• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI KELURAHAN (Studi pada Kelurahan Pandanwangi Kota Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI KELURAHAN (Studi pada Kelurahan Pandanwangi Kota Malang)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN

(LPMK) DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI KELURAHAN

(Studi pada Kelurahan Pandanwangi Kota Malang)

Oleh: SUHARTATIK ( 03230022 )

Goverment Science

Dibuat: 2009-04-04 , dengan 3 file(s).

Keywords: peran lembaga pemberdayaan

ABSTRAK

Peran LPMK dalam perencanaan pembangunan di tingkat kelurahan sangat besar, khususnya di Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kota Malang, karena itu pembangunan yang ada di lingkungan kelurahan pandanwangi masih banyak yang harus dibenahi dan dibangun,

walaupun telah banyak program pembangunan yang telah dilaksanakan oleh LPMK dalam mendukung fasilitas yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Selain masyarakat, para aparat pemerintah sangat diperlukan sebagai pendukung serta pengarah demi suksesnya pembangunan di wilayahnya sehingga dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi masyarakat serta aparat pemerintah itu sendiri.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: Observasi dan wawancara serta dokumentasi. Setelah dilakukan pemeriksaan keabsahanya, data dianalisis dengan cara penyajian data sekaligus dianalisis dan penarikan kesimpulan.

Dari hasil data yang diperoleh (1). Peran LPMK dalam mendukung perencanaan pembangunan di kelurahan Pandanwangi kota Malang, yang meliputi peran sebagai fasilitator dalam rencana pembangunan dilakukan pendampingan dengan menyempaikan dan mengajak para ketua RT maupun RW dalam menyusun usulan kegiatan pembangunan. LPMK sebagai mediator, mempunyai tugas mensosialisasikan hasil-hasil usulan rencana pembangunan yang sudah ditetapkan dan dijadikan RPJM dan RPKT kelurahan kepada semua elemen masyarakat. LPMK sebagai motivator, selaku lembaga pemberdayaan masyarakat di tingkat kelurahan dituntut mampu memberikan pengarahan serta menggerakkan masyarakat di masing-masing wilayah RT/RW untuk selalu tampil dan berperan aktif baik dalam proses perencanaan pembangunan. LPMK sebagai dinamisator, bahwa dalam mengoptimalisasikan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat, LPMK jeli dan bijaksana dalam memantau dan melihat berbagai kegiatan di masyarakat yang selalu dinamis, menempatkan dirinya di tengah-tengah masyarakat untuk bisa langsung terjun mendorong masyarakat untuk lebih berperan aktif terlibat dalam kegiatan pembangunan di masing-masing wilayah ia berdomisili. (2) Hambatan-Hambatan yang dihadapi LPMK dalam perencanaan pembangunan di kelurahan Pandanwangi Kota Malang adalah kepasifan masyarakat dalam mengemukakan gagasan pembangunan ketika diadakan kegiatan perencanaan pembangunan, seringkali hasil musyawarah sulit dilaksanakan karena kurangnya kesadaran sebagian masyarakat dalam merencanakan pembangunan sehingga kesepakatan yang dicapai menjadi kesepakatan semu. Di samping itu kemampuan lembaga masyarakat yang ada di kelurahan ini masih kurang mewadahi dalam menggerakkan masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan.

(2)

yang dihadapi LPMK dalam perencanaan pembangunan di kelurahan Pandanwangi kota Malang adalah kurangnya kesadaran sebagian masyarakat yang tentu banyak dipengaruhi oleh kondisi kesejahteraan masyarakat dan peranan LPMK itu sendiri.

Dari hasil penelitian ini diharapkan sedapat mungkin memunculkan langkah baru serta melakukan sosialisasi, komunikasi dengan masyarakat sehingga masyarakat merasa selalu dibutuhkan perannya baik dalam perencanaan maupun pembangunan. Serta adanya peningkatan kualitas peran LPMK dalam meningkatkan partisipasi masyarakat.

ABSTRACT

The role of LPMK in development planning in sub district level proved to be quite large, especially in Pandanwangi sub district of Blimbing district, Malang. As result, the development in Pandanwangi area still needed to be improved and built though there have been a lot of development programs done by LPMK in supporting facility for society beneficial. Instead of society, the governmental officers were needed as proponent and guide for the succession development in this sub district that the consequence in satisfied result for society as well as the government officer itself.

This research used qualitative descriptive approach. The data colleting technique used

Observation, interview and documentation. Having validity estimation, the data were analyzed through data presenting and analyzing and making conclusion.

In line with the data obtained the finding showed; (1). The role of LPMK in supporting development planning in Pandanwangi sub district, Malang, as facilitator in development

planning, was conducted side by side with RT and RW leaders by conveying and asking them in constructing opinion of developmental activity. LPMK as mediator has duty to socialize opinion results of development plan that already decided and became sub district RPJM and RPKT to all society elements. LPMK as motivator, or institution of managing society in sub district level was demanded having ability to give assist and motivate society in each RT/RW to always appear and take apart actively in development planning. LPMK as dynamist , in making optimum society management process, has to be smart and wise in watching and seeing various activities in society that seem to be dynamic, place itself among them in order to directly support the society to be actively involved in development activity in their area of living. (2). The obstacles faced by LPMK in planning development of Pandanwangi sub district, Malang, referred to society passive in giving ideas of development when activity of development planning conducted, moreover the coordination output were hardly implemented because of less consciousness of some society in planning development. Therefore, the agreement became appearance one. Besides, the ability of available society institution in sub district seemed to be less covered in motivating the society to take apart in development.

In line with the fact above, it concluded that LPMK role in planning development in Pandanwangi sub district, Malang, proved less maximum in doing its role as institution of managing society. The obstacles faced by LPMK referred to less consciousness of some society that mostly effected by their wealthy condition and the role of LPMK itself.

Based the result, it hopefully appears new step as well as conducts socialization and

Referensi

Dokumen terkait

Posisi sosial dari pejabat biasanya adalah paling tinggi dimana, seperti dalam negara peradaban lama, kondisinya bisa dijelaskan sebagai berikut; ada tuntutan

Pada Perairan Tanjung Kalian, sesuai dengan nilai sudut gelombang pecah yang dihasilkan maka pada musim barat dan musim peralihan I mempunyai nilai sudut gelombang pecah

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai dari Material Padatan Tersuspensi di perairan Benteng Portugis saat pasang dan pada saat surut pada kedalaman 0.2d,

Secara keseluruhan berdasarkan informasi dari peternak (kooperator dan.. non kooperator) di Desa Tegalsari telah ada 24 orang dan di Desa Pasiripis sudah ada 30 orang peternak non

Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2011 Tentang Tata Cara E-Tendering;. dengan ini diumumkan Hasil

Koordinasi penanggulangan masalah kesehatan ini meliputi koordinasi internal berupa kerja sama lintas program dari sumber daya yang berbeda ( Pemerintah, Ornop, LSM, Swasta

Berikut adalah hasil pengamatan aktivitas guru dan peserta didik siklus II untuk mengetahui pelaksanaan metode bermain pada mata pelajaran penjasorkes materi senam lantai

Mohon berkenan sekiranya dapat menerima mahasiswa tersebut untuk melaksanakan kerja praktek pada perusahaan yang berada di bawah pimpinan Bapak.. Atas perhatian dan