• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Proses Cetak pada CV. Indah Makmur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Proses Cetak pada CV. Indah Makmur."

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES CETAK PADA

CV. INDAH MAKMUR

KERJA PRAKTEK

Nama

: Waris Sugiantoro

NIM

: 09.39090.0012

Program

: Diploma Tiga (DIII)

Program Studi : Komputer Grafis dan Cetak

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

(2)

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii 

DAFTAR ISI ... v 

DAFTAR GAMBAR ... vii 

DAFTAR TABEL ... viii 

BAB I PENDAHULUAN ... 1 

1.1  Latar Belakang Masalah ... 1 

1.2  Perumusan Masalah ... 3 

1.3  Batasan Masalah ... 3 

1.4  Tujuan ... 4 

1.5  Kontribusi ... 4 

1.6  Sistematika Penulisan ... 5 

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 7 

2.1  Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... 7 

2.2   Visi dan Misi Perusahaan ... 8 

2.3  Pekerjaan Cetak ... 9 

2.4  Struktur Organisasi ... 9 

2.5  Pembagian Tugas ... 10 

(3)

vi  

2.7  Foto mesin-mesin dan peralatan yang ada : ... 12 

BAB III METODE KERJA PRAKTEK ... 16 

3.1  Waktu dan Lokasi ... 16 

3.2  Landasan Teori ... 16 

3.2.1  Teknik Cetak ... 17 

3.2.2  Elemen Dasar Proses Cetak ... 17 

3.2.3  Cetak Datar ( Offset Printing ) ... 20 

BAB IV HASIL DAN EVALUASI ... 26 

4.1   Prosedur Kerja Praktek ... 26 

4.2  Pelaksanaan Kerja Praktek ... 26 

4.2.1  Metode Kerja Praktek ... 27 

4.3  Evaluasi Kerja Praktek ... 29 

4.3.1  Proses Cetak ... 30 

4.3.2  Masalah-Masalah Pada Saat Proses Cetak ... 51 

BAB V PENUTUP ... 60 

5.1  Kesimpulan ... 60 

5.2  Saran ... 61 

DAFTAR PUSTAKA ... 62 

(4)

vii  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi CV. Indah Makmur….………. .9

Gambar 2.2 Bagan Pembagian Tugas dan Jumlah Orang Per Divisi…………10

Gambar 2.3 Mesin Genstetner………... ………12

Gambar 2.4 Mesin Heidelberg..……….. 12

Gambar 2.5 Mesin Komori……….……….. 13

Gambar 2.6 Mesin Polar.………...………. 13

Gambar 2.7 Mesin Hot Print..……….. 14

Gambar 2.5 Mesin Copyer……….……….. 14

Gambar 2.5 Mesin Jahit Kawat……….………... 15

Gambar 4.1 Mesin Komori…....……….. 30

Gambar 4.2 Mesin Komori……….……….. 34

Gambar 4.3 Mesin Polar.………...………. 38

Gambar 4.4 Acuan Cetak Mesin Nomerator.………... 39

(5)

viii

DAFTAR TABEL

(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Banyak sekali ilmu serta keterampilan yang di dapat penulis selama belajar dan kuliah di jurusan DIII Komputer Grafis dan Cetak. Tidak hanya ilmu desain tetapi juga mendapatkan ilmu yang lebih banyak lagi, khususnya ilmu di bidang grafika ( percetakan ). Ilmu tersebut nantinya akan sangat berguna bagi mahasiswa khusus penulis pada saat lulus kuliah dan bekerja di bidang grafika. Ilmu yang didapat pada saat berada di bangku perkuliahan tidaklah lengkap tanpa adanya pembekalan keterampilan di bidang grafika. Oleh karena itu penulis juga dibekali keterampilan yang cukup di bidang grafikan sebagai mana yang sudah di jelaskan di awal.

(7)

2

Tetapi tentu saja ilmu yang didapat pada saat perkuliahan bisa jadi berbeda dengan kenyataan sewaktu menerapkannya dilapangan ( pada saat bekerja ). Meskipun tidak berbeda jauh dari materi yang diajarkan di perkuliahan tapi pasti sedikit banyak akan berbeda dengan kenyataan yang ada saat ditempat kerja nantinya, atau bahkan mungkin kita akan mendapatkan lebih banyak ilmu pada saat nanti kita bekerja secara langsung.

(8)

praktek kerja industri. Diharapkan dengan adanya laporan tersebut, pembaca khusunya adik kelas penulis dapat mendapatkan ilmu baru dibidang grafika.

Dalam praktek kerja industri ini penulis memilih CV. Indah Makmur sebagai tempat melakukan kerja praktek karena CV. Indah Makmur bergerak dibidang grafika dan memiliki cukup mesin dan peralatan lain yang berhubungan dengan dunia grafika. Oleh karena itu dengan penulis melakukan praktek kerja industri disana diharapkan penulis memperoleh ilmu yang baru di bidang grafika dan bisa menerapkan materi yang didapat di perkuliahan.

1.2 Perumusan Masalah

Laporan Kerja Praktek ini menekankan pada proses press yang merupakan bagian inti dari alur proses cetak. Pada bagian press banyak hal yang perlu

dipelajari, termasuk di dalamnya apa saja yang perlu disiapkan sebelum proses press dilakukan, lalu jenis material apa yang digunakan, dan masalah yang mungkin muncul dan bagaimana cara untuk mengatasinya.

1.3 Batasan Masalah

(9)

4

1.4 Tujuan

Tujuan dari praktek kerja industri ini adalah :

• Sebagai sarana penerapan dan pengaplikasian ilmu yang telah diberi dan diajarkan pada jurusan DIII Komputer Grafis dan Cetak STIKOM Surabaya terhadap dunia kerja.

• Sebagai sarana memahami bagaimana suasana dunia kerja pada industri percetakan sesungguhnya serta dapat melakukan praktek langsung, khususnya pada teknik cetak offset.

• Sebagai sarana untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak dan bermanfaat pada industri percetakan khususnya untuk proses cetak pada mesin offset.

• Dan diharapkan setelah melakukan praktek kerja industri ini penulis dapat memberikan manfaat berupa ilmu yang baru kepada pembaca khusunya adik kelas di jurusan DIII Komputer Grafis dan Cetak dalam bentuk laporan praktek kerja industri.

1.5 pppppppppppppKontribusi

Kontribusi selama melakukan kerja praktek di CV. Indah Makmur adalah sebagai berikut :

• Terhadap Penulis:

a. Dapat mengerti dan memahami tentang apa saja yang harus ada pada saat melakukan proses cetak.

(10)

c. Mendapat tambahan pengetahuan yang lebih banyak khusunya dalam proses press.

d. Dapat mengerti masalah-masalah apa yang muncul selama melakukan proses press dan bagaimana cara mengatasi masalah tersebut.

• Terhadap Perusahaan:

a. Mendapatkan sedikit bantuan dari penulis pada bagian pre-press dan pada bagian press.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan acuan atau panduan dalam penulisan laporan kerja praktek di perusahaan, dimana sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

(11)

6

Bab II : Gambaran Umum Perusahaan

Membahas tentang sejarah dan perkembangan CV. Indah Makmur, lokasi perusahaan, visi dan misi CV. Indah Makmur, serta struktur dan pembagian divisi di CV. Indah Makmur.

Bab III : Metode Kerja Praktek

Membahas tentang waktu dan lokasi kerja praktek serta landasan teori yang mendasari kerja praktek.

Bab IV: Hasil dan Evaluasi

Membahas tentang prosedur kerja praktek, pelaksanaan kerja praktek serta evaluasi kerja praktek selama melakukan kerja praktek di CV. Indah Makmur.

Bab V : Penutup

(12)

7

BAB II

GAMBARAN UMUM

PERUSAHAAN

2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Nama Usaha : C.V. Indah Makmur

Alamat : Jl. Klampis Semolo Timur VI/12, Surabaya

No. Telpon : 031-5948808

Berawal pada tahun 1995, perusahaan percetakan yang sederhana ini

hanya memiliki 1 mesin cetak, 1 mesin lilin, 1 mesin potong, dan 1 mesin

plong. Namun seiring dengan berjalannya waktu, perusahaan ini semakin

mengembangkan kinerjanya dengan menambahkan 3 mesin cetak, 1 mesin

lilin, 1 mesin potong, 1 mesin plong, dan 1 mesin varnish pada deretan

mesin-mesin perlengkapan produksinya.

Pada masa-masa awal berdirinya, perusahaan ini tidak berlokasi di

tempatnya sekarang ini. Sejak tahun 2000, perusahaan ini mengalihkan lokasi

kegiatannya di Perumahan Klampis Semolo, di tempatnya berdiri sekarang

ini.

CV ini dinamakan Indah Makmur disebabkan karena perusahaan

percetakan ini berangan-angan untuk selalu menghasilkan cetakan yang

(13)

8

bagi pelangannya. Sebab dengan desain yang indah pada hasil cetakan

perusahaan ini, akan meningkatkan daya jual dari produk tersebut.

Klien dari perusahaan ini mayoritas merupakan pengusaha-pengusaha

lokal di Surabaya. Misalnya seperti Restoran Primarasa yang mempercayakan

inner box-nya kepada CV Indah Makmur, iSTTS yang sering meng-order CV

ini dengan pencetakan buku proficiat wisudanya atau buku agenda acara

dengan dijilid soft cover, serta PT Surya Alam Tunggal yang sering

mencetakkan company profile-nya di CV ini.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi :

• Menjadi perusahaan percetakan terbesar yang berkelas internasional dan berwawasan global dengan karya – karya

terbaik untuk pelanggannnya.

Misi :

• Memberikan produk – produk terbaik sesuai dengan kebutuhan konsumen

• Service Excellent (mengutamakan mutu dan pelayanan)

(14)

2.3 Pekerjaan Cetak

Jenis pekerjaan cetak yang bisa dikerjakan:

buku, majalah, brosur, packaging (inner box), undangan, label, kalender,

stiker, sablon, label produk

Jenis pekerjaan cetak yang sering dikerjakan: packaging (inner box).

2.4 Struktur Organisasi

(15)

10

2.5

Pembagian Tug

as

(16)

2.6 Peralatan Percetakan

GETSTETNER 311 (25 x 33)

1 warna

2 buah (tahun 1995 dan 1999)

siap cetak

rata-rata 8 jam/hari

Total jumlah mesin 4 buah

(17)

12

2.7 Foto mesin-mesin dan peralatan yang ada :

Gambar 2.3 Mesin Genstetner

Gambar 2.4 Mesin Heidelberg

(18)

Gambar 2.5 Mesin Komori 125 Speed Master

(19)

14

Gambar 2.7 Mesin Hot Print

(20)

(21)

16

BAB III

METODE KERJA PRAKTEK

3.1 Waktu dan Lokasi

Kerja praktek dilaksanakan di :

Nama perusahaan : CV. Indah Makmur

Divisi : Pre-press

Tempat : Jl. Klampis Semolo Timur VI/14 – AB 151 Surabaya Jawa

Timur.

Kerja praktek dilaksanakan oleh penulis selama 4 minggu, dimulai pada tanggal

27 Februari 2012, dan berakhir pada tanggal 14 April 2012, dengan alokasi waktu

per minggu sebagai berikut :

- Senin , Jumat , Sabtu : 08.00 WIB – 17.00 WIB (Dengan waktu istirahat

pukul 12.00 hingga pukul 13.00)

3.2 Landasan Teori

Berdasarkan ilmu yang didapat selama kuliah di Program Studi DIII

Komputer Grafis dan Cetak STIKOM Surabaya, terdapat beberapa teori atau

materi yang berhubungan erat dengan pokok bahasan yang di tulis pada laporan

kerja praktek di CV. Indah Makmur yaitu proses cetak. Beberapa teori yang

menjadi landasan penulis untuk menulis laporan kerja praktek di CV. Indah

(22)

3.2.1 Teknik Cetak

Berdasarkan aspek teknisnya, pengertian kata “cetak” secara umum

berarti menduplikasi sekumpulan teks maupun gambar yang terdapat

dalam suatu objek dan menjadi bahan cetakan sejumlah yang kita

inginkan.

Pada suatu proses cetak, pengertian kata tersebut dapat terjadi

dengan cara mengirimkan tinta kemedia atau subsrate dengan

menggunakan peralatan dan media tertentu. Penggunaan peralatan dan

media-media tersebut tergantung dari jenis teknik cetaknya. Oleh karena

perbedaan teknik cetak tersebut,menghasilkan berbagai jenis barang

cetakan yang sangat bervariasi, dengan media cetak yang beragam pula.

3.2.2 Elemen Dasar Proses Cetak

Dalam setiap proses cetak, teknik cetak yang digunakan pada

dasarnya selalu mengacu pada 4 elemen dasar. Elemen dasar tersebut

merupakan kunci pokok dalam proses cetak, karena adanya

elemen-elemen tersebut. Karena dengan adanyaa keempat elemen-elemen dasar tersebut

hasil cetakan yang baik akan terwujud.

Elemen-elemen dasar proses cetak tersebut antara lain:

a. Tinta

Tinta adalah penghantar warna pada suatu proses cetak.

Terbentuk dari bahan pewarna atau disebut juga pigment,

(23)

18

merupakan kumpulan suatu partikel yang membentuk menjadi

bahan padat yang bisa larut. Pigmen membawa suatu informasi

warna yang nantinya akan ditranfer kemedia cetakan atau

substrate. Sarana pengangkut warna merupakan suatu media

yang berupa cairan untuk mengangkut pigment sehingga dapat

dipindahkan kemedia cetak. Aditif merupakan salah satu bahan

campuran sebagai perekat warna kedalam media cetak atau

substrate. Aditi lah unsur yang merupakan sebagai pengatur

tingkat kepekatan, kualitas tinta dan waktu pengeringatan.

b. Media Cetak ( substrate )

Media cetak atau disebut juga substrate adalah bahan dasar

yang akan dicetak dari suatu proses cetak. Macam dari media

cetak sangat beragam jenisnya, tergantung pula dari jenis

proses cetaknya yang akan mengolah media cetak tersebut.

Disamping itu suatu teknik proses cetak juga mampu

menggunakan beberapa macam media cetak. Kertas dan plastik

adalah bahan cetak yang paling sering digunakan.

c. Plate Film

Plate cetak merupakan salah satu unsur yang penting dalam

proses cetak terutama di bidang cetak offset, karena berfungsi

sebagai pembawa informasi yang nantinya akan disampaikan

kemedia cetak(substrate). Diarea permukaan dari suatu plate

cetak tergambar semua data informasi yang sudah didesain

(24)

semua pernak pernik desain yang siap untuk dicetak. Semua

informasi yang tergambar dipermukaan plate cetak tersebut

yang akan dijadikan media untuk mentranfer tinta kesubstrate.

Plate cetak pada dasarnya dibagi menjadi dua area, yaitu area

cetak dan area non-cetak. Dimana area cetak berfungsi sebagai

penerima atau pengikat tinta, sedangkan area non-cetak

sebaliknya yakni tidak sebagai penerima atau pengikat tinta.

d. Media Penekan

Media penekan berfungsi sebagai alat bantu dalam

menghasilkan cetakan dimedia cetak (substrate). media ini

memberikan tekanan anatara substrate dengan palte cetak,

sehingga tinta yang melekat diplate cetak(sesuai dengan pola

desain yang telah dibuat) dapat ditranfer dengan sempurna

(apabila tidak ada kesalahan) kedalam media cetak/substrate.

Model media penekan ini dan penempatannya sangat

bergantung dari model mesin cetak dan juga teknik cetak itu

(25)

20

Pada bagian ini penulis hanya akan membahas tentang teknik cetak datar/

offset printing, karena di tempat penulis melakukan kerja praktek mesin yang banyak digunakan dan menjadi mesin utama dalam melakukan proses cetak

adalah mesin offset.

3.2.3 Cetak Datar ( Offset Printing )

Bagian Utama Mesin Cetak Offset

Setiap mesin cetak Offset dapat dibagi atas beberapa bagian yaitu:

a. Unit penghisap atau suction unit:

Untuk pengumpulan kertas lembar per lember atau

single sheet feeder memakai:

• Tipe penghisap dengan menggunakan batang

penghisap batang penghisap yang menghisap kertas

dibagian kepala.

• Kompresor yang berupa pompa/tanpa motor.

Untuk pengumpulan kertas susun sirip/sirih atau

steam feeder memakai:

 Tipe penghisap dengan menggunakan suction head

yang menghisap kertas dibagian buntut kertas.

 Kompresor dengan motor.

b. Meja penghantar/alat penghantar kertas:

Pada mesin dengan penggunaan lembar per lembar

(26)

gripper yang berfungsi membawa kertas dari tumpuka kertas kebagian depan meja penghantar.

Sedangkan pada mesin dengan pengumpan susunan

sirip/sirih kertas dihantar dengan penghisap penghantar

kemudian diteruskan ke meja penghantar dan ke bagian

depan dengan roda-roda yang berada diatas pita penghantar.

c. Penempatan samping atau side lay/side guide:

Pada mesin dengan pengumpan lembar per lembar

biasanya memakai penempat system dorong. Pada mesin

dengan pengumpan susun sirip memakai penempat samping

sistem tarik.

d. Penempatan depan atau front lay/front guilde :

Pada mesin dengan penggunaan lembar per lembar

biasanya memakai penepat depan yang bekerjanya dari atas

naik/turun dan ini biasanya untuk mesin dengan kecepatan

yang tidak terlalu tinggi, maupun ukuran kertas yang tidak

terlalu panjang, dan tranfernya ke silinder tekanan

menggunakan swing gripper atau sistem ayun.

Pada mesin dengan pengumpul lembar per lembar

biasanya memakai penepat depan yang bekerjanya dapat

dari atas naik/turun ataupun dari bawah naik/turun

(27)

22

e. Alat pengontrol kertas ganda :

Bekerja ada yang secara mechanical, elektro

machanical dan elektronik dengan memakai photo cell.

Pada mesin-mesin dengan kecepatan tinggi, biasanya

dipakai dua macam, elektro machanical dan photo cell,

dengan demikian bila yang satu gagal masih dapat dikontrol

oleh yang lain.

f. Alat kontrol terhadap kemiringan kertas atau

misalignment :

Alat ini dapat bekerja secara elektro machanical

maupun elektronik dengan photo cell. Untuk mesin-mesin

dengan kecepatan tinggi biasanya digunakan sistem

elektronik photo cell.

g. Alat penumpukan kertas cadangan atau pre loading :

Terdapat dua macam sistem, biasanya dan otomatic.

Pada mesin-mesin berkecepatan tinggi dapat dipesan

dengan menggunakan automatik preloading. Sedangkan

pada mesin berkecepatan rendah biasanya tidak terdapat

automatik pre loading tetapi non automatic, yang dimaksud

(28)

Unit Cetak atau Printing Unit Pada Cetak Offset

Unit cetak dapat di bagi menjadi beberapa bagian:

a. Unit permintaan atau inking unit.

Disitu beradanya bak tanpa tinta dan rol-rol tintanya

yang akan menghantar tinta dari bak sampai ke plat.

Terdapat empat rol tita yang langsung menempel ke plat

yang sering disebut sebagai roll form. Dengan garis tengah

yang berbeda-beda. Susunan rol-rol akan tergantung kepada

tipe mesinnya.

b. Unit pembasah atau dampening unit

Terdapat dua macam tipe yang disebut konvesional

dan system baru seperti alcolor misalnya. Fungsinya adalah

memberikan pembasahan terhadap plat. Pada sistem

konvesional terdapat dua rol pembasah yang menempel ke

plat dan satu rol jilat yang berfungsi untuk mengambil air

dari bak air. Sedangkan pada sistem baru seperti alcolor,

terdapat hanya satu rol pembasah yang menempel di plat

dan rol tersebut juga dihubungkan dengan rol tinta.

Untuk sistem pembasah baru, perlu ditambah

alkohol disamping fountain solution. Karena memakai

alkohol, maka perlu pendingin agar alkohol tidak mudah

menguap, harus diingat alkohol yang digunakan disini

(29)

24

Pemakaian IPA disini antara 10-15% sedangkan sekali lagi

pemakaian IPA tidak mempengaruhi nilai Ph, karena fungsi

utamanya untuk mengurangi tegangan permukaan.

c. Unit cetak

Disini masing-masing unit cetak terdiri atas tiga

silinder yaitu:

Silinder plat.

Pada mesin cetak Heidelberg sistem cetaknya:

silinder plat dan silinder karet pinggirannya atau

beareanya saling bersinggungan dimana hal itu

sering disebut sebagai bearer contact.

Silinder karet atau blanket.

Jadi apabila kita menyetel silinder tekan menurut

tabal kertas yang akan kita cetak, maka yang

bergerak adalah silinder karet silinder tekan

tergantung dari tebal kertas.

Silinder tekanan(impression)

Dan ketiga silinder ini, yang mempunyai griper

hanyalah silinder tekanan dan silinder pemindah

atau tranfer silinder. Begitu pula pada mesin GTO

(30)

lapisan dengan steel jacket atau plat pelapis,yang dapat diganti seandainya rusak.

d. Bagian pengeluaran kertas tercetak atau delivery unit

Pada bagian pengeluaran ini terdapat batang-batang

griper pengambil kertas tecetak untuk dibawa ke meja

penumpukan kertas. Banyaknya batang gripper ada dua

sedangkan untuk mesin yang lebih besar terdapat lebih dari

dua batang gripper.

Disamping itu terdapat roda-roda pengerem kertas

(sheet break), yang berfungsi menahan kertas, manakalah kertas dibawah meja penumpukan. Dengan demikian

(31)

26

BAB IV

HASIL DAN EVALUASI

4.1 Prosedur Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek di CV. Indah Makmur dilakukan dalam waktu satu bulan (empat minggu) yang keseluruhannya dilakukan di bagian Pre Press sesuai penempatan yang dilakukan oleh penyelia CV. Indah Makmur.

Waktu kerja praktek dimulai pukul 08.00 -17.00 wib , dimulai dengan melakukan absensi yang terbagi menjadi dua, yaitu absensi yang diberikan dari kampus untuk ditandatangani oleh pelaksana kerja praktek dan pembimbing kerja praktek di perusahaan maupun absensi yang diberikan oleh perusahaan sebagai prosedur standard atau resmi terhadap semua karyawan perusahaan.

4.2 Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek dilakukan berdasarkan atas ketentuan yang diberikan oleh perusahaan atau instansi dalam hal ini adalah CV. Indah Makmur yang dilakukan pada bagian Pre-press. Penempatan dibagian Pre-press ini dilakukan dengan tujuan agar penulis dalam hal ini seseorang yang melakukan kerja praktek dapat lebih banyak mendapat bantuan dari pembimbing karena beliau juga bekerja pada divisi atau bagian Pre-press.

(32)

press sedang mengerjakan orderan lain. Selain itu juga penulis melakukan banyak pengamatan langsung ke bagian press dan berinteraksi secara langsung dengan staf pada bagian press dengan tujuan untuk mendapatkan data yang lengkap tentang proses cetak pada CV. Indah Makmur yang nantinya akan ditulis pada laporan kerja praktek penulis.

4.2.1 Metode Kerja Praktek

Untuk membantu penulis dalam pengumpulan data yang nantinya akan ditulis pada laporan kerja praktek, penulis memiliki beberapa beberapa metode yaitu :

 Wawancara

Wawancara dilakukan secara langsung kepada staf yang berada pada bagian press dengan tujuan :

a. Mengetahui gambaran secara umum proses produksi pada CV. Indah Makmur, khususnya pada bagian press.

b. Mengetahui apa saja yang perlu disiapkan sebelum memulai proses cetak.

(33)

28

 Observasi Lapangan

Metode ini dilakukan dengan cata langsung pada bagian press pada saat proses cetak atau produksi sedang berlangsung. Metode ini dilakukan agar penulis dapat mengamati langsung dan membandingkan data yang telah didapat pada proses wawancara sebelumnya. Tujuan dari metode ini adalah :

a. Berkesempatan langsung untuk melihat dan mengamati proses cetak pada CV. Indah Makmur.

b. Berkesempatan secara laangsung untuk mengamati proses persiapan mesin cetak sebelum melakukan proses cetak.

c. Berkesempatan untuk mengadakan analisa dan penyelesaian terhadap masalah-masalah yang terjadi sebelum proses cetak, saat proses cetak dan sesudah proses cetak.

 Praktek

(34)

melakukan penyetelan nomer pada mesin numerator, membantu menyiapkan kertas dan tinta untuk mesin komori dan mesin genstedner, membantu melakukan penyetelan mesin komori dan genstedner sebelum melakukan proses cetak.

4.3 Evaluasi Kerja Praktek

Selama berlangsung kegiatan kerja praktek di CV. Indah Makmur, penulis melakukan berbagai pengamatan pada proses press. Pada proses cetak di CV. Indah Makmur, ada 4 mesin yang sering digunakan yaitu mesin Komori, mesin Genstetner, mesin Nomerator, dan mesin sablon. Mesin Komori dan mesin Genstedner adalah mesin yang paling banyak digunakan untuk melakukan proses press. Sedangkan mesin Nomerator dan mesin sablon jarang digunakan dan digunakan apabila ada pesanan khusus dari customer saja.

(35)

30

4.3.1 Proses Cetak

Pada proses cetak ada beberapa unsure utama yang ada di dalam proses cetak. Seperti mesin, kertas, tinta, dan bahan penolong yang digunakan. Berikut adalah penjelasan lebih jelasnya :

A. Mesin

Proses cetak pada CV. Indah Makmur menggunakan 4 mesin yang berbeda yaitu :

1. Mesin Komori 125

Ukuran Plat yang bisa masuk : 65 x 50 cm Warna : 1 warna

Jumlah : 1 buah.

Rata-rata jam kerja : 8 jam per hari.

(36)

Sistem Feeder Lifting Sacker

Berfungsi untuk mengangkat kertas. • Fowarding Sacker

Berfungsi untuk menghantarkan kertas ke unit cetak. • Bagian masukan kertas dapat menerima kertas dengan

ketebalan dari 0,035 mm sampai dengan 0,6 mm. • Swing gripper

Berfungsi untuk mengatur ukuran bagian cetak kertas agar sama dengan ukuran kertas. Setiap pergantian ukuran kertas , harus menyetel kembali sesuai dengan ukuran kertas yang ada.

Set lay(tarikan)

Berfungsi untuk mengatur tarikan pada saat nanti kertas masuk ke unit cetak.

• Unit pengontrol udara sangat akurat untuk mengirimkan udara untuk penghisapan kertas yang halus.

• Papan penumpuk kertas memungkinkan penyesuaian kiri dan kanan setelah kertas telah ditumpuk.

Double Sheet Detector.

(37)

32

Unit Cetak

Pada unit cetak ini tidak berbeda jauh dengan mesin cetak offset pada umumnya, yang membedakan hanya sistem masuknya kertas yaitu menggunakaan sistem sirih ( buka satu satu seperti pada mesin Heidelberg GTO 52 ). Berikut adalah bagian dari unit cetak :

• Rol Air

Berfungsi untuk mentransferkan air ke roll tinta agar tinta yang duigunakan tidak banyak.

• Rol Tinta

Berfungi mengambil tinta dri bak tinta. • Form Roller

Form Roller terdiri dari lebih dari 1 rol, fungsinya adalah untuk membantu proses cetak.

• Silinder Plat

Berfungsi sebagai tempat meletakkan plat cetak. • Silinder Blanket

Berfungsi untuk memindahkan image dari plat cetak ke kertas.

• Silinder Impresi

(38)

Unit Delivery

Sheet break/decoler

Berfungsi menghantarkan kertas ke meja penumpuk kertas. • Jogger.

Berfungsi sebagai tempat menumpuk cetakan. • Spay Powder

Berfungsi menyemprotka bedak ke cetakan agar saat ditumpuk tidak set-off.

Proses Cetak Pada Mesin Komori

• Setelah kertas ditumpuk di meja tumpuk kertas, kertas diambil oleh lifting sacker (dihisap). Pada bagian ini yang membedakan mesin komori dengan mesin GTO 52, jika pada GTO 52 kertas bejalan satu-satu pada mesin Komori kertas berjalan secara beruntun (sistem sirih). • Lalu kertas diarahkan ke forwarding sacker untuk di

bawa ke unit cetak (di jepit).

• Lalu kertas di bawa oleh beberapa rol perantara untuk ditekankan kepada blanket dengan bantuan silinder impresi.

(39)

34

diseprot bedak, fungsinya adalah agar cetakan tidak set-off saat ditumpuk di jogger.

2. Mesin Genstetner

Ukuran Plat yang bisa masuk : 25 x 33 cm Warna : 1 warna

Jumlah : 2 buah. ( yang 1 sedang dalam perbaikan ) Rata-rata jam kerja : 8 jam per hari.

(40)

Bagian dari mesin genstetner pada dasarnya sama dengan mesin offset kebanyakan. Tetapi pada mesin Gensetner bagiannya lebih sederhana karena kapasistas cetaknya kecil, dan tidak diperuntukkan untuk mencetak dengan oplah besar.

Sistem Feeder Lifting Sacker

Berfungsi untuk mengangkat kertas. • Fowarding Sacker

Berfungsi untuk menghantarkan kertas ke unit cetak. • Swing gripper

Berfungsi untuk mengatur ukuran bagian cetak kertas agar sama dengan ukuran kertas. Setiap pergantian ukuran kertas , harus menyetel kembali sesuai dengan ukuran kertas yang ada.

Set lay(tarikan)

Berfungsi untuk mengatur tarikan pada saat nanti kertas masuk ke unit cetak.

(41)

36

Bagian dari mesin genstetner pada dasarnya sama dengan mesin offset kebanyakan. Tetapi pada mesin Gensetner bagiannya lebih sederhana karena kapasistas cetaknya kecil, dan tidak diperuntukkan untuk mencetak dengan oplah besar.

Sistem Feeder Lifting Sacker

Berfungsi untuk mengangkat kertas. • Fowarding Sacker

Berfungsi untuk menghantarkan kertas ke unit cetak. • Swing gripper

Berfungsi untuk mengatur ukuran bagian cetak kertas agar sama dengan ukuran kertas. Setiap pergantian ukuran kertas , harus menyetel kembali sesuai dengan ukuran kertas yang ada.

Set lay(tarikan)

Berfungsi untuk mengatur tarikan pada saat nanti kertas masuk ke unit cetak.

(42)

Proses Cetak Pada Mesin Genstetner

• Setelah kertas ditumpuk di meja tumpuk kertas, kertas diambil oleh lifting sacker (dihisap). Pada bagian ini yang membedakan mesin komori dengan mesin GTO 52, jika pada GTO 52 kertas bejalan satu-satu, maka pada

mesin Gensetner kertas berjalan secara beruntun ( sistem sirih ).

• Lalu kertas diarahkan ke forwarding sacker untuk di bawa ke unit cetak (di jepit).

• Lalu kertas di bawa oleh beberapa rol perantara untuk ditekankan kepada blanket dengan bantuan silinder impresi.

(43)

38

3. Mesin Nomerator

Gambar 4.3 Mesin Nomerator

Bagian dari mesin Nomerator adalah sebagai berikut : Unit Feeder

• Pada bagian feeder terdapat alas untuk menempatkan cetakan.

• Terdapat juga tatanan kertas, di kanan dan di kiri agar kertas tidak gerak kemana-mana saat di ambil oleh sucker atau penghisap kertas.

(44)

Unit Cetak

• Pada bagian ini terdapat acuan cetak. Acuan cetak berupa plat besi dan di dalam plat besi tersebut terdapat alat penomoran yang letaknya bisa di atur sesuai kebutuhan. Dan untuk merapatkan alat penomoran agar tidak terlepas saat proses cetak digunakan plat baja yang disusun dengan rapat.

Gambar 4.4 Acuan Cetak Mesin Nomerator • Terdapat roll tinta yang berfungsi untuk mentransfer

tinta dari bak tinta ke acuan cetak. Rol tinta bergerak dari atas ke bawah dengan bantuan besi baja yng berfungsi sebagai lengan.

(45)

40

Alat penomeran ( acuan cetak )

Gambar 4.5 Acuan Cetak Mesin Nomerator.

Cara Kerja:

1. Bagian dengan tulisan “ No“ memiliki bagian yang lebih tinggi permukaannya dibandingkan dengan kotak deretan angka. Dan menjadi kendali atau alat yang akan merubah deretan kotak angka menjadi lebih kecil nominalnya. Pada kotak deretan angka sistem kerjanya seperti roda, saat bagian “ No “ tertekan maka secara otomatis deretan angka akan berputar mundur ke angka yang lebih kecil.

2. Pada saat kertas menempel pada acuan cetak, permukaaan dari bagian “ No” yang paling pertama menentuh kertas.

(46)

pertama kali dimasukkan dan ditekan kearah acuan cetak, makan dengan sendirinya bagian “ No “ yang berfungsi sebagai kendali akan mulai mengurangi mudur deretan angka menjadi “ 0 9 9 9 9 “. Dan begitu seterusnya sampai dengan angka yang dikehendaki.

Unit Delivery

• Di bagian delivery hanya terdapat jogger atau tempat meletakkan cetakan. Dan tempat unit delivery terdapat di sebelah unit feeder dan berada di bagian depan mesin.

Proses Cetak Pada Mesin Nomerator

• Pertama-tama kertas berada di bagian feeder.

• Lalu setelah itu, bagian pengambil kertas mengambil kertas dan menempatakanya di unit penekan.

• Bersamaan dengan itu, rol tinta menrimkan tinta ke acuan cetak. ( bagian yang terkena tinta hanya alaat penomeran saja, karena permukaanya dibuat lebih tinggi).

• Setelah itu kertas ditekankan padaa acuaan cetak. • Kemudian bagian pengambil kertas kembali mengambil

(47)

42

4. Mesin Sablon

Perlengkapan untuk sablon. • Film sablon

Adalah desain yang akan kita tuangkan dalam obyek sablon (kaos, kertas, plastik, karton, dsb). Film ini dibuat melalui desain komputer yang diprint menggunakan print laser.

Screen

Adalah media yang dipakai untuk mengantarkan tinta sablon ke obyek sablon.

Rakel.

Berfungsi untuk mengkuaskan tinta sablon yang ada di screen agar tercipta gambar di obyek sablon. Bahannya dari karet yang diberi pegangan kayu memanjang.

Tinta sablon

Cairan-cairan pencampur

Berfungsi untuk mencampurkan tinta agar sesuai dengan tingkat kekentalan dan warnanya. Bisa cairan M3, M3 Super, tinner, minyak tanah, dan sebagainya.

Meja sablon

(48)

Lampu Neon Proses cetak sablon

• Permukaan screen Sablon di poleskan cairan kental khusus/ emulsion. Cairan ini apabila telah dioleskan dan dikeringkan pada permukaan screen tidak boleh terkena sinar matahari (dipoleskan dan dikeringkan pada ruangan yang gelap /Pada ruangan tanpa kena cahaya langsung ultra violet). Tujuannya adalah jika terkena cahaya saat sudah kering maka polesan tersebut tidak akan dapat larut dengan air dengan baik.

• Setelah kering permukaan tersebut di tempel/ditutup dengan Film dari hasil Print BW (Black/White) pada media plastik/film transparant atau pada umumnya dapat menggunakan kertas tranparan dari kalkir.

• Dilanjutkan dengan proses “penyinaran” terhadap Sinar matahari atau dibawah sinar yang mengandung Ultraviolet. Proses penyinaran ini ditentukan dengan “hitungan” untuk mengukur lamanya penyinaran dan ditentukan oleh keras tidaknya cahaya yang menerpa permukaan screen sablon tersebut.

• Film kemudian dilepas dari permukaan screen. Film yang telah diprint tersebut akan menampakan duplikasi dari apa yang telah kita print pada layar.

(49)

44

dengan air. Cara penyiramanpun harus berhati-hati sekali. Karena hasil print yang tampak pada screen jika terkena air akan terlarut, ini disebabkan oleh karena film yang dicetak “hitam” dan permukaan layar yang ditutup Hitam tidak akan mengeras (karena tidak tembus sinar). Begitu juga sebaliknya. Disinilah perlu kehati-hatian dalam proses penyiraman yang sering disertai dengan alat bantu “semprot air mini” dengan tujuan agar air bisa lebih keras dan bisa bagus tembus melelehkan hasil print yang tercetak.

• Tahapan selanjutnya yaitu pengeringan kembali dari proses diatas. Dan dilanjutkan pada proses cetak dengan pemberian tinta khusus sablon.

(50)

B. Kertas

Berikut adalah daftar kertas yang sering digunakan di CV.Indah Makmur :

• Kertas Duplex

Kertas Duplex adalah kertas yang paling sering digunakan di CV. Indah Makmur biasanya paling sering digunakan untuk mencetak kardus makanan seperti dus milik Primarasa.

Ukuran per plano :

ukuran kertas per plano yang sering digunakan memiliki 2 ukuran kertas, yaitu : 79 cm x 109 cm dan 89 cm x 119,4 cm. Gramatur:

Gramatur kertas duplex yang sering digunakan, yaitu : 250 gsm, 270 gsm,310 gsm, 350 gsm, 400 gsm, dan 450 gsm.

• Kertas Art Paper

Untuk kertas art paper lumayan sering digunakan biasanya digunakan untu mencetak map ukuran besar seperti map Gemilang.

Ukuran per plano :

(51)

46

Gramatur:

Gramatur kertas art paper yang sering digunakan, yaitu : 85 gsm, 100 gsm,120 gsm, 150 gsm, 190 gsm, dan 210 gsm, 230 gsm, 260 gsm, 310 gsm, 360 gsm.

• Kertas HVS

Penggunaan kertas HVS di CV. Indah Makmur hampir sering digunakan selain kertas duplex. Kertas HVS biasa digunakan untuk mencetak brosur, dan buku.

Ukuran per plano :

Untuk ukuran kertas HVS ada 2 kertas yang digunakan yaitu kertas dalam bentuk plano besar dan kertas yang dibeli khusus dari luar dalam ukuran rim kecil.

Gramatur: lebih tipis dan halus. Biasa digunakan untuk mencetak nota dan kwitansi yang biasanya terdiri dari 2 kertas.

Ukuran per plano :

(52)

Gramatur:

Gramatur kertas art paper yang sering digunakan, yaitu : 50 gsm dan 60 gsm.

• Kertas ST Master

Untuk kertas ST master lumayan sering digunakan biasanya digunakan untu mencetak stiker sebagai lebel suatu produk. Ukuran per plano :

Untuk kertas concorate jarang digunakan, dan digunakan apabila ada pesanan khusus dari customer.

Ukuran per plano :

ukuran kertas per plano yang sering digunakan, yaitu 79 cm x 109 cm.

Gramatur:

(53)

48

• Kertas Ivory

Untuk kertas ivory jarang digunakan, dan digunakan apabila ada pesanan khusus dari customer.

(54)

C. Tinta

Berikut adalah tinta-tinta yang digunakan saat proses cetak di CV. Indah Makmur :

• Tinta Best One ( Cemani Toka )

Jenis Best One ini merupakan High Quality Process Ink yang biasa di gunakan untuk mencetak : majalah, kalender, catalog.

• New TC Process Color ( Cemani Toka )

Untuk Type Process Color biasa ( heavy viscosity ). • TC Process Color ( Cemani Toka )

Untuk Type Process Color yang pengeringannya baik sekali. Sesuai dengan cetakan yang memelukan pengeringan ceoat, baik diatas kertas coated atau tidak.

D. Bahan Penolong

Berikut adalah beberapa bahan penolong yang di gunakan padaa saat proses cetak di CV. Indah Makmur :

Fountain Drier

Di tambahkan ke dalam air pembasah dengan tujuan agar cetakan lebih cepat kering. Pemakaiannya 5 %.

OO Varnish

(55)

50

N Contex

Berfungsi untuk menurunkan tack dari tinta tetapi flow tinta akan menjadi lebih pendek dan kekentalan tinta tidak teganggu. Pemakaiannya kl. 10 %.

TC Reducer

Kegunaannya sama seperti OO Varnish, tetapi tinta tidak seencer OO Varnish dan tidak banyk ber[engaruh terhadap pengeringan tinta.

Anti Skinning Agent

Berfungs untuk mencegah pengerngan tinta di roll mesin cetak. Pada waktu di tinggal istrahat, Anti Skinning Agent disemprotkan pada roll agar tidak terjadi pengulitan dan pengeringan tinta pada rol-rol mesin cetak.

Spray Powder

(56)

4.3.2 Masalah-Masalah Pada Saat Proses Cetak

Berikut adalah masalah-masalah yang terjadi selama proses cetak di CV. Indah Makmu dan cara mengatasinya:

1. Tinting

Ada sebagian tinta cetak yang tercampur ke dalam air daan mengotori semua bagian kertas.

• Penyebab

• Tinta cetak terlalu encer. • Kurang baik pengaturan plat. • PH air terlalu asam.

• Tidak cocok perbandingan banyaknya air dan tinta cetak.

• Cara Mengatasi

• Campurkan varnish yang kental sperti Gloss Varnish ( Gloss Medium ).

• Mengganti plat yang baru.

• Kontrol PH air diantara PH 5.0 – 6.5.

• Periksa dan bersihkan Dampening Roller, dan control banyaknya air dan tinta cetak.

(57)

52

2. Set-off

Kondisi dimana tinta menempel pada tumpukan kertas di atasnya.

• Penyebab

• Terlalu banyak tinta cetak di atas kertas. • PH air terlalu asam.

• Tidak cocok nada warna tinta cetak. • Tidak baik sifat lapisan kertas (coating ).

• Terjadi elektrisitet statis, maka kertas saling menarik.

• Memeriksa nada warna tinta cetak dan mengganti tinta cetak yang cocok.

• Coba mencetak dengan kerta lain, kalau tidak terjadi set-off dengan kertas tersebut, gantilah dengan kertas tersebut yang baik sifatnya.

(58)

• Menyiram air ditempat kerja untuk menghindari listrik statis

• Memeriksa alat tabur spray powder.

3. Chalking

Hasil cetakan mudah dihaapus seperti kapur. • Penyebab

Oil absorption (daya penyerapan minyak) dari kertas terlalu tinggi.

Varnish dalam tinta cetak terlalu sedikit. • Dipakai tinta cetak dari tipe yang tidak cocok. • Cara Mengatasi

• Campurkan N.S Compound 3-5 % dalam tinta cetak.

• Campurkan Varnish seperti Gloss Medium 5-10% dalam tinta cetak.

• Mengganti tinta cetak yang sesuai dengan sifat kertas.

4. Scumming

Tinta cetak ikut tercetak pada area non image. • Penyebab

(59)

54

• PH air (dampening solution) tidak cocok. • Molleton Roller sudah kotor.

• Tekanan dari Inking Roller untuk plat terlalu tinggi.

• Terlalu banyak drier dalam tinta cetak. • Cara Mengatasi

• Campurkan Varnish yang kental seperti Gloss Varnish.

• 1. Menanmbah air (dampening solution). 2. Naikkan kepekatan warna tinta cetak. • Coba mendekatkan PH air lebih asam.

• Mengganti MOLLETON Roller dengan yang baru.

• Kurangi tekanan dari Inking Roller. • Kurangi banyaknya drier.

5. Pada waktu mencetak, tinta cetak menjadi semakin tipis. • Penyebab

• Tinta cetak tidak keluar dari tempat tinta, karena tinta cetak tidak ikut dengan Ink Fountain Roller. • Tinta cetak menjadi lunak karena derajat panas

(60)

• Cara Mengatasi

• Campurkan Varnish yang flownya baik dan kekentalannya seperti OO Varnish.

• Campurkan Varnish yang kental seperti Gloss Varnish, dan mencetak dari permulaan lagi.

6. Pengeringan tinta cetak di atas kertas lambat. • Penyebab

• PH air (dampening solution) terlalu asam. • Sifat kertas dan tinta cetak tidak cocok. • PH dari kertas teralu asam.

• Cara Mengatasi • Kontrol PH air.

• Memilih tinta cetak yang sesuai dengan sifat kertas.

• Menambah drier ke dalam tinta cetak, atau menggati kertas.

7. Tinta cetak tidak menempel pada rol. • Penyebab

• PH air (dampening solution) terlalu asam. • Permukaan rol sudah berubah.

(61)

56

• Cara Mengatasi • Kontrol PH air.

• 1. Menyepuh permukaan rol dengan baik. 2. Mengupam permukaan rol dengan baik • Mengurangi air.

8. Raster atau gambar tidak tajam. • Penyebab

• Lapisan tinta cetak terlalu tebal. • Tinta cetak terlalu encer.

• Pengeringan tinta terlalu cepat.

• Tekanan dari Impression Roller terlalu kuat. • Cara Mengatasi

• Kurang banyaknya tinta cetak, atau mengganti dengan tinta cetak berkepekatan warna tinggi untuk dapat menceta dengan lapisan tipis.

• Campurkan Varnish yang kental seperti Gloss Varnish

• Campurkan bahan penolong pencegah kering (anti skinning agent).

(62)

9. Terjadi corak belang dalam hasil cetakan. • Penyebab

Molleton Roller kotor.

Molleton Roller tidak dipasang dengan benar, tidak tertempel rapat.

• Cara Mengatasi

• Mengganti Molleton Roller dengan yang baru. • Memasang Molleton demgan benar, yaitu

tertempel dengan rapat.

10. Mottling.

Daya melekat pada kertas tidak baik. • Penyebab

• Kepekatan warna tinta cetak kurang kuat • Tinta cetak tercampur dengan air

• Tidak cocok tekanan (impression) dari roller • Blanket kurang baik

• Sifat permukaan kertas tidak baik • Cara Mengatasi

• Mengganti tinta cetak berkepekatan warna tinggi. • Campurkan varnish yang kental seperti Gloss

Varnish.

• Kontrol tekanan dari rol.

(63)

58

• Mengganti dengan Blanket yang baru. • Mengganti dengan kertas yang baik.

11. Crystallization.

Tinta cetak tidak bisa mencetak lagi di atas lapisan tinta cetak yang sudah kering.

• Penyebab

• Jarak antara mencetak yang pertama dengan yang kedua terlalu lama.

• Terlalu banyak dipakai NS Compound dalam tinta cetak yang pertama dicetak

• Tinta cetak yang pertama dicetak terlalu tebal lapisannya

• Terlalu banyak dicampur dengan drier • Cara Mengatasi

• Harus dengan tinta cetak yang berikut (kedua) dalam 2-3 hari. Tetapi kalau mencetak lebih dari 3 hari dan terjadi crystallization, ada kemungkinan masih dapat diperbaiki dengan cara memanaskan atau menggosokkan permukaan hasil cetakan sehingga retak-retak

• Kurangi banyaknya NS Compound di bawah 7% • Tinta cetak yang dicetak pertama, cetak tipis saja

(64)
(65)

60

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil evaluasi kerja praktek yang dilakukan di CV. Indah

Makmur yang mengarah pada pengamatan pada proses cetak, maka dapat

disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Proses Cetak pada CV. Indah Makmur lebih banyak menggunakan mesin

cetak yang berbasis offset.

2. Penggunaan mesin nomerator dan sablon tidak dilakukan setiap hari, tetapi

digunakan jika memang ada pesanan khusus dari customer

3. Pembuatan film menggunakan jasa pembuatan film dari luar.

4. Proses lanjutan yang di lakukan di CV. Indah Makmur meliputi hot print,

jilid kawat, pemberian coating ( proses coating dilakukan di mesin

Komori ), die cutting.

5. Proses cetak di CV. Indah Makmur khususnya pada cetak offset

belangsung secara berkelanjutan, maksudnya adalah hampir setiap hari

melakukan proses cetak. Hal ini karena terjalinnya kerjasama atau relasi

yang baik dengan customer, sehingga ada beberapa customer yang

mencetak lebih dari 1 produk seperti kemasan dan sticker, atau buku nota

(66)

5.2 Saran

1. Selalu mengikuti perkembangan teknologi terbaru dalam dunia pecetakan

khusunya dalam hal perkembangan mengenai mesin saat ini.

2. Selalu menjaga kepuasan customer, seperti selalu menjaga kualitas

cetakan dan pengerjaan order tepat pada waktunya.

3. Menjalin relasi yang lebih banyak lagi.

4. Dan diharapkan bisa selalu menyediakan tempat untuk wadah

pembelajaran, seperti contoh sebaagai tempat kerja praktek. Dengan begitu

banyak hal baru yang bisa di dapat oleh pelajar maupun mahasiswa dalam

(67)

62

DAFTAR PUSTAKA

Wattimena, Kristian S., 2006. Materi Kuliah Dasr Teknologi Grafis dan Cetak,

STIKOM Surabaya.

Nugroho, Theoderus P., 2009. Materi Kuliah Pracetak I, STIKOM, Surabaya.

Nugroho, Theoderus P., 2010. Materi Kuliah Pracetak II, STIKOM, Surabaya.

Raharjo, Budi., 2010. Materi Kuliah Teknologi Cetak 1, STIKOM, Surabaya.

Gambar

Tabel 2.1   Spesifikasi Mesin Di CV. Indah Makmur……………..……………. 21
Gambar 2.2 Bagan Pembagian Tugas dan Jumlah Orang Per Divisi
Gambar 2.6 Mesin Polar ( Potong )
Gambar 2.7 Mesin Hot Print
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dari ilmu yang di dapat oleh penulis selama kerja praktek dan beberapa implementasi karya yang telah penulis jabarkan diatas, maka penulis dapat menarik

Melihat banyak produk yang menggunakan kertas sebagai bahan atau unsur dari proses produksi, bisa berupa kemasan, koran, brosur dan masih banyak lagi, maka kesempatan

Partner penulis selama melakukan kerja praktek Freddy Nico Tjandra yang selalu bersamaan dalam melakukan kerja praktek di Jawa Pos yang terkadang tidak mendapatkan

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Industri Pengolahan Pangan dengan judul

penulis menggunakan beberapa tahapan metode Waterfall, yang mana metode tersebut diawali dengan Analisis Requirement untuk mengetahui poin penting dalam melakukan

Bogasari Flour Mills Surabaya yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melaksanakan Praktek Kerja Industri Pengolahan Pangan.. Bapak Arif, Bapak Eko, Bapak Dayat, dan

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rakhmat- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Praktek Kerja Industri Pengolahan Pangan dengan judul

iii KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan hidayah Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan praktek kerja industri serta