BAB II
SISTEM JARINGAN CDMA 2000 DAN EVDO Rev.A
2.1 Umum
Sistem komunikasi dewasa ini sudah semakin berkembang, terutama
sistem komunikasi bergerak. Banyak teknologi komunikasi bergerak yang
berkembang pesat dan menawarkan berbagai macam keuntungan. Code Division
Multiple Access (CDMA) adalah salah satu teknologi yang saat ini sedang
berkembang pesat dan menawarkan berbagai macam keuntungan diantaranya
adalah peningkatan jumlah user dalam sistem.
Teknik CDMA pada awalnya disebut dengan CDMA One yang
merupakan teknologi generasi kedua (2G). Versi revisinya IS-95 yang menjadi
basis sistem komersial CDMA 2G seluruh dunia. Dengan kecepatan koneksi 14,4
Kbps. Kemudian CDMA merevisi standar menjadi IS-95B. Sistem CDMA 2,5 G
ini menawarkan kecepatan 64 kbps.
CDMA 2000 1x EV-DO sangat cocok untuk mendukung komunikasi data.
Awalan 1x menunjukkan penggunaan spreading rate 1,2288 Mbps sebanyak satu
kali dari standar kanal IS-95 CDMA. EV menunjukkan suatu evolusi
pengembangan teknologi dan peningkatan teknologi 2G, sedangkan akhiran DO
menunjukkan suatu singkatan Data Only atau Data Optimized yang menandakan
2.2 Sistem Komunikasi CDMA 2000-1X
Sistem komunikasi CDMA adalah suatu sistem komunikasi bergerak yang
menggunakan konsep seluler dimana sel digunakan sebagai batasan untuk alokasi
frekuensi salah satunya dan sel juga digunakan sebagai batasan untuk menentukan
batasan pelanggan secara tidak langsung yang akan dilayani. Pada sistem CDMA
identifikasi informasinya untuk penerima didasarkan pada kode yang dikirimkan
oleh transmiter dan kode ini tidak akan pernah sama antara user satu dengan user
yang lainnya, selama setiap user yang dimaksudkan berada dalam satu kanal yang
sama atau dalam frekuensi dan waktu yang sama dalam proses pentransmisian [1].
2.2.1 Konsep Spektrum Tersebar
Sistem spektrum tersebar memiliki keistimewaan yang khas, yaitu sinyal
yang ditransmisikan memiliki lebar pita yang jauh lebih besar dari lebar pita
informasi, dimana penyebaran spektrum tersebut dilakukan oleh fungsi penyebar
tersendiri, yang tidak tergantung pada informasi yang disampaikan. Konsep
komunikasi spektrum tersebar didasarkan pada teori C.E. Shannon untuk
kapasitas saluran, yaitu:
C=W log 2
(
1+)
...(2.1)dengan :
C = Kapasitas kanal (bit per detik)
W = bandwidth kanal (Hz)
S = daya rata-rata sinyal transmisi (watt)
Sistem spektrum tersebar yang paling banyak dipakai sekarang ini adalah
DSSS (Direct Sequence Spektrum) terbesar. Pada sistem ini, sinyal pembawa
dimodulasi secara langsung (direct) oleh data terkode. Sebagai pengkode data
dipakai deret kode (code sequence) yang memiliki sifat random.
Pada pemancar DSSS, data dikodekan dengan deret kode berkecepatan
tinggi. Pada proses pengkodean inilah terjadi penyebaran spektrum. Sinyal
spektrum tersebar ini kemudian dimodulasi BPSK (Binary Phase Shift Keying)
dan ditransmisikan. Penerima DSSS terdiri dari dua bagian, yaitu bagian
sinkronisasi deret kode dan demodulator BPSK. Ketika sinkronisasi deret telah
tercapai, akan terjadi peristiwa pemampatan spektrum sinyal DSSS ke data base
band semula. Sinyal hasil pemampatan spektrum ini adalah sinyal BPSK yang
siap untuk didemodulasikan. Teknik dasar spektrum tersebar ini ditunjukkan
oleh Gambar 2.1 [1].
2.2.2 Kontrol Daya
Dalam sistem Direct Squence Code Division Multiple Access (DS-
CDMA), kebutuhan terhadap power control merupakan hal yang harus mendapat
perhatian. Semua mobile station dalam sistem DS-CDMA mengirim data
menggunakan bandwidth yang sama pada waktu yang sama, oleh karena itu
semua mobile station saling menginterferensi satu sama lain. Untuk mendapatkan
kapasitas yang optimum, semua sinyal tanpa tergantung pada jaraknya ke base
station, harus diterima base station dengan mean daya yang sama. Solusi untuk
masalah ini adalah dengan penerapan power control yang berfungsi agar mean
daya yang diterima base station tetap konstan bagi setiap mobile station [1].
2.2.3 Perbedaan CDMA 2000 Dengan EVDO
Beberapa perbedaan mendasar dalam sistem CDMA2000 1X dan 1x
EV-DO adalah dalam hal metoda akses. Pada jaringan CDMA 20001X terdiri dari
MSC untuk panggilan telepon, BSC sebagai pengendali trafik, BTS sebagai titik
kontak antara jaringan dengan pengguna. Sedangkan pada jaringan CDMA EVDO
tidak memerlukan MSC karena obyektifnya adalah memberikan layanan data
bukan suara sehingga jaringan lebih sederhana. Pada CDMA2000 1X, forward
dan return link menggunakan konsep CDMA sedangkan dalam 1x EV-DO
forward link menggunakan TDMA (kecuali untuk control dan broadcast channel)
sedangkan return link menggunakan CDMA. Pada sistem CDMA2000 1X
digunakan power control agar level sinyal dari setiap pengguna akan sama ketika
sampai di BTS, sedangkan dalam 1xEVDO tidak menggunakan power control.
Gambar 2.2 Managemen Daya Pancar
2.3 EVDO (Evolition Data Only/Optimized) Revision.A
Teknologi EVDO Rev.A merupakan hasil pengembangan atau inovasi dari
teknologi EVDO. EVDO Rev.A dapat dikatakan sebagai generasi terbaru
teknologi EVDO. Pada fase perkembangan kedua ini, teknologi EVDO memiliki
kecepatan download dan upload yang semakin tinggi. Selain itu, teknologi ini
juga mencakup layanan berbasis data dan suara dengan memanfaatkan jaringan IP
(Internet Protocol).
Sebagai hasil perkembangan teknologi EVDO, jelas bahwa EVDO Rev.A
memiliki keunggulan lebih dari sebelumnya. Teknologi ini memiliki kecepatan
download hingga 3,1 Mbps dan upload 1,8 Mbps. Tidak di ragukan jika banyak
pelanggan yang menggunakan teknologi ini. Teknologi EVDO Rev.A dapat
mencakup layanan data dan suara karena dilengkapi dengan kemampuan memutar
balikan link dengan cepat (uplink) dan QoS (Quality of Service) yang berbasis
adalah sensitivitas terhadap penundaan (delay), perubahan kecepatan data, dan
tingkat kesalahan paket yang bisa diterima [3].
2.3.1 Keunggulan EVDO Revisi.A
EVDO Rev.A hadir sebagai solusi transfer data kecepatan tinggi yang
dihadirkan oleh teknologi CDMA dengan melewatkan data dan suara pada kanal
tunggal dengan pendekatan IP (internet protocol). Keunggulan-keunggulan
teknologi EV- DO Rev.A yaitu:
a. Memiliki Kecepatan Akses Data Tinggi
Keunggulan teknologi EVDO yang dibanggakan adalah memiliki
kecepatan akses data yang sangat tinggi. Artinya teknologi ini mampu mengakses
data dengan cepat, baik download maupun upload. Sebagaimana telah dijelaskan
sebelumnya bahwa kecepatan download akses ke mobile device pada teknologi ini
bisa mencapai 3,1 Mbps, sedangkan kecepatan upload hingga 1,8 Mbps. Dengan
kecepatan tersebut, pengguna bisa mengakses internet dengan sangat cepat.
Kecepatan akses yang tinggi pada teknologi EVDO ini dibarengi dengan
ketersediaan kapasitas yang besar. Dengan kecepatan tinggi dan kapasitas yang
besar, teknologi ini juga bisa menggunakan layanan multimedia seperti browsing,
download lagu dan video, mobile TV, video sharing, teleconference, bahkan
online games. Perbandingan kecepatan download antara standar telekomunikasi
Gambar 2.3 Perbandingan kecepatan download antara standar
telekomunikasi [3]
Dari ilustrasi diatas tampak bahwa teknologi EVDO hanya membutuhkan
waktu singkat untuk download file yang berukuran 1MB dibandingkan dengan
teknologi lainnya. Kecepatan akses pada teknologi EVDO ini tidak lepas dari
luasnya bandwidth. Dengan ukuran bandwidth 1,25 MHz (EVDO Rev.A)
memungkinkan sinyal atau data yang bisa ditransmisikan semakin besar.
b. Adanya Quality of Service (QoS)
Quality of Service (QoS) merupakan garansi throughput, dimana penyedia
jasa memberikan jaminan kepada pelanggannya bahwa kapasitas yang akan
diterima tidak akan berkurang atau melebihi batas yang ditentukan. Adanya QoS
ini memungkinkan pelanggan memperoleh aplikasi-aplikasi layanan yang dapat
beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
Layanan QoS pada teknologi EVDO didukung dengan fitur service
control. Fitur ini berfungsi untuk mengenali trafik data yang ditransmisi melalui
suatu paket. Prioritas tersebut bisa ditentukan berdasarkan profil pelanggan.
Keberadaan fitur ini dapat mempermudah operator dalam mengatur lalu lintas
data yang melalui jaringan EVDO yang dimilikinya. Sebagai contoh misalnya,
pelanggan premium lebih diprioritaskan dibandingkan dengan pelanggan biasa.
Pemberian prioritas ini juga bisa ditentukan berdasarkan aktivitas yang dilakukan.
Misalnya saja, aktivitas browsing memperoleh prioritas yang lebih tinggi dari
pada aktivitas download konten dari internet [3].
c. Backward Compatibility
Keunggulan lain yang dimiliki oleh teknologi EVDO adalah backward
compatibility. Hal ini dimaksudkan bahwa teknologi EVDO memiliki kesesuaian
antara versi terbaru dengan versi sebelumnya. Teknologi EVDO saat ini telah
mengalami pengembangan dan inovasi sehingga menghasilkan teknologi yang
semakin baik. Perkembangan pertama terjadi dari EVDO Rev.0 menjadi EVDO
Rev.A. Meskipun demikian, teknologi ini terkait satu sama lain sehingga
teknologi EVDO terbaru akan mendukung teknologi EVDO sebelumnya. Hal ini
memungkinkan operator untuk meratakan Rev.A sesuai yang dibutuhkan dengan
kinerja tinggi sehingga mendukung kecepatan transmisi data [3].
d. Fleksibel
EVDO Rev.A merupakan standar telekomunikasi yang masih
menggunakan teknologi single-carrier. Jaringan EVDO Rev.A memiliki
fleksibilitas dalam mendukung peralatan carrier tunggal dan berlipat pada
spektrum yang sama. Fleksibilitas ini memungkinkan operator untuk menawarkan
layanan dan produk mobile carrier tunggal dengan harga murah pada pelanggan
produk mobile dengan carrier berlipat, PDAs (Personal Digital Assistants), dan
kartu PC untuk memenuhi kebutuhan pelanggan terhadap koneksi jaringan
internet yang berkinerja tinggi [3].
e. Tidak Ada Batasan Konfigurasi Spektrum
Penggunaan single carrier khususnya pada EVDO Rev.A memperlihatkan
bahwa teknologi ini memungkinkan stasiun mobile berkomunikasi dengan
mengakses lintas jaringan dalam waktu yang sama. Dengan memanfaatkan dari
satu carrier untuk mengirimkan data, pengguna teknologi ini bisa menikmati
throughput tinggi dan latensi yang rendah. Throughput merupakan jumlah data
yang ditransimisikan dari satu tempat ke tempat lain dalam satuan waktu tertentu
yang umumnya adalah Kbps. Sementara latensi (latency) dapat dipahami sebagai
periode waktu proses yang dibutuhkan oleh komponen dalam sistem untuk
menunggu proses komponen lain dalam sistem yang sama. Latensi ini mencakup
waktu yang terbuang dan waktu tunggu. Sementara latensi pada jaringan diartikan
sebagai waktu yang diperlukan sejumlah paket data untuk berproses dari host asal
ke host tujuan. Berkenaan dengan hal tersebut, latensi dan bandwidth memiliki
keterkaitan, dimana sama-sama menunjuk pada kapasitas dan kecepatan suatu
jaringan [3].
f. Menggunakan Protokol IP (Internet Protocol)
Jaringan wireless awalnya memanfaatkan sebuah penghalang antara
pengirim dengan penerima. Teknologi EVDO sebagai standar telekomunikasi
mengadopsi pendekatan yang sama untuk internet, yakni menggunakan IP. Dalam
pendekatan ini, data yang akan ditransmisi dipecah menjadi pecahan kecil yang
lain. Proses transmisi data ini jelas bisa menghemat penggunaan bandwidth
sehingga dimungkinkan untuk dipakai oleh perangkat lain. Ketika tidak terjadi
percakapan melalui ponsel tentunya tidak ada paket yang melalui jaringan karena
tidak terdapat paket yang akan dikirim. Sementara pada aplikasi internet,
bandwidth tidak akan digunakan apabila hanya dipakai untuk melakukan
browsing tanpa mengirim data.
Dengan pendekatan IP, pelanggan mobile berteknologi EVDO bisa
memperoleh layanan sharing data atau suara dengan baik karena pendekatan ini
memadukan, komputasi, dan perangkat elektronik. Sementara pengguna aplikasi
berbasis IP mobile wireless seperti email, chatting, browsing, dan lain-lain tidak
perlu khawatir karena jaringan EVDO juga dapat digunakan untuk layanan
multimedia [3].
2.3.2 Mekanisme Kerja Teknologi EVDO Rev.A
Secara prinsip teknologi EVDO berbasis CDMA, di mana mekanisme
kerjanya menggunakan metode matematis untuk mengirim data secara bersamaan
pada frekuensi yang sama melalui multi perangkat wireless. Perangkat wireless
yang dimaksudkan bisa berupa ponsel, laptop (notebook dan netbook), dan
komputer/PC. Setiap perangkat selalu ditandai dengan kode matematis unik.
Kode tersebut dari pengirim terdeteksi sebagai sinyal asli kemudian dikirimkan
kepada penerima sebagai sinyal modifikasi. IP (Internet Protocol) memecah data
pada pecahan kecil yang kemudian disebut paket. Tiap paket dikirim secara
independen terhadap paket yang lain tentu ini akan mengirit bandwidth yang akan
tidak ada paket yang lewat karena tidak ada paket yang dikirim atau ketika sebuah
website diakses, tidak akan ada bandwidth yang dipakai site tersebut mulai
mengirim web pages. Skema cara kerja teknologi EVDO dapat dilihat pada
Gambar 2.4
Gambar 2.4 Skema cara kerja teknologi EVDO
Pada umumnya untuk sistem selular CDMA 2000 1X EV-DO sama
halnya dengan prinsip kerja sistem selular CDMA One, namun pada CDMA
2000 1X EV-DO hanya dikhususkan pada layanan data dan suara dengan
menggunakan kapasitas jaringan yang lebih besar [3].
2.3.2.1 Sistem Spread Spectrum
Pada sistem CDMA 2000 1x EV-DO yang berbasis pada komunikasi
spread spectrum memiliki kemampuan tahan terhadap interferensi. Gain
processing sistem (Gp), yang merupakan perbandingan antara bandwidth RF (Bw )
terhadap kecepatan informasi (R) merupakan suatu parameter dari penolakan
interferensi yang dapat dinyatakan dengan persamaan 2.2
Gp = ...(2.2)
dan interferensi. Pada user, interferensi diproses sebagai noise. Hubungan
antara S/N input dan output dapat ditunjukkan oleh persamaan 2.3
)
o = GP)
i ...(2.3)Performansi sistem digital di tentukan oleh Eb/Eo yang merupakan
perbandingan energi tiap bit dengan kerapatan spektral daya noise. Berikut ini di
berikan hubungan antara S/N dengan Eb/Eo yang di tunjukan oleh persamaan 2.4
)
i == x ...(2.4)
dari persamaan 2.4 dapat dinyatakan bahwa :
= Gp x
)
i =)
o...(2.5)dengan :
Gp = processing gain (dB)]
Bw = bandwidth (Hz)
R = laju transmisi data (bps)
S/N = signal to noise ratio (dB)
Eb/No = energi tiap bit per kerapatan spectral daya noise (dB)
2.3.2.2 Kapasitas Kanal Sel
Kapasitas selular pada CDMA dapat didefinisikan sebagai kanal yang
dapat disediakan dalam 1 bandwidth sebesar 1,25 MHz. Kapasitas pada sistem
CDMA ini dipengaruhi oleh faktor aktifitas trafik yang dapat berupa voice
maupun data, faktor interferensi dari sel tetangga yang lain, faktor kontrol daya
Kapasitas kanal sel CDMA dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian yaitu primary traffic dan secondary traffic. Untuk primary traffic
hanya digunakan sebagai kanal suara saja sedangkan untuk secondary traffic-nya
digunakan sebagai kanal untuk pentransmisian data saja. Pada analisis ini di
bahas hanya kondisi secondary traffic.
Berikut ini diberikan persamaan untuk menentukan kapasitas kanal
sel CDMA yang menggunakan antena dengan pancaran ke segala
arah (omnidirectional) [2].
max = GP[
( ) ]...(2.6)
dimana :
M max = kapasitas kanal
GP = processing gain (dB)
= rasio energi tiap bit terhadap total interferensi dan kerapatan data
thermal noise (dB)
= faktor kontrol daya yang tidak sempurna
= faktor interferensi dari sel lain
Untuk mengurangi interferensi dari user yang bersal dari sel lain maka
base station menggunakan antena dengan pancaran yang membentuk sudut
tertentu sebesar 360o/A. Di dalam penerapannya base station menggunakan 3
antena yang membentuk sektorisasi sebesar 120o dan menerapkan gain
sektorisasi (α) secara praktis sebesar 2,55 maka banyaknya kanal yang disediakan
tiap sektor dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
Dengan :
M sector = bayaknya kanal yang di sediakan tiap sector
α = faktor sektorisasi
Dengan menggunakan persamaan 2.6 dan 2.7 maka akan dapat di hitung
jumlah kanal trafik yang tersedia pada tiap BTS.
2.3.3 Karakteristik CDMA EVDO Revision.A
EV-DO adalah standar telekounikasi untuk transmisi data wireless
melewati sinyal radio, secara spesifik untuk akses Internet broadband. EV-DO
menggunakan teknik multiplexing termasuk CDMA (Code Division Multiple
Access) sebaik Time Division Multiple Access (TDMA) untuk memaksimalkan
penggunaan baik secara individu ataupun keseluruhan sistem.
Berdasarkan standar yang digunakan pada sistem EVDO, modulasi
ditentukan oleh besar ukuran data physical bit dalam satu frame yaitu: 1024,
2048, 3072 dan 4096 bit, modulasi yang digunakan dalam sistem EV-DO yaitu
QPSK, 8-PSK, 16-QAM dengan kode rate 1/3.
Modulasi simbol hanya digunakan pada arah forward link didalam sistem
EVDO. Keluaran dari kanal interleaver adalah melalui sebuah modulator dengan
keluaran bentuk phase dan quadrature dengan nilai modulasi yang teratur. Simbol
yang telah dimodulasi tersebut akan dikodekan dan dipetakan (mapping) menurut
sinyal konstelasi.
EV-DO adalah bagian dari CDMA 2000 1x yang mengacu pada akses
data kecepatan tinggi. Karakteristik dan standar CDMA 2000 1 x E V D O
Tabel 2.1 Karakteristik CDMA 2000 EVDO Rev.A [2]
Modulation Filter Chebichev low pass (FIR) Chanel spacing 1.23 Mhz (US dan Korsel)
1.25 Mhz (negara lain) Multiple Acces
Teknologi
DL: TDMA;UL:CDMA
2.3.4 Arsitektur Protokol Jaringan CDMA EVDO Rev.A
Skema pentransferan data berawal dari paket data serving node (PDSN),
Packet Control Function (PCF), Selection Distribution Unit (SDU), dan berakhir
pada Mobile Station (MS). Berikut ini merupakan fungsi dan tugas masing-masing
layer antara lain:
1. Physical Layer
Physical layer mendukung transmisi dan penerimaan sinyal antara MS
dan BS. Physical layer ini mengikuti model referensi Open System
Interconnection (OSI) layer 1. Unit transmisi Physical layer disebut dengan paket
layer fisik.
2. Data Link Layer
Data Link Layer antara MS dan jaringan di bagi menjadi dua sub layer yang
terdiri dari Medium Acces Control (MAC) dan Link Layer Control (LAC). Layer
membatasi antara layer LAC dengan layer fisik. Biasanya dua sub layer ini
dikatakan sebagai Radio Link Protokol (RLP). Layer Point to Point Protocol (PPP)
yang terdapat pada PDSN dan MS dapat di sertakan dengan layer 2 (Link Layer) dari
model referensi OSI. PPP digunakan untuk membawa Internet Protocol (IP). PPP
menyertakan Cyclic Redundancy Check (CRC) untuk mengidentifikasi kesalahan
pada saat transmisi.
3. Upper Layer
Upper Layer berhubungan dengan layer 2 hingga 7 model referensi OSI
yang berfungsi untuk mengakses semua jenis layanan. Layer IP merupakan
protokol Layer network yang setiap paket IP di rutekan secara independen sampai
tiba di tujuan (host/destination). Transmision Control Protocol/User Datagram
Protocol (TCP/UDP) merupakan jenis transport layer yang dapat digunakan. Pada
layer di atasnya yaitu layer aplikasi, dapat menggunakan model transportasi
TCP/UDP tergantung jenis layanan yang digunakan.
2.3.5 Konfigurasi Jaringan CDMA EVDO Revision.A
CDMA 2000 1x EV-DO dapat juga dikatakan sebagai wireless dengan
area yang luas. Pada konfigurasi jaringan yang diterapkan merupakan integrasi
dari dua jaringan yaitu CDMA 2000 1x yang berdasarkan standar IS-2000 untuk
layanan voice dan layanan data dengan kecepatan menengah serta jaringan
CDMA 1x EV-DO yang khusus hanya ditujukan untuk layanan data dengan
kecepatan tinggi. Jadi dapat dijelaskan disini bahwa teknologi CDMA 1x EV-DO
diterapkan pada jaringan CDMA 2000 1x yang telah terpasang (existing) dengan
komponen-komponen jaringan CDMA 2000 1x tertentu dapat dipakai bersama-sama (share)
dengan CDMA 1x EV-DO. Konfigurasi jaringan data paket kecepatan tinggi
berbasiskan teknologi selular CDMA 2000 1x EV-DO terdiri dari beberapa
komponen sistem sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2.5 [1].
Gambar 2.5 Arsitektur Jaringan CDMA 2000 1X EVDO
2.3.5.1 Access Network
Sistem CDMA 1x EV-DO terdiri dari access point (AP) atau dalam
teknologi CDMA 2000 1x atau GSM perangkat ini dikenal dengan istilah Base
Station Transceiver Subsystem (BTS) serta Radio Network Controller (RNC)
yang tersusun dari komponen Base Station Controller (BSC) dan Packet Control
Function (PCF). Berikut ini akan dijelaskan fungsi dari masing-masing komponen
a. Access Point / BTS
Access Point atau perangkat radio BTS terdiri dari perangkat RF yang
merupakan interface antena, transceiver, controller, dan catu daya. Radio Access
Point ini dikoordinasikan oleh sistem EV-DO berupa BSC yang melewati
interface dengan standar A-bis interface. BTS bertanggung jawab dalam
pengalokasian sumber (resources) dan daya serta kode Walsh untuk konsumsi
pelanggan, mengontrol interface antara jaringan CDMA 2000 1x atau CDMA 1x
EV-DO ke bagian pelanggan dan mengontrol berbagai carrier yang beroperasi
pada suatu sel atau sektor [1].
b. Base Station Controller (BSC)
BSC bertanggung jawab dalam mengontrol semua BTS-BTS yang berada
dalam wewenangnya. BSC melewatkan paket dari BTS menuju Packet Data
Serving Node (PDSN) atau sebaliknya dari PDSN menuju BTS dengan
menyediakan interface data yang terpisah berupa Radio Packet Interface (R-P
Interface) pada penerapan CDMA 2000 1x EV-DO [1].
c. Packet Control Function (PCF)
Packet Control Function merupakan proses dalam Radio Access Network
(RAN) yang mengatur transfer paket-paket antara Access Point dan PDSN. Yang
dimaksud RAN disini merupakan suatu sistem yang terdiri dari perangkat Access
Terminal, Access Point, BSC, serta PCF. PCF melakukan konektivitas ke sebuah
jaringan paket inti termasuk PDSN yang melewati interface dengan standar R-P
Interface yang berdasarkan pada Protokol A10 atau A11 yang berjalan melewati
Internet Protocol (IP). PCF bertanggung jawab dalam mengatur interface antara
Encapsulation Tunnel (GRE/IP) ke PDSN-PDSN, pemilihan PDSN, melakukan
penjejakan (tracking) semua perangkat yang idle, dan mensuplay informasi ini ke
BSC [1].
2.3.5.2 Service Network
Service Network terdiri dari Mobile Switching Center (MSC) dan Packet
Data Serving Node (PDSN). Berikut ini akan dijelaskan fungsi dari
masing-masing komponen yang berada pada Service Network.
a. Mobile Switching Center (MSC)
MSC merupakan switching center yang merupakan bagian sentral dari
jaringan CDMA 2000 1x yang saling mendukung dengan jaringan lainnya seperti
Public Switched Telephone Network (PSTN). Packet Switched Public Data
Network (PSPDN), Circuit Switched Data Network (CSDN). MSC dihubungkan
ke berbagai sistem BSC melewati interface dengan mengacu standar A interface
untuk mengirimkan dan menerima sinyal voice dan data. MSC memproses
permintaan untuk layanan dari telepon wireless menuju pelanggan telepon
konvensional atau sebaliknya, dan merutekan panggilan antara BTS dan PSTN.
MSC juga mengatur Visitor Location Register (VLR) serta menyimpan dan
mengatur berbagai informasi pelanggan yang diperlukan untuk proses
pemanggilan data exchange dengan Home Location Register (HLR). Yang
menjadi satu pengecualian bahwa system CDMA 1x EV-DO tidak perlu
b. Packet Data Serving Node (PDSN)
Packet Data Serving Node digunakan untuk mengontrol dan melewatkan
paket-paket data menuju PCF, dan fungsi PCF dalam hal ini dilakukan oleh BS
packet controller yang berkomunikasi dengan Access Terminal. PDSN
bertanggung jawab dalam membentuk, menjaga, serta menterminasi interface data
dalam hal ini sesi Point-to-Point Protocol (PPP) antara Access Terminal melalui
PCF dan BTS serta jaringan data paket seperti Internet. PDSN juga mendukung
layanan-layanan paket seperti Simple IP dan Mobile IP, melakukan inisialisasi
Authentication, Autrhorization, and Accounting (AAA) [1].
2.3.5.3 Network Database
Network Database merupakan penyimpan informasi yang dapat diakses
oleh jaringan. Terdapat banyak database jaringan pada jaringan CDMA 2000 1x
EV-DO. Database tersebut antara lain Home Location register (HLR) berupa
database master pelanggan, Visitor Location Register (VLR) berupa database
pelanggan aktif bersifat sementara, Equipment Identity Register (EIR) yang
mengandung identitas dari perangkat telekomunikasi seperti telepon wireless dan
status perangkat tersebut pada jaringan, Billing Center (BC) yang melakukan
proses perekaman billing, dan Authorization and Validation Center (AC) yang
menangani otentikasi pelanggan dan interworking daengan MSC melalui HLR.
Berikut ini akan dijelaskan fungsi masing-masing komponen yang ada pada
Network database untuk VLR dan HLR [1].
VLR mengandung sekumpulan informasi HLRnya pelanggan yang
digunakan ketika telepon mobile aktif berada pada MSC tertentu. VLR menangani
informasi pelanggan yang memang berada dalam jaringannya (home) dan
pelanggan yang datang (visiting).
b. Home Location Register (HLR)
HLR merupakan database pelanggan yang terdapat di setiap identitas
pelanggan mobile internasional (Internasional Mobile Subscriber Identity/ IMSI)
dan International Mobile Equipment Identifier (IMEI) yang secara unik
mengidentifikasi setiap pelanggan.
2.3.5.4 Authentication, Authorization, and Accounting (AAA)
AAA merupakan proses yang digunakan sebagai validasi identitas dari
pelanggan yang dituju atau suatu perangkat seperti host, server, switch, atau
router pada suatu jaringan komunikasi. Otorisasi memberikan perlakuan dengan
akses yang benar terhadap suatu pelanggan, beberapa pelanggan, system, suatu
proses. Accounting melakukan fungsi penelusuran koneksi pelanggan dan system
pencatatan (logging) pelanggan [1].
2.3.5.5 Home Agent (HA)
Home Agent merupakan program yang mengotentikasi registrasi,
melewatkan paket menuju ke jaringan data paket contohnya Internet, disamping
itu juga membuat sesi komunikasi yang aman secara terenkripsi, dan secara
dinamis mengatur pengalamatan IP. HA menerima informasi pelengkap dari
2.3.5.6 IP Backbone Network
Jaringan backbone merupakan infrastuktur yang inti dari jaringan yang
terhubung dengan beberapa komponen jaringan secara bersama-sama. Sistem
backbone biasanya jaringan komunikasi dengan kecepatan tinggi seperti
Asynchronous Transfer Module (ATM) atau Fiber Distributed Data Interface
(FDDI). Sistem CDMA 1x EV-DO menggunakan jaringan backbone yang dapat
menyediakan kemampuan transmisi IP end-to-end [1].
2.3.5.7 Interface
Interface merupakan batasan bersama antara dua bagian yang dapat berupa
perangkat sistem, atau elemen dari informasi dimana interaksi terjadi dia antara
dua sistem. Inteface yang digunakan untuk jaringan CDMA 2000 1x EV-DO
dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. UM Interface merupakan interface yang menghubungkan antara MS
dengan BTS yang menggunakan standarisasi airlink dari TIA/EIA IS-856.
b. Abis Interface merupakan interface yang menghubungkan antara BTS
dengan BSC. Interface Abis terdiri dari Abis Signalling dan Abis Traffic.
c. A1 Interface membawa informasi pensinyalan antara call control dan