• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Pembuatan Video Seri Pendidikan Mata Pelajaran Fisika Kelas XI Berbasis Infographic Dengan Menggunakan Motion Tracking Studi Kasus Kinematika Gerak Lurus.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Pembuatan Video Seri Pendidikan Mata Pelajaran Fisika Kelas XI Berbasis Infographic Dengan Menggunakan Motion Tracking Studi Kasus Kinematika Gerak Lurus."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN VIDEO SERI PENDIDIKAN

MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI BERBASIS INFOGRAPHIC

DENGAN MENGGUNAKAN MOTION TRACKING STUDI KASUS

KINEMATIKA GERAK LURUS

TUGAS AKHIR

Program Studi

DIV Komputer Multimedia

Oleh:

Rijal Perdana Putra

11.51016.0032

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

xi DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Tujuan ... 5

1.5 Manfaat ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Media ... 7

2.2 Media Pembrlajaran ... 8

2.3 Karateristik Media ... 9

2.4 Video Seri ... 11

2.5 Fisika ... 12

2.6 Fisika Kelas XI ... 12

2.7 Motion Tracking dan Infographic ... 13

2.8 Tahap Pembuatan Video Edukasi ... 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 19

3.1 Metodologi Penelitian ... 19

3.2 Pengumpulan Data ... 20

1. Wawancara ... 20

2. Observasi ... 24

3. Literatur ... 28

(3)

xii

3.4 Studi Komparator... 31

3.5 STP ... 34

3.6 Keyword ... 36

3.7 Perancangan Karya ... 39

3.7.1 Pra Produksi ... 40

3.7.2 Produksi ... 54

3.7.3 Pasca Produksi ... 54

3.7.4 Publikasi ... 55

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA ... 59

4.1 Produksi ... 60

4.2 Pasca Produksi ... 63

4.3 Publikasi Karya ... 69

BAB V PENUTUP ... 74

5.1 Simpulan ... 74

5.2 Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 81

(4)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Motion tracking ... 14

Gambar 2.2 Motion tracking ... 14

Gambar 2.3 Infographic ... 16

Gambar 2.4 Infographic Statis ... 17

Gambar 2.5 Infographic Statis ... 17

Gambar 3.1 Wawancara ... 23

Gambar 3.3 Media Edukasi ... 26

Gambar 3.5 Gerak dan Kelajuan ... 32

Gambar 3.6 Motion Graphics Test – Tracking ... 33

Gambar 3.7 Perlengkapan Produksi ... 49

Gambar 3.8 Analisis Warna ... 51

Gambar 3.8 Sketsa Poster ... 56

Gambar 3.8 Sketsa Cover CD ... 57

Gambar 3.8 Sketsa Stiker ... 58

Gambar 4.1 Penyuntingan dan Editing ... 51

Gambar 4.1 Lokasi Shotting ... 60

Gambar 4.2 Medium Shot ... 61

Gambar 4.3 Close Up ... 62

Gambar 4.4 Proses Penyuntingan ... 63

Gambar 4.5 Proses Penggabungan Video ... 64

Gambar 4.6 Proses Mixing ... 65

Gambar 4.7 Infographic dan Motion Tracking……….66

(5)

xiv

Gambar 4.9 Rendering ... 68

Gambar 4.11 Poster ... 70

Gambar 4.12 Stiker ... 71

Gambar 4.12 Motion Tracking Kinematika Gerak ... 72

Gambar 4.14 Motion Tracking Kinematika Gerak ... 72

(6)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Keyword wawancara ... 22

Tabel 3.2 Keyword Literatur ... 24

Tabel 3.3 Keyword Media Pembelajaran ... 26

Tabel 3.4 Literatur sikap dan karateristik remaja SMA………...26

Tabel 3.5 Analisa data materi Video Edukasi………..27

Tabel 3.6 Analisa data materi Fisika Kelas XI SMA .. ... 27

Tabel 3.7 STP ... 31

Tabel 3.8 Keyword ... 32

(7)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan yang dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah membuat Video Seri

Pendidikan Mata Pelajaran Fisika Kelas XI Berbasis Infographic Dengan

Menggunakan Motion Tracking Studi Kasus Kinematika Gerak Lurus. Hal ini

dilatar belakangi oleh kurangnya sarana media penunjang untuk pembelajaran

pada pelajaran fisika di sekolah. Bayu (2008), mengatakan bahwa media adalah

salah satu alat pendukung dalam proses pembelajaran fisika di sekolah yang

jarang digunakan sebagai bahan pembelajaran di kelas. Rahmad (2014),

mengatakan siswa-siswi sulit memahami Fisika, khususnya materi kinematika

gerak. Penyebabnya adalah kurangnya sarana media pembelajaran di kelas, guru

Fisika dianggap kurang bisa memahami media sebagai sumber bahan ajar serta

menyampaikan materi yang bisa ditangkap oleh siswa, karena tidak pernah

memberikan sarana media penunjang bagi pembelajaran Fisika didalam kelas.

Rahmad (2014), juga mengatakan gaya mengajar guru memberikan pengaruh

terhadap kesukaan siswa pada pelajara Fisika.

Menurut Bima (2011), pembelajaran Fisika tidak akan menarik bagi siswa

apabila siswa hanya diberi konsep dan rumus-rumus yang terdapat pada konsep

yang dipelajari. Pembelajaran Fisika akan menarik dan lebih bermakna bagi diri

(8)

Dengan banyaknya materi yang diberikan, penyampaian materi secara lisan

dan gambar saja tanpa adanya alat peraga serta kurangnya sarana pendukung

media audio visual, belajar fisika menjadi kurang menarik. Menururt

Rahmattullah (2011: 178), mengatakan keberadaan buku paket sebagai media

bantu pelajaran ternyata juga belum berfungsi secara optimal.

Menurut Anasofiana (2011), Fisika sangat penting untuk kita pelajari karena

Fisika adalah bagian dari aktifitas kita sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari,

semua aktifitas yang kita lakukan tidak terlepas dari yang namanya proses fisis.

Menurut Bima (2011), dari kita berjalan, makan, bergerak dan sebagainya. Semua

itu adalah aktifitas kita lakukan yang tanpa kita sadari merupakan proses fisika.

Bima (2011), juga menjelaskan bahwa aktifitas manusia dalam kehidupan

tidak lepas dari gejala atau fenomena alam. Baik itu disadari maupun tidak

disadari. Dalam aktifitasnya manusia selalu berhadapan dengan fenomena alam.

Kebanyakan manusia dalam melakukan aktifitasnya tidak memperhatikan gejala

alam yang terjadi.

Menurit William (2012), mengatakan pada zaman modern seperti sekarang

ini, ilmu Fisika sangat mendukung perkembangan teknologi industri, komunikasi,

termasuk kerekayasaan (engineering). Ilmu Fisika dapat menjawab

pertanyaan-pertanyaan mengenai fenomena-fenomena yang menarik. Ini semua dipelajari

dalam berbagai bidang ilmu Fisika. itulah mengapa kita perlu mengetahui dan

memahami arti penting fisika dalam kehidupan kita. Materi Fisika untuk siswa

kelas XI akan sedikit lebih rumit karena hampir semua materi dibutuhkan

(9)

3

mempelajari pelajaran Fisika kelas XI dibutuhkan kemampuan untuk bisa

mengamati peristiwa-peristiwa yang ada di sekitar kita yang berhubungan dengan

materi pelajaran.

Menurut Rochman Natawidjaya, (1977: 45), diperlukan suatu inovasi yang baru dalam proses belajar mengajar Fisika di sekolah, agar siswa menyukai dan

dapat memahami serta mengerti materi Fisika yang diberikan oleh para guru.

Penyampaian menggunakan cerita atau perumpamaan untuk mendemonstrasikan

dan menjelaskan informasi akan muda dimengerti dari pada dengan kata-kata dan

juga teori-teori yang tidak dimengerti. Disinilah video edukasi berperan penting

sebagai pendamping untuk memahami materi Fisika. Karena dengan video kita

bisa belajar mengamati peristiwa-peristiwa yang ada di sekitar kita yang

berhubungan dengan materi pelajaran fisika.

Rochman, Natawidjaya (1977: 40), mengatakan bahwa media adalah segala alat pendukung yang dapat digunakan untuk membantu dalam memperlancar,

memperjelas, penyampaikan konsep, ide, pengertian atau materi pelajaran dalam

kegiatan belajar mengajar, baik dilakukan diluar ataupun di dalam kelas. Dengan

kata lain, media merupakan peranan yang sangat penting dalam pembelajaran.

Media dibagi menjadi 3 berdasarkan sifatnya yaitu, media auditif, media audio,

dan media audio visual. Dalam hal ini media audio visul dianggap lebih baik dan

lebih menarik sebagai pembelajaran, sebab mengandung unsur suara juga

mengandung unsur gambar yang bisa dilihat.

Video adalah salah satu media yang dapat dilihat dan didengar serta

(10)

Seperti yang dikatakan Steward (2002), video adalah penggabungan antara

kekuatan dari film dan informasi. Hal ini memperjelas bahwa media video

edukasi sangat penting untuk pembelajaran. Sedangkan seri menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI) artinya adalah berurutan, berturut-turut atau

bersambung, jadi dalam pembuatan video ini dibuat dengan jenis video seri, di

mana video tersebut menjelaskan materi fisika secara berurutan, karena materi

fisika yang cukup banyak.

Steward (2002), menjelaskan motion tracking dan infographics adalah suatu

bentuk perangkat digital yang digunakan sebagai alat bantu untuk

mendeskripsikan proses atau mensimulasikan gerakan, dan gerakan tersebut

menjadi model digital. Biasanya ini digunakan dalam militer, hiburan, olah raga.

Didalam penerapan video edukasi ini motion tracking digunakan dalam

mensimulasikan suatu peoses fisika dan rumus-rumus dalam soal Fisika.

Dengan dikemas dalam video edukasi, diharapkan dapat memberikan

pengalaman baru bagi siswa-siswi dalam belajar fisika, serta membantu para

siswa-siswi mengerti betapa pentingnya fisika bagi kehidupan sehari-hari.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, yang menjadi

pokok permasalahan

1. Bagaimana membuat Video Seri Pendidikan Tentang Fisika Kelas XI

(11)

5

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas agar permasalahan tidak

menyimpang, maka batasan masalah yang akan dikerjakan antara lain:

1. Analisis kinematika gerak kelas XI sebagai materi pembahasan.

2. Soal-soal beserta uraian jawaban sebagai objek pembahasan.

3. Penggunaa Motin Tracking dan Infographics sebagai penjelas dalam objek.

1.4Tujuan

Tujuan pembuatan video edukasi ini adalah sebagai berikut:

1. Membuat Video Seri Edukasi Tentang Fisika Kelas XI Menggunakan Motion

Tracking dan Infographics.

2. Mengambarkan pentingnya Fisika bagi kehidupan sehari-hari.

3. Membuat Video Seri Edukasi Fisika Kelas XI Menggunakan Motion

Tracking dan Infographics.

1.5 Manfaat

Manfaat dalam pembuatan video edukasi ini antara lain adalah:

1.5.1 Manfaat Teoritis

1. Penggunaan motion tracking pada video edukasi ini sebagai sarana

penunjang materi Fisika, agar penonton lebih mengerti dan memahami

(12)

2. Hasil penelitian yang ditempuh diharapkan dapat bermanfaat bagi

kalangan akademis, khususnya dalam bidang video edukatif yang

berkaitan dengan proses pembelajaran.

1.5.2 Manfaat Praktis

1. Hasil penelitian diharapakan dapat diimplementasikan di sebuah

(13)

60

BAB IV

IMPLEMENTASI KARYA

4.1 Produksi

Produksi merupakan proses lanjutan dalam proses pembuatan video,

merancang naskah, hunting lokasi, merancang dan menyususl pada tahap prapoduksi

dan di implementasikan pada tahap ini. Pasa proses ini tahapan yang dilakukan

diantaranya melakukan pengambilan gambar (shotting) secara menyeluruh dari awal

hingga akhir.

Adapun dalam proses produksi menggunakan beberapa tahapan dalam

pelaksanaanya, yaitu:

1. Setting Lokasi

Penentuan lokasi dalam produksi video edukasi ini menggunakan setting lokasi

outdoor dan indoor, karena untuk mengambil kesan hidup dan halus pada video,

dan sesuai dengan apa yang telah dirancang sutradara. Dalam video kali ini

lokasi yang digunakan adalah lokasi lapang yang berada di daerah Pantai Ria

Kenjeran, dimana lokasi ini digunakan sebagai lokasi untuk objek jerak lurus

yang memerlukan lokasi yang sukup lapang untuk sepeda motor sebagai objek

(14)

Gambar 4.1 Lokasi Shotting (sumber: Hasil Olahan peneliti)

2. Setting Perekaman

Dalam film edukasi ini menggunakan rekaman secara tidak langsung sebagai

perekam videonya seperti sound effect, narasi dan instrument music. Peralatan

yang digunakan dala perekaman music atau audio dalam video edukasi kali ini

menggunakan boomer mic dan clip on kamera.

3. Teknik Pengambilan Gambar

Teknik engambilan gambar pada video edukasi ini menggunakan lebih dari satu

kamera atau multiple kamera, digunakannya multiple kamera untuk mempercepat

dan meminimalisir banyaknya adegan yang diambil. Tidak hanya itu angle

kamera juga dipertimbangkan seperti, teknik pengambilan gambar long shot,

(15)

62

over close up, low angle, straight angle. Digunakan berbagai angle kamera untuk

sebuah adegan agar manimbulkan kesan yang tidak monoton dan lebih

bervariasi, suapa video edukasi ini tidak membosankan jika dinikmati nanti.

Gambar 4.2 Medium Shot (sumber: Hasil Olahan peneliti)

Dalam gambar 4.2 pengambilan gambar dengan medium shot ini dilakukan

untuk memperlihatkan suasana keramaian yang sedang terjadi di masyarakat,

(16)

Gambar 4.3 Close up (sumber: Hasil Olahan peneliti)

Dalam gambar 4.3 pengambilan gambar dengan close up untuk memperlihatkan

betapa teknologi ini sangat dibutuhkan di masyarakat sekarang ini.

4. Lighting

Melihat adanya adegan yang dilakukan di dalam ruangan, maka video edukasi

ini memerluka pencahayaan yang lebih untuk hasil yang maksimal,

menggunakan LED Light kamera menambah pencahayaan dalam pembuatan

video edukasi ini. Tidak hanya itu lighting juga dapat membantu pencahayaan

dengan warna yang lebih bagus sesuai warna yang diinginkan, pencahayaan yang

cukup dan bagus bisa menghasilkan gambar yang bagus dari warna light yang

(17)

64

4.2 Pasca Produksi

Pembahasan pada tahap ini adalah tentang tahap produksi sebelum karya video

edukasi ini dipublikasikan, disebut penyuntingan video atau proses editing, dimana

proses penyuntingan video ini dibagi dalam beberapa tahapan yang digunakan, mulai

dari pemilihan video, pemberian effect visual, narasi, dan editing warna. Tahap

pertama yang dilakukan yaitu proses pemilihan video yang sesuai dengan adegan

yang diinginkan

1. Pemilihan Video

Pada tahap ini dilakukan pemilihan video uang telah diambil dalam scene,

disitulah akan dipilih video yang sesuai dengan adegan yang ada di storyboard.

(18)

Pada gambar 4.4 dijelakan bahwa dalam sebuah pengerjaan video diperlukan

suatu proses editing, dalam sebuah proses editing diperlukan sebuah pemilihan

video guna memilah video yang baik dan buruk, disinilah proses pemilihan

video dilakukan agar saat proses editing berjalan lancar.

2. Penggabungan Video

Selanjutnya sesudah tahap penyuntingan video dilakukan maka tahap selanjutnya

adalah proses penyatuhan video, dimana video yang terbaik dan sesuai dengan

storyboard akan di masukkan ke dalam kolom frame dan edititng. Tidak hanya

itu proses pemberian audio berupa narasi yang telah dibuat juga dimasukkan ke

dalam kolom frame editing.

(19)

66

Dala proses penggabungan video ini merupakan perkerjaa yang rumit,

dikarenakan pengelolahan hasil gambar merupakan objek bergerak, perlu

ketelitia ekstra dalam proses penggabungan editing pada tahap ini agar tidak

terjadi kesalahan yang fatal.

3. Mixing

Setelah tahap penggabungan selesai dan dirasa cukup untuk gambar editing,

tahap selanjutnya adalah pemberian instrument music, sound effect, serta narasi

yang telah dibuat. Mixing dilakukan agar penggabungan music secara

keseluruhan berjala teratur dan bisa di dengar. Seperti halnya perpindahan

background music dengan narasi dan instrument music lainnya, supaya berjalan

selaras tanpa ada penumpukan audio di dalam proses editing.

(20)

4. Tracking Efeck dan Infographic

Proses ini membutuhkan waktu yang lama, dikarenakan memerlukan ketelitian

yang lebih. Dimana video diberi effect visual Infographic dan Motion Tracking,

sehingga dalam prosesnya harus urut dan satu persatu.

Gambar 4.7 Infographic Dan Motion Tracking (Sumber: Hasil Olahan Peneliti)

Pemberian effect visual ini diberikan setelah proses editing dan mixing selesai,

(21)

68

Gambar 4.8 Infographic Dan Motion Tracking (Sumber: Hasil Olahan Peneliti)

5. Rendering

Proses ini adalah proses terakhir pada suatu editing, semua yang ada di dalam

proses edititng akan dilakukan rendering atau pemprosesan video menjadi bentuk

dadi dalam format video. Mulai dari penggabungan video, pemberian audio,

narasi, effect pada video hingga instrument musik semuanya akan di jadikan satu

dalam format jadi. Ada beberapa tahap dalam melakukan proses rendering yaitu

mengatur settinggan ukuran file dan format file, dan mengatur tataletak tempat

(22)

Gambar 4.9 Rendering (Sumber: Hasil Olahan Peneliti)

(23)

70

4.3 Publikasi

Pada saat video sudah mamasuki tahap publikasi, maak dibuatlah sebuah media

promosi proyek Tugas Akhir ini kepada masyarakat, publikasi dapat menggunakan

berbagai macam, mulai dari media grafis dan cetak. Media publikasi yang digunakan

dalam video edukasi fisika ini adalah poster, stiker, dan cover desain DVD. Dalam

desainya pembuatan dari media promosi telah dijelaskan pada BAB III sebelumnya,

(24)
(25)

72

Gambar 4.12 Stiker Video Edukasi Fisika (Sumber: Hasil Olahan Peneliti)

Berikut adalah gambaran tahap-tahap video edukasi fisika tentang kinematika

(26)

Gambar 4.13 Motion Traking Kinematika Gerak Lurus (Sumber: Hasil Olahan Peneliti)

Gambar 4.14 Motion Traking (Sumber: Hasil Olahan Peneliti)

(27)

74

Gambar 4.15 Infographic (Sumber: Hasil Olahan Peneliti)

(28)

75 BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian perancangan dan Produksi video edukasi

pendidikan ini berawal dari kurangnya sarana media pembelajaran pada pelajaran

Fisika di sekolah. Dewasa ini sarana multimedia dan komunikasi serta media yang

berkembang pesat belum digunakan sebagai bahan ajar ilmu Fisika di sekolah.

Setelah melalui riset studi pustaka, observasi dan wawancara, masalah ini diangkat

menjadi sebuah video edukasi dengan judul “Physics”. Tujuan dibuatnya video

edukasi ini adalah sebagai bahan ajar untuk membantu guru dalam mengajarkan

materi Fisika di sekolah dengan media video edukasi, yang menggunakan ilmu

multimedia di dalam pembuatannya. Kerangka tersebut menjadi pedoman dalam

pembuatan perancangan dan produksi video edukasi ini.

Dengan memberi sentuhan baru pada video edukasi Fisika ini diharapkan

dapat membantu giru dalam proses pembelajaran Fisika di sekolah dan juga

membantu siswa-siswi dalam memahami teori Fisika. Pembuatan video edukasi

Fisika ini menggunakan teknik motion tracking sebagai informasi pada objek yang

akan digunakan dalam pembahasan materi. Dengan pendekatan ini juga penonton

akan merasa lebih dekat dengan subjek. Proses editing film dokumenter ini

(29)

76

5.2 Saran

Penelitian tentang media pembelajaran Fisika yang diaplikasikan dalam

sebuah video edukasi ini diharapkan menjadi wawasan dan pengetahuan bagi para

khalayak luas. Peneliti mengakui masih banyak kekurangan dalam mengaplikasikan

penelitian ini kedalam video edukasi Fisika karena dalam pembuatan video edukasi

ini dibutuhkan sekali untuk bekerja dalam tim, namun dalam pembuatan video

edukasi ini sangat berbeda sekali dengan teori yang ada di buku karena masih banyak

(30)

77

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Arsyad, Azhar . 2011. Media Dalam Pembelajaran dan Penerapan Dalam pendidikan. Jakarta: Gramedia.

Saepul, Asep. 2014. Metode Penelitian Kualitatif Aplikasi Dalam Pendidikan. Jakarta: Erlangga.

Darsono, dkk. 2000. ”Belajar dan Pembelajaran”. Semarang : CV. IKIP Semarang.

Herman Darman & F. Hasan Sidi, 2000. An Outline of The Geology of Indonesia.

Indonesian Association of Geologists.

Hurlock, E.B. 1991. Psikolgi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan Jakarta : Penerbit Erlangga.

Iwan, Binato. 2010. Multimedia Digital Dasar Teori dan Pengembangannya. Jakarta: Erlangga.

Kelompok Multimedia. 2008. Video Editing dan Video Production. Jakarta: Yudistira.

Latuheru, D.J. 1988. Media pembelejaran dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini. Semarang: Yudistira.

Meleong. 2002. Metodologi dan analisis data. Yokyakarta: Erlangga.

Mursell, J. dan S. Nasution. 2002. Mengajar dengan Sukses. Jakarta: Bumi Aksara

Maizah, A. h. 1985. Alat Peraga Dan Komunikasi Pendidikan. Bandung: Medal Agung.

(31)

78

DePorter, B; M. Reardon & S. S. Nourie. 2003. Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas. Bandung: Kaifa.

Rahmattullah, M. 2011. Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Animasi Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas VII SMPN 6 Banjarmasin, 178.

Sadiman. 2002. Media pendidikan: pengeratian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: Cv. Rajawali.

Steward, W. 2002. Digital Video Solution. Ohio: Muska & Lipman Publishin.

Young. D. Hugh dan Freedeman Roger. 2001. University Physics Tenth Edition. Jakarta: Erlangga.

Yos. M. Ali. 2007. Fisika 2 SMA Kelas XI. Jakarta: Yudistira.

Webside:

www.matrapendidikan.com/2015/06/mengapa-fisika-itu-dianggap-sulit.html. (Diakses 12 Desember 2014).

www.rumus-fisika.com/2015/07/gerak-lurus-berubah-beraturan-2.html (Diakses 25 Desember 2014).

www.scribd.com/artikel-media-pendidikan-2.html (Diakses 25 Desember 2014).

www.etunas.com/web/jenis-media-dan-karakteristiknya.htm (Diakses 11 Desember 2015).

www.helpx.adobe.com/after-effects/using/tracking-stabilizing-motion-cs5.html. (Diakses 12 Desember 2016).

www.informasi-pendidikan.com/2013/08/langkah-penelitian.html (Diakses 12 Desember 2016).

(32)

(Diakses 12 Desember 2016).

www.duniapelajar.com/2014/08/05/pengertian-observasi-menurut-para-ahli (Diakses 12 Desember 2016).

www.belajarpsikologi.com/metode-penelitian-kualitatif (Diakses 12 Desember 2016).

www.fungsiklopedia.com/fungsi-manajemen-produksi (Diakses 12 Desember 2016).

www.news.detik.com/opini/991245/mengapa-fisika-sulit- (Diakses 12 Desember 2016).

www.anasofiana.students-blog.undip.ac.id (Diakses 29 Oktober 2016).

Gambar

Gambar 4.12 Infographic ...................................................................................
Tabel 3.1 Keyword wawancara  ........................................................................
Gambar 4.1 Lokasi Shotting (sumber: Hasil Olahan peneliti)
Gambar 4.2  Medium Shot (sumber: Hasil Olahan peneliti)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang di usulkan pada penelitian ini adalah metode data mining dengan menggunakan pendekatan algoritma decisison tree, dan dapat diterapkan pada studi kasus

Hasil penelitian dari data yang telah diperoleh dan diolah dengan menganalisis mengenai variabel profesionalisme guru (X) dan variabel motivasi belajar siswa (Y)

perlengkapan pembelajaran yang dibutuhkan pada saat proses pembelajaran dengan memperhatikan kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan peserta

Games Tournaments dalam Pembelajaran IPS Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III. SD N Tingkir Tengah 01 Salatiga Semester II Tahun Ajaran

Dapatan kajian menunjukkan bahawa pelajar menganggap kemahiran generik iaitu yang merangkumi kemahiran komunikasi, kemahiran kepimpinan dan kemahiran bekerja secara

The writer takes this topic because he wants to show teaching Speech Act, especially illocutionary act and its illocutionary verbs in a fun way such as using

The simulation show that LC filter produces 91% THDi and average individual harmonic current decreases to 96.3% while real implementation gives THDi 89.80% and IHDi 91

Program hazırlayıcılara ya da müfredat geliştiricilere yönelik yapılan önerilerde, astronomi dersi için ayrılan sürenin arttırılması (Emrahoğlu ve Öztürk, 2009),