ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAJIB PAJAK MUSLIM MEMBA YAR ZAKAT DAN l' A.JAK (Studi Kasus pada Wajib Pajak Muslim Dosen dan Pegawai Tetap di
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah ,Jakarta)
B llB .II
111
Oleh: IDAFARIDA NIM: 107082003510
JURUSAN AKUNT ANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA
ANALTSIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAJIB PAJAK MUSLIM MEMBAYAR ZAKAT DAN PAJAK
(Studi Kasus pada Wajib Pajak Muslim Dosen dan Pei;awai Tetap di Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Pembimbing I
Oleh: Ida Farida 107082003510
Di Bawah Bimbingan
ds;:ri TgL No. ィョセオiサ@
11Ju1t11<w:ii
...
...
( ....
···•
0 ^hᄋᄋᄋᄋᄋhoセッッッ^ᄏᆱッNLLMLLL⦅@
• ><>••••••••-.+••••••••>•••••••• ·-••-•o,.-,,,_
Pembimbing II
-
'1---n
1f
'.kl1 •(}Jj
/8
.20 I (Dr. Bambang Djatmiko Rahm wati, SE., MM
NIP. 19770814 200604 2 003
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
LEMEAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Senin, 30 Mei 2011 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama
2.
NIM 3. Jurusan: Ida Farida : 107082003510 : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wajib Pajak Muslim Membayar Zakat dan Pajak
Setelah mencem1ati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut diatas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
.Jakarta, 30 Mei 2011
!. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP. 19570617 198503 1 002
2.
Rahmawati, SE,MM
NIP. 19770814 200604 2 003
3. Zuwesty Eka Putri, SE, M.Ak NIP. 19800416 2009012 006
iii
セセ@
(
セ@
)
Ketua
HセヲQャ@
Sekretarisセセ@
(
)
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Kamis Tanggal 08 September 2011 telah dilakukan Ujian Skripsi atas
mahasiswa;
1. Nama
: Ida Farida
2. NI1'.1
: 107082003510
3.
Jurusan
: Akuntansi
4. Judul Skripsi
: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wajib
pセゥ。ォ@Muslim Membayar
Zak.at
danPajak
Setelah meneermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan
mahasiswa
tersebut selama Ujian Skripsi, maka diputuskan bawa mahasiswa dinyatakan lulus
dan
skripsi
ini
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 08 September 2011
1. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS.
NlP. 19570617198503 1 002
2. Y essi Fitri,
SE.,
Ak., M.Si
NIP. 19760924 200604 2 002
3.
Dr. Bambang Jatmiko, SE., M.si
4.
Rahmawati, SE., M1'.1.
NIP. 19770814 200604 2 003
5. Prof. Dr. Azzam Jasin, MBA
Ketua
)
Sekretaris
Pembimbing I
セMMᄋMャ「@
bing llI)
.
J
Qセ@
'
LEMBAR PERNY ATAAN KEP SLIAN KARY A ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
No.Induk Mahasiswa Fakultas
Jurusan
: Ida Farida : 107082003510
: Ekonomi dan Bisnis : Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan slaipsi inL saya :
1. Tidak menggnnakan ide orang lain tanpa mampn mengembangkan dan mempertanggnngjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan melalui pembuktian yang dapat dipe1ianggw1gjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikan pernyataan yang saya buat dengan sesungguhnya.
Ciputat, Agustus 2011 Yang Menyatakan
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nan1a
J cren1pat, 'Ianggal Lahir
3. 1\lan1at
4. Status dalam Keluarga
5. Tclepon
6. Email
II. PENDIDIKAN
l. SON 16 Sudimara Barat 2. S!vlP Budi Mulia Ciledug
3. SMK PGRI 11 Ciledug
Ida Farida
Jakarta, 12 Maret 1 990
JI.Raden Fatah Gg.H.Lecang Rt 002/06 No: 96
Sudimara Barat Ciledug-Tangcrang 1515 l
Anak ke 4 dari 6 bersaud ara
08561311835
far id a. sabrina@gmai l .co 111
4. SI Ekonomi UIN Syarif 1-Iidayatullah Jakarta
Tahun 1995-2001
Tahun 2001-2004
Tahun 2004-2007
Tahun 2007-2011
III. LAT AR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah
Ternpat, Tanggal Lahir
3. lbu
4. Tempat, Tanggal Lahir
5. Alarnat
Sobri
Jakarta, 11 September 1956
Sunenli
Jakarta, 12 Juli 1964
Ji.Raden Falah Gg.H.Lecang Rt 002/06 No: 96
Sudimara Barat Cileclug-Tangerang 15151
IV. PENGALAMAN ORGANISASI
I. Bcndahara Umum Pirnpinan Komisariat DlSTEKPERTUM IMM Cabang
Ciputat Periode 2008-2009
Bcnclahara Urnurn Pimpinan Komisarial Ekonomi clan llmu Sosial IMM
ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE 1l1USL/JW I>lXPAYERS TO PAY ZAKAT AND TAXES
By: Ida Farida
ABSTRACT
Thesis lille "Analysis of Factors Affecting lvfuslim Taxpa1·ers 10 pay Zakal and Tux''. This study aims lo analyze the factors that affect Aiuslim taxpayer.fixed !ec111rers and employees al Syaril Hidayatullah State !siarnic University Jakarta
ro
pay zakal and laxes. Sampling technique which was used probability sampling data that used are primwT data. Samples sludied as many as 92 respondents. The number of variables studied are 4 variables: education, Law No. 38, 1999 About Zakal Afmwgement, Law No. 36 About /he Income Tax and socialization are subdivided into 9 sub-variables. Data are pracessed by using factor analysis as much as 8 sub-variables !hat can befitrther analyzed. The remaining one variable is reduced or removed because 1l1SA value of less than 0 . .5. data obtainedfi'om re.1ponde111s processed using the SPSS 17.0 For Windows.Jlze research reszdl shows thal the resull of eight variables were analyzed irith a model analysis of.factors are al/factors rhat a/feel lvfuslim taxpayers to pay ::aka! and lax. Facror analysis tesl results show that rhere ewe rwofactors that are fimned Ihe .first facror is dominated by the effectiveness of the law of'zakat, the ejfectii·cness of income Tax Act, publication aclivily, sociali::alion aclivities. and socialirnlion effectiveness. Both faclors are dominated by fhrmal education, underslanding of charily law, and undersranding of Income Tax Acr. The most dominanf(itclor is publication activities.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WA.JIB PAJAK MUSLIM MEMBA Y AR ZAKAT DAN PA.TAK
Olch: Ida Fari<la
ABSTRAKSI
Juclul skripsi "'Analisis Faktor-faktor yang Mcrnpengaruhi Wajib Pajak iV!uslim tv1embayar Zakat clan Pajak". Pcnelitian ini bertujuan untuk mcnganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Wajib Pajak Muslim closcn clan pegawai tetap UIN Syarif l-lidayatullah Jakarta untuk membayar zakat clan pajak. Teknik sampling yang cligunakan adalah probability sampling Data yang cligunakan aclalah data primer. Sampel yang diteliti sebanyak 92 responden . .Tumlah variabel yang cliteliti aclalah 4 variabel yaitu pendidikan, Undang-unclang No. 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat, Undang-unclang No. 36 Tcntang Pajak Penghasilan clan sosialisasi yang terbagi lagi menjadi 9 sub variabel. Data yang diolah dengan menggunakan analisis faktor sebanyak 8 sub variabel yang bisa clianalisa lebih lanjut. Sisanya 1 variabel direduksi atau clibuang karena nilai MSAnya kurang dari 0.5. data yang diperoleh clari responden diolah dengan rnenggunakan SPSS 17.0 For Windows.
I-lasil penelitian menunjukkan bahwa hasil clari 8 variabel yang clianalisa clengan model analisis faktor yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi Wajib Pajak Muslim rnembayar zakat clan pajak. Hasil uji analisis faktor menunjukkan bahwa terdapat dua faktor yang terbentuk. Faktor pertarna di dominasi oleh efektifitas UU zakat, efektifitas UU PPh, kegiatan publikasi, kegiatan sosialisasi, clan efektifitas sosialisasi. Faktor kedua di clominasi oleh pencliclikan fmmal, pemahaman UU zakat, pernahaman UU l)Ph.
Faktor yang paling dominan ialah kegiatan publikasi.
KATA PENGANTAR
Segala pttii bagi Allah S.W.Tyang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
be1judul "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
WAJIB PAJAK MUSLIM MEMBAYAR ZAKAT DAN PAJAK". Shalawat
serta salam senantiasa selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Sang Teladan yang telah membawa kita ke zaman kebaikan.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat
guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang
telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, syukur
Alhamdulillah penulis hanturkan atas kekuatan Allah SWT yang telah
menganugerahkan. Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima
kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
l. Kedua orang tuaku tercinta dan tersayang ayahanda Sobri dan Ibunda Sunenti
yang selalu memberikan rasa cinta, perhatian, kasih sayang, semangat,
motivasi, materiil, serta doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis U!N Syarifl-lidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Bambang Jatmiko selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia
menyediakan waktunya yang sangat berharga untuk membimbing penulis
penyelesaian skripsi ini serta sernua motivasi dan nasihat yang telah diberikan
selama ini kepada penulis.
4. !bu Rahrnawati, SE, MM selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus dosen Pembimbing ll
yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan
bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih alas segala bimbingan
dan konsultasi yang telah diberikan selama ini.
5. !bu Yessi Fitri, SE, Ak, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN SyarifHidayatullah Jakaita.
6. Seluruh staf pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri yang telah
memberikan bantuan kepada penulis.
7. Kakak-kakakJrn tereinta Siti Asiah, Dian Fitri, Syofiyan, serta kakak ipar
satu-satunya yang paling ganteng Ahmad Syahroni, untuk adik-adikku tersayang;
Solihin Halim dan Ismail Hasan tak lupa juga untuk keponakan-keponakan
tereinta&tersayang; M. Fahmi Aliansyah dan Balqis Humaidah Ahmad, terima
kasih karena selalu mendukung dan memberikan banyak inspirasi serta doa
terbaiknya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat terdekat penulis; Yang utarna dan paling utama adalah untuk
Genk Sunneh; Honimah, S.E (Miss I-Ieboh) Zamiroh, S.E (Miss Rernpong),
Ainia Salsabila, S.E (Miss Simple), dan Nursofi Delistiana, S.E (Miss Objek
Penganiayaan),hehehee. Terirna kasih untuk ikatan persahabatannya,
kekeluargaanya, sernangatnya serla kebersarnaan yang te1jalin selama ini,
sahabat terbaikku. Untuk Manzy, Rahmawati, S.E, Nourma Utami, S.E,
Nurhayati, S.E, Niken Pramono, S.E, Firda Amalia, S.E, yang selalu
memberikan dukungan, do'a dan perhatian terbaiknya kepada penulis.
9. Teman-ternan sepe1juangan di Pimpinan Cabang lkatan Mahasiswa
Muhamrnadiyah (IMM) Cabang Ciputat terutama untuk Ketua Umum Fahmi
Syahirul Alim (Ketumku) makasih buat segala support dan motivasi
terbaiknya kepada penulis. Untuk Dimas RH dan M. lchsanudin (Kabid
IMMawan PC IMM Ciputat), serta untuk para IMMawati··IMMawati Cabang:
Mayang Maharani (Mayre), Nur Syakinah Nasution (Samara), Amalia Nasuha
(Amal), Siti Annisa Ulfara (Vhara), Rina Hutari (Rin Hut), dan Habibah
(Bibeh) kalian adalah IMMawati-IMMawati terhebat yang pernah aku kenal
yang tanpa pamrih be1juang untuk ikatan. Terima kasih untuk ikatan
persaudaraannya, suppo1t dan motivasinya serta kenangan saat berjuang
bersarna di IMM, kalian dan masa-masa itu tidak akan pernah terlupakan.
l 2. Untuk Cabang Kecil, IMMawati-IMMawati: Mila, Qiqi, Zumrotun, Dinah,
Nenden, Syifa, Ana (Kalian adalah IMMawati tangguh yang dimiliki PC IMM
Ciputat), untuk lMMawan-IMMawan: Fauzi, Dimas Bohai, Rivaldi,
IMMawan, Koko, Rendy, Rifki, Ilham, Andriyas (Kalian adalah
IMMawan-IMMawan terbaik yang dimiliki PC IMM Ciputat). Terima kasih untuk
ke1jasamanya selarna ini. teruslah berFastabiqul Khairat.
11. Untuk Kanda-kanda Alumni PC IMM Ciputat, Ka Iqbal, Ka Muhib (Bibiw I).
Ka Welly (Bibiw 2), Ka Aos, Ka Sarah, Ka Rini, Ka Arji, Ka Irma, Ka Ayu,
tiada henti-hcntinya mensuppo1i penulis untuk menyelesaikan skripsi ini,
especially for Ka Rini, Ka lrrna&Ka Sarah (Blok Kosan) kalian adalah Kanda
yang luar biasa, tcrus berkarya ya kanda, sukses buat kanda sernua,Aarniin.
12. Untuk Dinda-dinda Komisariat Ekonomi !MM Ciputat, Untuk Alvin (Ketua
Umum) karnu adalah penggerak dan penerus pe1:juangan di Kornisariat, untuk
IMMawan Ucok, Kernal, Cecep, Ali, dan untuk IMMawati Dila, Riri,
Ta1tjung, Maryam, Dini, kalian adalah rnutiara-rnutiara Ekonomi, teruslah
berjuang untuk komisarial. Terima kasih untuk supportnya sciama ini.
13. Khususon buat The Big Four; Fahrni Syahirul Alim, Widian Vebriyanto, dan
M. Ichsanuddin serta Dua Sejoli Fadli Ferryansyah dan Aditya Septian, kalian
adalah sahabat-sahabat terbaik yang aku punya, walaupun kalian itu nyebelin,
ngeselin, ngerepotin, suka ngisengin aku, tapi jujur kalian itu ngangenin bgd
loch,hehe. Tetap jadi sahabat terbaikku ya kawand-kawand, semoga cepet
menyusul akujadi saijana,hehche narsis.com "Akademis yes Organisasi yes".
14. Rekan-rekan di Rernaja Islam Masjid Almanar (RIMA), Untuk Ketua RIMA
Ka Sarli Arnri Teguh Pribadi, terirna kasih untuk segala semangat dan
motivasi positifnya kepada penulis, untuk para RIMAwan: Romi, Riyan,
Bagus, Januar, Riki, Faisal terima kasih untuk pesahabatannya, untuk para
RlMAwati: Oni, Lisa, Nia, Sasa, Fika, Ii, Ka Yani, Lia, Desi. terima kasih
untuk ikatan persaudaraannya, doa serta supportnya, kalian tidak akan pernah
15. Seluruh teman-teman akuntansi D angkatan 2007 yang sclama 3 tahun
bersama, terima kasih atas doa dan supportnya selama ini, semoga kita sernua
bisa menjadi orang-orang sukses dan tidak sating melupakan satu sama lain.
16. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalarnan dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.
Jakarta, Agustus 20 l 1
DAFTARISI
Halaman Jndul ... .
Lembar Pengesahan Skripsi... 11
Lembar Pengesahan Uji Komprehensif... 111
Lembar Pcrnyataan Keaslian Karya Ilmiah ... 1v
Daftar Riwayat Hidup ... v
Abstract... v1
Abstraksi ... v11
Kata Pengantar ... v111
Daftar Isi .. . ... ... ... ... . .... ... ... .. .. . ... ... ... .. .. .. . .. . . ... ... ... . ... . .. . ... . ... ... .. . . ... .. . xiv
Daftar Tabel... xvii
Daftar Gambar ... xix
Daftar Lampiran ... xx
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... . B. Perumusan Masalah ... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 7
1. Tujuan Penelitian ... 7
2. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Zakat ... 10
1. Makna Zakat... .. ... . . .. .. ... .. .. .. ... ... . ... ... ... . ... ... ... .. . I 0 2. Landasan Kewajiban dan Dasar Hukum Zakat ... 10
3. Syarat-syarat Kekayaan yang Wajib Dikeluarkan Zakat.. 12
4. Subjek dan Objek Zakat ... 14
5. Pengertian Zakat Profesi ... 15
B. Konsep Pajak ... 19
BAB III
2. Arti dan Landasan Hukum Pajak Penghasilan ... 20
3. Objek dan Subjek Pajak Penghasilan... 20
4. Penghasilan Kena Pajak... 21
5. Penghasilan Tidak Kena Pajak... 21
C. Pendidikan... 22
1. Pengertian Pendidikan... 22
2. Tujuan Pendidikan di Indonesia... 23
3. Pendidikan Perpajakan ... 23
D. Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat. ... . E. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang PPh ... . F. Sosialisasi ... . 1. Pengertian Sosialisasi ... . 2. Pengertian Sosialisasi Perpajakan ... . 3. Program Sosialisasi Perpajakan ... . G. Penelitian Terdahulu ... . H. Kerangka Pemikiran ... .
r.
Hipotesis ... . METODOLOGI PENELITIAN 25 2526
26
27 2829
35 A. Ruang Lingkup Penelitian... 36B. Metode Penentuan Sampel... 36
C. Metode Pengumpulan Data... 37
I. Penelitian Pustaka (Librwy Research)... 37
2. Penelitian Lapangan (Field Research)... 37
D. Metode Analisis Data... 39
I. Uji Kualitas Data ... 39
a. Uji Validitas... 39
b. Uji Reliabilitas ... 39
2. Analisis Data Kuantitatif... 40
E. Operasionalisasi Variabel ... 44
I. Pendidikan ... 45
2. Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat... 45
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang PPh.... 46
4. Sosialisasi ... 46
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitan... 50
l. Sejarah Singkat UIN Syahid Jakarta... 50
2. Profil Um um... 50
3. Tempat dan Waktu Penelitian ... 57
4. Statistik Deskriptif Jawaban Responden... 60
B. Anal is is Data ... . . ... ... ... ... . . ... . . .... ... . . ... ... . . .. .. .. . ... 63
I. Uji Kualitas Data... 63
a. Uji Validitas... ... .. ... ... ... .... .. 63
b. Uji Reliabilitas. ... .... 69
2. Uji Analisis Faktor... 71
a. Pengujian Kaiser Meyer Olkin (KMO).. .. ... ... ... 71
b. Anti Image Matrics... 71
c. Eigen Value... 72
d. KumulatifVarians... ... 72
e. Nilai Loading... 73
C. Pembahasan dan Interpretasi ... ... ... ... 80
BABY PENUTUP A. Kesimpulan ... ... 83
B. Imp! ikasi ... 84
C. Saran... 85
DAFTAR PUSTAKA ... 86
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Ha la man
2.1 Penelitian Terdahutu ... 30
3.1 Tingkat Jawaban Pertanyaan Positif... 38
3.2 Tingkat Jawaban Pertanyaan Negatif... 39
3.3 Operasional Variabel ... 47
4.1 Dosen Tetap ... ... 54
4.2 Dosen Tidak Tetap ... 55
4.3 Pegawai Tetap ... 55
4.4 Pustakawan ... .. . . .. . . .... . . .... .... . ... . .. ... . . .. .. ... .... . .. .. .. . . ... . .... . . .. . . . .... . .. . 56
(r; 4.5 Sarana dan Prasarana... 56
4.6 Jumlah Kuisioner yang Barus Disebar... 58
4.7 Daftar Distribusi Sampel Penelitian ... 59
4.8 Total Pengiriman dan Pengambilan Kuisioner ... 59
4.9 Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir ... 60
4.10 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 61
4.11 Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Ke1:ja ... 61
4.12 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 62
4.13 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Pajak Formal... ... 62
4.14 Uji Validitas (X2) UU No. 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat .. 64
4.15 Uji Validitas X2 Setelah Pertanyaan Tidak Valid Dikeluarkan ... 65
4.16 Uji Validitas (X3) UU No. 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan .. 66
4.17 Uji Validitas X3 Setelah Pertanyaan Tidak Valid Dikeluarkan ... 67
4.18 Uji Vatiditas (X4) Sosialisasi ... 68
4.19 Uji Validitas X4 Setelah Pertanyaan Tidak Valid Dikeluarkan ... 69
4.20 Uji Reliabilitas UU Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat. ... 70
No. 4.22
4.23 4.24
4.25
4.26
4.27 4.28 4.29
Ketcrangan Ha la man
Uji Reliabilitas Sosialisasi (X4) ... 70
KAIO and Bartlett's Test ... 73
Anti Image Matrices ... 74
KMO and Bartlett's Test ... 75
Anti Image Matrices ... 76
Communalities ... 77
Total Variance Explained ... 78
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
No. Kctcrangan Halaman
Surat lzin Riset ... 90
2 Kuisioner Penelitian ... 92
3 Hasil Olah Data Kuisioner ... 99
4 [-[asil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 115
A. Latar Bclakang Masalah
BABI
PENDAHULUAN
Dalam ajaran Islam. acla clua hubungan yang harus dipclihara oleh
pemeluknya. kecluanya clisebut clengan clua kalimat yaitu lwhlum min Allah wa
hahlum min An-nas, yaitu aclanya hubungan yang selaras antara manusia
clengan Allah sebagai khaliknya clan hubungan manusia dcngan manusia
clalam masyarakat, lingkungan clan dengan cliri sendiri selarna hidup di clunia.
lbaclah yang memiliki keclua dimensi itu aclalah ibadah zakat (Nurrushobah,
2008: I).
Zakat sebagai salah satu rukun Islam merupakan ha! yang sangat penting
untuk clilaksanakan bagi setiap muslim: untuk clifasilitasi, dikelola, clan
clialokasikan secara tepat oleh para pengelola zakat (ami/): serta climanfaatkan
scbaik-baiknya oleh para penerima (mustahiq). Pcngelolaan :cakat yang efisien
clan efektif tentu ticlak clengan clilakukan sencliri-sendiri oleh 11111zzaki, tetapi
perlu clikelola secara sistematis, terkoorclinasi, clan terorganisasi dengan baik.
Dalam hal ini Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) scbagai amil rnerniliki peran
yang sangal stralegis untuk memberclayakan zakat clan mendukung tegaknya
rukun Islam (!Vlahmudi. 2009:69-70).
7.akal adalah sebagai sistem sosial ekonomi, merniliki aspck sistem
tcrscndiri pada masa kejayaan Islam. Zakat sebagai scbuah clcmen dalarn
dirncnsi perekonomian telah memainkan pcranan pcnting clalarn mcmbentuk
telah digambarkan dengan tinta sejarah peradaban Islam mulai dari khalifah
Abu Bakar yang telah memberikan aturan pelaksanaan. regulasi. dan sistcm
yang aplikatif dalam menghasilkan tujuan sosial ekonomi syari'ah dari zakat
itu sendiri (Basri, 2009: 174).
Aspek fiskal dalam struktur perckonomian sebuah ncgara selain zakat
adalah pajak. Dalam Islam, pajak dikenal dengan istilah dharihah yaitu harta
yang cliwajibkan olch Allah kepacla kaum muslimin untuk mcmbiayai
berbagai kcbutuhan clan pos-pos pengeluaran yang memang diwajibkan atas
mercka (Basri, 2009: 174).
Dalam agama Islam, acla satu ajaran yang penting untuk cliketahui bahwa
clalam harta orang kaya terclapat hak orang lain yang harus dikeluarkan clalam
bentuk zakat, infak, shadaqah, clan sebagainya. Pcrintah mcnatlrnhkan harta
guna membantu sesama anggota masyarakat yang kurang beruntung tersebut
merupakan pelaksanaan konkrit clari prinsip Islam tentang kcadilan sosial
(Departemen Agama, 2002:3).
Dalam sistem pemerintahan yang tidak mcnggunakan [slam scbagai
dasar negaranya termasuk negara Indonesia. Maka zakat bukanlah merupakan
sum ber pendapatan negara sebagaimana halnya seperti pajak. melainkan zakat
rnerupakan sumber pendapatan sebagian umat Islam yang diperoleh dari
ml!rnkki clan cliperuntukkan bagi para mustahiq (pihak yang rnenerima zakat)
(Nurrushobah, 2008: I).
fndonesia merupakan salah satu negarn yang rnayoritas penduduknya
mclaksanakan rukun Islam, dimana salah satu diantaranya adalah kewajiban mcmbayar zakat. Dalam sistem pemerintahan yang tidak mcnggunakan Islam scbagai dasar negaranya termasuk Negara Indonesia, maka zakat bukanlah mcrupakan sumber pendapatan negara sebagaimana halnya scperti pajak, walaupun Indonesia bukan Negara Islam namun tidak salah bila pemerintah ikut mengatur kepentingan umat Islam dalam menjalankan syariat Islam khususnya zakat (Syofri, 2002:30).
Zakat dan pajak sama-sama merupakan suatu kewajiban scbagai umat beragama dan sebagai warga negara, namun keduanya mempunyai perbedaan. yaitu zakat dipungut berdasarkan perintah agama dan pajak berdasarkan perintah negara. Tidak sedikit masyarakat yang belum memahami perbedaan antara zakat clengan pajak. Banyak yang beranggapan pcmbayaran pajak dan zakat sebagai suatu pungutan pajak ganda (double tax), sehingga merasa kcberatan tcrhadap pungutan gancla tersebut. Kebcratan itu rnenclapat respon dari Dirjen Pajak, Departemen Agama, Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Ulama Indonesia, yang kemuclian mereka mclakukan pengkajian clengan mcnghasilkan ketentuan yang sifatnya ingin menghilangkan kcsan pungutan ganda (Mcutia. 2007: 16-17).
Kctcntuan-kctentuan tcrsebut clituangkan dalam: l. \JU Nornor 38 tahun 1999 Tcntang Pengelolaan Zakat; 2. Keputusan lVlcntcri Agama No. 581 Tahun 1999 Tcntang Pelaksanaan UU No. 38 Tahun 1999 Tentang Pcngclolaan Zakat: 3. UU Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak l'enghasilan
Pcraturan Pemerintah RI Nomor 18 Tahun 2009 Tcnlang Bantuan atau
Sun1bangan 'rer1nasuk Zakat atau Sun1bangan l(eagan1aan yang Sitatnya
\Vajib yang Dikecualikan dari Objek PPh; 5. Peraturan Perncrintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2010 Tentang Zakat atau Sumbangan Kcagamaan Yang Sifatnya Wajib Yang Dapat Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto; 6. Pcraturan Menteri Keuangan No. 254/PMK.03/20 l 0 Ten tang Tata Cara Pernbcbanan Zakat atau Sumbangan Keagamaan yang Sifalnya Wajib yang Dapal Dikurangkan clari Penghasilan Bruto; 7. Surat Eclaran Di1jen Pajak Nomor SE-80/PJ/20 l 0 Tentang Perlakuan Zakat Dal am Penghitungan Pcnghasilan Kena Pajak; 8. Peraturan Dii:jen Pajak Nomor PER - 6/PJ/2011 Tentang Pelaksanaan Pembayaran dan Pembuatan Bukti Pembayaran atas Zakat atau Sumbangan Keagamaan yang Sifatnya Wajib yang Dapat Dikurangkan clari Penghasilan Bruto.
mcrnilikinya. schingga pelaksanaan Undang-undang ini clapat dikatakan belum rnaksirnal (Buchori, 2007:5).
Sclarna mi potensi dan pentingnya zakat scbagai usaha untuk pcngentasan kemiskinan di Indonesia masih dianggap scbclah rnata, padahal zakat rnerniliki potensi ckonorni yang sangat besar. Pusat Bahasa dan Budaya UIN Syarif Hiclayatullah Jakarta menyebutkan potensi zakat di Indonesia sctiap tahunnya diperkirakan adalah sebesar 19 trilyun clan realisasinya untuk tahun 2010 oleh semua Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) bcrkisar antara Rp
1,025 trilyun hingga Rp 1,395 trilyun (http://www.imz.or.id. 2011 ).
Menurut Mahmudi (2009:74-75) rasio zakat di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor. antara lain:
l. Kepatuhan membayar zakat masih rendah:
2. Banyak muzzaki yang menyalurkan sendiri zakatnya tidak melalui badan/lembaga amil zakat sehingga tidak terdata;
3. Belum optimalnya peran baclan/lembaga amil zakat:
4. Belum tegasnya sanksi bagi penghindar dan penggclap zakat;
5. Bel um ac!anya inscntif yang memadai bagi rnasyarakat yang taat zakat: 6. tvlasih ac!anya anggapan di sebagian masyarakat bahwa zakat sama dengan
pajak, sehinggajika sudah membayar zakat maka sarna c!engan membayar
[MZ。ォ。エセ@
8. Z.akat belun1 dianggap scbagai kc\vajiban nan1un baru dianggap an.iuran
kcbaikan;
9. !Vlasih adanya sebagian masyarakat yang belum paharn cara menghitung
zakat;
10. !Vlasih adanya sebagian masyarakat yang belum paham pcrbedaan zakat
infak/shadaqah, dan wakat;
11. Pemerintah belum menjaclikan zakat sebagai instrument fiskal yang
pcnting bagi keuangan negara.
Mcskipun potensi zakat cukup besar, namun pcnghirnpunan dan
pendayagunaannya belum efektif untuk mengurang1 kerniskinan.
Penclayagunaan zakat selama ini masih banyak rnengikuti paradigma lama,
yaitu membagikan habis kepada semua golongan pencrima (8 ashnaf) untuk
konsurnsi sesaat. Akibatnya, porsi dana zakat yang cliprioritaskan untuk zakat
produktif sebagai modal usaha masih relative kecil. Dengan kata lain
penclayagunaan zakat yang berclampak langsung pacla peningkatan ekonomi
umat kurang menclapat prioritas (Soekarni dkk, 2008:73).
Oleh karena itu, menjacli sesuatu yang rnenarik bagi pencliti untuk
mengamati lcbih jauh tentang faktor-faktor yang mempcngaruhi wajib pajak
muslim clalam mernenuhi kewajibannya ubtuk membayar zakat clan pajak, clan
pcneliti mengambil judul "Analisis Faktor-faktor yang Mcmpengaruhi
Wajib Pajak Muslim Membayar Zakat dan Pa.iak (Studi Kasus Pada
B. Pcrumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas. rnaka perumusan rnasalah
dalam pcnelitian ini adalah:
I. Faktor-faktor apa sajakah yang rnempengaruhi Wajib Pajak rnuslim
rnembayar zakat clan pajak?
2. Faktor apakah yang paling dorninan mernpengaruhi Wajib Pajak muslim
membayar zakat dan pajak?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berclasarkan perumusan masalah tersebut maka tujuan clan manfaat
penelitian ini aclalah:
I. Tu.iuan Penelitian
a. Menguji secara empiris faktor-faktor apa sajakah yang rnempengaruhi
Wajib Pajak muslim rnembayar zakat clan pajak"
b. Menguji secara empms faktor apakah yang paling clominan
mempengaruhi Wajib Pajak muslim membayar zakat clan pajak.
2. Manfaat Penclitian
a. Bagi Penulis
I) Hasil penelitian ini akan menjawab keingintahuan penulis terkait
clengan faktor-faktor apa Si[ja yang rnempengaruhi Wajib Pajak
rnuslim untuk rnembayar zakat clan pajak.
2) Penelitian ini juga dapat dijadikan wadah untuk mengaplikasikan
teori-teori ekonomi clan khususnya akuntansi berkaitan dengan
b. Bagi Akadcmisi
1 l Sebagai referensi tentang kebijakan pemerintab terkait zakat dalam unclang-undang perpajakan di Indonesia.
2) Memberikan inforrnasi mengenai faktor-faktor apa saJa yang mempengarubi Wajib Pajak muslim mcmbayar zakal dan pajak. 3) Dapat melengkapi dan menambah khazanab pustaka bagi
pengelahuan biclang akuntansi khususnya akuntansi terkait pajak clan zakat.
c. Bagi Pihak Lain
I) !'vlemberikan informasi kepacla pihak tertcntu mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Wajib Pajak muslim membayar zakat clan pajak.
2) Penelitian 1111 sebagai bahan evaluasi pemerintah clalam
menentukan kebijakan khususnya terkait zakat clan pajak.
BABU
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konscp Zalrnt
I. Makna Zalrnt
Zakat bcrasal dari kata zaka yang berarti suci. bailc bcrkah, tumbuh,
dan berkembang. Menurut terminologi syariat (istilah) zakat adalah nama
bagi sejumlah harta tertentu yang telah mcncapai syarat tertentu yang
diwajibkan oleh Allah untuk dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak
mencrimanya dengan persyaratan tertentu pula (Hafidhuddin, 2002:13).
Scdangkan menurut UU No. 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat
pasal l ayat (2), yang dimaksud dengan zakat adalah:
.. Harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk dibcrikan kepada yang berhak menerimanya".
Dari beberapa pengettian tersebut dapat disimpulkan bahwa zakat
aclalah kewajiban bagi setiap muslim untuk menyisihkan hartanya kepada
yang berhak menerimanya berdasarkan ketentuan-ketentuan yang diatur oleh
agan1a lslan1.
Fungsi zakat ada 2 (dua). yaitu fungsi spiritual dan fungsi sosial. Fungsi
spiritual lcbih merupakan tanggung jawab atau kewajiban scorang hamba
(rnuslim) terhadap Tuhannya yang rncnsyariatkan zakat. Scdangkan fungsi
sosial adalah fungsi yang climainkan zakat untuk rncmbiayai proyek-proyek
2. Landasan Kewajiban dan Dasar Hukum Zakat
lakat merupakan salah salu rukun Islam, dan mcnjadi salah salu unsur
pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakal adalah
wajib (fc1rdhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat
tertcntu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah (sepcrli shalat, haji, dan
puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur'an dan
As-Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakalan dan
kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan pcrkembangan umat
111anus1a.
a. Al-Quran
Di dalam Al Qu'ran lerdapat kurang lebih 2 7 ayat yang
mensejajarkan shalat dengan kewajiban zakm, clan hanya satu kaii
disebutkan dalam konteks yang sama akan letapi dalam ayal berbeda,
yaitu surat Al-Mukminun ayat 2 dengan ayat 4 (Yusuf Qarclhawi. 1973)
salah satu ayat al-Qur'an yang mensejajarkan zakat dengan ibaclah sholat
ada clalam surat al-Baqarah ayat 43 yang arlinya:
'. <·'If''
i
GOᄋl[ᄋ\GNQ|ゥセQ[L[」ゥG⦅Q|ゥ@
'+
セ⦅イ@
C"
ケdjセ@ Y f , ) セ@ セI@··Dan Dirikanlah shalat. tunaikanlah zakat dan mk11'/ah heser/a orang-orang yang ruku ". (Dept. Agama, 1995: 16)
Di clalam Al-Qur'an pun clisebutkan pujian bagi orang-orang yang
111cnunaikan kc\vajiban tersebut dengan sungguh-sungguh dan
n1en1berikan anca111an bagi siapa ウセェ。@ yang ウ・ョァセセェ。@ n1cninggalkan.
crul
J·Y:f
o)5tJ
<?GJl3
)C\il
:;,_;
1;·L
0!
ゥセQ[@
o,11
セセヲャ@
'13
セ@ [LセQQS@
0:Ur
セャイZZ\ZL@
J,Jr,,
Bセイ@
セ@
P
セ@ セOL@
:,;,;セjg@
;,, G '
I ZMQセ@'
]セᄋ@·-·
·t;11f
'--'1l;,, GMセL@Jil
I . ' L: : '',セI@ セセ・イM
\.J-!
ᄋセ[@7
,·
..
,.-".J'.
.
セ@ セ@ Mセ@"'
' J . J.,. ) J j. ) ,,- ,.. ) J. < セj@ セ@ oo),. t_:; l.<jjj
·<.
'""''
;._:;::L-.
t_:; 1.J.c,;, - ' :\c• .,, :..>- - ; セ@ L'c·<c'
.T セ@ セ@ I セ@
r-"'
Iセ@ j \"'d ) セ@ c '---" Y""'MBᄃZセ@ -: I 4
!.5:5
セ@,f
-....;.--....__,,Jfi ,
-3./. "Hai orang-orang yang beriman, Sesunggulmyu sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan ja/an batil dan mercka menghalang-halcmgi (manusia) dari ja/an Allah. dan orang-orang yang menyimpan enzas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jci/an Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bal11va mereka alwn mendapat) siksa yang pedih 35. Pada hari dipanaskan emas peruk itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, Lanzbung dan punggzmg mereka (lalu dikatakan) kepada mcreka: "lnilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri. lvfaka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu. "(At-Taubah : 34-35).
b. Al-Hadits
Posisi hadits atau sunah Rasul adalah menguatkan dan rnenjelaskan apa yang dinyatakan secara umum dalam Al-Qu1"an. Karena Al-Qur'an adalah konstitusi dan sumbcr hukum Islam yang utama. Olch karena itu Al-Qur'an hanya memuat fungsi umum tentang suatu masalah (Nurrushobah. 2008:26). Salah satu penjelasan tentang kcwajiban zakat dalam haclits riwayat Imam Muslim, bahwa Rasulullah S.A.\.V bersabda:
'"f'idaklah seseorang yang memiliki harta simpanan (emas dan perak)
(setrika) yang disetrikakan pada punggung dan jidatnya. sampai Allah S WT menetapkan kepulusan dan/ara para hamba-Nva. poda suatu hari yang 11k11ra11 waktunya lima puluh ribu tahun kemudian diperlihatkan ja/annya. mungkin ke surge at au ke neraka ".
c. ljn1a'
Kesepakatan ularna baik salaf maupun khalaf bahwa zakat mernpakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Islam dan
haran1 n1enginglcari11ya.
3. Syarat-syarat Kekayaan yang Wajih Dikeluarlrnn Zakat
a. Milik Pcnuh (Almilkuttam)
Yaitu : harta tersebut berada dalam kontrol dan kekuasaanya secara penuh, dan dapat diambil manfaatnya secara penuh. Harta tersebut didapatkan melalui proses pemilikan yang dibenarkan menumt syariat islam, seperti : usaha, warisan, pemberian negara atau orang lain dan cara-cara yang sah. Sedangkan apabila harta tersebut diperoleh dengan cara yang haram, maka zakat atas harta tersebut tidaklah wajib, sebab harta tersebut harus dibebaskan dari tugasnya dengan cara dikembalikan kepacla yang berhak atau ahli warisnya.
b. Bcrkcmbang
Yaitu : harta tersebut dapat bertambah atau bcrkembang bila diusahakan atau mempunyai potensi untuk berkcrnbang.
c. Cukup Nis!tab
d. Lcbih Dari Kebutuhan Pokok (Allwjatuf Ashl(vah)
Kebutuhan pokok adalah kebutuhan minimal yang diperlukan
scseorang clan keluarga yang menjacli tanggungannya. untuk
kdangsungan hidupnya. Artinya apabila kebutuhan tersebut tidak
tcrpcnuhi yang bersangkutan ticlak dapat hiclup layak. Kcbutuhan tersebut
sepcrti kebutuhan primer atau Kebutuhan Hiclup Minimum (KI-IM),
misaL belanja sehari-hari, pakaian, rumah, kesehatan, penclidikan, clsb.
c. Bcbas Dari hutang
Orang yang mernpunyai lrntang sebesar atau mengurangi senishab
yang harus dibayar pada waktu yang sama ( dengan waktu rnengeluarkan
zakat), maka harta tersebut terbebas clari zakat.
f. Bcrlalu Satu Talmn (Al-Hauf)
Maksuclnya aclalah bahwa pernilikan harta tersebut sudah belalu satu
tahun. Persyaratan ini hanya berlaku bagi ternak. harta simpanan dan
perniagaan. Sedang basil pertanian, buah-buahan clan rikaz (barang
tcmuan) ticlak acla svarat haul.
4. Suh_jck clan Oh.jck Zakat
Yang dimaksucl clengan pengertian zakat adalah harta yang wajib
disisihkan oleh muslim atau badan yang climiliki olch orang muslirn sesuai
dcngan kctcntuan agama untuk clibcrikan kepada yang berhak rncnerirnanya.
fvlenurut UU No. 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan /akat pasal 14
wajib pajak yang berdangkutan sesuai peraturan perundang-undangan yang
bcrlakt1.
Subjek zakat atau disebut muzzaki menurut UU No. 38 Tahun 1999
·rentang l)engelolaan Zakat adalah setiap \Varga Negara Indonesia yang
bcragama Islam yang memiliki kemampuan untuk menunaikan
kcwajibannya. Dan badan atau perusahaan yang dimiliki olch orang muslim
berkewajiban menunaikan zakat.
Objek zakat menurut UU No. 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan
ZakaL harta yang clikenai zakat aclalah sebagai berikut:
a. Emas, pcrak clan uang;
b. Perclagangan clan pcrusahaan;
c. Basil pertanian, perkebunan, clan perikanan;
cl. Hasil pertambangan: e. Hasil peternakan;
f. Hasi l penclapatanj asa; g. Rikaz (barang temuan).
Perhitungan besarnya zakat atas harta tersebut menurut nisab. kadar clan
waktu ditetapkan berdasarkan hukum agama. Nisah adalah. jumlah harta
kckayaan yang wajib dikeluarkan zakatnya. Kadar zakat adalah besarnya
perhitungan atau persentase zakat yang harus dikcluarkan. Waktu zakat
dapat tcrdiri atas haul atau masa pemilikan harta kckayaan selama dua belas
5. Pcngertian Zakat Profcsi
!Vlenurut Mas'ucl Khasan (l 988:200) clalarn セ[オ」ゥ。エケ@ (2008) istilah profesi menurut kamus ilmu pengetahuan aclalah pckcrjaan dengan keahlian khusus sebagai mata pencaharian. Pada umumnya istilah profesi climaksudkan sebagai suatu keahlian mengenai bidang tcrtentu, climana perolehannya didahului oleh pendidikan dengan penguasaan pengctahuan, ilrnu dan ketrampilan. Dalam hal ini. suatu profesi rnerupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh nafkah dengan suatu keahlian tertentu. bukan sekeclar menyalurkan kesenangan atau hobi clan bukan pula sekedar kegiatan awam atau kuli.
Menurut Yusuf Qardawi, pekerjaan yang menghasilkan uang ada dua rnacam. Pcrtama adalah pekerjaan yang dike1jakan sendiri tanpa tergantung kepada orang lain, berkat kecekatan tangan ataupun otak. Penghasilan yang diperoleh dengan earn ini merupakan penghasilan profcsional. sepe11i penghasilan seorang dokter, msmyur, advokat, sen1111an. penjahit, tukang kayu dan Jain-lainnya. Selanjutnya yang kedua, aclalah peke1jaan yang clikerjakan seseorang buat pihak Jain-baik pemerintah. pcrusahaan, maupun perorangan dengan memperoleh upah, yang diberi kan. clcngan tangan. otak, ataupun kedua-duanya. Penghasilan dari pekerjaan seperti itu berupa gaji, upah. ataupun honorarium.
a. Argumcn Pcncntang Zakat Profcsi
masalah ubudiyah, sehingga segala macam bcntuk aturan dan kctentuannya hanya boleh dilakukan kalau ada petunjuk yang jelas dan tegas atau contoh langsung dari Rasulullah SAW. Bila tidak ada, maka tidak perlu dibuat-buat. Diantara mereka yang berada dalarn pandangan scperti ini adalah fuqaha kalangan zahiri seperti lbnu Hazm dan lainnya clan juga jumhur ulama. Syafi'i mengatakan bahwa harta pcnghasilan itu dikcluarkan zakatnya bi la rnencapai waktu setahun meskipun ia memiliki harta sejenis yang sudah cukup nishab. Tetapi zakat anak-anak binatang piaraan dikeluarkan bersamaan dengan zakat induknya yang sudah mencapai nisab, clan bila tidak mencapai nishah maka tidak wajib
zak.at11ya.
Zainal Muttaqin dalam Suciaty (2008) juga menyatakan bahwa pada urlciumnya ulama hijaz menolak keberadaan zakat profesi. Bah.lean ulama modern seperti termasuk juga Dr. Wahbab Az- Zuhaily juga bclum bisa mencrima keberaclaan zakat itu. Sebab zakat profesi itu tidak pernah dibahas oleh para ulama salaf sebelum ini. Umumnya lcitab fiqih klasik memang ticlak meneanturnkan aclanya zakat profesi.
kctcntuan syari'at tentang zakat profesi. Jika mernang ada. ya
diada-aclakan. Schubungan dengan itu, ia menyatakan bahwa gaji dan
penghasilan profesi tidak wajib dizakati. Sebab kedua hal tersebut tidak
mcmenuhi syarat haul dan nisab. Gaji kalau ditotal setahun mungkin
mcmenuhi nishab, padahal gaji diberikan setiap bulan. Oleh karenanya
gaj i setahun memenuhi nishab itu ban ya memenuhi syarat hak, tidak
memenuhi syarat milik. Sementara itu, benda yang wajib dizakati harus
merniliki syarat milik. 1-Ial ini didasarkan pada pendapat Imam Syafi'I
(Salmi Mahfudh, 1994: 14 7) dalam Suciaty (2008).
b. Argumen Pendukung Zakat Profesi
Para pendukung zakat profesi tidak kalah kuatnya clalam berhujjah.
i\ilisalnya mereka menjawab bahwa profesi climasa lalu memang telah
ada, namun kondisi sosialnya berbeda dengan bari ini. Termasuk 1nazhab
Al-Hanafiyah yang memberikan keluasan dalam kriteria harta yang
wajib clizakati.
Selain itu Yusuf Qardhawi mengatakan bahwa zakat profesi aclalah
1:akat yang clipungut dari pekerjaan profesional. yakni pekcrjaan yang
herdasarkan keahlian, ketrampilan atau kecakapan tcrtcnlu. Menurut
n1creka, yang n1enjadi acuan dasarnya adalah kekayaan seseorang.
i\·Ienurut analisa mereka, orang-orang yang kaya dan memiliki harta saat
i tu rnasih terbatas seputar para peclagang. petani dan petcrnak. Ini
kaya. bahkan umumnya peternak dan petani di ncgcn 1rn malah hidup
dalam kemiskinan.
Sebaliknya. profosi orang-orang yang dahulu tidak rncnghasilkan
scsuatu yang berarti, kini rnenjadi profesi yang rncmbuat mereka
menjadi kaya dengan harta berlimpah. Penghasilan rnerekajauh melebihi
para pedagang, petani dan peternak dengan bcrpuluh kali bahkan ratusan
kali. Paclahal secara teknis, apa yang mereka ke1jakan jauh lebih simpel
dan lebih ringan dibanding keringat para petani dan pcternak itu.
B. Konsep Pajak
L Dcfinisi Pajak
Banyak ahli atau pemerhati pajak yang rnenyajikan definisi pajak.
!Vlenurut Rochmat Soemitro:
"Pajak adalah iuran masyarakat atau rakyat kepada kas negara berdasarkan
'
Undang-Undang (yang dipaksakan) dengan tidak mendapatjasa timbal balik yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar
pcngeluaran t1n1un1".
Sedangkan menurut Santoso Brotodihardjo (1998:2) dalam Waluyo
(2008:2):
ᄋᄋplセェ。ォ@ aclalah iuran kepada Negara (yang dapat dlpaksakan) yang terutang
olch yang wajib membayarnya menurut peraturan-pcraturan, dengan tidak rncndapat prestasi kembali. yang langsung dapal ditunjuk. Dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pcngcluaran umum
berhubung clengan tugas Negara yang 1nenyelenggarakan pen1erintahan."
Sclain dari clua penclapat dialas, ada banyak lagi para ahli yang
rncngemukakan clefinisi pajak. Dari definisi エ」イウLセ「オエ@ clapal dijabarkan
a. Iuran rakyat atau kcikutsertaan n1asyarakat dalan1 pen1biayaan negara
clan pernbangunan nasional;
b. Pajak harus disetorkan pada kas negara;
c. Berdasarkan Undang-undang (dapat dipaksakan):
d. Tidak mendapat balas jasa secara langsung;
c. Pajak digunakan untuk kepentingan umurn negara.
2. A1·ti dan Landasan Hukum Pajak Penghasilan
a. Arti Pa.iak Penghasilan
Penghasilan dalarn Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008, pasal 4
ayat (! ):
·'Adalah setiap tambahan kemarnpuan ekonomis yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak dimanapun asalnya (baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia) yang dapal dipergunakan untuk konsumsi atau untuk menarnbah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun".
b. Landasan Hukum Pajak Penghasilan
Undang-undang nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana telah rnengalami perubahan kcdua dcngan adanya
undang-undang nomor 10 tahun 1994 serta perubahan ketiga yaitu
undang-undang nomor 17 tahun 2000 yang digunakan sebagai dasar
hukurn pcrnungutan pajak penghasilan yang merupakan perpaduan dari
bcberapa ketenluan.
Karena disesuaikan dengan perkembangan di bcrbagai bidang,
undang nomor 7 tahun 1983, dan sampai sckarang undang-undang tersebut dijadikan sebagai landasan hukum pajak penghasilan.
3. Objek dan Subjek Pajak Penghasilan
a. Objek Pajak Penghasilan
Objek pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kcmampuan ckonomis yang diterima atau cliperoleh oleh wajib pajak climanapun asalnya (baik yang berasal clari Indonesia maupun clari luar Indonesia) yang dapat clipergunakan untuk konsumsi atau untuk mcnambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan clalam bentuk apapun, meliputi antara lain clisebutkan dalam undang-unclang nomor 36 tahun 2008 pada pasal 4 dan pasal 5.
b. Subjck Pa,jak Penghasilan
Subjek pajak atau wajib pajak penghasilan adalah segala sesuatu yang mempunyai potensi untuk memperoleh penghasilan. Undang-undang pajak penghasilan di Indonesia mengatur pcngenaan pajak penghasilan terhadap subjek pajak berkenaan dengan pcnghasilan yang diterima atau diperolehnya clalarn tahun pajak.
4. Pcnghasilan Kena Pajak
5. Pcnghasilan Tidak Kena Pajak
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) adalah, pengurangan terhadap
kewajiban pajak penghasilan yang harus dibayar wajib pajak di Indonesia.
Sejak diatur pertama kali dalam pasal 7 undang-unclang nomor 7 tahun
1983. besaran nilai PTKP telah beberapa kali berubah. sampai yang
!erakhir aclalah sebagai berikut:
a. Rp. 15.840.000 (lima belas juta clelapan ratus ernpat puluh ribu rupiah)
untuk cliri wajib pajak;
b. Rp. 1.320.000 (satu juta tiga ratus clua puluh ribu rupiah) tambahan
untuk wajib pajak yang telah menikah;
c. Rp. 15.840.000 (lima betas juta clelapan ratus empat puluh ribu rupiah)
tambahan untuk seorang isteri yang penghasilannya cligabung dengan
penghasilan suami;
cl. Rp. 1.320.000 (Satu juta tiga ratus clua puluh ribu rupiah) tambahan
untuk setiap anggota keluarga seclarah clan keluarga semencla clalam
segaris keturunan lurus serta anak ingin angkat yang me11jacli
tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap
keluarga.
C. Pcndidikan
I. Pcngcrtian Pcndidikan
a. Mcnurut Ketetapan MPR RI No.IV/MPR/1973 dikatakan bahwa:
··Pcndiclikan pacla hakikatnya mengembangkan kepribaclian dan
b. Undang-undang Pendidikan Nasional Nornor 2 Tahun l 989, dalam ketcntuan urnum Bab I Pasal l menjelaskan bahwa:
'"Pendidikan adalah usaha sadar untuk rnenyiapkan peserta didik rndalui kegiatan birnbingan pengajaran atau latihan bagi perannya
din1asa akan datang."
c. Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003. pacla Bab I Pasal I ayat 1 menjelaskan:
--Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk rnewujudkan suasana belajar dan proses pembelajarannya agar peserta diclik secara aktif mengembangkan petensi dirinya untuk rnemiliki kekuatan spiritual keagarnaan, pengenclalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia. serta ketrampilan yang diperlukan clirinya, masyarakat,
bangsa dan negara".
2. Tujuan Pcndidikan di Indonesia
Rumusan tujuan pendiclikan menurut ketetapan MPR No.11 Tahun 1993, yang rnerupakan perluasan dari tujuan yang telah cligariskan clalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 1989 tersebut berbunyi:
··Pendidikan Nasional bertujuan rneningkatkan kualitas rnanusia Indonesia, yaitu rnanusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. berbucli pckcrti luhur. berkepribadian mancliri, rnaj u. tangguh, cerdas, kreatif. terampil. berclisiplin. beretos ke1:ja professional. bertanggung jm,·ab dan atif serta sehat jasmani dan rohani. Pendiclikan Nasional juga harus menumbuhkan jiwa politik dan mempertcbal rasa cinta tanah air,
n1cningkatkan sen1angat kebangsaan dan kescctiaka\vanan sosial serta
kcsadaran pacla sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan
scrta bcrorientasi n1asa depan''.
3. Pcndidikan Pcrpa.jalrnn
penguatan pacla intitusi yang rncnangani masalah penyuluhan, dalam ha!
ini clinrnlai dari pusat penyuluhan perpajakan (Nopridayanti, 20 I 0:21 ).
Menurut Dika Lestari (2008) dalarn Nopridayanti (20 l 0:22)
kegiatan-kegiatan penclidikan perpajakan bcrvariasi mulai clari kegiatan-kegiatan publikasi
clan penerangan urnurn yang digunakan untuk mcndidik wajib pajak clan
biasa disebut pendiclikan informal, hingga pada pendidikan pajak, yang
berupa pendidikan pajak formal yang diajarkan disekolah-sckolah umum
tingkat SD hingga Pcrguruan Tinggi atau di tempat- tempat kursus
pcrpaj akan.
Menurut Nasueha (1999:4) dalam Nopridayanti (20 l 0:22), secara
umum pendidikan pajak terdiri dari clua macam, yaitu:
a. Pcndidikan pajak formal dapat diselenggarakan rndalui
I) Pendidikan pajak untuk SD hingga Perguruan Tinggi. pendidikan
pajak untuk sekolah ditujukan untuk menurnbuhkan kesadaran
akan perlunya pajak bagi pembangunan bangsa clan negara.
2) Kursus-kursus perpajakan yang mendapat lisensi dari Dirjen Pajak.
Pendidikan pajak di lempat kursus telah spesifik untuk
membcrikan pengetahuan teknis mengenai pcrpajakan.
b. Pendidikan pajak informal dapat diberikan clalam bentuk:
l) Penyebaran informasi melalui berbagai bcntuk publikasi sepe1ii,
leaflet, majalah, buku laporan tahunan Dirjen Pajak. clan berbagai
2) Penyebaran informasi melalui media cctak clan elektronik seperti
homepage, siaran pcrs, wawancara, melalui televisi clan radio, iklan
clan lain-lainnya;
3) Layanan informasi mclalui telepon;
4) Ke1jasama dengan pclajar clan mahasiswa clan memberikan
penyuluhan dalam pengisian formulir pajak.
D. Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pcngclolaan Zakat
Undang-undang Nomor 38 tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat
disetujui clan disahkan oleh pcmcrintah Republik Indonesia pada tanggal 23
September 1999. Jadi Undang-undang Pengelolaan Zakat ini tennasuk produk
hukum positif yang tennasuk baru clan perlu disosialisasikan scrta dilaksanakan
oleh masyarakat.
Sesuai dengan namanya, Undang-undang Nomor 38 tahun 1999 Tentang
Pengelolaan Zakat, undang-undang ini lebih menekankan kepada aspek
pengelolaan zakat. Yaitu kegiatan perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan terhadap pengumpulan clan pendistribusian serta pendayagunaan
zakat (Pasal I ayat I UU No. 38 Tahun 1999). Bukan penjelasan yang detail
tentang zakat, kecuali pasal 11 ayat l clan 2, serta penjelasan pasal 16 ayal 2, yang menjelaskan jenis-jenis harta yang dikenai zakat clan jenis-jenis muslahiq
clcngan bcberapa gagasa.n pengernbangannya.
E. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Pcnghasilan
Unclang-undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan
bahwa pajak dikenakan atas setiap tambahan kemampuan ckonomis yang cliterima atau diperoleh wajib pajak dari manapun asalnya yang dapat clipcrgunakan untuk konsun;isi atau menambah kekayaan wajib pajak tersebut.
Pajak penghasilan di Indonesia diatur pertama kali dengan Undang-undang Nornor 7 Tahun l 983 dengan penjelasan pada Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1983 Nomor 50. Selanjutnya berturuHurut peraturan ini diarnandemen.
a. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 b. Unclang-undang Nomor 10 Tahun 1994 c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000 cl. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan adalah undang-undang yang ditetapkan sebagai perubahan kecmpat atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan yang diberlakukan rnulai tahun 2009.
F. Sosialisasi
I. Pcngcrtian Sosialisasi
Sosialisasi menurut Soejono Soekanto adalah suatu proses dimana
anggota 1nasyarakat yang baru n1en1pelajari norn1a dan nilai 111asyarakat,
dirnana dia menjadi anggota.
a. Mcmberikan dasar atau fondasi kepada individu bagi terciptanya
pertisipasi yang efektif dalarn masyarakat.
b. ivlemunginkan lestarinya suatu masyarakat karena tanpa sosialisasi akan
hanya ada satu generasi saja schingga kelestarian rnasyarakat akan sangat
tcrganggu.
2. Pcngcrtian Sosialisasi Perpajakan
Dari pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa sosialisasi
perpajakan merupakan suatu upaya dari Direktorat .Tenderal Pajak untuk
memberikan pengertian, informasi dan pembinaan kepada masyarakat pada
umumnya dan Wajib Pajak pada khususnya mengcnai scgala sesuatu yang
berhubungan dengan peraturan dan perundangan perpajakan. Dengan
adanya sosialisasi perpajakan diharapkan akan terciptanya partisipasi yang
efektif dari masyarakat dalam memenuhi hak clan kewajiban sebagai Wajib
Pajak dalam memenuhi hak dan kewajibannya.
Dalam melakukan sosialisasi perpajakan perlu adanya strategi dan
metode yang tepat yang clapat diaplikasi dengan baik, scbagaimana yang
dikcnrnkakan dalam buku karangan Azhari A. Samuclra. yaitu:
a. Publikasi (Publicatiou)
Adalah aktivitas publikasi yang dilakukan melalui media komunikasi
sdempat, baik media cetak seperti surat kabar atau majalah, maupun
seml!1ar-sem111ar dan pelatihan baik untuk pemerintah clan swasta
n1en1asang pan1f1et dan spanduk yang berten1akan pa_jak 111en1asang iklan
layanan rnasyarakat, membuat acara di televisi dan radio. mcngadakan
vidiatron di Jakarta scperti Kemang, Kebayoran barn. serta di claerah-daerah
seperti Bandung, Semarang, Surabaya dan Bali. Se lain itu juga mengadakan
kerja sama dengan pemuda-pemuda setempat, pemberian penghargaan
kepacla Wajib Pajak yang patuh, memasang billboard di semua KPP,
rnengadakan kunjungan-kunjungan kc Sekolah Mcnengah Umum dan
scderajatnya di wilayah Jabocletabek clan menciptakan figur-ligur dari Wajib
Pajak patuh.(http//:www.depkeu.go.id) dalam Nopriclayanti (2010).
G. Penclitian Tcrdahulu
Penelitian mengenai penerapan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
w·ajib pajak muslim membayar zakat dan pajak telah banyak clilakukan oleh
peneli ti-pencliti sebel umnya. Peneli tian-penelitian terse but ban yak
rnemberikan masukan serta kontribusi tambahan bagi pemerintah dalam
menentukan kebijakan clalam hal terkait zakat clan pajak.
Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang cligunakan peneliti
cneliti 'ahnn)
[image:48.729.155.640.31.383.2]Buchori
Tabel 2.1 Penelitian Terdahnlu
···- -·--j;;;J;;1---·
j Yariabel•··--·---··---·-·---J_____ ··.. · -• i\nalisis Faktor-Faktor Yang
11.
(Xl) Faktorlnternaltvlernpengaruhi Tingkat I' a. X Faktor pencliclikan
Kepatuhm1 Wajib Pajak 1 1
M uslirn. (Stucli Kritis 1 b
Terhaclap lmplementasi UU
I
·
X. Faktor kesaclarm1 no. 38 Tahun 1999 clan UU 17I
Tahun 2000).
I
I
1.2
keberagamaan
c. X F aktor kesadaran l.3
perpajakan
d. X Faktor pemahaman
l.4
terhaclap undang-undang clan peraturan perpaj akan
e. X. Faktor rasional
!.5
2. (X2) Faktor Eksternai
a.
X
2 Lingku1112an wajib1 .._, "
paj ak berada b. X Sikai1 fiskus
2.2
mbung kc halaman beriutnya
Perbedaan l)ersa1naan
I
I. Menggunakan Uji
n .
Menganalisis faktor-faktor analisis faktor2. Menambah
variabel sosialisasi 3. Responden aclalah
Do sen clan Pegawai Tetap
UIN Syarif
Hiclayatullah
yang
mempengaruhi WP muslim membayar zalrnt
2. Menggunakan UU No. 38 Tahun 1999 sebagai
teori
landasan
I
! J akaiia yang telal1
I
3.memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Menggunakan variabel faktor pencliclikan clan faktor pemahaman terhadap U nclang-U nclang
4. Menganalisis korelasi an tar variabel
inclepenclen (X) 5. 'vlenganalisis
faktor a11a セ@カ。ョセ@ '
paling clorninan mempengaruhi WP muslim membayar zakat clan pajak.
4. lvienggunakan data
primer yaitu berupa kuisioner
iti(Tahun): MMMMMMェセ\ャセQゥ@
---!
1f3ucii--iff[(,;j
ian Terhadap Faktor-I
!.[ Faktor Yang Mempengaruhi
I
Kepatuhan Wajib PajakTabel 2.I (Lanjutan)
_ Variabel I
(Xl) Kejelasan
·11.
Unclang-undangclan peraturan i 2. perpajakan
Perbedaan J>crsan1aan
+
-Meng gun aka n 4 variabd
I
I. Menganalisis faktor- iindependen (X)
I
faktor yang ITidak terdapat variabel
I
mempcngaruhi Wajibi
2. (X2)
dependen (Y) 1 pajak membayar
i
3. Menganalisis korelasi antar
I
pajakI
ヲ。ォエッイMヲセエッイ@ yang 2. Menggunakan data
i
mempengaruhi WP muslim primer yaitu dengan
I
Filasfatnegara
3. (X3) Tingkat
pendidikan Wajib Pajak 4. (Y)Kepatuhan
Membayar Pajak
membayar zakat dan pajak menyebar kuisioner \ 4. Responden adalah WP 3. Menganalisis faktor
muslim yang memiliki
NPWP
apa yang paling dominan
mempengarnhi Wajb
Pajak membayar
. セセ@
ht.adi __
,_JI'
Kewajiban Zakat dan Pajak l. (XJ) Kewajiban 1. Menggunakan UU No. 38 1. Membahas tentang IIir (2009) Dalam Perspektiflslam Zakat Tahun 1999 dan UU No. 36 kewajiban membayar
I 2. (X2) Kewajiban Tahun 2008 sebagai variabel zakat dan pajak. ·
Pajak penelitian. 2. Menggunakan UU No.
3. (Y) Perspektif 2. :v!enggunakan data primer 38 Tahun l 999
Islam berupa kuisioner sebagai landasan .
3. '.\1enggunakan uji analisis kewajiban rnembayar '
faktor zakat
mbung ke halaman bcrikutnya
[image:49.729.82.634.30.382.2]Tabcl 2.1 (Lanjntan)
eneliti
r--
ᄋMM[ェ[[、セャMMM-:---
---··-v
a;·iabeli --·-·
--Perbedaan - ᄋMMャᄋᄋMMp」M[Zセ。Q[[。。ョ@ --- -· -_a_lnm)_ .... [ __________________ _[ ________________I
____
_
_______________ _
1 Basri I, Ii;1ple111ent:1si Undang-undang
1
1
I. ( X 1)
_l!C
No. 38 Tahun1,
1. PenggunaanUnclang-1
1. lrnplemen;asi
I
\ornor_,g
I ahun 1999 i 1999 I entang PengelolaanI
Undang No. 36 tahun Undang-l!11clangMイ・ョエ。ョセ@ p」ョセ・ャッャ。。ョ@ Zakat 1
Zakat
i
2008 sebafl:ai I Pajak PenQhasilan !Dan
ャNャョ、。ョァMセュ」ャ。ョァ@
Nomor 2. (X2) UU No. 17 Tahun perubahan keempat pada pasalセ@
9 ayal ' 17 Tahun 2000 Ten tang Pajak 2000 Tentang Pajak dari Undang-Undang ( 1) huruf gI
Penghasilan Pada Wajib Penghasilan No. 17 tahun 2000 2. Menggunakan UUI
Zakat clan Pajak di Kabupaten 3. (Y) Pelaksanaan Zakat 2. Menggunakan data No. 38 Tahun 1999I
Gresik Sebagai Pengurang Pajak primer berupa sebagai lanclasan '
kuisioner dasar kewajiban
3. Menggunakan uji membayar zakat analisis faktor
4. Menggunakan tenik probability sampling dalam mengambil
. sampel. ,
Soekarnil-i>;U:nsi Dan Peran Zakat j 1. (Xl) Realisasi I. Menggunakan teknik I. Menggunakan data
I
1008) ! Dalam !vlengurangi 1 Pengumpulan zakat oleh probability swnpling primer berupa I
' Kemiskinan · Lembaga Pengelola Zakat dalam menentukan kuisioner
2. (X2) Pola pendayagunaan sampel. 2. 'vleneliti tentang zakat yang berhasil 2. :vlenggunakan uji irnplementasi
t:u
dihimpun analisis faktor. No. 38 tahun ! 999
I
3. (Y) Dampak zakat dalam1
mengatasi masalah kemiskinan
tentang pengelolaan zakat
セMMMMMMMセMセセM
1er: Diolah dari berbagai referensi
H. Kcrnnglrn Pcmikiran
Kcrangka pe1nikiran n1erupakan sebuah sintesa dari serangkaian teori
yang tertuang dalan1 tinjauan pustaka, yang pada dasarnya n1erupakan
gan1baran secara sisten1atis dari kine1ja teori dalan1 n1cn1bcrikan solusi atau
alternative solusi dari serangkaian masalah yang ditctapkan (Abdul Hamid.
2007:27). Kerangka berpikir yang baik akan menjclaskan sccara teoritis
hubungan antar variabel yang akan diteliti. Kerangka bcrpikir dalam suatu
pcnelitian perlu dikemukakan apabila dalam pcnelitian tersebut berkenaan
dua variabcl atau lebih (Sugiyono, 2008:88) dalam (.layakusumah. 2011 :25).
Alur kerangka pemikiran yang menggambarkan pengaruh faktor-faktor
yang melatarbelakangi terbentuknya pengaruh perilaku Wajib Pajak Muslim
untuk membayar zakat dan pajak. Faktor-faktor dalam pcnclitian ini meliputi
faktor pendidikan (X 1 ). yang terbagi menjadi faktor pcncliclikan formal
(XI. I). clan faktor pcndidikan pajak formal (XI.2). Faktor Unc!ang-unclang No. 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat (X2) yang tcrbagi lagi
rnenjadi faktor pemahaman UU zakat (X2.l), clan faktor clektilitas UU zakat
(X2.2). Faktor Unclang-unclang No. 36 Tahun 2008 Tentang Pajak
Penghasilan (X3) yang terbagi lagi menjadi faktnr pcrnahanrnn UU PPh
tX3.i) clan elektifitas lJU PPh (X3.2). Faktor sosialisasi (X4) yang terbagi
lagi menjacli kegiatan publikasi (X4.l), kegiatan snsialisasi (X4.2). clan
elektilitas sosialisasi (X4.3). Dirnana model analisis yang digunakan adalah
faktor- Faktor-fal{tor yang Vlempenga mhi Wajih Pa.ial{ Vluslim Vlcmbayar lakat clan Pajak
dan pajak. dalarn penelitian ini faktor-faktor yang terbcntuk nanti.