• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.PANDAWA SAKTI LINTAS NUSA (MJ TRAVEL) MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.PANDAWA SAKTI LINTAS NUSA (MJ TRAVEL) MALANG"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PT.PANDAWA SAKTI LINTAS NUSA

(MJ TRAVEL) MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Heldy Shafwan Alfitra 09610009

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ii

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PADA PT. PANDAWA SAKTI LINTAS NUSA (MJ TRAVEL)

MALANG

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

HELDY SHAFWAN ALFITRA

NIM : 09610009

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(3)

SKRIPSI

FENGARUH KOMPENSASI TERHADAP

KINER}A KARYAWAN

PADA

PT.

PANDAWA SAKTI TINTAS

NUSA

(MI

TRAVEL)

MALANG

Oleh:

Heldy

Shafwan

Alfitra

09610009

Diterima

dan

disetnjui

pada

tanggal26

April

2A13;

Pembimbing

II,

iiati, M.M.

I

Asfiah,

M.M.

Ketua ]urusan, Pembimbing

I

(4)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA

KARYAWAN

PADA

PT.

PANDAWA SAKTI LINTAS

NUSA

(MI

TRAVEL)

MALANG

Yarg

disiapkan

dan

disusun

oleh:

Nama

:

Heldy

Shafwan

Alfitra

NIM

:0951$S09

]urusan

:

Manajemen

Telah dipertahankan

di

depan penguji pada tanggal 26

April

2013 dan dinyatakan

telah memenuhi syaratuntuk diterima sebagai kelengkapan guna memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Universitas Muhammadiyah Malang.

Susunan Tim Penguji:

Penguji

I

Penguii

tr

Penguii

III

Penguii IV

:

Drs. H. Shobari, M.M.

:

Dra. Hi. Triningsih Sri Supriyati, M.P.

:

Dra. Nurul Asfialu M.M.

:

Dra

Aniek Rumiiati, M.M.

Ketua jurusan,

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Alhamdulillah puji syukur peneliti panjatkan kehahdiratan Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. Penelitian

berjudul “ Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pandawa Sakti Lintas Nusa (Mj Travel) Malang. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui

Kompensasi dan kinerja karyawan dimasa sekarang dan masa yang akan datang yang nantinya akan digunakan untuk pengambilan keputusan untuk kedepannya.

Penelitian ini dapat disusun berkat bantuan, bimbingan, dorongan, dan saran dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui laporan hasil penelitian ini, peneliti menyampaikan penghargaan yang tinggi dan terima kasih yang dalam kepada

pihak-pihak berikut:

1. Dr. Nazaruddin Malik. M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menimba ilmu;

2. Dra. Aniek Rumijati, M.M, selaku Ketua Jurusan Manajemen FEB Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi;

(6)

iv 4. Bapak ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah banyak memberikan

bekal ilmu penulis selama dalam menempuh kuliah.

5. Terima kasih kepada Pimpinan dan segenap karyawan PT. Pandawa Sakti Lintas Nusa (Mj Travel) Malang yang banyak memberikan bantuan.

6. Orang Tuaku, papaku tersayang Sunaryo yang telah berjerih payah mencari nafkah dan mamaku tercinta Sriyanti yang tanpa lelah merawatku dengan penuh kasih sayang dan selalu memberikan do‟a restu dan dukungannya, Pa „ Ma‟ terima kasih

untuk semuanya yang telah kalian berdua berikan hingga saat ini.

7. Terima kasih kakakku Denta Alfian Noor tersayang yang selalu memberi dukungan

dan uang jajan serta kasih sayangnya walaupun kadang cuek sama adiknya dan adikku tersayang Bobby Alfiandy Ramadhan yang selalu memberikan canda tawa yang bikin rame rumah, dan do‟a dari kalian.

8. Terima kasih untuk sahabat-sahabatku di malang genk homo Muhammad Zakiyyul F.R (Zaky) yang tukang ngungkit masa lalu, Wahyu Eko Setiono (Wahyu) yang

lugu dan belum bisa move on, Eko Aria Pramana (Eco) yang selalu jadi supir saat jalan-jalan, Heryanda Rachman Sedar (Heri) yang tak pernah putus asa mengejar cintanya, yang sudah menemaniku selama 4 tahun di Malang, pasti aku bakal

kangen jalan bareng, nonton bareng, nongkrong bareng seharian, basket bareng, futsal bareng, ketawa bareng, olok-olokan, galau” ingat mantan bareng. Pasti aku

bakal kangen banget dengan semua itu. Terima kasih ya guys.

(7)

v Aku pasti juga bakal kangen dengan kalian. Jangan sombong-sombong ya guys saat kita semua sudah terpisah nanti dan jangan pernah lupakan kelas manajemen A

yang istimewa ini.

10.Teman kos kaktus 12 yang selama 4 tahun selalu bersama memberikan canda tawa,

senyuman, semangat dan dukungan hingga sampai menyelesaikan skripsi.

11.Semua pihak yang memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini yang

tidak dapat disebutkan satu per satu.

Semoga amal baik dan bantuan yang diberikan mendapatkan imbalan dari Allah SWT.

Penulis telah berupaya secara optimal untuk menyelesaikan penelitian ini

namun, kritik, saran dan pendapat senantiasa peneliti harapkan dalam rangka penyempurnaan hasil penelitian ini. Semoga skripsi ini bermanfat bagi Mahasiswa,

pemerhati masalah pembelajaran, dan peneliti lain.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Malang, April 2013 Penulis,

(8)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... 87

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Kegunaan Hasil Penelitian ... 9

BAB II Tinjauan Pustaka A. Landasan Peneliti Terdahulu ... 10

B. Landasan Teori ... 13

1. Pengertian Kompensasi ... 13

2. Macam-Macam Kompensasi ... 13

(9)

vii

4. Tujuan Kompensasi... 18

5. Pengertian Kinerja... 20

6. Pengukuran Kinerja... 21

7. Tujuan Penilaian Kinerja ... 23

8. Kegunaan Penilaian Kinerja... 26

9. Hubungan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan ... 29

C. Kerangka Pikir Penelitian ... 30

D. Hipotesis... 31

BAB III Metode Penelitian A. Lokasi Penelitian ... 33

B. Jenis Penelitian ... 33

C. Data dan Sumber Data ... 33

D. Metode Pengumpulan Data ... 34

E. Populasi Dan Sampel ... 35

F. Definisi Operasional Variabel ... 36

G. Teknik Pengukuran Variabel ... 39

H. Pengujian Instrumen ... 41

I. Metode Analisis ... 43

1.Rentang Skala ... 43

2.Alat Analisa Regresi Linier Berganda ... 44

(10)

viii

3.Uji F ... 45

4.Uji t ... 45

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Hasil Penelitian ... 47

1.Sejarah Perusahaan ... 47

2.Visi dan Misi ... 48

3.Lokasi Perusahaan ... 49

4.Struktur Organisasi ... 50

B. Ketenagakerjaan ... 58

1.Jumlah Karyawan ... 58

2.Jam Kerja Karyawan ... 59

3.Sistem Pemberian kompensasi ... 59

C. Gambaran Umum Karakteristik Responden ... 60

1.Tingkat Pendidikan ... 60

2.Tingkat Usia ... 61

3.Jenis Kelamin ... 62

4.Masa Kerja ... 62

5.Status Pernikahan ... 63

6.Jumlah Tanggungan Keluarga ... 64

D. Uji Instrumen ... 65

1.Uji Validitas ... 65

(11)

ix

E. Hasil Analisis Data ... 67

1.Hasil Analisis Rentang Skala ... 67

2.Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 71

3.Koefisien Determinasi ... 74

4.Hasil Uji Hipotesis ... 74

5.Pembahasan ... 79

BAB V Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan ... 82

B. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 85

(12)

x

DAFTAR GAMBAR

Gb. 2.1 Komponen-Komponen Keseluruhan Program Kompensasi ... 16

Gb. 2.2 Kerangka Pikir ... 30

Gb. 4.1 Struktur Organisasi PT. Pandawa Sakti Lintas Nusa... 50

Gb. 4.2 Uji F ... 76

Gb. 4.3 Uji t Kompensasi Finansial Langsung ... 77

(13)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Besarnya Kompensasi Karyawan Pada PT.Pandawa Sakti Lintas

Nusa ... 4

Tabel 1.2 Data Hasil Pendapatan PT. Pandawa Sakti Lintas Nusa ... 6

Tabel 3.1 Rentang Skala ... 43

Tabel 4.1 Data Karyawan ... 59

Tabel 4.2 Jam Kerja Karyawan... 59

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 60

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 61

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 62

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berkerja ... 62

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan ... 63

Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga ... 64

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Kompensasi ... 65

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja... 66

Tabel 4.11 Hasil Uji Reabilitas... 67

Tabel 4.12 Rentang Skala Kompensasi ... 68

Tabel 4.13 Rentang Skala Kinerja ... 70

Tabel 4.14 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 71

Tabel 4.15 Hasil Uji F ... 75

(14)

xii

DAFTAR PUSTAKA

Amrul Ganda Kuswoyo, 2008, “Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja

Karyawan di Matahari Departmen Store Malang”.

Bangun, Wilson, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga, Jakarta.

Hasibuan, Melayu, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.

Mangkunegara,Anwar Prabu, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Mangkuprawira, Sjafri, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Mathis, R.L. & Jackson, J.H, 2000, Human Recources Management, New Jersey:

Prentice Hall.

Mathis, R,L, dan Jackson, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 1 dan 2,

Salemba Empat, Jakarta.

Mondy R, Wayne, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia edisi kesepuluh Jilid

1, Erlangga, Jakarta.

Mondy R, Wayne, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia edisi kesepuluh Jilid

2, Erlangga, Jakarta.

(15)

xiii Simamora, Hendry, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 2, STIE YKPN, Yogyakarta.

Simamora, Hendry, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 2, STIE YKPN, Yogyakarta.

Singarimbun, Masri, 2006, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan

R&D, Alfabeta, Bandung.

Triyono Nugroho, 2009, “Pengaruh Kompensasi dan Kepemimpinan

http://triyononugroho.blogspot.com/2009/03/pengaruh-kompensasi-dan-kepemimpinan.html, Diakses tanggal 14 November 2012.

Yayuk Pratiwi, 2012, “Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja

Karyawan pada CV. Indah Cemerlang Singosari Malang”.

www.jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/teori-kompensasi.html. October,5,2012.

www.kuliahitukeren.blogspot.com/2011/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi_28.html. October,5,2012.

www.ndajuly.blogspot.com/2012/03/msdm-kompensasi.html. October,5,2012.

www.artikelsdm.blogspot.com/2009/08/pentingnya-kompensasi-bagi pengembangan.html. October,5,2012.

www.apasihmaumu.blogspot.com/2012/06/penilaian-kinerja-karyawan.html. October,5,2012.

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi yang kompetitif sekarang ini, sumber daya

manusia merupakan bagian yang penting dalam pencapaian tujuan perusahaan jasa transportasi untuk dapat berkompetisi dengan perusahaan jasa lain baik itu perusahaan besar ataupun perusahan kecil. Dalam

perusahaan transportasi diperlukan sumber daya manusia yang produktif untuk menjalankan segala kewajiban demi pertumbuhan perusahaan dan demi pertumbuhan perusahaan. Banyak faktor yang dapat memberikan

pengaruh ataupun kontribusi yang cukup signifikan dalam jalan serta suksesnya suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi jasa.

Faktor sumber daya manusia merupakan faktor yang penting dalam kegiatan kinerja suatu perusahaan. Proses manajemen sumber daya

manusia yang baik dapat memunculkan karyawan yang berkualitas dalam menjalankan banyak kegiatan yang berhubungan dengan eksistensi suatu perusahaan. Perusahaan dituntut menciptakan kinerja karyawan yang

tinggi untuk pengembangan perusahaan dengan memiliki karyawan-karyawan yang berkualitas.

(17)

2 tempat dimana karyawan berkerja. Kompensasi perlu diberikan untuk hasil kerja karyawan sebagai anggota organisasi berdasarkan kinerjanya dalam

perusahaan. (Simamora,2004) menyatakan untuk memenuhi kebutuhannya, para karyawan mendambakan kinerjanya berkorelasi

dengan kompensasi yang diperoleh dari organisasi. Kompensasi bukan hanya penting, karena merupakan dorongan utama seseorang menjadi karyawan, tetapi juga karena kompensasi yang diberikan besar

pengaruhnya terhadap semangat dan kinerja para karyawannya. Kompensasi yang diberikan secara benar, dampaknya karyawan akan lebih

terpuaskan dan termotivasi untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Dengan demikian maka setiap perusahaan harus dapat menetapkan kompensasi yang paling tepat, sehingga dapat menopang tercapainya

tujuan perusahaan secara lebih efektif dan lebih efisien.

Suatu pemberian kompensasi finansial baik yang berupa komisi

insentif & tunjangan, maupun jaminan kesehatan kepada karyawan merupakan faktor penting untuk dapat menarik, memelihara maupun mempertahankan tenaga kerja bagi kepentingan perusahaan. Dengan

pemberian komisi, insentif serta tunjangan yang layak dengan yang di inginkan karyawan maka tujuan perusahaanpun akan tercapai.

Penilaian kinerja (performance appraisal) dilakukan pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik

(18)

3 individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi

sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan.

Kinerja karyawan dipengaruhi oleh besarnya kompensasi yang

diterimanya. Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kapasitas kinerja karyawan adalah dengan menghubungkan kompensasi dengan perkembangan karyawan. Jika program kompensasi dirasakan adil dan

kompetitif oleh karyawan, maka perusahaan akan lebih mudah untuk menarik karyawan yang potensial, mempertahankannya dan memotivasi

karyawan agar lebih meningkatkan kinerjanya, sehingga produktivitas meningkat dan perusahaan mampu menghasilkan jasa yang terbaik.

PT. Pandawa Sakti Lintas Nusa adalah perusahaan yang bergerak

dalam bidang jasa transportasi yang kinerja utamanya melayani airport shuttle. tetapi, tidak hanya melayani airport shuttle saja namun juga dapat

membeli tiket wisata, melayani pengiriman paket/cargo serta penyewaan mobil (rent car). Untuk meningkatkan pelayanan yang baik dengan konsumen PT. Pandawa Sakti Lintas Nusa menerapkan konsep pelayanan

24 jam untuk reservasi.

Peran driver merupakan bagian sangat penting dalam jasa

transportasi. Driver merupakan karyawan yang berperan secara langsung dalam melayani konsumen perusahaan. Sekitar 70% kesuksesan perusahaan jasa travel terletak pada driver, di sini dapat dilihat dengan

(19)

4 berjumlah 11 orang. Dari kinerja driver itulah dapat tercermin bagaimana kepuasan yang diperoleh oleh konsumen pengguna travel tersebut.

Sistem kompensasi dan waktu pemberian yang tepat membuat perusahaan travel ini dalam kurun waktu 5 tahun dapat berkembang

menjadi salah satu perusahaan pemimpin jasa travel ternama dikota Malang. Berdasarkan survey awal peneliti, fenomena terkait dengan pemberian Komisi oleh perusahaan kepada karyawan dapat dilihat di tabel

di bawah ini :

Tabel 1.1

Besarnya Kompensasi Karyawan Pada PT.Pandawa Sakti Lintas Nusa

Jabatan Besarnya Kompensasi

Direktur Rp.1.900.000,-

Administrasi Rp.1.700.000,-

Kasir Rp.1.500.000,-

Operator Rp.1.400.000,-

Driver Rp.1.300.000,-

Sumber Data : PT.Pandawa Sakti Lintas Nusa

Sistem pemberian kompensasi yang ada dalam perusahaan travel ini adalah pendapatan yang diperoleh dalam satu hari di kalkulasi dalam satu bulan. Pemberian komisi di bagi menjadi 2 kali dalam satu bulan yaitu

pada minggu ke 2 dan minggu ke 4 driver akan memperoleh komisi dari hasil kerja mereka selama 22 hari dalam satu bulan. Komisi yang diberikan

(20)

5 driver yaitu sekitar Rp. 1.300.000,- yang diperoleh setiap bulan setelah dikalkulasi, tetapi pembayaran ini bukanlah gaji pokok setiap bulan tetapi

karyawan bagian driver ini di beri gaji dengan sistem komisi yaitu di mana karyawan mendapatkan komisi setelah selesai melakukan pekerjaan, dan

sebaliknya jika tidak berkerja maka driver tidak memperoleh komisi dari perusahaan.

Komisi yang diberikan dalam perusahaan travel bagian driver ini

yaitu dihitung dengan banyaknya driver membawa penumpang dalam melakukan airport shuttle. Setiap driver membawa penumpang saat

melakukan airport shuttle driver memperoleh komisi Rp 10.000,- dari setiap penumpang. Dan karyawan dapat memperoleh Rp. 60.000,- dalam satu hari kerja, driver dapat memperoleh komisi sekitar Rp. 1.300.000,-

setiap bulannya sedangkan UMK kota malang 2012 adalah sekitar Rp. 1.132.254,- serta KHL kota malang 2012 adalah sekitar Rp. 1.092.000,-.

Selain komisi yang diberikan ada juga kompensasi lain yang diberikan kepada karyawan yaitu berupa insentif yang diberikan setiap bulan dengan sistem banyaknya driver melakukan airport shuttle dalam

satu bulan. Driver akan memperoleh insentif sejumlah Rp 100.000,- setiap bulan saat berkerja melebihi 22 hari kerja yang diwajibkan perusahaan.

Dan driver akan memperoleh insentif Rp 50.000,- setiap bulannya jika hanya melakukan 22 hari kerja sesuai dengan yang diwajibkan oleh perusahaan. Bonus juga diperoleh oleh driver jika perusahaan memperoleh

(21)

6 dan bonus karyawan juga memperoleh tunjangan kesehatan sebesar Rp150.000 untuk jaminan kesehatan jika karyawan mengalami sakit dan

tunjangan makan sebesar Rp. 10.000,- setiap hari, serta memperoleh Tunjangan Hari Raya (THR) pada saat hari raya keagamaan yaitu sebesar 2 kali komisi yang diperoleh. Selain itu, driver juga memperoleh asuransi

keselamatan kerja oleh perusahaan jika terjadi kecelakaan pada saat berkerja sesuai dengan yang diberikan perusahaan asuransi saat terjadi

kecelakaan.

Pemberian tambahan selain komisi ini yang berupa insentif dapat

menambah besarnya pendapatan yang diperoleh karyawan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Akan tetapi komisi dan insentif yang diterima karyawan tidak seiring dengan pendapatan perusahaan yang

cukup besar setiap bulannya.

Berikut ini adalah pendapatan 6 bulan awal di tahun 2012 pada

PT.Pandawa Sakti Lintas Nusa :

Tabel 1.2

Data Hasil Pendapatan PT.Pandawa Sakti Lintas Nusa

Tahun 2012

Bulan Hasil yang Diperoleh

Januari Rp.18.420.964,-

Februari Rp.17.915.642,-

Maret Rp.18.562.215,-

April Rp.17.740.821,-

Mei Rp.19.897.754,-

Juni Rp.21.170.110,-

(22)

7 Kinerja perusahaan mengalami banyak kemajuan yang pesat dalam hal pendapatan dan terutama dalam memberikan pelayanan kepada para

pelanggannya. Apabila besar komisi dapat terus disesuaikan dengan karyawan dan insentif yang diterima karyawan sesuai dengan apa yang

karyawan kerjakan. Maka hal tersebut dapat mendorong kinerja karyawan menjadi lebih baik lagi dalam hal melayani pelanggannya. Jika PT.Pandawa Sakti Lintas Nusa dapat memberikan apa yang diinginkan

karyawan khususnya driver maka karyawan bagian driver tersebut akan berkerja dengan sungguh-sungguh. Dengan begitu ada umpan balik yang

positif terhadap perusahaan tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk

mengadakan suatu penelitian yang berjudul “PENGARUH

KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.

PANDAWA SAKTI LINTAS NUSA (MJ Travel) MALANG”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pemberian kompensasi finansial langsung dan tidak langsung pada karyawan bagian driver pada PT. Pandawa Sakti Lintas

Nusa (MJ Travel) Malang?

(23)

8 3. Apakah pemberian kompensasi finansial langsung dan tidak langsung mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian

driver pada PT. Pandawa Sakti Lintas Nusa (MJ Travel) Malang?

4. Variabel kompensasi manakah dari variabel kompensasi finansial

langsung dan tidak langsung yang lebih berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian driver pada PT. Pandawa Sakti Lintas Nusa (MJ Travel) Malang?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian diatas penulis membatasi masalah penelitian ini

dengan kompensasi finansial yang diberikan oleh PT. Pandawa Sakti Lintas Nusa (Mj Travel) Malang. Yang terkonsentrasi kepada kompensasi finansial langsung yang berupa komisi, insentif serta bonus dan

kompensasi finansial tidak langsung yang berupa jaminan kesehatan, asuransi, dan tunjangan pada karyawan bagian driver di perusahaan Mj

Travel.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mendeskripsikan pemberian kompensasi finansial langsung dan tidak langsung karyawan bagian driver pada PT. Pandawa

Sakti Lintas Nusa (MJ Travel) Malang.

(24)

9 c. Untuk menganalisis ada pengaruh signifikan pemberian kompensasi finansial langsung dan tidak langsung terhadap kinerja

karyawan bagian driver pada PT. Pandawa Sakti Lintas Nusa (MJ Travel) Malang.

d. Untuk menganalisis variabel kompensasi finansial langsung dan tidak langsung yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian driver pada PT. Pandawa Sakti Lintas Nusa (MJ Travel)

Malang.

2. Kegunaan Penelitian

Sedangkan kegunaan yang dapat diambil dari penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk meningkatkan kinerja sehingga hasil kerja

yang maksimal dapat tercapai melalui kompensasi.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan

(25)

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan penelitian terdahulu

Berdasarkan Penelitian terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan

oleh Amrul Ganda Kuswoyo (2008) dengan judul “Pengaruh Kompensasi

Terhadap Kinerja Karyawan di Matahari Departmen Store Malang”.

Penelitian ini menggunakan variabel bebas (X1) yaitu kompensasi

finansial dan (X2) kompensasi non finansial dengan (Y) kinerja sebagai variabel terikat dari analisis regresi linier berganda dapat disimpulkan

bahwa kinerja dapat dipengaruhi secara signifikan oleh variabel bebas yaitu kompensasi finansial dan non finansial. Dari hasil analisis regresi linier berganda diperoleh nilai F hitung sebesar 24,463, Sedangkan F tabel

pada taraf signifikan 0,05 menunjukkan nilai sebesar 3,259. Hal tersebut F hitung lebih besar dari pada F tabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima,

yang berarti variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja dan dari hasil analisis regresi linier berganda diperoleh nilai statistik t variabel kompensasi finansial sebesar 3,251

kompensasi nonfinansial sebesar 3,014 sedangkan t tabel pada taraf signifikan 0,05 menunjukkan nilai sebesar 2,028.

Sedangkan menurut Yayuk Pratiwi (2012) yang berjudul

“Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja Karyawan pada CV.

Indah Cemerlang Singosari Malang” Penelitian ini menggunakan variabel

(26)

2

terikat dapat disimpulkan bahwa pemberian kompensasi finansial langsung di CV. Indah Cemerlang Singosari Malang lebih berpengaruh. Dari

analisis regresi linier berganda Y=2,362 + 0,339 X1 + 0,262 X2 + e, R2 square sebesar 0,257 menunjukkan bahwa variabel kompensasi finansial

secara bersama sama memberikan kontribusi sebesar 25,7 % terhadap perubahan kinerja karyawan. Hasil Uji F dilakukan dengan membandingkan uji F hitung dengan F tabel pada taraf nyata 0,05, F

hitung sebesar 93,368 > F tabel 5,74. Hasil tersebut dapat membuktikan bahwa kompensasi finansial berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

Persamaan pada penelitian terdahulu dan penelitian sekarang adalah variabel yang diteliti yaitu variabel bebas kompensasi dan variabel terikatnya adalah kinerja karyawan, kemudian penelitian sekarang juga

menggunakan alat analisis regresi linier berganda, persamaan lainnya, metode yang digunakan oleh Amrul Ganda Kuswoyo dan Yayuk Pratiwi

yaitu metode kuisioner observasi dan wawancara sama seperti metode yang dilakukan penelitian sekarang. Sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah terletak pada penelitian saat

ini adalah penelitian saat ini menggunakan variabel bebas yaitu kompensasi finansial langsung dan kompensasi finansial tidak langsung

berbeda dengan penelitian terdahulu dari Amrul Ganda Kuswoyo yang menggunakan variabel bebas kompensasi finansial dan kompensasi non

(27)

3

Penelitian Terdahulu :

Judul Variabel Metode Analisis Hasil

1.Amrul Ganda

Kuswoyo (2008)

dengan judul

“Pengaruh

Kompensasi Terhadap

Kinerja Karyawan di

Matahari Departmen

Store Malang”

Variabel Bebas (X):

X1: Kompensasi

Finansial

X2: Kompensasi

Finansial Non

Finansial

Variabel Terikat (Y):

Y: Kinerja Analisis regresi linier berganda Kompensasi finansial & non finansial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

2. Yayuk Pratiwi (2012)

yang berjudul

“Pengaruh

Kompensasi Finansial

Terhadap Kinerja

Karyawan Bagian

Produksi Pada CV.

Indah Cemerlang

Singosari Malang”

Variabel Bebas (X):

X1 : Kompensasi

finansial langsung

X2 : kompensasi

finansial tidak

langsung

Variabel terikat (Y):

Y: Kinerja Analisis regresi linier berganda Kompensasi finansial langsung & finansial tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

3.Penelitian sekarang (X):

X1:Kompensasi Finansial Langsung X2:Kompensasi Finansial Tidak Lansung. Variabel Terikat (Y): Y: Kinerja Analisis regresi linier berganda

Masih dalam proses

(28)

4

B. Landasan Teori

1. Pengertian Kompensasi

Menurut (Rivai,2009:741) kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada

perusahaan. Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi msdm yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas

keorganisasian.

Sedangkan menurut (Wilson Bangun,2002:255) kompensasi adalah

sesuatu yang diterima karyawan atas jasa yang mereka sumbangkan pada pekerjaannya.

2. Macam-macam Kompensasi

Menurut (Mondy,2008:4), bentuk dari kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu:

(1) financial compensation, dan (2) non-financial compensation,

1. Financial compensation (kompensasi finansial)

Kompensasi finansial artinya kompensasi yang diwujudkan dengan

sejumlah uang kartal kepada karyawan yang bersangkutan. Kompensasi finansial implementasinya dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:

a. Direct Financial compensation (kompensasi finansial langsung) Kompensasi finansial langsung adalah pembayaran berbentuk uang yang karyawan terima secara langsung dalam bentuk gaji/upah, ,

(29)

5

Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti, sedangkan upah adalah

balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja dengan berpedoman pada perjanjian yang disepakati pembayarannya.

b. Indirect Financial compensation (kompensasi finansial tidak

langsung)

Kompensasi finansial tidak langsung adalah termasuk semua

penghargaan keuangan yang tidak termasuk kompensasi langsung. Wujud dari kompensasi tak langsung meliputi program asuransi

tenaga kerja (jamsostek), pertolongan sosial, pembayaran biaya sakit (berobat), cuti dan lain-lain.

2. Non-financial compensation (kompensasi non finansial)

Kompensasi non-finansial adalah kepuasan yang diterima seseorang dari pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan psikologis

dan/atau fisik tempat orang tersebut berkerja. Kompensasi jenis ini dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:

a. Non financial the job (kompensasi berkaitan dengan pekerjaan).

Kompensasi non finansial mengenai pekerjaan ini dapat berupa pekerjaan yang menarik, kesempatan untuk berkembang, pelatihan,

(30)

6

b. Non financial job environment (kompensasi berkaitan lingkungan pekerjaan).

Kompensasi non finansial mengenai lingkungan pekerjaan ini dapat berupa supervisi kompetensi (competent supervision), kondisi kerja

yang mendukung (comfortable working conditions), pembagian kerja (job sharing).

Kompensasi meliputi imbalan finansial dan jasa serta tunjangan

yang diterima oleh para karyawan sebagai bagian dari hubungan kepegawaian. Kompensasi merupakan apa yang diterima oleh karyawan

sebagai ganti kontribusi mereka kepada organisasi. Terminologi kompensasi sering digunakan secara bergantian dengan administrasi gaji dan upah. Kendati demikian, terminologi kompensasi sesungguhnya

merupakan konsep yang lebih luas. Manakala dikelola secara benar, kompensasi membantu organisasi mencapai tujuannya dan memperoleh,

memelihara, dan mempertahankan tenaga kerja yang produktif.

Ada beberapa komponen dari seluruh program kompensasi. Komponen-komponen itu dapat dibagi ke dalam bentuk-bentuk

kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. Kompensasi finansial langsung terdiri dari bayaran yang diperoleh seseorang dalam

(31)

7

3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kompensasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi menurut

Hasibuan (2007), antara lain sebagai berikut:

a) Penawaran dan Permintaan Tenaga Kerja. Jika pencari kerja (penawaran) lebih banyak daripada lowongan pekerjaan (permintaan) maka kompensasi relatif kecil. Sebaliknya jika pencari kerja lebih sedikit daripada lowongan pekerjaan, maka kompensasi relatif semakin

besar.

b) Kemampuan dan Kesediaan Perusahaan. Apabila kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk membayar semakin baik maka tingkat kompensasi akan semakin besar. Tetapi sebaliknya, jika kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk membayar kurang maka tingkat

kompensasi relatif kecil.

c) Serikat Buruh/Organisasi Karyawan. Apabila serikat buruhnya kuat dan berpengaruh maka tingkat kompensasi semakin besar. Sebaliknya jika serikat buruh tidak kuat dan kurang berpengaruh maka tingkat kompensasi relatif kecil.

d) Produktivitas Kerja Karyawan. Jika produktivitas kerja karyawan baik dan banyak maka kompensasi akan semakin besar. Sebaliknya kalau

produktifitas kerjanya buruk serta sedikit maka kompensasinya kecil.

e) Pemerintah dengan Undang-undang dan Keppres. Pemerintah dengan undang-undang dan keppres menetapkan besarnya batas upah/balas

(32)

8

pengusaha tidak sewenang-wenang menetapkan besarnya balas jasa bagi karyawan. Pemerintah berkewajiban melindungi masyarakat dari

tindakan sewenang-wenang

f) Biaya Hidup/Cost of Living. Apabila biaya hidup di daerah itu tinggi maka tingkat kompensasi/upah semakin besar. Sebaliknya, jika tingkat biaya hidup di daerah itu rendah maka tingkat kompensasi/upah relatif kecil. Seperti tingkat upah di Jakarta lebih besar dari Bandung, karena

tingkat biaya hidup di Jakarta lebih besar daripada di Bandung.

g) Posisi Jabatan Karyawan. Karyawan yang menduduki jabatan lebih tinggi akan menerima gaji/kompensasi lebih besar. Sebaliknya karyawan yang menduduki jabatan yang lebih renda akan memperoleh gaji/kompensasi yang kecil. Hal ini wajar karena seseorang yang

mendapat kewenangan dan tanggung jawab yang besar harus mendapatka gaji/kompensasi yang lebih besar pula.

h) Pendidikan dan Pengalaman Kerja. Jika pendidikan lebih tinggi dan pengalaman kerja lebih lama maka gaji/ balas jasanya akan semakin besar, karena kecakapan serta keterampilannya lebih baik. Sebaliknya,

karyawan yang berpendidikan rendah dan pengalaman kerja yang kurang maka tingkat gaji/kompensasinya kecil.

i) Kondisi Perekonomian Nasional. Apabila kondisi perekonomian nasional sedang maju (boom) maka tingkat upah/kompensasi akan semakin besar, karena akan mendekati kondisi full employment.

(33)

9

tingkat upah rendah, karena terdapat banyak penganggur (disqueshed unemployment).

j) Jenis dan Sifat Pekerjaan. Kalau jenis dan sifat pekerjaan yang sulit dan mempunyai risiko (finansial, keselamatan) yang besar maka

tingkat upah/balas jasanya semakin besar karena membutuhkan kecakapan serta ketelitian untuk mengerjakannya. Tetapi jika jenis dan sifat pekerjaannya mudah dan risiko (finansial, kecelakaannya) kecil,

tingkat upah/balas jasanya relatif rendah. Misalnya, pekerjaan merakit komputer balas jasanya lebih besar daripada mengerjakan mencetak

batu bata.

4. Tujuan Kompensasi

Menurut (Rivai,2009:743) Secara umum tujuan manajemen

kompensasi adalah untuk membantu perusahaan mencapai tujuan keberhasilan strategi perusahaan dan menjamin terciptanya keadilan

internal dan eksternal. Keadilan eksternal menjamin bahwa pekerjaan-pekerjaan akan di kompensasi secara adil dengan membandingkan pekerjaan yang sama di pasar kerja. Kadang-kadang tujuan ini bisa

menimbulkan konflik satu sama lainnya dan trade-offs harus terjadi. Misalnya, untuk mempertahankan karyawan dan menjamin keadilan, hasil

analisis upah dan gaji merekomendasikan pembayaran jumlah yang sama untuk pekerjaan-pekerjaan yang sama. Akan tetapi, perekrut pekerja mungkin menginginkan untuk menawarkan upah tidak seperti biasanya

(34)

10

terjadilah trade-offs antara tujuan rekrutmen dan konsistensi tujuan dari manajemen kompensasi. Tujuan manajemen kompensasi efektif, meliputi:

a. Memperoleh SDM yang Berkualitas

Kompensasi yang cukup tinggi sangat dibutuhkan untuk memberi

daya tarik kepada para pelamar. Tingkat pembayaran harus responsif terhadap penawaran dan permintaan pasar kerja karena para pengusaha berkompetisi untuk mendapatkan karyawan yang

diharapkan.

b. Mempertahankan Karyawan yang Ada

Para karyawan dapat keluar jika besaran kompensasi tidak kompetitif dan akibatnya akan menimbulkan perputaran karyawan yang semakin tinggi.

c. Menjamin Keadilan

Manajemen kompensasi selalu berupaya agar keadilan internal dan

eksternal dapat terwujud. Keadilan internal mensyaratkan bahwa pembayaran dikaitkan dengan nilai relatif sebuah pekerjaan sehingga pekerjaan yang sama dibayar dengan besaran yang sama. Keadilan

eksternal berarti pembayaran terhadap pekerja merupakan yang dapat dibandingkan dengan perusahaan lain di pasar kerja.

d. Penghargaan terhadap Perilaku yang Diinginkan

(35)

11

rencana kompensasi efektif, menghargai kinerja ketaatan, penga laman, tanggung jawab, dan perilaku-perilaku lainnya.

e. Mengendalikan Biaya

Sistem kompensasi yang rasional membantu perusahaan memperoleh

dan mempertahankan para karyawan dengan biaya yang beralasan. Tanpa manajemen kompensasi efektii bisa jadi pekerja dibayar di bawah atau di atas standar.

f. Mengikuti Aturan Hukum

Sistem gaji dan upah yang sehat mempertimbangkan faktor-faktor

legal yang dikeluarkan pemerintah dan menjamin pemenuhan kebutuhan karyawan.

g. Memfasilitasi Pengertian

Sistem manajemen kompensasi hendaknya dengan mudah dipahami oleh spesialis SDM, manajer operasi, dan para karyawan.

h. Meningkatkan Efisiensi Administrasi

Program pengupahan dan penggajian hendaknya dirancang untuk dapat dikelola dengan efisien, membuat sistem informasi SDM

optimal, meskipun tujuan ini hendaknya sebagai pertimbangan sekunder dibandingkan dengan tujuan-tujuan lain.

1. Pengertian Kinerja

Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer

(36)

12

jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga perusahaan / instansi menghadapi krisis

yang serius. Kesan – kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda – tanda peringatan adanya kinerja yang merosot.

a. Pengertian kinerja menurut para ahli

(Hasibuan,2007) menyatakan kinerja merupakan perwujudan kerja

yan dilakukan oleh karyawan yang biasanya dipakai sebagai dasar penilaian terhadap karyawan atau organisasi. Kinerja yang baik merupakan

langkah untuk tercapainya tujuan organisasi. Sehingga perlu diupayakan usaha untuk meningkatkan kinerja. Tetapi hal ini tidak mudah sebab banyak faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja seseorang.

(Mangkunegara,2004:67) mendefinisikan kinerja adalah hasil kerja yangsecara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya. Sedangkan (Mondy,2008:256) mengatakan bahwa kinerja adalah proses berorientasi tujuan yang diarahkan untuk

memastikan bahwa proses-proses keorganisasian ada pada tempatnya untuk memaksimalkan produktivitas para karyawan, tim, dan akhirnya organisasi.

2. Pengukuran Kinerja

Pengukuran Kinerja Pegawai Menurut (Agus Dharma ,2003:355)

(37)

13

mengatakan hampir semua cara pengukuran kinerja mempertimbangkan Hal-hal sebagai berikut:

a. kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai.

b. kualitas, yaitu mutu yang harus dihasilkan (baik tidaknya).

Pengukuran kualitatif keluaran mencerminkan pengukuran atau tingkat kepuasan yaitu seberapa baik penyelesaiannya

c. ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang

direncanakan.

Sedangkan menurut (Mathis,2002:78) yang menjadi indikator

dalam mengukur kinerja atau prestasi karyawan adalah sebagai berikut: a. kuantitas kerja, yaitu volume kerja yang dihasilkan dalam kondisi

normal.

b. kualitas kerja, yaitu dapat berupa kerapian ketelitian dan keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan.

c. pemanfaatan waktu, yaitu penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan perusahaan atau lembaga pemerintahan.

d. kerjasama, yaitu kemampuan menangani hubungan dengan orang lain

dalam pekerjaan.

Sedangkan menurut (Mathis,2002:78) yang menjadi indikator

dalam mengukur kinerja atau prestasi karyawan adalah sebagai berikut: a. kuantitas kerja, yaitu volume kerja yang dihasilkan dalam kondisi

(38)

14

b. kualitas kerja, yaitu dapat berupa kerapian ketelitian dan keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan.

3. Tujuan Penilaian Kinerja

Menurut (Rivai,2009:741) Suatu perusahaan melakukan penilaian

kinerja didasarkan pada 2 (dua) alasan pokok, yaitu :

a. Manajer memerlukan evaluasi yang objektif terhadap kinerja karyawan pada masa lalu yang digunakan untuk membuat keputusan

di bidang sumber daya manusia di masa yang akan datang.

b. Manajer memerlukan alat yang memungkinkan untuk membantu

karyawannya memperbaiki kinerja, merencanakan pekerjaan, mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk perkembangan karier dan memperkuat kualitas hubungan antar manajer yang

bersangkutan dengan karyawannya.

Selain itu penilaian kinerja dapat digunakan untuk :

a. Mengetahuai pengembangan, yang meliputi : (1) identifikasi kebutuhan pelatihan, (2) umpan balik kinerja, (3) menentukan transfer dan penugasan, dan (4) identifikasi kekuatan dan kelemahan

karyawan.

b. Pengambilan keputusan administratif, yang meliputi : (1) keputusan

(39)

15

c. Keperluan perusahaan, yang meliputi : (1) perencanaan sumber daya manusia, (2) menentukan kebutuhan pelatihan, (3) evaluasi

pencapaian tujuan perusahaan, (4) informasi untuk identifikasi tujuan, (5) evaluasi terhadap system sumber daya manusia, dan (6) penguatan

terhadap kebutuhan pengembangan perusahaan.

d. Dokumentasi, yang meliputi : (1) criteria untuk validasi penelitian, (2) dokumentasi keputusan-keputusan sumber daya manusia, dan (3)

membantu untuk memenuhi persyaratan hukum.

Berdasarkan uraian di atas, tujuan penilaian kinerja karyawan pada

dasarnya meliputi :

a. Untuk mengetahui tingkat prestasi karyawan selama ini.

b. Pemberian imbalan yang serasi, misalnya untuk pemberian kenaikan

gaji berkala, gaji pokok, kenaikan gaji istimewa, insentif uang. c. Mendorong pertanggung jawaban dari karyawan.

d. Untuk pembeda antar karyawan yang satu dengan yang lain.

e. Pengembangan sumber daya manusia yang masih dapat dibedakan lagi ke dalam :

1) Penugasan kembali, seperti diadakannya mutasi dan transfer, rotasi pekerjaan.

2) Promosi, kenaikan jabatan. 3) Training atau latihan. f. Meningkatkan motivasi kerja.

(40)

16

h. Memperkuat hubungan antar karyawan dengan supervisor melalui diskusi tentang kemajuan kerja mereka.

i. Sebagai alat untuk memperoleh umpan balik dari karyawan untuk memperbaiki desain pekerjaan, lingkungan kerja, dan rencana karier

selanjutnya.

j. Riset seleksi sebagai criteria keberhasilan atau efektivitas.

k. Sebagai salah satu sumber informasi untuk perencanaan sumber daya

manusia, karier dan keputusan perencanaan suksesi.

l. Membantu menempatkan karyawan dengan pekerjaan yang sesuai

untuk mencapai hasil yang baik secara menyeluruh.

m.Sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan gaji, upah, insentif, kompensasi dan berbagai

imbalan lainnya.

n. Sebagai penyaluran keluhan yang berkaitan dengan masalah pribadi

maupun pekerjaan.

o. Sebagai alat untuk menjaga tingkat kinerja.

p. Sebagai alat untuk membantu dan mendorong karyawan untuk

mengambil inisiatif dalam rangka memperbaiki kinerja.

q. Untuk mengetahui efektivitas kebijakan sumber daya manusia, seperti

(41)

17

r. Mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan-hambatan agar kinerja menjadi baik.

s. Mengembangkan dan menetapkan kompensasi pekerjaan. t. Pemutusan hubungan kerja, pemberian sangsi ataupun hadiah.

4. Kegunaan Penilaian Kinerja

Kegunaan penilaian kinerja ditinjau dari berbagai perspektif pengembangan perusahaan, khususnya manajemen sumber daya manusia,

yaitu:

a. Posisi Tawar. Untuk memungkinkan manajemen melakukan negosiasi

yang objektif dan rasional dengan serikat buruh atau langsung dengan karyawan.

b. Perbaikan kinerja. Umpan balik pelaksanaan kerja yang bermanfaat

bagi karyawan, manajer, dan spesialis personil dalam bentuk kegiatan untuk meningkatkan atau memperbaiki kinerja karyawan.

c. Penyesuaian kompensasi. Penilaian kinerja membantu pengambilan keputusan dalam penyesuaian ganti-rugi, menentukan siapa yang perlu dinaikan upahnya-bonus atau kompensasi lainnya. Banyak perusahaan

mengabulkan sebagian atau semua dari bonus dan peningkatan upah mereka atas dasar penilaian kinerja.

d. Keputusan penempatan. Membantu dalam promosi, keputusan penempatan, perpindahan, dan penurunan pangkat pada umumnya didasarkan pada masa lampau atau mengantisipasi kinerja. Sering

(42)

18

e. Pelatihan dan pengembangan. Kinerja buruk mengindikasikan adanya suatu kebutuhan untuk latihan. Demikian juga, kinerja baik dapat

mencerminkan adanya potensi yang belum digunakan dan harus dikembangkan.

f. Perencanaan dan pengembangan karier. Umpan balik penilaian kinerja dapat digunakan sebagai panduan dalam perencanaan dan pengembangan karier karyawan, penyusunan program pengembangan

karier yang tepat, dapat menyelaraskan antara kebutuhan karyawan dengan kepentingan perusahaan.

g. Evaluasi proses staffing. Prestasi kerja yang baik atau buruk mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur staffing departemen sumber daya manusia.

h. Defisiensi proses penempatan karyawan. Kinerja yang baik atau jelek mengisyaratkan kekuatan atau kelemahan dalam prosedur penempatan

karyawan di departemen sumber daya manusia.

i. Ketidakakuratan informasi. Kinerja lemah menandakan adanya kesalahan didalam informasi analisis pekerjaan, perencanaan sumber

daya manusia atau system informasi manajemen sumber daya manusia. Pemakaian informasi yang tidak akurat dapat mengakibatkan

proses rekrutmen, pelatihan, atau pengambilan keputusan tidak sesuai. j. Kesalahan dalam merancang pekerjaan. Kinerja yang lemah mungkin

merupakan suatu gejala dari rancangan pekerjaan yang kurang tepat.

(43)

19

ini. Artinya, jika uraian pekerjaan tidak tepat, apalagi tidak lengkap, wewenang dan tanggung jawab tidak seimbang, jalur

pertanggungjawaban kabur dan berbagai kelemahan lainnya akan berakibat pada prestasi kerja yang kurang memuaskan.

k. kesempatan kerja yang adil. Penilaian kinerja yang akurat terkait dengan pekerjaan dapat memastikan bahwa keputusan penempatan internal tidak besifat diskriminatif.

l. Mengatasi tantangan-tantangan eksternal. Kadang-kadang kinerja dipengaruhi oleh faktor diluar lingkungan pekerjaan, seperti keluarga,

keuangan, kesehatan, atau hal lain seperti hal pribadi. Jika faktor ini tidak dapat diatasi karyawan bersangkutan, departemen sumber daya manusia mungkin mampu menyediakan bantuan.

m. Elemen-elemen pokok sistem penilaian kinerja. Departemen sumber daya manusia biasanya mengembangkan penilaian kinerja bagi

karyawan di semua departemen. Elemen-elemen pokok sistem penilaian ini mencakup kriteria yang ada hubungan dengan pelaksanaan kerja dan ukuran-ukuran kriteria.

n. Umpan balik ke sumber daya manusia. Kinerja baik atau jelek di seluruh perusahaan, mengindikasikan seberapa baik departemen

sumber daya manusia berfungsi.

Perusahaan tidak cukup hanya mempunyai sistem penilaian tetapi sistem tersebut harus efektif, diterima, dan dapat digunakan dengan baik.

(44)

20

apa yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berhubungan dengan analisis pekerjaan dan desain, perencanaan

sumber daya manusia, struktur karyawan, pelatihan dan pengembangan, dan perencanaan karier.

5. Hubungan Kompensasi dan Kinerja

Salah satu cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja, memotivasi dan meningkatkan kepuasan kerja para karyawan adalah

melalui kompensasi (Mathis dan Jackson,2000). Secara sederhana kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan untuk balas jasa

kerja mereka. (Simamora,2004) mengatakan bahwa kompensasi dalam bentuk finansial adalah penting bagi karyawan, sebab dengan kompensasi ini mereka dapat memenuhi kebutuhannya secara langsung, terutama

kebutuhan fisiologisnya. Namun demikian, tentunya pegawai juga berharap agar kompensasi yang diterimanya sesuai dengan pengorbanan

yang telah diberikan dalam bentuk non finansial juga sangat penting bagi pegawai terutama untuk pengembangan karir mereka.

Kompensasi yang terus-menerus diberikan kepada karyawan dalam

bentuk gaji, upah dan lain-lain. Pada umumnya sistem penilaian kerja karyawan masih digunakan sebagai salah satu hal penting untuk

mengendalikan prilaku manusia. Keputusan yang berkaitan dengan kompensasi kenaikan gaji, pemberian bonus, promosi dan penempatan karyawan pada posisi yang sesuai serta mengetahui kebutuhannya,

(45)

21

dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Kompensasi dianggap penting oleh karyawan karena pemberian kompensasi tersebut

mempunyai dampak yang sangat penting atas prilaku dan prestasi kerja.

C. Kerangka Pikir

Berdasarkan penjelasan dari teori-teori yang dikemukakan diatas, maka dapat disusun sebuah kerangka pikir yang menggambarkan pengaruh antara kompensasi dan kinerja pada gambar 2.2 berikut:

Gambar 2.2

Menurut (Mangkuprawira,2004), kompensasi merupakan suatu

balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya atas kinerja yang dilakukan karyawannya. Jenis dan besarnya kompensasi beragam dalam setiap perusahaan. Karyawan akan menerima kompensasi

sesuai dengan kinerjanya.

(Simamora,2004) mengatakan bahwa kompensasi dalam bentuk

finansial adalah penting bagi karyawan, sebab dengan kompensasi ini mereka dapat memenuhi kebutuhannya secara langsung, terutama kebutuhan fisiologisnya. Namun demikian, tentunya pegawai juga

berharap agar kompensasi yang diterimanya sesuai dengan pengorbanan

KINERJA KARYAWAN

(Y) KOMPENSASI FINANSIAL LANGSUNG

(X1)

(46)

22

yang telah diberikan dalam bentuk non finansial juga sangat penting bagi pegawai terutama untuk pengembangan karir mereka.

Kompensasi finansial adalah hal yang penting bagi karyawan, jika kompensasi finansial yang diperoleh cukup dengan kebutuhan yang

diperlukan maka hal tersebut akan mempengaruhi kinerja karyawan menjadi lebih meningkat dengan kompensasi finansial yang diberikan. (Hasibuan,2008:117) mengemukakan bahwa : Besarnya balas jasa

ditentukan dan diketahui sebelumnya, sehingga karyawan secara pasti mengetahui besarnya balas jasa/kompensasi yang akan diterimanya.

Kompensasi inilah yang akan dipergunakan karyawan itu beserta keluarganya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Besarnya kompensasi yang diterima karyawan mencerminkan status, pengakuan

dan tingkat pemenuhan kebutuhan yang dinikmati oleh karyawan bersama keluarganya. Jika balas jasa yang diterima karyawan semakin besar,

berarti jabatannya semakin tinggi, statusnya semakin baik, dan pemenuhan kebutuhan yang dinikmatinya semakin banyak pula. Dengan demikian kepuasan kerjanya juga semakin baik. Disinilah letak pentingnya

kompensasi bagi karyawan sebagai seorang penjual tenaga (fisik dan pikiran).

D. Hipotesis

Handoko (2001:126), menyatakan bahwa kompensasi masih saja mengandung faktor emosional yang dilihat dari segi karyawan. Sebab,

(47)

23

maka prestasi kerja, motivasi maupun kepuasan mereka dapat menurun secara drastis.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat diambil suatu hipotesa adalah: 1. Kompensasi finansial langsung & tidak langsung berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan PT.Pandawa Sakti Lintas Nusa (Mj Travel) Malang.

2. Pemberian kompensasi finansial langsung yang lebih berpengaruh

Gambar

Tabel 1.1 Besarnya Kompensasi Karyawan
Tabel 1.2 Data Hasil Pendapatan

Referensi

Dokumen terkait

Fase pemikiran rasionalistik, moderat, tidak berbasis pada negara, non negara, global security, dunia telah menyatu, international comunity, perang itu sudah mulai tidak

A feature product is (all or mostly) a collection of features with geometry, and/or one or more coverages based on feature collections. Images plus existing vector feature data

Dalam penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Perusahaan masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer),

Untuk itu, sebuah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 14 Duren Sawit yang beralamat di Jalan Balai Rakyat III No 53 A yang merupakan Pendidikan Luar Sekolah (PLS)

Praktik akuntansi pada masa Rasullah mulai berkembang setelah ada perintah Allah melalui Al-Qur’an untuk mencatat transaksi yang bersifat tidak tunai (QS: 2.. Dalam hal ini Allah

dapat dikatakan menjadi pedoman filsafat pada umumnya. Bertens, Plato adalah filosof pertama dalam sejarah filsafat yang.. memilih dialog sebagi bentuk sastra untuk

Netwatch berfungsi untuk melakukan ping ke sebuah host, dan dari hasil pingnya router akan menjalankan script yang sesuai kita definisikan..

Dampak body image negatif pada aspek kehidupan dapat juga dijumpai dalam perilaku wanita yang frekuensi mengikuti senam menjadi lebih sering setelah memiliki anak karena