PEMBUATAN VIDEO SERI PENDIDIKAN
MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI BERBASIS INFOGRAPHIC
DENGAN MENGGUNAKAN MOTION TRACKING STUDI KASUS
KINEMATIKA GERAK LURUS
TUGAS AKHIR
Program Studi
DIV Komputer Multimedia
Oleh:
Rijal Perdana Putra
11.51016.0032
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
xi DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Batasan Masalah ... 5
1.4 Tujuan ... 5
1.5 Manfaat ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Media ... 7
2.2 Media Pembrlajaran ... 8
2.3 Karateristik Media ... 9
2.4 Video Seri ... 11
2.5 Fisika ... 12
2.6 Fisika Kelas XI ... 12
2.7 Motion Tracking dan Infographic ... 13
2.8 Tahap Pembuatan Video Edukasi ... 15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 19
3.1 Metodologi Penelitian ... 19
3.2 Pengumpulan Data ... 20
1. Wawancara ... 20
2. Observasi ... 24
3. Literatur ... 28
xii
3.4 Studi Komparator... 31
3.5 STP ... 34
3.6 Keyword ... 36
3.7 Perancangan Karya ... 39
3.7.1 Pra Produksi ... 40
3.7.2 Produksi ... 54
3.7.3 Pasca Produksi ... 54
3.7.4 Publikasi ... 55
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA ... 59
4.1 Produksi ... 60
4.2 Pasca Produksi ... 63
4.3 Publikasi Karya ... 69
BAB V PENUTUP ... 74
5.1 Simpulan ... 74
5.2 Saran ... 75
DAFTAR PUSTAKA ... 76
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 81
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Motion tracking ... 14
Gambar 2.2 Motion tracking ... 14
Gambar 2.3 Infographic ... 16
Gambar 2.4 Infographic Statis ... 17
Gambar 2.5 Infographic Statis ... 17
Gambar 3.1 Wawancara ... 23
Gambar 3.3 Media Edukasi ... 26
Gambar 3.5 Gerak dan Kelajuan ... 32
Gambar 3.6 Motion Graphics Test – Tracking ... 33
Gambar 3.7 Perlengkapan Produksi ... 49
Gambar 3.8 Analisis Warna ... 51
Gambar 3.8 Sketsa Poster ... 56
Gambar 3.8 Sketsa Cover CD ... 57
Gambar 3.8 Sketsa Stiker ... 58
Gambar 4.1 Penyuntingan dan Editing ... 51
Gambar 4.1 Lokasi Shotting ... 60
Gambar 4.2 Medium Shot ... 61
Gambar 4.3 Close Up ... 62
Gambar 4.4 Proses Penyuntingan ... 63
Gambar 4.5 Proses Penggabungan Video ... 64
Gambar 4.6 Proses Mixing ... 65
Gambar 4.7 Infographic dan Motion Tracking……….66
xiv
Gambar 4.9 Rendering ... 68
Gambar 4.11 Poster ... 70
Gambar 4.12 Stiker ... 71
Gambar 4.12 Motion Tracking Kinematika Gerak ... 72
Gambar 4.14 Motion Tracking Kinematika Gerak ... 72
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Keyword wawancara ... 22
Tabel 3.2 Keyword Literatur ... 24
Tabel 3.3 Keyword Media Pembelajaran ... 26
Tabel 3.4 Literatur sikap dan karateristik remaja SMA………...26
Tabel 3.5 Analisa data materi Video Edukasi………..27
Tabel 3.6 Analisa data materi Fisika Kelas XI SMA .. ... 27
Tabel 3.7 STP ... 31
Tabel 3.8 Keyword ... 32
1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan yang dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah membuat Video Seri
Pendidikan Mata Pelajaran Fisika Kelas XI Berbasis Infographic Dengan
Menggunakan Motion Tracking Studi Kasus Kinematika Gerak Lurus. Hal ini
dilatar belakangi oleh kurangnya sarana media penunjang untuk pembelajaran
pada pelajaran fisika di sekolah. Bayu (2008), mengatakan bahwa media adalah
salah satu alat pendukung dalam proses pembelajaran fisika di sekolah yang
jarang digunakan sebagai bahan pembelajaran di kelas. Rahmad (2014),
mengatakan siswa-siswi sulit memahami Fisika, khususnya materi kinematika
gerak. Penyebabnya adalah kurangnya sarana media pembelajaran di kelas, guru
Fisika dianggap kurang bisa memahami media sebagai sumber bahan ajar serta
menyampaikan materi yang bisa ditangkap oleh siswa, karena tidak pernah
memberikan sarana media penunjang bagi pembelajaran Fisika didalam kelas.
Rahmad (2014), juga mengatakan gaya mengajar guru memberikan pengaruh
terhadap kesukaan siswa pada pelajara Fisika.
Menurut Bima (2011), pembelajaran Fisika tidak akan menarik bagi siswa
apabila siswa hanya diberi konsep dan rumus-rumus yang terdapat pada konsep
yang dipelajari. Pembelajaran Fisika akan menarik dan lebih bermakna bagi diri
Dengan banyaknya materi yang diberikan, penyampaian materi secara lisan
dan gambar saja tanpa adanya alat peraga serta kurangnya sarana pendukung
media audio visual, belajar fisika menjadi kurang menarik. Menururt
Rahmattullah (2011: 178), mengatakan keberadaan buku paket sebagai media
bantu pelajaran ternyata juga belum berfungsi secara optimal.
Menurut Anasofiana (2011), Fisika sangat penting untuk kita pelajari karena
Fisika adalah bagian dari aktifitas kita sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari,
semua aktifitas yang kita lakukan tidak terlepas dari yang namanya proses fisis.
Menurut Bima (2011), dari kita berjalan, makan, bergerak dan sebagainya. Semua
itu adalah aktifitas kita lakukan yang tanpa kita sadari merupakan proses fisika.
Bima (2011), juga menjelaskan bahwa aktifitas manusia dalam kehidupan
tidak lepas dari gejala atau fenomena alam. Baik itu disadari maupun tidak
disadari. Dalam aktifitasnya manusia selalu berhadapan dengan fenomena alam.
Kebanyakan manusia dalam melakukan aktifitasnya tidak memperhatikan gejala
alam yang terjadi.
Menurit William (2012), mengatakan pada zaman modern seperti sekarang
ini, ilmu Fisika sangat mendukung perkembangan teknologi industri, komunikasi,
termasuk kerekayasaan (engineering). Ilmu Fisika dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan mengenai fenomena-fenomena yang menarik. Ini semua dipelajari
dalam berbagai bidang ilmu Fisika. itulah mengapa kita perlu mengetahui dan
memahami arti penting fisika dalam kehidupan kita. Materi Fisika untuk siswa
kelas XI akan sedikit lebih rumit karena hampir semua materi dibutuhkan
3
mempelajari pelajaran Fisika kelas XI dibutuhkan kemampuan untuk bisa
mengamati peristiwa-peristiwa yang ada di sekitar kita yang berhubungan dengan
materi pelajaran.
Menurut Rochman Natawidjaya, (1977: 45), diperlukan suatu inovasi yang baru dalam proses belajar mengajar Fisika di sekolah, agar siswa menyukai dan
dapat memahami serta mengerti materi Fisika yang diberikan oleh para guru.
Penyampaian menggunakan cerita atau perumpamaan untuk mendemonstrasikan
dan menjelaskan informasi akan muda dimengerti dari pada dengan kata-kata dan
juga teori-teori yang tidak dimengerti. Disinilah video edukasi berperan penting
sebagai pendamping untuk memahami materi Fisika. Karena dengan video kita
bisa belajar mengamati peristiwa-peristiwa yang ada di sekitar kita yang
berhubungan dengan materi pelajaran fisika.
Rochman, Natawidjaya (1977: 40), mengatakan bahwa media adalah segala alat pendukung yang dapat digunakan untuk membantu dalam memperlancar,
memperjelas, penyampaikan konsep, ide, pengertian atau materi pelajaran dalam
kegiatan belajar mengajar, baik dilakukan diluar ataupun di dalam kelas. Dengan
kata lain, media merupakan peranan yang sangat penting dalam pembelajaran.
Media dibagi menjadi 3 berdasarkan sifatnya yaitu, media auditif, media audio,
dan media audio visual. Dalam hal ini media audio visul dianggap lebih baik dan
lebih menarik sebagai pembelajaran, sebab mengandung unsur suara juga
mengandung unsur gambar yang bisa dilihat.
Video adalah salah satu media yang dapat dilihat dan didengar serta
Seperti yang dikatakan Steward (2002), video adalah penggabungan antara
kekuatan dari film dan informasi. Hal ini memperjelas bahwa media video
edukasi sangat penting untuk pembelajaran. Sedangkan seri menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) artinya adalah berurutan, berturut-turut atau
bersambung, jadi dalam pembuatan video ini dibuat dengan jenis video seri, di
mana video tersebut menjelaskan materi fisika secara berurutan, karena materi
fisika yang cukup banyak.
Steward (2002), menjelaskan motion tracking dan infographics adalah suatu
bentuk perangkat digital yang digunakan sebagai alat bantu untuk
mendeskripsikan proses atau mensimulasikan gerakan, dan gerakan tersebut
menjadi model digital. Biasanya ini digunakan dalam militer, hiburan, olah raga.
Didalam penerapan video edukasi ini motion tracking digunakan dalam
mensimulasikan suatu peoses fisika dan rumus-rumus dalam soal Fisika.
Dengan dikemas dalam video edukasi, diharapkan dapat memberikan
pengalaman baru bagi siswa-siswi dalam belajar fisika, serta membantu para
siswa-siswi mengerti betapa pentingnya fisika bagi kehidupan sehari-hari.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, yang menjadi
pokok permasalahan
1. Bagaimana membuat Video Seri Pendidikan Tentang Fisika Kelas XI
5
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas agar permasalahan tidak
menyimpang, maka batasan masalah yang akan dikerjakan antara lain:
1. Analisis kinematika gerak kelas XI sebagai materi pembahasan.
2. Soal-soal beserta uraian jawaban sebagai objek pembahasan.
3. Penggunaa Motin Tracking dan Infographics sebagai penjelas dalam objek.
1.4Tujuan
Tujuan pembuatan video edukasi ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat Video Seri Edukasi Tentang Fisika Kelas XI Menggunakan Motion
Tracking dan Infographics.
2. Mengambarkan pentingnya Fisika bagi kehidupan sehari-hari.
3. Membuat Video Seri Edukasi Fisika Kelas XI Menggunakan Motion
Tracking dan Infographics.
1.5 Manfaat
Manfaat dalam pembuatan video edukasi ini antara lain adalah:
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Penggunaan motion tracking pada video edukasi ini sebagai sarana
penunjang materi Fisika, agar penonton lebih mengerti dan memahami
2. Hasil penelitian yang ditempuh diharapkan dapat bermanfaat bagi
kalangan akademis, khususnya dalam bidang video edukatif yang
berkaitan dengan proses pembelajaran.
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Hasil penelitian diharapakan dapat diimplementasikan di sebuah
60
BAB IV
IMPLEMENTASI KARYA
4.1 Produksi
Produksi merupakan proses lanjutan dalam proses pembuatan video,
merancang naskah, hunting lokasi, merancang dan menyususl pada tahap prapoduksi
dan di implementasikan pada tahap ini. Pasa proses ini tahapan yang dilakukan
diantaranya melakukan pengambilan gambar (shotting) secara menyeluruh dari awal
hingga akhir.
Adapun dalam proses produksi menggunakan beberapa tahapan dalam
pelaksanaanya, yaitu:
1. Setting Lokasi
Penentuan lokasi dalam produksi video edukasi ini menggunakan setting lokasi
outdoor dan indoor, karena untuk mengambil kesan hidup dan halus pada video,
dan sesuai dengan apa yang telah dirancang sutradara. Dalam video kali ini
lokasi yang digunakan adalah lokasi lapang yang berada di daerah Pantai Ria
Kenjeran, dimana lokasi ini digunakan sebagai lokasi untuk objek jerak lurus
yang memerlukan lokasi yang sukup lapang untuk sepeda motor sebagai objek
Gambar 4.1 Lokasi Shotting (sumber: Hasil Olahan peneliti)
2. Setting Perekaman
Dalam film edukasi ini menggunakan rekaman secara tidak langsung sebagai
perekam videonya seperti sound effect, narasi dan instrument music. Peralatan
yang digunakan dala perekaman music atau audio dalam video edukasi kali ini
menggunakan boomer mic dan clip on kamera.
3. Teknik Pengambilan Gambar
Teknik engambilan gambar pada video edukasi ini menggunakan lebih dari satu
kamera atau multiple kamera, digunakannya multiple kamera untuk mempercepat
dan meminimalisir banyaknya adegan yang diambil. Tidak hanya itu angle
kamera juga dipertimbangkan seperti, teknik pengambilan gambar long shot,
62
over close up, low angle, straight angle. Digunakan berbagai angle kamera untuk
sebuah adegan agar manimbulkan kesan yang tidak monoton dan lebih
bervariasi, suapa video edukasi ini tidak membosankan jika dinikmati nanti.
Gambar 4.2 Medium Shot (sumber: Hasil Olahan peneliti)
Dalam gambar 4.2 pengambilan gambar dengan medium shot ini dilakukan
untuk memperlihatkan suasana keramaian yang sedang terjadi di masyarakat,
Gambar 4.3 Close up (sumber: Hasil Olahan peneliti)
Dalam gambar 4.3 pengambilan gambar dengan close up untuk memperlihatkan
betapa teknologi ini sangat dibutuhkan di masyarakat sekarang ini.
4. Lighting
Melihat adanya adegan yang dilakukan di dalam ruangan, maka video edukasi
ini memerluka pencahayaan yang lebih untuk hasil yang maksimal,
menggunakan LED Light kamera menambah pencahayaan dalam pembuatan
video edukasi ini. Tidak hanya itu lighting juga dapat membantu pencahayaan
dengan warna yang lebih bagus sesuai warna yang diinginkan, pencahayaan yang
cukup dan bagus bisa menghasilkan gambar yang bagus dari warna light yang
64
4.2 Pasca Produksi
Pembahasan pada tahap ini adalah tentang tahap produksi sebelum karya video
edukasi ini dipublikasikan, disebut penyuntingan video atau proses editing, dimana
proses penyuntingan video ini dibagi dalam beberapa tahapan yang digunakan, mulai
dari pemilihan video, pemberian effect visual, narasi, dan editing warna. Tahap
pertama yang dilakukan yaitu proses pemilihan video yang sesuai dengan adegan
yang diinginkan
1. Pemilihan Video
Pada tahap ini dilakukan pemilihan video uang telah diambil dalam scene,
disitulah akan dipilih video yang sesuai dengan adegan yang ada di storyboard.
Pada gambar 4.4 dijelakan bahwa dalam sebuah pengerjaan video diperlukan
suatu proses editing, dalam sebuah proses editing diperlukan sebuah pemilihan
video guna memilah video yang baik dan buruk, disinilah proses pemilihan
video dilakukan agar saat proses editing berjalan lancar.
2. Penggabungan Video
Selanjutnya sesudah tahap penyuntingan video dilakukan maka tahap selanjutnya
adalah proses penyatuhan video, dimana video yang terbaik dan sesuai dengan
storyboard akan di masukkan ke dalam kolom frame dan edititng. Tidak hanya
itu proses pemberian audio berupa narasi yang telah dibuat juga dimasukkan ke
dalam kolom frame editing.
66
Dala proses penggabungan video ini merupakan perkerjaa yang rumit,
dikarenakan pengelolahan hasil gambar merupakan objek bergerak, perlu
ketelitia ekstra dalam proses penggabungan editing pada tahap ini agar tidak
terjadi kesalahan yang fatal.
3. Mixing
Setelah tahap penggabungan selesai dan dirasa cukup untuk gambar editing,
tahap selanjutnya adalah pemberian instrument music, sound effect, serta narasi
yang telah dibuat. Mixing dilakukan agar penggabungan music secara
keseluruhan berjala teratur dan bisa di dengar. Seperti halnya perpindahan
background music dengan narasi dan instrument music lainnya, supaya berjalan
selaras tanpa ada penumpukan audio di dalam proses editing.
4. Tracking Efeck dan Infographic
Proses ini membutuhkan waktu yang lama, dikarenakan memerlukan ketelitian
yang lebih. Dimana video diberi effect visual Infographic dan Motion Tracking,
sehingga dalam prosesnya harus urut dan satu persatu.
Gambar 4.7 Infographic Dan Motion Tracking (Sumber: Hasil Olahan Peneliti)
Pemberian effect visual ini diberikan setelah proses editing dan mixing selesai,
68
Gambar 4.8 Infographic Dan Motion Tracking (Sumber: Hasil Olahan Peneliti)
5. Rendering
Proses ini adalah proses terakhir pada suatu editing, semua yang ada di dalam
proses edititng akan dilakukan rendering atau pemprosesan video menjadi bentuk
dadi dalam format video. Mulai dari penggabungan video, pemberian audio,
narasi, effect pada video hingga instrument musik semuanya akan di jadikan satu
dalam format jadi. Ada beberapa tahap dalam melakukan proses rendering yaitu
mengatur settinggan ukuran file dan format file, dan mengatur tataletak tempat
Gambar 4.9 Rendering (Sumber: Hasil Olahan Peneliti)
70
4.3 Publikasi
Pada saat video sudah mamasuki tahap publikasi, maak dibuatlah sebuah media
promosi proyek Tugas Akhir ini kepada masyarakat, publikasi dapat menggunakan
berbagai macam, mulai dari media grafis dan cetak. Media publikasi yang digunakan
dalam video edukasi fisika ini adalah poster, stiker, dan cover desain DVD. Dalam
desainya pembuatan dari media promosi telah dijelaskan pada BAB III sebelumnya,
72
Gambar 4.12 Stiker Video Edukasi Fisika (Sumber: Hasil Olahan Peneliti)
Berikut adalah gambaran tahap-tahap video edukasi fisika tentang kinematika
Gambar 4.13 Motion Traking Kinematika Gerak Lurus (Sumber: Hasil Olahan Peneliti)
Gambar 4.14 Motion Traking (Sumber: Hasil Olahan Peneliti)
74
Gambar 4.15 Infographic (Sumber: Hasil Olahan Peneliti)
75 BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian perancangan dan Produksi video edukasi
pendidikan ini berawal dari kurangnya sarana media pembelajaran pada pelajaran
Fisika di sekolah. Dewasa ini sarana multimedia dan komunikasi serta media yang
berkembang pesat belum digunakan sebagai bahan ajar ilmu Fisika di sekolah.
Setelah melalui riset studi pustaka, observasi dan wawancara, masalah ini diangkat
menjadi sebuah video edukasi dengan judul “Physics”. Tujuan dibuatnya video
edukasi ini adalah sebagai bahan ajar untuk membantu guru dalam mengajarkan
materi Fisika di sekolah dengan media video edukasi, yang menggunakan ilmu
multimedia di dalam pembuatannya. Kerangka tersebut menjadi pedoman dalam
pembuatan perancangan dan produksi video edukasi ini.
Dengan memberi sentuhan baru pada video edukasi Fisika ini diharapkan
dapat membantu giru dalam proses pembelajaran Fisika di sekolah dan juga
membantu siswa-siswi dalam memahami teori Fisika. Pembuatan video edukasi
Fisika ini menggunakan teknik motion tracking sebagai informasi pada objek yang
akan digunakan dalam pembahasan materi. Dengan pendekatan ini juga penonton
akan merasa lebih dekat dengan subjek. Proses editing film dokumenter ini
76
5.2 Saran
Penelitian tentang media pembelajaran Fisika yang diaplikasikan dalam
sebuah video edukasi ini diharapkan menjadi wawasan dan pengetahuan bagi para
khalayak luas. Peneliti mengakui masih banyak kekurangan dalam mengaplikasikan
penelitian ini kedalam video edukasi Fisika karena dalam pembuatan video edukasi
ini dibutuhkan sekali untuk bekerja dalam tim, namun dalam pembuatan video
edukasi ini sangat berbeda sekali dengan teori yang ada di buku karena masih banyak
77
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Arsyad, Azhar . 2011. Media Dalam Pembelajaran dan Penerapan Dalam pendidikan. Jakarta: Gramedia.
Saepul, Asep. 2014. Metode Penelitian Kualitatif Aplikasi Dalam Pendidikan. Jakarta: Erlangga.
Darsono, dkk. 2000. ”Belajar dan Pembelajaran”. Semarang : CV. IKIP Semarang.
Herman Darman & F. Hasan Sidi, 2000. An Outline of The Geology of Indonesia.
Indonesian Association of Geologists.
Hurlock, E.B. 1991. Psikolgi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan Jakarta : Penerbit Erlangga.
Iwan, Binato. 2010. Multimedia Digital Dasar Teori dan Pengembangannya. Jakarta: Erlangga.
Kelompok Multimedia. 2008. Video Editing dan Video Production. Jakarta: Yudistira.
Latuheru, D.J. 1988. Media pembelejaran dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini. Semarang: Yudistira.
Meleong. 2002. Metodologi dan analisis data. Yokyakarta: Erlangga.
Mursell, J. dan S. Nasution. 2002. Mengajar dengan Sukses. Jakarta: Bumi Aksara
Maizah, A. h. 1985. Alat Peraga Dan Komunikasi Pendidikan. Bandung: Medal Agung.
78
DePorter, B; M. Reardon & S. S. Nourie. 2003. Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas. Bandung: Kaifa.
Rahmattullah, M. 2011. Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Animasi Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas VII SMPN 6 Banjarmasin, 178.
Sadiman. 2002. Media pendidikan: pengeratian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: Cv. Rajawali.
Steward, W. 2002. Digital Video Solution. Ohio: Muska & Lipman Publishin.
Young. D. Hugh dan Freedeman Roger. 2001. University Physics Tenth Edition. Jakarta: Erlangga.
Yos. M. Ali. 2007. Fisika 2 SMA Kelas XI. Jakarta: Yudistira.
Webside:
www.matrapendidikan.com/2015/06/mengapa-fisika-itu-dianggap-sulit.html. (Diakses 12 Desember 2014).
www.rumus-fisika.com/2015/07/gerak-lurus-berubah-beraturan-2.html (Diakses 25 Desember 2014).
www.scribd.com/artikel-media-pendidikan-2.html (Diakses 25 Desember 2014).
www.etunas.com/web/jenis-media-dan-karakteristiknya.htm (Diakses 11 Desember 2015).
www.helpx.adobe.com/after-effects/using/tracking-stabilizing-motion-cs5.html. (Diakses 12 Desember 2016).
www.informasi-pendidikan.com/2013/08/langkah-penelitian.html (Diakses 12 Desember 2016).
(Diakses 12 Desember 2016).
www.duniapelajar.com/2014/08/05/pengertian-observasi-menurut-para-ahli (Diakses 12 Desember 2016).
www.belajarpsikologi.com/metode-penelitian-kualitatif (Diakses 12 Desember 2016).
www.fungsiklopedia.com/fungsi-manajemen-produksi (Diakses 12 Desember 2016).
www.news.detik.com/opini/991245/mengapa-fisika-sulit- (Diakses 12 Desember 2016).
www.anasofiana.students-blog.undip.ac.id (Diakses 29 Oktober 2016).