• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Harga Pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair Di Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Harga Pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair Di Sumatera Utara"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP

HARGA PADA PT. MATAHARI DEPARTMENT STORE

PLAZA MEDAN FAIR DI SUMATERA UTARA

Oleh:

MARIO SAMUEL S

090502173

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

PT. Matahari Department Store adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang retail fashion yang tidak terlepas dari permasalahan yang diantaranya rendahnya kualitas nilai produk, dan kurangnya nilai pelayanan yang diberikan terhadap para pelanggan, sehingga sistem manajemen yang tidak tetap mengakibatkan operasional perusahaan tidak berjalan dengan baik, dan masalah tersebut yang membuat tidak stabilnya harga pada tiap-tiap produk.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh nilai pelanggan (nilai produk dan nilai pelayanan) terhadap harga pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan yang membeli pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair yang berjumlah 300 orang. Adapun kriteria sampel yang diambil adalah pelanggan PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair yang membeli 2 kali berjumlah 75 orang. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda. Penganalisisan data menggunakan software pengolahan data statistic yaitu SPSS versi 16.00.

Hasil uji-F menyatakan bahwa Nilai Pelanggan (nilai produk dan nilai pelayanan) berpengaruh positif dan signifikan secara serempak. Berdasarkan hasil uji-t pada nilai produk memiliki pengaruh secara parsial terhadap harga dan nilai pelayanan juga memiliki pengaruh secara parsial terhadap harga pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair. Hasil uji koefisien determinasi (R2) di dapat sebesar 65,6% sisanya 34,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti.

(3)

ABSTRACT

PT. Matahari Department Store is a company that specializes in fashion retail which is inseparable from problems such as poor quality of the product, and the lack of value of services provided to the customer, so that the management system is not fixed lead the company's operations are not going well, and the problem which makes the price instability in each produk.Tujuan research is to investigate and analyze the effect of customer value (the value of the product and services) to the price of the PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair.

The population in this study are all customers who buy on PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair, amounting to 300 people. The criteria for the sample taken is customer PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair, which purchased 2 times totaling 75 people. Hypothesis testing is performed using multiple linear regression. Analyzing data using statistical data processing software namely SPSS version 16.00.

F-test results stating that Customer Value (the value of products and value-added services) and a significant positive effect simultaneously. Based on the results of t-test on the product has the effect of partially to the price and value of the service also has a partial effect on the price of the PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair. Test results of the coefficient of determination (R2) in the can for the remaining 34.4% 65.6% explained by other factors not examined.

(4)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur peneliti ucapkan Kehadirat Tuhan Yesus Kristus,

atas kasih karunia, bimbingan dan berkatNya peneliti dapat menyelesaikan skripsi

ini. Tujuan penelitian skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen pada Universitas

Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih yang tidak

terhingga kepada kedua orang tua peneliti, Papi Humala Sitinjak, S.E dan Mami

Risna Nainggolan, S.Pd. Terima kasih buat doa, kasih, nasehat, kerja keras, dan air mata yang kalian cucurkan dalam membesarkan dan mendidik peneliti.

Peneliti juga telah banyak memperoleh banyak masukan, bimbingan,

nasehat, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama perkuliahan hingga

penelitian skripsi ini. Peneliti ingin menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksun, S.E., M.Ec., Ak. sebagai Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E., M.E., selaku Ketua Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si, selaku Sekretaris Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi

(5)

5. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea, S.E., MM, selaku Dosen Pembimbing yang

telah berkenan meluangkan waku untuk membimbing peneliti dalam proses

penelitian serta penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Ami Dilham, M.Si, selaku Dosen Pembaca Penguji.

7. Roma Ullie Sitinjak, S.E., MM., Melda Sitinjak, S.H., Josua Sitinjak (saudara

terkasih) terima kasih buat dukungan, semangat dan doanya.

8. Secara khusus, terima kasih sebebasr-besarnya kepada Raisa Christy Rebecca

Hutagaol, BAHT., atas segala doa, dukungan dan semangatnya yang telah

banyak memberikan motivasi bagi peneliti dalam rangka menyelesaikan studi

ini.

9. Rekan-rekan seperjuangan Manajemen 09 Suma, Mirna, Ayu, Fadil,

Christianto, dan teman-teman manajemen 09 yang tidak dapat peneliti

sebutkan satu persatu, terima kasih semuanya atas dukungannya.

Akhir kata, peneliti berharap semoga tulisan ini bermanfaat dan peneliti

sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna

menyempurnakan skripsi ini.

Medan, Juli 2013

Peneliti

(6)

DAFTAR ISI

2.1.4 Dimensi Faktor Nilai Pelanggan ... 13

2.1.5 Harga ... 13

2.1.6 Peranan Harga ... 14

2.1.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga ... 15

2.2 Penelitian Terdahulu ... 17

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 23

3.6 Populasi dan Sampel ... 24

3.6.1 Populasi ... 24

3.6.2 Sampel ... 24

3.7 Jenis dan Sumber Data ... 25

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 25

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 26

(7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 31

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 31

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 32

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 32

4.2 Pembahasan dan Hasil Penelitian ... 36

4.2.1 Penyajian Data dan Jawaban Responden ... 36

4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 43

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 45

4.2.4 Analisis dan Evaluasi ... 48

4.2.5 Metode Analisis Berganda ... 49

4.2.6 Pengujian Hipotesis ... 50

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

5.1 Kesimpulan ... 54

5.2 Saran ... 55

(8)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 23

Tabel 3.2 Skala Pengukuran Variabel ... 24

Tabel 4.1 Karakteristik menurut Jenis Kelamin ... 37

Tabel 4.2 Karakteristik menurut Usia/Umur ... 37

Tabel 4.3 Distribusi jawaban responden tentang jenis produk lengkap ... 38

Tabel 4.4 Distribusi jawaban responden tentang memiliki produk sesuai dengan berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan pelanggan ... 38

Tabel 4.5 Distribusi jawaban responden tentang kualitas produk yang baik ... 39

Tabel 4.6 Distribusi jawaban responden tentang selalu sigap melayani pelanggan ... 39

Tabel 4.7 Distribusi jawaban responden tentang suasana nyaman untuk bekerja ... 40

Tabel 4.8 Distribusi jawaban responden tentang memiliki informasi yang lengkap dan terbaru mengenai produk ... 40

Tabel 4.9 Distribusi jawaban responden tentang harga yang ditawarkan kepada pelanggan sesuai dengan kulitas produk ... 41

Tabel 4.10 Distribusi jawaban responden tentang harga yang terjangkau ... 41

Tabel 4.11 Distribusi jawaban responden tentang harga lebih murah dari persaing ... 42

Tabel 4.12 Item – Total Statistics ... 43

(9)

Tabel 4.14 Coefficients VIF ... 48

Tabel 4.15 Correlations ... 49

Tabel 4.16 Coefficients ... 50

Tabel 4.17 Uji - F (ANOVA) ... 51

Tabel 4.18 Uji - t (Coefficients) ... 48

(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 20

Gambar 4.1 Struktur Organiasasi ... 33

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas ... 46

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 59

Lampiran 2 Tabulasi Jawaban Responden ... 61

Lampiran 3 Hasil Program SPSS versi 16.00 ... 67

(12)

ABSTRAK

PT. Matahari Department Store adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang retail fashion yang tidak terlepas dari permasalahan yang diantaranya rendahnya kualitas nilai produk, dan kurangnya nilai pelayanan yang diberikan terhadap para pelanggan, sehingga sistem manajemen yang tidak tetap mengakibatkan operasional perusahaan tidak berjalan dengan baik, dan masalah tersebut yang membuat tidak stabilnya harga pada tiap-tiap produk.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh nilai pelanggan (nilai produk dan nilai pelayanan) terhadap harga pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan yang membeli pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair yang berjumlah 300 orang. Adapun kriteria sampel yang diambil adalah pelanggan PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair yang membeli 2 kali berjumlah 75 orang. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda. Penganalisisan data menggunakan software pengolahan data statistic yaitu SPSS versi 16.00.

Hasil uji-F menyatakan bahwa Nilai Pelanggan (nilai produk dan nilai pelayanan) berpengaruh positif dan signifikan secara serempak. Berdasarkan hasil uji-t pada nilai produk memiliki pengaruh secara parsial terhadap harga dan nilai pelayanan juga memiliki pengaruh secara parsial terhadap harga pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair. Hasil uji koefisien determinasi (R2) di dapat sebesar 65,6% sisanya 34,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti.

(13)

ABSTRACT

PT. Matahari Department Store is a company that specializes in fashion retail which is inseparable from problems such as poor quality of the product, and the lack of value of services provided to the customer, so that the management system is not fixed lead the company's operations are not going well, and the problem which makes the price instability in each produk.Tujuan research is to investigate and analyze the effect of customer value (the value of the product and services) to the price of the PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair.

The population in this study are all customers who buy on PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair, amounting to 300 people. The criteria for the sample taken is customer PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair, which purchased 2 times totaling 75 people. Hypothesis testing is performed using multiple linear regression. Analyzing data using statistical data processing software namely SPSS version 16.00.

F-test results stating that Customer Value (the value of products and value-added services) and a significant positive effect simultaneously. Based on the results of t-test on the product has the effect of partially to the price and value of the service also has a partial effect on the price of the PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair. Test results of the coefficient of determination (R2) in the can for the remaining 34.4% 65.6% explained by other factors not examined.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Persaingan bisnis ritel di Indonesia semakin pesat dan ketat yang dapat

dilihat dari bertumbuhnya bisnis-bisnis ritel modern yang bergerak dipusat-pusat

perbelanjaan. Persaingan bisnis ritel atau eceran mengalami perkembangan

ditandai dengan semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi

diri menjadi bisnis ritel modern. Indonesia sebagai salah satu negara yang

mempunyai penduduk terbesar di dunia dan merupakan negara yang memiliki

tingkat konsumsi akan barang-barang ritel yang tinggi pula, maka tidak

mengherankan jika perusahaan-perusahaan ritel baik yang ada di dalam negeri

maupun diluar negeri berlomba-lomba untuk melakukan investasi disektor ini.

Dalam usaha ritel strategi terbaik harus dipersiapkan agar usaha yang

dijalankan berhasil dengan baik. Pengertian strategi dalam usaha ritel adalah

sebuah proses pengidentifikasian sejumlah hal, yaitu: siapa target pasar, format

usaha ritel yang bisa memuaskan target pasar, siapa pesaing dan seberapa kuat

pesaing dalam pengembangan market share, perencanaan apa saja dan bagian

mana dari unit kerja dalam usaha ritel yang harus ditingkatkan, dimana lokasi

yang tepat untuk bisa melayani kebutuhan target pasar, produk apa saja yang

(15)

menguntungkan bagi usaha ritel, bagaimana mendesain sistem informasi

teknologi (IT) yang memudahkan proses kerja usaha ritel, dan bagaimana

mengelola toko yang bisa menarik banyak pelanggan.

PT. Matahari Department Store adalah perusahaan yang bergerak dalam

bidang retail fashion, yang yang sudah berkembang kurang lebih 55 tahun dalam

melayani dan memenuhi kebutuhan sekunder masyarakat Indonesia. Toko

pertama dibuka pada tahun 1958 di Pasar baru Jakarta. Pada tahun 2007 PT.

Matahari Department Store membuka toko ke tiga di daerah Medan setelah

Matahari Medan Mall, Medan Thamrin, dan Plaza Medan Fair. PT. Matahari

Department Store Plaza Medan Fair sudah berdiri selama kurang lebih 6 tahun

yang bertempat di Jalan Gatot Subroto No.30 Lt.3 Plaza Medan Fair.

Dalam bidang retail fashion PT. Matahari mempunyai banyak

pesaing-pesaing diantaranya Ramayana dan Suzuya. Persaingan yang dirasakan saat ini

adalah dalam berbagai faktor penilaian pelanggan atas harga, kualitas produk

promosi dan sebagainya. Untuk menciptakan rangsangan terhadap pengalaman

menyenangkan yang dapat dirasakan pelanggan ritel dapat menggunakan latar

belakang musik, pajangan, visual, serta demonstrasi produk didalam toko.

Penggunaan Display adalah sebuah penarik awal dengan warna yang menarik

berbagai pilihan warna yang digunakan tidak mengganggu warna toko secara

keseluruhan, sesuiakan juga dengan warna barang-barang yang ada didalamnya

(16)

Meskipun bisnis ritel menyediakan berbagai peluang yang menggiurkan,

namun bisnis ini tidak bisa hanya dijalankan dengan memahami pengertian bisnis

ritel. Kemampuan lain yang harus dikuasai adalah manajemen usaha yang kuat,

masalah layanan dan kepekaan bisnis. Apalagi perilaku pelanggan dalam bisnis

ritel tidak mudah ditebak bahkan sering berubah. Karena hanya perbedaan harga

yang sedikit pelanggan bisa pindah ke toko lain.

Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Harga

merupakan konsep yang saling berhubungan dengan nilai dan utility. (Alma,

2002: 125). Kebijakan harga juga sangat menentukan dalam pemasaran sebuah

produk, karena harga merupakan unsur bauran pemasaran yang memberikan

pendapatan bagi organisasi atau perusahaan.

Matahari Department Store menyediakan semua pilihan produk fashion

terbaru dan termurah. Semua merek bisa ditemukan di sini. Strategi pemasaran

juga harus berjalan dengan efektif dan efisien sehingga bisa memberikan sebuah

brand image baik yang melekat di semua pelanggan Indonesia. Sebagai contoh

adalah pemberian potongan harga atau diskon. Bisa dibilang jika event Matahari

Department Store diskon sangatlah ditunggu-tunggu dan digemari oleh setiap

pelanggan. Karena tak jarang diskon yang ditawarkan bisa mencapai 70% dari

harga awal

dipungkiri bahwa harga merupakan suatu unsur penting, baik bagi perusahaan

dalam mempengaruhi pelanggan maupun bagi perusahaan dalam bertahan dalam

(17)

Nilai pelanggan adalah persepesi pelanggan tentang keseimbangan antara

manfaat yang diterima dengan pengorbanan yang diterima dengan pengorbanan

yang diberikan untuk mendapatkan manfaat tertentu. (Buttle, 2004: 282)

Nilai pelanggan (customer value) adalah nilai-nilai yang diterima oleh

pelanggan yang dilihat dari semua aspek nilai-nilai organisasi yang melekat pada

produk dan atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (Arief, 2007:164).

Untuk mengetahui penilaian pelanggan diperlukan adanya suatu produk

atau jasa yang dapat memberikan kepuasan dan bisa memenangkan persaingan,

berbagai strategi dirancang secara cermat, teliti dan matang, sehingga diperlukan

pemahaman bagi perusahaan dalam merencanakan dan menjalankan program atau

jasa yang ada atau yang sedang berjalan, yang dalam proses operasionalnya

diharapkan bisa berjalan dengan optimal. (Lupiyoadi, 2006: 149)

Persepsi pelanggan terhadap produk atau jasa berpengaruh terhadap

tingkat kepentingan pelanggan, kepuasan pelanggan, nilai, harga, citra, tahap

pelayanan, dan moment pelayanan. Para pelanggan menginginkan nilai maksimal

yang dibatasi oleh biaya pencarian serta pengetahuan, mobilitas, dan penghasilan

yang terbatas. Kumpulan manfaat yang diharapkan diperoleh pelanggan akan

membentuk suatu harapan apakah suatu penawaran memenuhi harapan akan nilai

pelanggan mempengaruhi kepuasan mereka.

Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan di Matahari Department

Store Medan Fair terdapat beberapa strategi yang mendorong penilaian kepada

pelanggan. Adanya diskon besar-besaran, seperti diskon 30%+20% (penambahan

(18)

70% pada produk, membuat pelanggan tertarik untuk membeli satu bahkan lebih

dari satu produk. Pelanggan dapat memanfaatkan fasilitas pembayaran dengan

kartu kredit ataupun penggunaan debit saat pelanggan tidak mempunyai uang

tunai untuk membayar pembelanjaan produk dan ini akan mendukung pembelian

tidak terencana. Strategi pemberian voucher belanja dan kartu anggota (MCC)

yang membuat pelanggan tertarik untuk membelanjakan vouchernya dan produk

lainnya dengan maksud menambah point belanja pada kartu anggota (MCC)

dengan membeli produk yang tidak direncanakan sebelumnya. Program ‘beli 2

gratis 1’ yang ditampilkan pada produk mendorong pelanggan untuk membeli

produk tersebut.

PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair menyajikan

produk-produk yang lengkap seperti pakaian, kebutuhan rumah tangga, sepatu, dan lain

sebagainya. Tidak hanya lengkap dari segi variasi produk, ukuran dan size juga

sangat diperhatikan karena setiap pelanggan meski memiliki kebutuhan yang sama

akan suatu produk, tetapi jumlah konsumsi atau ukuran setiap pelanggan pasti

tidak sama. PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair juga selalu berusaha

menghadirkan produk-produk yang baru dan pelanggan dapat langsung

mencobanya.

Pelayanan yang baik juga menjadi kewajiban utama PT. Matahari

Department Store Plaza Medan Fair. Perusahan ini menyadari bahwa pelanggan

itu adalah raja sehingga selalu berusaha memberikan pelayanan yang sebaik

mungkin kepada pelanggan. Dengan selalu ramah, sigap, dan selalu memberikan

(19)

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk

melaksanakan penelitian dengan mengambil judul : Analisis Pengaruh Nilai

Pelanggan Terhadap Harga Pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan

Fair Medan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah : Apakah nilai pelanggan yang terdiri dari faktor nilai produk,

dan nilai pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pada PT.

Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti adalah :

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh nilai pelanggan yang terdiri dari

faktor nilai produk, dan nilai pelayanan terhadap harga pada PT. Matahari

Department Store Plaza Medan Fair Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan pada perusahaan tersebut dalam

mencari pemecahan masalah yang dihadapi berkaitan dengan nilai

(20)

1.4.2 Bagi Peneliti

Sebagai tambahan pengetahuan tentang keadaan yang sebenarnya dalam

perusahaan, sehingga dapat menerapkan teori-teori yang didapat dalam

kehidupan nyata.

1.4.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan bacaan bagi semua pihak yang membutuhkan dalam rangka

menambah khasanah ilmu manajemen pemasaran khususnya dalam hal

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Bisnis Retail

Ada beberapa pengertian mengenai bisnis ritel, salah satunya adalah

bahwa bisnis ritel merupakan bentuk usaha yang memberikan nilai tambah kepada

produk atau jasa yang dijual kepada pelanggan. (Sugiarta, 2011: 1)

Bentuk usaha ritel tidak selalu dalam bentuk toko, mall, ataupun plaza.

Penjualan via internet juga bisa dikategorikan sebagai bentuk bisnis ritel. Semua

pelaku usaha ritel sering disebut dengan retailer atau pengecer. Retailer berperan

selaku usaha yang menjual barang langsung kepada pelanggan atau end user. Ini

berarti bahwa retailer adalah pelaku usaha terakhir dalam jaringan distribusi

sebelum barang tersebut dipergunakan oleh pelanggan. (Sugiarta, 2011: 1-2)

1. Fungsi retailer

Sebagai saluran terakhir dalam pendistribusian barang dari pabrik ke

pelanggan, maka ada beberapa fungsi retailer:

a. Menyediakan barang dan jasa

b. Menjual barang dalam eceran/pecahan

c. Menyediakan stok/inventory

d. Pelayanan

(22)

2. Jenis-jenis retailer

Untuk membedakan berbagai macam bisnis ritel, bisa dilihat dari beberapa

sudut pandang:

a. Usaha ritel yang berbasis toko dan tidak

1) Usaha ritel yang berbasis toko memungkinkan pelanggan mengunjungi

secara langsung toko yang menjual produk yang dibutuhkan. Artinya,

ada wujud fisik tokonya.

2) Usaha ritel yang tidak berbasis toko, yaitu usaha ritel yang menjual

produk tanpa ada toko yang spesifik bisa setiap saat dikunjungi oleh

pelanggan. Misalnya, belanja online via internet.

b. Kepemilikan usaha ritel

1) Toko individu, yaitu usaha ritel yang dimiliki oleh individu yang

dikelola secara mandiri oleh si pemilik.

2) Toko ritel jaringan, yaitu tipe usaha ritel yang dikelola oleh sebuah

perusahaan secara professional dengan begitu banyak aneka ragam

produk, strategi harga dan prmosi yang menarik, serta pelayanan yang

baik.

3) Toko waralaba, yaitu tipe usaha ritel yang dimilki oleh individu atau

jaringan melalui perjanjian waralaba/franchise antara pemilik usaha

waralaba (franchisor) dan pembeli hak waralaba (franchisee) untuk

satu atau beberapa toko dengan menggunakan merek dagang dan

(23)

c. Jenis produk

Berdasarkan jenis produ;k yang dijual, usaha ritel dapat dibedakan

menjadi beberapa tipe, antara lain:

1) Consumer Goods Retailer, yaitu retailer yang menjual kebutuhan

pokok dan sehari-hari kepada pelanggan atau yang dikenal juga dengan

FMCG (Fast Moving Consumers Goods) Retailer.

2) General Merchandise Retailer, yaitu jenis usaha ritel yang

menyediakan produk-produk yang bersifat umum, dan kebanyakan

bukan kebutuhan pokok yang dikonsumsi sehari-hari. Salah satu tipe

usaha ritel yang sangat popular adalah Department Store yang menjual

produk pakaian/fashion, alat-alat rumah tangga, dan lain-lain.

3) Services Retailer, yaitu retailer yang menitikberatkan penjualan

produk berupa jasa, seperti jasa penjualan tiket pesawat, jasa angkutan

travel, restoran dan lain-lain. (Sugiarta, 2011: 4-6)

2.1.2 Nilai Pelanggan

Nilai pelanggan adalah persepesi pelanggan tentang keseimbangan antara

manfaat yang diterima dengan pengorbanan yang diterima dengan pengorbanan

yang diberikan untuk mendapatkan manfaat tertentu. (Francis, 2004: 282)

Nilai pelanggan sebagai persepsi pelanggan terhadap konsekuensi yang

diinginkan dari penggunaan suatu produk dapat dijabarkan preferensi yang

pelanggan rasakan terhadap ciri produk, kinerja dan sejauh mana telah memenuhi

(24)

Kriteria penilaian didasarkan pada analisis internal unit organisasi untuk

melihat kemampuan unit organisasi untuk melihat kemampuan unit organisasi

tersebut dalam memberikanjasa pelayanan kepada pelanggan sangat ditentukan

oleh customer value unit organisasi tersebut. Nilai pelanggan (customer value)

adalah nilai-nilai yang diterima oleh pelanggan yang dilihat dari semua aspek

nilai-nilai organisasi yang melekat pada produk dan atau jasa yang diberikan

kepada pelanggan. (Arief, 2007:164)

Konsep nilai pelanggan adalah sangat erat kaitannya dengan kepuasan

pelanggan. Jika harapan pelanggan dari suatu perusahaan terhadap kualitas produk,

pelayanan dan harganya terlampaui maka perusahaan tersebut akan mendapatkan

nilai tinggi dari kepuasan pelanggan, dan sebaliknya, jika tidak terpenuhi, maka

yang timbul adalah ketidakpuasan pelanggan. Semakin rendah tingkat kepuasan

pelanggan terhadap pelayanan suatu perusahaan, semakin besar kemungkinan

pelanggan untuk meninggalkan perusahaan tersebut. (Arief, 2007: 163)

Nilai-nilai yang diterima pelanggan adalah berbagai benefit dalam bentuk

sebagai berikut:

a. Emotional value, utilitas yang berasal dari perasaan atau emosi positif yang

ditimbulkan dari mengkonsumsi produk

b. Social value, utilitas yang didapat dari kemampuan produk untuk

meningkatkan konsep diri sosial konsumen

c. Quallity value, utilitas yang didapat dari produk karena reduksi biaya jangka

(25)

d. Price/value of money, utilitas yang diperoleh dari peresepsi terhadap kinerja

yang diharapkan dari suatu produk atau jasa. (Tjiptono, 2005: 298)

Untuk lebih meningkatkan dan mengoptimalkan nilai yang diberikan pada

pelanggan, perusahaan harus dapat menciptakan nilai lebih disetiap aktifitasnya

dan bekerja lebih efisien daripada pesaing. Melalui analisis rantai nilai,

perusahaan harus dapat mengurangi biaya-biaya disetiap rantai kegiatannya, baik

itu untuk kegiatan utama seperti logistik perusahaan, operasional, marketing jasa,

ataupun kegiatan pendukung seperti infrastruktur perusahaan, sumber daya

manusia, pengembangan teknologi, dan lainnya.

2.1.3 Hirarki Nilai Pelanggan

Hirarki nilai pelanggan (customer value) terdiri dari tiga tingkatan yaitu :

a. Atribut produk atau jasa (product atributes), dasar hirariki yaitu pelanggan

berfikir mengenai produk atau jasa sebagai rangkaian dari atribut dan

kinerja atribut.

b. Konsekuensi produk dan jasa (product consequences), konsekuensi yang

diinginkan oleh pelanggan ketika informan membeli dan menggunakan

produk dan jasa.

c. Maksud dan tujuan pelanggan (customer’s goal and purposes), maksud

dan tujuan pelanggan yang dicapai melalui konsekuensi tertentu dari

(26)

2.1.4 Dimensi Faktor Nilai Pelanggan

Pelanggan adalah selisih nilai pelanggan total dan biaya pelanggan total

dimana nilai pelanggan total adalah sekumpulan manfaat yang diharapkan oleh

pelanggan dari produk atau jasa tertentu dan biaya pelanggan total adalah

sekumpulan biaya yang diharapkan oleh pelanggan yang dikeluarkan untuk

mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan, dan membuang produk atau jasa.

Tingkat persepsi tentang nilai yang tinggi akan menghasilkan kepuasan

dan loyalitas pelanggan. Semakin tinggi persepsi nilai yang dirasakan oleh

pelanggan maka semakin besar kemungkinan terjadinya hubungan (transaksi).

Persepsi tentang nilai pelanggan dapat diukur dari :

a. Nilai produk yaitu pelanggan memperoleh produk yang berkualitas sesuai

dengan yang diharapkan.

b. Nilai pelayanan yaitu pelanggan mendapatkan pelayanan jasa yang berkualitas

sesuai yang diharapkan.

c. Nilai personil yaitu pelanggan memperoleh layanan yang prima.

d. Nilai citra yaitu citra organisasi yang menjadi bahan pertimbangan dalam

menilai kualitas pelayanan. (Kotler, 2002: 296)

2.1.5 Harga

Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Harga

merupakan konsep yang saling berhubungan dengan nilai dan utility. (Alma,

(27)

Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang

dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan

suatu barang atau jasa. Dan harga merupakan unsur satu–satunya dari unsur

bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan

di banding unsur bauran pemasaran yang lainnya (produk, promosi dan distribusi).

(Tjiptono, 2008: 151)

2.1.6 Peranan Harga

Harga memainkan peranan penting bagi perekomian secara makro,

pelanggan, dan perusahaan.

a. Bagi perkonomian

Harga pokok mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga dan laba. Harga

merupakan regulator dasar dalam sistem perekomian, karena harga berpengaruh

terhadap alokasi faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, tanah, modal, dan

kewirausahaan. Tingkat bunga yang tinggi menarik tenaga kerja, tingkat bunga

yang tinggi menjasi daya tarik bagi investasi modal.

b. Bagi pelanggan

Dalam penjualan ritel, ada segmen pembeli yang sangat sensitif terhadap

faktor harga (menjadikan harga sebagai satu-satunya pertimbangan membeli

produk) dan ada pula yang tidak. Mayoritas pelanggan agak sensitif terhadap

harga, namun juga mempertimbangkan faktor lain (seperti citra merek, lokasi,

toko, layanan, nilai dan kualitas. Selain itu persepsi pelanggan terhadap kualitas

(28)

c. Bagi perusahaan

Dibandingkan dengan bauran pemasaran lainnya yang membutuhkan

pengeluaran dana dalam jumlah besar, harga merupakan satu-satunya elemen

bauran pemasaran yang mendatangkan pendapatan. Harga produk adalah

determinan utama bagi permintaan pasar atas produk bersangkutan. Harga

mempengaruhi posisi bersaing dan pangsa pasar perusahaan. Dampaknya harga

berpengaruh pada pendapatan dan laba bersih perusahaan, mendapatkan uang

melalui harga yang dibebankan atas produk atau jasa yang dijual.

2.1.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga

Adapun yang faktor-faktor yang mempengaruhi harga adalah sebagai

berikut :

a. Elastisitas-harga permintaan

Merupakan dua konsep yang berkaitan namun berbeda. Jika perubahan

harga menyebabkan terjadinya perubahan dalam unit penjualan, maka

permintaannya disebut sensitif terhadap harga. Sedangkan istilah elastisitas harga

mengacu pada dampak perubahan harga terhadap pendapatan total.

b. Faktor persaingan

Reaksi persaingan terhadap harga merupakan salah satu faktor penting

yang perlu dipertimbangkan setiap perusahaan. Dimana prediksi semacam ini

dapat dilakukan dengan cara menganalisis pola histori perilaku pesaing,

(29)

c. Faktor biaya

Struktur biaya perusahaan (biaya tetap dan biaya variabel) merupakan

faktor pokok yang menentukan batas bahwa harga. Artinya tingkat harga minimal

harus dapat menutup biaya (setidaknya biaya variabelnya). Harga yang murah

akan menyebabkan penurunan biaya rata-rata jika penurunan harga tersebut dapat

menaikkan volume penjualan secara signifikan.

d. Faktor lini produk

Ada dua program penetapan harga khusus lini produk komplementer,

yaitu:

1) Leader pricing, yaitu menetapkan dan mempromosikan harga penetrasi pada

leader produk, dengan harapan dapat meningkatkan penjualan produk-produk

komplamenter kepada para pelanggan baru. Leader produk adalah produk

yang permintaannya elastis dan memilili sejumlah produk komplemen yang

dapat meningkatkan nilainya atau dapat dibeli secara lebih mudah dari sumber

yang sama.

2) Price bundling, yaitu memasarkan dua atau lebih produk dengan harga spesial.

Tipe price bundling ada dua macam yaitu, pure bundling merupakan produk

hanya ditawarkan dalam bentuk paket dan di jual terpisah, dan mixed price

bundling merupakan dimana pelanggan dapat memilih untuk membeli dua

atau lebih produk dalam harga paket atau membelinya secara individual.

Mixed price bundling terbaagi dua macam yaitu mixed leader yaitu harga

leader produk didiskon dengan syarat bahwa produk kedua harus dibeli, dan

mixed join yaitu dua atau lebih produk/jasa ditawarkan dengan harga paket

(30)

2.2 Penelitian Terdahulu

Nasution (2009) berjudul Pengaruh Nilai Pelanggan (Customer Value)

Terhadap Loyalitas pada PT. Pelita Fajar Utama Medan. Variabel yang diteliti

adalah Nilai Produk, Nilai Pelayanan, dan Nilai Emosional. Tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

nilai pelanggan terhadap loyalitas pelanggan PT. Pelita Fajar Utama Medan, serta

untuk mengetahui dan menganalissi faktor manakah yang memiliki pengaruh

dominan terhadap loyalitas pelanggan PT. Pelita Fajar Utama Medan. Metode

penarikan sampel menggunakan metode sensus yaitu teknik penentuan sampel

bila semua anggota populasi dijadikan sampel. Jumlah sampel yang digunakan

adalah 30. Hasil uji koefisien determinasi (R2) di dapat sebesar 41,2% sisanya

58,8% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model analisis

penelitian.

Ginting (2011) berjudul Analisis Nilai Pelanggan (Customer Value)

terhadap Loyalitas Pelanggan pada Metro Swalayan Medan Plaza. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Loyalitas

Pelanggan pada Metro Swalayan. Nilai pelanggan (nilai kinerja produk, nilai

pelayanan, nilai harga, dan loyalitas pelanggan adalah variabel yang digunakan

dalam penelitian ini.penelitian dilakukan kepada pelanggan Metro Swalayan

Medan Plaza dengan menggunakan metode purposive sampling. Data primer

dalam penelitian ini diperoleh dari dokumentasi, wawancara dan kuesioner yang

pengukurannya menggunakan skala likert dan diolah secara statstik dengan

program SPSS versi 16,0 yaitu uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganada,

(31)

kuesioner secara deskriptif. Berdasarkan hasil peneliyian dapat diketahui bahwa

secara simultan nilai pelanggan yang terdiri dari nilai kinerja produk (X1), nilai

pelayanan (X2), nilai harga (X3) secara bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap Loyalitas Pelanggan pada Metro Swalayan Medan Plaza dengan Fhitung

18,636 > Ftabel 2,70. Dan hasil pengujian secara parsial menunjukkan nilai

pelanggan yang terdiri dari nilai kinerja produk (X1), nilai pelayanan (X2), nilai

harga (X3) masing-masing berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan

pada Metro Swalayan Medan Plaza.

2.3 Kerangka Konseptual

Yang dimaksud dengan kerangka konseptual adalah fondasi utama dimana

sepenuhnya proyek ditujukan, hal ini merupakan jaringan antar variabel yang

secara logis diterangkan, dikembangkan, dari perumusan yang telah diidentifikasi

melalui proses wawancara, observasi dan survey literature. (Kuncoro, 2003: 44)

Nilai pelanggan adalah persepesi pelanggan tentang keseimbangan antara

manfaat yang diterima dengan pengorbanan yang diterima dengan pengorbanan

yang diberikan untuk mendapatkan manfaat tertentu. (Buttle, 2004: 282)

Persepsi tentang nilai pelanggan dapat diukur dari :

1. Nilai produk yaitu pelanggan memperoleh produk yang berkualitas sesuai

dengan yang diharapkan.

2. Nilai pelayanan yaitu pelanggan mendapatkan pelayanan jasa yang berkualitas

(32)

3. Nilai personil yaitu pelanggan memperoleh layanan yang prima.

4. Nilai citra yaitu citra organisasi yang menjadi bahan pertimbangan dalam

menilai kualitas pelayanan. (Kotler, 2002: 296)

Pelanggan membentuk suatu harapan akan nilai dan bertindak berdasarkan

hal itu. Jika manfaat yang diterima berada diatas harapan pelanggan, maka akan

tercipta nilai pelanggan yang positif yang tentunya akan menciptakan kepuasan

terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Dengan demikian, maka akan

terciptanya hubungan yang selaras antara pelanggan dan perusahaan yang

nantinya menjadi fondasi yang baik untuk terciptanya harga yang ditentukan oleh

perusahaan.

Harga merupakan sejumlah uang (ditambah beberapa barang) yang

dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta

pelayanannya. Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan

keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi (Tjiptono,

2003).

Harga merupakan nilai dari suatu produk yang ditawarkan kepada

pelanggan. harga merupakan terminan dari kualitas produk, dimana semakin baik

kualitas produk akan semakin tinggi harga yang ditawarkan sementara itu semakin

buruk kualitas produk maka semakin rendah juga harga yang di tetapkan oleh

perusahaan. Dengan adanya harga yang diberikan sesuai dengan kualitas produk

yang ditawarkan dapat memacu pelanggan untuk lebih loyal datang sehingga

(33)

Berdasarkan penjelasan di atas, maka kerangka konseptual dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Sumber : Kotler (2002: 183), Diolah Peneliti (2013)

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena,

atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi (Kuncoro, 2003: 47).

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dipaparan, maka dapat dirumuskan

hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Nilai pelanggan yang terdiri dari faktor nilai produk, dan nilai pelayanan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pada PT. Matahari Department

Store Plaza Medan Fair Medan.

Nilai Produk

(X1) Harga

(Y)

(34)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu pencarian

fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriprif mempelajari

masalah-masalah, tata cara, serta situasi tertentu, termasuk tentang hubungan-hubungan

antara variabel bebas dengan variabel terikat. (Nazir, 2003: 16)

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei sampai Juni 2013 yang

berlokasi di Jalan Gatot Subroto No. 30 Lt.3 Plaza Medan Fair Medan.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas atau independent variable dalam penelitian ini adalah

nilai produk (X1) dan nilai pelayanan (X2).

b. Variabel terikat atau dependent variable dalam penelitian ini adalah

(35)

3.4 Definisi Operasional

a. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung

dari variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas

adalah Nilai Produk (X1) dan Nilai Pelayanan (X2).

Nilai produk yaitu pelanggan memperoleh produk yang

berkualitas sesuai dengan yang diharapkan.

Nilai pelayanan yaitu pelanggan mendapatkan pelayanan jasa

yang berkualitas sesuai yang diharapkan. (Kotler, 2002: 296)

b. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Harga

pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan.

Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang.

Harga merupakan konsep yang saling berhubungan dengan nilai dan

(36)

Tabel 3.1

Operasioanlisasi Variabel

Variabel Defenisi Indikator Skala

Ukur

Nilai Produk (X1)

Nilai produk yaitu pelanggan memperoleh produk yang berkualitas sesuai dengan yang diharapkan.

Nilai pelayanan yaitu pelanggan mendapatkan pelayanan jasa yang berkualitas sesuai yang

Harga (Y) Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa

Sumber: Kotler (2002), diolah Peneliti (2013)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran yang digunakan peneliti dalam proses pengolahan data adalah

dengan menggunakan Skala Likert, dimana responden menyatakan tingkat setuju

atau tidak setuju mengenai berbagai pernyataan atau pertanyaan tentang perilaku,

objek, orang atau kejadian. Responden memilih salah satu dari jawaban yang

tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor. Skor responden kemudian

dijumlahkan dan jumlah ini merupakan total skor. Total skor inilah yang

(37)

Kriteria pengukuran adalah sebagai berikut :

Sumber : Sugiyono (2008: 132)

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri atas subyek dan objek yang

mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian untuk ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 115).

Populasi untuk penelitian ini adalah 300 orang pelanggan pada PT. Matahari

Department Store Medan Fair Periode Mei – Juni 2013.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2008: 116). Untuk menentukan jumalh sampel

peneliti menggunakan rumus Slovin (dalam Umar, 2008: 78) sebagai berikut:

(38)

Populasi (N) berjumlah 300 orang pelanggan, sehingga jumlah sampel adalah :

n =

n = 75 orang pelanggan

Adapun kriteria yang diambil pada sampel adalah pelanggan PT. Matahari

Department Store Medan Fair yang minimal 2 kali membeli.

3.7 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dengan survei lapangan

menggunakan semua metode pengumpulan data original. Data primer

diperoleh dengan memberikan daftar kuesioner dan melakukan

wawancara (interview).

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang mendukung data primer yang

diperoleh melalui buku, jurnal, majalah, internet, dan dokumen yang

mendukng penelitian ini.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data dan informasi guna penyusunan skripsi ini,

peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut : 300

(39)

a. Kuisioner

Adalah daftar pertanyaan yang akan diberikan kepada responden

tentang bagaimana pengaruh nilai pelanggan terhadap harga pada PT.

Matahari Department Store Medan Fair.

b. Wawancara

Yaitu pengumpulan data dengan mengadakan langsung dengan

responden dan pihak-pihak terkait.

c. Studi Dokumentasi

Adalah penelitian yang dilakukan dengan memperoleh data melalui

buku-buku, internet, dan literature yang berhubungan dengan masalah

yang diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Valid artinya data yang diperoleh melalui kuisioner dapat menjawab

tujuan penelitian berdasarkan jumlah n (sampel/responden) pada derajat

kebebasannya rtable (df=n-k) harus lebih dari 0.30, (Yamin dan Kurniawan, 2009:

280). Uji validitas bertujuan untuk mengukur apakah data yang telah didapat

setelah penelitian pada PT. Matahari Department Store merupakan data yang valid

dengan alat ukur yang telah disediakan (kuesioner). Uji validitas dilakukan di PT.

Matahari Department Store Plaza Medan Fair dengan jumlah responden 30 orang

(40)

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur apakah alat ukur yang digunakan

(kuisioner) menunjukkan kosistensi dalam mengukur gejala yang sama. Diuji

reliabilitas digunakan untuk mengukur kosistensi atau kepercayaan hasil ukur

yang mengandung kecermatan pengukuran. Instrumen yang reliabel adalah

instrumen yang apabila beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan

menghasilkan data yang sama. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel

apabila memiliki cronbach Alpha > 0,70 (Yamin dan Kurniawan, 2009: 282).

Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien

reliabilitas. Koefisien reliabilitas (mendekati angka 1), maka semakin relibel alat

ukur tersebut.

Uji validitias dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan

bantuan program software SPSS (Statistic Product and Service Solutions) Versi

16.00 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah.

3.10 Teknik Analisis Data

Metode yang dilakukan dalam menganalisis data penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah merupakan metode analisis dengan cara

mengumpulkan, mengelolah, menyajikan, dan menganlisis data sehingga

(41)

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunkan untuk menganalisis seberapa besar

hubungan dan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi

linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS Versi

16.00. Adapun bentuk umum persamaan regresi yang digunakan menurut

Sugiyono (2008: 211), adalah sebagai berikut :

Y= a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan :

Y = Harga

a = Nilai Y apabila X = 0 (konstanta)

b1,2 = Koefisien regresi berganda

X1 = Nilai Produk

X2 = Nilai Pelayanan

(42)

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji – F)

Uji – F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah:

Ho : b1,b2 = 0 Artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh yang

signifikan, secara serempak (nilai produk dan nilai pelayanan

terhadap harga)

Ha= minimal 1 ≠ 0 Artinya secara serempak terdapat pengaruh siginifikan

secara serempak (nilai produk dan nilai pelayanan terhadap

harga)

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

Ho diterima apabila Fhitung < Ftabelatau sig F > α 5%

Ha diterima, apabila Fhitung > Ftabelatau sig F < α 5%

2. Uji Signifikansi Individual (Uji – t)

Uji – t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara

individual terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah:

Ho : b1 dan b2 = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh nilai produk

dan nilai pelayanan yang signifikan terhadap harga.

Ha : b1 dan b2 ≠ 0 Artinya secara parsia terdapat pengaruh nilai produk dan nilai

pelayanan yang signifikan terhadap harga.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

Ho diterima, apabila thitung < ttabelatau sig > α 5%

(43)

3. Koefisiensi Determinasi (R2)

Pengujian koefisiensi determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

terikat. Koefisien determinan berkisar antara 0-1 semakin mendekati 0 (nol)

berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan dengan sangat

terbatas sebaliknya semakin mendekati 1 (satu) maka suatu model akan semakin

(44)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Matahari Department Store adalah perusahaan yang bergerak dalam

bidang retail fashion, yang yang sudah berkembang kurang lebih 55 tahun dalam

melayani dan memenuhi kebutuhan sekunder masyarakat indonesia.

Toko pertama dibuka pada tahun 1958 di Pasar Baru Jakarta. Pada 1980

toko-toko Matahari mulai dibuka luar Jakarta yaitu Sinar Matahari Bogor, pada

tahun 1992 tercatat di Jakarta dan Surabaya Stock Exchange, pada tahun 2000

Matahari Louncing Matahari Club (MCC) sebagai strategi loyal terhadap

coustomer sampai pada tahun 2007 Matahari meraih Best of the Best Retail Asia

Pacifik.

Pada tahun 2007 PT. Matahari Department Store membuka toko ke tiga di

daerah Medan setelah Matahari Medan Mall, Medan Thamrin. Toko ini sudah

berdiri selama kurang lebih 6 tahun yang bertempat dijalan Gatot Subroto No.30

(45)

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi : Peritel pilihan utama konsumen

2. Misi : Menawarkan berbagai ragam produk yang bernilai dan tepat

guna dengan pelayanan terbaik guna meningkatkan kualiatas dan gaya

hidup konsumen.

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan adalah suatu rangka yang menunjukkan

setiap tugas didalam organisasi sehingga jelas batas, hubungan, wewenang, dan

tanggung jawab dalam usaha mencapai tujuan yang diingankan perusahaan.

Organisasi dan manajemen yang baik akan memberikan keseimbangan pada

tugas, pendelegasian, kekuasaan, kesatuan perintah, tanggung jawab serta

wewenang. Hal ini memberikan efek yang positif pada perusahaan dimana

perusahaan akan menemukan kelancaran dalam menjalankan

aktivitas-aktivitasnya.

Pada prinsipnya bentuk struktur organisasi yang digunakan pada suatu

perusahaan tergantung pada sifat dan kerumitan dari masalah yang timbul

diperusahaan. Bila ditinjau dari PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair

bahwa struktur organisasi yang digunakan adalah bentuk garis dan staff (Line and

Staff Organisation structur), karena dalam hal ini seorang pemimpin dibantu oleh

staff yang bertugas membantu pemimpin dalam hal perencanaan, memberikan

nasehat atau usulan-usulan lainnya. Secara sistematis struktur organisasi

(46)

Adapun uraian tugas dari masing-masing bagian organisasi perusahaan

antara lain :

1. Store Manager

Store manager selaku pemimpin tertinggi dari pengelolaan toko

bertanggung jawab atas pengawasan proses oprasional, personalia, peralatan,

ketatalaksanaan, pemeliharaan toko dan peralatan toko.

2. Asisten Manager

Asisten Manajer bertanggung jawab atas pemahaman tentang : sistem

manajemen usaha/toko, tujuan usaha, macam-macam metode keterampilan

memimpin, menyusun program pengajaran dalam melaksanakan standart

service efektif dan efisien, perincian tugas bawahan, buku harian kerja bidang

operasional, penjabaran pelaksanaan standart service, catatan teknis

supervisor dan pengelolaan keuangan

3. Supervisor

Tugas dan tanggung jawab supervisor adalah sebagai berikut :

a. Tehnikal skill

b. Pelaksanaan

Memahami point-point tugas supervisor pada saat menjelang buka toko

dan pada saat tutup toko dan dpat melaksanakan tugas, wewenang dan

(47)

c. Pengetahuan administrasi counter

Memahami dan melaksanakan pekerjaan administrasi counter, termasuk

mengelola tugas bawahan.

d. Pencapaian sales target

Memahami tentang penentuan sales target, cara pencapaian dan dampak

yang akan dialami toko bila sales tidak tercapai secara khusus maupun

umum.

4. Koordinator

Koordinator bertanggung jawab dalam membantu supervisor dalam

menjalankan semua tugas dan tanggung jawab supervisor.

5. Karyawan (SPG, SPB, BA, dan Pramuniaga)

Tugas dan tanggung jawab karyawan adalah sebagai berikut :

a. Pembukaan toko : membersihkan area penjualan, merapikan, menyusun

dan memajang barang, memeriksa kebersihan fixture dan area penjualan

lainnya, memeriksa kelengkapan lebel harga, memeriksa persediaan

barang/stok barang, memperhatikan pengumuman-pengumuman dan acara

promosi, mengikuti meeting pengarahan, dan mengenakan semua

perlengkapan kerja

b. Operasional toko : menyambut pelanggan dengan senyuman dan sapaan

(48)

menjaga dan merapikan barang-barang yang dijual, mengisi kembali

barang yang telah terjual, mengambil alih tugas teman yang lagi

cuti/off/sakit, mengucapkan terima kasih kepada pelanggan, menjaga

keamanan barang yang dijual, menjaga kebersihan area penjualan, dan

menjadi greeter sesuai jadwal.

c. Penutupan toko : menutup barang-barang jualan dengan kain penutup

(untuk beberapa barang khusus), memastikan bahwa area penjualan tetap

bersih, memastikan area penjualan aman dari bahaya kebakaran, mengikuti

pengarahan dari atasan

4.2 Pembahasan dan Hasil Penelitian

4.2.1 Penyajian Data dan Jawaban Responden

Data yang diperoleh selama penelitian akan disajikan dalam bentuk

Kuantitatif sebagai hasil penyebaran angket kepada 75 responden yaitu pelanggan

pada PT. Matahari Department Store Medan Fair dengan jumlah seluruh

Pertanyaan 9 item, yang terdiri dari item pertanyaan Variabel Nilai Produk, Nilai

Pelayanan dan Harga dengan disediakan 5 alternatif jawaban, yaitu:

Sangat Setuju (SS) = 5

Setuju (S) = 4

Kurang Setuju (KS) = 3

Tidak Setuju (TS) = 2

(49)

Tabel 4.1 Karakteristik menurut Jenis Kelamin

Sumber : Kuesioner 2013

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas terlihat bahwa karakteristik menurut

jenis kelamin, pelanggan dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 68

orang (90,7%) dan laki-laki sebanyak 7 orang (9,3%). Hal ini

menunjukkan bahwa perempuan lebih dominan yang disebabkan karena

perempuan lebih memiliki naluri berbelanja dibandingkan laki-laki.

Tabel 4.2 Karakteristik menurut Usia/Umur No. Umur Jumlah (Orang) Persentase (%)

1. 18 – 30 tahun 22 29,3

2. 31 – 55 tahun 53 70,7

Jumlah 75 100

Sumber : Kuesioner 2013

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas terlihat bahwa karakteristik menurut

umur/usia, pelanggan yang berumur 18-30 tahun sebanyak 22 orang

(29,3%) dan umur 31-55 tahun sebanyak 53 orang (70,7%). Hal ini

menunjukkan bahwa umur 31-55 tahun lebih dominan yang dilihat dari

hasil survey bahwa kebanyakan ibu-ibu dibandingkan remaja yang

(50)

1. Tabel Frekuensi Jawaban Responden Variabel Nilai Produk (X1)

Tabel 4.3

Distribusi jawaban respoden tentang jenis produk lengkap

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas terlihat bahwa responden yang

menyatakan Tidak Setuju sebanyak 14 orang (18,7%), Kurang Setuju

sebanyak 28 orang (37,3%), Setuju sebanyak 28 orang (37,3%), dan

Sangat Setuju sebanyak 5 orang (6,7%).

Tabel 4.4

Distribusi jawaban respoden tentang memiliki produk dengan berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan pelanggan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas terlihat bahwa responden yang

(51)

sebanyak 31 orang (41,3%), Setuju sebanyak 33 orang (44,0%), dan

Sangat Setuju sebanyak 3 orang (4,0%).

Tabel 4.5

Distribusi jawaban respoden tentang kualitas produk yang baik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas terlihat bahwa responden yang

menyatakan Tidak Setuju sebanyak 10 orang (13,3%), Kurang Setuju

sebanyak 26 orang (34,7%), Setuju sebanyak 32 orang (42,7%), dan

Sangat Setuju sebanyak 7 orang (9,3%).

2. Tabel Frekuensi Jawaban Responden Variabel Nilai Pelayanan (X2)

Tabel 4.6

Distribusi jawaban respoden tentang karyawan selalu sigap melayani pelanggan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas terlihat bahwa responden yang

menyatakan Sangat Tidak Setuju sebanyak 1 orang (1,3%), Tidak Setuju

(52)

Setuju sebanyak 29 orang (38,7%), dan Sangat Setuju sebanyak 7 orang

(9,3%).

Tabel 4.7

Distribusi jawaban respoden tentang suasana nyaman untuk berbelanja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas terlihat bahwa responden yang

menyatakan Tidak Setuju sebanyak 9 orang (12,0%), Kurang Setuju

sebanyak 26 orang (34,7%), Setuju sebanyak 32 orang (42,7%), dan

Sangat Setuju sebanyak 8 orang (10,7%).

Tabel 4.8

Distribusi jawaban respoden tentang memiliki informasi yang lengkap dan terbaru mengenai produk-produknya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas terlihat bahwa responden yang

menyatakan Tidak Setuju sebanyak 11 orang (14,7%), Kurang Setuju

(53)

3. Tabel Frekuensi Jawaban Responden Variabel Harga (Y) Tabel 4.9

Distribusi jawaban respoden tentang harga yang ditawarkan kepada pelanggan sesuai dengan kualitas produk

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas terlihat bahwa responden yang

menyatakan Tidak Setuju sebanyak 9 orang (12,0%), Kurang Setuju

sebanyak 27 orang (36,0%), dan Setuju sebanyak 39 orang (52,0%).

Tabel 4.10

Distribusi jawaban respoden tentang harga yang terjangkau

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas terlihat bahwa responden yang

menyatakan Tidak Setuju sebanyak 13 orang (17,3%), Kurang Setuju

sebanyak 24 orang (32,0%), Setuju sebanyak 30 orang (40,0%), dan

(54)

Tabel 4.11

Distribusi jawaban respoden tentang harga lebih murah dari pesaing

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)

Berdasarkan Tabel 4.11 di atas terlihat bahwa responden yang

menyatakan Sangat Tidak Setuju sebanyak 2 orang (2,7%), Tidak Setuju

sebanyak 11 orang (14,7%), Kurang Setuju sebanyak 18 orang (24,0%),

Setuju sebanyak 33 orang (44,0%), dan Sangat Setuju sebanyak 11 orang

(14,7%).

Dari jawaban responden yang telah disajikan pada tabel frekuensi diatas,

yang terdiri dari poin-poin pertanyaan angket peneliti dari variabel bebas maupun

variabel terikat. Data kemudian ditabulasikan untuk kemudian diolah dan

dianalisis serta diuji “F” dari Analisis of Varian (Anova) dengan teknik Analisis

Regresi Sederhana dengan bantuan Program Statistical product and Service

Solution (SPSS) versi 16 tetapi sebelum dianalisis dan dievaluasi data lebih dahulu

(55)

4.2.2 Uji Validitias dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam pertanyaan

(angket) yang telah disajikan pada responden maka diperlukan uji

Validitas. Apabila validitas setiap pertanyaan lebih besar (>) 0.30,

maka butir pertanyaan dianggap valid (Yamin dan Kurniawan, 2009: 280).

Untuk lebih jelasnya akan kita lihat Tabel Item – Total Statistic, hasil

pengolahan SPSS. 16.0 dengan memasukan data jawaban responden

dari Variabel X dan Y yang disajikan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.12

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)

Berdasarkan Tabel 4.12 diatas menunjukkan bahwa seluruh

pernyataan valid, dilihat dari kolom Corrected Item-Total Correlaction

(56)

data sendiri berdasarkan jumlah n (Responden) pada derajat kebebasan

nya rtable (df = n - k) harus lebih kecil dari (<) 0,30.

Setelah dilihat pada rtabel (lampiran) didapat bahwa r pada df =

75 - 3 = 72 = 0,232 < 0,30. Kesimpulan yang dapat diambil

berdasarkan out put yang ada bahwa kesemua butir pernyataan

mempunyai nilai Corrected Item–Total Correlation lebih besar dari

0,30 dengan demikian semua konstruktur pernyataan yang diajukan

dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Berdasarkan Hasil Angket diatas maka untuk mengetahui

kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab butir-butir yang

berkaitan dengan kontruk pertanyaan yang disusun dalam suatu bentuk

kuisioner maka diperlukan Uji Reliabilitas (kehandalan). Reliabilitas

suatu kontruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s

Alpha lebih besar (>) 0,70 (Yamin dan Kurniawan, 2009: 282).

Reliabilitas dari pertanyaan kuisioner yang telah diajukan penulis

kepada responden dalam penelitian ini akan terlihat pada tabel

(57)

Tabel 4.13

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.811 .811 9

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat pada 9 item pernyataan

dengan tingkat signifikant 5% diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha

sebesar 0,811 > 0,70, sehingga dapat disimpulkan bahwa konstruk

pernyataan melalui kuesioner tentang nilai produk (X1), nilai pelayanan

(X2) dan harga (Y) adalah reliabel/handal dan bisa diterima.

4.2.3 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis

grafik yang dilihat dari titik yang menyebar di sekitar garis diagonal

dan distribusi data tersebut tidak melenceng jauh ke kiri atau ke kanan.

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmograv

(58)

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)

Berdasarkan Gambar 4.2 diatas memperlihatkan bahwa

distribusi dari titik-titik data menyebar di sekitar garis diagonal yang

dapat disimpulkan bahwa data yang disajikan dapat dikatakan normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Untuk menguji heteroskedastisitas dilakukan dengan analisis

grafik. Melalui analisis grafik suatu model regresi dianggap tidak

terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak dan

tidak membentuk pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maupun

(59)

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)

Berdasarkan Gambar 4.3 diatas memperlihatkan titik-titik

menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas

serta tersebar bai di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.

hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi,

sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi harga

berdasarkan masukan variabel independennya.

3. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolonieritas yaitu untuk mengetahui apakah lebih dari

satu hubungan linier yang sempurna atau antar variabel bebas ada

korelasi. Model regresi yang baik adalah apabila tidak terjadi korelasi

(60)

multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Value Inflation

Factor (VIF). Apabila Tolerance > 0,1 dan VIF < 5, maka tidak terjadi

multikolinieritas.

a. Dependent Variable: Harga

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)

Berdasarkan Tabel 4.14 tersebut diatas dapat dilihat bahwa nilai

Tolerance > 0,1 dan angka Variance Inflation Factor (VIF) < 5, antara lain

adalah Nilai Produk dengan nilai Tolerance 0,611 > 0,1 dan Tolerance

1,637 < 5. Hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas.

4.2.4 Analisis dan Evaluasi

Setelah peneliti mengumpulkan data pertama kali yang diperlukan dalam

penelitian ini, maka peneliti mencoba menganalisa dan mengevaluasi data

tersebut, seluruh data terlebih dahulu diolah dalam program Statistical Product

and Service Solution (SPSS Versi 16.00) yang kemudian hasil output tersebut

akan dievaluasi untuk mengetahui Pengaruh Nilai Produk dan Nilai Pelayanan

(61)

Tabel 4.15

Correlations

NilaiProduk NilaiPelayanan Harga

NilaiProduk Pearson Correlation 1 .624** .314**

Sig. (2-tailed) .000 .006

N 75 75 75

NilaiPelayanan Pearson Correlation .624** 1 .606**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 75 75 75

Harga Pearson Correlation .314** .606** 1

Sig. (2-tailed) .006 .000

N 75 75 75

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)

Berdasarkan hasil perhitungan dari Program tersebut yang ada pada Tabel

4.15 dilihat bahwa nilai Korelasi antara Nilai Pelayanan terhadap Harga adalah

0,606 yang menyatakan cukup kuat dan lebih berpengaruh sedangkan Nilai

Produk terhadap Harga hanya mencapai tingkat 0,314 lebih rendah dari Nilai

Pelayanan dengan tingkat signifikan yang nyata yaitu dibawah 0,01 atau lebih

kecil dari (<) ά = 5% uji dua arah / sisi.

4.2.5 Metode Analisis Berganda

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh nilai produk dan nilai

(62)

Statistical Product and Service Solution (SPSS versi 16.00) dengan

a. Dependent Variable: Harga

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.16, persamaan

regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Y = 4,436 + 0,100X1 + 0,686X2

Analisisnya : Konstanta (a) bernilai 4,436 menunjukkan nilai konstanta,

dimana jika variabel nilai produk (X1) dan nilai pelayanan (X2)= 0 maka

harga (Y) = 4,436.

4.2.6 Pengujian Hipotesis

1. Uji Pengaruh Serempak (Uji - F)

Ho : b = 0 Artinya secara serempak tidak terdapat

pengaruh yang signifikan, secara serempak (nilai

(63)

Ha= minimal 1 ≠ 0 Artinya secara serempak terdapat pengaruh

siginifikan secara serempak (nilai produk dan

nilai pelayanan terhadap harga)

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

Ho diterima apabila Fhitung < Ftabelatau sig F > α 5%

Ha diterima, apabila Fhitung > Ftabelatau sig F < α 5%

Tabel 4.17

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1Regression 105.265 2 52.633 21.497 .000a

Residual 176.281 72 2.448

Total 281.547 74

a. Predictors: (Constant), NilaiPelayanan, NilaiProduk

b. Dependent Variable: Harga

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)

Berdasarkan Tabel 4.17 di atas bahwa Fhitung sebesar 21.497

sedangkan Ftabel = 3,13 yang dapat dilihat pada α = 0,05 (lihat Lampiran

tabel F) dengan tingkat sig F = 0,000 dari perhitungan didapat nilai

Fhitung = 21.497 > Ftabel = 3,13 dan sig F = 0,000 < 0,05. Oleh karena

Fhitung > Ftabel atau sig F < α 5% maka Ha diterima. Nilai Produk dan Nilai

Pelayanan berpengaruh secara serempak (simultant) terhadap Harga pada

PT. Matahari Department Store Medan Plaza.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Tabel 3.1 Operasioanlisasi Variabel
Tabel 3.2 Skala Pengukuran Variabel
Tabel 4.1 Karakteristik menurut Jenis Kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

maupun pengembalian buku dicatat oleh petugas perpustakan dengan menggunakan program aplikasi Microsoft Excel. Hal ini hanya membantu kerja petugas perpustakaan

Kitab Barzanji atau nama sebenarnya Aqd al-Jauhar fi Maulid al-Nabi al-Azhar merupakan sebuah karya al-Adabiy al-Tarikhiy (sastera-sejarah) yang ditulis sekitar

Dalam penelitian ini digunakan ketela pohon (Manihot utilissima) sebagai media fermentasi dalam pembuatan sayur asin karena ketela merupakan salah satu komoditas yang banyak

Dari permasalahan tersebut dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang terjadi di sekolah ini adalah kurang gemarnya para siswa dalam belajar matematika, kurang

Jadi dapat disimpulkan bahwa, semakin tinggi nilai variabel Retailer Website Ethics dan Trust in a Website maka akan semakin tinggi juga hasil Purchase Intentions terhadap

Fungsinya dinding sel adalah- memberi bentuk sel, member perlindungan dari lingkungan luar dan mengatur pertukaran zat-zat dari dan ke dalam sel Teknik pewarnaan Gram adalah

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat profitabilitas sebelum dan sesudah melakukan Corporate Social

skepticism (ketidakpercayaan). 9 Sembilan aspek sikap dari ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak SD/MI, yaitu: 10 Sikap ingin tahu, sikap ingin mendapatkan