• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM MEMBERDAYAKAN POTENSI DAERAH KHUSUSNYA INDUSTRI MARMER (Study di Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM MEMBERDAYAKAN POTENSI DAERAH KHUSUSNYA INDUSTRI MARMER (Study di Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM

MEMBERDAYAKAN POTENSI DAERAH KHUSUSNYA INDUSTRI

MARMER (Study di Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten

Tulungagung)

Oleh: HADI PURWANTO (01230060)

Government Science

Dibuat: 2007-01-29 , dengan 3 file(s).

Keywords: Disperindag, Industri Marmer

Salah satu makna otonomi daerah adalah pengelolaan sumber daya alam daerah yang sesuai dengan azas desentralisasi yaitu transfer kewenangan pusat kepada daerah untuk mengelola daerahnya menjadi daerah otonom, dimana daerah memiliki keleluasaan yang sangat luas untuk mengelola/ mengolah sumber daya alam yang nyata dan bertanggung jawab.

Dalam masa pelaksanaan otonomi daerah ini pembangunan perindustrian dan perdagangan mempunyai konsekuensi untuk berupaya meningkatkan kemampuan dan kemandirian dalam mengelola sumber daya yang dimiliki daerah. Pembangunan yang dilakukan Disperindag Kabupaten Tulungagung dalam memberdayakan potensi industri daerah khususnya marmer merupakan bagian tidak terpisahkan dari pembangunan daerah yang bertujuan untuk tercapainya kemampuan untuk hidup berkecukupan bagi masyarakat Tulungagung agar dapat mewujudkan derajat ekonomi yang optimal, yang merupakan salah satu unsur kesejahteraan rakyat daerah. Metode penelitian yang penulis lakukan adalah metode deskriptif, lokasi penelitian di

Disperindag Kabupaten Tulungagung, Populasinya adalah pejabat Disperindag.

Hasil penelitian ini adalah bahwa Disperindag Kabupaten Tulungagung memiliki strategi dalam memberdayakan potensi daerah khususnya industri marmer diantaranya strategi internal dengan meningkatkan SDM bagi para pegawainya, strategi peningkatan sarana dan prasarana penunjang industri, strategi dalam menjalin kemitraan sehingga diharapkan Disperindag dalam

memberdayakan usaha industri marmer dapat meningkatkan perekonomian daerah. Kunci di dalam memenangkan persaingan adalah meningkatkan produktivitas dan efisiensi dengan kata lain usaha industri marmer harus inovatif, mempunyai pangsa pasar, konsentrasi dalam satu cabang usaha dan mencari pasar yang sesuai dengan pangsa pasar konsumen, usaha yang mampu memanfaatkan peluang saat ini adalah usaha yang berorientasi ekspor.

Dalam mewujudkan pembangunan daerah, maka Disperindag memberdayakan industri marmer guna untuk menjadikan dan memperkuat perekonomian daerah. Disperindag dalam

kontribusinya juga melakukan perbaikan-perbaikan di instansi dengan menggelar pendidikan dan latihan bagi pegawainya yang berdampak pada peningkatan keahlian pegawainya dalam

memberikan pelayanan di bidang industri khususnya industri marmer, namun demikian kelemahan dalam mengimplementasikan strategi program terletak pada kekurangan dana pembinaan karena terbentur APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) yang terbatas sehingga berdampak pada peralatan kerja Disperindag dalam melakukan pelayanan industri marmer.

Ditinjau dari segi kegunaan sarana prasarana terdiri dari 3 golongan yang harus diperhatikan diantaranya:

1. Peralatan kerja

(2)

kegunaanya.

2. Perlengkapan kerja

Yaitu semua jenis benda yang berfungsi sebagai alat bantu tidak langsung dalam produksi, mempercepat proses, membangkitkan dan menambah kenyamanan pekerjaan.

3. Perlengkapan bantu atau fasilitas

Yaitu semua jenis benda yang berfungsi membantu kelancaran gerak dalam pekerjaan.

Referensi

Dokumen terkait

The recommendation of improvement based on the analysis of waste with the 3 largest (unccessary inventory, overproduction, motion) and takt time calculation is to apply 5S, to

Selain biaya sarana produksi yang tinggi merupakan salah satu faktor tingginya biaya tenaga kerja pada penangkaran benih cabai ini karena jumlah tenaga kerja polinasi

Dengan penerapan antropometri ukuran tubuh manusia dalam merancang fasilitas meja dan kursi pada stasiun kerja pemotongan ternyata dapat berpengaruh dalam merubah

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama 1 siklus dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu pada siswa menggunakan model

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi guru untuk lebih kreatif dalam dalam pengembangan kecerdasan emosional baik melalui pembelajaran mapun..

Dalam Pasal 34 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998, ditetapkan bahwa Bank umum termasuk

Oleh karena itu supaya proses pemberdayaan terhadap PMI dan keluarganya dapat berjalan dengan baik pemerintah perlu segera mengundangkan PP terkait Pelindungan Pekerja Migran

“ Pengawasan Pelaksanaan Pembayaran dan Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Badan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia ”.. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja