TERHADAP
PENGUMBIAN
IN
VZTUO
KENTANG
DENGAN S m M
CAIR-CAIFt
Oleh
:VERONICA
I'ENGARUI-I SITOKININ DAN ZAT I'ENGHAMBXT TUMBUH
TERHADAP PENGUMBIAN
IN
VZTRO
ICENTANG
DENGAN SISTEM CAIR-CAIR
SI<RIPSI
Sel);~g;~i S:II;III satu sy;trat ul~tulc 111e111peroleli geliir
Silrjali:~ Pel?:~l~iitli pada Fakultss Pert;i~~ian
Institut P e r t a ~ ~ i a l ~ Bogor
Oleh :
VERONICA
A 25.1498
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
.ludul : I'ENGAIIUII SI'I'OICININ DAN ZAT I'ENGHAMBA'I'
TUMBUI-I TEERHADAP PEENGUMBII~N IN VITRO
ICEN'I'ANG DENGAN SISTEM CAIR-CAIR
Niilna Mi~hilsisw;~ : VERONICA
Men yeh~jui :
NII? 130 203 586
-.
NIP. 130
536
69012
JAM 1993
VERONICA. Pengaruh Jenis Sitokinin dan Zat Penghambat
Tumbuh terhadap Pengumbian In Vitro Kentang dengan Sistem
Cair-cair (di bawah bimbingan G. A . WATTIMENA).
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh tunggal
dan interaksi beberapa jenis sitokinin (BA, Kinetin dan
Air Kelapa) dan zat penghambat tumbuh (CCC, Coumarin dan
Paclobutrazol) terhadap produksi umbi mikro kentang
in
vitro dengan sistem cair-cair.
Penelitian ini merupakan percobaan faktorial dengan
dua faktor yaitu jenis sitokinin dan jenis zat penghambat
tumbuh. Perlakuan diberikan pada media pengumbian. Media
dasar yang digunakan adalah media MS ditambah 3 % sukrosa
untuk pertunasan dan 9% sukrosa untuk pengumbian. Masing-
masing jenis media ditambah dengan 4 pprn Ca-P.
Jenis sitokinin yang digunakan adalah 5 pprn BA, 10
pprn Kinetin dan 15% air kelapa. Jenis zat penghambat tum-
buh yang digunakan adalah 600 pprn CCC, 25 pprn Coumarin, 10
pprn Paclobutrazol, 20 pprn Paclobutrazol, 40 pprn Paclobu-
trazol dan 80 pprn Paclobutrazol. BA, Kinetin, Air Kelapa,
ccC dan Coumarin digunakan pada taraf optimum. Secara ke-
seluruhan diperoleh 18 kombinasi perlakuan.
menqhasilkan umbi lebih banyak (3.0), diameter umbi terbe-
sar (5.5
mm),
dan bobot basah umbi terbesar (227.6 mg).Penqgunaan jenis zat penqhambat tumbuh yang berbeda
memberikan pengaruh yang nyata untuk peubah jumlah, diame-
ter, bobot basah dan persentase bahan kering umbi. Jumlah
umbi terbanyak dihasilkan Paclobutrazol 10 ppm dan Couma-
rin (3.0). Penqqunaan CCC menqhasilkan umbi denqan diame-
ter terbesar (6.6
mm)
dan bobot basah umbi terbesar (302.3mq). Persentase bahan kerinq umbi tertinqgi dihasilkan
oleh Coumarin (19.52 % ) walaupun tidak berbeda nyata
secara statistik denqan perlakuan zat penghambat tumbuh
yang lain.
Interaksi antara jenis sitokinin dan jenis zat penq-
hambat tumbuh berpenqaruh nyata untuk peubah diameter
umbi. Interaksi perlakuan terbaik yanq menqhasilkan dia-
meter umbi terbesar adalah air kelapa t CCC ('7.656 mm).
Sebagai bahan perbanyakan, umbi mikro yang dihasilkan
melalui teknik kultur jaringan mempunyai kriteria terten-
tu, yaitu : berdiameter > 5 mm, bobot basah umbi > 100 mq
dan mempunyai persentase bahan kerinq t 15 %. Umbi mikro
yanq dihasilkan dari interaksi air kelapa denyan Coumarin
TERHADAP
PENGUMBIAN
IN
VZTUO
KENTANG
DENGAN S m M
CAIR-CAIFt
Oleh
:VERONICA
I'ENGARUI-I SITOKININ DAN ZAT I'ENGHAMBXT TUMBUH
TERHADAP PENGUMBIAN
IN
VZTRO
ICENTANG
DENGAN SISTEM CAIR-CAIR
SI<RIPSI
Sel);~g;~i S:II;III satu sy;trat ul~tulc 111e111peroleli geliir
Silrjali:~ Pel?:~l~iitli pada Fakultss Pert;i~~ian
Institut P e r t a ~ ~ i a l ~ Bogor
Oleh :
VERONICA
A 25.1498
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
.ludul : I'ENGAIIUII SI'I'OICININ DAN ZAT I'ENGHAMBA'I'
TUMBUI-I TEERHADAP PEENGUMBII~N IN VITRO
ICEN'I'ANG DENGAN SISTEM CAIR-CAIR
Niilna Mi~hilsisw;~ : VERONICA
Men yeh~jui :
NII? 130 203 586
-.
NIP. 130
536
69012
JAM 1993
VERONICA. Pengaruh Jenis Sitokinin dan Zat Penghambat
Tumbuh terhadap Pengumbian In Vitro Kentang dengan Sistem
Cair-cair (di bawah bimbingan G. A . WATTIMENA).
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh tunggal
dan interaksi beberapa jenis sitokinin (BA, Kinetin dan
Air Kelapa) dan zat penghambat tumbuh (CCC, Coumarin dan
Paclobutrazol) terhadap produksi umbi mikro kentang
in
vitro dengan sistem cair-cair.
Penelitian ini merupakan percobaan faktorial dengan
dua faktor yaitu jenis sitokinin dan jenis zat penghambat
tumbuh. Perlakuan diberikan pada media pengumbian. Media
dasar yang digunakan adalah media MS ditambah 3 % sukrosa
untuk pertunasan dan 9% sukrosa untuk pengumbian. Masing-
masing jenis media ditambah dengan 4 pprn Ca-P.
Jenis sitokinin yang digunakan adalah 5 pprn BA, 10
pprn Kinetin dan 15% air kelapa. Jenis zat penghambat tum-
buh yang digunakan adalah 600 pprn CCC, 25 pprn Coumarin, 10
pprn Paclobutrazol, 20 pprn Paclobutrazol, 40 pprn Paclobu-
trazol dan 80 pprn Paclobutrazol. BA, Kinetin, Air Kelapa,
ccC dan Coumarin digunakan pada taraf optimum. Secara ke-
seluruhan diperoleh 18 kombinasi perlakuan.
menqhasilkan umbi lebih banyak (3.0), diameter umbi terbe-
sar (5.5
mm),
dan bobot basah umbi terbesar (227.6 mg).Penqgunaan jenis zat penqhambat tumbuh yang berbeda
memberikan pengaruh yang nyata untuk peubah jumlah, diame-
ter, bobot basah dan persentase bahan kering umbi. Jumlah
umbi terbanyak dihasilkan Paclobutrazol 10 ppm dan Couma-
rin (3.0). Penqqunaan CCC menqhasilkan umbi denqan diame-
ter terbesar (6.6
mm)
dan bobot basah umbi terbesar (302.3mq). Persentase bahan kerinq umbi tertinqgi dihasilkan
oleh Coumarin (19.52 % ) walaupun tidak berbeda nyata
secara statistik denqan perlakuan zat penghambat tumbuh
yang lain.
Interaksi antara jenis sitokinin dan jenis zat penq-
hambat tumbuh berpenqaruh nyata untuk peubah diameter
umbi. Interaksi perlakuan terbaik yanq menqhasilkan dia-
meter umbi terbesar adalah air kelapa t CCC ('7.656 mm).
Sebagai bahan perbanyakan, umbi mikro yang dihasilkan
melalui teknik kultur jaringan mempunyai kriteria terten-
tu, yaitu : berdiameter > 5 mm, bobot basah umbi > 100 mq
dan mempunyai persentase bahan kerinq t 15 %. Umbi mikro
yanq dihasilkan dari interaksi air kelapa denyan Coumarin