Oleh: AGUSPAISAL
102017023972
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMUTARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
Skripsi berjudul PENGARUH PEMBERIAN HANDOUT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MTs KELAS VII, yang disusun oleh AGUS PAISAL Nomor Induk Mahasiswa: 102017023972, Jurusan Pendidikan Matematika telah melalui bimbingan dinyatakan syah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang lTIunaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan fakultas.
Jakarta,
Yang Mengesahkan
Mei 2007
R. Bambang Aryan S. M. PI! NIP 131 974684
PembimbingII
dillyatakaII Iulus dalam Ujian Muuaqasyah pada, 18 Juui 2007 di hadapall dewan pellguji. Karella itu, penuIis berhak memperoleh gelar Sarjana Sl (S.Pd) dalll.lll
bidll.llg Pelldidikan Matematika.
Jakarta, Juni2007
Sekertaris (Sekertaris Jurusan Pend. Matematika)
to
l 07
13
... Panitia Ujian MllIlaqasyah Ketua panitia (Ketua Jumsan Pend. Matematika) TanggaIOtong SuhYll.IltO. M.Si NIP. 150293232 Maifulillda Falra M.Pd NIP. 150277 129
PengujiI
Drs. Zamris Habib M.Si NIP. 130695192 PengujiII
Dra AfidaIl Mas'ud NIP. 150228775
:;c/
o!-...j
..
r
、QゥTセ
{i)
セ
07
/ '
riD'--...:?... .
.
Mengetabni:
ォ。セ
"\ I
: 102017023972
: Pendidikan MatematikaIX : 2002
: JI. Kalimulya Gg. Pedati Kp. Kebun Duren Rt.02/04No.4 Kel. Kalimulya Kec. Sukmajaya Depok
Meyatakan dengan sesunguhnya bahwa skripsi yang berjudul "PENGARUH Jurusan/Semester
Angkatan Tahun Alamat
NIM
PEMBERIAN HANDOUT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA MTs. ISELAS VII" adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:
Nama :1.
R.
Bambang AryanS.
M.Pd NIP: 131 974 6842. Ora. Muhlisrarini M.Pd NIP: 150 293 220 Dosen Jurusan : Pendidikan Matematika
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima sega/a konsekuensinya apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya sendiri.
Matematika, Faknltas limn Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Jakarta, Mei 2007.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara sebelum dengan sesudah menggunakan handout. Untuk menjawab permasalahan ini dilakukan penelitian eksperimental (eksperimen semu) di MTs Salafiyah Safi'iyah pada semester genap tahun ajaran 2006/2007. Dengan pengambilan sampel tidak secara acak, dimana sample diambil dari siswa kelas VII, yang berjumlah 50 Orang. Sampel ini dinamakan sampel purposif. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan uji "t", dengan data yang normal dan linier. Hasil penelitian menggungkapkan bahwa ada perbedaan hasil belajar matematika siswa sebelum dan sesudah diberilmn handout. Dan skor rata-rata hasil belajar matematika sebelum dan sesudah diberikan handout terdapat perbedaan. Jadi pengaruh pemberian handout dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa cukup signifikan.
Alhamdulillahi Robbil 'alamin, Puji syukur pellulis panjatkall kehadirat Aliall SWT. Penguaa alam seInesta, tempat ku mellgadu dan bersyukur atas anugrah-Nya yang senalltiasa berlimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dellgall baik. Shalawat serta salam seialu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabatdanpara pellgikutnya.
Selanjutnya, penulis dalam menyusun skripsi ini banyak mendapatkan kesulitan dan hambatan, namun berkat bimbingan, dorongan serta masukan-masukan positif atas karya ilmiah ini semua dapat teratasi, oleh sehab itn penulis mengucapkan terimakasih kepada:
I. Prof Dr. Rosyada, MA. Dekan Falmltas Ilmu TarbiyahdanKeguruan DIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Maifalinda Fatra, M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Maternatika yang telah rnemberikan rnasukan-rnasukan, dan Bapak Otong Sullyanto, M.Si, Sekretaris Jurusan Pendidikan rnate1llatika.
3. Tita Khalis Maryati, S.si, M Kom, selaku Dosen Penasebat Akademik. 4. Barnbang Aryan, M.Pd. Dosen Pembinlbing 1, yang secara sabar dan
ikhlas memberikan bimbingan dalam penynsunan skripsi ini.
berikanlllendapat keberkahan dari Allah SWT.Amin.
7. Bapak Drs. Madani Abdullah kepala sekolah MTs Salafiyah safi'iyah yang telall lIlemberikan izin peneliti 1Illtuk melakukan penelitian disekolah tersebut dan Bp Dede Sulaeman S.Pd selaku guru bidang studi matelllatika, dan seluruh kmyawau dan guru yang telah lIlemperkenankan penulis 1Illtuk peuelitiall dan memberikall segala fasilitas yang dibutuhkan dalam pellelitian ini.
8. Pilllpinan dan stap Perpustakaan fukultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Perpnstakaan UmlUn DIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan fasilitas kepada penulis UIltuk menelaah serta memberi pinjaman smnber literatur yang di perlukan.
9. Teristimewa untuk kedua orang tuaku,H.Hamdanih dan Hj Aminah, yang tak henti-hentinya mendoakanku, selalu sabar dan limpahan kasih sayang kepadaku dan memberikan dukungan moril dan materil kepadaku, terimakasih alas segalanya, hanya Allah SWT, yang dapat membalasnya. Semoga penulis dapat memberikan yang terbaik UIltuk kaHan.
Badriah.
12. Sahabat-sahabat seperjuangan angkatan 2002 Imalluddin OlY, Ahmad Khusairi , A Bllchori, Aet; Dodi, iーオセ Iiq, Nhi dan seluruh ternan-ternan angkatan 2002 A dan B. Yang tidak dapat disebntkan satu persatu, terimakasih atas kebersamaan dalam betjuang melewati hari-hari kuliah yang penllh suka dan duka.
13. Kakak-kakak terbaik: Bang Amir, Asep, Deden, Rahmat dan semuanya yang telah membantu hingga selesainya skripsi ini.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, mudah-mudahan bantuan, bimbingan, arahan, dan do'a yang telah diberikan menjadi amal shaleh dan diterima oleh allah SWT. Serta balasan yang berlipat ganda, amino Semoga skripsi ini bermanfuat bagi penulis khususnya dan bagi pengernbangan ilmu pengetahuan mnumnya.
Jakarta, Mei 2007
PENGESAHAN PEMBIMBING
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR lSI
vii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
: PENDAHULUAN
1
A. Pemilihan Pokok Masalah
1
1.
Latar Belakang Masalah
I
2. Identifikasi Masalah
6
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
6
C. Metode Pembahasan
7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
7
BAB II
: DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR,
DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
8
A. Deskripsi Teoritisi
8
I. Pengertian Media Pembelajaran
8
2. Pengertian Handout
12
B.
Kerangka Berpikir.
22
C. Pengajuan Hipotesis
23
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ...•••••...•..•• 24
A.
Tempat dan Waktu Penelitian
.24
B. Metode Penelitian
24
C. Populasi dan Sampel Penelitian
.24
D. Metode Pengumpulan Data
.25
E. Teknik Analisis Data
28
F. Hipotesis Statistik
31
BAB IV : HASIL PENELITIAN ...•...32
A. Deskripsi Data
32
B. Analisis Data
37
C. Interpretasi Data
39
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
.41
A. Kesimpulan
.41
B. Saran-saran
.42
DAFTAR PUST
AKA
.43
Tabell
Rancangan Penelitian
24
Tabel2 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
32
Tabel 3 Daftar Skor Siswa
33
Tabel4 Distribusi Frekuensi Skor Pre-test..
35
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Skor Post-test
36
Tabel6 Hasil Uji Normalitas
37
Tabel 7 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
.46
Tabel8 Data Hasil Uji Coba Instrumen
74
Tabel9 Data Kelompok Atas
75
TabellO Data Kelompok Bawah
75
Tabelll Daya Pembeda dan TarafKesukaran SoaL
76
Tabel 12 Perhitungan Validitas
77
Tabel 13 Perhitungan Reliabilitas
78
Tabel14 Hasil Pre-test...
85
Tabel 15 Hasil Post-test
86
Tabel 16 Hasil Pre-test dan Post-tast
90
Tabel 17 Perhitungan Data Residu
93
[image:11.601.78.451.159.578.2]Gambar 1 Histogram Frekuensi Pre-Test..
36
Lampiran 2 Rancangan Perencanaan Pembelajaran
.47
Lampiran 3 Handout..
55
Lampiran 4 Soal uji Coba Instrumen Penelitian
62
Lampiran 5 Kunci Jawaban
67
Lampiran 6 Data I-Iasil Uji Coba
74
Lampiran 7 Perhitungan Daya Pembeda dan TarafKesukaran Soal
75
Lampiran 8 Uji Validitas Instrumen
77
Lampiran 9 Perhitungan Reliabilitas
78
Lampiran 10 Soal Pre-test dan Postest..
79
Lampiran
11Kunci Jawaban
81
Lampiran 12 Hasil Pre-test
85
Lampiran 13 Hasil Pos-test
86
Lampiran 14 Perhitungan Pembuatan Daftar Distribusi Frekuensi
87
Lampiran 15 Hasil Pre-test dan Post-test
90
Lampiran 16 Uji Linieritas Data Residu
91
Lampiran 17 Uji normalitas Data Residu
94
Lampiran 18 Uji Keberartian Model regresi
95
A. Pemilihan Pokok Masalah I.
Latar
Belakang MasalahPendidikan adalah salah satu sarana untnk memperoleh intonnasi pengetahuan yang lIlelimpah tersebut. Pelldidikan menurut Langeveld adalah suatu billlbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belurn dewasa untnk rnencapai tujuan, yaitu kecerdasan.JDalam UU RI No. 20 Bab I Pasall Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dituliskan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadaTdan terencana untnk lIlewujudkan suasana belajaT dan proses pembelajaran agaT peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk lIlemiliki kek-uatan spritual keagarnaan, pengendaliandiri,kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilall yang diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa?
Abdurrahman al-Nahlawai seperti yang dikutip Hery Noer Aly dalam bnkunya llmu Pendidikan Islam, lIlemben1:an kesimpulan:3
I. Pendidikan adalab proses yang memplmyai ttyuan , saSaTandantaTget
2. Pendidik yang sebenamya adalah Allah, kaTena Dialall yang menciptakan fitrab dan bakat bagi manusia Dialah yanl?; membuat dan memberlakukan hokum-hulmm perkembangan serta bagaimana frtrah dan bakat-bakat itu berinteraksi. Dialab pula yang menggariskan syariat Wltnk mewujudkan kesempurnaan, kebaikandankebabagiaan.
3. Pciididikan menghendaki langkab-Iangkah sistematis yang hams dilalui secara bertahap oleh berbagai kegiatan pendidikan dan pengajarau.
4. Pendidikan hams mengikuti bukum-hukum pencipta dan syariat yang telah ditetapkan Allah.
I Burhanuddin Salam,Pengal1larp・、ャQァッァェォセ (Jakarta: Rlnekacャーセ J997),eetKe-l, h. 3-4.
2lJndang-undang Repuhlik Indonesia No. 20 Tallun 2003, Tentang Sis/em Pendidikan
naslonaL Bab IPasal I. 11 J
Oleh karena itu pendidikan hams memplmyai konsep dasar agar dapat sejaJan sesuai dengan tujuan yang dJoarapkan dan dapat diartikan bahwa peudidikan dalam [slam adalah usaba yang berproses yang dilakukan mauusia secara sadar dalam membimbing mauusia menuju kesempurnaan berdasarkan Islam.4
Peudidikan juga bagian dati kebudayaan yang meujadi salah satu bidang yang sangat strategis daJam membina manusia dan membangun bangsa. Karena membangun kebudayaan ber:fungsi untuk membangun kuaJitas sumber daya insani dau masyarakat dalam mewujudkan cita-cita bangsa yanghendak dicapai dalam ruang lingkup nasioual dan internasiouaJ untuk masa sekarang dan yang akau dataug. Oleh kareua itu, pendidikanhauya dapat dilakukau oleh mauusia, memiliki lapangan dan jangkauan yang sangat luas mencakup semua pengaJaman dan pemikiran manusia tentang pedidikan. Proses belajar mengajar daJam pendidikan dapat mengasilkan perubahan tingkah laku yang diharapkan.
Usaha yang dilakukan tidak lepas dari tujuau pendidikan yang bendak dicapai. Tujuan pendidikan mernpakan SlIatu h'llmbaran fulsafub atau pandangan Ilidup manusia, baik perorangan maupunkelompok. Menurnt UNESCO, tujuan pendidikan harns memperbatikanbeberapa nilai antara lain :
1. Otonomi; memberikan kesadaran,pengetahuan dan kemampuan kepada individu maupun kelompok untuk meudapatkan bidup mandiri dan hidup bersama da/am kehidupan yang lebibbaik.
2. Equity (keadilan); bahwa tujuan pendidikan terebut harns memberi keselllpatan kepada sehmul warga Illasyarakat Imtuk dapat berpartisipasi
.._--セ--- - - - . - - ' _..
dalalll kehidnpan berbudaya dan kehidupan ekonomi dengan meniben"kan dasar yang sarna.
3. Survival; bahwa dCllgall pClldidikau akan nlcnjamin PCWaI1S kcbudayaan dari suatu gcncrasi kcpada gcnerasi berikutnya5
Dalam UU RI No. 20 Bab [/ Pasal 3 Tahun 2003 teulang SiSlclll Pendidikan Nasional ditllliskan bahwa lluuan Pendidikan Nasional adaJah :
j Her-.. セッ・イ A..h .. lim/( Pendidikdtl Islam,h IJ
Pendidikan Nasional bedimgsi mengembangkan. kenJampuall dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bennartabat dalam rangka
ュ・ョ」・イ、セォ。ョ kehidupanbangsa,bertnjuan untuk berkemban1lllyapotensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhall Yang MahaEsa,berakWak lIllllia, seliat, berihllU, cakapkreatit; mandiri dan mel1iadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab6
Untuk mellcapai tnjnan pendidikan nasional, lnakapemerilltah mellerapkan sistem pendidikan yaitn pendidikan di luar sekolah {nonfonnal) dan pendidikan di sekolah (fonual).Pendidikan dilnar sekolah adalahpendidikan yang berlangsung di lingkungan masyarakatdan kelnarga. Sedangkan pendidikan di sekolah, berlangsnng di lingknngan sekolah yang didalamnya terdapatinteraksi antara gnru (pendidik) dengan siswa (peserta didik) dalam proses pembelajaran.
Oi sekolah diselenggarakan raugkaian kependidikan secara sengaja, berencana, teTarnh,beIjenjang dan sistenJatis. OJ sekolah di'!iarkan berbagai macam mata pel'!iaran yang ditawarlmukepada siswa uutuk dipel'!iari, dikuasai dan dimengerti, sclringga tujuan daTi pendidikan dapat tercapai dengan maksimal. Matematika adalab salab satu mata pelajarnn yang diajarkan disekolab dan hams dik'llasai oleh siswa. Matematika mempakan ilnm yang lllliversal yang mendasari perkembangan teknologi modem, memplmyai pernn yang sangat penting dalam berbagai disiplin ihnu dan memajukan daya pikir manusia Matematika adalah salah satn mata pelajarnn yang diajarkall di sekolah dan hams dikuasai oleh siswa. MatenJatika mempakan mata pelajaran yang dipelajari dari SO hingga SLTA bahkan sampaiperguman tinggi.
Matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di sekolah, yaitu matematika yang di'!iarkan di pendidikan dasar dan pendidikan menengah.7 Matematika sekolah terdiri 。エ。セ bagian-bagian matematika yang dipilih guna menumbuhkembangkan kemampuan-kemampuan dan membentuk pribadi serta berpandu dati perkembangan IPTEK.
Adapllll tujllall umllm dibetikannya matematika sekoiah adaiah:
'Undang-lHldangReplIblik lndonesia No. 20 Tahlln 2003. Tentang Sistem Pendidikan
nasional. Bab IT Pasat
n. .
6I. Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan di dlmia yang Selalll berlcembang, melallu latihan bertindak alas dasar pemikiran logis, rasional.,kritis,cermat, jujur, efisien dan efek:tif
2. Mempersiapkan siswa agar dapat menggtmakan matematika dim pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu.s
Tlljuan umum tersebut berdasarkan pengamatan penuJis ternyata belum dapat berjalan dengan baik karena dan berbagai bidang sludi yang diajarkan di sekolah., matematikadianggap peIajaran yang menakntkan {)Ieh siswa karena bergelut dengan .angka-angkadan rumus-rmnus.Dalam ·kehidupanmasyarakat modern. matematika dipandang sebagai suatu i1mu pengetahuanuntukmasa' kini yang meliputi pengetahllan tentang bilangan, aljabar, geometri, pengukuran peluang dan statistik. Oleh karena itll dJbntnhkan snatupemikiran cam berpikir yang logis, rasional dan eksak agar dapat menyelesaikan berbagai masalah. Untuk dapat mempelajari dan menguasi matematika dituntnt suatn ketelitian daIam pemecahanya agar mendapkan hasil yang tepat dan aralmya jelas yaitu sesnai dellgan pellalaran yang benar.
Pada masyarakat umllm, seringkali prestasi anak pOOa mata pelajaran matematika dijadikan patokan kecerdasan. Orang rna akan merasa cemas apabila anaknya kurang berprestasi dan lidak memperolell niIai matematika yang ll1emuaskan. Oleh. karena itu. dalam ke"oiatan belajar meD!,'lljar,. setiap ,,'Urn harns berusaha secara optimal a,,'llf siswanya mencapai hasil yang maksimal seSl1ll.i dengan tnjuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran matematika.
Pada kenyataanya, banyak siswa yang menunjlikan gejala tidak dapat mencapai hasil belajar sebagai walla yallg diharapkall. Setiap siswa pada plinsipnya mempunyai hak yang sallla untuk Illcncapai hasil belajar yang memuaskan. Namlm masih ada bebempa siswa yang menunjukan nilai-nilai yang rendah lIleskipun Lelah diusahakan sebaik lIlungkin dalalll proses pelllbelajaran. Rendahnya hasil belajar siswa ini ll1emmjukkan adanya gejala-gelaja kesulitan dalam belajar matematika. Hal ini menandakan bahwa tujmm pembelajaran belull1
tercapai. KesuJitan yang dialami oleh siswa di sekolah bennacam-macam, baik daIam hal menerima pelajaran, menyerap pelajaran atan yang lainnya.. Kesulitan yang dialami olell siswa tidak lepas dari prinsip belajar tuntlis (mastery learning) dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai Dalam prinsip belajar tuntas, siswa harns mencapai suatu tillgkatan penguasaan tertentu terbadap tlijuan-tujuan pembelajaran dari suatu unit pelajaran tertentu sebelum pindah ke unit pelajaran yang berikutnya. Namun daIam kenyataaImya, tidak semua siswa dapat menguasai tujuan pembelajaran sesuai dengan tujuan dari prinsip belajar tuntas tersebut. Halini teljadi karena setiap individu atan siswa memiliki kemampuan yang berbeda dalam menguasai suatu baban pelajaran yang diajarkan pada mata pelajarall matematika Karena dalam mempelajari matematika diperlukan ketelitian dan keteklman. Siswa harns siap dalam bell\iar dan mempunyai waktu yang cukup untuk mempelajari kembali pelajaran yang telah diajarkandisekolah.
Proses pembelajaran pada dasamya merupakan suatu sistem, sehingga terdiri atas sejmnlah unsur (komponen) yang tersusun secara teratur dan saling berhllbllngan. Untuk meningkatkan hasil belajar semua kornponen didalam proses pembelajaran hams berb:ualitas. Salall satu cara untuk meningkatkan hasil belajar matematika adalah mengoptimalkan ken18mpuan guru untuk lIlengenali kesulitan-keslllitan belajar yang dialallli oleh siswa dalam memecahkan soal-soal tersebllt. Komponen guru lIlerupakan kOlllponen yang besar pengarnlmya terhadap peningkatan kualitas proses pernbelajaran. Sebab guru adalah komponen yang sangat dekat dengan siswa dalam pendidikan di sekolah. Untuk itu seorang guru harns selalll dapat mengembangkan proses pembelajaran glilla meningkatkan hasil belajar siswa-siswanya.
yang dimaksud adaJab foto copy tansparansi yang dibagikan kepada siswa dalam proses pembelajaran.
Handoutmerupakan media belajar dalam proses pembelajaran yang berisi materi pelajaran berupa bagan, gambar dan penjelasan singkat. Pemberian handout diharapkan dapat meningkatkan kesiapan guru dan siswa IHltuk belajar dalam rangka meningk:atkanbasilbelajar siswa.
Berdasarkan pemikiran di atas penulis ingin mengetabui peranan handout daJam -meningl<atkan セ。ウゥセセセャャゥセ⦅ウゥウキ。L sehingga judul skripsi-ini: "PENGARUH PEMBERIAN HANDOUT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MTs KELAS Vll"
2. Identifikasi Masalah
Dati penjelasan lIDIian di atas penulis, maim dapat di identifikasi beberapa masalab yang timbul, antara lain:
1. Apakah penggunaan handout dapat mempengaruhi hasil belajar matematika siswa?
2. Apakah pemberian handout dapat meningkatkall aktivitas SISwa mengikuti
pelajaran?
3. Apakah pemberiml hmldout dapat mellillgkatkall millat siswa tehadap pelajaran matematika
4. Bagaimana hasil belajar matematika siswa MTs kelas VII yang belajar dellgan mellgglHlakan alat bantu pembelajaran berupa handout?
B. Pernbatasan dan Perurnusan Masalab
Berdasarkall latar belakang yang telah diuraikan sebelulllnya, maka rulllusallmasalah dalam penelitiall ini adalah : "Apakah pemhelajaran matematika dengan alat bantu handout dapat meningkatkan hasil belajar siswa MTs kelas VI1"
Pembatasan masalah sebagai berikut :
2. Hasil belajar matematika dibatasi hanya pOOa aspek kognitif diambil dari
instnunen penelitian yang dibuat oleh penulis setelah memberikan materi dengan menggunakan handout dalam proses pembelajarau pada materi Bangun Datar ( Segitiga )
C. Metode Pembahasan
Metode pembahsan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskkriftif analisis.
Untnk menU1uang penelitian tersebut, peneliti menggunakan pendekatan: L Penelitian kepustakaan yaitu dengan mengadakankajianterhadap buku-buku
yang berhubungan dengan pokok permasalahan
2. Penelitian lapangan yaitu mengOOakan penelitian atau observasi langsung di Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Syafi'iyah einere, Depok.
Mengenai tehnik penulisan skripsi ini penulis beIpedoman pada buku " Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007".
D. Tujnan Penelitian
A. Deskripsi Teoritik
1. Pengertian Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran
ada
dua aspek yang paling menonjol yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Sedangkan penilaian adalah a1at untuk mengnkur atan menentukantaraftercapai atan tidaknya tujuan pernbelajaran. Dari uraian di atas , dapat simpulkan bahwa kedudukan pada sekarang ini media bukanlah untuk membantu proses pembelajaran tetapi sudah menjadi integral atau bagian dari proses pembelajaran tersebut, dan media tidak dapat dipisahkan dari proses tersebut.Kata media berasal dari bahasa latin medius yang berarti tengah, perantara atau pengantar.9Metode mengajardanmedia pembelajaran merupakan dua unsur yang sangat penting dalam suatu prosespembelajaran. Media dipahami secara gatis besar adalah lllatlllsia, lnateriatau kejadian yatlg melllbatlgun kOlldisi yang lllembuat siswa mampu men1peroleh pengetalman , keteranJpilall atau sikap.lO Media adalall peratltara atau pellgantar peslIn dari pengiriln ke pellerima pesan.ll Hamidjoyo dalam Latuheru (1993) memberi batasan media sebagai semna belltuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebarkan ide, gagasan atan pendapat sehingga ide, gagasan dan pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.12
Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi dan Komullikasi Pelldidikan (AECT) di Amerika membatasi media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyampaikan pesan!infonnasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah sebagai jenis komponen da.lam
9 Ariel'S. Sadiman" etal ,Aledia PendidUa:m (Pengertian, Pengembangan dan
l'eman/Gatannya).(Jakarta:Rnja Grafindo, 2CXJ2). eel. Ke-5.!L6
ltJAzhaT Arsyad,AJedia Pengajaran(.{ ..t ....,; .. :Raja Grafindo, 2(00). eet. Ke-2. h. 3.
11Arief S, Sadiman. etal.Aledia Per. 8 11 h.6
linglumagn siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sememtara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala a1at fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa nntnk belajar.13
Ciri-ciriumum yang terkandung dalam media pembelajaran OOalah:
I. Memiliki pegertian Fisik yang dikenal sebagai hardware (perangkat keras) yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan panca indra.
2. Memiliki pengertian non-fisik yang dikenal sebagai sqfrware (perangkat lunak) yaitu kandunganpesanyang terkandung dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan.
3. Penekanan media pembelajaran terdapat pada visual dan audio
4. Memiliki pengertian alat bantu pOOa proses belajar baik di dalam maUptill di luarkelas.
5. Media pembelajaran digunakan dalam rangka komtmikasi dan interaksi antara guru dengan siswa dalam proses pembelajarall.
6. Media pembelajaran dllPllt digunakan secara massa.
7. Sikap, pembuatan., organisasi, strategi dan manajemen yang berhubungan
dengan penerapan snatu1'1mnt4
Media pembelajaran adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran disekolah.15 Para ahli sepakat bahwa media pembelajaran dapat mempermudah proses pembelajaran yang pada akhimya dibarapkan dapat menillgkatkan basil belajar. Ada beberapa alasan mengapa media pembelajaran dapat bennaanfuat dalam proses pembelajaran, antara lain:16
ャNセ Arief S. Sadiman. et.al.;'viedia Pendidilwn .h .6
14-Arsyad,Media Pengajaran... .h. 3
"Oemar HamaJik.Me<iia Pemlidikan.(Bandung:Citra Adilya Bal."ti, J994). Cet. Ke-7, h. 12
a. Bahan pelajaran akan lebih jelas malrnanya seltingga dapat lebih mudab dipahami olelt para siswa., dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran yang lebih baik.
b. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komnnikasi verbal melalui penutunm kata-kala 0100 guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak keltabisan tenaga apabila guru mengajar setiap jam pelajaran.
c. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidakhanya mendengarkan uraian yang diberikan oleh guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemontrasikan dan lain sebagainya. d. Proses pembelajaran akan lebih menarik perbatian siswa sehingga dapa
menumbuhkan motivasi belajar.
Secara umum media pembelajaran memiliki kegunaan sebagai berikut:17 l. MetnpeJjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata tertulis)
2. Mengatasi keterbatasan mang, waktudandaya indera, seperti misalnya: a. Objek yang telalu besar bias diganti dengan realitas, bingkai, film atau
model.
b. Objek yang kecil dapat dibantu dengan proyektor mikro, film atau gambar. c. Gerak yang terlalu cepat atan lambat dapat dibantu dengan time/apseatau
high-speedphotography.
d. Kejadian pada masa lalu bias dilihat kembali melalui rekamanfibn, video atau foto.
e. Objek yang terlalu kompleks (misal mesin-mesiu) dapat disajikan dengan model, diagram dan lain-lainnya.
f. Konsep yang terlalu luas (misal: gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film.
3. Dengan menggunakall med.ia pembelajaran secam tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif siswa. Dalam hal ini media pembelajarnn bergulla nnhlk: a. Menimbnlkan kegairahan atan semangat belajar.
b. Memtmgkinkan interaksi yang lebih langstmg antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan.
c. Memungkinkan siswa belajar sendiri-sendid menurut kemampuan dan minatnya masing-masing.
4. Dengan sikap yang unik pada setiap slswa ditarnbah lingkungan dan pengalarnan yang berbeda, sedang kurikulurn dan rnateri pendidikan ditentnkan sama untuk setiap siswa, maka guru akan kesulitan untuk mengatasi keragarnan tersebut hila harns diatasi sendiri, apalagi latar belakang guru dengan siswa berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitn dengan kemampuan media pembelajaran dalam:
a. Memberikan perangsang yang sama. b. Menyamakan pengalaman
c. Menimbulkan persepsi yang sarna.
Ada beberapa media yang biasa digunakan dalam pembelajaranJ8
I. Media Gratis seperti gambar, 1Oto, grafikhagan atau diagram. Media gratis sering disebut juga media dua dimensi, yaitu media yang memHiki ukuran panjang dan lebar.
2. Media tiga dimensi yaitn dalam bentuk model seperti model padat (sHid model), model penampang, modelSIlSlilldanlain sebagainya.
3. Media proyeksi seperti slide, tibn strif, OHP dan lain sehagainya. 4. Penggunaan lingkungan sebagai media pendidikan.
Penggunaan media di atas yang lebih penting adalah 10ngsi dan peranannya dalam membantn mempermudah proses pernbelajarnn. Penggunaan media dalam membantn mempermudah proses pembelaJaran harns didasarkan pada kriteria pemilihan yang objektif, karena pemilihan media diakaitkan dengan tnjuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media pembellUaran adalah sebagai berikue')
1. Relevansi pengadaan media pembelajarall edukatif
1&HaJjanto,Perm"""""np・ョァ。ェ。イHuセ h,23&
2. Kelayakan pengadaan media pemebelajaran edukatif 3. Kemudahan pengadaan media pembelajaran edukatif
Berdasarkan ketiga faktor tersebut, maka dalam memberikan prioritas pengadaan media pembelajaran perlu diadakan penguknran ketiga faktor tersebut sesuai dengan jenis jenjang pendidikan di sekolah. Perlu disadari bahwa setiap media pembelajaraIl memiliki kelebihaIl dan keterbatasan pengetahuan tentang kelebihan dan keterbatasan inilah sangat penting untuk memilih media yang tepat, hemat dan mndah. Pemilihan dan pemanfaatan media pembelajaran perin memperhatikan kriteria-kriteria sebagai beriknt:20
1. Tnjnan, media hendaklah memmjang tnjnan penibelajaran yang telah dirumnskan.
2. Keterpadnan (Validitas), tepat dan berguna bagi pemahaman bahan yang dipelajari.
3. Keadaan pesertadidik. Kemampnan daya pikir dan daya tangkap siswa serta kelebihan dan kelemahan perin dipertimbangkalL
4. Ketersediaan. Pemilihan perin memperlJatikan ada atan tidaknya media yang tersedia di sekolah serta mndahatusnkamya nntuk mendapatkatmya.
5. Mutu tekllis, media harnslah memiliki kejelasan dan kualitas yaIlg baik. 6. Biaya, hal
uri
hams dipertimbangkan bahwa biaya yang dikeluarkaJl sesuaidengall hasil yang helldak dicapai.
2. Pengertian Handout
Pemilihan salah satu metode akan mempellgaruhi jenis media yang sesuai. Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pembelaJaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang barn, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajardanbahkan membawa pengamh-pengamh psikologis terhadap siswa21 PellgguaJIaan media pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaraJ1. DisaInping membangkitkan motivasi
2JlHarjanto,Perencanaan Pengajoran h. 238
dan minat Slswa, media pembelajaran juga membantu slswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, 1I111dah menafsirkan data, dan memadatkan data.
Proses pembelajaran pada dasamya merupakan suatu sistern yang terdiri atas sejumlah unsur/komponen yang tersusun secara teratur dan saling berhubungan menujn tujllan yang telah direncanakan, komponen-komponen tersebut antara lain adalah siswa, guru, kurikulum, sumber, media dan gedlmg. Untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, maka hendaklah semua komponen tersebut hams berkualitas.
Dalam proses pembelajaran agar materi pelajaran yang disampaikan dapat dipahami dengan baik rnaka perlu dilakukan beberapa strategi pembelajaran yang lebih berrnakna salah satunya adalah dengan mengunakan transparansi sebagai media pembelajaran. Transparansi adalah lembar plastik bening tembus pandang yang mernpakan perangkat Innak pelengkap OHP.22
Semua pesan, penjelasan alau pelajaran ditulis dalam transparansi. Untuk lebih rnemudahkan dalam menyampaikan pelajaran dengan menggunakan trausparansi, lIIaka siswa hams diberikan handout untuk memudahkan dalam menangkap dan menerima pelajaran. Handout merupakan salah satu media yang dapat lIIeningkatkan kualitas proses pembelajaran. Handout yang dimaksud adalah foto copy transparansi yang dibagikan kepada siswa dalalll proses pembelajaran.
Handout adalah tulisan secara singkat yang berisi bahan ajar yang akan disampaikan.23 Handout yang diguuakan ditujukau nntuk mempermudah proses peuyampaian materi pelajarau yang ada pada transparansi OHP. Handout adalah tulisan yang dibuat oleh gum yang berisikan tentang tujuan dan sasaran
n Ri:r.an Z.A,PengembanganProgrtunMedia lnsiruksional (Diisain Overhead
Transparancy (OH1)). DEPDIKBUD (Jakarta: PUSTEKOM Pendidikan dan Kebudayaan, 1994) h.2
pembeJajaran. Handout mempakan media belajar di dalam proses pembelajaran yang berisi materi pelajaran bempa bagan, gambar dan penjelasan singkat24
Sebelum membuat handout, terlebih dahulu dirancang dan dibuat transparansi yang akan digunakan pada OHP daJam menyampaikan bahan pelajaran yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran. Pada saat merancang transparansi untuk OHP dan handout, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain penguasaan silabus, menetapkan sasaran, membuat satuan pelajaran, evaluasi, rnenetapkan buku rujukan, konsistensi, format berisi paragraf yang singkat, pengorganisasian agar rnateri pelajaran mudah dipahami, sehingga maksud atau tujuan diberikannya handout tersebut dapat tercapai. Setelah transparansi jadi barulah dibuat handout dari hasil foto copy transparansi yang telah jadi.
Selain itu handout dari foto copy transparansi juga memilik kelebihan dan / keterbatasan seperti media pembelajaran lainnya Karena handout merupakan セ media grafts, maka kelebihan dan kebatasan handout sama seperti media grafts pada umumnya.
Kelebihan bandout:
I. Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing. Materi pelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga rnampu memennhi kebutnhan siswa, baik yang cepat rnaupun yang lamban membacadan rnemahami. Namun pada akhirnya semua siswa diharapkan dapat menguasai rnateri pelajarn itu. 2. Mudah untuk dibawa kemana-mana, karena bemknran relative kecil dan tipis. 3. Mudah dalam pernbuatannya
4. Mudah untuk disajikan., karena bias disiapkan terlebih dahulu, serta bias disajikan lagi untuk tipok-topik yang berlainan.
5. Mentuk!desain dapat dJbuat menarik, dengan macam-rnacam teknik dan
25
warna..
24Suhinnan, "Penerapan Model Pembelajaran Dengan PendeKalan Peta Konsep dan Pengguan3IDl Handout Untuk Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar BiologiDiSLTP Negeri 4
m。エ。イ。ョセ dalarnJamal Kependidila:mLPPMlKlP Malaram,Mei2005, h.A
", AzbarArsyad,Media Pembelajaran,(Jakarta:RajaGalindo,2002), b. 38-39
Keterbatasan handout:
I. Sufit menampilkan gerak daJam halaman media celakan.
2. Karena berupa fembarall tepas, sering pada waktu akall dipakai urutanya kacau.
3. Jika tidak dirawat dengan baik, handout akan cepat rusak atau hiJang26
3. Pengertian Hasil Belajar Matematika a. Pengertian Belajar
Menulltut ilmu merupakan kewajiban bagi seorang muslim mulai dari kecil sampai akhir hayat BeJajar merupakan salah satu jalan untuk meuuntut ilmn. Sebagai orang Islam kita diwajibkan belajar untuk mengubah kehidupan agar menjadi lebih baik dati sebelumnya Sebagaimana Firman Allah
swr
dalam Al-Quran yang berbunyi:• •...11
_<IJ,...;..
t:u.:;, . -L,,:/.<-;1. -\ -..
L. . •<-
'\'1
c-'" ("'- -" - UY""-'
r- -
uセ t>" ,.,..セ .uI."u.,,'p
iセ[[
.illYI." )..•.a.NI."
Artinya: "Dan Allah mengeluat/ran kamu dari perut ib,DnU dalam keadaan tidak mengetahuiウ・セオ。エオ apapun, dan Allah memberimu pendengaran,
penglihatan dan haN agar /ramu ber.\yukur"(QS. An-NaW:78'F Berdasarkan ayat diatas, kita diwajibkan untuk belajar karena telah diberikan pendengaran, penglihatan dan hati sebagai wujud rasa syukur kepada Allah dan supaya kita tidak menjadi orang yang sesat. Belajar adalah proses untuk memperoleh pengetahuan yang kita tidak ketahui sebelumnya.
Banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu atan menuntut ilmu, bahkan ada yang lebih khusus lagi mengartikan bahwa belajar adalah menyerap pengetahuan
sebayak-26An;yarl,Media Pembelajaran, h.39-40 dan Rizan Z.A,Pengembangan
Program , h. 4
banyaknya. Memmlt James O. Wittaker, belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku yang ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman27 Dengan demikian pembahan tingkah laku abbat peffinnbnhan fisik atan kematangan, pengamh obat-obatall kelelahan atau penyakit tidak termasnk belajar. Belajar yang efektif adalah melalui pengalaman. Dalam proses belajar seseorang berinteraksi langslIDg dengan objek belajar dengan menggunakan semua alat indra.
Sedangkan secara psikologi, belajar merupakan snatu peroses perubahan, yaim perubahan tingkah laku sebagai basil dari interaksi dengan Iingkungannya. Belajar adallih modifikasi atan memperteguh kelakuan melalui pengalaman, artinya belajar merupakan suam proses, suam kegiatan dan bukan suam hasil atau uguan. Morgan dalam buku [nloduction 10
Psychology (1978) mengemnkakan, belajar adalah setiap perubahan yang relatifmenetapdalam tingkablaknyangteJjadisebagai suamhasil dari latihan atan pengalaman.28 Witherington dalarn buku Educational pセケ」ィッャッァケ
mengemnkakan, belajar adalah snam perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suam pola barn dan pada Teaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atan suam peugertian.29
Pengertian belajar menurut Fontana adalah," proses perubahan tingkah lakn individn yang relatif tetap sebagai hasil dari pengalaman", sedangkan pembelajaran merupakan npaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program bellijar tumbuh dan beJkembang secara ッーエゥュ。ャセ Dengan demikian proses befajar bersifilt internal dan unikdalam diri individu siswa, sedang proses pembelajaran bersifilt ekstemal yang sengaja dfrencanakan dan bersifat rekayasa perilaku.30
Dalam pengertian Inas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik .mennjnpeJkembanganpnlladi seutuhnyaKemndian dalamarti .sempit.,
104
h.84
Z7Wasty SoeJl1:ll1lo,PsilwlogiPetulidikmt,(Jakarta:RInekaCiplll, 2003) Cel. Ke-4: II.
,. NgalimPurwaoto,Psilwlogi Petulidikmt(Banduog: Remnja Rosdakmya, (996) eelII,
19NgalimPurwaoto,PSikologiPetulitlikan ,h.84
belajar dimaksudkan sebagai usaha pengllasaan ilmu pengeta/man sebagian kegiatan menlljn terbentllknya kepribadian selltuhnya.
Sedangkan Alisuf Sabri menyatakan beberapa hal penting yang berkaitau dengan pengertian belajar, yaitu sebagai berikntJ]
a. Belajar adalah proses pembahan tingkah lakll sebagai aid bat pengalaman atan latihan
b. Pemba/lan tingkah laku akibat belajar itu dapat bempa memperoleh perilaku yang barn atau memperbaiki/meningkatkan perilaku yang SUda/l ada.
c. Perubahan tingkah Jaku yang ditimbulkan oJeh beJajar dapatberupa perilaku yang baik (positif) atau perilaku yang buruk (negatif).
d. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar teJjadi melalui usaba dengan mendengar, membaca, mengikuti petunjuk bahwa mengamati, memikirkan, menghayati, meniru, melatih dan mencoba sendiri atau berarti dengan penga/anrnn atan latihan.
e. Perubaban tingka/l 131.'11 sebagai hasil belajar harns relatif menetap bukan perubaban yang bersifut sementara.
Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidllP manllsia. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kua/itatif individll sehingga tingka/l lakunya berkembang. Semna aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain ada/ab hasil dan belajar. Belajar itu bukan sekedar penga/arnan. Belajar itu ada/ab snatu proses dan bukan snatu hasil. Karena itu belajar berlangsung secara aktifdan integratifdengan menggnnakan bernagai bentukperbnatan untuk mencapai tujnan. Proses bell!iar itu berbeda dengan proses kelllatangan. Kematangan adalah proses dimana tingkab laku dinlodifikasi sebagai akibat dan pertumbuhan danperkembangan struktur serta .fungsi jasmani. Deugan demikian perubahan tingkab laku pada diri individnmerupakan hasil belajar.
Faktor-faktor penting yang erat hubungannya denganprose belajar
ada/ab: kematangan, penyesuaian diri/adaptasi, menghafa//mengingat,
pengertian, berpikir dan latihan. Nam\\ll kesemuanya itu hams dibedakan dengan pengertian belajar itu sendiri. Berdasarkan penjelasan di alas. dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar adalall pembahan tingkah laku relatif menetap akibat yang didapatkan dari latihan pengalaman dengan proses yang unik dan internal serta dibuthkan wakiu yang cukup lama untuk mendapatkannya.
Belajar adalah aktifitas yang bertujuan. Tujuan belajar ini ada yang benar-benar disadari ada pula yang kurang disadari oleh orang yang belajar. Tujuan belajar itu erat kaitannya dengan perubahanlpembentukan tingkah laku tertentu. Dan tujuanbelajar yang positif serta dapat dicapai secara efektif hanyalah mungkin teljadi disekolah. Menurut Winarno Surachmad, tujuan belajar disekolah itu uutuk mencapai pengumpulan pengetahuan., penanaman konsep dan. kecekatan. alaU keterampilan
sem
pembentukan sikap dan perbuatan.b. Pengertian Hasil Belajar
Ada empat unsur ulama daIam proses pembelajarnn, yaitu tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian. Tujuan sebagai arnh dari proses pembelajaran pada hakikatnya adalah rumusan tingkal\ laku yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa setelah menerima atau menempuh pengalaman belajamya. Baban adalalt seperangkat pengetabuan ihniab yang dijabarkan dari kurikulum uutuk disampaikan alau dibahas dalam proses pembelajaran agar sampai pada tujuan yang ditetapkan. Metode dan alat adalah earn atau teknik yang digunakan uutuk mencapai tujuan. Sedangkan penilaian adillah upaya atau tindakan uutuk mengetabui セャャuィ mana tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai atan tidak.
tercapai. 32 Hasil belajar adaJalJ kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajamya33 Howard Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yaitu keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulaurn. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasi belajar, yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap dan keterampilan motoris.
Hasil belajar adaIah nilai hasil pengajaran yang telah diberikan oleh gum kepada siswa dalam jangka waktu tertenlU. Mennmt Syaiful Djamara, ketercapaian hasil belajar dapat dikategorikan menjadibeberapakriteria, yaitu:
i) Istimewalmaksimal, apabila seluruh (100%) !Jaban pelajamn yang diajarkan dapat diknasai. oleh.siswa
ii) Baik sekali/optimal, apabila sebagian besar (76% - 99%) baban pelajaran yang diajarkan dapatdiknasaioleh siswa
iii) Baik/minimal, apabila hanya 60% - 75% baban yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa34
Tingkab laku sebagai hasil beJajardaJam pengertian yangluas mencakup bidangkognitif, afektifdanpsikomotor. Bloom dan rekan-rekannya rnernbagi hasil beJajar dalarn tiga ranah, yaitu :
1. RanahKognitif, meliputi. : pengetabuan,
pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.2. Rauan Afektif; meliputi : penerirnaan, partisipasi, perulaian atau penentuan sikap, organisaSi danpernbentukanpola hidup.
3. Ranab Psikomotor, meliputi : persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan yang kompleks dankreatifitas.35
32Syaful Ballri I:!jamarllh dan AswanZein,Strategi BelaJarMengaJar;Oakarta:Rineka:
Cipta,2(02), CeI. Ke-2,bal.119
33Nann Sudjana,Penilaian Hasil Prose.• Bc/ajor Mengajor.(Bandung:Remaja Rosda
karya,200t), CeI. 1(e.7.It.22
c. Pengertian Matematika
Matematika mempakan ilmll yang universal yang mendasari perkembangan teknologi modem, mempunyai peran yang sangat penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manllsia Matematika adalah salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah dan hams dikllasai oleh siswa. Mate1l1atika 1l1erupakan bidang studi yang dipelajari dari SO hingga SLTA bahkan sampai perguruan tinggi. Terdapat banyak alasan tel1tang perlunya belajar 1l1atematika Cornelius mengemukakan lima alasan perlunya belajar 1l1ate1l1atika sebagaimana dikutif Mulyono Abdurrahman bahwa matematika merupakan :
1 Sarana berpikir yangjelas dan logis
2. Sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari
3. Sarana untuk mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman 4. Sarana untuk mengernbangkan kreativitas
5. Sarana untuk meningkatkan kesadaran teIhadap perkembangan budaya.36 Matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di sekolah, yaitu matematika yang diajarkall di pendidikan dasar dan pendidikan meuengah.37 Matematika sekolah terdiri atas bagiall-bagiall matematika yang dipilih glma mennmbuhkelllbangkan kemampuan-kemampuall dan lIlernbentuk pribadi serta berpandu dati perkembangan fPTEl<.
Matematika sekolah berfungsi sebagai wahana untuk :
I. Meningkatkan ketajaman penalaran siswa yang dapat membantu mempeIjefas dan mellyeIesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Meningkatkan kemampuan berkolllunikasi dengan meuggunakan bilangan dan sitnboL38
36Molyono Abdurrahnam,Pendidikan Bagi Anak Berkesu/itan Be/ajar, (Jakarta :Rineke
Cipta, 20(3).cetKe-2.hal2H
"Erman SUhennan. e/.al, Strategi Prnibelajaran Maternatika Konternporer,
(bandung:JICA-UPI. 200:1),h.55
3.Ismailet.aJ, Kapila Selekta
Adaptm tujuan muurn diberikannya rnaternatika sekoJah adaJah:
I. Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi pembahan keadaan di dalam kehidupan di dunia yang selalu berkembang, me!alui latihan bertindak atas dasar pemikiran logis,イ。ウゥッョ。セ kritis, cermat, jujur, efisien dan efektif.
2. Mempersiapkan siswa agar dapat rnenggunakan rnaternatika dan poJa pikir matematika daJam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu39
Kata matematika berasal dari bahasa latinmethemalica,yang bennula dariblihasa yunani mathemalike dari akar kata mathema yangberarti pengetahuan atau ilmu. Kata mathematike berkaitan pula dengan kata mathanein yang berarti berpikir atau belajar. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, matematika diartikan sebagai ilmu tentang bilangan-bilangan , hubungan. antar bilangan. , dan prosedur operasional. yang digunakan dalam
penyelesaian masalah mengenai bilangan, (Depdikbud)40
James dan James (1976) dalam kamus matematikanya menyatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika Illengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep berhubungan laimtya dengn jumlah yang banyak dan terbagi ke daJam riga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri. Jonson dan Rising (1972) dalam bnknnya menyatakan matematika adalah po!a piker
dan pola mengorganisasikan. Reys dan kawan-kawan (1984) dalam buklffiya mengatakan Illatematika adalah telllah tentang pola dan hubungan. Kline (1973) mengatakan bahwa matemabxa bukanlah pengetahnan menyendiri yang dapat disempumakan karena dirinya sendin, tapi adanya matelllatika itu lUltuk membantu manusia dalanl mernaharni dan menguasai .pemlasaJahan sosiaJ, ekonomi dan allIIn.4]
Jikamengartikan .matematika sebagai .ilmn, maka matematikaadalah suatu cabang ilmu yang.tersusun secara sistematisdan eksak. Pengertian eksak tersebut tidak benlfti bahwa matematika itu eksak secaramutlak,akantetapi
"Ismailel.aJ, Kapila 8eJekta _.,h 1.15
'"Ismai!el.al, Kapiata.Selekta ,h1.3
matematika sebagai iJmn ilmiah lebih eksak dari ilmn-ilmn sosial dan lebih eksak lagi dari ilmn-ilmn fisiko Oleh karena sifatnya yang eksak ini matematika sering disebut ilmll pasti.·'2
Dati definisi-definisi di atas, kita mempnnyai gambaran tentang pengertian dari matematika itu dengan menggabungkan pengertian dati definisi-definisi tersebut. Semua definisi itu dapat diterima, karena memang matematika itn dapat d.itinjan dari segaJa sndut, dan matematika itu sendiri bisa memasuki seluruh segi kehidnpan mannsia, daTi yang paling sedethana sampai yang paling kompleks.
Dari pengertian beJajar, hasil belajar dan matematika di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar rnatematika adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki. siswa setelah. menerima pengalaman. belajaI: matematika. yaitn berupa pengetahuan, pengertian, pemahaman. dan juga. kemampuan berkomunikasi dengan. menggunakan bilangan dan simbol-simbol; yang dapat dilihat dari kemampuan berpikir matemlltika dalam diri siswa yang berrnuara pada kemampuan matematika sebagai ballasa dan alaI dalam menyelesaikall masalah-masalah yang dihadapi dalmn kehidupan sehari-hari.
B.Kemnglm Berpi"kir
Matematika mempunYal karakteristik yangberbeda dengan ilmu pengetahuan yang Jain, sehingga pengajaran lllatematika ini harns betjenjang (hierarkis) mulai dari materi yang termudah, sedang sampai yang paling sulit. Olen "!<arena itu terdapllt kesulilltan yang dialami olen siswa dalam mempelajari matematika. Guru merupakan orang yang paling mengetahui kesulitan yang dialami oleh siswa. Oleh "!<arena itu seorang gum harnslah mempunyai strategi untuk mengatasi kesulitan bel<\iar yang dialami oleh siswa.
Salah satu cam yang dilakukan oleh seorang
guru
untuk
meoingkatkan hasil belajar malemlltika adalah dengan memberikan hmldout. Deugandiberikannya handout tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa.
Scsuai dcngan pernyataan di atas maka diduga hasil belajar matematika
sesudah diberikan handout terdapat perbedaan dengan sebelum diberikan handout.
C. Pengajnan Hipotesis
Berdasarkan kerangka bcrpikir yang dikemukakan di atas, maka dapat
dirumuskan hipotesisi penelitian ini yaitu sebagi berikut:
Ho: Tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa yang signifikan
sebelum dan sesudah menggunakan handout
Ha: Terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa yang signitikan
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Syatl'iyah Cinere, Depok. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2006-2007, yaitu pada Maret 2007.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen yaitu metode yang tidak memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan penuh terhadap variabel dan kondisi eksperimen. Dalam metode penelitian ini, penelitian ikut serta dalam penelitian yaitu mengajar matematika di sekolah tersebut dengan menggunakan alat bantu pembelajaran berupa handout. Rancangan penelitian ini menggunakan One Group Pretest-Posttest Desidg/4 dimana sebelum diberikan perlakuan diadakan pre-test terlebih dahulu dan baru kemudian diberikan post-test setelah diberikan perlakuan. Adapun rancangan penelitian sebagai berikut:
Tabell
Rancangan Penelitian
Kelompok TesAwal Perlakuan Tes Akhir
R 0 X 0
Keterangan:
X :Perlakuan yang diberikan pada siswa
o
:
Pre-Test! Post-TestR : Proses pemilihan kelas random
C. Populasi dan Sam pel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian, sedang sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi.
[image:37.603.57.458.153.560.2]L Populasi
Populasi エ・セゥ。ョァォ。ャャ penelitian ini adalah Seillmh siswa kelas VII MTs Sa1afiyah Safi'iyah Cinere Depok yang beIjumlah 50 orang siswa,
2. Sampe1
Jllmlah sampel pada penelitian adalah seluruh siswa yang terdapat pada populas! teIjangkau, oleh kareIla itu sampel ini dillamakan sampel purposif. 44
Jumlall sampelnya adalah 50 orang.
D. Metode Pengumpulan Data 1. Instrumen Peueli6an
Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan hangun datar (segi tiga), Adalah tes hasil belajar yang berbentuk tes uraian sebanyak 15 soal. Untuk nomOT 1. 2. 3 dan 10 diberi SkOT 4, untuksoal no 4, 5,6, 7, 8, 9, ]], ]2, 13, ]4 dan ] 5 diberi skor 6. Hasil belajar yang diukur adalall aspek kognitif yang meliputi pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi. Sebelum dignnakan,soaltersebut diujicobakan untnk mengetahui apakall soal tersebut memenuhi persyaratan seperti taraf kesukaran, daya petnbeda soal, validitas dan reliabilitas
2. Teknik Pengumpnlan Data 1, Tahap-tahap Proses Penelitian
a, TallaP Persiapan
Tahap persiapan yang dilakukan bernpa penyesnaian waktu belajar di sekolah sesuai dengan satuan pelajaran dan alokasi waktu yang telah ditetapkan, serta penyusunan
matm
yang akan diajarlrnn dalam peI1elitian, Setelah itu dilakukan pengujian iustrumeI1 peI1elitian.b.. Tahap Pelaksanaan
Penelitian dilakukan. oleh peneliti langSlmg, dimulai dengan pemberian materi pembelajaran tanpa menggunakan !landout dan selanjutnya
44M. Subana dan SudrlYat,Dasar-{/a.mr Penelitianllmiah,(Bandung: CV Pustaka.Setia,
pemberian materi dilakukan dengan menggunakan alat bantu media pembelajaran bempa handou!.
c. Tahap Penyelesaian
Sebelum diberikau handout sebagai alat bantu pembelajaran, terlebih dahulu diadakan pre-test. Setelah diberikal1 perlakual1 berupa pemberian handout sebagai alat bantu pembelajaran diadakan post-test. Instrumen penelitian iui bempa soal uraian sebayak 7 soal. Materi tes me1iputi pelajaran matematika pokok bahasan segitil,'ll.
2. Analisis Intmmen Penelitian a. Tarafkesukaran
Uji taraf kesukaran $Oal dengan menghitung indeks besarnya. Hal ini bertujuan. untuk mengetahui $Oal-$Oal tersebut mudah, sedang, dan sukar, untuk itu.digunakanrnmus:
TK= SA +Sn
NxMah
Keterangan:
SA : jumlah skor siswa kelompok atas dart tiap butir soal SB : jumlall skor siswa kelompok bawah dari liap butir soal N : Jumlah siswa kelompokalaSatan kelompok bawah Maks: skormaks Yangdicapaidluitiapbutir
TK : tingkat kesukaran
Menurut klasifikasi indeks kesukaran yang paling banyak digunakan adalah:
IK= 0,00 :$Oal"rerlalusulcar 0,00< JK セ 0,30:soal sukar
0,,30<lK セ 0,70: soal sedang 0,70<IK セャ[ooZ soalmudah
b. Daya pembeda soal
Penb'lljian daya pernbeda sola bertujuan tUltuk mengetahui kemampllan soal, dalam membedakan siswa pandai dengan siswa yang kurang pandai. Rumus yang digunakan adalah :
S
S
DP= " A - " 8 I
- x Nxlvlaks
2
Keterangan :
SA : banyak peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar SB : banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
N :Jumlah siswa kelompok atas atau kelompok bawah Maks skor maks yang dicapaidantiap butir
DP daya pembeda
Klasifikasi daya pembeda yang palig banyak digunakan adalah : DP= 0,00 : sangatjelek
0,00<DP ,,;0,20 : jelek 0,20< DP ,,;0,40 : cukup 0,40<DP ";0,70 :baik 0,70<DP ,,;1,00 : sangatbaik c. Uji Validitas
VaIiditas adalah salah satu cUi yang menandai tes hasil belajar yang baik. Dntuk dapat menentukan apakah tes basil belajar sudah memiliki validitas rasional atan kah belum, dapat dilakukan penelusuran dati segi isinya dengan menggunakan validitas isi (conten validity) yang berarti tes tersebut dapat mewakili seeara representatif terhadap keselurnhan materi atau baban pelajaran yang seharnsnya diteskau. Pengujiall validitas ini menggunakan mums
Product Moment Person
memakai angkakasar
sebagai ben1rnt:45_
nLty
-(LX)(LY)セM - I -
-. \/(n
Y
X' - Hセ X)')(nY
y 1 - ( ' " Y)').t.-J . ... - L-J L
Keterangan:
n = banyaknya peserta tes X = skor butir soal
Y = skor total
rxv = koetlsien korerelasi antara variabelXdan Y d. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adlllah ketepallln atau ketelitian suatu alat evaluasi. Reliabilitas yang digunakan untuk rnengukur tes hasil belajar bentuk uraian mnengglmakan nlrnliS Cronbach's Alpha yaituA6
a
]HセxャM
LS,;.m)
n-l
-.
sセヲ。HKeterallgall:
a
= cIOllbach's alpha n = banyaknyapertanyaanS,7,m
= variance dari pertanyaanS;"'al
=
variance dari skorE. Teknik AnaJisisDahl
Setelah data terkwnpnl,kemudian diolah dan dianalisis l1l1tukrnenjawah masalah dari hipotesis penelitian. Dalam menganalisis dilakukan beberapa tahapan yaitu:
1. UjiPrasyarat a. Uji NOnllalitas
Untuk mengetalmi apakall sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak, uji lIo1ll!a1illls yang digunakan ada1ah yaitu uji liliefors, dengan Iangkalt-langkalt sebagai beriknt :
] . Hipotesis
Ho .data berdistribllsi nonna]
H,,: data tidak berdistribusi nonna! 2. Menentukan Harga L, <)
a. Data X" X" X3 •....
.x"
dijadikan bilangan baku Z" Zo, Z3 Z"dengan rumus:
Dimana:
XI:data
X :rata-rata data tunggal S : simpangn bilk\!
b. Menghitung peluangF(Z.)dengancara data skorbaku Z. yang telah ada, dilihat pada tabel data nonnal dengan aturan:
JikaZ,>O,maka F(Z,)= 0,5
+
nilaitabel JikaZ,<O,makaF(Z,)= 0,5 - nilai tabelc. Hitung proporsi.ZI,Z2,..
,z"
yang lebih kecil atan sarna dengan2:1
dengan n sarnpel. Jika proporsinya dinyatakan olehS(Zi), makaS(2;)
=
banyalmyaZ" Z2,...,Znyang5 Z,n
d. Hitung selisih F(Z:> 2;) dan S(2:I), pOOa masing-masing data
e. Ambilnilai yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisili tersebut dan llotasikan dengan L •. Harga L. inilah yang dJbandingkan dengan
3. Menentukan harga L
'abe'
4. Tentukan kriteria pengujianTerima H0 jika
Lo
< Ltnbel5. Kesimpulan
Kesimpulan diambil berdasarkan L" atau L,.,.,,,,? yang telah didapat.
Jika Lo < Ltahel maka Hoditerima, yang berarti data sampel berasal dan popuJasi berdistribusi nonnal
JikaLo > LU,bdmakaHoditoJak,yang berarti data sampel berasaJ dari populasi tidak nonna)
2.Penentnan Mudel
a. Perhitungan regresi Imier
Perhitungan regresi linier dimaksud untuk mengetahui berapa basarnya penyimpangan terhadap prediksi pengarah pemberian handout dalam menmgkatkan hasilbelajar siswa. Perhitungan regresilinier sederhana yaitU:47
Y= a+bx
keterangan:
Y
= HasH belajar matematika siswa x = Pengaruh pemberian handouta = jarak titik nol dengaD garis perpotongan antara slfil1bu tegak y
dengan garis fungsi linier atau besaruya harga y jika x =0 b = koefisienarabregresi
Untuk nilai a dihitung dengan rumus:
a
=NZNN[BHlLLLLMMyNNNZN」IHセlセxセRI⦅M
HGDlセxZLM[[IHlBBLLMxyNNNNZNNI
nLX
2-(;Lxy
dannilai b dengan rumus:
nLX,Y, -(LX,)(L1';)
b
=
MG]GM[[]ZLセセセBBLAMGZBZBnLX:" -(LX,)'
b. Uji keberartian model Regresi
Uji keberartian ini dilakukan intuk mengetahui apakah model regresl tersebut signifikan pada laral' 5%, untuk U.lI keberartian model regresi ini
menggunakan tabel ANAVA. c. Perhitungan koefisien korelesi
Perhitungan koetisien korelasi dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah pemberian handout dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Untuk mendapatkan koetisien korelasi terse but digunakan rumusan sebagai berikue9
Md
I
X'dN(N セ 1)
Keterangan:
Md = mean dari perbedaan pre-test dengan post-test (post test - pre test) IX'd
=
Jumlah kuadrat deviasiN = banyaknya sampel
F. Hipotesis Statistik
Perumusan hipotesis statistik yang digunakan untuk mengetahui pengaruh pemberian handout dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa yaitu:
Ho : f.1, = f.1,
f.1,= rerata skor pre-test
f.1,
=
rerata skor post-test49Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktikj.(Jakarta: Rineka
I. Basil Uji Coba Instrumen Penelitian
Sebelum penelitian ini dilaksanakan. instrumen diujicobakan terlebih dahulu di MTs. Nihayatul Amal. Dari hasil uji coba instrumen diperoleh 7 butir soal valid dan 8 butir soal tidak valid sebagaimana dijelaskan pada lampiran 6. Sedangkan tingkat reliabilitas untuk instrumen penelitian dengan menggunakan rumus Alfa Cronbach's diperoleh a= 0,621 (lihat lampiran 7). Untuk daya
pembeda didapat 3 soal mendapat kriteria dibuang, 9 soal jelek dan 3 soal cukup. Untuk taraf kesukaran diperoleh 10 soal mendapat kriteria sedang dan 5 soal mendapat kriteria sukar soal dapat dilihat pada lampiran 5. Kesimpulan dari hasil uji coba instrumen ini seluruhnya dapat dilihat pada Tabel2.
Tabel2
Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
Validitas Bntir Taraf Daya
No.Soal Keterangan
Soal Kesukaran Pembeda
1. Tidak Valid Sedang Jelek Dibuang
2.
Valid Sedang Jelek Dipebaiki3.
Tidak Valid Sedang Jelek Dibuang4.
Tidak Valid Sedang Dibnang Dibuang5.
Tidak Valid Sedang Jelek Dibnang6.
Valid Sedang Jelek Diperbaiki7.
Tidak Valid Sedang Dibuang Dibuang8.
Valid Sedang Jelek Diperbaild9.
Tidak Valid Sukar Jelek Dibuang [image:45.603.59.451.226.689.2]iセMセMM 11. Valid I-Sukar Cukup Dipakai
12. Valid Sedang .Jelek Diperbaild
13. Valid Sukar Cukup Dipakai
14. Valid Sedang Cukup Dipakai
15. Tidak VAlid sulGlr .Jelek Dbuang
2. Gambaran Subjek Penelitian
Data diperoleh dari siswa kelas VII MTs Salafiyah Safi'iyah sebayak 50 Orang yang terdiri dari 19 siswa perempuan dan 31 siswa laki-Iaki. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dua nilai data yaitu nilai pre-test (X) dan post-test (Y). kedua data tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel3
Slwr Pre-test (X) dan Post-test(Y)
Responden X Y Responden. X Y
1 12 12 26 20 21
2 13 13 27 20 22
3 14 14 28 20 22
4 14 18 29 20 24
5 16 16 30 20 28
6 16 20 31 21 23
7 16 18 32 21 23
8 16 16 33 21 24
9 16 16 34 21 26
10 16 20 35 21 16
11 16 17 36 21 24
12 17 18 37 22 24
13 17 14 38 24 22
14 17 18 39 24 25
[image:46.605.72.463.117.704.2]16
17 1841
24 26_._ ••セ _ _ ·__ ·.·W
17
17 2142
24 2818
]7 1943
24 2619
17 1744
25 22Mセ . M⦅N⦅MMMMMMセ ...セM セセN ...
1-- 26 セ
····30--20 ]7 20
45
21
17 1646
27 2822
18 2047
27 3023
18 2048
27 2624
18 2149
28 3125
18 19 50 28 323. Skor Hasil Pre-test
Tabel 4
Distribllsi Frekllaellsi Skor Pre-test ' - " " " " " " - - " " " "
iセBMMBBB ._...⦅NセB
Batas Batas Frekllellsi
Nilai Frekllellsi Relatir(%)
Bawah Atas Absoillt
30 - 32 29,5 32,5 0 0
27 - 29 26,5 29,5 5 10
24-26 23,5 26,5 9 18
21 -23 20,5 23,5 6 12
18-20 17,5 20,5 9 18
15 -17 14,5 17,5 17 34
12 -14 11,5 14,5 " 4 8
Jum1ah 50 100
20
I-::> ...J
15
0lIJ
III
«
in
10
z
w::>
セ
5
w
c::
LL
o
'12-14 15-17 18-20 21-23 24-26 27-29 30-32
INTERVAL
NILAI4. Skor Hasil Post-test
Dad data yang dipcrolch melalui tes yang berbcntllk essai . Ililai post-test
mempllnyai rentang 20 dengan nilai tcrendah 12 dan tertinggi 32 dcngan banyak
kelas 7, panjang kelas 3 sehingga diperoleh rata-rata 21,44 modus 18,78 dan
median 20,18 data tersebut dapat 、ゥウセェゥォ。ョ dalam bentllk distribllsi ferkllensi,
garafik histogram dibawah ini.
Tabel5
Distribusi Frekuaensi Skor Pre-test
Frekuensi Relatif
Nilai
BB
BA Frekuensi Absolut(%)
30 - 32 29,5 32,5 4 8
27-29 26,5 29,5 3 6
24-26 23,5 26,5 10 20
21-23 20,5 23,5 6 12
18 -20 17,5 20,5 19 38
15 - 17 14,5 17,5 8 16
-12 - 14 11,5 14,5 0 0
[image:49.605.61.467.141.500.2]0 +
-20
I-:3
15
o
セ
«
iii
10
z
w
:>
セ
セ
5
u..
'12-14 15-17
18-20
21-23
24-26
27-29
30-32
[image:50.605.46.457.161.567.2]INTERVAL NILAI
Gambar 2. Histogram frekuensiPost-test
B. Aualisis Data
1. Pengujian Prasyarat Analisis data a. Pengujian Nonnalitas Data Residu
Uji nonnalitas data residu ini dilakukan dengan uji Liliefors (Iihat lampiran 10) dengan hipotesis sebagai berikut:
Ha: data residu berasal dari sampel berdistribusi nonnal Ho: data residu berasal dari sampel berdistribusi tidak nonnal
Tabel7
I-Iasilliji Normalitas data Resi"u
Residu ,Jumlah
residu LIIIIIIIIK
Lrahd Kesimpulan
e 50 0,164
Pada table di atas terlihat Lhi"",X dengan taraf nyata 0.05 dan n = 50, sehingga diperoleh L),,'d = 0,1652. dengan demikian L)",,,,,x < L]),bd' Jadi
dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh berdistribusi nonnal.
b. Menentukan Persamaan Regresi Linier
Perhitungan regresi linier bertujuan untuk menentukan bentuk dari model regresi linier antara pre-test (X) dan post-test (Y). Dari hasil perhitungan diperoleh arah perubahan Y atas X(b) sebesar 8,89 dan besar Y jika X =
°
(a) adalah 8.89 langkah selanjutnya nilai a dan b disubstitusikan kedalam rumus regresi linier sederhana sehingga model regresi liniernya berbentuk Y = 8,89+
0,64 X (lihat lampiran II)c. Uji Keberartian Model Regresi
Selanjutnya untuk menguji keberartian model regresi linieritas digunakan table ANAVA (perhitungan lengkap lihat lampiran 12). Dari hasil uji keberartian model regresi Iinier Y = 8,89
+
0,64X didapat F!lm"ng = 5,12dengan F(O,95Xl,48) = 4,04. Sehingga FH;",,," > FMd' dengan demikian regresi
[image:51.603.62.457.133.520.2]siswa dengan menggunakan uji "t" .
Untuk mempcroleh hasil nilai pre-test siswa (X) dcngan post-tcst siswa (Y), dilakukan perhitungan dcngan menggunakan uji "t". Dari hasil perhitngan antara skor pre-test (X) dan post-test (Y) diperoleh t ,,,""'"
=
3.334 (Iihat lampiran 13)Untuk keberartian hipotesis yang telah diajukan dengan mengkolsutasikan t
"",,,,g
dengan tlab,,, teriebih dahulu menentukan derajat kebebasan (dk) = ( n-2)maka diperoleh dk
=
48. pada tarafsignifikan 5% dipeoleh t'ab"=
2,0125. Karenathimag > t,abd' maka hipotesis nol (Ho) di tolak dan hipotesis altematif (Ha)
diterima. Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar matematika siswa sebelum dan sesudah diberikan handout pada pokok bahasan bangun datar (segitiga).
C. Interpretasi Data
Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan uji "t" pada taraf signifikan 5% temyata ada perbedaan antara hasil pre-test dengan post-test (hasil belajar matematika siswa sesudah menggunakan handout lebih tinggi atau lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar sebelum menggunakan handout). Dari perhitungan rata-rata skor post-test lebih tinggi dari rata-rata skor pre-test. Dengan demikian penelitian ini telah berhasil membuktikan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa sebelum dan sesudah menggunakanhandoutdalam proses pembelajaran.
handoul dengan ringkasan materi pembelajaran. Selain itu. dimaksudkan agar
siswa dapat 「・ャエセェ。イ sesuai dengan kccepatan dan kemampuan masing-m3sing..fadi
daJarn pembeh1iaran mcnggunakan hondout guru dapat mengetahui kcmampuan
siswa dalam menagkap pelajaran.
Pcmbelajaran dengan menggunakan handollt ini menjadi salah satu
peltimbangan dalam meneari variasi media pembelajaran, karena berdasarkan
teori-teori dan sesuai dengan hasil penelitian berdasarkan perhitungan statistika
yang telah dilakukan penulis tclah terbukti bahwa pembelajaran dengan
A. Kesimplllan
l3erdasarkan hasil penelitian penulis dari data-data yang diperoleh, didapat rata-rata skor hasil pre-test sebesar 19,8. Sedangkan rata-rata skor hasil pos-test
didapat sebesar 21,58 . Dari hasil perhitungan dengan uji "t" diperoleh tM,,,,g
sebesar 3,334 dan t'ahel sebesar 2,0125. Karena thi""'g > t,,,hel (3,334 > 2,0125)
maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara skor pre-test dengan post-test.
B. Saran
/\gar sisv·/{ldapat meningkatkan hasil 「」ィセェ。イ dengan baik maka pcnulis
memberikan beberapa saran sebagai berikut:
I. Guru hendaknya memperbanyak pengguanaan media pengajaran yang menarik perhatian siswa dan memudahkan siswa dalam memahami peiajaran. Serta strategi yang direncanakan atau yang dirancang oleh guru harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
2. Dalam menyampaikan materi pelajaran hendaklah guru menggunakan handout sebagai salah satu media pembelajaran, karena dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan.
3. Dalam membuat handout, guru harus membuat yang semenarik mungkin. Misalnya dengan mempel'banyak gambal' dan mendisain handoutyang dapat lebih menal'ik perhatian siswa untuk meningkatkan aktivitas dan minatnya dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahnam, Molyono, Pendidikan Bagi Anak BerkeslIlilan Be/ajar, Jakarta: Rineke Cipta, 2003, eet Ke-2
Adayana, Gede Putra,Pemherian Handoll/ Sebe/lIm Proses Ba/ajar Mengajar Un/11k Meningka/kan Ak/ivilas Siswa Mengikuti Pembe/Cijaran,Jurnal Kependidikan dan Kebudayaan Widya Bhakti Guru III-IV, 200] Aly, Hery Noer,l/mll Pendidikan jY/am, Jakarta: Logos, 1999, Cel. Ke-2 Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Eva/uasi Pendidikan (Edisi Revisi),Jakarta:
Bumi Aksara, 2005,
---, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik) (Edisi Revisi II), Jakarta, Rineka Cipta, 1984,
Arsyad, Azhar,Media PengajaranJakarta: Raja Grafindo, 2000, CeL Ke-2 ---,Media Pembe/ajaran,Jakarta: Raja Gafindo, 2002
Djamarah, Syaful Bahri dan Aswan Zein,Strategi Be/ajar Mengajar ,Jakarta:Rineka Cipta,2002, Cel. Ke-2
Harjanto,Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 1997 Cel. Ke-I Hamalik,