Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
www.umm.ac.id
Purnatugas, Subiantoro Ingin Usaha Kos-kosan Tanggal: 2011-02-17
Subiantoro
Seorang lagi karyawan terbaik Univesitas Muhammadiyah Malang (UMM) memasuki masa purnatugas. Subiantoro, staf Bagian Pelengkapan Kampus II, Sabtu (12/02), secara resmi dinyatakan pension setelah mengabdi di kampus
tercintanya selama 23 tahun 11 bulan. Proses pelepasan Subiantoro berlangsung di Ruang Sidang Senat, disaksikan sekretaris Badan Pelaksana Harian (BPH) Drs. Wakidi didampingi Pembantu Rektor II Drs. Mursidi, MM. Hadir pula, Kepala BAU, Kepala Dana Pensiun, Ir. Harpowo, MP, dan para Kepala Urusan.
Dalam sambutannya, Wakidi mewakili universitas mengucapkan terimakasih atas jasa Subiantoro selama mengabdi di UMM. Ditekankan Wakidi, walaupun dana pensiun yang diberikan tidak besar, tapi senantiasa untuk terus berinfaq dalam keadaan lapang dan sempit. “Sepertiga pendapatan diinfaq-kan sudah bagus, karena janji Allah tidak akan pernah diingkari untuk itu,” pesannya.
Selain itu, besar harapan kepada para pensiunan karyawan untuk terus berdakwah di jalur Muhammadiyah walaupun sudah tidak bekerja di UMM. “Hendaknya hal itu semakin meningkatkan ibadah, untuk lebih meningkatkan giat
berdakwah, misalnya lebih sering shalat berjamaah di masjid dan aktif di kepengurusan Muhammadiyah ranting maupun cabang,” tuturnya.
Harpowo menambahkan, kita patut bersyukur karena tidak semua perusahaan apalagi perguruan tinggi swasta menyelenggarakan dana pension. Di UMM, semua pegawai dijamin oleh dana pension yang sangat bermanfaat untuk masa purna tugas. “Aturan dana pension di UMM mengikuti aturan nasional, sehingga bisa dipastikan yang diperoleh oleh pegawai UMM juga hamper sama dengan pensiunan di tempat lain,” kata Harpowo.
Subiantoro yang memulai karirnya di UMM sejak 10 Maret 1987, mengaku sangat berterimakasih terhadap UMM. Ikhlas menjadi pegangan utama dalam bekerja, sehingga membuat bapak dua putra tersebut diberangkatkan haji oleh universitas tahun 2007 silam. “Tidak ada niatan menghitung–hitung waktu untuk bekerja, bahkan dulu anak saya bawa bekerja saat masih kecil,” tuturnya mengenang.
Kesempatan bekerja di UMM dimulai dari bagian kebersihan hingga staf perlengkapan. Dari situlah, Subiantoro merasa sangat berterimakasih karena dapat menyekolahkan kedua anaknya hingga pendidikan tinggi. “Semoga UMM tetap dipercaya dan dipilih oleh masyarakat Indonesia dan internasional,” katanya penuh harap. Ia ingin memanfaatkan dana pension itu untuk memulai usaha kos-kosan. (rwp/nas)