• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Jarak Jauh Berbasis Mikrokontroler AT89S52 Dengan Sensor Ultrasonik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Jarak Jauh Berbasis Mikrokontroler AT89S52 Dengan Sensor Ultrasonik"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

PROGRAM PADA MIKROKONTROLER ATMEGA 89S52

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)

ret

tunda:

mov r7,#2

tnd:

mov r6,#255

td:

mov r5,#255

djnz r5,$

djnz r6,td

djnz r7,tnd

ret

pulsa:

mov r7,#23

djnz r7,$

ret

delay:

mov r7,#10

dly:

mov r6,#255

djnz r6,$

djnz r7,dly

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Ir Robert, 2002. BANJIR. Celeban Timur: Pustaka Pelajar.

Dr. Sjarifah, M.Kes, 2010. PENATAAN BANTARAN SUNGAI DITINJAU DARI ASPEK

LINGKUNGAN. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Ir. J.Honing, 1998. KONSTRUKSI-KONSTRUKSI BANGUNAN AIR. Jakarta: Erlangga

M.Agus, 2005. EKO-HIDRAULIK PEMBANGUNAN SUNGAI. Yogyakarta: Magister Sistem

Teknik Program Pascasarjana UGM.

Mistra,dkk 2007.ANTISIPASI RUMAH DI DAERAH RAWAN BANJIR. Depok: PT Penebar

Swadaya.

C.Tintin, 2008. THE ART OF ASSEMBLY LANGUAGE. Yogyakarta: Andi

F. Edward, 1984. PROGRAMMING IN ASSEMBLY LANGUAGE MACRO-11. London:Addison

Wesley Publishing Company

https://onelka.wordpress.com/mikrokontroler-at89s52.html

Diakses pada 09 Oktober 2015, Pukul. 08:07 p.m

http://green-elektronik.blogspot.co.id/2010/08/mikrokontroler-at89s52.html

Diakses pada 09 Oktober 2015, Pukul. 09:32 p.m

http://komponenelektronika.biz/rangkaian-buzzer.html

(25)

BAB III

PERANCANGAN DAN SISTEM KERJA RANGKAIAN

3.1 Perancangan Model Sistem

Adapun diagram blok perancangan alat sistem peringatan dini banjir berbasis Mikrokontroler

Atmega 89S52 dengan menggunakan sensor ultrasonik adalah sebagai berikut:

SUNGAI

SENSOR ULTRASIONIK ATMEGA89S52 LCD

Blok Masukan Blok Proses

BUZZER

Blok Keluaran

GSM SMS Missed call

Gambar 3.1 Diagram blok penelitian

Keterangan diagram blok di atas adalah ketika ketinggian air (gelombang air) mencapai

titik maksimum maka sensor ultrasonik akan bekerja mendeteksi ketinggian permukaan air dan

mengeluarkan bunyiperingatan ketika permukaan air tersebut mencapai ketinggian tertentu.

Mikrokontroler membaca dan memproses data-data yang telah disetting secara otomatis.

Mikrokontroler mengirim data ke LCD untuk melihat hasil dalam bentuk digital. Data pada

LCD langsung dikirim ke handphone dengan tujuan untuk memantau dan mengontrol

ketinggian air tersebut dan apabila ketinggian air sudah mencapai titik maksimum maka Buzzer

akan mengeluarkan bunyi berbentuk alarm.

3.2. Rangkaian Mikrokontroler AT89S52

Rangkaian ini berfungsi untuk mengendalikan seluruh sistem. Komponen utama dari rangkaian

ini adalah IC mikrokontroler AT89S52. Pada IC inilah semua program diisikan, sehingga

rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki. Rangkaian mikrokontroler

(26)

Gambar 3.2 Rangkaian mikrokontroller AT89S52

Mikrokontroler ini memiliki 32 port I/O, yaitu port 0, port 1, port 2 dan port 3. Pin 32

sampai 39 adalah Port 0 yang merupakan saluran/bus I/O 8 bit. Pin 1 sampai 8 adalah port 1.

Pin 21 sampai 28 adalah port 2. Dan Pin 10 sampai 17 adalah port 3 Pin 40 dihubungkan ke

sumber tegangan 5 volt. Dan pin 20 dihubungkan ke ground. Rangkaian mikrokontroler ini

menggunakan komponen kristal 12 MHz sebagai sumber clocknya. Nilai kristal ini akan

mempengaruhi kecepatan mikrokontroler dalam mengeksekusi suatu perintah tertentu.

Pada pin 9 dihubungkan dengan sebuah kapasitor 10 uF yang dihubungkan ke positip dan

sebuah resistor 10 Kohm yang dihubungkan ke ground. Kedua komponen ini berfungsi agar

program pada mikrokontroler dijalankan beberapa saat setelah power aktip. Lamanya waktu

antara aktipnya power pada IC mikrokontroler dan aktipnya program adalah sebesar perkalian

antara kapasitor dan resistor tersebut. Jika dihitung maka lama waktunya adalah :

10 10 1 det

tR x CKxFm ik

Jadi 1 mili detik setelah power aktip pada IC kemudian program aktif.

3. 3 Rangkaian Buzzer

Jika jarak antara sensor ultrasonic dengan permukaan air ≤ 5, maka buzzer akan nyala dan

(27)

Gambar 3.3 Rangkaian Buzzer

Pada alat ini, alarm yang digunakan adalah buzzer 5 Volt. Buzzer ini akan berbunyi jika

positipnya dihubungkan ke sumber tegangan positip dan negatifnya negatifnya dihubungkan ke

ground.

Output dari relay yang satu dihubungkan ke sumber tegangan 5 volt dan yang lainnya

dihubungkan ke buzzer. Hubungan yang digunakan adalah normally open. Prinsip kerja

rangkaian ini pada dasarnya memanfaatkan fungsi transistor sebagai saklar elektronik.

Tegangan atau sinyal pemicu dari transistor berasal dari mikrokontroler Port 3.4 (P3.4). Pada

saat logika pada port 3.4 adalah tinggi (high), maka transistor mendapat tegangan bias dari kaki

basis. Dengan adanya tegangan bias ini maka transistor akan aktip (saturation), sehingga

adanya arus yang mengalir ke kumparan relay. Hal ini akan menyebabkan sakar pada relay

menjadi tertutup, sehingga hubungan sumber tegangan 5 volt ke buzzer akan terhubung dan

buzzer akan berbunyi. Begitu juga sebaliknya pada saat logika pada P3.4 adalah rendah (low)

maka relay tidak dialiri arus. Hal ini akan menyebabkan saklar pada relay terputus, sehingga

sumber tegangan 5 volt dengan buzzer akan terputus dan buzzer tidak berbunyi.

3.4 Rangkaian Driver MAX232

Untuk dapat berkomunikasi antara mikrokontroler dengan PC, maka diperlukan suatu

penyetaraan level tegangan. Besarnya level tegangan komunikasi serial (Leve;l Tegangan

RS-232) adalah -25 s.d -3 V untuk logika high (1) dan +3 s.d +25 V untuk logika low (0). Oleh

karena itu diperlukan sebuah pengantar muka yang dapat menyamakan level tegangan dari

komunikasi serial pada komputer dengan mikrokontroler, yaitu IC RS-232 yang disebut IC

MAX 232 yang diproduksi oleh MAXIM. MAX 232 adalah saluran driver/receiver ganda yang

termasuk pembangkit tegangan kapasitip yang menyediakan level tegangan RS-232 dari sebuah

sumber tegangan 5 V.

MAX232 merupakan salah satu jenis IC rangkaian antar muka dual RS-232 transmitter /

(28)

membutuhkan power supply 5V ( single power supply ) sebagai catu. IC MAX232 di sini

berfungsi untuk merubah level tegangan pada COM1 menjadi level tegangan TTL / CMOS. IC

MAX232 terdiri atas tiga bagian yaitu dual charge-pump voltage converter, driver RS232, dan

receiver RS232. Dan untuk menghubungkan mikrokontroller dengan computer diperlukan

driver, driver ini berfungsi untuk mesinkronisasi tegangan antara mikrokontroller dengan

computer. Rangkaian driver MAX232 ini ditunjukkan pada gambar 3.5 berikut:

Gambar 3.4 rangkaian MAX232

Rangkaian ini terdiri dari sebuah ic RS232 dan 4 buah elektrolit kapasitor. Rangkaian ini

berfungsi mengubah logika high +3 s/d +18 volt pada DB9 menjadi logika high 5 volt pada

keluarannya, juga mengubah logika low -3 s/d -18 volt pada DB9 menjadi logika low 0 volt

(29)

3.5 Rangkaian lengkap

(30)
(31)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4. Hasil dan Pembahasan

4.1. Pe ngujian Alat Keseluruhan

Pengujian alat keseluruhan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.1 Pengujian alat pendeteksi banjir

4.2 Pengujian tampilan program data

Tampilan data dibuat pada bahasa Asembly dimana ini terbagi 3, yaitu:

4.2.1 Tampilan uji LCD

Pengujian pada LCD menggunakan program Bahasa Assembly. Pada tahap ini,

dilakukan pengaturan tampilan pada LCD untuk mempermudah pengukuran

jarak antara sensor ultrasonik dengan permukaan air. Untuk dapat menampilkan

level ketinggian air tersebut pada LCD digunakan listing program.

4.2.2 Tampilan uji LED

Pada pengujian ini proses terdapat mikrokontroler AT89S52 sebagai otak

menjalankan proses. Pada Ic itu ditanamkan program sehinggapada saat air

mengenai jarak yang telah ditentukan maka kedua LED tersebut akan menyala.

4.2.3 Tampilan uji Serial

(32)

pada serial monitor sesuai dengan listing program komunikasi serial yang

telah dibuat. Pengujian dilakukan dengan menghubungkan langsung arduino

board ke laptop melalui kabel USB seperti pada gambar 4.2

Gambar.4.2 Uji komunikasi serial arduino dengan menghubungkan

langsung arduino board ke laptop melalui kabel USB.

4.2.4 Tampilan uji SMS dan Missed call

Pengujian SMS dan Missed call dilakukan untuk memonitoring peringatan dini banjir apabila sudah mencapai status bahaya, maka modem GSM akan

mengirimkan pesan, seperti pada gambar 4.3 berikut

Gambar 4.3 Pesan yang diterima pada status bahaya

Setelah SMS dikirim maka GSM juga akan menghubungi pengguna dalam bentuk

(33)

4.3 Analisis Sistem

Pada tahap kedua dari metode SDLC (System Development Life Cycle) dilakukan

analisis sistem yang meliputi identifikasi kebutuhan dan identifikasi fungsional.

1. Identifikasi Kebutuhan

Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna adalah data tinggi muka air serta waktu

dugaan terjadinya banjir. Kedua hal tersebut digunakan sebagai patokan bagi

pengguna untuk meminimalkan dampak negatif banjir.

2. Identifikasi Fungsional

Penyedia informasi adalah dinas teknis terkait. Sebagai salah satu instansi

pemerintah, dinas teknis terkait dapat menyampaikan informasi kepada publik

berkaitan informasi peringatan dini banjir yang berada dalam wilayah dinas

teknis terkait tersebut. Pengguna sistem adalah instansi pemerintah terkait di

sekitar lokasi banjir serta masyarakat umum yang memiliki perhatian dalam

masalah ini. Instansi pemerintah disini antara lain perangkat desa sekitar wilayah

banjir serta dinas Pemanfaatan Sumber Daya Air (PSDA) yang kemudian akan

menginformasikan ke warga sekitarnya. Semua informasi yang dihasilkan

diharapkan dapat didapatkan secara mudah, cepat dan tepat waktu

4.4 Pengujian Sensor

Rangkaian sensor ultrasonik dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut:

Gambar 4.4 Sensor ultrasonik

Pengujian sensor ultrasonik dilakukan dengan cara mengukur jarak antara sensor dengan

permukaan air dalam keadaan aktif. Berikut merupakan Tabel perbandingan antara

(34)

Tabel 4.1 Perbandingan pengukuran mistar dengan pengukuran sensor

No Pengukuran Mistar (cm) Pengukuran Sensor (cm) % Ralat

1 4 4 0%

2 8 8 0%

3 12 13 8,3%

4 16 17 6,25%

5 20 21 5%

6 24 25 4,17%

7 28 29 3,57%

8 32 33 3,125%

9 35 37 5,71%

10 40 41 2,5%

% Ralat rata-rata 3,8635%

Berdasarkan hasil pengukuran perbandingan antara jarak yang ditampilkan oleh sensor ultrasonik

dan ukuran yang ditunjukkan pada mistar, dapat diketahui % ralat yang telah ditampilkan pada

tabel 1 dan dari hail keseluruhan diperoleh rata-rata % ralat adalah 3,8635%. Dan untuk mengetahui

level air yang dilakukan di laboratorium digunakan pedoman pada tabel 2.

Tabel 4.2 Pedoman pengujian level air di laboratorium

No. Jarak (cm) Level air

1 ≥8 Aman

2 7 Waspada

3 6 Siaga

(35)

4.5 Pengujian input registrasi

Input registrasi ditujukan kepada pihak-pihak yang memerlukan informasi

peringatan dini banjir secara otomatis seperti instansi pemerintah dan perangkat

desa di sekitar wilayah banjir. Registrasi dilakukan bertujuan memasukkan nomor

telepon pihak-pihak tersebut. Satu nomor telepon hanya berlaku untuk satu orang

pendaftar. Registrasi dapat dilakukan oleh admin secara langsung melalui program

assembly dengan cara memasukkan No.Hp. Berikut merupakan contoh format sms untuk

registrasi:

Gambar 4.5 contoh format sms untuk registrasi

(36)

BAB V KESIMPULA N

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil keseluruhan yang diperoleh dan analisa yang telah dilakukan pada

rancang bangun sistem peringatan dini banjir jarak jauh berbasis mikrokontroler AT89S52

dengan sensor ultrasonik dapat diketahui:

1. Pada uji alat yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Apabila air

telah mencapai jarak ≥ 8 cm dari sensor, maka status LCD masih dalam keadaan

AMAN. Setelah air semakin naik dan mendekati sensor dengan jarak 7 cm, maka

keadaan akan berubah menjadi WASPADA. Dengan waktu yang bersamaan air yang

ada di dalam wadah akan terus naik sampai ketinggian air mencapai jarak 6 cm dari

sensor yang digunakan, status LCD berganti menjadi SIAGA. Setelah ketinggian air

telah mencapai puncak dengan jarak ≤ 5 cm dari sensor, maka status yang ditampilakan

LCD berubah menjadi BAHAYA dan Buzzer akan mengeluarkan bunyi alarm terus

menerus. Pada saat Buzzer mengeluarkan bunyi alarm, modem GSM akan mengirim pesan “BAHAYA” kepada pengguna.

2. Setelah dilakukan pengujuian sensor dengan membandingkannya terhadap mistar pada

jarak yang telah ditentukan dapat diperoleh % ralat rata-rata sensor ultrasonik adalah

3,8635%.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan untuk pembuatan Rancang Bangun Sistem

Peringatan Dini Banjir Jarak Jauh Berbasis Mikrokontroler AT89S52 Dengan Sensor

Ultrasonik ini, penulis memberikan beberapa saran kepada peneliti selanjutnya untuk

kemajuan sistem kerja dari alat ini ke depannya yaitu:

1. Pengujian dilakukan di air yang bergerak (sungai)

(37)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Banjir

Untuk daerah pengaliran sungai dengan kepadatan penduduk tinggi air permukaan dan air

tanah telah mencapai titik kritis maksimum. Hal ini tampak jelas di kota-kota besar. Pada

awal musim penghujan (Bulan November) tahun 2000 dan bulan-bulan awal tahun 2001,

bencana banjir terjadi dibeberapa provinsi di Indonesia.

Dalam kurun waktu satu tahun, kerugian akibat bencana alam di Indonesia tercatat

Rp 1,5 trilyun. Bencana alam itu berupa 33 kali banjir, 25 kali tanah longsor, 14 kali gempa

bumi, 12 kali kebakaran dan 6 kali angin topan. Segala aktivitas manusia di daerah dataran

tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan kemakmuran. Selarasdengan perkembangan daerah

tersebut, juga diimbangi dengan potensi kerugian akibat banjir yang terus meningkat dan hal

ini telah lama diidentifikasikan atau dikenali serta merupakan pengalaman yang berharga.

Sedangkan secara umum permasalahan yang timbul merupakan kombinasi permasalahan

fisik dan sosial.

Sejalan dengan permasalahan dan kerugian akibat banjir tersebut, telah banyak

dikeluarkan dana untuk pengendalian banjir. Namun dana pengendalian banjir yang

dikeluarkan dan kerugian akibat banjir tahunan, secara perlahan selalu meningkat terus,

sesuai dengan perkembangannya aktivitas manusia di dataran banjir dan populasi jumlah

penduduk. Pengendalian banjir pada kenyataannya tak dapat melindungi dengan sempurna,

akibat potensi permasalahan dan kerugian yang timbul meningkat dan berkembang terus.

Dengan demikian potensi permasalahan dan kerugian akibat banjir terus akan merupakan

permasalahan yang selalu akan mengancam di daerah dataran banjir, selama manusia

menempati dan melaksanakan kegiatan di daerah tersebut.

Kerugian akibat banjir pada umumnya relatif dan sulit diidentifikasi secara jelas,

dimana terdiri dari kerugian banjir akibat banjir langsung dan tak langsung. Kerugian akibat

banjir langsung, merupakan kerugian fisik akibat banjir yang terjadi berupa robohnya

gedung sekolah, industri, rusaknya sarana transportasi dan sebagainya. Sedangkan kerugian

banjir tak langsung berupa kerugian kesulitanyang timbul secara tak langsung diakibatkan

(38)

sebagainya. Analisis kerugian/potensi maupun alokasi dana untuk pengendalian banjir perlu

hati-hati dan peninjauan secara keseluruhan.

Pengendalian banjir pada suatu daerah perlu dibuat sistem pengendalian yang baik

dan efisien, dengan memperhatikan kondisiyang ada dan pengembangan pemanfaatan

sumber air mendatang.pada penyusunan sistem pengendalian banjir perlu adanya evaluasi

dan analisis atau memperhatikan hal-hal yangmeliputi antara lain:

 Analisis cara pengendalian banjir yang ada pada daerah tersebut/ yang sedang

berjalan.

 Evaluasi dan analisis daerah genangan banjir, termasuk data kerugian akibat banjir.  Evaluasi dan analisis tata guna tanah di daerah studi, terutamadi daerah

bawah/dataran banjir.

 Evaluasi dan analisis daerah pemukiman yang ada maupun perkembangan yang akan

datang.

 Memperhatikan potensi dan pengembangan sumber daya air yang ada termasuk

bangunan yangada.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas dapat merencanakan sistem

pengendalian dengan menyesuaikan kondisi yang ada, dengan berbagai cara mulai dari hulu

sampai hilir yang mungkin dapat dilaksanakan, seperti tersebut di atas dan dituangkan pada

rencana pengendalian banjir. Masing-masing cara pengendalian yang dapat dilakukan dalam

sistem pengendalian banjir meliputi:

 Normalisasi alur sungai  Floodway

 Retarding basin  Sudetan

 Waduk pengendali banjir, dan sebagainya.

Rencana pengendalian banjir tersebut dibuat dalam beberapa alternatif dengan

berbagai kombinasi. Dari beberapa alternatif sistem pengendalian yang ada, dipilih yang

paling optimal, dengan pemberian angka nilai atau score untuk berbagai aspek peninjauan,

sehingga salah satu sistem yang mempunyai total nilai yang tertinggi merupakan sistem

terpilih. Aspek peninjauan pada penilaian tersebut meliputi aspek teknis, ekonomi, sosial

(39)

2.1.1 NORMALISASI ALUR SUNGAI

Normalisasi alur sungai dilakukan terutama berkaitan erat dengan pengendalian banjir, yang

merupakan usahauntuk memperbesar kapasitas pengaliran sungai. Hal ini dimaksudkan

untuk menampung debit banjir yang terjadi untuk dialirkan ke hilit atau laut, sehingga tidak

terjadi limpasan. Pekerjaan normalisasi pada dasarnya dapat meliputi kegiatan antara lain:  Normalisasi bentuk penampang melintang.

 Mengatur penampang memanjang sungai.

 Menurunkan angka kekasaran dinding alur sungai.  Melakukan sudetan padaalur sungai meander.

 Melakukan rekonstruksi bangunan di sepanjang sungai yang tidak sesuai dan

mengganggu pengaliran sungai.  Menstabilkan alur sungai.  Pembuatan tanggul banjir

2.1.2 BANTARAN SUNGAI

Pengertian bantaran sungai menurut Bianpoen (2007) adalah jalur tanah terletak

dikiri-kanan sungai, antara sungai dan tanggul. Tidak ada ukuran yang pasti tentang lebarnya

bentaran sungai karena pada umumnya ditentukan oleh masing-masing Pemerintah

Daerah. Bantaran sungai yang alami berfungsi sebagai pengendali pengaliran air,

pengaliran nutrisi kualitas air, banjir, erosi dan sedimentasi. Juga sebagai habitatnya flora

dan fauna.

Merujuk pada pengertian bantaran sungai di atas dikaitkan dengan struktur

bentangan alam (topografi) bantaran sungai dan aliran-aliran dewasa (mature stream)

sungai, maka sebenarnya pengertian bantaran sungai atau bantaran banjir tidak selalu terjadi

pada kedua sisi tepi sungai. Bisa jadi sisi yang satunya bantaran sungai atau bantaran banjir

dan sisi lainnya tanggul atau tebing yang tidak tergenangi air saat banjir (flood plain). Dari

berbagai hasil penelitian terdahulu dan refrensi yang terbaca mengenai bantaran banjir,

maka dibedakan bantaran sungai yang tua, dewasa, muda. Perbedaan ketiga tingkatan

tersebutsangat ditentukan oleh faktor iklim, tanah (topografi, tanah, geologi dan

geomorfologi), pergeseran aliran sungai (mature stream) yang berupa alamiah, terkikis oleh

siklus waktu.

Berdasarkan fakta, pertumbuhan penduduk alami dan peningkatan jumlah urban ke

(40)

padat dan tidak manusiawi dengan kualitas rendah/buruk, termasuk diantaranyapenggunaan

lahan bantaran sungai mulai dari hulu sampai ke hilir (contoh bantaran sungai Ciliwung

Manggarai mulai Pintu Air Manggarai sampai ke Ujung Jembatan Slamet Riyadi).

Dampaknya terjadi penurunan kualitas lingkungan (fisik, sosial dan ekonomi).

Dikaitkan dengan konsep penataan bantaran yang terjadi dan berkembang selama ini

menyatu dengan konsep pengelolaan lingkungan sungai, namun lebih terarah pada aspek

fisik kualitas air sungai yang melebihi baku mutu air akibat pencemaran. Baik pencemaran

karena limbah industri, pertanian maupun karena limbah domestik terutan limbah rumah

tangga mulai dari hulu sampai ke hilir. Sebagai contoh pengelolaan lingkungan sungai

program kali bersih. Program pengerukan sedimentasi dan program ruang terbuka hijau.

Namun hasilnya belum optimal. Sedangkan kekuatan sosial yang dimiliki komunitas belum

pernah digerakkan dan terkesan lumpuh, seperti kondisi yang terjadi pada komunitas

bantaran sungai ciliwung manggarai perlu digerakkan agar termotivasi meningkatkan

kualitas hidupnya dari mereka dan untuk mereka.

2.1.3 Aliran Sungai

Sungai merupakan perairan darat sebagai saluran alami yang berfungsi mengalirkan air

hujan, air tanah, maupun air salju yang mencair ke danau dan ke laut. Air sungai dapat

dimanfaatkan antara lain, sebagai berikut:

a) Irigasiat atau pengairan khususnya di daerah kering orang membutuhkan air

untuk mengairi sawah. Dalam sistem pertanian intensif sekarang ini, di daerah basah

pun perlu pengairan agar diperoleh hasil yang lebih menguntungkan.

b) Sumber tenaga sebagai penggerak turbin yang dihubungkan dengan generator

sehingga menghasilkan pembangkit tenaga listrik (PLTA).

c) Keperluan domestik, yaitu kebutuhan primer rumah tangga seperti air minum,

memasak, mencuci, dan mandi. Bahkan bagi masyarakat kota air juga

dipergunakan untuk menyiram tanaman dan rumput hias di halaman

d) Sumber penghasil bahan makanan mentah, seperti ikan, dan udang

e) Industri sebagai penyuci bahan dasar dan pencair atau pelarut bahan

f) Transportasi atau sarana perhubungan.

2.1.3.1Profil Sungai

Pada prinsipnya, profil memanjang sungai dapat dibedakan menjadi berikut ini:

(41)

Sungai di bagian hulu mempunyai lembah berbentuk V. Hal ini disebabkan

adanya lereng yang terjal sehingga arus air dan erosi berjalan cepat. Di daerah

ini belum terjadi sedimentasi, sehingga air di daerah ini masih jernih.

b. Sungai bagian tengah

Sungai di bagian tengah mempunyai lembah berbentuk U. Sedimentasi sudah

mulai terjadi, namun materialnya masih agak kasar. Sudah terjadi aliran sungai

yang berkelok (meander).

c. Sungai bagian hilir

Sungai di bagian bawah atau hilir berbentuk U (melebar). Ciri profil sungai di

daerah hilir ini, antara lain sebagai berikut:

(1) Terdapat meander.

(2) Endapan berupa material halus.

(3) Sering berbentuk delta.

(4) Sering terdapat tanggul alam.

2.1.3.2Aliran Saluran Terbuka

Aliran air dalam suatu saluran terbagi menjadi dua, yaitu Aliran Saluran terbuka (Open

Channel Flow) dan Aliran Saluran Tutup (Pipe Flow). Aliran pada saluran

terbuka harus memiliki permukaan bebas yang dipengaruhi oleh tekanan udara

bebas (P Atmospher) sedangkan Aliran pada pipa tidak terpengaruhi oleh tekanan

udara secara langsung kecuali oleh tekanan hydraulic.

Gambar 2.1 Saluran Terbuka dan Tertutup

2.1.3.3Dinamika Aliran Sungai

Aliran air sungai merupakan suatu proses yang cukup kompleks. Air bergerak turun

melalui kanal sungai karena pengaruh gaya gravitasi. Kecepatan aliran meningkat

sesuai dengan kelerengan atau kemiringan sungai. Aliran air tidak saja lurus tetapi

dapat pula acak (turbulent). Energi sungai meningkat sejalan dengan peningkatan

kemiringan dan volume air karenanya mampu membawa muatan sedimen. Aliran

sungai sangat fluktuatif dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat.

(42)

(1) debit air (discharge)

terjadi dibeberapa daerah terpencil. Musibah tahunan ini menimbulkan banyak korban,

baik korban nyawa ataupun korban materi. Banjir terparah terjadi diawal tahun 2007,

dimana Indonesia mengalami musibah akibat kelebihan air yang sangat luar biasa. Jakarta

ibukota Negara serta pusat bisnis dan pemerintahan tidak absen terkena banjir. Peristiwa

banjir tersebut tak urung melumpuhkan segala macam aktivitas masyarakat karna hampir

60% wilayah Jakarta terendam banjir. Selain Jakarta, dibeberapa daerah di Indonesia juga

mengalami banjir antara lain sebagai berikut.

1. Bencana di bukit Lawang, kecamatan Bohorok, Kabupaten Langkat, Sumatera

Utara.

2. Bencana di sekitar kawasan Ekosistem Leuser

3. Banjir bandang di Jateng

bertubi-tubi menimpa warganya. Selama ini penanganan bantuan bagi warganya yang

terkena musibah banjir selalu terlambat dan kedodoran. Betapa seringnya kota Jakarta

terkena banjir.

Tujuh belastahun sudah kota Jakarta mengalamimusibah banjir, seharusnya

dilakukan penanganan lebih terpadu dan lebih profesional sehingga bisa tertanggulangi

dengan baik. Bantuan makanan dan pertolongan yang serta terlambat, bantuan kesehatan

setelah warganya terkena penyakit, dan penanganan standar bagi korban banjir

(43)

banjir. Selama ini kita sering mendengar makian dan luapan amarah daripara korban banjir

yang terlantar.

Hujan lebat akan datang pada periode bulan Januari sampai Februari. Pada bulan

Januari banjir akan datang tanpa peringatan terlebih dahulu. Jikapintu air Katulampa di

wilayah Bogor sudah mencapai ambang batas normal, pintu akan dibuka. Dalam waktu

delapan jam air kiriman ini biasanya tiba di Jakarta pada malam hari sehingga membuat

warga menjadi terkejut dan panik. Peristiwa yang terjadi berulang-ulang ini, mestinya

sudah dipersiapkan antisipasinya. Dengan begitu, kerugian jiwa dan harta benda dapat

diperkecil. Bentuk persiapan bergantung pada skala besar-kecilnya banjir yang dihadapi.

Apakah wilayah yang terkena banjir dalam kategori biasa, sedang, atau gawat.

1. Kategori Biasa

Kondisi dalam kategori biasa adalah banjir yang terjadi hanya menggenangi jalan dan

masuk ke dalam rumah maksimal setengah meter saja. Dalam keadaan ini tidak

diperlukan persiapan yang luar biasa karena tingkat bahayanya sangat kecil. Tidak

diperlukan evakuasi atau diadakan dapur umum. Setiap penghuni rumah dapat

melakukan pengamanan sendiri sesuai kehendak masing- masing.

2. Kategori Sedang

Kondisi banjir sudah menggenangi jalan dengan ketinggian mencapai 0,5-1,2 m.

Penghuni masih bisaberdiam di rumah paling tidak di bawah atap rumah. Penghuni

rumah bertingkat bisa tetap tinggal di lantai dua. Aktivitas kehidupan masih bisa

berjalan seperti biasa. Evakuasi tidak diperlukan, dapur umum bisa diadakan ataupun

tidak perlu diadakan.

3. Kategori Gawat

Pada kategori gawat ketinggian air sudah melebihi 1,2 m bahkan sudah mencapai 2 m

atau lebih. Berarti harus ada evakuasi, dapur umum, dan penampungan pengungsi.

2.2Bahasa Assembly

Bahasa Assembly diprakarsai oleh IBM pada tahun 1956-1963. Bahasa Assembly termasuk

bahasa tingkat rendah (low level language). Pada tahun 1957, sebuah tim yang dipimpin

oleh John W.Backus berhasil mengembangkan sebuah bahasa baru yang lebih mengarah

pada keperluan untuk menganalisis persoalan numerik. Ekstensi yang dihasilkan dari bahasa

Assembly adalah file dengan ekstensi COM dan EXE. Secara umum, kedua jenis file

(44)

merupakan ukuran luas daerah yang menyebabkan kelainan pemrograman dalam assembler.

Untuk file yang diakhiri dengan ekstension COM, berarti bahwa file itu paling banyak

hanya akan memakan luas 46 kb yang disebut 1 segment, sedangkan untuk file berekstensi

EXE tidak dibatasi berapa segment yang dapat dipakainya, bisa 1 segment, 2 segment, 3

segment, atau lebih dari 3 segment. Oleh karena COM hanya memiliki 1 segment, maka file

COM memiliki kelebihan dan kekurangan seperti berikut:

1. Stack yang telah dibuat sendiri oleh program diakhir segment

untukkeperluan PSP ( Program Segment Prefix)

5. Karena PSP diketahui dengan pasti, maka anda dapat melakukan operasi ke PSP

lebih mudah karena masih berada dalam 1 segment

6. Karena terdiri dari 1 segment, anda dapat menggunakan utility DEBUG untuk

membuat program.

Sementara itu, kelebihan dan kekurangan program EXE adalah kebalikan dari program

COM seperti berikut:

1. Anda diperbolehkan untuk membuat program yang panjang karena tidak ada

pembatasan besar program

2. Anda tidak perlu menyediakan tempat untuk PSP sebesar 100 hexabyte karena

program telah meletakkan PSP di tempat yang telah disediakan

3. Pengaturan pembagian segment dilakukan oleh anda sendiri

4. Anda harus membuat stack sendiri

5. Anda tidak dapat membuat program dengan DEBUG.

Fortran

Bahasa pemograman baru ini dikenal dengan nama FORTRAN (Formula

translation). Pada tahun berikutnya, para ahli dari Eropa dan Amerika bergabung

dalam sebuah komite dan menciptakan bahaa pemograman baru yang lebih struktural

yang kemudian dinamai bahasa ALGOL (Algoritma Language). Pada tahun 1964,

kembali IBM menciptakan bahasa baru untuk keperluan bisnis dan penelitian bahasa

(45)

Bahasa C

Tahun 1969, Laboratorium Bell AT&T di New Jersey, USA, menggunakan bahasa

Assembly untukmengembangkan sistem operasi UNIX yang bertujuan membuat

program antarmuka yang bersifat programmer friendly. Setelah UNIX berjalan,

lahirlah sebuah bahasa baru yang ditulisoleh Martin Richards dengan nama

BCPL(Basic Combined Programming Language). Pada tahun 1970, seorang ahli dari

Lab. AT&T mengembangkan bahaa BCPL dan menamai bahasa baru tersebut

Bahasa B (diambil dari awal nama BCPL). Dengan bahasa tersebut, UNIX ditulis

ulang (rebuilding). Kemudian, muncul sebuah permasalahan dengan bahasa B, yaitu

pemrosesan yang tergolong lambat, sehingga pada tahun 1971, Dennis Ritchie

bersama Ken Thompson menciptakan bahasa C (konon bahasa C diambil dari huruf

kedua BCPL). Dengan bahasa C, UNIX dibuat ulang kembali dandikembangkan

dengan bahasa yang sama hingga sekarang. Sejak saat itu, bahasa C adalah bahasa

pemograman yang digunakan untuk keperluan pembuatan dan pengambangan

berbagai sistem operasi, seperti Unix, Linux, Windows, MacOS, dan sistem lainnya.

BASIC

Microsoft Corporation pada awal tahun 1980 mengembangkan sebuah sistem operasi

untuk keperluan IBM PC menggunakan bahasa assembly. Kemudian, sang pendiri

Bill Gates dengan Bahasa Assembly pula menulis sebuah interpreter yang diberi

nama BASIC untuk keperluan interface dari sistem tersebut. Seiring perkembangan

sistem windows (dulu DOS), perkembangan BASIC cukup pesat hingga pada

pertengahan 1990-an dibuatlah Visual Basic yang didukung penuh oleh Microsoft.

Lahirnya C++

Bahasa C adalah salah satu bahasa yang tergolong rumit dalam hal penggunaannya

karena masih merupakan bahasa prosedural murni. Untuk membentuk sebuah Code

Object, programmer harus menuliskan banyak sekali code program. Hal ini

merupakan sebuah kelemahan dari bahasa C. Untuk mengatasi kelemahan tersebut,

seorang doktor bernama Bjarne Stroustrup yang bekerja di Lab. AT&T menciptakan

sebuah bahasa pemrograman baruyang berorientasi object dengan nama C++ yang

merupakan hybrid I dari bahasa C. Nama C++ diambil dri fungsi penaikan dari

(46)

PASCAL

Bahasa Pascal pertama kali didesain padatahun 1971 oleh Niklaus Wirth, seorang

profesor dari Polytechnic of Zurich, Switzerland. Bahasa Pascal didesain sebagai

penyederhana bahasa algol untuk keperluan pendidikan sejak tahun 1960. Bahasa

pemrograman Pascal dibuat untuk keperluan algoritma karena menurut

pembuatannya terlalu sulit untuk mempelajari algoritma ketika menggunakan bahasa

C. Dengan demikian, dibuatlah sebuah bahasa yang ditujukan untuk keperluan

algoritma dan penelitian, yaitu pascal. Pada perkembangannya, pascal lalu menjadi

fodasi dari pemograman Delphi maupun Kylix.

JAVA

Java lahir dari kebutuhan akan sebuah pemrograman berorientasi objek. Java sendiri

diciptakan oleh James Gosling, seorang ahli dari SUN MicroSystem yang tidak puas

dengan kinerja C++ karena dinilai memiliki banyak bug.

PHP

PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf untuk digunakan pada website pribadinya.

Pada saat itu, PHP masih bersifat tools. Pada tahun 1995, Rasmus menulis ulang

PHP dengan Bahasa C untuk meningkatkan kecepatannya. Sejak itu, PHP banyak

digunakan orang untuk mengembangkan aplikasi berbasis WEB. Pada

perkembangannya, PHP merupakan saingan terberat dari ASP yang merupakan

produk dari Microsoft yang memiliki fungsi dan arah yang mirip dengan PHP dalam

ilmu komputer beberapa bahasa yang telah disebutkan bisa dikelompokkan menjadi

3 tingkat, yaitu:

1. Bahasa Tingkat Tinggi

2. Bahasa Tingkat Menengah

3. Bahasa Tingkat Rendah

komputer digital adalah mesin yang mampu menerima urutan siap instruksi dan membawa

mereka keluar. PDP-11 seri komputer dibahas dalam buku ini, misalnya, memiliki lebih dari

100 instruksi yang berbeda, yang disebut set instruksi, dan dapat dikonfigurasi dengan ruang

memori yang cukup untuk mempertahankan squence dari ribuan petunjuk ini. Persiapan dari

squence instruksi engkau untuk mencapai beberapa tujuan yang diinginkan disebut

(47)

dapat diturunkan, disebut program. Ada banyak cara yang berbeda adalah yang program

dapat dinyatakan. Kita mulai diskusi kita dengan mempertimbangkan cara mendasar

themost di mana program dapat dinyatakan; yaitu, bila dinyatakan dalam kode instruksi

numerik, yang disebut kode mesin, dikenali langsung oleh mesin. Contoh dari ini adalah:

0 001 000 001 000 100

0 110 000 010 000 100

0 110 000 011 000 100

0 000 000 000 000 000

Meskipun sulit untuk mengenali, ini adalah segmen program dalam "bahasa mesin" dari

PDP-11 untuk menambah tiga angka. Ini dapat diamati di sini bahwa instruksi dalam bahasa

asli ini dari PDP-11, seperti yang untuk komputer digital lainnya, adalah string dari 1 dan 0

yang disebut bit (binary digit). Setiap pola tertentu memiliki makna yang sangat tepat untuk

mesin; makna tersebut disampaikan ke mesin oleh pembangun nya.

2.3 Sensor Ultrasonik

Sensor ultrasonik adalah alat elektronika yang kemampuannya bisa mengubah dari energi

listrikmenjadi energi mekanik dalam bentuk gelombang suara ultrasonic. Sensor ini terdiri

dari rangkaian pemancar ultrasonic yang dinamakan transmitter dan penerima ultrasonic

yang disebut receiver. Alat ini digunakan untuk mengukur gelombang ultrasonic.

Gelombang ultrasonic adalah gelombang mekanika yang memiliki ciri-ciri

longitudinal dan biasanya memiliki frekuensi di atas 20 KHz. Gelombang ultrasonic dapat

merambat melalui zat padat, cair maupun gas. Gelombang ultrasonic adalah gelombang

rambatan energi dan momentum mekanik sehingga merambat melalui ketiga element

tersebut sebagai interaksi dengan molekul dan sifat enersia medium yang dilaluinya.

(48)

Ada beberapa penjelasan mengenai gelombang ultrasonic. Sifat dari gelombang ultrasonik

yang melalui medium menyebabkan getaran partikel dengan medium amplitudo sama

dengan arah rambat longitudinal sehingga menghasilkan partikel medium yang membentuk

suatu rapatan atau biasa disebut Strain dan tegangan yang biasa disebut Stress. Proses lanjut

yang menyebabkan terjadinya rapatan dan regangan di dalam medium disebabkan oleh

getaranpartikel secara periodic selama gelombang ultrasonik lainnya.

Gelombang ultrasonik merambat melalui udara dengan kecepatan 344 m/s, mengenai

obyek dan memantul kembali ke sensor ultrasonik. Seperti yang telah umum diketahui,

gelombang ultrasonik hanya bisa didengar oleh makhluk tertentu seperti kelelawar dan ikan

paus. Kelelawar menggunakan gelombang ultrasonik untuk berburu dimalam hari sementara

paus menggunakannya untuk berenang di kedalaman laut yang gelap.

Perhitungan waktu yang diperlukan modul sensor Ping untuk menerima pantulan

pada jarak tertentu mempunyai rumus:

S = tlN × V : 2

Dimana:

S adalah jarak antara sensor ultrasonik dengan obyek yang terdeteksi

V adalah cepat rambat gelombang ultrasonik di udara dengan kecepatan 344 m

tlN adalah selisih waktu pemancaran dan penerimaan pantulan gelombang

Ada 3 prinsip kerja dari sensor ultrasonik, yaitu:

1. Sinyal dipancarkan melalui pemancar gelombang utrasonik

2. Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi dengan kecepatan

bunyi berkisar 344 m/s, dan

3. Sinyal yang sudah diterima akan diproses untuk menghitung jaraknya.

2.4Mikrokontroler Atmega 89S52

Mikrokontroler merupakan sistem komputer kecil yang biasa digunakan untuk sistem

pengendali atau pengontrol yang dapat diprogram sesuai kebutuhan. Mikrokontroller

memiliki 4KB Flash Programmable dan Erasable Read Only Memory (PEROM)

didalamnya.

Mikrokontroler AT89S52 merupakan pengembangan dari mikrokontroler MCS-51.

(49)

yang dapat dIprogram sampai 1000 kali pemograman. Selain itu AT89S52 juga mempunyai

kapasitas RAM sebesar 256 bytes, 32 saluran I/O, Watchdog timer, dua pointer data, tiga

buah timer/counter 16-bit, Programmable UART (Serial Port). Memori Flash digunakan

untuk menyimpan perintah (instruksi) berstandar MCS-51, sehingga memungkinkan

mikrokontroler ini bekerja sendiri tanpa diperlukan tambahan chip lainnya (single chip

operation), mode operasi keping tunggal yang tidak memerlukan external memory dan

memori flashnya mampu diprogram hingga seribu kali. Hal lain yang menguntungkan

adalah sistem pemogramanan menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan rangkaian

yang rumit.

Mikrokontroler merupakan single chip computer yang memiliki kemampuan untuk

diprogram dan digunakan untuk tugas-tugas yang berorientasi kontrol, Mikrokontroller

berkembang dengan dua alasan utama, yaitu kebutuhan pasar (market needed) dan

perkembangan teknologi baru. Dalam perkembangannya sampai saat ini, sudah banyak

produk mikrokontroller yang telah diproduksi oleh berbagai perusahaan pembuat IC

(Integrated Circuit) diantara salah satunya adalah jenis mikrokontroller yang digunakan

dalam perancangan alat ini yaitu mikrokontroller seri 8052 yang dibuat oleh ATMEL,

dengan kode produk AT89S52. Secara fisik, mikrokontroler AT89S52 mempunyai 40 pin,

32 pin diantaranya adalah pin untuk keperluan port masukan/keluaran. Satu port paralel

terdiri dari 8 pin, dengan demikian 32 pin tersebut membentuk 4 buah portparalel, yang

masing-masing dikenal dengan Port 0, Port1, Port2 dan Port3. Dengan keistimewaan di atas

perancangan dengan menggunakan mikrokontroler AT89S52 menjadi lebih sederhana dan

tidak memerlukan komponen pendukung yang lebih banyak lagi.

Gambar 2.3 Mikrokontroler Atmega 89S52

Mikrokontroler AT89S52 merupakan versi berikutnya setelah seri mikrokontroler AT89C51

yang telah banyak digunakan saat ini. Mikrokontroler AT89S52 merupakan mikrokomputer

CMOS 8 bit dengan 8 Kbyte Flash Programmable dan Erasable Read Only Memory

(PEROM). Mikrokontroler ini berteknologi memori non volatile kerapatan tinggi dari Atmel

yang kompatibel dengan mikrokontroler standar industri MCS-51 baik pin kaki IC maupun

(50)

mudah untuk dibuat sendiri. Mikrokontroler AT89S52 memiliki beberapa fitur, diantaranya:

1. Kompatibel dengan produk MCS-51

2. 8 kybte in system programmable flash memory

3. Dapat diprogram sampai dengan 1000 kali pemograman

4. Tegangan kerja 4.0 – 5.5 V 5. Beroperasi antara 0–33 MHz

3. Tiga tingkatan program memory clock

4. 256 x 8 bit RAM internal

5. 32 saluran I/O

6. Delapan buah sumber interupsi

7. Tiga buah timer/ counter 16 bit

8. Saluran UART Serial Full Duplex

9. Mode low-power Idle dan Power-Down

10. Interrupt recovery dari mode power-down

11. Watchdog timer

2.4.1 Konfigurasi Pin AT89S52

Setiap pin (kaki) dari mikrkontroler AT89S51 mempunyai fungsi masing-masing fungsi.

Arsitektur hardware mikrokontroller AT89S52 dari perspektif luar atau biasa disebut pin out

digambarkan pada gambar 2.1 di bawah ini

Gambar 2.4 Konfigurasi Pin Mikrokontroler AT89S52

Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi dari tiap-tiap pin (kaki) yang ada pada

mikrokontroller AT89S52.

(51)

Merupakan dual-purpose port (port yang memiliki dua kegunaan). Pada disain yang

minimum (sederhana), port 0 digunakan sebagai port Input/Output (I/O).. Port 0 terdapat

pada pin 32-39.

b. Port 1

Merupakan port yang hanya berfungsi sebagai port I/O (Input/Output). Port 1 terdapat

pada pin 1-8.

c. Port 2

Merupakan dual-purpose port. Pada desain minimum digunakan sebagai port I/O

(Input/Output). Sedangkan pada desain lebih lanjut digunakan sebagai high byte dari

address (alamat). Port 2 terdapat pada pin 21-28.

d. Port 3

Merupakan dual-purpose port. Selain sebagai port I/O (Input/Output), port 3 juga

mempunyai fungsi khusus. Fungsi khusus tersebut diperlihatkan

Tabel 2.1 Data Port 3 pin 10 -17

a. PSEN (Program Store Enable)

PSEN adalah sinyal kontrol yang mengizinkan untuk mengakses program (code) memori

eksternal. Pin ini dihubungkan ke pin OE (Output Enable) dari EPROM. Sinyal PSEN

akan “0” (LOW) pada tahap fetch (penjemputan) instruksi. PSEN akan selalu bernilai “1” (HIGH) pada pembacaan program memori internal. PSEN terdapat pada pin 29.

b. ALE (Address Latch Enable)

ALE digunakan untuk men-demultiplex address (alamat) dan data bus. ketika

menggunakan program memori eksternal, port 0 akan berfungsi sebagai address (alamat)

(52)

setengah paruh berikutnya akan bernilai “1” (HIGH) sehingga port 0 dapat digunakan sebagai data bus. ALE terdapat pada pin 30.

c. EA (External Access)

Jika EA diberi input “1” (HIGH), maka mikrokontroller menjalankan program memori

internal saja. Jika EA diberi input “0” (LOW), maka AT89S52 menjalankan program

memori eksternal (PSEN akan bernilai “0”). EA terdapat pada pin 31.

d. RST (Reset)

RST terdapat pada pin 9. Jika pada pin ini diberi input “1” (HIGH) selama minimal 2 machine cycle, maka sistem akan di-reset dan register internal AT89S52 akan berisi nilai

default tertentu. Proses reset merupakan proses untuk mengembalikan sistem kekondisi

semula. Reset tidak mempengaruhi internal program memory. Reset terjadi jika pin RST

bernilai high selama minimal dua siklus lalu kembali bernilai low. Power on reset

merupakan proses reset yang berlangsung secara otomatis pada saat sistem pertama kali

diberi suplai. Proses ini mempengaruhi semua register dan internal data memory. Untuk

mendapatkan proses ini, maka pin RST harus diberi tambahan rangkaian seperti pada

gambar berikut.

Gambar 2.5 Rangkaian reset AT89S52

1. On-Chip oscillator

AT89S52 telah memiliki on-chip oscillator yang dapat bekerja jika drive

menggunakan kristal. Tambahan kapasitor diperlukan untuk menstabilkan

sistem. Nilai kristal yang biasa digunakan pada AT89S52 ini adalah 12 MHz.

On-chip oscillator tidak hanya dapat di-drive dengan menggunakan kristal, tetapi

juga dapat dengan menggunakan TTL Oscillator.

2. XTAL1

XTAL1 berfungsi sebagai masukan dari rangkaian osilasi mikrokontroler.

(53)

3. XTAL2

XTAL2 berfungsi sebagai keluaran dari rangkaian osilasi mikrokontroler.

XTAL2 terdapat pada pin 18

4. VCC

VCC merupakan masukan sumber tegangan positif bagi mikrokontroler yang

terdapat pada pin 40.

Mikrokontroler AT89S52 dibangun berdasarkan arsitektur seperti ditunjukkan gambar

dibawah ini. Seluruh bagian yang digambar pada gambar tersebut saling berhubungan

melalui internal bus 8 bit menelusuri bagian serpih. Bus tersebut kemudian dihubungkan ke

luar melalui input output port apabila memori atau expansi diperlukan.

Unit pengolah pusat (CPU) terdiri atas dua bagian, yaitu unit pengendali control unit

(CU), serta unit aritmatika dan logika (ALU). Fungsi utama unit pengendali ini adalah

mengambil, mengkode, dan melaksanakan urutan intruksi sebuah program yang tersimpan

dalam memori, unit pengendali juga berfungsi untuk mengatur urutan operasi seluruh

sistem. Unit pengendali atau CPU juga menghasilkan dan mengatur sinyal pengendali yang

diperlukan untuk menyerempakkan operasi, juga aliran intruksi program. Aliran informasi

pada bus-bus data dan bus alamat juga diatur oleh unit ini.

Gambar 2.6 Blok digram mikrokontroler AT89S52

2.5SMS (Short Message Service)

SMS (Short Message Service) adalah fasilitas yang dimiliki oleh jaringan GSM (Global

Sistem for Mobile Communication) yang berfungsi untuk mengirim dan menerima

pesan-pesan teks sepanjang 160 karakter. SMS ditangani oleh jaringan melalui suatu pusat

layanan atau SMS Service Center (SMS SC) yang bertugas untuk menyimpan dan

meneruskan pesan dari bagian pengirim.

(54)

dahulu dengan hyperteminal melalui kabel serial RS232 untuk mengatur serial port,

baudrate, stop bit, data bit, dan flow control. Gambar modem GSM dapat dilihat pada

gambar 2.6 dihubungkan ke perangkat mikrokontroler, modem harus dihubungkan terlebih

dahulu.

Gambar 2.7 Modem GSM

2.6 Buzzer

Buzzer adalah suatu alat yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara. Buzzer

terdiri dari alat penggetar yang berupa lempengan yang tipis dan lempengan logam tebal.

Bila kedua lempengan diberi tegangan maka electron dan proton akan mengalir dari

lempengan satu ke lempengan lain. Bila buzzer mendapatkan tegangan maka lempengan 1

dan 2 bermuatan listrik.

Dengan adanya muatan listrik maka terdapat beda potensial di kedua lempengan,

beda potensial akan menyebabkan lempengan 1 bergerak saling bersentuhan dengan

lempengan 2. Diantara lempengan 1 dan 2 terdapat rongga udara, sehingga apabila terjadi

proses getaran di rongga udara maka buzzer akan menghasilkan bunyi dengan frekuensi

tinggi. Buzzer biasanya digunakan sebagai alarm. Frekuensi suara yang keluar dari

buzzer mencapai 1-5 KHz. Buzzer dapat dilihat pada gambar 2.7.

Gambar 2.8 Buzzer

Rangkaian Buzzer atau yang biasa disebut sebagai rangkaian alarm pengingat pesan dan

tanda pastinya sudah sering ditemukan di beberapa perangkat elektronik di pasar. Pada era

teknologi modern ini, pastinya alarm sudah tersedia di beberapa perangkat elektronik seperti

ponsel dan juga jam memiliki alarm sebagai tanda peringatan. Rangkaian alarm atau tanda

pengingat ini sudah menjadi salah satu penunjang penting dan tidak dapat dipisahkan di

beberapa perangkat elektronik tersebut. Tetapi, perlu Anda ketahui jika rangkaian ini juga

sering berdiri sendiri sebagai perangkat elektronik tunggal. Istimewanya, Anda bisa

(55)

temukan dengan mudah. Rangkaian tanda pengingat ini berfungsi untuk mendeteksi gerakan

dan juga cahaya yang bisa membantu Anda mencegah kasus pencurian. Istimewanya,

rangkaian ini dapat mendeteksi gerakan meskipun dalam keadaan gelap karena pada

umumnya pencuri akan memasuki rumah dengan cara mematikan lampu penerangan

terlebih dahulu agar tidak terlihat gerak-geriknya. Pada skema rangkaian buzzer ini terdapat

komponen penting yaitu Timer IC NE 555.

Gambar 2.9 Skema Rangkaian Buzzer

Untuk komponen R4 LDR memiliki fungsi untuk mendeteksi atau melakukan penginderaan

cahaya yang berada di sekitar ruangan di dekat rangkaian tersebut. Manfaat utama

komponen LDR ini adalah cara menerima cahaya yang masuk. Apabila cahaya terang,

tingkat resistensi dari LDR ini akan rendah dan tidak membuat rangkaian tersebut

mengalirkan arus ke arah buzzer atau speaker yang terdapat di dalam rangkaian tersebut. Hal

kebalikannya justru terjadi jika LDR menerima cahaya rendah atau gelap sama sekali.

Hasilnya, tingkat resistansi menjadi lebih tinggi sehingga bisa menimbulkan aliran ke arah

komponen buzzer. Bersamaan dengan keadaan tingkat resistansi yang tinggi, nantinya

komponen IC akan terpicu dan mendorong buzzer untuk menghasilkan suara yang nyaring

dan mendeteksi adanya gangguan. Rangkaian ini juga bisa menggunakan cahaya sebagai

alat pengaktifannya jika relay dan juga transistor terhubung dengan pin 3 atau output dari IC

1.

2.7 IC MAX 232 dan Komunikasi Serial RS-232

Untuk dapat berkomunikasi antara mikrokontroler dengan PC, maka diperlukan suatu

penyetaraan level tegangan. Besarnya level tegangan komunikasi serial (Leve;l Tegangan

RS-232) adalah -25 s.d -3 V untuk logika high (1) dan +3 s.d +25 V untuk logika low (0).

(56)

dari komunikasi serial pada komputer dengan mikrokontroler, yaitu IC RS-232 yang disebut

IC MAX 232 yang diproduksi oleh MAXIM. MAX 232 adalah saluran driver/receiver

ganda yang termasuk pembangkit tegangan kapasitip yang menyediakan level tegangan

RS-232 dari sebuah sumber tegangan 5 V.

RS-232 ( adalah standar komunikasi serial yang didefinisikan sebagai antarmuka

antara perangkat terminal data (bahasa Inggris: data terminal equipment atau DTE) dan

perangkat komunikasi data (bahasa Inggris: data communications equipment atau DCE)

menggunakan pertukaran data biner secara serial. Di dalam definisi tersebut, DTE adalah

perangkat komputer dan DCE sebagai modem walaupun pada kenyataannya tidak semua

produk antarmuka adalah DCE yang sesungguhnya. RS-232 biasanya merupakan saluran

bebas yang dibuat untuk dua arah (full-duplex) komunikasi.

Gambar 2.10 Bentuk Fisik IC MAX 232

RS-232 memiliki garis atau jalur jalur yang banyak (terutama digunakan dengan

modem), dan juga menetapkan protokol komunikasi.Interface RS-232 yang mengandaikan

kesamaan antara DTE dan DCE, sebuah kabel pendek menghubungkan DTE ke DCE, tapi

dengan garis-garis panjang dan koneksi antar perangkat yang mungkin pada bus listrik yang

berbeda dengan alasan yang berbeda, ini tidak mungkin benar. UNTUK +12 volt

menunjukkan "ON” sedangkan A -3 hingga -12 volt menunjukkan "OFF". Peralatan komputer modern mengabaikan tingkat negatif dan menerima tingkat tegangan nol. Bahkan,

keadaan "ON" dapat dicapai dengan potensi positif yang lebih rendah. Sirkuit Ini berarti

didukung oleh 5 VDC mampu mengemudi sirkuit RS232 secara langsung, bagaimanapun,

rentang keseluruhan bahwa sinyal RS232 dapat dikirim / diterima dapat dikurangi secara

(57)

RANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN DINI BANJIR JARAK JAUH BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA89S5

DENGAN SENSOR ULTRASONIK

1.1 Latar Belakang

Banjir merupakan fenomena alam berupa terbenamnya daratan oleh air akibat

luapan atau genangan air yang melebihi batas normal ketinggian air di suatu tempat.

Hal ini dapat disebabkan oleh curah hujan yang berlebihan, salju yang mencair, atau

ketidakmampuan sungai/saluran air dalam menampung dan menyalurkan air yang

diterimanya. Banjir juga dapat terjadi dalam bentuk luapan air laut yang kemudian

menggenangi daratan. Fenomena alam yang terakhir disebut ini dikenal sebagai

banjir rob, dan biasanya terjadi di kawasan pesisir pantai.

Dampak banjir umumnya merugikan masyarakat karena dapat menimbulkan

kerusakan lingkungan hidup, antara lain: rusaknya tempat pemukiman penduduk,

rusaknya sarana dan prasarana pendukuk (termasuk transportasi darat), rusaknya

areal pertanian, sulitnya mendapatkan air bersih, dan timbulnya beragam penyakit

(karena lingkungan yang kotor selama dan setelah banjir).

Banjir sebenarnya dapat dikatakan sebagai fenomena alam ”biasa” karena

hampir semua negera pernah dan bahkan rutin mengalaminya, termasuk Indonesia.

Namun, dalam skala tertentu banjir juga sudah dikatagorikan sebagai bencana besar

karena menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit.

Salah satu jenis banjir yang rutin terjadi adalah banjir yang disebabkan luapan

air sungai. Banjir jenis ini umumnya berdampak terhadap penduduk yang berada di

(58)
(59)

dapat mengetahui dan menyadari kehadiran bencana tersebut. Masalahnya menjadi lain

ketika banjir terjadi pada malam hari, ketika penduduk sedang tertidur lelap.

Hal tersebut di atas menarik perhatian penulis untuk melakukan suatu penelitian yang

diharapkan dapat membantu penduduk menyadari bahaya banjir yang akan segera tiba.

Rencana penelitian ini diberi judul: “Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir

Jarak Jauh Berbasis Mikrokontroler AT89S52 dengan Sensor Ultrasonik”.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang bangun suatu sistem peringatan dini banjir dengan

memanfaatkan sensor ultrasonik sebagai pendeteksi ketinggian air, dan mikrokontroler AT89S52

sebagai pemproses data.

1.3 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat:

1. Membantu dalam memperingatkan penduduk ketika banjir akan segera melanda daerah di

sekitar bantaran sungai.

2. Memberikan kontribusi bagi pengembangan sistem peringatan elektronik berbasis

sensor ultrasonik.

1.4 Batasan Masalah

Untuk membuat sebuah sistem peringatan dini terhadap banjir yang akan melanda suatu

kawasan tentulah tidak mudah karena banyak faktor yang perlu dan harus dipertimbangkan,

(60)

Mengingat keterbatasan waktu dan biaya, penelitian ini difokuskan/dibatasi pada hal- hal berikut:

1. Alat yang akan dibuat merupakan alat yang dapat mendeteksi ketinggian

permuakaan air dan mengeluarkan bunyi peringatan ketika permukaan air

tersebut mencapai ketinggian tertentu.

2. Sensor yang digunakan untuk mendeteksi ketinggian air ini adalah sensor ultrasonik

merek PING.

3. Tinjauan dan bahasan tentang mikrokontoler AT89S52 dibatasi pada prinsip

penggunaannya, bukan pada rincian komponen yang ada di dalamnya maupun cara

pembuatan rangkaian terpadu (integrated circuit, IC) tersebut.

4. Bahasa pemprograman yang digunakan adalah bahasa C, terutama instruksi-

instruksi yang terkait dengan proses transfer data masukan dan keluaran

mikrokontroler.

5. Piranti keluaran sistem peringatan dini yang digunakan pada penelitian ini

adalah alarm dan lampu.

1.5 Rumusan Masalah

1. Bagaimana merancang alat untuk merancang bangun suatu sistem peringatan dini banjir

dengan memanfaatkan sensor ultrasonik sebagai pendeteksi ketinggian air, dan

mikrokontroler AT89S52 sebagai pemproses data

2. Bagaimana cara mengirimkan hasil dari sistem peringatan dini banjir jarak jauh berbasis

mikrokontroler AT89S52 dengan menggunakan sensor ultrasonik.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberi gambaran dalam mempermudah serta memahami tentang sistematika kinerja

dari alat RANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN BANJIR JARAK JAUH

BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR

ULTRASONIK, maka penulis menulis proposal ini dengan sistematika penulisan sebagai

(61)

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisikan pendahuluan yaitu membahas mengenai Latar Belakang, Tujuan

Penelitian, Manfaat Penelitian, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, serta Sistematika

Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dibahas teori-teori yang mendukung pembahasan tentang sungai,

mikrokontroler Atmega 89S52, sensor ultrasonik,

BAB III PERANCANGAN ALAT

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang perancangan alat yaitu diagram blok dari

rangkaian, skematik dan kerja dari setiap rangkaian.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Bab ini beisikan tentang pengujian alat dan juga analisa tugas akhir yang telah dibuat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan

seluruh proses perancangan dan pembuatan tugas akhir ini.

(62)

RANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN DINI BANJIR JARAK JAUH BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN SENSOR ULTRASONIK

ABSTRAK

Kebutuhan akan informasi banjir secara real time pada daerah aliran sungai (DAS)

rawan banjir ke pada seluruh warga (main layer information), memiliki tingkat urgensi yang

sangat tinggi. Banjir yang kerap kali datang secara tiba – tiba menimbulkan kerugian yang

sangat besar, sehingga warga tidak dapat bersiaga mennghadapi bencana banjir. Pemecahan

masalah banjir yang telah dibagun sejauh ini belum mampu untuk mereduksi kerugian

dikarenakan informasi tersebut masih lamban. Visialisasi dan pencatatan sekala manual

membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat menyimpulkan bahwa terjadi kenaikan

rata muka air secara signifikan. Untuk pemecahan masalah tersebut, dirancanglah sebuah

sistem pendeteksi yang mampu memonitor ketinggian rata-rata air secara real time, serta dapat

memberikan peringatan kepada pengguna informasi tentang banjir. Diawali oleh sensor

ultrasonik yang mampu mendetaksi pergerakan tinggi muka air pada DAS, data hasil

pengukuran tersebut akan diolah menggunakan Mikrokontroller tipe AT89S52 sebagai pusat

pengolahan data, dan selanjutnya data tersebut dikirim ke LCD untuk melihat ketinggian air

tersebut. Setelah ketinggian mencapai jarak yang telah ditentukan maka alarm berbunyi dan

GSM mengirim pesan kepada pengguna.

(63)

DESIGN A WARNING SYSTEM EARLY FLOODING REMOTELY BASED MICROCONTROLLER AT89S52 WITH THE ULTASONIC SENSING

ABSTRACT

The need for a real time flooding information on watersheds (DAS) flood prone to the

whole community (main layer information), has a very high degree of urgency. Flooding that

often come suddenly causing very large losses, so that citizens can not prepare for flooding.

Trouble solve the problem of flooding who has been built so far have not been able to reduce

the information loss due to still slowly. Visualizing and manual recording scale requires a

long time to be able to conclude that an increase in The average water level significantly. For

to solving this problem, designed detection system that is able to monitoring the an average

altitude of the water in real time, and can give a warning to the user information about the

flooding. Preceded by an ultrasonic sensing is able to detect the movement of water level in

the watershed, the measurement result data will be processed using microcontroller type

AT89S51 as the data processing center, and than data is sent to LCD to look at the height of

the water. After the height of reached the distance that have been determined the alarm went

off and GSM sending the message to the user.

Keywords: Handphone, LCD, An Ultrasonic sensing, Microcontroller AT89S52,

(64)

RANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN DINI BANJIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA89S52

DENGAN SENSOR ULTRASONIK

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains

Program Studi Fisika

Jurusan Fisika

Rusti Simbolon 110801060

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(65)

PERSETUJUAN

Judul : Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Jarak Jauh Berbasis Mikrokontroler AT89S52 Dengan Sensor Ultrasonik

Kategori : Skripsi

Nama : Rusti Simbolon Nomor Induk Mahasiswa : 110801060

Program Studi : Sarjana (S1) Fisika Departemen : Fisika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

Disetujui di Medan, April 2016

Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2, Pembimbing 1,

Drs. Takdir Tamba, M.Eng.Sc. Dr.Bisman Perangin-angin M.Eng.Sc

NIP. 196006031986011002 NIP. 195609181985031002

Disetujui Oleh

Departemen Fisika FMIPA USU Ketua,

(66)

PERNYATAAN

RANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN DINI BANJIR JARAK JAUH BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN SENSOR ULTRASONIK

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri. Kecuali beberapa kutipan

dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, April 2016

RUSTI SIMBOLON

Gambar

Gambar 3.1 Diagram blok penelitian
Gambar 3.2   Rangkaian mikrokontroller AT89S52
Gambar 3.3    Rangkaian Buzzer
Gambar 3.4 rangkaian MAX232
+7

Referensi

Dokumen terkait

Percobaan-percobaan yang dilakukan untuk mengetahui performansi sistem navigasi indoor berbasis peta yang diimplementasikan pada robot beroda dengan platform Robot

Bobot kotor dan bersih tongkol jagung semi per tanaman dari varietas-varietas yang diuji secara umum lebih rendah dari BISI 2, kecuali varietas BC 10 MS dan EY Pool C4S2 yang

Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990 – 2015.. Penyediaan PMT pemulihan bagi balita gizi buruk dan Ibu hamil KEK

dimaksud pada ayat (1) Kepala Badan/Dinas/Kantor yang mempunyai tugas dan fungsi bidang ketahanan pangan di tingkat Kabupaten/Kota mengajukan permintaan bantuan

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya..

(1) Dinas Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bidang kebudayaan, dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah

(7) Perhitungan dan penetapan jumlah Pangan Pokok yang digunakan sebagai Cadangan Pangan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilakukan paling sedikit 1 (satu)

Untuk mengatasi permasalahan menentukan penilaian kinerja guru yang selama ini masih bersifat subjektif dapat diperbaiki dengan membangun sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK)