• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION)

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF

EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 10

MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN

2015/2016

SKRIPSI

Dinyatakan telah Memenuhi Persyaratan

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

RENTIKA SARI MAHARAJA

NIM 2123111063

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Rentika Sari Maharaja. NIM 2123111063. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran STAD terhadap kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Populasinya adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang berjumlah 240 orang. Sampel penelitian diambil sebanyak 40 orang.

Dari pengolahan data, diperoleh hasil pre-test dengan nilai rata-rata = 65,7 dan standard deviasi = 8,57. Nilai tersebut tergolong dalam kategori baik, cukup dan kurang yakni 47,5% untuk kategori baik, 40% untuk kategori cukup dan 5% untuk kategori kurang. Hasil post-test dengan rata-rata = 79,9 dan standard deviasi = 8,79. Nilai tersebut tergolong dalam kategori sangat baik, baik, dan cukup, yakni 20% untuk kategori sangat baik, 70% untuk kategori baik dan 10% untuk kategori cukup. Dari uji normalitas data hasil kelas pre-test dan post-test, menunjukkan bahwa kedua hasil berdistribusi normal. Dari uji homogenitas, dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, diperoleh to sebesar 4,01. Selanjutnya to diketahui, kemudian dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikasi 5% dengan df=N-1=40-1=39 dari df =40 diperoleh taraf signifikasi 5%=2,03, karena to yang diperoleh lebih besar dari tabel yaitu 4,01 > 2,02, maka hipotesis diterima.

Hal ini membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran STAD berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis paragraf eksposisi oleh siswa kelas X SMA Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

waktu dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaiakan Skripsi ini dengan

baik. Adapun judul Skripsi ini adalah “Pengaruh Penggunaan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division)

Terhadap Kemampuan menulis Paragraf Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 10

Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016”. Penulisan Skripsi ini disusun untuk

memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan Skripsi ini, penulis menerima berbagai masukan

dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi material maupun spiritual. Oleh

karena itu, rasa hormat dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang

telah memberikan arahan selama perkuliahan.

4. S. Fahmy Dalimunthe, S.Sos, M.I. Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa dan

Sastra Indonesia.

5. Fitriani Lubis, S.Pd, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia.

6. Drs. Tangson R. Pangaribuan, M.Pd., Pembimbing Skripsi

(8)

iii

8. Seluruh Dosen Jurusan Bahasa Indonesia yang telah memberikan perkuliahan

selama penulis menuntut ilmu di Universitas Negeri Medan.

9. Bapak dan Ibu Guru beserta Pegawai Tata Usaha SMA Negeri 10 Medan

terutama Bapak Kepala SMA Negeri 10 Medan Drs. H.Sufrizal Tanjung,

M.Si.

10.Asri, S.Pd Guru Bahasa Indonesia yang telah banyak membantu dalam

pelaksanaan penelitian di SMA Negeri 10 Medan

11.Ayahanda tersayang Alm. M. Maharaja dan Ibunda tercinta M. Br.

Situmorang serta abang-abang, dan kakak-kakak Samuel Maharaja, May

Hendry Maharaja, Ida Juliana Maharaja, dan Dina Ermawati Maharaja yang

memberi dukungan dan semangat kepada penulis.

12.Sahabat-sahabat SMA Putri, Triana, Lelyta, Fauziah, Kak Puteri Sion

Aritonang, sahabat seperjuangan Aprina, Lasma, Lyly, Sartika, Putri, Lia, Sri,

Anis, Rika, Ayu, Dian, Janwar, Clara, Irma, Halimah, Atika, Mila, Afrina,

dilla, Kak Tiur, Kak Bunga, dan Narti yang telah banyak membantu dan

menyemangati dalam peyusunan Skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan semoga Skripsi ini bermanfaat dan dapat

menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Medan, Maret 2016 Penulis

(9)

iv

B. Identifikasi Masalah ……….………..……….. 6

C. Pembatasan Masalah ……….…… 6

D. Rumusan Masalah ………. 7

E. Tujuan Penelitian ………. 8

F. Manfaat Penelitian ………. 8

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN .……….…… 11

A. Landasan Teoretis ……….……… 11

1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ………. 11

a. Hakikat Model Pembelajaran STAD………... 11

b. Langkah-langkah Model Pembelajaran STAD……… 17

c. Kelebihan Model Pembelajaran STAD……….. 18

d. Kelemahan Model Pembelajaran STAD…………. 19

2. Menulis Paragraf Eksposisi… ……..….……….. 19

a. Ciri-ciri Paragraf Eksposisi ………. 24

b. Langkah-langkah Menulis Paragraf Eksposisi 26 B. Kerangka Konseptual ………... 27

(10)

iv

BAB III METODE PENELITIAN ………. 30

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ……….…… 30

1. Lokasi Penelitian ………. 30

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ………. 34

F. Instrumen Penelitian ……….………. 35

G. Jalannya Eksperimen ………. 35

H. Teknik Pengambilan Data …………..………. 36

I. Organisasi Pengolahan Data ………. 38

J. Tehnik Analisis Data ……...………. 40

1. Uji Normalitas ……….. 40

2. Uji Homogenitas ……….. 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .………. 42

(11)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Populasi Penelitian ………. 31

Tabel 3.1 : Perincian Sampel Penelitian ………...…… 32

Tabel 3.3 : Desain Eksperimen ………...…… ……. 34

Tabel 3.4 : Jalan Eksperimen ………...……… 35 Tabel 3.5 : Kategori Penilaian ……….. 37 Tabel 3.6 : Pedoman Penilaian……….. 38

Tabel 4.1 : Data Hasil Pre-Test ………. 42 Tabel 4.2 : Kategori Penilaian Pre-Test ………..……… 44

Tabel 4.3 : Data Hasil Post-Test ……… 45

Tabel 4.4 : Kategori Penilaian Posttest……… 47

Tabel 4.5 : Uji Normalitas Data Pre-Test ……… 48

(12)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Silabus pembelajaran ……….. 62

Lampiran 2 : RPP ……… 65

Lampiran 3 : Soal Eksperimen ……… 71

Lampiran 4 : Nilai Tes (pretest) ……… 72

Lampiran 5 : Nilai Tes (posttest) ……… 74

Lampiran 6 : Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal 0 Ke Z… 76

Lampiran 7 : Nilai Kritis L Untuk Uji Lilliefors………. 79

Lampiran 8 : Tabel Chi...……… 80

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang wajib dilaksanakan

dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah. Hal ini dimaksudkan

agar semua siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan

benar.

Berbahasa merupakan salah satu kebutuhan manusia. Dalam

berbahasa terdapat beberapa keterampilan yang kesemuanya saling

berhubungan. Ada empat keterampilan dalam berbahasa, yaitu menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis. Setiap keterampilan erat berhubungan

dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Setiap

keterampilan erat pula berhubungan dengan proses-proses yang mendasari

bahasa. Keempat keterampilan tersebut merupakan kompetensi yang harus

dikuasai siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dari jenjang sekolah

dasar hingga sekolah menengah atas.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, kita tidak terlepas dari

keterampilan membaca dan menulis. Bahkan permasalahan terbesar dan

mendasar di dalam pembelajaran bahasa Indonesia saat ini adalah

permasalahan berkenaan dengan kemampuan dan kebiasaan membaca dan

menulis. Saat ini keterampilan membaca dan menulis mendapat porsi yang

(14)

2

lebih dibandingkan keterampilan yang lain. Hal ini dilakukan mengingat

masih minimnya budaya membaca dan menulis pada siswa.

Berdasarkan urutan pemerolehan bahasa, menulis merupakan

keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai seseorang setelah proses

menyimak, berbicara, dan membaca. Menulis merupakan kegiatan yang

produktif dan ekspresif. Disebut sebagai kegiatan produktif karena kegiatan

menulis menghasilkan tulisan, dan disebut kegiatan ekspresif karena

kegiatan menulis sebagai tempat/wadah untuk mengungkapkan ide,

gagasan, pikiran, pengalaman, dan pengetahuan.

Pandangan umum meyakini bahwa ada hubungan yang positif antara

perkembangan kemampuan membaca dan menulis. Membaca merupakan

sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran sepanjang

hayat.

Membaca dapat digunakan untuk membangun konsep,

mengembangkan perbendaharaan kata, memberi pengetahuan, menambah

proses pengayaan pribadi, mengembangkan intelektualitas, membantu

mengerti, dan memahami masalah orang lain, mengembangkan konsep diri,

dan sebagai suatu kesenangan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

kegiatan membaca sangat bermanfaat dan dapat membuat seseorang

menjadi berkembang.

Pada tahap akhir keterampilan berbahasa seseorang dituntut untuk

dapat menuangkan ide dalam bentuk bahasa tulis. Tahap ini merupakan

(15)

3

dituntut untuk dapat menuangkan gagasan, konsep perasaan, dan kemauan

atau harapan orang lain yang disampaikan melalui tulisannya. Namun, pada

kenyataannya keterampilan menulis kurang disenangi siswa. Oleh sebab itu,

siswa sering mendapat nilai kurang baik pada keterampilan menulis.

Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis karya ilmiah

disebabkan kurangnya minat siswa dalam menulis karya ilmiah. Hal ini

dibuktikan dengan hasil penelitian dari lapangan yaitu I Nengah Suandi, Ni

made Halustini, dan Nyoman Widarsini dengan judul “Meningkatkan

Keterampilan Menulis Karya Ilmiah melalui Teknik Sispem pada Siswa

SMA N 1 Singaraja” dinyatakan bahwa kemampuan menulis karya ilmiah

siswa tergolong masih kurang. Nilai rata-rata yang diperoleh masih dibawah

nilai standar yang ditetapkan sekolah atau dibawah 75. Tegasnya, niali

rata-rata yang diperoleh siswa hanya 64. Hanya anak yang kebetulan memilih

ekstra KIR (Karya Ilmiah Remaja), yang berhasil mendapat nilai diatas

tujuh puluh lima atau diatas rata-rata standar sekolah. (Jurnal Pendidikan

dan pengajaran, Jilid 42 Nomor 2, Juli 2009, hlm.80-88). Edu dalam

tesisnya yang berjudul “Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan

Pengembangan Portofolio untuk Meningkatkan kemampuan Belajar siswa”

mengatakan bahwa pelajaran menulis dianggap sebagai pelajaran paling

sulit, khususnya eksposisi. (http/ind.sps.upi.edu). hal serupa juga dinyatakan

oleh Nengsih Yusnidar dalam skripsinya berjudul “Meningkatkan

Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi dengan Metode Discovery oleh

(16)

4

Hasil pretest didapat skor mean siswa yaitu 64 dengan KKM sebesar 75. Hal

ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa

masih rendah. Komang Krisna Kurmawati mengatakan setelah menerapkan

model STAD, perolehan skor siswa selalu mengalami peningkatan dari

pratindakan hingga samapi kepada pelaksanaan model pembelajaran STAD.

(Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Volume 3 No. 1 Tahun 2015).

Menurut Tarigan (2008: 4), “Keterampilan menulis sangat

dibutuhkan di era kehidupan modern ini karena keterampilan menulis adalah

ciri-ciri dari orang-orang terpelajar atau bangsa yang terpelajar.” Namun

pada kenyataannya, aspek keterampilan menulis yang dinilai penting ini

tidak sejalan dengan kemampuan dan minat siswa dalam pembelajaran

menulis.

Menulis karangan eksposisi adalah salah satu kompetensi dasar yang

harus dikuasai oleh siswa. Dalam KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan) mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X semester 1, salah satu

standar kompetensi dari keterampilan menulis adalah mengungkapkan

informasi dalam berbagai bentuk paragaraf (naratif, deskriptif, ekspositif) .

Adapun yang menjadi kompetensi dasarnya adalah menulis gagasan secara

logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif.

Kemampuan menulis sangat penting, namun sering dihindari oleh

siswa karena siswa kurang suka terhadap pelajaran menulis. Kemampuan

menulis paragraf eksposisi siswa masih rendah. Hal ini juga di ungkapkan

(17)

5

Keterampilan menulis terabaikan karena kurangnya minat siswa terhadap

pelajaran menulis, khususnya menulis karangan eksposisi. Siswa

menganggap menulis kalimat efektif dalam karangan eksposisi itu sulit

akibatnya siswa kurang mampu menulis sebuah kalimat efektif dalam

karangan eksposisi. Fenomena yang terjadi dilapangan itu memperkuat

anggapan bahwa kegiatan menulis sebagai kegiatan yang sulit dan sering

diabaikan siswa. Di dalam pembelajaran disekolah diperlukan model

pembelajaran yang efektif agar siswa lebih bersemangat dan termotivasi,

karena tanpa model pembelajaran, proses belajar mengajar itu akan

membosankan bagi siswa.

Menulis paragraf eksposisi merupakan hal yang sulit bagi siswa. Hal

ini dikarenakan guru masih menggunakan model pembelajaran

konvensional, di mana guru masih mnyampaikan materi dengan ceramah

lalu siswa mendengarkan dan mencatat. Melihat kondisi itu, peneliti

berusaha memberikan solusi dalam pembelajaran menulis supaya

permasalahan serta kendala kurang mampunya siswa dalam menulis

paragaraf eksposisi, serta menotonnya cara pengajaran yang dilakukan oleh

guru dapat teratasi.

Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan model pembelajaran

yang lebih efektif, yang lebih memberdayakan siswa. Model pembelajaran

aktif ini salah satu diantaranya adalah Model STAD. STAD adalah salah

satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan

(18)

6

menggunakan pembelajaran kooperatif. Tujuannya adalah untuk

menyakinkan masing-masing pasangan dapat melakukan keterampilan

dengan benar. Materi-materi yang bersifat psikomotorik adalah materi yang

baik untuk diajarkan dengan model ini (Instarani, 2011:219).

Berdasarkan uraian di atas dan pentingnya keterampilan menulis

karangan eksposisi maka ditetapkan judul penelitian ini adalah : Pengaruh

Penggunaan Model STAD Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf

Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Medan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa masih rendah

2. Siswa mengalami kesulitan menulis paragraf eksposisi.

3. Guru masih menggunakan model pembelajaran yang kurang efektif

sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas terdapat tiga masalah, tidak

mungkin dilakukan penelitian terhadap ketiga masalah tersebut. Maka agar

pembahasan dalam penelitian ini tidak menyimpang dan lebih terarah, perlu

dilakukan pembatasan masalah. Penelitian ini hanya dibatasi pada masalah

ketiga yakni Guru masih menggunakan model pembelajaran yang kurang

(19)

7

Kurang efektifnya model pembelajaran yang digunakan guru

tersebut menyebabkan kemampuan menulis siswa menjadi rendah. Untuk

mengatasi masalah tersebut maka ditawarkan sebuah model pembelajaran

yaitu model pembelajaran STAD yang secara teoretis hasilnya akan

mengakibatkan kemampuan menulis siswa menjadi lebih baik. Peneliti

memilih model pembelajaran berbasis masalah. Karena penggunaan model

ini merupakan upaya untuk menciptakan suasana baru dalam pembelajaran

menulis paragraf eksposisi. Dengan demikian, dengan penggunaan model

pembelajaran STAD ini akan tercipta proses pembelajaran yang aktif,

inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan sehingga memacu kreativitas

siswa dalam menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 10

Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, maka perlu dirumuskan masalah

yang akan diteliti. Dari pembatasan masalah di atas, dapat ditarik rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA

Negeri 10 Medan sebelum menggunakan model pembelajaran STAD?

2. Bagaimana kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA

(20)

8

3. Adakah pengaruh yang positif dan signifikan dalam penggunaan model

pembelajaran STAD terhadap kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa

kelas X SMA Negeri 10 Medan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. untuk mengetahui kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa siswa kelas

X SMA Negeri 10 Medan sebelum menggunakan model pembelajaran

STAD

2. untuk mengetahui kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa siswa kelas

X SMA Negeri 10 Medan sesudah menggunakan model pembelajaran

STAD

3. untuk mengetahui pengaruh model STAD terhadap kemampuan menulis

paragraf eksposisi siswa siswa kelas X SMA Negeri 10 Medan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat

teoretis dan manfaat praktis. Uraiannya sebagai berikut :

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis penelitian ini dapat memberi tambahan pengetahuan dalam

pembelajaran bahasa, khususnya pembelajaran menulis karangan eksposisi

(21)

9

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi motivasi bagi siswa

dalam membuat paragraf eksposisi.

2. Membantu siswa agar dapat lebih mudah menguasai empat

aspek keterampilan berbahasa.

3. Siswa diharapkan dapat mengubah pandangan tentang belajar

bahasa Indonesia.

b. Bagi guru

1. Mengatasi kesulitan pembelajaran menulis paragraf eksposisi

yang dialami guru.

2. Penelitian bisa memberikan satu acuan kepada guru untuk

membuat pembelajaran menulis paragraf eksposisi lebih kreatif

dan inovatif.

c. Bagi peneliti

1. Mengaplikasikan teori yang diperoleh ketika penulis nantinya

sudah benar-benar menjadi seorang pendidik.

2. Menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam penelitian

yang terkait dengan pembelajaran menulis paragraf eksposisi.

d. Bagi sekolah

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pengembangan

proses pengajaran bahasa dan sastra indonesia dalam

(22)

10

demikian, sekolah akan menghasilkan siswa yang terampil

menulis.

e. Bagi pembaca

Melalui penelitian pembaca diharapkan memperoleh pengetahuan

dan dapat memperluas wawasan di bidang pendidikan dan

(23)

59

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka

disimpulkan hal-hal sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 10 Medan

Tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan Model Pembelajaran

STAD berada pada nilai rata-rata 65,7. Nilai tersebut tergolong dalam kategori

cukup.

2. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 10 Medan

Tahun Pembelajaran 2015/2016 sesudah menggunakan Model Pembelajaran

STAD berada pada nilai rata-rata 79,9. Nilai tersebut tergolong dalam kategori

baik.

3. Ada Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran STAD Terhadap Kemampuan

Menulis Paragraf Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Medan Tahun

Pembelajaran 2015/2016.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini

perlu diuraikan beberapa saran berikut ini.

1. Perlunya guru bidang studi bahasa Indonesia di sekolah setempat

meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis paragraf eksposisi dengan

menggunakan model pembelajaran STAD karena pembelajaran ini terbukti

(24)

60

berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan menulis paragraf eksposisi

siswa. Pendidik sudah seharusnya memperhatikan teknik yang tepat dalam

sebuah pembelajaran. Kurang tepatnya teknik yang digunakan dalam

pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Oleh karena itu, perlu adanya referensi mengenai sekumpulan teknik

pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengajarkan materi.

2. Kemampuan menulis paragraf eksposisi dengan menggunkan model STAD

perlu adanya pembenahan, dan pengembangakan teknik pembelajaran yang

telah diterapkan peneliti agar lebih mengena bagi siswa. Oleh karena itu, para

peneliti dalam bidang pendidikan dan bahasa dapat melakukan penelitian

serupa dengan memadukan atau menerapkan metode pembelajaran lain,

sehingga didapatkan alternative lain untuk pembelajaran menulis paragraf

eksposisi yang mampu meningkatkan kemampuan siswa menjadi lebih baik

lagi.

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan oleh peneliti lain guna meningkatkan

kemampuan siswa dalam menulis paragraf eksposisi khususnya dalam

meningkatkan kemampuan berpikir siswa dengan sungguh-sungguh

memperhatikan minat siswa dan jika peneliti lanjutan ingin menggunakan

teknik pembelajaran ini hendaknya mencoba materi lain yang dianggap sesuai

(25)

61

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Aunurrahman. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Dalman. 2012. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Depdiknas. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka

Enre, Fachrudin Amvo. 1988. Meningkatkan Keterampilan Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Finoza, Laminuddin. 2007. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia

Hadi. A. 2003. Teknik Belajar Secara Sistematik. Jakarta: Rineka Cipta

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada

Kosasih, E. 2008. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widya

Nurjamal, Daeng, dkk. 2011. Terampil Berbahasa Menyusun Karya Tulis Akademik, Memancu Acara (MC-Moderator) dan Menulis Surat. Bandung: Alfabeta

Semi, M. Atar. 1993. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya

Silberma. 2009. Active Learning. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Ariani Silvia. 2013. Skripsi: Keefektifan Model Modelling The Way Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Eksposisi Pada Siswa Kelas VIII SMP Kartiyoso Semarang Tahun Ajaran 2012/2013.

Referensi

Dokumen terkait

Sarana prasarana berfungsi menyediakan pelayanan untuk mendukung aktifitas wilayah dengan substansi yang berbeda contohnya jaringan jalan, air bersih, listrik, sarana

[r]

Pada Mega Electronik Store, pengolahan data dalam hal pemesanan barang electronik masih dilakukan secara manual, dalam penulisan ilmiah ini akan dibahas tentang pembuatan

Setelah IPR diperoleh, untuk pemanfaatan ruang yang peruntukannya hunian perumahan lebih dari 3 (tiga) bangunan, komersial, jasa, perkantoran, pendidikan, industri,

Budi daya tebu di Kabupaten Takalar dan beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan bukan hal yang baru, sehingga untuk meningkatkan produksi dapat dilakukan dengan mudah dengan

Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui berapa besar pengaruh letak lokasi usaha serta kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen di Dealer

Metode spektrofotometri yang dikombinasikan dengan kemometrika kalibrasi multivariat partial least square (PLS) digunakan dalam analisis sediaan farmasi sampel sirup dengan

Jika ada 10 atau kurang aktivitas yang mampu dilakukan, perkembangan terlambat. Jika ada 10 sampai 15 aktivitas yang mampu dilakukan, perkembangan