PROPOSAL SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP
HARGA PADA PT. MATAHARI DEPARTMENT STORE
PLAZA MEDAN FAIR DI SUMATERA UTARA
Oleh:
MARIO SAMUEL S
090502173
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
ABSTRAK
PT. Matahari Department Store adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang retail fashion yang tidak terlepas dari permasalahan yang diantaranya rendahnya kualitas nilai produk, dan kurangnya nilai pelayanan yang diberikan terhadap para pelanggan, sehingga sistem manajemen yang tidak tetap mengakibatkan operasional perusahaan tidak berjalan dengan baik, dan masalah tersebut yang membuat tidak stabilnya harga pada tiap-tiap produk.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh nilai pelanggan (nilai produk dan nilai pelayanan) terhadap harga pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan yang membeli pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair yang berjumlah 300 orang. Adapun kriteria sampel yang diambil adalah pelanggan PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair yang membeli 2 kali berjumlah 75 orang. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda. Penganalisisan data menggunakan software pengolahan data statistic yaitu SPSS versi 16.00.
Hasil uji-F menyatakan bahwa Nilai Pelanggan (nilai produk dan nilai pelayanan) berpengaruh positif dan signifikan secara serempak. Berdasarkan hasil uji-t pada nilai produk memiliki pengaruh secara parsial terhadap harga dan nilai pelayanan juga memiliki pengaruh secara parsial terhadap harga pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair. Hasil uji koefisien determinasi (R2) di dapat sebesar 65,6% sisanya 34,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti.
ABSTRACT
PT. Matahari Department Store is a company that specializes in fashion retail which is inseparable from problems such as poor quality of the product, and the lack of value of services provided to the customer, so that the management system is not fixed lead the company's operations are not going well, and the problem which makes the price instability in each produk.Tujuan research is to investigate and analyze the effect of customer value (the value of the product and services) to the price of the PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair.
The population in this study are all customers who buy on PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair, amounting to 300 people. The criteria for the sample taken is customer PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair, which purchased 2 times totaling 75 people. Hypothesis testing is performed using multiple linear regression. Analyzing data using statistical data processing software namely SPSS version 16.00.
F-test results stating that Customer Value (the value of products and value-added services) and a significant positive effect simultaneously. Based on the results of t-test on the product has the effect of partially to the price and value of the service also has a partial effect on the price of the PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair. Test results of the coefficient of determination (R2) in the can for the remaining 34.4% 65.6% explained by other factors not examined.
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur peneliti ucapkan Kehadirat Tuhan Yesus Kristus,
atas kasih karunia, bimbingan dan berkatNya peneliti dapat menyelesaikan skripsi
ini. Tujuan penelitian skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen pada Universitas
Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih yang tidak
terhingga kepada kedua orang tua peneliti, Papi Humala Sitinjak, S.E dan Mami
Risna Nainggolan, S.Pd. Terima kasih buat doa, kasih, nasehat, kerja keras, dan air mata yang kalian cucurkan dalam membesarkan dan mendidik peneliti.
Peneliti juga telah banyak memperoleh banyak masukan, bimbingan,
nasehat, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama perkuliahan hingga
penelitian skripsi ini. Peneliti ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksun, S.E., M.Ec., Ak. sebagai Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E., M.E., selaku Ketua Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si, selaku Sekretaris Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi
5. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea, S.E., MM, selaku Dosen Pembimbing yang
telah berkenan meluangkan waku untuk membimbing peneliti dalam proses
penelitian serta penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Ami Dilham, M.Si, selaku Dosen Pembaca Penguji.
7. Roma Ullie Sitinjak, S.E., MM., Melda Sitinjak, S.H., Josua Sitinjak (saudara
terkasih) terima kasih buat dukungan, semangat dan doanya.
8. Secara khusus, terima kasih sebebasr-besarnya kepada Raisa Christy Rebecca
Hutagaol, BAHT., atas segala doa, dukungan dan semangatnya yang telah
banyak memberikan motivasi bagi peneliti dalam rangka menyelesaikan studi
ini.
9. Rekan-rekan seperjuangan Manajemen 09 Suma, Mirna, Ayu, Fadil,
Christianto, dan teman-teman manajemen 09 yang tidak dapat peneliti
sebutkan satu persatu, terima kasih semuanya atas dukungannya.
Akhir kata, peneliti berharap semoga tulisan ini bermanfaat dan peneliti
sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan skripsi ini.
Medan, Juli 2013
Peneliti
DAFTAR ISI
2.1.4 Dimensi Faktor Nilai Pelanggan ... 13
2.1.5 Harga ... 13
2.1.6 Peranan Harga ... 14
2.1.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga ... 15
2.2 Penelitian Terdahulu ... 17
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 23
3.6 Populasi dan Sampel ... 24
3.6.1 Populasi ... 24
3.6.2 Sampel ... 24
3.7 Jenis dan Sumber Data ... 25
3.8 Metode Pengumpulan Data ... 25
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 31
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 31
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 32
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 32
4.2 Pembahasan dan Hasil Penelitian ... 36
4.2.1 Penyajian Data dan Jawaban Responden ... 36
4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 43
4.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 45
4.2.4 Analisis dan Evaluasi ... 48
4.2.5 Metode Analisis Berganda ... 49
4.2.6 Pengujian Hipotesis ... 50
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 54
5.1 Kesimpulan ... 54
5.2 Saran ... 55
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 23
Tabel 3.2 Skala Pengukuran Variabel ... 24
Tabel 4.1 Karakteristik menurut Jenis Kelamin ... 37
Tabel 4.2 Karakteristik menurut Usia/Umur ... 37
Tabel 4.3 Distribusi jawaban responden tentang jenis produk lengkap ... 38
Tabel 4.4 Distribusi jawaban responden tentang memiliki produk sesuai dengan berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan pelanggan ... 38
Tabel 4.5 Distribusi jawaban responden tentang kualitas produk yang baik ... 39
Tabel 4.6 Distribusi jawaban responden tentang selalu sigap melayani pelanggan ... 39
Tabel 4.7 Distribusi jawaban responden tentang suasana nyaman untuk bekerja ... 40
Tabel 4.8 Distribusi jawaban responden tentang memiliki informasi yang lengkap dan terbaru mengenai produk ... 40
Tabel 4.9 Distribusi jawaban responden tentang harga yang ditawarkan kepada pelanggan sesuai dengan kulitas produk ... 41
Tabel 4.10 Distribusi jawaban responden tentang harga yang terjangkau ... 41
Tabel 4.11 Distribusi jawaban responden tentang harga lebih murah dari persaing ... 42
Tabel 4.12 Item – Total Statistics ... 43
Tabel 4.14 Coefficients VIF ... 48
Tabel 4.15 Correlations ... 49
Tabel 4.16 Coefficients ... 50
Tabel 4.17 Uji - F (ANOVA) ... 51
Tabel 4.18 Uji - t (Coefficients) ... 48
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 20
Gambar 4.1 Struktur Organiasasi ... 33
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas ... 46
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 59
Lampiran 2 Tabulasi Jawaban Responden ... 61
Lampiran 3 Hasil Program SPSS versi 16.00 ... 67
ABSTRAK
PT. Matahari Department Store adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang retail fashion yang tidak terlepas dari permasalahan yang diantaranya rendahnya kualitas nilai produk, dan kurangnya nilai pelayanan yang diberikan terhadap para pelanggan, sehingga sistem manajemen yang tidak tetap mengakibatkan operasional perusahaan tidak berjalan dengan baik, dan masalah tersebut yang membuat tidak stabilnya harga pada tiap-tiap produk.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh nilai pelanggan (nilai produk dan nilai pelayanan) terhadap harga pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan yang membeli pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair yang berjumlah 300 orang. Adapun kriteria sampel yang diambil adalah pelanggan PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair yang membeli 2 kali berjumlah 75 orang. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda. Penganalisisan data menggunakan software pengolahan data statistic yaitu SPSS versi 16.00.
Hasil uji-F menyatakan bahwa Nilai Pelanggan (nilai produk dan nilai pelayanan) berpengaruh positif dan signifikan secara serempak. Berdasarkan hasil uji-t pada nilai produk memiliki pengaruh secara parsial terhadap harga dan nilai pelayanan juga memiliki pengaruh secara parsial terhadap harga pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair. Hasil uji koefisien determinasi (R2) di dapat sebesar 65,6% sisanya 34,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti.
ABSTRACT
PT. Matahari Department Store is a company that specializes in fashion retail which is inseparable from problems such as poor quality of the product, and the lack of value of services provided to the customer, so that the management system is not fixed lead the company's operations are not going well, and the problem which makes the price instability in each produk.Tujuan research is to investigate and analyze the effect of customer value (the value of the product and services) to the price of the PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair.
The population in this study are all customers who buy on PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair, amounting to 300 people. The criteria for the sample taken is customer PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair, which purchased 2 times totaling 75 people. Hypothesis testing is performed using multiple linear regression. Analyzing data using statistical data processing software namely SPSS version 16.00.
F-test results stating that Customer Value (the value of products and value-added services) and a significant positive effect simultaneously. Based on the results of t-test on the product has the effect of partially to the price and value of the service also has a partial effect on the price of the PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair. Test results of the coefficient of determination (R2) in the can for the remaining 34.4% 65.6% explained by other factors not examined.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Persaingan bisnis ritel di Indonesia semakin pesat dan ketat yang dapat
dilihat dari bertumbuhnya bisnis-bisnis ritel modern yang bergerak dipusat-pusat
perbelanjaan. Persaingan bisnis ritel atau eceran mengalami perkembangan
ditandai dengan semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi
diri menjadi bisnis ritel modern. Indonesia sebagai salah satu negara yang
mempunyai penduduk terbesar di dunia dan merupakan negara yang memiliki
tingkat konsumsi akan barang-barang ritel yang tinggi pula, maka tidak
mengherankan jika perusahaan-perusahaan ritel baik yang ada di dalam negeri
maupun diluar negeri berlomba-lomba untuk melakukan investasi disektor ini.
Dalam usaha ritel strategi terbaik harus dipersiapkan agar usaha yang
dijalankan berhasil dengan baik. Pengertian strategi dalam usaha ritel adalah
sebuah proses pengidentifikasian sejumlah hal, yaitu: siapa target pasar, format
usaha ritel yang bisa memuaskan target pasar, siapa pesaing dan seberapa kuat
pesaing dalam pengembangan market share, perencanaan apa saja dan bagian
mana dari unit kerja dalam usaha ritel yang harus ditingkatkan, dimana lokasi
yang tepat untuk bisa melayani kebutuhan target pasar, produk apa saja yang
menguntungkan bagi usaha ritel, bagaimana mendesain sistem informasi
teknologi (IT) yang memudahkan proses kerja usaha ritel, dan bagaimana
mengelola toko yang bisa menarik banyak pelanggan.
PT. Matahari Department Store adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang retail fashion, yang yang sudah berkembang kurang lebih 55 tahun dalam
melayani dan memenuhi kebutuhan sekunder masyarakat Indonesia. Toko
pertama dibuka pada tahun 1958 di Pasar baru Jakarta. Pada tahun 2007 PT.
Matahari Department Store membuka toko ke tiga di daerah Medan setelah
Matahari Medan Mall, Medan Thamrin, dan Plaza Medan Fair. PT. Matahari
Department Store Plaza Medan Fair sudah berdiri selama kurang lebih 6 tahun
yang bertempat di Jalan Gatot Subroto No.30 Lt.3 Plaza Medan Fair.
Dalam bidang retail fashion PT. Matahari mempunyai banyak
pesaing-pesaing diantaranya Ramayana dan Suzuya. Persaingan yang dirasakan saat ini
adalah dalam berbagai faktor penilaian pelanggan atas harga, kualitas produk
promosi dan sebagainya. Untuk menciptakan rangsangan terhadap pengalaman
menyenangkan yang dapat dirasakan pelanggan ritel dapat menggunakan latar
belakang musik, pajangan, visual, serta demonstrasi produk didalam toko.
Penggunaan Display adalah sebuah penarik awal dengan warna yang menarik
berbagai pilihan warna yang digunakan tidak mengganggu warna toko secara
keseluruhan, sesuiakan juga dengan warna barang-barang yang ada didalamnya
Meskipun bisnis ritel menyediakan berbagai peluang yang menggiurkan,
namun bisnis ini tidak bisa hanya dijalankan dengan memahami pengertian bisnis
ritel. Kemampuan lain yang harus dikuasai adalah manajemen usaha yang kuat,
masalah layanan dan kepekaan bisnis. Apalagi perilaku pelanggan dalam bisnis
ritel tidak mudah ditebak bahkan sering berubah. Karena hanya perbedaan harga
yang sedikit pelanggan bisa pindah ke toko lain.
Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Harga
merupakan konsep yang saling berhubungan dengan nilai dan utility. (Alma,
2002: 125). Kebijakan harga juga sangat menentukan dalam pemasaran sebuah
produk, karena harga merupakan unsur bauran pemasaran yang memberikan
pendapatan bagi organisasi atau perusahaan.
Matahari Department Store menyediakan semua pilihan produk fashion
terbaru dan termurah. Semua merek bisa ditemukan di sini. Strategi pemasaran
juga harus berjalan dengan efektif dan efisien sehingga bisa memberikan sebuah
brand image baik yang melekat di semua pelanggan Indonesia. Sebagai contoh
adalah pemberian potongan harga atau diskon. Bisa dibilang jika event Matahari
Department Store diskon sangatlah ditunggu-tunggu dan digemari oleh setiap
pelanggan. Karena tak jarang diskon yang ditawarkan bisa mencapai 70% dari
harga awal
dipungkiri bahwa harga merupakan suatu unsur penting, baik bagi perusahaan
dalam mempengaruhi pelanggan maupun bagi perusahaan dalam bertahan dalam
Nilai pelanggan adalah persepesi pelanggan tentang keseimbangan antara
manfaat yang diterima dengan pengorbanan yang diterima dengan pengorbanan
yang diberikan untuk mendapatkan manfaat tertentu. (Buttle, 2004: 282)
Nilai pelanggan (customer value) adalah nilai-nilai yang diterima oleh
pelanggan yang dilihat dari semua aspek nilai-nilai organisasi yang melekat pada
produk dan atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (Arief, 2007:164).
Untuk mengetahui penilaian pelanggan diperlukan adanya suatu produk
atau jasa yang dapat memberikan kepuasan dan bisa memenangkan persaingan,
berbagai strategi dirancang secara cermat, teliti dan matang, sehingga diperlukan
pemahaman bagi perusahaan dalam merencanakan dan menjalankan program atau
jasa yang ada atau yang sedang berjalan, yang dalam proses operasionalnya
diharapkan bisa berjalan dengan optimal. (Lupiyoadi, 2006: 149)
Persepsi pelanggan terhadap produk atau jasa berpengaruh terhadap
tingkat kepentingan pelanggan, kepuasan pelanggan, nilai, harga, citra, tahap
pelayanan, dan moment pelayanan. Para pelanggan menginginkan nilai maksimal
yang dibatasi oleh biaya pencarian serta pengetahuan, mobilitas, dan penghasilan
yang terbatas. Kumpulan manfaat yang diharapkan diperoleh pelanggan akan
membentuk suatu harapan apakah suatu penawaran memenuhi harapan akan nilai
pelanggan mempengaruhi kepuasan mereka.
Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan di Matahari Department
Store Medan Fair terdapat beberapa strategi yang mendorong penilaian kepada
pelanggan. Adanya diskon besar-besaran, seperti diskon 30%+20% (penambahan
70% pada produk, membuat pelanggan tertarik untuk membeli satu bahkan lebih
dari satu produk. Pelanggan dapat memanfaatkan fasilitas pembayaran dengan
kartu kredit ataupun penggunaan debit saat pelanggan tidak mempunyai uang
tunai untuk membayar pembelanjaan produk dan ini akan mendukung pembelian
tidak terencana. Strategi pemberian voucher belanja dan kartu anggota (MCC)
yang membuat pelanggan tertarik untuk membelanjakan vouchernya dan produk
lainnya dengan maksud menambah point belanja pada kartu anggota (MCC)
dengan membeli produk yang tidak direncanakan sebelumnya. Program ‘beli 2
gratis 1’ yang ditampilkan pada produk mendorong pelanggan untuk membeli
produk tersebut.
PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair menyajikan
produk-produk yang lengkap seperti pakaian, kebutuhan rumah tangga, sepatu, dan lain
sebagainya. Tidak hanya lengkap dari segi variasi produk, ukuran dan size juga
sangat diperhatikan karena setiap pelanggan meski memiliki kebutuhan yang sama
akan suatu produk, tetapi jumlah konsumsi atau ukuran setiap pelanggan pasti
tidak sama. PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair juga selalu berusaha
menghadirkan produk-produk yang baru dan pelanggan dapat langsung
mencobanya.
Pelayanan yang baik juga menjadi kewajiban utama PT. Matahari
Department Store Plaza Medan Fair. Perusahan ini menyadari bahwa pelanggan
itu adalah raja sehingga selalu berusaha memberikan pelayanan yang sebaik
mungkin kepada pelanggan. Dengan selalu ramah, sigap, dan selalu memberikan
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk
melaksanakan penelitian dengan mengambil judul : Analisis Pengaruh Nilai
Pelanggan Terhadap Harga Pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan
Fair Medan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah : Apakah nilai pelanggan yang terdiri dari faktor nilai produk,
dan nilai pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pada PT.
Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti adalah :
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh nilai pelanggan yang terdiri dari
faktor nilai produk, dan nilai pelayanan terhadap harga pada PT. Matahari
Department Store Plaza Medan Fair Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan pada perusahaan tersebut dalam
mencari pemecahan masalah yang dihadapi berkaitan dengan nilai
1.4.2 Bagi Peneliti
Sebagai tambahan pengetahuan tentang keadaan yang sebenarnya dalam
perusahaan, sehingga dapat menerapkan teori-teori yang didapat dalam
kehidupan nyata.
1.4.3 Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan bacaan bagi semua pihak yang membutuhkan dalam rangka
menambah khasanah ilmu manajemen pemasaran khususnya dalam hal
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Bisnis Retail
Ada beberapa pengertian mengenai bisnis ritel, salah satunya adalah
bahwa bisnis ritel merupakan bentuk usaha yang memberikan nilai tambah kepada
produk atau jasa yang dijual kepada pelanggan. (Sugiarta, 2011: 1)
Bentuk usaha ritel tidak selalu dalam bentuk toko, mall, ataupun plaza.
Penjualan via internet juga bisa dikategorikan sebagai bentuk bisnis ritel. Semua
pelaku usaha ritel sering disebut dengan retailer atau pengecer. Retailer berperan
selaku usaha yang menjual barang langsung kepada pelanggan atau end user. Ini
berarti bahwa retailer adalah pelaku usaha terakhir dalam jaringan distribusi
sebelum barang tersebut dipergunakan oleh pelanggan. (Sugiarta, 2011: 1-2)
1. Fungsi retailer
Sebagai saluran terakhir dalam pendistribusian barang dari pabrik ke
pelanggan, maka ada beberapa fungsi retailer:
a. Menyediakan barang dan jasa
b. Menjual barang dalam eceran/pecahan
c. Menyediakan stok/inventory
d. Pelayanan
2. Jenis-jenis retailer
Untuk membedakan berbagai macam bisnis ritel, bisa dilihat dari beberapa
sudut pandang:
a. Usaha ritel yang berbasis toko dan tidak
1) Usaha ritel yang berbasis toko memungkinkan pelanggan mengunjungi
secara langsung toko yang menjual produk yang dibutuhkan. Artinya,
ada wujud fisik tokonya.
2) Usaha ritel yang tidak berbasis toko, yaitu usaha ritel yang menjual
produk tanpa ada toko yang spesifik bisa setiap saat dikunjungi oleh
pelanggan. Misalnya, belanja online via internet.
b. Kepemilikan usaha ritel
1) Toko individu, yaitu usaha ritel yang dimiliki oleh individu yang
dikelola secara mandiri oleh si pemilik.
2) Toko ritel jaringan, yaitu tipe usaha ritel yang dikelola oleh sebuah
perusahaan secara professional dengan begitu banyak aneka ragam
produk, strategi harga dan prmosi yang menarik, serta pelayanan yang
baik.
3) Toko waralaba, yaitu tipe usaha ritel yang dimilki oleh individu atau
jaringan melalui perjanjian waralaba/franchise antara pemilik usaha
waralaba (franchisor) dan pembeli hak waralaba (franchisee) untuk
satu atau beberapa toko dengan menggunakan merek dagang dan
c. Jenis produk
Berdasarkan jenis produ;k yang dijual, usaha ritel dapat dibedakan
menjadi beberapa tipe, antara lain:
1) Consumer Goods Retailer, yaitu retailer yang menjual kebutuhan
pokok dan sehari-hari kepada pelanggan atau yang dikenal juga dengan
FMCG (Fast Moving Consumers Goods) Retailer.
2) General Merchandise Retailer, yaitu jenis usaha ritel yang
menyediakan produk-produk yang bersifat umum, dan kebanyakan
bukan kebutuhan pokok yang dikonsumsi sehari-hari. Salah satu tipe
usaha ritel yang sangat popular adalah Department Store yang menjual
produk pakaian/fashion, alat-alat rumah tangga, dan lain-lain.
3) Services Retailer, yaitu retailer yang menitikberatkan penjualan
produk berupa jasa, seperti jasa penjualan tiket pesawat, jasa angkutan
travel, restoran dan lain-lain. (Sugiarta, 2011: 4-6)
2.1.2 Nilai Pelanggan
Nilai pelanggan adalah persepesi pelanggan tentang keseimbangan antara
manfaat yang diterima dengan pengorbanan yang diterima dengan pengorbanan
yang diberikan untuk mendapatkan manfaat tertentu. (Francis, 2004: 282)
Nilai pelanggan sebagai persepsi pelanggan terhadap konsekuensi yang
diinginkan dari penggunaan suatu produk dapat dijabarkan preferensi yang
pelanggan rasakan terhadap ciri produk, kinerja dan sejauh mana telah memenuhi
Kriteria penilaian didasarkan pada analisis internal unit organisasi untuk
melihat kemampuan unit organisasi untuk melihat kemampuan unit organisasi
tersebut dalam memberikanjasa pelayanan kepada pelanggan sangat ditentukan
oleh customer value unit organisasi tersebut. Nilai pelanggan (customer value)
adalah nilai-nilai yang diterima oleh pelanggan yang dilihat dari semua aspek
nilai-nilai organisasi yang melekat pada produk dan atau jasa yang diberikan
kepada pelanggan. (Arief, 2007:164)
Konsep nilai pelanggan adalah sangat erat kaitannya dengan kepuasan
pelanggan. Jika harapan pelanggan dari suatu perusahaan terhadap kualitas produk,
pelayanan dan harganya terlampaui maka perusahaan tersebut akan mendapatkan
nilai tinggi dari kepuasan pelanggan, dan sebaliknya, jika tidak terpenuhi, maka
yang timbul adalah ketidakpuasan pelanggan. Semakin rendah tingkat kepuasan
pelanggan terhadap pelayanan suatu perusahaan, semakin besar kemungkinan
pelanggan untuk meninggalkan perusahaan tersebut. (Arief, 2007: 163)
Nilai-nilai yang diterima pelanggan adalah berbagai benefit dalam bentuk
sebagai berikut:
a. Emotional value, utilitas yang berasal dari perasaan atau emosi positif yang
ditimbulkan dari mengkonsumsi produk
b. Social value, utilitas yang didapat dari kemampuan produk untuk
meningkatkan konsep diri sosial konsumen
c. Quallity value, utilitas yang didapat dari produk karena reduksi biaya jangka
d. Price/value of money, utilitas yang diperoleh dari peresepsi terhadap kinerja
yang diharapkan dari suatu produk atau jasa. (Tjiptono, 2005: 298)
Untuk lebih meningkatkan dan mengoptimalkan nilai yang diberikan pada
pelanggan, perusahaan harus dapat menciptakan nilai lebih disetiap aktifitasnya
dan bekerja lebih efisien daripada pesaing. Melalui analisis rantai nilai,
perusahaan harus dapat mengurangi biaya-biaya disetiap rantai kegiatannya, baik
itu untuk kegiatan utama seperti logistik perusahaan, operasional, marketing jasa,
ataupun kegiatan pendukung seperti infrastruktur perusahaan, sumber daya
manusia, pengembangan teknologi, dan lainnya.
2.1.3 Hirarki Nilai Pelanggan
Hirarki nilai pelanggan (customer value) terdiri dari tiga tingkatan yaitu :
a. Atribut produk atau jasa (product atributes), dasar hirariki yaitu pelanggan
berfikir mengenai produk atau jasa sebagai rangkaian dari atribut dan
kinerja atribut.
b. Konsekuensi produk dan jasa (product consequences), konsekuensi yang
diinginkan oleh pelanggan ketika informan membeli dan menggunakan
produk dan jasa.
c. Maksud dan tujuan pelanggan (customer’s goal and purposes), maksud
dan tujuan pelanggan yang dicapai melalui konsekuensi tertentu dari
2.1.4 Dimensi Faktor Nilai Pelanggan
Pelanggan adalah selisih nilai pelanggan total dan biaya pelanggan total
dimana nilai pelanggan total adalah sekumpulan manfaat yang diharapkan oleh
pelanggan dari produk atau jasa tertentu dan biaya pelanggan total adalah
sekumpulan biaya yang diharapkan oleh pelanggan yang dikeluarkan untuk
mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan, dan membuang produk atau jasa.
Tingkat persepsi tentang nilai yang tinggi akan menghasilkan kepuasan
dan loyalitas pelanggan. Semakin tinggi persepsi nilai yang dirasakan oleh
pelanggan maka semakin besar kemungkinan terjadinya hubungan (transaksi).
Persepsi tentang nilai pelanggan dapat diukur dari :
a. Nilai produk yaitu pelanggan memperoleh produk yang berkualitas sesuai
dengan yang diharapkan.
b. Nilai pelayanan yaitu pelanggan mendapatkan pelayanan jasa yang berkualitas
sesuai yang diharapkan.
c. Nilai personil yaitu pelanggan memperoleh layanan yang prima.
d. Nilai citra yaitu citra organisasi yang menjadi bahan pertimbangan dalam
menilai kualitas pelayanan. (Kotler, 2002: 296)
2.1.5 Harga
Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Harga
merupakan konsep yang saling berhubungan dengan nilai dan utility. (Alma,
Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang
dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan
suatu barang atau jasa. Dan harga merupakan unsur satu–satunya dari unsur
bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan
di banding unsur bauran pemasaran yang lainnya (produk, promosi dan distribusi).
(Tjiptono, 2008: 151)
2.1.6 Peranan Harga
Harga memainkan peranan penting bagi perekomian secara makro,
pelanggan, dan perusahaan.
a. Bagi perkonomian
Harga pokok mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga dan laba. Harga
merupakan regulator dasar dalam sistem perekomian, karena harga berpengaruh
terhadap alokasi faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, tanah, modal, dan
kewirausahaan. Tingkat bunga yang tinggi menarik tenaga kerja, tingkat bunga
yang tinggi menjasi daya tarik bagi investasi modal.
b. Bagi pelanggan
Dalam penjualan ritel, ada segmen pembeli yang sangat sensitif terhadap
faktor harga (menjadikan harga sebagai satu-satunya pertimbangan membeli
produk) dan ada pula yang tidak. Mayoritas pelanggan agak sensitif terhadap
harga, namun juga mempertimbangkan faktor lain (seperti citra merek, lokasi,
toko, layanan, nilai dan kualitas. Selain itu persepsi pelanggan terhadap kualitas
c. Bagi perusahaan
Dibandingkan dengan bauran pemasaran lainnya yang membutuhkan
pengeluaran dana dalam jumlah besar, harga merupakan satu-satunya elemen
bauran pemasaran yang mendatangkan pendapatan. Harga produk adalah
determinan utama bagi permintaan pasar atas produk bersangkutan. Harga
mempengaruhi posisi bersaing dan pangsa pasar perusahaan. Dampaknya harga
berpengaruh pada pendapatan dan laba bersih perusahaan, mendapatkan uang
melalui harga yang dibebankan atas produk atau jasa yang dijual.
2.1.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga
Adapun yang faktor-faktor yang mempengaruhi harga adalah sebagai
berikut :
a. Elastisitas-harga permintaan
Merupakan dua konsep yang berkaitan namun berbeda. Jika perubahan
harga menyebabkan terjadinya perubahan dalam unit penjualan, maka
permintaannya disebut sensitif terhadap harga. Sedangkan istilah elastisitas harga
mengacu pada dampak perubahan harga terhadap pendapatan total.
b. Faktor persaingan
Reaksi persaingan terhadap harga merupakan salah satu faktor penting
yang perlu dipertimbangkan setiap perusahaan. Dimana prediksi semacam ini
dapat dilakukan dengan cara menganalisis pola histori perilaku pesaing,
c. Faktor biaya
Struktur biaya perusahaan (biaya tetap dan biaya variabel) merupakan
faktor pokok yang menentukan batas bahwa harga. Artinya tingkat harga minimal
harus dapat menutup biaya (setidaknya biaya variabelnya). Harga yang murah
akan menyebabkan penurunan biaya rata-rata jika penurunan harga tersebut dapat
menaikkan volume penjualan secara signifikan.
d. Faktor lini produk
Ada dua program penetapan harga khusus lini produk komplementer,
yaitu:
1) Leader pricing, yaitu menetapkan dan mempromosikan harga penetrasi pada
leader produk, dengan harapan dapat meningkatkan penjualan produk-produk
komplamenter kepada para pelanggan baru. Leader produk adalah produk
yang permintaannya elastis dan memilili sejumlah produk komplemen yang
dapat meningkatkan nilainya atau dapat dibeli secara lebih mudah dari sumber
yang sama.
2) Price bundling, yaitu memasarkan dua atau lebih produk dengan harga spesial.
Tipe price bundling ada dua macam yaitu, pure bundling merupakan produk
hanya ditawarkan dalam bentuk paket dan di jual terpisah, dan mixed price
bundling merupakan dimana pelanggan dapat memilih untuk membeli dua
atau lebih produk dalam harga paket atau membelinya secara individual.
Mixed price bundling terbaagi dua macam yaitu mixed leader yaitu harga
leader produk didiskon dengan syarat bahwa produk kedua harus dibeli, dan
mixed join yaitu dua atau lebih produk/jasa ditawarkan dengan harga paket
2.2 Penelitian Terdahulu
Nasution (2009) berjudul Pengaruh Nilai Pelanggan (Customer Value)
Terhadap Loyalitas pada PT. Pelita Fajar Utama Medan. Variabel yang diteliti
adalah Nilai Produk, Nilai Pelayanan, dan Nilai Emosional. Tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
nilai pelanggan terhadap loyalitas pelanggan PT. Pelita Fajar Utama Medan, serta
untuk mengetahui dan menganalissi faktor manakah yang memiliki pengaruh
dominan terhadap loyalitas pelanggan PT. Pelita Fajar Utama Medan. Metode
penarikan sampel menggunakan metode sensus yaitu teknik penentuan sampel
bila semua anggota populasi dijadikan sampel. Jumlah sampel yang digunakan
adalah 30. Hasil uji koefisien determinasi (R2) di dapat sebesar 41,2% sisanya
58,8% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model analisis
penelitian.
Ginting (2011) berjudul Analisis Nilai Pelanggan (Customer Value)
terhadap Loyalitas Pelanggan pada Metro Swalayan Medan Plaza. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Loyalitas
Pelanggan pada Metro Swalayan. Nilai pelanggan (nilai kinerja produk, nilai
pelayanan, nilai harga, dan loyalitas pelanggan adalah variabel yang digunakan
dalam penelitian ini.penelitian dilakukan kepada pelanggan Metro Swalayan
Medan Plaza dengan menggunakan metode purposive sampling. Data primer
dalam penelitian ini diperoleh dari dokumentasi, wawancara dan kuesioner yang
pengukurannya menggunakan skala likert dan diolah secara statstik dengan
program SPSS versi 16,0 yaitu uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganada,
kuesioner secara deskriptif. Berdasarkan hasil peneliyian dapat diketahui bahwa
secara simultan nilai pelanggan yang terdiri dari nilai kinerja produk (X1), nilai
pelayanan (X2), nilai harga (X3) secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap Loyalitas Pelanggan pada Metro Swalayan Medan Plaza dengan Fhitung
18,636 > Ftabel 2,70. Dan hasil pengujian secara parsial menunjukkan nilai
pelanggan yang terdiri dari nilai kinerja produk (X1), nilai pelayanan (X2), nilai
harga (X3) masing-masing berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan
pada Metro Swalayan Medan Plaza.
2.3 Kerangka Konseptual
Yang dimaksud dengan kerangka konseptual adalah fondasi utama dimana
sepenuhnya proyek ditujukan, hal ini merupakan jaringan antar variabel yang
secara logis diterangkan, dikembangkan, dari perumusan yang telah diidentifikasi
melalui proses wawancara, observasi dan survey literature. (Kuncoro, 2003: 44)
Nilai pelanggan adalah persepesi pelanggan tentang keseimbangan antara
manfaat yang diterima dengan pengorbanan yang diterima dengan pengorbanan
yang diberikan untuk mendapatkan manfaat tertentu. (Buttle, 2004: 282)
Persepsi tentang nilai pelanggan dapat diukur dari :
1. Nilai produk yaitu pelanggan memperoleh produk yang berkualitas sesuai
dengan yang diharapkan.
2. Nilai pelayanan yaitu pelanggan mendapatkan pelayanan jasa yang berkualitas
3. Nilai personil yaitu pelanggan memperoleh layanan yang prima.
4. Nilai citra yaitu citra organisasi yang menjadi bahan pertimbangan dalam
menilai kualitas pelayanan. (Kotler, 2002: 296)
Pelanggan membentuk suatu harapan akan nilai dan bertindak berdasarkan
hal itu. Jika manfaat yang diterima berada diatas harapan pelanggan, maka akan
tercipta nilai pelanggan yang positif yang tentunya akan menciptakan kepuasan
terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Dengan demikian, maka akan
terciptanya hubungan yang selaras antara pelanggan dan perusahaan yang
nantinya menjadi fondasi yang baik untuk terciptanya harga yang ditentukan oleh
perusahaan.
Harga merupakan sejumlah uang (ditambah beberapa barang) yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta
pelayanannya. Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan
keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi (Tjiptono,
2003).
Harga merupakan nilai dari suatu produk yang ditawarkan kepada
pelanggan. harga merupakan terminan dari kualitas produk, dimana semakin baik
kualitas produk akan semakin tinggi harga yang ditawarkan sementara itu semakin
buruk kualitas produk maka semakin rendah juga harga yang di tetapkan oleh
perusahaan. Dengan adanya harga yang diberikan sesuai dengan kualitas produk
yang ditawarkan dapat memacu pelanggan untuk lebih loyal datang sehingga
Berdasarkan penjelasan di atas, maka kerangka konseptual dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Sumber : Kotler (2002: 183), Diolah Peneliti (2013)
2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena,
atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi (Kuncoro, 2003: 47).
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dipaparan, maka dapat dirumuskan
hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Nilai pelanggan yang terdiri dari faktor nilai produk, dan nilai pelayanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pada PT. Matahari Department
Store Plaza Medan Fair Medan.
Nilai Produk
(X1) Harga
(Y)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu pencarian
fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriprif mempelajari
masalah-masalah, tata cara, serta situasi tertentu, termasuk tentang hubungan-hubungan
antara variabel bebas dengan variabel terikat. (Nazir, 2003: 16)
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei sampai Juni 2013 yang
berlokasi di Jalan Gatot Subroto No. 30 Lt.3 Plaza Medan Fair Medan.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel bebas atau independent variable dalam penelitian ini adalah
nilai produk (X1) dan nilai pelayanan (X2).
b. Variabel terikat atau dependent variable dalam penelitian ini adalah
3.4 Definisi Operasional
a. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung
dari variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas
adalah Nilai Produk (X1) dan Nilai Pelayanan (X2).
Nilai produk yaitu pelanggan memperoleh produk yang
berkualitas sesuai dengan yang diharapkan.
Nilai pelayanan yaitu pelanggan mendapatkan pelayanan jasa
yang berkualitas sesuai yang diharapkan. (Kotler, 2002: 296)
b. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Harga
pada PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair Medan.
Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang.
Harga merupakan konsep yang saling berhubungan dengan nilai dan
Tabel 3.1
Operasioanlisasi Variabel
Variabel Defenisi Indikator Skala
Ukur
Nilai Produk (X1)
Nilai produk yaitu pelanggan memperoleh produk yang berkualitas sesuai dengan yang diharapkan.
Nilai pelayanan yaitu pelanggan mendapatkan pelayanan jasa yang berkualitas sesuai yang
Harga (Y) Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa
Sumber: Kotler (2002), diolah Peneliti (2013)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran yang digunakan peneliti dalam proses pengolahan data adalah
dengan menggunakan Skala Likert, dimana responden menyatakan tingkat setuju
atau tidak setuju mengenai berbagai pernyataan atau pertanyaan tentang perilaku,
objek, orang atau kejadian. Responden memilih salah satu dari jawaban yang
tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor. Skor responden kemudian
dijumlahkan dan jumlah ini merupakan total skor. Total skor inilah yang
Kriteria pengukuran adalah sebagai berikut :
Sumber : Sugiyono (2008: 132)
3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri atas subyek dan objek yang
mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian untuk ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 115).
Populasi untuk penelitian ini adalah 300 orang pelanggan pada PT. Matahari
Department Store Medan Fair Periode Mei – Juni 2013.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2008: 116). Untuk menentukan jumalh sampel
peneliti menggunakan rumus Slovin (dalam Umar, 2008: 78) sebagai berikut:
Populasi (N) berjumlah 300 orang pelanggan, sehingga jumlah sampel adalah :
n =
n = 75 orang pelanggan
Adapun kriteria yang diambil pada sampel adalah pelanggan PT. Matahari
Department Store Medan Fair yang minimal 2 kali membeli.
3.7 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dengan survei lapangan
menggunakan semua metode pengumpulan data original. Data primer
diperoleh dengan memberikan daftar kuesioner dan melakukan
wawancara (interview).
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang mendukung data primer yang
diperoleh melalui buku, jurnal, majalah, internet, dan dokumen yang
mendukng penelitian ini.
3.8 Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data dan informasi guna penyusunan skripsi ini,
peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut : 300
a. Kuisioner
Adalah daftar pertanyaan yang akan diberikan kepada responden
tentang bagaimana pengaruh nilai pelanggan terhadap harga pada PT.
Matahari Department Store Medan Fair.
b. Wawancara
Yaitu pengumpulan data dengan mengadakan langsung dengan
responden dan pihak-pihak terkait.
c. Studi Dokumentasi
Adalah penelitian yang dilakukan dengan memperoleh data melalui
buku-buku, internet, dan literature yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
Valid artinya data yang diperoleh melalui kuisioner dapat menjawab
tujuan penelitian berdasarkan jumlah n (sampel/responden) pada derajat
kebebasannya rtable (df=n-k) harus lebih dari 0.30, (Yamin dan Kurniawan, 2009:
280). Uji validitas bertujuan untuk mengukur apakah data yang telah didapat
setelah penelitian pada PT. Matahari Department Store merupakan data yang valid
dengan alat ukur yang telah disediakan (kuesioner). Uji validitas dilakukan di PT.
Matahari Department Store Plaza Medan Fair dengan jumlah responden 30 orang
3.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur apakah alat ukur yang digunakan
(kuisioner) menunjukkan kosistensi dalam mengukur gejala yang sama. Diuji
reliabilitas digunakan untuk mengukur kosistensi atau kepercayaan hasil ukur
yang mengandung kecermatan pengukuran. Instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang apabila beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan
menghasilkan data yang sama. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel
apabila memiliki cronbach Alpha > 0,70 (Yamin dan Kurniawan, 2009: 282).
Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien
reliabilitas. Koefisien reliabilitas (mendekati angka 1), maka semakin relibel alat
ukur tersebut.
Uji validitias dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan
bantuan program software SPSS (Statistic Product and Service Solutions) Versi
16.00 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah.
3.10 Teknik Analisis Data
Metode yang dilakukan dalam menganalisis data penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah merupakan metode analisis dengan cara
mengumpulkan, mengelolah, menyajikan, dan menganlisis data sehingga
b. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunkan untuk menganalisis seberapa besar
hubungan dan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi
linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS Versi
16.00. Adapun bentuk umum persamaan regresi yang digunakan menurut
Sugiyono (2008: 211), adalah sebagai berikut :
Y= a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan :
Y = Harga
a = Nilai Y apabila X = 0 (konstanta)
b1,2 = Koefisien regresi berganda
X1 = Nilai Produk
X2 = Nilai Pelayanan
1. Uji Signifikansi Simultan (Uji – F)
Uji – F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah:
Ho : b1,b2 = 0 Artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh yang
signifikan, secara serempak (nilai produk dan nilai pelayanan
terhadap harga)
Ha= minimal 1 ≠ 0 Artinya secara serempak terdapat pengaruh siginifikan
secara serempak (nilai produk dan nilai pelayanan terhadap
harga)
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
Ho diterima apabila Fhitung < Ftabelatau sig F > α 5%
Ha diterima, apabila Fhitung > Ftabelatau sig F < α 5%
2. Uji Signifikansi Individual (Uji – t)
Uji – t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara
individual terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah:
Ho : b1 dan b2 = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh nilai produk
dan nilai pelayanan yang signifikan terhadap harga.
Ha : b1 dan b2 ≠ 0 Artinya secara parsia terdapat pengaruh nilai produk dan nilai
pelayanan yang signifikan terhadap harga.
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
Ho diterima, apabila thitung < ttabelatau sig > α 5%
3. Koefisiensi Determinasi (R2)
Pengujian koefisiensi determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
terikat. Koefisien determinan berkisar antara 0-1 semakin mendekati 0 (nol)
berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan dengan sangat
terbatas sebaliknya semakin mendekati 1 (satu) maka suatu model akan semakin
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Matahari Department Store adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang retail fashion, yang yang sudah berkembang kurang lebih 55 tahun dalam
melayani dan memenuhi kebutuhan sekunder masyarakat indonesia.
Toko pertama dibuka pada tahun 1958 di Pasar Baru Jakarta. Pada 1980
toko-toko Matahari mulai dibuka luar Jakarta yaitu Sinar Matahari Bogor, pada
tahun 1992 tercatat di Jakarta dan Surabaya Stock Exchange, pada tahun 2000
Matahari Louncing Matahari Club (MCC) sebagai strategi loyal terhadap
coustomer sampai pada tahun 2007 Matahari meraih Best of the Best Retail Asia
Pacifik.
Pada tahun 2007 PT. Matahari Department Store membuka toko ke tiga di
daerah Medan setelah Matahari Medan Mall, Medan Thamrin. Toko ini sudah
berdiri selama kurang lebih 6 tahun yang bertempat dijalan Gatot Subroto No.30
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi : Peritel pilihan utama konsumen
2. Misi : Menawarkan berbagai ragam produk yang bernilai dan tepat
guna dengan pelayanan terbaik guna meningkatkan kualiatas dan gaya
hidup konsumen.
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan adalah suatu rangka yang menunjukkan
setiap tugas didalam organisasi sehingga jelas batas, hubungan, wewenang, dan
tanggung jawab dalam usaha mencapai tujuan yang diingankan perusahaan.
Organisasi dan manajemen yang baik akan memberikan keseimbangan pada
tugas, pendelegasian, kekuasaan, kesatuan perintah, tanggung jawab serta
wewenang. Hal ini memberikan efek yang positif pada perusahaan dimana
perusahaan akan menemukan kelancaran dalam menjalankan
aktivitas-aktivitasnya.
Pada prinsipnya bentuk struktur organisasi yang digunakan pada suatu
perusahaan tergantung pada sifat dan kerumitan dari masalah yang timbul
diperusahaan. Bila ditinjau dari PT. Matahari Department Store Plaza Medan Fair
bahwa struktur organisasi yang digunakan adalah bentuk garis dan staff (Line and
Staff Organisation structur), karena dalam hal ini seorang pemimpin dibantu oleh
staff yang bertugas membantu pemimpin dalam hal perencanaan, memberikan
nasehat atau usulan-usulan lainnya. Secara sistematis struktur organisasi
Adapun uraian tugas dari masing-masing bagian organisasi perusahaan
antara lain :
1. Store Manager
Store manager selaku pemimpin tertinggi dari pengelolaan toko
bertanggung jawab atas pengawasan proses oprasional, personalia, peralatan,
ketatalaksanaan, pemeliharaan toko dan peralatan toko.
2. Asisten Manager
Asisten Manajer bertanggung jawab atas pemahaman tentang : sistem
manajemen usaha/toko, tujuan usaha, macam-macam metode keterampilan
memimpin, menyusun program pengajaran dalam melaksanakan standart
service efektif dan efisien, perincian tugas bawahan, buku harian kerja bidang
operasional, penjabaran pelaksanaan standart service, catatan teknis
supervisor dan pengelolaan keuangan
3. Supervisor
Tugas dan tanggung jawab supervisor adalah sebagai berikut :
a. Tehnikal skill
b. Pelaksanaan
Memahami point-point tugas supervisor pada saat menjelang buka toko
dan pada saat tutup toko dan dpat melaksanakan tugas, wewenang dan
c. Pengetahuan administrasi counter
Memahami dan melaksanakan pekerjaan administrasi counter, termasuk
mengelola tugas bawahan.
d. Pencapaian sales target
Memahami tentang penentuan sales target, cara pencapaian dan dampak
yang akan dialami toko bila sales tidak tercapai secara khusus maupun
umum.
4. Koordinator
Koordinator bertanggung jawab dalam membantu supervisor dalam
menjalankan semua tugas dan tanggung jawab supervisor.
5. Karyawan (SPG, SPB, BA, dan Pramuniaga)
Tugas dan tanggung jawab karyawan adalah sebagai berikut :
a. Pembukaan toko : membersihkan area penjualan, merapikan, menyusun
dan memajang barang, memeriksa kebersihan fixture dan area penjualan
lainnya, memeriksa kelengkapan lebel harga, memeriksa persediaan
barang/stok barang, memperhatikan pengumuman-pengumuman dan acara
promosi, mengikuti meeting pengarahan, dan mengenakan semua
perlengkapan kerja
b. Operasional toko : menyambut pelanggan dengan senyuman dan sapaan
menjaga dan merapikan barang-barang yang dijual, mengisi kembali
barang yang telah terjual, mengambil alih tugas teman yang lagi
cuti/off/sakit, mengucapkan terima kasih kepada pelanggan, menjaga
keamanan barang yang dijual, menjaga kebersihan area penjualan, dan
menjadi greeter sesuai jadwal.
c. Penutupan toko : menutup barang-barang jualan dengan kain penutup
(untuk beberapa barang khusus), memastikan bahwa area penjualan tetap
bersih, memastikan area penjualan aman dari bahaya kebakaran, mengikuti
pengarahan dari atasan
4.2 Pembahasan dan Hasil Penelitian
4.2.1 Penyajian Data dan Jawaban Responden
Data yang diperoleh selama penelitian akan disajikan dalam bentuk
Kuantitatif sebagai hasil penyebaran angket kepada 75 responden yaitu pelanggan
pada PT. Matahari Department Store Medan Fair dengan jumlah seluruh
Pertanyaan 9 item, yang terdiri dari item pertanyaan Variabel Nilai Produk, Nilai
Pelayanan dan Harga dengan disediakan 5 alternatif jawaban, yaitu:
Sangat Setuju (SS) = 5
Setuju (S) = 4
Kurang Setuju (KS) = 3
Tidak Setuju (TS) = 2
Tabel 4.1 Karakteristik menurut Jenis Kelamin
Sumber : Kuesioner 2013
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas terlihat bahwa karakteristik menurut
jenis kelamin, pelanggan dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 68
orang (90,7%) dan laki-laki sebanyak 7 orang (9,3%). Hal ini
menunjukkan bahwa perempuan lebih dominan yang disebabkan karena
perempuan lebih memiliki naluri berbelanja dibandingkan laki-laki.
Tabel 4.2 Karakteristik menurut Usia/Umur No. Umur Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. 18 – 30 tahun 22 29,3
2. 31 – 55 tahun 53 70,7
Jumlah 75 100
Sumber : Kuesioner 2013
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas terlihat bahwa karakteristik menurut
umur/usia, pelanggan yang berumur 18-30 tahun sebanyak 22 orang
(29,3%) dan umur 31-55 tahun sebanyak 53 orang (70,7%). Hal ini
menunjukkan bahwa umur 31-55 tahun lebih dominan yang dilihat dari
hasil survey bahwa kebanyakan ibu-ibu dibandingkan remaja yang
1. Tabel Frekuensi Jawaban Responden Variabel Nilai Produk (X1)
Tabel 4.3
Distribusi jawaban respoden tentang jenis produk lengkap
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas terlihat bahwa responden yang
menyatakan Tidak Setuju sebanyak 14 orang (18,7%), Kurang Setuju
sebanyak 28 orang (37,3%), Setuju sebanyak 28 orang (37,3%), dan
Sangat Setuju sebanyak 5 orang (6,7%).
Tabel 4.4
Distribusi jawaban respoden tentang memiliki produk dengan berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan pelanggan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas terlihat bahwa responden yang
sebanyak 31 orang (41,3%), Setuju sebanyak 33 orang (44,0%), dan
Sangat Setuju sebanyak 3 orang (4,0%).
Tabel 4.5
Distribusi jawaban respoden tentang kualitas produk yang baik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas terlihat bahwa responden yang
menyatakan Tidak Setuju sebanyak 10 orang (13,3%), Kurang Setuju
sebanyak 26 orang (34,7%), Setuju sebanyak 32 orang (42,7%), dan
Sangat Setuju sebanyak 7 orang (9,3%).
2. Tabel Frekuensi Jawaban Responden Variabel Nilai Pelayanan (X2)
Tabel 4.6
Distribusi jawaban respoden tentang karyawan selalu sigap melayani pelanggan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas terlihat bahwa responden yang
menyatakan Sangat Tidak Setuju sebanyak 1 orang (1,3%), Tidak Setuju
Setuju sebanyak 29 orang (38,7%), dan Sangat Setuju sebanyak 7 orang
(9,3%).
Tabel 4.7
Distribusi jawaban respoden tentang suasana nyaman untuk berbelanja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas terlihat bahwa responden yang
menyatakan Tidak Setuju sebanyak 9 orang (12,0%), Kurang Setuju
sebanyak 26 orang (34,7%), Setuju sebanyak 32 orang (42,7%), dan
Sangat Setuju sebanyak 8 orang (10,7%).
Tabel 4.8
Distribusi jawaban respoden tentang memiliki informasi yang lengkap dan terbaru mengenai produk-produknya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas terlihat bahwa responden yang
menyatakan Tidak Setuju sebanyak 11 orang (14,7%), Kurang Setuju
3. Tabel Frekuensi Jawaban Responden Variabel Harga (Y) Tabel 4.9
Distribusi jawaban respoden tentang harga yang ditawarkan kepada pelanggan sesuai dengan kualitas produk
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas terlihat bahwa responden yang
menyatakan Tidak Setuju sebanyak 9 orang (12,0%), Kurang Setuju
sebanyak 27 orang (36,0%), dan Setuju sebanyak 39 orang (52,0%).
Tabel 4.10
Distribusi jawaban respoden tentang harga yang terjangkau
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan Tabel 4.10 di atas terlihat bahwa responden yang
menyatakan Tidak Setuju sebanyak 13 orang (17,3%), Kurang Setuju
sebanyak 24 orang (32,0%), Setuju sebanyak 30 orang (40,0%), dan
Tabel 4.11
Distribusi jawaban respoden tentang harga lebih murah dari pesaing
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan Tabel 4.11 di atas terlihat bahwa responden yang
menyatakan Sangat Tidak Setuju sebanyak 2 orang (2,7%), Tidak Setuju
sebanyak 11 orang (14,7%), Kurang Setuju sebanyak 18 orang (24,0%),
Setuju sebanyak 33 orang (44,0%), dan Sangat Setuju sebanyak 11 orang
(14,7%).
Dari jawaban responden yang telah disajikan pada tabel frekuensi diatas,
yang terdiri dari poin-poin pertanyaan angket peneliti dari variabel bebas maupun
variabel terikat. Data kemudian ditabulasikan untuk kemudian diolah dan
dianalisis serta diuji “F” dari Analisis of Varian (Anova) dengan teknik Analisis
Regresi Sederhana dengan bantuan Program Statistical product and Service
Solution (SPSS) versi 16 tetapi sebelum dianalisis dan dievaluasi data lebih dahulu
4.2.2 Uji Validitias dan Reliabilitas 1. Uji Validitas
Untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam pertanyaan
(angket) yang telah disajikan pada responden maka diperlukan uji
Validitas. Apabila validitas setiap pertanyaan lebih besar (>) 0.30,
maka butir pertanyaan dianggap valid (Yamin dan Kurniawan, 2009: 280).
Untuk lebih jelasnya akan kita lihat Tabel Item – Total Statistic, hasil
pengolahan SPSS. 16.0 dengan memasukan data jawaban responden
dari Variabel X dan Y yang disajikan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.12
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan Tabel 4.12 diatas menunjukkan bahwa seluruh
pernyataan valid, dilihat dari kolom Corrected Item-Total Correlaction
data sendiri berdasarkan jumlah n (Responden) pada derajat kebebasan
nya rtable (df = n - k) harus lebih kecil dari (<) 0,30.
Setelah dilihat pada rtabel (lampiran) didapat bahwa r pada df =
75 - 3 = 72 = 0,232 < 0,30. Kesimpulan yang dapat diambil
berdasarkan out put yang ada bahwa kesemua butir pernyataan
mempunyai nilai Corrected Item–Total Correlation lebih besar dari
0,30 dengan demikian semua konstruktur pernyataan yang diajukan
dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Berdasarkan Hasil Angket diatas maka untuk mengetahui
kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab butir-butir yang
berkaitan dengan kontruk pertanyaan yang disusun dalam suatu bentuk
kuisioner maka diperlukan Uji Reliabilitas (kehandalan). Reliabilitas
suatu kontruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s
Alpha lebih besar (>) 0,70 (Yamin dan Kurniawan, 2009: 282).
Reliabilitas dari pertanyaan kuisioner yang telah diajukan penulis
kepada responden dalam penelitian ini akan terlihat pada tabel
Tabel 4.13
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.811 .811 9
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat pada 9 item pernyataan
dengan tingkat signifikant 5% diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha
sebesar 0,811 > 0,70, sehingga dapat disimpulkan bahwa konstruk
pernyataan melalui kuesioner tentang nilai produk (X1), nilai pelayanan
(X2) dan harga (Y) adalah reliabel/handal dan bisa diterima.
4.2.3 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis
grafik yang dilihat dari titik yang menyebar di sekitar garis diagonal
dan distribusi data tersebut tidak melenceng jauh ke kiri atau ke kanan.
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmograv
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan Gambar 4.2 diatas memperlihatkan bahwa
distribusi dari titik-titik data menyebar di sekitar garis diagonal yang
dapat disimpulkan bahwa data yang disajikan dapat dikatakan normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Untuk menguji heteroskedastisitas dilakukan dengan analisis
grafik. Melalui analisis grafik suatu model regresi dianggap tidak
terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak dan
tidak membentuk pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maupun
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan Gambar 4.3 diatas memperlihatkan titik-titik
menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas
serta tersebar bai di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.
hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi,
sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi harga
berdasarkan masukan variabel independennya.
3. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolonieritas yaitu untuk mengetahui apakah lebih dari
satu hubungan linier yang sempurna atau antar variabel bebas ada
korelasi. Model regresi yang baik adalah apabila tidak terjadi korelasi
multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Value Inflation
Factor (VIF). Apabila Tolerance > 0,1 dan VIF < 5, maka tidak terjadi
multikolinieritas.
a. Dependent Variable: Harga
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan Tabel 4.14 tersebut diatas dapat dilihat bahwa nilai
Tolerance > 0,1 dan angka Variance Inflation Factor (VIF) < 5, antara lain
adalah Nilai Produk dengan nilai Tolerance 0,611 > 0,1 dan Tolerance
1,637 < 5. Hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas.
4.2.4 Analisis dan Evaluasi
Setelah peneliti mengumpulkan data pertama kali yang diperlukan dalam
penelitian ini, maka peneliti mencoba menganalisa dan mengevaluasi data
tersebut, seluruh data terlebih dahulu diolah dalam program Statistical Product
and Service Solution (SPSS Versi 16.00) yang kemudian hasil output tersebut
akan dievaluasi untuk mengetahui Pengaruh Nilai Produk dan Nilai Pelayanan
Tabel 4.15
Correlations
NilaiProduk NilaiPelayanan Harga
NilaiProduk Pearson Correlation 1 .624** .314**
Sig. (2-tailed) .000 .006
N 75 75 75
NilaiPelayanan Pearson Correlation .624** 1 .606**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 75 75 75
Harga Pearson Correlation .314** .606** 1
Sig. (2-tailed) .006 .000
N 75 75 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan hasil perhitungan dari Program tersebut yang ada pada Tabel
4.15 dilihat bahwa nilai Korelasi antara Nilai Pelayanan terhadap Harga adalah
0,606 yang menyatakan cukup kuat dan lebih berpengaruh sedangkan Nilai
Produk terhadap Harga hanya mencapai tingkat 0,314 lebih rendah dari Nilai
Pelayanan dengan tingkat signifikan yang nyata yaitu dibawah 0,01 atau lebih
kecil dari (<) ά = 5% uji dua arah / sisi.
4.2.5 Metode Analisis Berganda
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh nilai produk dan nilai
Statistical Product and Service Solution (SPSS versi 16.00) dengan
a. Dependent Variable: Harga
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.16, persamaan
regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Y = 4,436 + 0,100X1 + 0,686X2
Analisisnya : Konstanta (a) bernilai 4,436 menunjukkan nilai konstanta,
dimana jika variabel nilai produk (X1) dan nilai pelayanan (X2)= 0 maka
harga (Y) = 4,436.
4.2.6 Pengujian Hipotesis
1. Uji Pengaruh Serempak (Uji - F)
Ho : b = 0 Artinya secara serempak tidak terdapat
pengaruh yang signifikan, secara serempak (nilai
Ha= minimal 1 ≠ 0 Artinya secara serempak terdapat pengaruh
siginifikan secara serempak (nilai produk dan
nilai pelayanan terhadap harga)
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
Ho diterima apabila Fhitung < Ftabelatau sig F > α 5%
Ha diterima, apabila Fhitung > Ftabelatau sig F < α 5%
Tabel 4.17
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1Regression 105.265 2 52.633 21.497 .000a
Residual 176.281 72 2.448
Total 281.547 74
a. Predictors: (Constant), NilaiPelayanan, NilaiProduk
b. Dependent Variable: Harga
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)
Berdasarkan Tabel 4.17 di atas bahwa Fhitung sebesar 21.497
sedangkan Ftabel = 3,13 yang dapat dilihat pada α = 0,05 (lihat Lampiran
tabel F) dengan tingkat sig F = 0,000 dari perhitungan didapat nilai
Fhitung = 21.497 > Ftabel = 3,13 dan sig F = 0,000 < 0,05. Oleh karena
Fhitung > Ftabel atau sig F < α 5% maka Ha diterima. Nilai Produk dan Nilai
Pelayanan berpengaruh secara serempak (simultant) terhadap Harga pada
PT. Matahari Department Store Medan Plaza.