• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Pembuatan Video Klip Band Indie "Edo" Dengan Penggabungan Teknik Live Shoot dan Reverse Berjudul "The Prayer".

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Pembuatan Video Klip Band Indie "Edo" Dengan Penggabungan Teknik Live Shoot dan Reverse Berjudul "The Prayer"."

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

DENGAN PENG

REVE

Nama NIM Progr

MANAJEME

ENGGABUNGAN TEKNIK LIVE SHOO

ERSE BERJUDUL “THE PRAYER”

TUGAS AKHIR

ma : Muiz Aryanto

M : 08.51016.0077

ogram Studi : DIV Komputer Multime

SEKOLAH TINGGI

MEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTE SURABAYA

2014

OT DAN

media

(2)

x 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Tujuan ... 7

1.5 Manfaat ... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Video Klip ... 9

2.2 Bahasa Video Klip... 11

2.3 Konsep Dasar Video Klip... 14

2.4 Unsur dasar Video Klip ... 14

2.5 Klasifikasi & Pembagian lokasi Video klip ... 16

2.6 Tradisi Visual Video Klip ... 17

2.7 Fungsi Video Klip ... 19

2.8 Reverse Chronology ... 19

2.9 Live Shoot ... 19

2.10 Media Indie ... 20

(3)

xi

3.2 Analisis Data... 26

3.2.1 Subyek data dan Informan ... 27

3.2.2 Studi Literatur ... 29

3.2.3 Studi Existing... 29

3.3 Perancangan Karya ... 32

3.4 Pra Produksi ... 32

3.4.1 Ide ... 33

3.4.2 Konsep ... 34

3.4.3 Teknik Video ... 36

3.4.4 Sinopsis... 37

3.4.5 Lokasi ... 38

3.4.6 Tokoh dan Karakter ... 38

3.4.7 Treatment... 39

3.6 Pasca Produksi ... 51

3.6.1 Editing dan Compositing ... 51

(4)

xii

1. Proses Pengambilan gambar Ruang 1 “Gudang”... 60

2. Proses Pengambilan gambar Ruang 2 “Ruang eksekusi”... 60

4.3 Proses Pasca produksi ... 62

1. Proses pemilihan video ... 62

2. Proses PenataanStock Shoot... 62

3. ProsesTunning Colors... 63

4. Sound Editing... 64

5. Rendering... 65

6. Converting... 65

7. Mastering... 66

8. Publikasi ... 67

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA... 71

BIODATA PENELITI... 73

(5)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan

telinga kita atau mengkomunikasikan perasaan atau suasana hati. Musik

mempunyai ritme, melodi, dan harmoni yang memberikan kedalaman dan

memungkinkan penggunaan beberapa instrumen atau bunyi-bunyian (Oxford

Ensiklopedi Pelajar, 2005: 17).

Bernstein & Picker (1972: 23) mengatakan bahwa musik adalah

suara-suara yang diorganisasikan dalam waktu dan memiliki nilai seni dan dapat

digunakan sebagai alat untuk mengekspresikan ide dan emosi dari komposer

kepada pendengarnya.

Musik merupakan alat komunikasi yang berpengaruh pada masyarakat luas,

terbukti dengan banyaknya masyarakat yang meniru daya berpakaian, gaya

rambut, sampai pada gaya hidup pemusik yang diidolakan. Musik terdiri dari

pelbagai aliran yang dianut oleh para pemusik dunia saat ini diantaranya : Musik

Klasik, Musik Rakyat/Tradisional, Rock, Metal, Blues, Jazz, Country, Musik

Populer, dan lain sebagainya.

Dunia hiburan saat ini berkembang pesat. Industri musik merupakan satu

elemen dari dunia hiburan yang sifatnya menghibur dan sangat diminati oleh

masyarakat. Seperti diketahui bahwa musik adalah bahasa universal.

(6)

Seiring dengan pesatnya kemajuan industri musik, banyak bermunculan baik

yang bergabung padaMajorlabel maupunIndielabel.Indielabel danMajorlabel

adalah dua jalur musik yang berbeda tetapi juga bisa saling mendukung. Indie

label identik dengan band indie musik indie gerak mandiri dan

pergerakan-pergerakan musik yang dilakukan sendiri tanpa campur tangan

perusahaan-perusahaan major. Sedangkan Major label adalah label rekaman yang dimiliki

oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Warner Musik Indonesia, Universal

Musik Indonesia, EMI , BMG, dan lain sebagainya.

Kata indie berasal dari kata independen yang artinya adalah merdeka,

berdiri sendiri (Poerwadarminta, 1976: 378). Dalam hal ini indie label dapat

diartikan sebagai kebebasan berkarya dan berkreatifitas yang tiak dibatasi oleh

aturan-aturan yang terdapat pada mayor label yang mempunyai banyak criteria

dan birokrasi yang rumit.

Keuntungan utama yang didapatkan oleh sebuah band yang sudah masuk

ke major label adalah dari segi pedistribusian kaset serta cd yang lebih luas, dan

sisi komersil dari band yang jelas lebih terangkat. Tetapi ternyata bukan berarti

semua band menerima penawaran lewat jalur major ini, karena bagi sebagian

musisi hal terpenting bagi sebuah band adalah kebebasan berkarya yang mungkin

tidak bisa didapatkan melalui jalur perusahaan rekaman besar di Indonesia.

Semua band terutama yang bergerak pada jalur indie, akan berusaha untuk

mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas karya yang mereka buat. Banyak

(7)

menampulkan keunikan jenis lagu yang mereka ciptakan, namun penampilan juga

menjadi suatu ciri yang dapat membedakan mereka dengan lainnya.

Menurut Kamus Besar Indonesia (Poerwadarminta, 1976: 487) video klip

adalah kumpulan gambar hidup (iklan, musik, dan sebagainya) untuk ditayangkan

lewat pesawat televisi atau layar bioskop, rekaman pendek adegan video biasa

yang diambil dari rekaman video atau film yang lebih panjang.

Menurut Januar dalam http://pelitanews.com menjelaskan bahwa video klip

atau music video, adalah suatu presentasi visual dari musik lagu popular, dimana

video klip disebut juga video promo karena fungsi pemasarannya. Sejak kelahiran

MTV (stasiun televisi yang khusus menayangkan vedieo klip) sekitar tahun 1982,

video klip ini menjadi alat sentral pemasaran music. Bahkan, pengolahan dan

ketenaran video klip bias setara atau lebih dari music itu sendiri. Selanjutnya,

perkembangan video klip sudah menjelam dalam rentang waktu yang begitu

singkat, menjadi sejenis karya seni baru dalam budaya pop modern. Karena, kini

orang tidak hanya puas mendengar music, tetapi ingin juga menonton music

dengan penggambaran visual untuk memperkaya pengalaman musikalnya.

Video klip bermunculan di Indonesia pada era tahun 90 an sebagai cara

berpromosi. Hingga saat ini dapat dikatakan video klip sendiri masih memiliki

kekuatan yang besar dalam mempromosikan karya bermusik. Perkembangan

vedieo klip sendiri juga pesat karena dapat terlihat hingga saat ini, sudah ratusan

video klip yang telah dihasilkan oleh produsen video klip di Indonesia dan

kekuatan video klip itulah yang sampai saat ini masih diminati dalam hal promosi

(8)

Perkembangan video klip pada saat ini sungguh sangat kreatif, para

pembuat video klip berlomba-lomba untuk membuat sebuah hasil karya video

klip yang baik agar diterima dan disukai oleh masyarakat luas, para pembuat

video klip menyajikan sebuah video yang di dalamnya terdapat animasi serta

teknik pengambilan gambar yang multi canggih dengan peralatan modern, agar

video klip yang disajikan tidak membosankan dan memberi kesan lebih hidup

(Huda, 2012: 4).

Video klip tidak dapat dipisahkan dari musik dan lagu yang merupakan

salah satu kegiatan komunikasi, karena didalamnya terdapat proses penyampaian

pesan dari pembuat video klip kepada khalayak sebagai penikmat musik. Pesan

yang terkandung dalam sebuah video klip merupakan representasi dari pikiran

atau perasaan dari pembuat video klip sebagai orang yang mengirim pesan. Pesan

yang disampaikan biasanya bersumber dari latar belakang pengetahuan ( frame of

reference)dan pengalaman( field of experience)(Mahardika, 2010: 8).

Teknik dalam membuat video klip ada bermacam-macam. Dalam hal

pergerakan kamera adalah zoom in/zoom out, panning, tilting, follow, fading, dan

lain-lain. Dalam hal pengambilan gambar adalah bird eye view, high angle, low

angle, eye level, frog eye. Sedangkan dalam hal pengambilan objek adalah one

shot, two shot, three shot,dangroup shot (Mintocaroko, 2010: 1).

Hal tersebut diatas yang melatar belakangi pembuatan video klip grup band

Independen EDO yang merupakan salah satu band indie yang berasal dari

Surabaya. Walaupun tergolong band indie namun prestasi yang cukup baik

(9)

masuk dalam kompilasi album Metal Hardcore scene Asia tenggara. Band ini

mengusung aliran musik Progressive Metal dan saat ini masih aktif bermain

disegala bentuk event music metal Indonesia, yang menjadi kekurangan pada

EDO band di Indonesia adalah kurangnya media yang dapat memperluas

eksistensi mereka kepada masyarakat. Selama ini hal-hal yang dilakukan oleh

band tersebut untuk membuktikan keberadaan mereka hanya sebatas

mempromosikan musik-musik mereka melalui media kaset rekaman, demo lagu,

radio, dan tampil pada acara atau event-event tertentu, sehingga jangkauan

terhadap strategi promosi mereka menjadi sangat minim dan terbatas di beberapa

kalangan saja sehingga tidak berkembang. Dengan persaingan para musisi

tersebut perlu adanya media promosi sehingga diharapkan dan diterima oleh

khalayak tentang intisari dari musik tersebut. Dalam Industrial video klip

merupakan salah satu media promosi, sehingga saat ini pengolahannya pun dibuat

secara serius. Keberhasilan sebuah video klip tidak lepas dari ide-ide kreatif klip

makernya.Karena fungsi utama dalam vedieo klip itu selain untuk membentuk

sebuah image, juga untuk memperkenalkan dan mempromosikan suatu album

atau lagu.

Untuk pembuatan tugas akhir dalam video klip kali ini peneliti memilih

teknik reversesebagai teknik reverse itu sendiri dapat diartikan salah satu bentuk

pengulangan sebuah kehidupan yang biasa disebut flashback. Alur cerita maju

yang kemudian di edit terbalik menjadi alur mundur. Tentunya dalam kehidupan

nyata hal ini dapat diartikan sebagai kejadian masa lalu yang sangat berhubungan

(10)

pembuatan video klip di Indonesia sehingga peneliti akan membuat video klip

dengan menggunakan teknikreverseyang akan digabung dengan tekniklive shot.

Lagu yang diangkat pada pembuatan video klip ini berjudul “The Prayer”

dari album mini pertama. Lagu ini bergenre progressive metal dan lirik lagunya

bertemakan tentang refisi kehidupan. Lirik lagu ini menceritakan tentang masa

lalu kehidupan seseorang. Masa lalu tersebut merupakan pola pikir dan sifat-sifat

buruk yang telah dilakukan seseorang yang hingga akhirnya berujung pada

kesadaran seseorang sebelum menghadapi ajal yang kemudian pada akhirnya

seseorang tersebut menghadapi kematian yang sesungguhnya, Alasan pemilihan

lagu ini dikarenakan lagu ini diambil dari kisah nyata yang kemudian dituangkan

dalam bentuk puisi lalu dilagukan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat peneliti rumuskan beberapa masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat video klip laguThe Prayerdari band EDO

2. Konsep Bagaimana menggabungkan teknikReversedenganLive shot.

1.3 Batasan Masalah

Agar tidak menyimpang dari tujuan yang akan dicapai dalam pembuatan

video klip ini, maka pembahasan masalah dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Memproduksi Video klip band Indie EDO berjudul The Prayer.

(11)

3. Video klip menceritakan lagu EDO ban berjudul“The Prayer”.

1.4 Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam penggarapan proyek adalah sebagai

berikut:

1. Membuat Vedieo klip dengan menggabungkan dua teknik reverse dan live

shot.

2. Memperkenalkan Band EDO melalui video klip.

1.5 Manfaat

Manfaat dalam penggarapan video klip ini dibagi menjadi dua yaitu

manfaat internal dan manfaat eksternal:

1. Internal.

Kegunaan akademis yang dapat dirasakan dengan adanya laporan Tugas

Akhir ini adalah:

a. Sebagai salah satu syarat kelulusan akademik pada program jurusan

Diploma 4 Komputer Multimedia, STIKOM Surabaya.

b. Menambah wawasan dan pengalaman tentang pembuatan vedieo klip.

c. Menambah pengetahuan mengenai sejarah perkembangan musik yang

ada di Indonesia, terutama Indie Label.

2. Eksternal.

(12)

a. Memperkenalkan ban EDO melalui media pendukung promosi video

klip.

b. Digunakan sebagai rujukan mahasiswa Multimedia dan Desain

(13)

9

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Video Klip

Menurut Moller (2011: 34) menjelaskan bahwa video klip adalah sebuah

film pendek atau video yang mendampingi alunan musik, umumnya sebuah

lagu, Video klip modern berfungsi sebagai alat pemasaran untuk

mempromosikan sebuah album rekaman. Hal ini dipertegas dalam situs milik

Phyrman (kuliahkomunikasi.blogspot.com/2008/12/video-klip.html) dijelaskan

bahwa video klip adalah kumpulan potongan-potongan visual yang dirangkai

dengan atau tanpa efek-efek tertentu dan disesuaikan berdasarkan

ketukan-ketukan pada irama lagu, nada, lirik, instrumeunya dan penampilan band,

kelompok musik untuk mengenalkan dan memasarkan produk (lagu) agar

masyarakat dapat mengenal yang selanjutnya membeli kaset, CD, DVD.

Menurut Januar dalam seminar videografi menjelasakan bahwa video

klip atau musik video, adalah suatu presentasi dari musik lagu yang popular,

dimana seringkali video klip di sebut juga video promo karena fungsi

pemasarannya. Sejak kelahiran MTV (stasiun televisi yang khusus

menayangkan video klip) sekitar kelahiran 1982, video klip menjadi alat

sentral pemasaran musik. Bahkan, pengolahan dan ketenaran video klip bias

setara atau lebih dari musik itu sendiri. Selanjutnya, perkembangan video klip

sudah menjelma dalam dalam budaya pop modern. Karena, kini orang tidak

hanya puas mendengarkan musik, tetapi ingin juga menonton musik dengan

(14)

Dzyak (2010: 11) menjelaskan bahwa video klip dibuat terutama untuk

menampilkan dan memasarkan musik dengan tujuan meningkatkan penjualan

album rekaman. Video klip merupakan tipe dari film pendek dengan alur cerita

yang padat atau hanyalah terdiri dari potongan gambar yang dikemas menjadi

satu bagian

Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai definisi dari video klip

atau musik video, yaitu:

1. Video perantara yang berdurasi relative pendek. (Komputer Desktop

Encyclopedia).

2. Bagian dari program acara televise non-drama yang paling mudah di

ingat. (Menjadi Sutradara Televisi, Naratama Rukmananda).

3. Sebuah acara membawakan rekaman lagu dengan menggunakan film atau

rekaman video dan biasanya menggambarkan musisi yang sedang

membawakan lagu atau tampilan-tampilan visual yang menafsirkan lirik

lagu tersebut. (Hougthon-Miffin Company Dictionary).

4. Sebuah tampilan video dari rekaman lagu, yang biasanya disertai dengan

tarian atau penggalan-penggalan certita dan terkadang menampilkan

sebuah konser, yang berdurasi sekitar tiga sampai lima menit dan

seringkali memasukan potongan-potongan gambar yang cepat, berbagai

macam gaya, khayalan-khayalan, computer grafis, dan kadang-kadang

(15)

2.2 Bahasa Video Klip

Menurut Rabiger (2013: 58) video klip mempunyai lima bahasa yang

sangat universal, yaitu:

1. Bahasa Ritme (irama).

Bahasa ritme yaitu bahasa visual yang terdapat pada video dan

disesuaikan dengan tempo dari sebuah lagu.

2. Bahasa Musikalisasi (instrument musik).

Bahasa musikalisasi dapat diartikan sebagai bahasa visusal yang

terkandung pada video klip yang ada kaitannya dengan nilai musikalisasi

seperti jenis musik, alat musik, atau profil band.

3. Bahasa Nada.

Bahasa nada diartikan sebagai bahasa visual yang tedapat pada video klip

yang akan disesuaikan dengan aransemen nada yang ada.

4. Bahasa Lirik.

Bahasa lirik dapat diartikan sebagai bahasa visual pada video klip yang

berhubungan dengan lirik lagu. Jika ada lirik yang mengungkapkan kata

'cinta' maka sebagai simbolisasi digambarkan dengan bunga, warna pink,

atau hati, akan tetapi bisa juga digambarkan seperti kertas(surat), sepatu

butut (cinta tanpa mengenal status sosial), bahkan dengan air (cinta yang

mengalir).

5. Bahasa Performance.

Bahasa Performance sebenarnya bisa disebut juga sebagai bahasa visual

pada video klip yang berhubungan dengan karakter pemusik, penyanyi,

pemain band baik dari latar belakang bermusiknya, hingga ke profil

(16)

Kelima unsur di atas seluruhnya masuk dalam satu lagu dengan uraian

nada dan instrument tertentu.

Seperti yang dijelaskan Sutisno daIam bukunya yang berjudulPedoman

Praktis Penelitian Skenario Televisi Dan Video (1993: 19) dan situs milik

Media College di http:www.mediacollege.com/ sebagai contoh teknik

pengambilan gambar atau shot, yaitu:

1. Long Shot

Pengambilan gambar yang jauh dan mampu menampilkan seluruh wilayah

dari tempat kejadian. Long shot digunakan untuk menjelaskan kepada

penonton hingga mereka mengetahui semua elemen dari adegan, siapa

saja yang terlibat, dan bila objeknya orang maka seluruh tubuh dan latar

belakang akan tampak semua.

2. Medium Shot

Medium shot menampilkan objek menjadi lebih besar dan dominan, objek

manusia ditampakkan dari atas pinggang sampai di atas kepala. Latar

belakang masih nampak sebanding dengan obyek utama. Shot ini

merekam dari batas lutut ke atas, atau sedikit di bawah pinggang.

3. Medium Close Up

Medium Close Up menampilkan seluruh permukaan wajah hingga bagian

dada atau bagian siku tangan yang bisadiambil kira-kira pertengahan

(17)

4. Close Up

Pengambilan gambar yang menampilkan seluruh permukaan wajah hingga

sebagian dada. Close up akan membawa penonton ke dalam scene,

menghilangkan segala yang tidak penting untuk sesaat dan mengisolasi

apapun kejadian yang harus diberi suatu penekanan. Untuk objek orang

hanya tampak wajahnya hingga dada, sedangkan untuk benda tampak

jelas bagian-bagiannya.

5. Big Close Up

Big Close Up atau sering disebut Very Close Shot. Sebagai contoh Bila

objeknya orang maka hanya tampak bagian tertentu, seperti mata dengan

bagian-bagian yang terlihat sangat jelas.

6. Two Shot

Bila terdapat dua objek maka didalam pengambilan gambar hanya

difokuskan kedua orang tersebut.

7. Over Shoulder Shot

Shot dilakukan dari belakang lawan pemain subjek, dan memotong frame

hingga belakang telinga. Wajah pemain subjek berada pada 1/3 frame.

Shot ini membantu meyakinkan posisi pemain dan memberikan kesan

penglihatan dari sudut pandang lawan pemain subjek yang lain. Biasanya

(18)

2.3 Konsep Dasar Video klip

Menurut Colin Stewart dan Adam Kowaltzke (2007: 132). Pada

dasarnya industri musik membagi video klip ke dalam dua tipe utama, yaitu

Performance Clipdan Conceptual Clip. Apabila vedieo klip itu lebih banyak menampilkan aksi dari penyanyi atau grup band, maka ini dapat digolongkan

ke dalam jenis Performance Clip. Namun jika video klip itu lebih banyak

menampilkan selain dari penyanyi atau grup band dan kerap kali disertai

dengan ambisi artistic, maka ini dapat dikelompokkan ke dalam jenis

Conceptual clip.

1. Performance Clip

Performance clip memiliki tipe video klip ini terfokus pada penyanyi atau

bandnya. Video klip tipe ini mungkin terlihat kuno bagi kebanyakan

audiens sekarang, karena tipe performance klip merupakan tipe video klip

yang populer pada tahun 1960 dan 1970.

2. Conceptual Clip

Conceptual clip merupakan video klip yang berdasarkan pada suatu tema

sentral tertentu. Tipe klip ini memiliki plot dan jalan cerita, tapi ada yang

berupa kumpulan gambar-gambar yang disatukan. Conceptual clip ini

dibagi menjadi dua bagian:

2.4 Unsur Dasar Video Klip

Makna yang dihadirkan video klip, terbentuk dari perpaduan dan

(19)

1. Musik Video

Video klip dengan musik sebagai asas. Konsep video klip ini dibangun

dengan cara menambahkan gambar pada musik. Gambar yang

ditampilkan tidak harus berkaitan dengan suatu pesan atau cerita. Aspek

musiklah yang menjadi pengikat gambar-gambar, efek visual, dan

gerakannya deselaraskan dengan beat atau unsur musikal lain, seperti

rhytm, harmony, melody. dan lain sebagainya.

2. Lirik Video

Video klip dengan lirik sebagai asas. Video klip dengan konsep dimana

lirik dan gambar berinteraksi untuk membangun makna. Jadi isi atau lirik

lagu diperkaya atau diperkuat maknanya dengan gambar, biasanya dengan

bahasa metafor (kiasan/permisalan). Jika berhasil kerjasama lirik dan

gambar akan memperkaya makna sehingga video klip tersebut menjelma

menjadi semacam “puisi audio visual”. Namun dalam olah metaphor, semakin jauh jarak antara makna kata dengan gambar, semakin berat pula

penonton menafsirkannya. Sebaliknya apabila lirik dan gambar terlalu

berhubungan, maka pada tampilan visual tidak terjadi pengkayaan makna,

sehingga tampilan visual hanya menjadi hiasan.

3. Image Video

Video klip dengan image sebagai asas.

Video dengan konsep dimana tampilan visual lebih di utamakan perannya

untuk mengungkapkan cerita, pesan, dan makna. Karena tampilan visual

telah berbicara, maka musik hanya hadir dibelakang sebagai pendukung

(20)

2.5 Kalasifikasi & Pembagian Lokasi Pada Produksi Video Klip 2.5.1 Kalsifikasi Video Klip

Berdasarkan jenisnya, video klip dapat dibedakan berdasarkan beberapa

klasifikasi, yaitu:

a. Video klip bernuansa verbal, yaitu apabila gaya desain penggambaran

desesuaikan dengan isi lirik, dimana antara gambar dan lirik salang

menyatu.

b. Video klip bernuansa symbol yaitu apabila tidak ada keselarasan antara

gambar dan lirik serta tidak ada hubungan antara keduanya.

Biasanya untuk menggunakan nuansa verbal sangat dibutuhkan

kemampuan untuk menyelaraskan antara tampilan visual dan lirik sehingga

dapat penyatuan antara keduanya.

2.5.2 Klasifikasi Pembagian Lokasi Pada Produksi Video Klip

Berdasarkan lokasi pengambilan gambar saat produksi video klip dapat

dibagi menjadi dua bagian, antara lain;

a. Indoor Production(dalam ruangan)

b. Outdoor Production(luar ruangan).

Untuk lokasi Indoor Production, terdapat dua metode yang berbeda,

yaitu;

1. Indoor on Place, dengan pengertian bahwa pengambilan gambar berada

dalam ruangan, seperti rumah, café, gedung, gudang dan lain sebagainya.

2. Indoor studio, dengan pengertian bahwa pengambilan gambar berada

(21)

Keduanya mempunyai tingkat kesulitan teknis yang berbeda. Biasanya

untuk pengambilan gambar menggunakan metode Indoor on Place dalam

ruangan, seluruh properti yang digunakan harus disediakan karena

pengambilan gambar dengan metode ini memanfaatkan desain artistic ruangan

yang telah ada.

Adapun untuk indoor studio, kondisinya sangat berlawanan. Pembuat

video klip harus membuat dan menciptakan gambar perencanaan set desain,

tanpa harus memanfaatkan properti yang sudah ada.

Sedangkan untuk metode Outdoor, harus diperhatikan mengenai

keadaan lingkuingan dan cuaca. Selain itu, diperlukan penggambaran yang

sesuai dengan lokasi tempat syuting yang akan berlangsung terutama dengan

alam sekitar. Untuk itu diperlikan survry lokasi yang sangat detail dan matang

karena hal ini akan menjadi penentu isi gambar.

2.6 Tradisi-tradisi Visual Dalam Video Klip

Gambar yang ditampilkan dalam video klip, terwujud dari ramuan tiga

tradisi visualvideoclip style(Vernallis 2004: 198).

1. Filmed Performance

Disebut juga performance clip atau concert clip. Konser ini merupakan

tradisi video klip tertua. Artinya dahulu semua video klip adalah rekaman

aksi panggung dari artis yang bersangkutan. Walaupun konsep ini tetap,

yaitu penampilan artis mendominasi video, didukung dengan suatu setting

panggung yang khusus. Tempat setting menjadi penting karena biasanya

(22)

Dalam pengembangan tradisi video klip performance dibagi menjadi tidga

macam penekanan, yaitu; song performance, dance performance, dan

instrumental performance.

2. Traditional Visual Narration

Disebut juga narrative clip. Konsep video klip ini diambil dari gaya

bercerita film zaman dahulu, yaitu dengan menekankan story telling.

Biasanya video klip jenis ini hanya mengangkat cerita yang sederhana,

agar mudah dipahami walau tanpa dialog dam durasi yang sangat terbatas.

Bahan cerita diambil dari esensi isi lagu, dan disesuaikan dengan warna

musik. Terkadang narrative clip murni, video sama sekali tidak

menampilkan penyanyi atau grup band berlip-synchronized.

3. Experimental Visual Narration

Disebut jugaart clip.Merupakan konsep yang berlawanan dengan

tradisi-tradisi visual. Konsep ini lahir atau diambil daritradisi-tradisi seni rupa modern,

dimana rangkaianvisual tidak dirancang untuk menyatakan cerita atau

pesan tertentu (non perception). Terkadang pembuat video klip hanya

ingin menjelajahi komposisi, irama, aksen demi kepuasan estetissemata.

Karena cara ini mengandung semangat pemberontakan (Avant garde),

maka video klip jenis ini pun cenderung lebih diterima oleh sesame kaum

Avant Garde. Maka art clip biasanya sering menjadi bahasa visual untuk

(23)

2.7 Fungsi Video Klip

Haqi dalam bukunya yang berjudul Musik Records Indie Label (Haqi,

2012: 32) menjelaskan mengenai fungsi vedieo klip.

1. Fungsi Utama. Sebagai media promosi yang dimaksudkan agar

masyarakat luas semakin mengetahui karya yang dibuat musisi yang

bersangkutan.

2. Fungsi secara Artistik. Yang berkaitan dengan eksplorasi sebuah

lagu.Video klip dapat menampilkan sesuatu yang berkaitan dengan lagu

atau bahkan sama sekali tidak berkaitan dengan lagu. Konsep video klip

yang tidak berkaitan dengan lagu merupakan bagian dalam bentuk

ekspresidanhal tersebut erat kaitannya dengan artistik.

2.8 Reverse Chronology

Michael Rabiger dalam bukunya “Directing: Film Techniques and

Aesthetics” menjelaskan bahwa, Reverse chronology adalah suatu metode bercerita dimana plot terungkap dalam urutan terbalik. Adegan pertama

menjadi kesimpulan untuk keseluruhan plot. Setelah adegan itu berakhir,

adegan kedua dari belakang yang ditampilkan, sehingga adegan akhir, yang

audiens lihat adalah plot yang pertama secara kronologis.

2.9 Live Shoot

Pengertian arti Live Shot adalah teknik perekaman pada kamera movie

atau menangkap realitas atau pergerakan adegan, baik fiksi maupun non fiksi,

seperti adegan dramatis, romantis maupun nyata yang semua terjadi didepan

(24)

2.10 Media Indie

Kata Indie berasal dari kata independen yang artinya adalah merdeka,

berdiri sendiri (Poerwadarminta, 1976: 378). Dalam hal ini indie label dapat

diartikan sebagai kebebasan dalam berkarya dan berkreatifitas yang tidak

dibatasi oleh aturan-aturan yang terdapat di dalam mayor label yang

mempunyai banyak criteria dan birokrasi yang rumit. Bila dilihat dari sisi

kualitas karyanya, para pemusik yang berada dijalur indie selain berkarya

mereka juga harus memikirkan cara berpromosi agar dapat bersaing. Mereka

memikirkan bagaimana caranya lagu mereka dikenal dan juga image mereka

tertananm di benak masyarakat luas.

2.11 E.D.O Band

Dari landasan teori menghasilkan beberapa kesimpulan terhadap analisa

komparasi Video klip band indie yang telah ada, sehingga proses adaptasi

diperlukan dalam perancangan video klip E.D.O Band dengan judul “The

Prayer”. Adaptasi yang akan diterapkan pada perancangan sesuai hasil dari

analisa eksisting adalah sebagai berikut:

1. Profil E.D.O Band

Emotional Distortion Opera adalah sebuah band beraliran Metal dari

Surabaya, pertama kali didirikan pada tahun 1995 dengan namaDecade X.

Setelah beberapa tahun kemudian merubah namanya dengan Emotional

Distortion Opera/E.D.O. Formasi pertama Emotional Distortion Opera

adalah Aries Peyank (drum), Adi Bolot (vokal dan gitar), Revo

(25)

kemudian melahirkan lagu pertama berjudul Fuck Your Mouth, yang

kemudian masuk album kompilasi rock Metal Massacre tahun 1996.

Akhir 2000 album Emotional Distortion Opera direkam. Album ini

membuat EDO mencapai masa popularitasnya di bursa musik metal indie

asia pasifik. Serta meraih kesempatan bermain di Asian Metal

Headbangers, serta tur asia berikutnya yaitu Malaysia, Singapore, dan

Indonesia. Gitaris Revo Gempa mengundurkan diri dari band setelah

bersitegang dengan anggota band. Perseteruan ini disebabkan Revo

Gempa lebih menghabiskan waktu dengan proyek-nya sendiri. Anggota

band yang lain menganggap Emotional Distortion Opera harus

diutamakan, meskipun pada saat itu EDO sedang vakum.

Grup ini pada saat ini beranggotakan Dika Habib (drums), Helmy

Rieno (vokal), Revo Gempa (gitar) dan Feridian Gembret (bass).

Pada tanggal 10 Agustus 2010Emotional Distortion Operaakhirnya telah

menyelesaikan proses rekaman album studio baru mereka yang ke empat

"Valhalla And The Prayer" yang diluncurkan pada tanggal 12 September

2010. Album tersebut diproduseri oleh "Yudist Gar" dan proses rekaman

dilakukan di Freaky’s Studio, Nada Musika Studio dan di studio EDO sendiri. Single dan video klip pertama mereka "The prayer" yang akan

dirilis akhir bulan ini. Sebagai tambahan anda dapat mengunduh semua

lagu dari album tersebut untuk digunakan dalam soundtrack "Asian BMX

Freestyle" pada hari saat peluncuran album "Thye Prayer of Valhalla"

(26)

23

METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

Proses Tugas Akhir ini akan dilakukan pembuatan video klip. Untuk

mengetahui tentang video klip perlu dilakukan observasi. Oleh karena itu, maka

metode yang digunakan dalam perancangan tugas akhir ini adalah metode

deskriptif. Motode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang dimaksudkan

untuk memotret fenomena individual, situasi, atau kelompok tertentu yang terjadi

secara kekinian. Metode dan perancangan pada Tugas Akhir ini dijelaskan

dibawah ini.

3.1 Metodologi Penelitian

Dalam satu penelitian, agar masalah dapat berjalan sesuai dengan yang

digunakan, maka perlu didukung oleh suatu metode penelitian yang sesuai dengan

masalah yang akan dibahas.

Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif (descriptive research).

Motode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang dimaksudkan untuk

memotret fenomena individual, situasi, atau kelompok tertentu yang terjadi secara

kekinian. Penelitian deskriptif juga berarti penelitian yang dimaksudkan untuk

menjelaskan fenomena atau karakteristik individual, situasi, atau kelompok

tertentu secara akurat, dimana dalam penelitian ini lebih spesifik dengan

memusatkan perhatian pada aspek-aspek tertentu dan sering menunjukan

(27)

Menurut pendapat Bogdan dan Taylor (1975) yang menyatakan ”metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Dengan kata lain, penelitian ini disebut penelitian kualitatif karena merupakan

penelitian yang tidak mengadakan perhitungan. Penelitian kualitatif harus

mempertimbangkan metodologi kualitatif itu sendiri. Metodologi kualitatif

merupakan prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis atau

lisan di masyarakat bahasa. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendekatan kualitatif

yang menggunakan data lisan suatu bahasa memerlukan informan. Pendekatan

yang melibatkan masyarakat bahasa ini diarahkan pada latar dan individu yang

bersangkutan secara holistik sebagai bagian dari satu kesatuan yang utuh. Oleh

karena itu, dalam penelitian bahasa jumlah informan tidak ditentukan jumlahnya.

Dengan kata lain, jumlah informannya ditentukan sesuai dengan keperluan

penelitian.

Berdasarkan dari penjelasan di atas, metode yang digunakan dalam tugas

akhir ini adalah:

3.1.1 Teknik Pengumpulan Data.

Teknik pengumpulan data yang digunakandalam pengerjaan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Menurut pendapat Koentjaraningrat(1996: 37) dalam yang menyatakan Untuk

(28)

primer, digunakan metode wawancara. Wawancara adalah cara pengumpulan

data yang dalam pelaksanaannya mengadakan tanya jawab terhadap

orang-orang yang erat kaitannya dengan permasalahan, baik secara tertulis maupun

lisan guna memperoleh keterangan atau masalah yang diteliti. Wawancara

adalah percakapan dengan maksud tertentu, yang dilakukan oleh dua pihak,

yaitu pewawancara (interviewer) sebagai orang yang mengajukan pertanyaan

dan yang diwawancarai (interviewee) sebagai orang yang memberikan atas

pertanyaan itu.

Wawancara dapat dilakukan beberapa kali untuk memberikan data-data yang

benar-benar aktual. Seperti juga dalam metode penelitian lainnya, kualitatif

sangat bergantung dari data di lapangan dengan melihat fakta-fakta yang ada.

Data yang terus bertambah dimanfaatkan untuk verifikasi teori yang timbul di

lapangan, kemudian terus-menerus disempurnakan selama penelitian

berlangsung.

2. Studi Literatur

Literasi yang di gunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah Peneliti

melakukan pencarian data melalui sumber-sumber tertulis untuk memperoleh

informasi mengenai objek penelitian ini, sebagai data skunder. Diantaranya,

studi litaratur untuk mendapatkan kerangka teoritis dan memperkaya latar

penelitian melalui jurnal – jurnal yang berkaitan dengan penelitian, kliping

dari berbagai media cetak, dan mengunjungi situs-situs web di internet yang

(29)

3. Pencarian Data Melalui Internet

Pencarian data di Intenet merupakan salah satu langkah yang digunakan

peneliti sebagai bentuk satu terobosan efisensi waktu dalam perolehan data

maupun studi literatur, dengan memanfaatkan situs-situs yang sifatnya gratis

maupun parabayar.

3.2 Analisa Data

Merut Fatakhy dalam

http://fattakhy.blogspot.com/2011/01/pengertian-analisis-data.html. Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi

informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah

dipahami dan bermanfaat untuk menjawabmasalah-masalah yang berkaitan

dengan kegiatan penelitian.

Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika

deskritif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.

Dalam penelitian tugas akhir ini analisis data yang dipergunaan adalah

teknik analisis deskriptif kualitatif dengan melakuakan analisis dan pengolahan

(30)

3.2.1 Subyek data dan Informan 1. Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah musisi pada band

EDO yaitu, Rinno (vokal), Revo (gitar), Ferry (bass), Mr.Z (Shyntesizer), dan

Dika (drum) yang telah di tentukan berdasarkan kriteria tertentu oleh peneliti.

2. Informan

Dalam penentuan informan, peneliti menggunakan teknik Purposive

Sampling. Sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang

atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa

seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi

penelitiannya.

Tabel 3.1 Narasumber

No NAMA ALAMAT AKTIV SEJAK/Thn KET

1 Feri Arvi Jl. Kedinding barat 30 Surabaya

2004 - 2009 Ex Junkiest.

(31)

Tabel 3.2 hasil Wawancara Narasumber

No NARA SUMBER PERTANYAAN JAWABAN

1 Ferdi Aryo H. • Apa arti Sakaw ?

• Apa yang anda rasakan saat Sakaw ?

• Sesuatu hal yang sangat menyakitkan gerakan anti narkoba ini ?

• Mengapa demikian ? Apakah seluruh angota gerakan ini semuanya ex-junkiest ?

• Menyelamatkan

khususnya para ex junkiest dan pengedar yang ingin berhenti dari jeratan drug.

• Ya, kami sebagian besar dari mereka yang berhasil hidup dari jeratan dan organisasi mematikan itu.

(32)

3.2.2 Studi Literatur

Beberapa sumber/buku yang peneliti gunakan dalam menyelesaikan Tugas

Akhir ini diantaranya:

1. Directing Film Technique and Aesthetic : Focal Press 2001 oleh Michael

Rabiger yang secara garis besar berisi tentang teknik pembuatan film

holywood dan memenejemen .

2. Redifining Music Video: Major Written Assessment oleh Dan Moller.

Berisikan rujukan tentang vedieo klip atau musik video.

3. Menjadi Sutradara Televisi : Grasindo oleh Rukmanda Naratama yang berisi

tentangjob discriptionseorang sutradara.

3.2.3 Existing

Merupakan sebagai referensi dalam mengerjakan tugas akhir. Untuk

memperdalam ide dan konsep diwujudkan dalam bentuk karya di Tugas Akhir ini,

peneliti telah melakukan kajian terhadap beberapa karya video klip, diantaranya:

1. Teknik reverse, video klip Mutemath berjudul “Typical

Video klip berdurasi 3 Menit 47 detik ini menceritakan tentang Keputusasaan

seseorang atas kehidupan yang dilaluinya sehari-hari. Pencipta lagu

menyampaikan pesan melalui lagu ini, bahwa “menunggu terlalu lama

adalah sesuatu hal yang sangat menjenuhkan, lakukan semuanya sesuai

dengan cara mu sendiri, dan semuanya akan menjadi kan perubahan

hidupmu jauh lebih dari sebelumnya” . Teknik pembuatan video klip ini

(33)

membalik atau memutar ulang adegan dari belakang kedepan, serta

penggunaan satu kamera saat perekaman gambar dalam produksi video klip

tersebut.

Gambar 3.1 Potongan Scene Vedeo klip Mutemath

Analisis video klip“Mutemath – Typical” Tabel 3.3 Analisis Video klip Mutemath

2. Live shoot, video klip August Burns Red “Meddler”

Video klip ini berdurasi 3 Menit 48 detik, pengarang lagu menceritakan sifat

keegoisan seseorang tentang bersosialisasi dengan orang lain, dengan tidak

melakukan sesuatu kebaikan dan tidak mau memperdulikan orang-orang

disekitar, sehingga menganggap diri sendiri terlalu sibuk untuk

(34)

melakukan suatu kebenaran dalam bersosialisasi. Pesan yang disampaikan

dalam lagu ini “banyak hal-hal kecil yang kita lupakan dalam bersosialisasi

hidup, padahal hal kecil tersebut dapat menjadikan suatu permasalah besar

apabila kita tidak memperdulikannya”. Video klip ini menggunakan teknik live shoot dalam pengambilan gambar dalam produksinya. dan penggunaan

visual effect dalam proses editingnya.

Gambar 3.2 Potongan scene video klipAugust Burns Red

Analisis video klip“August Burns Red – Meddler”

(35)

3.3 Perancangan Karya

Dalam perancangan agar masalah dalam pembuatan video klip terpecahkan,

dibuatkannya bagan yang mempunyai alur produksi pembuatan video klip

tersebut. Alur yang dirangkai dari pra produksi, produksi, hingga pasca produksi.

Di dalam rancangan pra produksi terdapat bagan yang dibuat untuk

mempermudah alur produksi. Setelah rancangan pra produksi dibuat, dilanjut

pembuatan video klip tersebut di bagian produksi.

Gambar 3.3 Bagan Perancangan

3.4 Pra Produksi

Berdasarkan klasifikasinya proses perancangan produksi video klip ”The Prayer” ini menggunakan metode berdasarkan lokasi, video klip ini di buat menggunakan cara pengambilan gambar indoor production (dalam ruangan)

(36)

berada di dalam studi, untuk performance yang naratif. Dan menggunakan cara

pengambilan gambar outdoor production ( luar ruangan) untuk performance

model dalam video klip. Setelah melakukan proses perancangan, langkah

selanjutnya yang di ambil adalah melakukan tahap-tahap produksi, dan yang

paling pertama adalah tahap pra produksi.

3.4.1 Ide

Berdasarkan unsur video klip, konsep video klip EDO band dengan judul

“The Prayer” ini sifatnya lebih mengarah kepada musik video dimana

tampilan visual lebih di utamakan peranya untuk mengungkapkan

cerita/pesan/makna dari lirik tersebut, isi lirik tersebutjuga diperkuat

maknanya dengan tampilan-tampilan visual pada sesi performance.

Pendekatan melalui bahasa visual dan audio sangat berperan penting pada

pembuatan video klip ini, seperti pemilihan adegan-adegan serta penampilan

dari band Edo itu sendiri, yang merupakan suatu pemandangan yang tidak

asing lagi pada audiens yang telah mengenal Edo band.

Proses penyampaian pesan ditayangkan secara konseptual, dengan

menampilkan tayangan yang mewakili segala aktifitas tindakan –tidakan

dalam menggunakan narkotika yang diperankan oleh talent dalam video klip

ini, dan disisipkan pelbagai pesan-pesan positif dan negatif didalamnya,

mengajak penonton untuk menyadari segala sesuatu tindakan yang telah

dilakukan. Maksud pemilihan konsep ini adalah untuk merubah paradigma

(37)

terkesan negatif, dari segi lirik dan dalam performance visualnya. Sedangkan

dalam video klip ini image musik metal itu sendiri sangat terkesan jauh

berbeda dari image musik metal yang ada di luar negeri.

3.4.2Konsep

Pemikiran konsep untuk perancangan video klip ini di mulai dari pemikiran

tentang band Edo, video klip yang akan dibuat dan tentang lagunya. Konsep

perancangan video klip ini seperti terjelaskan pada gambar 3.7. Seperti

digambarkan pada gambar 3.7, band Edo merupakan band indie dan

diperuntukan bagi anak muda. Band Edo ini lebih mengutamakan konsep

visual, kesan visual yang ingin dimunculkan pada video klip ini adalah

(38)

Gambar 3.4 Bagan pencarian kata kunci

Dari unsur lagu, pesan yang muncul dalam lagu ini adalah untuk kembali

mengingat bahwa yang dilakukan seorang pengguna narkotika ini dapat membuat

dirinya semakin terpuruk dalam kehidupan. Pesan lagu ini mengajak

pendengarnya untuk kembali ke awal. Dari pesan lagu ini maka muncul pemikiran

untuk menggunakan penggabunganreverse dengan tekniklive shoot dalam video

(39)

performance dari band Edo dan mengetahui tentang isi cerita lagu “The Prayer”

dari adegan yang diperankan talent dalam video klip secarareverse.

Kata kunci ini selanjutnya diterapkan pada masing-masing bagian dalam

perancangan video klip ini. Berikutnya akan dibahas tentang penggunaan teknik

dalam perancangan ini dan ide ceritanya.

3.4.3Teknik Video

Konsep teknik dalam pembuatan video klip ini diambil dari milik band

Mutemath yang menggunakan teknik Reverse, dan band August Burns Red

yang menggunakan teknik Live shoot dalam video klipnya. Dalam

perancangan ini digunakan kedua teknik tersebut yaitu Reverse dan

Liveshoot. Teknik ini dipilih karena disesuaikan dengan ide cerita yang dibuat

oleh pengarang lagu yaitu apa yang kita capai sekarang adalah hasil dari apa

yang telah kita lakukan dulu, juga atas hasil pola pikir bahwa hidup dari

dahulu hingga sekarang tidak pernah terputus sama sekali, maka muncul pola

pikir seperti tergambarkan pada gambar 3.5

(40)

Teknik live shoot adalah teknik pengambilan gambar yang dilakukan secara

langsung dalam beberapashot.Teknik live shoot ini menggunakan cut dalam

pengambilan gambar, maka diperlukan storyboard dan storyline yang jelas

dalam pengambilan gambar di setiap adegannya.

Teknik reverse adalah teknik yang mengubah jalannya video, yang mulanya

maju menjadi mundur. Teknik ini dilakukan pada saat proses editing, dengan

cara merubah speed yang awalnya maju menjadi mundur.

3.4.4Sinopsis

Suatu kejadian dimana seorang pria muda sedang meratapi nasib di akhir

hayatnya, dia teringat bahwa dahulu, ia adalah seorang pengguna narkotika

dengan tingkat konsumsi yang sangat besar. Sehigga hal itu membuat dirinya

kehilangan arah tujuan hidup dan mebuat semacam penyakit menggerogoti

tubuhnya. Saat masa lalu itu terbesit dalam pikiranya, dia pun mulai

menyadarinya dan berniat untuk meninggalkan kebiasaan lamanya tersebut

sebelm ajal menjemputnya. Ternyata meningggalkan kebiasaan menggunakan

narkotika tidak semudah, seperti yang ia pikirkan, banyak cobaan yang ia

lalui, namunpada akhirnya ia dapat menghentikan kebiasaan tersebut.

Kemudian dia menerima ajalnya dalam kondisi bukan lagi sebagai pecandu

(41)

3.4.5Lokasi

Setting lokasi dibuat berdasarkan sinopsis. Lokasi terdiri dari 2 tempat,

eksterior “luar” dan Interior “dalam”. Eksterior menggunakan halaman sebuah gudang tua, dan Interiornya menggunakan gudang tua itu sendiri yang

kemudian di setting dengan property dan wardrobe sesuai kebutuhan dalam

video klip Edo band. Seting lokasi-lokasi ini akan divisualkan berdasarkan

setting sebagai berikut:

Gambar 3.6“indoor setting, untuk adegan band performance”

3.4.6 Tokoh dan Karakter

Berdasarkan sinopsis yang telah dipilih, jumlah tokoh yang digunakan dalam

video klip ini berjumlah 4 orang, yaitu boss, laki-laki, figuran 1, figuran 2,

visual masing masing tokoh akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Boss

Tokoh boss yang ada di dalam video klip ini memiliki karakter dingin,

(42)

memiliki kuasa dan memerintah pemeran utama untuk menjual sekaligus

memakai“mengunakan narkotika”sesuaiyang di perintahkannya.

2. Laki-laki

Tokoh laki-laki memiliki karakter inferior, imajiner, keras kepala, tidak putus

asa. Berperan sebagai tokoh utama yaitu pengguna narkotika yang ingin

mengakhiri kebiasaan lamanya.

3. Figuran 1

Berperan sebagai karakter yang keras dan mencegah insiatif yang dilakukan

pemeran utama.

4. Figuran 2

Peran figuran 2 dalam video klip ini sama dengan peran figuran 1.

3.4.7 Treatment

• Ext– microphone taking (live shoot) 04s (00.04)

CU tangan memegang Paket

• Ext–laki-laki (reverse) 10s (00.14)

MCU laki-laki sedang duduk ekspresi gelisah.

• Ext–opening (liveshoot) 10s (00.26)

MCU laki-laki berdiri meninggalkan tempat

• Ext–lorong (live shoot) 7s (00.32)

LS laki-laki berjalan menelusuri lorong.

• Ext–lorong (live shoot) 8s (00.40)

(43)

• Ext–pagar (live shoot) 10s (00.50)

ECU membuka pagar

• Ekt–laki-laki (live shoot) 8s (00.53)

ECU sepatu jalan.

• Ext–laki (live shoot) 9s (01.02)

Membuka pintu

• Int–ruang 1–(live shoot) 7s (01.09)

CU Boss bertanya pada laki-laki ekspresi dingin

• Int–ruang 1–(live shoot) 7s (01.16)

CU Laki-laki menuju ruang dan menghentakan paket dari tangannya

dimeja.

• Int–ruang 1–(live shoot) 6s (01.29)

CU Konflik figuran 1 membentak laki-laki

• Int–ruang 1–(live shoot) s (01.36)

CU konflik figuran 2 mengumpat laki-laki

• Int–ruang 1–(live shoot) 4s (01.40)

MCU Laki-laki mengambil paket dari meja dan mengumpat semua

ruangan

• Int–ruang 1–(live shoot) 7s (02.04)

CU Figuran 1 ekspresi marah ingin segera menghantam laki-laki figuran 1

• Int–ruang 1–(live shoot) 7s (02.11)

MCU Boss menghentikan figuran 1 dan memerintah laki-laki untuk pergi.

(44)

MCU Laki-laki pergi meninggalkan ruangan dan dihampiri figuran1 dan

figuran 2.

• Int–ruang 1–(liveshoot) 16s (02.35)

Boss memanggil figuran 1 dan figuran 2 untuk segera memerintahkan

untuk membunuh laki-laki.

• Int–band perform–(live shoot) 10s (02.35)

ECU Opening ambil microphone

• Int–band performance–(live shoot) 15s (02.50)

Memperagakan adegan pada Interlude lagu the prayer

• Int–ruang 2–(reverse) 5s (02.55)

CU Laki-laki terbangun dari kematian

• Int–band performance–(live shoot) 10s (03.05)

CU MCU LS intro

• Int–ruang 2–(reverse) 10s (03.15)

CU Laki-laki menyanyikan verse 1

• Int- Ruang 2- (reverse) 16s (03.31)

LS Figuran 1 menghantam laki-laki

• Int–Ruang 2–(reverse) 5s (03.36)

CU Laki-laki menyanyikan bait ke3 verse1

• Int–Ruang 2–(reverse) 3s(03.38)

LS Figuran 2 menghantam laki-laki disertai boss

• Int–Ruang 2–(reverse) 6s(03.41)

(45)

• Int–band perform–(live shoot) 3s(03.48)

Refrain band performs

• Int–Ruang 2–(reverse) 4s(03.52)

Laki-laki menyanyikan reffarin bait ke 2

• Int–Ruang 2–(reverse) 3s(03.55)

LS laki-laki tersungkur diseret dari kursi

• Int–Ruang 2–(reverse) 3s(03.58)

LS Figuran1 dan figuran 2 berjalan menghampiri laki-laki

• Int–Ruang 2–(reverse) 3s(04.01)

CU laki-laki menyanyikan verse 2

• Int–band perform–(live shoot) 14s(04.15)

LS MCU CU band perform verse 2 lalu ke Bridge

• Int–band perform–(reverse) 8s(04.23)

CU laki-laki menyanyikan refrain 2

• Int–band perform–(live shoot) 10s(04.33)

LS MCU CU band perform to Coda

• Ext–halaman–(reverse) 4s(04.37)

LS MCU figuran 1 & figuran 2 menghantam laki-laki

• Int–band perform–(live shoot) 5s(04.42)

MCU CU band perform menyanyikan bait Coda

• Int–ruang 2–(reverse) 8s(04.50)

CU laki-laki menyanyokan refrain 3

(46)

LS MCU figuran 1 & figuran 2 baku hantam dengan laki-laki

• Int–band perform–(live shoot) 12s(05.12)

MCU CU band perform menyanyikan outro

• Ext–halaman–(reverse) 8s(05.20)

LS MCU laki-laki sedang duduk dengan ekspresi gelisah

3.4.8Lirik Lagu

Dalam perancangan proyek tugas akhir ini peneliti akan menggunakan

teknik pembacaan lirik lagu secara terbalik, untuk bertujuan menampilkan adegan

reverse yang diperankan model atau talent pada saat produksi. Lirik lagu EDO

band ini sebagai berikut:

1. Lirik lagu dalam kondisi normal.

Lirik lagu The Prayer VERSE 1

When the snowwhite is frighten my mind I can't execute myself

When she's starting to touching my heart myself is going down

VERSE 1

My restless sometime killing me And I'll take on the pain

BRIDGE

I slit my tongue, And tasted my blood.

(47)

REFF 1

I don't want to dying, for crushing in my head.. Lost the faith and lost the fun

I don't care...

i think to myself i could ease my pain. i lean against this wall,

slowly go insane.

I don't want to dying, for my last breath I'll take.. Lost the faith and lost the world

I don't care... REFF 3

I don't want to dying, and crushing in my head.. Lost the time and lost the world

I don't care...

i think to myself i could ease my pain. i lean against this wall,

slowly go insane.

I sliting my tongue, And tasted my blood.

(48)

2. Lirik laguThe Prayerdibalik dalam pengejaan saat membacanya

Lirik lagu The Prayer VERSE1

niam iam netkiarf si taiwon sid neu (When The snowwhite frighten my mind)

Fles iam Tuiske Nek ia( I Can excute myself)

Nuods ngiog si Fles iam(my self is going down)

Treeh iamni ngicuots trots sis neu (when she’s start toching in my heart)

VERSE2

iiiim ngilik sMiat, mos sel

ter iam (my restless sometime killing me)

REFF1

Ngiad ut nou nod ia(i don’t want to dying)

dee hem niang ing surr of(for crossing on my head)

Naf ed sol rof tief ed sol(lost the faith for los the fun)

Reik nodia a (i Don’t care)

REFF2

Ngiad ut nou nod ia(I don’t want to dying)

dee he hiam ni ngisorc en(and crossing in my head)

drow ed sol ne miat ed sol(lost the time and lost the world)

Reik nodia a(I don’t care)

REFF3

Ngiad ut nou nod ia(I don’t want to dying)

deehe lay ub yam of(for my last breath I’ll take)

Drow ed sol rof tief ed sssol(lost the fait for los the world)

(49)

3.4.9Storyboard

(50)
(51)
(52)

3.4.10Peralatan

Dalam tahap produksi video clip ini, peneliti menggunakan beberapa

peralatan di antaranya :

a. DSLR dengan spesifikasi video didalamnya

b. Lighting (main and fill)

c. Reflector

Dalam produksi video klip ini peneliti akan menggunakan teknik live shoot

di awal eksekusi pengambilan gambar pada hari pertama saat produksi. Di bawah

ini akan di jabarkan langkah-langkah produksi yang akan peneliti lakukan dalam

pembuatan video klip.

3.5.1 Live shoot

1. Environments dan Properties

Dalam tahap ini yang akan peneliti lakukan adalah menata ruangan buatan

yang akan digunakan untuk setting yang sesuai sinopsis dalam pengambilan

gambarnya dan tata cahaya dan properti-properti pendukung yang akan digunakan

dalam pembuatan video klip. Properti yang digunakan sebagai berikut:

a. Koran bekas

b. Triplek

(53)

2. Shoting list

Pada tahap take shoot ini, peneliti akan menggunakan banyak angle dan

beberapa pengambilan gambar disesuaikan dengan sinopsis dan stroyboard serta

ekspresi karakter sehingga memberi kesan dramatis pada saat pengambilan

gambar.

3. Peralatan

Dalam tahap produksi video clip ini menggunakan beberapa peralatan di

antaranya :

a. DSLR

b. Steadycam dan monopod

c. Metronome dan Sound Monitor

d. Lighting lampu led

e. reflector

3.5.2 Reverse

1. Environments dan Properties

Dalam tahap produksi hari berikutnya peneliti akan memakai lokasi yang

masih tetap yaitu ruang kosong, dan aula yang akan didesain layaknya seperti

gudang.

2. Shoting List

Peneliti akan menggunakan 3 angle kamera yaitu, close up, medium close up

dan long shot. Menggunakan close up angle bertujuan, supaya apa yang di

(54)

3. Peralatan

Dalam tahap produksi video clip ini peneliti akan menggunakan beberapa

peralatan di antaranya :

a. DSLR

b. Lensa fix 50mm dan medium lens 17-70mm

c. Monopod

d. Metronome

e. Lighting lampu led

f. Sound Monitor 20 inch

3.6 Pasca Produksi

3.6.1Editing dan Compositing

Setelah semuastockshot disusun dalam satu kesatuan kemudian melakukan

prosesrenderdalam computer, maka peneliti akan melakukan tahap editing vidieo

klip live shoot dan reverse dengan menggunakan software editing video. Adapun

langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti dalam tahap ini adalah sebagai

berikut :

1. Mempersiapkan storyboard sebagai acuan awal pembuatan video klip.

2. Mempersiapkan perangkat lunak yang akan digunakan untuk editing seperti

komputer dan aplikasi-aplikasi editing.

3. Mempersiapkan materi atau turorial-tutorial yang akan membantu peneliti

(55)

3.6.2Final Rendering

Pada tahap ini peneliti akan melakukan rendering terakhir yaitu

menggabungkan semua elemen video klip dalam satu kesatuan.

3.6.3Peralatan

Adapun peralatan pada pasca produksi yang digunakan oleh peneliti adalah

sebuah unit komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:

a. Prosesor 3320 3.4 GHz

b. Mainboard

c. RAM DDR3 16 GB

d. Graphic Card

e. Harddisk4 TB

f. Monitor LED.

3.6.4Software

Dalam proseseditingdancompositing, peneliti akan menggunakansoftware

video editingsebagai berikut :

a. Softwaremengolah gambar atau foto

b. Softwareuntuk menata frame by frame dari video

c. Softwareediting video, special efek dancoloring tone

(56)

3.7 Publikasi

Tahap publikasi akan dilakukan oleh peneliti sebagai syarat presentasi tugas

akhir. Media yang akan peneliti gunakan untuk publikasi adalah poster dan dvd

(cover depan dan cover cakram). Pembuatan media publikasi video klip ini

diperlukan beberapa proses, antara lain menentukan konsep serta pembuatan

sketsa. Berikut langkah-langkah yang akan peneliti lakukan dalam persiapannya

melakukan tahap publikasi:

1. Konsep

Konsep dalam pembuatan poster tugas akhir ini, tak jauh beda dengan konsep

vedieo klip yaitu menggunakan motif Koran sebagai background dari poster,

dan penggunaa warna hitam dan warna putih, karena bertujuan untuk

menggambarkan image dan genre dari EDO band yaitu Progressive Metal.

2. Sketsa Poster

Sesuai dengan konsep di atas poster, sketsa poster dan cover dvd seperti pada

(57)

Gambar 3.10 Sketsa Poster

(58)

3.7 Anggaran

Tabel 3.5 Anggaranan

(59)

3.8 Jadwal Kerja

Tabel 3.6 jadwal kerja

Kegiatan

Agustus Sept Nov Des Jan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Menyusun

Naskah

Hunting

Lokasi dan

Perijinan

Story Board

Casting

Pemeran

(60)

Pada bab ini

produksi, seperti yang

sebelumnya. Berikut i

4.1 Proses Produksi Setelah melakuka

observasi dan pema

bersamaan.

G

57

IMPLEMENTASI KARYA

ini akan dijelaskan proses produksi hingga

ang telah terencana pada pra-produksi yang te

kut ini penjelaskan proses produksi, sebagai berikut

si

kukan persiapan dalam proses pra produksi, di

masangan wardrobe dan properti yang di

Gambar 4.1 Observasi di lokasi gudang

ngga proses pasca

tertulis pada bab

rikut:

, dimulainya tahap

(61)

Peneliti melakuka

menggunakan koran be

dalam setting lokasi unt

akibat penyalagunaan

orang dewasa. Dan itu

dengan desain latar

menyampaikan sebua

bukan lagi sebuah rah

atau koran”. Pemiliha

dengan lirik dalam vi

tergambarkan seperti pa

Gam

lakukan setting lokasi untuk video klip Edo

n bekas sebagai desain latar belakangnya. Pen

si untuk band performance, mempunyai maksud unaan narkoba semakin marak dan terjadi pada

n itu pun sering kita lihat di media cetak maupun

tar belakang dengan menggunakan koran b

buah pesan bahwa “bahaya dari penyalagunaan rahasia, dan kita semua selalu melihatnya dala

lihan koran bekas sebagai setting ruangan te

video klip Edo band berjudul The Prayer. S

rti pada gambar 4.2.

ambar 4.2 Desain setting lokasi Performance

Edo band dengan

Penggunaan koran

ksud bahwa “kasus da remaja hingga

upun televisi” maka

n bertujuan untuk

unaan narkoba sudah

alam media cetak

n telah disesuaikan

r. Setting ruangan

(62)

Selanjutnya dala

pada performace EDO

koreografi hingga ba

lagu, semunya telah di

dalam produksi di lapangan, pengambilan gam

DO band sama seperti saat mereka manggung

bagian adegan tertentu telah disesuaikan den

h ditentukan dan disesuaikan sebelum produksi.

Gambar 4.4scene 1 “The Prayer”

Gambar 4.5 sceneclose up camera

ambar ditekankan

ung live. Mulai dari

dengan laju tempo

(63)

Produksi pengambilan gambar pada scene talent. Peneliti menggunakan

setting, dua macam ruang interior dan 1 tempat eksterior untuk eksekusi

pengambilan gambar, sebagai berikut

1. Ruang 1 (ruang gudang)

Setting ruang 1 yaitu ruang yang sengaja di desain layak seperti gudang,

digunakan untuk pengambilan scene adegan pembuka, gambar screenshot

sebagai berikut:

Gambar 4.6 sceneruang 1 “gudang”

2. Ruang 2 (ruang eksekusi)

Setting ruang 2 menggunakan sebuah aula yang di desain seperti ruang

kosong untuk keperluan scene talent menyanyikan lagu the prayer dengan

(64)

Gambar 4.7scene talent reverse lyric

Dalam pembuatan video klip ini menggunakan berbagai macam peralatan

sinematrografi sederhana yaitu :

1. Camera DSLR dengan kemampuan merekam vidio

2. Lensa 18-250 dan fix 50

3. Lighting (lampu Led)

4. Reflector

5. Tripod dan Monopod

6. Komputer editing

7. Memory kamera

Beberapa variasi shot yang digunakan dan diterapkan dalam video klip ini

diataranya adalah Medium Shot, Medium Close Up, Close Up. Untuk pergerakan

kamera menggunakan Panning, Tilting dan Zooming. Sedangkan untuk sudut

(65)

4.2 Proses Pasca produksi

Pada tahapan pasca produksi ini silakukan proses editing dan spesial efek

dengan beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu:

1. Proses pemilihan video

Proses awal dimana menyeleksi beberapa stock shoot yang telah diambil

selama 1 bulan. Materi pemilihan berdasarkan kelayakan gambar secara

visual.

2. Proses Penataan stock shoot

Proses ini dilakukan dengan bantuan program editing vidio. Setelah melakuan

pemilihan video stock shoot, Proses selanjutnya melakukan penataan yang

mengacu kepada tretment.

Gambar 4.8 Proses penataanstock shoot

Dalam penataan atau proses editing secara sederhana memberikan suatu

(66)

Sehingga menjadi sebuah alinea, kalimat-kalimat harus disusun menurut

aturan logis tertentu yang akan menghasilkan pula suatu gaya tersendiri untuk

menyampaikan fakta atau data menurut apa adanya. Untuk menata suatu

scene, stock shot dihubungkan satu dengan yang lain. Sebuah scene klasik

disusun mulai dengan sebuah long shot, dilanjutkan dengan sebuah close up

dan diakhiri dengan sebuah long shot lagi atau cut away. Tetapi kebiasaan ini

sekarang sudah tidak lagi ditaati secara ketat. Yang tetap dipertahankan orang

dalam membuat scene, bukan lagi shot- shotnya, tetapi arti scene itu sendiri.

3. Proses Tunning Colour

Dalam proses ini adalah proses merubah atau memodifikasi warna terhadap

gambar sehingga menimbulkan kesan tertentu. pemilihan warna

sesungguhnya tidak didasari oleh teori khusus melainkan hanya untuk

menajamkan dan memberikan nilai estetika tersendiri.

(67)

Gambar 4.10stock shootediting color tone

4. Sound Editing

Dalam proses ini dilakukan penataan equalizer sound musik serta melakukan

pengkonversian dari suara stereo “Dual Sound” menjadi menjadi lima

surround atau double stereo disertai woofer quality “5.1 Sound stereo”. Semua proses tersebeut dilakukan bertujuan untuk menjadikan sound atau

music background semakin jelas, menjadi standart media Televisi maupun

(68)

Gambar 4.11Porses Sound Editing

5. Rendering

Adalah proses akir dari pasca produksi dimana semua proses editing stock

shoot disatukan menjadi sebuah format media. Dalam proses rendering

memiliki pengaturan tersendiri sesuai hasil yang diinginkan. Sedangkan

dalam video klip EDO band berjudul “The Prayer” ini menggunakan format

media AVIuncompress.

Gambar 4.12Porses Rendering

6. Converting

Mengkonversi file final video berfomat AVI uncompress ke Format MOV

dan MP4. Bertujuan untuk memperkecil ukuran file supaya lebih ideal dalam

upaya mastering proses atau memindahkan file video kedalam piringan CD

(69)

Gambar 4.14 Proses konversifile AVI to MOV

7. Mastering

Masteringmerupakan proses dimana file yang telah di render dipindahkan ke

dalam media kaset, VCD, DVD atau media lainya. Film dokumenter ini

menggunakan media DVD.

(70)

8. Publikasi

Setelah selesai mengolah seluruh hasil film, maka peneliti melakukan

publikasi. Media yang digunakan peneliti untuk publikasi adalah poster dan

DVD. Kemudian diimplementasikan ke dalam bentuk cetak berupa poster dan

DVD (cover wajah dan cover cakram) seperti gambar di bawah ini :

(71)

G

Gamba

Gambar 4.17CoverboxTA“EDO band”

Gambar

gambar dan lirik serta tidak ada hubungan antara keduanya.
Gambar yang ditampilkan dalam video klip, terwujud dari ramuan tiga
Tabel 3.1 Narasumber
Tabel 3.2 hasil Wawancara Narasumber
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari kerja praktik yang dilakukan untuk membuat cover video klip “Aku Lelakimu” dengan gabungan Tehnik Live shot dan Colour Grading.. 1.5

Video clip ini akan dibuat dengan teknik clay motion. Menurut michael frierson dalam bukunya yg berjudul claymotion bahwa clay motion itu sendiri dapat di artikan seperti

Hasil perancangan ini terdiri dari video klip animasi 3 Dimensi dari lagu My Sin berjudul “Terbuai” Media pendukung terdiri dari: poster, packaging CD, dan label CD. .. Media

1.2 Rumusan Masalah Perumusan masalah yang sesuai dengan latar belakang masalah diatas adalah bagaimana membuat sebuah eksperimen pembuatan video klip dari band Jeremio yang

Perlunya ketrampilan, ketelitian, dan sesabaran dalam melakukan proses pembuatan video klip ini, serta dituntut untuk lebih menguasai pengguanaan software

Dengan latar belakang masalah tersebut, maka dalam penulisan skripsi ini penulis mengambil judul “Pembuatan Video Klip Animasi 2D Untuk Super Magnum Band Dengan Lagu

Dengan menggunakan slider dalam pengambilan gambar (shooting) pada pembuatan video klip laffa band dapat menghindari atau meminimalisir gerakan- gerakan yang tidak diinginkan

Maka dari itu penelitian ini membuat video klip salah satu lagu band Klarivia yang berjudul “Kuharap Kau Mengerti”, dengan menggunakan sistem Multimedia sebagai