PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION)
TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF
EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 10
MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN
2015/2016
SKRIPSI
Dinyatakan telah Memenuhi Persyaratan
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
RENTIKA SARI MAHARAJA
NIM 2123111063
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i ABSTRAK
Rentika Sari Maharaja. NIM 2123111063. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran STAD terhadap kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Populasinya adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang berjumlah 240 orang. Sampel penelitian diambil sebanyak 40 orang.
Dari pengolahan data, diperoleh hasil pre-test dengan nilai rata-rata = 65,7 dan standard deviasi = 8,57. Nilai tersebut tergolong dalam kategori baik, cukup dan kurang yakni 47,5% untuk kategori baik, 40% untuk kategori cukup dan 5% untuk kategori kurang. Hasil post-test dengan rata-rata = 79,9 dan standard deviasi = 8,79. Nilai tersebut tergolong dalam kategori sangat baik, baik, dan cukup, yakni 20% untuk kategori sangat baik, 70% untuk kategori baik dan 10% untuk kategori cukup. Dari uji normalitas data hasil kelas pre-test dan post-test, menunjukkan bahwa kedua hasil berdistribusi normal. Dari uji homogenitas, dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, diperoleh to sebesar 4,01. Selanjutnya to diketahui, kemudian dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikasi 5% dengan df=N-1=40-1=39 dari df =40 diperoleh taraf signifikasi 5%=2,03, karena to yang diperoleh lebih besar dari tabel yaitu 4,01 > 2,02, maka hipotesis diterima.
Hal ini membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran STAD berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis paragraf eksposisi oleh siswa kelas X SMA Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
waktu dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaiakan Skripsi ini dengan
baik. Adapun judul Skripsi ini adalah “Pengaruh Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division)
Terhadap Kemampuan menulis Paragraf Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 10
Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016”. Penulisan Skripsi ini disusun untuk
memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan Skripsi ini, penulis menerima berbagai masukan
dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi material maupun spiritual. Oleh
karena itu, rasa hormat dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang
telah memberikan arahan selama perkuliahan.
4. S. Fahmy Dalimunthe, S.Sos, M.I. Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia.
5. Fitriani Lubis, S.Pd, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia.
6. Drs. Tangson R. Pangaribuan, M.Pd., Pembimbing Skripsi
iii
8. Seluruh Dosen Jurusan Bahasa Indonesia yang telah memberikan perkuliahan
selama penulis menuntut ilmu di Universitas Negeri Medan.
9. Bapak dan Ibu Guru beserta Pegawai Tata Usaha SMA Negeri 10 Medan
terutama Bapak Kepala SMA Negeri 10 Medan Drs. H.Sufrizal Tanjung,
M.Si.
10.Asri, S.Pd Guru Bahasa Indonesia yang telah banyak membantu dalam
pelaksanaan penelitian di SMA Negeri 10 Medan
11.Ayahanda tersayang Alm. M. Maharaja dan Ibunda tercinta M. Br.
Situmorang serta abang-abang, dan kakak-kakak Samuel Maharaja, May
Hendry Maharaja, Ida Juliana Maharaja, dan Dina Ermawati Maharaja yang
memberi dukungan dan semangat kepada penulis.
12.Sahabat-sahabat SMA Putri, Triana, Lelyta, Fauziah, Kak Puteri Sion
Aritonang, sahabat seperjuangan Aprina, Lasma, Lyly, Sartika, Putri, Lia, Sri,
Anis, Rika, Ayu, Dian, Janwar, Clara, Irma, Halimah, Atika, Mila, Afrina,
dilla, Kak Tiur, Kak Bunga, dan Narti yang telah banyak membantu dan
menyemangati dalam peyusunan Skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan semoga Skripsi ini bermanfaat dan dapat
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Medan, Maret 2016 Penulis
iv
B. Identifikasi Masalah ……….………..……….. 6
C. Pembatasan Masalah ……….…… 6
D. Rumusan Masalah ………. 7
E. Tujuan Penelitian ………. 8
F. Manfaat Penelitian ………. 8
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN .……….…… 11
A. Landasan Teoretis ……….……… 11
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ………. 11
a. Hakikat Model Pembelajaran STAD………... 11
b. Langkah-langkah Model Pembelajaran STAD……… 17
c. Kelebihan Model Pembelajaran STAD……….. 18
d. Kelemahan Model Pembelajaran STAD…………. 19
2. Menulis Paragraf Eksposisi… ……..….……….. 19
a. Ciri-ciri Paragraf Eksposisi ………. 24
b. Langkah-langkah Menulis Paragraf Eksposisi 26 B. Kerangka Konseptual ………... 27
iv
BAB III METODE PENELITIAN ………. 30
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ……….…… 30
1. Lokasi Penelitian ………. 30
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ………. 34
F. Instrumen Penelitian ……….………. 35
G. Jalannya Eksperimen ………. 35
H. Teknik Pengambilan Data …………..………. 36
I. Organisasi Pengolahan Data ………. 38
J. Tehnik Analisis Data ……...………. 40
1. Uji Normalitas ……….. 40
2. Uji Homogenitas ……….. 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .………. 42
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Populasi Penelitian ………. 31
Tabel 3.1 : Perincian Sampel Penelitian ………...…… 32
Tabel 3.3 : Desain Eksperimen ………...…… ……. 34
Tabel 3.4 : Jalan Eksperimen ………...……… 35 Tabel 3.5 : Kategori Penilaian ……….. 37 Tabel 3.6 : Pedoman Penilaian……….. 38
Tabel 4.1 : Data Hasil Pre-Test ………. 42 Tabel 4.2 : Kategori Penilaian Pre-Test ………..……… 44
Tabel 4.3 : Data Hasil Post-Test ……… 45
Tabel 4.4 : Kategori Penilaian Posttest……… 47
Tabel 4.5 : Uji Normalitas Data Pre-Test ……… 48
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Silabus pembelajaran ……….. 62
Lampiran 2 : RPP ……… 65
Lampiran 3 : Soal Eksperimen ……… 71
Lampiran 4 : Nilai Tes (pretest) ……… 72
Lampiran 5 : Nilai Tes (posttest) ……… 74
Lampiran 6 : Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal 0 Ke Z… 76
Lampiran 7 : Nilai Kritis L Untuk Uji Lilliefors………. 79
Lampiran 8 : Tabel Chi...……… 80
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang wajib dilaksanakan
dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah. Hal ini dimaksudkan
agar semua siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
Berbahasa merupakan salah satu kebutuhan manusia. Dalam
berbahasa terdapat beberapa keterampilan yang kesemuanya saling
berhubungan. Ada empat keterampilan dalam berbahasa, yaitu menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Setiap keterampilan erat berhubungan
dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Setiap
keterampilan erat pula berhubungan dengan proses-proses yang mendasari
bahasa. Keempat keterampilan tersebut merupakan kompetensi yang harus
dikuasai siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dari jenjang sekolah
dasar hingga sekolah menengah atas.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, kita tidak terlepas dari
keterampilan membaca dan menulis. Bahkan permasalahan terbesar dan
mendasar di dalam pembelajaran bahasa Indonesia saat ini adalah
permasalahan berkenaan dengan kemampuan dan kebiasaan membaca dan
menulis. Saat ini keterampilan membaca dan menulis mendapat porsi yang
2
lebih dibandingkan keterampilan yang lain. Hal ini dilakukan mengingat
masih minimnya budaya membaca dan menulis pada siswa.
Berdasarkan urutan pemerolehan bahasa, menulis merupakan
keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai seseorang setelah proses
menyimak, berbicara, dan membaca. Menulis merupakan kegiatan yang
produktif dan ekspresif. Disebut sebagai kegiatan produktif karena kegiatan
menulis menghasilkan tulisan, dan disebut kegiatan ekspresif karena
kegiatan menulis sebagai tempat/wadah untuk mengungkapkan ide,
gagasan, pikiran, pengalaman, dan pengetahuan.
Pandangan umum meyakini bahwa ada hubungan yang positif antara
perkembangan kemampuan membaca dan menulis. Membaca merupakan
sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran sepanjang
hayat.
Membaca dapat digunakan untuk membangun konsep,
mengembangkan perbendaharaan kata, memberi pengetahuan, menambah
proses pengayaan pribadi, mengembangkan intelektualitas, membantu
mengerti, dan memahami masalah orang lain, mengembangkan konsep diri,
dan sebagai suatu kesenangan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
kegiatan membaca sangat bermanfaat dan dapat membuat seseorang
menjadi berkembang.
Pada tahap akhir keterampilan berbahasa seseorang dituntut untuk
dapat menuangkan ide dalam bentuk bahasa tulis. Tahap ini merupakan
3
dituntut untuk dapat menuangkan gagasan, konsep perasaan, dan kemauan
atau harapan orang lain yang disampaikan melalui tulisannya. Namun, pada
kenyataannya keterampilan menulis kurang disenangi siswa. Oleh sebab itu,
siswa sering mendapat nilai kurang baik pada keterampilan menulis.
Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis karya ilmiah
disebabkan kurangnya minat siswa dalam menulis karya ilmiah. Hal ini
dibuktikan dengan hasil penelitian dari lapangan yaitu I Nengah Suandi, Ni
made Halustini, dan Nyoman Widarsini dengan judul “Meningkatkan
Keterampilan Menulis Karya Ilmiah melalui Teknik Sispem pada Siswa
SMA N 1 Singaraja” dinyatakan bahwa kemampuan menulis karya ilmiah
siswa tergolong masih kurang. Nilai rata-rata yang diperoleh masih dibawah
nilai standar yang ditetapkan sekolah atau dibawah 75. Tegasnya, niali
rata-rata yang diperoleh siswa hanya 64. Hanya anak yang kebetulan memilih
ekstra KIR (Karya Ilmiah Remaja), yang berhasil mendapat nilai diatas
tujuh puluh lima atau diatas rata-rata standar sekolah. (Jurnal Pendidikan
dan pengajaran, Jilid 42 Nomor 2, Juli 2009, hlm.80-88). Edu dalam
tesisnya yang berjudul “Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan
Pengembangan Portofolio untuk Meningkatkan kemampuan Belajar siswa”
mengatakan bahwa pelajaran menulis dianggap sebagai pelajaran paling
sulit, khususnya eksposisi. (http/ind.sps.upi.edu). hal serupa juga dinyatakan
oleh Nengsih Yusnidar dalam skripsinya berjudul “Meningkatkan
Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi dengan Metode Discovery oleh
4
Hasil pretest didapat skor mean siswa yaitu 64 dengan KKM sebesar 75. Hal
ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa
masih rendah. Komang Krisna Kurmawati mengatakan setelah menerapkan
model STAD, perolehan skor siswa selalu mengalami peningkatan dari
pratindakan hingga samapi kepada pelaksanaan model pembelajaran STAD.
(Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Volume 3 No. 1 Tahun 2015).
Menurut Tarigan (2008: 4), “Keterampilan menulis sangat
dibutuhkan di era kehidupan modern ini karena keterampilan menulis adalah
ciri-ciri dari orang-orang terpelajar atau bangsa yang terpelajar.” Namun
pada kenyataannya, aspek keterampilan menulis yang dinilai penting ini
tidak sejalan dengan kemampuan dan minat siswa dalam pembelajaran
menulis.
Menulis karangan eksposisi adalah salah satu kompetensi dasar yang
harus dikuasai oleh siswa. Dalam KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan) mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X semester 1, salah satu
standar kompetensi dari keterampilan menulis adalah mengungkapkan
informasi dalam berbagai bentuk paragaraf (naratif, deskriptif, ekspositif) .
Adapun yang menjadi kompetensi dasarnya adalah menulis gagasan secara
logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif.
Kemampuan menulis sangat penting, namun sering dihindari oleh
siswa karena siswa kurang suka terhadap pelajaran menulis. Kemampuan
menulis paragraf eksposisi siswa masih rendah. Hal ini juga di ungkapkan
5
Keterampilan menulis terabaikan karena kurangnya minat siswa terhadap
pelajaran menulis, khususnya menulis karangan eksposisi. Siswa
menganggap menulis kalimat efektif dalam karangan eksposisi itu sulit
akibatnya siswa kurang mampu menulis sebuah kalimat efektif dalam
karangan eksposisi. Fenomena yang terjadi dilapangan itu memperkuat
anggapan bahwa kegiatan menulis sebagai kegiatan yang sulit dan sering
diabaikan siswa. Di dalam pembelajaran disekolah diperlukan model
pembelajaran yang efektif agar siswa lebih bersemangat dan termotivasi,
karena tanpa model pembelajaran, proses belajar mengajar itu akan
membosankan bagi siswa.
Menulis paragraf eksposisi merupakan hal yang sulit bagi siswa. Hal
ini dikarenakan guru masih menggunakan model pembelajaran
konvensional, di mana guru masih mnyampaikan materi dengan ceramah
lalu siswa mendengarkan dan mencatat. Melihat kondisi itu, peneliti
berusaha memberikan solusi dalam pembelajaran menulis supaya
permasalahan serta kendala kurang mampunya siswa dalam menulis
paragaraf eksposisi, serta menotonnya cara pengajaran yang dilakukan oleh
guru dapat teratasi.
Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan model pembelajaran
yang lebih efektif, yang lebih memberdayakan siswa. Model pembelajaran
aktif ini salah satu diantaranya adalah Model STAD. STAD adalah salah
satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan
6
menggunakan pembelajaran kooperatif. Tujuannya adalah untuk
menyakinkan masing-masing pasangan dapat melakukan keterampilan
dengan benar. Materi-materi yang bersifat psikomotorik adalah materi yang
baik untuk diajarkan dengan model ini (Instarani, 2011:219).
Berdasarkan uraian di atas dan pentingnya keterampilan menulis
karangan eksposisi maka ditetapkan judul penelitian ini adalah : Pengaruh
Penggunaan Model STAD Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf
Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Medan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa masih rendah
2. Siswa mengalami kesulitan menulis paragraf eksposisi.
3. Guru masih menggunakan model pembelajaran yang kurang efektif
sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas terdapat tiga masalah, tidak
mungkin dilakukan penelitian terhadap ketiga masalah tersebut. Maka agar
pembahasan dalam penelitian ini tidak menyimpang dan lebih terarah, perlu
dilakukan pembatasan masalah. Penelitian ini hanya dibatasi pada masalah
ketiga yakni Guru masih menggunakan model pembelajaran yang kurang
7
Kurang efektifnya model pembelajaran yang digunakan guru
tersebut menyebabkan kemampuan menulis siswa menjadi rendah. Untuk
mengatasi masalah tersebut maka ditawarkan sebuah model pembelajaran
yaitu model pembelajaran STAD yang secara teoretis hasilnya akan
mengakibatkan kemampuan menulis siswa menjadi lebih baik. Peneliti
memilih model pembelajaran berbasis masalah. Karena penggunaan model
ini merupakan upaya untuk menciptakan suasana baru dalam pembelajaran
menulis paragraf eksposisi. Dengan demikian, dengan penggunaan model
pembelajaran STAD ini akan tercipta proses pembelajaran yang aktif,
inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan sehingga memacu kreativitas
siswa dalam menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 10
Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
D. Rumusan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, maka perlu dirumuskan masalah
yang akan diteliti. Dari pembatasan masalah di atas, dapat ditarik rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA
Negeri 10 Medan sebelum menggunakan model pembelajaran STAD?
2. Bagaimana kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA
8
3. Adakah pengaruh yang positif dan signifikan dalam penggunaan model
pembelajaran STAD terhadap kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa
kelas X SMA Negeri 10 Medan?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. untuk mengetahui kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa siswa kelas
X SMA Negeri 10 Medan sebelum menggunakan model pembelajaran
STAD
2. untuk mengetahui kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa siswa kelas
X SMA Negeri 10 Medan sesudah menggunakan model pembelajaran
STAD
3. untuk mengetahui pengaruh model STAD terhadap kemampuan menulis
paragraf eksposisi siswa siswa kelas X SMA Negeri 10 Medan.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat
teoretis dan manfaat praktis. Uraiannya sebagai berikut :
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis penelitian ini dapat memberi tambahan pengetahuan dalam
pembelajaran bahasa, khususnya pembelajaran menulis karangan eksposisi
9
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi motivasi bagi siswa
dalam membuat paragraf eksposisi.
2. Membantu siswa agar dapat lebih mudah menguasai empat
aspek keterampilan berbahasa.
3. Siswa diharapkan dapat mengubah pandangan tentang belajar
bahasa Indonesia.
b. Bagi guru
1. Mengatasi kesulitan pembelajaran menulis paragraf eksposisi
yang dialami guru.
2. Penelitian bisa memberikan satu acuan kepada guru untuk
membuat pembelajaran menulis paragraf eksposisi lebih kreatif
dan inovatif.
c. Bagi peneliti
1. Mengaplikasikan teori yang diperoleh ketika penulis nantinya
sudah benar-benar menjadi seorang pendidik.
2. Menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam penelitian
yang terkait dengan pembelajaran menulis paragraf eksposisi.
d. Bagi sekolah
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pengembangan
proses pengajaran bahasa dan sastra indonesia dalam
10
demikian, sekolah akan menghasilkan siswa yang terampil
menulis.
e. Bagi pembaca
Melalui penelitian pembaca diharapkan memperoleh pengetahuan
dan dapat memperluas wawasan di bidang pendidikan dan
59
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka
disimpulkan hal-hal sebagai berikut.
1. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 10 Medan
Tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan Model Pembelajaran
STAD berada pada nilai rata-rata 65,7. Nilai tersebut tergolong dalam kategori
cukup.
2. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 10 Medan
Tahun Pembelajaran 2015/2016 sesudah menggunakan Model Pembelajaran
STAD berada pada nilai rata-rata 79,9. Nilai tersebut tergolong dalam kategori
baik.
3. Ada Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran STAD Terhadap Kemampuan
Menulis Paragraf Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
perlu diuraikan beberapa saran berikut ini.
1. Perlunya guru bidang studi bahasa Indonesia di sekolah setempat
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis paragraf eksposisi dengan
menggunakan model pembelajaran STAD karena pembelajaran ini terbukti
60
berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan menulis paragraf eksposisi
siswa. Pendidik sudah seharusnya memperhatikan teknik yang tepat dalam
sebuah pembelajaran. Kurang tepatnya teknik yang digunakan dalam
pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Oleh karena itu, perlu adanya referensi mengenai sekumpulan teknik
pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengajarkan materi.
2. Kemampuan menulis paragraf eksposisi dengan menggunkan model STAD
perlu adanya pembenahan, dan pengembangakan teknik pembelajaran yang
telah diterapkan peneliti agar lebih mengena bagi siswa. Oleh karena itu, para
peneliti dalam bidang pendidikan dan bahasa dapat melakukan penelitian
serupa dengan memadukan atau menerapkan metode pembelajaran lain,
sehingga didapatkan alternative lain untuk pembelajaran menulis paragraf
eksposisi yang mampu meningkatkan kemampuan siswa menjadi lebih baik
lagi.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan oleh peneliti lain guna meningkatkan
kemampuan siswa dalam menulis paragraf eksposisi khususnya dalam
meningkatkan kemampuan berpikir siswa dengan sungguh-sungguh
memperhatikan minat siswa dan jika peneliti lanjutan ingin menggunakan
teknik pembelajaran ini hendaknya mencoba materi lain yang dianggap sesuai
61
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Aunurrahman. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Dalman. 2012. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Depdiknas. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka
Enre, Fachrudin Amvo. 1988. Meningkatkan Keterampilan Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Finoza, Laminuddin. 2007. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia
Hadi. A. 2003. Teknik Belajar Secara Sistematik. Jakarta: Rineka Cipta
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada
Kosasih, E. 2008. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widya
Nurjamal, Daeng, dkk. 2011. Terampil Berbahasa Menyusun Karya Tulis Akademik, Memancu Acara (MC-Moderator) dan Menulis Surat. Bandung: Alfabeta
Semi, M. Atar. 1993. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya
Silberma. 2009. Active Learning. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Ariani Silvia. 2013. Skripsi: Keefektifan Model Modelling The Way Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Eksposisi Pada Siswa Kelas VIII SMP Kartiyoso Semarang Tahun Ajaran 2012/2013.