam sistem EV-DO yaitu

QPSK, 8-PSK, 16-QAM dengan kode rate 1/3.

Modulasi simbol hanya digunakan pada arah forward link didalam sistem EVDO. Keluaran dari kanal interleaver adalah melalui sebuah modulator dengan keluaran bentuk phase dan quadrature dengan nilai modulasi yang teratur. Simbol yang telah dimodulasi tersebut akan dikodekan dan dipetakan (mapping) menurut

sinyal konstelasi.

EV-DO adalah bagian dari CDMA 2000 1x yang mengacu pada akses

data kecepatan tinggi. Karakteristik dan standar CDMA 2000 1 x E V D O

(30)

Tabel 2.1 Karakteristik CDMA 2000 EVDO Rev.A [2]

Modulation Filter Chebichev low pass (FIR) Chanel spacing 1.23 Mhz (US dan Korsel)

1.25 Mhz (negara lain) Multiple Acces

Teknologi

DL: TDMA;UL:CDMA

2.3.4 Arsitektur Protokol Jaringan CDMA EVDO Rev.A

Skema pentransferan data berawal dari paket data serving node (PDSN),

Packet Control Function (PCF), Selection Distribution Unit (SDU), dan berakhir pada Mobile Station (MS). Berikut ini merupakan fungsi dan tugas masing-masing layer antara lain:

1. Physical Layer

Physical layer mendukung transmisi dan penerimaan sinyal antara MS dan BS. Physical layer ini mengikuti model referensi Open System Interconnection (OSI) layer 1. Unit transmisi Physical layer disebut dengan paket

layer fisik.

2. Data Link Layer

(31)

membatasi antara layer LAC dengan layer fisik. Biasanya dua sub layer ini dikatakan sebagai Radio Link Protokol (RLP). Layer Point to Point Protocol (PPP) yang terdapat pada PDSN dan MS dapat di sertakan dengan layer 2 (Link Layer) dari model referensi OSI. PPP digunakan untuk membawa Internet Protocol (IP). PPP menyertakan Cyclic Redundancy Check (CRC) untuk mengidentifikasi kesalahan pada saat transmisi.

3. Upper Layer

Upper Layer berhubungan dengan layer 2 hingga 7 model referensi OSI yang berfungsi untuk mengakses semua jenis layanan. Layer IP merupakan

protokol Layer network yang setiap paket IP di rutekan secara independen sampai tiba di tujuan (host/destination). Transmision Control Protocol/User Datagram Protocol (TCP/UDP) merupakan jenis transport layer yang dapat digunakan. Pada layer di atasnya yaitu layer aplikasi, dapat menggunakan model transportasi

TCP/UDP tergantung jenis layanan yang digunakan.

2.3.5 Konfigurasi Jaringan CDMA EVDO Revision.A

CDMA 2000 1x EV-DO dapat juga dikatakan sebagai wireless dengan area yang luas. Pada konfigurasi jaringan yang diterapkan merupakan integrasi

dari dua jaringan yaitu CDMA 2000 1x yang berdasarkan standar IS-2000 untuk

layanan voice dan layanan data dengan kecepatan menengah serta jaringan CDMA 1x EV-DO yang khusus hanya ditujukan untuk layanan data dengan

kecepatan tinggi. Jadi dapat dijelaskan disini bahwa teknologi CDMA 1x EV-DO

(32)

komponen-komponen jaringan CDMA 2000 1x tertentu dapat dipakai bersama-sama (share) dengan CDMA 1x EV-DO. Konfigurasi jaringan data paket kecepatan tinggi

berbasiskan teknologi selular CDMA 2000 1x EV-DO terdiri dari beberapa

komponen sistem sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2.5 [1].

Gambar 2.5 Arsitektur Jaringan CDMA 2000 1X EVDO

2.3.5.1 Access Network

(33)

a. Access Point / BTS

Access Point atau perangkat radio BTS terdiri dari perangkat RF yang merupakan interface antena, transceiver, controller, dan catu daya. Radio Access Point ini dikoordinasikan oleh sistem EV-DO berupa BSC yang melewati

interface dengan standar A-bis interface. BTS bertanggung jawab dalam pengalokasian sumber (resources) dan daya serta kode Walsh untuk konsumsi pelanggan, mengontrol interface antara jaringan CDMA 2000 1x atau CDMA 1x EV-DO ke bagian pelanggan dan mengontrol berbagai carrier yang beroperasi pada suatu sel atau sektor [1].

b. Base Station Controller (BSC)

BSC bertanggung jawab dalam mengontrol semua BTS-BTS yang berada

dalam wewenangnya. BSC melewatkan paket dari BTS menuju Packet Data Serving Node (PDSN) atau sebaliknya dari PDSN menuju BTS dengan menyediakan interface data yang terpisah berupa Radio Packet Interface (R-P

Interface) pada penerapan CDMA 2000 1x EV-DO [1]. c. Packet Control Function (PCF)

Packet Control Function merupakan proses dalam Radio Access Network

(RAN) yang mengatur transfer paket-paket antara Access Point dan PDSN. Yang dimaksud RAN disini merupakan suatu sistem yang terdiri dari perangkat Access Terminal, Access Point, BSC, serta PCF. PCF melakukan konektivitas ke sebuah jaringan paket inti termasuk PDSN yang melewati interface dengan standar R-P

Interface yang berdasarkan pada Protokol A10 atau A11 yang berjalan melewati

(34)

Encapsulation Tunnel (GRE/IP) ke PDSN-PDSN, pemilihan PDSN, melakukan penjejakan (tracking) semua perangkat yang idle, dan mensuplay informasi ini ke BSC [1].

2.3.5.2 Service Network

Service Network terdiri dari Mobile Switching Center (MSC) dan Packet Data Serving Node (PDSN). Berikut ini akan dijelaskan fungsi dari masing-masing komponen yang berada pada Service Network.

a. Mobile Switching Center (MSC)

MSC merupakan switching center yang merupakan bagian sentral dari jaringan CDMA 2000 1x yang saling mendukung dengan jaringan lainnya seperti

Public Switched Telephone Network (PSTN). Packet Switched Public Data Network (PSPDN), Circuit Switched Data Network (CSDN). MSC dihubungkan ke berbagai sistem BSC melewati interface dengan mengacu standar A interface

untuk mengirimkan dan menerima sinyal voice dan data. MSC memproses permintaan untuk layanan dari telepon wireless menuju pelanggan telepon konvensional atau sebaliknya, dan merutekan panggilan antara BTS dan PSTN.

MSC juga mengatur Visitor Location Register (VLR) serta menyimpan dan mengatur berbagai informasi pelanggan yang diperlukan untuk proses

pemanggilan data exchange dengan Home Location Register (HLR). Yang menjadi satu pengecualian bahwa system CDMA 1x EV-DO tidak perlu

(35)

b. Packet Data Serving Node (PDSN)

Packet Data Serving Node digunakan untuk mengontrol dan melewatkan paket-paket data menuju PCF, dan fungsi PCF dalam hal ini dilakukan oleh BS

packet controller yang berkomunikasi dengan Access Terminal. PDSN bertanggung jawab dalam membentuk, menjaga, serta menterminasi interface data dalam hal ini sesi Point-to-Point Protocol (PPP) antara Access Terminal melalui PCF dan BTS serta jaringan data paket seperti Internet. PDSN juga mendukung layanan-layanan paket seperti Simple IP dan Mobile IP, melakukan inisialisasi

Authentication, Autrhorization, and Accounting (AAA) [1].

2.3.5.3 Network Database

Network Database merupakan penyimpan informasi yang dapat diakses oleh jaringan. Terdapat banyak database jaringan pada jaringan CDMA 2000 1x EV-DO. Database tersebut antara lain Home Location register (HLR) berupa

database master pelanggan, Visitor Location Register (VLR) berupa database

pelanggan aktif bersifat sementara, Equipment Identity Register (EIR) yang mengandung identitas dari perangkat telekomunikasi seperti telepon wireless dan status perangkat tersebut pada jaringan, Billing Center (BC) yang melakukan proses perekaman billing, dan Authorization and Validation Center (AC) yang menangani otentikasi pelanggan dan interworking daengan MSC melalui HLR. Berikut ini akan dijelaskan fungsi masing-masing komponen yang ada pada

(36)

VLR mengandung sekumpulan informasi HLRnya pelanggan yang

digunakan ketika telepon mobile aktif berada pada MSC tertentu. VLR menangani informasi pelanggan yang memang berada dalam jaringannya (home) dan pelanggan yang datang (visiting).

b. Home Location Register (HLR)

HLR merupakan database pelanggan yang terdapat di setiap identitas pelanggan mobile internasional (Internasional Mobile Subscriber Identity/ IMSI) dan International Mobile Equipment Identifier (IMEI) yang secara unik mengidentifikasi setiap pelanggan.

2.3.5.4 Authentication, Authorization, and Accounting (AAA)

AAA merupakan proses yang digunakan sebagai validasi identitas dari

pelanggan yang dituju atau suatu perangkat seperti host, server, switch, atau

router pada suatu jaringan komunikasi. Otorisasi memberikan perlakuan dengan akses yang benar terhadap suatu pelanggan, beberapa pelanggan, system, suatu

proses. Accounting melakukan fungsi penelusuran koneksi pelanggan dan system pencatatan (logging) pelanggan [1].

2.3.5.5 Home Agent (HA)

Home Agent merupakan program yang mengotentikasi registrasi, melewatkan paket menuju ke jaringan data paket contohnya Internet, disamping itu juga membuat sesi komunikasi yang aman secara terenkripsi, dan secara

dinamis mengatur pengalamatan IP. HA menerima informasi pelengkap dari

(37)

2.3.5.6 IP Backbone Network

Jaringan backbone merupakan infrastuktur yang inti dari jaringan yang terhubung dengan beberapa komponen jaringan secara bersama-sama. Sistem

backbone biasanya jaringan komunikasi dengan kecepatan tinggi seperti

Asynchronous Transfer Module (ATM) atau Fiber Distributed Data Interface

(FDDI). Sistem CDMA 1x EV-DO menggunakan jaringan backbone yang dapat menyediakan kemampuan transmisi IP end-to-end [1].

2.3.5.7 Interface

Interface merupakan batasan bersama antara dua bagian yang dapat berupa perangkat sistem, atau elemen dari informasi dimana interaksi terjadi dia antara

dua sistem. Inteface yang digunakan untuk jaringan CDMA 2000 1x EV-DO dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. UM Interface merupakan interface yang menghubungkan antara MS dengan BTS yang menggunakan standarisasi airlink dari TIA/EIA IS-856. b. Abis Interface merupakan interface yang menghubungkan antara BTS

dengan BSC. Interface Abis terdiri dari Abis Signalling dan Abis Traffic.

(38)

BAB III

KUALITAS LAYANAN DATA

3.1 Umum

Pada saat ini penggunaan modem sebagai perangkat untuk mengakses

internet sangat banyak digunakan baik itu CDMA maupun GSM, hal ini di

karenakan para operator CDMA ataupun GSM telah menawarkan dengan harga

yang murah dengan kualitas yang baik. CDMA telah menawarkan Revisi

terbarunya yaitu EVDO Revisi.A.

Kualitas yang diberikan oleh CDMA EVDO Rev.A belum dapat

dikatakan baik jika belum di uji konektivitas kinerja jaringanya. Oleh karena itu

perlu di lakukan pengukuran terhadap beberapa parameternya agar dapat

disesuaikan dengan standar yang telah di tentukan oleh THIPONE.

Pada pengukuran ini menggunakan alat bantu berupa perangkat lunak

seperti Internet Download Manager, Bandwidth Monitor Dan TCP optimizer. Sedangkan untuk objek yang diukur konektivitasnya adalah modem Esia max D.

yaitu milik PT.Bakrie Telecom dan Smartfren milik PT.Smartfren Telecom.

3.2 Kualitas Layanan Data Pada Jaringan CDMA EVDO Rev.A

Kualitas layanan atau Quality of Service (QoS) adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang baik dengan menyediakan bandwidth,

(39)

pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik

jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. QoS merupakan suatu tantangan yang besar dalam jaringan berbasis IP dan internet secara keseluruhan.

Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan layanan yang berbeda, yang menggunakan infrastruktur yang sama. QoS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan yang disediakan, baik

secara kualitatif maupun kuantitatif [4].

3.2.1 Parameter Kualitas Layanan Pada Jaringan CDMA EVDO Rev.A

Performansi mengacu ke tingkat kecepatan dan keandalan penyampaian

berbagai jenis beban data di dalam jaringan komunikasi. Ada beberapa parameter

pada kualitas layanan seperti throughput dan round trip time (delay/latensi) dan

packet loss.

3.2.1.1 Throughput

Throughput adalah kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps. Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. Pada kata lain, sama dengan jumlah pengiriman paket IP

sukses per service-second.

Dengan hanya mempergunakan bandwidth sebagai patokan, seharusnya file yang akan didownloadnya yang berukuran 64 kb seharusnya bisa didownload

dalam waktu sekedip mata atau satu detik, tetapi setelah diukur ternyata

(40)

sedangkan waktu downloadnya adalah 4 detik, maka bandwidth yang sebenarnya atau bisa kita sebut sebagai throughput adalah 64 kb / 4 detik = 16 kbps. Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa persamaan untuk mencari nilai

throughput adalah :

Throughput =

...(3.1)

Untuk mengetahui kualitas throughput dari jaringan CDMA EVDO, dapat dilihat nilai klasifikasinya pada Tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1 klasifikasi nilai dari throughput [5]

Throughput Keterangan

0 sampai 338 Kbps Buruk 338 sampai 700Kbp Cukup baik

700 sampai 1200 Kbps Baik

1200 sampai 2.1Mbps Lebih baik di atas 2.1 Mbps Terbaik

(sumber:Drive Test CDMA EVDO Rev.A)

Dari Tabel 3.1 diatas terlihat bahwa semakin besar nilai throuhput maka akan semakin baik kinerja dari suatu jaringan telekomunikasi,biasanya kinerja

jaringan telekomukasi jarang mendapatkan nilai thoughput yang maksimum bahkan hampir tidak pernah sama sekali [4].[5].

3.2.1.2 Packet Loss

Packet Loss adalah banyaknya paket yang hilang selama proses transmisi dari sumber ke tujuan. Paket akan dibuang oleh jaringan karena tidak dapat

diteruskan pada output interface. Ada beberapa alasan kenapa terjadi packet loss

(41)

yang bekerja melebihi kapasitas buffer, policing atau control terhadap jaringan untuk memastikan bahwa jumlah trafik yang mengalir sesuai dengan besarnya

kapasitas kanal. Jika besarnya trafik yang mengalir di dalam jaringan melebihi

kapasitas kanal yang ada maka policing control akan membuang kelebihan trafik yang ada. Berikut ini adalah persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung

packet loss:

Packet loss =

x 100 %...(3.2)

Untuk mengetahui kualitas dari jaringan telekomunikasi CDMA EVDO

Rev.A yang maksimum terdapat empat kategori penurunan performansi

jaringan berdasarkan nilai packet loss sesuai dengan versi TIPHON (Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks)

yaitu seperti tampak pada tabel 3.2 [6].[7].

Tabel 3.2 klasifikasi nilai packet loss [7]

Packet loss Kategori Degradasi

26 % keatas Buruk

16-25 % Sedang

4-15 % Baik

0-3 % Sangat baik

(Sumber: “TIPHON”)

3.2.1.3 Round Trip Time (RTT)

(42)

keterlambatan (delay) yang semakin besar pula. Sebaliknya, nilai RTT yang kecil menunjukkan kinerja jaringan yang baik. Didalam pengiriman data melalui

sebuah jaringan akan terdapat latency yang mengacu kepada delay. Biasanya

latency diukur sebagai RTT dan RTT diukur pada layer aplikasi berupa respon ping internet. Ping merupakan singkatan dari Packet Internet Gopher adalah sebuah program utilitas yang dapat digunakan untuk memeriksa induktivitas

jaringan berbasis teknologi Transmission Control Protocol/Internet Protocol

(TCP/IP). Dengan menggunakan utilitas ini, dapat diuji apakah sebuah komputer

terhubung dengan baik. Hal ini dilakukan dengan mengirim sebuah paket kepada

alamat IP yang hendak diujicoba konektivitasnya dan menunggu respon darinya.

Proses ping dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Proses Ping dengan windows

(43)

Tabel 3.3 klasifikasi nilai Round Trip Time (RTT) [7]

3.3.4 Penyabab Kualitas Layanan Data Yang Buruk

Terdapat beberapa faktor pengganggu dalam jaringan yang menyebabkan

turunya nilai kualitas layanan, yaitu :

1. Redaman

Yaitu jatuhnya kuat sinyal karena pertambahan jarak pada media

transmisi. Setiap media transmisi memiliki redaman yang berbeda-beda,

tergantung dari bahan yang digunakan. Untuk mengatasi hal ini, perlu

digunakan repeater sebagai penguat sinyal. Pada daerah frekuensi tinggi biasanya mengalami redaman lebih tinggi dibandingkan pada daerah

frekuensi rendah.

2. Distorsi

Yaitu fenomena yang disebabkan bervariasinya kecepatan propagasi

karena perbedaan bandwidth. Untuk itu, dalam komunikasi dibutuhkan

bandwidth transmisi yang memadai dalam mengakomodasi adanya

spektrum sinyal. Dianjurkan digunakan pemakaian bandwidth yang

(44)

Gambar 3.2 Ilustrasi pengaruh bandwidth terhadap distorsi

3. Noise

Noise ini sangat berbahaya, karena jika terlalu besar akan dapat mengubah

data asli yang dikirimkan. Gangguan (Noise) Terhadap sinyal data asli dapat dilihat pada Gambar 3.3 [6].

Gambar 3.3 Gangguan (Noise) Terhadap sinyal data asli

Teknologi jaringan CDMA EVDO Rev.A dalam perkembangannya

(45)

Semua operator di Indonesia telah berusaha memberikan pelayanan yang terbaik

kepada semua pelanggannya tapi hal ini masih saja terjadi.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan ketidak stabilan koneksi internet

dengan menggunakan jaringan CDMA EVDO diantaranya:

1. Jarak antara BTS ke user

Hal ini di sebabkan karena jaringan CDMA masih bergantung pada jarak

antar BTS, semakin jauh jarak user dengan BTS maka Receive Signal Strength Interference yang diterima pelanggan akan semakin kecil, maka otomatis koneksi akan lambat.

2. Banyaknya user yang menggunakan koneksi secara bersamaan

Banyaknya user atau pengguna yang memakai akses internet di jalur yang

sama dan diwaktu bersamaan juga merupakan penyebab koneksi internet

lambat. Umumnya pada saat jam istirahat, menjelang sore hingga sebelum

tengah malam. Di beberapa provider biasanya besarnya kecepatan akses

Internet sudah ditentukan berdasarkan jumlah pengguna yang dibagi. Jika

batasan jumlah pengguna itu melebihi batasan yang sudah ditentukan,

maka hal ini akan menyebabkan kecepatan Internet menjadi lambat karena

harus dibagi ke beberapa jumlah pengguna lagi. Sebagai contoh koneksi

Internet yang digunakan adalah sebesar 3,1 Mbps, tetapi provider hanya

membatasi untuk 30 pengguna, jika pengguna yang online bersamaan

waktu itu sebanyak 90 pengguna, maka sudah pasti provider akan

(46)

3.3.5 Perbaikan Kualitas Layanan Data

Dalam usaha menjaga dan meningkatkan nilai kualitas, dibutuhkan

teknik untuk menyediakan utilitas jaringan, yaitu dengan mengklasifikasikan dan memprioritaskan setiap informasi sesuai dengan karakteristiknya masing-masing.

Contohnya, terdapat paket data yang bersifat sensitif terhadap delay tetapi tidak sensitif terhadap packet loss seperti VoIP, ada juga paket yang bersifat sensitif terhadap packet loss tetapi tidak sensitif terhadap delay seperti transfer data. Untuk itu perlu dilakukan pengklasifikasian paket dan pengurutan prioritas paket

dari yang paling tinggi sampai terendah [6].

3.4 Langkah Pengukuran Kualitas Layanan Data

Parameter kinerja jaringan CDMA EVDO yang diukur adalah

(47)

Pengukuran dilakukan dengan menghubungkan laptop (netbook) ke modem CDMA EVDO, dimana dalam pengukuran ini modem yang digunakan

adalah jenis Huawei tipe EC 156 untuk operator Esia dan ZTE untuk operator

Smartfren yang sama-sama memiliki frekuensi 800 Mhz, setelah terhubung

modem dengan laptop, kemudian melakukan dial-up networking ke jaringan EVDO melalui BTS selanjutnya BTS meneruskan koneksi ke router-router di belakangnya hingga PCF kemudian PCF akan meneruskan permintaan koneksi ini

ke PDSN untuk kemudian dilakukan mekanisme Authentication, Authorization dan Accounting (AAA) oleh server apabila di beri hak untuk akses, maka koneksi akan terbentuk dan diberi alamat IP host dan DNS melalui PDSN. Selanjutnya

modem dan laptop telah online dan tersambung ke Internet.

3.3.1 Pengukuran Throughput

Pengukuran dilakukan berdasarkan perbedaan lokasi pengukuran yang

mempunyai Receive Signal Strenght Interference (RSSI) yang berbeda dan perbedaan ukuran data. Pengukuran dilakukan dengan cara melakukan download file dengan beberapa ukuran yang berbeda. Masing-masing file tersebut diperoleh dari alamat web http://www.4shared.com dan http://www.youtube.com dengan

ukuran bervariasi agar dapat ditentukan rata-ratanya [8].

Pengukuran dilakukan selama lima kali dari siang hingga malam hari.

Proses download dilakukan dengan menggunakan aplikasi internet download managerVersi 3.0. Gambar proses download dengan Internet Download Manager

(48)

Gambar 3.5 Proses Download dengan Internet Download Manager

3.3.2 Pengukuran Round Trip Time (RTT)

Pada pengukuran Round Trip Time dilakukan dengan cara melakukan proses ping ke beberapa website yaitu dengan menggunakan perangkat lunak

(software) TCP Optimizer yang di download dari website http://www.speedguide.net/downloads.php. Pada aplikasi ini dapat langsung di

masukkan secara manual jumlah ping dan paket yang akan di kirim ke server, selain itu dapat juga melakukan ping ke beberapa host secara bersamaan, tampilan dari perangkat lunak TCP optimizer dapat dilihat pada Gambar 3.6

(49)

Selain menggunakan perangkat lunak tersebut respon ping juga dapat

dilakukan dengan menggunakan aplikasi command prompt yang telah tersedia di sistem operasi windows baik itu xp maupun windows 7. Tetapi beda halnya

dengan TCP optimizer penggunaan command prompt secara default sudah di riset dengan ukuran 32 byte.

Langkah-langkah untuk mengukur Round Trip Time dengan menggunakan

command prompt adalah sebagai berikut :

1. Klik menu start kemudian pilih All Program setelah itu pilih Accesories. 2. Selanjutnya pilih Command Prompt dan akan muncul jendela seperti pada

Gambar 3.7.

Gambar 3.7 Tampilan command prompt pada windows 7

3. Setelah itu untuk menjalankan proses ping ketik pada C :\ user dengan ping ke salah satu web yang ingin di uji misalnya www.google.com, maka

(50)

Gambar 3.8 proses ping ke salah satu web

Dari gambar 3.8 terdapat beberapa keterangan, dan berikut ini penjelasan

dari keterangan proses ping diatas [9].

1. Replyyaitu berarti host terhubung, jika unreachle maka host kemungkinan besar tidak terhubung, atau ada kabel yang terlepas, atau LAN card

mengalami kerusakan.

2. Bytesyaitu secara default ukuran paket ping adalah 32 bytes

3. Time mengindikasikan ketersediaan bandwidth yang disediakan untuk paket ping, jika bandwidth ping habis maka statistik dari time, akan

semakin besar. pada contoh diatas keadaan paling buruk adalah 70 ms.

biasanya ISP mengalokasikan bandwidth khusus untuk ping ini, semakin

kecil semakin bagus.

4. TTL singkatan dari Time To Live, adalah sebuah ukuran yang menunjukkan identitas sebuah host.

(51)

Time pada Gambar tersebut adalah RTT min = 70 ms, RTT max = 88ms dan Average = 83 ms. Semakin kecil nilai Round Trip Time maka semakin baik kinerja dari suatu jaringan.

3.3.3 Pengukuran Packet Loss

Pengukuran packet loss sama dengan yang dilakukan pada pengukuran

round trip time yaitu dengan menggunakan aplikasi ping tetapi dengan memperhatikan persentase jumlah paket yang hilang selama pengiriman paket

data. Apabila terjadi paket data yang gagal terkirim ke server maka pada jendela

command prompt akan muncul keterangan request timed out hal ini bisa terjadi karena ada gangguan pada server atau keadaan koneksi sedang memburuk. Untuk melihat pengukuran packet loss dengan menggunakan proses ping dapat dilihat pada Gambar 3.9.

(52)

BAB IV

HASIL PENGUKURAN DAN ANALISA KUALITAS

LAYANAN DATA

4.1 Umum

Pada bab ini membahas hasil pengukuran parameter kualitas layanan,

pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui kualitas layanan data yang telah di

kembangkan oleh jaringan telekomunikasi CDMA EVDO Rev.A. Jaringan

CDMA masih bergantung pada jarak antar BTS, jika jarak user berada dekat dengan BTS maka sinyal yang akan di terima akan baik, namun sebaliknya jika

user berada jauh pada BTS maka sinyal yang akan diterima akan buruk. Selain itu keberadaan user juga berpengaruh terhadap sinyal yang diterima misalnya didalam gedung atau dibawah pohon yang dapat menghalangi sinyal secara

langsung

Besar kecilnya Receive Sinyal Strength Interference (RSSI) akan mempengaruhi konektivitas jaringan internet, oleh karena itu pengukuran

dilakukan dengan dua operator yang memiliki RSSI yang berbeda agar dapat

dibandingkan hasilnya.

4.2 Waktu Dan Tempat Pengukuran

Waktu pengukuran dilakukan pagi hari antara pukul 07.00-09.00, siang

13.00-14.30, sore 16.00-1800 dan malam 20.00-22.00. Pengukuran dilakukan di

pada tanggal 27 Mei-2 Juni 2013 untuk operator esia dan berikut tempat lokasi

(53)

a. Lokasi pertama di Jl.Abdul Hakim, Tanjung Sari

b. Lokasi kedua di Jl. Harmonika, Padang Bulan

c. Lokasi ketiga di Jl. Pembangunan, Padang Bulan

d. Lokasi keempat di Jl.Tridharma,kampus USU

Untuk pengukuran Operator SmartFrend dilakukan pada tanggal 3-9 Juni

2013, dimana BTS nya berada di Jl.Mongonsidi Kec. Medan Polonia dan berikut

tempat lokasi pengukurannya :

a. Lokasi pertama di Jl. Mongonsidi, Kec. Medan Polonia

b. Lokasi kedua di Jl. Masdulhak

c. Lokasi ketiga di Jl. Polonia Kec. Medan Polonia

d. Lokasi keempat di Jl.Walikota Kec. Medan Polonia

Pengukuran dilakukan dengan dua operator berbeda agar dapat dibandingkan

hasilnya. Untuk mengetahui lokasi pengukuran dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan

4.2 dibawah ini.

(54)

Gambar 4.2 Lokasi Pengukuran Smartfren

Adapun rencana pengukuran yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pengukuran dilakukan diempat titik yang saling mengitari BTS dengan

jarak masing-masing 270 m kemudian memantau kekuatan sinyal dengan

menggunakan software MDMA.

2. Melakukan proses PING ke beberapa website untuk mendapatkan nilai RTT dan packet loss.

3. Melakukan pengamatan untuk mendapatkan nilai Throughput rata-rata dari semua lokasi pengukuran.

4.3 Hasil Pengukuran Throughput

Throuhput adalah kemampuan sebenarnya pada suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data. Tujuan dari pengukuran ini adalah untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan jaringan CDMA EVDO Rev.A dalam melakukan

(55)

dengan lokasi yang lain untuk mendapatkan nilai rata-ratanya. Berikut data hasil

download file kedua operator diatas.

4.3.1 Hasil Pengukuran Throughput Pada Operator Esia

Untuk mengetahui hasil pengukuran throughput pada operator esia dapat dilihat pada Tabel 4.1

Tabel 4.1 Data Throughput esia pada tanggal 30 Mei 2013

no Nama file Packet

Seperti yang telah dibahas sebelumnya pada bab 3, untuk menghitung nilai

throughput downlink dapat digunakan Persamaan 3.3

Throughput =

...(3.1)

Berikut ini cara menghitung nilai throughput dari data di atas:

Nilai throughputuntuk file “EVDO Rev B – YouTube flv” Diketahui:

(56)

Throughput =

= 854.28764348 Kbps

Untuk mengetahui nilai rata-rata dari masing-masing pengukuran

Throughput di semua lokasi dapat dilihat pada Tabel 4.2

Tabel 4.2 Nilai rata-rata throughput disemua lokasi pengukuran no Waktu

Pengukuran

Throughput (Kbps) Rata-rata Kbps Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3 Lokasi 4

1 27 Mei 2013 912,802 818.63 771,86 812,15 828,86 2 28 Mei 2013 854.818 538,29 640,80 689,42 680,32 3 29 Mei 2013 887,23 677,17 666,91 659,79 722,77 4 30 Mei 2013 792,231 653,70 673,90 687,02 701,71 5 31 Mei 2013 842,48 782,344 725,76 736,61 771,79 6 1 Juni 2013 841,86 560,28 560,12 522,52 621,19 7 2 juni 2013 802,12 793,15 732,63 729,69 764,39

Dari Tabel 4.2 diatas di dapatkan nilai throughput rata-rata dari seluruh lokasi dan waktu pengukuran. Nilai throughput rata-rata terbesar terjadi pada hari senin 27 Mei 2013 dengan nilai 828,86 Kbps, sedangkan untuk nilai throughput

terkecil terjadi pada hari Sabtu 1 Juni 2013 dengan nilai 621,19 Kbps. Kecilnya

nilai throughput mengindikasikan bahwa sedang memburuknya kualitas jaringan maupun layanan pada saat pengukukuran hal ini dapat dipengaruhi oleh

banyaknya tingkat pengguna yang sedang online secara bersamaan karena pada hari ini merupakan akhir pekan sehingga banyak pelanggan melakukan aktivitas

yang menyebabkan padatnya trafik, selain itu tingkat kualitas sinyal yang diterima

juga dapat mempengaruhi buruknya jaringan.

4.3.2 Hasil Pengukuran Throughput Pada Operator Smartfrend

(57)

Tabel 4.3 Data download smartfrend pada tanggal 9 Juni 2013

Berikut ini cara menghitung nilai throughput dari data diatas: Nilai throughputuntuk file “EVDO Rev B – YouTube flv”

Diketahui:

Packet receive = 6.326 KB x 8 = 50.608 Kb Waktu pengamatan = 78,48 sec

Throughput =

= 644,85 Kbps

Untuk mengetahui nilai rata-rata dari masing-masing pengukuran

Throughput di semua lokasi dapat dilihat pada Tabel 4.4

Tabel 4.4 Nilai rata-rata throughput disemua lokasi pengukuran no Waktu

(58)

Dari Tabel 4.4 diatas di dapatkan nilai throughput rata-rata dari seluruh lokasi dan waktu pengukuran. Nilai throughput rata-rata terbesar terjadi pada hari Kamis 13 Juni 2013 yaitu dengan nilai 688,41 Kbps, sedangkan untuk nilai

throughput terkecil terjadi pada hari Sabtu 15 Juni 2013 yaitu dengan nilai 538,62 Kbps. Sama seperti halnya yang terjadi pada operator esia, Kecilnya nilai

throughput diakibatkan sedang memburuknya kualitas jaringan maupun layanan dan banyaknya tingkat pengguna yang sedang online secara bersamaan.

4.4 Hasil Pengukuran Round Trip Time (RTT) dan packet loss

Pengukuran dilakukan pada kedua operator diatas, pengukuran dilakukan

dengan cara melakukan proses ping ketiga server yaitu www.google.com, www.facebook.com dan www.yahoo.com. Berikut penjelasan proses ping yang

telah dilakukan:

1. Ping ke server dilakukan dengan ukuran paket (32,64 dan 128) byte. 2. Untuk paket 32 byte dilakukan ping sebanyak 12 kali masing-masing 100

paket. ( 12 x 100 = 1200) paket. Dengan menggunakan aplikasi command prompt pada windows 7.

3. Untuk paket 64 byte dan 128 byte dilakukan ping sebanyak 10 kali

masing-masing 9 paket (10 x 9 = 90) paket dengan menggunakan software

TCP Optimizer.

4.4.1 Hasil Pengukuran RTT Dan Packet Loss Pada Operator Esia

1. Pengukuran RTT dan Packet loss ke www.google.com

(59)

Tabel 4.5 Hasil pengukuran dengan RTT ke www.google.com

waktu Ukuran Paket (byte)

Round Trip Time (ms) Packet Loss

didapatkan pada saat pengukuran di lokasi ke 3 yaitu sebesar 120 ms. Dan untuk

nilai RTT rata-rata yang terendah didapatkan pada saat pengukuran di lokasi

pertama yaitu sebesar 98 ms, Sedangkan untuk lokasi kedua dan keempat

masing-masing mempunyai nilai RTT rata-rata sebesar 110 ms dan 114 ms. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa besar paket yang dikirimkan sangat berpengaruh terhadap

nilai RTT. Untuk nilai packet loss terbesar terjadi pada saat pengukuran pada tanggal 2 Juni 2013, hal ini dikarenakan padatnya trafik data yang digunakan pada

saat bersamaan.

2. Pengukuran RTT dan Packet loss ke www.yahoo.com

Gambar

Gambar 2.1 Teknik Dasar Spektrum Tersebar
Gambar 2.2 Managemen  Daya Pancar
Gambar 2.3 Perbandingan kecepatan download antara standar
Gambar 2.5 Arsitektur Jaringan CDMA 2000 1X EVDO
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kaki meja makan kedua meskipun terlihat berbeda namun tetap dipengaruhi gaya yang sama yaitu gaya Art and Craft yang terlihat dari penggunaan material kayu dengan

Tahap kedua , dari kerangka sampel usaha, seluruh industri kecil dipilih sebagai sampel, dan dilakukan pemilihan sejumlah industri mikro dari hasil pendaftaran IMK secara

KOMPLIKASI BERAT BULAN FEBRUARI 2015.. Gunungkidul IUD 1 Faskes Sri

[r]

Pembangunan ekonomi bidang maritim merupakan salah satu prioritas program kerja pembangunan. Kepulauan Riau memiliki 5 wilayah perbatasan dengan Negara Singapura, yaitu Kabupaten

Prosiding Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian | 61 metabolisme yang dapat menyebabkan tidak terpenuhinya zat gizi yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan

Hanya ada perbedan sedikit antara keduanya yakni Terapi Quantum Ikhlas menggunakan kekuatan pikiran dan hati yang merupakan bahan dasar dirinya dari dalam,

Artinya variabel kompensasi, motivasi berprestasi dan budaya birokrasi dapat secara langsung berpengaruh terhadap kinerja organisasi tanpa harus melalui