LIVE SHOOT DAN ANIMASI 2D
TUGAS AKHIR
Nama : Haris
NIM : 08.51016.0099
Prodi : Diploma IV Komputer Multimedia
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
“SOLUSI” DENGAN PENGGABUNGAN TEKNIK LIVE SHOOT DAN ANIMASI 2D
Haris (2008)1
Pembimbing 1: Karsam, MA., Ph.D
Pembimbing 2: Thomas Hanandry Dewanto, M.T.
1
Program Studi DIV Komputer Multimedia, STIKOM
Video klip tidak dapat dipisahkan dari musik dan lagu, karna musik merupakan salah satu bentuk emosional dari sebuah karya, sebab video klip membantu memvisualkan maksud dari lagu. Straight at Venue salah satu band bengenre skate punk asal surabaya merupakan salah satu band indie yang lebih mengutamakan visualisasi dalam setiap penampilannya. Salah satu lagu yang dibuat video klip adalah lagu berjudul “Solusi”. Lagu ini memiliki pesan untuk saling tolong menolong terhadap semua manusia. Penggabungan teknik Live shoot dan Animasi 2D digunakan dalam pembuatan video klip ini untuk menyampaikan pesan secara visual tentang mengajak semua masyarakat untuk semangat dalam hidup. Dalam pembuatan video klip ini mempelajari tentang bagaimana cara menggabungkan teknik Live shoot dan Animasi 2D dengan tujuan untuk menyampaikan isi lagu secara visual. Dengan menggabungkan Live shoot dan Animasi 2D adegan seorang pantomimer dibuat dengan semenarik mungkin agar Animasi 2D terlihat nyata. Selanjutnya pada bagian editing lagu dijalankan secara normal. Penggunaan metode ini mampu termengintegrasikan visual dan lagu dengan baik teknik Live shoot dan Animasi 2D. Dengan menggabungkan teknik ini diharapkan mampu memberikan alternatif teknik baru dalam memvisualkan sebuah lagu.
Kata Kunci: Video Klip, Live Shoot, dan Animasi
5.1 Simpulan ... 56
5.2 Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 58
LAMPIRAN ... 61
1.1Latar Belakang
Kehidupan masyarakat Indonesia diwarnai dengan berbagai macam genre
musik yang beragam, dari dalam maupun luar negeri. Musik merupakan salah satu
bentuk emosional dari sebuah karya yang ditulis dalam sebuah lagu yang mana
musik sendiri sifatnya menghibur dan sangat diminati oleh masyarakat luas, Hal
ini mendukung perkembangan yang sangat pesat bagi industri musik di Indonesia,
terbukti dengan banyaknya grup band dan penyanyi yang bermunculan di
belantika musik Indonesia. Sehingga setiap grup band dan penyanyi akan selalu
berusaha untuk bersaing mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas karya
yang mereka buat. Menurut Gatuk Witjaksono gitaris Macan Band (hasil
wawancara) secara garis besar musik dibedakan menjadi 2 jalur yakni major label
dan indie label. Pada jalur musik major label keseluruhan proses produksi,
promosi, dan distribusi dibiayai oleh perusahaan rekaman, sehingga musisi tidak
mempunyai kebebasan dalam menentukan karya musiknya. Berbeda halnya
dengan indie label jalur musik ini mempunyai kebebasan dalam mengapresiasikan
dan menentukan pasar musiknya sendiri. Musik indiebisa diartikan sebagai musik
yang mandiri, lepas dari jalur mainstream yang memegang teguh nilai otentik,
experimental, anti komersial, kadang juga merupakan apreasi terhadap dunia
musik.
Dalam situs www.anneahira.com menjelaskan bahwa musik indie ada dua
macam yaitu yang pertama musik indie sebagai status musisi atau grup band yang
tidak terkait perusahaan rekaman besar (major label) dan yang kedua adalah
musik indie sebagai genre bermusik. Di dukung oleh hasil wawancara peneliti
dengan Zachary Topuh gitaris Blingsatan Band perkembangan musik di negeri
ini mulai menunjukkan kenaikan yang segnifikan dari begitu banyak jenis musik
yang berkembang saat ini. Salah satu musik yang berkembang di Surabaya adalah
musik Skate Punk.
Dalam situs www.geschool.net di jelaskan bahwa Musik Skate Punk atau
Skate Rock adalah sebuah sub dari genre punk rock yang telah popular di
kalangan pemaian skateboard. Istilah Skate Punk ini paling sering digunakan
untuk menggambarkan suara dari sekian banyak band Skate Punk. Skate Punk
sendiri memiliki karakter yang keras dan cepat. Musik ini digemari di
kominitasnya, tidak hanya berkembang di Surabaya tetapi berkembang di seluruh
dunia sejak tahun 1990-an. Penikmat musik Skate Punk rata-rata dari golongan
anak muda.
Salah satu band Skate Punk asal Surabaya adalah Staight at Venue (S.A.V)
sebuah grup band indie yang beraliran Skate Punk, Band ini berdiri sejak 7 Januari
2005. Terdiri dari 5 personil Hero sebagai Vocalis, Ivan DC sebagai gitaris,
Amrin Nawi sebagai gitaris, Cornelius Harris sebagai bassis, dan Kiki Pratama
sebagai drummer. Dalam perjalanan karirnya Staight at VenueBand telah
menghasilkan 2 full album, 1 mini album dan 2 album kompilasi. Sama seperti
media publikasi sehingga grup band ini dapat dikenal luas di dalam maupun di
luar negeri. Salah satu cara yang dilakukan Staight at VenueBand agar musiknya
dapat dikenal adalah manggung dan merilis album, serta promosi via media
internet dan video klip.
Video klip sebagai media promosi saat ini telah banyak dilakukan grup band
untuk mempromosikan musiknya. Para pembuat video klip berlomba-lomba untuk
membuat karya video klip yang baik dan menarik agar diterima oleh khalayak
luas. Menurut Zachary Tophu gitaris Blingsatan Band (Hasil Wawancara), beliau
menjelaskan bahwa membuat sebuah video klip sangatlah penting untuk media
promosi sebuah grup band. Dengan adanya video klip, maka penikmat musik akan
mengerti maksud dari lagu tersebut, karena video klip adalah salah satu cara
menyampaikan pesan yang mengekspresikan fenomena–fenomena dalam
kehidupan sehari–hari. Hal ini didukung oleh pendapat Andre OPA Sumual editor
chief trax magazine, dalam hiburan kompasiana.com beliau menjelaskan di era
sosial media sekarang ini, klip penting dengan banyaknya aplikasi video di dunia
maya, video klip jadi punya nilai.
Dalam buku yang berjudul Memahai Film (Pratista, 2008: 89) pembuatan
video klip terdapat beberapa macam-macam teknik yang digunakan antara lain
stopmotion, long shoot, comical, live shoot, dan lain-lain. Teknik pengambilan
gambar dengan cara live shoot sering digunakan dalam pembuatan video klip.
Untuk pembuatan video klip ini, peneliti menggabungkan teknik live shoot
dan animasi 2D berjudul “Solusi”. Hal ini dikarenakan kemudahan yang dimiliki
Animasi 2D menjadi salah satu experimen dalam berekspesi dengan
membuat video klip tersebut agar memiliki keunikan tersendiri dan dapat menjadi
inspirasi yang lain. Penggabungan teknik live shoot dan animasi 2D sangat jarang
sekali dipakai dalam pembuatan video klip di Indonesia khusunya Band Indie di
Surabaya sehingga peneliti tertantang untuk mengkajinya sebagai tugas akhir.
Tugas Akhir ini menggunaan live shoot dan animasi 2D yang sama-sama
dikombinasikan untuk menggambarkan alur cerita dan perform band. Namun
penggunaan live shoot lebih dominan pada pembuatan video klip ini.
Pada tugas akhir ini peneliti membuat video klip Band “Straight at Venue”
berjudul “Solusi” karena menurut Bagaskoro Pramudhito CEO Low Angel
Production (Hasil Wawancara), Beliau menjelaskan bahwa saat ini pembuatan
video klip band Skate Punk jarang ditemukan di Indonesia khusunya di Surabaya.
Diharapkan dengan adanya video klip ini menjadi salah satu upaya band untuk
dapat mempopulerkan dan menjadi referensi untuk musik Skate Punk lainnya.
Sehingga dibuat Tugas Akhir ini dengan judul Pembuatan Video Clip Band
Staight at VenueBerjudul “Solusi” Dengan Penggabungan Teknik Live Shoot Dan
Animasi 2D.
1.2Perumusan Masalah
Berdasarakan latar belakang di atas dapat dirumuskan bahwa rumusan
masalah pada Tugas Akhir ini ini yaitu:
1. Bagaimana membuat video klip dengan penggabungan teknik live shoot dan
2. Bagaimana membuat gambar animasi dalam bentuk 2D yang menarik untuk
ditampilkan dan dapat menyatu dengan video live shoot?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka ditetapkan batasan masalah
sebagai berikut:
1. Membuat video klip band Straight at Venue dengan judul lagu solusi.
2. Membuat animasi 2D dalam video klip Straight at Venue sesuai dengan
cerita dalam lagu solusi.
3. Menggabungkan teknik live shoot dan animasi 2D.
4. Video Klip ini di tujukan untuk penikmat musik skate punk.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan video klip ini adalah
Membuat video klip Staight at VenueBand berjudul “Solusi” dengan
penggabungan teknik live shoot dan animasi 2D yang dapat menarik penikmat dan
peminat musik Skate Punk.
1.5 Manfaat
Pembuatan video klip ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai media
informasi dan promosi bagi setiap kalangan musik yang berkecimpung dalan jalur
indie. Karena dalam video klip ini banyak informasi yang disampaikan, dari
orang yang melihatnya tertarik dan merasakan cerita dalam lagu tersebut. Selain
Suatu kegiatan penelitian memerlukan faktor pendukung. Satu diantaranya
faktor-faktor pendukung itu adalah teori. Teori yang ada hubungannya dengan
masalah yang sedang diteliti sangat menunjang keberhasilan penelitian.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka sesuai dengan masalah yang sedang
diteliti, berturut-turut akan dipaparkan mengenai landasan teori ini.
2.1 Film
Menurut Ir. Pandopotan Sianipar (2005: 5) dalam bukunya yang berjudul
Cara Mudah Membuat Animasi Klip Dengan Adobe after Effects 5.5, dijelaskan
bahwa film merupakan rangkaian dari banyak frame (bingkai) gambar yang
diputar dengan cepat. Masing-masing bingkai merupakan rekaman
tahapan-tahapan perbedaan (titik jedah perpindahan) antar-frame jika rangkaian gambar
tersebut diputar dengan kecepatan di atas 20 fream/detik.
Menurut Andre Pratista (2008: 3) dalam bukunya yg berjudul Mehamahi
Film, menjelaskan film adalah kombinasi antara bahasa suara dan bahasa gambar.
Sementara itu Zaharuddin G. Djalle dalam bukunya The Making of 3D Animation
Movie using 3D Studio Max (2006: 1), menjelaskan film biasa digunakan untuk
merekam suasana, mengemukakan sesuatu dan memenuhi kebutuhan umum
sehingga film dapat dianggap sebagai media audio visual yang paling efektif
dalam menyampaikan pesannya.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud film
dalam kajian ini adalah suatu rangkain gambar yang digabung menjadi satu alur
cerita, dokumentasi, atau arsip sosial. Perkembangan teknologi yang pesat di
dunia hiburan menjadikan film semakin banyak dikenal masyarakat. Itu pulalah
yang mempengaruhi perkembangan film pada saat ini.
2.2 Video Klip
Menurtu Heru Effendy (2002: 14) dalam bukunya yang berjudul Mari
Membuat Film Panduan untuk Menjadi Produser dijelaskan bahwa dengan
seiring perkembangan musik yang begitu pesat, banyak grup musik yang
bermunculan baik telah lama eksis di dunia musik ataupun grup musik baru, yang
tidak terkecuali grup musik indie. Fenomena itulah yang menyebabkan
dibutuhkannya suatu media yang dapat dikenal dan eksis di dunia musik. Salah
satu media yang telah banyak digunakan dan terbukti cukup efektif adalah video
klip.
Video klip adalah kumpulan potongan-potongan visual yang dirangkai
dengan atau tanpa efek-efek tertentu dan disesuaikan berdasarkan
ketukan-ketukan pada irama lagu, nada, lirik, instumental dan penampilan band, kelompok
musik untuk mengenalkan dan memasarkan produk (lagu) agar masyarakat dapat
mengenal (odazzanber.blogspot.com).
Dalam bukunya yang berjudul Membuat Video Klip dengan Ulead Video
Studio dan Ulead Cool 3D (Dominikus Juju, 2006: 3) Pada dasarnya film dan
dalamnya berisi tahap demi tahap dari satu gerakan atau sekuen yang diputar
dengan kecepatan tertentu, sedangkan menurut Naratama (2004: 193) menulis
dalam bukunya yang berjudul Menjadi Sutradara Televisi dengan single dan
Multi Camera dijelaskan pengertian video klip adalah bagian dari program acara
televisi non drama yang paling mudah diingat. Hampir semua televisi mempunyai
acara musik dengan format Repacking video yang menggunakan materi video klip
sebagai pengisi acara.
Dari penjelasan di atas yang dimaksud video klip dalam kajian ini adalah
video klip salah satu cara musik indie mempromosikan bandnya.
Dalam situs milik odazzander (http:odazzander.blogspot.com) dipaparkan
beberapa unsur yang terkandung dalam video klip, yaitu:
1. Bahasa Ritme (irama)
Video klip memiliki birama, apakah slow beat, fast beat, middle beat yang
diraskan dengan ketukan-ketukan kaki untuk memperoleh tempo yang pas.
2. Bahasa Musikalisasi (instrumental musik)
Pembuatan video klip atau biasa disebut video clipper haruslah mempunyai
sebuah wawasan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan musik baik itu
jenis musik, alat musik, bahkan juga profil band.
3. Bahasa Nada
Arasemen nada dalam video klip perlu didiskusikan dengan penata musiknya
4. Bahasa lirik
Seorang video clipper dituntut nenpunyai sebuah imajinasi visual terhadap
lirik dan lagu walapun tidaklah harus secara verbal. Tidak semua lirik
menggunakan kata-kata lugas, tetapi dapat pula ditunjukkan dengan
simbol-simbol tertentu untuk mengungkap makna.
5. Bahasa Performance (penampilan)
Unsur ini memuat karakter pemusik, penyanyi, pemain band baik dari latar
belakang bermusiknya, hingga ke profil fisiknya (hidung, mata, style, fashion
dan gerak tubuh).
Nandya dalam Idhar (2008: 30) dalam bukunya yang berjudul Music
Records / Indie Label dijelaskan tips membuat video klip, yaitu:
1. Melakukan Riset
Melakukan riset sebanyak mungkin dengan mencari referensi dari situs-situs
seperti youtube, google atau mvdbase.com.
2. Ide dan konsep yang matang
Setelah mendapatkan referensi, sharing dengan sutradara untuk membuat ide
dan konsep yang menarik. Selain itu, juga memperhatikan fasilitas peralatan
dan teknologi yang dipakai.
3. Pilih lokasi yang tepat
Meskipun direkam hanya lewat kamera DV, tapi dengan lokasi yang bagus
4. Maksimalkan kemampuan yang ada
Maksimalkan segala sesuatu yang bermanfaat di sekitar. Misalnya jika
membutuhkan figuran yang banyak, salah satu cara adalah dengan
mengundang orang-orang lewat myspace dengan menulis berita di bulletin
board perihal mencari talent buat video klip.
Dalam situs Kasmanto (http:kasmanto.wordpress.com) juga dipertegas
teknis sederhana dalam pembuatan video klip yaitu :
1. Penentuan lokasi syuting
a. Indoor
1) Indoor n place (Kafe, Rumah, Gedung)
Kebutuhan akan properti sedikit lebih simpel karena kebutuhan properti
seperti meja, kursi, lemari, lampu mas, buku, dan sebagainya sudah
tersedia. Penambahan properti cenderung untuk melengkapi kebutuhan
storyboard.
2) Indoor Studio
Harus mampu menata, membuat bahkan membangun set design sesuai
denga kebutuhan storyboard. Hal ini menjadikan kemampuan
pengembangan estetika seni mendapat peranan besar, karena tugas seorang
penata artistik haruslah menciptakan bukan memanfaatkan set yang sudah
b. Outdoor
Cenderung memanfaatkan segala properti dan nuansa alam yang sudah ada
dan cenderung yang lebih banyak diadopsi adalah natural keunikan alam
atau lingkungannya (di pantai, pasar, gunung, dan sebagainya).
2. Story board
Dalam memproduksi video klip hal pertama yang harus dituangkan dari
konsep adalah story board, karena dari story board seorang sutradara video
klip dapat mengungkapkan imajinasi melalui gambar-gambar konsep visual
yang bercerita. Dari story board lah seorang klipper akan mudah
berkonsentrasi dalam hal-hal yang bersifat teknis visual, penataan cahaya,
penataan artistic, camera angle, ataupun performance sang artis.
Gambar 2.1 Contoh Story board
3. Peralatan syuting/produksi
Peralatan yang dibutuhkan sangat ditentukan oleh produksi pembuatan video
klip seperti apa yang akan dibuat, hanya saja pasti ada alat utama yang harus
ada terutama:
a. Kamera dengan kelengkapan seperti tripod, dolly, dolly track, crane.
b. Lighting dengan kelengkapan stang, filter dan sebagainya.
4. Memperkuat kru
Pastikan anda bersama kru yang kompak dengan pimpinan seorang sutradara
dalam pelaksanaan produksinya. Dalam penentuan kru tidak ada patokan
berapa jumlalmya. Semuanya sangat tergantung dari produksi itu sendiri
seberapa banyak ia membutuhkan tenaga.
5. Pengambilan gambar
Setiap gambar yang diambil tentunya berdasarkan story board yang telah
dibuat. Shot-shot untuk video klip sebenarnya tidak ada aturan khusus secara
teknis tetapi dalam instruksi dan istilah-istilah yang dipakai tetap
menggunakan aturan secara umum. Misal: Close Up, Medium shot, Cut, Cue,
Running, dan sebagainya. Hal ini tentunya adalah untuk memudahkan dalam
hal pelaksanaan teknis saat pra produksi, produksi dan penyuntingan.
6. Editing
Pada era yang serba digital ini, editing mempunyai peranan yang cukup
penting dalam proses akhir produksi sebuab video klip. Bahkan editing juga
dapat mengatasi segala keterbatasan alat pada saat produksi untuk
teknologi editing yang ada, sebagai seorang video klipper tetap dituntut harus
mampu memperoleh produksi semaksimal mungkin tanpa tergantung dari
editing.
Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah
membuat video clip adalah:
1. Riset
Animasi berasal dari bahsa Yunani yang berarti memberikan kehidupan
dalam bukunya yang berjudul membuat Animasi Alam Dengan Core Bryce,
Vinsensius Seitepu (2005: 312) beliau menjelaskan bahwa animasi dimana sebuah
gambar diam dibuat seolah-olah bergerak yang diakibatkan gerakan dalam
kecepatan tertentu terhadap sejumlah rangkaian frame-frame yang dimilikinya.
Dalam Yudistira dan Ir. Bayu Adjie, (2007: 134). Dijelaskan animasi
merupakan rangkaian gambaran yang bergerak dengan cepat secara kontinu yang
Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas yang di maksud animasi dalam
tugas akhir ini adalah rangkaian gambar yang berfungsi sebagai pelengkap dalam
proyek video klip ini.
2.3.1 Teknik-Teknik Animasi
Menurut M. Suyanto (2003-2005: 287-290) animasi merupakan penggunaan
komputer untuk menciptakan gerak pada layar. Ada Sembilan macam teknik
animasi, yaitu:
1. Animasi sel (cell animation)
2. Animasi frame (frame animation)
3. Animasi sprite (sprite animation)
4. Animasi spline
5. Animasi vector (vector animation)
6. Animasi karakter (character animation)
7. Computational animation
8. Morphing
2.3.2 Jenis-Jenis Animasi
Secara umum jenis-jenis animasi telah berkembang sesuai dengan kemajuan
teknologi yang ada sehingga memunculkan jenis animasi atau teknik pembuatan
animasi baru. Dalam buku The Making Of 3D Animation Movie Using 3D Studio
1. Animasi 2D, jenis animasi ini lebih dikenal dengan sebutan film kartun, seprti
Lion King, Doraemon, Crayon Sinchan, Naruto, dan lain sebagainya. Teknik
penggarapan dengan menggunakan teknik animasi sel (cell animation),
penggambaran langsung pada film atau secara digital.
2. Animasi 3D, pengembangan dari animasi 2D yang muncul akibat perkembangan teknologi yang pesat. Kelebihan animasi 3D adalah dapat
memperhatikan kesan hidup dan nyata pada objeknya.
3. Animasi tanah liat (clay animation), animasi yang dibuat dengan
menggunakan tanh liat khusus kemudian dianimasikan dengan teknik
stop-motion picture.
2.4 Skenario
Nandya dalam Wibisono (2011: 71) dijelaskan pengertian scenario adalah
alat pertama yang dipakai sebagai dasar untuk merencanakan segala macam
produksi media audio visual, baik yang berformat talk show, rality show, game,
quiz, news, liputan, dokumenter, hingga film cerita. Penjelasan ini dipertegas
dalam buku yang berjudul Bikin Film Indie Itu Mudah (Bayu Widagdo dan
Winastawan Gora, 2007: 30) dijelaskan bahwa dramatic sebuah cerita dipahami
sebagai unsur karya film yang dapat membuat penonton selalu merasa ingin
mengikuti cerita film tersebut hingga akhir.
Beberapa tahap dalam mengolah sebuah ide cerita menjadi sebuah skenario
1. Ide pokok tema
Ide pokok adalah sebuah jawaban mengenai pertanyaan yang mendasar pada
sebuah film, yakni apa yang hendak dibicarakan dalam film tersebut. Ide
pokok dituliskan sebuah kalimat pernyataan.
2. Basic story
Basic story menjadi pangkal dari struktur cerita. Meskipun ringkas, basic
story mengandung informasi-informasi mendasar tentang sebuah film: ternpat
dan waktu peristiwa, tokoh utama dan tokoh penting lainnya yang
mendukung, konflik yang menghidupkan suasana, gambaran ringkas
perkembangan alur cerita, klimaks dan penyelesaian konflik.
3. Sinopsis
Sinopsis berisi ikhtisar film, alur cerita, konflik, maupun tokoh yang penting
dan memengaruhi plot, termasuk informasi tempat dan waktu kejadian.
Sedangkan secara umum sinopsis ditulis dalam tiga bagian alinea. Alinea
pertama berisi informasi identifikasi, alinea kedua tentang konflik yang
terjadi dan perkembangan alur ceritanya, sedangkan alinea terakhir mencakup
klimaks dan penyelesaian konflik.
4. Treatment
Treatment yaitu sketsa dari sebuah skenario dan menjadi kerangka ceritanya.
Fungsi utama treatment adalah membuat sketsa penataan konstruksi dramatik.
Jika treatmen sudah tepat, maka perlu diperhatikan untuk tidak sekali-kali
5. Skenario
Jika sinopsis adalah penuturan cerita secara literatur, maka skenario adalah
peraturan secara filmis, dengan penataan secara khusus skenario adalah draft
akhir sebuah jalinan cerita yang siap divisualisasikan menjadi sebuah karya
film.
2.5 Straight At Venue Band
1. Profil dan Sejarah Band Straight At Venue
Berdasarkan wawancara pada hari Selasa Tanggal 11 Bulan Desember
Tahun 2012 pukul 19.06 di studio Green Jl. Tengger Kandangan 22/27 peneliti
dangan personil band Straight At Venua, dijelaskan bahwa band ini pertama kali
berdiri sejak tahun 2005 dengan nama band Holiday School personil band ini
adalah Hero Wahyu. S (Bass-Vocal), Romi Wiliam (Gitar-vocal), Ken surya
(Gitar), Ivan Marfin (Drum). Dalam perjalanan karirnya di tahun 2008 lagu yang
berjudul “menembus batas” masuk kompilasi future generation yang dirilis oleh
perusahaan label asal Bogor yaitu Geburstag Melodis. Berawal dari teman satu
tongkrongan memulai membuat band yang beraliran melodic punk. Di tahun 2009
mereka memutuskan untuk berganti nama menjandi Straight At Venue dengan
Gambar 2.2 Personil Straight At Venue Band
(Sumber: Straight at Venue Band)
Selain nama personil band Straight at Venue juga mengalami perubahan
personil yaitu: Hero Wahyu. S (vocal), Ivan DC (gitar), Amrin Nawi (gitar),
Cornelius Harris (bass), dan Kiki Pratama (drum) Dipertengahan tahun 2009
memulai proses recording EP (Mini Album) berjudul “Description Of The
Democratic” . Setelah EP (Mini Album) Straight At Venue mengeluarkan single
“Melawan Untuk Berdiri” dan memulai mini tour se-Jawa Timur diawal tahun
2010. Dipertengahan tahun 2010 Straight At Venue masuk kompilasi untuk
beberapa kalinya dengan judul kompilasi “Enjoy Your Weekend” yang dirilis oleh
label Noise Skate yang berasal dari kota Medan. Masuk di tahun 2011 tanggal
Gambar 2.3 Album Future
(Sumber: Straight at Venue Band)
8 kota di Malaysia yang dituju, diantaranya adalah Kuala Lumpur, Malaka,
Trengganu, Kemaman, Kemerlo, Sungai Petani, Bukit Bintang, dan Kajang.
Dengan single pertama yang berjudul “Inspirasi Kehidupan” Staight at venue
mampu menarik peminat musik skate punk, setelah itu pada awal tahun 2012
album “Future” diliriskan dengan penjualan CD album sampai 500 keping terjual
habis. Dengan berjalannya waktu single kedua dikeluarkan yang berjudul
“Solusi”. DiBulan Februari album Future diliris lagi oleh label Jepang yaitu “Bells
On Record” hingga sampai saat ini Straight At Venua telah melalang buana ke
2.6 Lirik Lagu
Solusi
melangkah penuh harapan kehidupan bagai waktu melukis dunia tebarkan damai
tersirat semangat tuk berdiri kembali bersinar
tetap yakin mampu merubah walau tersudut dalam kegelapan dunia mata hati
yang kan mampu menjawab percayalah hati kembali terang damai kehidupan
semangat penuhi jiwa
waktu perlahan berubah menjadikan ingatan yang akan terpatri tersisa sebuah
harapan, dalam masa lalu kan menjadi terang
tetap yakin mampu merubah walau tersudut dalam kegelapan dunia mata hati
yang kan mampu menjawab percayalah hati kembali terang damai kehidupan
semangat penuhi jiwa
ulurkan tangan, menghapus air mata menuntun langkah kembali bersinar damai
kehidupan semangat penuhi jiwa
setiap perjalanan, kan slalu berarti dimana manusia untuk selalu mengenang setiap
persoalan, kan menjadi kunci dimana jawaban temukan solusi
dan selalu ada kesempatan tuk merubah dari hidup yang lama telah kau jalani
Pada BAB III ini akan dijelaskan tentang metodologi dan perancangan
karya dalam proses pembuatan video klip Band Straight At Venue dengan
penggabungan teknik live shoot dan animasi 2D. Video klip adalah kumpulan
potongan-potongan visual yang dirangkai dengan atau tanpa efek-efek tertentu
dan disesuaikan berdasarkan ketukan-ketukan pada irama lagu, nada, lirik,
instrumennya dan penampilan band. Animasi 2D adalah sebuah gambar diam
dibuat seolah-olah bergerak yang diakibatkan gerakan dalam kecepatan tertentu
terhadap sejumlah rangkaian frame-frame yang dimilikinya. Mengacu pada
pemakaian teknik pembuatan video clip tersebut, maka jenis penelitian ini adalah
penelitian terapan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif.
3.1 Metodologi Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan gabungan dari metode-metode yang ada.
Menurut Moh. Nazir, Ph.D (2009: 26) dalam bukunya yang berjudul Metode
Penelitian, metode penelitian dibedakan dalam 2 jenis, yaitu penelitian dasar
(basic research) dan penelitin terapan (applied research).
Jenis penelitian yang digunakan dalan Tugas Akhir ini adalah penelitian
terapan dimana penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus menerus
terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera untuk
menyelesaikan masalah. Dalam penyelesaian laporan Tugas Akhir ini
menggunakan metode penelitian kualitatif.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah, sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara dapat memperoleh informasi secara akurat dari narasumber
langsung. Sebagai data primer yang digunakan untuk metode wawancara.
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo (2012: 139) dalam bukunya yang berjudul
Metodologi Penelitian Kesehatan beliau menjelaskan bahwa
wawancara/Interview adalah suatu metode yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi
secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (Responden), atau
bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face). Data
wawancara terlampir.
Berikut ini beberapa kesimpulan dari hasil wawancara:
a. Straight at Venue merupakan band beraliran skate punk yang
beranggotakan Hero Wahyu. S (vocalis), Ivan DC (gitar), Amrin Nawi
(gitar), Cornelius Haris (bass), Kiki Pratama (drum).
b. Lagu “Solusi” merupakan single ke dua dari band Straight at Venue dari
c. Pada lagu “Solusi” menceritakan tentang sahabat yang putus asa dan
disudutkan oleh keadaan sekitar, sahabat lainnya ingin memberikan
semangat untuk tetap tegar dalam menjalani kehidupan yang keras ini.
2. Studi literatur
Peneliti juga melakukan pencarian data melalui sumber-sumber yang tertulis
untuk dapat memperbanyak informasi mengenai objek penelitian ini.
Diantaranya, dengan melakukan studi literatur melalui sumber/buku. Berikut
adalah data-data yang diperoleh dari literature, yaitu:
a. Zaharuddin G. Djalle The Making of 3D Animation Movie using 3D
Studio Max (2006: 1) secara garis besar menerangkat pengertian tentang
film dan audio visual.
b. Heru Effendy (2002: 14) Mari Membuat Film Panduan untuk Menjadi
Produser, menerangkan tentang video klip sebagai grup musik harus
membuat video klip.
c. Membuat Video Klip dengan Ulead VideoStudio dan Ulead Cool 3D
(Dominikus Juju, 2006: 3) menjelaskan video klip merupakan rangkaian
dari banyak frame (bingkai)
d. Naratama (2004: 193) Menjadi Sutradara Televisi dengan single dan
Multi Cameramenerangkan bahwa video klip adalah alat media promosi
e. Vinsensius Seitepu (2005: 312), membuat animasi alam dengan core
Bryce garis besar menerangkan tentang pengertian animasi 2D.
f. Widagdo & Gora, (2007: 32) Bikin Film Indie Itu Mudahdijelaskan
3. Studi Eksisting
Dalam setiap perancangan proyek, maka dilakukan studi eksisting, yaitu
dengan melakukan penelusuran pengamatan dengan seksama proyek yang
pernah ada sebelumnya.
Objek yang digunakan sebagai studi eksisting dapat dianggap sebagai
kompetitor bagi proyek yang akan diproduksi. Studi ini bermanfaat karena
dapat menghasilkan suatu karya yang baik, dengan mempelajari kelebihan
dan kekurangan band tersebut, diantaranya:
a. Video klip “Matahari Pagi” oleh Blingsatan
Video klip ini berdurasi 03.52 menit, menampilkan sebuah klip dengan
penggabungan live shoot dan animasi 2D.
Gambar 3.1 Video klip “Matahari Pagi” oleh Blingsatan Band
(Sumber: Youtube)
Editing video ini menggunakan green screen dan terdapat banyak animasi
2D. Dimana live performance band dilakukan di sebuah studio dengan
menggunakan kain berwarna hijau dan pencahayaan yang tepat lalu diedit
Berdasarkan video clip Blingsatan Band ini penulis ingin mengaplikasikan
teknik animasi 2D pada projek Tugas Akhir ini.
b. Video klip New Found Glory
Video klip ini berdurasi 02.49 menit, menggunakan teknik live shoot dan
animasi 2D.
Gambar 3.2 Video Klip “Truck Stop Blues” Oleh New Found Glory
(Sumber: Youtube)
Video Klip ini menggabungkan Live Shoot dan animasi 2D, dengan cara
menggunakan teknik masking. Yang mana sebelumnya di buat terlebih
dahulu gambar animasi yang selanjutnya di visualkan. Lalu di gerakan
menggunakan Motion Animation.
3.3 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data yang dipergunakan adalah teknik analisis
kualitatif dengan tahap pengambilan data, wawancara, studi literature, dan studi
eksisting kemudian menjadikan keyword, untuk menjadi bekal gambaran dan
acuan editing peneliti. Wawancara melibatkan para anggotan band straight at
pencarian data, studi literature meneliti tentang teknik live shoot dan animasi
2D,dan studi eksisting meneliti kelebihan dan kekurangan dari kompetitor.
Tabel 3.1 Analisa Data
NO MATERI WAWANCARA LITERATUR EKSISTING KESIMPULAN
1 Riset Bagaskoro
3 Storybard http:kasmanto.
wordpress.co
4 Lokasi http:kasmanto.
wordpress.co
m
Penentuan lokasi ada
2 macan yaitu indoor
dibuat.
6 Editing http:kasmanto.
wordpress.co
Berdasarkan table 3.1 maka dapat diambil kesimpulan analisa data yang
akan dipakai adalah seperti tergambar pada table di atas. Dari analisa data
selanjutnya digunakan untuk menetukan keyword.
3.4 Keyword
Untuk menentukan konsep karya maka data yang telah diperoleh digunakan
untuk menentukan satu point kunci (keyword). Berikut pada gambar 3.3 adalah
keyword yang telah diperoleh.
Gambar 3.3 Bagan Keyword
Dari analisa keyword pada gambar 3.3diperoleh satu kata kunci yaitu
ekspresiv. Analisa ini sesuai dengan tujuan dari pembuatan video klip ini yang
bertujuan untuk promosi video klip yang menarik untuk penikmat dan peminat
musikskate punk.Tahap berikutnya adalah menetukan segmentasi.
3.5 Segmentasi
Berikut ini merupakan analisa STP dalam pembuatan video klip ini:
1. Umur : 16 - 20 tahun
2. Status Ekonomi : Menengah
3. Pekerjaan : Pelajar dan Mahasiswa
4. Positioning : Video klip ini di tujukan kepada penikmat musik
Setelah mentukan keyword dan segmentasi tahap
berikutnya adalah perancangan karya.
3.6 Perancangan Karya
Pada tahapan perancangan karya ini bertujuan untuk menentukan alur
tahapan pra produksi, produksi, dan pasca produksi yang dikemas dalam sebuah
Gambar 3.4 Bagan Alur Perancangan Karya
(Sumber: Olahan Peneliti)
Pada perancangan karya ini meliputi beberapa tahap yaitu pra produksi,
produksi, dan pasca produksi.
3.6.1 Pra Produksi
Pada tahap pra prosduksi pembuatan video klip ini terdiri dari
1. Riset
Riser sering dideskripsikan sebagai suatu proses intesvigasi yang dilakukan
dengan aktif, tekun, dan sistematis. Yang bertujuan utnuk menemukan,
menginterpretasikan, dan merivisi fakta-fakta.
2. Ide Cerita
Ide membuat video klip ini muncul ketika penulis tertatik pada lagu Straight
at Venua berjudul “Solusi” karena lirik lagu tersebut ingin mengajak
pendengar untuk semangat dalam hidup, ketika streaming youtube di temukan
video klip band New Found Glory yang memadukan live shoot dan animasi
2D dan video klip Blingsatan yang juga memakain animasi 2D pada video
klip tersebut agar cocok untuk project tugas akhir ini.
3. Sinopsis
Sinopsos pada perancangan video klip ini dibuat dari cerita lagu band
Straight at Venue. Pengembangan cerita menjadi sinopsis ini akan
mempertimbangkan beberapa hal, yaitu:
a. Tema : Inti yang menjadi dasar cerita. Dalam synopsis, unsur ini bisa
dihadirkan di awal atau di akhir dengan mengutip tulisan dalam karya
tersebut.
b. Alur : Nama lainnya adalah plot, merupakan urutan jalannya cerita yang
terlihat menyatu dan terdapat hubungan sebab-akibat di dalamnya. Alur
memiliki tingkatan, yaitu tahap perkenalan maslah, pernanjakkan laku,
synopsis, alur menjadi bagian terpenting yang tidak boleh dihilangkan
karena mampu memperjelas jalannya cerita secara keselurahan.
c. Penokohan. Pencitraan tokoh atau karkter dalam cerita. Synopsis
memunculkan sang tokoh sentral dan bebrapa karakter pendukung lebih
focus agar pembaca tertarik untuk melanjutkan menyelami karya
tersebut.
d. Latar. Dalam bahsa film dikenal dengan setting, merupakan penanda
waktu, suasana, tempat, dan korelasi semuanya dengan cerita. Synopsis
sedikit banyak turut menyelipkan unsir ini.
e. Poiny of view atau sudut pandang tokoh adalah cara penulisan
menyebutkan tokoh. Terhadap beberapa sudat pandang yang biasa
dipakai, yaitu orang pertama tunggal ‘aku’ orang ketiga tunggal ‘dia’
sebagai Yang Maha Tahu dan campuran ‘ku’ dan ‘dia’. Dalam
synopsis, yang dipakai biasanya sudut pandang ‘dia’.
Dari kutipan di atas, maka dapat dibuat sebuah sinopsis. Lagu “Solusi”
adalah, menceritakan tentang seseorang yang sedang menonton televisi dalam
sebuah acara pentomim, dalam pertunjukannya seorang pantomime
menceritakan masalah kehidupannya yang sedang kasmaran akan tetapi
dalam perjalannya cintanya kekasihnya membuat hatinya pecah
berkeping-keping karna di putuskan oleh kekasihnya tetapi si pantomime tidak larut
dalam prasaanya sedih, dia kembali semangat dalam keterpurukan dan si
gampang menyerah, dan selalu hidup tolong menolong. Dia senang melihat
orang gembira, dan dia terus menghibur orang agar hidup ini lebih berwarna.
4. StoryBoard
Storyboard terlampir.
3.6.2 Produksi
Dalam pembuatan video klip ini menggunakan penggabungan teknik Live
Shoot dananimasi 2D. Dibawah ini akan dijabarkan langkah-langkah produksi
pembuatan video klip ini.
1. Settingdan Lokasi
Pemilihan tokoh, dan lokasi didasari dari synopsis yang ada, sedangkan pesan
yang disampaikan dilakukan dengan adengan pantomime yang divisualkan.
a. Tokoh
Pemilihan tokoh berdasarakan synopsis yang ada. Tokoh pantomime
muncul beberapa kali dengan penggabungan animasi 2D.
b. Lokasi
Pembuatan video klip ini dibuat dengan masa produksi 2 hari. Shooting
blue screen dilakukan di studio fotografi stikom Surabaya, dan live shoot
Straight at Venue band dilakukan di bengkel Volkswagen Auto Garage.
Tokoh utama dalam video klip ini adalah seorang pantomime yang
2. Persiapan Alat
Video Live shoot pada umumnya menggunakan kamera video atau
handycam, namun dalam karya ini penulis melakukan pengambilan gambar
live shoot menggunakan kamera DSLR. Kamera DSLR bekerja hampir sama
dengan kamera video dan handycam pada umumnya, hanya saja gambar yang
diperoleh lebih dramatisir. DSLR singkatan dari digital refleks lensa tunggal.
Kamera DSLR menggunakan cermin untuk mencerminkan gambar dari lensa
ke jendela bidik, di belakang cermin terdapat satu sensor. Sensor akan
mengambil cahaya dan menafsirkannya sebagai sinyal elektronik yang
muncul di layar kamera. Semakin besar sensor, semakin baik gambar yang
dihasilkan kamera apabila digunakan dalam ruang/lingkungan yang minim
cahaya, dan bidang gambar yang dihasilkan akan lebih luas. Kamera yang
memiliki sensor besar dalam bahasa digital sering disebut kamera full frame.
Contohnya kamera 5D Mark II, EOS 7D, dan Nikon D90.
Keuntungan dari video shooting dengan kamera DSLR adalah:
a. High Quality, Hampir setiap kamera DSLR yang dilengkapi dengan fitur
video dapat menembak di 1080p, yang memiliki kualitas HD yang sangat
tinggi.
b. Seperti film layar lebar, kamera DSLR bisa meniru tampilan film layar
lebar yang memiliki kualitas yang sangat baik. Ini berarti video akan
terlihat seperti apa yang dilihat seperti di bioskop.
c. DSLR dapat dengan mudah bolak-balik antara modus video dan foto.
3. Pengambilan Gambar
Pengambilan gambar di lakukan dua hari yaitu pada hari pertama shooting
blue screen pantomime dilakukan di studio fotografi stikom Surabaya dan
pada hari kedua dilakukan pengambilan gambar di bengkel Volkswagen Auto
Garage live performance Straight at Venue Band.Dan pembuatan animasi.
3.6.3 Pasca Produksi
Pada bagian pasca produksi ada empat tahapan yang dilakukan, yaitu
pemilihan video, editing, render, dan publikasi.
1. Pemilihan Video
Pemilihan video dilakukan untuk mencari video yang terbaik menurut konsep
video klip agar mendapatkan hasil yang maksimal.
2. Editing
Setelah tahap pemilihan video lalu berlanjut kepada tahapa editing, editing
adalah suatu proses memilih atau menyunting gambar dari hasil shooting
dengan cara memotong gambar ke gambar (cut to cut) atau dengan
menggabungkan gambar-gambar dengan menyisipkan sebuah transisi.
3. Render
Jika tahap satu dan tahap dua sudah dilakukan maka masuk ke tahap tiga
yaitu render, render adalah proses akhir dari keseluruhan proses pemodelan
ataupun animasi komputer. Dalam rendering, semua data yang sudah
tertentu akan disatukan dalam sebuah bentuk output(tampilah akhir pada
video dan animasi)
4. Publikasi
Mempublikasi adalah membuat sebuah konten yang diperuntunkan bagi
publik dan umum. Publikasi yang di buat anatara lain adalah Poster, Cover
DVD, dan DVD.
3.7 Jadwal
Berikut ini adalah jadwal pembuatan Tugas Akhir ini:
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian Skripsi
3.8 Anggaran
Anggaran produksi Pembuatan Video Klip Staight at Venue Berjudul
“Solusi” Dengan Penggabungan Teknik Live Shoot dan Animasi 2D adalah
Tabel 3.3 Tabel Anggaran
Item Harga
Sewa MacBook Pro 15’ Inc 500.000,-
Rum 4GB 500.000,-
Crew + Konsumsi 2.500.000,-
Sewa Bengkel 800.000,-
Talent + Artis 1.200.000,-
Lighting Red Heat 2 pcs 800.000,-
Sewa Mobil 500.000
Total : 6.800.000
3.9 Publikasi
Dalam Tugas Akhir ini ada media Publikasi yang dighunakan yaitu:
1. Poster
a. Konsep poster
Desainnya sesuai dengan keyword dan target market. Serta beberapa hal
tambahannya dibuat menarik dengan aneka warna agar dapat di terima
target market. Animasi 2D dan personil Band dimunculkan agar semua
b. Sketsa poster
Gambar 3.5 Sketsa Poster
(Sumber: Olahan Peneliti)
2. Cover DVD
a. Konsep Cover DVD
Desainnya lebih mengutamakan nama band dan logo production agar
lebih mudah dilihat dan diingat.
b. Sketsa Cover DVD
Gambar 3.6 Sketsa Cover DVD
3. DVD
a. Konsep DVD
Desainnya sesuai keyword dan target market. Serta beberapa hal
tambahan agar dapat diterima oleh target marketnya.
b. Sketsa DVD
Gambar 3.7 Sketsa DVD
(Sumber: Olahan Peneliti)
Seperti yang telah dijelaskan pada Bab I bagaian rumusan masalah, bahwa
Tugas Akhir ini akan membuat sebuah video klip dengan teknik Live shoot dan
Animasi 2D, Selanjutnya proses metode dan proses perancangannya yang sudah
dijelaskan secara detail pada Bab III. Maka pada bagian Bab IV menjelaskan tentang
produksi pembuatan video klip dengan teknik Live shoot dan Animasi 2D sebagai
berikut:
4.1 Produksi
Di dalam produksi terdiri setting lokasi, persiapan alat, dan pengambilan
gambar.. Dibawah ini akan dijabarkan langkah-langkah produksi pembuatan video
klip ini.
4.1.1 Setting dan Lokasi
Pemilihan tokoh, dan lokasi didasari dari sinopsis yang ada, sedangkan pesan
yang disampaikan dilakukan dengan adengan pantomime yang divisualkan.
1. Tokoh
Pemilihan tokoh berdasarakan synopsis yang ada. Tokoh pantomime muncul
beberapa kali dengan penggabungan animasi 2D.
Gambar 4.1 Tokoh Pantomim
(Sumber : Capture Camera cannon 60D)
4.1.2 Penentuan Lokasi
Pembuatan video klip ini dibuat dengan masa produksi 2 hari. Shooting blue
screen dilakukan di studio fotografi stikom Surabaya, dan live shoot Straight at
Venue band dilakukan di bengkel Volkswagen Auto Garage. Tokoh utama dalam
video klip ini adalah seorang pantomime yang diperankan oleh Syayyid Ali Murtadho
Berikut merupakan resume pengambilan gambar selama dua hari :
1. Hari pertama : Shooting blue screen pantomim dilakukan di studio fotografi
Gambar 4.2 Studio Fotografi Stikom
(Sumber : Capture Iphone 5)
2. Hari kedua : Pengambilan gambar dilakukan di bengkel Volkswagen Auto
Garage live performance Straight at Venue Band yang dilakukan pada pagi hari
pukul 06.00
.
Gambar 4.3 Bengkel Volkswagen Auto Garage
4.1.3 Persiapan Alat
Tahapan selanjutnya untuk membuat video klip adalah persiapan alat, Dalam
proses pembuatan video klip ini perlengkapan alat yang digunakan
Dalam pembuatan video klip ini menggunakan berbagai macan peralatan
sinematrografi yaitu :
1. Camera DSLR 600D
2. Red Head Lighting
3. White Box Lighting
4. Tripod
5. Mixer
6. Laptop
Beberapa variasi shoot yang diunkan dan diterapkan dalam pembuatan video
klip berjudul “Solusi” ini diantaranya adalah Extreme Long Shot, Long Shot, Medium
Shot, Medium Close Up, Close Up.
4.1.4 Pengambilan Gambar
1. Teknik Live Shoot
Teknik yang dipakai pada video klip ini adalah Live Shoot, yang mana pada
teknik ini dilakukan ketika proses produksi video. Live Shoot sendiri digunakan
a. Tahap yang pertama adalah Blue Screen, proses pengambilan gambar pada
saat menggunakan Blue Screen menggunakan teknik Live Shoot, agar dapat
mempermudah saat proses editing.
Gambar 4.4 ShootingBlue Screen
(Sumber : Capture Iphone 5)
Setelah tahap pertama dilakukan, maka tahapan selanjutnya adalah
pengambilan gambar live performance Straight at Venue Band.
b. Tahapan kedua adalah proses pengambilan gambar live performance
Straight at Venue Band dilakukan sesuai dengan pedoman storyboard.
Teknik live shoot dilakukan dengan beberapa teknik pengambilan gambar.
Gambar 4.5 ShootingStraight at Venue Band
(Sumber : Capture Camera cannon 60D)
Pengambilan gambar dilakukan berkali-kali hingga mendekati storyboard.
Hasil pengambilan ini selanjutkan dibuatlah gambaran pembuatan animasi.
2. Sketsa
Tahapan selanjutnya yang dilakukan setelah proses produksi video adalah
pembuatan sketsa. Pembuatan video klip animasi tidak akan lepas dari sebuah
gambar. Walapun pembuatannya sudah dapat menggunakan komputer namun tak
Gambar 4.6 Sketsa Animasi
(Sumber : Olahan Peneliti)
Gambar manual digunakan sebagai panduan untuk divisualkan menjadi sebuah
gambar animasi 2D. Setelah pembuatan panduan gambar maka gambar di
masukan ke komputer untuk visualkan dan di warnai. Pewarnaan sketsa ini
disesuaikan dengan konsep video klip . Selain itu menggunakan keyword sebagai
acuan serta memberikan kesan lebih nyata.
Gambar 4.7 Pewarnaan Animasi 2D
(Sumber : Screen Shoot MacBook Pro)
3. Animasi
Langkah yang paling penting dalam pembuatan video klip ini adalah proses
animasi. Proses ini yaitu kegiatan menggerak-gerakkan gambar yang sudah
animasi memerlukan sebuah pemahaman untuk membuat sebuah gerakan. Agar
gerakan yang dibutuhkan sesuai dengan konsep. Setelah gambar di masukan ke
dalam software yang menjadi penentu arah gerakan.Proses animasi terdiri dari
beberapa hal yang dilakukan yaitu:
a. Transform
Teknik Transform adalah teknik yang digunakan untuk merubah bentuk
gambar baik memperkecil, membesarkan, maupun men-skew/miring
gambar. Dalam teknik Transform penulis menggunakan 3 bagian dari dari
teknik ini sendiri,yaitu:
1. Tahap pertama adalah teknik scale
Yaitu teknik yang berguna untuk merubah ukuran gambar menjadi
besar dan kecil.
2. Tahapan kedua adalah teknik Position
Teknik yang digunakan untuk memindahkan posisi gambar sehingga
gambar bisa dimanipulasi dari satu tempat ke tempat lainnya.
3. Tahapan yang terahir adalah teknik Rotation
Teknik Rotation yaitu teknik yang berguna untuk memutar posisi
Gambar 4.8 Teknik Transform
(Sumber : Screen Shoot MacBook Pro)
4.2 Pasca Produksi
Pasca produksi dilakukan untuk menggabungkan video dengan lagu dan
memberikan beberapa efek. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahapan
ini mulai pemilihan video,editing, render, hingga publikasi.
4.2.1 Pemilihan video
Pemilihan video dilakukan untuk melakukan proses editing video. Selanjutnya
dipilih untuk mencari video yang terbaik menurut konsep video klip agar
Gambar 4.9 Pemilihan Video
(Sumber : Screen Shoot MacBook Pro)
4.2.2 Editing
Video yang telah dirender oleh penulis menggunakan software untuk video
editing pada tahapan produksi kemudian diedit untuk diatur kembali urutan-urutan
scenenya. Proses editing ini dilakukan penulis agar hasil dari video klip berdasarkan
konsep yang telah dibuat melalui pengaturan warna, tansisi, dan special effect.
Gambar 4.10 Editing
4.2.3 Render
Pada tahap akhir dilakukan proses render, untuk menyatukan semua hasil
pembuatan video klip ini mulai dari tahap pra produksi, produksi, hinggal pasca
produksi. Dari scene awal hinggal scewn akhir akan di satukan dalam proses
rendering.
Gambar 4.11 Rendering
(Sumber : Screen Shoot MacBook Pro)
Setelah proses rendering dilakukan maka langkah terakhir yang di dapat
adalah Hasil. Hasil ini merupakan tahap akhir dari semua proses pembuatan video
Gambar 4.12 Hasil
4.2.4 Publikasi
Setelah semua tahapan selesai, hasil produksi sedemikian rupa dan
menghasilkan suatu karya video klip, maka langkah selanjutnya adalah publikasi.
Media yang digunakan unutk publikasi adalah poster dan DVD.
Sebelumnya sudah di bahas pada Bab III, Konsep dalam pembuatan poster dan
cover DVD video klip ini kemudian diimplementasikan ke dalam bentuk cetak berupa
poster dan DVD (cover CD dan cakram CD) seperti gambar di bawah ini:
1. Poster
Dalam pembuatan poster melalui proses konsep dan sketsa yaitu:
a. Konsep Poster
Desainnya sesuai dengan keyword dan target market. Serta beberapa hal
tambahannya dibuat menarik dengan aneka warna agar dapat di terima target
market. Warna yang digunakan cenderiung warna merah dan di buat bagian
dengan warna hitam putih untuk memberikan kesan old school punk.
selanjutnya Animasi 2D dan personil Band dimunculkan agar semua
diketahui dan sebagai daya tarik tersendiri.
Gambar 4.13 Desain Poster
(Sumber : Daftar Pribadi)
2. DVD
Dalam pembuatan DVD melalui proses konsep dan sketsa yaitu:
a. Desain lebih simpel mengutamakan nama band, judul lagu, logo
b. Hasil DVD
Gambar 4.14 Desain DVD
(Sumber : Daftar Pribadi)
3. Cover DVD
Dalam pembuatan cover DVD melalui proses konsep dan sketsa yaitu:
a. Desain sesuai dengan target market dan keyword. Tulisan diminimalkan
dan lebih diperbanyak tulisan dan logo.
Gambar 4.15 Hasil Cover DVD
5.1 Simpulan
1. Pembuatan video klip ini dilakukang dengan beberapa tahap, yaitu dengan
melakukan pengambilan gambar pada blue screen dan lie performance band, dan
membuat animasi 2D yang di gabungkan dalam seatu software untuk dijadikan
sebuah satu bagian
2 Pembuatan video klip ini disampaikan dengan memaduka ide cerita yang di
ciptakan oleh Straight at Venue band , kemudian dikembangkan menjadi sebuah
cerita utuh. Selanjutnya digabungkan dengan animasi 2D untuk menjadikan suatu
karya visual yang menarik untuk dilihat.
3. Proses pembuatan video klip ini juga di lakukan tiga tahapan, yaitu tahapan pra
produksi, tahapan produksi, dan tahapan pasca produksi . Dalam proses
pengerjaan ketiga tahap tersebut, diperlukan suatu perencanaan alur kerja terlebih
dahulu, agar tidak terjadi kesalahan ketika melakukan proses pembuatan.
4. Tahapan proses produksi adalah membuat perancangan konsep dan ide. Lalu
dilakukan proses pembuatan storyboard untuk panduan dalam pengambilan
gambar.
5. Pada tahapan pasca produksi yang dilakukan adalah membuat animasi 2D dari
bektuk sketsa menjadi hasil visual 2D.
6. Pada tahapan pasca produksi, proses yang dilakukan adalah menggabungkan
hasil visual 2D dan video menjadi sau gerakan yang terbaik. Setelah semua
gambar menjadi satu bagian kemudian ditambahkan audio musik dari band, maka
selanjutnya adalah proses rendering.
7. Setelah karya selesai dibuat dan masuk dalam proses promosi, dibuatlah souvenir
yang mendukung promosi film pada saat pameran dilakukan.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat dibangun dari pembuatan video klip ini adalah:
1. Menggunakan talent yang berasal dari dunia teater akan lebih mengksplor cerita
dalam video klip tersebut.
2. Membuat gerak animasi sebagus mungkin agar tampilan visual sangat menarik.
3. Lakukan live performance band dengan baik.
4. Pilih lagu dengan konsep yang akan dbuat dalam video klip.
5. Menggunakan lebih banyak white box lighting untuk mendapatkan hasil
maksimal dalam pembuatan blue screen.
6. Lakungan fariasi engel.
Yogyakarta: Andi.
Djalle G. Zaharuddin. 2006. The Making of 3D Animation Movie Using 3D Studio
Max, Bandung: Informatika.
Effendy Heru. 2002. Mari Membuat Film Panduan Untuk Menjadi Produser,
Konfiden.
Idhar. 2008. Music Record Indie Label, Bandung: PT Mizan Bunaya Kreativa.
Juju Dominicus. 2006. Membut Video Klip dengan Ulead Video Studio 8 dan
Ulead Cool 3D, Jakarta: PT Elex Media Komputndo.
Naratama. 2004. Menjadi Sutradara Television dengan Single dan Multi Camera,
Jakarta: PT Grasindo.
Nazir, Moh. 2009. Metedologi Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia
Notoatmodjo Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta
Pratista, Andre. (2008). Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.
Seitepu Vinsensius. 2005. Animasi Alam Corel Bryce, Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sianipar, Ir. Pandopotan. 2005 Cara Mudah Membuat Animasi Klip Dengan
Adobe after Effects 5.5, Jakarta: PT Elex Media Komputndo.
Sumual OPA Andre. 2013. TV Lokal Kini Jadi Primadona Acara Putar
Klip:http://hiburan.kompasiana.com (diakses pada 30 Agustus 2013)
Yudistira dan Ir. Bayu Adije. 2007. Buku latihan 3D Studio Max 9.0. Jakarta :PT Elex Media Komputindo.
Sumber Internet :
Anneahira. 2013. Musik Indi, Alternatif Bermusik : www.anneahira.com/musik-indi.htm.
Geshool. 2012. Sejarh Punk : http://www.geschool.net/817108/blog/sejarah-punk-jangan-ngaku-anak-punk-sebelum-baca-tulisan-ini
Kasmanto. 2011. Cara Membuat Video Klip : http://kasmanto.wordpress.com. (diakses pada tanggal 13 Juli 2011)
Odazzanber. 2011. Media Video Klip : http://odazzander.blogspot.com /2011/09/media-video-klip.html.(diakses pada tanggal 28 September 20011)