KAJIAN POTENSI DAN PERMASALAHAN
PENGEMBANGAN EKSPOR INDUSTRI KA YU LAPIS
INDONESIA
Oleh
BUDlYATNA GINARSA
F29.1354
1996
FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
IWDIYATNA GINARSA HR. F 29.1354. KA.IIAN I'OTENSI DAN I'ERMASALAHAN I'ENGEMBANGAN EKSI'OR INI>USTRI KA YU LAPIS. ()I BA WAH B1MBlNGAN Ir. LIEN HERLINA, MSc.
RINGKASAN
Kayu lapis merupakan hasil utama hutan Indonesia yang merupakan penghasil devisa terbesar kedua bagi negara. Nalllun demikian industri perkayuan beiakangan ini banyak Illengalami pennasalahan. Keadaan ini juga dialami oleh industri kayu lapis yang sebelumnya scmpat mengalami perkembangan yang mengesankan. Kondisi pasar luar negeri yang cukup kelal dewasa ini ternyala membawa pengaruh yang tidak kecil bagi perkcl11bangan industri kayu lapis di dalam negeri. Selain itu. sikap protektif yang Illasih diterapkan oleh beberapa negara tlljuan ekspor yang juga menjadikan kOl11oditi ini memiliki day a saing yang kurang baik.
Tujuan penelitian adalah melakukan kajian terhadap potensi dan peluang ekspor industri kayu lapis dan selain itu mengkaji laktor-faktor kekuatan. kelel11ahan. peluang dan tantangan dalam pengembangan ekspor kayu lapis Indonesia.
Sebagai negara kedua dunia yang memiliki hutan terluas setelah Brazil. Indonesia pada dasrnya Illempunyai sUl11ber bahan baku untuk industri kayu olahan yang cukup besar. Luas hutan Indonesia menurut Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) tahun 1990 adalah 143 juta ha atau 74% dari luas daratan. Namun potensi tersebut belul11 dil11anfaatkan secara optimal. Dari sckitar 4000 spesies kayu lerdapal di hutan Indonesia. sal11pai saat ini yang baru diolah dan diperdagangkan sekitar 120 spesies.
Industri kayu lapis di Indonesia dalam 12 tahun terakhir l11enunjukkan adanya perkembangan yang l11enggembirakan. Perkcl11bangan ini terlihat dari pcningkatan produksi yang terjadi sctiap tahunnya yaitu dengan rata-rata laju pertul11buhan sekitar 9,81 % per tahun dcngan pemantaatan kapasitas rata-rata sebesar 85,75':1., per tahun.
Pertumbuhan produksi tertinggi dicapai pada tahun 1986 sebesar 28,10"1.,. Antara tahun 1986-1992. perkel11bangan produksi kayu lapis (crus Illenunjukkan kenaikan. Namun sejak tahun 1993 (ercatat hanya 4,38'% atau mcnurun sebesar 4,73"1.,
dibandingkan pertumbuhan lahun 1992 yang sebesar 8,75%. Tahun 1994 dan 1995 produksi kayu lapis industri mengalal11i penurunan masing-masing sebesar 10,52% dan 15,80%. Kondisi ini terjadi karena sejak tah,m 1990 industri kayu lapis dilllaslikkan ke dalam Dallar Negatif Investasi (DNI). sebagai upaya menjaga kelebihan produksi dalalll negeri. Sclain illl kondisi ini terjadi akihat tuntnnya harga plywood dan sulitnya suplai hahan baku dalalll negeri.
Realisasi ekspor selama iセ@ tahun tcrakhir. menunjukkan perkembangan yang cukup bermti. rata-rata pertumbuhan sebesar 1 7,64 'Yo pertahun. Selama satu dasa warsa Iebih kOl1loditas KLI tidak saja hanya dapat menyumbangkan dcvisa ョ・ァセ@ -rata 15,68% dari total ekspor non-migas setiap tahunnya. tetapi Ichih da,j1fU<kfilmodJ",,',
."
OL[Mセ@;. -'
".,.;. セセ@ セ@
,':-:< '1l ..
"); !
''>'. セM I\Lセ@
/.NGZセZL^@
tersebut telah mampu merajai pasar internasional dengan pangsa sekitar 80% untuk kayu lapis jenis kayu keras (hardwood pIYII'ood).
Negara-negara yang mengimpor KLI cukup besar sclama ini adalah Jepang. USA. Korea Sclatan. Empa dan beberapa negara lainnya masing-masing sebesar
35,93'Y.; 10,26%.; 10,01 'Yo.; 5,72% dan 22,31 % dari total ekspor KLI.
Identilikasi SWOT dilakukan untuk membantu mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal dalam industri KLI yang mcmpcngaruhi dalam penentuan strategi pemasaran. Keunggulan komparatif dari produk kayu lapis Indonesia dan diversivikasi produk merupakan salah satu modal dasar dalam peningkatan ekspor KLI. Strategi kebijakan dilerensiasi harga dengan prinsip menjual prod uk di pasar tertentu. pada waktu tertentu dan ditujukan kepada konsumen tertentu dengan ukuran dan jenis produk tertentu pula. Kebijakan ini dapat dilakukan pad a saat harga stabil maupun tidak.
Penyelanggaraan sistem promosi dituiukan untuk menunjang usaha diversilikasi produk dan sasaran. Salah satu cara promosi yang dilakukan adalah dengan mengikuti pameran-pameran internasional dan mengundang para dealer ke pabrik kayu lapis.
Pemantapan pola distribusi dan pemasaran dilakukan mdalui usaha memperpendek jalur pemasaran. Hal ini dilakukan dengan pembangunan pclabuhan-pelabuhan khusus kayu (wood centre) yang dilengkapi dengan fasilitas yang memadai.
Dari analisi regresi diperoleh hasil sebagai berikut :
• Untuk fungsi ekspor KLI : Y
=
-1.916.495+ 0,410 XI +
0.,07X2+
1.678X,. (4,50) (3.14) (2,55)di mana nilai dalam kurung adalah hasil t-hitung 、・ョセ。ョ@ nilai f-hitung
=
158,53 dan R2=
98,3%. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa nilai R2 nilainya tinggi dengan semua variabel independent sccara statistik adalah signilikan dan setelah dilakukan regresi antar variabel independent didapatkan hasil yang tidak menunjukkan adanya multikolinearitas antara variabel tersebut.KAJIAN POTENSI DAN PERMASALAHAN
PENGEMBANGAN EKSPOR INDUSTRI KA YU LAPIS
INDONESIA
Oleh
BUDIYATNA GINARSA
F 29.1354
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada lurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
1996
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERT ANIAN BOGOR
FAKlJLTAS TI£KNOLOGI plm.TANIAN
INSTITlJT"PERTANIAN BOGOR
KA.JlAN POTENSI DAN PERMASALAIIAN
I'ENGEMBANGAN EKSPOR INDUSTH.I KA YU LAPIS
INDONESIA
SKRIPSI
Sebugai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PIm.TANIAN
pada Jurus8n Teknologi Induslri Pertanian
I nstilut Pertanian Bogar
OIeh
BlJDlYATNA GINARSA
F 29.1354
Dilahirkan pad a tanggal 9 April 1l)7:l
di Bandung, Jmva Barnt
Tanggal lulus : 20 November 1996
KAT A I'ENGANTAR
nengan N,"ua Alloh Yang Maha I'engllsih d,m I'eny"y"ng
I'uji dan syukur ke hadimt Alloh SWT atas berkah. rahmat dan hidayah-Nya.
sehingga Penulis dapat mcnyclesaikan skripsi ini dengan segal a kekurangan dan
kdebihannya.
i3ersama ini penulis ingin mcngungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan
kepada:
I. Ir. Lien Il<:rlina. MSc selaku dosen pembimbing akadcmik yang banyak memberikan
bimbingan. pcngarahan. dorongan dan nasehat kcpada penulis sclama menyc!esaikan
skripsi ini
2. Ir. Abdul Basith. Msc dan Ir. Titi Chandra Sunarti. MSi selaku dosen penguji
3. Kedua orang tua dan saudara-saudaraku (A Vivta. Vini. Vitry) tercinta. atas segala
perhatian. bantuan dan doan)"a yang sangat berharga dan
4. Olda. yang telah mencurahkan perhatian dan kasih sayangnya
5. Moh. Deni. Rakhmat. Adhyt. Erwin. Camsoen. Indra. Harris. Eko. Wahyu. Ridwan.
Mantim. i3ang Wenu. Mba' Wati. Intan. Irein. Ike. Nana. pipit (FMA) dan
rekan-rekan liN-I] yang tclah membantu penulis menyelesaikan shipsi ini.
Scm"ga semuanya mendapat balasan Dari Alloh SWT. Scmoga tulisan 1111
ban J ak bcnnan faat.
DAFTAR lSI
IlALAMAN
KA T A PENGANT AR ...
ivDAFT AR lSI ... ;...
\'
DAFTAR TABEL ...
\'1DAFTARGRAFIK...
viiDAFTAR LAMPIRAN ...
viiiI.
PENDAHULUAN ...
I A. LA T AR BELAKANG ... 2B. TU.JUAN ... 3
C. RUANG LINGKUI' ... 4
II. T1NJAUAN PUSTAKA ...
5
A. TlN.IAUAN UMUM PEMASARAN EKSPOR ... 5
I, MANA.lEMEN PEMASARAN EKSPOR ... 5
2. PERATURAN EKSPOR INDONESIA ... 7
B. TlN.IAUAN UMLIM KA Yll LAPIS ... 12
C. LlNGKlINGAN MAKRO ... 16
D. ASPEK YANG MEMPENGARLIHI PERLISAHAAN ...•.... 20
F. I'ENGERTIAN I'ERAMALAN ... 23
G. ANA LIS IS REGRESI BERGANDA ... 2-'
I. SPESIFIKASI DAN IDENTIFIKASI ... 27
2. ESTIMASI PARAMETER ... 27
3. lJJI SlATISIIK ... ,... 28
III.
METODOLOGI ...
32A. KERANGKA PEMIKIRAN ... 32
B. PENDEKA T AN BERENCANA ... 33
C. METODA PENELITIAN ... 3-'
I. PENGUMPLJLAN DATA ...••... 3-'
2. ANALISIS DESKRIPTIF ... 3-'
3. ANALISIS KUALITATIF ... 38
D. TEKNIK I'ENGOLAHAN DATA ... -'0
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...
-'I
A. HASIL I'ENELITIAN ... -'I I. PRODUKSI KA YU LAPIS ... -'I 2. PEMASARAN KA YU LAPIS ... 503. SISTEM PEMASARAN EKSPOR ... 57
B. IDENTIFIKASI SWOT ...•... 6(,
I. FAKTOR INTERNAl. ... 66
2. FAKTOR EKSTERNAI. ... 68
C. PEMBAHASAN ...•...•... 71
I. ANALISIS DATA ... 71
2. IDENTIFIKASI SWOT ... 75
3. STRATEGI PENGEMBANGAN INDlJSTRI KA YU LAPIS ... 89
4. STRATEGI PFMASARAN ... 92
V. KESIMPULAN DAN SARAN ...
102I. KESIMPULAN ... 102
2. SARAN ... 103
DAF'TAR PUSTAKA ...
104LAMPIRAN ...
106セGN@
",,.,r,,.
" ...
セ@.
.;:
.•
":'\"
• .. ·c. .,.:r; ..
'.'J
, : '. " ".•.... ;
J
':" ..•....
/
'". -.).
NセB@
.;",. "• '> ,,, t· r > .I
' ..
セN@ セG^G@:.
MセGNGMMNMM...
MMセO@.,-,---DAFT AR T ABEL
Halaman
Tabcl I. Proycksi kebutuhan kayu log untuk industri dalam ncgcri ... 44
Tabel 2. I'crkcmbangan produksi kayu bulat ... 49
Tabcl3. Pcrkcmbangan produksi kayu lapis ... 49
Tabcl ·40 I'emasaran kayu lapis dalam negeri ... 52
Tabel 5. I'erkcmbangan ekspor kayu lapis Indonesia ... 54
Tabcl 6. Pangsa kayu lapis Indoncsia terhadap ckspor non-migas ... 55
Tabel 7. Parameter rcgresi ekspor kayu lapis Indonesia .•...•... 72
[image:10.599.114.510.179.401.2]KAJIAN POTENSI DAN PERMASALAHAN
PENGEMBANGAN EKSPOR INDUSTRI KA YU LAPIS
INDONESIA
Oleh
BUDlYATNA GINARSA
F29.1354
1996
FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
IWDIYATNA GINARSA HR. F 29.1354. KA.IIAN I'OTENSI DAN I'ERMASALAHAN I'ENGEMBANGAN EKSI'OR INI>USTRI KA YU LAPIS. ()I BA WAH B1MBlNGAN Ir. LIEN HERLINA, MSc.
RINGKASAN
Kayu lapis merupakan hasil utama hutan Indonesia yang merupakan penghasil devisa terbesar kedua bagi negara. Nalllun demikian industri perkayuan beiakangan ini banyak Illengalami pennasalahan. Keadaan ini juga dialami oleh industri kayu lapis yang sebelumnya scmpat mengalami perkembangan yang mengesankan. Kondisi pasar luar negeri yang cukup kelal dewasa ini ternyala membawa pengaruh yang tidak kecil bagi perkcl11bangan industri kayu lapis di dalam negeri. Selain itu. sikap protektif yang Illasih diterapkan oleh beberapa negara tlljuan ekspor yang juga menjadikan kOl11oditi ini memiliki day a saing yang kurang baik.
Tujuan penelitian adalah melakukan kajian terhadap potensi dan peluang ekspor industri kayu lapis dan selain itu mengkaji laktor-faktor kekuatan. kelel11ahan. peluang dan tantangan dalam pengembangan ekspor kayu lapis Indonesia.
Sebagai negara kedua dunia yang memiliki hutan terluas setelah Brazil. Indonesia pada dasrnya Illempunyai sUl11ber bahan baku untuk industri kayu olahan yang cukup besar. Luas hutan Indonesia menurut Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) tahun 1990 adalah 143 juta ha atau 74% dari luas daratan. Namun potensi tersebut belul11 dil11anfaatkan secara optimal. Dari sckitar 4000 spesies kayu lerdapal di hutan Indonesia. sal11pai saat ini yang baru diolah dan diperdagangkan sekitar 120 spesies.
Industri kayu lapis di Indonesia dalam 12 tahun terakhir l11enunjukkan adanya perkembangan yang l11enggembirakan. Perkcl11bangan ini terlihat dari pcningkatan produksi yang terjadi sctiap tahunnya yaitu dengan rata-rata laju pertul11buhan sekitar 9,81 % per tahun dcngan pemantaatan kapasitas rata-rata sebesar 85,75':1., per tahun.
Pertumbuhan produksi tertinggi dicapai pada tahun 1986 sebesar 28,10"1.,. Antara tahun 1986-1992. perkel11bangan produksi kayu lapis (crus Illenunjukkan kenaikan. Namun sejak tahun 1993 (ercatat hanya 4,38'% atau mcnurun sebesar 4,73"1.,
dibandingkan pertumbuhan lahun 1992 yang sebesar 8,75%. Tahun 1994 dan 1995 produksi kayu lapis industri mengalal11i penurunan masing-masing sebesar 10,52% dan 15,80%. Kondisi ini terjadi karena sejak tah,m 1990 industri kayu lapis dilllaslikkan ke dalam Dallar Negatif Investasi (DNI). sebagai upaya menjaga kelebihan produksi dalalll negeri. Sclain illl kondisi ini terjadi akihat tuntnnya harga plywood dan sulitnya suplai hahan baku dalalll negeri.
Realisasi ekspor selama iセ@ tahun tcrakhir. menunjukkan perkembangan yang cukup bermti. rata-rata pertumbuhan sebesar 1 7,64 'Yo pertahun. Selama satu dasa warsa Iebih kOl1loditas KLI tidak saja hanya dapat menyumbangkan dcvisa ョ・ァセ@ -rata 15,68% dari total ekspor non-migas setiap tahunnya. tetapi Ichih da,j1fU<kfilmodJ",,',
."
OL[Mセ@;. -'
".,.;. セセ@ セ@
,':-:< '1l ..
"); !
''>'. セM I\Lセ@
/.NGZセZL^@
tersebut telah mampu merajai pasar internasional dengan pangsa sekitar 80% untuk kayu lapis jenis kayu keras (hardwood pIYII'ood).
Negara-negara yang mengimpor KLI cukup besar sclama ini adalah Jepang. USA. Korea Sclatan. Empa dan beberapa negara lainnya masing-masing sebesar
35,93'Y.; 10,26%.; 10,01 'Yo.; 5,72% dan 22,31 % dari total ekspor KLI.
Identilikasi SWOT dilakukan untuk membantu mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal dalam industri KLI yang mcmpcngaruhi dalam penentuan strategi pemasaran. Keunggulan komparatif dari produk kayu lapis Indonesia dan diversivikasi produk merupakan salah satu modal dasar dalam peningkatan ekspor KLI. Strategi kebijakan dilerensiasi harga dengan prinsip menjual prod uk di pasar tertentu. pada waktu tertentu dan ditujukan kepada konsumen tertentu dengan ukuran dan jenis produk tertentu pula. Kebijakan ini dapat dilakukan pad a saat harga stabil maupun tidak.
Penyelanggaraan sistem promosi dituiukan untuk menunjang usaha diversilikasi produk dan sasaran. Salah satu cara promosi yang dilakukan adalah dengan mengikuti pameran-pameran internasional dan mengundang para dealer ke pabrik kayu lapis.
Pemantapan pola distribusi dan pemasaran dilakukan mdalui usaha memperpendek jalur pemasaran. Hal ini dilakukan dengan pembangunan pclabuhan-pelabuhan khusus kayu (wood centre) yang dilengkapi dengan fasilitas yang memadai.
Dari analisi regresi diperoleh hasil sebagai berikut :
• Untuk fungsi ekspor KLI : Y
=
-1.916.495+ 0,410 XI +
0.,07X2+
1.678X,. (4,50) (3.14) (2,55)di mana nilai dalam kurung adalah hasil t-hitung 、・ョセ。ョ@ nilai f-hitung
=
158,53 dan R2=
98,3%. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa nilai R2 nilainya tinggi dengan semua variabel independent sccara statistik adalah signilikan dan setelah dilakukan regresi antar variabel independent didapatkan hasil yang tidak menunjukkan adanya multikolinearitas antara variabel tersebut.KAJIAN POTENSI DAN PERMASALAHAN
PENGEMBANGAN EKSPOR INDUSTRI KA YU LAPIS
INDONESIA
Oleh
BUDIYATNA GINARSA
F 29.1354
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada lurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
1996
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERT ANIAN BOGOR
FAKlJLTAS TI£KNOLOGI plm.TANIAN
INSTITlJT"PERTANIAN BOGOR
KA.JlAN POTENSI DAN PERMASALAIIAN
I'ENGEMBANGAN EKSPOR INDUSTH.I KA YU LAPIS
INDONESIA
SKRIPSI
Sebugai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PIm.TANIAN
pada Jurus8n Teknologi Induslri Pertanian
I nstilut Pertanian Bogar
OIeh
BlJDlYATNA GINARSA
F 29.1354
Dilahirkan pad a tanggal 9 April 1l)7:l
di Bandung, Jmva Barnt
Tanggal lulus : 20 November 1996
KAT A I'ENGANTAR
nengan N,"ua Alloh Yang Maha I'engllsih d,m I'eny"y"ng
I'uji dan syukur ke hadimt Alloh SWT atas berkah. rahmat dan hidayah-Nya.
sehingga Penulis dapat mcnyclesaikan skripsi ini dengan segal a kekurangan dan
kdebihannya.
i3ersama ini penulis ingin mcngungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan
kepada:
I. Ir. Lien Il<:rlina. MSc selaku dosen pembimbing akadcmik yang banyak memberikan
bimbingan. pcngarahan. dorongan dan nasehat kcpada penulis sclama menyc!esaikan
skripsi ini
2. Ir. Abdul Basith. Msc dan Ir. Titi Chandra Sunarti. MSi selaku dosen penguji
3. Kedua orang tua dan saudara-saudaraku (A Vivta. Vini. Vitry) tercinta. atas segala
perhatian. bantuan dan doan)"a yang sangat berharga dan
4. Olda. yang telah mencurahkan perhatian dan kasih sayangnya
5. Moh. Deni. Rakhmat. Adhyt. Erwin. Camsoen. Indra. Harris. Eko. Wahyu. Ridwan.
Mantim. i3ang Wenu. Mba' Wati. Intan. Irein. Ike. Nana. pipit (FMA) dan
rekan-rekan liN-I] yang tclah membantu penulis menyelesaikan shipsi ini.
Scm"ga semuanya mendapat balasan Dari Alloh SWT. Scmoga tulisan 1111
ban J ak bcnnan faat.
DAFTAR lSI
IlALAMAN
KA T A PENGANT AR ...
ivDAFT AR lSI ... ;...
\'
DAFTAR TABEL ...
\'1DAFTARGRAFIK...
viiDAFTAR LAMPIRAN ...
viiiI.
PENDAHULUAN ...
I A. LA T AR BELAKANG ... 2B. TU.JUAN ... 3
C. RUANG LINGKUI' ... 4
II. T1NJAUAN PUSTAKA ...
5
A. TlN.IAUAN UMUM PEMASARAN EKSPOR ... 5
I, MANA.lEMEN PEMASARAN EKSPOR ... 5
2. PERATURAN EKSPOR INDONESIA ... 7
B. TlN.IAUAN UMLIM KA Yll LAPIS ... 12
C. LlNGKlINGAN MAKRO ... 16
D. ASPEK YANG MEMPENGARLIHI PERLISAHAAN ...•.... 20
F. I'ENGERTIAN I'ERAMALAN ... 23
G. ANA LIS IS REGRESI BERGANDA ... 2-'
I. SPESIFIKASI DAN IDENTIFIKASI ... 27
2. ESTIMASI PARAMETER ... 27
3. lJJI SlATISIIK ... ,... 28
III.
METODOLOGI ...
32A. KERANGKA PEMIKIRAN ... 32
B. PENDEKA T AN BERENCANA ... 33
C. METODA PENELITIAN ... 3-'
I. PENGUMPLJLAN DATA ...••... 3-'
2. ANALISIS DESKRIPTIF ... 3-'
3. ANALISIS KUALITATIF ... 38
D. TEKNIK I'ENGOLAHAN DATA ... -'0
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...
-'I
A. HASIL I'ENELITIAN ... -'I I. PRODUKSI KA YU LAPIS ... -'I 2. PEMASARAN KA YU LAPIS ... 503. SISTEM PEMASARAN EKSPOR ... 57
B. IDENTIFIKASI SWOT ...•... 6(,
I. FAKTOR INTERNAl. ... 66
2. FAKTOR EKSTERNAI. ... 68
C. PEMBAHASAN ...•...•... 71
I. ANALISIS DATA ... 71
2. IDENTIFIKASI SWOT ... 75
3. STRATEGI PENGEMBANGAN INDlJSTRI KA YU LAPIS ... 89
4. STRATEGI PFMASARAN ... 92
V. KESIMPULAN DAN SARAN ...
102I. KESIMPULAN ... 102
2. SARAN ... 103
DAF'TAR PUSTAKA ...
104LAMPIRAN ...
106セGN@
",,.,r,,.
" ...
セ@.
.;:
.•
":'\"
• .. ·c. .,.:r; ..
'.'J
, : '. " ".•.... ;
J
':" ..•....
/
'". -.).
NセB@
.;",. "• '> ,,, t· r > .I
' ..
セN@ セG^G@:.
MセGNGMMNMM...
MMセO@.,-,---DAFT AR T ABEL
Halaman
Tabcl I. Proycksi kebutuhan kayu log untuk industri dalam ncgcri ... 44
Tabel 2. I'crkcmbangan produksi kayu bulat ... 49
Tabcl3. Pcrkcmbangan produksi kayu lapis ... 49
Tabcl ·40 I'emasaran kayu lapis dalam negeri ... 52
Tabel 5. I'erkcmbangan ekspor kayu lapis Indonesia ... 54
Tabcl 6. Pangsa kayu lapis Indoncsia terhadap ckspor non-migas ... 55
Tabel 7. Parameter rcgresi ekspor kayu lapis Indonesia .•...•... 72
[image:20.599.114.510.179.401.2]DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik I. Komposisi hutan Indonesia ... 42
Grafik 2. ')roycksi kcbutuban bulat untuk industri KL ... 44
Grafik 3. Perkembangan produksi kayu bulat, kapasitas pabrik dan
produksi KLI ..••... 50
Gralik 4. Pcrkclllbangan pClllasaran ckspor dan
pClllasaran dalam ncgcri KLI ... 54
DAFT AR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran I. Pcrkcmbangan prouuksi kayu bulat PT. IT ... 107
Lampinm 2. Pcrkcmbangan prouuksi kayu lapis PT. IT ... 108
Lampiran 3. Pcrkcmbangan ckspor kayu lapis PT. IT ...•.•...•...•.. 109
Lampiran
-t.
Pcrkcmbangan ckspor kayu lapis Malaysia ... 110 Lampiran 5. Harga rata-rata kayu lapis intcrnasional uan .Jakarta ... 111Lampiran 6. Nilai tukar USS terbauap Rp ... 112
Lampiran 7. Skema tahapan pclaksanaan pcnclitian ...•... 113
Lampiran 8. Matriks SWOT ... 114
I.
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kegiatan ekspor tidak terkpas dari aktivitas perekonomian domestik dan
perilaku pasar internasional. Pengembangan ekspor hasil pertanian akan sangat
terbit pad a kebijakan domestik pengemhangan produksi. industri dan
perdagangan. Demikian pula dcngan f1crilaku ncgara pesaing dan mitra dagang.
kCI:jasama komoditas internasiollal. IlWUPUIl upaya pcnataan pcrdagangan
internasional meJalui perdagangan multilateral.
Kayu lapis merupakan salah satu produk utama industri kayu yang
melljadi primadona ekspor non-migas Indonesia. Nilai ekspor kayu lapis setiar
tahunnya dalam sepuluh tahun terakhir tereatat rata-rata 15'Yo dari total nilai
ckspor non-migas nasional.
Kehangkitan industri kayu lapis dimulai tahun 1980-an yaitu sejak
I'emerintah l11engcluarkan ketcntuan tcrhadap setiap pemilik Hah (>cnguasaan
Ilutan iJ-lPlf) untuk J11cndirikall industri pengolahan hayu. kemuciian ciitindak
lanjuti ciengan larangan ckspor kayu geiondongan pad a tahun 1985 serta
peningkatan pajak ekspor tcrhadap kayu gcrgajian sesliai SK Mcntcri Kcuangan
hL"hijakan エ・イウセィャャl@ secara langsllng mClllllClI pertllmhllhan inullstri ォ。セ@ 1I
dalam negeri apalagi den gall 1ll1l111lurnya intillstri kayu lapis
oi
heberapa negaraAsia yang bahan bakunya dipasok dari Indonesia scperti .lcpang. Singapura.
lai\\ an dan Korea Selatan.
Sdallla satll dasa\\arsa khih indllstri kaYlI "'pis Indonesia tumbuh dengan
mantap dan mampll mcrajai pasar kaYlI lapis dllnia. Hal ini tercermin dari
perkembangan produksi dan ckspor kaYlI lapis yang pesat. .lumlah prodllscn
kayu lapis hingga akhir tahlln 199:; tcrcatat scbanyak I J4 pcrusahaan dcngan
total imestasi bcrkisar Rp II trililln.
Pcrtumbuhan industri kay u lapis yang CUkliP mcyakinkan lersebul mulai
Illenghadapi berbagai masalah yang kompleks. terulama setdah mencapai
pllncaknya (booming) tahun 199:;.
Beberapa masalah yang dihaclapi dalam pcrkembangan indllslri kayu lapis
adalah diantaranya mt:rosotnya harga j lIal!ekspor kay u lapis di pasar internasional
hingga mcncapai angka LJS$20()!m' l11enyebabkan bukan saja nilai clan volume
ckspor kayu lapis nasional hcrkurang. lclapi juga mt:mbuat beberapa produscn
kayulapis dalam negeri tcrancam t!Ulullg tikar.
Sdain illl sClllakin sulit nlcll1pcroleh balwn baku dalam jumlah bcsar.
ウセGャ。ゥョ@ karcna lokasi pcnehangan ka} 1I yang semakin jauh juga adHI1} a
pembatasan suplai kayu gclonciongan olch pcmcrinlah (f)cparlemen Kehutanan).
.1
lingkungan haik dari dalum muupun luar ncgeri untuk scmakin memperhatikan
perlindungan tcrhadap ka\\asan ilutan tropis karena makin ra\\annya kerusakan
hutan Indonesia akihat pcngdolaan yang kurang Illemperhatikan lingkungan.
Disamping itu munculnya persaingan diantara negara-negara produsen kayu lapis
terutama Brazil dan Malaysia yang makin kompditif.
Upaya untuk meningkatkan daya saing di pasar internasional. dapat
ditcmpuh dengan meningkatkan elisiensi dan cfektivitas dengan jalan mdakllkan
pcmbailaruan Illanajcmen. Dalam kaitan glohalisasi dan h.:r1akllnya pasar he has.
oi l11asa datang setiap ncgaru akan cellderung untuk mcngkhususkan diri ,dalall1
m.:nghasilkan produk-prodllk yan:; mellliliki kellnggulan komparatif dihanding
negara-negara lain. Sehagai produk sumher daya ulam yang dapal diperhaharui.
pad a dasarnya komoditas kayu lapis dapat dijadikan sehagai sumber penerimaan
neg am yang berkesinamhungan st:panJang pengelolaan hutan dilakukan dengan
benar.
B. TUJUAN
Tujuan dari peneiitian ini adalah untuk :
I. Mengkaji potensi dan peluang ekspor industri kayu lapis.
C.
RUANG LlNGKUP
Ruang lingkllp penditian ini aualah l1l<:nganalisa pot<:nsi. pcluang uan
perl1lasalahan pengel1lbangan ekspor di sebllah p<:rllsahaan. asosiasi scrta instansi
terbit yang bergerak di bidang agroindustri dengan prodllk olahan berupa kayu
II. TINJAUAN PUST AKA
A. TlNJAUAN UMUM PEMASARAN EKSPOR
I. MANA,JF:MEN PEMASARAN EKSPOR
Menurut Singh (1992). ekspor bukanlah suatu perpanJangan dari
pcmasaran domestik pada skala yang lebih besar. Akan tclapi ekspor harus
didasari pada prinsip dan sistem dalam suatu lingkungan yang dinamik.
dimana pembeii adalah suatu hadan yang berhcda sama sckali. Dikatakan
juga. bahwa ekspor haruslah menjadi sualU proses yang kontinyu. serta harus
direncanakan secarajangka panjang dengan keterlihatan dan komilmen total.
Sedangkan mcnurut Kotler (1990). setiap perusahaan yang
memuluskan untuk meiakukan pcrdagangan ke luar negeri terlebih dahulu
harus memahami sistem pcrdagangan inlernasional. Dalam sislem ini
eksportir akan menghadapi berbagai hambatan.
Selain harus memahami sistcm perdagangan internasional. Kotler juga
menganjurkan agar eksportir mcngenal lingkungan ekonomi. lingkungan
hukum-politik dan lingkungan hlldnya dari negara-negara yang akan dimasuki.
karena setiap negara memiliki karakteristik yang berbcda.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Singh (1992). hahwa untuk memasllki
(,
perubahan kondisi pasar luar n\!gcri yang dinami,. seperti pcrubahan tingkat
permintaan. jumlah pesaing (eksportir lain). pciuang pasar di negara tcrseout.
kccl:nderungan permintaan dan scoagainya yang semuanya memiliki dampak
langsung terhadap rencana ekspor pcrusahaan. Sdanjutnya dikatakan pula.
oall\\a untuk mekngkapi riset pasar ekspor hanls dilakukan survel negara
sehingga diketahui pro Ii I negara terscout. Ekmen dari protil negara adalah
kultur. peran pemerintah dalam pembclian barang impor. sistem pengendalian
impor di negara tcrseout, mat a uang yang digunakan dalam pcmoayaran.
dokumentasi dan peraturan-pcraturan spesilik tcrhadap barang impor. seperti
larangan penggunaan bahan pengawet jenis tertentu dan sebagainya.
Tahapan-tahapan yang pertu dilakukan dalam proses pemasaran ekspor
menurut Ward (1985), adalah sebagai berikut :
I. Analisa kebutuhan dan kelemahan
Pengembangan produk
,
J. Identitikasi pemilihan pasar
4. Mencntukan target pasar pada pasar terpilih
5. Analisa mendalam pasar terpilih
6. \lengembangkan reneana pemasaran
7. Implementasi
7
2. I'ERATURAN EKSPOR INDONESIA
I'ersyaratan untuk mendapatkan il.in ckspor di Indonesia adalah harus
memiliki Surat Izin lisaha p・イ、。セ。ョセ。ョ@ (SIUP). atau surat izin usaha dari
Departemen Teknis atau lell1haga Pemerintah non teknis lainnya bedasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku (paket Desember 1987) dan
sudah memiliki Nomor I'okok Wajib Pajak (NPWP).
Sehdum ekportir meiakuKan pemasaran ekspor. status dan kn:dihilitas
importir yang akan mcnjadi rekan kerja perlu dipelajari terlcbih dahulu.
Informasi mengenai situasi pasar dan negara ill1portir dapat diperoleh dari
perwakilan dagang Indonesia di luar negeri. kamar dagang nasional. bank.
asosiasi perdagangan. jurnal-jurnal atau laporan yang dikeluarkan oleh World
Trade Cel/tre, Il/tertllltiOllll1 Trade Centre dan sebagainya (Singh. 1992).
Berdasarkan ketentuan yang dikeluarkan oleh Departemen
Perdagangan RI ( 19(3). prosedur ekspor Indonesia adalah sebagai berikut :
1 . Eksportir mengadakan kontak dengan calon pembeli meliputi : surat
menyurat. pameran. perjalanan bisnis.
2 . Kirim contoh harang.
3. Setelah contoh harang disctujui ll1aka pad a ull1ull1nya calon pCll1beli
mengirimkan pllrc/ltIse order (PO) untuk bamng yang dipesannya
4 . Berdasarkan PO tersehut Illaka eksportir mengirimkan pet/orlllll iI/voice
(PI) yang Illemuat jenis produk. harga. kualitas. nomor rekening dan
nama banknya.jangka \\aktu pengiriman (time delivery) dan
persyaratan I.etter of ('redit (LlC). serta cara pencairan LlC herdasarkan
Free on Board (FOil) untuk disetujui o!eh calon pemheli.
5. Eksportir menunggu tanda persetujuan dari ealon pemhcli atas PI yang
dikirimkanm a.
'i. Hila diperlukan dapat diouat ikatan pel]an.ll<lIl jual heli (kontral,).
kontrak jangka pcmkk dan kontrak jangka panjang.
7. Berdasarkan 1'1 yang tdah disetujuinya maka calon pemodi
mengajukan lIplikllsi dan memhuka LlC kepada Banknya di luar negeri
untuk disampaikan kepada Bank korcspondensinya di Indonesia.
8 . Persiapan untuk melakubn ekspor dilakukan setelah diterimanya copy
LlC dari Bank korespondensi atau Bank di dalam negeri.
9 . Eksportir mempersiapkan atau mcmproduksi harang yang akan
diekspornya sesuai persy aratan yang termuat di dalam LlC
10. Mcmpersiapkan reneana pcngiriman harang. memesan kontainer dan
ュセャQQィャャ。エ@ rencana relllllatall sdama proses pcngerjaan harang ekspor
9
11. Mengaiukan I'ennintaan I'cmeriksaan Harang Ekspor (1)1)IlE) kepada
Sucofindo untuk oamng prod uk dari rotan. kayu. kulit dan tckstil
(oarang-oarang yang diatur oleh pcmerintah).
12. Setelah dilakukan pcmcriksaan apakah scsuai dengan PPIlE dalam hal
jumlah. jenis. mutu dan diawasi pcmasukkannya kc dalam kontaincr
maka petugas Sucofindo terse out akan mcnyegcl kontaincr dan
menge luarkan Laporan Kebenman I'emeri k saan Scmentara ( L K I)S).
13. I:ksportir mengurus Surat Keterangan Asal (SKA) ke Kantor
Dcpartemen Perdagangan selcmpat.
14. Eksportir mengurus asuransi pengiriman oarang (oila diperlukan).
15. Mcnukarkan surat LKPS dengan LKP ke Sucofindo.
16. Membawa copy LKP kc Banknya (Bank Dcvisa) untuk mendapatkan
blanko I'emberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang akan diisinya.
17. PEB yang tduh diisi diserahkan kemoali ke Bank Dcvisa untuk
ditandatangani dan dieap setdah diteliti kebenarannya
oleh
petugas Bank.18. Eksportir pergi ke Hea Cukai memoawa LKP dan I)EB. untuk
memperoleh izin muat harang ke kapal (clearcnce export) dan untuk
menclapatkan tanda tangan dan car dari retugas hea eukai.
19. I'crusahaan pdayaran menditi kelayakan kontainernya dan kontainer
10
20. Konlainer dimuat di ata;.. kapal. セ。エャャ@ hari sesudahn)"a hanls dicek apakah
kontainer sudah dimuat atau bdum dan kapal akan herangkat.
21. Seslidah kontainer dimual di kapal. 1-2 hari pcrusahaan pelayaran akan
mencrbitkan hi/I oj loading (BL).
22. Untllk melakukan negosiasi dengan bank atau mcneairkan
Lie
di bankdevisa. eksportir harus mempersiapkan dokumen-dokumcn yang
disyaratkan lIntuk melakL1Kan ncgosiasi .
a. Faktur perdagangan (commercial invoice). dikeluarkan olch
eksportir bcrisi keterangan tentang kondisi barang yang dijual
sesuai dengan kontrak.
b. Daftar kemasan (packing list). daftar pengepakan barang yang
dikeluarkan oleh eksportir.
c. Surat keterangan asal (certificate of origin) dikeluarkan oleh Kantor
Departemen Perdagangan sebagai kesaksian atas barang-barang
yang dikirim oleh eksportir.
d. Bill of Loading. dikeillarkan olch perllsahaan pelayaran. lslllya
sllrat keterangan balma harang tclah dimuat di kapal dan akan
dikirim kc negara tujllan discrtai spcsilikasinya.
e. Surat pernyataan pCl11eriksaan agcn atas hmang ckspor (inspection
II
t.
Keterangan lumigasi (certificate of fumigation). jib diperlukanォィオウオウョセ@ a kc Australia dan Sdandia BanI.
g. Surat asuransi (insur·anee certificate) untuk asuransl barang. jika
diperlukan.
h. Analisis kimia (chemical analysis) . .lika diperlukan.
i. Sural pernyataan dari konsul Perdagangan Kedubes pembdi di
Indonesia (Councclor inmicc). bila diperlukan. yaitu sebagai syarat
untuk m<lsuk ke negara pembeli.
j. Dan lain-lain (disesuaikan menurut LlC).
Beberapa fasilitas pembayaran yang biasa digunakan pada transaksi
ekspor adalah : seeara t/llUti. docl/mel/tary bill atau (frtlji. documelltary letter
of credit (LlC). opell ((CCOUllt dan shipmellt 01/ c(JIlsigl/lllellt.
Letters of credit (LlC) paling banyak digunakan dalam transaksi
ekspor di seluruh dunia. Hal ini dikarenakan keamanannya yang diberikan
kepada pihak eksportir (biasa disebut beneficiery). dimana bank tersebut akan
membayar kepada beneficiary sejumlah uang at as pengiriman komoditi yang
tercantul11 dalam dokumcn tersebut pad a jangka "aktu tertcntu. Dua jenis
Lie yang umul11 adalah revoclIble credit dan irrevoclIble credit (Anonim.
1974 ).
11
penling yang hendakn) a ,hrlla.,lIkkan Jalarn konlrak Jan ldah Jiseluiui
schdurn konlrah lCrsd'ul drlUlup adalah deskripsi produk I tennasuk
spesilikasi slandar yang hanlS dipenuhi). iurnlah yang diheli. harga yang
dikenakan dalarn 'yaral-syaral peniualan yang diselujui. mata uang yang
digunakan dalam transaksi. S\ aral-syaral penj ualan. s) arat-syarat pemhayaran.
rincian dari proses penyerahan. prosedur hukum dan arhitrasi jika lerjadi
persdisihan. syaral-syarat pengepakan. cara dislrihusi dan asuransi.
B. TINJAUAN UMUM KA YL LAPIS
Kayll lapis adalah se.!ellls papan hllatan dengan ukuran tertentu yang
terdiri dari sejumlah lembaran llPis (Ienir). Venir ini direkatkan satu dengan
yang lain dalam arah tegak IUfUS anlara seral-seratnya di bawah tekanan dan suhu
tinggi sehingga akan menghasilkan lembaran papan kayu Iebar. mulus dan kllat
dengan ketahanan lemur dan ketahanan pecah yang tinggi (Kli'Aon. 1988).
Selanjutnya dijelaskan hah\\a SliSlInan venir dalam kayu lapis yang
!egak Illrus ini l1lenyehabkan "'l\U lapis I1lcl1lpunyai sifal yang Icbih baik dari
pad a hayu lItllh. yaitu kemanlapan dimensi yang Icbih haik terhadap peruhahan
kadar air. ters<:dia dalam ukuran yang "'hih hesar. mudah dikerjakan dan
nh:mpllnyai kekllatan yang Iehih linggi pada k<:lchalan yang sama.
Kayll lapis) ang perlam" kall dikcnal adalah lripkk yang tcrdiri dari tiga
Illllitiplek yang tcrdiri dari lillla dan tujllh !cllloar \cnir (Anonilll. 197R). Saat ini.
banyak !erdapa! prodllK-pr(lclllk kayu lapis di I""aran dcngan tingkat kcgllnaan
yang herbcda-kda.
lJmllmnyajenis-jenis kaYlI lapis dapat dikelompokan menladi ligajenis.
yaitu :
I. Kayu lapis biasa (commcrcial/onlinary/raw plywood) yang merupakan
hasil olahan primer di dalam pahrik yang sceara kesduruhan masih
mClllperlihalkan ka)'u aslinya karena heiulll diolah Ichih laniut.
1 Kayu lapis indah (fancy QGQセGキHIッ、I@ yang Illcrupakan kayu lapis hiasa yang
permukaannya dikerjakan !cbih lanjut. khususnya unluk kepcrluan dekorasi.
Keindahan perlllukaan diperoleh dengan cara laminasi pada perlllukaan
dengan venir jenis kayu indah atau bahan-bahan sinlelik.
3. Kayu lapis konslruksi (structural/construction plywood) yang merupakan
kayu lapis lahan air yang dilapisi dengan bahan-bahan sinlelik lerlentu untllk
keperluan konslruksi cetak beton (plyform) seperti tongue and groove
plywood (kayu lapis T& (;) scrta overlaid plywood (anonilll. 1978).
Menurllt Kli"on (19HH). kayu lapis dapat dioedakan jenisnya
hcrdasarkan jcnis pt:rekat yang digullukan. yuill! :
I. Tipe I-ckstcrior adalah jcnis kayu lapis yang dipergunakan unlllk keperluan
14
di(!unakan hersi!;'l Weather and Boil I'roof I \VBI') sepertl perekal
mclamin formaldchida dan fel",1 formaldehida.
o Tipe II-interior adalah sejenis ka} u lapis セ@ ang digunakan untuk keperluan
yang tidak terkena hujan dan panas (day a tahan perekalnya Iehih rendah).
I'erekal yang digunakan hersi"'l Moisture Resistant (MR) sepeni perekal
urea formaldehida.
Selanjutnya dijelaskan pula halma ada herhagai jenis kayu lapis
menurut kegunaannya atau dikcnaljuga dengan secondary plywood. yuitu :
I. !'apan blok. yaitu kayu lapis dengan inlima lcrdiri dari lemnaran nahan
papan (lumber core).
Fancy plywood. yuitu kayu lapis yang lapisan luamya terdiri dari venlr
indah.
3. I'rever)1ish plywood. yailu kayu lapis yang lapisan luamya dineri lupisan
mengkilap (transparan).
4. Overlay plywood. yaitu kayu lapis pad a bagian mukanya diberi kertas
bercorak atau formika.
5. Graved plywood. yaitu kayu lapis yang dioeri alur "tall garis.
6. Embossed plywood. yuilU kil.l u lapis pad a perl11ukaannya dioeri Ilaflla atau
1110ti
r.
7. Two- plywood. yailu kayu lapis yang hanya oerlapis dua.
15
9. Fire resistant plywuod. :aitu kaYlIlapis yang dihcri hahan anti api sehingga
tahan terhadap apl
10. Preserved Plywood. yaitu kayu lapis yang diheri hahan pengawet.
lJkuran standar kayu lapis yang diproduksi "Ieh industri perkayuan saat
ini adalah 244 CI11 \ 122 CI11 dan 21 セ@ cm \ 91 el11 dengan ukuran ketebalan -+ 111111
dan (, mm untuk 3 lapis. 9 n1l11 dan 12 111m untuk 5 lapis dan I R mill - 25 111111
untuk 7 lapis. Ukuran ini dapat henariasi lagi berdasarkan permintaan pasar.
Scdangkan standarisasi mutu yang digunakan dalam perdagangan kayu lapis
dikelompokkan dalam 4 standarisasi mutu :
I.
3.
4.
Standar Nasionallndonesia (SNI).
Standar Inggris (Ilritish Standard).
Standar Amerika (International Hardwood Product Association).
Standar Jepang (Japanese Plywood Inspection Corporation dan Japan
Agricultural Standard).
Jenis kayu yang dipergunakan untuk kayu lapis Indonesia adalah
memnti l11erah dan putih. keruing. Kapur. l11erawan. mengkulang. jc1utung dan
gcrunggang. Untuk kayu lapis indah (fancy plywood) dipergunakan venir indah
pada lapisan luamya dari jcnis-.lcnis jati. cboni. kuku. nyantoh. sonokeling dan
I ()
C.
L1NGKUNGAN MAKRO
Perusahaan dan anggnta-unggota _'ialuran pcmasaran. para pcmhdi.
IJihak sain"an dan masvarakat ul1lum scmuanva bcroperasi dalam lingkun>.:an C' セ@ ., ....
lllakro yang lebih besar yang tcrdiri dari kekuatan yang membentuk peiuang
lllaupun tantangan bagi pelaksanaan usaha seeara berhasil (Winardi. 1989).
Kekuatan-kekuatan tersebut scbagian besar merupakan faktor-faktor yang tidak
dapat dikendalikan.
Menurut Kotler (1984). lingkungan l1lakro terdiri dari cnam l1laeam
kekuatan. yaitu :
• Kckuatan Ekonomi
Kategori ini l1lencakup trend dan perkembangan pokok pada pendapatan
perorangan netto. tingkat biaya hidup. tabungan dan hutang para konsumen
dalam pola-pola pengeluaran yang beruball. Semua kekuatan tersebut
I1lcnil1lbulkan pengaruh atas kesediaan serta kemal1lpuan individu-individu
untuk mel11beli barang.
• Kckuatan Tcknologis
Kategori ini l11eliputi perkel11bangan-perkel1lbangan penting pada
produk-produk baru. bahan-bahan dan proses-proses yang menimbulkan dampak
pad a industri yang bersangkutan.
17
Kate!!ori ini IllClirllti pcrkclllhangan pcnting dalam pClllhllatan
lIndang-lIndang. kcplltllsan-kcplItllsan badan pcmcrintah dun pdaksanaannya scrta
pengaruh kelompok-kdolllp<,k kepentingan lImllm atas industri yang
bersangklltan.
• Kckuatan Ekulugis
Kategori ini mcncakup keccnderllngan dalam pena\\aran dan biaya sum
her-sumber daya alamiah dan cll\:rgi. serta problem-prohlem berupa perusakan
lingkllngan dan pengawasan pencemaran.
• Kekuatan Kultural
Kategori 1111 mdipllti perkembangan-perkembangan penting serta
pergeseran-pergeseran dalam nilai-nilai kultllral serta gay a hidllp yang
mempengaruhi pola industri dan perllsahaan yang bersangkutan.
• Kekuatan DCll1ugrati
Kategori ini mdiputi sClllua kecenderungan pOkOK dan perkembangan dalal11
lIKlIran serta sibt pendlldllK. terlltama angka kelahiran. distribllsi lImur dan
18
Selanilltnya Winardi ! 19X9) mcnyatakan hahwa variabel-\ariahd
lingkllngan marketing terdin dari cnam maeam kckuatan. yaitu :
• Kekuatan Politik
Lemhaga-lemhaga polltik Illcneiptakan lIndang-lindang serta pcraturan Jan
menciptakan kcsatuan-kesaluan yang ィ」イエャャァ。セ@ untuk mcngatur. yang
berpengaruh pada organisasi. Kekuatan ini s,mgat mempengaruhi stahilitas
ekonomi dan politik suatu l1l:gara.
• Kekuatan Yuridis
Penafsiran undang-undang mcnimbulkan kekuatan-kckuatan yuridis.
Keputusan-keputusan marketing dan aktivitas-aktivitasnya dibatasi dan
diawasi oleh sejumlah hesar peratllran-peratllran yang ditetapkan "Iell
lembaga-Iembaga politikal.
• Kckuatan yang Mengatur
Kekllatan yang mcngatllr mcmcrlukan pola kesatuan-kesatuan yang
mengatur di pusat dan daerah. Kesatuan-kesatllan terscbut mcnciptakan
bcrbagai macam penlturall yang mcmpcngaruhi keputusan-kepulusan
marketing. Perusahaan-pcrusahaan individu dan organisasi perlllagaan ./uga
19
• Kckuatan k」ュ。ウセG。イ。ォ。エ。ョ@
Kekuatan kemasyarakatan membuat para pemasar untuk mcnentukan standar
kehidupan layak dan ),!aya hidup yang tepat mdalui keputusan-keputusan
serta aktivitas-aktivitas yang s,",cara s!lsial dapat dipcrtanggungjawabkan.
• Kekuatan Ekonomi
Kekuatan ekonomi sangat m,",mpengaruhi kekuatan suasana pcrsaingan suatu
pcrusahaan. Faktor-faktor ekonomi mempcngaruhi banyaknya
aktivitas-aktivitas pemasaran.
• Kckuatan Teknologi
Ada dua cara dengan apa kekuatan teknologi mcmpengaruhi
keputusan-keputusan serta aktivitas para pcmasar. Perlama dengan menimbulkan
dampak kuat atas kehidupan sehari-hari dan orang-orang. Kedua.
perkembangan-perkembangan tcknologi dapat menimbulkan dampak
langsung atas upaya mcnciptakan serta mempertahankan suatu ramuan
pelnasaran. karena sCl11ua variabclnya dapat dipcngaruhi yaitu produk.
:w
o.
ASPEK YANG MEMPENGAIWHI PEIWSAHAAN
Menurul Simnolon 119X7,. asrek lingkungan yang Illcmpcngaruhi sualu
perllsahaan ):aitu :
• Hahan Haku
i'erusahaan harus mcndapalkan nahan baku dari lingkungannya. yailu dari
ievcransir (pen)cdia) bahan baku. Kadang-kadang perusahaan lidak
mempunyai slok bahan baku dalam jwnlah yang cukup sehingga
I11cl11bahayakan perusahaan. I'crubahan pada aspek bahan baku ini
berpengaruh lerhadap perusahaan lersebul.
• Tenaga Kerja
I'erusahaan memerlukan lenaga kerja dengan lingkat keahlian. kualifikasi
dan jumlah yang cukup. Jib kebutuhan tenaga kerja tidak dapat dipenuhi
dari lingkungan. maka pcrusahaan akan mengalami kesulitan dalal11
Illenghasilkan produk. Tenaga kerja diperoleh dari pasar tenaga kerja yang
Illerupakan bagian dari lingkungan masyarakal.
• Kcuangan
Bursa saham. rasar modal. nank dan perusahaan asuransi merupakan bag ian
dari lingkullgan kcuallgan. l.inl!kunl!an k<:uanl!an ini Illcng"ambarkan '"- '- ... c
21
karcna エ・イウ・、ゥ。ョセTQ@ :--.tll!lhcr kL'Ui.l1lgan Jengan tillgkat hunga yang rendah akan
Illerangsang penumbuh,1I) perllsahaan se-cara cepat.
Pertumbuhan )ang lam hal オャャQオャャQョセ。@ lerjadi apabila perusahaan tidak mall1pu
I11clnperoleh sumo...:' ォ・ャャ。ャャセ。ョ@ dari lingkllngannya. sehingga terpaksa
menggunakan sumber dari dalam perusahaan sendiri.
• Kondisi Ekonomi
Aspek ini menggamharkall keadaan UIl1UIl1 dari perekonomian daerah
ataupun negara tempat perusahaan herada. Kondisi ckonol1li ini antara lain
digambarkan oleh besarn) a day a beli konsumen (tingkat permintaan
terhadap produk atau sektor). tingkat pengangguran. tingkat bunga yang
herlaku. besarnya intlasi. kCl1ludahan l1lemperoleh hahan haku dan tenaga
kerja serta kapasitas produksi total dari suatu sektor.
• Pasar
Aspek pasar berpengaruh terhadap perusahaan melalui pennintaan akan
produk perusahaan. Jik" pasar l1lenjadi kecil maka organisasi hams
l11engurangi kegiatannya atau Il1cngalihkan kegiatannya pada jenis produk
atau jasa lainnya. .lib penn;ntaan bertambah maka perusahaan perlu
dikembangkan agar mampu I11cmenuhi kebutuhan konsul1len dan dapat
• Tcknologi
leknologi merupakan pengetahuan scrta teknik-teknik yang digunakan untuk
memhuat prod uk atau menghasilkan jasa. Aspek ini berpengaruh terhadap
(afa pengelolaan pCfllsahaan. Tingkat teknologi yang digunakan
berpengaruh terhadap ukuran dan kcahlian yang harus dimiliki perusahaan.
• Proses Transformasi
Proses transformasi memeriukan adanya peralatan. energi. tenaga ォ・セゥ。@ dan
teknologi. Setiap eiemcn krsehut dipenuhi oleh leveransir (penycdia).
Proses transfonnasi ini dipcngaruhi oleh corak permintaan pasar. jumlah
sall1gan perusahaan. kondisi pasar yang akan dimasuki dan modal usaha
dengan cara mendapatkannya tergantung kondisi ekonomi. Proses
transformasi yang dilakukan juga tidak teriepas dari tingkat pengetahuan
manajerial perusahaan.
• Pemerintah
Aspek pemerintah meliputi peraturan dan sistem pemerintahan serta politik
yang melingkupi organisasi. Organisasi politik yang ada pada suatu ncgara
mcmpengaruhi kebehasan pcrusahaan dalam menjalankall usahanya.
E. PENGERTIAN PERMINTAAN
Menurut Kotler (1993). pcrmintaan pasar atas suatu produk adalah
\\ ilayah ァ」ッァイ。ヲゥセ@ lcrtClltu. radii ,oatil langka \\aktu lcrtcntu Jan hcracla dalam
suawlingkungan pCl11a:-:.uralllcrtcntu dcngan slIatli program pcmasaran tcrlcntu.
Pennintaan paSCH hllbnlall slIatli angka yang pasti. tctapi !chih
Illcrllpakan sliatu fllngsi. hll1gsi pcrmintaan pasar bukanlah gambaran
pcrmintaan pasar sepml.lang \\aktll. lctapi !cbill Illcrupakan kllrva dari berbagai
altcrnatif ralllalan tcntang rcrmilltaan rasar. yang dircngaruhi olch berbagai
alternatifusaha pem3saran dalalll kurun waklulertcnlu.
F. PENGERTIAN PERAMALAN
Peramalan diartikan scbagm renggunaan teknik·teknik statistik dalalll
Illcmbentuk gambaran masa depclIl berdasarkan pengolahan angka-angka historis
(Buffa. 1987). Peramalan tergantung kepada adanya data historis agar dapat
diuraikan seeara statistik dan juga lergantung kepada faktor-faktor pembentuk
pasar yang relatif stabi!.
Ralllalan merupakan suatLi perk iraan teriadinya suattl kejadian di waktu
yang akan datang. yang dapat hcrsirat kllalitatif m<.lllplill kuantitatif dan bisa
dinyatakan dengan reruhahan nilai variahel (SlIpranto. 1993).
Peramalan dapat dibedabn Illenjadi bebcrapa scgi tergantung dari cara
Illclihatnya. Berdasarkan silill I'CI1\ USllnn\a dapal dibcdakan atas dua Illacatll.
\ ailu :
24
, !'cramalan obyekliL didasarkan "las dala-data yang relevan pada masa lalu
dengan mcnggunakan leknik serla mdoda dalam menganalisis dala lersebut.
Sedangkan benJasarkan jangka waklu peramalan dapal dibcdakan
sehagai bcrikut :
I. !'cramalan jangka panjang (/0111' lerm forecast). dengan jangka waktu
peramalan lebih dari satu setengah tahun dan digunakan dalam pcnyusunan
pcrencanaan suatu ncgara atau dacrah. percncanaan invcstasi scrta
pcrencanaan ckspansi suatu perusahaan.
2. i'cramalan jangka pcndck (shor/lerlll forems/). lknganjangka waktu kurang
dari satu setcngah tahun dan dipcrlukan dalam perencanaan produksi.
pcrencanaan penjualan. pcrcncanaan pcrscdiaan. pcrencanaan anggaran
pemasaran dan sebagainya.
G. ANALISIS REGRESI BERGANDA
Analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan satu variabel.
nlriabel tak bebas. pada satu atall Ichih yariabel lain. variabel yang mcnjelaskan
(explanatory variabels). dengan l11aksud untuk l11enaksir atau memperkirakan
nilai rata-rata hilung (mean) atall rata-rata (populasi) variabel tuk bebas.
dipandang dari segi nilai yang c1iketahui atau tetap dari variabel yang
mcnjelaskan (Gujarati. 198R).
Teknik prakiraan yang l1lenggunakan anal isis regresi pad a pokoknya
15
mi.lupun tc()ri yang mendasarin }-a Teknik rcgrcsi umumnya Illembahas
ー・ャQエォセ。エ。ョ@ schah akibat I causal, atau yang bersi lilt menjeiaskan (explanatory)
untuk prakiraan. イ」ォョゥォMエ」ォョゥセ@ III I Inencoba Illempcrkirakan keadaan di Illasa
datang dengan Illcncntukan dan Illcngukur beberapa filktor bcbas (indepcndent)
yang penting beserta pcngaruh l1lt"rcka terhadap variabd tidak bebas yang abn
diperkirakan. Scringkali penellluan dan pengukuran hubungan yang dicari
tersebut lebih berlllanfaat dibandingkan dengan penggunaannya untuk
Illcndapatkan hasil prakiraan (Markidakis d al.. 1983).
Model regresi berganda I1lcrupakan pcngelllbangan langsung dari Illodel
regresi linier sederhana. yang ditullskan sebagai :
セMMMMMMMMNMセ@ .. - - - '
dillluna X;j udalah ni lai pengal11atan ke-i dari variabel penduga Xj' Suatu variabel
be bas 11llll1gkin dapat Illerupakan rungsi dari variabel bebas yang lain. tetapi ada
pemhatasan ha!nva variahd hehas tidak halch mcmpunyai huhungan fungsi linier
dcngan \ariahel behas yang lain (Ott danllildebrand. 1983).
Walpole ( QYxセI@ Illcnjdaskan balma asul11si yang dipakai dalam modei
rcgresi linier dua variahel atau Ichih adalah :
16
2. kov (c ,Xi)c () dengan rerLttaan lai 11 tida, ada korelasi antara kesalahan
pcngganggu yang satl! dcngan )-t.lng lainnya.
3. Var(E,)= a' untuk sctiap !. 。イエゥョセ@ a sctiar kesalahan pcngganggu mempunyai
vanans yang sama.
-f. kovHXQ⦅xセ@ 1I)=- Kov(r.,.XlI ): () artinya kovarian sctiap pengganggu dcngan
variabe! be bas no!. dengan perkataan lain tak ada kordasi antara kesalahan
pengganggu dengan setiap \' ariahel hebas yang tcreakllp dalam persamaan.
5. Tak ada multikolinieritas. yang herarti tidak ada hubungan linear yang eksak
antara variabel-variahd hebas.
6. £, '" N (O:a') artinya kesalahan pengganggu mengikuti distribusi normal
dengan rata-rata nol dan varians
r;'
Menurut Ott dan Hildebrand (1983) secara UIl1UIl1 dalam perancangan
model regresi berganda diperlukan paling tidak cmpat tahapan. yaitu (i)
pemilihan variabel-variabel pendllga yang potensia!. dimana untuk variabel
kualitatif dapat diwakilkan dengan variabel semu (dummy) dan variabel waktu
tunda dapat dimaslikkan dalam bellluk variabe! /ilK. (ii) Illembuat tranforJnasi
atau kombinasi niali variabel regresi. Illisalnya tranformasi logaritma. kOl1lhinasi
perkalian antar variahel dan lain-lain. (iii) remilihan suatu model khllSLlS yang
paling sesuai dengan kchlltlllwn. langkah ini biasanya mellleriuKan usaha
pcnguiian hcberapa model kandidat dan mcmhandingkan hasil dan akurasi model
セW@
regresiIJn. (iv) penguJlan model tcrpilih apakah memenuhi asumSI-aSlImSI . .
dasarnya. pada tahap ini juga dilakukan pengujian tcrjadinya non-normalitas atau
non-kontan varians dan otokorelasl pad a nilai sisa.
I. SI'ESIFIKASI DAN II)ENTIFIKASI
Naylor (1979) mengilustrasikan struktur umum model ekonometrik
pemasaran sebagai berikut : S
=
f(Z, C, X, St_" E),dimana s adalah total penjualan suatu komoditi sebagai variabel output. dan
variabel-variabel eksplanatori yang terdapat di fllas kanan persamaan adalah z
yang melambangkan variabel kebijakan manajemen (bauran pemasaran), c
meiambangkan variabel persaingan. x melambangkan variabel eksternal
perusahaan (GNP. indeks harga konsumen dan lain sebagainya) dan E
melambangkan faktor kesalahan random.
2. ESTIMASI PARAMETER
Bila pengumpulan data historis dan spesitikasi model teoritis telah
dilakukan. maka selanjutnya dilakukan estimasi nilai parameter model.
Secara ideal untuk memperolch hasil estimasi yang akurat diperlukan kbih
dari 30 observasi data historis. tapi kondisi ini scringkali sulit diperoleh
28
Bila pad a t.!stimasi dapal dipt.!riksa (kngan mt.!nggunakan prosedur
statistik. Penaksir parameter a. hi' h,.. ... h, yang diperoleh dari rcgresi
berganda dapat ditunjukkan tidak terhatas. Tapi pada sistem pcrsamaan
simultan dimana ada ketergantungan antara variabel tidak benas dapat
mengakibatkan estimasi parameter berbias. lJntuk mcnghindari bias
penaksiran dapat dipakai heberapa alternatif prosedur. yaitu Metodc
Penaksiran Kemungkinan Maksimul11 Inf()rmasi (Full Information Maximum
Likehood), Metode Kemungkinan Maksimum Infoflnasi rerbatas (Limited
Int()rmation Maximum Likehol,d). Metodc Kuadrat Tcrkecil Tidak Langsllng
(Indirect Least Square). Metodc Klladrat Terkccil Dua Tahap (Two Step Least
Square) dan Metode Kuadrat Terkccil Tiga Tahap (Three Step Least Square).
3. UJI ST A TlSTlK
Uji statistik bcrtujuan untllk menilai kesesuaian dan
parameter-,
parameter persal11aan. yaitu dCllgan t-test. F-test. R--test dan Durbin-Watson
test.
a. kocfisicn dctcrminasi
Koetisien determinasl didelinisikan dengan :
セMセMMNャオュャ。ィ@
Kuadrat Rcgresi19
Semakin mcndekall 1.0 ndai R'. scmakin rcprcscntatif model terscbut.
dalam artian kcmampuan model Illcncrangkan variansi pcrubahan variabe!
terika!. Nilai [{' akan mcningkat dengan meningkatnya jumlah variabe!
bebas dalalll persamaan. NanulIl dengan menambah jumlah variabel bebas.
denl,jat be bas kesalahan makin keeil. Maka naiknya nilai rセ@ tidak sdalu
menunj ukkan pcningkatan kClllampuan model menjdaskan variasi varia be!
terika!. Olch karena itll sering kali digunakan R2 yang sudah
mempertimbangkan derajat bebasnya.
t
,
-
,
..
R-
=
1 -(I - In (n-I) (n-I-k)b. Statistik-t
Statistik-t menunjukkan peran masmg-maslIlg peubah bcbas
seeara send irian. dikontrol o!eh variabel bebas lainnya dalam persamaan
yang bersangkutan. dalalll menerangkan variasi variabcl terika!.
Statistik-t digunakan unStatistik-tuk mcnguji hipoStatistik-tcsis H" セi@
=
0 (tidak berbedanyata)dengan tl ヲャLOsセiZ@ dimanu sセi@ sebagai galat haku セ@ I. untuk I .
10
c. Statistik-F
Statistik-I· digunakan untuk mcnunjukkan apakah sekelompok
variabel sccara barsamaan meI11punyai pengaruh terhadap variabd terikat.
Untuk tujuan pengujian kcsamaan dari estimator kcsduruhan. maka
dilakukanmctode uji anal isis varians (ANOYA).
d. Kocfisicn korclasi parsial
Koetisicn korelasi parsial mcnunjukkan suatu variabel bila
variabel lainnya telah diizinkan untuk menerangkan variabel terikat.
Sebagai contoh adalah イ|クャNクセ@ yang menunjukkan pengaruh XI terhadap
Y yang tidak dipcngaruhi oleh xセ@ apabila ruas Kanan persamaan tcrdiri
dari XI dan X] saja.
Koefisien itu dapat dihitung dengan pertama kali dilakukan
regresl Y dan xセ@ dan dihitung estilllasi gangguannya. Langkah kedua
adalah dilaKukan regresi X I dan X, dan dihitung estilllasi gangguannya.
Langkah terakhir adalah mellcari korelasi alllara kedua cstilllasi gangguan
tadi.
Koefisien kordasi dapat dihitung dari koefisien regresl dengan
31
dengan th sebagai statistik-t koelisien X" n jUllllah obscrvaSJ dan k jUllllah
variabel bcbas.
Selain up-up statistik tersebut dilakukan pula pengupan
pelllenuhan aSulllS\-aSUIll>l analisis regresl linier yang Illencakup
pengupan adanya permasaiahan Illultikolinieritas. heterokedastisitas dan
III. METODOLOGI
A. KERANGKA PEMIKIRAN
Dalam mcnganalisis perkembangan ekspor kayu lapis perlu dilakukan
anal isis hubungan alllara variabel-,·ariabel yang berpengaruh dan yang
dipengaruhi. Berbagai variabel yang diduga berpengaruh. diselidiki untuk
mengctahui sampai sejauh mana, ariabel-variabd lersebut dapat mempengaruhi
ckspor kayu lapis.
Lebys (1975) mcnyatakan bahwa beberapa metode dapat digunakan
lIntuk membcntuk model komodili internasional. Dalam berbagai model yang
umum digunakan. model ekonomctrik dengan regresi linier berganda merupakan
salah satu yang sering digunakan. Penawaran dunia sebagai variabel tidak bebas
dipengaruhi oleh harga yang bersangkutan. aktifilas ekonomi. faktor alam dan
kebijakan pemerintah.
Perkembangan ekspor kayu lapis. sebagaimana pad a komoditi pada
lImumnya. tergantung pada peml\\aran dan permintaan. Penawaran sangal
dipengaruhi alch taklar-taktor yang berasal dari dalam ncgeri. Dalam berbagai
laklnr yang salu sama lain mungkin saling berhubungan. perlu dipilih beberapa
laklor yang besar pengaruhnya serta dalanya dapat diperoleh.
Dari segi penawaran yang umumnya herasal dari dalam negeri. diduga
reali,asi produksi pabrik. nilai tukar uang rupiah terhadap dolar. kapasitas
terpasang pabrik. kebijakan pcmerintah di bidang ekspor. volume ekspor kayu
lapis negara sall1gan. nilai FOB. dan harga rata-rata kayu lapis dunia dan di
Jakarta.
Oalam perdagangan internasional kayu lapis. tcrjadi persaingan dcngan
negara-negara lain dalam merebut pasar. sehingga perlu juga dianalisis
faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi ekspor yang nantinya dapat
dijadikan sebagai acuan dalam pcnyusunan rencana dan strategi pemasaran.
B. PENDEKATAN BERENCANA
Menurut Thierauf dan Klekamp (1975). me/ode pendeku/un herencul1([
dimulai dengan pengamatan gejala pennasalahan. sehingga pcrmasalahan dapat
didetinisikan. Kemudian metode penyelesaiannya disesuaikan dengan
peubah-peubah. batasan dan asumsi dari alternatif solusi permasalahan yang ada.
Pendekatan berencana adalah metode pendekatan masalah seeara
langsung. mengidentitikasi bagian atau beberapa sifat dari keadaan sebenarnya.
kcmlldian mencari sollisinya (Simarmata. 1985).
Tujuan penditian operasional dalam pendekatan berencana adalah
mencari dan menemukan solusi optimal pada permasalahan yang dikaji. Saling
34
si1l1ultan. kecuali hila karen" hatasan-hatasan tcknis perhitungan tidak
1l1clllungkinkan. maka akan dipcrgunakan suh optimasi (Simarmata. 1985).
Dengan demikian sctiap masalah yang dihadapi dalam pengkajian yang
mencrapkan pendekatan berenc:Jlla adalah spcsitik. sehingga solusinya juga
spesitik. tergantung pada kondisi yang ada. Solusi yang diperoleh harus
operasional dapat diterapkan. Hal tersehut hanya dapat dicapai jika data yang
diperoleh dapat dipercaya dan kondisi manajemcn terstruktur dan mantap.
C.
METODA PENELITIAN
I. PENGUMPULAN DATA
Data yang dikumpulkan herupa data primer dan data sekunder. Data
primer yang dihimpun merupakan hasil wawancara yang antara lain tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor kayu lapis dan
permasalahan-pcr1l1asalahan yang dihadapi.
Data sekundcr yang dihi1l1pun antara lain laporan ekspor import.
harga dan pcraturan-peraturan yang hcrhuhungan dcngan ckspor kayu lapis.
2. ANALISIS DESKRII'T1F
l11etode survei. yailu l11e1akukan pengenalan masalah lerhadap kondisi yang
,edang berlangsung. mengkaji hal-hal yang Iclah dilakukan pihak-pihak yang
lerlibal dalal11 kondisi lersehul. dan hasilnya dapal digunakan dalam
pCl11buatan rencana maupun pcngamhi Ian kepulusan di \Vaklu l11endatang
(Singarimhun. 198&).
Dalam usaha unluK mCl11rorrllulasikan pOlcnsi dan pduang ekspor
kayu lapis. dilakukan langkah-Iangkah anal isis schagai hcrikut :
a. Mengkaji potensi pcngcmhangan ekspor kayu lapis.
Melalui lahap ini akan dilihat potensi-polcnsi yang dimiliki
perusahaan dan Indonesia untuk mengel11hangkan ekspor kayu lapis. seperti
bahan baku. teknologi proses yang dikuasai dan kuantitas serta kualitas
produk.
b. Mengidentifikasi permasalahan dan hambatan-hambatan.
Melalui tahap ini akan dikaji masalah. hambatan dan tantangan
yang dihadapi dalam pengembangan ekspor kayu lapis.
c. I\1cngamati peluang dalam mcngcmhangkan ckspor kayu lapis.
Dalam tahapan ini akan dikaji ncgara-negara yang mel11punyai
peluang sebagai pcngimpor. dcngan canl memhandingkan suplai negara
pengekspor oellgan pl'rminlaan ncgara pengllllpor dan dengan
mempertil11bangkan hcrhagai litktor yang mempengaruhi pcrmintaan
II. Anal;s;s pos;s;
Analisis lIli digunakan unluk mengelahui kcdudukan alau posisi
Indonesia dalam ュセョァィゥNャj。ーゥ@ pcrsaingall di pasaran inh:rnasionaL ucngan
cara memperlimhangkan kckuawn dan kelcmahan yang dimiliki.
c. Formulas; pcrmasalahan
Faklor-filklor yang berrengaruh lerhadar ekspor kayu lapis
diflmnulasikan kc dalam model rcgresi linier bcrganda unluk mengdahui
huhungan kallsal yang Illcmpcllgaruhi pcrkemhangall ekspor kayu lapis.
data-datanya dianalisis dengan bantuan komruter (paket minitab) dengan
persamaan sebagai berikut :
{
セケセM
b" +「LxセK@
b2X2 -:;:-bJXJ + b.X. + b"Xs + 「NxZMセ@ b7XJ7 + bHXH + buXu- セMセMMMMMMMM - -
--Y
=
Ekspor kayu lapis Indonesia (M")X,
=
I'roduksi kayu laris Indonesia (M')X2 = I'roduksi kayu oulallndincsia 1M')
XJ = Kapasilas terrasang paorik kayu lapis Indonesia 1M')
x.
= llarga rala-rata kaYLI lapis inlernasional (lJS$/M')x"
=
Ilarga rala-rala kayu lapis di .Iakarla (Rp/lemoar)x"
=
Nilai lukar dolar lerhadap rupiah,-{:
37
XH
=
V olul11e ekspor negara .,,"ngan (Malaysia I I M' IXII Kehijakan pel11erinlah (dUIllI11 Y J
b" = Konslanla
,-
-1
- -- - - . -
-
- I
a
= ZII+
ZIb
l+ z2 b2 +
zJbJ
+
Z4b
4+ zsb, + z(,B(,
+ I
L ______ _
a Ekspor kayu lapis PT. IT (M3)