Lampiran 1
Daftar Populasi Dan Sample
NO NAMA PERUSAHAAN
tbk
38 timah (persero) tbk √ √ √ √ 7
39 toba bara sejahtera tbk - √ √ √
LAMPIRAN 2
INDIKATOR PENGUNGKAPAN
Indikator Kinerja Ekonomi
Aspek Kinerja Ekonomi
EC 1 Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan,
biaya operasi, imbal jasa karyawan, donasi, dan investasi komunitas lainnya, laba ditahan, dan pembayaran kepada penyandang dana serta pemerintah.
EC 2 Implikasi finansial dan risiko lainnya akibat perubahan iklim serta
peluangnya bagi aktivitas organisasi.
EC 3 Jaminan kewajiban organisasi terhadap program imbalan pasti.
EC 4 Bantuan finansial yang signifikan dari pemerintah.
Aspek: Kehadiran Pasar
EC 5 Rentang rasio standar upah terendah dibandingkan dengan upah minimum
setempat pada lokasi operasi yang signifikan.
EC 6 Kebijakan, praktek, dan proporsi pengeluaran untuk pemasok lokal pada
lokasi operasi yang signifikan.
EC 7 Prosedur penerimaan pegawai lokal dan proporsi manajemen senior lokal
yang dipekerjakan pada lokasi operasi yang signifikan. Aspek: Dampak Ekonomi
Tidak Langsung
EC 8 Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur serta jasa yang
diberikan untuk kepentingan publik secara komersial, natura, atau pro bono.
EC 9 Pemahaman dan penjelasan dampak ekonomi tidak langsung yang
signifikan, termasuk seberapa luas dampaknya. Indikator Kinerja
Lingkungan
Aspek: Material
EN 1 Penggunaan Bahan; diperinci berdasarkan berat atau volume
EN 2 Persentase Penggunaan Bahan Daur Ulang
Persentase Penggunaan Bahan Daur Ulang
EN 3 Penggunaan Energi Langsung dari Sumberdaya Energi Primer
EN 4 Pemakaian Energi Tidak Langsung berdasarkan Sumber Primer
EN 5 Penghematan Energi melalui Konservasi dan Peningkatan Efisiensi
EN 6 Inisiatif untuk mendapatkan produk dan jasa berbasis energi efisien atau
energi yang dapat diperbarui, serta pengurangan persyaratan kebutuhan energi sebagai akibat dari inisiatif tersebut.
EN 7 Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung dan
pengurangan yang dicapai
Aspek: Air
EN 8 Total pengambilan air per sumber
EN 9 Sumber air yang terpengaruh secara signifikan akibat pengambilan air
Aspek Biodiversitas (Keanekaragaman Hayati)
EN 11 Lokasi dan Ukuran Tanah yang dimiliki, disewa, dikelola oleh organisasi
pelapor yang berlokasi di dalam, atau yang berdekatan dengan daerah yang diproteksi (dilindungi?) atau daerah-daerah yang memiliki nilai keanekaragaman hayati yang tinggi di luar daerah yang diproteksi
EN 12 Uraian atas berbagai dampak signifikan yang diakibatkan oleh aktivitas,
produk, dan jasa organisasi pelapor terhadap keanekaragaman hayati di daerah yang diproteksi (dilindungi) dan di daerah yang memiliki keanekaragaman hayati bernilai tinggi di luar daerah yang diproteksi (dilindungi)
EN 13 Perlindungan dan Pemulihan Habitat
EN 14 Strategi, tindakan, dan rencana mendatang untuk mengelola dampak
terhadap keanekaragaman hayati
EN 15 Jumlah spesies berdasarkan tingkat risiko kepunahan yang masuk dalam
Daftar Merah IUCN (IUCN Red List Species) dan yang masuk dalam daftar konservasi nasional dengan habitat di daerah-daerah yang terkena dampak operasi
Aspek: Emisi, Efluen dan Limbah
EN 16 Jumlah emisi gas rumah kaca yang sifatnya langsung maupun tidak
langsung dirinci berdasarkan berat
EN 17 Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya diperinci berdasarkan berat
EN 18 Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencapaiannya
EN 19 Emisi bahan kimia yang merusak lapisan ozon (ozone-depleting
substances/ODS) diperinci berdasarkan berat
EN 20 NOx, SOx dan emisi udara signifikan lainnya yang diperinci berdasarkan
jenis dan berat
EN 21 Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan
EN 22 Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode pembuangan
EN 23 Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan
EN 24 Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah yang dianggap
berbahaya menurut Lampiran Konvensi Basel I, II, III dan VIII, dan persentase limbah yang diangkut secara internasional.
EN 25 Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai keanekaragaman hayati badan
air serta habitat terkait yang secara signifikan dipengaruhi oleh pembuangan dan limpasan air organisasi pelapor.
Aspek: Produk dan Jasa
EN 26 Inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan produk dan jasa dan
sejauh mana dampak pengurangan tersebut.
EN 27 Persentase produk terjual dan bahan kemasannya yang ditarik menurut
kategori.
Aspek: Kepatuhan
EN 28 Nilai Moneter Denda yang signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter atas
pelanggaran terhadap hukum dan regulasi lingkungan. Aspek:
Pengangkutan/Transportasi
EN 29 Dampak lingkungan yang signifikan akibat pemindahan produk dan
Aspek: Menyeluruh
EN 30 Jumlah pengeluaran untuk proteksi dan investasi lingkungan menurut
jenis.
TENAGA KERJA
Aspek: Tenaga kerja
LA 1 Jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan, kontrak pekerjaan, dan
wilayah.
LA 2 Jumlah dan tingkat perputaran karyawan menurut kelompok usia, jenis
kelamin, dan wilayah.
LA 3 Manfaat yang disediakan bagi karyawan tetap (purna waktu) yang tidak
disediakan bagi karyawan tidak tetap (paruh waktu) menurut kegiatan pokoknya.
Aspek: Tenaga kerja /
Hubungan Manajemen
.
LA 4 Persentase karyawan yang dilindungi perjanjian tawar-menawar kolektif
tersebut.
LA 5 Masa pemberitahuan minimal tentang perubahan kegiatan penting,
termasuk apakah hal itu dijelaskan dalam perjanjian kolektif tersebut. Aspek: Kesehatan dan
Keselamatan Jabatan
LA6 Persentase jumlah angkatan kerja yang resmi diwakili dalam panitia
Kesehatan dan Keselamatan antara manajemen dan pekerja yang membantu memantau dan memberi nasihat untuk program keselamatan dan kesehatan jabatan.
Aspek: Kelakuan Tidak Bersaing
LA 7 Tingkat kecelakaan fisik, penyakit karena jabatan, hari-hari yang hilang,
dan ketidakhadiran, dan jumlah kematian karena pekerjaan menurut wilayah.
LA 8 Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan/bimbingan, pencegahan,
pengendalian risiko setempat untuk membantu para karyawan, anggota keluarga dan anggota masyarakat, mengenai penyakit berat/berbahaya.
LA 9 Masalah kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian resmi
dengan serikat karyawan Aspek: Pelatihan dan
Pendidikan
LA 10 Rata-rata jam pelatihan tiap tahun tiap karyawan menurut
kategori/kelompok karyawan.
LA 11 Program untuk pengaturan keterampilan dan pembelajaran sepanjang
hayat yang menujang kelangsungan pekerjaan karyawan dan membantu mereka dalam mengatur akhir karier.
LA 12 Persentase karyawan yang menerima peninjauan kinerja dan
pengembangan karier secara teratur. Aspek: Keberagaman dan
Kesempatan Setara
LA 13 Komposisi badan pengelola/penguasa dan perincian karya¬wan tiap
LA 14 Perbandingan/rasio gaji dasar pria terhadap wanita menurut kelompok/kategori karyawan.
Hak Asasi Manusia Aspek : Praktek Investasi dan Pengadaan
HR 1 Persentase dan jumlah perjanjian investasi signifikan yang memuat klausul
HAM atau telah menjalani proses skrining/ filtrasi terkait dengan aspek hak asasi manusia.
HR 2 Persentase pemasok dan kontraktor signifikan yang telah menjalani proses
skrining/ filtrasi atas aspek HAM
HR 3 Jumlah waktu pelatihan bagi karyawan dalam hal mengenai kebijakan dan
serta prosedur terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan organisasi, termasuk persentase karyawan yang telah menjalani pelatihan.
Aspek: Nondiskriminasi
Jumlah kasus diskriminasi yang terjadi dan tindakan yang
diambil/dilakukan. Aspek: Kebebasan Berserikat
dan Berunding Bersama Berkumpul
HR 4 Segala kegiatan berserikat dan berkumpul yang diteridentifikasi dapat
menimbulkan risiko yang signifikan serta tindakan yang diambil untuk mendukung hak-hak tersebut.
Aspek: Pekerja Anak
HR 5 Kegiatan yang identifikasi mengandung risiko yang signifikan dapat
menimbulkan terjadinya kasus pekerja anak, dan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung upaya penghapusan pekerja anak.
HR 6 Kegiatan yang identifikasi mengandung risiko yang signifikan dapat
menimbulkan terjadinya kasus pekerja anak, dan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung upaya penghapusan pekerja anak.
Aspek: Kerja Paksa dan Kerja Wajib
HR 7 Kegiatan yang teridentifikasi mengandung risiko yang signifikan dapat
menimbulkan kasus kerja paksa atau kerja wajib, dan langkah-langkah yang telah diambil untuk mendukung upaya penghapusan kerja paksa atau kerja wajib.
Aspek: Praktek/Tindakan Pengamanan
HR 8 Persentase personel penjaga keamanan yang terlatih dalam hal kebijakan
dan prosedur organisasi terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan organisasi
Aspek: Hak Penduduk Asli
HR 9 Jumlah kasus pelanggaran yang terkait dengan hak penduduk asli dan
langkah-langkah yang diambil.
Masyarakat/ Sosial
Aspek: Komunitas
S 01 Sifat dasar, ruang lingkup, dan keefektifan setiap program dan praktek
yang dilakukan untuk menilai dan mengelola dampak operasi terhadap masyarakat, baik pada saat memulai, pada saat beroperasi, dan pada saat mengakhiri.
S 02 Persentase dan jumlah unit usaha yang memiliki risiko terhadap korupsi.
S 03 Persentase pegawai yang dilatih dalam kebijakan dan prosedur antikorupsi.
S 04 Tindakan yang diambil dalam menanggapi kejadian korupsi.
Aspek: Kebijakan Publik
S 05 Kedudukan kebijakan publik dan partisipasi dalam proses melobi dan
pembuatan kebijakan publik.
S 06 Nilai kontribusi finansial dan natura kepada partai politik, politisi, dan
institusi terkait berdasarkan negara di mana perusahaan beroperasi. Aspek: Kelakuan Tidak
Bersain
S 07 Jumlah tindakan hukum terhadap pelanggaran ketentuan antipersaingan,
anti-trust, dan praktek monopoli serta sanksinya.
Aspek: Kepatuhan
S 08 Nilai uang dari denda signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter untuk
pelanggaran hukum dan peraturan yang dilakukan. Aspek: Kesehatan dan
Keamanan Pelanggan
PR 1 Tahapan daur hidup di mana dampak produk dan jasa yang menyangkut
kesehatan dan keamanan dinilai untuk penyempurnaan, dan persentase dari kategori produk dan jasa yang penting yang harus mengikuti prosedur tersebut
PR 2 Jumlah pelanggaran terhadap peraturan dan etika mengenai dampak
kesehatan dan keselamatan suatu produk dan jasa selama daur hidup, per produk.
Aspek: Pemasangan
Label bagi Produk dan Jasa
PR 3 Jenis informasi produk dan jasa yang dipersyaratkan oleh prosedur
dan persentase produk dan jasa yang signifikan yang terkait dengan informasi yang dipersyaratkan tersebut.
PR 4 Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes mengenai
penyediaan informasi produk dan jasa serta pemberian label, per produk.
PR 5 Praktek yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan termasuk hasil
survei yang mengukur kepuasaan pelanggan. Aspek: Komunikasi
Pemasaran
PR 6 Program-program untuk ketaatan pada hukum, standar dan
voluntary codes yang terkait dengan komunikasi pemasaran, termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship.
P 7 Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes sukarela mengenai komunikasi pemasaran termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship, menurut produknya.
Aspek: Keleluasaan Pribadi (privacy) Pelanggan
PR 8 Jumlah keseluruhan dari pengaduan yang berdasar mengenai pelanggaran keleluasaan pribadi (privacy) pelanggan dan hilangnya data pelanggan
Aspek: Kepatuhan
PR 9 Nilai moneter dari denda pelanggaran hukum dan peraturan
LAMPIRAN 3
Tambamg batubara bukit asam
TAHUN 2013
Tambamg batubara bukit asam
OUTPUT SPSS
Hasil Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TOBINSQ
35 19,989363 29,660024 26,4513 2,49767
CSR 35 22,784810 63,291139
45,4259 8,92720
Valid N (listwise) 35
Uji Normalitas Histogram
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,447a ,200 ,175 2,26812 1,629
Coefficientsa
a. Dependent Variable: TOBINSQ
Uji Parsial (Uji t)
Uji Koefesien Determinan (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
1 ,447a ,200 ,175
a. Predictors: (Constant), CSR
Uji Regresi Moderasi
a. Dependent Variable: TOBINSQ
Coefficientsa
Model t Sig.
1
(Constant) 10,294 ,000
Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
a. Dependent Variable: TOBINSQ
Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
a. Dependent Variable: TOBINSQ
DAFTAR PUSTAKA
A.B. Susanto, A. B. (2007). Corporate Social Responsibility. The Jakarta Consulting Group. Jakarta
Anggraini, Fr. R. R. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang. 23-26 Agustus.
Carlson, Steve and Bathala Chenchuramaiah. 1997. Ownership Differences and firm’s Income Smoothing Behaviour. Journal of Business and Accounting 24(2), page 179.196
Chariri dan Ghozali, acmad. 2007. Teori Akuntansi. Penerbit Andi: Yogyakarta.
Dahlia, L. dan Siregar, V. S. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan yangTercatat di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2005 dan 2006).Simposium Nasional Akuntansi XI. Pontianak. Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21(edisi ketujuh). Semarang: Universitas diponegoro.
Herawati, Vinola. 2008. Peran Praktek Corporate Governance sebagai Moderating Variabel dari Pengaruh Earning Management terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XI. Pontianak.
Januarti, Indira. 2009. Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor, Kepemilikan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Simposium Nasional Akuntansi XII (6): 1-26.
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan Edisi Pertama Cetakan Kedua, Kencana Jakarta.
Kusumadilaga, Rimba, 2010. “Pengaruh CSR Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating.”Skripsi, Fakultas Ekonomi ,Universitas Diponegoro.
Lukman Syamsuddin. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan : Konsep Aplikasi dalam Perencanaan , Pengawasan, dan pengambilan Keputusan (Edisi Baru) . Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Norawati Harahap. 2011. Pengaruh CSR Disclosure, Kepemilikan Manajemen, dan Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Nurlela dan Islahudin. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating. Simposium Nasional Akuntansi XI.
Paranita, E. S. 2007. Analisis Pengaruh Inseder Ownership, Kebijakan Hutang, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. ASET. Volume 9 Nomor 2. Agustus : 464-493.
Sofyan Syafri Harahap. 2007. “Teori Akuntansi”. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta
Sukamulja, Sukmawati. 2004. Good Corporate Governance di Sektor Keuangan: Dampak Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan. Vol.8.No.1. Juni 2004. Hal 1-25
Suranta, Eddy dan Pratana Puspita Merdistusi. 2004. Income Smoothing, Tobin’s Q, Agency Problems dan Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi VII. Bali, 2 – 3 Desember.
Susanti, Rika. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Go Publik yang Listed Tahun 2005-2008), Skripsi, 2010 Sutopoyudo. 2009. Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap
Profitabilitas Perusahaan. sutopoyudo.wordpress.com.
Ulupui, I. G. K. A, 2007, “ Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Jakarta)”, Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol.2.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian desain kausal. Menurut Sugiyono
(2001) desain kausal adalah penelitian yang bertujuan menganalisis hubungan sebab akibat antara variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi). Dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan sebab
akibat antara profitabilitas dan likuiditas terhadap nilai perusahaan dan kebijakan dividen sebagai variabel pemoderasi.
3.2.Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari catatan-catatan dan Data yang
diperlukan adalah data sekunder yang didapat dari
di Bursa Efek Indonesia dan waktu penelitian ini dilakukan terhitung dari Juni 2015 sampai
Desember 2015.
3.3. Batasan Operasional
Dalam tulisan ini yang akan dijadikan sebagai batasan operasional ialah:
1. Variabel independen (X) adalah CSR.
2. Variabel dependen (Y) adalah nilai perusahaan. 3. Veriabel moderasi (Z) adalah profitabilitas.
Walizer dan Wienir berpendapat definisi operasional adalah seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengukur suatu variabel atau konsep
defenisi operasional tersebut membantu kita untuk mengklafisikasikan gejala di sekitar ke dalam kategori khusus dari variabel. Operasional merupakan salah satu instrumen dari riset
karena merupakan salah satu tahapan dalam proses pengumpulan data. Definisi dari operasional menjadikan konsep yang masih bersifat abstrak menjadi operasional yang memudahkan pengukuran variabel tersebut. Sebuah definisi operasional juga bisa dijadikan
sebagai batasan pengertian yang dijadikan pedoman untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan penelitian.
3.5.Skala Pengukuran Variabel 3.5.1.Variabel Independen (X)
Variabel independen dalam penelitian adalah CSR yang dapat diukur dengan 3 fokus pengungkapan yaitu:
1. Ekonomi
Dimensi ekonomi menyangkut keberlanjutan organisasi berdampak pada kondisi ekonomi dari stakeholder dan sistem ekonomi pada tingkat lokal, nasional, dan tingkat
global. Indikator ekonomi menggambarkan:Arus modal di antara berbagai pemangku kepentingan; danDampak ekonomi utama dari organisasi seluruh masyarakat. Kinerja
keuangan merupakan hal yang mendasar untukmemahami organisasi dan keberlanjutannya. Akan tetapi, informasi ini biasanya sudah dilaporkan dalam laporan keuangan. (www.globalreporting.org).
2. Lingkungan
Dimensi lingkungan menyangkut keberlanjutan organisasi berdampak pada kehidupan di
lingkungan terkait dengan input (bahan, energi, air) dan output (emisi/gas, limbah sungai, limbah kering/sampah). Selain itu, kinerja mereka mencakup kinerja yang
berkaitan dengan keanekaragaman hayati,kepatuhan lingkungan, dan informasi yang berkaitan lainnya seperti limbah lingkungan dan dampak dari produk dan jasa
(www.globalreporting.org). 3. Sosial
Dimensi sosial menyangkut keberlanjutan sebuah organisasi telah berdampak di dalam
sistem sosial yang beroperasi. Indikator kinerja sosial GRI mengidentifikasi kunci aspek kinerja yang meliputi praktek perburuhan/tenaga kerja, hak asasi manusia,
masyarakat/sosial, dan tanggung jawab produk (www.globalreporting.org).
Mengingat masih sedikitnya perusahaan di Indonesia yangmelaporkan kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungannya dalam bentuk sustainability reporting, maka penelitian ini pun
terbatas hanya pada data- data yang terdapat dalam laporan tahunan perusahaan. Hal ini agar tidak terjadi kesenjangan antara perusahaan yang sudah membuat sustainability
reporting dengan perusahaan yang belum membuatnya (Dahli dan Siregar , 2008).
Perhitungan CSR dilakukan dengan menggunakan variabel dummy yaitu:
Score 0 : Jika perusahaan tidak mengungkapkan item pada daftar pernyataan. Score 1 : Jika perusahaan mengungkapkan item pada daftar pernyataan.
Indeks pengungkapan CSR berdasarkan standar GRI (GlobalReporting Initiative), yaitu sebagai berikut :
a.Indikator Kinerja Ekonomi (economic performance indicator)
b.Indikator Kinerja Lingkungan (environment performance indicator) c.Indikator Kinerja Tenaga Kerja (labor practices performance indicator)
e.Indikator Kinerja Sosial (social performance indicator)
f.Indikator Kinerja Produk (product responsibility performance indicator)
Untuk penelitian ini indikator yang digunakan hanyalah tiga kategori, yaitu indikator kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial. Indikator kinerja sosial mencakup empat indikator
yang terdiri dari : indikator kinerja tenaga kerja, hak asasi manusia, sosial/kemasyarakatan, dan produk. Rincian dari indikator pengungkapan sosial dapat dilihat pada lampiran A.
3.5.2. Variabel Dependen (Y)
Variabel Dependen (Y) yaitu variabel yang dipengaruhi atau tertanggung oleh variabel
lain. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nilai Perusahaan yang diukur dengan Tobin’s Q. Tobin’s Q adalah perbandingan antara market value of equity ditambah debt dengan book market value ditambah dengan hutang (debt). Indikator Tobin’s
Q yang dikembangkan oleh Professor James Tobin (1967) dikarenakan rasio-q (q) merupakan ukuran yang lebih teliti tentang seberapa efektif manajemen memanfaatkan sumber-sumber
daya ekonomis dalam kekuasaannya (Herawaty, 2008). Rasio Tobin’s Q ini merupakan konsep yang berharga yang akan menunjukkan estimasi pasar keuntungan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap dolar investasi inkremental.
Menurut Herawaty, (2008) menyebutkan bahwa nilai perusahaan diukur melalui Tobin’s Q yang diformulasikan sebagai berikut:
�����′�� = ���
���+�
Keterangan:
Tobin’s Q = Nilai Perusahaan
MVE = Nilai Ekuitas Pasar (Market Value of Equity)
BVE = Nilai Buku dari Ekuitas (Book Value of Equity)
Market Value of Equity (MVE) diperoleh dari hasil perkalian harga saham penutupan (closing
price) akhir tahun dengan jumlah saham yang beredar pada akhir tahun. Book Value of
Equity (BVE) diperoleh dari selisih total assets perusahaan dengan total kewajibannya.
Jika Q > 1 maka investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan nilai yang lebih
tinggi daripada pengeluaran investasi. Namun jika Q < 1 maka investasi dalam aktiva tidaklah menarik (Herawati, 2008).
3.5.3. Variabel Moderasi (Z)
Variabel moderating adalah variabel yang mempunyai dampak kontijensi yang kuat pada hubungan variabel independen dan dependen. Variabel moderasi dalam
penelitian iniReturn OnAssets (ROA). Rasio ini menggambarkan efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aset yang dimilikinya. ROA diperoleh dapat dihitung dengan rumus (Lukman Syamsuddin,
2009)
���=���������� ���������
Berikut ini adalah tabel definisi operasional : Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala
Nilai closingprice) dan pembagi semuanya adalah nilai buku ekuitasditambahkanDebt.
�����′�� = MVE
BVE + D
CSR (X) Kemampuaan perusahaan
3.6.Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai tahun 2013. Sampel dalam penelitaian ini dipilih dengan cara purposive sampling, yaitu salah satu teknik pengambilan sampel yang
dilakukan berdasarkan kriteria atau pertimbangan tertentu. Adapun kriteria yang dingunakan peneliti dalam penentuan sampelnya adalah :
1. PerusahaanpertambanganyangterdaftardiBursaEfekIndonesiaperiode2011- 2013 dan
tidak mengalami kerugian.
2. Perusahaanmenerbitkanlaporankeuanganyangtelahdiauditselamaperiode
penelitianyakni 2011-2013 dan memiliki data lengkap mengenai variable-variabel
yang dibutuhkan.
3. Data perusahaan tersebut membagikan deviden kepada pemegang saham selama 3
tahun berturut-turut.
4. Menggunakan mata uang rupiah sebagai mata uang pertukaran.
Objek penelitian ini adalah perusahaan pertambangan, menurut data jumlah perusahaan yang terdaftar dalam sektor ini berjumlah 40 perusahaan.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak. Informasi informasi dapat
diperoleh dari buku-buku yang dibutuhkan oleh peneliti. Sedangkan untuk sumber data penelitian diambil dari laporan perusahaan yang telah diaudit dan dipublikasikan. Data
diperoleh antara lain dari :
1. Bursa Efek Indonesia
3. Media internet dan website
3.8.Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan :
1. Metode studi pustaka yaitu dengan mengkaji berbagai literatur pustaka seperti jurnal, makalah, dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian.
2. Metode dokumentasi yaitu dengan cara mencatat atau mendokumentasikan data
seperti laporan keuangan perusahaan sesuai data yang diperlukan yang tercantum pada
Bursa Efek Indonesia
3.9. Teknik Analisis
3.9.1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskriptif tentang data
setiap variabel- variabel penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini. Analisis statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2008). Analisis ini hanya digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data
bersangkutan. Pengukuran yang digunakan statistik deskriptif ini meliputi jumlah sample, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan deviasi standar (Ghozali,
2013). Nilai minimum digunakan untuk mengetahui jumlah terkecil data yang bersangkutan bervariasi dari rata-rata. Nilai maksimum digunakan untuk mengetahui
jumlah terbesar data yang bersangkutan. Mean digunakan untuk mengetahui rata-rata data yang bersangkutan. Deviasi standar digunakan untuk mengetahui seberapa besar data yang bersangkutan bervariasi dari rata-rata.
3.9.2. Metode Analisis Data
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah profitabilitas dan likuiditas berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan kebijakan dividen sebagai variabel
pemoderasi. Untuk itu akan dingunakan metode MRA (Moderated Regression Analysis). MRA atau uji interaksi merupakan aplikasi khusus regresi linear berganda dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi atau perkalian antara dua atau lebih
variabel independen (Ghozali, 2013).
Sebelum dilakukan pengujian dengan menggunakan Moderated Regression
Analysis (MRA), dilakukan pengujian asumsi klasik. Hal ini dimaksudkan agar model
regresi dapat menghasilkan penduga (estimator) yang tidak bias. Model regresi akan menghasilkan penduga yang tidak bias jika memenuhi asumsi klasik, antara lain
normalitas data, bebas multikolinieritas, bebas autokorelasi, dan bebas heteroskedasitisitas.
3.9.3. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan uji analisis regresi analisis regresi linear berganda, maka hal yang pertama dilakukan aadalah uji asumsi klasik, yang bertujuan untuk mendapatkan
yang artinya nilai estimator yang terbaik, estimator yang linear, estimator yang tidak bias. Maka data-data yang digunakan dalam analisis regresi terlebih dahulu akan diuji
normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi yang secara rinci dijelaskan sebagai berikut:
3.9.3.1Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik, memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus dipenuhi, yaitu data berasal dari distribusi normal. Pengujian
normalitas dilakukan untuk menghindari terjadinya bias pada model regresi. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekat
normal. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio.Test statistik yang digunakan antara lain:
a. Grafik histogram
Data dikatakan terdistribusi normal jika histogram yang dihasilkan berbentuk seperti lonceng.
a. Normal probability plots
Data berdistribusi normal jika sebaran data berada di sekitar garis diagonal.
3.9.3.2Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).Jika terjadi korelasi, maka ada masalah autokorelasi.
satu dengan yang lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya, biasanya
dijumpai pada data deret waktu (time series). Konsekuensi adanya autokorelasi dalam model regresi adalah variance sample tidak dapat menggambarkan
variance populasinya, sehingga model regresi yang dihasilkan tidak dapat
digunakan untuk menaksir nilai variabel dependen pada nilai independen tertentu (Ghozali, 2013). Kriteria pengujian Autokorelasi dengan menggunakan
pengujian Durbin Watson (DW) adalah sebagai berikut:
a. Angka DW di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif,
b. Angka DW di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi, c. Angka DW di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
3.9.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas dilakukan dengan
melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Dasar analisisnya:
b. Jika tidak ada pola tertentu serta titik–titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, maka mengindikasikan
telah terjadi heteroskedastisitas.
3.9.4. AnalisisRegresi Linear Sederhana
Model persamaan regresi yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Tobins Q = a + b1CSR + e
Keterangan:
Tobin’s Q : Nilai Perusahaan a : Konstanta
b : Koefisien Regresi CSR : Variabel Independen e : Error
Menurut Ghozali (2013), ketepatan fungsi regresi tersebut dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit-nya, yang secara statistik dapat diukur dari koefisien
determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistik t.
3.9.5. Pengujian Hipotesis
3.9.5.1.Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variabel independen, namun karena koefisien determinasimemiliki kelemahan mendasar, yaitu adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang
1, maka semakin baik kemampuan model tersebut dalam menjelaskan variabel dependen (Ghozali, 2013).
3.9.5.2. Uji Simultan (Uji F)
Uji statistik F bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama–sama
terhadap variabel independen (Ghozali, 2013). Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan dalam Uji-F yaitu:
1. Jika F hitung <F tabel atau probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi
(α > 0,05), maka variabel independen secara simultan tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika F hitung >F tabel atau probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi (α< 0,05), maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
3.9.5.3. Uji Parsial(Uji t)
Uji statistik t bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2013). Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan dalam uji-t yaitu:
1. Jika t hitung >t tabel atau probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi (α < 0,05), maka variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan
2. Jika t hitung <t tabel atau probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi (α> 0,05), maka variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
3.9.6. Analisis Regresi Moderasi (Moderated Regression Analysis)
Tujuan analisis ini untuk mengetahui apakah variabel moderating akan memperkuat
atau memperlemah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Terdapat tiga model pengujian regresi dengan variabel moderating, yaitu uji interaksi (MRA), uji nilai
selisih mutlak, dan uji residual.
Dalam penelitian ini akan digunakan uji interaksi (MRA). Uji Interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi
berganda linear di mana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen) (Ghozali, 2011). Model regresi moderasi yang terbentuk
adalah sebagai berikut :
Tobin’s Q = a + b1CSR + b2ROA + b3CSR.ROA + e
Tobin’s Q : Nilai Perusahaan
a : Konstanta
b : Koefisien Regresi
CSR : Variabel Independen
CSR.ROA : Interaksi antara variabel CSR dengan Profitabilitas
e : Error
Menurut Ghozali (2013), ketepatan fungsi regresi tersebut dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit-nya, yang secara statistik dapat diukur dari koefisien
Tujuan analisis Regresi Moderasi (Moderated Regression Analysis)ini untuk mengetahui apakah variabel moderating akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen. Terdapat tiga model pengujian regresi dengan variabel moderating, yaitu uji interaksi (MRA), uji nilai selisih mutlak, dan uji residual.
Dalam penelitian ini akan digunakan uji interaksi (MRA). Uji Interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear di mana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
model uji interaksi yang sering disebut Moderated Regression Analysis (MRA) . Pengujian asumsi klasik dan pengujian MRA dilakukan dengan menggunakan software SPSS (Statistical Package for Social Science). Adapun perangkat lunak SPSS yang digunakan
adalah SPSS Statistics 21.0.
Penelitian ini menggunakan perusahaan pertambangan yang sesuai kriteria yang telah
ditentukan sebagai sampel penelitian. Berdasarkan kriteria sampel, terdapat 7 perusahaan setiap tahun dengan jumlah pengamatan 4 tahun sehingga jumlah data pengamatan sebanyak 28 data. Data diperoleh dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia
melalui situs
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,
kurtosis dan skewness (kemencengan deskriptif).
Variabel penelitian ini terdiri dari Corporate Sosial Responsibility sebagai variabel
bebas (independent variabel) dan nilai perusahaan sebagai variabel terikat (dependent variabel) serta Profitabilitas sebagai variabel moderating.
Statistik deskriptif dari variabel bebas dan terikat pada sampel perusahaan
Hasil Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TOBINSQ
35 19,989363 29,660024 26,4513 2,49767
CSR 35 22,784810 63,291139
45,4259 8,92720
Valid N (listwise) 35
Sumber : Output SPSS
Dari pengujian deskriptif statistik yang tersaji pada tabel 4.1 menunjukkan nilai
perusahaan yang diukur dengan Tobins Q. Rasio ini merupakan konsep yang berharga karena menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap rupiah investasi inkremental. Dari hasil analisis deskriptif maka di peroleh sebagai berikut:
1. Pada tahun 2011nilai Tobins Q (minimum) adalah 19,989363 pada perusahaan Golden Energy Mines tbk. Tahun 2015nilai Tobins Q terbesar (maximum) adalah 29,660024
yang diperoleh perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Rata-rata nilai Tobins Q dari 35 perusahaan adalah 26,4513 dengan standar deviasi sebesar 2,49767. Nilai standar deviasi nilai Tobins Q dibawah nilai rata-rata yang berarti menggambarkan bahwa data
tersebar disekitar nilai rata-rata.
2. Pada tahun 2011 nilai Corporate Social Responsibility (minimun) adalah 22,784810 pada
perusahaan perusahaan Golden Energy Mines tbk. Tahun 2011 nilai Corporate Social Responsibility terbesar (maksimum) adalah 63,291139 yang diperoleh perusahaan
tambang Batu Bara Bukit Asam (persero) Tbk. Rata-rata Nilai Corporate Social
Responsibility dari 35 perusahaan adalah 45,4259 dengan standary deviasi sebesar
8,92720. Nilai standart deviasi Nilai CSR dibawah rata-rata yang berarti menggambarkan
4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengujian
dengan menggunakan moderated regression analysis (MRA) sehingga diperoleh model regresi yang BLUE(Best Liniear Unbiased Estimator). Model regresi akan menghasilkan
penduga yang tidak bias jika memenuhi asumsi klasik, antara lain normalitas data, bebas multikolinieritas, bebas autokorelasi, dan bebasheteroskedastisitas.
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data pada penelitian ini menggunakan analisis grafik. Analisis grafik untuk melihat normalitas data dilakukan dengan melihat grafik histogram dan kurva normal probability plot.
b. Grafik histogram
Data dikatakan terdistribusi normal jika histogram yang dihasilkan berbentuk
Gambar 4.1
Uji Normalitas Histogram
c. Normal probability plots
Data berdistribusi normal jika sebaran data berada di sekitar garis diagonal.
Gambar 4.2
Uji Normalitas Probability Plot
2. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear
Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson (DW). Berikut ini adalah tabel pengambilan keputusan ada
tidaknya korelasi.
Tabel 4.2 Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,447a ,200 ,175 2,26812 1,629
Sumber : Output SPSS
Dari Hasil pengujian di atas menunjukkan nilai Durbin Watso adalah Nilai DW adalah 1,629 dengan keputusan Angka DW di antara -2 sampai +2, maka dapat
diambil kesimpulan tidak terjadi autokorelasi
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Uji heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan melihat grafik plot yang tersebar. Dilihat
Gambar 4.3
Uji Heteroskedastisitas Scatter Plot
4.3 Analisis Regresi Sederhana
Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best Linear Unbiased Estimator
(BLUE) dan layak dilakukan analisis regresi. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana untuk melihat pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen yaitu pengarug antara Corporate Sosial Responsibility terhadap Nilai perusahaan
Tabel 4.3
Analisis Regresi Sederhana
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 20,753 2,016 10,294 ,000
CSR ,125 ,044 ,447 2,869 ,007
Sumber : Output SPSS
Persamaan analisis regresi sederhana
Maka hasil regresi dalam bentuk angka yaitu sebagai berikut:
4.3.1 Uji Parsial (Uji t)
Uji statistik t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen terhadap variabel dependen
dengan menganggap variabel independen
lainnya konstan (Ghozali, 2013). Tingkat
signifikansi yang digunakan sebesar 5% dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df = (n-k-1) dimana (n) adalah jumlah observasi dan (k) adalah jumlah variabel.
Pada distribusi t pada perhitungan ini juga dicari pada α = 5% :1 = 0,05 dengan
derajat kebebasan (df) = n – k-1 atau 35 – 1-1 = 33, dimana n adalah jumlah sampel penelitian. Maka dapat T tabel sebesar 1,694, t hitung adalah sebesar 2,869, dari hasil ini
maka dapat disimpulkan bahwa thitung (2,869) > ttabel (1,694) maka variabel Corporate Sosial
Responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan. (Hipotesis diterima). Dapat dilihat
pada tabel 4.4 dibawah ini:
Tabel 4.4 Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model t Sig.
Tobin’s Q = a + b1CSR + e
Sumber : Output SPSS
4.3.2 Uji Koefesien Determinan (R2)
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variabel independen, namun karena koefisien determinasi memiliki kelemahan mendasar, yaitu adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam
model, maka dalam penelitian ini menggunakan koefisien determinasi berkisar antara 0 dan 1. Jika nilai koefisien determinasi semakin mendekati 1, maka semakin baik kemampuan model
tersebut dalam menjelaskan variabel dependen (Ghozali, 2013)
Tabel 4.5
Uji Koefesien Determinan (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
1 ,447a ,200 ,175
a. Predictors: (Constant), CSR
b. Dependent Variable: TOBINSQ
Sumber: Output SPSS
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa R Square tidak terlalu mendekati 1 yaitu: 0,200 artinya pengaruh variabel Corporate sosial responsibility terhadap nilai perusahaan hanya
dipegaruhi 20,0% sisanya dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya.Akan tetapi, nilai 1
(Constant) 10,294 ,000
CSR 2,869 ,007
koefisien determinasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai Adjusted R Square
(nilai R2 yang telah disesuaikan). Hal ini karena R2 memiliki kelemahan mendasar yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model dimana setiap
tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
Nilai AdjustedR2tidak seperti nilai R2 yang meningkat seiring bertambahnya jumlah variabel independen, melainkan dapat naik atau turun apabila satu variabel atau lebih
ditambahkan kedalam model. Nilai AdjustedR2pada tabel 4.5 adalah sebesar 0.175. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 17,5% dan sisanya sebesar 82,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
4.4 Analisis Regresi Moderasi (Moderated Regression Analysis)
Tujuan analisis ini untuk mengetahui apakah variabel moderating akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Dalam penelitian ini akan digunakan uji interaksi (MRA). Uji Interaksi atau sering disebut dengan Moderated
Regression Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear di mana
dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel
independen) (Ghozali, 2011). Hasil SPSSnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
a. Dependent Variable: TOBINSQ
Sumber : Output SPSS
Dari tabel diatas dapatlah Model regresi moderasi yang terbentuk adalah sebagai berikut :
Tobin’s Q = a + b1CSR + b2ROA + b3CSR.ROA + e Tobin’s Q = 20,393 + 0,122 + 11,983 – 0,187
Dari persamaan regresi linier di atas di dapat nilai konstanta regeresi moderasi Corporate Social Responsibility dan Profitabilitas (CSR.ROA) sebesar 20,393 yang berarti
apabila variable corporate sosial responsibility bernilai 0 maka variable nilai perusahaan akan
bernilai 20,393. Nilai koefisien Corporate Sosial Responsibility (CSR) sebesar 0,122 berarti jika nilai Corporate Sosial Responsibility bertambah sebesar satu-satuan maka profitabilitas
atau ROA bertambah sebesar 20,393. Nilai Koefisien Moderasi CSR dan Profitabilitas berkurang 0,22 berarti jika nilai koefisien ini naik sebesar satu-satuan maka Nilai Perusahaan berkurang sebesar 0,22.
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa nilai signifikansi (sig.) hasil uji interaksi CSR.ROA sebesar 0, 000 dimana angka ini lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hasil uji
interaksi CSR.ROA menunjukan bahwa profitabilitas mampu memoderasi hubungan antara CSR dan Tobin’s Q.
4.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam
menerangkan variabel independen, namun karena koefisien determinasimemiliki kelemahan mendasar, yaitu adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam
Tabel 4.8
a. Predictors: (Constant), MODERASI, CSR, ROA
b. Dependent Variable: TOBINSQ
Sumber: Output SPSS
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa R Square hampir mendekati 1 yaitu: 0,318 atau
31,8%. Akan tetapi, nilai koefisien determinasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nilai Adjusted R Square (nilai R2 yang telah disesuaikan).
Nilai AdjustedR2tidak seperti nilai R2 yang meningkat seiring bertambahnya jumlah variabel independen, melainkan dapat naik atau turun apabila satu variabel atau lebih
ditambahkan kedalam model. Nilai AdjustedR2pada tabel 4.8 adalah sebesar 0,252. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 25,2% dan sisanya sebesar 74,8% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.4.2 Uji Simultan (Uji F)
Uji F dimaksudkan untuk untuk melihat pengaruh secara serentak/simultan dari variabel independenterhadapvariabledependen.
Tabel 4.7 Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
a. Dependent Variable: TOBINSQ
b. Predictors: (Constant), MODERASI, CSR, ROA
Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai F hitung sebesar 4.820 sedangkan nilai F tabel adalah sebesar 3.29. Nilai F tabel diperoleh dengan mengamati tabel F. Cara melihat tabel F adalah dengan melihat nilai df 1 untuk pembilang, dan df 2 untuk penyebut pada tabel ANOVA. Berdasarkan tabel 4.7 diatas, nilai df 1 sebesar 2 dan df 2 sebesar 32. Dengan demikian, nilai Fhitung<Ftabel(4.820> 3.29) dan nilai signifikansi untuk uji F yang
diperoleh sebesar 0.007 lebih kecil dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5%
(0.05). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa variabel Corporate Social Responsibility berpengaruh signifikan terhadap variabel nilai perusahaan dengan profitabilitas
sebagai variabel pemoderasi.
4.4.3 Uji Parsial(Uji t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya
konstan (Ghozali, 2013). Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5% dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df = (n-k-1) dimana (n) adalah jumlah observasi dan (k) adalah jumlah variabel.
Pada distribusi t pada perhitungan ini juga dicari pada α = 5% :1 = 0,05 dengan
derajat kebebasan (df) = n – k-1 atau 35 -1-1 = 33, dimana n adalah jumlah sampel penelitian,
diperoleh ttabel sebesar 1.69236. Maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Nilai ttabel sebesar 1,69236dan thitung adalah sebesar 2,579, dari hasil ini maka dapat
disimpulkan bahwa thitung CSR(2,579) > ttabel (1,69236) maka variabel Corporate
Sosial Responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan. (Hipotesis diterima)
2. Nilai ttabel sebesar 1,69236dan thitung adalah sebesar 1,269, dari hasil ini maka dapat
disimpulkan bahwa thitung ROA(1,269) <ttabel(1,69236) maka variabel Profitabilitas
3. Nilai ttabelsebesar 1,69236danthitung adalah sebesar -,987, dari hasil ini maka dapat
disimpulkan bahwa thitung Moderasi (-,987) <ttabel(1,69236) maka variabel
Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. (Hipotesis ditolak), dan profitabilitas memperlemah hubungan antara interaksi Corporate Sosial
Responsibility dengan Nilai Perusahaan.
Tabel 4.6 Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
a. Dependent Variable: TOBINSQ
Sumber: Output SPSS
4.5 Pembasahan Hasil Penelitian
Dari tabel 4.9 dibawah ini dapat kita lihat hasil penelitian lebih terinci untuk kedua hipotesis.
Tabel 4.9 Hasil Penelitian
No Nama Analisis Hipotesis 1 Hipotesis 2
1 Persamaan Regresi Tobin’s Q = 10,753 + 0,125 Tobin’s Q = 20,393 + 0,122 + 11,983 – 0,187
2 Uji Normalitas Memenuhi Uji Normalitas
3 Uji Autokorelasi Tidak terjadi Auto Korelasi
4 Uji Heteroskedatisitas Tidak terjadi heteroskedatisitas
5 Uji Parsial (t) thitung (2,869) > ttabel (1,694) H diterima
thitung CSR (2,579) > ttabel (1,69236) H diterima
thitung ROA (1,269) < ttabel (1,69236) H ditolak
thitung Moderasi (-,987) < ttabel (1,69236)Hditolak
6 Uji Simultan (f) tidak ada karena regresi sederhana F hitung< F tabel (4.820 > 3.29)
4.5.1 Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan
Hasil penelitian ini berdasarkan tabel di atasmenunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari nilaithitung
(2,869) > ttabel (1,694). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini
menerima Ha: βI ≠0 dan menolak Ha: βI=0 yang menyatakan bahwa Corporate Sosial
Responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Rimba Kusumadilaga (2010) yang menyimpulkan bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Kenaikan nilai pada Corporate Social Responsibility akan menaikkan nilai perusahaan. Hasil penelitian yang sama dengan hasil kesimpulan ini bahwa CSR berpengaruh
terhadap nilai perusahaan oleh Arik Novia Handriyani (2013). Namun hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Titi Suhartati (2011) menyimpulkan
Corporate Social Responsibilitytidak signifikan berpengaruh terhadap nilai
.
4.5.2 Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderating.
Dari tabel di atas hasil dari uji t untuk Corporate Social Responsibility nilai yang
dihasilkan bahwa ttabel sebesar 1,69236dan thitung adalah sebesar 2,579dari hasil ini maka dapat
disimpulkan bahwa thitung CSR (2,579) > ttabel (1,69236)maka variabel Corporate Sosial
Responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal yang sama disimpulkan pada
pernyataan hipotesis pertama diatas.
Nilai untuk Profitabilitas ttabel sebesar 1,69236dan thitung adalah sebesar 1,269, dari
hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa thitung ROA (1,269) < ttabel (1,69236) maka variabel
dan Pranata (2003), mengingatkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun bertolak belakang dengan penelitian Ria
Novrita (2013) yang menyimpulkan antara profitabilitas terhadap nilai perusahaan, diperoleh hasil bahwa berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan.
Nilai Pemoderasi ttabel sebesar 1,69236dan thitung adalah sebesar -0,987, dari hasil ini
maka dapat disimpulkan bahwa thitung Moderasi ( -0,987) < ttabel (1,69236) maka variabel
Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan profitabilitas memperlemah
hubungan antara interaksi Corporate Sosial Responsibility dengan Nilai Perusahaan. Penelitian ini sejalan penelitian Rimba Kusumadilaga (2010) yang menyimpulkan variabel
profitabilitas tidak mampu mempengaruhi hubungan antara Corporate Social Responsibility. Hasil ini menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibilitytidak dapat meningkatkan nilai perusahaan pada saaat profitabilitas meningkat atau hipotesis ditolak.
Untuk Uji F diperoleh nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (0.03 > 0.05) dan nilai F
hitung<F tabel (4.820 > 3.29) maka dapat disimpulkan variabel Corporate Sosial Responsibility
berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variable
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel pemoderasi. Penelitian ini
menggunakan SPSS versi 21.0untuk melakukan uji regresi linear. Dari Hasil uji Moderated Regression Analysis (MRA) dan pembahsan yang telah diuraikan sebelumnya diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan melihat
hasil dimana uji thitung lebih besar dari ttabel (2,869 > 1,694), dan nilai koefisien determinasi
17,50 % Adjust R square dengan analisis regresi sederhana.
Untuk uji analisis regresi moderasi variabel Corporate Sosial Responsibility
jugaberpengaruh terhadap nilai perusahaan dilihat dari uji t bahwa nilai thitung CSR (2,579) >
ttabel (1,69236) untukProfitabilitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan dengan nilai thitung ROA (1,269) < ttabel (1,69236). Variabel Profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan profitabilitas memperlemah hubungan antara interaksi Corporate Sosial Responsibility dengan nilai thitung Moderasi ( -0,987) < ttabel
(1,69236). Untuk Uji F diperolehnilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (0.03 > 0.05) dan nilai
Fhitung< Ftabel(4.820 > 3.29), maka dapat disimpulkan variabel Corporate Sosial Responsibility
berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel pemoderasinya. Dan yang terakhir untuk uji determinasi (nilai Adjusted R2) variabel Corporate Social Responsibility mampu menjelaskan variabel Nilai perusahaan dengan profitabilitas
1.2Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu:
1. Penelitian ini menganalisis Nilai Perusahaan dengan menggunakan 1 variabel
independen yaitu Corporate Social Responsibilitysaja dengan penggunaan variabel moderasi yaitu profitabilitas.
2. Terbatas pada perusahaan pertambangan, sehingga hasil penelitian ini hanya mewakili informasi keuangan yang ada pada perusahaan pertambangan
3. Terbatas pada periode pengamatan yaitu dari tahun 2011 sampai dengan 2015
1.3Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian yang diuraiakan sebelumnya maka saran dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian berikutnya diharapkan dapat menambahkan variabel lain dalam meneliti
nilai perusahaan dan menggunakan profitabilitas sebagai variabel moderasi
2. Bagi peneliti selanjutnya, objek penelitian agar ditambah menjadi seluruh perusahaan
yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasi dan interval periode penelitian agar ditambah sehingga sampel yang diperoleh lebih akurat.
ABSTRAK
PENGARUH COORPORATE SOCIAL RENSPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL
MODERATING PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
DARI TAHUN 2011 -2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengertahui Pengaruh Corporate Social Responsibilty Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai variabel moderating pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari Tahun 2011 – 2015.
Populasi dalam penelitian ini adalah 35 Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara purposive sampling. Dari perusahaan, telah didapat 7 perushaaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Analisis data menggunakan analisis regresi sederhana dan analisis regresi moderasi dengan menggunakan SPSS 21.0.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara Corporate Social Responsibility terhadap Nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel moderating.
ABSTRACT
CORPORATE SOCIAL RENSPONSIBILITY EFFECT ON THE VALUE OF THE COMPANYWITH PROFITABILITY AS MODERATING VARIABLE MINING
COMPANIES LISTED ININDONESIA STOCK EXCHANGE OF THE YEAR 2011 -2015.
This study aims to mengertahui Influence of Corporate Social Responsibility with Profitability Against Corporate Values as moderating variable on Mining Companies Listed in Indonesia Stock Exchange of the Year 2011-2015.
The population in this study was 35 Mining Company listed on the Indonesia Stock Exchange Year 2011-2015. The sample in this research was determined by purposive sampling. Of the company, has acquired 7 perushaaan who meet the criteria for the research sample. The data used in this research is secondary data. Analysis of data using simple regression analysis and regression analysis using SPSS 21.0 moderation.
The research concludes that there is influence between Corporate Social Responsibility value to the profitability of the company as a moderating variable.
SKRIPSI
PENGARUH COORPORATE SOCIAL RENSPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL
MODERATING PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
DARI TAHUN 2011 -2015
Oleh :
NOVITA SARI SITEPU
130522051
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
skripsi saya yang berjudul” Pengaruh Corporate Social Responsibilty Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai variabel moderating pada Perusahaan Pertambangan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari Tahun 2011 – 2015” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari karya orang lain telah mendapat izin, dan atau dituliskan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah,
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini,
saya menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, 2016 Yang Membuat Pernyataan
ABSTRAK
PENGARUH COORPORATE SOCIAL RENSPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL
MODERATING PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
DARI TAHUN 2011 -2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengertahui Pengaruh Corporate Social Responsibilty Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai variabel moderating pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari Tahun 2011 – 2015.
Populasi dalam penelitian ini adalah 35 Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara purposive sampling. Dari perusahaan, telah didapat 7 perushaaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Analisis data menggunakan analisis regresi sederhana dan analisis regresi moderasi dengan menggunakan SPSS 21.0.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara Corporate Social Responsibility terhadap Nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel moderating.
ABSTRACT
CORPORATE SOCIAL RENSPONSIBILITY EFFECT ON THE VALUE OF THE COMPANYWITH PROFITABILITY AS MODERATING VARIABLE MINING
COMPANIES LISTED ININDONESIA STOCK EXCHANGE OF THE YEAR 2011 -2015.
This study aims to mengertahui Influence of Corporate Social Responsibility with Profitability Against Corporate Values as moderating variable on Mining Companies Listed in Indonesia Stock Exchange of the Year 2011-2015.
The population in this study was 35 Mining Company listed on the Indonesia Stock Exchange Year 2011-2015. The sample in this research was determined by purposive sampling. Of the company, has acquired 7 perushaaan who meet the criteria for the research sample. The data used in this research is secondary data. Analysis of data using simple regression analysis and regression analysis using SPSS 21.0 moderation.
The research concludes that there is influence between Corporate Social Responsibility value to the profitability of the company as a moderating variable.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia- Nya penulis berhasil menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Corporate Social Responsibilty Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai variabel
moderating pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari Tahun 2011 – 2015. Adapaun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi
Universitas Sumatera Utara.
Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan berupa pengarahan,
bimbingan, bantuan doa, dan kerja sana semua pihak yang telah turut membantu dalam proses penyelesaian skripsi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbinga, yaitu”
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS., Ak., selaku ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM., Ak., selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.S., Ak., selaku ketua Program Studi Strata 1 Akuntansi
4. Bapak Dra. Hasan Sakti Siregar,M.Si., Ak., selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan masukan yang sangat
bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi.
5. Ibu Rina Br Bukit, S.E., Ak., M.Si. , selaku dosen pembanding yang telah membantu
penulis melalaui kritik dan saran yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, Ak., M.M dosen penguji yang telah membantu penulis melalaui kritik dan saran yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini
6. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Keluarga Besar Sitepu dan Sembiring terkhusus Buat Mama saya tercinta Erni Br Sembiring dan Bapak Saya
Eben Ezer Sitepu beserta dengan kelima adik-adik saya tersayang
7. Teman-temanku, Sartika Helen Simanjuntak dan Merry Simbolon yang selalu dengan setia membimbingku dalam pengerjaan Skripsi ini sampai dengan selesai, dan
terkhusus Rico Sumantri Sirait, yang selalu meluangkan waktunya untukku, menemaniku, membantuku, menyamangatiku, juga untuk kasih sayang, doanya dan
perhatiannya, sampai skripsi ini selesai.
8. Semua Pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan dukungannya. Semoga kebaikan kalian dibalas oleh Tuhan Yang Maha
Esa. Amin
Penulis telah berusaha dengan semaksimal mungkin untuk menghasilkan skripsi yang terbaik. Namun untuk perbaikan pengembangan ilmu penulis tetap menerima kritik dan saran. Akhir
kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanafaat bagi pembaca. Amin
Medan, 2016 Penulis
DAFTAR ISI
2.3Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 12
2.4Penelitian Terdahulu ... 15
2.5Kerangka Konseptual ... 20
2.6Hubungan Antara Variable ... 21
Perusahaan ... 22
BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 24
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 24
3.3 Batasan Operasional ... 24
3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 25
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 25
3.5.1 Variabel Independen ... 25
3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 31
3.9.3 Metode Analisis Data ... 32
3.9.3 Uji Asumsi Klasik ... 33
3.9.3.1 Uji Normalitas ... 33
3.9.3.2 Uji Autokorelasi ... 34
3.9.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 35
3.9.4 Analisis Regresi Sederhana ... 35
3.9.4.1 Uji Koefisien Determinasi ... 36
3.9.4.2 Uji Simultan (uji-F) ... 37
3.9.4.3 Uji Parsial (uji-t) ... 37
3.9.5 Analisis Regresi Moderasi ... 38
BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Data Penelitian ... 40
4.2Hasil Penelitian ... 40
4.2.1 Statistik Deskripif ... 40
4.2.2 Pengujian Asumsi Skasil ... 42